seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
Copy of PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3.pdf
1. P e n g e l o l a a n
Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Limbah B3
Dari Aspek K3 Di Rumah Sakit
Oleh : Ir. Mohammad Nasir, MSi / 081806800828 /mohnasir_65@yahoo.co.id
Aspek K3 Pengelolaan B3 Rumah Sakit Menuju Zero Accident
WORKSHOP (VIRTUAL) K3RS – RS RUJUKAN COVID DAN RS LAPANGAN
RSDC Wisma Atlet – Tgl 6-7 Maret 2021
9. 9
Pengelolaan B3 dan LB3 di Rumah Sakit
Berfokus Pada “Risiko” :
- Risiko keselamatan kerja
- Risiko Kebakaran
- Risiko Keamanan
Risikolingkungan hidup dll
Dibutuhkan : Peningkatan
Kapasitas Tenaga K3 di RS
10. Pengadaan
10
Fokus Risiko Lingkungan Kerja :
Bila Tahapan Penanganan B3 tanpa Standarisasi
Penyimpanan di Gudang
Pengangkutan
Penyimpanan di Unit Kerja
Penggunaan
Pembuangan B3
KadaluwaFasyankesa
Pemasok B3
Petugas/Staf
Pasien
Pengunjung
Lingkungan
Safety
(High Risk)
Waktu
11. Pengadaan
11
Penyimpanan di Gudang
Pengangkutan
Penyimpanan di Unit Kerja
Penggunaan
Pembuangan B3
KadaluwaFasyankesa
Pemasok B3
Petugas/Staf
Pasien
Pengunjung
Lingkungan
Waktu
Penerapan
Standar
Safety
(Low Risk)
Manajemen Pengendlian Risiko K3
Fokus Risiko Lingkungan Kerja :
Bila Tahapan Penanganan B3 Dengan Standarisasi
13. Tantangan/ Dasar Hukum
13
PP Nomor 74 Tahun 2001 :
• Setiap orang yang melakukan kegiatan
pengelolaan B3 wajib menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja (pasal 22)
• Setiap orang yang melakukan kegiatan
pengelolaan B3 wajib menanggulangi terjadinya
kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3
(pasal 24).
14. Tantangan Penanganan Limbah B3/Medis (Covid 19) Bagi Rumah
Sakit di Indonesia
RUMAH
SAKIT
RUMAH SAKIT :
Kasus Infeksi RS
Kasus K3 RS
Citra Manajemen RS
Re-use limbah
MASYARAKAT :
Konflik Sosial
Kasus Penyakit Berbasis
Limbah
REGULASI
PEMERINTAH:
Pentaatan terhadap standar
Penanganan Limbah Medis
(B3)
Pemenuhan standar Akreditasi
RS
Sangsi Hukum dan administratif
HUKUM :
Tuntunan Hukum (UU No. 32
Tahun 2009)
Denda 1 – 3 Milyard dan Pidana
Penjara 1-3 Tahun, apabila :
- Pengelolaan iimbah B3 tanpa
izin (Psl 102)
- Tidak melakukan penanganan
limbah B3 sesuai ketentuan
15. Jenis B3 di RS Yang Menjadi Perhatian (Berisiko)
B3 Farmasi
15
B3 Gas Medis B3 Gas Non Medis B3 Laundry
B3 Teknik B3 Umum
- Obat-obatan
- Cairan mdh terbakar
- Bahan kimia
- Bahan Jenis Narkotik
- Alkes mercury
- Tabung Gas O2
- Tabung Gas Nirogen
- Tabung Gas Elpiji
- Tabung Gas untuk
Las Listrik
- Bahan kimia pembersih linen
- Bahan kimia desinfektan
- Bahan kiia pembersih lantai
- Olie
- Solar/BBM
- Lampu Mercury
- Aki
- Cat
- Mother Board
- Tabung bertekanan
- Catridge
- Baterei
- Toner fotocopy
B3 Lainnya?
- ..............................
- ..............................
- ..............................
- ..............................
- ..............................
16. Medical waste in the USA:
The EPA – Medical Waste Guidance
defines and categories solid
medical waste in the following
ways.
1. General Waste – The bulk of most medical
waste, mostly typical household and office
waste
2. Infectious Waste – Any waste that could
cause an infection in humans, like blood,
human tissue or anything contaminated
with bodily fluids
3. Hazardous Waste – Waste that’s
dangerous, but not infectious, like sharps,
discarded surgical equipment, and some
chemical waste
4. Radioactive Waste – Any waste generated
as a result of radioactive treatments, like
cancer therapies, and medical equipment
that uses nuclear elements.
Healthcare waste in the UK:
The UK government segregates the
different types of medical waste into
these categories:
1. Infectious Waste – Any waste generated
from the treatment of individuals or
contaminated with any infectious bodily
fluids
2. Cytotoxic / Cytostatic Waste – Drugs and
other types of medicine that are cytotoxic
and/or cytostatic, or items that come into
contact with any toxic or carcinogenic
medicine.
3. Medicinal Waste – All types of medicine,
pills and creams that are not cytotoxic
and/or cytostatic
4. Anatomical Waste – All waste from a
human or animal, including body parts,
blood bags and organs
5. Offensive Waste – Any waste that’s non-
infectious, including sanitary and nappy
waste.
6. Domestic or Municipal – All other general,
non-clinical waste
Definisi, Kategori/Jenis/Klasifikasi Limbah B3/Medis di RS
World Health Organisation (WHO)
medical waste classifications:
The WHO has issued its own guidelines
on the different types of medical waste,
which include:
1. Infectious Waste – Anything that’s infectious or
contaminated
2. Sharps – Waste like needles, scalpels, broken glass
and razors
3. Pathological Waste – Human or animal tissue,
body parts, blood and fluids
4. Pharmaceutical Waste – Unused and expired drug
or medicines, like creams, pills, antibiotics
5. Genotoxic Waste – Cytotoxic drugs and other
hazardous toxic waste, that’s carcinogenic,
mutagenic or teratogenic.
6. Radioactive Waste – Any waste containing
potentially radioactive materials
7. Chemical Waste – Liquid waste, typically from
machines, batteries and disinfectants
8. General/Other Waste – All other, non-hazardous
waste.
Sumber : https://www.inciner8.com/blog/medical-
incineration/different-types-of-medical-waste/
LIMBAH COVID 19 = KATEGORI “ INFECTIOUS
WASTE” DENGAN PERLAKUAN KHUSUS
16
17. Jenis Limbah Medis Covid-19 RS Yang Harus Dikelola RS
1. Limbah infeksius
2. Alat Pelindung Diri
3. Alat PCR/Swab test
4. Spesimen
5. Bahan Farmasi bekas
6. Alat kesehatan bekas
7. Masker bekas
8. Kemasan bekas
makanan/minuman pasien
covid-19
9. Tissue pasien
10. Linen bekas tidak terpakai
(terkontaminasi) dll
17
18. Bagan Alir Dampak Kegagalan Pengelolaan B3 di RS
18
Kebakaran Ledakan
Kebocoran
Kecelakaan Kerja
Tumpahan
Keracunan
Terjatuh/Tertimpa
Penc. Lingk
Kerusakkan Properti RS Korban Jiwa Produktivitas Kerja
• Terkontaminasi, terhirup
(inhalasi), terciprat
(Kontak kulit, mata)
• Tertimpa kemasan B3
• Terkena tumpahan /
kebocoran B3
• Luka/ Cidera
• Air Permukaan
• Tanah
• Udara Indoor
Terhirup
Terganggunya Pel. RS Tuntutan Hukum?
19. Tiga Kelompok Potensial
Terkena Dampak/Risiko
Infeksi Limbah Medis di RS :
1. Kontak Kronis (Chronic Exposure)
Orang dengan kontak permanen (Petugas limbah – kontak
dengan pewadahan, pengangkutan, penyimpanan,
pengolahan/ pengangkutan off-site limbah medis)
2. Kontak Langsung, Akut (Direct, Acute
Exposure
Orang terekspose limbah medis dalam jangka waktu
pendek (masyarakat RS – di illegal dumping, TPS yang
buruk, limbah tercecer saat pengangkutan dll)
3. Kontak Tidak Langsung (Indirect, Acute
Exposure)
Orang terekspose limbah medis melalui vector penyakit dan
binatang penganggu (Masyarakat – disekitar tempat
pembuangan limbah)
19
Siapa Saja Potensi Terekspose
Virus Covid 10?
20. 20
Persiapan Penanganan B3 di Rumah Sakit
Bahan Berbahaya Beracun
I d e n t i f i k a s i K l a s i f i k a s i K o m u n i k a s i
Pengelolaan Teknis (Tahapan)
Penyimpanan B3
Pengangkutan B3
Penyimpanan B3
Penggunaan B3
Pembuangan B3 kadaluwarsa
Label, Simbol, MSDS
Nama/Jenis,
Bentuk,
Volume,
Unit Pengguna,
Sifat/Karakteristik,
Kemasan,
Cara
Penyimpanan,
Ketersediaan MSDS dst
Pengadaan
Dikelompokan Sesuai Sifatnya
Daftar Inventory B3
Logbook B3
21. 21
Persiapan Pengelolaan Limbah B3/Medis Covid 19
Limbah Medis Covid 19
I d e n t i f i k a s i K l a s i f i k a s i K o m u n i k a s i
Pengelolaan (Tahapan)
1. Pewadahan
2. Pengangkutan Internal
3. Penyimpanan/TPS
4. Pengolahan
Simbol Limbah B3/Medis
Sesuai Regulasi Kemkes/ KLHK
Dipisahkan antara yang potensi
infeksius dan non infeksius
Daftar Inventory Limbah B3
Logbook LB3
Neraca LB3
Dilakukan audit
Pentaatan Prosedur
oleh Tim Quality
Control/ Unit Kesling-
K3 RS
Acuan :
Surat MenLHK No. 167 Tgl 22 Maret 2020
SE MenLHK No. 02 Tahun 2020 Tgl. 24 Maret 2020
Surat Dirjen PSLB3 No. 156 Tg 30 Maret 2020
Surat Dirjen PSLB3 No. 234 Tg 28 Mei 2020
KMK No. HK.01.07/MENKES/537/2020 Tgl 14 Agustus 2020
22. Simbol B3 dan Limbah B3 Rumah Sakit
Bebahaya Bebahaya Bagi
Lingkungan
Bahan Bebahaya Beracun Limbah B3
23. Hirarki Pengelolaan B3 RS
• Penggunaan Vol/Jumlah B3 secara bijak (tepat
sesuai kebutuhan) – Mencegah timbuan B3
kadaluwarsa dan mengurangi Dampak K3)
• Penggantian B3 dengan bahan non B3
(Alat Kesehatan non mercury, bahan kimia
pembersih ramah lingkungan, alat ME non B3)
• Penyediaan fasilitas proteksi risiko B3 pada
petugas
• Desain tata ruang penyimpanan B3 (zoning, jarak
dll)
• Penyediaan kebijakan/SPO B3
• Pemilihan Petugas sesuai kapasitas
• Mutasi petugas B3 dan medical check up
• Penyediaan APD petugas
24. Pendekatan Pengelolaan Risko Infeksi Limbah
Medis Covid-19 Berdasarkan Hirarki Managemen Limbah
Hirarki Manajemen Limbah Covid-19
• Penggunaan secara bijak APD (petugas dan pasien)
• Pengurangan material kontak dengan pasien covid-19 (Kemasan, obat /bahan
farmasi, makanan/minuman dll)
Pendekatan yang dilakukan :
• Proteksi terhadap Limbahnya (Proteksi Hazard) – Lakukan desinfeksi
pada setiap tahapan penanganan limbah Covid-19
• Proteksi terhadap petugas limbah (Tidak ada paparan/exposure) –
penggunaan APD standar dan memelihara stamina
• Proteksi terhadap Lingkungan (media paparan) – penanganan tahapan
penelolaan sesuai standar (Pemisahan, pewadahan, pengangkutan
local, penyimpanan sementara, pengolahan/pemusnahan)
(Pemilahan) Berisiko bila diterapkan
(Daur ulang dan pemanfaatan) Berisiko bila diterapkan
24
25. Risiko B3, Apa Yang Dikelola?
1. Probability/ Frekuensi (terjadinya risiko/kasus)
2. Dampak/ Impact (dari risiko/kasus)
25
“Seringkali RS pengeloaannya berfokus pada
dampak, bukan pada probability..... “
Dikurangi/di turunkan/dihilangkan
agar risiko menuju nol (Zero Risk)
26. Lingkup Program - Pengelolaan B3/LB3 Di RS
1. Program Pencegahan – sebelum terjadinya
risiko B3/LB3
2. Program pengendalian – saat terjadinya risiko
B3/LB3
3. Program pemulihan – saat setelah terjadinya
risiko B3/LB3
27. 27
Kerangka Manajemen B3 dan LB3 RS
RISIKO
KEGAGALAN
B3/LB3
Identifikasi
Risiko
Analisis dan
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah)
Berdasarkan Prioritas
MITIGASI DAN
IMPLEMENTASINYA
(Program Kerja
pencegahan dan
Pengendalian)
Per-UU, Kebijakan,
Pedoman/Panduan, SPO,
perizinan
ORGANISASI
(SOTK, SDM dan
Uraian Tugas)
Kebutuhan
Program
Pelatihan
(Keandalan Staf)
Pemetaan SDM
dan Tugas
(Petugas/Staf)
MONITORING
(Pencapaian
Kinerja)
PELAPORAN INTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja Unit
Saitasi dan Dasar Keputusan
pimpinan)
Risk- Register
EVALUASI
(Analisis
Pencapaian
Kinerja))
TINDAK LANJUT
(Perbaikan
Berkelanjutan)
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait)
PELAPORAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja
Institusi)
28. Lingkup Tahapan Pengelolaan B3 Di RS
Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3 (PP Nomor 74 Tahun 2001)
Penghasil
Pengangkut Pengedar
Penyimpan
Pengguna
Pembuang
3
2
1
6
4 5
29. Tahapan Penanganan B3 Aspek K3 Di RS
Perencanaan
pengadaan B3
Pengemasan
kembali B3
Penerimaan B3 Penyimpanan B3
Distribusi B3
Pembuangan B3 Penggunaan B3
29
“Ingat, Pengeloaannya berfokus pada probability bukan
dampak/risko ..... “
30. 1. Perencanaan
Pengadaan B3
Yang harus diperhatikan :
Evaluasi : B3 ada alternative pengganti
lain?
Permintaan B3 harus diinfomarsikan
Usulan jumlah B3 sesuai kebutuhan
(Mencegah kadaluwarsa)
Ketentuan dalam kontrak pengadaan
• MSDS (in indonesian) dan CoA,
CoO (B3 import)
• dikemas sesuai dengan klasifikasinya
• simbol dan label yang benar
• Masa guna (Life time) B3
30
2. Penerimaan B3
Yang harus diperhatikan :
1. Panitia penerima barang : info SPO
penerimaan B3
2. Dokumen kontrak – pelajari pasal
tentang aspek K3 nya
3. Waktu kadaluarsa (masa guna
panjang)
4. Cek kelengkapan komunikasi B3 :
• MSDS (Material Safety Data
Sheet ),
• CA ( certificate of analysis ),
• CO ( certificate of original )
5. Kemasan rapat, dilengkapi :
• Label
• Simbol sifat/karakteristik B3
3. Penyimpanan B3
Yang harus diperhatikan
1. Memenuhi ketentuan teknis
gudang/tempat penyipanan
2. Ketersediaan sistem
penyimpanan (Prosedur)
3. Ketersediaan fasilitas
keselamatan
4. Ketersediaan fasilitas
keamanan
5. Ketersediaan fasilitas
Kebersihan
Tahapan Penanganan B3 Aspek K3 Di RS
31. 4. Pengemasan
Kembali B3
31
5. Distribusi B3 6. Penggunaan B3
Ketentuan :
- dikemas/tapping sesuai kebutuhan
harian/mingguan di unit kerja
- Kemasan tapping di tulis : tanggal
pembuatan dan tanggal
kadaluwarsa
- Pada kemasan Ditempel label dan
symbol B3
- Disiapkan MSDS untuk B3 baru
untuk unit kerja
- APD lengkap bagi petugas
pengemasan
- Pengaturan suhu ruangan
pengemasan/tapping sesuai
karaktestik B3
Menggunakan alat
angkut tertutup khususnya untuk
B3 radiofarmaka dan B3 yang mudah
menguap.
Dalam jumlah kecil sesuai
dengan kebutuhan
Disertai dengan Lembar
Data Keselamatan (MSDS)
Dilengkapi wadah
pengaman dalam alat angkut
1. Pelatihan staf, APD yang tertera
pada MSDS
2. Larangan makan, minum atau
merokok saat bekerja
3. Pengawasan menjadi tanggung
jawab Kepala Satuan Kerja
4. Ruangan yang menggunakan B3
harus tersedia :
• lembar data keselamatan,
• alat pemadam api ringan
(APAR),
• emergency kit seperti P3K,
eye washer dan atau body
shower, spill kit.
Tahapan Penanganan B3 Aspek K3 Di RS
32. 7. Pembuangan/Pengolahan B3
Kadaluwarsa
B3 yang kadaluarsa dan atau tidak memenuhi
spesifikasi dan atau bekas kemasan, wajib
dikelola sesuai dengan prosedur pengelolaan
limbah B3,
Atau : apabila dimungkinkan dikembalikan
kepada pemasok terkait dengan kebijakan
pemerintah mengenai extended product
responsibility (EPR).
Pengolahan/ Pembuangan limbah B3 :
- Pemusnahan dengan incinerator
- Pengolahan piak ke III (transporter LB3
dan Pengolah LB3)
32
Tahapan Penanganan B3 Aspek K3 Di RS
34. Tahapan Pengelolaan
Limbah B3/Medis Covid Rumah Sakit
Identifikasi
Klasifikasi
Komunikasi
(Simbol dan Label)
Limbah Covid-19
PENGURANGAN PEMILAHAN
PEWADAHAN
PENGUMPULA
N (OPTION)
PENGANGKUTA
N INTERNAL
PENYIMPANAN
(SEMENTARA)
PENGOLAHAN
(INSINERASI/NON
INSINERASI) - ONSITE
PENGANGKUTAN
PIHAK III
Titik Kritis Infeksi
Persiapan Penanganan (Handling) Pengolahan (Treatment)
PENGOLAHAN PIHAK III
- OFFSITE
Titik Kritis Infeksi
Titik Kritis Infeksi dan
Pemanfaatan Illegal
Titik Kritis Infeksi
Titik Kritis Infeksi
dan Pemanfaatan
Illegal
35. Prosedur Pengelolaan Limbah B3/Medis Covid-19?
Pewadahan :
• Penyediaan Tong infeksius
khusus+ plastic kuning
• Dekontaminasi tong sebelum
dan setelah limbah diangkat
• Dekontaminasi isi kantong
sebelum di ikat (kabel tis)/
kardus dilakban rapat dan pada
luar kantong sebelum masuk
troly limbah B3
• Penempelan symbol dan label
pada luar kantong plastic –
“peringatan bahaya dan
larangan membuka”
• Penyediaan APD lengkap
petugas (Masker bedah,
Goggle/ face shield, Full body
suit, sarung tangan doubel,
sarung kaki + boot)
Pengangkutan
• Pemilihan
jalur khusus
pengangkutan
limbah Covid-
19
• Dekontaminas
i trolly Limbah
Covid19
sebelum dan
setelah
pengangkutan
• Penyediaan
APD lengkap
petugas
Penyimpanan
Dalam TPS
Limbah B3 :
• Ruangan
khusus Limbah
• Program
desinfeksi TPS
Pengangkutan
Keluar RS :
• Penjelasan
Limbah ke
petugas
• Evaluasi APD
petugas
transporter
• Pemisahan
limbah covid
dalam box truk
Pengolahan
Off-site
• Penjelasan
Limbah ke
petugas
• Evaluasi APD
petugas
pengolah
• Pemisahan
penyimpanan
limbah Covid
Pengolahan On-site
• Penjelasan Limbah ke petugas Insinerator
• Evaluasi APD petugas Insinerator RS
35
36. Faktor Penyebab Modus Kegagalan Pengelolaan
Limbah Medis Covid-19 di RS?
VARIABEL
KEGAGALAN
PENGELOLAAN
LIMBAH MEDIS
COVID DI RS
Pengetahuan
Petugas
Perilaku
Petugas
Fasilitas dan
Bahan
Sosialisasi
Pengawasan
Tata Ruangan
Bangunan dan
Dukungan
Mnjm RS dll
36
37. Modus Kegagalan Pengelolaan Limbah Medis Covid-19?
A. Tahap Pewadahan Limbah Medis Covid 19
1. Tidak disiapkan sign/symbol/label khusus
limbah medis Covid (disamakan dengan limbah
medis umum RS)
2. Ritasi tidak dilakukan maks 1 kali/hari
3. Tidak melakukan dekontaminasi rutin tong
sampah dan sampah
4. Konsentrasi desinfektan tidak terkontrol
5. Pemisahan limbah domestk pasien covid dan
perlakuan lanjutnya
6. Tong sampah hanya tersedia di pelayanan, di
ruang penunjang tidak tersedia (tissue bekas
pasien Covid)
7. Kesalahan penempatan tong sampah (tidak
dalam area service ruangan)
37
38. Modus Kegagalan Pengelolaan Limbah Medis Covid-19?
B. Tahap Pengangkutan Limbah Medis Covid 19
1. Tidak ditempal sign/symbol pada trolly angkut
2. Ritasi pengangkutan tidak dilakukan maks 1
kali/hari
3. Tidak melakukan dekontaminasi rutin tong
sampah dan sampah
4. Konsentrasi desinfektan tidak terkontrol
5. Trolly khusus hanya tersedia di pelayanan, di
ruang penunjang tidak tersedia
6. Tong sampah ruang penunjang terabaikan
dalam pengangkutan rutin
7. Kesalahan pemilihan rute pengangkutan
sampah (melewati public/semipublic area)
38
39. Modus Kegagalan Pengelolaan Limbah Medis Covid-19?
C. Tahap Penyimpanan Limbah Medis Covid 19 di TPS
1. Limbah medis covid tidak timbang dan tidak disimpan dalam
ruangan khusus (kemudahan control) dengan tulisan khusus.
2. Tidak melakukan dekontaminasi rutin TPS khusus Covid
secara rutin
3. Ruangan TPS tidak dikunci (lemahnya pengawasan) – potensi
illegal reuse
4. Tidak adanya informasi larangan membuka kemasan limbah
medis Covid 19
5. APD lengkap petugas TPS di pakai berulang tanpa perlakuan
pencucian/dekontaminasi
6. Waktu tingal limbah tdak sesuai prosedur/ membiarkan
penumpukkan
7. Tidak dilakukan pencatatan neraca limbah di TPS (menjamin
cakupan 100%)
8. Lokasi TPSkhusus limbah medis Covid dilewati/ lintasi
banyak orang RS/umum
9. Tidak disiapkannya kebijakan medical check up dan makanan
tambahan bagi petugas limbah Covid
39
40. Modus Kegagalan Pengelolaan Limbah Medis Covid-19?
D. Tahap Pengangkutan (Off-Site) Limbah Medis Covid 19 RS
1. Pencampuran limbah medis covid dengan
limbah medis umum
2. Kelengkapan APD petugas pengangkutan
yang kurang lengkap
3. Limbah medis Covid tidak dicatat secara
khusus dalam manifest (dicatat sebagai
limbah medis umum)
4. Tidak melakukan dekontaminasi alat
angkut /mobil angkut setelah limbah
dimasukkan dalam box mobil
40
41. Modus Kegagalan Pengelolaan Limbah Medis Covid-19?
E. Tahap Pengolahan Limbah Medis Covid 19 di Insinerator RS
1. Pengumpanan limbah medis Covid dilakukan secara
manual, tidak menggunakan lifter bucket
2. Tidka mendahulukan limbah medis Covid dalam
pembakaran awal
3. Insinerator tidak memenuhi syarat teknis : suhu
bakar 1 < 800 oC dan Suhu Bakar 2 > 1.000 oC.
4. Tidak dilakukan pencatatan neraca limbah di
insinerator
5. APD lengkap petugas TPS di pakai berulang tanpa
perlakuan pencucian/dekontaminasi
6. Waktu tingal limbah tdak sesuai prosedur/
membiarkan penumpukkan
7. Lokasi TPSkhusus limbah medis Covid dilewati/
lintasi banyak orang RS
8. Tidak disiapkannya kebijakan medical check up dan
makanan tambahan bagi petugas limbah Covid
41
42. Indikator Kinerja Keberhasilan
Pengelolaan B3 dan LB3 RS
1. Penerapan standar K3 pada tahapan pengelolaan B3 – mencapai 100%
2. Cakupan (%) Penanganan (penyimpanan dan pengolahan/pengankutan
keihak III) limbah medis Covid – 100%
3. Ketersediaan kebijakan pimpinan kegiatan
4. Ketersediiaan formalitas penanggung jawab/unit kerja
5. Ketersediaan fasilitas penanganan B3/LB3 sesuai standar
6. Pelaksanaan tatakelola administrasi B3/LB3 (Daftar Inventory, Logbook,
neraca, manifest (elektronik) dll – monev dan pelaporan100%
7. Fungsional dan keamanan alat keselamatan dan kedaruratan 100%
42
43. KESIMPULAN
1. Penggunaan B3 dan LB3 di RS yang komplek dan berpotensi menyebabkan risiko K3
2. Pengelolaan Risiko : Identifikasi, Klasifikasi dan Komunikasi B3 dan LB3
3. Program Pengelolaan B3/LB3 harus berbasis manajemen risiko
4. Prinsip mengelola risiko K3 dari B3 dan LB3 berfokus pada pengendalian probability
terjadinya risiko/dampak
5. Pengelolaan risiko B3 : perencanan dan pengadaan, penerimaan, pengemasan
kembali, penyimpanan, distribusi, penanganan tumpahan dan pembuangan B3
kadaluwarsa
6. Pengelolaan risiko LB3 : Pewadahan, penangkutan, penyimpanan dan Pengolahan
43