Dokumen tersebut membahas evaluasi indikator kegiatan kesehatan usia produktif dan lanjut usia pada tahun 2022. Terdapat penjelasan struktur organisasi, tugas dan fungsi, ruang lingkup, indikator RPJMN dan RENSTRA, mekanisme pembahasan indikator, kebijakan kesehatan usia produktif dan lanjut usia, strategi peningkatan kesehatan, SPM bidang kesehatan, indikator kesehatan kegiatan usia produkt
3. TUGAS DAN FUNGSI
DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
di bidang peningkatan kesehatan pada kelompok:
USIA PRODUKTIF
PEKERJA
LANJUT USIA
OLAH RAGA
PERMENKES NO 5 TAHUN 2022
4. TIM KERJA DIT UPL
TIM KERJA 5
KESEHATAN LANJUT
USIA
dr. Astuti, MKK
1. Indah Nugraheni
Mardhika, SKM, M.Sc.Ph
2. Drg. Wara Pertiwi O, MA
3. dr. Julina, MM
4. Cahyaningrum
Kusumastuti H, SKM
5. Yosnelli, SKM, MKM
6. Ditho Pemi Aprianto,
S.Kep
7. Dolfina Marlein L, SKM
8. Akbar Nugroho
Sitanggang, SKM
DIREKTUR KESEHATAN USIA
PRODUKTIF DAN LANJUT USIA
drg. Kartini Rustandi, MKes
TIM KERJA 2
KSEHATAN KERJA
TIM KERJA 4
KESEHATAN
OLAHRAGA
SUBBAGIAN ADUM
Riza Afriani Margaresa, SKM, MPH
dr. Wira Hartiti, M. Epid
1. dr, Fida Dewi A, MKK
2. Dr. Yenni Yuliana
3. Ika Ratnawati, SKM,
MKKK
4. dr. Putriayu Hartini,
MKK
5. Retno Juli Siswantari,
SKM
6. I Gede Dewa Gandi
WP, SKM
7. Nabila Salsabila, SKM
R. Giri Wurjandaru,
SKM, MKes
1. Lina Marlina, SP, M. Gz
2. drg. Dyah Erti
Mustikawati, MPH
3. dr. Weni Murniati, MPH
4. dr. Nindya Savitri, MKM
5. Hasanah SKM, MKM
6. Arif Wibowo, SKM, MM
7. Bonardo Prayogo
Hasiholan, SKM
Nur Fatayani, SPd, MKM
1. RR Winda Kusuma
Ningrum, S. Si, MKKK
2. Dr. Selamat Riyadi,
SKM, MKKK
3. Syahrul Efendi Panjaitan,
SKM, MKKK
4. dr. Yulia Renniaty F S
5. Safira Cahyandari, SKM
6. Hana Fajar Septanti,
SKM
7. dr. Erni Risvayanti, M.
8. Lintang Emiliana, SKM
dr. Ari Setyaningrum,
SpKO
1. dr. Maria Sondang M
2. Tasripin, SKM, MKM
3. dr. Harry Papilaya
4. Muftika Lutfiana, SKM
5. Tries Yuliastuti, SKM,
MKM
6. Dr. Ima Nuraina
7. Muhammad Rizka, S.
OR
8. Nur Ratnasari, A.Md
Keb
TIM KERJA 1
KESEHATAN
REPRODUKSI
TIM KERJA 3
KESEHATAN
KELOMPOK RENTAN
5. KEBIJAKAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
Penyelenggaraan program yang sesuai
standar pelayanan dan SPO
Membangun kelompok usia produktif
Sehat Bugar Produktif dan lansia
SMART dengan menitikberatkan upaya
promotif dan preventif
Penguatan kemitraan dan
pemberdayaan masyarakat
Peningkatan kapasitas
tenaga kesehatan dan AoC
Penyelenggaraan program
secara bertahap, terpadu,
dan berkesinambungan
6. Strategi Peningkatan Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia
Advokasi dan
sosialisasi
• Penggalangan komitmen stakeholder pusat dan daerah
• Edukasi masyarakat melalui sosialisasi dan diseminasi
• Peningkatan kapasitas tenaga Kesehatan, AoC
• Pemenuhan peralatan/sarana
• NSPK
Kelompok
Rentan
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
Lansia
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
Puskesmas yang
meningkatkan
aktivitas fisik
• Penurunan
KI/AKB
• Penurunan
Stunting
• Pengendalian
PM
• Pengendalian
PTM
STRATEGI
Kemitraan dan
pemberdayaan
masyarakat
Pemanfaatan
teknologi
informasi
Penguatan manajemen
dan layanan kesehatan
• Peningkatan peran:
Lintas sektor
Akademisi
Swasta/perusa
haaan
Ormas/OP/
komunitas
Media
• Pemberdayaan
masy mll UKBM
terintegrasi
(Posbidu & Pos
UKK
• SITKO
• SIPGAR
• E-COHORT
• SIASIK
•Peningkatan Pelayanan Kespro (Catin,
PUS)
•Screening Layak Hamil
•Peningkatan Kualitas Pelayanan KB
Kesehatan
Reproduksi
•Pembinaan Kebugaran Jasmani
Masyarakat
•Pelayanan Kesehatan Olahraga
Kesehatan
Olahraga
•Kesehatan Kerja
•Peningkatan Implementasi GP2SP, K3
(FKTP, RS, perkantoran), Pos UKK
Kesehatan Kerja
• Peningkatan pelayanan KtPA dan P2GP,
APK, aborsi atas indikasi
• Kesehatan disabilitas
• Kesehatan situasi krisis bencana (PPAM)
Kesehatan
Kelompok Rentan
• Pemberdayaan Lansia
• Pelayanan lansia di Puskesmas
• Pelayanan Lansia di RS (geriatri terpadu)
• Perawatan Jangka Panjang (LTC)
Kesehatan Lansia
15
–
19
tahun
19
–
59
tahun
>
60
tahun
Pelayanan
Kesehatan
reproduksi bagi
calon pengantin
Pelayanan
Kesehatan usia
reproduksi di
tempat kerja
Peningkatan
ketahanan
nasional
Peningkatan
produktivitas
7. SPM BIDANG KESEHATAN
Permenkes Nomor 4 tahun 2019
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar.
TARGET: 100%
7
Impact/
Outcome
(SS & ISS)
Outcome
(IKP)
OUTPUT (IKK)
Target Capaian
2022 2023 2024
Persentase
puskesmas yang
melaksanakan
pelayanan
Kesehatan
reproduksi bagi
calon pengantin
70 80 90
Persentase lansia
yang
mendapatkan
pelayanan
Kesehatan
70 80 90
Persentase
puskesmas yang
meningkatkan
aktivitas fisik
50 70 90
INDIKATOR KESEHATAN KEGIATAN USIA PRODUKTIF
DAN LANJUT USIA
a.Persentase
kabupaten/ kota
yang melaksanakan
intervensi
kesehatan keluarga
b.Persentase
Kabupaten/ Kota
yang menerapkan
kebijakan Germas
INDIKATOR Target Capaian
2022 2023 2024
Jumlah kabupaten/ kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
320 470 514
Jumlah kabupaten/ kota yang
melaksanakan kesehatan kerja
360 385 411
Persentase kabupaten/ kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lanjut usia
55 60 65
RPJMN 2020 - 2024 Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas
Peningkatan upaya penguatan preventif dan
promotif.
RENSTRA KEMENKES 2022 - 2024
9. N
o
Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
1 Jumlah kabupaten/kota
yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
usia reproduksi
Kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan usia reproduksi
adalah:
1. Minimal 50% Puskesmas di wilayah kerja memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi calon pengantin (kespro catin)
Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin (kespro catin)
• memberikan pelayanan konseling/komunikasi, informasi, edukasi (KIE) kesehatan reproduksi calon pengantin
• skrining kesehatan bagi calon pengantin, minimal pemeriksaan status gizi meliputi: (pemeriksaan berat badan, tinggi
badan, penentuan indeks masa tubuh, pemeriksaan Lingkar Lengan Atas/LiLA) dan tanda anemia (pemeriksaan
konjungtiva dan pemeriksaan Hb)
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan dan atau perawat dan atau petugas gizi)
2. Seluruh Puskesmas di wilayah kerja mampu dan memberikan pelayanan KB Pasca Persalinan
dengan metoda cara modern (AKDR/pil/suntik/kondom/MAL/implan/ vasektomi) dilakukan dalam kurun waktu 0-42 hari
setelah ibu melahirkan.
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan). Mempunyai minimal 2 (dua) orang tenaga
kesehatan yang kompeten dokter dan atau bidan yang sudah mendapatkan pelatihan Contraceptive Technolgy Update
(CTU)/pelatihan keluarga berencana (KB)/orientasi KB Pasca Persalinan (KBPP)
1. Jumlah Puskesmas
memberikan pelayanan
kesehatan reproduksi calon
pengantin (kespro catin) dibagi
dengan Jumlah seluruh
Puskesmas di wilayah kerja
dikali 100 persen. Jika hasilnya
minimal 50% maka memenuhi
kriteria
2. Jumlah Puskesmas mampu dan
memberikan pelayanan KB
Pasca Persalinan dibagi dengan
Jumlah seluruh Puskesmas di
wilayah kerja dikali 100 persen.
Jika hasilnya mencapai 100%
(seluruh) maka memenuhi
kriteria
Rumus perhitungan indikator:
Jumlah Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
INDIKATOR RPJMN (tidak berubah)
10. N
o
Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
2 Jumlah
kabupaten/kota yang
melaksanakan
kesehatan kerja
1. Minimal 60% Puskesmas di wilayah kerjanya melaksanakan kesehatan kerja. Puskesmas yang melaksanakan kesehatan
kerja adalah Puskesmas yang melaksanakan:
a. Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas (identifikasi faktor risiko/penggunaan
APD/pengukuran kebugaran jasmani bagi petugas)
b. Deteksi dini PM/PTM/PAK pada pekerja Puskesmas
c. Pembentukan/pembinaan PoS UKK
2. Adanya SK/SE serta pedoman/petunjuk teknis yang ditetapkan oleh pemerintah daerah yang mendukung pelaksanaan
program kesehatan di tempat kerja
3. Pembinaan kesehatan kerja di sektor formal adalah kegiatan pembinaan kesahatan kerja dengan melakukan kegiatan
advokasi sosialisasi, koordinasi dan pelaksanaan program kesehatan kerja seperti GP2SP, atau K3 Perkantoran atau K3
Fasyankes
Jumlah kumulatif kabupaten/kota
yang melaksanakan kesehatan
kerja
dalam kurun waktu 1 tahun
3 Persentase
kabupaten/kota yang
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
lanjut lansia
Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan Lansia
adalah meliputi:
1. Seluruh Puskesmas membina Posyandu Lansia di 50% desa di wilayah kerjanya adalah seluruh Puskesmas
melaksanakan pembinaan pada Posyandu Lansia sedikitnya di 50% desa di wilayah kerjanya sehingga Posyandu Lansia
buka minimal 4 kali dalam satu tahun pada setiap desa tersebut
2. Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun Lansia yaitu:
a. Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, terdapat petugas pelayanan
yang terlatih atau memahami pelayanan kesehatan Lansia dan geriatri
b. Memberikan prioritas pelayanan kepada Lansia, minimal dengan
mendahulukan Lansia di loket, Poliklinik, laboratorium dan apotik
c. Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkinsehingga aman dan
mudah diakses oleh Lansia
d. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
3. Kabupaten/kota mengembangkan Program Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi Lansia, adalah kabupaten/kota telah
mulai melaksanakan Program PJP bagi Lansia di minimal 10% Puskesmas dalam bentuk kegiatan orientasi Program PJP
bagi Lansia dan panduan praktis bagi caregiver informal
Jumlah kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan
lanjut usia (Lansia) dibagi jumlah
seluruh kabupaten/kota di kali
100% dalam kurun waktu 1 tahun
INDIKATOR RPJMN (tidak berubah) -2
11. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
1 Persentase puskesmas yang
melaksanakan pelayanan
kesehatan reproduksi bagi calon
pengantin
Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan :
1. Konseling/Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) kesehatan
reproduksi calon pengantin; dan
2. Skrining kesehatan bagi calon pengantin, minimal pemeriksaan
status gizi meliputi : (penentuan IMT/pemeriksaan Lingkar
Lengan Atas/LiLa) dan tanda anemia (pemeriksaan konjungtiva
dan pemeriksaan Hb) Pelayanan diberikan oleh tenaga
kesehatan (dokter dan atau bidan dan atau perawat dan atau
petugas gizi)
Jumlah puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon
pengantin dibagi total sasaran puskesmas
dikali 100
2 Persentase Puskesmas yang
meningkatkan aktifitas fisik
Puskesmas yang mampu membina kebugaran jasmani minimal
sasaran anak usia sekolah (sekolah madrasah/pesantren) dan usia
produktif (OPD/calon jamaah haji/kelompok olahraga)
Jumlah puskesmas yang meningkatkan
aktifitas fisik dibagi total puskesmas dikali
100
3 Persentase lansia yang
mendapatkan pelayanan
Kesehatan
Lansia yg berumur 60 tahun ke atas yang dibina/yang mendapat
pelayanan kesehatan/ diskrining kesehatannya minimal 1 kali dalam
kurun waktu 1 tahun
Pelayanan Kesehatan/skrining kesehatan yang dilakukan seperti
pengukuran tekanan darah, pengukuran berat badan dan tinggi
badan, pengukuran LILA, dsb.
Jumlah warga negara 60 thn atau lebih yang
mendapat skrining kesehatan sesuai standar
min. 1x dalam kurun waktu 1 tahun dibagi
jumlah semua warga negara usia 60 tahun
atau lebih x 100%
INDIKATOR RENSTRA
12. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
1) Kabupaten/kota yang
menerapkan kebijakan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
(Germas)
Kabupaten/kota menerapkan Germas adalah Kabupaten/Kota yang memiliki
regulasi Germas dan/atau regulasi berwawasan kesehatan, serta
melaksanakan 2 dari 3 kegiatan berikut:
1. Melaksanakan Kampanye Germas tema prioritas
Adalah melaksanakan kampanye 7 tema prioritas melalui berbagai media,
meliputi; olahraga, gizi seimbang, anti rokok, skrining kesehatan,
imunisasi, patuh pengobatan, sanitasi dan kebersihan lingkungan; dan
melaksanakan penggerakan masyarakat dengan melibatkan lintas sektor,
swasta, kelompok masyarakat (berupa aksi/mobilisasi masyarakat).
2. Memiliki kegiatan skrining kesehatan di tempat kerja
Adalah melaksanakan pemeriksaan skrining kesehatan pada pekerja
yang terdiri dari tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah,
dan pengukuran kebugaran minimal 3 bulan sekali; serta pemeriksaan
pilihan lainnya sesuai dengan kemampuan seperti gula darah, deteksi
kanker leher rahim sedini mungkin dengan Inspeksi Visual Asam Asetat
(IVA) dan periksa payudara klinis untuk perempuan usia 30-50 tahun bagi
yang sudah menikah atau yang sudah berhubungan seksual,
pemeriksaan tajam penglihatan dan pendengaran, kolesterol minimal 1
kali dalam 1 tahun yang dilaksanakan di semua tempat kerja perkantoran
OPD (Organisasi Perangkat Daerah) tingkat Kabupaten/Kota.
3. Memiliki kegiatan pembinaan kesehatan tradisional
Adalah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tradisional (minimal TOGA dan atau akupuntur dan akupresur).
Jumlah Kabupaten Kota yang
memilki kebijakan Germas dan
melaksanakan 2 dari 3 kegiatan
dibagi jumlah Kabupaten Kota
dikali seratus persen.
INDIKATOR RENSTRA –IKU KESMAS (GERMAS)
13. CAPAIAN INDIKATOR RPJMN, RENSTRA
DIREKTORAT KESEHATAN USIA
PRODUKTIF DAN LANSIA
TRIWULAN II TAHUN 2022
13
14. 14
Sumber : SITKO dan KOMDAT KESMAS
PP/KP/PRO-P/ PROYEK KL
Indikator RPJMN 2020 –
2024
Target
2022
Target Capaian
TW 1 TW 2 TW 1 TW 2
PP: Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
KP: Peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga bencana
(KB), dan kesehatan reproduksi
Pro-P: Peningkatan KB dan Kesehatan Reproduksi
Pelayanan kesehatan usia reproduksi Jumlah kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
320 80 160 312 335
KP : Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat(Germas)
ProP : Penguatan Promosi Germas
Pelaksanaan kesehatan kerja di tempat kerja Jumlah kabupaten/kota yang
melaksanakan kesehatan
kerja
360 90 180 20 142
KP : Penguatan Sistem Kesehatan dan Pengawasan Obat
dan Makanan
ProP : Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Pelayanan kesehatan lansia Persentase kabupaten/kota
yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut
lansia
55 15 20 3,3 5,3
CAPAIAN INDIKATOR RPJMN
18. Tujuan/Sasaran Strategis/Program/Sasaran Program/Kegiatan/Sasaran Kegiatan/Indikator
Target
2022
Target Capaian
TW 1 TW 2 TW 1 TW 2
Tujuan : Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Primer yang Komprehensif dan Berkualitas
SS : Menguatnya promotif preventif di FKTP melalui UKBM
Program : Kesehatan Masyarakat
Sasaran
Program :
Terwujudnya peningkatan kesehatan masyarakat melalui pendekatan dan
pendekatan promotif dan preventif pada setiap siklus kehidupan yang didukung
oleh peningkatan tata kelola kesehatan masyarakat keluarga
Kegiatan : Pembinaan Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia
Sasaran
Kegiatan :
Meningkatnya kesehatan usia produktif dan lanjut usia
Indikator : 1. Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi
bagi calon pengantin
70 20 40 68,01 68,01
2. Persentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan 70 20 40 16,80 16,80
3. Persentase puskesmas yang meningkatkan aktifitas fisik 50 15 30 2,92 5,25
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA
Sumber : SITKO dan KOMDAT KESMAS
23. Penertiban Aset Dalam Rangka
Pengelolaan BMN
(SE No. KN.02.07/II/11832/2021)
BMN untuk Pemda/Masyarakat dengan
akun 526xxx yang bersifat habis pakai
untuk penyederhanaan proses hibah ,
dokumen penyerahan cukup berupa
BASTO/SBBK/Surat Pengantar
Barang/BAST
23
2018 2019 2020 2021
• Kit Pos UKK
• Kit Kebugaran
• Kit Kebugaran
• Kit APD
• Kit Pos UKK
• Kit Kebugaran
• Kit Pos UKK
• Kit Kebugaran
Draft Dokumen Usulan Hibah dan Rekap Hibah Barang masing-
masing Provinsi dapat didownload pada link di bawah ini :
https://link.kemkes.go.id/DokumenUsulanHibah
26. Jadwal Kegiatan
26
Waktu (WIB) Acara Data Dukung yang harus Disiapkan Pembicara
08.30 - 08.45 Pembukaan dan Arahan Direktur UPL
08.45 –09.00 Penjelasan perubahan kebijakan dan indikator, mekanisme diskusi dan
pembagian break out room
Kasubag Administrasi & Umum
09.00 – 10.30 Diskusi Capaian Kinerja Kegiatan usia Produktif
• Aceh
• Sumatera Utara
• Sumatera Barat
• Sumatera Selatan
• Jambi
• Bengkulu
• Riau
• Kepulauan Riau
• Maluku Utara
Capaian Indikator RPJMN dan Renstra sampai
triwulan II
PJ Tiker & Adum
10.30 – 12.00 Diskusi Capaian Kinerja Kegiatan usia Produktif
• Lampung
• DKI Jakarta
• Jawa Barat
• Jawa Tengah
• DI Yogyakarta
• Jawa Timur
• Banten
• Bali
• NTB
PJ Tiker & Adum
27. Jadwal Kegiatan
27
Waktu (WIB) Acara Data Dukung yang harus Disiapkan Pembicara
12.45 – 14.15 Lanjutan Diskusi Capaian Kinerja Kegiatan usia Produktif
• Sulawesi Barat
• Sulawesi Tenggara
• Sulawesi Utara
• Gorontalo
• Maluku
• Papua
• Papua Barat
• Bangka Belitung
Capaian Indikator RPJMN dan Renstra sampai
triwulan II
PJ Tiker & Adum
14.15- 15.45 Lanjutan Diskusi Capaian Kinerja Kegiatan usia Produktif
• NTT
• Kalimantan Barat
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Selatan
• Kalimantan Utara
• Kalimantan Timur
• Sulawesi Selatan
• Sulawesi Tengah
PJ Tiker & Adum
15.45- 15.55 Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut - Kasubag Administrasi & Umum
15.55-16.00 Penutupan - Direktur Kesehatan Usia
Produktif dan Lanjut Usia
28. DAFTAR PJ BREAKOUT ROOM
28
RUANG BREAKOUT ROOM 1 BREAKOUT ROOM 2 BREAKOUT ROOM 3 BREAKOUT ROOM 4
PEMBAHASAN Kesehatan Reproduksi Kesehatan Kerja Kesehatan Olahraga Kesehatan Lansia
PETUGAS WIRA
IKA
RESTI
AKBAR (Notulen)
RIZA
NURFA
WINDA
HANA (Notulen)
ARI
TASRIPIN
AKHADIYAH
TRIES (Notulen)
LINA
WENI
ZAHRA
HASANAH (Notulen)
PROVINSI 1 orang dari masing-masing
provinsi
1 orang dari masing-masing
provinsi
1 orang dari masing-masing
provinsi
1 orang dari masing-masing
provinsi
Tugas Pembahas :
1. Melakukan verifikasi terhadap data capaian dan menggali kendala yang dihadapi masing-masing provinsi serta memberikan masukan terhadap kendala tersebut
Tugas Notulen :
1. Mengoperasikan zoom (merekam dan share screen)
2. Mengupdate capaian hasil verifikasi pada file Rekapitulasi Data Capaian Indikator sheet Rekap per Provinsi
3. Mencatat pembahasan (kendala dan penyelesain masalah) pada file Notulen Evaluasi
29. PROVINSI YANG BELUM DESK CAPAIAN TRIWULAN II
29
Kesehatan Reproduksi Kesehatan Kerja Kesehatan Olahraga Kesehatan Lansia
Sumut Aceh Aceh Sumbar
Sumbar Babel Sumsel Bengkulu
Bengkulu Jambi Jambi Jatim
Jatim Jabar Jabar Kalsel
Kalsel Jatim Jatim Sulteng
Kaltara Gorontalo Sulsel NTT
Sulteng Maluku Maluku Papua
Papua Papua Papua Papua Barat
Papua Barat Papua Barat
30. RENCANA TINDAK LANJUT
30
1. Melakukan sosialisasi secara berkelanjutan kepada provinsi, kabupaten/kota, Puskesmas terkait
kegiatan dan indikator terbaru Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia
2. Melengkapi laporan dalam sistem informasi yang tersedia (SITKO, SIPGAR, E-COHORT DAN
KOMDAT KESMAS) setiap bulan. Data TW 2 dilengkapi maksimal tanggal 14 Juli 2022
3. Kendala pelaporan dalam sistem informasi dapat disampaikan laporan secara offline ke pusat
• Kespro - Ika ratnawati (+62 812-8082-5891)
• Kesja - Winda (+62 812-9542-3910)
• Olahraga - Tries Yuliastuti (+62 813-1049-4783)
• Lansia - Hasanah (+62 857-1944-1698)
• Klp Rentan - Akbar (+62 812-8900-0497)
• Adum - Euis Daniati (+62 838-0417-5138)
4. Usulan Hibah (Kit Kebugaran, Kit Pos UKK, Kit APD), tahun 2018-2021agar segera disampaikan dan
dilengkapi ke pusat
• Jufri (+62 881-1100-876)
• Siswono (+62 812-9522-3099)