SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
LAPORAN MINGGUAN 
SIFAT FISIK ZAT 
MAKALAH 
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas 
Praktikum Kimia Dasar 
Oleh : 
Nama : Nurachman Anwar 
Nrp : 093020029 
Kelompok : 2 (dua) 
Meja : 2 (dua) 
Tanggal Percoban : 19 November 2009 
Asisten : Nike Tria Juliandini 
LABORATORIUM KIMIA DASAR 
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN 
FAKULTAS TEKNIK 
UNIVERSITAS PASUNDAN 
BANDUNG 
2009
I PENDAHULUAN 
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan 
Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan. 
1.1 Latar Belakang 
Sifat fisik adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur 
atau dipersepsikan tanpa merubah identitasnya. Sifat fisik dapat berupa sifat 
intensif atau ekstensif. Sifat intensif tidak tergantung pada ukuran dan jumlah 
materi pada objek, sedangkan sifat ekstensif bergantung pada hal tersebut. 
Sebagai tambahan, suatu sifat dapat pula berupa isotropik jika nilainya tidak 
tergantung arah pengamatan atau anisotropik jika sebaliknya. beberapa sifat fisik 
zat yang berhubungan dengan dunia pangan diantaranya viskositas dan titik leleh. 
Viscositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahan 
dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viscositas rendah, 
misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil diban 
dingkan dengan fluida yang mempunyai viscositas yang lebih besar. 
1.2 Tujuan percobaan 
Tujuan dari percobaan ini adalah agar praktikan dapat mengerti dan 
mengetahui struktur yang dimiliki suatu zat. Selain itu , tujuan dari dilakukan 
percobaan ini adalah agar praktikan dapat menentukan viskositas, menentukan 
tegangan permukaan suatu zat, menentukan titik leleh zat , dan menentukan berat 
jenis suatu zat. Praktikan dapat melihat perbedaan kecepatan bergerak lapisan-lapisan 
fluida tersebut. Bila pengamatan dilakukan terhadap aliran fluida makin
mengecil ditempat-tempat yang jaraknya terhadap dinding pipa semakin kecil, dan 
praktis tidak bergerak pada tempat di dinding pipa. Sedangkan kecepatan terbesar 
terdapat ditengah-tengah pipa aliran. 
1.3 Prinsip percobaan 
Prinsip dari percobaan ini berdasarkan hukum poiselle yaitu lapisan paling 
luar pada fluida melekat pada dinding pipa pada kecepatan nol. Selain itu, dalam 
percobaan viskositas digunakan juga hukum Stokes merupakan dasar viscositas 
bola jatuh. Viscositas ini terdiri atas gelas silinder dengan cairan yang akan diteliti 
dan dimasukkan kedalam.
II TINJAUAN PUSTAKA 
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Pengertian Viscositas, (2) Pengertian 
Sampel Susu, Kecap, Susu Kental Manis, Saus, Selai Kacang., (3) Macam-macam 
Viscometer, dan (4) Ciri-ciri zat. 
2.1 Pengertian Viscositas 
Viscositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya 
tahan dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viscositas rendah, 
misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil 
dibandingkan dengan fluida yang mempunyai viscositas yang lebih besar. 
Gaya Kecepatan V cm/detik 
F dyne 
L cm 
Gambar 1. 2 lapisan fluida sejajar. 
Gambar diatas merupakan 2 lapisan fluida sejajar dengan masing-masing 
mempunyai luas A cm2 dan jarak kedua lapisan L cm. Bila lapisan atas bergerak 
sejajar dengan lapisan bawah pada kecepatan V cm/detik relatif terhadap lapisan 
bawah, supaya fluida tetap mempunyai kecepatan V cm/detik maka harus bekerja 
suatu gaya sebesar F dyne. Dari hasil eksperimen didapatkan bahwa gaya F 
berbanding lurus dengan kecepatan V, luas A dan berbanding terbalik dengan 
jarak L. Persamaannya : 
A 
cm2 
A 
cm2
V A 
L 
F 
. . 
 
;  = Tetapan viscositas ( 
ik cm 
gr 
d et . 
F . 
L 
. 
  
) V A 
Gejala ini dapat dianalisis dengan mengintrodusir suatu besaran yang disebut 
kekentalan atau viscositas (viscosity). Oleh karena itu, viscositas berkaitan dengan 
gerak relatif antar bagian-bagian fluida, maka besaran ini dapat dipandang sebagai 
ukuran tingkat kesulitan aliran fluida tersebut. Makin besar kekentalan suatu 
fluida makin sulit fluida itu mengalir. 
Viscositas suatu cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan alir 
cairan. Beberapa zat cair dan gas mempunyai sifat daya tahan terhadap aliran ini, 
dinyatakan dengan Koefisien Viscositas (ไ). Viscositas ialah besarnya gaya tiap 
cm2 yang diperlukan supaya terdapat perbedaan kecepatan sebesar 1 cm tiap detik 
untuk 2 lapisan zat cair yang parallel dengan jarak 1 cm. Viscositas dapat dihitung 
dengan rumus Poiseville. 
R4 
8 
  
LV 
 
 
 R = Jari-jari pipa dialiri cair (cm) 
T = Waktu alir (detik) 
P = Tekanan yang menyebabkan zat cair mengalir ( 
dyne ) 
2 cm 
V = Volume zat cair (liter) 
L = Panjang pipa (cm) 
 = Koefisien Viscositas (centipoise) 
Makin besar kekentalannya, makin sukar zat cair itu mengalir dan bila makin 
encer makin mudah mengalir.
 Q 
1 
 
; Q = Fluiditas 
Fluiditas yaitu kemudahan suatu zat cair untuk mengalir. Dari rumus diatas 
dapat dilihat bahwa Fluiditas berbanding terbalik dengan kekentalan (Koefisien 
Viscositas). 
2.2 Pengertian Sampel Susu, Kecap, Susu Kental Manis, Saus, Selai Kacang. 
Susu kental manis adalah produk susu kental yang diperoleh dengan 
menghilangkan sebagian air dari susu segar yang sudah ditambahkan gula atau 
hasil rekonstitusi dari susu bubuk yang berlemak penuh atau hasil dari 
rekombinasi dari susu bubuk tanpa lemak denagn lemak susu/lemak nabati dengan 
penambahan gula atau denga tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan 
yang tidak diizinkan. 
Susu cair adalah produk olahan cair yang didapat dari mengolah susu 
murni yang segar dengan beberapa tahapan proses penting, dan di beri campuran 
gula pasir, serta bahan tambahan makanan lain yang diizinkan. 
Saus adalah saus yang dapat berupa saus tomat ataupun saus sambal. Saus 
tomat terbuat dari buah tomat segar, bubur tomat, atau pasta tomat yang dimasak 
dengan baik dan bersih, yang dicampur dengan gula, asam cuka, garam, dan 
dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain dan bahan tambahan makanan 
yang tidak diizinkan. Saus sambal terbuat dari cabai segar, bubur cabai, pasta 
cabai yang dimasak dengan baik dan bersih yang dicampur dengan garam, asam 
cuka, merica, dan dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain.
Kecap kedelai adalah produk cair yang diperoleh dari hasil proses 
fermentasi dan atau cara kimia (hidrolisa) kacang kedelai dengan penambahan 
bahan lain seperti gula, garam, rempah-rempah, dengna atau tanpa bahan 
tambahan makanan yang diizinkan. 
Selai kacang adalah produk kental yang didapat dari pengolahan kacang 
tanah yang di masak dengan baik dan bersih serta diberi tambahan gula pasir, 
pengawet makanan dan atau dengan bahan tambahan makanan lain yang 
diizinkan. 
2.3 Macam-macam Viscometer 
Alat yang dipakai untuk menentukan viscositas dinamakan viscometer. Ada 
beberapa jenis viscometer, diantaranya : 
2.3.1 Viscometer Ostwald 
Jika air dipakai sebagai pembanding, mula-mula air dimasukkan melaui 
tabung A kemudian dihisap agar masuk ke tabung B tepat sampai batas a 
kemudian dilepaskan dan siapkan stopwatch sebagai pengukur waktu. 
Umpamanya waktu yang diperlukan air untuk bergerak dari permukaan a sampai 
b sama dengan t1, setelah itu percobaan diganti dengan zat cair lain dengan cara 
yang sama . 
Gambar 2. Viscometer Ostwald
2.3.2 Viscometer Lehman 
Nilai viscositas Lehman didasarkan pada waktu kecepatan alir cairan yang 
akan diuji atau dihitung nilai viscositasnya berbanding terbalik dengan waktu 
kecepatan alir cairan pembanding, dimana cairan pembanding yang digunakan 
adalah air. Viscometer Lehman dapat dilihat seperti gambar di bawah ini : 
Gambar 3. Viscometer Lehman. 
2.3.3 Viscometer Bola Jatuh-Stokes 
Terhadap sebuah benda yang bergerak jatuh didalam fluida bekerja tiga 
macam gaya, yaitu : 
 Gaya gravitasi atau gaya berat (W). gaya inilah yang menyebabkan benda 
bergerak ke bawah dengan suatu percepatan. 
 Gaya apung (buoyant force) atau gaya Archimedes (B). arah gaya ini keatas 
dan besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda itu. 
 Gaya gesek (Frictional force) Fg, arahnya keatas dan besarnya. 
Benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang makin lama makin besar, 
tetapi dalam medium ada gaya gesek yang makin besar bila kecepatan benda jatuh 
makin besar. Benda yang bentuknya tidak beraturan dan rumit serta besar akan
menghasilkan harga k yang besar. Viscometer Stokes dapat dilihat seperti gambar 
dibawah ini : 
Gambar 4. Viscometer Stokes 
2.4 Pengertian Zat 
Ciri Khas Molekul Zat Padat, yaitu: gaya tarik menarik sangat kuat, 
susunannya berdekatan satu sama lain, ,letaknya berdekatan, dan tidak bisa 
bergerak bebas. Ciri Khas Molekul Zat Cair, yaitu: gaya tarik menarik tidak 
begitu kuat, susunannya tidak beraturan, letaknya agak renggang, dan bergerak 
bebas berpindah-pindah tempat. Ciri Khas Molekul Zat Gas, yaitu: gaya tarik 
menarik sangat kecil, susunannya sangat tidak teratur, letaknya saling berjauhan, 
dan bergerak sangat bebas. 
Padatan adalah partikel-partikel yang saling bersentuhan, dan satu-satunya 
pergerakan yang ada pada padatan adalah vibrasi. Partikel-partikel dapat tersusun 
secara teratur (pada kasus ini, padatan adalah kriatalin), atau tersusun secara acak 
(memberikan padatan melilin seperti lilin atau beberapa bentuk polietena, sebagai 
contohnya).Partikel-partikel terikat pada padatan melalui gaya yang tergantung 
pada zat sesunguhnya – ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan hidrogen atau 
dayatarik van der Waals. Jika energi diberikan melalui pemanasan padatan, energi
kalor menyebabkan vibrasi yang lebih besar sampai akhirnya partikel terlepas dari 
partikel yang lain membentuk cairan. Energi kalor yang diperlukan untuk 
mengubah 1 mol padatan menjadi cairanan pada titik lelehnya disebut dengan 
entalpi peleburan entalpi fusi. Ketika cairan membeku, terjadi kebalikannya. Pada 
temperatur yang sama, pergerakan partikel cukup lambat memaksa dayatarik 
untuk dapat mengikat partikel sebagai padatan. Selama pembentukan ikatan yang 
baru, melibatkan energi kalor. 
Cairan dalam kimia, kebanyakan partikel-partikel cairan tersebut saling 
bersentuhan, tetapi terdapat beberapa perbedaan yang muncul pada struktur. 
Perbedaan ini mengakibatkan partikel untuk bergerak, dan karena itu partikel 
tersusun secara acak. Kecuali pelelehan yang memutuskan ikatan zat yang hanya 
memiliki ikatan kovalen (sebuah struktur kovalen raksasa), gaya yang mengikat 
partikel padatan juga terdapat pada cairan tetapi kadang kala dalam bentuk yang 
longgar. Jika energi yang diberikan lebih banyak, partikel-partikel bergerak cepat 
untuk memutuskan semua dayatarik antara partikel-partikelnya dan cairan 
mendidih. Energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 mol cairan menjadi 
gas pada titik didihnya disebut dengan entalpi penguapan entalpi vaporasi. 
Jika gas didinginkan, pada beberapa temperatur partikel gas bergerak cukup 
lambat untuk memaksa dayatarik yang cukup efektif untuk mengkondensasi gas 
tersebut menjadi cairan. Sekali lagi, gaya tersebut dikembalikan, maka energi 
kalor dilepaskan. Pada gas, partikel-partikel bergerak bebas. Pada kondisi tekanan 
yang biasa, jarak antara masing-masing partikel adalah 10 kali diameter partikel. 
Pada jarak tersebut, setiap dayatarik antar partikel dapat diabaikan.
Tempat terbaik untuk memulainya adalah selalu pada keadaan fisik. Titik 
leleh tidak selalu merupakan acuan yang baik untuk ukuran dayatarik antara 
partikel, karena dayatarik tersebut hanya menghilang pada saat meleleh – tidak 
putus sama sekali. Titik didih adalah acuan yang lebih baik, karena kalor yang 
cukup diberikan untuk memutuskan gaya tarik secara sempurna. Dayatarik yang 
lebih besar, titik didih lebih tinggi. 
Dapat dikatakan, titik leleh lebih sering digunakan untuk menentukan ukuran 
gaya tarik antara partikel pada padatan, tetapi anda kadang-kadang akan 
menemukan keanehan. Keanehan tersebut akan menghilang jika anda 
mempertimbangkan titik didih. Jika substansi tersebut suatu gas, cairan atau 
padatan dengan titik didih rendah, substansi tersebut akan ada sebagai molekul 
yang berikatan kovalen (kecuali gas mulia yang memiliki molekul berupa atom 
tunggal). 
Ukuran titik leleh atau titik didih memberikan acuan pada kekuatan gaya 
antarmolekul. Jika substansi tersebut juga larut dalam air (tanpa bereaksi), hal 
tersebut memberikan molekul kecil memperoleh ikatan hidrogen – atau, 
setidaknya, molekul kecil yang bersifat sangat polar. 
Jika substansi tersebut merupakan padatan bertitik didih tinggi, substansi 
tersebut akan menjadi struktur raksasa – baik itu ionik, logam atau kovalen 
raksasa.
III ALAT BAHAN DAN METODE PERCOBAAN 
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Alat yang Digunakan, (2) Bahan yang 
Digunakan, dan (3) Metode Percobaan. 
3.1 Alat yang Digunakan 
Alat yang digunakan pada percobaan sifat fisik zat adalah botol semprot, pipa 
kapiler, gelas kimia, thermometer, pembakar bunsen, kaki tiga, kawat kasa, statif, 
klem, viskometer. 
3.2 Bahan yang Digunakan. 
Bahan yang digunakan dalam percobaan sifat fisik zat dan viskositas 
adalah : Naftalen, susu kental manis cap enak, susu ultra cair, saus sambal ABC, 
selai kacang Fruity, kecap kedelai cap Bango dan aquadest. 
3.3 Metode Percobaan 
Gambar 1 . Metode Percobaan Sifat Fisik Naftalena
Gambar 2. Metode Percobaan Viskositas 
Metode percobaan pengenalan neraca adalah : 
3.3.1 Sifat fisik 
Pertama – tama bilas pipa kapiler dengan aquadest, kemudian keringkan. 
Masukkan naftalen ke dalam salah satu ujung pipa kapiler dengan cara diketukan 
± 1cm., kemudian ukur suhu awal aquadest, setelah itu panaskan dengan 
pembakar Bunsen, catat suhu dan lelehan awal dan sushu lelehan akhir. 
3.3.2 Penentuan viskositas 
Pertama – tama jepitkan viskotester pada statif, kemudian masukkan sampel 
ke dalam wadah, gantungkan wadah pada viscometer, dan nyalakan viskometer. 
Catat pergeseran jarum, lakukan pengulangan untuk menentukan sampel lain. 
3.3.3 Viskositas cairan 
Pertama – tama celupkan viskometer bersih dan kering ke dalam penangas 
(gelas kimia berisi air). Jepit viskometer. Masukkan 7-10 ml aquadest ke dalam 
viskometer melalui tabung, biarkan selama satu menit. Lalu ambil cairan tadi. 
Biarkan aquadest mengalir dengan sendirinya, jalankan stopwatch. Catat waktu 
yang diperlukan aquadest untuk melewati volume.
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan, (2) Pembahasan. 
4.1 Hasil Pengamatan 
Tabel 1. Hasil Pengamatan Titik Leleh Naftalen. 
No. Pengamatan Hasil (0C) 
1. Suhu (T) awal aquadest 260C 
2. Suhu (T) awal titik lelehan (awal naftalen meleleh) 830C 
3. Suhu (T) akhir titik lelehan (akhir naftalen habis meleleh) 870C 
Tabel 2. Hasil Pengamatan Viskositas 
No. Sampel yang Digunakan Spindel Hasil 
1 Susu Kental Manis Cap Enak 1 10 dpas 
2 Selai Fruity Kacang 2 300 dpas 
3 Kecap Bango 1 8 dpas 
4 Saus Sambal ABC 1 18 dpas 
5 Susu Ultra 3 0.3 dpas 
Dalam menggunakan alat viscometer terdapat tiga spindel yang masing-masing 
berfungsi untuk tingkat kekentalannya masing-masin 
4.2 Pembahasan 
Penentuan titik leleh suatu zat itu, setelah diamati ternyata sampel 
(naftalen) meleleh pada suhu 830C dimana ciri dari lelehan yaitu pada saat
naftalen berubah menjadi cair. Pada saaat suhu 880C sampel telah meleleh 
sepenuhnya. Pada saat dilakukan percobaan terdapat kesalahn dimana suhu awal 
lelehan 830C yang seharusnya berkisar antara 800C - 810C. 
Viscositas sangat diperlukan dalam bidang pangan. Dalam bidang pangan 
viscositas digunakan untuk mengukur kekentalan bahan baku pangan. Temperatur 
pada saat percobaan viscositas sangatlah berpengaruh. Viscositas merupakan 
besaran yang harganya tergantung terhadap temperatur. Pada kebanyakan fluida 
cair, bila temperatur naik viscositas akan turun, dan sebaliknya bila temperatur 
turun maka viscositas akan naik. 
Dalam percobaan sifat fisik zat, kita seringkali menggunakan thermometer 
sebagai alat penunjang. Dalam menggunakan thermometer haruslah dengan 
metode yang benar dan akurat. Berikut ini adalah cara menggunakan thermometer 
: 
1. Tempatkan thermometer pada tempat - tempat yang ingin diukur temperaturnya 
dan hindari terkena panas langsung, seperti : terkena cahaya matahari, cerobong 
asap atau saluran-saluran air panas (setom), atau terkena percikan air, dsb. 
2. Biarkan suhu sekitar mempengaruhi alat thermometer. 
3. Baca thermometer sesingkat mungkin agar suhu tubuh si pengamat tidak 
mempengaruhi pembacaan, mata harus sejajar dengan tinggi permukaan air raksa 
yang ada dalam pipa kapiler untuk menghindari 
4. Pembacaan skala 0. Pada pembacaan thermometer maksimum minimum, baca 
skala yang terlihat pada thermometer maksimum dan baca juga skala pada
thermometer minimum. Setelah itu masing-masing dari skala tersebut 
dijumlahkan lalu dibagi. 
5. Catat hasilnya dan apabila pengukuran menggunakan thermograf tambahkan 
koreks indeks. 
Pengertian titik leleh adalah bisa juga disebut dengan titik lebur dari 
sebuah benda padat adalah suhu di mana benda tersebut akan berubah wujud 
menjadi benda cair. Ketika dipandang dari sisi yang berlawanan (dari cair menjadi 
padat) disebut titik beku.Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku 
biasanya sama. Contoh, titik lebur dan titik beku dari "raksa" adalah 234,32 kelvin 
(-38,83 °C atau -37,89 °F) Namun, beberapa subtansi lainnya memiliki temperatur 
beku <--> cair yang berbeda. contohnya "agar-agar", mencair pada suhu 85 °C 
(185 °F) dan membeku dari suhu 32-40°C (89,6 - 104 °F); fenomena ini dikenal 
sebagai hysteresis.Beberapa benda lainnya, seperti kaca, dapat mengeras tanpa 
mengkristal terlebih dulu; ini disebut amorphous solid Tidak seperti titik didih, 
titik lebur tidak begitu terpengaruh oleh tekanan. 
Pengertian titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah 
zat cair sama dengan tekanan external yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan 
didalam vacuum akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan 
itu berada di dalam tekanan atmosphere. Cairan yang berada di dalam tekanan 
tinggi akan memiliki titik didih lebih tinggi jika dibandingkan dari titik didihnya 
di dalam tekanan atmosphere.Titik didih normal (juga disebut titik didih 
atmospheris) dari sebuah cairan merupakan kasus istimewa dimana tekanan uap 
cairan sama dengan tekanan atmospher di permukaan laut, satu atmosphere. Pada
suhu ini, tekanan uap cairan bisa mengatasi tekanan atmospher dan membentuk 
gelembung di dalam massa cair. Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih yang 
ditetapkan oleh IUPAC adalah suhu dimana pendidihan terjadi pada tekanan 1 
bar. Pada tekanan dan temperatur udara standar(76 cmHg, 25ºC) titik didih air 
sebesar 100ºC. 
Satuan yang digunakan dalam viscometer adalah dpas. Dpas merupakan 
singkatan dari Densitas Paskal Sekon. 
Dalam alat viscometer, terdapat alat penunjang yang disebut spindle. 
Spindle nomor satu adalah spindle yang digunakan untuk zat yang agak kental. 
Kapasitas spindle satu adalah 15 dpas sampai 150 dpas. Spindle nomor dua adalah 
spindle yang digunakan untuk zat yang sangat kental seperti saus sambal. 
Kapasitas dari spindle dua ini adalah 150 dpas hingga 4000 dpas. Spindle nomor 
tiga adalah spindle yang digunakan untuk zat yang sangat cair. Kapasitas dari 
spindle ini adalah 0.3 dpas hingga 15 dpas saja. 
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang 
bekerja pada permukaan zat cair setiap panjang permukaan yang menyentuh 
benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan L = panjang (m), tegangan-permukaan/ 
S dapat ditulis sebagai S = F/L. 
Jenis-jenis viscometer sangat banyak. Ada beberapa jenis viscometer, 
diantaranya : Viscometer Ostwald, Viscometer Lehman, Viscometer bola jatuh 
dari Stokes. 
Naftaléna, juga bisa disebut naftalin, naftalina, kamper, atau albokarbon 
(jangan tertukar dengan nafta) yaitu hidrokarbon padat kristalin, aromatik, putih
yang mempunyai rumus C10H8 di gabung oleh dua cincin benzena. Di masyarakat 
luas seringkali disebut kamper, kadang warna-warni, bentuknya bulat. Zatnya 
volatil menghasilkan senyawa yang mudah terbakar, serta dapat menyublim 
dihawa. Biasanya bau dari kamper dapat tercium pada kadar 0,08 ppm w/w[1]. 
Susu kental manis termasuk kedalam jenis zat yang kental, karena pada 
saat percobaan enggunakan spindel no 1. Susu kental manis adalah produk susu 
kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari susu segar yang 
sudah ditambahkan gula atau hasil rekonstitusi dari susu bubuk yang berlemak 
penuh atau hasil dari rekombinasi dari susu bubuk tanpa lemak denagn lemak 
susu/lemak nabati dengan penambahan gula atau denga tanpa penambahan bahan 
makanan lain dan bahan yang tidak diizinkan. 
Susu cair termasuk kedalam zat yang encer, oleh karena itu pada saat 
melakukan percobaan menggunakan spindel no 3. Susu cair adalah produk olahan 
cair yang didapat dari mengolah susu murni yang segar dengan beberapa tahapan 
proses penting, dan di beri campuran gula pasir, serta bahan tambahan makanan 
lain yang diizinkan. 
Saus termasuk kedalam jenis zat yang kental hampir mirip dengan susu 
kental manis, sehingga pada saaat uji coba mengunakan spindel no 1. Saus adalah 
saus yang dapat berupa saus tomat ataupun saus sambal. Saus tomat terbuat dari 
buah tomat segar, bubur tomat, atau pasta tomat yang dimasak dengan baik dan 
bersih, yang dicampur dengan gula, asam cuka, garam, dan dengan atau tanpa 
bahan tambahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang tidak 
diizinkan. Saus sambal terbuat dari cabai segar, bubur cabai, pasta cabai yang
dimasak dengan baik dan bersih yang dicampur dengan garam, asam cuka, 
merica, dan dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain. 
Kecap termasuk ke dalam jenis zat yang agak kental, sehingga apabila 
akan melakukan percobaan harus mengguanakan spindel no 1. Kecap 
kedelaiKecap kedelai adalah produk cair yang diperoleh dari hasil proses 
fermentasi dan atau cara kimia (hidrolisa) kacang kedelai dengan penambahan 
bahan lain seperti gula, garam, rempah-rempah, dengna atau tanpa bahan 
tambahan makanan yang diizinkan. 
Selai kacang termasuk kedalam jenis zat yang sangat kental, oleh karena 
itu pada saaat melakukan percoban harus menggunakan spindel no 2. Selai kacang 
adalah produk kental yang didapat dari pengolahan kacang tanah yang di masak 
dengan baik dan bersih serta diberi tambahan gula pasir, pengawet makanan dan 
atau dengan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan.
V KESIMPULAN DAN SARAN 
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan, (2) Saran. 
5.1 Kesimpulan 
Kesimpulan dari praktikum sufat fisik zat dan viscometer adalah semua zat 
memilii sifat fisik dan sifat kimiawi yang berbeda-beda. Yang termasuk kedalam 
sifat fisik zat yaitu viskositas (kekentalan) , berat jenis, titik didih, dan titik leleh. 
Selain itu, kesimpulan yang didapat dari penentuan titik leleh yaitu Tawal = 260C, 
Tawal leleh = 830C, dan Takhir leleh= 880C. 
5.2 Saran 
Saran yang ingin disampaikan teentang percobaan ini adalah diharapkan 
praktikan dapat mengerti dan memahami tentang sifat fisik dari suatu zat yang 
bermacam-macam, serta dapat mengetahui berbagai karakter dari sifat-sifat fisik 
tersebut. Dalam percobaan ini diharapkan juga praktikan dapat mengeluarkan 
keterampilan dan ketelitianya dengan semaksimal mungkin, dikarenakan dalam 
praktikum ini praktikan harus cekatan, dan teliti dalam mengamati suatu 
perubahan fisik zat. Ditujukan pada praktikan sebelumnya agar sebelum dan 
sesudah melakukan percobaan agar segera membersihkan alat yang telah dipakai 
agar menghemat waktu praktikum untuk lanjut ke percobaan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA 
Anonim, (2009), Sifat fisik zat, http://www. Google.com/ Akses : 16 november 
2009. 
Anonim, 2009, Sifat fisik zat, http://www. Wikipedia.com/ Akses : 16 november 
2009. 
Anonim, 2009, Sifat fisik zat, http://www. Organisasi. org/ Akses : 17 november 
2009. 
Anonim, 2009, Sifat fisik zat, http://www. chem-is-try.org/ Akses : 18 
november 2009. 
Anonim, 2009, 
http://www.bcit.ca/files/health/foodproc/img/brookfield_viscometer/ 
Akses : 16 november 2009. 
Dogia, S.K. (1990) . Kimia Fisik dan Soal-soal. Penerbit Departemen Ilmu 
Kimia 
Universitas Indonesia. Jakarta. 
Dosen, Tim. (2000). Penuntun Praktikum Kimia Dasar. FT UNPAS. Bandung. 
Keenan Charles W, Kleinfelter Donald C. Wood Jesse H. (1980). Kimia Untuk 
Universitas. Edisi Keenam. Terjemahan Aluysius Hadyana Pudjatmaka Ph. 
D. Penerbit Erlangga. Jakarta.

More Related Content

What's hot

Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VUniversitas Negeri Medan
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visHafifa Marza
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseqlp
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
 

What's hot (20)

Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Kromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cairKromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cair
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
 
Kolom HPLC
Kolom HPLCKolom HPLC
Kolom HPLC
 

Viewers also liked

Viskositas
ViskositasViskositas
ViskositasTillapia
 
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatLaporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatErnalia Rosita
 
Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012
Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012
Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012Dhieant Witrie
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 

Viewers also liked (6)

Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatLaporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
 
2. viskositas
2. viskositas2. viskositas
2. viskositas
 
Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012
Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012
Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012
 
Soal2 p h larutan
Soal2 p h larutanSoal2 p h larutan
Soal2 p h larutan
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 

Similar to SIFAT

praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirwulansafitri8
 
laporan praktikum
laporan praktikum laporan praktikum
laporan praktikum asterias
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisikalaprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisikaTeguhCity
 
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisikalaprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisikaTeguhCity
 
Bab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositasBab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositasPrisca Wicita
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesPutri Aulia
 
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.pptfdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.pptyudha420129
 
Tugas mekanika fluida
Tugas mekanika fluidaTugas mekanika fluida
Tugas mekanika fluidaIffah Diharja
 
Viskositas
ViskositasViskositas
ViskositasIin Suin
 
materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018indrasupriatna2
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiMina Audina
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositasmery gita
 

Similar to SIFAT (20)

praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
 
laporan praktikum
laporan praktikum laporan praktikum
laporan praktikum
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
RHEOLOGI.pdf
RHEOLOGI.pdfRHEOLOGI.pdf
RHEOLOGI.pdf
 
Viskositas 1
Viskositas 1Viskositas 1
Viskositas 1
 
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisikalaprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
 
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisikalaprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
 
Bab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositasBab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositas
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
Visko adit
Visko aditVisko adit
Visko adit
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.pptfdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
 
Tugas mekanika fluida
Tugas mekanika fluidaTugas mekanika fluida
Tugas mekanika fluida
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Fluidisasi2 (repaired)
Fluidisasi2 (repaired)Fluidisasi2 (repaired)
Fluidisasi2 (repaired)
 
materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018
 
Percobaan ii mirna
Percobaan ii mirnaPercobaan ii mirna
Percobaan ii mirna
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositas
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

SIFAT

  • 1. LAPORAN MINGGUAN SIFAT FISIK ZAT MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum Kimia Dasar Oleh : Nama : Nurachman Anwar Nrp : 093020029 Kelompok : 2 (dua) Meja : 2 (dua) Tanggal Percoban : 19 November 2009 Asisten : Nike Tria Juliandini LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2009
  • 2. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan. 1.1 Latar Belakang Sifat fisik adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa merubah identitasnya. Sifat fisik dapat berupa sifat intensif atau ekstensif. Sifat intensif tidak tergantung pada ukuran dan jumlah materi pada objek, sedangkan sifat ekstensif bergantung pada hal tersebut. Sebagai tambahan, suatu sifat dapat pula berupa isotropik jika nilainya tidak tergantung arah pengamatan atau anisotropik jika sebaliknya. beberapa sifat fisik zat yang berhubungan dengan dunia pangan diantaranya viskositas dan titik leleh. Viscositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahan dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viscositas rendah, misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil diban dingkan dengan fluida yang mempunyai viscositas yang lebih besar. 1.2 Tujuan percobaan Tujuan dari percobaan ini adalah agar praktikan dapat mengerti dan mengetahui struktur yang dimiliki suatu zat. Selain itu , tujuan dari dilakukan percobaan ini adalah agar praktikan dapat menentukan viskositas, menentukan tegangan permukaan suatu zat, menentukan titik leleh zat , dan menentukan berat jenis suatu zat. Praktikan dapat melihat perbedaan kecepatan bergerak lapisan-lapisan fluida tersebut. Bila pengamatan dilakukan terhadap aliran fluida makin
  • 3. mengecil ditempat-tempat yang jaraknya terhadap dinding pipa semakin kecil, dan praktis tidak bergerak pada tempat di dinding pipa. Sedangkan kecepatan terbesar terdapat ditengah-tengah pipa aliran. 1.3 Prinsip percobaan Prinsip dari percobaan ini berdasarkan hukum poiselle yaitu lapisan paling luar pada fluida melekat pada dinding pipa pada kecepatan nol. Selain itu, dalam percobaan viskositas digunakan juga hukum Stokes merupakan dasar viscositas bola jatuh. Viscositas ini terdiri atas gelas silinder dengan cairan yang akan diteliti dan dimasukkan kedalam.
  • 4. II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan mengenai : (1) Pengertian Viscositas, (2) Pengertian Sampel Susu, Kecap, Susu Kental Manis, Saus, Selai Kacang., (3) Macam-macam Viscometer, dan (4) Ciri-ciri zat. 2.1 Pengertian Viscositas Viscositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahan dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viscositas rendah, misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil dibandingkan dengan fluida yang mempunyai viscositas yang lebih besar. Gaya Kecepatan V cm/detik F dyne L cm Gambar 1. 2 lapisan fluida sejajar. Gambar diatas merupakan 2 lapisan fluida sejajar dengan masing-masing mempunyai luas A cm2 dan jarak kedua lapisan L cm. Bila lapisan atas bergerak sejajar dengan lapisan bawah pada kecepatan V cm/detik relatif terhadap lapisan bawah, supaya fluida tetap mempunyai kecepatan V cm/detik maka harus bekerja suatu gaya sebesar F dyne. Dari hasil eksperimen didapatkan bahwa gaya F berbanding lurus dengan kecepatan V, luas A dan berbanding terbalik dengan jarak L. Persamaannya : A cm2 A cm2
  • 5. V A L F . .  ;  = Tetapan viscositas ( ik cm gr d et . F . L .   ) V A Gejala ini dapat dianalisis dengan mengintrodusir suatu besaran yang disebut kekentalan atau viscositas (viscosity). Oleh karena itu, viscositas berkaitan dengan gerak relatif antar bagian-bagian fluida, maka besaran ini dapat dipandang sebagai ukuran tingkat kesulitan aliran fluida tersebut. Makin besar kekentalan suatu fluida makin sulit fluida itu mengalir. Viscositas suatu cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan alir cairan. Beberapa zat cair dan gas mempunyai sifat daya tahan terhadap aliran ini, dinyatakan dengan Koefisien Viscositas (ไ). Viscositas ialah besarnya gaya tiap cm2 yang diperlukan supaya terdapat perbedaan kecepatan sebesar 1 cm tiap detik untuk 2 lapisan zat cair yang parallel dengan jarak 1 cm. Viscositas dapat dihitung dengan rumus Poiseville. R4 8   LV    R = Jari-jari pipa dialiri cair (cm) T = Waktu alir (detik) P = Tekanan yang menyebabkan zat cair mengalir ( dyne ) 2 cm V = Volume zat cair (liter) L = Panjang pipa (cm)  = Koefisien Viscositas (centipoise) Makin besar kekentalannya, makin sukar zat cair itu mengalir dan bila makin encer makin mudah mengalir.
  • 6.  Q 1  ; Q = Fluiditas Fluiditas yaitu kemudahan suatu zat cair untuk mengalir. Dari rumus diatas dapat dilihat bahwa Fluiditas berbanding terbalik dengan kekentalan (Koefisien Viscositas). 2.2 Pengertian Sampel Susu, Kecap, Susu Kental Manis, Saus, Selai Kacang. Susu kental manis adalah produk susu kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari susu segar yang sudah ditambahkan gula atau hasil rekonstitusi dari susu bubuk yang berlemak penuh atau hasil dari rekombinasi dari susu bubuk tanpa lemak denagn lemak susu/lemak nabati dengan penambahan gula atau denga tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan yang tidak diizinkan. Susu cair adalah produk olahan cair yang didapat dari mengolah susu murni yang segar dengan beberapa tahapan proses penting, dan di beri campuran gula pasir, serta bahan tambahan makanan lain yang diizinkan. Saus adalah saus yang dapat berupa saus tomat ataupun saus sambal. Saus tomat terbuat dari buah tomat segar, bubur tomat, atau pasta tomat yang dimasak dengan baik dan bersih, yang dicampur dengan gula, asam cuka, garam, dan dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang tidak diizinkan. Saus sambal terbuat dari cabai segar, bubur cabai, pasta cabai yang dimasak dengan baik dan bersih yang dicampur dengan garam, asam cuka, merica, dan dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain.
  • 7. Kecap kedelai adalah produk cair yang diperoleh dari hasil proses fermentasi dan atau cara kimia (hidrolisa) kacang kedelai dengan penambahan bahan lain seperti gula, garam, rempah-rempah, dengna atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Selai kacang adalah produk kental yang didapat dari pengolahan kacang tanah yang di masak dengan baik dan bersih serta diberi tambahan gula pasir, pengawet makanan dan atau dengan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan. 2.3 Macam-macam Viscometer Alat yang dipakai untuk menentukan viscositas dinamakan viscometer. Ada beberapa jenis viscometer, diantaranya : 2.3.1 Viscometer Ostwald Jika air dipakai sebagai pembanding, mula-mula air dimasukkan melaui tabung A kemudian dihisap agar masuk ke tabung B tepat sampai batas a kemudian dilepaskan dan siapkan stopwatch sebagai pengukur waktu. Umpamanya waktu yang diperlukan air untuk bergerak dari permukaan a sampai b sama dengan t1, setelah itu percobaan diganti dengan zat cair lain dengan cara yang sama . Gambar 2. Viscometer Ostwald
  • 8. 2.3.2 Viscometer Lehman Nilai viscositas Lehman didasarkan pada waktu kecepatan alir cairan yang akan diuji atau dihitung nilai viscositasnya berbanding terbalik dengan waktu kecepatan alir cairan pembanding, dimana cairan pembanding yang digunakan adalah air. Viscometer Lehman dapat dilihat seperti gambar di bawah ini : Gambar 3. Viscometer Lehman. 2.3.3 Viscometer Bola Jatuh-Stokes Terhadap sebuah benda yang bergerak jatuh didalam fluida bekerja tiga macam gaya, yaitu :  Gaya gravitasi atau gaya berat (W). gaya inilah yang menyebabkan benda bergerak ke bawah dengan suatu percepatan.  Gaya apung (buoyant force) atau gaya Archimedes (B). arah gaya ini keatas dan besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda itu.  Gaya gesek (Frictional force) Fg, arahnya keatas dan besarnya. Benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang makin lama makin besar, tetapi dalam medium ada gaya gesek yang makin besar bila kecepatan benda jatuh makin besar. Benda yang bentuknya tidak beraturan dan rumit serta besar akan
  • 9. menghasilkan harga k yang besar. Viscometer Stokes dapat dilihat seperti gambar dibawah ini : Gambar 4. Viscometer Stokes 2.4 Pengertian Zat Ciri Khas Molekul Zat Padat, yaitu: gaya tarik menarik sangat kuat, susunannya berdekatan satu sama lain, ,letaknya berdekatan, dan tidak bisa bergerak bebas. Ciri Khas Molekul Zat Cair, yaitu: gaya tarik menarik tidak begitu kuat, susunannya tidak beraturan, letaknya agak renggang, dan bergerak bebas berpindah-pindah tempat. Ciri Khas Molekul Zat Gas, yaitu: gaya tarik menarik sangat kecil, susunannya sangat tidak teratur, letaknya saling berjauhan, dan bergerak sangat bebas. Padatan adalah partikel-partikel yang saling bersentuhan, dan satu-satunya pergerakan yang ada pada padatan adalah vibrasi. Partikel-partikel dapat tersusun secara teratur (pada kasus ini, padatan adalah kriatalin), atau tersusun secara acak (memberikan padatan melilin seperti lilin atau beberapa bentuk polietena, sebagai contohnya).Partikel-partikel terikat pada padatan melalui gaya yang tergantung pada zat sesunguhnya – ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan hidrogen atau dayatarik van der Waals. Jika energi diberikan melalui pemanasan padatan, energi
  • 10. kalor menyebabkan vibrasi yang lebih besar sampai akhirnya partikel terlepas dari partikel yang lain membentuk cairan. Energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 mol padatan menjadi cairanan pada titik lelehnya disebut dengan entalpi peleburan entalpi fusi. Ketika cairan membeku, terjadi kebalikannya. Pada temperatur yang sama, pergerakan partikel cukup lambat memaksa dayatarik untuk dapat mengikat partikel sebagai padatan. Selama pembentukan ikatan yang baru, melibatkan energi kalor. Cairan dalam kimia, kebanyakan partikel-partikel cairan tersebut saling bersentuhan, tetapi terdapat beberapa perbedaan yang muncul pada struktur. Perbedaan ini mengakibatkan partikel untuk bergerak, dan karena itu partikel tersusun secara acak. Kecuali pelelehan yang memutuskan ikatan zat yang hanya memiliki ikatan kovalen (sebuah struktur kovalen raksasa), gaya yang mengikat partikel padatan juga terdapat pada cairan tetapi kadang kala dalam bentuk yang longgar. Jika energi yang diberikan lebih banyak, partikel-partikel bergerak cepat untuk memutuskan semua dayatarik antara partikel-partikelnya dan cairan mendidih. Energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 mol cairan menjadi gas pada titik didihnya disebut dengan entalpi penguapan entalpi vaporasi. Jika gas didinginkan, pada beberapa temperatur partikel gas bergerak cukup lambat untuk memaksa dayatarik yang cukup efektif untuk mengkondensasi gas tersebut menjadi cairan. Sekali lagi, gaya tersebut dikembalikan, maka energi kalor dilepaskan. Pada gas, partikel-partikel bergerak bebas. Pada kondisi tekanan yang biasa, jarak antara masing-masing partikel adalah 10 kali diameter partikel. Pada jarak tersebut, setiap dayatarik antar partikel dapat diabaikan.
  • 11. Tempat terbaik untuk memulainya adalah selalu pada keadaan fisik. Titik leleh tidak selalu merupakan acuan yang baik untuk ukuran dayatarik antara partikel, karena dayatarik tersebut hanya menghilang pada saat meleleh – tidak putus sama sekali. Titik didih adalah acuan yang lebih baik, karena kalor yang cukup diberikan untuk memutuskan gaya tarik secara sempurna. Dayatarik yang lebih besar, titik didih lebih tinggi. Dapat dikatakan, titik leleh lebih sering digunakan untuk menentukan ukuran gaya tarik antara partikel pada padatan, tetapi anda kadang-kadang akan menemukan keanehan. Keanehan tersebut akan menghilang jika anda mempertimbangkan titik didih. Jika substansi tersebut suatu gas, cairan atau padatan dengan titik didih rendah, substansi tersebut akan ada sebagai molekul yang berikatan kovalen (kecuali gas mulia yang memiliki molekul berupa atom tunggal). Ukuran titik leleh atau titik didih memberikan acuan pada kekuatan gaya antarmolekul. Jika substansi tersebut juga larut dalam air (tanpa bereaksi), hal tersebut memberikan molekul kecil memperoleh ikatan hidrogen – atau, setidaknya, molekul kecil yang bersifat sangat polar. Jika substansi tersebut merupakan padatan bertitik didih tinggi, substansi tersebut akan menjadi struktur raksasa – baik itu ionik, logam atau kovalen raksasa.
  • 12. III ALAT BAHAN DAN METODE PERCOBAAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Alat yang Digunakan, (2) Bahan yang Digunakan, dan (3) Metode Percobaan. 3.1 Alat yang Digunakan Alat yang digunakan pada percobaan sifat fisik zat adalah botol semprot, pipa kapiler, gelas kimia, thermometer, pembakar bunsen, kaki tiga, kawat kasa, statif, klem, viskometer. 3.2 Bahan yang Digunakan. Bahan yang digunakan dalam percobaan sifat fisik zat dan viskositas adalah : Naftalen, susu kental manis cap enak, susu ultra cair, saus sambal ABC, selai kacang Fruity, kecap kedelai cap Bango dan aquadest. 3.3 Metode Percobaan Gambar 1 . Metode Percobaan Sifat Fisik Naftalena
  • 13. Gambar 2. Metode Percobaan Viskositas Metode percobaan pengenalan neraca adalah : 3.3.1 Sifat fisik Pertama – tama bilas pipa kapiler dengan aquadest, kemudian keringkan. Masukkan naftalen ke dalam salah satu ujung pipa kapiler dengan cara diketukan ± 1cm., kemudian ukur suhu awal aquadest, setelah itu panaskan dengan pembakar Bunsen, catat suhu dan lelehan awal dan sushu lelehan akhir. 3.3.2 Penentuan viskositas Pertama – tama jepitkan viskotester pada statif, kemudian masukkan sampel ke dalam wadah, gantungkan wadah pada viscometer, dan nyalakan viskometer. Catat pergeseran jarum, lakukan pengulangan untuk menentukan sampel lain. 3.3.3 Viskositas cairan Pertama – tama celupkan viskometer bersih dan kering ke dalam penangas (gelas kimia berisi air). Jepit viskometer. Masukkan 7-10 ml aquadest ke dalam viskometer melalui tabung, biarkan selama satu menit. Lalu ambil cairan tadi. Biarkan aquadest mengalir dengan sendirinya, jalankan stopwatch. Catat waktu yang diperlukan aquadest untuk melewati volume.
  • 14. IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan, (2) Pembahasan. 4.1 Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Titik Leleh Naftalen. No. Pengamatan Hasil (0C) 1. Suhu (T) awal aquadest 260C 2. Suhu (T) awal titik lelehan (awal naftalen meleleh) 830C 3. Suhu (T) akhir titik lelehan (akhir naftalen habis meleleh) 870C Tabel 2. Hasil Pengamatan Viskositas No. Sampel yang Digunakan Spindel Hasil 1 Susu Kental Manis Cap Enak 1 10 dpas 2 Selai Fruity Kacang 2 300 dpas 3 Kecap Bango 1 8 dpas 4 Saus Sambal ABC 1 18 dpas 5 Susu Ultra 3 0.3 dpas Dalam menggunakan alat viscometer terdapat tiga spindel yang masing-masing berfungsi untuk tingkat kekentalannya masing-masin 4.2 Pembahasan Penentuan titik leleh suatu zat itu, setelah diamati ternyata sampel (naftalen) meleleh pada suhu 830C dimana ciri dari lelehan yaitu pada saat
  • 15. naftalen berubah menjadi cair. Pada saaat suhu 880C sampel telah meleleh sepenuhnya. Pada saat dilakukan percobaan terdapat kesalahn dimana suhu awal lelehan 830C yang seharusnya berkisar antara 800C - 810C. Viscositas sangat diperlukan dalam bidang pangan. Dalam bidang pangan viscositas digunakan untuk mengukur kekentalan bahan baku pangan. Temperatur pada saat percobaan viscositas sangatlah berpengaruh. Viscositas merupakan besaran yang harganya tergantung terhadap temperatur. Pada kebanyakan fluida cair, bila temperatur naik viscositas akan turun, dan sebaliknya bila temperatur turun maka viscositas akan naik. Dalam percobaan sifat fisik zat, kita seringkali menggunakan thermometer sebagai alat penunjang. Dalam menggunakan thermometer haruslah dengan metode yang benar dan akurat. Berikut ini adalah cara menggunakan thermometer : 1. Tempatkan thermometer pada tempat - tempat yang ingin diukur temperaturnya dan hindari terkena panas langsung, seperti : terkena cahaya matahari, cerobong asap atau saluran-saluran air panas (setom), atau terkena percikan air, dsb. 2. Biarkan suhu sekitar mempengaruhi alat thermometer. 3. Baca thermometer sesingkat mungkin agar suhu tubuh si pengamat tidak mempengaruhi pembacaan, mata harus sejajar dengan tinggi permukaan air raksa yang ada dalam pipa kapiler untuk menghindari 4. Pembacaan skala 0. Pada pembacaan thermometer maksimum minimum, baca skala yang terlihat pada thermometer maksimum dan baca juga skala pada
  • 16. thermometer minimum. Setelah itu masing-masing dari skala tersebut dijumlahkan lalu dibagi. 5. Catat hasilnya dan apabila pengukuran menggunakan thermograf tambahkan koreks indeks. Pengertian titik leleh adalah bisa juga disebut dengan titik lebur dari sebuah benda padat adalah suhu di mana benda tersebut akan berubah wujud menjadi benda cair. Ketika dipandang dari sisi yang berlawanan (dari cair menjadi padat) disebut titik beku.Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku biasanya sama. Contoh, titik lebur dan titik beku dari "raksa" adalah 234,32 kelvin (-38,83 °C atau -37,89 °F) Namun, beberapa subtansi lainnya memiliki temperatur beku <--> cair yang berbeda. contohnya "agar-agar", mencair pada suhu 85 °C (185 °F) dan membeku dari suhu 32-40°C (89,6 - 104 °F); fenomena ini dikenal sebagai hysteresis.Beberapa benda lainnya, seperti kaca, dapat mengeras tanpa mengkristal terlebih dulu; ini disebut amorphous solid Tidak seperti titik didih, titik lebur tidak begitu terpengaruh oleh tekanan. Pengertian titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan external yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan didalam vacuum akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan itu berada di dalam tekanan atmosphere. Cairan yang berada di dalam tekanan tinggi akan memiliki titik didih lebih tinggi jika dibandingkan dari titik didihnya di dalam tekanan atmosphere.Titik didih normal (juga disebut titik didih atmospheris) dari sebuah cairan merupakan kasus istimewa dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmospher di permukaan laut, satu atmosphere. Pada
  • 17. suhu ini, tekanan uap cairan bisa mengatasi tekanan atmospher dan membentuk gelembung di dalam massa cair. Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih yang ditetapkan oleh IUPAC adalah suhu dimana pendidihan terjadi pada tekanan 1 bar. Pada tekanan dan temperatur udara standar(76 cmHg, 25ºC) titik didih air sebesar 100ºC. Satuan yang digunakan dalam viscometer adalah dpas. Dpas merupakan singkatan dari Densitas Paskal Sekon. Dalam alat viscometer, terdapat alat penunjang yang disebut spindle. Spindle nomor satu adalah spindle yang digunakan untuk zat yang agak kental. Kapasitas spindle satu adalah 15 dpas sampai 150 dpas. Spindle nomor dua adalah spindle yang digunakan untuk zat yang sangat kental seperti saus sambal. Kapasitas dari spindle dua ini adalah 150 dpas hingga 4000 dpas. Spindle nomor tiga adalah spindle yang digunakan untuk zat yang sangat cair. Kapasitas dari spindle ini adalah 0.3 dpas hingga 15 dpas saja. Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang bekerja pada permukaan zat cair setiap panjang permukaan yang menyentuh benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan L = panjang (m), tegangan-permukaan/ S dapat ditulis sebagai S = F/L. Jenis-jenis viscometer sangat banyak. Ada beberapa jenis viscometer, diantaranya : Viscometer Ostwald, Viscometer Lehman, Viscometer bola jatuh dari Stokes. Naftaléna, juga bisa disebut naftalin, naftalina, kamper, atau albokarbon (jangan tertukar dengan nafta) yaitu hidrokarbon padat kristalin, aromatik, putih
  • 18. yang mempunyai rumus C10H8 di gabung oleh dua cincin benzena. Di masyarakat luas seringkali disebut kamper, kadang warna-warni, bentuknya bulat. Zatnya volatil menghasilkan senyawa yang mudah terbakar, serta dapat menyublim dihawa. Biasanya bau dari kamper dapat tercium pada kadar 0,08 ppm w/w[1]. Susu kental manis termasuk kedalam jenis zat yang kental, karena pada saat percobaan enggunakan spindel no 1. Susu kental manis adalah produk susu kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari susu segar yang sudah ditambahkan gula atau hasil rekonstitusi dari susu bubuk yang berlemak penuh atau hasil dari rekombinasi dari susu bubuk tanpa lemak denagn lemak susu/lemak nabati dengan penambahan gula atau denga tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan yang tidak diizinkan. Susu cair termasuk kedalam zat yang encer, oleh karena itu pada saat melakukan percobaan menggunakan spindel no 3. Susu cair adalah produk olahan cair yang didapat dari mengolah susu murni yang segar dengan beberapa tahapan proses penting, dan di beri campuran gula pasir, serta bahan tambahan makanan lain yang diizinkan. Saus termasuk kedalam jenis zat yang kental hampir mirip dengan susu kental manis, sehingga pada saaat uji coba mengunakan spindel no 1. Saus adalah saus yang dapat berupa saus tomat ataupun saus sambal. Saus tomat terbuat dari buah tomat segar, bubur tomat, atau pasta tomat yang dimasak dengan baik dan bersih, yang dicampur dengan gula, asam cuka, garam, dan dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang tidak diizinkan. Saus sambal terbuat dari cabai segar, bubur cabai, pasta cabai yang
  • 19. dimasak dengan baik dan bersih yang dicampur dengan garam, asam cuka, merica, dan dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain. Kecap termasuk ke dalam jenis zat yang agak kental, sehingga apabila akan melakukan percobaan harus mengguanakan spindel no 1. Kecap kedelaiKecap kedelai adalah produk cair yang diperoleh dari hasil proses fermentasi dan atau cara kimia (hidrolisa) kacang kedelai dengan penambahan bahan lain seperti gula, garam, rempah-rempah, dengna atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Selai kacang termasuk kedalam jenis zat yang sangat kental, oleh karena itu pada saaat melakukan percoban harus menggunakan spindel no 2. Selai kacang adalah produk kental yang didapat dari pengolahan kacang tanah yang di masak dengan baik dan bersih serta diberi tambahan gula pasir, pengawet makanan dan atau dengan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan.
  • 20. V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan, (2) Saran. 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari praktikum sufat fisik zat dan viscometer adalah semua zat memilii sifat fisik dan sifat kimiawi yang berbeda-beda. Yang termasuk kedalam sifat fisik zat yaitu viskositas (kekentalan) , berat jenis, titik didih, dan titik leleh. Selain itu, kesimpulan yang didapat dari penentuan titik leleh yaitu Tawal = 260C, Tawal leleh = 830C, dan Takhir leleh= 880C. 5.2 Saran Saran yang ingin disampaikan teentang percobaan ini adalah diharapkan praktikan dapat mengerti dan memahami tentang sifat fisik dari suatu zat yang bermacam-macam, serta dapat mengetahui berbagai karakter dari sifat-sifat fisik tersebut. Dalam percobaan ini diharapkan juga praktikan dapat mengeluarkan keterampilan dan ketelitianya dengan semaksimal mungkin, dikarenakan dalam praktikum ini praktikan harus cekatan, dan teliti dalam mengamati suatu perubahan fisik zat. Ditujukan pada praktikan sebelumnya agar sebelum dan sesudah melakukan percobaan agar segera membersihkan alat yang telah dipakai agar menghemat waktu praktikum untuk lanjut ke percobaan selanjutnya.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Anonim, (2009), Sifat fisik zat, http://www. Google.com/ Akses : 16 november 2009. Anonim, 2009, Sifat fisik zat, http://www. Wikipedia.com/ Akses : 16 november 2009. Anonim, 2009, Sifat fisik zat, http://www. Organisasi. org/ Akses : 17 november 2009. Anonim, 2009, Sifat fisik zat, http://www. chem-is-try.org/ Akses : 18 november 2009. Anonim, 2009, http://www.bcit.ca/files/health/foodproc/img/brookfield_viscometer/ Akses : 16 november 2009. Dogia, S.K. (1990) . Kimia Fisik dan Soal-soal. Penerbit Departemen Ilmu Kimia Universitas Indonesia. Jakarta. Dosen, Tim. (2000). Penuntun Praktikum Kimia Dasar. FT UNPAS. Bandung. Keenan Charles W, Kleinfelter Donald C. Wood Jesse H. (1980). Kimia Untuk Universitas. Edisi Keenam. Terjemahan Aluysius Hadyana Pudjatmaka Ph. D. Penerbit Erlangga. Jakarta.