SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
1
Isolasi agar, alginat, karegenan, dan fukoidan: manfaat
dan kegunaannya dalam bidang farmasi
MAULANA SAKTI | 151501234
2
Isolasi Agar
Digunakan rumput laut Gracilaria verrucosa sebagai
bahan baku isolasi agar.
Berdasarkan (Ramadhani, 2012), metode isolasi agar
dari rumput laut dilakukan melalui tahap-tahap
berikut:
• Tahap Praekstraksi
• Tahap Ekstraksi
• Tahap Pencetakan dan Pendinginan.
• Tahap Pengeringan dan Penggilingan.
3
Praekstraksi
• Rumput laut yang sudah kering diblender.
• Direndam dalam larutan kalsium hipoklorit 0,5% sambil berkali-kali diaduk
dan larutan kalsium hipoklorit diganti 1 jam sekali selama 6 jam.
• Dicuci bersih dengan air yang mengalir sampai bau kalsium hipoklorit
hilang, ditiriskan dan dikeringkan di oven selama dua hari.
• Rumput laut yang telah kering, diasamkan dengan larutan asam sulfat
0,25% selama satu jam lalu dicuci dengan air mengalir. Pencucian
dilakukan sampai pH = 7 (pH netral) lalu ditiriskan.
• Dikeringkan di lemari pengering selama dua hari sampai benar-benar
kering.
4
Ekstraksi
• Ekstraksi menggunakan perlakuan pH = 5 dan waktu ekstraksi selama 45
menit.
• Serbuk simplisia rumput laut ditimbang sebanyak 10 g, dimasukkan dalam
gelas beker, ditambahkan air suling sebanyak 500ml lalu didihkan di atas
hot plate.
• Asam asetat 3% ditambahkan pada saat mendidih (suhu 90-100ºC) untuk
memperoleh pH 5, diekstraksi selama 45 menit.
• Percobaan dilakukan sebanyak dua kali.
• Pengecekan pH dilakukan dengan menggunakan indikator universal.
• Pada proses ekstraksi dilakukan pengadukan setiap 10 menit.
5
Pencetakan dan Pendinginan
• Hasil ekstraksi disaring dengan kain blacu dan diperas secara perlahan-
lahan.
• Ampas dibuang dan filtrat ditampung dalam gelas beker, lalu segera
dinetralkan dengan penambahan natrium karbonat 3%.
• Pengecekan pH dilakukan dengan menggunakan indikator universal.
• Filtrat dipanaskan sampai mendidih kemudian dituang ke dalam cetakan.
Agar yang berada di dalam cetakan didiamkan beberapa menit hingga
memadat, kemudian dibekukan selama 7 jam dalam freezer.
6
Pengeringan dan Penggilingan
• Agar yang telah beku dikeluarkan dan dibiarkan pada suhu kamar sampai
air mencair lalu diperas dengan kain blacu secara perlahan-lahan.
• Air perasan dibuang sedangkan agar diletakkan di atas aluminium foil dan
dikeringkan dalam oven pada suhu 50ºC.
• Agar yang telah kering akan berupa lembaran-lembaran, kemudian
dipotong-potong dan digiling dengan blender, lalu diayak.
• Berat agar ditimbang dan dimasukkan ke dalam wadah
777
8
Manfaat dan Kegunaan
Di Jepang, agar digunakan
sebagai fortifikasi untuk serat
pangan sehingga lebih
menguntungkan bagi kesehatan.
Juga bermanfaat dalam bidang
bioteknologi dan mikrobiologi
(Murdinah, dkk., 2012).
Agar dapat dimanfaatkan pada
berbagai macam jenis aplikasi,
secara umum 80%
penggunaannya adalah untuk
pangan dan sisanya 20% pada
bidang non-pangan termasuk
aplikasi yang berkaitan dengan
farmasi dan bioteknologi
(Armisen & Galatas, 2000).
Untuk kebutuhan industri farmasi
sebagai obat pencahar,
pembungkus kapsul untuk
antibiotik dan vitamin, atau
campuran bahan pencetak
contoh gigi. Dalam industri
kosmetik agar dimanfaatkan
dalam pembuatan krem, lotion,
lipstik dan sabun.
9
Isolasi Alginat
Digunakan simplisia rumput laut Sargassum
ilicifolium.
Proses isolasi alginat dibagi dalam tiga tahap, yaitu:
• tahap praekstraksi,
• Isolasi, dan
• pembuatan natrium alginat(Rimelda, 2012).
10
Praekstraksi
• Sebanyak 100 g serbuk kering Sargassum ilicifolium yang telah diisolasi
fukoidannya direndam dengan larutan asam klorida 5% selama 2 jam
• Disaring, lalu ampas dicuci dengan air suling sampai netral.
11
Ekstraksi
• Ampas yang telah dicuci selanjutnya diekstraksi menggunakan larutan
natrium karbonat 5% dengan pemanasan 50-600°C selama 2 jam,
selanjutnya disaring.
• Larutan natrium alginat yang diperoleh ditambahkan dengan kalsium
klorida 1% sehingga terbentuk kalsium alginat dalam bentuk gel.
• Kalsium alginat yang diperoleh diubah menjadi asam alginat dengan
menambahkan larutan asam klorida 5% sedikit demi sedikit sampai pH 3.
• Asam alginat yang berbentuk gel selanjutnya disaring dan dicuci dengan
air suling sampai netral.
12
Pembuatan Natrium Alginat
• Asam alginat yang berbentuk gel dilarutkan dalam larutan natrium karbonat
5% sampai pH 8-9 sehingga terbentuk natrium alginat.
• Natrium alginat yang terbentuk diendapkan dengan isopropanol 95%.
• Natrium alginat yang diperoleh dikeringkan di oven pada suhu 50°C lalu
dihaluskan di dalam lumpang dan kemudian ditimbang.
131313
14
Manfaat dan Kegunaan
Industri farmasi menggunakan
alginat pada proses enkapsulasi
karena sifatnya yang
biokompatibel (Agnessya, 2008).
Alginat juga digunakan dalam
pembuatan cangkang kapsul.
Alginat digunakan dalam
menstabilkan emulsi seperti pada
minuman emulsi
(Paraskevopoulou et al., 2005).
Alginat juga banyak digunakan
sebagai bahan pada proses
imobilisasi enzim atau sel serta
pembentukan bahan
biocompatible (Yabur et al.,
2007).
Penggunaan alginat lainnya
adalah pada produk makanan
yang direstrukturisasi.
15
Isolasi Karegenan
Digunakan simplisia dari rumput laut Kappaphycus
alvarezii.
Terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
• Tahap Perendaman
• Tahap Pemucatan
• Ekstraksi
• Isolasi
• Tahap Pengeringan dan Penggilingan
16
Perendaman dan Pemucatan
• Sebanyak 50 g serbuk kering rumput laut direndam
dalam 500 ml kalsium klorida 1% selama 2 jam,
kemudian di saring dan residu dicuci dengan air
suling (Rasyid, 2003).
• Residu yang telah dicuci kemudian di pucatkan
dengan larutan hidrogen peroksida sebanyak 500
ml dengan konsentrasi 1% selama 6 jam, kemudian
disaring dan dicuci dengan air suling (Rasyid,
2003).
17
Ekstraksi
Residu yang telah dipucatkan diekstraksi pada
temperatur 90°C selama 60 menit.
• Residu yang telah dipucatkan masing-masing
diekstraksi dengan air suling sebanyak 500 ml
dalam beaker glass.
• Ditambahkan natrium hidroksida 0,1 N untuk
memperoleh pH 9, kemudian dipanaskan
menggunakan hot plate dengan temperatur 90°C
selama 60 menit (Rasyid, 2003).
18
Isolasi
• Setelah ekstraksi selesai, disaring dengan kain
blacu dan diperas secara perlahan-lahan. Filtratnya
ditampung pada beaker glass.
• Sebanyak 25 ml filtrat masing-masing ditambahkan
isopropanol, etanol dan metanol sebanyak 50 ml
dengan perbandingan 1:2, dan untuk pemisah
karagenan dalam ekstrak menggunakan KCl 0,1 M,
0,3 M, 0,5 M masing-masing filtrat sebanyak 50 ml
ditambahkan 5 ml larutan KCl 0,1 M, 0,3 M, 0,5 M
• Diamkan selama 24 jam untuk mengendapkan
karagenannya (Rasyid, 2003).
19
Pengeringan dan Penggilingan
• Karagenan yang diperoleh kemudian dikumpulkan
lalu disaring, kemudian dikeringkan dalam oven
pada suhu 50°C.
• Karagenan yang telah kering berupa lembaran-
lembaran, kemudian dipotong-potong dan diserbuk
dengan menggunakan mortir dan stamper (Rasyid,
2003).
202020
21
Manfaat dan Kegunaan
Karagenan digunakan dalam
industri farmasi sebagai
pengemulsi (sebagai contoh
dalam emulsi minyak dalam hati),
sebagai larutan granulasi dan
pengikat (sebagai contoh tablet,
elixir, sirup, dll).
Karagenan digunakan dalam
industri kosmetika sebagai
stabilizer, suspensi dan pelarut.
Produk kosmetika yang sering
menggunakan adalah salep,
kream, lotion, pasta gigi, tonic
rambut, stabilizer, sabun, minyak
pelindung sinar matahari dan
lainnya (Kadi, A., 2004).
Dalam bidang farmakologi
digunakan sebagai penginduksi
inflamasi (Walidah, 2014).
22
Isolasi Fukoidan
Digunakan simplisia dari rumput laut Sargassum
ilicifolium.
• Ditimbang 50 g serbuk rumput laut coklat,
dimasukkan kedalam gelas beker 1000 ml.
Selanjutnya diekstraksi dengan 500 ml larutan
asam klorida 0,1 N pada suhu 100°C selama 4 jam
sambil dilakukan pengadukan setiap 10 menit.
• Disaring dengan menggunakan kain flanel lalu
diperas, diperoleh filtrat.
• Filtrat yang diperoleh disentrifugasi dengan
kecepatan 3000 rpm selama 10 menit.
• Endapan dipisahkan dari filtrat dengan cara enap
tuang.
• Selanjutnya filtrat ditambah etanol 96% dengan
perbandingan (1:1) hingga terbentuk endapan, dan
disentrifugasi kembali dengan kecepatan 3000 rpm
selama 10 menit.
• Endapan dikumpulkan di atas kaca arloji dan
dikeringkan di dalam oven pada suhu 50°C
(Junaidi, et al., 2009).
23
Identifikasi Senyawa Fukoidan
• Identifikasi isolat senyawa fukoidan rumput laut coklat meliputi analisis
senyawa fukoidan secara spektrofotometri UV dan spektrofotometri FTIR.
242424
25
Manfaat dan Kegunaan
Memiliki aktivitas biologis yang
bervariasi, termasuk
antikoagulan dan antitrombosis,
antivirus, antitumor,
imunomodulator, antiinflamasi,
antioksidan, antiulser (Li Bo, et
al., 2008; Atashrazm, et al.,
2015).
Aktivitas antikanker senyawa
fukoidan telah diteliti secara
invivo dan invitro pada beberapa
jenis kanker. Senyawa fukoidan
mempunyai aktivitas antikanker
dengan berbagai mekanisme.
Sumber rumput laut coklat yang
berbeda menghasilkan senyawa
fukoidan dengan aktivitas
antikanker yang berbeda pula
(Atazhrazm, et al., 2015).
2626
“Opung William Osler pernah berkata,
He who studies medicine without books sails an uncharted sea, but he who studies medicine
without patients does not go to sea at all.
26
27
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
Trie Marcory
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
Widya Wirandika
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
Trie Marcory
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Gina Sakinah
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
Mifta Rahmat
 

What's hot (20)

Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
kromatografi kertas
kromatografi kertaskromatografi kertas
kromatografi kertas
 
Soal hipersensitivitas aulia
Soal hipersensitivitas auliaSoal hipersensitivitas aulia
Soal hipersensitivitas aulia
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cair
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Ir dan ftir
Ir dan ftirIr dan ftir
Ir dan ftir
 
Emas (au)
Emas (au)Emas (au)
Emas (au)
 
Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Sektrofotometri uv vis - sample
Sektrofotometri uv vis - sampleSektrofotometri uv vis - sample
Sektrofotometri uv vis - sample
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Viskometri
ViskometriViskometri
Viskometri
 
Hplc ppt
Hplc pptHplc ppt
Hplc ppt
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 

Similar to Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaannya dalam Bidang Farmasi

Karaginan pengendapan
Karaginan  pengendapanKaraginan  pengendapan
Karaginan pengendapan
barlianhs
 
58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt
RinaSinuraya1
 

Similar to Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaannya dalam Bidang Farmasi (20)

Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaanny...
Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaanny...Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaanny...
Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaanny...
 
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTUSIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
 
Punica granatum
Punica granatumPunica granatum
Punica granatum
 
terjemahan
terjemahanterjemahan
terjemahan
 
Karaginan pengendapan
Karaginan  pengendapanKaraginan  pengendapan
Karaginan pengendapan
 
Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati.pptx
Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati.pptxSistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati.pptx
Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati.pptx
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Kuliah-9-Aspek-Kualitas-Rumput-Laut.ppt
Kuliah-9-Aspek-Kualitas-Rumput-Laut.pptKuliah-9-Aspek-Kualitas-Rumput-Laut.ppt
Kuliah-9-Aspek-Kualitas-Rumput-Laut.ppt
 
Gel jambu biji
Gel jambu bijiGel jambu biji
Gel jambu biji
 
Pengetahuan produk biosir hpai
Pengetahuan produk biosir hpaiPengetahuan produk biosir hpai
Pengetahuan produk biosir hpai
 
Agar agar kering
Agar agar keringAgar agar kering
Agar agar kering
 
Farmakognosi
Farmakognosi Farmakognosi
Farmakognosi
 
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
 
Hidrolisis pati ubi kayu menjadi sirup glukosa
Hidrolisis pati ubi kayu menjadi sirup glukosaHidrolisis pati ubi kayu menjadi sirup glukosa
Hidrolisis pati ubi kayu menjadi sirup glukosa
 
53 109-1-pb
53 109-1-pb53 109-1-pb
53 109-1-pb
 
58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt
 
Pengolahan jeli gamat luxor
Pengolahan jeli gamat luxorPengolahan jeli gamat luxor
Pengolahan jeli gamat luxor
 
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
 
Percobaan iv budi
Percobaan iv budiPercobaan iv budi
Percobaan iv budi
 

More from Maulana Sakti

More from Maulana Sakti (20)

Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanLaporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
 
Laporan PKPA Apotek
Laporan PKPA ApotekLaporan PKPA Apotek
Laporan PKPA Apotek
 
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan AnemiaKasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
 
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan AnemiaLaporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
 
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping KemoterapiKemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
 
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVRingkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline CourseSummary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
 
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
 
Etik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerEtik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apoteker
 
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat LukaSuspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
 
Oral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal DeliveryOral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal Delivery
 
Formulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan HerbisidaFormulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
 
Microencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic ApplicationMicroencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic Application
 
Reaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida AromatisReaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
 
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan BenzimidazolePresentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
 
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined ReleasePemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
 
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalWawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (11)

3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 

Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaannya dalam Bidang Farmasi

  • 1. 1 Isolasi agar, alginat, karegenan, dan fukoidan: manfaat dan kegunaannya dalam bidang farmasi MAULANA SAKTI | 151501234
  • 2. 2 Isolasi Agar Digunakan rumput laut Gracilaria verrucosa sebagai bahan baku isolasi agar. Berdasarkan (Ramadhani, 2012), metode isolasi agar dari rumput laut dilakukan melalui tahap-tahap berikut: • Tahap Praekstraksi • Tahap Ekstraksi • Tahap Pencetakan dan Pendinginan. • Tahap Pengeringan dan Penggilingan.
  • 3. 3 Praekstraksi • Rumput laut yang sudah kering diblender. • Direndam dalam larutan kalsium hipoklorit 0,5% sambil berkali-kali diaduk dan larutan kalsium hipoklorit diganti 1 jam sekali selama 6 jam. • Dicuci bersih dengan air yang mengalir sampai bau kalsium hipoklorit hilang, ditiriskan dan dikeringkan di oven selama dua hari. • Rumput laut yang telah kering, diasamkan dengan larutan asam sulfat 0,25% selama satu jam lalu dicuci dengan air mengalir. Pencucian dilakukan sampai pH = 7 (pH netral) lalu ditiriskan. • Dikeringkan di lemari pengering selama dua hari sampai benar-benar kering.
  • 4. 4 Ekstraksi • Ekstraksi menggunakan perlakuan pH = 5 dan waktu ekstraksi selama 45 menit. • Serbuk simplisia rumput laut ditimbang sebanyak 10 g, dimasukkan dalam gelas beker, ditambahkan air suling sebanyak 500ml lalu didihkan di atas hot plate. • Asam asetat 3% ditambahkan pada saat mendidih (suhu 90-100ºC) untuk memperoleh pH 5, diekstraksi selama 45 menit. • Percobaan dilakukan sebanyak dua kali. • Pengecekan pH dilakukan dengan menggunakan indikator universal. • Pada proses ekstraksi dilakukan pengadukan setiap 10 menit.
  • 5. 5 Pencetakan dan Pendinginan • Hasil ekstraksi disaring dengan kain blacu dan diperas secara perlahan- lahan. • Ampas dibuang dan filtrat ditampung dalam gelas beker, lalu segera dinetralkan dengan penambahan natrium karbonat 3%. • Pengecekan pH dilakukan dengan menggunakan indikator universal. • Filtrat dipanaskan sampai mendidih kemudian dituang ke dalam cetakan. Agar yang berada di dalam cetakan didiamkan beberapa menit hingga memadat, kemudian dibekukan selama 7 jam dalam freezer.
  • 6. 6 Pengeringan dan Penggilingan • Agar yang telah beku dikeluarkan dan dibiarkan pada suhu kamar sampai air mencair lalu diperas dengan kain blacu secara perlahan-lahan. • Air perasan dibuang sedangkan agar diletakkan di atas aluminium foil dan dikeringkan dalam oven pada suhu 50ºC. • Agar yang telah kering akan berupa lembaran-lembaran, kemudian dipotong-potong dan digiling dengan blender, lalu diayak. • Berat agar ditimbang dan dimasukkan ke dalam wadah
  • 7. 777
  • 8. 8 Manfaat dan Kegunaan Di Jepang, agar digunakan sebagai fortifikasi untuk serat pangan sehingga lebih menguntungkan bagi kesehatan. Juga bermanfaat dalam bidang bioteknologi dan mikrobiologi (Murdinah, dkk., 2012). Agar dapat dimanfaatkan pada berbagai macam jenis aplikasi, secara umum 80% penggunaannya adalah untuk pangan dan sisanya 20% pada bidang non-pangan termasuk aplikasi yang berkaitan dengan farmasi dan bioteknologi (Armisen & Galatas, 2000). Untuk kebutuhan industri farmasi sebagai obat pencahar, pembungkus kapsul untuk antibiotik dan vitamin, atau campuran bahan pencetak contoh gigi. Dalam industri kosmetik agar dimanfaatkan dalam pembuatan krem, lotion, lipstik dan sabun.
  • 9. 9 Isolasi Alginat Digunakan simplisia rumput laut Sargassum ilicifolium. Proses isolasi alginat dibagi dalam tiga tahap, yaitu: • tahap praekstraksi, • Isolasi, dan • pembuatan natrium alginat(Rimelda, 2012).
  • 10. 10 Praekstraksi • Sebanyak 100 g serbuk kering Sargassum ilicifolium yang telah diisolasi fukoidannya direndam dengan larutan asam klorida 5% selama 2 jam • Disaring, lalu ampas dicuci dengan air suling sampai netral.
  • 11. 11 Ekstraksi • Ampas yang telah dicuci selanjutnya diekstraksi menggunakan larutan natrium karbonat 5% dengan pemanasan 50-600°C selama 2 jam, selanjutnya disaring. • Larutan natrium alginat yang diperoleh ditambahkan dengan kalsium klorida 1% sehingga terbentuk kalsium alginat dalam bentuk gel. • Kalsium alginat yang diperoleh diubah menjadi asam alginat dengan menambahkan larutan asam klorida 5% sedikit demi sedikit sampai pH 3. • Asam alginat yang berbentuk gel selanjutnya disaring dan dicuci dengan air suling sampai netral.
  • 12. 12 Pembuatan Natrium Alginat • Asam alginat yang berbentuk gel dilarutkan dalam larutan natrium karbonat 5% sampai pH 8-9 sehingga terbentuk natrium alginat. • Natrium alginat yang terbentuk diendapkan dengan isopropanol 95%. • Natrium alginat yang diperoleh dikeringkan di oven pada suhu 50°C lalu dihaluskan di dalam lumpang dan kemudian ditimbang.
  • 14. 14 Manfaat dan Kegunaan Industri farmasi menggunakan alginat pada proses enkapsulasi karena sifatnya yang biokompatibel (Agnessya, 2008). Alginat juga digunakan dalam pembuatan cangkang kapsul. Alginat digunakan dalam menstabilkan emulsi seperti pada minuman emulsi (Paraskevopoulou et al., 2005). Alginat juga banyak digunakan sebagai bahan pada proses imobilisasi enzim atau sel serta pembentukan bahan biocompatible (Yabur et al., 2007). Penggunaan alginat lainnya adalah pada produk makanan yang direstrukturisasi.
  • 15. 15 Isolasi Karegenan Digunakan simplisia dari rumput laut Kappaphycus alvarezii. Terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: • Tahap Perendaman • Tahap Pemucatan • Ekstraksi • Isolasi • Tahap Pengeringan dan Penggilingan
  • 16. 16 Perendaman dan Pemucatan • Sebanyak 50 g serbuk kering rumput laut direndam dalam 500 ml kalsium klorida 1% selama 2 jam, kemudian di saring dan residu dicuci dengan air suling (Rasyid, 2003). • Residu yang telah dicuci kemudian di pucatkan dengan larutan hidrogen peroksida sebanyak 500 ml dengan konsentrasi 1% selama 6 jam, kemudian disaring dan dicuci dengan air suling (Rasyid, 2003).
  • 17. 17 Ekstraksi Residu yang telah dipucatkan diekstraksi pada temperatur 90°C selama 60 menit. • Residu yang telah dipucatkan masing-masing diekstraksi dengan air suling sebanyak 500 ml dalam beaker glass. • Ditambahkan natrium hidroksida 0,1 N untuk memperoleh pH 9, kemudian dipanaskan menggunakan hot plate dengan temperatur 90°C selama 60 menit (Rasyid, 2003).
  • 18. 18 Isolasi • Setelah ekstraksi selesai, disaring dengan kain blacu dan diperas secara perlahan-lahan. Filtratnya ditampung pada beaker glass. • Sebanyak 25 ml filtrat masing-masing ditambahkan isopropanol, etanol dan metanol sebanyak 50 ml dengan perbandingan 1:2, dan untuk pemisah karagenan dalam ekstrak menggunakan KCl 0,1 M, 0,3 M, 0,5 M masing-masing filtrat sebanyak 50 ml ditambahkan 5 ml larutan KCl 0,1 M, 0,3 M, 0,5 M • Diamkan selama 24 jam untuk mengendapkan karagenannya (Rasyid, 2003).
  • 19. 19 Pengeringan dan Penggilingan • Karagenan yang diperoleh kemudian dikumpulkan lalu disaring, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 50°C. • Karagenan yang telah kering berupa lembaran- lembaran, kemudian dipotong-potong dan diserbuk dengan menggunakan mortir dan stamper (Rasyid, 2003).
  • 21. 21 Manfaat dan Kegunaan Karagenan digunakan dalam industri farmasi sebagai pengemulsi (sebagai contoh dalam emulsi minyak dalam hati), sebagai larutan granulasi dan pengikat (sebagai contoh tablet, elixir, sirup, dll). Karagenan digunakan dalam industri kosmetika sebagai stabilizer, suspensi dan pelarut. Produk kosmetika yang sering menggunakan adalah salep, kream, lotion, pasta gigi, tonic rambut, stabilizer, sabun, minyak pelindung sinar matahari dan lainnya (Kadi, A., 2004). Dalam bidang farmakologi digunakan sebagai penginduksi inflamasi (Walidah, 2014).
  • 22. 22 Isolasi Fukoidan Digunakan simplisia dari rumput laut Sargassum ilicifolium. • Ditimbang 50 g serbuk rumput laut coklat, dimasukkan kedalam gelas beker 1000 ml. Selanjutnya diekstraksi dengan 500 ml larutan asam klorida 0,1 N pada suhu 100°C selama 4 jam sambil dilakukan pengadukan setiap 10 menit. • Disaring dengan menggunakan kain flanel lalu diperas, diperoleh filtrat. • Filtrat yang diperoleh disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. • Endapan dipisahkan dari filtrat dengan cara enap tuang. • Selanjutnya filtrat ditambah etanol 96% dengan perbandingan (1:1) hingga terbentuk endapan, dan disentrifugasi kembali dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. • Endapan dikumpulkan di atas kaca arloji dan dikeringkan di dalam oven pada suhu 50°C (Junaidi, et al., 2009).
  • 23. 23 Identifikasi Senyawa Fukoidan • Identifikasi isolat senyawa fukoidan rumput laut coklat meliputi analisis senyawa fukoidan secara spektrofotometri UV dan spektrofotometri FTIR.
  • 25. 25 Manfaat dan Kegunaan Memiliki aktivitas biologis yang bervariasi, termasuk antikoagulan dan antitrombosis, antivirus, antitumor, imunomodulator, antiinflamasi, antioksidan, antiulser (Li Bo, et al., 2008; Atashrazm, et al., 2015). Aktivitas antikanker senyawa fukoidan telah diteliti secara invivo dan invitro pada beberapa jenis kanker. Senyawa fukoidan mempunyai aktivitas antikanker dengan berbagai mekanisme. Sumber rumput laut coklat yang berbeda menghasilkan senyawa fukoidan dengan aktivitas antikanker yang berbeda pula (Atazhrazm, et al., 2015).
  • 26. 2626 “Opung William Osler pernah berkata, He who studies medicine without books sails an uncharted sea, but he who studies medicine without patients does not go to sea at all. 26