SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR
DALAM BIDANG FARMAKOLOGI DAN TERAPI
SEBAGAI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BERBASIS WEB
SYIFAUN NAFISAH
Mahasiswi angkatan 1997/1998
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
E-mail : Syifaun@yahoo.com
NAZRUL EFFENDY, ST., MT
Staf Pengajar Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
E-mail : nazrul.e@lycos.com
ABSTRAKSI
Dalam bidang kedokteran, farmakologi mempunyai
tujuan agar obat dapat digunakan secara rasional yaitu
meliputi cara pemberian obat terhadap seorang pasien
suatu penyakit sesuai dengan jenis penyakit dan dosis
serta cara penggunaannya untuk maksud pencegahan,
diagnosis, dan pengobatan penyakit (terapi), demi
keamanan dan khasiat terapi yang diharapkan.
Mengingat banyaknya obat yang beredar khususnya di
Indonesia, yang belum memenuhi syarat product insert
yang baik, sementara daya ingat manusia khususnya
seorang dokter atau paramedis non dokter mempunyai
kapasitas yang terbatas untuk mengingat semua jenis obat
yang beredar beserta dosis dan cara penggunaannya, maka
perlu dibuat program sistem pakar sebagai alat bantu bagi
dokter maupun tenaga paramedis non dokter untuk
mendiagnosa penyakit berdasarkan gejala-gejala yang
dialami pasien. Hasil diagnosa penyakit ini kemudian
akan disesuaikan dengan kondisi pasien untuk dijadikan
dasar penggunaan obat maupun terapi yang akan
diberikan kepada pasien sebagai tindakan medis yang
akan ditempuh.
Jenis representasi pengetahuan dalam sistem ini adalah
menggunakan production rules dengan menggunakan
metode pelacakan forward chaining. Program ini
memanfaatkan media World Wide Web (WWW) dengan
menggunakan media komunikasi Common Gateway
Interface (CGI). Tujuannya yaitu agar program dapat
diakses secara bebas, sehingga diharapkan akan terjadi
pertukaran informasi untuk memperlengkap informasi
yang telah ada. Implementasi sistem pakar bidang
farmakologi dan terapi ini menggunakan teknik
pemrograman prosedural berorientasi obyek
menggunakan bahasa perl (practical and extraction report
language) versi 5.005_03 for MSWin32-x86-object
dengan Ultra Edit® Professional Text/HEX Editor Versi
7.20a sebagai editornya. Program masih berupa prototype
dan hanya merupakan alat bantu berpikir dalam bidang
farmakologi dan terapi sehingga bukan satu-satunya
faktor penentu terciptanya pelayanan kesehatan yang
optimal.
PENDAHULUAN
Perkembangan industri yang semakin cepat dan
persaingan antar perusahaan yang semakin global
menuntut setiap perusahaan untuk mampu
mengembangkan sistem pengambilan keputusan yang
cepat, akurat dan handal. Aktifitas pengambilan
keputusan ini banyak melibatkan pakar. Proses
pengambilan keputusan ini disamping memakan biaya
yang cukup besar juga tidak selalu mudah mendapatkan
pakar pada saat dibutuhkan maupun kualifikasi
kepakarannya. Dengan semakin berkembangnya sistem
pakar, penerapan sistem pengambilan keputusan semakin
berkembang luas, karena sistem pengambilan keputusan
sering digunakan dalam sistem pakar untuk menentukan
solusi dari suatu permasalahan yang akan ditempuh.
Perkembangan ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi
komunikasi data menggunakan jaringan komputer
(computer network) yaitu jaringan dari sistem komunikasi
data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer
yang dihubungkan dengan jalur transmisi alat komunikasi
yang membentuk suatu sistem. Network merupakan cara
yang sangat berguna untuk mengintegrasikan sistem
informasi dan menyalurkan sistem informasi dari satu
area ke area lainnya (Jogiyanto, 1995). Dengan teknologi
komunikasi menggunakan jaringan komputer (computer
network) ini dimungkinkan terjadinya pertukaran
informasi baru dari suatu daerah ke daerah lain, sehingga
semakin memperluas penyebaran informasi tentang sistem
pakar dan sistem pengambilan keputusan. Penyebaran
informasi inilah yang menjadikan semakin
2
berkembangnya sistem pakar dan sistem pengambilan
keputusan.
Sistem pakar merupakan program komputer yang
meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar untuk
menyelesaikan suatu masalah yang spesifik (Turban,
1995). Implementasi sistem pakar banyak digunakan
untuk kepentingan komersial karena sistem pakar
dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar
dalam bidang tertentu ke dalam program komputer
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan keputusan
dan melakukan penalaran secara cerdas. Salah satu
implementasi yang dapat diterapkan adalah dalam bidang
farmakologi dan terapi.
Farmakologi merupakan ilmu yang mempelajari
pengetahuan tentang sejarah, sumber, sifat kimia dan
fisika, komposisi, efek fisiologi dan biokimia, mekanisme
kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi, ekskresi dan
penggunaan obat. Farmakologi merupakan sub bidang
ilmu yang dipelajari dalam bidang farmasi maupun bidang
kedokteran. Dalam bidang kedokteran ilmu ini dibatasi
tujuannya agar obat dapat digunakan secara rasional untuk
maksud pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit.
demi keamanan dan khasiat terapi yang diharapkan.
Penggunaan obat secara rasional yang dimaksudkan
adalah pemberian obat terhadap seorang pasien suatu
penyakit sesuai dengan jenis penyakit dan dosis serta cara
penggunaannya, karena kesalahan pemberian obat dapat
berakibat fatal dan membahayakan jiwa seorang pasien.
Kesalahan pemberian obat yang sering terjadi justru
bukan karena kesalahan diagnosis, melainkan lebih sering
dikarenakan kurang diperhatikannya dosis dan cara
pemakaian obat yang tidak disesuaikan dengan kondisi
pasien. Hal ini disebabkan karena banyaknya obat yang
beredar sekarang ini khususnya di Indonesia, yang belum
memenuhi syarat product insert yang baik, sementara
daya ingat manusia khususnya seorang dokter atau
paramedis non dokter mempunyai kapasitas yang terbatas
untuk mengingat semua jenis obat yang beredar beserta
dosis dan cara penggunaannya, sehingga pemberian obat
kadang hanya bersifat uji coba. Sifat uji coba ini justru
akan menimbulkan efek samping negatif yang merugikan
baik bagi pasien suatu penyakit maupun bagi seorang
dokter atau paramedis non dokter itu sendiri.
Untuk alasan tersebut diatas, maka perlu dibuat
program komputer yang berkecerdasan untuk
mendiagnosa penyakit. Hasil diagnosa penyakit ini akan
dijadikan dasar penggunaan obat yang akan diberikan
kepada pasien sebagai tindakan medis yang akan
ditempuh. Penggunaan obat yang dimaksud disini
meliputi jenis obat, dosis dan cara penggunaanya yang
disesuaikan dengan kondisi pasien. Program tersebut
akan dihubungkan dengan internet dengan menggunakan
media World Wide Web (WWW), yaitu suatu sistem
terdistribusi berbasis hypertext yang merupakan metode
untuk menyimpan, memanggil dan menampilkan
informasi berdasarkan pada pemrosesan kekuatan
komputer (Widodo, D., 1995). Tujuan penggunaan media
World Wide Web (WWW) adalah agar program ini dapat
diakses secara bebas, sehingga diharapkan akan terjadi
pertukaran informasi untuk memperlengkap informasi
yang telah ada. Sehingga diharapkan dengan
pengembangan implementasi sistem pakar dalam bidang
farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan
keputusan berbasis web ini akan membantu dalam
memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
STUDI PUSTAKA
Sistem pakar dikembangkan oleh komunitas artificial
intelligence pada pertengahan tahun 1960. Pada periode
ini, penelitian tentang artificial intelligence didominasi
oleh adanya kepercayaan bahwa beberapa aturan-aturan
dari serangkaian pemikiran dengan memanfaatkan
kemampuan komputer dapat menghasilkan performansi
pakar atau setaraf dengan manusia super. Arah
pengembangan dari sub bidang artificial intelligence ini
adalah general-purpose problem solver (GPS).
General-purpose problem solver (GPS) merupakan
prosedur yang dikembangkan oleh Newell dan Simon
[1973] dari teori mesin logika, yang mempunyai tujuan
untuk menghasilkan suatu komputer “cerdas”. Inilah yang
kemudian dianggap sebagai pendahulu dari sistem pakar.
Pada pertengahan tahun 1960 terjadi pergeseran dari
general-purpose menjadi special-purpose program
dengan perkembangan dari DENDRAL yaitu suatu sistem
mengidentifikasi struktur molekul suatu komposisi kimia
yang dikembangkan oleh E. Feigenbaum di Stanford
University. Mulai saat itu para peneliti mengakui bahwa
mekanisme pemecahan masalah hanya merupakan
sebagian kecil dari suatu permasalahan yang komplek.
Mulai pertengahan tahun 1970, beberapa penelitian
tentang sistem pakar mulai dikembangkan. Berkaitan
dengan penelitian ini, yaitu dalam bidang kesehatan, tidak
banyak penelitian yang berhasil dikumpulkan. Hal ini
dikarenakan minimnya referensi dan pengetahuan yang
dimiliki penulis. Hasil penelitian yang dapat dikumpulkan
dan dijadikan sebagai bahan pembanding terhadap hasil
penelitian untuk mengukur unjuk kerja sistem pakar yang
sedang dibuat dalam penelitian ini antara lain :
1. MYCIN
MYCIN dikembangkan di Stanford Medical School
pada tahun 1970 oleh Dr. Edward H. Shortliffe.
Program ini merekam diagnosa-diagnosa yang
berkaitan dengan infeksi pada darah dan
pengobatan-pengobatannya yang performansinya
setaraf dengan seorang pakar.
2. CADUCEUS
3
CADUCEUS merupakan program sistem pakar untuk
mendeteksi penyakit.
3. PUFF
Program sistem pakar ini merupakan program yang
digunakan untuk mengukur fungsi dari paru-paru.
4. Toxic Master
Toxic Master dibuat di Universitas Bina Nusantara
oleh David, Elisa dan Antony pada tahun 1999.
Penekanan pada program ini adalah untuk
mendeteksi kandungan racun yang terserap oleh
tubuh.
SISTEM PAKAR DALAM BIDANG
FARMAKOLOGI DAN TERAPI
Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi
dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan
berbasis web dibuat dengan dasar pemikiran sebagai
berikut : farmakologi dan terapi merupakan suatu sistem
yang besar dan komplek. Tugas farmakologi dan terapi
adalah mencari dasar penggunaan obat secara rasional
untuk tindakan medis yang tepat, cepat dan akurat pada
saat diperlukan. Dasar penggunaan obat tersebut
disesuaikan dengan diagnosis penyakit yang dilakukan
secara cermat berdasarkan keluhan-keluhan yang
dirasakan oleh pasien. Implementasi farmakologi dan
terapi di lapangan secara konvensional dituangkan dalam
buku panduan yang dikeluarkan oleh dokter yang
bersangkutan dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang
bertanggungjawab terhadap masalah farmakologi dan
terapi. Kenyataannya dengan menggunakan buku panduan
terdapat beberapa kelemahan diantaranya :
• Prosedur yang tertulis sangat baku sehingga
memasung inovasi dan improvisasi operator.
• Perlu dilakukan revisi secara berkala menyesuaikan
kondisi yang ada.
• Kurang komunikatif bagi para operator yang belum
berpengalaman.
Kelemahan seperti ini menyebabkan tidak jarang para
operator melaksanakan tugasnya hanya didasarkan pada
pengetahuannya masing-masing, padahal tidak ada
jaminan mereka memiliki kemampuan yang sama
(Prakasa, 1996), khususnya dalam hal farmakologi dan
terapi. Oleh karena itu perlu dibuat suatu sistem pengolah
informasi yang berkecerdasan untuk membantu tugas-
tugas dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit pada saat
diperlukan untuk kemudian diambil keputusan
penggunaan obat yang sesuai.
Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi
dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan
berbasis web diharapkan dapat digunakan untuk
mendukung terciptanya sistem informasi berkecerdasan
berbasis komputer dalam bidang kesehatan yang
mendudukkan paramedis non dokter dan mahasiswa
kedokteran sebagai dokter pada saat diperlukan dan
membantu tugas-tugas dokter dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Secara garis besar sistem pakar dalam bidang
farmakologi dan terapi dibuat dengan tuntutan untuk
melakukan tugas sebagai berikut : (1). Mengambil data-
data hasil pemeriksaan kondisi pasien, (2). Memasukan
dan membandingkan data-data tersebut ke dalam kaidah-
kaidah yang telah dituliskan dalam basis pengetahuan, (3).
Mendeskripsikan kondisi pasien berdasarkan kesimpulan
yang didapat dari hasil membandingkan seperti yang telah
dilakukan pada tugas (2). Deskripsi kondisi pasien
sebagai output sistem pakar dalam bidang farmakologi
dan terapi memuat kondisi umum pasien, diagnosis
penyakit dan terapi-terapi yang dapat dilakukan, baik
dengan obat, herbal maupun suplemen.
Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi
dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan
berbasis web merupakan suatu program yang terdiri dari
dua jenis program. Kedua jenis program tersebut adalah
program konvensional dan program sistem pakar.
Program konvensional digunakan untuk proses iterasi dan
untuk mengolah basis data, sedangkan program sistem
pakar digunakan dalam proses inferensial dan untuk
mengolah basis pengetahuan. Adapun gambaran sistem
secara konseptual ditunjukkan Gambar 1.
GAMBAR 1. GAMBARAN KONSEPTUAL SISTEM PAKAR BIDANG
FARMAKOLOGI DAN TERAPI (TURBAN, 1995)
SISTEM PAKAR DALAM BIDANG FARMAKOLOGI DAN TERAPI
Data-datahasilpemeriksaan
Program Konvensional
Modul
Identitas
Pasien
Modul
Riwayat
Penyakit
Keluarga
Modul
Gejala-
gejala
Penyakit
Modul
Keadaan
Umum
Pasien
Sistem Pakar
Basis
Pengeta
huan
MESIN INFERENSI
Antarmuka Input
Yes-no Question
ANTAR-
MUKA
OUTPUT
Kondisi
Umum
Pasien
Terapi-
terapi
Diagnosis
Penyakit
Fakta-faktaAwal
Memori
Kerja
Basis
Data
Fasilitas
Penjelas
Penyimpangan
4
PERANCANGAN SISTEM
Perancangan sistem adalah penggambaran,
perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari perancangan secara
umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum
kepada pengguna tentang implementasi sistem pakar
dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung
pengambilan keputusan berbasis web. Teknik yang
digunakan pada desain implementasi sistem pakar bidang
farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan
keputusan berbasis web adalah teknik prototyping.
Mengingat farmakologi dan terapi merupakan suatu
cabang ilmu yang terus berkembang, maka perancangan
sistem yang akan dibuat menuntut keluwesan. Adanya
penambahan data-data terkomputerisasi maupun
perubahan data-data input diharapkan dapat diantisipasi
oleh sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi
sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web
tanpa pemrograman ulang. Namun demikian unsur
keamanan program dan faktor kecepatan program
merupakan hal yang tidak dapat diabaikan.
Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk
physical system yang dirancang dalam bentuk bagan alir
sistem (systems flowchart), yang merupakan alat
berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk
menunjukkan urutan-urutan proses dari sistem. Adapun
bentuk bagan alir dari sistem pakar bidang farmakologi
dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan
berbasis web ditunjukkan oleh Gambar 2.
BASIS PENGETAHUAN
Basis pengetahuan merupakan bentuk konfigurasi
tertentu dari semua pengetahuan yang didapatkan selama
proses akuisisi pengetahuan. Basis pengetahuan dapat
berisikan konsep maupun prosedur praktis
pengelompokkannya.
Basis pengetahuan yang dimiliki oleh sistem pakar
dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung
pengambilan keputusn berbasis web merupakan hasil
akuisisi terhadap beberapa sumber pengetahuan. Sumber
pengetahuan tersebut antara lain : (1). Buku DOI, data
Obat di Indonesia, Grafidian Jaya, edisi 9 tahun 1994, (2).
Buku Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, edisi
4 tahun 1995, oleh Ganiswarna, G.S., dkk, (3). Buku
Pedoman Penatalaksanaan Praktis kedaruratan Medik
oleh Purwadianto.A. dan Sampurna.B. , edisi revisi tahun
2000, (3). PC CD-ROM berjudul Integrative Medicine
Professional Access 2
Beberapa metode yang digunakan selama proses
akuisisi pengetahuan diatas tidak sepenuhnya
menghasilkan fakta-fakta yang dapat secara mudah
dikonversikan ke dalam bentuk kaidah-kaidah tertentu.
Agar dapat disusun dalam suatu bentuk kaidah maka
terlebih dahulu pengetahuan tersebut dibagi menjadi dua
bagian utama, yaitu bagian fakta dan bagian kesimpulan.
Selanjutnya bagian fakta sendiri dikelompokkan lagi
menjadi fakta-fakta yang lebih spesifik untuk kemudian
GAMBAR 2. BAGAN ALIR SISTEM
masing-masing kelompok fakta akan membentuk sebuah
kaidah yang memiliki sebuah kesimpulan tertentu.
Dalam setiap pengambilan keputusan penggunaan obat
maupun terapi-terapi lain didasarkan pada beberapa
pertimbangan antara lain : (1). Identitas Pasien meliputi
faktor umur dan jenis kelamin yang ada dalam identitas
TdkYa
Diagnosis
Kontra indikasi
terhadap obat
?
Terapi-terapi
1
Terapi-terapi
n
File Basis Pengetahuan
Stop
Identitas Pasien, Keadaan
Umum, Riwayat Penyakit
Keluarga, Gejala-gejala
Kaidah Berbasis
Aturan
Start
TdkYa Kaidah
telah sesuai
?
5
pasien digunakan untuk mempertimbangkan jenis obat
dan dosis penggunaan obat, (2). Riwayat Penyakit
Keluarga yaitu berkaitan dengan faktor kontra indikasi
pasien, untuk menentukan jenis terapi yang akan
diberikan untuk tindakan medis, (3). Keadaan Umum
Pasien yang digunakan untuk menentukan bentuk dan
jenis terapi yang akan diberikan karena berkaitan dengan
kerjasama pasien untuk melaksanakan tindakan medis.
Jenis representasi pengetahuan yang dipilih untuk
mengkonfigurasikan fakta-fakta pengetahuan adalah
representasi jenis production rules. Representasi jenis ini
tersusun atas kaidah-kaidah yang mengikuti pola :
If Kondisi Then Aksi
Kondisi yang dimaksud adalah kondisi yang berupa
gejala-gejala penyakit dan keadaan umum pasien yang
didapat dari hasil pemeriksaan terhadap pasien.
BASIS DATA
Basis data dari sistem merupakan hasil pencatatan
input-input yang telah dilakukan. Basis data sistem dapat
dibaca dan diisi oleh pengguna pada saat menjalankan
sistem. Data-data yang diisikan ke dalam basis data
adalah identitas pasien, riwayat penyakit keluarga,
keadaan umum pasien dan gejala-gejala penyakit yang
dirasakan. Setelah proses pelacakan dan didapatkan
kesimpulan, hasil kesimpulan yang didapat juga akan
tersimpan dalam basis data.
Basis data tidak terhubung langsung dengan basis
pengetahuan maupun mesin inferensi, karena pada saat
memasukan data-data input tidak dilakukan pengolahan
data secara langsung. Maksud pengolahan disini adalah
suatu cara bagaimana memasukkan data ke dalam sistem
pakar sehingga dapat ditentukan tindakan medisnya.
Maka dari itu sistem harus memberikan keluwesan kepada
pengguna untuk menginterpretasikan data yang tercatat
pada basis data untuk dapat disesuaikan dengan masukan
yang dibutuhkan oleh sistem. Data identitas pasien,
riwayat penyakit keluarga dan keadaan umum pasien
dapat digunakan secara langsung untuk masukan pada
sistem, sedangkan nama penyakit dan gejala penyakit
harus diinterpretasikan menjadi bentuk yang dapat
dikenali sistem terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan
data masukan bagi sistem.
MESIN INFERENSI
Metode yang digunakan dalam sistem adalah metode
pelacakan ke depan (forward chaining) yaitu dimulai dari
sekumpulan fakta-fakta tentang suatu gejala yang
dirasakan pasien sebagai masukan sistem untuk kemudian
dilakukan pelacakan sampai tercapainya tujuan akhir
berupa kesimpulan tindakan medis. Cara pelacakannya
diawali dengan pengkodean masing-masing fakta
masukan. Kode hanya diberikan kepada suatu fakta jika
salah satu fakta masukan sudah diisikan oleh pengguna.
Proses pencocokan kode masukan terhadap kaidah yang
juga sudah dikodekan terus berlangsung sampai pada
akhirnya ada kesesuaian kombinasi masukan dengan
kombinasi kode suatu kaidah. Bila tercapai kesesuaian
maka kaidah tersebut akan memanggil kesimpulan
berkode tertentu, untuk memberikan tanggapan terhadap
fakta masukan. Tanggapan itulah yang merupakan output
dari sistem
KESIMPULAN
Ada beberapa kemajuan yang dapat dicatat dengan
adanya penelitian tersebut diatas. Dibandingkan dengan
penelitian terdahulu, penelitian kali ini mulai
memanfaatkan sistem pakar untuk mendukung
pengambilan keputusan. Pada penelitian terdahulu lebih
ditekankan untuk kepentingan diagnosis sedangkan pada
penelitian kali ini lebih ditekankan pada kepentingan
tindakan medis baik berupa pencegahan maupun
pengobatan penyakit yang disesuaikan dengan kondisi
pasien. Disamping itu pemanfaatan media World Wide
Web memungkinkan program dapat diakses secara bebas
dengan maksud untuk mendapatkan pertukaran informasi
yang dibutuhkan. Manfaat yang dapat diberikan oleh
penelitian ini adalah sebagai berikut : (1). Membantu
paramedis non dokter dalam menentukan penyakit dan
jenis obat dari berbagai jenis penyakit sebagai tindakan
medis yang tepat agar penggunaan obat dapat dilakukan
secara rasional, (2). Memungkinkan paramedis non dokter
berlaku sebagai dokter sehingga pada suatu saat
dibutuhkan dapat mengambil tindakan yang tepat sesuai
dengan pengetahuan dan prosedur inferensi yang
dilakukan oleh seorang dokter, (3). Meningkatkan kualitas
keputusan yang akan diambil dalam tindakan medis yang
akan dilaksanakan, (4). Menangkap dan menyimpan
informasi tentang farmakologi dan terapi yang bernilai
bila ditinggalkan dokter-dokter dalam bentuk yang aktif
(knowledge base), (5). Mengintegrasikan sumber
pengetahuan farmakologi dan terapi yang tersebar pada
beberapa dokter, (6). Mampu menganalisis informasi dan
merekomendasikan solusi, (7). Membuat kepakaran
bidang farmakologi dan terapi semakin tersedia luas.
REFERENSI
[1] ________., DOI data Obat di Indonesia, Grafidian
Jaya, edisi 9., 1994. [2] ________., Farmakologi dan
Terapi, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, edisi 4., 1995. [3] Agung,
Gregorius., Membuat Homepage Interaktif dengan
CGI/Perl, PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia, Jakarta.,1999. [4] Nugroho, Eko., Pengenalan
Komputer, Andi Offset, Yogyakarta., 1993. [5] Turban,
Efraim., Expert System and Applied Artificial Intelligence,
Macmillan Publishing Company, New York., 1992. [6]
Turban, Efraim., Decision Support and Expert System,
Prentice-Hall International, Inc., Fourth Edition., 1995.
6

More Related Content

What's hot

Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidananpjj_kemenkes
 
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...roniracuda
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidananpjj_kemenkes
 
Teknologi tepat guna gizi & kesehatan
Teknologi tepat guna gizi & kesehatanTeknologi tepat guna gizi & kesehatan
Teknologi tepat guna gizi & kesehatanYohanes Kristianto
 
Ggge 2123 esei tahap penguasaan ict dalam kalangan jururawat di ppukm
Ggge 2123 esei tahap penguasaan ict dalam kalangan jururawat di ppukmGgge 2123 esei tahap penguasaan ict dalam kalangan jururawat di ppukm
Ggge 2123 esei tahap penguasaan ict dalam kalangan jururawat di ppukmSiti Sara Kuseri
 
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepalaJurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepalacrts
 
Jurnal sistem pakar penyakit hepatitis dengan menggunakan metode certainty fa...
Jurnal sistem pakar penyakit hepatitis dengan menggunakan metode certainty fa...Jurnal sistem pakar penyakit hepatitis dengan menggunakan metode certainty fa...
Jurnal sistem pakar penyakit hepatitis dengan menggunakan metode certainty fa...roniracuda
 
Tugas fti209 konsep_teknologi
Tugas fti209 konsep_teknologiTugas fti209 konsep_teknologi
Tugas fti209 konsep_teknologistaffpengajar
 
Aplikasi komputer non industri 1 Gunadarma
Aplikasi komputer non industri 1 GunadarmaAplikasi komputer non industri 1 Gunadarma
Aplikasi komputer non industri 1 Gunadarmamarlinasitipriyati
 
Sistem operasi
Sistem operasiSistem operasi
Sistem operasimarlinasp
 
Esei tahap penguasaan teknologi maklumat dan inovasi dalam kalangan jururawat...
Esei tahap penguasaan teknologi maklumat dan inovasi dalam kalangan jururawat...Esei tahap penguasaan teknologi maklumat dan inovasi dalam kalangan jururawat...
Esei tahap penguasaan teknologi maklumat dan inovasi dalam kalangan jururawat...Siti Sara Kuseri
 
Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan
Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang KesehatanPemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan
Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang KesehatanNovitaIrianti
 

What's hot (15)

Modul 8 kb 3
Modul 8 kb 3Modul 8 kb 3
Modul 8 kb 3
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
 
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
 
Teknologi tepat guna gizi & kesehatan
Teknologi tepat guna gizi & kesehatanTeknologi tepat guna gizi & kesehatan
Teknologi tepat guna gizi & kesehatan
 
Ggge 2123 esei tahap penguasaan ict dalam kalangan jururawat di ppukm
Ggge 2123 esei tahap penguasaan ict dalam kalangan jururawat di ppukmGgge 2123 esei tahap penguasaan ict dalam kalangan jururawat di ppukm
Ggge 2123 esei tahap penguasaan ict dalam kalangan jururawat di ppukm
 
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepalaJurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
 
Jurnal sistem pakar penyakit hepatitis dengan menggunakan metode certainty fa...
Jurnal sistem pakar penyakit hepatitis dengan menggunakan metode certainty fa...Jurnal sistem pakar penyakit hepatitis dengan menggunakan metode certainty fa...
Jurnal sistem pakar penyakit hepatitis dengan menggunakan metode certainty fa...
 
Tugas fti209 konsep_teknologi
Tugas fti209 konsep_teknologiTugas fti209 konsep_teknologi
Tugas fti209 konsep_teknologi
 
Aplikasi komputer non industri 1 Gunadarma
Aplikasi komputer non industri 1 GunadarmaAplikasi komputer non industri 1 Gunadarma
Aplikasi komputer non industri 1 Gunadarma
 
Sistem operasi
Sistem operasiSistem operasi
Sistem operasi
 
Tugasan kumpulan esei
Tugasan kumpulan eseiTugasan kumpulan esei
Tugasan kumpulan esei
 
Pengantar TI
Pengantar TIPengantar TI
Pengantar TI
 
Esei tahap penguasaan teknologi maklumat dan inovasi dalam kalangan jururawat...
Esei tahap penguasaan teknologi maklumat dan inovasi dalam kalangan jururawat...Esei tahap penguasaan teknologi maklumat dan inovasi dalam kalangan jururawat...
Esei tahap penguasaan teknologi maklumat dan inovasi dalam kalangan jururawat...
 
Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan
Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang KesehatanPemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan
Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan
 

Similar to Farmakologi(forward chaining)

Fauziah, hapzi ali, tugas 3 minggu 9,sistem pendukung keputusan , ut, 2018
Fauziah, hapzi ali, tugas 3 minggu 9,sistem pendukung keputusan , ut, 2018Fauziah, hapzi ali, tugas 3 minggu 9,sistem pendukung keputusan , ut, 2018
Fauziah, hapzi ali, tugas 3 minggu 9,sistem pendukung keputusan , ut, 2018fauziah_fauziah
 
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
Hisfarsi 2019  Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Hisfarsi 2019  Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Stefanus Nofa
 
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosisMuhammad Dzulfikri
 
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)roniracuda
 
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...roniracuda
 
Standar pendidikan-profesi-dokter
Standar pendidikan-profesi-dokterStandar pendidikan-profesi-dokter
Standar pendidikan-profesi-doktereka kurniati
 
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...Fitri Febriani
 
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...JEMMY ESROM SERANG
 
SIK 9 Strategi PengembanganSistem Informasi kesehatan.pptx
SIK 9 Strategi PengembanganSistem Informasi kesehatan.pptxSIK 9 Strategi PengembanganSistem Informasi kesehatan.pptx
SIK 9 Strategi PengembanganSistem Informasi kesehatan.pptxEchiDesnawati1
 
Makalah komputer i
Makalah komputer iMakalah komputer i
Makalah komputer iWarnet Raha
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.pjj_kemenkes
 
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...Achmad Lukman Harun
 
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Fendy dc
 
KONSEP-DASAR-TEKNOLOGI-KESEHATAN.docx
KONSEP-DASAR-TEKNOLOGI-KESEHATAN.docxKONSEP-DASAR-TEKNOLOGI-KESEHATAN.docx
KONSEP-DASAR-TEKNOLOGI-KESEHATAN.docxHadinaSukri
 

Similar to Farmakologi(forward chaining) (20)

Fauziah, hapzi ali, tugas 3 minggu 9,sistem pendukung keputusan , ut, 2018
Fauziah, hapzi ali, tugas 3 minggu 9,sistem pendukung keputusan , ut, 2018Fauziah, hapzi ali, tugas 3 minggu 9,sistem pendukung keputusan , ut, 2018
Fauziah, hapzi ali, tugas 3 minggu 9,sistem pendukung keputusan , ut, 2018
 
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
Hisfarsi 2019  Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Hisfarsi 2019  Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
 
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
0401 06-ext-siti-rohajawati-sitem-pakar-diagnosis
 
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
Jurnal Sistem Pakar penyakit unggas menggunakan metode certainty factor (CF)
 
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
 
Standar pendidikan-profesi-dokter
Standar pendidikan-profesi-dokterStandar pendidikan-profesi-dokter
Standar pendidikan-profesi-dokter
 
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah komputer i
Makalah komputer iMakalah komputer i
Makalah komputer i
 
Makalah komputer i
Makalah komputer iMakalah komputer i
Makalah komputer i
 
Jurnal 17880
Jurnal 17880Jurnal 17880
Jurnal 17880
 
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
 
SIK 9 Strategi PengembanganSistem Informasi kesehatan.pptx
SIK 9 Strategi PengembanganSistem Informasi kesehatan.pptxSIK 9 Strategi PengembanganSistem Informasi kesehatan.pptx
SIK 9 Strategi PengembanganSistem Informasi kesehatan.pptx
 
Makalah komputer i
Makalah komputer iMakalah komputer i
Makalah komputer i
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
 
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
 
P1.pptx
P1.pptxP1.pptx
P1.pptx
 
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
 
KONSEP-DASAR-TEKNOLOGI-KESEHATAN.docx
KONSEP-DASAR-TEKNOLOGI-KESEHATAN.docxKONSEP-DASAR-TEKNOLOGI-KESEHATAN.docx
KONSEP-DASAR-TEKNOLOGI-KESEHATAN.docx
 

Recently uploaded

VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 

Recently uploaded (10)

VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 

Farmakologi(forward chaining)

  • 1. 1 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM BIDANG FARMAKOLOGI DAN TERAPI SEBAGAI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS WEB SYIFAUN NAFISAH Mahasiswi angkatan 1997/1998 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta E-mail : Syifaun@yahoo.com NAZRUL EFFENDY, ST., MT Staf Pengajar Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada E-mail : nazrul.e@lycos.com ABSTRAKSI Dalam bidang kedokteran, farmakologi mempunyai tujuan agar obat dapat digunakan secara rasional yaitu meliputi cara pemberian obat terhadap seorang pasien suatu penyakit sesuai dengan jenis penyakit dan dosis serta cara penggunaannya untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit (terapi), demi keamanan dan khasiat terapi yang diharapkan. Mengingat banyaknya obat yang beredar khususnya di Indonesia, yang belum memenuhi syarat product insert yang baik, sementara daya ingat manusia khususnya seorang dokter atau paramedis non dokter mempunyai kapasitas yang terbatas untuk mengingat semua jenis obat yang beredar beserta dosis dan cara penggunaannya, maka perlu dibuat program sistem pakar sebagai alat bantu bagi dokter maupun tenaga paramedis non dokter untuk mendiagnosa penyakit berdasarkan gejala-gejala yang dialami pasien. Hasil diagnosa penyakit ini kemudian akan disesuaikan dengan kondisi pasien untuk dijadikan dasar penggunaan obat maupun terapi yang akan diberikan kepada pasien sebagai tindakan medis yang akan ditempuh. Jenis representasi pengetahuan dalam sistem ini adalah menggunakan production rules dengan menggunakan metode pelacakan forward chaining. Program ini memanfaatkan media World Wide Web (WWW) dengan menggunakan media komunikasi Common Gateway Interface (CGI). Tujuannya yaitu agar program dapat diakses secara bebas, sehingga diharapkan akan terjadi pertukaran informasi untuk memperlengkap informasi yang telah ada. Implementasi sistem pakar bidang farmakologi dan terapi ini menggunakan teknik pemrograman prosedural berorientasi obyek menggunakan bahasa perl (practical and extraction report language) versi 5.005_03 for MSWin32-x86-object dengan Ultra Edit® Professional Text/HEX Editor Versi 7.20a sebagai editornya. Program masih berupa prototype dan hanya merupakan alat bantu berpikir dalam bidang farmakologi dan terapi sehingga bukan satu-satunya faktor penentu terciptanya pelayanan kesehatan yang optimal. PENDAHULUAN Perkembangan industri yang semakin cepat dan persaingan antar perusahaan yang semakin global menuntut setiap perusahaan untuk mampu mengembangkan sistem pengambilan keputusan yang cepat, akurat dan handal. Aktifitas pengambilan keputusan ini banyak melibatkan pakar. Proses pengambilan keputusan ini disamping memakan biaya yang cukup besar juga tidak selalu mudah mendapatkan pakar pada saat dibutuhkan maupun kualifikasi kepakarannya. Dengan semakin berkembangnya sistem pakar, penerapan sistem pengambilan keputusan semakin berkembang luas, karena sistem pengambilan keputusan sering digunakan dalam sistem pakar untuk menentukan solusi dari suatu permasalahan yang akan ditempuh. Perkembangan ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi komunikasi data menggunakan jaringan komputer (computer network) yaitu jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi alat komunikasi yang membentuk suatu sistem. Network merupakan cara yang sangat berguna untuk mengintegrasikan sistem informasi dan menyalurkan sistem informasi dari satu area ke area lainnya (Jogiyanto, 1995). Dengan teknologi komunikasi menggunakan jaringan komputer (computer network) ini dimungkinkan terjadinya pertukaran informasi baru dari suatu daerah ke daerah lain, sehingga semakin memperluas penyebaran informasi tentang sistem pakar dan sistem pengambilan keputusan. Penyebaran informasi inilah yang menjadikan semakin
  • 2. 2 berkembangnya sistem pakar dan sistem pengambilan keputusan. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar untuk menyelesaikan suatu masalah yang spesifik (Turban, 1995). Implementasi sistem pakar banyak digunakan untuk kepentingan komersial karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang tertentu ke dalam program komputer sedemikian rupa sehingga dapat memberikan keputusan dan melakukan penalaran secara cerdas. Salah satu implementasi yang dapat diterapkan adalah dalam bidang farmakologi dan terapi. Farmakologi merupakan ilmu yang mempelajari pengetahuan tentang sejarah, sumber, sifat kimia dan fisika, komposisi, efek fisiologi dan biokimia, mekanisme kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi, ekskresi dan penggunaan obat. Farmakologi merupakan sub bidang ilmu yang dipelajari dalam bidang farmasi maupun bidang kedokteran. Dalam bidang kedokteran ilmu ini dibatasi tujuannya agar obat dapat digunakan secara rasional untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit. demi keamanan dan khasiat terapi yang diharapkan. Penggunaan obat secara rasional yang dimaksudkan adalah pemberian obat terhadap seorang pasien suatu penyakit sesuai dengan jenis penyakit dan dosis serta cara penggunaannya, karena kesalahan pemberian obat dapat berakibat fatal dan membahayakan jiwa seorang pasien. Kesalahan pemberian obat yang sering terjadi justru bukan karena kesalahan diagnosis, melainkan lebih sering dikarenakan kurang diperhatikannya dosis dan cara pemakaian obat yang tidak disesuaikan dengan kondisi pasien. Hal ini disebabkan karena banyaknya obat yang beredar sekarang ini khususnya di Indonesia, yang belum memenuhi syarat product insert yang baik, sementara daya ingat manusia khususnya seorang dokter atau paramedis non dokter mempunyai kapasitas yang terbatas untuk mengingat semua jenis obat yang beredar beserta dosis dan cara penggunaannya, sehingga pemberian obat kadang hanya bersifat uji coba. Sifat uji coba ini justru akan menimbulkan efek samping negatif yang merugikan baik bagi pasien suatu penyakit maupun bagi seorang dokter atau paramedis non dokter itu sendiri. Untuk alasan tersebut diatas, maka perlu dibuat program komputer yang berkecerdasan untuk mendiagnosa penyakit. Hasil diagnosa penyakit ini akan dijadikan dasar penggunaan obat yang akan diberikan kepada pasien sebagai tindakan medis yang akan ditempuh. Penggunaan obat yang dimaksud disini meliputi jenis obat, dosis dan cara penggunaanya yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Program tersebut akan dihubungkan dengan internet dengan menggunakan media World Wide Web (WWW), yaitu suatu sistem terdistribusi berbasis hypertext yang merupakan metode untuk menyimpan, memanggil dan menampilkan informasi berdasarkan pada pemrosesan kekuatan komputer (Widodo, D., 1995). Tujuan penggunaan media World Wide Web (WWW) adalah agar program ini dapat diakses secara bebas, sehingga diharapkan akan terjadi pertukaran informasi untuk memperlengkap informasi yang telah ada. Sehingga diharapkan dengan pengembangan implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web ini akan membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. STUDI PUSTAKA Sistem pakar dikembangkan oleh komunitas artificial intelligence pada pertengahan tahun 1960. Pada periode ini, penelitian tentang artificial intelligence didominasi oleh adanya kepercayaan bahwa beberapa aturan-aturan dari serangkaian pemikiran dengan memanfaatkan kemampuan komputer dapat menghasilkan performansi pakar atau setaraf dengan manusia super. Arah pengembangan dari sub bidang artificial intelligence ini adalah general-purpose problem solver (GPS). General-purpose problem solver (GPS) merupakan prosedur yang dikembangkan oleh Newell dan Simon [1973] dari teori mesin logika, yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu komputer “cerdas”. Inilah yang kemudian dianggap sebagai pendahulu dari sistem pakar. Pada pertengahan tahun 1960 terjadi pergeseran dari general-purpose menjadi special-purpose program dengan perkembangan dari DENDRAL yaitu suatu sistem mengidentifikasi struktur molekul suatu komposisi kimia yang dikembangkan oleh E. Feigenbaum di Stanford University. Mulai saat itu para peneliti mengakui bahwa mekanisme pemecahan masalah hanya merupakan sebagian kecil dari suatu permasalahan yang komplek. Mulai pertengahan tahun 1970, beberapa penelitian tentang sistem pakar mulai dikembangkan. Berkaitan dengan penelitian ini, yaitu dalam bidang kesehatan, tidak banyak penelitian yang berhasil dikumpulkan. Hal ini dikarenakan minimnya referensi dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Hasil penelitian yang dapat dikumpulkan dan dijadikan sebagai bahan pembanding terhadap hasil penelitian untuk mengukur unjuk kerja sistem pakar yang sedang dibuat dalam penelitian ini antara lain : 1. MYCIN MYCIN dikembangkan di Stanford Medical School pada tahun 1970 oleh Dr. Edward H. Shortliffe. Program ini merekam diagnosa-diagnosa yang berkaitan dengan infeksi pada darah dan pengobatan-pengobatannya yang performansinya setaraf dengan seorang pakar. 2. CADUCEUS
  • 3. 3 CADUCEUS merupakan program sistem pakar untuk mendeteksi penyakit. 3. PUFF Program sistem pakar ini merupakan program yang digunakan untuk mengukur fungsi dari paru-paru. 4. Toxic Master Toxic Master dibuat di Universitas Bina Nusantara oleh David, Elisa dan Antony pada tahun 1999. Penekanan pada program ini adalah untuk mendeteksi kandungan racun yang terserap oleh tubuh. SISTEM PAKAR DALAM BIDANG FARMAKOLOGI DAN TERAPI Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web dibuat dengan dasar pemikiran sebagai berikut : farmakologi dan terapi merupakan suatu sistem yang besar dan komplek. Tugas farmakologi dan terapi adalah mencari dasar penggunaan obat secara rasional untuk tindakan medis yang tepat, cepat dan akurat pada saat diperlukan. Dasar penggunaan obat tersebut disesuaikan dengan diagnosis penyakit yang dilakukan secara cermat berdasarkan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pasien. Implementasi farmakologi dan terapi di lapangan secara konvensional dituangkan dalam buku panduan yang dikeluarkan oleh dokter yang bersangkutan dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap masalah farmakologi dan terapi. Kenyataannya dengan menggunakan buku panduan terdapat beberapa kelemahan diantaranya : • Prosedur yang tertulis sangat baku sehingga memasung inovasi dan improvisasi operator. • Perlu dilakukan revisi secara berkala menyesuaikan kondisi yang ada. • Kurang komunikatif bagi para operator yang belum berpengalaman. Kelemahan seperti ini menyebabkan tidak jarang para operator melaksanakan tugasnya hanya didasarkan pada pengetahuannya masing-masing, padahal tidak ada jaminan mereka memiliki kemampuan yang sama (Prakasa, 1996), khususnya dalam hal farmakologi dan terapi. Oleh karena itu perlu dibuat suatu sistem pengolah informasi yang berkecerdasan untuk membantu tugas- tugas dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit pada saat diperlukan untuk kemudian diambil keputusan penggunaan obat yang sesuai. Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web diharapkan dapat digunakan untuk mendukung terciptanya sistem informasi berkecerdasan berbasis komputer dalam bidang kesehatan yang mendudukkan paramedis non dokter dan mahasiswa kedokteran sebagai dokter pada saat diperlukan dan membantu tugas-tugas dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Secara garis besar sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi dibuat dengan tuntutan untuk melakukan tugas sebagai berikut : (1). Mengambil data- data hasil pemeriksaan kondisi pasien, (2). Memasukan dan membandingkan data-data tersebut ke dalam kaidah- kaidah yang telah dituliskan dalam basis pengetahuan, (3). Mendeskripsikan kondisi pasien berdasarkan kesimpulan yang didapat dari hasil membandingkan seperti yang telah dilakukan pada tugas (2). Deskripsi kondisi pasien sebagai output sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi memuat kondisi umum pasien, diagnosis penyakit dan terapi-terapi yang dapat dilakukan, baik dengan obat, herbal maupun suplemen. Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web merupakan suatu program yang terdiri dari dua jenis program. Kedua jenis program tersebut adalah program konvensional dan program sistem pakar. Program konvensional digunakan untuk proses iterasi dan untuk mengolah basis data, sedangkan program sistem pakar digunakan dalam proses inferensial dan untuk mengolah basis pengetahuan. Adapun gambaran sistem secara konseptual ditunjukkan Gambar 1. GAMBAR 1. GAMBARAN KONSEPTUAL SISTEM PAKAR BIDANG FARMAKOLOGI DAN TERAPI (TURBAN, 1995) SISTEM PAKAR DALAM BIDANG FARMAKOLOGI DAN TERAPI Data-datahasilpemeriksaan Program Konvensional Modul Identitas Pasien Modul Riwayat Penyakit Keluarga Modul Gejala- gejala Penyakit Modul Keadaan Umum Pasien Sistem Pakar Basis Pengeta huan MESIN INFERENSI Antarmuka Input Yes-no Question ANTAR- MUKA OUTPUT Kondisi Umum Pasien Terapi- terapi Diagnosis Penyakit Fakta-faktaAwal Memori Kerja Basis Data Fasilitas Penjelas Penyimpangan
  • 4. 4 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari perancangan secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pengguna tentang implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web. Teknik yang digunakan pada desain implementasi sistem pakar bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web adalah teknik prototyping. Mengingat farmakologi dan terapi merupakan suatu cabang ilmu yang terus berkembang, maka perancangan sistem yang akan dibuat menuntut keluwesan. Adanya penambahan data-data terkomputerisasi maupun perubahan data-data input diharapkan dapat diantisipasi oleh sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web tanpa pemrograman ulang. Namun demikian unsur keamanan program dan faktor kecepatan program merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk physical system yang dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (systems flowchart), yang merupakan alat berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan-urutan proses dari sistem. Adapun bentuk bagan alir dari sistem pakar bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web ditunjukkan oleh Gambar 2. BASIS PENGETAHUAN Basis pengetahuan merupakan bentuk konfigurasi tertentu dari semua pengetahuan yang didapatkan selama proses akuisisi pengetahuan. Basis pengetahuan dapat berisikan konsep maupun prosedur praktis pengelompokkannya. Basis pengetahuan yang dimiliki oleh sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusn berbasis web merupakan hasil akuisisi terhadap beberapa sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan tersebut antara lain : (1). Buku DOI, data Obat di Indonesia, Grafidian Jaya, edisi 9 tahun 1994, (2). Buku Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, edisi 4 tahun 1995, oleh Ganiswarna, G.S., dkk, (3). Buku Pedoman Penatalaksanaan Praktis kedaruratan Medik oleh Purwadianto.A. dan Sampurna.B. , edisi revisi tahun 2000, (3). PC CD-ROM berjudul Integrative Medicine Professional Access 2 Beberapa metode yang digunakan selama proses akuisisi pengetahuan diatas tidak sepenuhnya menghasilkan fakta-fakta yang dapat secara mudah dikonversikan ke dalam bentuk kaidah-kaidah tertentu. Agar dapat disusun dalam suatu bentuk kaidah maka terlebih dahulu pengetahuan tersebut dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu bagian fakta dan bagian kesimpulan. Selanjutnya bagian fakta sendiri dikelompokkan lagi menjadi fakta-fakta yang lebih spesifik untuk kemudian GAMBAR 2. BAGAN ALIR SISTEM masing-masing kelompok fakta akan membentuk sebuah kaidah yang memiliki sebuah kesimpulan tertentu. Dalam setiap pengambilan keputusan penggunaan obat maupun terapi-terapi lain didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain : (1). Identitas Pasien meliputi faktor umur dan jenis kelamin yang ada dalam identitas TdkYa Diagnosis Kontra indikasi terhadap obat ? Terapi-terapi 1 Terapi-terapi n File Basis Pengetahuan Stop Identitas Pasien, Keadaan Umum, Riwayat Penyakit Keluarga, Gejala-gejala Kaidah Berbasis Aturan Start TdkYa Kaidah telah sesuai ?
  • 5. 5 pasien digunakan untuk mempertimbangkan jenis obat dan dosis penggunaan obat, (2). Riwayat Penyakit Keluarga yaitu berkaitan dengan faktor kontra indikasi pasien, untuk menentukan jenis terapi yang akan diberikan untuk tindakan medis, (3). Keadaan Umum Pasien yang digunakan untuk menentukan bentuk dan jenis terapi yang akan diberikan karena berkaitan dengan kerjasama pasien untuk melaksanakan tindakan medis. Jenis representasi pengetahuan yang dipilih untuk mengkonfigurasikan fakta-fakta pengetahuan adalah representasi jenis production rules. Representasi jenis ini tersusun atas kaidah-kaidah yang mengikuti pola : If Kondisi Then Aksi Kondisi yang dimaksud adalah kondisi yang berupa gejala-gejala penyakit dan keadaan umum pasien yang didapat dari hasil pemeriksaan terhadap pasien. BASIS DATA Basis data dari sistem merupakan hasil pencatatan input-input yang telah dilakukan. Basis data sistem dapat dibaca dan diisi oleh pengguna pada saat menjalankan sistem. Data-data yang diisikan ke dalam basis data adalah identitas pasien, riwayat penyakit keluarga, keadaan umum pasien dan gejala-gejala penyakit yang dirasakan. Setelah proses pelacakan dan didapatkan kesimpulan, hasil kesimpulan yang didapat juga akan tersimpan dalam basis data. Basis data tidak terhubung langsung dengan basis pengetahuan maupun mesin inferensi, karena pada saat memasukan data-data input tidak dilakukan pengolahan data secara langsung. Maksud pengolahan disini adalah suatu cara bagaimana memasukkan data ke dalam sistem pakar sehingga dapat ditentukan tindakan medisnya. Maka dari itu sistem harus memberikan keluwesan kepada pengguna untuk menginterpretasikan data yang tercatat pada basis data untuk dapat disesuaikan dengan masukan yang dibutuhkan oleh sistem. Data identitas pasien, riwayat penyakit keluarga dan keadaan umum pasien dapat digunakan secara langsung untuk masukan pada sistem, sedangkan nama penyakit dan gejala penyakit harus diinterpretasikan menjadi bentuk yang dapat dikenali sistem terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan data masukan bagi sistem. MESIN INFERENSI Metode yang digunakan dalam sistem adalah metode pelacakan ke depan (forward chaining) yaitu dimulai dari sekumpulan fakta-fakta tentang suatu gejala yang dirasakan pasien sebagai masukan sistem untuk kemudian dilakukan pelacakan sampai tercapainya tujuan akhir berupa kesimpulan tindakan medis. Cara pelacakannya diawali dengan pengkodean masing-masing fakta masukan. Kode hanya diberikan kepada suatu fakta jika salah satu fakta masukan sudah diisikan oleh pengguna. Proses pencocokan kode masukan terhadap kaidah yang juga sudah dikodekan terus berlangsung sampai pada akhirnya ada kesesuaian kombinasi masukan dengan kombinasi kode suatu kaidah. Bila tercapai kesesuaian maka kaidah tersebut akan memanggil kesimpulan berkode tertentu, untuk memberikan tanggapan terhadap fakta masukan. Tanggapan itulah yang merupakan output dari sistem KESIMPULAN Ada beberapa kemajuan yang dapat dicatat dengan adanya penelitian tersebut diatas. Dibandingkan dengan penelitian terdahulu, penelitian kali ini mulai memanfaatkan sistem pakar untuk mendukung pengambilan keputusan. Pada penelitian terdahulu lebih ditekankan untuk kepentingan diagnosis sedangkan pada penelitian kali ini lebih ditekankan pada kepentingan tindakan medis baik berupa pencegahan maupun pengobatan penyakit yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Disamping itu pemanfaatan media World Wide Web memungkinkan program dapat diakses secara bebas dengan maksud untuk mendapatkan pertukaran informasi yang dibutuhkan. Manfaat yang dapat diberikan oleh penelitian ini adalah sebagai berikut : (1). Membantu paramedis non dokter dalam menentukan penyakit dan jenis obat dari berbagai jenis penyakit sebagai tindakan medis yang tepat agar penggunaan obat dapat dilakukan secara rasional, (2). Memungkinkan paramedis non dokter berlaku sebagai dokter sehingga pada suatu saat dibutuhkan dapat mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan pengetahuan dan prosedur inferensi yang dilakukan oleh seorang dokter, (3). Meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil dalam tindakan medis yang akan dilaksanakan, (4). Menangkap dan menyimpan informasi tentang farmakologi dan terapi yang bernilai bila ditinggalkan dokter-dokter dalam bentuk yang aktif (knowledge base), (5). Mengintegrasikan sumber pengetahuan farmakologi dan terapi yang tersebar pada beberapa dokter, (6). Mampu menganalisis informasi dan merekomendasikan solusi, (7). Membuat kepakaran bidang farmakologi dan terapi semakin tersedia luas. REFERENSI [1] ________., DOI data Obat di Indonesia, Grafidian Jaya, edisi 9., 1994. [2] ________., Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, edisi 4., 1995. [3] Agung, Gregorius., Membuat Homepage Interaktif dengan CGI/Perl, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.,1999. [4] Nugroho, Eko., Pengenalan Komputer, Andi Offset, Yogyakarta., 1993. [5] Turban, Efraim., Expert System and Applied Artificial Intelligence, Macmillan Publishing Company, New York., 1992. [6] Turban, Efraim., Decision Support and Expert System, Prentice-Hall International, Inc., Fourth Edition., 1995.
  • 6. 6