Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran viskositas (kekentalan) zat cair menggunakan dua metode, yaitu metode bola jatuh dan metode Ostwald. Metode bola jatuh mengukur waktu jatuhnya bola dalam zat cair untuk menentukan viskositasnya, sedangkan metode Ostwald mengukur waktu aliran zat cair di pipa kapiler. Dokumen ini juga menjelaskan alat dan prosedur yang digunak
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
Β
This document is a laboratory report on fluid flow experiments from the Instructional Practicum I course at the University of Lampung. It discusses fluid flow fundamentals, the objectives of the experiment which were to characterize flow measurement devices, pipe systems, pressure losses due to friction, and flow regimes. It provides background on Reynolds number, laminar and turbulent flow, and introduces various concepts related to fluid flow in pipes.
Titrasi iodometri digunakan untuk menentukan kadar asam askorbat (vitamin C) dalam sampel. Larutan standar Na2S2O3 distandarisasi terlebih dahulu menggunakan larutan KIO3 sebelum digunakan untuk menitrasi sampel vitamin C. Hasil analisis menunjukkan kadar asam askorbat dalam sampel tablet vitamin C adalah 61,6%.
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang percobaan kinetika reaksi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi sistem H2SO4-Na2S2O3. Percobaan dilakukan dengan cara mengukur laju reaksi pada berbagai konsentrasi dan suhu reaktan untuk kemudian menentukan orde reaksi, konstanta laju reaksi, dan energi aktivasi sistem tersebut.
1. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kadar besi dalam FeSO4.7H2O dan kadar tembaga dalam CuSO4.5H2O menggunakan analisis volumetri titrasi redoks.
2. Metode yang digunakan adalah titrasi permanganometri untuk menentukan kadar besi dan titrasi iodometri untuk menentukan kadar tembaga.
3. Hasilnya menunjukkan kadar besi 18,59% dan kadar tembaga
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
Β
Uji asam-asam bermartabat dua melibatkan reaksi antara asam oksalat, H2SO4, dan KMnO4 untuk mengetahui reaksi oksidasi dan reduksi. Beberapa uji lainnya juga dilakukan untuk mengetahui reaksi antara anilin dan K2CrO7, mendeteksi air dalam alkohol menggunakan CuSO4, serta mempelajari reaksi oksidasi etanol oleh KMnO4 dan reaksi alkohol dengan logam
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
Β
This document is a laboratory report on fluid flow experiments from the Instructional Practicum I course at the University of Lampung. It discusses fluid flow fundamentals, the objectives of the experiment which were to characterize flow measurement devices, pipe systems, pressure losses due to friction, and flow regimes. It provides background on Reynolds number, laminar and turbulent flow, and introduces various concepts related to fluid flow in pipes.
Titrasi iodometri digunakan untuk menentukan kadar asam askorbat (vitamin C) dalam sampel. Larutan standar Na2S2O3 distandarisasi terlebih dahulu menggunakan larutan KIO3 sebelum digunakan untuk menitrasi sampel vitamin C. Hasil analisis menunjukkan kadar asam askorbat dalam sampel tablet vitamin C adalah 61,6%.
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang percobaan kinetika reaksi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi sistem H2SO4-Na2S2O3. Percobaan dilakukan dengan cara mengukur laju reaksi pada berbagai konsentrasi dan suhu reaktan untuk kemudian menentukan orde reaksi, konstanta laju reaksi, dan energi aktivasi sistem tersebut.
1. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kadar besi dalam FeSO4.7H2O dan kadar tembaga dalam CuSO4.5H2O menggunakan analisis volumetri titrasi redoks.
2. Metode yang digunakan adalah titrasi permanganometri untuk menentukan kadar besi dan titrasi iodometri untuk menentukan kadar tembaga.
3. Hasilnya menunjukkan kadar besi 18,59% dan kadar tembaga
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
Β
Uji asam-asam bermartabat dua melibatkan reaksi antara asam oksalat, H2SO4, dan KMnO4 untuk mengetahui reaksi oksidasi dan reduksi. Beberapa uji lainnya juga dilakukan untuk mengetahui reaksi antara anilin dan K2CrO7, mendeteksi air dalam alkohol menggunakan CuSO4, serta mempelajari reaksi oksidasi etanol oleh KMnO4 dan reaksi alkohol dengan logam
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan jumlah mol air kristal dalam BaCl2.XH2O dan kadar sulfat dalam sampel BaSO4 menggunakan metode gravimetri. Mol air kristal diperoleh sebesar 2 mol dan kadar sulfat diperoleh sebesar 43,21%.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Laporan praktikum kimia ini membahas tentang sifat fisik dan kimia dari beberapa alkohol seperti titik didih, bau, kelarutan, dan kecepatan reaksi dengan asam klorida dan senyawa dikromat. Berdasarkan hasil percobaan, diketahui bahwa struktur molekul dan jumlah atom karbon mempengaruhi titik didih alkohol, sedangkan kedudukan gugus hidroksil mempengaruhi kecepatan reaksinya.
Dokumen tersebut merangkum proses sintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat. Prosesnya meliputi refluks campuran bahan selama satu jam, dievaporasi, dipisahkan menjadi dua lapisan, dan diperoleh etil asetat murni setelah dikeringkan dan disaring.
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)dimar aji
Β
Kali ini saya akan menshare kepada pelajar maupun mahasiswa Tentang Refraktometer, semoga kalian suka dan Tugas Kalian Dapat terbantu oleh Powerpoint ini..
*Jika Tidak Keberatan, Silahkan Like, Comment ataupun Bagikan kepada seluruh teman kalian. "Sebarkanlah walau hanya satu ayat"
Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kontak saya
Contact Pengirim
ig : dimar_aji
line: dimar9098
Salam Mahasiswa !!
Salam Berkarya !!
1. Percobaan dilakukan untuk menentukan orde reaksi berdasarkan konsentrasi awal dan pengaruh temperatur terhadap laju reaksi menggunakan metode imajiner.
2. Orde reaksi yang diperoleh dari larutan KI sebesar 1, H2O2 sebesar 1 dan HCl sebesar 0.
3. Semakin tinggi temperatur, waktu reaksi akan semakin pendek.
Dokumen tersebut membahas tentang gas ideal dan gas nyata. Gas ideal adalah gas hipotetis yang benar-benar mengikuti hukum gas seperti hukum Boyle, Charles, dan Gay-Lussac pada semua kondisi, sedangkan gas nyata hanya mengikuti hukum-hukum tersebut pada tekanan dan suhu rendah karena adanya interaksi antar molekul. Dokumen juga menjelaskan perbedaan antara gas ideal dan gas nyata serta hukum-hukum terk
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan untuk mengukur viskositas zat cair dengan metode bola jatuh. Terdapat penjelasan teori dan rumus yang terkait, data hasil pengukuran diameter, berat, dan waktu jatuh bola, serta perhitungan untuk menentukan viskositas zat cair.
Viskositas merupakan ukuran kekentalan suatu fluida yang ditentukan oleh interaksi antara molekulnya. Dokumen menjelaskan pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi, satuan, dan metode pengukuran viskositas serta penerapannya dalam industri minyak bumi.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan jumlah mol air kristal dalam BaCl2.XH2O dan kadar sulfat dalam sampel BaSO4 menggunakan metode gravimetri. Mol air kristal diperoleh sebesar 2 mol dan kadar sulfat diperoleh sebesar 43,21%.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Laporan praktikum kimia ini membahas tentang sifat fisik dan kimia dari beberapa alkohol seperti titik didih, bau, kelarutan, dan kecepatan reaksi dengan asam klorida dan senyawa dikromat. Berdasarkan hasil percobaan, diketahui bahwa struktur molekul dan jumlah atom karbon mempengaruhi titik didih alkohol, sedangkan kedudukan gugus hidroksil mempengaruhi kecepatan reaksinya.
Dokumen tersebut merangkum proses sintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat. Prosesnya meliputi refluks campuran bahan selama satu jam, dievaporasi, dipisahkan menjadi dua lapisan, dan diperoleh etil asetat murni setelah dikeringkan dan disaring.
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)dimar aji
Β
Kali ini saya akan menshare kepada pelajar maupun mahasiswa Tentang Refraktometer, semoga kalian suka dan Tugas Kalian Dapat terbantu oleh Powerpoint ini..
*Jika Tidak Keberatan, Silahkan Like, Comment ataupun Bagikan kepada seluruh teman kalian. "Sebarkanlah walau hanya satu ayat"
Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kontak saya
Contact Pengirim
ig : dimar_aji
line: dimar9098
Salam Mahasiswa !!
Salam Berkarya !!
1. Percobaan dilakukan untuk menentukan orde reaksi berdasarkan konsentrasi awal dan pengaruh temperatur terhadap laju reaksi menggunakan metode imajiner.
2. Orde reaksi yang diperoleh dari larutan KI sebesar 1, H2O2 sebesar 1 dan HCl sebesar 0.
3. Semakin tinggi temperatur, waktu reaksi akan semakin pendek.
Dokumen tersebut membahas tentang gas ideal dan gas nyata. Gas ideal adalah gas hipotetis yang benar-benar mengikuti hukum gas seperti hukum Boyle, Charles, dan Gay-Lussac pada semua kondisi, sedangkan gas nyata hanya mengikuti hukum-hukum tersebut pada tekanan dan suhu rendah karena adanya interaksi antar molekul. Dokumen juga menjelaskan perbedaan antara gas ideal dan gas nyata serta hukum-hukum terk
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan untuk mengukur viskositas zat cair dengan metode bola jatuh. Terdapat penjelasan teori dan rumus yang terkait, data hasil pengukuran diameter, berat, dan waktu jatuh bola, serta perhitungan untuk menentukan viskositas zat cair.
Viskositas merupakan ukuran kekentalan suatu fluida yang ditentukan oleh interaksi antara molekulnya. Dokumen menjelaskan pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi, satuan, dan metode pengukuran viskositas serta penerapannya dalam industri minyak bumi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengukuran besaran fisika seperti panjang, massa, waktu, volume, dan alat-alat laboratorium yang digunakan untuk pengukuran. Di antaranya menjelaskan tentang jenis-jenis alat ukur panjang seperti mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup; alat ukur massa seperti neraca dua lengan dan elektronik; alat ukur waktu seperti arloji dan stopwatch; serta
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
Β
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Pipa venturimeter tanpa manometer digunakan untuk mengukur kecepatan aliran cairan melalui pipa dengan ukuran berbeda. Percobaan mengukur kecepatan aliran pada pipa besar dan pipa kecil menggunakan prinsip Bernoulli untuk mendapatkan hasil kecepatan 3,39 cm/detik dan 13,56 cm/detik pada aliran sedang, serta 2,29 cm/detik dan 9,16 cm/detik pada aliran deras.
Eksperimen ini bertujuan untuk mengukur koefisien pergeseran zat cair dengan melemparkan bola kecil ke dalam tabung berisi cairan dan mengukur waktu jatuhnya. Bola akan mengalami gaya gesek dari cairan yang besarnya tergantung pada viskositas cairan dan kecepatan bola, sesuai dengan hukum Stokes. Dengan mengukur waktu jatuh bola untuk berbagai cairan, koefisien pergeseran
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan permukaan zat cair dan viskositas fluida. Ia menjelaskan konsep tegangan permukaan, hukum Stokes, dan koefisien viskositas. Contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan untuk memperjelas konsep-konsep tersebut.
Lembar kerja kelompok menjelaskan percobaan untuk membuktikan hukum-hukum fluida seperti hidrostatis, Pascal, dan Archimedes serta menganalisis sifat-sifat fluida seperti tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas. Terdapat tiga lembar kerja kelompok yang masing-masing melakukan satu atau lebih percobaan untuk membukti dan menganalisis hukum dan sifat fluida.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat fluida ideal dan beberapa persamaan dasar dalam fluida dinamis seperti persamaan kontinuitas, persamaan Bernoulli, teorema Torricelli, penerapannya pada venturimeter, tabung Pitot, gaya angkat pesawat, alat penyemprot, dan viskositas.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan debit air aktual menggunakan hydraulic bench dan mempelajari faktor yang mempengaruhi debit. Terdapat tiga langkah perhitungan debit yaitu menghitung massa, volume, dan waktu rata-rata. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara viskositas dan suhu serta densitas dan suhu. Kesalahan dalam pembacaan suhu dapat mempengaruhi akurasi data.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
Angka kekentalan (viskositas)
1.2 Tujuan
a. Untuk menentukan kecepatan bola jatuh dalam air
b. Untuk menentukan kekentalan zat cair
1.3 Teori dasar
Viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak,
atau benda yang padat yang bergerak di dalam fluida.Besarnya gesekan ini biasanya juga
disebut sebagai derajat kekentalan zat cair. Jadi semakin besar viskositas zat cair, maka
semakin susah benda padat bergerak di dalam zat tersebut. Viskositas zat cair, yang
berperan adalah gaya kohesi antara partikel zat cair.
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan
antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah
mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan-bahan
yang sulit mengalir dikatakan tidak memiliki viskositas yang tinggi.Viskositas suatu
fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahan dalam fluida terhadap
gesekan.Fluida yang mempunyai viskositas rendah, misalnya air mempunyai tahanan
dalam terhadap gesekan yang lebih kecil dibading dengan fluida yang mempunyai
viskositas yang lebih besar.
Gejala ini dapat dianalisis dengan mengontrodusir suatu besaran yang disebut kekentalan
atau viskositas. Oleh karena itu, viskositas berkaitan dengan gerak relatif antar bagian-
bagian fluida, maka besaran ini dapat dipandang sebagai ukuran tingkat kesulitan aliran
fluida tersebut, makin besar kekentalan suatu fluida maka makin sulit fluida itu untuk
mengalir.
1. Metode Ostwald
Metode ini ditentukan berdasarkan Hukum Poiseuille menggunakan alat
viskometer Ostwald. Penetapannya dilakukan dengan cara mengukur waktu yang
2. diperlukan untuk mengalirnya cairan dalam pipa kapiler dari a ke b. Sejumlah cairan
yang akan diukur viskositasnya dimasukkan kedalam viskometer. Cairan kemudian
diisap dengan pompa sampai dibatas a. Cairan di biarkan mengalir ke bawah dan
waktu diperlukan dari a ke b dicatat menggunakan stopwatch. Viskositas dihitung
menggunakan persamaan Poiseuille:
Gambar Viskometer Ostwald
t adalah waktu yang diperlukan cairan bervolume V yang mengalir melalui pipa
kapiler dengan panjang l dan jari-jari r. Tekanan P merupakan perbedaan tekanan
aliran kedua ujung pipa viskometer. Untuk dua cairan yang berbeda dengan
pengukuran alat yang sama diperoleh hubungan:
Karena tekanan berbanding lurus dengan kerapatan cairan (d), maka berlaku:
π =
π π4 t
8 ππΌ
π1
π2
=
ππ1 π4
π‘
8 ππΌ
π₯
8 ππΌ
ππ2 π4 π‘
=
π1 π‘1
π2 π‘2
π1
π2
=
π1 π‘1
π2 π‘2
3. 2. Metode Bola Jatuh
Penentuan ini berdasarkan hukum Stokes. Bola dengan rapatan Οdan jari-jari r
dijatuhkan kedalam tabung berisi cairan yang akan ditentukan viskositasnya. Waktu
yang diperlukan bola untuk jatuh melalui cairan dengan tinggi tertentu kemudian
dicatat dengan stopwatch. Gaya berat yang menyebabkan bola turun kebawah
sebesar:
DimanaΟb dan Οf masing-masing kerapatan bola dan cairan sedangkan g adalah
percepatan gravitasi.Selain itu bekerja gaya gesek yang arahnya keatas sebesar:
Pada keadaan setimbang, Fw=Fg sehingga
Gambar Viskositas Bola Jatuh
Apabila digunakan metode perbandingan dua cairan berlaku:
Jika sebutir benda kecil berbentuk bola dimasukkan ke dalam zatcair (B bola > BJ air),
maka akan bergerak turun. Karena gerakan ini, maka padabola bekerja gaya-gaya:
πΉπ€ =
4
3
ππ3( πb β πf)g
πΉg = β6 ππππ£
π =
2 π2
g(π π β πf )
9 V
π1
π2
=
(π1 β π π1)π‘1
(π2 β π π2)π‘2
4. ο Gaya berat bola = m.g (arahnya ke bawah)
ο Gaya apugdari dari zat cair B= 4/3 Ο r3
ο Gaya stokes= F = 6Ο Ζ r.v (arahnya ke atas)
Gaya netto (gaya bersih / resultane) yang bekerja padabola arahnya ke bawah adalah
merupakan hasil kali massa dengan percepatanya maka:
m.g-(B+F)=m.a
jika benda tersebut jatuh jatuh pada permukaan zatcar yang luasnya tak terhingga, dalm
keadaan stabil gaya gesekan F tersebu akan sama dengan selisih gaya bera dan gaya
keatas sehingga:
6Ο Ζ r.v = 4/3 Ο r3 (Οbola-Οza cair) g
V = 2/9 r2 ( πππππβππ§π ππππ)
π
π
Tetapi jika bola tersebubergerak jatuh dalm zat cair, didalam tabung yang jari-jarinya
teretentu, maka kecepata gerak v dapat dikoreksi dengan:
V = (1+ 2,4 r/R) vi
Vi adalah kecepatan gerak benda jatuh bola dari percobaan.
Dari koreksi diatas, maka jika bola dilepaska dengan kecepatan awal = ol, dan sesudh
mencapai kecepatan gerak turun yang konstan (percepatan awal = nol), maka berlaku
rumus:
π =
2π2
.π (πππππβππ§ππ‘ ππππ)
9 π£π (1+2,4 π/π )
Θ = kekentalan zat cair (dyne det/cm2 atau poise)
r = jari-jari bola (cm)
R = jari-jari tabug kaca (cm)
G = graviasi = 980 cm/det2
Vi = kecepatan bola
Ξ‘ = rapatmassa (gram/cm3)
5. BAB II
METODELOGI
2.1 Alat dan Bahan
1. tabung kaca berisi zatcair 2. Minyak pelumas
3. bola kecil 4. Penggaris
5. bola kecil (baja dan kaca) 6. Stop wacth
7. neraca analitik 8. Mikrometer
9. jangka sorong 10. Aerometer beaume
2.2 Cara kerja
1. Mengukur jari-jari bola kaca dan bola baa dengan micrometer, setiap bola diukur tiga
kali pada kedudukan yang berbeda.
2. Menimbang bola kaca dan bola baja masing-masing tiga bola.
3. Mengukur jari-jari tabung kaca yang berisi zat cair, mengukur lima kali pada
kedudukan yang berbeda.
4. Mengukur jarak tertetu dari tabug kaca yang berisi zat cair(diberi tanda benang).
5. Mengukur rapat massa zat cair dengan aerometer beaume.
6. Melepaskan bola dari permukaan caira denga pinset dan diukur kecepatan degan stop
wacth.
7. Perlakuan 1s/d 6 diulang dua kali dengan bola yang berbeda dan perlakuan 1 s/d 7
diulang untuk bola jenis lain.
6. BAB III
HASIL PENGAMATAN
A. Menentukan jari-jari
1. Bola Baja
ulangan
Diameter (cm) Jari-jari (cm)
Bola 1 Bola 2 Bola 3 Bola 1 Bola 2 Bola 3
1 0,2 0,2 0,2 0,1 0,1 0,1
2 0,2 0,2 0,2 0,1 0,1 0,1
3 0,2 0,2 0,2 0,1 0,1 0,1
Rata-rata 0,1 0,1 0,1
2. Bola kaca
ulangan
Diameter (cm) Jari-jari (cm)
Bola 1 Bola 2 Bola 3 Bola 1 Bola 2 Bola 3
1 6,6 6,6 6,6 3,3 3,3 3,3
2 6,6 6,6 6,6 3,3 3,3 3,3
3 6,6 6,6 6,6 3,3 3,3 3,3
Rata-rata 3,3 3,3 3,3
B. Menentukan berat bola
ulangan Berat bola baj (g) Berat bola kaca (g)
1 0,8 5,3
2 0,8 5,3
3 0,8 5,3
C. Menentukan jari-jari tabung kaca
Ulangan Diameter (cm) Jari-jari (cm)
1 5,6 2,8
2 5,6 2,8
3 5,6 2,8
4 5,6 2,8
7. 5 5,6 2,8
Rata-rata 2,8
D. Menentukan Kecepatan Bola
1. Untuk bola baja
Ulangan Panjang kolom (cm) Waktu (detik) Kecepatan (cm/det)
Bola 1 28,5 0,54
π£ =
Panjang kolom
Waktu
=
28,5
0,54
= 52,7
Bola 2 28,5 0,54
π£ =
Panjang kolom
Waktu
=
28,5
0,54
= 52,7
Bola 3 28,5 0,54
π£ =
Panjang kolom
Waktu
=
28,5
0,54
= 52,7
2. Untuk bola kaca
Ulangan Panjang kolom (cm) Waktu (detik) Kecepatan (cm/det)
Bola 1 28,5 0,79
π£ =
Panjang kolom
Waktu
=
28,5
0,79
= 36,08
Bola 2 28,5 0,79
π£ =
Panjang kolom
Waktu
=
28,5
0,79
= 36,08
Bola 3 28,5 0,79
π£ =
Panjang kolom
Waktu
=
28,5
0,79
= 36,08
8. BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini, kami membahas praktikum yang berjudul βAngka Kekentalan
(Viskositas)β. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kecepatan bola jatuh
dalam air, dan Untuk menentukan kekentalan zat cair. Adapun alat dan bahan yang
dibutuhkan pada praktikum ini antara lain tabung kaca berisi zat cair, Minyak pelumas, bola
kecil, Penggaris, bola kecil (baja dan kaca), Stop wacth, neraca analitik, Mikrometer, jangka
sorong, dan Aerometer beaume.
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki
skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala
terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus
tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan
menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Stopwatch adalah alat ukur besaran waktu yang dapat diaktifkan dan dimatikan.
Stopwatch diaktifkan ketika pengukuran waktu akan dimulai dan pada akhir pengukuran bisa
dihentikan (dimatikan). Ketika dihentikan, jarum stopwatch menunjukkan waktu sesuai
dengan selang waktu stopwatch diaktifkan, bukan kembali ke nol. Dengan demikian, lama
pengukuran dapat dibaca dengan mudah. Ketika pengukuran kembali dilakukan, cukup
dengan menekan tombol untuk mengembalikan jarum ke posisi nol. Stopwatch terbagi
menjadi dua jenis, yaitu stopwatch jarum dan stopwatch digital.
Jangka sorong ialah alat ukur yang ketelitiannya hingga seperseratus milimeter. Terbagi
menjadi dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Adapun fungsi dari jangka
sorong adalah
1. Dipakai untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
2. Dipakai untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
tancapkan bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada
di sisi pemegang.
3. Dipakai untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada
pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.
9. Adapun cara peggunaan jagka sorong adalah
a. Mengukur diameter dalam :
1. menggeser rahang jangka sorong sedikit kekanan.
2. meletakkan benda/gelas yang akan diukur sehingga kedua rahang jangka sorong
dapat masuk ke dalam benda/gelas tersebut.
3. menggeser rahang kekanan hingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua
dinding dalam benda/gelas yang diukur.
b. Mengukur diameter luar :
1. menggeser rahang jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat
masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap).
2. menaruh benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
3. menggeser rahang kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh
kedua rahang.
c. Mengukur kedalaman :
1. mearuh benda yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak. Contoh gelas.
2. memutar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke
permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
3. menggeser rahang jangka kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong
menyentuh dasar gelas.
4. mencatat hasil pengukuran.
Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian jangka
sorong adalah : Dx = Β½ x 0,01 cm = 0,005 cm.
Aerometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis suatu zat
cair. Nilai massa jenis suatu zat cai dapat diketahui dengan membaca skala pada aerometer
yang ditempatkan mengapung pada zat cair. Aerometer terbuat dari tabung kaca. Agar tabung
kaca terapung tegak di dalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani dengan butiran timbale.
Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar supaya volume zat cair yang
dipindahkan hydrometer lebih besar. Dengan demikian, dihasilkan gaya ke atas yang lebih
besar dan aerometer dapat mengapung di dalam zat cair. Tangkai tabung kaca didesain
10. supaya perubahan kecil dalam berat benda yang dipindahkan (sama artinya dengan perubahan
kecil dalam massa jenis zat cair) menghasilkan perbahan besar pada kedalaman tangkai yang
tercelup di dalam zat cair. Ini berarti perbedaan bacaan pada skala untuk berbagai jenis zat
cair menjadi lebih jelas.
Cara Membaca Hasil Pengukuran
Cara membaca hasil pengukuran pada aerometer adalah dengan membaca skala yang
ditunjuk oleh zat cair yang naik dalam aerometer. Satuan yang digunakan dalam pengukuran
ini adalah g cm-3. skala yang terbaca ini merupakan massa jenis relatif.
Prinsip Kerja
Aerometer merupakan salah satu dari aplikasi hukum Archimedes yang sering kita
jumai dalam kehidupan sehari-hari. Jadi prinsip kerjanya menggunakan Hukum Archimedes,
yang menyatakan bahwa benda yang tercelup ke dalam fluida mengalami gaya ke atas seberat
fluida yang dipindahkan. Ketika aerometer dicelupkan ke dalam fluida, maka fluida akan
memberikan gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat hydrometer. Gaya ini
terkonversikan menjadi massa jenis zat cair yang diukur, karena di dalam aerometer terdapat
zat cair yang massa jenisnya sudah diketahui dan tertuang dalam skala yang tertera pada
aerometer.
Aerometer adalah alat dengan tingkat ketelitian pengukuran berat jenis tertinggi. Hal
tersebut dikarenakan hasil pengukuran berat jenis dengan alat ini hasilnya tepat.
Adapun cara kerja yangkami lakuka pada praktikum ini yaitu Mengukur jari-jari bola
kaca dan bola baa dengan micrometer, setiap bola diukur tiga kali pada kedudukan yang
berbeda, Menimbang bola kaca dan bola baja masing-masing tiga bola, Mengukur jari-jari
tabung kaca yang berisi zat cair, mengukur lima kali pada kedudukan yang berbeda,
Mengukur jarak tertetu dari tabug kaca yang berisi zat cair(diberi tanda benang), Mengukur
rapat massa zat cair dengan aerometer beaume, Melepaskan bola dari permukaan caira denga
pinset dan diukur kecepatan degan stop wacth, Perlakuan 1s/d 6 diulang dua kali dengan bola
yang berbeda dan perlakuan 1 s/d 7 diulang untuk bola jenis lain.
12. π =
2
9
3,32
. 980
36,08
(
1
150,7
β 1)
1
1 + 2,4 3,3/2,8
=
2
9
10,89
36,08
(0,006 β 1)
1
1 + 2,4 (1,18)
=
2
9
0,30(β0,994)
1
1,18 + 2,832
= -0,16
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Viskositas
Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut :
a) Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan.
b) Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan
naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh energi.
Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah.
Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan temperatur.
c) Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air.Adanya bahan tambahan seperti
bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak ataupun gliserin adanya
penambahan air akan menyebabkan viskositas akan turun karena gliserin maupun minyak
akan semakin encer, waktu alirnya semakin cepat.
d) Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul.Misalnya laju aliran alkohol cepat, larutan
minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju aliran lambat sehingga
viskositas juga tinggi.
e) Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
f) Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO dengan gugus OH
pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama.
g) Konsentrasi larutan
13. Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi
tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan
banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang
terlarut, gesekan antar partikrl semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
14. BAB V
KESIMPULAN
Viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak, atau
benda yang padat yang bergerak di dalam fluida.Besarnya gesekan ini biasanya juga disebut
sebagai derajat kekentalan zat cair. Jadi semakin besar viskositas zat cair, maka semakin
susah benda padat bergerak di dalam zat tersebut. Viskositas zat cair, yang berperan adalah
gaya kohesi antara partikel zat cair. Cara mmenetukan viktositas ada 2 macam yaitu Metode
Ostwald, Metode Bola Jatuh.
15. DAFTAR PUSTAKA
Internet.Online.Https://www.academia.edu/6832104/viskositas_zat_cair (diakses pada 30 mei
2017)
Internet.Online.https://www.slideshare.net/barinelyasa/viskositas-60224017 (diakses pada 30
mei 2017)
Internet.Online.https://www.slideshare.net/blueglowing/viskositas-zat-cair-cara-stokes
(diakses pada 30 mei 2017)
Internet.Online.https://www.slideshare.net/ajengrizki/tegangan-permukaan-dan-viskositas-
sma?qid=4420e0d9-1237-4a6a-a444-90554f6520c4&v=&b=&from_search=2 (diakses
pada 30 mei 2017)
Internet.Online.https://www.slideshare.net/merygita/kimia-fisika-ii-
viskositas?qid=4420e0d9-1237-4a6a-a444-90554f6520c4&v=&b=&from_search=1
(diakses pada 30 mei 2017)
Internet.Online.https://www.slideshare.net/widyafitriyani2/kekentalan-zat-
cair?qid=4420e0d9-1237-4a6a-a444-90554f6520c4&v=&b=&from_search=3 (diakses
pada 30 mei 2017)
Internet.Online.http://www.pengertianahli.com/2015/03/pengertian-stopwatch.html (diakses
pada 30 mei 2017)
Internet.Online.http://edu.anashir.com/2013/11/alat-ukur-panjang-mistar-jangka-sorong.html
(diakses pada 30 mei 2017)
Internet.Online.https://www.academia.edu/6427305/viskositas (diakses pada 30 mei 2017)
Internet.Online.https://www.academia.edu/5123485/viskositas_i (diakses pada 30 mei 2017)