Laporan ini mendeskripsikan percobaan untuk menentukan kerapatan dan bobot jenis aquadest, metanol, dan gliserol menggunakan neraca Westphalt dan piknometer. Tujuannya adalah memahami cara pengukuran kerapatan dan bobot jenis zat cair dengan beberapa metode. Hasilnya dibandingkan dengan teori untuk memeriksa pemahaman konsep.
1. DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
Laporan Praktikum Kimia Fisika
KERAPATAN DAN BOBOT JENIS
SAFIRA MULIANI
H031 17 1002
2. Nama Praktikan
SAFIRA MULIANI
H031 17 1002
Asisten
MUHAMMAD MUZAKIR
H311 14 320
Laporan Praktikum Kimia Fisika
KERAPATAN DAN BOBOT JENIS
Disusun dan diajukan oleh:
SAFIRA MULIANI
H031 17 1002
Laporan praktikum diperiksa dan diketahui oleh:
3. senyawa-senyawa lain dengan menggunakan neraca Whesphalt, aerometer dan
piknometer.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara keseluruhan keadaan bahan dapat dibagi menjadi padat dan fluida.
Zat-zat padat cenderung tegar, mempertahankan bentuknya dan partikel-
partikel penyusun materi tetap. Lain halnya dengan fluida yang tidak
mempertahankan bentuknya, mengalir dan partikel-partikel penyusunnya berubah-
ubah. Karena partikel-partikel penyusunnya fluida mudah bergerak dan berubah-
ubah maka secara umum rapat massanya tidak konstan. Fluida merupakan cairan
yang mengalir sampai menempati daerah terendah di bawah gravitasi dan dalam
wadah berbentuk apapun.
Pada fluida terkhusus dalam cairan, ketika suhunya bertambah akan
mengalami perubahan volume. Air memiliki sifat ekspansi volume yang berbeda
pada suhu 4 oC (sifat anomali air). Ketika suhu mendekati 4 oC volume air
berkurang dan mencapai volume terkecil pada suhu tersebut. Setelah itu, bila suhu
diturunkan, volume air akan meningkat kembali. Sehingga air memiliki kerapatan
terendah pada suhu 4 oC. Air memiliki bobot jenis lebih besar dibanding minyak,
bila dicampur maka minyak mengapung dia atas air karena memiliki bobot jenis
lebih kecil dibanding air.
Berdasarkan hal itu, maka dilakukan percobaan penentuan kerapatan
dan bobot jenis untuk membandingkan kerapatan dan bobot jenis air dengan
1.2 Rumusan Masalah
4. 1.3 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.3.1 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan
memahami cara pengukuran kerapatan dan bobot jenis suatu larutan dengan
menggunakan beberapa metode pengukuran.
1.3.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kerapatan dan
bobot jenis aquadest, metanol dan gliserol dengan menggunakan neraca Westphalt
dan piknometer.
1.4 Manfaat Percobaan
Adapun prinsip dalam percobaan ini adalah mengukur dan menghitung
kerapatan dan bobot jenis larutan aquadest, metanol dan gliserol dengan
menggunakan neraca Westphalt dan piknometer serta membandingkan dengan
kerapatan dan bobot jenis sesuai dengan teori.