Laporan mingguan praktikum kimia dasar membahas percobaan tentang sifat-sifat fisik dari zat, yaitu titik leleh dan viskositas. Percobaan titik leleh menggunakan naftalena dan didapatkan hasil titik leleh antara 80-88°C. Percobaan viskositas menggunakan empat sampel susu kental manis dengan hasil antara 10-500 dPas bergantung pada sampel dan spindel yang digunakan.
1. LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT
Nama
NRP
Kelompok
Meja
Tanggal Percobaan
Asisten
Oleh :
: Ernalia Rosita
: 133020175
:G
: 11 (Sebelas)
: 30 Oktober 2013
: Vanidya Afsarah Permadi
LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2013
2. SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT
ERNALIA ROSITA
133020175
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan satu atmosfer. Viskositas
meupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya geseakan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida,
maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Tujuan percobaan ini adalah
untuk menentukan viskositas (kekentalan). Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan hukum Poiseuille yang menyatakan bahwa
lapisan paling luar dari fluida melekat pada dinding pipa pada kecepatan nol, berdasarkan hukum Stokes yang menyatakan bahwa
bila suatu fluida sempurna yang viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola, atau apabila sebuah bola bergerak dalam suatu
fluida yang diam ‘garis’ arusnya akan membentuk sebuah pola yang simetris sempurna di sekeliling bola. Berdasarkan hasil
pengamatan titik leleh didapatkan hasil titik awal lelehan pada suhu 80ºC dan titik akhir lelehan sebesar 88ºC. Berdasarkan hasil
pengamatan viskositas digunakan empat sampel yang masing-masing diukur menggunakan viskometer dengan spindel 1, 2 dan 3
kemudian didapat hasil sebesar 500 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel
Susu Kental Manis Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5
dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya dengan menggunakan spindel 1.
Key words: Titik leleh, Viskositas, Tujuan, Prinsip, Hasil Pengamatan.
PENDAHULUAN
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat
berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan satu
atmosfer. Viskositas meupakan ukuran kekentalan
fluida yang menyatakan besar kecilnya geseakan di
dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka
makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu
benda bergerak di dalam fluida tersebut. Viskositas zat
cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran
yang disebut koefisien viskositas. Satuan SI untuk
koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau pascal second
(Pa s).
Tujuan percobaan ini adalah untuk
menentukan viskositas (kekentalan).
Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan
hukum Poiseuille yang menyatakan bahwa lapisan
paling luar dari fluida melekat pada dinding pipa pada
kecepatan nol, berdasarkan hukum Stokes yang
menyatakan bahwa bila suatu fluida sempurna yang
viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola, atau
apabila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang
diam ‘garis’ arusnya akan membentuk sebuah pola
yang simetris sempurna di sekeliling bola.
Metode Percobaan
Gambar 1. Metode Percobaan Titik Leleh Naftalen
METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam percobaan sifatsifat fisik dari zat adalah naftalena (kamper), susu
kental manis Indomilk putih, susu kental manis Bendera
coklat, susu kental manis Cap Enak coklat, dan susu
kental manis Ultrajaya coklat. Alat yang digunakan
dalam percobaan sifat-sifat fisik dari zat adalah
viskometer, spindel, pipa kapiler, gelas kiia, kaki tiga,
kawat kassa, bunsen, statif, klem, termometer dan botol
semprot.
Gambar 2. Metode Percobaan Viskositas
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan penentuan titik leleh naftalena didapatkan hasil sebagai berikut:
No.
Suhu (T)
Hasil (ºC)
1.
T Awal Aquadest
26ºC
2.
T Awal Lelehan
80ºC
3.
T Akhir Lelehan
88ºC
(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G, 2013)
Berdasarkan hasil pengamatan viskositas didapatkan hasil sebagai berikut:
No.
Sampel
Spindel
Hasil
1.
Susu Kental Manis Indomilk Putih
2
500 dPas
2.
Susu Kental Manis Bendera Coklat
3
11 dPas
3.
Susu Kental Manis Cap Enak Coklat
3
10 dPas
4.
Susu Kental Manis Ultrajaya Coklat
1
22,5 dPas
(Sumber: Kelompok G, 2013)
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan penentuan titik
leleh naftalena didapatkan suhu awal aquadest sebesar
26ºC. Setelah diukur suhu awal aquadest, naftalen
dipanaskan dan menghasilkan lelehan pertama pada
suhu 80ºC dan suhu akhir lelehannya sebesar 88ºC.
Hasil titik akhir tersebut tidak sesuai dengan ketentuan
titik leleh naftalen yang berkisar antara 70ºC-80ºC.
Faktor-faktor kesalahan yang dapat terjadi
pada percobaan penentuan titik leleh naftalena adalah
kurang bersihnya alat yang digunakan, terlalu banyakny
naftalen yang akan diuji leleh sehingga menyebabkan
naftalen lama meleleh dan mencapai suhu melebihi
80ºC, kurang telitinya dalam mengamati lelehan
pertama, dan kesalahan pembacaan termometer.
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat
berubah wujudmenjadi zat cair pada tekanan satu
atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh merupakan suhu
ketika fase padat dan cair sama-sama berada dalam
kesetimbangan.
Perubahan
tekanan
tidak
mempengaruhi titik leleh suatu zat mengalami
perubahan yang berarti. Pengaruh ikatan hidrogen
terhadap titik leleh tidak begitu besar karena pada
wujud padat jarak antar molekul cukup berdekatan dan
yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat
molekul zat dan bentuk simetris molekul.
Naftalena adalah hidrokarbon kristalin
aromatik berbentuk padatan berwarna putih dengan
rumus molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin
benzena yang bersatu. Senyawa ini bersifat volatil,
mudah menguap walau dalam bentuk padatan. Uap
yang dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena
paling banyak dihasilkan dari destilasi tar batu bara,
dan sedikit dari sisa fraksionasi minyak bumi. Naftalena
adalah salah satu komponen yang termasuk benzena
aromatik hidrokarbon, tetapitidak termasuk polisiklik.
Naftalena
memiliki
kemiripan
sifat
yang
memungkinkannya menjadi aditif bensin untuk
meningkatkan angka oktan. Sifat-sifat tersebut antara
lain: sifat pembakaran yang baik, mudah menguap
sehingga tidak meninggalkan getah padat pada bagianbagian mesin.
Gambar 3. Struktur Atom Naftalena
Sifat fisik dari Naftalena adalah sebagai berikut:
Massa molar
128,17052 g
Kepadatan
1,14 g / cm ³
Titik lebur
80,26 ° C, 353 K, 176 ° F
Titik didih
218 ° C, 491 K, 424 ° F
Kelarutan dalam air 30 mg / L
4. Sifat fisik zat adalah segala aspek dari suatu
zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa harus
mengubah identitasnya, beberapa sifat fisik zat yang
berhubungan dengan dunia pangan diantaranya
viskositas dan titik leleh. Titil leleh air adalah salah satu
contohnya, air (es) akan meleleh pada 0ºC yang
merupakan sifat fisik dari air. Untuk mengukur titik leleh
tersebut digunakan termometer untuk menentukan
suhu pada saat air dri padat (es) berubah menjadi cair.
Perubahan ini yang disebut perubahan fisik zat yang
tidak mengubah bentuk kimia dari air. Massa jenis
merupakan contoh lain dari sifat fisik zat.
Sifat fisik zat dibagi menjadi 6 macam,
sebagai berikut:
1. Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan
gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke
wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita
kenal, yaitu : menguap, mengembun, mencair,
membeku, meyublim, dan mengkristal.
2. Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbedabeda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat
diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu
benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan
antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu
berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku
berwarna kelabu pudar dan lain–lain.
3. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu
merupakan sifat fisika. Air merupakan zat pelarut
untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut
dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam
air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.
4. Daya hantar listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika.
Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan
baik disebut konduktor, sedangkan benda yang
tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator.
Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan
listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat
diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal,
tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan
dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati
adalah lampu dapat menyala.
5. Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda
digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan
benda non magnetik. Benda magnetik adalah
benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet,
sedangkan benda non magnetik adalah benda yang
tidak dapat ditarik oleh magnet. Misal, terdapat
campuran antara serbuk besi dan pasir.
6. Titik Didih dan Titik Leleh
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat
mendidih, dan titik leleh adalah suhu ketika zat
padat berubah menjadi zat cair. Misal, titik didih air
pada tekanan udara normal (76 cmHg) adalah
100ºC, sedangkan bensin kurang lebih 80ºC.
Aplikasi di bidang pangan dari titik leleh
adalah untuk menentukan dan mengetahui titik leleh
dari suatu bahan pangan misalnya ice cream dan
coklat.
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan
viskositas, digunakan empat sampel yang masingmasing diukur menggunakan viskometer dengan
spindel 1, 2 dan 3 kemudian didapat hasil sebesar 500
dPas untuk sampel Susu Kental Manis Indomilk putih
dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu Kental
Manis Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk
sampel Susu Kental Manis Cap Enak dengan spindel 3,
dan 22.5 dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya
dengan menggunakan spindel 1.
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada
percobaan viskositas adalah salah menentukan spindel
sehingga tidak didapatkan hasil yang diharapkan, gelas
yang digunakan untung menampung bahan yang akan
diuji viskositasnya tidak dikeringkan dulu setelah dicuci
sehingga air dan bahan bercampur dan viskositasnya
akan semakin cair, dan kurang tepatnya mengamati
angka hasil pengukuran viskositas.
Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu.
Jika suhu naik maka viskositas akan turun, dan
begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena
adanya gerakan partikel-partikel cairan yang
semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan
menurun kekentalannya.
2. Konsentrasi Larutan
Viskositas
berbanding
lurus
dengan
konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang
tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan
banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan
volume. Semakin banyak partikel yang terlarut,
gesekan antar partikel semakin tinggi dan
viskositasnya semakin tinggi pula.
3. Berat Molekul Salute
Viskositas berbanding lurus dengan berat
molekul solute, karena dengan adanya solute yang
berat akan menghambat atau memberi beban yang
berat pada cairan sehingga akan menaikkan
viskositasnya.
4. Tekanan
Viskositas berbanding lurus dengan tekanan,
karena semakin besar tekanannya, cairan akan
semakin sulit mengalir akibat dari beban yang
dikenakannya. Viskositas akan bernilai tetap pada
tekanan 0-100 atm.
Spindel adalah salah satu komponen dari
viskometer untuk mengukur kekentalan dari suatu
larutan. Spindel berfungsi untuk mengetahui nilai
5. kekentalan pada suatu larutan agar bisa digolongkan
ke spindel 1, spindel 2, dan spindel 3. Spindel 1
berfungsi untuk mengukur viskositas dari zat yang
tingkat kekentalannya bernilai 3-150 dPas, spindel 2
untuk mengukur viskositas dari zat yang tingkat
kekentalannya bernilai 100-4000 dPas, dan spindel 3
untuk mengukur viskositas dari zat yang tingkat
kekentalannya bernilai 0,3-13 dPas.
Viskositas merupakan pengukuran ketahanan
fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun
tegangan. Viskositas alias kekentalan sebenarnya
merupakan gaya gesekan antara antara molekulmolekul yang menyusun suatu fluida (fluida adalah zat
yang dapat mengalir, dalam hal ini zat cair dan zat
gas). Pada zat cair, viskositas disebabkan karena
adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul
sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas
disebabkan oleh tumbukan antara molekul.
Dalam mengukur viskositas, digunakan suatu
alat bernama viskometer. Viskometer adalah suatu alat
untuk mengukur kekentalan dari larutan yang diuji.
Adapun macam-macam viskometer:
1. Viskometer kapiler / Ostwald
Digunakan untuk menentukan laju
aliran kuat kapiler. Pada viskositas Ostwald
yang diukur adalah waktu yang diperlukan
oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir
melalui pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh berat cairan itu sendiri.
Gambar 4. Viskometer Ostwald
2. Viskometer Hoppler
Pada viskometer hoppler yang diukur
waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola
untuk melewati cairan pada jarak atau tinggi
tertentu.
Prinsip
kerjanya
adalah
menggelindingkan bola yang terbuat dari kaca.
Karena gaya gravitasi benda yang jatuh
melalui medium yang berviskositas dengan
kecepatan yang besar sampai pada kecepatan
yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola
merupakan fungsi dari harga respirok sampel.
Gambar 5. Viskometer Hoppler
3. Viskometer Cup and Bob
Prinsip kerjanya sampel digeser
dalam ruangan antara dinding luar dari bob
dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk
persis
ditengah
tengah.
Kelemahan
viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat
yang disebabkan geseran yang tinggi
disepanjangkeliling bagian tube sehingga
menyebabkan
penurunan
konsentrasi.
Penurunan konsentrasi ini menyebabkan
bagian tengah zat yang ditekan keluar
memadat.
Gambar 6. Viskometer Cup and Bob
4. Viskometer Cone and Plate
Viskometer Cone/ Plate adalah alat
ukur kekentalan yang memberikan peneliti
suatu instrumen yang canggih untuk
menentukan secara rutin viskositas absolut
cairan dalam volume sampel kecil. Cone dan
plate memberikan presisi yang diperlukan
untuk pengembangan data rheologi lengkap.
Gambar 7. Viskometer Cone and Plate
Viskometer Ubbelohde
Viskometer Stromer
Viskometer Brookfield
Viskometer Baume
Viskometer Bola Jatuh
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan
panjang yang dikerjakan sejajar permukaan untuk
mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan, hal
tersebut karena gaya adhesi lebih kecil dari gaya
kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan
terjadinya gayakedalam pada permukaan cairan.
5.
6.
7.
8.
9.
6. Viskositas secara umum dapat juga diartikan
sebagai suatu tendensi untuk melawan aliran cairan
karena internal friction atau resistensi suatu bahan
untuk mengalami deformasi bila bahan tersebut dikenai
suatu gaya. Viskositas biasanya berhubungan dengan
konsistensi yang keduanya merupakan sifat
kenampakan (appearance property) yang berhubungan
dengan indera perasa. Konsistensi dapat didefinisikan
sebagai ketidakmauan suatu bahan untuk melawan
perubahan bentuk (deformasi) bila suatu bahan
mendapat gaya gesekan (sheering fore).
Dalam viskositas, dikenal satuan SI untuk
koefisien viskositas yaitu Ns/m2 atau pascal second
(Pa s). dPas (desy Pascal second) adalah satuan yang
biasa digunakan untuk nilai viskositas. Selain itu, untuk
menentukan nilai viskositas digunakan juga mPas (mili
Pascal second). Perbedaan dari dPas dan mPas
adalah satuan dPas lebih besar dari mPas.
Dalam percobaan viskositas yang dilakukan di
laboratorium, digunakan empat sampel yaitu susu
kental manis Indomilk putih, susu kental manis Bendera
coklat, susu kental manis Cap Enak coklat, dan susu
kental manis Ultrajaya coklat. Dari keempat sampel
tersebut, didapatkan hasil sebesar 500 dPas untuk
sampel Susu Kental Manis Indomilk putih dengan
spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu Kental Manis
Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu
Kental Manis Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5
dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya dengan
menggunakan spindel 1. Setelah mengetahui nilai
viskositas dari masing-masing sampel, susu kental
manis Indomilk putih memiliki kekentalan terbesar, dan
susu kental manis Cap Enak coklat memiliki kekentalan
terkecil atau encer.
Aplikasi di bidang pangan dari viskositas
adalah untuk mengetahui kekentalan dari suatu bahan
pangan seperti susu, kecap, sirup, saos, selai, dsb.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan sifat-sifat fisik
dari zat diperoleh hasil penentuan titik leleh naftalen
dengan suhu awal aquadest sebesar 26ºC. Suhu
lelehan pertama pada suhu 80ºC dan suhu akhir
lelehannya sebesar 88ºC dan pada viskositas
didapatkan hasil sebesar 500 dPas untuk sampel Susu
Kental Manis Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas
untuk sampel Susu Kental Manis Bendera dengan
spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental Manis
Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5 dPas untuk Susu
Kental Manis Ultrajaya dengan menggunakan spindel
1. Dari hasil diatas susu kental manis Indomilk adalah
susu yang memiliki kekentalan paling kental sedangkan
susu cap enak adalah yang paling encer.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2009.
Definisi
http://kurkum13.blogspot.com.
Diakses: 02 Desember 2013.
Kekentalan.
Anonim.
2012.
Penentuan
Titik
Leleh.
http://kimiapunyabarang25.blogspot.com.
Diakses: 02 Desember 2013.
Anonim. 2012. Sifat Fisika dan Sifat Kimia.
http://kurkum13.blogspot.com.
Diakses: 02 Desember 2013.
Manday,
Nanna.
2012.
Viskometer.
http://nannananot.blogspot.com.
Diakses: 03 Desember 2013.
Mutmainna, Atiah. 2013. Tegangan Permukaan.
http://atiahmutmainna.blogspot.com.
Diakses: 03 Desember 2013.
Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas
Pasundan, Bandung.