SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
TUGAS MATA KULIAH FARMASI FISIK I
Degradable Magnetic Composites for Minimally Invasive
Interventions: Device Fabrication, Targeted Drug Delivery,
and Cytotoxicity Tests
OLEH:
Joule De Ceva Magribi 151501225
Nabila Deli Syafarina L. 151501226
Devi Silitonga 151501227
Yuni Yusmaini Pjt. 151501228
Eko Kesatria Surbakti 151501229
Janur Malasari 151501230
Yuanisandy Telaumbanua 151501231
Christin Natalia S. 151501232
Khairunnisa Irwan Ritonga 151501233
Maulana Sakti 151501234
Aswanthy Br Munthe 151501235
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Degradable Magnetic Composites for Minimally Invasive Interventions:
Device Fabrication, Targeted Drug Delivery, and Cytotoxicity Tests
Penulis : Christian Peters, Marcus Hoop, Salvador Pané, Bradley J. Nelson,
dan Christofer Hierold.
Penerbit : Advance Materials. 2016, 28, 533–538.
DOI : 10.1002/adma.201503112
Diterjemahkan secara bebas.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemberian obat yang ditargetkan, kadang-kadang disebut juga pemberian
obat pintar (smart drug delivery),1 adalah metode pemberian obat untuk pasien
dengan cara yang meningkatkan konsentrasi obat di beberapa bagian tubuh relatif
terhadap bagian tubuh lain. Pemberian obat macam ini biasanya diaplikasikan pada
nanomedisinal (nanomedicine). Partikel nano ini membawa bahan aktif atau bahan
obat menuju bagian spesifik tubuh, yaitu mengantar obat hanya ke jaringan yang
sakit dan menghindari jaringan yang sehat. Tujuan dari pemberian obat yang
ditargetkan adalah untuk memperpanjang, membatasi obat hanya kepada jaringan
target. Sistem pemberian obat secara konvensional adalah penyerapan obat
melintasi membran biologis, sedangkan sistem pemberian obat yang ditargetkan
melepaskan obat dalam bentuk formula. Keuntungan dari sistem pemberian obat
yang ditargetkan adalah pengurangan frekuensi dosis yang diambil oleh pasien,
memiliki efek yang lebih seragam, pengurangan efek samping obat, dan
mengurangi fluktuasi tingkat sirkulasi obat. Kelemahan sistem ini adalah biaya
yang tinggi, yang membuat produktivitas lebih sulit dan mengurangi kemampuan
untuk menyesuaikan dosis.
Sistem pemberian obat yang ditargetkan telah dikembangkan untuk
mengoptimalkan teknik regeneratif. Sistem ini didasarkan pada metode yang
mengantarkan bahan aktif yang ditargetkan dalam tubuh. Hal ini membantu
menjaga kadar plasma dan obat yang dibutuhkan pada jaringan tubuh, sehingga
mencegah kerusakan pada jaringan sehat. Sistem pemberian obat ini sangat
terintegrasi dan membutuhkan berbagai disiplin ilmu, seperti kimia, biologi, dan
teknik, untuk bergabung untuk mengoptimalkan sistem ini.2
1 Muller,R; Keck, C (2004).“Challenges and solutions for the delivery of biotech drugs – a review
of drug nanocrystal technology and lipid nanoparticles”.Journal of Biotechnology. 113 (1–3):
151–170. doi:10.1016/j.jbiotec.2004.06.007.PMID 15380654.
2 Saltzman, W. Mark; Torchilin,Vladimir P.(2008).“Drug delivery systems”. AccessScience.
McGraw-Hill Companies.
Terdapat dua macam sistem peberian obat yang ditargetkan: aktif dan pasif.
Berdasarkan penjelasan di atas, dilakukan studi literatur pada jurnal dengan judul
Degradable Magnetic Composites for Minimally Invasive Interventions: Device
Fabrication, Targeted Drug Delivery, and Cytotoxicity Tests. Penulis: Christian
Peters, Marcus Hoop, Salvador Pané, Bradley J. Nelson, dan Christofer Hierold.
BAB II
STUDI PUSTAKA
Perangkat robotik (robotic devices) memiliki potensi untuk merevolusi
prosedur terapi dan diagnosa dengan mengurangi invasi jaringan tubuh dan
memungkinkan prosedur medis yang tidak mungkin dilakukan secara
konvensional. Evolusi peralatan robotik untuk tujuan biomedisinal direalisasikan
melalui pengurangan invasi dari zat aktif dan menargetkannya hanya pada jaringan
tertentu dengan bantuan nanopartikel. Berdasarkan hukum skala yang tidak
menguntungkan untuk penyimpanan energi (yang mana nanopartikel mempunyai
ukuran yang sangat kecil), perangkat ini harus didukung atau digerakkan secara
eksternal. Area magnetik adalah kandidat ideal untuk mengatasi masalah ini,
karena: 1.) Perangkat magnetik dapat dioperasikan dalam berbagai lingkungan
(vakum, lingkungan gas, serta cairan konduktif dan non-konduktif, Newtonian dan
non-Newtonian), dan 2.) Tidak ada masalah jika berinteraksi dengan jaringan
biologis.
Berbagai microdevices jarak jauh dapat dikontrol dan bergerak dalam
medium cair. Salah satu robot mikro magnetik yang paling efisien dan mampu
melakukan gerak dalam lingkungan cair adalah bakteri flagela buatan (ABF, artifi
cial bacterial flagella). ABF bergerak dalam medium dengan cara mengadopsi
gerakan ekor bakteri Escherichia coli. Berbagai robot mikro telah berevolusi
berdasarkan prinsip ini.
Selama proses aplikasi secara in-vivo, perangkat ini dapat dikenali oleh
sistem kekebalan tubuh, memicu respon antibodi tertentu. Kemungkinan lain adalah
dapat menyumbat perangkat distribusinya, menghambat fungsinya, dan mungkin
berisiko trombosis pada pembuluh darah. Untuk mencegah ini dan respon non-
spesifik lain, perangkat harus dilindungi oleh lapisan khusus. Di antara lapisan ini,
polietilena glikol (PEG) dianggap sebagai standar terbaik. Meskipun begitu, lapisan
hemocompatible dapat meningkatkan tekanan darah, dan oleh karena itu perlakuan
semacam ini dibatasi. Kurangnya metode yang efisien untuk mengatasi kendala tadi
adalah salah satu kendala utama yang menghambat masa depan dalam aplikasi in-
vivo dari perangkat ini.
Dalam jurnal ini, penulis menyarankan polimer komposit
superparamagnetic degradable yang memungkinkan degradasi perangkat aman di
dalam jaringan biologis. Material komposit hidrogel superparamagnetik dapat
menyerap dan melepaskan zat biologis yang relevan, terdegradasi di air dan
berbagai lingkungan fisiologis. Hal ini menawarkan solusi untuk pembuatan,
efisiensi, aplikasi perangkat, dan tidak dibutuhkan perlakuan khusus pasca-aplikasi.
Komposit ini terdiri dari nanopartikel magnetik (Fe3O4), polietilen glikol diakrilat
(PEG-DA), pentaerythritol triacrylate (PETA). Hidrogel ABF yang dibuat
digerakkan secara nirkabel menggunakan medan magnet lemah yang berotasi.
Gambar 1: Pembuatan dan hasil robot superparamagnetik hidrogel mikro.
Gambar 2: Perangkat yang dibuat, direndam dalam air demineralisasi, dilepaskan
dari substratnya, dan digerakkan menggunakan medan magnet lemah.
Dalam jurnal ini, penulis menunjukkan, untuk pertama kalinya, sebuah
kerangka kerja untuk biodegradable, komposit hidrogel superparamagnetik yang
menawarkan solusi satu-langkah untuk pembuatan, dan aplikasi. Untuk itu dibuat
ABF dari bahan yang sepenuhnya dapat terurai (degradable), diperagakan
pengiriman obat yang ditargetkan dan degradasi in-vitro melalui hidrolisis
dipercepat. Produk degradasi memiliki sitotoksisitas rendah dan jalur ekskresi
potensial dari tubuh manusia.
BAB III
KESIMPULAN
Pemberian obat yang ditargetkan dapat digunakan untuk mengobati banyak
penyakit, seperti penyakit jantung dan diabetes. Namun, aplikasi yang paling
penting dari pemberian obat yang ditargetkan adalah untuk mengobati tumor dan
kanker. Dalam aplikasinya, metode pasif menargetkan tumor dan mengambil
keuntungan dari permeabilitas yang ditingkatkan dan retensi efek (EPR). Ini adalah
situasi yang spesifik untuk tumor yang dihasilkan dari pembentukan cepat
pembuluh darah dan aliran saluran limfatik yang berkurang. Ketika pembuluh darah
terbentuk begitu cepat dan juga meningkatnya ukuran pembuluh darah, hal ini
memungkinkan ditingkatkan pemberian nanopartikel. Selanjutnya, aliran dari
limfatik yang berkurang berarti jumlah besar nanopartikel yang diberikan tidak
langsung meninggalkan pembuluh darah tempat jaringan kanker, dengan demikian
pengobatan ini menjadi jauh lebih efektif daripada kemoterapi.3
3 Gullotti,E.; Yeo, Y. Extracellularly Activated Nanocarriers:ANew Paradigmof Tumor Targeted
Drug Delivery. Mol. Pharm., [Online] 2009,6, 1041-1051.ACS Publications.

More Related Content

Similar to Degradable Magnetic Composites for Minimally Invasive Interventions: Device Fabrication, Targeted Drug Delivery, and Cytotoxicity Tests

Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseasespjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney DeseasesAsuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseasespjj_kemenkes
 
RPS_MK Farmakologi Keperawatan.docx
RPS_MK Farmakologi Keperawatan.docxRPS_MK Farmakologi Keperawatan.docx
RPS_MK Farmakologi Keperawatan.docxMuliaNti4
 
Okti Paris Presentation
Okti Paris PresentationOkti Paris Presentation
Okti Paris Presentationjohnkecops
 
Biomarker dalam epidemiologi lingkungan
Biomarker dalam epidemiologi lingkunganBiomarker dalam epidemiologi lingkungan
Biomarker dalam epidemiologi lingkunganArief Muhammad
 
1. pengantar biological markers
1. pengantar biological markers1. pengantar biological markers
1. pengantar biological markersfranya2
 
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoInjeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoSoroy Lardo
 
TUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptx
TUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptxTUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptx
TUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptxAdindaMahesaPutri
 
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanUltraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanBBAP takalar
 
uji obat anti inflamasi secara in vivo
uji obat anti inflamasi secara in vivouji obat anti inflamasi secara in vivo
uji obat anti inflamasi secara in vivoWiddya Anggraini
 
Farmakologi(forward chaining)
Farmakologi(forward chaining)Farmakologi(forward chaining)
Farmakologi(forward chaining)Darmanta Siregar
 
Tugas review jurnal ekotoksikologi
Tugas review jurnal ekotoksikologi Tugas review jurnal ekotoksikologi
Tugas review jurnal ekotoksikologi urifatuseka
 
Imunologi terhadap infeksi
Imunologi terhadap infeksiImunologi terhadap infeksi
Imunologi terhadap infeksiLutfi Imansari
 
Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan
Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang KesehatanPemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan
Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang KesehatanNovitaIrianti
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidananpjj_kemenkes
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidananpjj_kemenkes
 

Similar to Degradable Magnetic Composites for Minimally Invasive Interventions: Device Fabrication, Targeted Drug Delivery, and Cytotoxicity Tests (20)

Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney DeseasesAsuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 
RPS_MK Farmakologi Keperawatan.docx
RPS_MK Farmakologi Keperawatan.docxRPS_MK Farmakologi Keperawatan.docx
RPS_MK Farmakologi Keperawatan.docx
 
Okti Paris Presentation
Okti Paris PresentationOkti Paris Presentation
Okti Paris Presentation
 
Biomarker dalam epidemiologi lingkungan
Biomarker dalam epidemiologi lingkunganBiomarker dalam epidemiologi lingkungan
Biomarker dalam epidemiologi lingkungan
 
1. pengantar biological markers
1. pengantar biological markers1. pengantar biological markers
1. pengantar biological markers
 
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoInjeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
 
04
0404
04
 
TUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptx
TUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptxTUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptx
TUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptx
 
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanUltraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
 
uji obat anti inflamasi secara in vivo
uji obat anti inflamasi secara in vivouji obat anti inflamasi secara in vivo
uji obat anti inflamasi secara in vivo
 
Farmakologi(forward chaining)
Farmakologi(forward chaining)Farmakologi(forward chaining)
Farmakologi(forward chaining)
 
Tugas review jurnal ekotoksikologi
Tugas review jurnal ekotoksikologi Tugas review jurnal ekotoksikologi
Tugas review jurnal ekotoksikologi
 
Kb 2re
Kb 2reKb 2re
Kb 2re
 
Modul 8 kb 3
Modul 8 kb 3Modul 8 kb 3
Modul 8 kb 3
 
Imunologi terhadap infeksi
Imunologi terhadap infeksiImunologi terhadap infeksi
Imunologi terhadap infeksi
 
Sintesis
SintesisSintesis
Sintesis
 
Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan
Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang KesehatanPemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan
Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
 

More from Maulana Sakti

Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanLaporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanMaulana Sakti
 
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan AnemiaKasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan AnemiaMaulana Sakti
 
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan AnemiaLaporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan AnemiaMaulana Sakti
 
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping KemoterapiKemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping KemoterapiMaulana Sakti
 
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVRingkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVMaulana Sakti
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinMaulana Sakti
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinMaulana Sakti
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsMaulana Sakti
 
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline CourseSummary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline CourseMaulana Sakti
 
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1Maulana Sakti
 
Etik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerEtik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerMaulana Sakti
 
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat LukaSuspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat LukaMaulana Sakti
 
Oral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal DeliveryOral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal DeliveryMaulana Sakti
 
Formulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan HerbisidaFormulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan HerbisidaMaulana Sakti
 
Microencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic ApplicationMicroencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic ApplicationMaulana Sakti
 
Reaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida AromatisReaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida AromatisMaulana Sakti
 
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan BenzimidazolePresentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan BenzimidazoleMaulana Sakti
 
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined ReleasePemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined ReleaseMaulana Sakti
 
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalWawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalMaulana Sakti
 

More from Maulana Sakti (20)

Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanLaporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
 
Laporan PKPA Apotek
Laporan PKPA ApotekLaporan PKPA Apotek
Laporan PKPA Apotek
 
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan AnemiaKasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
Kasus Pasien Kanker Ovarium dan Anemia
 
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan AnemiaLaporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan Anemia
 
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping KemoterapiKemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping Kemoterapi
 
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVRingkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline CourseSummary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline Course
 
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
Etik dan Disiplin Apoteker Kelompok 1
 
Etik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerEtik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apoteker
 
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat LukaSuspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat Luka
 
Oral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal DeliveryOral Anthelmintic Intraruminal Delivery
Oral Anthelmintic Intraruminal Delivery
 
Formulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan HerbisidaFormulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
Formulasi Sediaan Veteriner dan Herbisida
 
Microencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic ApplicationMicroencapsulation for Cosmetic Application
Microencapsulation for Cosmetic Application
 
Reaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida AromatisReaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
Reaksi Reduksi dari Aldehida Aromatis
 
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan BenzimidazolePresentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan Benzimidazole
 
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined ReleasePemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined Release
 
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalWawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (18)

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 

Degradable Magnetic Composites for Minimally Invasive Interventions: Device Fabrication, Targeted Drug Delivery, and Cytotoxicity Tests

  • 1. TUGAS MATA KULIAH FARMASI FISIK I Degradable Magnetic Composites for Minimally Invasive Interventions: Device Fabrication, Targeted Drug Delivery, and Cytotoxicity Tests OLEH: Joule De Ceva Magribi 151501225 Nabila Deli Syafarina L. 151501226 Devi Silitonga 151501227 Yuni Yusmaini Pjt. 151501228 Eko Kesatria Surbakti 151501229 Janur Malasari 151501230 Yuanisandy Telaumbanua 151501231 Christin Natalia S. 151501232 Khairunnisa Irwan Ritonga 151501233 Maulana Sakti 151501234 Aswanthy Br Munthe 151501235 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
  • 2. Degradable Magnetic Composites for Minimally Invasive Interventions: Device Fabrication, Targeted Drug Delivery, and Cytotoxicity Tests Penulis : Christian Peters, Marcus Hoop, Salvador Pané, Bradley J. Nelson, dan Christofer Hierold. Penerbit : Advance Materials. 2016, 28, 533–538. DOI : 10.1002/adma.201503112 Diterjemahkan secara bebas.
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian obat yang ditargetkan, kadang-kadang disebut juga pemberian obat pintar (smart drug delivery),1 adalah metode pemberian obat untuk pasien dengan cara yang meningkatkan konsentrasi obat di beberapa bagian tubuh relatif terhadap bagian tubuh lain. Pemberian obat macam ini biasanya diaplikasikan pada nanomedisinal (nanomedicine). Partikel nano ini membawa bahan aktif atau bahan obat menuju bagian spesifik tubuh, yaitu mengantar obat hanya ke jaringan yang sakit dan menghindari jaringan yang sehat. Tujuan dari pemberian obat yang ditargetkan adalah untuk memperpanjang, membatasi obat hanya kepada jaringan target. Sistem pemberian obat secara konvensional adalah penyerapan obat melintasi membran biologis, sedangkan sistem pemberian obat yang ditargetkan melepaskan obat dalam bentuk formula. Keuntungan dari sistem pemberian obat yang ditargetkan adalah pengurangan frekuensi dosis yang diambil oleh pasien, memiliki efek yang lebih seragam, pengurangan efek samping obat, dan mengurangi fluktuasi tingkat sirkulasi obat. Kelemahan sistem ini adalah biaya yang tinggi, yang membuat produktivitas lebih sulit dan mengurangi kemampuan untuk menyesuaikan dosis. Sistem pemberian obat yang ditargetkan telah dikembangkan untuk mengoptimalkan teknik regeneratif. Sistem ini didasarkan pada metode yang mengantarkan bahan aktif yang ditargetkan dalam tubuh. Hal ini membantu menjaga kadar plasma dan obat yang dibutuhkan pada jaringan tubuh, sehingga mencegah kerusakan pada jaringan sehat. Sistem pemberian obat ini sangat terintegrasi dan membutuhkan berbagai disiplin ilmu, seperti kimia, biologi, dan teknik, untuk bergabung untuk mengoptimalkan sistem ini.2 1 Muller,R; Keck, C (2004).“Challenges and solutions for the delivery of biotech drugs – a review of drug nanocrystal technology and lipid nanoparticles”.Journal of Biotechnology. 113 (1–3): 151–170. doi:10.1016/j.jbiotec.2004.06.007.PMID 15380654. 2 Saltzman, W. Mark; Torchilin,Vladimir P.(2008).“Drug delivery systems”. AccessScience. McGraw-Hill Companies.
  • 4. Terdapat dua macam sistem peberian obat yang ditargetkan: aktif dan pasif. Berdasarkan penjelasan di atas, dilakukan studi literatur pada jurnal dengan judul Degradable Magnetic Composites for Minimally Invasive Interventions: Device Fabrication, Targeted Drug Delivery, and Cytotoxicity Tests. Penulis: Christian Peters, Marcus Hoop, Salvador Pané, Bradley J. Nelson, dan Christofer Hierold.
  • 5. BAB II STUDI PUSTAKA Perangkat robotik (robotic devices) memiliki potensi untuk merevolusi prosedur terapi dan diagnosa dengan mengurangi invasi jaringan tubuh dan memungkinkan prosedur medis yang tidak mungkin dilakukan secara konvensional. Evolusi peralatan robotik untuk tujuan biomedisinal direalisasikan melalui pengurangan invasi dari zat aktif dan menargetkannya hanya pada jaringan tertentu dengan bantuan nanopartikel. Berdasarkan hukum skala yang tidak menguntungkan untuk penyimpanan energi (yang mana nanopartikel mempunyai ukuran yang sangat kecil), perangkat ini harus didukung atau digerakkan secara eksternal. Area magnetik adalah kandidat ideal untuk mengatasi masalah ini, karena: 1.) Perangkat magnetik dapat dioperasikan dalam berbagai lingkungan (vakum, lingkungan gas, serta cairan konduktif dan non-konduktif, Newtonian dan non-Newtonian), dan 2.) Tidak ada masalah jika berinteraksi dengan jaringan biologis. Berbagai microdevices jarak jauh dapat dikontrol dan bergerak dalam medium cair. Salah satu robot mikro magnetik yang paling efisien dan mampu melakukan gerak dalam lingkungan cair adalah bakteri flagela buatan (ABF, artifi cial bacterial flagella). ABF bergerak dalam medium dengan cara mengadopsi gerakan ekor bakteri Escherichia coli. Berbagai robot mikro telah berevolusi berdasarkan prinsip ini. Selama proses aplikasi secara in-vivo, perangkat ini dapat dikenali oleh sistem kekebalan tubuh, memicu respon antibodi tertentu. Kemungkinan lain adalah dapat menyumbat perangkat distribusinya, menghambat fungsinya, dan mungkin berisiko trombosis pada pembuluh darah. Untuk mencegah ini dan respon non- spesifik lain, perangkat harus dilindungi oleh lapisan khusus. Di antara lapisan ini, polietilena glikol (PEG) dianggap sebagai standar terbaik. Meskipun begitu, lapisan hemocompatible dapat meningkatkan tekanan darah, dan oleh karena itu perlakuan semacam ini dibatasi. Kurangnya metode yang efisien untuk mengatasi kendala tadi adalah salah satu kendala utama yang menghambat masa depan dalam aplikasi in- vivo dari perangkat ini.
  • 6. Dalam jurnal ini, penulis menyarankan polimer komposit superparamagnetic degradable yang memungkinkan degradasi perangkat aman di dalam jaringan biologis. Material komposit hidrogel superparamagnetik dapat menyerap dan melepaskan zat biologis yang relevan, terdegradasi di air dan berbagai lingkungan fisiologis. Hal ini menawarkan solusi untuk pembuatan, efisiensi, aplikasi perangkat, dan tidak dibutuhkan perlakuan khusus pasca-aplikasi. Komposit ini terdiri dari nanopartikel magnetik (Fe3O4), polietilen glikol diakrilat (PEG-DA), pentaerythritol triacrylate (PETA). Hidrogel ABF yang dibuat digerakkan secara nirkabel menggunakan medan magnet lemah yang berotasi. Gambar 1: Pembuatan dan hasil robot superparamagnetik hidrogel mikro.
  • 7. Gambar 2: Perangkat yang dibuat, direndam dalam air demineralisasi, dilepaskan dari substratnya, dan digerakkan menggunakan medan magnet lemah. Dalam jurnal ini, penulis menunjukkan, untuk pertama kalinya, sebuah kerangka kerja untuk biodegradable, komposit hidrogel superparamagnetik yang menawarkan solusi satu-langkah untuk pembuatan, dan aplikasi. Untuk itu dibuat ABF dari bahan yang sepenuhnya dapat terurai (degradable), diperagakan pengiriman obat yang ditargetkan dan degradasi in-vitro melalui hidrolisis dipercepat. Produk degradasi memiliki sitotoksisitas rendah dan jalur ekskresi potensial dari tubuh manusia.
  • 8. BAB III KESIMPULAN Pemberian obat yang ditargetkan dapat digunakan untuk mengobati banyak penyakit, seperti penyakit jantung dan diabetes. Namun, aplikasi yang paling penting dari pemberian obat yang ditargetkan adalah untuk mengobati tumor dan kanker. Dalam aplikasinya, metode pasif menargetkan tumor dan mengambil keuntungan dari permeabilitas yang ditingkatkan dan retensi efek (EPR). Ini adalah situasi yang spesifik untuk tumor yang dihasilkan dari pembentukan cepat pembuluh darah dan aliran saluran limfatik yang berkurang. Ketika pembuluh darah terbentuk begitu cepat dan juga meningkatnya ukuran pembuluh darah, hal ini memungkinkan ditingkatkan pemberian nanopartikel. Selanjutnya, aliran dari limfatik yang berkurang berarti jumlah besar nanopartikel yang diberikan tidak langsung meninggalkan pembuluh darah tempat jaringan kanker, dengan demikian pengobatan ini menjadi jauh lebih efektif daripada kemoterapi.3 3 Gullotti,E.; Yeo, Y. Extracellularly Activated Nanocarriers:ANew Paradigmof Tumor Targeted Drug Delivery. Mol. Pharm., [Online] 2009,6, 1041-1051.ACS Publications.