2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Analisi puisi (tangan dan jariku)
1. TANGAN DAN JARIKU
Dengan garis tegak
Kubuat segi empat
Dengan garis miring
Kubuat persegi panjang
Lingkaran kubuat
Dari garis lengkung
Garis miring kutulis
Jadilah segi tiga
Dengan garis tegak
Kubuat angka satu hingga sepuluh
Dengan garis miring
Kubuat tanda kali
Dengan jari-jariku
Aku bisa menghitung
Telunjuk kuangkat jadilah satu
Telunjuk dan jari tengah kuangkat jadilah dua
Betapa bergunanya ciptaanNya
Dengan tangan dan jari
Dibuka dan ditutup
Semuanya bisa berhitung dengan sempurna
SOFYAN RIZAL
TK DAN SD ISLAM AL-FALAH
2. ANALISIS PUISI
A. Diksi (Pemilihan Kata)
Secara keseluruhan, pemilihan kata pada puisi ini sudah tepat sehingga sebagai
pembaca saya dapat merasakan dan dapat mebayangkan setiap kata dari kutipan yang
terkandung dalam puisi tersebut, sehingga dapat mempengaruhi pembaca untuk
belajar melukis dan menghitung dengan tangan dan jari. Kutipan yang terkandung
dalam puisi tersebut juga indah dan mudah dimengerti. Namun ada beberapa kata
yang mungkin kurang tepat sehingga sulit untuk di mengerti , yaitu :
Baris ketiga dan keempat
Dengan garis miring
Kubuat persegi panjag
Sehingga kata-kata ini dapat membingungkan pembaca karena menimbulkan suatu
pengertian bahwa bentuk persegi panjang adalah suatu bidang datar dengan garis yang
miring. Sehingga dapat membuat pengertian bahwa setiap bangun yang memiliki 4
sisi dan mempunyai sisi miring adalah persegi panjang padahal kenyataanya tidak dan
dapat membuat kesalah pahaman.
B. Sajak
Puisi ini memiliki sajak yang tidak beraturan sehigga ada rasa ketidakpuasan bagi
pembaca karena sajak yang satu dengan yang lainnya tidak berhubungan namun puisi
tersebut teteap indah. Sebagaimana dijelaskan seperti yang berikut ini berikut ini:
Dengan garis tegak (a)
Kubuat segi empat (b)
Dengan garis miring (c)
Kubuat persegi panjang (c)
Sehingga sajak/rima bait pertama adalah : abcc
Lingkaran kubuat(a)
Dari garis lengkung(b)
Garis miring kutulis(c)
Jadilah segi tiga(d)
Sehingga sajak/rima bait pertama adalah : abcd
Dengan garis tegak (a)
Kubuat angka satu hingga sepuluhI(b)
Dengan garis miring(c)
Kubuat tanda kali(d)
Sehingga sajak/rima bait pertama adalah : abcd
3. Dengan jari-jariku (a)
Aku bisa menghitung (b)
Telunjuk kuangkat jadilah satu(c)
Telunjuk dan jari tengah kuangkat jadilah dua (d)
Sehingga sajak/rima bait pertama adalah : abcd
Betapa bergunanya ciptaanNya (a)
Dengan tangan dan jari(b)
Dibuka dan ditutup(c)
Semuanya bisa berhitung dengan sempurna (a)
Sehingga sajak/rima bait pertama adalah : abca
C. Ketepatan Rima
Ketepatan rima yang terkandung dalam puisi tersebut sangat teratur dan tepat
sehingga fungsi rima sebagai pemanis dalam puisi dapat dirasakan oleh pembaca.
Contoh :
1. Kubuat angka satu hingga sepuluh.
2. Telunjuk kuangkat jadilah satu.
3. Telunjuk dan jari tengah kuangkat jadilah dua.
4. Semuanya bisa berhitung dengan sempurna.
D. Konten Matematika
Konten yang terkandung dalam puisi tersebut dengan hubungannya terhadap
matematika sudah sesuai karena setiap kutipan yang tekandung dalam puisi tersebut
memberikan konten yang sangat berhubungan dengan matematika didalamnya. Hal
ini dapat terlihat dari kutipan secara tersurat yang dibahas pada bait pertama, kedua,
dan ketiga yang lebih menekankan kegunaan garis tegak dan garis miring sehingga
sangat behubungan dengan geometri atau melukis bangun datar. Pada bait keempat
membahas mengenai kegunaan jari-jarinya dimana dengan jari kita dapat belajar
berhitung dan dengan menggunakan jari kita dapat menyimbolakan angka-angka
seperti angka 1 atau 2 dengan mengangkat jari telujuk untuk angka 1 dan mengangkat
jari telunjuk dan jari tengah untuk angka 2. Sehingga dapat dikatakan bahwa puisi
tersebut banyak mengandung konten matematika didalamnya.
E. Level
Pada puisi “tangan dan jariku” level yang sesuai jika dikaikan dengan level usia atau
tingkatan sudah sesuai dengan usia atau tingkatan anak TK/SD karena dilihat dari
konten dan tema yang terkandung didalam puisi tersebut. Karena terlihat jelas dengan
pemilihan kata-kata yang masih basic dan cocok untuk anak dengan tingkan TK/SD.
Sehingga jika digunakan untuk tingkatn lebih lanjut mislanya pada anak SMA atau
mahasiswa/i sangat tidak sesuai karena konten yang ada dalam puisi tersebut
sangatlah ke kanak-kanakan dan terlalu mudah untuk dipahami. Sebagaimana yang
4. diketahui juga bahwa penulis puisi tersebut adalah anak yang duduk dibangku TK/SD
sehingga masih kategori anak-anak.
Sehingga level yang cocok untuk puisi ini adalah untuk anak-anak yang berusia 6
sampai 12 tahun atau anak-anak yang duduk di bangku TK/SD.
Nama : Sahala Martua Ambarita
Nim : 06081181419009
Prodi : Pendidikan Matematika 2014
Universitas Sriwijaya Kampus Inderalaya