SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Geometri Analitik Ruang
BIDANG DATAR PADA RUANG
Dosen : Azis Muslim, M.Pd
Oleh : Rahmah Fitri
Dosen : Azis Muslim, M.Pd
Oleh : Rahmah Fitri
Suatu bidang datar dapat ditentukan jika minimal diketahui tiga
buah titik pada bidang tersebut yang tidak segaris. Misalkan tiga
titik tersebut adalah P(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1), Q(π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2), R(π‘₯3, 𝑦3, 𝑧3).
Titik Pada Bidang Datar
Sehingga untuk sebarang titik
X(π‘₯, 𝑦, 𝑧) pada bidang datar berlaku
𝑃𝑋 = πœ†π‘ƒπ‘„ + πœ‡π‘ƒπ‘… untuk (βˆ’βˆž < πœ† <
Persamaan Vektoris Bidang Datar
Jika diketahui 𝑂𝑃 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 , sehingga diperoleh persamaan
vektoris bidang datar adalah
π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + πœ† π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’ 𝑦1, 𝑧2 βˆ’ 𝑧1 + πœ‡ π‘₯3 βˆ’ π‘₯1, 𝑦3 βˆ’ 𝑦1, 𝑧3 βˆ’ 𝑧1
Vektor PQ dan PR disebut vektor arah bidang. Vektor arah
merupakan vector yang tidak segaris pada bidang
Persamaan vektoris yang melalui titik P(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) dapat
dirubah jika kita memisalkan vektor arahnya
π‘Ž π‘₯ π‘Ž, π‘¦π‘Ž, 𝑧 π‘Ž dan 𝑏 π‘₯ 𝑏, 𝑦 𝑏, 𝑧 𝑏 . Maka persamaan bidangnya
menjadi:
π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + πœ† π‘₯ π‘Ž, π‘¦π‘Ž, 𝑧 π‘Ž + πœ‡ π‘₯ 𝑏, 𝑦 𝑏, 𝑧 𝑏
Persamaan Parameter Bidang Datar
Persamaan diatas dapat ditulis menjadi tiga persamaan sebagai
berikut :
π‘₯ = π‘₯1 + πœ†π‘₯ π‘Ž + πœ‡π‘₯ 𝑏………. (1)
𝑦 = 𝑦1 + πœ†π‘¦π‘Ž + πœ‡π‘¦ 𝑏………. (2)
𝑧 = 𝑧1 + πœ†π‘§ π‘Ž + πœ‡π‘§ 𝑏………. (3)
Persamaan Linier Bidang Datar
Jika kita mengoperasikan (1) dan (2) persamaan parameter,
kemudian mengeliminasi pada masing-masing persamaan, nilai πœ†
dan πœ‡. Maka diperoleh nilai :
πœ† =
𝑦 𝑏 π‘₯βˆ’π‘₯1 βˆ’ π‘₯ 𝑏 π‘¦βˆ’π‘¦1
π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯ 𝑏
dan πœ‡ =
π‘₯ π‘Ž π‘¦βˆ’π‘¦1 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯βˆ’π‘₯1
π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯ 𝑏
Kemudian apabila πœ† dan πœ‡ di atas disubs ke persamaan (3),
diperoleh :
𝑧 = 𝑧1 + πœ†π‘§ π‘Ž + πœ‡π‘§ 𝑏
= 𝑧1 +
𝑦 𝑏 π‘₯βˆ’π‘₯1 βˆ’ π‘₯ 𝑏 π‘¦βˆ’π‘¦1
π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯ 𝑏
𝑧 π‘Ž +
π‘₯ π‘Ž π‘¦βˆ’π‘¦1 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯βˆ’π‘₯1
π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯ 𝑏
𝑧 𝑏
𝑧 βˆ’ 𝑧1 =
𝑦 𝑏 π‘₯βˆ’π‘₯1 βˆ’ π‘₯ 𝑏 π‘¦βˆ’π‘¦1
π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯ 𝑏
𝑧 π‘Ž +
π‘₯ π‘Ž π‘¦βˆ’π‘¦1 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯βˆ’π‘₯1
π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯ 𝑏
𝑧 𝑏
𝑧 βˆ’ 𝑧1(π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏) = (𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 βˆ’ π‘₯ 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 )𝑧 π‘Ž + (π‘₯ π‘Ž 𝑦 βˆ’ 𝑦1 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ βˆ’ π‘₯1 )𝑧 𝑏
𝑧 βˆ’ 𝑧1 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ (𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 βˆ’ π‘₯ 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 )𝑧 π‘Ž βˆ’ (π‘₯ π‘Ž 𝑦 βˆ’ 𝑦1 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ βˆ’ π‘₯1 )𝑧 𝑏 = 0
𝑧 βˆ’ 𝑧1 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 βˆ’ π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 = 0
𝑧 βˆ’ 𝑧1 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 + π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 = 0
π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 (𝑧 βˆ’ 𝑧1) = 0
Kemudian dengan membuat permisalan :
π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 = 𝑑𝑒𝑑
𝑧 π‘Ž π‘¦π‘Ž
𝑧 𝑏 𝑦 𝑏
= 𝐴
𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 = 𝑑𝑒𝑑
𝑧 π‘Ž π‘₯ π‘Ž
𝑧 𝑏 π‘₯ 𝑏
= 𝐡
π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 = 𝑑𝑒𝑑
π‘₯ π‘Ž π‘¦π‘Ž
π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏
= 𝐢
Sehingga diperoleh :
𝐴 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝐡 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + C 𝑧 βˆ’ 𝑧1 = 0
Persamaan diatas merupakan Persamaan Linier bidang datar pada dimensi ruang.
Untuk menentukan nilai A,B, dan C karena merupakan hasil
determinan maka dapat dihitung dengan melakukan perkalian
silang (cross product) terhadap kesua vector arah π‘Ž π‘₯ π‘Ž, π‘¦π‘Ž, 𝑧 π‘Ž dan
𝑏 π‘₯ 𝑏, 𝑦 𝑏, 𝑧 𝑏 , yaitu :
𝐴 𝐡 𝐢 =
𝑧 π‘Ž π‘¦π‘Ž
𝑧 𝑏 𝑦 𝑏
𝑖 +
𝑧 π‘Ž π‘₯ π‘Ž
𝑧 𝑏 π‘₯ 𝑏
𝑗 +
π‘₯ π‘Ž π‘¦π‘Ž
π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏
π‘˜
=
𝑖 𝑗 π‘˜
π‘₯ π‘Ž π‘¦π‘Ž 𝑧 π‘Ž
π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏 𝑧 𝑏
Vektor 𝐴 𝐡 𝐢 ini disebut sebagai vector normal dari bidang
datar 𝑉 = 0. Yaitu vector yang tegak lurus dengan bidang tersebut.
Vektor normal ini digunakan untuk menentukan persamaan linier
suatu bidang datar yang persamaan parameternya diketahui,
C o n t o h
Tentuka persamaan vektoris,
parameter, dan linier bidang
datar yang melalui titik berikut :
3,4,1 , βˆ’1, βˆ’1,5 , π‘‘π‘Žπ‘› (1,7,1).
Persamaan vektorisnya adalah :
π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + πœ† π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’ 𝑦1, 𝑧2 βˆ’ 𝑧1 + πœ‡ π‘₯3 βˆ’ π‘₯1, 𝑦3 βˆ’ 𝑦1, 𝑧3 βˆ’ 𝑧1
P e n y e l e s a i a n
= 3,4,1 + πœ† βˆ’1 βˆ’ 3, βˆ’1 βˆ’ 4, 5 βˆ’ 1 + πœ‡ 1 βˆ’ 3, 7 βˆ’ 4, 1 βˆ’ 1
= 3,4,1 + πœ† βˆ’4, βˆ’5, 4 + πœ‡ βˆ’2, 3, 0
Persamaan vektorisnya adalah :
π‘₯ = π‘₯1 + πœ†π‘₯ π‘Ž + πœ‡π‘₯ 𝑏
= 3 βˆ’ 4πœ† βˆ’ 2πœ‡ ………. (1)
𝑦 = 𝑦1 + πœ†π‘¦π‘Ž + πœ‡π‘¦ 𝑏
= 4 βˆ’ 5πœ† + 2πœ‡ ………. (2)
𝑧 = 𝑧1 + πœ†π‘§ π‘Ž + πœ‡π‘§ 𝑏
= 1 + 4πœ† ………. (3)
Persamaan Linear bidang datarnya adalah :
βˆ’4, βˆ’5, 4 Γ— βˆ’2, 3, 0 =
4 βˆ’5
0 3
𝑖 +
4 βˆ’4
0 βˆ’2
𝑗 +
βˆ’4 βˆ’5
βˆ’2 3
π‘˜
= 12𝑖 βˆ’ 8𝑗 βˆ’ 22π‘˜ = 12, βˆ’8, βˆ’22
Jadi, persamaan bidang datar dengan vector normal
12, βˆ’8, βˆ’22 adalah :
𝐴 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝐡 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + C 𝑧 βˆ’ 𝑧1 = 0
12 π‘₯ βˆ’ 3 βˆ’ 8 𝑦 βˆ’ 4 βˆ’ 22 𝑧 βˆ’ 1 = 0
12π‘₯ βˆ’ 36 βˆ’ 8𝑦 + 32 βˆ’ 22𝑧 + 22 = 0
12π‘₯ βˆ’ 8𝑦 βˆ’ 22𝑧 βˆ’ 36 + 32 + 22 = 0
12π‘₯ βˆ’ 8𝑦 βˆ’ 22𝑧 + 18 = 0
Persamaan Normal Hesse Bidang Datar
Persamaan Normal Hesse Bidang Datar adalah persamaan
yang dibentuk oleh vektor normalnya. Misalkan 𝑛 = 𝐴, 𝐢, 𝐡
adalah vector normal dari bidang 𝑉 = 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 =
0, Ξ±, 𝛽, π‘‘π‘Žπ‘› 𝛾 adalah sudut antara 𝑛 dengan sumbu-sumbu
kooordinat (yang arahnya dibentuk oleh vector 𝑖, 𝑗, π‘‘π‘Žπ‘› π‘˜).
Vektor nornam pada
bidang V
cos 𝛼 =
𝑛 βˆ™ 𝑖
𝑛 𝑖
=
𝐴
𝑛
cos 𝛽 =
𝑛 βˆ™ 𝑗
𝑛 𝑗
=
𝐴
𝑛
cos 𝛾 =
𝑛 βˆ™ π‘˜
𝑛 π‘˜
=
𝐴
𝑛
Berdasarkan aturan perkalian titik
diperoleh :
Bentuk diatas juga dapat ditulis dalam bentuk :
cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾 =
𝐴, 𝐡, 𝐢
𝑛
=
𝑛
𝑛
Ini adalah vektor satuan yang searah dengan 𝑛, atau boleh disebut
sebagai vektor normal yang panjangnya satu satuan. Sehingga dapat
ditulis menjadi,
𝑛 = 𝐴, 𝐡, 𝐢 = cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾
Misalkan P adalah jarak dari titik asal (0,0,0) ke bidang V, dan T(x,y,z)
adalah sebarang titik pada bidang V. Maka p adalah proyeksi vektor
posisi 𝑂𝑇 = π‘₯, 𝑦, 𝑧 terhadap 𝑛 yaitu:
𝑝 = 𝑂𝑇 βˆ™ 𝑛
𝑝 = π‘₯, 𝑦, 𝑧 βˆ™ cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾
𝑝 = π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾
Persamaan tersebut dapat ditulis menjadi :
π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 βˆ’ 𝑝 = 0
Inilah yang disebut persamaan normal Hesse bidang datar pada
dimensi tiga.
Untuk merubah persamaan umum bidang datar 𝐴π‘₯
+ 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0 menjadi persamaan normal
Hesse adalah dengan merubahnya menjadi:
𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧
𝑛
=
βˆ’π·
𝑛
Karena nilai p =
βˆ’π·
𝑛
harus bernilai positif, sehingga
jika D bernilai negatif maka persamaan dibagi
dengan 𝑛 . Sebaliknya jika D bernilai negatif, maka
persamaan dibagi dengan βˆ’ 𝑛 .
C o n t o h
Tentukan persamaan Normal Hesse dari bidang datar 12π‘₯ + 8𝑦 + 6𝑧 βˆ’ 24 = 0
Penyelesaian :
Diketahui D = βˆ’24 (negative), maka persamaan dibagi dengan 𝑛
𝑛 = 𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2 = 122 + 82 + 62 = 144 + 64 + 36 = 244 = 2 61
Jadi, persamaan Normal Hesse adalah :
12
2 61
π‘₯ +
8
2 61
𝑦 +
6
2 61
𝑧 =
βˆ’24
2 61
Sudut Antara Dua Bidang Datar
Sudut antara dua bidang datar adalah sudut yang terbentuk di antara vector-
vektor normalnya. Misalkan diketahui vektor-vektor normal 𝑛1 = 𝐴1, 𝐡1, 𝐡1
dan 𝑛2 = 𝐴2, 𝐡2, 𝐡2 , maka untuk meghitung sudut yang terbentuk dapat
menggunakan aturan cosinus yang terdapat dalam perkalian titik (dot product)
yaitu:
𝑛1 βˆ™ 𝑛2 = 𝑛1 βˆ™ 𝑛2 cos ΞΈ
cos ΞΈ =
𝑛1 βˆ™ 𝑛2
𝑛1 βˆ™ 𝑛2
C o n t o h
Tentuka sudut antara bidang 𝑉 = 4π‘₯ = 2 dan W= π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 2𝑧 = 0
Penyelesaian :
Diketahui 𝑛1 = 4, 0, 0 dan 𝑛2 = 1, βˆ’2, 2
cos ΞΈ =
𝑛1 βˆ™ 𝑛2
𝑛1 βˆ™ 𝑛2
cos ΞΈ =
4, 0, 0 βˆ™ 1, βˆ’2, 2
42 + 02 + 02 βˆ™ 12 + (βˆ’2)2+22
=
4
16 βˆ™ 9
=
4
4 βˆ™ 3
==
4
12
=
1
3
πœƒ = cosβˆ’1
1
3
= 70,73Β°
Jarak Titik ke Bidang Datar
Misalkan diketahui suatu bidang datar dengan persamaan
𝑉1 ≑ π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 𝑝, maka cara menetukan jarak
titik P(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) ke bidang 𝑉 adalah :
 Buat bidang 𝑉2 yang melalui titik P dan sejajar bidang 𝑉1 sehingga
vector normal
𝑛1 = 𝑛2
 Diperoleh jarak titik asal ke bidang 𝑉2 adalah 𝑝 Β± 𝑑 (tergantung
letak 𝑉1 dan 𝑉2 terhadap titik asal)
 Diperoleh persamaan 𝑉2 ≑ π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 𝑝 Β± 𝑑
 Karena titik P(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) berada pada bidang 𝑉2 maka memenuhi
π‘₯1 cos 𝛼 + 𝑦1 cos 𝛽 + 𝑦1 cos 𝛾 = 𝑝 Β± 𝑑
 Persamaan tersebut dapat ditulis menjadi :
±𝑑 = π‘₯1 cos 𝛼 + 𝑦1 cos 𝛽 + 𝑦1 cos 𝛾 βˆ’ 𝑝
𝑑 = π‘₯1 cos 𝛼 + 𝑦1 cos 𝛽 + 𝑦1 cos 𝛾 βˆ’ 𝑝
Persamaan di atas adalahrumus untuk mencari jarak antara titik 𝑃 ke
bidang 𝑉1. Adapun jika yang diketahui adalah persamaan bidang
𝑉1 ≑ 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 = 0 maka jarak titik 𝑃 ke bidang 𝑉1 dapat divari
dengan :
𝑑 =
𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷
𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2
Jarak titik P ke
bidang
C o n t o h
Tentukan jarak dari titik 𝑀(3, 0, 0) dengan bidang 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 5𝑧
= 7
Penyelesaian :
𝑑 =
𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷
𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2
𝑑 =
3 3 βˆ’ 2 0 + 5 0 βˆ’ 7
32 + (βˆ’2)2+52
𝑑 =
9 βˆ’ 0 βˆ’ 0 βˆ’ 7
9 + 4 + 25
𝑑 =
2
38
=
2
38

More Related Content

What's hot

Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3AtiqAlghasiaHemalia
Β 
Soal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaSoal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaNida Shafiyanti
Β 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
Β 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksRochimatulLaili
Β 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikStepanyCristy
Β 
geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitikputriyani13
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
Β 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Dian Arisona
Β 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKRaden Ilyas
Β 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantineAcika Karunila
Β 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
Β 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
Β 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
Β 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilNailul Hasibuan
Β 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
Β 

What's hot (20)

Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Β 
Soal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaSoal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbola
Β 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Β 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
Β 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
Β 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
Β 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
Β 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
Β 
geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitik
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Β 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
Β 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Β 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Β 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
Β 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
Β 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
Β 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Β 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Β 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
Β 

Similar to Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri

Bidang datar dalam dimensi tiga (geometri analitik ruang)
Bidang datar dalam dimensi tiga (geometri analitik ruang)Bidang datar dalam dimensi tiga (geometri analitik ruang)
Bidang datar dalam dimensi tiga (geometri analitik ruang)dwinsalsabila
Β 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangFebri Arianti
Β 
resume-vektor
resume-vektorresume-vektor
resume-vektor4905tgc
Β 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
Β 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkarantrisno direction
Β 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxrimanurmalasarispd
Β 
analisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptxanalisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptxSaddamHusain440750
Β 
Garis lurus di ruang
Garis lurus di ruangGaris lurus di ruang
Garis lurus di ruangamahamah4
Β 
Materi Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Materi Pemfaktoran Persamaan KuadratMateri Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Materi Pemfaktoran Persamaan KuadratIndah Lestari
Β 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Gusthyn Ningrum
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Persamaan dan Pertidaksamaan KuadratPersamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Persamaan dan Pertidaksamaan KuadratHERYNUGROHO5
Β 
Hubungan antara parabola dengan garis2
Hubungan antara parabola dengan garis2Hubungan antara parabola dengan garis2
Hubungan antara parabola dengan garis2Wiri Biri Green
Β 
Ppt geometri analit ruang
Ppt geometri analit ruangPpt geometri analit ruang
Ppt geometri analit ruangDevi_viani
Β 
1. vektor dan skalar
1. vektor dan skalar1. vektor dan skalar
1. vektor dan skalarNurrahmah Fitria
Β 
Persamaan Bidang dalam Ruang Dimensi Tiga Kelompok 3 Geometri Analitik | Tadr...
Persamaan Bidang dalam Ruang Dimensi Tiga Kelompok 3 Geometri Analitik | Tadr...Persamaan Bidang dalam Ruang Dimensi Tiga Kelompok 3 Geometri Analitik | Tadr...
Persamaan Bidang dalam Ruang Dimensi Tiga Kelompok 3 Geometri Analitik | Tadr...atikaluthfiyaaf
Β 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
Β 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson methodokti agung
Β 

Similar to Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri (20)

Bidang datar dalam dimensi tiga (geometri analitik ruang)
Bidang datar dalam dimensi tiga (geometri analitik ruang)Bidang datar dalam dimensi tiga (geometri analitik ruang)
Bidang datar dalam dimensi tiga (geometri analitik ruang)
Β 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
Β 
GAR-1.pptx
GAR-1.pptxGAR-1.pptx
GAR-1.pptx
Β 
resume-vektor
resume-vektorresume-vektor
resume-vektor
Β 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
Β 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
Β 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
Β 
analisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptxanalisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptx
Β 
Persamaan Garis Lurus
Persamaan Garis Lurus Persamaan Garis Lurus
Persamaan Garis Lurus
Β 
Garis lurus di ruang
Garis lurus di ruangGaris lurus di ruang
Garis lurus di ruang
Β 
Materi Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Materi Pemfaktoran Persamaan KuadratMateri Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Materi Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Β 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Persamaan dan Pertidaksamaan KuadratPersamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Β 
Hubungan antara parabola dengan garis2
Hubungan antara parabola dengan garis2Hubungan antara parabola dengan garis2
Hubungan antara parabola dengan garis2
Β 
1.4 Perkalian Silang
1.4 Perkalian Silang1.4 Perkalian Silang
1.4 Perkalian Silang
Β 
Ppt geometri analit ruang
Ppt geometri analit ruangPpt geometri analit ruang
Ppt geometri analit ruang
Β 
1. vektor dan skalar
1. vektor dan skalar1. vektor dan skalar
1. vektor dan skalar
Β 
Persamaan Bidang dalam Ruang Dimensi Tiga Kelompok 3 Geometri Analitik | Tadr...
Persamaan Bidang dalam Ruang Dimensi Tiga Kelompok 3 Geometri Analitik | Tadr...Persamaan Bidang dalam Ruang Dimensi Tiga Kelompok 3 Geometri Analitik | Tadr...
Persamaan Bidang dalam Ruang Dimensi Tiga Kelompok 3 Geometri Analitik | Tadr...
Β 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Β 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson method
Β 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
Β 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
Β 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
Β 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
Β 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Β 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Β 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Β 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
Β 

Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri

  • 1. Geometri Analitik Ruang BIDANG DATAR PADA RUANG Dosen : Azis Muslim, M.Pd Oleh : Rahmah Fitri Dosen : Azis Muslim, M.Pd Oleh : Rahmah Fitri
  • 2. Suatu bidang datar dapat ditentukan jika minimal diketahui tiga buah titik pada bidang tersebut yang tidak segaris. Misalkan tiga titik tersebut adalah P(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1), Q(π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2), R(π‘₯3, 𝑦3, 𝑧3). Titik Pada Bidang Datar Sehingga untuk sebarang titik X(π‘₯, 𝑦, 𝑧) pada bidang datar berlaku 𝑃𝑋 = πœ†π‘ƒπ‘„ + πœ‡π‘ƒπ‘… untuk (βˆ’βˆž < πœ† < Persamaan Vektoris Bidang Datar
  • 3. Jika diketahui 𝑂𝑃 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 , sehingga diperoleh persamaan vektoris bidang datar adalah π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + πœ† π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’ 𝑦1, 𝑧2 βˆ’ 𝑧1 + πœ‡ π‘₯3 βˆ’ π‘₯1, 𝑦3 βˆ’ 𝑦1, 𝑧3 βˆ’ 𝑧1 Vektor PQ dan PR disebut vektor arah bidang. Vektor arah merupakan vector yang tidak segaris pada bidang
  • 4. Persamaan vektoris yang melalui titik P(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) dapat dirubah jika kita memisalkan vektor arahnya π‘Ž π‘₯ π‘Ž, π‘¦π‘Ž, 𝑧 π‘Ž dan 𝑏 π‘₯ 𝑏, 𝑦 𝑏, 𝑧 𝑏 . Maka persamaan bidangnya menjadi: π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + πœ† π‘₯ π‘Ž, π‘¦π‘Ž, 𝑧 π‘Ž + πœ‡ π‘₯ 𝑏, 𝑦 𝑏, 𝑧 𝑏 Persamaan Parameter Bidang Datar Persamaan diatas dapat ditulis menjadi tiga persamaan sebagai berikut : π‘₯ = π‘₯1 + πœ†π‘₯ π‘Ž + πœ‡π‘₯ 𝑏………. (1) 𝑦 = 𝑦1 + πœ†π‘¦π‘Ž + πœ‡π‘¦ 𝑏………. (2) 𝑧 = 𝑧1 + πœ†π‘§ π‘Ž + πœ‡π‘§ 𝑏………. (3)
  • 5. Persamaan Linier Bidang Datar Jika kita mengoperasikan (1) dan (2) persamaan parameter, kemudian mengeliminasi pada masing-masing persamaan, nilai πœ† dan πœ‡. Maka diperoleh nilai : πœ† = 𝑦 𝑏 π‘₯βˆ’π‘₯1 βˆ’ π‘₯ 𝑏 π‘¦βˆ’π‘¦1 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯ 𝑏 dan πœ‡ = π‘₯ π‘Ž π‘¦βˆ’π‘¦1 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯βˆ’π‘₯1 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯ 𝑏 Kemudian apabila πœ† dan πœ‡ di atas disubs ke persamaan (3), diperoleh : 𝑧 = 𝑧1 + πœ†π‘§ π‘Ž + πœ‡π‘§ 𝑏 = 𝑧1 + 𝑦 𝑏 π‘₯βˆ’π‘₯1 βˆ’ π‘₯ 𝑏 π‘¦βˆ’π‘¦1 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯ 𝑏 𝑧 π‘Ž + π‘₯ π‘Ž π‘¦βˆ’π‘¦1 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯βˆ’π‘₯1 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯ 𝑏 𝑧 𝑏 𝑧 βˆ’ 𝑧1 = 𝑦 𝑏 π‘₯βˆ’π‘₯1 βˆ’ π‘₯ 𝑏 π‘¦βˆ’π‘¦1 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯ 𝑏 𝑧 π‘Ž + π‘₯ π‘Ž π‘¦βˆ’π‘¦1 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯βˆ’π‘₯1 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ 𝑦 π‘Ž π‘₯ 𝑏 𝑧 𝑏
  • 6. 𝑧 βˆ’ 𝑧1(π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏) = (𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 βˆ’ π‘₯ 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 )𝑧 π‘Ž + (π‘₯ π‘Ž 𝑦 βˆ’ 𝑦1 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ βˆ’ π‘₯1 )𝑧 𝑏 𝑧 βˆ’ 𝑧1 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ (𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 βˆ’ π‘₯ 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 )𝑧 π‘Ž βˆ’ (π‘₯ π‘Ž 𝑦 βˆ’ 𝑦1 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ βˆ’ π‘₯1 )𝑧 𝑏 = 0 𝑧 βˆ’ 𝑧1 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 βˆ’ π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 = 0 𝑧 βˆ’ 𝑧1 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 + π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 = 0 π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 (𝑧 βˆ’ 𝑧1) = 0 Kemudian dengan membuat permisalan : π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 = 𝑑𝑒𝑑 𝑧 π‘Ž π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 𝑦 𝑏 = 𝐴 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 = 𝑑𝑒𝑑 𝑧 π‘Ž π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 π‘₯ 𝑏 = 𝐡 π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 = 𝑑𝑒𝑑 π‘₯ π‘Ž π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏 = 𝐢 Sehingga diperoleh : 𝐴 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝐡 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + C 𝑧 βˆ’ 𝑧1 = 0 Persamaan diatas merupakan Persamaan Linier bidang datar pada dimensi ruang.
  • 7. Untuk menentukan nilai A,B, dan C karena merupakan hasil determinan maka dapat dihitung dengan melakukan perkalian silang (cross product) terhadap kesua vector arah π‘Ž π‘₯ π‘Ž, π‘¦π‘Ž, 𝑧 π‘Ž dan 𝑏 π‘₯ 𝑏, 𝑦 𝑏, 𝑧 𝑏 , yaitu : 𝐴 𝐡 𝐢 = 𝑧 π‘Ž π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 𝑦 𝑏 𝑖 + 𝑧 π‘Ž π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 π‘₯ 𝑏 𝑗 + π‘₯ π‘Ž π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏 π‘˜ = 𝑖 𝑗 π‘˜ π‘₯ π‘Ž π‘¦π‘Ž 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏 𝑧 𝑏 Vektor 𝐴 𝐡 𝐢 ini disebut sebagai vector normal dari bidang datar 𝑉 = 0. Yaitu vector yang tegak lurus dengan bidang tersebut. Vektor normal ini digunakan untuk menentukan persamaan linier suatu bidang datar yang persamaan parameternya diketahui,
  • 8. C o n t o h Tentuka persamaan vektoris, parameter, dan linier bidang datar yang melalui titik berikut : 3,4,1 , βˆ’1, βˆ’1,5 , π‘‘π‘Žπ‘› (1,7,1).
  • 9. Persamaan vektorisnya adalah : π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + πœ† π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’ 𝑦1, 𝑧2 βˆ’ 𝑧1 + πœ‡ π‘₯3 βˆ’ π‘₯1, 𝑦3 βˆ’ 𝑦1, 𝑧3 βˆ’ 𝑧1 P e n y e l e s a i a n = 3,4,1 + πœ† βˆ’1 βˆ’ 3, βˆ’1 βˆ’ 4, 5 βˆ’ 1 + πœ‡ 1 βˆ’ 3, 7 βˆ’ 4, 1 βˆ’ 1 = 3,4,1 + πœ† βˆ’4, βˆ’5, 4 + πœ‡ βˆ’2, 3, 0 Persamaan vektorisnya adalah : π‘₯ = π‘₯1 + πœ†π‘₯ π‘Ž + πœ‡π‘₯ 𝑏 = 3 βˆ’ 4πœ† βˆ’ 2πœ‡ ………. (1) 𝑦 = 𝑦1 + πœ†π‘¦π‘Ž + πœ‡π‘¦ 𝑏 = 4 βˆ’ 5πœ† + 2πœ‡ ………. (2) 𝑧 = 𝑧1 + πœ†π‘§ π‘Ž + πœ‡π‘§ 𝑏 = 1 + 4πœ† ………. (3)
  • 10. Persamaan Linear bidang datarnya adalah : βˆ’4, βˆ’5, 4 Γ— βˆ’2, 3, 0 = 4 βˆ’5 0 3 𝑖 + 4 βˆ’4 0 βˆ’2 𝑗 + βˆ’4 βˆ’5 βˆ’2 3 π‘˜ = 12𝑖 βˆ’ 8𝑗 βˆ’ 22π‘˜ = 12, βˆ’8, βˆ’22 Jadi, persamaan bidang datar dengan vector normal 12, βˆ’8, βˆ’22 adalah : 𝐴 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝐡 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + C 𝑧 βˆ’ 𝑧1 = 0 12 π‘₯ βˆ’ 3 βˆ’ 8 𝑦 βˆ’ 4 βˆ’ 22 𝑧 βˆ’ 1 = 0 12π‘₯ βˆ’ 36 βˆ’ 8𝑦 + 32 βˆ’ 22𝑧 + 22 = 0 12π‘₯ βˆ’ 8𝑦 βˆ’ 22𝑧 βˆ’ 36 + 32 + 22 = 0 12π‘₯ βˆ’ 8𝑦 βˆ’ 22𝑧 + 18 = 0
  • 11. Persamaan Normal Hesse Bidang Datar Persamaan Normal Hesse Bidang Datar adalah persamaan yang dibentuk oleh vektor normalnya. Misalkan 𝑛 = 𝐴, 𝐢, 𝐡 adalah vector normal dari bidang 𝑉 = 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0, Ξ±, 𝛽, π‘‘π‘Žπ‘› 𝛾 adalah sudut antara 𝑛 dengan sumbu-sumbu kooordinat (yang arahnya dibentuk oleh vector 𝑖, 𝑗, π‘‘π‘Žπ‘› π‘˜). Vektor nornam pada bidang V
  • 12. cos 𝛼 = 𝑛 βˆ™ 𝑖 𝑛 𝑖 = 𝐴 𝑛 cos 𝛽 = 𝑛 βˆ™ 𝑗 𝑛 𝑗 = 𝐴 𝑛 cos 𝛾 = 𝑛 βˆ™ π‘˜ 𝑛 π‘˜ = 𝐴 𝑛 Berdasarkan aturan perkalian titik diperoleh : Bentuk diatas juga dapat ditulis dalam bentuk : cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾 = 𝐴, 𝐡, 𝐢 𝑛 = 𝑛 𝑛
  • 13. Ini adalah vektor satuan yang searah dengan 𝑛, atau boleh disebut sebagai vektor normal yang panjangnya satu satuan. Sehingga dapat ditulis menjadi, 𝑛 = 𝐴, 𝐡, 𝐢 = cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾 Misalkan P adalah jarak dari titik asal (0,0,0) ke bidang V, dan T(x,y,z) adalah sebarang titik pada bidang V. Maka p adalah proyeksi vektor posisi 𝑂𝑇 = π‘₯, 𝑦, 𝑧 terhadap 𝑛 yaitu: 𝑝 = 𝑂𝑇 βˆ™ 𝑛 𝑝 = π‘₯, 𝑦, 𝑧 βˆ™ cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾 𝑝 = π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 Persamaan tersebut dapat ditulis menjadi : π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 βˆ’ 𝑝 = 0 Inilah yang disebut persamaan normal Hesse bidang datar pada dimensi tiga.
  • 14. Untuk merubah persamaan umum bidang datar 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0 menjadi persamaan normal Hesse adalah dengan merubahnya menjadi: 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 𝑛 = βˆ’π· 𝑛 Karena nilai p = βˆ’π· 𝑛 harus bernilai positif, sehingga jika D bernilai negatif maka persamaan dibagi dengan 𝑛 . Sebaliknya jika D bernilai negatif, maka persamaan dibagi dengan βˆ’ 𝑛 .
  • 15. C o n t o h Tentukan persamaan Normal Hesse dari bidang datar 12π‘₯ + 8𝑦 + 6𝑧 βˆ’ 24 = 0 Penyelesaian : Diketahui D = βˆ’24 (negative), maka persamaan dibagi dengan 𝑛 𝑛 = 𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2 = 122 + 82 + 62 = 144 + 64 + 36 = 244 = 2 61 Jadi, persamaan Normal Hesse adalah : 12 2 61 π‘₯ + 8 2 61 𝑦 + 6 2 61 𝑧 = βˆ’24 2 61
  • 16. Sudut Antara Dua Bidang Datar Sudut antara dua bidang datar adalah sudut yang terbentuk di antara vector- vektor normalnya. Misalkan diketahui vektor-vektor normal 𝑛1 = 𝐴1, 𝐡1, 𝐡1 dan 𝑛2 = 𝐴2, 𝐡2, 𝐡2 , maka untuk meghitung sudut yang terbentuk dapat menggunakan aturan cosinus yang terdapat dalam perkalian titik (dot product) yaitu: 𝑛1 βˆ™ 𝑛2 = 𝑛1 βˆ™ 𝑛2 cos ΞΈ cos ΞΈ = 𝑛1 βˆ™ 𝑛2 𝑛1 βˆ™ 𝑛2
  • 17. C o n t o h Tentuka sudut antara bidang 𝑉 = 4π‘₯ = 2 dan W= π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 2𝑧 = 0 Penyelesaian : Diketahui 𝑛1 = 4, 0, 0 dan 𝑛2 = 1, βˆ’2, 2 cos ΞΈ = 𝑛1 βˆ™ 𝑛2 𝑛1 βˆ™ 𝑛2 cos ΞΈ = 4, 0, 0 βˆ™ 1, βˆ’2, 2 42 + 02 + 02 βˆ™ 12 + (βˆ’2)2+22 = 4 16 βˆ™ 9 = 4 4 βˆ™ 3 == 4 12 = 1 3 πœƒ = cosβˆ’1 1 3 = 70,73Β°
  • 18. Jarak Titik ke Bidang Datar Misalkan diketahui suatu bidang datar dengan persamaan 𝑉1 ≑ π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 𝑝, maka cara menetukan jarak titik P(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) ke bidang 𝑉 adalah :  Buat bidang 𝑉2 yang melalui titik P dan sejajar bidang 𝑉1 sehingga vector normal 𝑛1 = 𝑛2  Diperoleh jarak titik asal ke bidang 𝑉2 adalah 𝑝 Β± 𝑑 (tergantung letak 𝑉1 dan 𝑉2 terhadap titik asal)  Diperoleh persamaan 𝑉2 ≑ π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 𝑝 Β± 𝑑  Karena titik P(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) berada pada bidang 𝑉2 maka memenuhi π‘₯1 cos 𝛼 + 𝑦1 cos 𝛽 + 𝑦1 cos 𝛾 = 𝑝 Β± 𝑑  Persamaan tersebut dapat ditulis menjadi : ±𝑑 = π‘₯1 cos 𝛼 + 𝑦1 cos 𝛽 + 𝑦1 cos 𝛾 βˆ’ 𝑝 𝑑 = π‘₯1 cos 𝛼 + 𝑦1 cos 𝛽 + 𝑦1 cos 𝛾 βˆ’ 𝑝
  • 19. Persamaan di atas adalahrumus untuk mencari jarak antara titik 𝑃 ke bidang 𝑉1. Adapun jika yang diketahui adalah persamaan bidang 𝑉1 ≑ 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 = 0 maka jarak titik 𝑃 ke bidang 𝑉1 dapat divari dengan : 𝑑 = 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷 𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2 Jarak titik P ke bidang
  • 20. C o n t o h Tentukan jarak dari titik 𝑀(3, 0, 0) dengan bidang 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 5𝑧 = 7 Penyelesaian : 𝑑 = 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷 𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2 𝑑 = 3 3 βˆ’ 2 0 + 5 0 βˆ’ 7 32 + (βˆ’2)2+52 𝑑 = 9 βˆ’ 0 βˆ’ 0 βˆ’ 7 9 + 4 + 25 𝑑 = 2 38 = 2 38