SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FISIK I
PERCOBAAAN IV
VISKOSITAS

OLEH :

NAMA

:

WA ODE AMALIA

STAMBUK

:

A1C4 12 051

KELOMPOK

:

IV (EMPAT)

ASISTEN PEMBIMBING

:

SAMSUL FAJRIN

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
ABSTRAK
Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan, Viskositas dapat diukur dengan
mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Viskositas ini
juga disebut sebagai kekentalan suatu zat. Tujuan dari praktikum ini adalah
menentukan viskositas suatu cairan dengan metode Ostwald dan menentukan
hubungan viskositas terhadap konsentrasi. Prinsip percobaan viskositas ini adalah
menentukan massa jenis dan nilai viskositas suatu zat cair berdasarkan metode
Ostwald dimana waktu yang diperlukan untuk semua volume cairan yang
mengalir melalui kapiler berada dibawah pengaruh tekanan yang tetap. Cairan
yang digunakan pada percobaan ini adalah aquadest dan glyserol dengan
konsentrasi yang berbda-beda. Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi
larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang
tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang
terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar
partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
Kata kunci : Viskositas, Metode Ostwald, konsentrasi, fluida
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair
dengan zat cair yang lain. Apa sebenarnya yang membedakan cairan itu kental
atau tidak. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa
gesekan antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida
yang kental kita perlu gaya untuk menggeser satu bagian fluida terhadap yang
lain.
Di dalam aliran kental kita dapat memandang persoalan tersebut seperti
tegangan dan regangan pada benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik gas
maupun zat cair mempunyai sifat kekentalan karena partikel di dalamnya
saling menumbuk. Bagaimana kita menyatakan sifat kekentalan tersebut secara
kuantitatif atau dengan angka, sebelum membahas hal itu kita perlu mengetahui
bagaimana cara membedakan zat yang kental dan kurang kental dengan cara
kuantitatif. Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kekentalan suatu
zat cair adalah viskosimeter.
Apabila zat cair tidak kental maka koefesiennya sama dengan nol
sedangkan pada zat cair kental bagian yang menempel dinding mempunyai
kecepatan yang sama dengan dinding.
Zat cair maupun gas mempunyai viskositas hanya saja zat cair lebih
kental (viscous) daripada gas, dalam merumuskan persamaan-persamaan dasar
mengenai aliran yang kental akan jelas nanti, bahwa masalahnya mirip dengan
masalah tegangan dan regangan luncur di dalam zat padat. Cairan yang mudah
mengalir, misalnya air atau minyak tanah, tegangan luncur itu relatif kecil
untuk cepat perubahan regangan luncur tertentu, dan viskositasnya juga relatif
kecil, dan begitu pula sebaliknya.
Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena
adanya gesekan antar lapisan material. Karenanya viskositas menunjukkan
tingkat ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar viskositas maka
aliran akan semakin lambat.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas maka perlunya dilakukan
praktikum mengenai viskositas dengan menggunakan beberapa cairan untuk
melihat kekentalan dari suatu cairan sampel tersebut.
II. Tujuan Praktikum
Pada praktikum viskositas ini bertujuan untuk :
1. Menentukan viskositas suatu cairan dengan metode Ostwald
2. Mempelajari hubungan viskositas terhadap konsentrasi
III. Prinsip Praktikum
Prinsip percobaan viskositas ini adalah menentukan massa jenis dan
nilai viskositas suatu zat cair berdasarkan metode Ostwald dimana waktu yang
diperlukan untuk semua volume cairan yang mengalir melalui kapiler berada
dibawah pengaruh tekanan yang tetap.

BAB II
TEORI PENDUKUNG
Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan viskometer
Ubbelohde yang termasuk jenis viskometer kapiler. Untuk penentuan viskometer
larutan polimer, viskometer kapiler yang paling tepat adalah viskometer
Ubbelohde. Pada viskometer Ubbelohde, pengukuran viskometer dilakukan
dengan menentukan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah volume larutan untuk
mengalir di antara dua tanda kalibrasi. Waktu alir larutan ini kemudian
dibandingkan 12 dengan waktu alir pelarut murninya. Dengan cara ini akan
diperoleh nilai viskositas spesifik, yang tidak mempunyai satuan. Secara umum,
viskositas lebih banyak dinyatakan dengan satuan Poise. Terminologi viskositas
yang menghubungkan viskositas dalam Poise dengan viskositas spesifik adalah
viskositas kinematik, yang diperoleh dari perkalian viskositas dengan densitas
larutan. Viskositas kinematik dihubungkan dengan viskositas spesifik melalui
koefisien kinematik yang besarannya tergantung pada viskometer kapiler yang
digunakan (Rochima, 2007).
Viskositas terdapat pada zat cair maupun gas, dan pada intinya merupakan
gaya gesekan antara lapisan – lapisan yang bersisian pada fluida saat lapisan – lapisan
tersebut bergerak satu melewati lainnya. Pada zat cair, viskositas muncul dari
tumbukan antar molekul. Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang
berbeda, dan zat cair pada umumnya jauh lebih kental dari gas. Viskosimeter
merupakan alat untuk mengukur viskositas suatu fluida. Model viscometer yang
umum digunakan berupa viscometer bola jatuh (menggunakan hukum stokes), tabung
(pipa kapiler), yang mengukur viskositas berdasarkan tekanan dalam aliran pipa dan
sistem rotasi (Maulida, 2010).
Viskositas suatu fluida merupakan daya hambat yang disebabkan oleh
gesekan antara molekul-molekul cairan, yang mampu menahan aliran fluida
sehingga dapat dinyatakan sebagai indikator tingkat kekentalannya. Nilai
kuantitatif dari viskositas dapat dihitung dengan membandingkan gaya tekan per
satuan luas terhadap gradient kecepatan aliran dari fluida. Prinsip dasar ini yang
dipergunakan untuk menghitung viskositas secara eksperimen menggunakan
metode putar, yaitu dengan memasukkan penghambat ke dalam fluida dan
kemudian diputar. Semakin lambat putaran penghambat tersebut maka semakin
tinggi nilai viskositasnya (Warsito, 2012).
Dalam ilmu mekanika fluida dijelaskan bahwa fluida memiliki sifat- sifat
viskositas, berat jenis dan lainnya. Semua fluida memiliki viskositas yang
berbeda, sebab itu gesekan aliran fluida berbea.Gesekan pada aliran fluida akan
menentukan keadaan fisik aliran. Dalam Reynold Number dinyatakan bahwa
viskositas memiliki peranan yang penting dalam menentukan jenis aliran suatu
fluida. Fluida viskos yang mengalir melewati suatu benda padat akan terjadi
Boundary Layer pada permukaan benda tersebut. Lapisan batas ini menyatakan
daerah dimana efek viskositas fluida masih terjadi (Astawa, 2009).
Viskositas (kekentalan) dapat diartikan sebagai gesekan di bagian dalam
suatu fluida untuk menggerakkan salah satu lapisa di atas lapisan lainnya.
Koefisien viskositas fluida (η) didefinisikan sebagai perbandingan tegangan
luncur dengan kecepatan perubahan regangan luncurnya. Viskositas fluida
(cairan) dipengaruhi oleh temperatur. Jika termperatur naik, maka viskositas
menjadi berkurang (fitriyah, 2013).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Metode yang digunakan pada percobaan viskositas ini adalah metode Ostwald,
dengan menggunakan viskosimeter.
I. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan viskositas adalah sebagai
berikut :
1. Viskosimeter
2. Stopwatch
3. Pipet volume 25 ml
4. Picnometer
5. Timbangan analitik

1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah

Bahan yang digunakan dalam praktikum viskositas adalah sebagai
berikut :
1. Glyserol 5 %, 10 %, 15 %, 20% dan 25%
2. Aquades

II. Prosedur Kerja
• Viskositas pada Aquadest
Aquades

dimasukkan lewat A kedalam viskosimeter di bawa ke sampai
masih tersisa setengah
dihisap atau ditiup

dibawah ke B sampai sedikit diatas garis m

dibiarkan mengalir secara bebas

dicatat waktu yang diperlukan untuk mengalir ke m

dilakukan sebanyak 3 kali

ditentukan rapat massa cairan pada temperatur percobaan dengan picnometer

Viskositas aquadest

• Viskositas pada Glyserol
Glyserol 5%

Glyserol 10%

Glyserol 15%

Glyserol 20%

Glyserol 25%

dimasukkan lewat A kedalam viskosimeter di bawa ke sampai
masih tersisa setengah

dihisap atau ditiup
dicatat waktuke B sampai sedikit diatas garis m m
dibawah yang diperlukan untukbebas
dibiarkan mengalir secara mengalir ke
ditentukan rapat massa cairan pada temperatur percobaan dengan picnometer

Rapat jenis glyserol

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. Data Pengamatan
A. Penentuan berat sampel cairan
Berat kosong picnometer

= 24.49 gram

Berat air dalam picnometer

= 79.508 gram
Berat glyserol 5 %

= 80.2805 gram

Berat glyserol 10%

= 80.6738 gram

Berat glyserol 15%

= 81.82 gram

Berat glyserol 20%

= 82 gram

Berat glycerol 25%

= 82.98 gram

B. Penentuan waktu rata – rata (t) sampel cairan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Aquades
Glyserol 5%
Glyserol 10%
Glyserol 15%
Glyserol 20%
Glyserol 25%

Waktu

Sampel Cairan

T1(s)
3.19
3.78
4.00
4.36
4.54
5.26

T2(s)
3.25
3.99
4.05
4.57
4.74
5.33

T3(s)
3.32
3.88
4.14
4.42
4.70
5.16

Trata – rata (s)
3.25
3.88
4.06
4.45
4.66
5.25

II. Perhitungan
• Perhitungan berat cairan
a. Berat aquades = (Berat piknometer + aquades) – piknometer kosong
= 79.508 - 24.49
= 55.018
b. Berat glyserol 5% = (Berat piknometer + glyserol 5%) – piknometer
kosong
= 80.2805 - 24.49
= 55.7905


• Perhitungan Rapat Jenis ( ρ ) Cairan  ρ air = 995,7


kg



m 
3
a. ρ

b. ρ

Berat aquades
x ρ air
Berat air
55.018.10 - 3 kg
=
x 995,7 kg 3
- 3 kg
m
55.018.10
= 995,7 kg 3
m

aquades

=

sampel gliserol

Berat sampel gliserol
x ρ air
Berat air
55.7905.10 - 3 kg
=
x 995,7 kg 3
-3 g
m
49,66.10
= 1009.68 kg 3
m
=

• Perhitungan Nilai Viskositas (η) Cairan
−

a.η aquades =

ρ aquades . t aquades
−

xη air

ρ air . t air
995,7 kg 3 .3.19 s
m
=
x 0,801.10 −3 Ns 3
m
kg .3.19 s
995,7
3
m
= 0,801 x 10 -3 Ns 3
m
−

b. η sampel gliserol =

ρ sampel gliserol . t sampel gliserol
−

xη air

ρ air . t air
1009.68 kg 3 .3.78 s
m
=
x 0,801.10 −3 Ns 3
m
995,7 kg 3 .3.19 s
m
3816.5904
=
x 0,801.10 -3 Ns 3
m
3176.283
= 0.962474 x 10 -3 Ns 3
m
Dengan cara yang sama, diperoleh data :

No

Sampel
Cairan

Berat Cairan
(g)

Rapat Jenis
Cairan

Waktu
(s)

(kg/m3)

1

55.018

3.25

995.7

2.

gliserol 5%

55.7905

0.801 x 10-3

3.25

0.962474 x 10-3

3.78
3.99

1009.68

0.969698 x 10-3

3.88

1.03 x 10-3

4
3.

gliserol 10%

56.1838

4.05

1016.798

1.021837 x 10-3

4.06

1.140789 x 10-3

4.36
3.

gliserol 15%

57.33

4.57

1037.542

4.

gliserol 20%

57.51

1.142842 x 10-3

4.45
4.54

1040.8

4.74

5.

gliserol 25%

58.49

5.33
5.16

1.221142 x 10-3

1.200532 x 10-3

4.66
5.26

1.191616x 10-3

1.185307 x 10-3

4.7
Rata – Rata

1.173661 x 10-3
1.111204 x 10-3

4.42
Rata – Rata

1.01932 x 10-3
1.020002 x 10-3

4.14
Rata – Rata

0.997189 x 10-3
0.949252 x 10-3

3.88
Rata – Rata

0.801 x 10-3
0.801 x 10-3

3.32
Rata - Rata

(Ns/m3)
0.801 x 10-3

3.19
aquades

Viskositas

1058.535

1.404121 x 10-3
1.396539 x 10-3
1.323491 x 10-3
Rata – Rata

5.25

1.375578 x 10-3

II. Pembahasan
Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan, Viskositas dapat diukur
dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder.
Viskositas ini juga disebut sebagai kekentalan suatu zat. Makin kental suatu
cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada
kecepatan tertentu. Viskositas disperse koloid dipengaruhi oleh bentuk partikel
dari fase disperse dengan viskositas rendah, sedang system disperse yang
mengandung koloid-koloid linier viskositasnya lebih tinggi.
Pada percobaan ini untuk menentukan viskositas suatu cairan dengan
menggunakan metode Ostwald, dimana yang diukur adalah waktu yang
dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler
dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Pada percobaan
sebenarnya, sejumlah tertentu cairan dimasukkan kedalam viscometer. Cairan
kemudian dihisap melalui labu pengukur dari viscometer sampai permukaan
cairan lebih tinggi daripada batas m. cairan kemudian dibiarkan turun ketika
permukaan cairan turun melewati batas n, stopwatch mulai dinyalakan dan
ketika cairan melewati tanda batas n, stopwatch dimatikan. Jadi waktu yang
dibutuhkan cairan untuk melalui jarak antara m dan n dapat ditentukan.
Pada percobaan ini menentukan hubungan viskositas terhadap
konsentrasi. Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu
larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula,
karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut
tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar
partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
Dalam percobaan ini cairan yang digunakan yaitu aquadest dan
larutan glyserol. Pada pengamatan pertama menggunakan aquadest yang
menjadi cairan pembanding. waktu yang diperlukan aquadest untuk mengalir
dari garis m ke garis n lebih cepat dengan rata-rata waktu yang diperlukan
3,25 Sekon jika dibandingkan dengan gliserol dan memiliki viskositas yang
lebih rendah dibandingkan dengan gliserol. Hal ini berarti semakin cepat
waktu yang diperlukan oleh fluida untuk mengalir maka semakin rendah
viskositas fluida tersebut, sebaliknya semakin lambat waktu yang diperlukan
oleh fluida untuk mengalir maka akan memiliki nilai visositas yang lebih
tinggi.
Pada pengamatan kedua menggunakan glyserol dengan konsentrasi
yang berbeda-beda, yaitu 5 %, 10 %, 15 %, 20 % dan 25 % guna menentukan
rapat jenisnya, menunjukkan bahwa glyserol dengan konsentrasi yang lebih
rendah memerlukan waktu yang lebih cepat untuk mengalir. Aliran gliserol
akan melambat seiring pertambahan konsentrasi glyserol. Hal ini berarti nilai
viskositas pun akan bertambah seiring dengan pertambahan konsentrasi
gliserol. Hal ini dikarenakan konsentrasi larutan menyatakan banyaknya
partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang
terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin
tinggi pula. Sehingga nilai konsentrasi dan viskositas berbanding lurus.

BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :
1.

Penentuan nilai viskositas suatu cairan dengan metode Ostwad dapat
dipraktikkan dengan menggunakan viskometer yang mengalir melalui
metode kapiler.

2.

Hubungan viskositas dan konsentrasi yaitu nilai viskositas dan konsentrasi
akan berbanding lurus.

II. Saran
Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini sebaiknya pada
percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya digunakan juga glyserol dengan
konsentrati 30% agar cairan pembanding yang digunakan lebih banyak lagi
serta jangan hanya menggunakan aduadest dan glyserol tetapi juga cairan yang
lain, dimana cairan tersebut lebih kental.

DAFTAR PUSTAKA
Astawa, Ketut. Sukadana dan Karnata. 2009. Study Eksperimental Jarak Terhadap
Koefisien Tekanan Silinder Ganda Diposisikan Alined. Jurnal Ilmiah
Teknik Mesin. Vol.3. Hal.133. [Diakses tanggal 2 November 2013].
Fitriyah. 2013. Pengaruh Penambahan Air dan Suhu Pemanasan Terhadap
Viskositas Ikan Petis. Jurnal Penelitian. Hal.1 [diakses tanggal 4
novemner 2013]
Maulida, R.H dan Rani, Erika. 2010. Analisis Karakteristik Pengaruh suhu dan
Kontaminan terhadap Viskositas Oli menggunakan Rotary Viskometer.
Jurnal Neotrino. Vol.3. Hal.20 [diakses 4 November 2013].
Rochima, Ema., Suhartono, M.T., Syah, Dahrul., Sugiyono. 2007. Viskositas Dan
Berat Molekul Kitosan Hasil Reaksi Enzimatis Kitin Deasetilase Isolat.
Bacillus papandayan. Vol.1. Hal. 11 – 12 [diakses 4 November 2013].
Warsito, Suciati, S.W., Isworo, Dyan. 2012. Desain dan Analisis Pengukuran
Viskositas dengan Metode Bola Jatuh Berbasis Sensor Optocoupler dan
Sistem Akuisisinya pada Komputer. Jurnal Natur Indonesia. Vol.3.
Hal.231 [diakses 4 November 2013].

More Related Content

What's hot

Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
Phalenopsis Seung Gi
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Titik lebur
Titik leburTitik lebur
Titik lebur
Egga' Odontíatros
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
wd_amaliah
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
Mina Audina
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
Linda Rosita
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
Dede Suhendra
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Rukmana Suharta
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
qlp
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
Abulkhair Abdullah
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
Lizma Febrina
 
Konduktometri
KonduktometriKonduktometri
Konduktometri
Hilya Fithri
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
Avidia Sarasvati
 
Adsorpsi
AdsorpsiAdsorpsi
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
Rr-Clara Adelina P
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Rut Tiur Lani Marpaung
 

What's hot (20)

Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Titik lebur
Titik leburTitik lebur
Titik lebur
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Konduktometri
KonduktometriKonduktometri
Konduktometri
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Adsorpsi
AdsorpsiAdsorpsi
Adsorpsi
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
 
Laporan termokimia
Laporan termokimia Laporan termokimia
Laporan termokimia
 

Similar to laporan praktikum

praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
wulansafitri8
 
Laporan viscometer
Laporan viscometerLaporan viscometer
Laporan viscometer
Sri Mulyati
 
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisikalaprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
TeguhCity
 
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisikalaprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
TeguhCity
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositas
mery gita
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositas
mery gita
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
Widya arsy
 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
qlp
 
viskositas
viskositasviskositas
viskositas
Muhammad Elyasa
 
RHEOLOGI.pdf
RHEOLOGI.pdfRHEOLOGI.pdf
RHEOLOGI.pdf
HanuunSanniyah
 
Bab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositasBab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositas
Prisca Wicita
 
Rancangan Percobaan Fisika tentang Viskositas
Rancangan Percobaan Fisika tentang ViskositasRancangan Percobaan Fisika tentang Viskositas
Rancangan Percobaan Fisika tentang Viskositas
Muhammad Ananta Buana Burhan
 
VISKOMETER.pptx
VISKOMETER.pptxVISKOMETER.pptx
VISKOMETER.pptx
ekisiswiyono
 
Viskositas.pdf
Viskositas.pdfViskositas.pdf
Viskositas.pdf
SayidHelmi
 
Viskositas Farmasi Fisika 2020
Viskositas Farmasi Fisika 2020Viskositas Farmasi Fisika 2020
Viskositas Farmasi Fisika 2020
RestuHendriSulistyaw
 
Visko adit
Visko aditVisko adit
Visko adit
Adityaa Pratamaa
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
Sidiq Wahyudin
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Health Polytechnic of Bandung
 
Percobaan ii mirna
Percobaan ii mirnaPercobaan ii mirna
Percobaan ii mirna
Mirna Widasri
 

Similar to laporan praktikum (20)

praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
 
Laporan viscometer
Laporan viscometerLaporan viscometer
Laporan viscometer
 
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisikalaprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
 
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisikalaprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositas
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositas
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
 
viskositas
viskositasviskositas
viskositas
 
RHEOLOGI.pdf
RHEOLOGI.pdfRHEOLOGI.pdf
RHEOLOGI.pdf
 
Bab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositasBab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositas
 
Rancangan Percobaan Fisika tentang Viskositas
Rancangan Percobaan Fisika tentang ViskositasRancangan Percobaan Fisika tentang Viskositas
Rancangan Percobaan Fisika tentang Viskositas
 
VISKOMETER.pptx
VISKOMETER.pptxVISKOMETER.pptx
VISKOMETER.pptx
 
Viskositas.pdf
Viskositas.pdfViskositas.pdf
Viskositas.pdf
 
Viskositas Farmasi Fisika 2020
Viskositas Farmasi Fisika 2020Viskositas Farmasi Fisika 2020
Viskositas Farmasi Fisika 2020
 
Visko adit
Visko aditVisko adit
Visko adit
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
 
Percobaan ii mirna
Percobaan ii mirnaPercobaan ii mirna
Percobaan ii mirna
 

laporan praktikum

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK I PERCOBAAAN IV VISKOSITAS OLEH : NAMA : WA ODE AMALIA STAMBUK : A1C4 12 051 KELOMPOK : IV (EMPAT) ASISTEN PEMBIMBING : SAMSUL FAJRIN LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2013
  • 2. ABSTRAK Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan, Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Viskositas ini juga disebut sebagai kekentalan suatu zat. Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan viskositas suatu cairan dengan metode Ostwald dan menentukan hubungan viskositas terhadap konsentrasi. Prinsip percobaan viskositas ini adalah menentukan massa jenis dan nilai viskositas suatu zat cair berdasarkan metode Ostwald dimana waktu yang diperlukan untuk semua volume cairan yang mengalir melalui kapiler berada dibawah pengaruh tekanan yang tetap. Cairan yang digunakan pada percobaan ini adalah aquadest dan glyserol dengan konsentrasi yang berbda-beda. Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula. Kata kunci : Viskositas, Metode Ostwald, konsentrasi, fluida
  • 3. BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat cair yang lain. Apa sebenarnya yang membedakan cairan itu kental atau tidak. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita perlu gaya untuk menggeser satu bagian fluida terhadap yang lain. Di dalam aliran kental kita dapat memandang persoalan tersebut seperti tegangan dan regangan pada benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik gas maupun zat cair mempunyai sifat kekentalan karena partikel di dalamnya saling menumbuk. Bagaimana kita menyatakan sifat kekentalan tersebut secara kuantitatif atau dengan angka, sebelum membahas hal itu kita perlu mengetahui bagaimana cara membedakan zat yang kental dan kurang kental dengan cara kuantitatif. Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kekentalan suatu zat cair adalah viskosimeter. Apabila zat cair tidak kental maka koefesiennya sama dengan nol sedangkan pada zat cair kental bagian yang menempel dinding mempunyai kecepatan yang sama dengan dinding. Zat cair maupun gas mempunyai viskositas hanya saja zat cair lebih kental (viscous) daripada gas, dalam merumuskan persamaan-persamaan dasar mengenai aliran yang kental akan jelas nanti, bahwa masalahnya mirip dengan masalah tegangan dan regangan luncur di dalam zat padat. Cairan yang mudah
  • 4. mengalir, misalnya air atau minyak tanah, tegangan luncur itu relatif kecil untuk cepat perubahan regangan luncur tertentu, dan viskositasnya juga relatif kecil, dan begitu pula sebaliknya. Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya gesekan antar lapisan material. Karenanya viskositas menunjukkan tingkat ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar viskositas maka aliran akan semakin lambat. Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas maka perlunya dilakukan praktikum mengenai viskositas dengan menggunakan beberapa cairan untuk melihat kekentalan dari suatu cairan sampel tersebut. II. Tujuan Praktikum Pada praktikum viskositas ini bertujuan untuk : 1. Menentukan viskositas suatu cairan dengan metode Ostwald 2. Mempelajari hubungan viskositas terhadap konsentrasi III. Prinsip Praktikum Prinsip percobaan viskositas ini adalah menentukan massa jenis dan nilai viskositas suatu zat cair berdasarkan metode Ostwald dimana waktu yang diperlukan untuk semua volume cairan yang mengalir melalui kapiler berada dibawah pengaruh tekanan yang tetap. BAB II TEORI PENDUKUNG
  • 5. Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan viskometer Ubbelohde yang termasuk jenis viskometer kapiler. Untuk penentuan viskometer larutan polimer, viskometer kapiler yang paling tepat adalah viskometer Ubbelohde. Pada viskometer Ubbelohde, pengukuran viskometer dilakukan dengan menentukan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah volume larutan untuk mengalir di antara dua tanda kalibrasi. Waktu alir larutan ini kemudian dibandingkan 12 dengan waktu alir pelarut murninya. Dengan cara ini akan diperoleh nilai viskositas spesifik, yang tidak mempunyai satuan. Secara umum, viskositas lebih banyak dinyatakan dengan satuan Poise. Terminologi viskositas yang menghubungkan viskositas dalam Poise dengan viskositas spesifik adalah viskositas kinematik, yang diperoleh dari perkalian viskositas dengan densitas larutan. Viskositas kinematik dihubungkan dengan viskositas spesifik melalui koefisien kinematik yang besarannya tergantung pada viskometer kapiler yang digunakan (Rochima, 2007). Viskositas terdapat pada zat cair maupun gas, dan pada intinya merupakan gaya gesekan antara lapisan – lapisan yang bersisian pada fluida saat lapisan – lapisan tersebut bergerak satu melewati lainnya. Pada zat cair, viskositas muncul dari tumbukan antar molekul. Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang berbeda, dan zat cair pada umumnya jauh lebih kental dari gas. Viskosimeter merupakan alat untuk mengukur viskositas suatu fluida. Model viscometer yang umum digunakan berupa viscometer bola jatuh (menggunakan hukum stokes), tabung (pipa kapiler), yang mengukur viskositas berdasarkan tekanan dalam aliran pipa dan sistem rotasi (Maulida, 2010).
  • 6. Viskositas suatu fluida merupakan daya hambat yang disebabkan oleh gesekan antara molekul-molekul cairan, yang mampu menahan aliran fluida sehingga dapat dinyatakan sebagai indikator tingkat kekentalannya. Nilai kuantitatif dari viskositas dapat dihitung dengan membandingkan gaya tekan per satuan luas terhadap gradient kecepatan aliran dari fluida. Prinsip dasar ini yang dipergunakan untuk menghitung viskositas secara eksperimen menggunakan metode putar, yaitu dengan memasukkan penghambat ke dalam fluida dan kemudian diputar. Semakin lambat putaran penghambat tersebut maka semakin tinggi nilai viskositasnya (Warsito, 2012). Dalam ilmu mekanika fluida dijelaskan bahwa fluida memiliki sifat- sifat viskositas, berat jenis dan lainnya. Semua fluida memiliki viskositas yang berbeda, sebab itu gesekan aliran fluida berbea.Gesekan pada aliran fluida akan menentukan keadaan fisik aliran. Dalam Reynold Number dinyatakan bahwa viskositas memiliki peranan yang penting dalam menentukan jenis aliran suatu fluida. Fluida viskos yang mengalir melewati suatu benda padat akan terjadi Boundary Layer pada permukaan benda tersebut. Lapisan batas ini menyatakan daerah dimana efek viskositas fluida masih terjadi (Astawa, 2009). Viskositas (kekentalan) dapat diartikan sebagai gesekan di bagian dalam suatu fluida untuk menggerakkan salah satu lapisa di atas lapisan lainnya. Koefisien viskositas fluida (η) didefinisikan sebagai perbandingan tegangan luncur dengan kecepatan perubahan regangan luncurnya. Viskositas fluida (cairan) dipengaruhi oleh temperatur. Jika termperatur naik, maka viskositas menjadi berkurang (fitriyah, 2013).
  • 8. Metode yang digunakan pada percobaan viskositas ini adalah metode Ostwald, dengan menggunakan viskosimeter. I. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam percobaan viskositas adalah sebagai berikut : 1. Viskosimeter 2. Stopwatch 3. Pipet volume 25 ml 4. Picnometer 5. Timbangan analitik 1 buah 3 buah 1 buah 1 buah 1 buah Bahan yang digunakan dalam praktikum viskositas adalah sebagai berikut : 1. Glyserol 5 %, 10 %, 15 %, 20% dan 25% 2. Aquades II. Prosedur Kerja • Viskositas pada Aquadest Aquades dimasukkan lewat A kedalam viskosimeter di bawa ke sampai masih tersisa setengah
  • 9. dihisap atau ditiup dibawah ke B sampai sedikit diatas garis m dibiarkan mengalir secara bebas dicatat waktu yang diperlukan untuk mengalir ke m dilakukan sebanyak 3 kali ditentukan rapat massa cairan pada temperatur percobaan dengan picnometer Viskositas aquadest • Viskositas pada Glyserol Glyserol 5% Glyserol 10% Glyserol 15% Glyserol 20% Glyserol 25% dimasukkan lewat A kedalam viskosimeter di bawa ke sampai masih tersisa setengah dihisap atau ditiup dicatat waktuke B sampai sedikit diatas garis m m dibawah yang diperlukan untukbebas dibiarkan mengalir secara mengalir ke
  • 10. ditentukan rapat massa cairan pada temperatur percobaan dengan picnometer Rapat jenis glyserol BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN I. Data Pengamatan A. Penentuan berat sampel cairan Berat kosong picnometer = 24.49 gram Berat air dalam picnometer = 79.508 gram
  • 11. Berat glyserol 5 % = 80.2805 gram Berat glyserol 10% = 80.6738 gram Berat glyserol 15% = 81.82 gram Berat glyserol 20% = 82 gram Berat glycerol 25% = 82.98 gram B. Penentuan waktu rata – rata (t) sampel cairan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Aquades Glyserol 5% Glyserol 10% Glyserol 15% Glyserol 20% Glyserol 25% Waktu Sampel Cairan T1(s) 3.19 3.78 4.00 4.36 4.54 5.26 T2(s) 3.25 3.99 4.05 4.57 4.74 5.33 T3(s) 3.32 3.88 4.14 4.42 4.70 5.16 Trata – rata (s) 3.25 3.88 4.06 4.45 4.66 5.25 II. Perhitungan • Perhitungan berat cairan a. Berat aquades = (Berat piknometer + aquades) – piknometer kosong = 79.508 - 24.49 = 55.018 b. Berat glyserol 5% = (Berat piknometer + glyserol 5%) – piknometer kosong = 80.2805 - 24.49 = 55.7905  • Perhitungan Rapat Jenis ( ρ ) Cairan  ρ air = 995,7  kg   m  3
  • 12. a. ρ b. ρ Berat aquades x ρ air Berat air 55.018.10 - 3 kg = x 995,7 kg 3 - 3 kg m 55.018.10 = 995,7 kg 3 m aquades = sampel gliserol Berat sampel gliserol x ρ air Berat air 55.7905.10 - 3 kg = x 995,7 kg 3 -3 g m 49,66.10 = 1009.68 kg 3 m = • Perhitungan Nilai Viskositas (η) Cairan − a.η aquades = ρ aquades . t aquades − xη air ρ air . t air 995,7 kg 3 .3.19 s m = x 0,801.10 −3 Ns 3 m kg .3.19 s 995,7 3 m = 0,801 x 10 -3 Ns 3 m − b. η sampel gliserol = ρ sampel gliserol . t sampel gliserol − xη air ρ air . t air 1009.68 kg 3 .3.78 s m = x 0,801.10 −3 Ns 3 m 995,7 kg 3 .3.19 s m 3816.5904 = x 0,801.10 -3 Ns 3 m 3176.283 = 0.962474 x 10 -3 Ns 3 m
  • 13. Dengan cara yang sama, diperoleh data : No Sampel Cairan Berat Cairan (g) Rapat Jenis Cairan Waktu (s) (kg/m3) 1 55.018 3.25 995.7 2. gliserol 5% 55.7905 0.801 x 10-3 3.25 0.962474 x 10-3 3.78 3.99 1009.68 0.969698 x 10-3 3.88 1.03 x 10-3 4 3. gliserol 10% 56.1838 4.05 1016.798 1.021837 x 10-3 4.06 1.140789 x 10-3 4.36 3. gliserol 15% 57.33 4.57 1037.542 4. gliserol 20% 57.51 1.142842 x 10-3 4.45 4.54 1040.8 4.74 5. gliserol 25% 58.49 5.33 5.16 1.221142 x 10-3 1.200532 x 10-3 4.66 5.26 1.191616x 10-3 1.185307 x 10-3 4.7 Rata – Rata 1.173661 x 10-3 1.111204 x 10-3 4.42 Rata – Rata 1.01932 x 10-3 1.020002 x 10-3 4.14 Rata – Rata 0.997189 x 10-3 0.949252 x 10-3 3.88 Rata – Rata 0.801 x 10-3 0.801 x 10-3 3.32 Rata - Rata (Ns/m3) 0.801 x 10-3 3.19 aquades Viskositas 1058.535 1.404121 x 10-3 1.396539 x 10-3 1.323491 x 10-3
  • 14. Rata – Rata 5.25 1.375578 x 10-3 II. Pembahasan Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan, Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Viskositas ini juga disebut sebagai kekentalan suatu zat. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada
  • 15. kecepatan tertentu. Viskositas disperse koloid dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase disperse dengan viskositas rendah, sedang system disperse yang mengandung koloid-koloid linier viskositasnya lebih tinggi. Pada percobaan ini untuk menentukan viskositas suatu cairan dengan menggunakan metode Ostwald, dimana yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Pada percobaan sebenarnya, sejumlah tertentu cairan dimasukkan kedalam viscometer. Cairan kemudian dihisap melalui labu pengukur dari viscometer sampai permukaan cairan lebih tinggi daripada batas m. cairan kemudian dibiarkan turun ketika permukaan cairan turun melewati batas n, stopwatch mulai dinyalakan dan ketika cairan melewati tanda batas n, stopwatch dimatikan. Jadi waktu yang dibutuhkan cairan untuk melalui jarak antara m dan n dapat ditentukan. Pada percobaan ini menentukan hubungan viskositas terhadap konsentrasi. Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula. Dalam percobaan ini cairan yang digunakan yaitu aquadest dan larutan glyserol. Pada pengamatan pertama menggunakan aquadest yang menjadi cairan pembanding. waktu yang diperlukan aquadest untuk mengalir dari garis m ke garis n lebih cepat dengan rata-rata waktu yang diperlukan
  • 16. 3,25 Sekon jika dibandingkan dengan gliserol dan memiliki viskositas yang lebih rendah dibandingkan dengan gliserol. Hal ini berarti semakin cepat waktu yang diperlukan oleh fluida untuk mengalir maka semakin rendah viskositas fluida tersebut, sebaliknya semakin lambat waktu yang diperlukan oleh fluida untuk mengalir maka akan memiliki nilai visositas yang lebih tinggi. Pada pengamatan kedua menggunakan glyserol dengan konsentrasi yang berbeda-beda, yaitu 5 %, 10 %, 15 %, 20 % dan 25 % guna menentukan rapat jenisnya, menunjukkan bahwa glyserol dengan konsentrasi yang lebih rendah memerlukan waktu yang lebih cepat untuk mengalir. Aliran gliserol akan melambat seiring pertambahan konsentrasi glyserol. Hal ini berarti nilai viskositas pun akan bertambah seiring dengan pertambahan konsentrasi gliserol. Hal ini dikarenakan konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula. Sehingga nilai konsentrasi dan viskositas berbanding lurus. BAB V PENUTUP I. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
  • 17. 1. Penentuan nilai viskositas suatu cairan dengan metode Ostwad dapat dipraktikkan dengan menggunakan viskometer yang mengalir melalui metode kapiler. 2. Hubungan viskositas dan konsentrasi yaitu nilai viskositas dan konsentrasi akan berbanding lurus. II. Saran Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini sebaiknya pada percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya digunakan juga glyserol dengan konsentrati 30% agar cairan pembanding yang digunakan lebih banyak lagi serta jangan hanya menggunakan aduadest dan glyserol tetapi juga cairan yang lain, dimana cairan tersebut lebih kental. DAFTAR PUSTAKA Astawa, Ketut. Sukadana dan Karnata. 2009. Study Eksperimental Jarak Terhadap Koefisien Tekanan Silinder Ganda Diposisikan Alined. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. Vol.3. Hal.133. [Diakses tanggal 2 November 2013]. Fitriyah. 2013. Pengaruh Penambahan Air dan Suhu Pemanasan Terhadap Viskositas Ikan Petis. Jurnal Penelitian. Hal.1 [diakses tanggal 4 novemner 2013]
  • 18. Maulida, R.H dan Rani, Erika. 2010. Analisis Karakteristik Pengaruh suhu dan Kontaminan terhadap Viskositas Oli menggunakan Rotary Viskometer. Jurnal Neotrino. Vol.3. Hal.20 [diakses 4 November 2013]. Rochima, Ema., Suhartono, M.T., Syah, Dahrul., Sugiyono. 2007. Viskositas Dan Berat Molekul Kitosan Hasil Reaksi Enzimatis Kitin Deasetilase Isolat. Bacillus papandayan. Vol.1. Hal. 11 – 12 [diakses 4 November 2013]. Warsito, Suciati, S.W., Isworo, Dyan. 2012. Desain dan Analisis Pengukuran Viskositas dengan Metode Bola Jatuh Berbasis Sensor Optocoupler dan Sistem Akuisisinya pada Komputer. Jurnal Natur Indonesia. Vol.3. Hal.231 [diakses 4 November 2013].