SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Nama : Nofi Istieni
NIM : 14040284043
Kelas: Pendidikan Sejarah B
Materi: Pemerintahan Penjajahan
Hindia Belanda
(Kebijakan – kebijakan Masa
Penjajahan Hindia Belanda di
Indonesia)
Setelah dibentuknya pemerintahan
Republi Bataaf oleh Napoleon Bonaperte,
Raja Williem dalam perintahnya di dalam
“Surat – Surat Kew memerintahkan untuk
mengangkat Herman Williem daendels untuk
menjadi Gubernur Jendral di Kepulauan
Nusantara dan mengatasi perlawanan
melawan Inggris. Oleh sebab itu, Daendels
memberlakukan beberapa kebijkaan.
Kebijakan pemerintahan pada masa Daendels
Dan dalam mengemban tugas sebagai gubernur jendral, Daendels melakukan
beberapa langkah stategis, terutama menyangkut bidang pertahanan-keamanan,
administrasi pemerintahan, dan sosial ekonomi. Adapun usaha – usahanya antara lain :
a. Bidang Pertahanan dan Keamanan
Dalam memenuhi tugas mempertahankan Jawa dari serangan Inggris, Daendels
melakukan, langkah – langkah sebagai berikut :
1. Membangun benteng – benteng pertahanan baru
2. Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon.
3. Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang – orang pribumi.
4. Membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang Propinsi Banten) sampai
Panarukan (Ujung timur Pulau Jawa, Propinsi Jawa Timur) sepanjang kurang lebih
1.100 km. dan dinamakan dengan Jalan Daendels.
Kebijakan – Kebijakan Pada Pemerintahan
Hindia Belanda
b. Dalam bidang pemerintahan, meliputi :
1. Membatasi secara ketat kekuasaan raja – raja di Nusantara
2. Membagi pulau Jawa menjadi Sembilan daerah prefectuurl –
prefectuurl (wilayah yang memiliki otoritas). Masing – masing
prefektur dikepalai oleh seorang prefek. Setiap prefek langsung
bertanggung jawab kepada Gubernur Jendral dan setiap perfek
membawahi para bupati.
3. Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah
menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang digaji.
4. Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan daerahnya
dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial.
c. Bidang peradilan
Untuk memperlancar jalannya pemerintahan
dan mengatur ketertiban dalam kehidupan
bermasyarakat. Daendels melakukan
perbaikan dibidang peradilan, yang meliputi :
1. Daendels membentuk tiga jenis
peradilan. Meliputi (1) Peradilan untuk
orang Eropa, (2) Peradilan untuk orang –
orang Timur Asing, (3) Peradilan untuk
orang – orang pribumi. Peradilan untuk
kaum pribumi dibentuk disetiap
prefektur, misalnya saja di Batavia,
Surabaya, dan Semarang.
2. Peraturan untuk pemberantasan korupsi
tanpa pandang bulu, baik itu orang –
orang Eropa, dan Timur Asing.
d. Bidang Sosial Ekonomi
Untuk memperbaiki keadaan di Tanah Hindia,
Daendels melakukan untuk mendapatkan keuntungan
dalam mencari dana untuk biaya perang, yaitu :
1. Daendels melakukan berbagai penjanjian dengan
penguasa Suarakrta dan Yogyakarta yang
nantinya melakukan penggabungan banyk
daerah kedalam wilayah pemerintahan kolonia,
misalnya daerah Cirebon.
2. Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan
cara pemungutan pajak.
3. Meningkatkan penanaman Tanaman yang
haslnya laku di pasaran dunia.
4. Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan
wajibhasil pertaniannya.
5. Melakukan penjualan tanah – tanah kepada
pihak swasta.
Selanjutnya,
Kekalahan Janssen dalam melawan Inggris
disebabkan oleh :
1. Tidak terjalinnya hubungan kerja sama
dengan raja – raja di Indonesia
2. Warisan perang Daendels kurang kuat
3. Janssen kurang kuat dalam memimpin
pemerintahan
Kekalahan Janssen akhirnya menimbulkan
adanya perjanjian kapitulasi Tuntang pada
tanggal 18 September 1811. Dan
membuat Inggris kembali menduduki
Hindia, dan Inggris menyuruh Raflles
untuk memimpin kepulauan Nusantara
dengan beberapa kebijkan,
a. Kebijakan dalam bidng pemerintahan
Dalam memperkuat kedudukan dan mempertahankan
keberlangsungan kekuasaan Inggris, raffles membina hubungan
baik dengan para pangeran dan penguasa yang membenci
Belanda. Strategi ini dilakukan untuk mempercepat penguasaan
Pulau Jawa sebagai basis kekuatan untuk menguasai kepulauan
Nusantara. Realisasinya, Raffles berhasil menjalin hubungan di
raja – raja Jawa dan Palembang untuk mngusir Hindia Belanda.
a. Tindakan dalam bidang ekonomi, antara lain ::
1. Pelaksanaan sistem sewa tanah atau land rent
2. Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
3. Penghapusan kerja rodi dan perbudakan
4. Penghapusan sistem monopoli
Kebijakan Raffles (1811-1816)
Setelah, Raffles tidak kuat lagi menahan serangan dari
Belanda dan mengundurkan diri dan karena dalanya
konferensi London, membuat Inggris harus menyerahkan
kembali tanah jajahannya ke pihak Belanda. setelah
Belanda mengambil alih kepulauan Nusantara. Belanda
melakukan beberapakn kebijakan untuk memperbaiki
keadaan ekonomi di tanah jajahannya. Untuk itu, diadakan
pertemuan bersama jendral Williem VI untuk mengeluarkan
undang – undang untuk jajahannya pada tahun 1815, yang
salah satu pasalnya berisi penegasan pelaksanaan
pertanian secara bebas. Dimana dalam menjalankan
kebijakan tersebut mengalami kendala, yang akhirnya pada
tanggal 22 Desember 1811 pemerintah memberlakukan UU
sewa tanah dan penghapusan peran penguasa tradisional,
yang dipimpin oleh Van der Capellen. Dlam hal ini banyak
menimbulkan protes dan mendorong terjadinya perlawanan.
Misalnya saja, Perang Diponegoro.
Serta, dengan adanya Tanam paksa yang dilakukan Johannes Van den Bosch
untuk mengatasi problem ekonomi. Adapun ketentuan dalam tanam paksa
(culturestesel), yaitu:
a. Penduduk menyediakan sebagai dari tanahnya untuk melaksanakan
Tanam Paksa
b. Tanah pertanian disediakan penduduk untuk pelaksanaan tanam paksa
tidak boleh lebih tanah yang dimiliki pemiliknya.
c. Waktu dan pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman Tanam
Paksa tidak boleh melibihi pekerjaan dari menanam padi
d. Tanah yang disediakan untuk Tanam Paksa dibebaskan dari pajak
e. Hasil tanaman Tanam Paksa wajib diserahkan kepada pemerintahan
Hindia Belanda.
f. Kegagalan panen dibebankan pada pemiliknya
g. Penduduk yang bukan petani diwajibkan bekerja diperkebunan
Sejak dihapusnya sistem tanam paksa secara resmi
mulai pada tahun 1870, perekonomian Hindia Belanda
memasuki zaman liberal, khusunya dibidang ekonomi
dan melakukan beberapa asas. Antara lain :
a. Pemerintah tidak boleh ikut campur dalam kegiatan
ekonomi rakyat.
b. Kegiatan ekonomi sehari-hari harus ditangani oleh
pihak swasta dengan corak dan gayanya sendiri-
sendiri.
c. Paham liberal menuntut agar beberapa faktor yang
dapat menghambat kehidupan ekonomi masyarakat
harus dihapuskan, misalnya Sistem Tanam Paksa,
kerja rodi, dan pajak yang berlebihan.
d. Tugas negara (pemerintah) adalah memelihara
ketertiban umum dan menegakkan hukum agar
kehidupan ekonomi berjalan lancar

More Related Content

Similar to power-point-kebijakan-pemerintahan-hindia-belanda-di-indonesia.pptx

Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialismeProses perkembangan kolonialisme dan imperialisme
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme
Widoyo Negoro
 
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesiaPerkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia
ayu larissa
 

Similar to power-point-kebijakan-pemerintahan-hindia-belanda-di-indonesia.pptx (20)

Sejarah kel.1
Sejarah kel.1Sejarah kel.1
Sejarah kel.1
 
Pembentukan voc
Pembentukan vocPembentukan voc
Pembentukan voc
 
Masa deandleas.ppt
Masa deandleas.pptMasa deandleas.ppt
Masa deandleas.ppt
 
Kolonialisme dan imperialisme barat Kls 8
Kolonialisme dan imperialisme barat Kls 8Kolonialisme dan imperialisme barat Kls 8
Kolonialisme dan imperialisme barat Kls 8
 
republik bataaf - sejarah indonesia
republik bataaf - sejarah indonesiarepublik bataaf - sejarah indonesia
republik bataaf - sejarah indonesia
 
Kerja rodi
Kerja rodiKerja rodi
Kerja rodi
 
Kerja rodi
Kerja rodiKerja rodi
Kerja rodi
 
Kerja rodi
Kerja rodiKerja rodi
Kerja rodi
 
IPS Kelas 8 Bab 2
IPS Kelas 8 Bab 2IPS Kelas 8 Bab 2
IPS Kelas 8 Bab 2
 
Perkembangankolonialismedanimperialismebarat
PerkembangankolonialismedanimperialismebaratPerkembangankolonialismedanimperialismebarat
Perkembangankolonialismedanimperialismebarat
 
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialismeProses perkembangan kolonialisme dan imperialisme
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
 
babi-sejarah-170907104440.pdf
babi-sejarah-170907104440.pdfbabi-sejarah-170907104440.pdf
babi-sejarah-170907104440.pdf
 
Mengevaluasi Penjajahan Pemerintah Hindia-Belanda
Mengevaluasi Penjajahan Pemerintah Hindia-BelandaMengevaluasi Penjajahan Pemerintah Hindia-Belanda
Mengevaluasi Penjajahan Pemerintah Hindia-Belanda
 
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesiaPerkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia
 
Tugas SEJARAH SMA KELAS XI
Tugas SEJARAH SMA KELAS XITugas SEJARAH SMA KELAS XI
Tugas SEJARAH SMA KELAS XI
 
Masa pemerintahan hindia belanda I di indonesia. kel 3
Masa pemerintahan hindia belanda I di indonesia. kel 3Masa pemerintahan hindia belanda I di indonesia. kel 3
Masa pemerintahan hindia belanda I di indonesia. kel 3
 
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
 
xi ganjil sejindo.docx
xi ganjil sejindo.docxxi ganjil sejindo.docx
xi ganjil sejindo.docx
 
Kelompok 3
Kelompok  3Kelompok  3
Kelompok 3
 

More from DariusDemmaelo

544213000-PPT-MATERI-PASKIBRAKA.pptx
544213000-PPT-MATERI-PASKIBRAKA.pptx544213000-PPT-MATERI-PASKIBRAKA.pptx
544213000-PPT-MATERI-PASKIBRAKA.pptx
DariusDemmaelo
 
SOSIALISASI IKM SMAN 1 BALLA.pptx
SOSIALISASI IKM SMAN 1 BALLA.pptxSOSIALISASI IKM SMAN 1 BALLA.pptx
SOSIALISASI IKM SMAN 1 BALLA.pptx
DariusDemmaelo
 
PEMBELAJARAN DLM KURIKULUM MERDEKA.pptx
PEMBELAJARAN DLM KURIKULUM MERDEKA.pptxPEMBELAJARAN DLM KURIKULUM MERDEKA.pptx
PEMBELAJARAN DLM KURIKULUM MERDEKA.pptx
DariusDemmaelo
 
CamScanner 08-20-2022 08.51 (1).docx
CamScanner 08-20-2022 08.51 (1).docxCamScanner 08-20-2022 08.51 (1).docx
CamScanner 08-20-2022 08.51 (1).docx
DariusDemmaelo
 
power-point-kebijakan-pemerintahan-hindia-belanda-di-indonesia.pptx
power-point-kebijakan-pemerintahan-hindia-belanda-di-indonesia.pptxpower-point-kebijakan-pemerintahan-hindia-belanda-di-indonesia.pptx
power-point-kebijakan-pemerintahan-hindia-belanda-di-indonesia.pptx
DariusDemmaelo
 
3.1 RPP I Sejarah Indonesia Kelas 10 - www.ilmuguru.org.docx
3.1 RPP I Sejarah Indonesia Kelas 10 - www.ilmuguru.org.docx3.1 RPP I Sejarah Indonesia Kelas 10 - www.ilmuguru.org.docx
3.1 RPP I Sejarah Indonesia Kelas 10 - www.ilmuguru.org.docx
DariusDemmaelo
 
1. Silabus Yang di Kembangkan.docx
1. Silabus Yang di Kembangkan.docx1. Silabus Yang di Kembangkan.docx
1. Silabus Yang di Kembangkan.docx
DariusDemmaelo
 
Materi Mia Workshop e-Guru.id.pptx
Materi Mia Workshop e-Guru.id.pptxMateri Mia Workshop e-Guru.id.pptx
Materi Mia Workshop e-Guru.id.pptx
DariusDemmaelo
 
424816254-KESADARAN-TERHADAP-PENTINGNYA-INTEGRASI-BANGSA-pptx.pptx
424816254-KESADARAN-TERHADAP-PENTINGNYA-INTEGRASI-BANGSA-pptx.pptx424816254-KESADARAN-TERHADAP-PENTINGNYA-INTEGRASI-BANGSA-pptx.pptx
424816254-KESADARAN-TERHADAP-PENTINGNYA-INTEGRASI-BANGSA-pptx.pptx
DariusDemmaelo
 
366593981-Dari-Konflik-Menuju-Konsensus-Suatu-Pembelajaran.pptx
366593981-Dari-Konflik-Menuju-Konsensus-Suatu-Pembelajaran.pptx366593981-Dari-Konflik-Menuju-Konsensus-Suatu-Pembelajaran.pptx
366593981-Dari-Konflik-Menuju-Konsensus-Suatu-Pembelajaran.pptx
DariusDemmaelo
 

More from DariusDemmaelo (15)

WAWASAN KEBANGSAAN.pdf
WAWASAN KEBANGSAAN.pdfWAWASAN KEBANGSAAN.pdf
WAWASAN KEBANGSAAN.pdf
 
544213000-PPT-MATERI-PASKIBRAKA.pptx
544213000-PPT-MATERI-PASKIBRAKA.pptx544213000-PPT-MATERI-PASKIBRAKA.pptx
544213000-PPT-MATERI-PASKIBRAKA.pptx
 
SOSIALISASI IKM SMAN 1 BALLA.pptx
SOSIALISASI IKM SMAN 1 BALLA.pptxSOSIALISASI IKM SMAN 1 BALLA.pptx
SOSIALISASI IKM SMAN 1 BALLA.pptx
 
PEMBELAJARAN DLM KURIKULUM MERDEKA.pptx
PEMBELAJARAN DLM KURIKULUM MERDEKA.pptxPEMBELAJARAN DLM KURIKULUM MERDEKA.pptx
PEMBELAJARAN DLM KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
CamScanner 08-20-2022 08.51 (1).docx
CamScanner 08-20-2022 08.51 (1).docxCamScanner 08-20-2022 08.51 (1).docx
CamScanner 08-20-2022 08.51 (1).docx
 
power-point-kebijakan-pemerintahan-hindia-belanda-di-indonesia.pptx
power-point-kebijakan-pemerintahan-hindia-belanda-di-indonesia.pptxpower-point-kebijakan-pemerintahan-hindia-belanda-di-indonesia.pptx
power-point-kebijakan-pemerintahan-hindia-belanda-di-indonesia.pptx
 
3.1 RPP I Sejarah Indonesia Kelas 10 - www.ilmuguru.org.docx
3.1 RPP I Sejarah Indonesia Kelas 10 - www.ilmuguru.org.docx3.1 RPP I Sejarah Indonesia Kelas 10 - www.ilmuguru.org.docx
3.1 RPP I Sejarah Indonesia Kelas 10 - www.ilmuguru.org.docx
 
1. Silabus Yang di Kembangkan.docx
1. Silabus Yang di Kembangkan.docx1. Silabus Yang di Kembangkan.docx
1. Silabus Yang di Kembangkan.docx
 
MAHASISWA __ UNHAS.pdf
MAHASISWA __ UNHAS.pdfMAHASISWA __ UNHAS.pdf
MAHASISWA __ UNHAS.pdf
 
SANGGA PELAKSANA B.docx
SANGGA PELAKSANA  B.docxSANGGA PELAKSANA  B.docx
SANGGA PELAKSANA B.docx
 
Instrumen Pelaksanaan.docx
Instrumen Pelaksanaan.docxInstrumen Pelaksanaan.docx
Instrumen Pelaksanaan.docx
 
SK GTT 2021.pdf
SK GTT 2021.pdfSK GTT 2021.pdf
SK GTT 2021.pdf
 
Materi Mia Workshop e-Guru.id.pptx
Materi Mia Workshop e-Guru.id.pptxMateri Mia Workshop e-Guru.id.pptx
Materi Mia Workshop e-Guru.id.pptx
 
424816254-KESADARAN-TERHADAP-PENTINGNYA-INTEGRASI-BANGSA-pptx.pptx
424816254-KESADARAN-TERHADAP-PENTINGNYA-INTEGRASI-BANGSA-pptx.pptx424816254-KESADARAN-TERHADAP-PENTINGNYA-INTEGRASI-BANGSA-pptx.pptx
424816254-KESADARAN-TERHADAP-PENTINGNYA-INTEGRASI-BANGSA-pptx.pptx
 
366593981-Dari-Konflik-Menuju-Konsensus-Suatu-Pembelajaran.pptx
366593981-Dari-Konflik-Menuju-Konsensus-Suatu-Pembelajaran.pptx366593981-Dari-Konflik-Menuju-Konsensus-Suatu-Pembelajaran.pptx
366593981-Dari-Konflik-Menuju-Konsensus-Suatu-Pembelajaran.pptx
 

power-point-kebijakan-pemerintahan-hindia-belanda-di-indonesia.pptx

  • 1. Nama : Nofi Istieni NIM : 14040284043 Kelas: Pendidikan Sejarah B Materi: Pemerintahan Penjajahan Hindia Belanda (Kebijakan – kebijakan Masa Penjajahan Hindia Belanda di Indonesia)
  • 2. Setelah dibentuknya pemerintahan Republi Bataaf oleh Napoleon Bonaperte, Raja Williem dalam perintahnya di dalam “Surat – Surat Kew memerintahkan untuk mengangkat Herman Williem daendels untuk menjadi Gubernur Jendral di Kepulauan Nusantara dan mengatasi perlawanan melawan Inggris. Oleh sebab itu, Daendels memberlakukan beberapa kebijkaan.
  • 3. Kebijakan pemerintahan pada masa Daendels Dan dalam mengemban tugas sebagai gubernur jendral, Daendels melakukan beberapa langkah stategis, terutama menyangkut bidang pertahanan-keamanan, administrasi pemerintahan, dan sosial ekonomi. Adapun usaha – usahanya antara lain : a. Bidang Pertahanan dan Keamanan Dalam memenuhi tugas mempertahankan Jawa dari serangan Inggris, Daendels melakukan, langkah – langkah sebagai berikut : 1. Membangun benteng – benteng pertahanan baru 2. Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon. 3. Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang – orang pribumi. 4. Membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang Propinsi Banten) sampai Panarukan (Ujung timur Pulau Jawa, Propinsi Jawa Timur) sepanjang kurang lebih 1.100 km. dan dinamakan dengan Jalan Daendels. Kebijakan – Kebijakan Pada Pemerintahan Hindia Belanda
  • 4. b. Dalam bidang pemerintahan, meliputi : 1. Membatasi secara ketat kekuasaan raja – raja di Nusantara 2. Membagi pulau Jawa menjadi Sembilan daerah prefectuurl – prefectuurl (wilayah yang memiliki otoritas). Masing – masing prefektur dikepalai oleh seorang prefek. Setiap prefek langsung bertanggung jawab kepada Gubernur Jendral dan setiap perfek membawahi para bupati. 3. Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang digaji. 4. Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan daerahnya dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial.
  • 5. c. Bidang peradilan Untuk memperlancar jalannya pemerintahan dan mengatur ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat. Daendels melakukan perbaikan dibidang peradilan, yang meliputi : 1. Daendels membentuk tiga jenis peradilan. Meliputi (1) Peradilan untuk orang Eropa, (2) Peradilan untuk orang – orang Timur Asing, (3) Peradilan untuk orang – orang pribumi. Peradilan untuk kaum pribumi dibentuk disetiap prefektur, misalnya saja di Batavia, Surabaya, dan Semarang. 2. Peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu, baik itu orang – orang Eropa, dan Timur Asing. d. Bidang Sosial Ekonomi Untuk memperbaiki keadaan di Tanah Hindia, Daendels melakukan untuk mendapatkan keuntungan dalam mencari dana untuk biaya perang, yaitu : 1. Daendels melakukan berbagai penjanjian dengan penguasa Suarakrta dan Yogyakarta yang nantinya melakukan penggabungan banyk daerah kedalam wilayah pemerintahan kolonia, misalnya daerah Cirebon. 2. Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan pajak. 3. Meningkatkan penanaman Tanaman yang haslnya laku di pasaran dunia. 4. Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan wajibhasil pertaniannya. 5. Melakukan penjualan tanah – tanah kepada pihak swasta.
  • 6. Selanjutnya, Kekalahan Janssen dalam melawan Inggris disebabkan oleh : 1. Tidak terjalinnya hubungan kerja sama dengan raja – raja di Indonesia 2. Warisan perang Daendels kurang kuat 3. Janssen kurang kuat dalam memimpin pemerintahan Kekalahan Janssen akhirnya menimbulkan adanya perjanjian kapitulasi Tuntang pada tanggal 18 September 1811. Dan membuat Inggris kembali menduduki Hindia, dan Inggris menyuruh Raflles untuk memimpin kepulauan Nusantara dengan beberapa kebijkan,
  • 7. a. Kebijakan dalam bidng pemerintahan Dalam memperkuat kedudukan dan mempertahankan keberlangsungan kekuasaan Inggris, raffles membina hubungan baik dengan para pangeran dan penguasa yang membenci Belanda. Strategi ini dilakukan untuk mempercepat penguasaan Pulau Jawa sebagai basis kekuatan untuk menguasai kepulauan Nusantara. Realisasinya, Raffles berhasil menjalin hubungan di raja – raja Jawa dan Palembang untuk mngusir Hindia Belanda. a. Tindakan dalam bidang ekonomi, antara lain :: 1. Pelaksanaan sistem sewa tanah atau land rent 2. Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi 3. Penghapusan kerja rodi dan perbudakan 4. Penghapusan sistem monopoli Kebijakan Raffles (1811-1816)
  • 8. Setelah, Raffles tidak kuat lagi menahan serangan dari Belanda dan mengundurkan diri dan karena dalanya konferensi London, membuat Inggris harus menyerahkan kembali tanah jajahannya ke pihak Belanda. setelah Belanda mengambil alih kepulauan Nusantara. Belanda melakukan beberapakn kebijakan untuk memperbaiki keadaan ekonomi di tanah jajahannya. Untuk itu, diadakan pertemuan bersama jendral Williem VI untuk mengeluarkan undang – undang untuk jajahannya pada tahun 1815, yang salah satu pasalnya berisi penegasan pelaksanaan pertanian secara bebas. Dimana dalam menjalankan kebijakan tersebut mengalami kendala, yang akhirnya pada tanggal 22 Desember 1811 pemerintah memberlakukan UU sewa tanah dan penghapusan peran penguasa tradisional, yang dipimpin oleh Van der Capellen. Dlam hal ini banyak menimbulkan protes dan mendorong terjadinya perlawanan. Misalnya saja, Perang Diponegoro.
  • 9. Serta, dengan adanya Tanam paksa yang dilakukan Johannes Van den Bosch untuk mengatasi problem ekonomi. Adapun ketentuan dalam tanam paksa (culturestesel), yaitu: a. Penduduk menyediakan sebagai dari tanahnya untuk melaksanakan Tanam Paksa b. Tanah pertanian disediakan penduduk untuk pelaksanaan tanam paksa tidak boleh lebih tanah yang dimiliki pemiliknya. c. Waktu dan pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman Tanam Paksa tidak boleh melibihi pekerjaan dari menanam padi d. Tanah yang disediakan untuk Tanam Paksa dibebaskan dari pajak e. Hasil tanaman Tanam Paksa wajib diserahkan kepada pemerintahan Hindia Belanda. f. Kegagalan panen dibebankan pada pemiliknya g. Penduduk yang bukan petani diwajibkan bekerja diperkebunan
  • 10. Sejak dihapusnya sistem tanam paksa secara resmi mulai pada tahun 1870, perekonomian Hindia Belanda memasuki zaman liberal, khusunya dibidang ekonomi dan melakukan beberapa asas. Antara lain : a. Pemerintah tidak boleh ikut campur dalam kegiatan ekonomi rakyat. b. Kegiatan ekonomi sehari-hari harus ditangani oleh pihak swasta dengan corak dan gayanya sendiri- sendiri. c. Paham liberal menuntut agar beberapa faktor yang dapat menghambat kehidupan ekonomi masyarakat harus dihapuskan, misalnya Sistem Tanam Paksa, kerja rodi, dan pajak yang berlebihan. d. Tugas negara (pemerintah) adalah memelihara ketertiban umum dan menegakkan hukum agar kehidupan ekonomi berjalan lancar