SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
ALJABAR
MATERI PECAHAN
Disusun Oleh :
Sahala Martua Ambarita (06081181419009)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
MATERI AJAR
I. PENDAHULUAN
A. PECAHAN
1.1 Pengertian Pecahan
ο‚· Pecahan adalah satu bagian utuh yang dibagi menjadi beberapa bagian
yang sama besar.
ο‚· Sebuah Pecahan bisa berarti pembagian
apabila pembilangnya adalah bilangan yang terbagi (dividen) sedangkan
penyebutnya adalah bilangan pembagi.
Misalnya
π‘Ž
𝑏
maka a bisa disebut sebagai pembilang dan b bisa disebut
sebagai penyebut. (π‘Ž, 𝑏 € 𝑁, π‘‘π‘Žπ‘› 𝑏 β‰  0)
ο‚· Sebuah Pecahan bisa berarti rasio
Ketika sebuah pecahan berarti rasio dari dua besaran maka besaran-
besaran tersebut harus mempunyai satuan yang sama.
ο‚· Sebuah Pecahan bisa berarti satu bagian dari keseluruhan atau satuan
bagian dari suatu kelompok
1.2 Mengubah Pecahan Menjadi Pecahan yang Ekuivalen
Pecahan-pecahan yang ekuivalaen adalah pecahan-pecahan yang
mempunyai nilai-nilai yang sama meskipun mempunyai pembilang dan
penyebut yang berbeda.
Aturan yang dapat digunakan untuk memperoleh pecahan yang ekuivalen:
ο‚· Nilai sebuah pecahan tidak berubah jika pembilang dan penyebutnya
dikalikan dengan bilangan yang sama kecuali nol.
ο‚· Nilai sebuah pecahan tidak berubah jika pembilang dan penyebutnya
dibagi dengan bilangan yang sama kecuali nol.
1.3 Resiprok dan Pengunaannya
Resiprok dari sebuah bilangan adalah 1 dibagi dengan bilangan itu sendiri.
Maka, resiprok dari a adalah
1
π‘Ž
, dengan syarat a β‰  0.
Aturan-aturan tentang Resiprok:
ο‚· Pecahan-pecahan
π‘Ž
𝑏
dan
𝑏
π‘Ž
adalah resiprok satu sama lain; dalam hal ini
resiprok dari sebuah pecahan adalah kebalikan pecahan tersebut.
ο‚· Hasil kali dari dua resiprok adalah 1
ο‚· Untuk membagi dengan sebuah bilangan atau sebuah pecahan, kalikan
dengan resiproknya
ο‚· Untuk menyelesaikan sebuah persamaan dengan sebuah variabel tak
diketahui yang mempunyai koefisien pecahan, kalikan kedua ruas dengan
pecahan resiprok.
1.4 Menyederhanakan Pecahan
1.41 Menyederhanakan Pecahan Menjadi Suku Terkecil
Sebuah pecahan dapat disederhanakan menjadi suku-suku terkecilnya
apabila pembilang dan penyebutnya tidak mempunyai faktor yang sama
kecuali 1.
Aturan yang digunakan untuk menyederhanakan sebuah pecahan menjadi
suku-suku terkecil:
ο‚· Nilai sebuah pecahan tidak berubah jika pembilang dan penyebutnya
dibagi dengan bilangan sama kecuali nol.
ο‚· Jika dua ekspresi benar-benar tepat sama atau mempunyai nilai yang sama,
maka hasil baginya adalah 1.
Maka,
5π‘Žπ‘π‘
5π‘Žπ‘π‘
= 1,
π‘Ž+𝑏
𝑏+π‘Ž
= 1,
8(π‘₯2
+π‘₯βˆ’5)
2(π‘₯2+π‘₯βˆ’5)
= 4
ο‚· Jika dua binomial saling negatif satu sama lain, maka hasil baginya adalah
-1.
Maka,
π‘₯βˆ’π‘¦
π‘¦βˆ’π‘₯
= βˆ’1.
(5+π‘₯)(5βˆ’π‘₯)
( π‘₯+5)(π‘₯βˆ’5)
= βˆ’1,
( π‘Žβˆ’π‘)(7βˆ’π‘)
( π‘βˆ’π‘Ž)(π‘βˆ’7)
= 1.
Hal-hal yang tidak dibenarkan dalam menyederhanakan pecahan menjadi
suku terkecil:
1. Jangan mengurangkan bilangan yang sama dari pembilang dan
penyebut.
Maka,
5
6
tidak sama dengan
5βˆ’4
6βˆ’4
atau
1
2
. Demikian pula
𝑛+1
𝑛+2
tidak sama
dengan
𝑛+1
𝑛+2
atau
1
2
2. Jangan menambahkan bilangan yang sama baik ke pembilang maupun
penyebut.
Maka,
1
2
tidak sama dengan
1+3
2+3
atau
4
5
. Demikian pula,
π‘₯βˆ’3
π‘¦βˆ’3
tidak sama
dengan
π‘₯βˆ’3
π‘¦βˆ’3
atau
π‘₯
𝑦
1.5 Pecahan Biasa dan Pecahan Campuran
Apabila nilai pembilang lebih kecil dari nilai penyebut suatu pecahan,
maka pecahan itu disebut pecahan biasa yang murni.
Bila terdapat sebuah bilangan cacah, yaitu 1 dan sebuah pecahan
murni. Pecahan seperti ini disebut pecahan campuran. Untuk suatu
bilangan pecahan dengan b β‰  0.
1. Jika π‘Ž < 𝑏, maka
π‘Ž
𝑏
disebut pecahan murni.
2. Jika π‘Ž > 𝑏, maka
π‘Ž
𝑏
disebut pecahan tidak murni.
3. Jika π‘š
𝑐
𝑑
dengan m bilangan cacah dan
𝑐
𝑑
pecahan biasa, maka
disebut pecahan campuran.
(pecahan murni dan pecahan tidak murni merupakan pecahan biasa
atau pecahan sederhana).
1.6 Mengubah Bilangan Pecahan Campuran ke Pecahan Biasa
Kita tentu sudah mengenal bilangan pecahan murni, yaitu bilangan
pecahan yang pembilanganya kurang dari penyebutnya. Sebaliknya
pecahan yang pembilangnya lebih dari penyebut disebut bilangan pecahan
tidak murni atau bisa juga disebut bilangan pecahan campuran, yaitu
pecahan yang terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan biasa
(murni atau pun tidak murni). Pecahan campuran dapat diubah menjadi
bentuk pecahan biasa dan juga sebaliknya.
Catatan: Mengubah bentuk pecahan tidak akan mengubah bentuk
penyebutnya.
Contoh: Tulislah bilangan pecahan campuran 3
2
5
menjadi bilangan pecahan
biasa.
Solusi : 3
2
5
= 3+
2
5
=
15
5
+
2
5
=
17
5
1.7 Membandingkan Dua Pecahan
Jika kita mempunyai pecahan yang tidak senilai maka keduanya dapat
dibandingkan dengan menggunakan notasi lebih dari (>) atau kurang
dari (<).
1.71 Membandingkan Pecahan Senama
Membandingkan pecahan senama dapat dilakukan dengan
membandingkan dua pecahan yang penyebutnya sama(pecahan senama)
bandingkan pembilangya.
Pada pecahan senama :
π‘Ž
𝑐
dan
𝑏
𝑐
dengan 𝑐 β‰  0 akan selalu berlaku:
a.
π‘Ž
𝑐
<
𝑏
𝑐
, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘Ž < 𝑏
b.
π‘Ž
𝑐
>
𝑏
𝑐
, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘Ž > 𝑏
Contoh :
1. Bandingkanlah
a.
3
5
π‘‘π‘Žπ‘›
4
5
b.
21
112
π‘‘π‘Žπ‘›
17
112
Solusi
a.
3
5
<
4
5
, karena 3 < 4 (syarat membandingkan adalah
peyebutnya telah sama)
b.
21
112
<
17
112
, karena 17 > 21 (syarat membandingkan adalah
peyebutnya telah sama)
1.72 Membandingkan pecahan tak senama
Untuk membandingkan dua pecahan tak senama, ubahlah pecahan itu
kepecahan senama dengan proses KPK penyebut lalu bandingkan
pecahan itu dengan melihat pembilangnya.
Contoh:
1. Bandingkanlah
a.
2
9
π‘‘π‘Žπ‘›
2
7
Solusi
a. Penyebut dari pecahan
2
9
dan
2
7
adalah 9 dan 7, sedangkan
pembilang dari kedua pecahan itu sama yaitu 2. KPK penyebut
dari pecahan
2
9
dan
2
7
adalah 9 Γ— 7 = 63
2
9
=
2 Γ—7
9 Γ—7
=
14
63
2
7
=
2 Γ—9
7 Γ—9
=
18
63
Jadi,
14
63
<
18
63
, karena 14 < 18
1.8 Pecahan Desimal
Pecahan desimal adalah pecahan yang disajikan dalam bentuk koma.
Untuk mengubah pecahan sederhana ke dalam bentuk pecahan
desimal, caranya adalah dengan mengubah penyebut kedalam nilai 10
atau 100 atau 1.000 atau10.000, dst atau dengan langsung membagi
pecahannya.
Contoh:
a.
1
2
=
1 Γ— 5
2 Γ— 5
=
5
10
= 0,5
b.
3
125
=
3 Γ— 8
125 Γ— 8
=
24
1000
= 0,024
1.9 Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Persen
Dalam mengubah bentuk pecahan ke bentuk persen dapat dilakukan
dengan cara mengubah pecahan semula menjadi pecahan senilai
dengan penyebut 100. Adapun untuk mengubah bentuk persen ke
bentuk pecahan biasa/campuran, ubahlah menjadi perseratus kemudian
sederhanakanlah.
Contoh :
Nyatakan pecahan-pecahan berikut dalam bentuk persen:
a.
7
8
b. 32%
Solusi:
a.
7
8
=
7Γ—12,5
8Γ—12,5
=
87,5
100
= 87,%
b. 32% =
32
100
=
32Γ·4
100Γ·4
=
8
25
1.10 Operasi Pada Pecahan
A. Menjumlahkan Pecahan
Operasi penjumlahan pada pecahan dapat dilakukan asalkan
penyebut dari pecahan yang akan dijumlahkan bernilai sama.
Rumus:
π‘Ž
𝑝
+
𝑏
𝑝
βˆ’
𝑐
𝑝
=
π‘Ž+π‘βˆ’π‘
𝑝
ο‚· Penjumlahan Pecahan-Pecahan senam
Contoh:
a.
2π‘Ž
15
+
7π‘Ž
15
βˆ’
4π‘Ž
15
Solusi
=
2π‘Ž+7π‘Žβˆ’4π‘Ž
15
=
5π‘Ž
15
=
π‘Ž
3
ο‚· Penjumlahan pecahan tak senama
Contoh:
a.
10π‘₯
2π‘₯βˆ’6
βˆ’
9π‘₯+3
2π‘₯βˆ’6
Solusi
=
10π‘₯βˆ’(9π‘₯+3)
2π‘₯βˆ’6
=
π‘₯βˆ’3
2(π‘₯βˆ’3)
=
1
2
B. Mengurangka Pecahan
Pengurangan pecahan dapat dilakukan apabila pecahan-pecahan itu
telah senama (penyebutnya sama).
ο‚· Pengurangan pecahan-pecahan senama.
Contoh:
a.
5π‘Ž
3
βˆ’
2π‘Žβˆ’9
3
Solusi
=
5π‘Žβˆ’(2π‘Žβˆ’9)
3
=
3π‘Ž+9
3
=
3(π‘Ž+3)
3
= π‘Ž + 3
ο‚· Pengurangan pecahan tak senama
Contoh:
a.
π‘Ž+4
3π‘Ž
βˆ’
2βˆ’4π‘Ž
6π‘Ž
Solusi
KPK= 6π‘Ž
=
(π‘Ž+4)
3π‘Ž
.
2
2
βˆ’
2βˆ’4π‘Ž
6π‘Ž
=
2π‘Ž+8
6π‘Ž
βˆ’
2βˆ’4π‘Ž
6π‘Ž
=
6π‘Ž+6
6π‘Ž
=
π‘Ž+1
π‘Ž
C. Mengalihkan Pecahan
Hasil kali dua pecahan sama dengan suatu pecahan, yang
pembilangnnya merupakan hasil kali pembilang_pembilang asli
dan yang penyebutnya merupakan hasil kali penyebut pecahan asli.
π‘Ž
𝑏
.
𝑐
𝑑
=
π‘Žπ‘
𝑏𝑑
ο‚· Perkalian antar pecahan
Contoh
a.
π‘Ž
4
.
9
2
.
𝑐
𝑑
.
7
π‘Ž+𝑐
solusi
=
π‘Ž(9)( 𝑐)(7)
4(2)( 𝑑)(π‘Ž+𝑐)
=
63π‘Žπ‘
8𝑑( π‘Ž+𝑐)
b.
π‘Ž
4
.
3
π‘Ÿ
.
π‘Ÿ+5
π‘Žβˆ’2
Solusi
=
π‘Ž(3)(π‘Ÿ+5)
4( π‘Ÿ)(π‘Žβˆ’2)
=
3π‘Ž(π‘Ÿ+5)
4π‘Ÿ(π‘Žβˆ’2)
D. Membagi Pecahan
Hasil bagi dua pecahan adalah suatu pecahan yang pembilangnnya
dibentuk hasil bagi pembilang-pembilang asli dan yang penyebutnya
dibentuk oleh hasil bagi penyebut-penyebut asli.
π‘Ž
𝑏
:
𝑐
𝑑
=
π‘Ž
𝑏
.
𝑑
𝑐
=
π‘Žπ‘‘
𝑏𝑐
Contoh:
a.
5𝑦
7
.
2π‘₯
𝑦
Γ·
π‘₯5
42
=
5𝑦
7
.
2π‘₯
𝑦
.
42
π‘₯5 .
=
60
π‘₯4 .
1.11 Memangkatkan Pecahan
Suatu bilangan pecahan dipangkatkan dengan bilangan bulat n,
hasilnya sama dengan perkalian berulang tersebut sebanyak n kali.
Rumus:
ο‚· (
π‘Ž
π‘Ž
) 𝑛
=
π‘Ž 𝑛
𝑏 𝑛
ο‚· (
π‘Ž
𝑏
)
π‘š
X (
π‘Ž
𝑏
)
𝑛
= (
π‘Ž
𝑏
)
π‘š+𝑛
Dengan a,m,n adalah bilangan real, 𝑏 β‰  0
Contoh:
a. (
2
3
)3
=
2
3
Γ—
2
3
Γ—
2
3
=
8
27
LATIHAN SOAL :
1.
3
2𝑦+4
βˆ’
5
3𝑦+6
Jawaban:
=βˆ’
1
6(𝑦+2)
2.
π‘Ž+𝑏
5
Γ—
15
11π‘Ž+11𝑏
Jawaban:
3
11
3.
(π‘₯+𝑦)2
𝑏π‘₯+𝑏𝑦
Γ—
𝑏2
3π‘₯+3𝑦
Jawaban:
𝑏
3
4. (
π‘Ž2
π‘₯
) Γ· (
π‘₯
π‘Ž
βˆ’
π‘Ž
π‘₯
)
Jawaban:
π‘Ž3
π‘₯2βˆ’π‘Ž2
5.
(2π‘₯βˆ’1)2
8π‘₯+4
+
(2π‘₯βˆ’3)
4(2π‘₯+1)
Jawaban:
(π‘₯βˆ’1)
2
6. Nina memiliki gaji Rp 24.000.000,-/ bulan ,
1
3
dari gaji disumbangkan,
1
4
digunakan untuk transportasi,
1
6
ditabung dan sisanya untuk kebutuhan
sehari-hari. Berapakah jumlah uang yang dipakai untuk transportasi,
disumbangkan, dan kebutuhan sehari-hari (persenkan).
Jawaban: 25%
7.
1
( π‘₯βˆ’3)(π‘₯βˆ’4)
βˆ’
2
( π‘₯βˆ’2)( π‘₯βˆ’4)
+
1
( π‘₯βˆ’2)(π‘₯βˆ’3)
Jawaban:
=
2
( π‘₯βˆ’2)( π‘₯βˆ’3)(π‘₯βˆ’4)
8.
π‘₯
π‘₯βˆ’1
βˆ’
1βˆ’2π‘₯
π‘₯2βˆ’1
Jawaban:
=
1
π‘Ž2+𝑏2
9.
2π‘₯2
+5π‘¦βˆ’3
3π‘₯2 βˆ’5π‘¦βˆ’2
Γ—
3π‘₯2
βˆ’8π‘₯βˆ’3
2𝑦2 +3π‘₯βˆ’2
Jawaban:
=
π‘₯2
βˆ’9
π‘₯2βˆ’4
10. (
π‘Ž
π‘Ž+𝑏
βˆ’
( π‘Žβˆ’2)
π‘Ž
) Γ· (
π‘Ž
π‘Ž+2
+
( π‘Žβˆ’2)
π‘Ž
)
Jawaban:
=
2
π‘Ž2βˆ’2
11. (
1βˆ’π‘₯
(1βˆ’π‘₯)2 Γ—
2π‘₯
1+π‘₯3) Γ·
π‘₯
1βˆ’π‘₯
Jawaban:
=
2
1+π‘₯3
12.
2π‘₯+1
π‘₯+1
+
2π‘₯+9
π‘₯+5
βˆ’
2π‘₯+3
π‘₯+2
βˆ’
2π‘₯+7
π‘₯+4
Jawaban:
=
4π‘₯4
+ 46π‘₯3
+ 180π‘₯2
+272π‘₯+122
π‘₯4 + 12π‘₯3 + 49π‘₯2 + 78π‘₯+40
13. Ubahlah
12π‘Ž2
36π‘Ž3 menjadi pecahan yang ekuivalen dengan cara membagi
sukunya dengan 12π‘Ž2
.
Jawaban:
1
3π‘Ž
14. Bagilah:
π‘Ž2
βˆ’100
8
Γ·
2π‘Ž+20
20
Jawaban: βˆ’
2π‘₯βˆ’1
3π‘₯
atau
1βˆ’2π‘₯
3π‘₯
15. Gabungkan:
3π‘₯
π‘₯βˆ’2
+
5π‘₯
π‘₯+2
Jawaban:
8π‘₯2
βˆ’4π‘₯
( π‘₯βˆ’2)(π‘₯+2)
DAFTAR PUSTAKA
Sukino dan Wilson Simangunsong. 2007. Matematika untuk SMP kelas VII.
Jakarta :Erlangga
Rich Barnett dan Philip A.Schmidt. 2004. Aljabar Elementer edisi ketiga.
Jakarta:Erlangga
Wijdenes. P. 1956. Aldjabar Rendah djilid 1. Jakarta: Pradnja Paramita

More Related Content

What's hot

Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaBarisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaDominggos Keayse D'five
Β 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04KuliahKita
Β 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
Β 
ANALISIS RIIL 1 3.1 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 3.1 ROBERT G BARTLEANALISIS RIIL 1 3.1 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 3.1 ROBERT G BARTLEMuhammad Nur Chalim
Β 
Pengantar dasar matematika
Pengantar dasar matematikaPengantar dasar matematika
Pengantar dasar matematikataufiq99
Β 
CP Mapel Matematika.doc
CP  Mapel Matematika.docCP  Mapel Matematika.doc
CP Mapel Matematika.docDarmiatimimi1
Β 
Pembuktian teorema pythagoras dari euclid
Pembuktian teorema pythagoras dari euclidPembuktian teorema pythagoras dari euclid
Pembuktian teorema pythagoras dari euclidDinal Ulya
Β 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear unna_ahmad
Β 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanLutfi Nursyifa
Β 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05KuliahKita
Β 
Grup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikGrup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikSholiha Nurwulan
Β 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
Β 
Bab i &_bab_ii
Bab i &_bab_iiBab i &_bab_ii
Bab i &_bab_iiWahyu Andista
Β 
Bahasaku martabat bangsa
Bahasaku martabat bangsaBahasaku martabat bangsa
Bahasaku martabat bangsaSunarti Narti
Β 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaDIANTO IRAWAN
Β 
Ppt geometri bangun ruang
Ppt geometri bangun ruangPpt geometri bangun ruang
Ppt geometri bangun ruangYoseph Prakoso
Β 

What's hot (20)

Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaBarisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Β 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
Β 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Β 
ANALISIS RIIL 1 3.1 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 3.1 ROBERT G BARTLEANALISIS RIIL 1 3.1 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 3.1 ROBERT G BARTLE
Β 
Pengantar dasar matematika
Pengantar dasar matematikaPengantar dasar matematika
Pengantar dasar matematika
Β 
CP Mapel Matematika.doc
CP  Mapel Matematika.docCP  Mapel Matematika.doc
CP Mapel Matematika.doc
Β 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
Β 
Pembuktian teorema pythagoras dari euclid
Pembuktian teorema pythagoras dari euclidPembuktian teorema pythagoras dari euclid
Pembuktian teorema pythagoras dari euclid
Β 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear
Β 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Β 
4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi
Β 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Β 
Grup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikGrup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklik
Β 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Β 
Bab i &_bab_ii
Bab i &_bab_iiBab i &_bab_ii
Bab i &_bab_ii
Β 
Bahasaku martabat bangsa
Bahasaku martabat bangsaBahasaku martabat bangsa
Bahasaku martabat bangsa
Β 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
Β 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
Β 
Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
Β 
Ppt geometri bangun ruang
Ppt geometri bangun ruangPpt geometri bangun ruang
Ppt geometri bangun ruang
Β 

Similar to ALJABAR MATERI

Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptxSinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptxSiskaHidayati1
Β 
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptxSinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptxAndiFauziah11
Β 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSuryatiSuryati30
Β 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxfadhilahkhairunnisa8
Β 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxDhiniMarliyanti3
Β 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxchairilhidayat
Β 
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptxBAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptxJejeJuhaeni
Β 
PPT materi matematika aljabar untuk presentasi
PPT materi matematika aljabar untuk presentasiPPT materi matematika aljabar untuk presentasi
PPT materi matematika aljabar untuk presentasiRichardsonRaihanJoe
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenEman Mendrofa
Β 
PPT Matematika.pptx
PPT Matematika.pptxPPT Matematika.pptx
PPT Matematika.pptxNurunNadia2
Β 
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptxPPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptxssuser13c038
Β 
1. EKSPONEN BAGIAN 1.pptx
1. EKSPONEN BAGIAN 1.pptx1. EKSPONEN BAGIAN 1.pptx
1. EKSPONEN BAGIAN 1.pptxSitiHalimaSiregar
Β 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksNurmini RuddiaNa
Β 
Peretmuan iii iv sistem bilangan ( bagian kedua )
Peretmuan iii iv sistem bilangan ( bagian kedua )Peretmuan iii iv sistem bilangan ( bagian kedua )
Peretmuan iii iv sistem bilangan ( bagian kedua )UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Β 
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptxPertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptxSantiKartini
Β 
Cd un matematika mahir sd 2013
Cd un matematika mahir sd 2013Cd un matematika mahir sd 2013
Cd un matematika mahir sd 2013jatisari3
Β 
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdfMatematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdfDodiSuherlan
Β 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxrimanurmalasarispd
Β 
Bentuk Aljabar 7G.pptx
Bentuk Aljabar 7G.pptxBentuk Aljabar 7G.pptx
Bentuk Aljabar 7G.pptxSitiNurlaila48
Β 

Similar to ALJABAR MATERI (20)

Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptxSinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptx
Β 
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptxSinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptx
Β 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
Β 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
Β 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
Β 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
Β 
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptxBAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
Β 
PPT materi matematika aljabar untuk presentasi
PPT materi matematika aljabar untuk presentasiPPT materi matematika aljabar untuk presentasi
PPT materi matematika aljabar untuk presentasi
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Β 
PPT Matematika.pptx
PPT Matematika.pptxPPT Matematika.pptx
PPT Matematika.pptx
Β 
Materi Aljabar pecahan
Materi Aljabar pecahanMateri Aljabar pecahan
Materi Aljabar pecahan
Β 
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptxPPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
Β 
1. EKSPONEN BAGIAN 1.pptx
1. EKSPONEN BAGIAN 1.pptx1. EKSPONEN BAGIAN 1.pptx
1. EKSPONEN BAGIAN 1.pptx
Β 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
Β 
Peretmuan iii iv sistem bilangan ( bagian kedua )
Peretmuan iii iv sistem bilangan ( bagian kedua )Peretmuan iii iv sistem bilangan ( bagian kedua )
Peretmuan iii iv sistem bilangan ( bagian kedua )
Β 
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptxPertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Β 
Cd un matematika mahir sd 2013
Cd un matematika mahir sd 2013Cd un matematika mahir sd 2013
Cd un matematika mahir sd 2013
Β 
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdfMatematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Β 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
Β 
Bentuk Aljabar 7G.pptx
Bentuk Aljabar 7G.pptxBentuk Aljabar 7G.pptx
Bentuk Aljabar 7G.pptx
Β 

More from sahala_ambarita7

Soal Olimpiade Matematika
Soal Olimpiade MatematikaSoal Olimpiade Matematika
Soal Olimpiade Matematikasahala_ambarita7
Β 
Analisi puisi (tangan dan jariku)
Analisi puisi (tangan dan jariku)Analisi puisi (tangan dan jariku)
Analisi puisi (tangan dan jariku)sahala_ambarita7
Β 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangansahala_ambarita7
Β 
Sejarah geometri non euclides
Sejarah geometri non euclidesSejarah geometri non euclides
Sejarah geometri non euclidessahala_ambarita7
Β 
Sejarah Geometri Euclid
Sejarah Geometri EuclidSejarah Geometri Euclid
Sejarah Geometri Euclidsahala_ambarita7
Β 
Aplikom_UNSRI_5. Excel (jadwal kuliah, daftar nilai, grafik, statistik deskri...
Aplikom_UNSRI_5. Excel (jadwal kuliah, daftar nilai, grafik, statistik deskri...Aplikom_UNSRI_5. Excel (jadwal kuliah, daftar nilai, grafik, statistik deskri...
Aplikom_UNSRI_5. Excel (jadwal kuliah, daftar nilai, grafik, statistik deskri...sahala_ambarita7
Β 
Aplikom_UNSRI_4. Mind Map_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_4. Mind Map_Sahala Martua AmbaritaAplikom_UNSRI_4. Mind Map_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_4. Mind Map_Sahala Martua Ambaritasahala_ambarita7
Β 
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam skripsi_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam skripsi_Sahala Martua AmbaritaAplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam skripsi_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam skripsi_Sahala Martua Ambaritasahala_ambarita7
Β 
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dengan Bulkona_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dengan Bulkona_Sahala Martua AmbaritaAplikom_UNSRI_2.Skripsi dengan Bulkona_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dengan Bulkona_Sahala Martua Ambaritasahala_ambarita7
Β 
Aplikom_UNSRI_1.Biodata diri dan Keunikan Matematika_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_1.Biodata diri dan Keunikan Matematika_Sahala Martua AmbaritaAplikom_UNSRI_1.Biodata diri dan Keunikan Matematika_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_1.Biodata diri dan Keunikan Matematika_Sahala Martua Ambaritasahala_ambarita7
Β 
Penentu Operasi Bilangan
Penentu Operasi BilanganPenentu Operasi Bilangan
Penentu Operasi Bilangansahala_ambarita7
Β 

More from sahala_ambarita7 (15)

My Profil
My ProfilMy Profil
My Profil
Β 
PPT MULTIMEDIA
PPT MULTIMEDIAPPT MULTIMEDIA
PPT MULTIMEDIA
Β 
Soal Olimpiade Matematika
Soal Olimpiade MatematikaSoal Olimpiade Matematika
Soal Olimpiade Matematika
Β 
Analisi puisi (tangan dan jariku)
Analisi puisi (tangan dan jariku)Analisi puisi (tangan dan jariku)
Analisi puisi (tangan dan jariku)
Β 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangan
Β 
Sejarah statistik
Sejarah statistikSejarah statistik
Sejarah statistik
Β 
Sejarah kalkulus
Sejarah kalkulusSejarah kalkulus
Sejarah kalkulus
Β 
Sejarah geometri non euclides
Sejarah geometri non euclidesSejarah geometri non euclides
Sejarah geometri non euclides
Β 
Sejarah Geometri Euclid
Sejarah Geometri EuclidSejarah Geometri Euclid
Sejarah Geometri Euclid
Β 
Aplikom_UNSRI_5. Excel (jadwal kuliah, daftar nilai, grafik, statistik deskri...
Aplikom_UNSRI_5. Excel (jadwal kuliah, daftar nilai, grafik, statistik deskri...Aplikom_UNSRI_5. Excel (jadwal kuliah, daftar nilai, grafik, statistik deskri...
Aplikom_UNSRI_5. Excel (jadwal kuliah, daftar nilai, grafik, statistik deskri...
Β 
Aplikom_UNSRI_4. Mind Map_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_4. Mind Map_Sahala Martua AmbaritaAplikom_UNSRI_4. Mind Map_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_4. Mind Map_Sahala Martua Ambarita
Β 
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam skripsi_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam skripsi_Sahala Martua AmbaritaAplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam skripsi_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam skripsi_Sahala Martua Ambarita
Β 
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dengan Bulkona_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dengan Bulkona_Sahala Martua AmbaritaAplikom_UNSRI_2.Skripsi dengan Bulkona_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dengan Bulkona_Sahala Martua Ambarita
Β 
Aplikom_UNSRI_1.Biodata diri dan Keunikan Matematika_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_1.Biodata diri dan Keunikan Matematika_Sahala Martua AmbaritaAplikom_UNSRI_1.Biodata diri dan Keunikan Matematika_Sahala Martua Ambarita
Aplikom_UNSRI_1.Biodata diri dan Keunikan Matematika_Sahala Martua Ambarita
Β 
Penentu Operasi Bilangan
Penentu Operasi BilanganPenentu Operasi Bilangan
Penentu Operasi Bilangan
Β 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
Β 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
Β 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
Β 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
Β 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
Β 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
Β 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
Β 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Β 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Β 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Β 

ALJABAR MATERI

  • 1. ALJABAR MATERI PECAHAN Disusun Oleh : Sahala Martua Ambarita (06081181419009) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya
  • 2. MATERI AJAR I. PENDAHULUAN A. PECAHAN 1.1 Pengertian Pecahan ο‚· Pecahan adalah satu bagian utuh yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama besar. ο‚· Sebuah Pecahan bisa berarti pembagian apabila pembilangnya adalah bilangan yang terbagi (dividen) sedangkan penyebutnya adalah bilangan pembagi. Misalnya π‘Ž 𝑏 maka a bisa disebut sebagai pembilang dan b bisa disebut sebagai penyebut. (π‘Ž, 𝑏 € 𝑁, π‘‘π‘Žπ‘› 𝑏 β‰  0) ο‚· Sebuah Pecahan bisa berarti rasio Ketika sebuah pecahan berarti rasio dari dua besaran maka besaran- besaran tersebut harus mempunyai satuan yang sama. ο‚· Sebuah Pecahan bisa berarti satu bagian dari keseluruhan atau satuan bagian dari suatu kelompok 1.2 Mengubah Pecahan Menjadi Pecahan yang Ekuivalen Pecahan-pecahan yang ekuivalaen adalah pecahan-pecahan yang mempunyai nilai-nilai yang sama meskipun mempunyai pembilang dan penyebut yang berbeda. Aturan yang dapat digunakan untuk memperoleh pecahan yang ekuivalen: ο‚· Nilai sebuah pecahan tidak berubah jika pembilang dan penyebutnya dikalikan dengan bilangan yang sama kecuali nol. ο‚· Nilai sebuah pecahan tidak berubah jika pembilang dan penyebutnya dibagi dengan bilangan yang sama kecuali nol.
  • 3. 1.3 Resiprok dan Pengunaannya Resiprok dari sebuah bilangan adalah 1 dibagi dengan bilangan itu sendiri. Maka, resiprok dari a adalah 1 π‘Ž , dengan syarat a β‰  0. Aturan-aturan tentang Resiprok: ο‚· Pecahan-pecahan π‘Ž 𝑏 dan 𝑏 π‘Ž adalah resiprok satu sama lain; dalam hal ini resiprok dari sebuah pecahan adalah kebalikan pecahan tersebut. ο‚· Hasil kali dari dua resiprok adalah 1 ο‚· Untuk membagi dengan sebuah bilangan atau sebuah pecahan, kalikan dengan resiproknya ο‚· Untuk menyelesaikan sebuah persamaan dengan sebuah variabel tak diketahui yang mempunyai koefisien pecahan, kalikan kedua ruas dengan pecahan resiprok. 1.4 Menyederhanakan Pecahan 1.41 Menyederhanakan Pecahan Menjadi Suku Terkecil Sebuah pecahan dapat disederhanakan menjadi suku-suku terkecilnya apabila pembilang dan penyebutnya tidak mempunyai faktor yang sama kecuali 1. Aturan yang digunakan untuk menyederhanakan sebuah pecahan menjadi suku-suku terkecil: ο‚· Nilai sebuah pecahan tidak berubah jika pembilang dan penyebutnya dibagi dengan bilangan sama kecuali nol. ο‚· Jika dua ekspresi benar-benar tepat sama atau mempunyai nilai yang sama, maka hasil baginya adalah 1. Maka, 5π‘Žπ‘π‘ 5π‘Žπ‘π‘ = 1, π‘Ž+𝑏 𝑏+π‘Ž = 1, 8(π‘₯2 +π‘₯βˆ’5) 2(π‘₯2+π‘₯βˆ’5) = 4 ο‚· Jika dua binomial saling negatif satu sama lain, maka hasil baginya adalah -1.
  • 4. Maka, π‘₯βˆ’π‘¦ π‘¦βˆ’π‘₯ = βˆ’1. (5+π‘₯)(5βˆ’π‘₯) ( π‘₯+5)(π‘₯βˆ’5) = βˆ’1, ( π‘Žβˆ’π‘)(7βˆ’π‘) ( π‘βˆ’π‘Ž)(π‘βˆ’7) = 1. Hal-hal yang tidak dibenarkan dalam menyederhanakan pecahan menjadi suku terkecil: 1. Jangan mengurangkan bilangan yang sama dari pembilang dan penyebut. Maka, 5 6 tidak sama dengan 5βˆ’4 6βˆ’4 atau 1 2 . Demikian pula 𝑛+1 𝑛+2 tidak sama dengan 𝑛+1 𝑛+2 atau 1 2 2. Jangan menambahkan bilangan yang sama baik ke pembilang maupun penyebut. Maka, 1 2 tidak sama dengan 1+3 2+3 atau 4 5 . Demikian pula, π‘₯βˆ’3 π‘¦βˆ’3 tidak sama dengan π‘₯βˆ’3 π‘¦βˆ’3 atau π‘₯ 𝑦 1.5 Pecahan Biasa dan Pecahan Campuran Apabila nilai pembilang lebih kecil dari nilai penyebut suatu pecahan, maka pecahan itu disebut pecahan biasa yang murni. Bila terdapat sebuah bilangan cacah, yaitu 1 dan sebuah pecahan murni. Pecahan seperti ini disebut pecahan campuran. Untuk suatu bilangan pecahan dengan b β‰  0. 1. Jika π‘Ž < 𝑏, maka π‘Ž 𝑏 disebut pecahan murni. 2. Jika π‘Ž > 𝑏, maka π‘Ž 𝑏 disebut pecahan tidak murni. 3. Jika π‘š 𝑐 𝑑 dengan m bilangan cacah dan 𝑐 𝑑 pecahan biasa, maka disebut pecahan campuran. (pecahan murni dan pecahan tidak murni merupakan pecahan biasa atau pecahan sederhana).
  • 5. 1.6 Mengubah Bilangan Pecahan Campuran ke Pecahan Biasa Kita tentu sudah mengenal bilangan pecahan murni, yaitu bilangan pecahan yang pembilanganya kurang dari penyebutnya. Sebaliknya pecahan yang pembilangnya lebih dari penyebut disebut bilangan pecahan tidak murni atau bisa juga disebut bilangan pecahan campuran, yaitu pecahan yang terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan biasa (murni atau pun tidak murni). Pecahan campuran dapat diubah menjadi bentuk pecahan biasa dan juga sebaliknya. Catatan: Mengubah bentuk pecahan tidak akan mengubah bentuk penyebutnya. Contoh: Tulislah bilangan pecahan campuran 3 2 5 menjadi bilangan pecahan biasa. Solusi : 3 2 5 = 3+ 2 5 = 15 5 + 2 5 = 17 5 1.7 Membandingkan Dua Pecahan Jika kita mempunyai pecahan yang tidak senilai maka keduanya dapat dibandingkan dengan menggunakan notasi lebih dari (>) atau kurang dari (<). 1.71 Membandingkan Pecahan Senama Membandingkan pecahan senama dapat dilakukan dengan membandingkan dua pecahan yang penyebutnya sama(pecahan senama) bandingkan pembilangya. Pada pecahan senama : π‘Ž 𝑐 dan 𝑏 𝑐 dengan 𝑐 β‰  0 akan selalu berlaku:
  • 6. a. π‘Ž 𝑐 < 𝑏 𝑐 , π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘Ž < 𝑏 b. π‘Ž 𝑐 > 𝑏 𝑐 , π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘Ž > 𝑏 Contoh : 1. Bandingkanlah a. 3 5 π‘‘π‘Žπ‘› 4 5 b. 21 112 π‘‘π‘Žπ‘› 17 112 Solusi a. 3 5 < 4 5 , karena 3 < 4 (syarat membandingkan adalah peyebutnya telah sama) b. 21 112 < 17 112 , karena 17 > 21 (syarat membandingkan adalah peyebutnya telah sama) 1.72 Membandingkan pecahan tak senama Untuk membandingkan dua pecahan tak senama, ubahlah pecahan itu kepecahan senama dengan proses KPK penyebut lalu bandingkan pecahan itu dengan melihat pembilangnya. Contoh: 1. Bandingkanlah a. 2 9 π‘‘π‘Žπ‘› 2 7 Solusi a. Penyebut dari pecahan 2 9 dan 2 7 adalah 9 dan 7, sedangkan pembilang dari kedua pecahan itu sama yaitu 2. KPK penyebut dari pecahan 2 9 dan 2 7 adalah 9 Γ— 7 = 63 2 9 = 2 Γ—7 9 Γ—7 = 14 63
  • 7. 2 7 = 2 Γ—9 7 Γ—9 = 18 63 Jadi, 14 63 < 18 63 , karena 14 < 18 1.8 Pecahan Desimal Pecahan desimal adalah pecahan yang disajikan dalam bentuk koma. Untuk mengubah pecahan sederhana ke dalam bentuk pecahan desimal, caranya adalah dengan mengubah penyebut kedalam nilai 10 atau 100 atau 1.000 atau10.000, dst atau dengan langsung membagi pecahannya. Contoh: a. 1 2 = 1 Γ— 5 2 Γ— 5 = 5 10 = 0,5 b. 3 125 = 3 Γ— 8 125 Γ— 8 = 24 1000 = 0,024 1.9 Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Persen Dalam mengubah bentuk pecahan ke bentuk persen dapat dilakukan dengan cara mengubah pecahan semula menjadi pecahan senilai dengan penyebut 100. Adapun untuk mengubah bentuk persen ke bentuk pecahan biasa/campuran, ubahlah menjadi perseratus kemudian sederhanakanlah. Contoh : Nyatakan pecahan-pecahan berikut dalam bentuk persen: a. 7 8 b. 32% Solusi: a. 7 8 = 7Γ—12,5 8Γ—12,5 = 87,5 100 = 87,%
  • 8. b. 32% = 32 100 = 32Γ·4 100Γ·4 = 8 25 1.10 Operasi Pada Pecahan A. Menjumlahkan Pecahan Operasi penjumlahan pada pecahan dapat dilakukan asalkan penyebut dari pecahan yang akan dijumlahkan bernilai sama. Rumus: π‘Ž 𝑝 + 𝑏 𝑝 βˆ’ 𝑐 𝑝 = π‘Ž+π‘βˆ’π‘ 𝑝 ο‚· Penjumlahan Pecahan-Pecahan senam Contoh: a. 2π‘Ž 15 + 7π‘Ž 15 βˆ’ 4π‘Ž 15 Solusi = 2π‘Ž+7π‘Žβˆ’4π‘Ž 15 = 5π‘Ž 15 = π‘Ž 3 ο‚· Penjumlahan pecahan tak senama Contoh: a. 10π‘₯ 2π‘₯βˆ’6 βˆ’ 9π‘₯+3 2π‘₯βˆ’6 Solusi = 10π‘₯βˆ’(9π‘₯+3) 2π‘₯βˆ’6 = π‘₯βˆ’3 2(π‘₯βˆ’3) = 1 2 B. Mengurangka Pecahan Pengurangan pecahan dapat dilakukan apabila pecahan-pecahan itu telah senama (penyebutnya sama). ο‚· Pengurangan pecahan-pecahan senama. Contoh:
  • 9. a. 5π‘Ž 3 βˆ’ 2π‘Žβˆ’9 3 Solusi = 5π‘Žβˆ’(2π‘Žβˆ’9) 3 = 3π‘Ž+9 3 = 3(π‘Ž+3) 3 = π‘Ž + 3 ο‚· Pengurangan pecahan tak senama Contoh: a. π‘Ž+4 3π‘Ž βˆ’ 2βˆ’4π‘Ž 6π‘Ž Solusi KPK= 6π‘Ž = (π‘Ž+4) 3π‘Ž . 2 2 βˆ’ 2βˆ’4π‘Ž 6π‘Ž = 2π‘Ž+8 6π‘Ž βˆ’ 2βˆ’4π‘Ž 6π‘Ž = 6π‘Ž+6 6π‘Ž = π‘Ž+1 π‘Ž C. Mengalihkan Pecahan Hasil kali dua pecahan sama dengan suatu pecahan, yang pembilangnnya merupakan hasil kali pembilang_pembilang asli dan yang penyebutnya merupakan hasil kali penyebut pecahan asli. π‘Ž 𝑏 . 𝑐 𝑑 = π‘Žπ‘ 𝑏𝑑 ο‚· Perkalian antar pecahan Contoh a. π‘Ž 4 . 9 2 . 𝑐 𝑑 . 7 π‘Ž+𝑐 solusi = π‘Ž(9)( 𝑐)(7) 4(2)( 𝑑)(π‘Ž+𝑐) = 63π‘Žπ‘ 8𝑑( π‘Ž+𝑐)
  • 10. b. π‘Ž 4 . 3 π‘Ÿ . π‘Ÿ+5 π‘Žβˆ’2 Solusi = π‘Ž(3)(π‘Ÿ+5) 4( π‘Ÿ)(π‘Žβˆ’2) = 3π‘Ž(π‘Ÿ+5) 4π‘Ÿ(π‘Žβˆ’2) D. Membagi Pecahan Hasil bagi dua pecahan adalah suatu pecahan yang pembilangnnya dibentuk hasil bagi pembilang-pembilang asli dan yang penyebutnya dibentuk oleh hasil bagi penyebut-penyebut asli. π‘Ž 𝑏 : 𝑐 𝑑 = π‘Ž 𝑏 . 𝑑 𝑐 = π‘Žπ‘‘ 𝑏𝑐 Contoh: a. 5𝑦 7 . 2π‘₯ 𝑦 Γ· π‘₯5 42 = 5𝑦 7 . 2π‘₯ 𝑦 . 42 π‘₯5 . = 60 π‘₯4 . 1.11 Memangkatkan Pecahan Suatu bilangan pecahan dipangkatkan dengan bilangan bulat n, hasilnya sama dengan perkalian berulang tersebut sebanyak n kali. Rumus: ο‚· ( π‘Ž π‘Ž ) 𝑛 = π‘Ž 𝑛 𝑏 𝑛 ο‚· ( π‘Ž 𝑏 ) π‘š X ( π‘Ž 𝑏 ) 𝑛 = ( π‘Ž 𝑏 ) π‘š+𝑛 Dengan a,m,n adalah bilangan real, 𝑏 β‰  0 Contoh: a. ( 2 3 )3 = 2 3 Γ— 2 3 Γ— 2 3 = 8 27
  • 11. LATIHAN SOAL : 1. 3 2𝑦+4 βˆ’ 5 3𝑦+6 Jawaban: =βˆ’ 1 6(𝑦+2) 2. π‘Ž+𝑏 5 Γ— 15 11π‘Ž+11𝑏 Jawaban: 3 11 3. (π‘₯+𝑦)2 𝑏π‘₯+𝑏𝑦 Γ— 𝑏2 3π‘₯+3𝑦 Jawaban: 𝑏 3 4. ( π‘Ž2 π‘₯ ) Γ· ( π‘₯ π‘Ž βˆ’ π‘Ž π‘₯ ) Jawaban: π‘Ž3 π‘₯2βˆ’π‘Ž2 5. (2π‘₯βˆ’1)2 8π‘₯+4 + (2π‘₯βˆ’3) 4(2π‘₯+1) Jawaban: (π‘₯βˆ’1) 2 6. Nina memiliki gaji Rp 24.000.000,-/ bulan , 1 3 dari gaji disumbangkan, 1 4 digunakan untuk transportasi, 1 6 ditabung dan sisanya untuk kebutuhan sehari-hari. Berapakah jumlah uang yang dipakai untuk transportasi, disumbangkan, dan kebutuhan sehari-hari (persenkan). Jawaban: 25% 7. 1 ( π‘₯βˆ’3)(π‘₯βˆ’4) βˆ’ 2 ( π‘₯βˆ’2)( π‘₯βˆ’4) + 1 ( π‘₯βˆ’2)(π‘₯βˆ’3) Jawaban: = 2 ( π‘₯βˆ’2)( π‘₯βˆ’3)(π‘₯βˆ’4)
  • 12. 8. π‘₯ π‘₯βˆ’1 βˆ’ 1βˆ’2π‘₯ π‘₯2βˆ’1 Jawaban: = 1 π‘Ž2+𝑏2 9. 2π‘₯2 +5π‘¦βˆ’3 3π‘₯2 βˆ’5π‘¦βˆ’2 Γ— 3π‘₯2 βˆ’8π‘₯βˆ’3 2𝑦2 +3π‘₯βˆ’2 Jawaban: = π‘₯2 βˆ’9 π‘₯2βˆ’4 10. ( π‘Ž π‘Ž+𝑏 βˆ’ ( π‘Žβˆ’2) π‘Ž ) Γ· ( π‘Ž π‘Ž+2 + ( π‘Žβˆ’2) π‘Ž ) Jawaban: = 2 π‘Ž2βˆ’2 11. ( 1βˆ’π‘₯ (1βˆ’π‘₯)2 Γ— 2π‘₯ 1+π‘₯3) Γ· π‘₯ 1βˆ’π‘₯ Jawaban: = 2 1+π‘₯3 12. 2π‘₯+1 π‘₯+1 + 2π‘₯+9 π‘₯+5 βˆ’ 2π‘₯+3 π‘₯+2 βˆ’ 2π‘₯+7 π‘₯+4 Jawaban: = 4π‘₯4 + 46π‘₯3 + 180π‘₯2 +272π‘₯+122 π‘₯4 + 12π‘₯3 + 49π‘₯2 + 78π‘₯+40 13. Ubahlah 12π‘Ž2 36π‘Ž3 menjadi pecahan yang ekuivalen dengan cara membagi sukunya dengan 12π‘Ž2 . Jawaban: 1 3π‘Ž 14. Bagilah: π‘Ž2 βˆ’100 8 Γ· 2π‘Ž+20 20 Jawaban: βˆ’ 2π‘₯βˆ’1 3π‘₯ atau 1βˆ’2π‘₯ 3π‘₯
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Sukino dan Wilson Simangunsong. 2007. Matematika untuk SMP kelas VII. Jakarta :Erlangga Rich Barnett dan Philip A.Schmidt. 2004. Aljabar Elementer edisi ketiga. Jakarta:Erlangga Wijdenes. P. 1956. Aldjabar Rendah djilid 1. Jakarta: Pradnja Paramita