SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT

Nama
NRP
Kelompok
Meja
Tanggal Percobaan
Asisten

Oleh :
: Ernalia Rosita
: 133020175
:G
: 11 (Sebelas)
: 30 Oktober 2013
: Vanidya Afsarah Permadi

LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2013
SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT
ERNALIA ROSITA
133020175
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan satu atmosfer. Viskositas
meupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya geseakan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida,
maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Tujuan percobaan ini adalah
untuk menentukan viskositas (kekentalan). Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan hukum Poiseuille yang menyatakan bahwa
lapisan paling luar dari fluida melekat pada dinding pipa pada kecepatan nol, berdasarkan hukum Stokes yang menyatakan bahwa
bila suatu fluida sempurna yang viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola, atau apabila sebuah bola bergerak dalam suatu
fluida yang diam ‘garis’ arusnya akan membentuk sebuah pola yang simetris sempurna di sekeliling bola. Berdasarkan hasil
pengamatan titik leleh didapatkan hasil titik awal lelehan pada suhu 80ºC dan titik akhir lelehan sebesar 88ºC. Berdasarkan hasil
pengamatan viskositas digunakan empat sampel yang masing-masing diukur menggunakan viskometer dengan spindel 1, 2 dan 3
kemudian didapat hasil sebesar 500 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel
Susu Kental Manis Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5
dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya dengan menggunakan spindel 1.
Key words: Titik leleh, Viskositas, Tujuan, Prinsip, Hasil Pengamatan.

PENDAHULUAN
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat
berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan satu
atmosfer. Viskositas meupakan ukuran kekentalan
fluida yang menyatakan besar kecilnya geseakan di
dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka
makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu
benda bergerak di dalam fluida tersebut. Viskositas zat
cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran
yang disebut koefisien viskositas. Satuan SI untuk
koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau pascal second
(Pa s).
Tujuan percobaan ini adalah untuk
menentukan viskositas (kekentalan).
Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan
hukum Poiseuille yang menyatakan bahwa lapisan
paling luar dari fluida melekat pada dinding pipa pada
kecepatan nol, berdasarkan hukum Stokes yang
menyatakan bahwa bila suatu fluida sempurna yang
viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola, atau
apabila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang
diam ‘garis’ arusnya akan membentuk sebuah pola
yang simetris sempurna di sekeliling bola.

Metode Percobaan

Gambar 1. Metode Percobaan Titik Leleh Naftalen

METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam percobaan sifatsifat fisik dari zat adalah naftalena (kamper), susu
kental manis Indomilk putih, susu kental manis Bendera
coklat, susu kental manis Cap Enak coklat, dan susu
kental manis Ultrajaya coklat. Alat yang digunakan
dalam percobaan sifat-sifat fisik dari zat adalah
viskometer, spindel, pipa kapiler, gelas kiia, kaki tiga,
kawat kassa, bunsen, statif, klem, termometer dan botol
semprot.

Gambar 2. Metode Percobaan Viskositas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan penentuan titik leleh naftalena didapatkan hasil sebagai berikut:
No.

Suhu (T)

Hasil (ºC)

1.

T Awal Aquadest

26ºC

2.

T Awal Lelehan

80ºC

3.

T Akhir Lelehan

88ºC

(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G, 2013)
Berdasarkan hasil pengamatan viskositas didapatkan hasil sebagai berikut:
No.

Sampel

Spindel

Hasil

1.

Susu Kental Manis Indomilk Putih

2

500 dPas

2.

Susu Kental Manis Bendera Coklat

3

11 dPas

3.

Susu Kental Manis Cap Enak Coklat

3

10 dPas

4.

Susu Kental Manis Ultrajaya Coklat

1

22,5 dPas

(Sumber: Kelompok G, 2013)
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan penentuan titik
leleh naftalena didapatkan suhu awal aquadest sebesar
26ºC. Setelah diukur suhu awal aquadest, naftalen
dipanaskan dan menghasilkan lelehan pertama pada
suhu 80ºC dan suhu akhir lelehannya sebesar 88ºC.
Hasil titik akhir tersebut tidak sesuai dengan ketentuan
titik leleh naftalen yang berkisar antara 70ºC-80ºC.
Faktor-faktor kesalahan yang dapat terjadi
pada percobaan penentuan titik leleh naftalena adalah
kurang bersihnya alat yang digunakan, terlalu banyakny
naftalen yang akan diuji leleh sehingga menyebabkan
naftalen lama meleleh dan mencapai suhu melebihi
80ºC, kurang telitinya dalam mengamati lelehan
pertama, dan kesalahan pembacaan termometer.
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat
berubah wujudmenjadi zat cair pada tekanan satu
atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh merupakan suhu
ketika fase padat dan cair sama-sama berada dalam
kesetimbangan.
Perubahan
tekanan
tidak
mempengaruhi titik leleh suatu zat mengalami
perubahan yang berarti. Pengaruh ikatan hidrogen
terhadap titik leleh tidak begitu besar karena pada
wujud padat jarak antar molekul cukup berdekatan dan
yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat
molekul zat dan bentuk simetris molekul.
Naftalena adalah hidrokarbon kristalin
aromatik berbentuk padatan berwarna putih dengan
rumus molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin
benzena yang bersatu. Senyawa ini bersifat volatil,

mudah menguap walau dalam bentuk padatan. Uap
yang dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena
paling banyak dihasilkan dari destilasi tar batu bara,
dan sedikit dari sisa fraksionasi minyak bumi. Naftalena
adalah salah satu komponen yang termasuk benzena
aromatik hidrokarbon, tetapitidak termasuk polisiklik.
Naftalena
memiliki
kemiripan
sifat
yang
memungkinkannya menjadi aditif bensin untuk
meningkatkan angka oktan. Sifat-sifat tersebut antara
lain: sifat pembakaran yang baik, mudah menguap
sehingga tidak meninggalkan getah padat pada bagianbagian mesin.

Gambar 3. Struktur Atom Naftalena
Sifat fisik dari Naftalena adalah sebagai berikut:
Massa molar
128,17052 g
Kepadatan
1,14 g / cm ³
Titik lebur
80,26 ° C, 353 K, 176 ° F
Titik didih
218 ° C, 491 K, 424 ° F
Kelarutan dalam air 30 mg / L
Sifat fisik zat adalah segala aspek dari suatu
zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa harus
mengubah identitasnya, beberapa sifat fisik zat yang
berhubungan dengan dunia pangan diantaranya
viskositas dan titik leleh. Titil leleh air adalah salah satu
contohnya, air (es) akan meleleh pada 0ºC yang
merupakan sifat fisik dari air. Untuk mengukur titik leleh
tersebut digunakan termometer untuk menentukan
suhu pada saat air dri padat (es) berubah menjadi cair.
Perubahan ini yang disebut perubahan fisik zat yang
tidak mengubah bentuk kimia dari air. Massa jenis
merupakan contoh lain dari sifat fisik zat.
Sifat fisik zat dibagi menjadi 6 macam,
sebagai berikut:
1. Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan
gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke
wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita
kenal, yaitu : menguap, mengembun, mencair,
membeku, meyublim, dan mengkristal.
2. Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbedabeda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat
diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu
benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan
antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu
berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku
berwarna kelabu pudar dan lain–lain.
3. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu
merupakan sifat fisika. Air merupakan zat pelarut
untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut
dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam
air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.
4. Daya hantar listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika.
Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan
baik disebut konduktor, sedangkan benda yang
tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator.
Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan
listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat
diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal,
tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan
dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati
adalah lampu dapat menyala.
5. Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda
digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan
benda non magnetik. Benda magnetik adalah
benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet,
sedangkan benda non magnetik adalah benda yang
tidak dapat ditarik oleh magnet. Misal, terdapat
campuran antara serbuk besi dan pasir.
6. Titik Didih dan Titik Leleh
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat
mendidih, dan titik leleh adalah suhu ketika zat
padat berubah menjadi zat cair. Misal, titik didih air

pada tekanan udara normal (76 cmHg) adalah
100ºC, sedangkan bensin kurang lebih 80ºC.
Aplikasi di bidang pangan dari titik leleh
adalah untuk menentukan dan mengetahui titik leleh
dari suatu bahan pangan misalnya ice cream dan
coklat.
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan
viskositas, digunakan empat sampel yang masingmasing diukur menggunakan viskometer dengan
spindel 1, 2 dan 3 kemudian didapat hasil sebesar 500
dPas untuk sampel Susu Kental Manis Indomilk putih
dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu Kental
Manis Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk
sampel Susu Kental Manis Cap Enak dengan spindel 3,
dan 22.5 dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya
dengan menggunakan spindel 1.
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada
percobaan viskositas adalah salah menentukan spindel
sehingga tidak didapatkan hasil yang diharapkan, gelas
yang digunakan untung menampung bahan yang akan
diuji viskositasnya tidak dikeringkan dulu setelah dicuci
sehingga air dan bahan bercampur dan viskositasnya
akan semakin cair, dan kurang tepatnya mengamati
angka hasil pengukuran viskositas.
Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu.
Jika suhu naik maka viskositas akan turun, dan
begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena
adanya gerakan partikel-partikel cairan yang
semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan
menurun kekentalannya.
2. Konsentrasi Larutan
Viskositas
berbanding
lurus
dengan
konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang
tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan
banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan
volume. Semakin banyak partikel yang terlarut,
gesekan antar partikel semakin tinggi dan
viskositasnya semakin tinggi pula.
3. Berat Molekul Salute
Viskositas berbanding lurus dengan berat
molekul solute, karena dengan adanya solute yang
berat akan menghambat atau memberi beban yang
berat pada cairan sehingga akan menaikkan
viskositasnya.
4. Tekanan
Viskositas berbanding lurus dengan tekanan,
karena semakin besar tekanannya, cairan akan
semakin sulit mengalir akibat dari beban yang
dikenakannya. Viskositas akan bernilai tetap pada
tekanan 0-100 atm.
Spindel adalah salah satu komponen dari
viskometer untuk mengukur kekentalan dari suatu
larutan. Spindel berfungsi untuk mengetahui nilai
kekentalan pada suatu larutan agar bisa digolongkan
ke spindel 1, spindel 2, dan spindel 3. Spindel 1
berfungsi untuk mengukur viskositas dari zat yang
tingkat kekentalannya bernilai 3-150 dPas, spindel 2
untuk mengukur viskositas dari zat yang tingkat
kekentalannya bernilai 100-4000 dPas, dan spindel 3
untuk mengukur viskositas dari zat yang tingkat
kekentalannya bernilai 0,3-13 dPas.
Viskositas merupakan pengukuran ketahanan
fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun
tegangan. Viskositas alias kekentalan sebenarnya
merupakan gaya gesekan antara antara molekulmolekul yang menyusun suatu fluida (fluida adalah zat
yang dapat mengalir, dalam hal ini zat cair dan zat
gas). Pada zat cair, viskositas disebabkan karena
adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul
sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas
disebabkan oleh tumbukan antara molekul.
Dalam mengukur viskositas, digunakan suatu
alat bernama viskometer. Viskometer adalah suatu alat
untuk mengukur kekentalan dari larutan yang diuji.
Adapun macam-macam viskometer:
1. Viskometer kapiler / Ostwald
Digunakan untuk menentukan laju
aliran kuat kapiler. Pada viskositas Ostwald
yang diukur adalah waktu yang diperlukan
oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir
melalui pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh berat cairan itu sendiri.

Gambar 4. Viskometer Ostwald
2. Viskometer Hoppler
Pada viskometer hoppler yang diukur
waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola
untuk melewati cairan pada jarak atau tinggi
tertentu.
Prinsip
kerjanya
adalah
menggelindingkan bola yang terbuat dari kaca.
Karena gaya gravitasi benda yang jatuh
melalui medium yang berviskositas dengan
kecepatan yang besar sampai pada kecepatan
yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola
merupakan fungsi dari harga respirok sampel.

Gambar 5. Viskometer Hoppler

3. Viskometer Cup and Bob
Prinsip kerjanya sampel digeser
dalam ruangan antara dinding luar dari bob
dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk
persis
ditengah
tengah.
Kelemahan
viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat
yang disebabkan geseran yang tinggi
disepanjangkeliling bagian tube sehingga
menyebabkan
penurunan
konsentrasi.
Penurunan konsentrasi ini menyebabkan
bagian tengah zat yang ditekan keluar
memadat.

Gambar 6. Viskometer Cup and Bob
4. Viskometer Cone and Plate
Viskometer Cone/ Plate adalah alat
ukur kekentalan yang memberikan peneliti
suatu instrumen yang canggih untuk
menentukan secara rutin viskositas absolut
cairan dalam volume sampel kecil. Cone dan
plate memberikan presisi yang diperlukan
untuk pengembangan data rheologi lengkap.

Gambar 7. Viskometer Cone and Plate
Viskometer Ubbelohde
Viskometer Stromer
Viskometer Brookfield
Viskometer Baume
Viskometer Bola Jatuh
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan
panjang yang dikerjakan sejajar permukaan untuk
mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan, hal
tersebut karena gaya adhesi lebih kecil dari gaya
kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan
terjadinya gayakedalam pada permukaan cairan.
5.
6.
7.
8.
9.
Viskositas secara umum dapat juga diartikan
sebagai suatu tendensi untuk melawan aliran cairan
karena internal friction atau resistensi suatu bahan
untuk mengalami deformasi bila bahan tersebut dikenai
suatu gaya. Viskositas biasanya berhubungan dengan
konsistensi yang keduanya merupakan sifat
kenampakan (appearance property) yang berhubungan
dengan indera perasa. Konsistensi dapat didefinisikan
sebagai ketidakmauan suatu bahan untuk melawan
perubahan bentuk (deformasi) bila suatu bahan
mendapat gaya gesekan (sheering fore).
Dalam viskositas, dikenal satuan SI untuk
koefisien viskositas yaitu Ns/m2 atau pascal second
(Pa s). dPas (desy Pascal second) adalah satuan yang
biasa digunakan untuk nilai viskositas. Selain itu, untuk
menentukan nilai viskositas digunakan juga mPas (mili
Pascal second). Perbedaan dari dPas dan mPas
adalah satuan dPas lebih besar dari mPas.
Dalam percobaan viskositas yang dilakukan di
laboratorium, digunakan empat sampel yaitu susu
kental manis Indomilk putih, susu kental manis Bendera
coklat, susu kental manis Cap Enak coklat, dan susu
kental manis Ultrajaya coklat. Dari keempat sampel
tersebut, didapatkan hasil sebesar 500 dPas untuk
sampel Susu Kental Manis Indomilk putih dengan
spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu Kental Manis
Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu
Kental Manis Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5
dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya dengan
menggunakan spindel 1. Setelah mengetahui nilai
viskositas dari masing-masing sampel, susu kental
manis Indomilk putih memiliki kekentalan terbesar, dan
susu kental manis Cap Enak coklat memiliki kekentalan
terkecil atau encer.
Aplikasi di bidang pangan dari viskositas
adalah untuk mengetahui kekentalan dari suatu bahan
pangan seperti susu, kecap, sirup, saos, selai, dsb.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan sifat-sifat fisik
dari zat diperoleh hasil penentuan titik leleh naftalen
dengan suhu awal aquadest sebesar 26ºC. Suhu
lelehan pertama pada suhu 80ºC dan suhu akhir
lelehannya sebesar 88ºC dan pada viskositas
didapatkan hasil sebesar 500 dPas untuk sampel Susu
Kental Manis Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas
untuk sampel Susu Kental Manis Bendera dengan
spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental Manis
Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5 dPas untuk Susu
Kental Manis Ultrajaya dengan menggunakan spindel
1. Dari hasil diatas susu kental manis Indomilk adalah
susu yang memiliki kekentalan paling kental sedangkan
susu cap enak adalah yang paling encer.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

2009.
Definisi
http://kurkum13.blogspot.com.
Diakses: 02 Desember 2013.

Kekentalan.

Anonim.

2012.
Penentuan
Titik
Leleh.
http://kimiapunyabarang25.blogspot.com.
Diakses: 02 Desember 2013.
Anonim. 2012. Sifat Fisika dan Sifat Kimia.
http://kurkum13.blogspot.com.
Diakses: 02 Desember 2013.
Manday,
Nanna.
2012.
Viskometer.
http://nannananot.blogspot.com.
Diakses: 03 Desember 2013.
Mutmainna, Atiah. 2013. Tegangan Permukaan.
http://atiahmutmainna.blogspot.com.
Diakses: 03 Desember 2013.
Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas
Pasundan, Bandung.
Titik Leleh dan Viskositas

More Related Content

What's hot

Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VUniversitas Negeri Medan
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriErnalia Rosita
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksinurul limsun
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksnurul limsun
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
Laporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaily Indaryani
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifanLinda Rosita
 

What's hot (20)

Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Laporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloid
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
 

Similar to Titik Leleh dan Viskositas

Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat deviLaporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devidevirmdhni
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhuEmmy Nurul
 
Laporan praktikum - wujud zat
Laporan praktikum - wujud zatLaporan praktikum - wujud zat
Laporan praktikum - wujud zatFirda Shabrina
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatMaRis Aini
 
Peruahan wujud zat
Peruahan wujud zatPeruahan wujud zat
Peruahan wujud zatrio_edogawa
 
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok) perbaikan
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok)   perbaikanPpt wujud zat far fis 1 (kelompok)   perbaikan
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok) perbaikanDevisagita
 
praktikum ipa kalor kelompok 5.pptx
praktikum ipa kalor kelompok 5.pptxpraktikum ipa kalor kelompok 5.pptx
praktikum ipa kalor kelompok 5.pptxNazwaSyahara1
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaTillapia
 
Kimia pertemuan 2. stoikiometri
Kimia pertemuan 2. stoikiometriKimia pertemuan 2. stoikiometri
Kimia pertemuan 2. stoikiometriAziz_Kurniawan
 
Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)
Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)
Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)Rivaldi Julian
 
Kimia pertemuan 2. stoikiometri
Kimia pertemuan 2. stoikiometriKimia pertemuan 2. stoikiometri
Kimia pertemuan 2. stoikiometriAziz_Kurniawan
 
Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)snurjannah860
 
4 kelompok 4 kelas b termodinamika kampus palembang
4 kelompok 4 kelas b termodinamika kampus palembang4 kelompok 4 kelas b termodinamika kampus palembang
4 kelompok 4 kelas b termodinamika kampus palembanguniversity sriwijaya
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didihPT. SASA
 

Similar to Titik Leleh dan Viskositas (20)

Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat deviLaporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
 
Titik lebur
Titik leburTitik lebur
Titik lebur
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Laporan praktikum - wujud zat
Laporan praktikum - wujud zatLaporan praktikum - wujud zat
Laporan praktikum - wujud zat
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
 
Visko adit
Visko aditVisko adit
Visko adit
 
Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
Percobaan 1 pengamatan-ilmiahPercobaan 1 pengamatan-ilmiah
Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
 
Peruahan wujud zat
Peruahan wujud zatPeruahan wujud zat
Peruahan wujud zat
 
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok) perbaikan
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok)   perbaikanPpt wujud zat far fis 1 (kelompok)   perbaikan
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok) perbaikan
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
praktikum ipa kalor kelompok 5.pptx
praktikum ipa kalor kelompok 5.pptxpraktikum ipa kalor kelompok 5.pptx
praktikum ipa kalor kelompok 5.pptx
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Kimia pertemuan 2. stoikiometri
Kimia pertemuan 2. stoikiometriKimia pertemuan 2. stoikiometri
Kimia pertemuan 2. stoikiometri
 
Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)
Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)
Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)
 
Kimia pertemuan 2. stoikiometri
Kimia pertemuan 2. stoikiometriKimia pertemuan 2. stoikiometri
Kimia pertemuan 2. stoikiometri
 
Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)
 
4 kelompok 4 kelas b termodinamika kampus palembang
4 kelompok 4 kelas b termodinamika kampus palembang4 kelompok 4 kelas b termodinamika kampus palembang
4 kelompok 4 kelas b termodinamika kampus palembang
 
Bab 2 stoikiometri
Bab 2 stoikiometriBab 2 stoikiometri
Bab 2 stoikiometri
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didih
 

More from Ernalia Rosita

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuErnalia Rosita
 

More from Ernalia Rosita (20)

RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
 
METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Marshmallow
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 

Titik Leleh dan Viskositas

  • 1. LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT Nama NRP Kelompok Meja Tanggal Percobaan Asisten Oleh : : Ernalia Rosita : 133020175 :G : 11 (Sebelas) : 30 Oktober 2013 : Vanidya Afsarah Permadi LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2013
  • 2. SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT ERNALIA ROSITA 133020175 Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan ABSTRAK Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan satu atmosfer. Viskositas meupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya geseakan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan viskositas (kekentalan). Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan hukum Poiseuille yang menyatakan bahwa lapisan paling luar dari fluida melekat pada dinding pipa pada kecepatan nol, berdasarkan hukum Stokes yang menyatakan bahwa bila suatu fluida sempurna yang viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola, atau apabila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang diam ‘garis’ arusnya akan membentuk sebuah pola yang simetris sempurna di sekeliling bola. Berdasarkan hasil pengamatan titik leleh didapatkan hasil titik awal lelehan pada suhu 80ºC dan titik akhir lelehan sebesar 88ºC. Berdasarkan hasil pengamatan viskositas digunakan empat sampel yang masing-masing diukur menggunakan viskometer dengan spindel 1, 2 dan 3 kemudian didapat hasil sebesar 500 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5 dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya dengan menggunakan spindel 1. Key words: Titik leleh, Viskositas, Tujuan, Prinsip, Hasil Pengamatan. PENDAHULUAN Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan satu atmosfer. Viskositas meupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya geseakan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien viskositas. Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau pascal second (Pa s). Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan viskositas (kekentalan). Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan hukum Poiseuille yang menyatakan bahwa lapisan paling luar dari fluida melekat pada dinding pipa pada kecepatan nol, berdasarkan hukum Stokes yang menyatakan bahwa bila suatu fluida sempurna yang viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola, atau apabila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang diam ‘garis’ arusnya akan membentuk sebuah pola yang simetris sempurna di sekeliling bola. Metode Percobaan Gambar 1. Metode Percobaan Titik Leleh Naftalen METODOLOGI Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam percobaan sifatsifat fisik dari zat adalah naftalena (kamper), susu kental manis Indomilk putih, susu kental manis Bendera coklat, susu kental manis Cap Enak coklat, dan susu kental manis Ultrajaya coklat. Alat yang digunakan dalam percobaan sifat-sifat fisik dari zat adalah viskometer, spindel, pipa kapiler, gelas kiia, kaki tiga, kawat kassa, bunsen, statif, klem, termometer dan botol semprot. Gambar 2. Metode Percobaan Viskositas
  • 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan penentuan titik leleh naftalena didapatkan hasil sebagai berikut: No. Suhu (T) Hasil (ºC) 1. T Awal Aquadest 26ºC 2. T Awal Lelehan 80ºC 3. T Akhir Lelehan 88ºC (Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G, 2013) Berdasarkan hasil pengamatan viskositas didapatkan hasil sebagai berikut: No. Sampel Spindel Hasil 1. Susu Kental Manis Indomilk Putih 2 500 dPas 2. Susu Kental Manis Bendera Coklat 3 11 dPas 3. Susu Kental Manis Cap Enak Coklat 3 10 dPas 4. Susu Kental Manis Ultrajaya Coklat 1 22,5 dPas (Sumber: Kelompok G, 2013) Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan penentuan titik leleh naftalena didapatkan suhu awal aquadest sebesar 26ºC. Setelah diukur suhu awal aquadest, naftalen dipanaskan dan menghasilkan lelehan pertama pada suhu 80ºC dan suhu akhir lelehannya sebesar 88ºC. Hasil titik akhir tersebut tidak sesuai dengan ketentuan titik leleh naftalen yang berkisar antara 70ºC-80ºC. Faktor-faktor kesalahan yang dapat terjadi pada percobaan penentuan titik leleh naftalena adalah kurang bersihnya alat yang digunakan, terlalu banyakny naftalen yang akan diuji leleh sehingga menyebabkan naftalen lama meleleh dan mencapai suhu melebihi 80ºC, kurang telitinya dalam mengamati lelehan pertama, dan kesalahan pembacaan termometer. Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujudmenjadi zat cair pada tekanan satu atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh merupakan suhu ketika fase padat dan cair sama-sama berada dalam kesetimbangan. Perubahan tekanan tidak mempengaruhi titik leleh suatu zat mengalami perubahan yang berarti. Pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik leleh tidak begitu besar karena pada wujud padat jarak antar molekul cukup berdekatan dan yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat molekul zat dan bentuk simetris molekul. Naftalena adalah hidrokarbon kristalin aromatik berbentuk padatan berwarna putih dengan rumus molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin benzena yang bersatu. Senyawa ini bersifat volatil, mudah menguap walau dalam bentuk padatan. Uap yang dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena paling banyak dihasilkan dari destilasi tar batu bara, dan sedikit dari sisa fraksionasi minyak bumi. Naftalena adalah salah satu komponen yang termasuk benzena aromatik hidrokarbon, tetapitidak termasuk polisiklik. Naftalena memiliki kemiripan sifat yang memungkinkannya menjadi aditif bensin untuk meningkatkan angka oktan. Sifat-sifat tersebut antara lain: sifat pembakaran yang baik, mudah menguap sehingga tidak meninggalkan getah padat pada bagianbagian mesin. Gambar 3. Struktur Atom Naftalena Sifat fisik dari Naftalena adalah sebagai berikut: Massa molar 128,17052 g Kepadatan 1,14 g / cm ³ Titik lebur 80,26 ° C, 353 K, 176 ° F Titik didih 218 ° C, 491 K, 424 ° F Kelarutan dalam air 30 mg / L
  • 4. Sifat fisik zat adalah segala aspek dari suatu zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa harus mengubah identitasnya, beberapa sifat fisik zat yang berhubungan dengan dunia pangan diantaranya viskositas dan titik leleh. Titil leleh air adalah salah satu contohnya, air (es) akan meleleh pada 0ºC yang merupakan sifat fisik dari air. Untuk mengukur titik leleh tersebut digunakan termometer untuk menentukan suhu pada saat air dri padat (es) berubah menjadi cair. Perubahan ini yang disebut perubahan fisik zat yang tidak mengubah bentuk kimia dari air. Massa jenis merupakan contoh lain dari sifat fisik zat. Sifat fisik zat dibagi menjadi 6 macam, sebagai berikut: 1. Wujud zat Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu : menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal. 2. Warna Setiap benda memiliki warna yang berbedabeda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain–lain. 3. Kelarutan Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air. 4. Daya hantar listrik Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat menyala. 5. Kemagnetan Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Misal, terdapat campuran antara serbuk besi dan pasir. 6. Titik Didih dan Titik Leleh Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih, dan titik leleh adalah suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair. Misal, titik didih air pada tekanan udara normal (76 cmHg) adalah 100ºC, sedangkan bensin kurang lebih 80ºC. Aplikasi di bidang pangan dari titik leleh adalah untuk menentukan dan mengetahui titik leleh dari suatu bahan pangan misalnya ice cream dan coklat. Berdasarkan hasil pengamatan percobaan viskositas, digunakan empat sampel yang masingmasing diukur menggunakan viskometer dengan spindel 1, 2 dan 3 kemudian didapat hasil sebesar 500 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5 dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya dengan menggunakan spindel 1. Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada percobaan viskositas adalah salah menentukan spindel sehingga tidak didapatkan hasil yang diharapkan, gelas yang digunakan untung menampung bahan yang akan diuji viskositasnya tidak dikeringkan dulu setelah dicuci sehingga air dan bahan bercampur dan viskositasnya akan semakin cair, dan kurang tepatnya mengamati angka hasil pengukuran viskositas. Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1. Suhu Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun, dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurun kekentalannya. 2. Konsentrasi Larutan Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula. 3. Berat Molekul Salute Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute, karena dengan adanya solute yang berat akan menghambat atau memberi beban yang berat pada cairan sehingga akan menaikkan viskositasnya. 4. Tekanan Viskositas berbanding lurus dengan tekanan, karena semakin besar tekanannya, cairan akan semakin sulit mengalir akibat dari beban yang dikenakannya. Viskositas akan bernilai tetap pada tekanan 0-100 atm. Spindel adalah salah satu komponen dari viskometer untuk mengukur kekentalan dari suatu larutan. Spindel berfungsi untuk mengetahui nilai
  • 5. kekentalan pada suatu larutan agar bisa digolongkan ke spindel 1, spindel 2, dan spindel 3. Spindel 1 berfungsi untuk mengukur viskositas dari zat yang tingkat kekentalannya bernilai 3-150 dPas, spindel 2 untuk mengukur viskositas dari zat yang tingkat kekentalannya bernilai 100-4000 dPas, dan spindel 3 untuk mengukur viskositas dari zat yang tingkat kekentalannya bernilai 0,3-13 dPas. Viskositas merupakan pengukuran ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara antara molekulmolekul yang menyusun suatu fluida (fluida adalah zat yang dapat mengalir, dalam hal ini zat cair dan zat gas). Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Dalam mengukur viskositas, digunakan suatu alat bernama viskometer. Viskometer adalah suatu alat untuk mengukur kekentalan dari larutan yang diuji. Adapun macam-macam viskometer: 1. Viskometer kapiler / Ostwald Digunakan untuk menentukan laju aliran kuat kapiler. Pada viskositas Ostwald yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Gambar 4. Viskometer Ostwald 2. Viskometer Hoppler Pada viskometer hoppler yang diukur waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola untuk melewati cairan pada jarak atau tinggi tertentu. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola yang terbuat dari kaca. Karena gaya gravitasi benda yang jatuh melalui medium yang berviskositas dengan kecepatan yang besar sampai pada kecepatan yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga respirok sampel. Gambar 5. Viskometer Hoppler 3. Viskometer Cup and Bob Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjangkeliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Gambar 6. Viskometer Cup and Bob 4. Viskometer Cone and Plate Viskometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan peneliti suatu instrumen yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas absolut cairan dalam volume sampel kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang diperlukan untuk pengembangan data rheologi lengkap. Gambar 7. Viskometer Cone and Plate Viskometer Ubbelohde Viskometer Stromer Viskometer Brookfield Viskometer Baume Viskometer Bola Jatuh Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan, hal tersebut karena gaya adhesi lebih kecil dari gaya kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gayakedalam pada permukaan cairan. 5. 6. 7. 8. 9.
  • 6. Viskositas secara umum dapat juga diartikan sebagai suatu tendensi untuk melawan aliran cairan karena internal friction atau resistensi suatu bahan untuk mengalami deformasi bila bahan tersebut dikenai suatu gaya. Viskositas biasanya berhubungan dengan konsistensi yang keduanya merupakan sifat kenampakan (appearance property) yang berhubungan dengan indera perasa. Konsistensi dapat didefinisikan sebagai ketidakmauan suatu bahan untuk melawan perubahan bentuk (deformasi) bila suatu bahan mendapat gaya gesekan (sheering fore). Dalam viskositas, dikenal satuan SI untuk koefisien viskositas yaitu Ns/m2 atau pascal second (Pa s). dPas (desy Pascal second) adalah satuan yang biasa digunakan untuk nilai viskositas. Selain itu, untuk menentukan nilai viskositas digunakan juga mPas (mili Pascal second). Perbedaan dari dPas dan mPas adalah satuan dPas lebih besar dari mPas. Dalam percobaan viskositas yang dilakukan di laboratorium, digunakan empat sampel yaitu susu kental manis Indomilk putih, susu kental manis Bendera coklat, susu kental manis Cap Enak coklat, dan susu kental manis Ultrajaya coklat. Dari keempat sampel tersebut, didapatkan hasil sebesar 500 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5 dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya dengan menggunakan spindel 1. Setelah mengetahui nilai viskositas dari masing-masing sampel, susu kental manis Indomilk putih memiliki kekentalan terbesar, dan susu kental manis Cap Enak coklat memiliki kekentalan terkecil atau encer. Aplikasi di bidang pangan dari viskositas adalah untuk mengetahui kekentalan dari suatu bahan pangan seperti susu, kecap, sirup, saos, selai, dsb. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan sifat-sifat fisik dari zat diperoleh hasil penentuan titik leleh naftalen dengan suhu awal aquadest sebesar 26ºC. Suhu lelehan pertama pada suhu 80ºC dan suhu akhir lelehannya sebesar 88ºC dan pada viskositas didapatkan hasil sebesar 500 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5 dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya dengan menggunakan spindel 1. Dari hasil diatas susu kental manis Indomilk adalah susu yang memiliki kekentalan paling kental sedangkan susu cap enak adalah yang paling encer. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Definisi http://kurkum13.blogspot.com. Diakses: 02 Desember 2013. Kekentalan. Anonim. 2012. Penentuan Titik Leleh. http://kimiapunyabarang25.blogspot.com. Diakses: 02 Desember 2013. Anonim. 2012. Sifat Fisika dan Sifat Kimia. http://kurkum13.blogspot.com. Diakses: 02 Desember 2013. Manday, Nanna. 2012. Viskometer. http://nannananot.blogspot.com. Diakses: 03 Desember 2013. Mutmainna, Atiah. 2013. Tegangan Permukaan. http://atiahmutmainna.blogspot.com. Diakses: 03 Desember 2013. Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan, Bandung.