SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Bioinformatika sebagai ilmu bantu biologi molekuler ,[object Object],Telah dipresentasikan di: Olimpiade Karya Ilmiah PPI Perancis Paris, Oktober 2009
Glosari ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Pendahuluan ,[object Object]
[object Object]
Sejalan dengan perkembangan biologi molekuler yang pesat tersebut, maka data hasil eksperimen laboratorium/basah semakin lama menjadi berlimpah. Diperlukan suatu ilmu baru, untuk mengolah data tersebut menjadi informasi yang berguna. Ilmu Bioinformatika lahir dari kebutuhan tersebut. Bioinformatika adalah ilmu gabungan antara biologi dan teknik informatika/ilmu komputer. Tugas bioinformatika adalah untuk memecahkan permasalahan biologi molekuler secara komputasi. Permasalahan tersebut dapat berupa hal-hal mendasar, seperti memecahkan mekanisme enzim, metabolisme protein, atau identifikasi mikroba. Namun, permasalahan biomedis, seperti desain obat, primer, dan vaksin, juga dapat dipecahkan (Claverie  et al,  2006).
[object Object]
[object Object]
 
Pendahuluan Bioinformatika adalah bidang ilmu yang  merupakan kombinasi dari biologi dan teknologi informasi. Ia adalah cabang ilmu yang mengatur analisa komputasi dari set data biologis dalam jumlah besar. Bioinformatika menggabungkan perkembangan dari database untuk menyimpan dan mencari data, dan dari alat statistik dan algoritma untuk menganalisa dan menentukan hubungan antara set data biologis, seperti sekuens makromolekul, struktur, profil ekspresi dan jalur biokimia
. ,[object Object]
Pendahuluan Tiga sekuens database primer adalah GenBank  (NCBI) ( http://www.ncbi.nlm.gov ) dari Amerika Serikat, sekuens database nukleotida (EMBL) ( http://www.ebi.ac.uk ) d ari Inggris, dan Ban kData DNA Jepang ( http://www.ddbj.nig.ac.jp ). Ini adalah situ s acuan untuk data sekuen s mentah, namun setiap entri telah dianotasi secara ekstensif dan memiliki fitur tabel untuk menekankan pentingnya properti dari setiap sekuens. Ketiga database ini saling bertukar data setiap hari (Westhead et al, 2001).
[object Object]
Bioinformatika adalah ilmu multidisipliner ,[object Object]
[object Object]
Permasalahan ,[object Object],[object Object]
Desain Obat In Silico Modeling Homologi struktur protein mengalami keterbatasan pada kesalahan di penyejajaran sekuens model dengan protein dengan struktur 3D yang sudah diketahui. Metode automatisasi untuk mengoptimalkan penyejajaran dan model telah dikembangkan dengan aplikasi MODELLER. Hal ini dicapai dengan menggunakan protokol algoritma genetik, yang memulai dengan satu set penyejajaran awal, dan kemudian melakukan iterasi dengan penyejajaran ulang, pembangunan model, dan evaluasi model untuk mengoptimalkan angka evaluasi model.
Selama proses iterasi:  (i) Penyejajaran baru telah dibangun oleh aplikasi.  (ii) Model komparasi yang berkorespondensi dengan penyejajaran tersebut dibangun dengan pembatasan spasial.  (iii) Model dievaluasi dengan berbagai kriteria, salah satunya oleh potensi statistik atom (Bino et al, 2003).
[object Object]
[object Object]
Desain Primer In Silco ,[object Object]
Primer PCR untuk mengamplifikasi area DNA tertentu sering dapat diarahkan pada berbagai situs yang ada pada suatu sekuens. Berbagai program telah dikembangkan untuk membantu pemilihan dari situs pengikatan primer, yang diharapkan dapat menghasilkan produk yang diinginkan. Namun, sebagian besar program berfokus untuk mendesain primer untuk mengamplifikasi area DNA dari sekuens tunggal yang diketahui. Sering kali terjadi, dimana PCR mengamplifikasi area DNA tertentu, namun mengesampingkan sekuens DNA yang sangat mirip dari amplifikasi tersebut. (Jarman 2004).
Desain Vaksin In Silico Modifikasi sekuens pada tingkat asam amino dapat mempengaruhi imunogenitas vaksin dengan memodifikasi area imunogenik yang penting, atau epitop sel T. Hal ini dilakukan dengan tiga cara: mempengaruhi proses intraseluler dari epitop, mengganggu pengikatan ke molekul MHC, dan mengganggu pengikatan kompleks MHC-peptida dengan reseptor sel T (TCR). Perubahan pada sekuens asam amino yang berasosiasi pada diversitas HIV-1 dapat mencegah perlindungan lintas clade terhadap tantangan HIV-1, oleh klon sel T melawan konstruk vaksin clade B. Hipotesa ini didukung oleh berbagai observasi dari pelarian virus terhadap deteksi imunitas, yang berhubungan pada substitusi asam amino pada epitop sel T HIV-1. Maka, imunisasi dengan vaksin yang memiliki epitop clade B tidak akan bisa efektif menghadapi isolat HIV-1 yang divergen, pada tingkat epitop. Vaksin HIV-1 yang memiliki epitop sel T yang terkonservasi dapat menjadi tipe vaksin yang efektif dalam mengadapi epidemik HIV (De Groot et all 2003).
[object Object]
 
 
Bioinformatika dan Farmasi Eksperimen lab basah, secara in vivo dan in vitro, telah mulai menggunakan pendekatan berbasis informatika, yang dapat membawa industri farmasi pada gol R&D baru.  Pengembangan obat berbasis informatika, atau pengembangan obat in silico adalah berdasarkan integrasi dan analisis data biologi (bioinformatika) dan kimia (kemoinformatika) dalam rangka mempercepat dan meningkatkan penemuan agen farmasetikal. Eksperimen digital pada sekuens tersebut memiliki potensi untuk mengurangi batasan siklus waktu dari eksperimen basah. Setelah eksperimen digital/in silico dilakukan dengan benar, maka baru dilakukan sintesis agen farmasetikal  (Larvol et al, 1999).
Kesimpulan ,[object Object],[object Object]
[object Object]
 
TERIMA KASIH  ATAS  PERHATIANNYA PERHATIANNYA

More Related Content

What's hot

Genetika manusia klp 7
Genetika manusia klp 7Genetika manusia klp 7
Genetika manusia klp 7yulasri
 
Satu abad kultur_sel_dan_jaringan
Satu abad kultur_sel_dan_jaringanSatu abad kultur_sel_dan_jaringan
Satu abad kultur_sel_dan_jaringanratna azizah
 
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptRekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptDiana Muliadi
 
Khasiat sarang semut simplisia asli papua
Khasiat sarang semut simplisia asli papuaKhasiat sarang semut simplisia asli papua
Khasiat sarang semut simplisia asli papuajefrihilda
 
[Radiokimia] Radioisotop dalam Bidang Pertanian
[Radiokimia] Radioisotop dalam Bidang Pertanian[Radiokimia] Radioisotop dalam Bidang Pertanian
[Radiokimia] Radioisotop dalam Bidang PertanianAtikah Jr.
 
Bioteknologi Bab 6 Kelas 9B SMPN 264 Jakarta
Bioteknologi Bab 6 Kelas 9B SMPN 264 JakartaBioteknologi Bab 6 Kelas 9B SMPN 264 Jakarta
Bioteknologi Bab 6 Kelas 9B SMPN 264 JakartaLiana Susanti SMPN 248
 
Manfaat teknologi nuklir
Manfaat teknologi nuklirManfaat teknologi nuklir
Manfaat teknologi nukliridrismuhamad
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika21 Memento
 
Peranan bioteknologi dan mikroba endofit dalam pengembangan obat herbal
Peranan bioteknologi dan mikroba endofit dalam pengembangan obat herbalPeranan bioteknologi dan mikroba endofit dalam pengembangan obat herbal
Peranan bioteknologi dan mikroba endofit dalam pengembangan obat herbalAy-ay Berliant
 
Pro n kontra rekayasa genetika
Pro n kontra rekayasa genetikaPro n kontra rekayasa genetika
Pro n kontra rekayasa genetikarezkilatry
 
PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...
PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...
PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...Repository Ipb
 

What's hot (19)

Genetika manusia klp 7
Genetika manusia klp 7Genetika manusia klp 7
Genetika manusia klp 7
 
Satu abad kultur_sel_dan_jaringan
Satu abad kultur_sel_dan_jaringanSatu abad kultur_sel_dan_jaringan
Satu abad kultur_sel_dan_jaringan
 
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptRekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
 
Khasiat sarang semut simplisia asli papua
Khasiat sarang semut simplisia asli papuaKhasiat sarang semut simplisia asli papua
Khasiat sarang semut simplisia asli papua
 
[Radiokimia] Radioisotop dalam Bidang Pertanian
[Radiokimia] Radioisotop dalam Bidang Pertanian[Radiokimia] Radioisotop dalam Bidang Pertanian
[Radiokimia] Radioisotop dalam Bidang Pertanian
 
15 contoh rekayasa genetika
15 contoh rekayasa genetika15 contoh rekayasa genetika
15 contoh rekayasa genetika
 
Bioteknologi Bab 6 Kelas 9B SMPN 264 Jakarta
Bioteknologi Bab 6 Kelas 9B SMPN 264 JakartaBioteknologi Bab 6 Kelas 9B SMPN 264 Jakarta
Bioteknologi Bab 6 Kelas 9B SMPN 264 Jakarta
 
Manfaat teknologi nuklir
Manfaat teknologi nuklirManfaat teknologi nuklir
Manfaat teknologi nuklir
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Peranan bioteknologi dan mikroba endofit dalam pengembangan obat herbal
Peranan bioteknologi dan mikroba endofit dalam pengembangan obat herbalPeranan bioteknologi dan mikroba endofit dalam pengembangan obat herbal
Peranan bioteknologi dan mikroba endofit dalam pengembangan obat herbal
 
Pro n kontra rekayasa genetika
Pro n kontra rekayasa genetikaPro n kontra rekayasa genetika
Pro n kontra rekayasa genetika
 
MUTASI BIOLOGI - 3 SMA
MUTASI BIOLOGI - 3 SMAMUTASI BIOLOGI - 3 SMA
MUTASI BIOLOGI - 3 SMA
 
Ppt mikrosatelit
Ppt mikrosatelitPpt mikrosatelit
Ppt mikrosatelit
 
PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...
PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...
PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...
 
Rasiah jumrah
Rasiah jumrahRasiah jumrah
Rasiah jumrah
 
Terapi gen
Terapi genTerapi gen
Terapi gen
 
Rekayasa genetika
Rekayasa  genetikaRekayasa  genetika
Rekayasa genetika
 
Makalah jamur
Makalah jamurMakalah jamur
Makalah jamur
 
Terjemahan Jurnal
Terjemahan JurnalTerjemahan Jurnal
Terjemahan Jurnal
 

Similar to Bioinformatika untuk Biologi Molekuler

Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan individu c)
Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan individu c)Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan individu c)
Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan individu c)Rosdi Ramli
 
Komputasi dalam Bidang Kesehatan - Tugas Softskill
Komputasi dalam Bidang Kesehatan - Tugas SoftskillKomputasi dalam Bidang Kesehatan - Tugas Softskill
Komputasi dalam Bidang Kesehatan - Tugas Softskilledielast
 
Kejuruteraan genetik
Kejuruteraan genetikKejuruteraan genetik
Kejuruteraan genetikEdryna Az
 
T. MUHAMMAD CAESAR MAULANA_2004111010001_TUGAS1_PMM DN_USK.pptx
T. MUHAMMAD CAESAR MAULANA_2004111010001_TUGAS1_PMM DN_USK.pptxT. MUHAMMAD CAESAR MAULANA_2004111010001_TUGAS1_PMM DN_USK.pptx
T. MUHAMMAD CAESAR MAULANA_2004111010001_TUGAS1_PMM DN_USK.pptxCaesarMaulana2
 
LKPD Biotkenologi.docx
LKPD Biotkenologi.docxLKPD Biotkenologi.docx
LKPD Biotkenologi.docxSaraSugesti
 
Ruang lingkup biologi X SMA siti neneng nurhasanah
Ruang lingkup biologi X SMA siti neneng nurhasanahRuang lingkup biologi X SMA siti neneng nurhasanah
Ruang lingkup biologi X SMA siti neneng nurhasanahSiti Neneng Nurhasanah
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniratnisarirkuka
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniratnisarirkuka
 
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdfBIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdfIrwanDarmawan9
 
Pertemuan 11-perkemb.teknlogi ptg (biotek&tek info) dampak
Pertemuan 11-perkemb.teknlogi ptg (biotek&tek info) dampakPertemuan 11-perkemb.teknlogi ptg (biotek&tek info) dampak
Pertemuan 11-perkemb.teknlogi ptg (biotek&tek info) dampakNurainun Adamy
 
BIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDFBIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDFppghybrid4
 
BAB-7-PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI.pptx
BAB-7-PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI.pptxBAB-7-PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI.pptx
BAB-7-PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI.pptxSyukronHabibi2
 
Genetika manusia klp 7
Genetika manusia klp 7Genetika manusia klp 7
Genetika manusia klp 7yulasri
 
komputasi modern dalam bidang Biologi
komputasi modern dalam bidang Biologikomputasi modern dalam bidang Biologi
komputasi modern dalam bidang Biologibhaykur
 
PPT-UEU-Bioteknologi-Dasar-Pertemuan-1.pdf
PPT-UEU-Bioteknologi-Dasar-Pertemuan-1.pdfPPT-UEU-Bioteknologi-Dasar-Pertemuan-1.pdf
PPT-UEU-Bioteknologi-Dasar-Pertemuan-1.pdfIshigamiQuthbillah
 

Similar to Bioinformatika untuk Biologi Molekuler (20)

Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan individu c)
Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan individu c)Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan individu c)
Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan individu c)
 
Komputasi dalam Bidang Kesehatan - Tugas Softskill
Komputasi dalam Bidang Kesehatan - Tugas SoftskillKomputasi dalam Bidang Kesehatan - Tugas Softskill
Komputasi dalam Bidang Kesehatan - Tugas Softskill
 
Komputasi di bidang biologi
Komputasi di bidang biologiKomputasi di bidang biologi
Komputasi di bidang biologi
 
BIOINFORMATIKA.pptx
BIOINFORMATIKA.pptxBIOINFORMATIKA.pptx
BIOINFORMATIKA.pptx
 
Kejuruteraan genetik
Kejuruteraan genetikKejuruteraan genetik
Kejuruteraan genetik
 
T. MUHAMMAD CAESAR MAULANA_2004111010001_TUGAS1_PMM DN_USK.pptx
T. MUHAMMAD CAESAR MAULANA_2004111010001_TUGAS1_PMM DN_USK.pptxT. MUHAMMAD CAESAR MAULANA_2004111010001_TUGAS1_PMM DN_USK.pptx
T. MUHAMMAD CAESAR MAULANA_2004111010001_TUGAS1_PMM DN_USK.pptx
 
LKPD Biotkenologi.docx
LKPD Biotkenologi.docxLKPD Biotkenologi.docx
LKPD Biotkenologi.docx
 
Ruang lingkup biologi X SMA siti neneng nurhasanah
Ruang lingkup biologi X SMA siti neneng nurhasanahRuang lingkup biologi X SMA siti neneng nurhasanah
Ruang lingkup biologi X SMA siti neneng nurhasanah
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
 
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdfBIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
 
Pertemuan 11-perkemb.teknlogi ptg (biotek&tek info) dampak
Pertemuan 11-perkemb.teknlogi ptg (biotek&tek info) dampakPertemuan 11-perkemb.teknlogi ptg (biotek&tek info) dampak
Pertemuan 11-perkemb.teknlogi ptg (biotek&tek info) dampak
 
BIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDFBIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDF
 
BAB-7-PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI.pptx
BAB-7-PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI.pptxBAB-7-PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI.pptx
BAB-7-PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI.pptx
 
Genetika manusia klp 7
Genetika manusia klp 7Genetika manusia klp 7
Genetika manusia klp 7
 
Pleno 20 Cmodul5
Pleno 20 Cmodul5Pleno 20 Cmodul5
Pleno 20 Cmodul5
 
komputasi modern dalam bidang Biologi
komputasi modern dalam bidang Biologikomputasi modern dalam bidang Biologi
komputasi modern dalam bidang Biologi
 
Assigment hbsc3103
Assigment hbsc3103Assigment hbsc3103
Assigment hbsc3103
 
Aspek hukum bioteknologi
Aspek hukum bioteknologiAspek hukum bioteknologi
Aspek hukum bioteknologi
 
PPT-UEU-Bioteknologi-Dasar-Pertemuan-1.pdf
PPT-UEU-Bioteknologi-Dasar-Pertemuan-1.pdfPPT-UEU-Bioteknologi-Dasar-Pertemuan-1.pdf
PPT-UEU-Bioteknologi-Dasar-Pertemuan-1.pdf
 

Bioinformatika untuk Biologi Molekuler

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5. Sejalan dengan perkembangan biologi molekuler yang pesat tersebut, maka data hasil eksperimen laboratorium/basah semakin lama menjadi berlimpah. Diperlukan suatu ilmu baru, untuk mengolah data tersebut menjadi informasi yang berguna. Ilmu Bioinformatika lahir dari kebutuhan tersebut. Bioinformatika adalah ilmu gabungan antara biologi dan teknik informatika/ilmu komputer. Tugas bioinformatika adalah untuk memecahkan permasalahan biologi molekuler secara komputasi. Permasalahan tersebut dapat berupa hal-hal mendasar, seperti memecahkan mekanisme enzim, metabolisme protein, atau identifikasi mikroba. Namun, permasalahan biomedis, seperti desain obat, primer, dan vaksin, juga dapat dipecahkan (Claverie et al, 2006).
  • 6.
  • 7.
  • 8.  
  • 9. Pendahuluan Bioinformatika adalah bidang ilmu yang merupakan kombinasi dari biologi dan teknologi informasi. Ia adalah cabang ilmu yang mengatur analisa komputasi dari set data biologis dalam jumlah besar. Bioinformatika menggabungkan perkembangan dari database untuk menyimpan dan mencari data, dan dari alat statistik dan algoritma untuk menganalisa dan menentukan hubungan antara set data biologis, seperti sekuens makromolekul, struktur, profil ekspresi dan jalur biokimia
  • 10.
  • 11. Pendahuluan Tiga sekuens database primer adalah GenBank (NCBI) ( http://www.ncbi.nlm.gov ) dari Amerika Serikat, sekuens database nukleotida (EMBL) ( http://www.ebi.ac.uk ) d ari Inggris, dan Ban kData DNA Jepang ( http://www.ddbj.nig.ac.jp ). Ini adalah situ s acuan untuk data sekuen s mentah, namun setiap entri telah dianotasi secara ekstensif dan memiliki fitur tabel untuk menekankan pentingnya properti dari setiap sekuens. Ketiga database ini saling bertukar data setiap hari (Westhead et al, 2001).
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. Desain Obat In Silico Modeling Homologi struktur protein mengalami keterbatasan pada kesalahan di penyejajaran sekuens model dengan protein dengan struktur 3D yang sudah diketahui. Metode automatisasi untuk mengoptimalkan penyejajaran dan model telah dikembangkan dengan aplikasi MODELLER. Hal ini dicapai dengan menggunakan protokol algoritma genetik, yang memulai dengan satu set penyejajaran awal, dan kemudian melakukan iterasi dengan penyejajaran ulang, pembangunan model, dan evaluasi model untuk mengoptimalkan angka evaluasi model.
  • 17. Selama proses iterasi: (i) Penyejajaran baru telah dibangun oleh aplikasi. (ii) Model komparasi yang berkorespondensi dengan penyejajaran tersebut dibangun dengan pembatasan spasial. (iii) Model dievaluasi dengan berbagai kriteria, salah satunya oleh potensi statistik atom (Bino et al, 2003).
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21. Primer PCR untuk mengamplifikasi area DNA tertentu sering dapat diarahkan pada berbagai situs yang ada pada suatu sekuens. Berbagai program telah dikembangkan untuk membantu pemilihan dari situs pengikatan primer, yang diharapkan dapat menghasilkan produk yang diinginkan. Namun, sebagian besar program berfokus untuk mendesain primer untuk mengamplifikasi area DNA dari sekuens tunggal yang diketahui. Sering kali terjadi, dimana PCR mengamplifikasi area DNA tertentu, namun mengesampingkan sekuens DNA yang sangat mirip dari amplifikasi tersebut. (Jarman 2004).
  • 22. Desain Vaksin In Silico Modifikasi sekuens pada tingkat asam amino dapat mempengaruhi imunogenitas vaksin dengan memodifikasi area imunogenik yang penting, atau epitop sel T. Hal ini dilakukan dengan tiga cara: mempengaruhi proses intraseluler dari epitop, mengganggu pengikatan ke molekul MHC, dan mengganggu pengikatan kompleks MHC-peptida dengan reseptor sel T (TCR). Perubahan pada sekuens asam amino yang berasosiasi pada diversitas HIV-1 dapat mencegah perlindungan lintas clade terhadap tantangan HIV-1, oleh klon sel T melawan konstruk vaksin clade B. Hipotesa ini didukung oleh berbagai observasi dari pelarian virus terhadap deteksi imunitas, yang berhubungan pada substitusi asam amino pada epitop sel T HIV-1. Maka, imunisasi dengan vaksin yang memiliki epitop clade B tidak akan bisa efektif menghadapi isolat HIV-1 yang divergen, pada tingkat epitop. Vaksin HIV-1 yang memiliki epitop sel T yang terkonservasi dapat menjadi tipe vaksin yang efektif dalam mengadapi epidemik HIV (De Groot et all 2003).
  • 23.
  • 24.  
  • 25.  
  • 26. Bioinformatika dan Farmasi Eksperimen lab basah, secara in vivo dan in vitro, telah mulai menggunakan pendekatan berbasis informatika, yang dapat membawa industri farmasi pada gol R&D baru. Pengembangan obat berbasis informatika, atau pengembangan obat in silico adalah berdasarkan integrasi dan analisis data biologi (bioinformatika) dan kimia (kemoinformatika) dalam rangka mempercepat dan meningkatkan penemuan agen farmasetikal. Eksperimen digital pada sekuens tersebut memiliki potensi untuk mengurangi batasan siklus waktu dari eksperimen basah. Setelah eksperimen digital/in silico dilakukan dengan benar, maka baru dilakukan sintesis agen farmasetikal (Larvol et al, 1999).
  • 27.
  • 28.
  • 29.  
  • 30. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA PERHATIANNYA