2. DISUSUN OLEH :
• IVANDITA SATRIA HARTAWAN
• M. RAMADHAN
• RULLY VINDY ERISHA
• RAHARYAN DIMAS SYAPUTRA
• ELSA DEWI ANGGRAENI
3. Kedatangan Deandels di Indonesia sebagai gubernur jendral
mempunyai tugas mempertahankan Pulau Jawa agar tidak
terjatuh ke tangan Inggris . Di samping itu, juga
memperbaiki keadaan tanah jajahan Indonesia . Untuk
mempertahankan Pulau jawa dari serangan Inggris . Deandels
mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memperkuat pasukan yang anggotanya
terdiri atas orang-orang indonesia.
b. Mendirikan pabrik senjata di Semarang dan
Surabaya.
c. Membangun pangkalan Angkatan Laut di
Merak dan Ujung Kulon
d. Mendirikan benteng-benteng pertahanan
e. Membuat jalan raya Anyer sampai
panarukan.
4. Usaha yang dilakukan Deandels untuk mempertahankan Pulau
Jawa membutuhkan biaya yang sangat besar . Oleh karena
itu , Deandels menempuh jalan sebagai berikut :
Menjual tanah-tanah luas kepada swasta Belanda atau
Tionghoa . Tanah-tanah tersebut , antara lain
terletak di Pemanukan , Ciasem ,dan Probolinggo.
Memberlakukan aturan kepada rakyat untuk manyerahkan
sebagian dari hasil bumi sebagai pajak (contingenten)
Mempertahankan aturan penjualan paksa hasil bumi kepada
pemerintah dengan harga yang telah ditetapkan oleh
pemerintah (verplichte leverentie)
Melaksanakan wajib karja (verplichte diensten) karena dirasa
memberikan manfaat yang besar bagi pemerintah Belanda .
Memperluas tanaman kopi.
5. Selain pertahanan di bidang pertahanan militer , Deandels
juga berusaha memperbaiki sistem pemerintahan , antara
lain dengan cara :
a. Memperbaiki gaji pegawai dan memberantas
korupsi serta memberi hukuman berat bagi
para pegawai yang berbuat curang
b. Membagi Pulau Jawa menjadi sembilan
keresidenan
c. Menjadikan para bupati seluruh Jawa sebagai
pegawai pemerintah Belanda
d. Mendirikan badab-badan pengadilan yang
bertugas mengadili orang-orang Indonesia
sesuai dengan adat istiadatnya
e. Menjadikan Batavia sebagai pusat
pemerintahan
f. Menyederhanakan prosesi upacara-upacara
adat di Keraton.
6. Kebijakan-kebijakan pemerintah Deandels di
Indonesia membuat rakyat menderita . Selain harta
kekayaan dikeruk , rakyat juga diperas tenaganya
dengan cara yang kejam . Pembuatan jalan raya Anyer-
Panarukan dengan sistem wajib kerja mengakibatkan
ribuan rakyat meninggal dunia . Demikian juga ketika
membangun pangkalan laut di Merak dan Ujung Kulon ,
banyak rakyat menjadi korban.
Tindakannya menimbulkan kebencian rakyat. Selain
itu , penjualan tanah pemerintah di daerah Bogor dan
Probolinggo kepada para pengusaha swasta merupakan
kesalahan besar . Oleh karena itu , pada tahun 1811
Deandels dipanggil pulang ke Negeri Belanda .
Selanjutnya , Louis Napoleon mengangkat Janssens
sebagai gubernur jendral yang baru menggantikan
Deandels.
7. Berdasarkan kesepakatan dalam Perjanjian Tuntang , mulai
tahun 1811 Pulau Jawa diperintah oleh Inggris . Untuk
menjalankan tugas itu , diangkatlah Thomas Stamford
Raffles sebagai letnan gubernur yang akan mengatur
pemerintahan di Indonesia
Raffles memulai tugas sebagai letnan gubernur pada
tanggal 19 Oktober 1811 . Ia berkadudukan di Batavia .
Raffles mewakili raja muda (vicetory) Lord Minto . Raffles
segera melakukan perbaikan-perbaikan di Indonesia .
Tindakan yang dilakukan Raffles di Indonesia , antara lain
dalam bidang :
8. a. Bidang Pemerintahan , Pengadilan , dan Sosial
Dalam bidang pemerintahan , pengadilan , dan sosial ,
Raffles melakukan perbaikan sebagai berikut :
Membagi Pulau Jawa menjadi 16 kerisidenan termasuk
Yogyakarta dan Surakarta
Membentuk landraad (badan pengadilan) di masing-masing
kerisidenan
Melarang perdagangan budak
9. b. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi Raffles melakukan perbaikan
berikut :
Menerapkan sistem sewa tanah atau pajak tanah
(landrente system)
Menjual tanah antara lainn di Karawang , Priangan ,
Semarang , dan Surabaya kepada swasta
10. c. Bidang Ilmu Pengetahuan
Dalam bidang ilmu pengetahuan , Raffles melakukan
perbaikan berikut :
• Menyusun sebuah buku sejarah yang berjudul History
of Java (Sejarah Jawa , 1817)
• Mengundang ahli-ahli luar negeri untuk mengadakan
penyelidikan-penyelidikan iliah di Indonesia
• Menemukan bunga bangkai raksasa yang kemudian diberi
nama Rafflesia Arnoldi
Pemerintah Raffles tidak berangsur lama sebab
Inggris harus mengembalikan kekuasaannya di Indonesia
kepada Belanda . Hal ini disebabkan oleh perubahan
kekuasaan di Eropa . Kekuasaan Napoleon jatuh pada
tahun 1814 . Oleh karena itu , Belanda tidak lagi
dikuasai oleh Perancis . Pemerintahan Louis Napoleonpun
berakhir .
11. Negara-negara Eropa segera mengadakan perundingan
di Wina , yang disebut Kongres Wina (1814-1815) . Kongres
itu memutuskan bahwa keadaan Eropa harus dikembalikan
seperti sebelum terjadiya Revolusi Prancis . Dengan
demikian , Inggris harus mengembalikan daerah-daerah
jajahan Belanda yang telah direbutnya . Untuk
mengembalikan jajahan Belanda yang direbut oleh Inggris,
ditempuh melalui Perjanjian London pada tahun 1814 .
Perjanjian London , antara lain menyatakan Belanda akan
menerima kembali jajahanya yang dahulu direbut Inggris.
Raffles tidak menyetujui isi Perjanjian London dan
tidak mau menyerahkan I donesia kepada Belanda . Oleh
karena itu , ia digantikan oleh John Fendall (1816) yang
harus menyerahkan Pulau Jawa kepada Belanda .
Selanjutnya , Belanda segera membentuk Komisaris Jendral
yang terdiri atas Mr.Elout , Buykes dan van Den Cappelen
. Pada tahun 1816 , Komisaris Jendral menerima
penyerahan kekuasaan atas Indonesia dari Inggris secara
resmi . Sejak saat itu , Indonesia kembali dijajah Belanda .
Masa pemerintahan elanda tersebut selanjutnya dikenal
sebagai masa pemerintahan kolonial Belanda .
12. Mulai tahun 1816 , pemerintah kolonial Belanda kembali
berkuasa di Indonesia . Pemegang jabatan Gubernur
Jendral Hindia Belanda tahun itu adalah Baron van der
Capellen. Ia mencoba menerapkan politik liberal pada
masa kekuasaannya . Namun , kebijakan itu mengalami
kegagalan .
Belajar dari kegagalan itu , pada tahun 1830 Belanda
melantik Johannes van den Bosch menjadi Gubernur
Jendral Hindia Belanda . Van den Bosch kemudian meniru
gaya pemerintahan Deandels dan Raffles , terutama dalam
hal mengeksploitasi tenaga kerja penduduk pribumi .
Program kerja van den Bosch itu lebih dikenal dengan
nama Sistem Tanam Paksa atau Cultuurstelsel . Tujuan
program tersebut adalah memperoleh pendapatan yang
besar dengan mewajibkan menanam tanamandagang yang
laku dan dibutuhkan di pasara Eropa . Tanaman yang
wajib ditanam , seperti tebu ,nila , teh , kopi , tembakau ,
kayu manis dan kapas .
13. Ketentuan pokok Sistem Tanam paksa antara lain
sebagai barikut :
ii. Para petani yang mempunyai tanah diminta menyediakan
1/5 tanahnya untuk ditanami tanaman perdagangan
yang sudah ditentukan
iii. Tanah yang digunakan untuk menanam tanaman wajib
dibebaskan dari pembayaran pajak
iv. Hasil dari penanaman wajib itu harus diserahkan
kepada pemerintah Belanda
v. Tenaga dan waktu untuk menggarap tanaman
perdagangan tidak boleh melebihi dari tenaga dan
waktu dalam menanam padi
vi. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab
pemerintah Belanda
vii. Bagi mereka yang tidak memiliki tanah , wajib bekerja
selama 66 hari dalam setahunnya di perkebunan milik
pemerintah
viii. Penggarapan tanah untuk tanaman wajib akan diawasi
langsung oleh penguasa pribumi . Pegawai Belanda secara
umum mengawasi jalannya penggarapan dan
pengangkutannya .
14. Dalam pelaksanaannya, peraturan yang tel;ah ditetapkan
seringkali tidak dipatuhi. Berbagai penyimpangan terjadi pada
pelaksanaan Sistem tanam paksa Yaitu :
a. Sawah dan ladang rakyat yang terbelangkalai
karena perhatian di