SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN
KONSTRUKSI
1
M. Mushanif Mukti
mmushanifmukti@gmail.com
Curriculum Vitae
Nama : Ir. M. Mushanif Mukti, MKKK, CSP
Tempat, tgl lahir : Purwokerto, 16 Mei 1951
Alamat : Kav Marinir Blok AC 5 /11-12
Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Pendidikan : S1 Teknik Sipil , Universitas Gadjah Mada 1978
S2 Magister K3, Universitas Indonesia 2006
Program S3 di UNJ
Pengalaman : Kepala Bagian Perencanaan PT Tricon Jaya (1979)
Kep. Bag. Perencanaan & Evaluasi Proyek, PT WIKA (1980-1985)
Manajer Konstruksi Proyek Gedung, PT Wijaya Karya (1986-1989)
Manajer Proyek Gedung, PT Wijaya Karya (1989-1994)
Manajer QA Div. Realti, PT Wijaya Karya (1995-1997);
Manajer Operasi Div. Sipil Umum, PT Wijaya Karya (2002-2003)
Manajer Biro Pengendalian Produksi,WIKA (1998-2001), (2004-2006)
Pekerjaan : Konsultan MK, SMK3 ; Instruktur , Dosen, Penilai Ahli Konstruksi LPJKN
Org. Profesi : Ketua III , DPP Asosiasi Ahli K3 Konstruksi Indonesia (A2K4-I)
Anggota Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI)
Anggota Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia (IAKKI)
Keselamatan Bapak
menentukan masa
depan saya lho,
Habis kalau bapak
celaka, siapa yang
akan membiayai
saya ??
Continual
Improvement I .
KEBIJAKAN K3
II.
PERENCANAAN K3
III.
PELAKSANAAN
RENCANA K3
IV.
PEMANTAUAN &
EVALUASI
KINERJA K3
V.
PENINJAUAN
& PENINGKATAN
KINERJA K3
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DANA
KESEHATAN KERJA (SMK3)
(PP NO 50/2012)
Plan
Do
Check
Action
II. PERENCANAAN K3
1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO &
PENGENDALIAN RISIKO (HIRADC)
2. PEMENUHAN UU/PP/PERMEN
3. PERUMUSAN TUJUAN & SASARAN K3
4. PENETAPAN PROGRAM K3
III. PELAKSANAAN RENCANA K3
1. SUMBER DAYA, ORGANISASI & TG-JAWAB
2. KOMPETENSI, PELATIHAN & KEPEDULIAN
3. KOMUNIKASI, KETERLIBATAN & KONSULTASI
4. DOKUMENTASI
5. PENGENDALIAN DOKUMEN
6. PENGENDALIAN OPERASIONAL
7. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
IV. PEMANTAUAN &
EVALUASI KINERJA K3
1. PENGUKURAN & PEMANTAUAN
2. EVALUASI KEPATUHAN
3. PENYELIDIKAN INSIDEN,
KETIDAKSESUAIAN, TINDAKAN
PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN
4. PENGENDALIAN REKAMAN
5. AUDIT INTERNAL
V. PENINJAUAN &
PENINGKATAN
KINERJA K3
I. KEBIJAKAN K3
PENINGKATAN
BERKELANJUTAN
SMK3
MANAJEMEN RISIKO K3
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO & PENGENDALIAN RISIKO
(Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control =
HIRADC)
PROSES MANAJEMEN RISIKO K3
Persiapan: Menetapkan konteks.
Pertimbangkan tugas, kegiatan, proses
pekerjaan, kondisi bahan, alat, lingkungan
kerja dan praktek-praktek, untuk penilaian
Langkah 1:
Mengidentifikasi Bahaya
Langkah 2:
Menilai &
Memproritaskan Risiko
Langkah 3:
Memutuskan Tindakan
Pengendalian Risiko &
Hirarkinya
Langkah 4:
Menerapkan Tidakan
Pengendalian Risiko
Langkah 5:
Memantau & Meninjau
Ulang Tindakan
Pengendalian Risiko
Harus dilakukan
konsultasi pada
setiap Langkah
*)
**)
**)
**)
1. Mengidentifikasi Bahaya,
2. Menilai & Memprioritaskan Risiko,
3. Menetapkan Pengendalian Risiko,
4. Menerapkan Pengendalian Risiko,
5. Memantau dan Meninjau Ulang
Pengendalian Risiko
5 LANGKAH KEGIATAN MANAJEMEN
RISIKO
SEBELUM PROYEK
DILAKSANAKAN
(IBPPR / HIRADC)
SELAMA PROYEK
DILAKSANAKAN
HIRADC : Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko /
(Hazard Identifikation Risk Assessment and Determining Control)
PENGERTIAN
9
• Risiko K3 Konstruksi adalah ukuran kemungkinan
kerugian terhadap keselamatan umum, harta benda,
jiwa manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari
sumber bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan
konstruksi.
• Manajemen Risiko adalah proses pengelolaan terhadap
risiko yang dimulai dari kegiatan mengidentifikasi
bahaya, menilai tingkat risiko, dan menetapkan upaya
pengendalian risiko.
• Penilaian Tingkat Risiko K3 Konstruksi dapat dilakukan
dengan memadukan nilai kekerapan/frekuensi
terjadinya peristiwa bahaya K3 dengan keparahan/
kerugian/dampak kerusakan yang ditimbulkannya.
PENGERTIAN
10
BAHAYA:
Segala kondisi yang dapat merugikan baik cidera atau
kerugian lainnya, atau Bahaya adalah sumber, situasi
atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau
sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya
MANAJEMEN RISIKO
Bagian yang tidak terpisahkan dari Manajemen Proses.
Manajemen risiko adalah bagian dari proses kegiatan
didalam organisasi dan pelaksananya terdiri dari multi
disiplin keilmuan dan latar belakang, manajemen risiko
adalah proses yang berjalan terus menerus.
DANGER
Tali
rantas
INSIDENT
ACCIDENT
Tali
putus
putus
NEAR-MISS
HAZARD
BAHAYA
SANGAT
BAHAYA
Konsep Hazard, Danger, Incident, Accident dan Risk
BAHAYA
 Sesuatu/sumber yang berpotensi
menimbulkan cedera / sakit/
kerusakan/ kerugian pada (proses
kerja, properti dan lingkungan).
M. Mushanif Mukti 13
4 KATEGORI BAHAYA:
a. Bahaya nyata, yaitu bahaya yang jelas kelihatan dan dapat
dirasakan, seperti mesin-mesin peralatan yang tidak diberi
pelindung, kerusakan bangunan, peralatan listrik yang cacat,
rem kendaraan yang tidak pakem dsb.
b. Bahaya tersembunyi (latent), yaitu bahaya yang tidak tampak
dan sulit dirasakan, seperti instalasi listrik, uap beracun, atau
suara berfrekuensi tinggi.
c. Bahaya yang berkembang, yaitu bahaya yang tidak segera
dikenali dan akan berkembang sepanjang waktu, misalnya
pemakaian ban karet pada mobil-crane, kabel baja yang
kawatnya mulai putus-putus, suara bising yang menyebakan
tuli, kulit tubuh terkena larutan kimia yang bisa menyebabkan
sakit kulit dsb.
d. Bahaya sementara, yaitu bahaya yang kadang-kadang muncul,
misalnya ketika beban mesin terlalu berat (overload), listrik
atau mesin yang kadang-kadang mati.
PENGENALAN POTENSI BAHAYA
14
DIMANA SIH
BAHAYA
ITU ?
SUMBER BAHAYA
• LINGKUNGAN (Alam, Fisik, Sosial, Ekonomi
dlsb)
• PROSES (FS, DED, Tender, Konstruksi, Operasi,
Pemeliharaan, Renovasi, Pembongkaran)
• ALAT (Alat Konstruksi, Perkakas,
• MATERIAL (B3)
• PERSONIL (Kompetensi, kedisiplinan,
kebugaran dlsb)
APA SAJA BAHAYA PADA UMUMNYA KETIKA
BEKERJA DI KETINGGIAN?
• Meski jelas berbahaya, bekerja pada
ketinggian seharusnya tidak menciptakan
bahaya bagi siapa pun dalam proyek
konstruksi.
• Luangkan 10 menit untuk memikirkan
mengapa bahaya muncul, dan daftar sepuluh
kemungkinan penyebabnya.
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
BAHAYA UMUM SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN
1. Desain konseptual pekerjaan permanen yang buruk
2. Desain struktur yang buruk
3. Desain fungsional yang buruk
4. Perencanaan lingkungan, waktu & cuaca tidak memadai
5. Elemen struktural dipasang/diereksi dengan cara salah
6. Desain tempat kerja yang buruk (atau tidak ada)
7. Sistem sinyal (manual/mekanis/elektronis) tak berfungsi
8. Elemen & peralatan yang digunakan tak sesuai design atau
rencana
9. Tepi dan bukaan yang tidak diproteksi
10. Beban terpasang dengan tidak aman
11. Pelepasan tekanan (pompa beton)
PENYEBAB & BAHAYANYA
a. Pekerja ditempatkan dalam posisi sangat berbahaya
b. Pekerja menangani beban amat berat/canggung shg jatuh
c. Jatuh karena runtuhnya sebagian pekerjaan permanen
d. Pekerja tewas jatuh atau tertimpa elemen atau peralatan
e. Mesin, onderdil mesin, material, puing, & beban yg jatuh
f. Tertimpa, terbentur peralatan yang tergelincir
g. Terdampak pelepasan tekanan
h. Jatuh dari instalasi dan alat
i. Jatuh disebabkan terkena ayunan beban, pabrik dan alat
j. Tungkai atau badan yang tergencet struktur atau mesin
k. Kerusakan fisiologis terkena paparan cuaca
l. Ergonomi buruk
m. Kerusakan fisiologis/psikologis akibat stres kerja
berbahaya
n. Stres akibat lingkungan yang buruk
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
• Tentu saja itu hanya daftar beberapa bahaya
utama, tetapi sesungguhnya masih banyak lagi
bahaya yang spesifik untuk proyek-proyek
tertentu.
• Setiap proyek harus dinilai secara khusus dan
semua bahaya harus diidentifikisasi dan
diperhitungkan secara cermat.
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
v
Prosedur identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya
1. Mengakomodasi kegiatan rutin.
2. Mengakomodasi kegiatan non rutin.
3. Kegiatan semua orang yang memiliki akses di tempat kerja.
4. Perilaku manusia, kemampuan dan faktor manusia lainnya.
5. Mengidentifikasi bahaya yang berasal dari luar tempat kerja
yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan personil
di tempat kerja.
6. Bahaya yang ada di sekitar tempat kerja dikaitkan dengan
kegiatan kerja penyedia jasa.
7. Sarana dan prasarana, peralatan dan bahan di tempat kerja
yang disediakan oleh penyedia jasa atau pihak lain.
8. Modifikasi pada SMK3 termasuk perubahan sementara dan
dampaknya pada operasi, proses dan kegiatannya.
9. Beberapa kewajiban perundangan yang digunakan terkait
dengan penilaian risiko dan penerapan pengendaliannya.
10. Desain lokasi kerja, proses, instalasi, mesin/peralatan, prosedur
operasi dan instruksi kerja termasuk penyesuaian terhadap
kemampuan manusia.
20
M. Mushanif Mukti 21
JENIS BAHAYA CONTOH BAHAYA KECELAKAAN
A
BAHAYA JATUH
Hazards due to Falls
Bekerja di ketinggian, perancah tanpa
tangga, tanpa railing pelindung jatuh, dll.
Pekerja jatuh /
tertimpa
B
BAHAYA PERANCANGAN
Design hazards
Struktur bangunan, perancah dsb tidak di-
hitung sesuai dg standar/persyaratan, dll.
Ambruk, peker
ja tertimpa
C
BAHAYA MATERIAL
Hazards of material
Material berbahaya/beracun dipakai, di-
simpan & dibuang tdk sesuai persyaratan
BBM bocor,
kebakaran
D
BAHAYA PERALATAN
Hazards of Equipment
Kondisi alat tidak layak pakai, operator tak
kompeten, kapasitas alat tidak sesuai,
bagian mesin bergerak tidak dilindungi dll.
Alat terguling,
menimpa/me-
nabrak pekerja
F
BAHAYA METODE KERJA
Hazards of work
methods
Metode kerja tidak ada, tidak sesuai
persyaratan/standar, atau tidak dipatuhi
Struktur runtuh
longsor dsb.
G
BAHAYA LISTRIK
Electrical hazards
Jenis material, perancangan, pemasangan
& pemakaian listrik tak sesuai persyaratan
Pekerja t’sengat
listrik, terbakar
H
RUANG TERBATAS
Confined Space hazards
Ruang/tangki/sumur/saluran/lubang
bawah tanah, mengandung udara beracun
Terhirup gas
beracun
I
BAHAYA LONGSOR
Landslide hazards
Dinding tebing galian tanah kedalaman >1.2
m tidak dipasang turap dan shoring
Longsor , me-
nimbun pekerja
J Dan jenis bahaya lain nya
Bahaya fisika, kimia, biologi, ergonomi,
psiko-sosial
Penyakit akibat
kerja (PAK)
CONTOH JENIS JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
FAKTOR FAKTOR BAHAYA KESEHATAN KERJA
• Kebisingan
• Pencahayaan
• Tekanan
• Radiasi
• Suhu ekstrim
• Gataran
• Partikulat
• G
• P
• C
>Flamable, ekplosif
>Beracun
>Iritant, Korosif,
>Karsinogen,Alergen
• Virus
• Serangga
• Bakteri
• Jamur, dll
 Sakit punggung
 Terkilir
 Carpal syndrome
 Cacat permanen
• Stress beban kerja,
• Pelecehan, kekerasan
• Intoleran, dll
• Salah posisi
• Gerakan janggal
• Gerak monoton
• Letak tidak sesuai
 DB, HIV, MALARIA dsb
 INFEKSI
 BISA / RACUN
 ALERGI
 dll
 Gangguan mental
 Depresi , Gelisah
 Tidak konsentrasi
Iritasi kulit
Keracunan
Catat pancaindera
Kanker, Alergi, dll
 Tuli
 Buta
 Depresi
 Kanker
 Kelelahan fisik
 Jaringan otot rusah
 Silikosis, asbestosis
BAHAYA
FISIK
BAHAYA
KIMIA
BAHAYA
BIOLOGI
BAHAYA
ERGONOMI
BAHAYA
PSIKOLOGI
> Tingkat paparan
> Dosis–respon:
> Konsentrasi
> Intensitas
> Lama paparan
> Tingkat paparan
> Dosis–respon:
> Konsentrasi
> Intensitas
> Lama paparan
> Intensitas
> Lama paparan
> Imunitas
> Sensitivitas
> Lama paparan
R
I
S
I
K
O
> Intensitas
> immunitas
> Sensitivitas
K
a
d
a
r
x
w
a
k
t
u
23
 Identifikasi Bahaya: Mengenali jenis-jenis bahaya yang ada
pada berbagai sumber bahaya (proses, material, alat, lingkungan,
dan pekerja) yang berpotensi menyebab- kan timbulnya risiko
kecelakaan dan sakit akinat kerja
 Penilaian Risiko: Menentukan tingkat kekerapan dan
keparahan kemungkinan terjadinya kecelakaan dari setiap
jenis bahaya, dan menentukan peringkat risiko nya dengan
mengalikan tingkat kekerapan dan tingkat keparahan
 Pengendalian Risiko: Melakukan penurunan derajat
kekerapan dan keparahan yang ada dengan menggunakan
berbagai alternatif metode dll
 Monitor dan Review: Monitor dan review hasil sistem
manajemen risiko yang dilakukan serta mengidentifikasi
perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.
 Komunikasi dan konsultasi; Komunikasi dan konsultasi
dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk
tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.
PENGERTIAN
MANAJEMEN RESIKO
HI-RA-DC
HIRARKI PENGENDALIAN
Eliminasi
Subsitusi
Pengendalian Rekayasa
Pengend. Administrasi
Alat Pelindung Diri
Frekuensi
Mungkin
Jarang
Sering
Keparahan
Ringan
Berat
Fatal
PERINGKAT RISIKO
PERINGKAT RISIKO
TINGGI
SEDANG
KECIL
v
RISIKO K3
Risiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi
terjadinya peristiwa K3 dg akibat yg ditimbulkannya dalam
kegiatan konstruksi.
 Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu peluang/probability
dan akibat/konsekuensi
 RISIKO = Frekuensi/Peluang x Severity/Akibat
25
M. Mushanif Mukti 26
RISIKO = KEMUNGKINAN KERUGIAN
JIKA TERJADI KECELAKAAN
TINGKAT FREQUENCY
TERJADINYA JENIS
KECELAKAAN YANG
SAMA
TINGKAT SEVERITY
(KEPARAHAN AKIBAT)
JENIS KECELAKAAN
YANG SAMA
> SERING = 3
> AGAK SERING = 2
> JARANG = 1
> PARAH = 3
> SEDANG = 2
> RINGAN = 1
X
TINGKAT RISIKO
FREQUENCY
SEVERITY
SERING
3
AGAK SERING
2
JARANG
1
• PARAH
3
9
TERTINGGI
6
TINGGI
3
SEDANG
• SEDANG
2
6
TINGGI
4
SEDANG
2
RENDAH
• RINGAN
1
3
SEDANG
2
RENDAH
1
TERENDAH
X
RISIKO
KATEGORI TINGKAT RISIKO K3
 Risiko Tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi
yg pelaksanaannya berisiko sangat
membahayakan keselamatan umum, harta benda,
jiwa manusia, dan lingkungan serta terganggunya
kegiatan konstruksi.
 Risiko Sedang, Mencakup pekerjaan konstruksi
yg pelaksanaannya dpt berisiko membahayakan
keselamatan umum, harta benda dan jiwa manusia
serta terganggunya kegiatan konstruksi.
 Risiko Kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yg
pelaksanaannya tidak membahayakan
keselamatan umum dan harta benda serta
terganggunya kegiatan konstruksi. 27
PENILAIAN RISIKO K3
nilai 1 = Jarang terjadi
nilai 2 = Kadang-kadang terjadi
nilai 3 = Sering terjadi
• nilai 1= luka ringan
• nilai 2 = luka sedang
• nilai 3 = luka berat, cacat, kematian
KERAPAN/FREKUENCYI
KEPARAHAN/SEVERITY
TINGKAT RISIKO = PELUANG X AKIBAT
Tingkat Risiko
Kegiatan
adalah nilai
rata-rata
risiko
nilai 1 dan 2 = Risiko rendah
nilai 3 dan 4 = Risiko sedang
nilai 6 dan 9 = Risiko tinggi
ELIMINASI
MENIADAKAN BAHAYA SELURUHNYA DENGAN
MEMBUANGNYA DARI TEMPAT KERJA
SUBSTITUSI
MENGGANTI KEGIATAN, METODE, PROSES, MATERIAL
ATAU ALAT DENGAN YANG LEBIH RENDAH BAHAYANYA
REKAYASA
MENGISOLASI / MEMISAHKAN BAHAYA DARI PEKERJA
DENGAN BANTUAN MEKANIS / TEKNOLOGI
ADMINISTRASI
MENERAPKAN PRAKTEK KERJA & PROSEDUR SELAMAT,
KEBIJAKAN, PELATIHAN/INDUKSI, IJIN KERJA
ALAT ELINDUNG DIRI (APD)
MENGENAKAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG SESUAI
UNTUK MENUTUI DAN MELINDUNGI PEKERJA
PENGEN
DALIAN
PALING
EFEKTIF
PENGEN
DALIAN
KURANG
EFEKTIF
JKS-Bintek k3 2014
ELIMI
NASI
1
2
SUBSTITUSI
3
PENGENDALIAN
REKAYASA, ISOLASI
4
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
& PRAKTIK KERJA
5
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
PALING
EFEKTIF
KURANG
EFEKTIF
MERUBAH KONDISI :
> SUBSTITUSI spy risiko
turun
MERUBAH KONDISI :
 REKAYASA ubah
sistem pek
 ISOLASI orang dr
smber bahaya
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
MERUBAH
ORANG :
Melakukan
tindakan
Administratip
mengurangi
cedera
WAJIB
PAKAI
APD
Cara melakukan Penilaian resiko bahaya.
2 3
CARA MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO
Dari statistik pemberitaan tentang kecelakaan galian longsor,
maka dari segi tingkat frekuensi termasuk kategori agak
sering terjadi (kita nilai F = 2), dan tingkat keparahan yang
umumnya diberitakan adalah tertimbun hingga meninggal
dunia (kita nilai S = 3)
2 3 6
tinggi
2
utama
PENETAPAN TINGKAT RESIKO & SKALA
PRIORITAS
Menetapkan Pengendalian Risiko Bahaya
 Menyusun Rencana Pengendalian Risiko
 Melakukan penetapan Pengendalian Risiko
 Mengevaluasi Pengendalian Risiko
CONTOH MENYUSUN RENCANA PENGENDALIAN RISIKO
Mencegah galian longsor, tertimbun dan tenggelam :
Harus didasarkan pada hirarki Pengendalian Risiko:
1. Upaya eliminasi, tidak dimungkinkan.
2. Upaya Pengendalian rekayasa:
a. substitusi supaya tingkat risiko turun tidak bisa
b. isolasi orang dari sumber bahaya tidak mungkin
c. Rekayasa merubah sistem pekerjaan Proteksi, dengan memberi
turap (dinding penahan Tanah)
d. Menggunakan metoda kerja selamat.
3. Upaya Pengendalian Administratip:
a. menerapkan prosedur operasi standar, Ijin Kerja
b. Barikade, safety zone, rambu rambu, life line
4, Upaya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD):
a. Pelampung dan life line
b. Saveti helmet
c. Safety shoes
d. Safety Vest
e. Safety harness dll
MELAKUKAN PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO
MENGEVALUASI PENGENDALIAN RISIKO
a. Melakukan pemantauan efektifitas tindakan
pengendalian yang diterapkan apakah telah cukup efektif
b. Melakukan perbaikan upaya pengendalian risiko secara
terintegrasi
Tunjukan dan sebutkan bahaya apa saja yang ada dalam gambar dibawah ini
1 2 3
C
B
A
JKS-BINTEK SMK3-2014
39
Identifikasi bahaya – menilai risiko - mengendalikannya….
TUJUAN
40
* Meningkatkan dan mempertajam naluri
kewaspadaan karyawan terhadap potensi-
potensi bahaya di lingkungan kerja.
* Meningkatkan cara berpikir yang sistimatis dari karyawan
dalam mengendalikan hazards
* Melibatkan karyawan dalam pencegahan kecelakaan
* Mendukung manajemen dalam upaya mengurangi atau
meniadakan angka kecelakaan.
41
PENYEBAB LANGSUNG KECELAKAAN
PERUBAHAN
CARA
BERPKIR
PERILAKU
BERBAHAYA
LINGKUNGAN
BERBAHAYA
FAKTOR
LAIN
1
2
3
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)
• Menjalankan Mesin/
Peralatan tanpa
wewenang
• Menjalankan Mesin/
Peralatan dgn kecepatan
yg tidak semestinya
• Membuat Alat Pengaman
tidak berfungsi
• Lalai menggunakan APD
• Mengangkat barang
dengan cara yg salah
• Mengambil posisi pada tempat
yang berbahaya
• Membetulkan mesin dalam
keadaan jalan
• Lalai memberikan peringatan atau
lupa mengamankan tempat kerja
• Bersenda gurau tidak pada
tempatnya
• Memaksakan diri untuk bekerja
walaupun sakit
• Merancang /memasang peralatan
tanpa pengaman
KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)
• Pelindung atau
pembatas/pengaman yang
tidak memadai
• Peralatan/ perkakas dan
bahan yang rusak tetap
digunakan
• Penempatan barang yang
salah
• Sistem peringatan yang
tidak memadai
• Pengabaian terhadap
perkiraan bahaya
kebakaran/peledakan
• Kebersihan lingkungan kerja
yang jelek
• Polusi udara di ruangan kerja
(gas, uap, asap, debu, dsb.)
• Kebisingan yang berlebihan
• Pemaparan Radiasi
• Ventilasi yang tidak memadai
• Penerangan yang tidak
memadai
DANGER adalah situasi di mana seorang
individu BERISIKO TINGGI atau RENTAN
terhadap kemungkinan kecelakaan karena
belum diambil tindakan pencegahan
Merupakan suatu tingkat kondisi sumber
bahaya, telah teridentifikasi yang dapat
muncul kapan saja
Hazardous substances are classified according
to their long term health effects, while dangerous
goods are classified by their immediate physical
and / or chemical effects.
Salah satu teori kecelakaan
yang sering digunakan
untuk menganalisis
penyebab kecelakaan
konstruksi adalah teori
domino kecelakaan,
kombinasi teori Frank E.
Bird dan Haddon, yang
menyebutkan bahwa setiap
kecelakaan memiliki 3 level
penyebab yaitu penyebab
langsung (direct causes),
penyebab tidak langsung
(indirect causes) dan
penyebab dasar (basic
causes) atau akar penyebab
(root causes).
TEORI KECELAKAAN
DEFINISI KECELAKAAN
Kejadiannya tiba-tiba; Tidak diduga dan
Tidak dikehendaki; Mengganggu proses; bahkan
menimbulkan kerugian
DEFINISI INSIDEN
Kejadiannya tiba-tiba; Tidak diduga dan
Tidak dikehendaki; Seedikit mengganggu proses;
Tidak menimbulkan kerugian yang signifikan
 RISIKO ADALAH KEMUNGKINAN TERJADINYA
KERUGIAN JIWA/ CEDERA PADA ORANG,
HARTA ATAU LINGKUNGAN KARENA ADANYA
BAHAYA YANG TERIDENTIFIKASI
 PENGENDALIAN RISIKO ADALAH MEKANISME/
PROSES UNTUK MENIADAKAN / MENGURANGI
PAPARAN BAHAYA AGAR TIDAK TERJADI
KERUGIAN DENGAN MELINDUNGI ORANG,
HARTA ATAU LINGKUNGAN DARI BAHAYA YANG
TERIDENTIFIKASI
RISIKO ?
SIAPA YANG HARUS MENGIDENTIFIKASI
BAHAYA DAN MENGENDALIKANNYA
 TEKNIK / ENJINIRING
 PENGADAAN / LOGISTIK
 PELAKSANA /SUPERVISOR
 SDM & UMUM
 SAFETY OFFICER & STAF K3
?
KAPAN DILAKUKAN?
GAMBAR & METODE
KERJA, SUBSTITUSI
SUMBERDAYA , SARANA
PELINDUNG KERJA
KONTRAK/ PESANAN,
TRAN-SPORT, HANDLING,
SMDS
PERSIAPAN,
PELAKSANAAN,
PENYELESAIAN
PEKERJAAN
RECRUITMENT,
PENUGASAN,PELATIHAN,
SKA/SKT, PENILAIAN
INDUCTION, JSA, INSPEKSI,
PATROLI, AUDIT, LAPORAN
& PENYELIDIKAN INSIDEN
FAKTOR APA SAJA YANG
MEMPENGARUHI
 PENGGUNAAN BAHAN
 KOMPETENSI PERSONIL
 METODE KERJA
 PENGGUNAAN ALAT KERJA
 LINGKUNGAN TEMPAT BEKERJA
?
JENIS-JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
BAHAYA
FISIK
KIMIA
BIOLOGIS
ERGONOMIS
PSIKOLOGIS
 GRAVITASI (JATUH,
TERPELESET, TERSANDUNG)
 LISTRIK
 MESIN / PERKAKAS
 TEGANGAN PANAS
 TEGANGAN DINGIN
 KEBISINGAN SUARA
 GETARAN
 RADIASI
 API / KEBAKARAN
51
JENIS BAHAYA DASAR
PEKERJAAN MEKANIKAL:
Gerakan-gerakan:
 Berputar (rotating)
 Bolak-balik (reciprocating)
 Berpindah-pindah (transversing)
Tindakan / kegiatan:
 Memotong (cutting)
 Melubangi (punching)
 Menggeser (shearing)
 Membengkok (bending)
52
BAHAYA GERAKAN MEMUTAR
53
Bahaya Mekanis:
1. Putaran rantai/tali/pita
2. Putaran mesin, as
3. Putaran gigi transmisi
4. Putaran roda,
5. Lontaran benda dll.
Jenis-jenis cedera:
1. Terjepit, tergencet
2. Terpotong, tergesek
3. Terbelit, terjatuh
4. Terbentur, tertabrak
5. Terkena lemparan Dll.
TITIK JEPIT
54
Kabel disambung
langsung ke jaringan listrik
tanpa diproteksi dengan
pemutus arus hubung
tanah, dan kabel dua jalur
tanpa kabel pentanahan
yang tidak ditanahkan
tidak boleh untuk beban
berat
BAHAYA
FISIK
KIMIA
BIOLOGIS
ERGONOMIS
PSIKOLOGIS
 DEBU, PARTIKEL PADAT
 SERAT ASBES
 ASAP/FUMES, PARTIKEL
HALUS LOGAM BERACUN
 GAS, CHLORINE, BUTANE,
 ASAM TIMAH BATERAI
 CAR PAINT SPRAYING
 UAP BAHAN KIMIA
 CAIRAN BAHAN KIMIA
 AEROSOL
JENIS-JENIS BAHAYA
KONSTRUKSI
BAHAYA
FISIK
KIMIA
BIOLOGIS
ERGONOMIS
PSIKOLOGIS
 JAMUR
 GANGGAN BIRU/HIJAU
 BAKTERI LEGIONELLA (AC)
 BAKTERI ZOONOSES:
 LEPTOSPIROSIS
 TETANUS
 ANTHRAX
 BRUCELLOSIS
VIRUS
JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN
FAKTOR BAHAYA BIOLOGIS
– VIRUS
– BAKTERI
– JAMUR
– SERANGGA
– CACING
– PARASIT
– BINATANG BUAS
DLL
BAHAYA BIOLOGI
Bahaya yang berasal dari organisme (mikro organisme) yang bersifat
patogen, seperti: Virus, Serangga , Bakteri, Jamur Dll
BAHAYA
FISIK
KIMIA
BIOLOGIS
ERGONOMIS
PSIKOLOGIS
JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN
 MSDS (GANGGUAN OTOT):
 TENDONITIS
 CARPAL TUNNEL
SYNDROME
 TENNIS ELBOW
 NECK / BACK INJURIES
 STRAINS / SPRAIN
 BURSITIS
 THORAIC OUTLET
SYNDROM
 TRIGGER FINGER
 EYESTRAIN
JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN
BAHAYA
FISIK
KIMIA
BIOLOGIS
ERGONOMIS
PSIKOLOGIS
 TAKUT KETINGGIAN
 STRESS
 ASOSIAL
 PSIKOSOMATIS
 SCHIZOPRENIA
 PSIKOPAT
 DLL
60
60
61
61
62
62
63
63
SESUAI KUHP 359 & 360
• TENTANG LUKA YANG MENYEBABKAN MATI
ATAU LUKA KARENA KEALPAAN
Pasal 359
Kealpaannya, menyebabkan orang lain mati,
diancam dengan pidana penjara paling lama
lima tahun atau pidana kurungan paling
lama satu tahun.
SANKSI PELANGGARAN
Pasal 360*
1) karena kealpaannya menyebabkan orang luka-luka berat, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana
kurungan paling lama satu tahun.
2) kealpaannya menyebahkan orang lain luka-luka sehingga timbul
penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau
pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama
enam bulan.
Pasal 361*
1) Jika kejahatan dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau
pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan hakim
dapat memerintahkan supaya putusannya diumumkan.
SANKSI PELANGGARAN SESUAI
KUHP 359 & 360
66
No. Lingkungan berbahaya penyebab kecelakaan Rank
1 Pengaman dan pembatas kerja tidak memadai
2 Pengaman Alat tidak tersedia/tepat
3 Alat Kerja, Peralatan atau Bahan yang rusak
4 Tempat sempit atau pergerakan tubuh terbatas
5 Sistim Peringatan tidak memadai
6 Ada Bahaya Kebakaran dan Peledakan
7 Kebersihan yang buruk/ berantakan
8 Terpapar Kebisingan suara
9 Terpapar Radiasi
10 Terpapar suhu ekstrem
11 Cahaya penerangan yang kurang/berlebih
12 Ventilasi/udara kurang memadai
13 Kondisi Lingkungan kerja yang berbahaya
Tentukan Rangking yang paling sering terjadi…..
Kemudian diambil nomor 1 sd 5 yang menjadi prioritas bersama
67
No. Perilaku berbahaya penyebab kecelakaan Rank
1 Mengoperasikan Alat tanpa Kewenangan
2 Gagal atau Lalai memberi Peringatan
3 Gagal atau Lalai mengamankan
4 Mengoperasikan Alat pada kecepatan yang tidak tepat
5 Membuat alat pengaman tidak berfungsi
6 Menggunakan alat yang rusak
7 Gagal menggunakan APD / tidak pas
8 Membebani dengan berat tidak tepat
9 Penempatan yang tidak tepat
10 Pengangkatan dengan cara yang tidak tepat
11 Posisi Tubuh yang tidak tepat dalam bekerja
12 Memperbaiki Alat yang sedang beroperasi/berenergi
13 Bergurau dalam bekerja
14 Bekerja dibawah pengaruh obat/Alkohol atau sejenisnya
15 Penggunaan Alat yang tidak tepat fungsi
Tentukan Rangking yang paling sering terjadi…..
Kemudian diambil nomor 1 sd 5 yang menjadi prioritas bersama
Tunjukan dan sebutkan bahaya apa saja yang ada dalam gambar dibawah ini
1 2 3
C
B
A
JKS-BINTEK SMK3-2014
69
CONTOH Tabel 2.1: Identifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3 dan Penanggung Jawab K3
TERIMA KASIH
Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan 12110
Telp. 021-72786108 Fax. 021.7266637
http://bpksdm.pu.go.id/pppk
balai.pusbinpk@gmail.com
8_MANAJEMEN_RISIKO_ppt.ppt

More Related Content

What's hot

Bab 4 Prinsip RBBS (Risk Based Behavioral Safety)
Bab 4 Prinsip RBBS (Risk Based Behavioral Safety)Bab 4 Prinsip RBBS (Risk Based Behavioral Safety)
Bab 4 Prinsip RBBS (Risk Based Behavioral Safety)Bondan Winarno
 
Dasar-dasar k3 teori kecelakaan
Dasar-dasar k3 teori kecelakaanDasar-dasar k3 teori kecelakaan
Dasar-dasar k3 teori kecelakaanArief Setiawan
 
Risk Based Behaviour Safety (RBBS) Bab 1 Landasan Keselamatan Kerja
Risk Based Behaviour Safety (RBBS) Bab 1 Landasan Keselamatan KerjaRisk Based Behaviour Safety (RBBS) Bab 1 Landasan Keselamatan Kerja
Risk Based Behaviour Safety (RBBS) Bab 1 Landasan Keselamatan KerjaBondan Winarno
 
K3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaK3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaJoko Isnanto
 
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAPengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAJohan19931106
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambanganIpung Noor
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3Ainur
 
Unsafe act and condition
Unsafe act and conditionUnsafe act and condition
Unsafe act and conditionJulita Anggrek
 
Bahan Ajar K3
Bahan Ajar K3Bahan Ajar K3
Bahan Ajar K3Fakh Rozi
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaAdrian Tabeney
 
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3Rinda Fitri
 
Materi k3 hygiene industri
Materi k3   hygiene industriMateri k3   hygiene industri
Materi k3 hygiene industririkwan12
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjairvankhoirul
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaSoni Fariski
 
Makalah evaluasi kinerja
Makalah evaluasi kinerjaMakalah evaluasi kinerja
Makalah evaluasi kinerjaHafida03
 

What's hot (20)

Bab 4 Prinsip RBBS (Risk Based Behavioral Safety)
Bab 4 Prinsip RBBS (Risk Based Behavioral Safety)Bab 4 Prinsip RBBS (Risk Based Behavioral Safety)
Bab 4 Prinsip RBBS (Risk Based Behavioral Safety)
 
Dasar-dasar k3 teori kecelakaan
Dasar-dasar k3 teori kecelakaanDasar-dasar k3 teori kecelakaan
Dasar-dasar k3 teori kecelakaan
 
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
Risk Based Behaviour Safety (RBBS) Bab 1 Landasan Keselamatan Kerja
Risk Based Behaviour Safety (RBBS) Bab 1 Landasan Keselamatan KerjaRisk Based Behaviour Safety (RBBS) Bab 1 Landasan Keselamatan Kerja
Risk Based Behaviour Safety (RBBS) Bab 1 Landasan Keselamatan Kerja
 
Stress kerja
Stress kerjaStress kerja
Stress kerja
 
K3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaK3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan Kerja
 
Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAPengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
 
Unsafe act and condition
Unsafe act and conditionUnsafe act and condition
Unsafe act and condition
 
Bahan Ajar K3
Bahan Ajar K3Bahan Ajar K3
Bahan Ajar K3
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
 
Materi k3 hygiene industri
Materi k3   hygiene industriMateri k3   hygiene industri
Materi k3 hygiene industri
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerja
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
 
Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
Makalah evaluasi kinerja
Makalah evaluasi kinerjaMakalah evaluasi kinerja
Makalah evaluasi kinerja
 

Similar to 8_MANAJEMEN_RISIKO_ppt.ppt

Disnakerkukm.kebumenkab.go.id.081119-materi-k3--manajemen-resiko-k3-bimtek-sm...
Disnakerkukm.kebumenkab.go.id.081119-materi-k3--manajemen-resiko-k3-bimtek-sm...Disnakerkukm.kebumenkab.go.id.081119-materi-k3--manajemen-resiko-k3-bimtek-sm...
Disnakerkukm.kebumenkab.go.id.081119-materi-k3--manajemen-resiko-k3-bimtek-sm...RidhoPrasetyo16
 
Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.ppt
Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pptDasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.ppt
Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pptssuserf842c6
 
dokuementer kimia objek vital.ppt
dokuementer kimia  objek vital.pptdokuementer kimia  objek vital.ppt
dokuementer kimia objek vital.pptFaiZal862248
 
kuementerliia objek.ppt
kuementerliia  objek.pptkuementerliia  objek.ppt
kuementerliia objek.pptFaiZal862248
 
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...Reski Aprilia
 
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI ( RKK ).pdf
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI ( RKK ).pdfRENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI ( RKK ).pdf
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI ( RKK ).pdfAndigo3
 
SKK K3 Indra Riswansyah.pptx
SKK K3 Indra Riswansyah.pptxSKK K3 Indra Riswansyah.pptx
SKK K3 Indra Riswansyah.pptxDodySutomo1
 
PERSENTASE MATERI K3 IR HASANUDDIN SYAM.pptx
PERSENTASE MATERI K3 IR HASANUDDIN SYAM.pptxPERSENTASE MATERI K3 IR HASANUDDIN SYAM.pptx
PERSENTASE MATERI K3 IR HASANUDDIN SYAM.pptxliraikki
 
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...JuntanTampubolon
 
PERSENTASE MATERI K3 ILHAMSST.pptx
PERSENTASE MATERI K3 ILHAMSST.pptxPERSENTASE MATERI K3 ILHAMSST.pptx
PERSENTASE MATERI K3 ILHAMSST.pptxliraikki
 
Rk3 k embung kemirigede blitar
Rk3 k embung kemirigede blitarRk3 k embung kemirigede blitar
Rk3 k embung kemirigede blitarCratos27
 
presentasi keselematan kerja FITRIAH rev.pptx
presentasi keselematan kerja FITRIAH rev.pptxpresentasi keselematan kerja FITRIAH rev.pptx
presentasi keselematan kerja FITRIAH rev.pptxRenandiaFathanFahruz
 
K3konstruksi 140102012015-phpapp02
K3konstruksi 140102012015-phpapp02K3konstruksi 140102012015-phpapp02
K3konstruksi 140102012015-phpapp02hanu suwardi
 
Repot penuh bengkel amirudin-
Repot penuh bengkel  amirudin-Repot penuh bengkel  amirudin-
Repot penuh bengkel amirudin-sppj1415
 
dokumen.tips_presentasi-k3ppt.ppt
dokumen.tips_presentasi-k3ppt.pptdokumen.tips_presentasi-k3ppt.ppt
dokumen.tips_presentasi-k3ppt.pptsyarifmuflih
 
Pelatihan SKK Mojokerto New.pdf
Pelatihan SKK Mojokerto New.pdfPelatihan SKK Mojokerto New.pdf
Pelatihan SKK Mojokerto New.pdfVhyckJodiJodi
 

Similar to 8_MANAJEMEN_RISIKO_ppt.ppt (20)

8._MANAJEMEN_RISIKO.ppt
8._MANAJEMEN_RISIKO.ppt8._MANAJEMEN_RISIKO.ppt
8._MANAJEMEN_RISIKO.ppt
 
Disnakerkukm.kebumenkab.go.id.081119-materi-k3--manajemen-resiko-k3-bimtek-sm...
Disnakerkukm.kebumenkab.go.id.081119-materi-k3--manajemen-resiko-k3-bimtek-sm...Disnakerkukm.kebumenkab.go.id.081119-materi-k3--manajemen-resiko-k3-bimtek-sm...
Disnakerkukm.kebumenkab.go.id.081119-materi-k3--manajemen-resiko-k3-bimtek-sm...
 
Rkk
RkkRkk
Rkk
 
Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.ppt
Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pptDasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.ppt
Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.ppt
 
dokuementer kimia objek vital.ppt
dokuementer kimia  objek vital.pptdokuementer kimia  objek vital.ppt
dokuementer kimia objek vital.ppt
 
kuementerliia objek.ppt
kuementerliia  objek.pptkuementerliia  objek.ppt
kuementerliia objek.ppt
 
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
 
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI ( RKK ).pdf
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI ( RKK ).pdfRENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI ( RKK ).pdf
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI ( RKK ).pdf
 
SKK K3 Indra Riswansyah.pptx
SKK K3 Indra Riswansyah.pptxSKK K3 Indra Riswansyah.pptx
SKK K3 Indra Riswansyah.pptx
 
RKK PEMASANGAN KABEL TANAM.pdf
RKK PEMASANGAN KABEL TANAM.pdfRKK PEMASANGAN KABEL TANAM.pdf
RKK PEMASANGAN KABEL TANAM.pdf
 
PERSENTASE MATERI K3 IR HASANUDDIN SYAM.pptx
PERSENTASE MATERI K3 IR HASANUDDIN SYAM.pptxPERSENTASE MATERI K3 IR HASANUDDIN SYAM.pptx
PERSENTASE MATERI K3 IR HASANUDDIN SYAM.pptx
 
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
 
PERSENTASE MATERI K3 ILHAMSST.pptx
PERSENTASE MATERI K3 ILHAMSST.pptxPERSENTASE MATERI K3 ILHAMSST.pptx
PERSENTASE MATERI K3 ILHAMSST.pptx
 
Introduction to OHS-2.pptx
Introduction to OHS-2.pptxIntroduction to OHS-2.pptx
Introduction to OHS-2.pptx
 
Rk3 k embung kemirigede blitar
Rk3 k embung kemirigede blitarRk3 k embung kemirigede blitar
Rk3 k embung kemirigede blitar
 
presentasi keselematan kerja FITRIAH rev.pptx
presentasi keselematan kerja FITRIAH rev.pptxpresentasi keselematan kerja FITRIAH rev.pptx
presentasi keselematan kerja FITRIAH rev.pptx
 
K3konstruksi 140102012015-phpapp02
K3konstruksi 140102012015-phpapp02K3konstruksi 140102012015-phpapp02
K3konstruksi 140102012015-phpapp02
 
Repot penuh bengkel amirudin-
Repot penuh bengkel  amirudin-Repot penuh bengkel  amirudin-
Repot penuh bengkel amirudin-
 
dokumen.tips_presentasi-k3ppt.ppt
dokumen.tips_presentasi-k3ppt.pptdokumen.tips_presentasi-k3ppt.ppt
dokumen.tips_presentasi-k3ppt.ppt
 
Pelatihan SKK Mojokerto New.pdf
Pelatihan SKK Mojokerto New.pdfPelatihan SKK Mojokerto New.pdf
Pelatihan SKK Mojokerto New.pdf
 

More from rosintauli1

Copy of PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3.pdf
Copy of PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3.pdfCopy of PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3.pdf
Copy of PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3.pdfrosintauli1
 
2-pengenalan bahaya dan resiko-20170913100029.ppt
2-pengenalan bahaya dan resiko-20170913100029.ppt2-pengenalan bahaya dan resiko-20170913100029.ppt
2-pengenalan bahaya dan resiko-20170913100029.pptrosintauli1
 
Paparan Keg UPL di Bungo.ppt
Paparan Keg UPL di Bungo.pptPaparan Keg UPL di Bungo.ppt
Paparan Keg UPL di Bungo.pptrosintauli1
 
Paparan_Kesehatan_Kerja_2020_Bappeda.pptx
Paparan_Kesehatan_Kerja_2020_Bappeda.pptxPaparan_Kesehatan_Kerja_2020_Bappeda.pptx
Paparan_Kesehatan_Kerja_2020_Bappeda.pptxrosintauli1
 
27 Maret - Materi 1 share- Kebijakan K3 Perkantoran.pdf
27 Maret - Materi 1 share- Kebijakan K3 Perkantoran.pdf27 Maret - Materi 1 share- Kebijakan K3 Perkantoran.pdf
27 Maret - Materi 1 share- Kebijakan K3 Perkantoran.pdfrosintauli1
 
Aplikasi SITKO 2023.ppt
Aplikasi SITKO 2023.pptAplikasi SITKO 2023.ppt
Aplikasi SITKO 2023.pptrosintauli1
 
2. PPT Sosialisasi di Tanjab Timur Juni 2022 - Copy.ppt
2. PPT Sosialisasi di Tanjab Timur Juni 2022 - Copy.ppt2. PPT Sosialisasi di Tanjab Timur Juni 2022 - Copy.ppt
2. PPT Sosialisasi di Tanjab Timur Juni 2022 - Copy.pptrosintauli1
 
Matriks Renstra Dinkes 090611.pdf
Matriks Renstra Dinkes 090611.pdfMatriks Renstra Dinkes 090611.pdf
Matriks Renstra Dinkes 090611.pdfrosintauli1
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptxrosintauli1
 
K3 di Fasyankes.ppt
K3 di Fasyankes.pptK3 di Fasyankes.ppt
K3 di Fasyankes.pptrosintauli1
 

More from rosintauli1 (11)

Copy of PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3.pdf
Copy of PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3.pdfCopy of PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3.pdf
Copy of PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3.pdf
 
2-pengenalan bahaya dan resiko-20170913100029.ppt
2-pengenalan bahaya dan resiko-20170913100029.ppt2-pengenalan bahaya dan resiko-20170913100029.ppt
2-pengenalan bahaya dan resiko-20170913100029.ppt
 
Paparan Keg UPL di Bungo.ppt
Paparan Keg UPL di Bungo.pptPaparan Keg UPL di Bungo.ppt
Paparan Keg UPL di Bungo.ppt
 
Paparan_Kesehatan_Kerja_2020_Bappeda.pptx
Paparan_Kesehatan_Kerja_2020_Bappeda.pptxPaparan_Kesehatan_Kerja_2020_Bappeda.pptx
Paparan_Kesehatan_Kerja_2020_Bappeda.pptx
 
27 Maret - Materi 1 share- Kebijakan K3 Perkantoran.pdf
27 Maret - Materi 1 share- Kebijakan K3 Perkantoran.pdf27 Maret - Materi 1 share- Kebijakan K3 Perkantoran.pdf
27 Maret - Materi 1 share- Kebijakan K3 Perkantoran.pdf
 
Aplikasi SITKO 2023.ppt
Aplikasi SITKO 2023.pptAplikasi SITKO 2023.ppt
Aplikasi SITKO 2023.ppt
 
2. PPT Sosialisasi di Tanjab Timur Juni 2022 - Copy.ppt
2. PPT Sosialisasi di Tanjab Timur Juni 2022 - Copy.ppt2. PPT Sosialisasi di Tanjab Timur Juni 2022 - Copy.ppt
2. PPT Sosialisasi di Tanjab Timur Juni 2022 - Copy.ppt
 
Matriks Renstra Dinkes 090611.pdf
Matriks Renstra Dinkes 090611.pdfMatriks Renstra Dinkes 090611.pdf
Matriks Renstra Dinkes 090611.pdf
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
 
K3 di Fasyankes.ppt
K3 di Fasyankes.pptK3 di Fasyankes.ppt
K3 di Fasyankes.ppt
 
AUDIT_K3.pdf
AUDIT_K3.pdfAUDIT_K3.pdf
AUDIT_K3.pdf
 

Recently uploaded

mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 

Recently uploaded (12)

mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 

8_MANAJEMEN_RISIKO_ppt.ppt

  • 1. PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI 1 M. Mushanif Mukti mmushanifmukti@gmail.com
  • 2. Curriculum Vitae Nama : Ir. M. Mushanif Mukti, MKKK, CSP Tempat, tgl lahir : Purwokerto, 16 Mei 1951 Alamat : Kav Marinir Blok AC 5 /11-12 Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Pendidikan : S1 Teknik Sipil , Universitas Gadjah Mada 1978 S2 Magister K3, Universitas Indonesia 2006 Program S3 di UNJ Pengalaman : Kepala Bagian Perencanaan PT Tricon Jaya (1979) Kep. Bag. Perencanaan & Evaluasi Proyek, PT WIKA (1980-1985) Manajer Konstruksi Proyek Gedung, PT Wijaya Karya (1986-1989) Manajer Proyek Gedung, PT Wijaya Karya (1989-1994) Manajer QA Div. Realti, PT Wijaya Karya (1995-1997); Manajer Operasi Div. Sipil Umum, PT Wijaya Karya (2002-2003) Manajer Biro Pengendalian Produksi,WIKA (1998-2001), (2004-2006) Pekerjaan : Konsultan MK, SMK3 ; Instruktur , Dosen, Penilai Ahli Konstruksi LPJKN Org. Profesi : Ketua III , DPP Asosiasi Ahli K3 Konstruksi Indonesia (A2K4-I) Anggota Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) Anggota Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia (IAKKI)
  • 3. Keselamatan Bapak menentukan masa depan saya lho, Habis kalau bapak celaka, siapa yang akan membiayai saya ??
  • 4. Continual Improvement I . KEBIJAKAN K3 II. PERENCANAAN K3 III. PELAKSANAAN RENCANA K3 IV. PEMANTAUAN & EVALUASI KINERJA K3 V. PENINJAUAN & PENINGKATAN KINERJA K3 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DANA KESEHATAN KERJA (SMK3) (PP NO 50/2012) Plan Do Check Action
  • 5. II. PERENCANAAN K3 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO & PENGENDALIAN RISIKO (HIRADC) 2. PEMENUHAN UU/PP/PERMEN 3. PERUMUSAN TUJUAN & SASARAN K3 4. PENETAPAN PROGRAM K3 III. PELAKSANAAN RENCANA K3 1. SUMBER DAYA, ORGANISASI & TG-JAWAB 2. KOMPETENSI, PELATIHAN & KEPEDULIAN 3. KOMUNIKASI, KETERLIBATAN & KONSULTASI 4. DOKUMENTASI 5. PENGENDALIAN DOKUMEN 6. PENGENDALIAN OPERASIONAL 7. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT IV. PEMANTAUAN & EVALUASI KINERJA K3 1. PENGUKURAN & PEMANTAUAN 2. EVALUASI KEPATUHAN 3. PENYELIDIKAN INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN, TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN 4. PENGENDALIAN REKAMAN 5. AUDIT INTERNAL V. PENINJAUAN & PENINGKATAN KINERJA K3 I. KEBIJAKAN K3 PENINGKATAN BERKELANJUTAN SMK3
  • 6. MANAJEMEN RISIKO K3 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO & PENGENDALIAN RISIKO (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control = HIRADC)
  • 7. PROSES MANAJEMEN RISIKO K3 Persiapan: Menetapkan konteks. Pertimbangkan tugas, kegiatan, proses pekerjaan, kondisi bahan, alat, lingkungan kerja dan praktek-praktek, untuk penilaian Langkah 1: Mengidentifikasi Bahaya Langkah 2: Menilai & Memproritaskan Risiko Langkah 3: Memutuskan Tindakan Pengendalian Risiko & Hirarkinya Langkah 4: Menerapkan Tidakan Pengendalian Risiko Langkah 5: Memantau & Meninjau Ulang Tindakan Pengendalian Risiko Harus dilakukan konsultasi pada setiap Langkah *) **) **) **)
  • 8. 1. Mengidentifikasi Bahaya, 2. Menilai & Memprioritaskan Risiko, 3. Menetapkan Pengendalian Risiko, 4. Menerapkan Pengendalian Risiko, 5. Memantau dan Meninjau Ulang Pengendalian Risiko 5 LANGKAH KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO SEBELUM PROYEK DILAKSANAKAN (IBPPR / HIRADC) SELAMA PROYEK DILAKSANAKAN HIRADC : Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko / (Hazard Identifikation Risk Assessment and Determining Control)
  • 9. PENGERTIAN 9 • Risiko K3 Konstruksi adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan konstruksi. • Manajemen Risiko adalah proses pengelolaan terhadap risiko yang dimulai dari kegiatan mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko, dan menetapkan upaya pengendalian risiko. • Penilaian Tingkat Risiko K3 Konstruksi dapat dilakukan dengan memadukan nilai kekerapan/frekuensi terjadinya peristiwa bahaya K3 dengan keparahan/ kerugian/dampak kerusakan yang ditimbulkannya.
  • 10. PENGERTIAN 10 BAHAYA: Segala kondisi yang dapat merugikan baik cidera atau kerugian lainnya, atau Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya MANAJEMEN RISIKO Bagian yang tidak terpisahkan dari Manajemen Proses. Manajemen risiko adalah bagian dari proses kegiatan didalam organisasi dan pelaksananya terdiri dari multi disiplin keilmuan dan latar belakang, manajemen risiko adalah proses yang berjalan terus menerus.
  • 12. BAHAYA  Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan cedera / sakit/ kerusakan/ kerugian pada (proses kerja, properti dan lingkungan).
  • 13. M. Mushanif Mukti 13 4 KATEGORI BAHAYA: a. Bahaya nyata, yaitu bahaya yang jelas kelihatan dan dapat dirasakan, seperti mesin-mesin peralatan yang tidak diberi pelindung, kerusakan bangunan, peralatan listrik yang cacat, rem kendaraan yang tidak pakem dsb. b. Bahaya tersembunyi (latent), yaitu bahaya yang tidak tampak dan sulit dirasakan, seperti instalasi listrik, uap beracun, atau suara berfrekuensi tinggi. c. Bahaya yang berkembang, yaitu bahaya yang tidak segera dikenali dan akan berkembang sepanjang waktu, misalnya pemakaian ban karet pada mobil-crane, kabel baja yang kawatnya mulai putus-putus, suara bising yang menyebakan tuli, kulit tubuh terkena larutan kimia yang bisa menyebabkan sakit kulit dsb. d. Bahaya sementara, yaitu bahaya yang kadang-kadang muncul, misalnya ketika beban mesin terlalu berat (overload), listrik atau mesin yang kadang-kadang mati.
  • 15. SUMBER BAHAYA • LINGKUNGAN (Alam, Fisik, Sosial, Ekonomi dlsb) • PROSES (FS, DED, Tender, Konstruksi, Operasi, Pemeliharaan, Renovasi, Pembongkaran) • ALAT (Alat Konstruksi, Perkakas, • MATERIAL (B3) • PERSONIL (Kompetensi, kedisiplinan, kebugaran dlsb)
  • 16. APA SAJA BAHAYA PADA UMUMNYA KETIKA BEKERJA DI KETINGGIAN? • Meski jelas berbahaya, bekerja pada ketinggian seharusnya tidak menciptakan bahaya bagi siapa pun dalam proyek konstruksi. • Luangkan 10 menit untuk memikirkan mengapa bahaya muncul, dan daftar sepuluh kemungkinan penyebabnya. Diedit oleh M. Mushanif Mukti
  • 17. Diedit oleh M. Mushanif Mukti BAHAYA UMUM SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN 1. Desain konseptual pekerjaan permanen yang buruk 2. Desain struktur yang buruk 3. Desain fungsional yang buruk 4. Perencanaan lingkungan, waktu & cuaca tidak memadai 5. Elemen struktural dipasang/diereksi dengan cara salah 6. Desain tempat kerja yang buruk (atau tidak ada) 7. Sistem sinyal (manual/mekanis/elektronis) tak berfungsi 8. Elemen & peralatan yang digunakan tak sesuai design atau rencana 9. Tepi dan bukaan yang tidak diproteksi 10. Beban terpasang dengan tidak aman 11. Pelepasan tekanan (pompa beton)
  • 18. PENYEBAB & BAHAYANYA a. Pekerja ditempatkan dalam posisi sangat berbahaya b. Pekerja menangani beban amat berat/canggung shg jatuh c. Jatuh karena runtuhnya sebagian pekerjaan permanen d. Pekerja tewas jatuh atau tertimpa elemen atau peralatan e. Mesin, onderdil mesin, material, puing, & beban yg jatuh f. Tertimpa, terbentur peralatan yang tergelincir g. Terdampak pelepasan tekanan h. Jatuh dari instalasi dan alat i. Jatuh disebabkan terkena ayunan beban, pabrik dan alat j. Tungkai atau badan yang tergencet struktur atau mesin k. Kerusakan fisiologis terkena paparan cuaca l. Ergonomi buruk m. Kerusakan fisiologis/psikologis akibat stres kerja berbahaya n. Stres akibat lingkungan yang buruk Diedit oleh M. Mushanif Mukti
  • 19. • Tentu saja itu hanya daftar beberapa bahaya utama, tetapi sesungguhnya masih banyak lagi bahaya yang spesifik untuk proyek-proyek tertentu. • Setiap proyek harus dinilai secara khusus dan semua bahaya harus diidentifikisasi dan diperhitungkan secara cermat. Diedit oleh M. Mushanif Mukti
  • 20. v Prosedur identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya 1. Mengakomodasi kegiatan rutin. 2. Mengakomodasi kegiatan non rutin. 3. Kegiatan semua orang yang memiliki akses di tempat kerja. 4. Perilaku manusia, kemampuan dan faktor manusia lainnya. 5. Mengidentifikasi bahaya yang berasal dari luar tempat kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan personil di tempat kerja. 6. Bahaya yang ada di sekitar tempat kerja dikaitkan dengan kegiatan kerja penyedia jasa. 7. Sarana dan prasarana, peralatan dan bahan di tempat kerja yang disediakan oleh penyedia jasa atau pihak lain. 8. Modifikasi pada SMK3 termasuk perubahan sementara dan dampaknya pada operasi, proses dan kegiatannya. 9. Beberapa kewajiban perundangan yang digunakan terkait dengan penilaian risiko dan penerapan pengendaliannya. 10. Desain lokasi kerja, proses, instalasi, mesin/peralatan, prosedur operasi dan instruksi kerja termasuk penyesuaian terhadap kemampuan manusia. 20
  • 21. M. Mushanif Mukti 21 JENIS BAHAYA CONTOH BAHAYA KECELAKAAN A BAHAYA JATUH Hazards due to Falls Bekerja di ketinggian, perancah tanpa tangga, tanpa railing pelindung jatuh, dll. Pekerja jatuh / tertimpa B BAHAYA PERANCANGAN Design hazards Struktur bangunan, perancah dsb tidak di- hitung sesuai dg standar/persyaratan, dll. Ambruk, peker ja tertimpa C BAHAYA MATERIAL Hazards of material Material berbahaya/beracun dipakai, di- simpan & dibuang tdk sesuai persyaratan BBM bocor, kebakaran D BAHAYA PERALATAN Hazards of Equipment Kondisi alat tidak layak pakai, operator tak kompeten, kapasitas alat tidak sesuai, bagian mesin bergerak tidak dilindungi dll. Alat terguling, menimpa/me- nabrak pekerja F BAHAYA METODE KERJA Hazards of work methods Metode kerja tidak ada, tidak sesuai persyaratan/standar, atau tidak dipatuhi Struktur runtuh longsor dsb. G BAHAYA LISTRIK Electrical hazards Jenis material, perancangan, pemasangan & pemakaian listrik tak sesuai persyaratan Pekerja t’sengat listrik, terbakar H RUANG TERBATAS Confined Space hazards Ruang/tangki/sumur/saluran/lubang bawah tanah, mengandung udara beracun Terhirup gas beracun I BAHAYA LONGSOR Landslide hazards Dinding tebing galian tanah kedalaman >1.2 m tidak dipasang turap dan shoring Longsor , me- nimbun pekerja J Dan jenis bahaya lain nya Bahaya fisika, kimia, biologi, ergonomi, psiko-sosial Penyakit akibat kerja (PAK) CONTOH JENIS JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
  • 22. FAKTOR FAKTOR BAHAYA KESEHATAN KERJA • Kebisingan • Pencahayaan • Tekanan • Radiasi • Suhu ekstrim • Gataran • Partikulat • G • P • C >Flamable, ekplosif >Beracun >Iritant, Korosif, >Karsinogen,Alergen • Virus • Serangga • Bakteri • Jamur, dll  Sakit punggung  Terkilir  Carpal syndrome  Cacat permanen • Stress beban kerja, • Pelecehan, kekerasan • Intoleran, dll • Salah posisi • Gerakan janggal • Gerak monoton • Letak tidak sesuai  DB, HIV, MALARIA dsb  INFEKSI  BISA / RACUN  ALERGI  dll  Gangguan mental  Depresi , Gelisah  Tidak konsentrasi Iritasi kulit Keracunan Catat pancaindera Kanker, Alergi, dll  Tuli  Buta  Depresi  Kanker  Kelelahan fisik  Jaringan otot rusah  Silikosis, asbestosis BAHAYA FISIK BAHAYA KIMIA BAHAYA BIOLOGI BAHAYA ERGONOMI BAHAYA PSIKOLOGI > Tingkat paparan > Dosis–respon: > Konsentrasi > Intensitas > Lama paparan > Tingkat paparan > Dosis–respon: > Konsentrasi > Intensitas > Lama paparan > Intensitas > Lama paparan > Imunitas > Sensitivitas > Lama paparan R I S I K O > Intensitas > immunitas > Sensitivitas K a d a r x w a k t u
  • 23. 23  Identifikasi Bahaya: Mengenali jenis-jenis bahaya yang ada pada berbagai sumber bahaya (proses, material, alat, lingkungan, dan pekerja) yang berpotensi menyebab- kan timbulnya risiko kecelakaan dan sakit akinat kerja  Penilaian Risiko: Menentukan tingkat kekerapan dan keparahan kemungkinan terjadinya kecelakaan dari setiap jenis bahaya, dan menentukan peringkat risiko nya dengan mengalikan tingkat kekerapan dan tingkat keparahan  Pengendalian Risiko: Melakukan penurunan derajat kekerapan dan keparahan yang ada dengan menggunakan berbagai alternatif metode dll  Monitor dan Review: Monitor dan review hasil sistem manajemen risiko yang dilakukan serta mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.  Komunikasi dan konsultasi; Komunikasi dan konsultasi dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan. PENGERTIAN
  • 24. MANAJEMEN RESIKO HI-RA-DC HIRARKI PENGENDALIAN Eliminasi Subsitusi Pengendalian Rekayasa Pengend. Administrasi Alat Pelindung Diri Frekuensi Mungkin Jarang Sering Keparahan Ringan Berat Fatal PERINGKAT RISIKO PERINGKAT RISIKO TINGGI SEDANG KECIL
  • 25. v RISIKO K3 Risiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi terjadinya peristiwa K3 dg akibat yg ditimbulkannya dalam kegiatan konstruksi.  Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu peluang/probability dan akibat/konsekuensi  RISIKO = Frekuensi/Peluang x Severity/Akibat 25
  • 26. M. Mushanif Mukti 26 RISIKO = KEMUNGKINAN KERUGIAN JIKA TERJADI KECELAKAAN TINGKAT FREQUENCY TERJADINYA JENIS KECELAKAAN YANG SAMA TINGKAT SEVERITY (KEPARAHAN AKIBAT) JENIS KECELAKAAN YANG SAMA > SERING = 3 > AGAK SERING = 2 > JARANG = 1 > PARAH = 3 > SEDANG = 2 > RINGAN = 1 X TINGKAT RISIKO FREQUENCY SEVERITY SERING 3 AGAK SERING 2 JARANG 1 • PARAH 3 9 TERTINGGI 6 TINGGI 3 SEDANG • SEDANG 2 6 TINGGI 4 SEDANG 2 RENDAH • RINGAN 1 3 SEDANG 2 RENDAH 1 TERENDAH X RISIKO
  • 27. KATEGORI TINGKAT RISIKO K3  Risiko Tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi yg pelaksanaannya berisiko sangat membahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia, dan lingkungan serta terganggunya kegiatan konstruksi.  Risiko Sedang, Mencakup pekerjaan konstruksi yg pelaksanaannya dpt berisiko membahayakan keselamatan umum, harta benda dan jiwa manusia serta terganggunya kegiatan konstruksi.  Risiko Kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yg pelaksanaannya tidak membahayakan keselamatan umum dan harta benda serta terganggunya kegiatan konstruksi. 27
  • 28. PENILAIAN RISIKO K3 nilai 1 = Jarang terjadi nilai 2 = Kadang-kadang terjadi nilai 3 = Sering terjadi • nilai 1= luka ringan • nilai 2 = luka sedang • nilai 3 = luka berat, cacat, kematian KERAPAN/FREKUENCYI KEPARAHAN/SEVERITY TINGKAT RISIKO = PELUANG X AKIBAT Tingkat Risiko Kegiatan adalah nilai rata-rata risiko nilai 1 dan 2 = Risiko rendah nilai 3 dan 4 = Risiko sedang nilai 6 dan 9 = Risiko tinggi
  • 29.
  • 30. ELIMINASI MENIADAKAN BAHAYA SELURUHNYA DENGAN MEMBUANGNYA DARI TEMPAT KERJA SUBSTITUSI MENGGANTI KEGIATAN, METODE, PROSES, MATERIAL ATAU ALAT DENGAN YANG LEBIH RENDAH BAHAYANYA REKAYASA MENGISOLASI / MEMISAHKAN BAHAYA DARI PEKERJA DENGAN BANTUAN MEKANIS / TEKNOLOGI ADMINISTRASI MENERAPKAN PRAKTEK KERJA & PROSEDUR SELAMAT, KEBIJAKAN, PELATIHAN/INDUKSI, IJIN KERJA ALAT ELINDUNG DIRI (APD) MENGENAKAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG SESUAI UNTUK MENUTUI DAN MELINDUNGI PEKERJA PENGEN DALIAN PALING EFEKTIF PENGEN DALIAN KURANG EFEKTIF
  • 31. JKS-Bintek k3 2014 ELIMI NASI 1 2 SUBSTITUSI 3 PENGENDALIAN REKAYASA, ISOLASI 4 PENGENDALIAN ADMINISTRATIF & PRAKTIK KERJA 5 PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PALING EFEKTIF KURANG EFEKTIF MERUBAH KONDISI : > SUBSTITUSI spy risiko turun MERUBAH KONDISI :  REKAYASA ubah sistem pek  ISOLASI orang dr smber bahaya HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO MERUBAH ORANG : Melakukan tindakan Administratip mengurangi cedera WAJIB PAKAI APD
  • 32. Cara melakukan Penilaian resiko bahaya. 2 3 CARA MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO Dari statistik pemberitaan tentang kecelakaan galian longsor, maka dari segi tingkat frekuensi termasuk kategori agak sering terjadi (kita nilai F = 2), dan tingkat keparahan yang umumnya diberitakan adalah tertimbun hingga meninggal dunia (kita nilai S = 3)
  • 33. 2 3 6 tinggi 2 utama PENETAPAN TINGKAT RESIKO & SKALA PRIORITAS
  • 34. Menetapkan Pengendalian Risiko Bahaya  Menyusun Rencana Pengendalian Risiko  Melakukan penetapan Pengendalian Risiko  Mengevaluasi Pengendalian Risiko
  • 35. CONTOH MENYUSUN RENCANA PENGENDALIAN RISIKO Mencegah galian longsor, tertimbun dan tenggelam : Harus didasarkan pada hirarki Pengendalian Risiko: 1. Upaya eliminasi, tidak dimungkinkan. 2. Upaya Pengendalian rekayasa: a. substitusi supaya tingkat risiko turun tidak bisa b. isolasi orang dari sumber bahaya tidak mungkin c. Rekayasa merubah sistem pekerjaan Proteksi, dengan memberi turap (dinding penahan Tanah) d. Menggunakan metoda kerja selamat. 3. Upaya Pengendalian Administratip: a. menerapkan prosedur operasi standar, Ijin Kerja b. Barikade, safety zone, rambu rambu, life line 4, Upaya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD): a. Pelampung dan life line b. Saveti helmet c. Safety shoes d. Safety Vest e. Safety harness dll
  • 37. MENGEVALUASI PENGENDALIAN RISIKO a. Melakukan pemantauan efektifitas tindakan pengendalian yang diterapkan apakah telah cukup efektif b. Melakukan perbaikan upaya pengendalian risiko secara terintegrasi
  • 38. Tunjukan dan sebutkan bahaya apa saja yang ada dalam gambar dibawah ini 1 2 3 C B A JKS-BINTEK SMK3-2014
  • 39. 39 Identifikasi bahaya – menilai risiko - mengendalikannya….
  • 40. TUJUAN 40 * Meningkatkan dan mempertajam naluri kewaspadaan karyawan terhadap potensi- potensi bahaya di lingkungan kerja. * Meningkatkan cara berpikir yang sistimatis dari karyawan dalam mengendalikan hazards * Melibatkan karyawan dalam pencegahan kecelakaan * Mendukung manajemen dalam upaya mengurangi atau meniadakan angka kecelakaan.
  • 42. PERBUATAN BERBAHAYA (UNSAFE ACTION) • Menjalankan Mesin/ Peralatan tanpa wewenang • Menjalankan Mesin/ Peralatan dgn kecepatan yg tidak semestinya • Membuat Alat Pengaman tidak berfungsi • Lalai menggunakan APD • Mengangkat barang dengan cara yg salah • Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya • Membetulkan mesin dalam keadaan jalan • Lalai memberikan peringatan atau lupa mengamankan tempat kerja • Bersenda gurau tidak pada tempatnya • Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit • Merancang /memasang peralatan tanpa pengaman
  • 43. KONDISI BERBAHAYA (UNSAFE CONDITION) • Pelindung atau pembatas/pengaman yang tidak memadai • Peralatan/ perkakas dan bahan yang rusak tetap digunakan • Penempatan barang yang salah • Sistem peringatan yang tidak memadai • Pengabaian terhadap perkiraan bahaya kebakaran/peledakan • Kebersihan lingkungan kerja yang jelek • Polusi udara di ruangan kerja (gas, uap, asap, debu, dsb.) • Kebisingan yang berlebihan • Pemaparan Radiasi • Ventilasi yang tidak memadai • Penerangan yang tidak memadai
  • 44. DANGER adalah situasi di mana seorang individu BERISIKO TINGGI atau RENTAN terhadap kemungkinan kecelakaan karena belum diambil tindakan pencegahan Merupakan suatu tingkat kondisi sumber bahaya, telah teridentifikasi yang dapat muncul kapan saja Hazardous substances are classified according to their long term health effects, while dangerous goods are classified by their immediate physical and / or chemical effects.
  • 45. Salah satu teori kecelakaan yang sering digunakan untuk menganalisis penyebab kecelakaan konstruksi adalah teori domino kecelakaan, kombinasi teori Frank E. Bird dan Haddon, yang menyebutkan bahwa setiap kecelakaan memiliki 3 level penyebab yaitu penyebab langsung (direct causes), penyebab tidak langsung (indirect causes) dan penyebab dasar (basic causes) atau akar penyebab (root causes). TEORI KECELAKAAN
  • 46. DEFINISI KECELAKAAN Kejadiannya tiba-tiba; Tidak diduga dan Tidak dikehendaki; Mengganggu proses; bahkan menimbulkan kerugian DEFINISI INSIDEN Kejadiannya tiba-tiba; Tidak diduga dan Tidak dikehendaki; Seedikit mengganggu proses; Tidak menimbulkan kerugian yang signifikan
  • 47.  RISIKO ADALAH KEMUNGKINAN TERJADINYA KERUGIAN JIWA/ CEDERA PADA ORANG, HARTA ATAU LINGKUNGAN KARENA ADANYA BAHAYA YANG TERIDENTIFIKASI  PENGENDALIAN RISIKO ADALAH MEKANISME/ PROSES UNTUK MENIADAKAN / MENGURANGI PAPARAN BAHAYA AGAR TIDAK TERJADI KERUGIAN DENGAN MELINDUNGI ORANG, HARTA ATAU LINGKUNGAN DARI BAHAYA YANG TERIDENTIFIKASI RISIKO ?
  • 48. SIAPA YANG HARUS MENGIDENTIFIKASI BAHAYA DAN MENGENDALIKANNYA  TEKNIK / ENJINIRING  PENGADAAN / LOGISTIK  PELAKSANA /SUPERVISOR  SDM & UMUM  SAFETY OFFICER & STAF K3 ? KAPAN DILAKUKAN? GAMBAR & METODE KERJA, SUBSTITUSI SUMBERDAYA , SARANA PELINDUNG KERJA KONTRAK/ PESANAN, TRAN-SPORT, HANDLING, SMDS PERSIAPAN, PELAKSANAAN, PENYELESAIAN PEKERJAAN RECRUITMENT, PENUGASAN,PELATIHAN, SKA/SKT, PENILAIAN INDUCTION, JSA, INSPEKSI, PATROLI, AUDIT, LAPORAN & PENYELIDIKAN INSIDEN
  • 49. FAKTOR APA SAJA YANG MEMPENGARUHI  PENGGUNAAN BAHAN  KOMPETENSI PERSONIL  METODE KERJA  PENGGUNAAN ALAT KERJA  LINGKUNGAN TEMPAT BEKERJA ?
  • 50. JENIS-JENIS BAHAYA KONSTRUKSI BAHAYA FISIK KIMIA BIOLOGIS ERGONOMIS PSIKOLOGIS  GRAVITASI (JATUH, TERPELESET, TERSANDUNG)  LISTRIK  MESIN / PERKAKAS  TEGANGAN PANAS  TEGANGAN DINGIN  KEBISINGAN SUARA  GETARAN  RADIASI  API / KEBAKARAN
  • 51. 51 JENIS BAHAYA DASAR PEKERJAAN MEKANIKAL: Gerakan-gerakan:  Berputar (rotating)  Bolak-balik (reciprocating)  Berpindah-pindah (transversing) Tindakan / kegiatan:  Memotong (cutting)  Melubangi (punching)  Menggeser (shearing)  Membengkok (bending)
  • 53. 53 Bahaya Mekanis: 1. Putaran rantai/tali/pita 2. Putaran mesin, as 3. Putaran gigi transmisi 4. Putaran roda, 5. Lontaran benda dll. Jenis-jenis cedera: 1. Terjepit, tergencet 2. Terpotong, tergesek 3. Terbelit, terjatuh 4. Terbentur, tertabrak 5. Terkena lemparan Dll. TITIK JEPIT
  • 54. 54 Kabel disambung langsung ke jaringan listrik tanpa diproteksi dengan pemutus arus hubung tanah, dan kabel dua jalur tanpa kabel pentanahan yang tidak ditanahkan tidak boleh untuk beban berat
  • 55. BAHAYA FISIK KIMIA BIOLOGIS ERGONOMIS PSIKOLOGIS  DEBU, PARTIKEL PADAT  SERAT ASBES  ASAP/FUMES, PARTIKEL HALUS LOGAM BERACUN  GAS, CHLORINE, BUTANE,  ASAM TIMAH BATERAI  CAR PAINT SPRAYING  UAP BAHAN KIMIA  CAIRAN BAHAN KIMIA  AEROSOL JENIS-JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
  • 56. BAHAYA FISIK KIMIA BIOLOGIS ERGONOMIS PSIKOLOGIS  JAMUR  GANGGAN BIRU/HIJAU  BAKTERI LEGIONELLA (AC)  BAKTERI ZOONOSES:  LEPTOSPIROSIS  TETANUS  ANTHRAX  BRUCELLOSIS VIRUS JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN
  • 57. FAKTOR BAHAYA BIOLOGIS – VIRUS – BAKTERI – JAMUR – SERANGGA – CACING – PARASIT – BINATANG BUAS DLL BAHAYA BIOLOGI Bahaya yang berasal dari organisme (mikro organisme) yang bersifat patogen, seperti: Virus, Serangga , Bakteri, Jamur Dll
  • 58. BAHAYA FISIK KIMIA BIOLOGIS ERGONOMIS PSIKOLOGIS JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN  MSDS (GANGGUAN OTOT):  TENDONITIS  CARPAL TUNNEL SYNDROME  TENNIS ELBOW  NECK / BACK INJURIES  STRAINS / SPRAIN  BURSITIS  THORAIC OUTLET SYNDROM  TRIGGER FINGER  EYESTRAIN
  • 59. JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN BAHAYA FISIK KIMIA BIOLOGIS ERGONOMIS PSIKOLOGIS  TAKUT KETINGGIAN  STRESS  ASOSIAL  PSIKOSOMATIS  SCHIZOPRENIA  PSIKOPAT  DLL
  • 60. 60 60
  • 61. 61 61
  • 62. 62 62
  • 63. 63 63
  • 64. SESUAI KUHP 359 & 360 • TENTANG LUKA YANG MENYEBABKAN MATI ATAU LUKA KARENA KEALPAAN Pasal 359 Kealpaannya, menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun. SANKSI PELANGGARAN
  • 65. Pasal 360* 1) karena kealpaannya menyebabkan orang luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun. 2) kealpaannya menyebahkan orang lain luka-luka sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan. Pasal 361* 1) Jika kejahatan dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan hakim dapat memerintahkan supaya putusannya diumumkan. SANKSI PELANGGARAN SESUAI KUHP 359 & 360
  • 66. 66 No. Lingkungan berbahaya penyebab kecelakaan Rank 1 Pengaman dan pembatas kerja tidak memadai 2 Pengaman Alat tidak tersedia/tepat 3 Alat Kerja, Peralatan atau Bahan yang rusak 4 Tempat sempit atau pergerakan tubuh terbatas 5 Sistim Peringatan tidak memadai 6 Ada Bahaya Kebakaran dan Peledakan 7 Kebersihan yang buruk/ berantakan 8 Terpapar Kebisingan suara 9 Terpapar Radiasi 10 Terpapar suhu ekstrem 11 Cahaya penerangan yang kurang/berlebih 12 Ventilasi/udara kurang memadai 13 Kondisi Lingkungan kerja yang berbahaya Tentukan Rangking yang paling sering terjadi….. Kemudian diambil nomor 1 sd 5 yang menjadi prioritas bersama
  • 67. 67 No. Perilaku berbahaya penyebab kecelakaan Rank 1 Mengoperasikan Alat tanpa Kewenangan 2 Gagal atau Lalai memberi Peringatan 3 Gagal atau Lalai mengamankan 4 Mengoperasikan Alat pada kecepatan yang tidak tepat 5 Membuat alat pengaman tidak berfungsi 6 Menggunakan alat yang rusak 7 Gagal menggunakan APD / tidak pas 8 Membebani dengan berat tidak tepat 9 Penempatan yang tidak tepat 10 Pengangkatan dengan cara yang tidak tepat 11 Posisi Tubuh yang tidak tepat dalam bekerja 12 Memperbaiki Alat yang sedang beroperasi/berenergi 13 Bergurau dalam bekerja 14 Bekerja dibawah pengaruh obat/Alkohol atau sejenisnya 15 Penggunaan Alat yang tidak tepat fungsi Tentukan Rangking yang paling sering terjadi….. Kemudian diambil nomor 1 sd 5 yang menjadi prioritas bersama
  • 68. Tunjukan dan sebutkan bahaya apa saja yang ada dalam gambar dibawah ini 1 2 3 C B A JKS-BINTEK SMK3-2014
  • 69. 69 CONTOH Tabel 2.1: Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung Jawab K3
  • 70. TERIMA KASIH Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan 12110 Telp. 021-72786108 Fax. 021.7266637 http://bpksdm.pu.go.id/pppk balai.pusbinpk@gmail.com

Editor's Notes

  1. Revisi 01 - 27/04/99
  2. Revisi 01 - 27/04/99
  3. Revisi 01 - 27/04/99