10. DESKRIPSI SINGKAT
Pencegahan penyakit (health prevention) adalah upaya
mengarahkan sejumlah kegiatan untuk melindungi klien dari
ancaman kesehatan potensial dengan kata lain, pencegahan
penyakit adalah upaya mengekang perkembangan penyakit,
memperlambat kemajuan penyakit, dan melindungi tubuh
dari berlanjutnya pengaruh yang lebih membahayakan.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan akan sesuai
dengan perkembangan patologis penyakit itu dari waktu ke
waktu, sehingga upaya pencegahan itu di bagi atas berbagai
tingkat sesuai dengan perjalanan penyakit.
11. Tujuan pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta
mampu melakukan health prevention kepada
seluruh jemaah haji.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :
1. Menjelaskan konsep health prevention
2. Melakukan HPrev. kepada JH
12. Pokok bahasan
1. Konsep health Prevention :
a. Definisi health prevention
b. Ruang lingkup health prevention
c. Sasaran health prevention
d. Tujuan health prevention
e. Manfaat health prevention
f. Teknik health prevention
2.Penerapan Health Prevention kepada
seluruh jemaah haji
a. PHBS
b. Pencegahan heat stroke
c. Pencegahan dehidrasi
d. Pencegahan flu burung
e. Pencegahan Mers Co V
f. Pengendalian faktor resiko penyakit
g. Pencegahan kekambuhan
h. Penyakit2 bawaan dari tanah air.
13. Konsep hprev.
Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan
sejumlah kegiatan untuk melindungi klien dari
ancaman kesehatan potensial dengan kata lain,
pencegahan penyakit adalah upaya mengekang
perkembangan penyakit, memperlambat
kemajuan penyakit, dan melindungi tubuh dari
berlanjutnya pengaruh yang lebih membahayakan.
14. Definisi hprev.
Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan
individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa
latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau
antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu.
Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan
sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah
terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi
seseorang atau masyarakat.
15. Ruang lingkup/sasaran hprev.
Ada 4 (empat) tingkat utama, yaitu :
1) Pencegahan tingkat awal (Primodial Prevention)
Pemantapan status kesehatan (underlying condition)
2) Pencegahan tingkat pertama (Primary Prevention)
➢ Promosi kesehatan (health Prevention)
➢ Pencegahan khusus
3) Pencegahan tingkat kedua (Secondary Prevention)
➢ Diagnosis awal dan pengobatan tepat
(early diagnosis and prompt treatment)
➢ Pembatasan kecacatan (disability limitation)
4) Pencegahan tingkat ketiga (Tertiary Prevention)
➢ Rehabilitasi (rehabilitation).
16. Menghalangi perkembangan penyakit
dan kesakitan sebelum sempat berlanjut.
Sehingga diharapkan upaya pencegahan
penyakit ini mampu menyelesaikan
masalah kesehatan di masyarakat
dan menghasilkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Tujuan hprev.
17. Usaha hprev.
1. Pemeriksaan kesehatan secara berkala yang dapat dilakukan
melalui puskesmas, klinik, Rumah Sakit maupun dengan
melakukan kunjungan rumah.
2. Pemberian multi vitamin dan mineral serta suplemen kesehatan
dapat diberikan melalui puskesmas, klinik, Rumah Sakit maupun
dirumah.
3. Pemeliharaan dan pembinaan kesehatan yang bisa dilakukan
melalui Puskesmas, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit atau dengan
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).
4. Deteksi dini kasus dan faktor resiko (usia lanjut, penyakit
degeneratif, penyakit jiwa dan lain-lain) dilakukan di Puskesmas
atau Rumah Sakit
5. Pemberian Imunisasi meningitis dan vaksinasi influenza, thypoid,
pneumonia bisa diberikan di Puskesmas, Klinik atau di Rumah
Sakit.
18. Manfaat hprev.
mampu menyelesaikan masalah kesehatan di
masyarakat dan menghasilkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya, khususnya bagi jemaah haji
dapat melaksanakan kegiatan ibadahnya dengan
sehat tanpa ada hambatan yang berarti dari sisi
kesehatan serta dapat mencapai haji yang mabrur
dan kembali ke tanah air dengan sehat, selamat dan
sejahtera.
(Sehat mabrur Bahagia pulang ketemu keluarga)
19. Teknik hprev. (1)
Masa sebelum sakit yang dapat berupa (tingkat 1) :
a. Penyuluhan kesehatan yang intensif.
b. Perbaikan gizi dan penyusunan pola menu gizi yang adekuat.
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap jemaah lanjut usia.
d. Kesempatan pengembangan kesehatan mental maupu sosial.
f. Pengendalian terhadap faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi timbulnya suatu penyakit.
g. Perlindungan terhadap bahaya dan kecelakaan kerja.
20. Teknik hprev. (2)
Pencegahan tingkat 2 (dua) menemukan penderita secara aktif
pada tahap dini, Kegiatan ini meliputi :
1. Pemeriksaan berkala pada kelompok populasi tertentu seperti pegawai
negeri, buruh/ pekerja perusahaan tertentu, murid sekolah dan mahasiswa serta
kelompok tentara, termasuk pemeriksaan kesehatan bagi calon mahasiswa, calon
pegawai, calon tentara serta bagi mereka yang membutuhkan surat keterangan
kesehatan untuk kepentingan tertentu
2. Penyaringan (screening) yakni pencarian penderita secara dini untuk penyakit yang
secara klinis belum tampak gejala pada penduduk secara umum atau pada
kelompok risiko tinggi ;
3. Surveilans epidemiologi yakni melakukan pencatatan dan pelaporan sacara teratur
dan terus-menerus untuk mendapatkan keterangan tentang proses penyakit yang
ada dalam masyarakat, termasuk keterangan tentang kelompok risiko tinggi.
Selain itu, pemberian pengobatan dini pada mereka yang dijumpai menderita atau
pemberian kemoprofilaksis bagi mereka yang sedang dalam proses patogenesis
termasuk mereka dari kelompok risiko tinggi penyakit menular tertentu.
21. Teknik hprev. (3)
Suatu rehabilitasi yaitu usaha pengembalian fungsi
fisik, psikologis dan sosial seoptimal mungkin yang
meliputi rehabilitasi fisik/medis (seperti pemasangan
protese), rehabilitasi mental (psychorehabilitation)
dan rehabilitasi sosial, sehingga setiap individu dapat
menjadi anggota masyarakat yang produktif dan
berdaya guna.
Pencegahan pada tingkat ketiga
22. Penerapan Health prevention
kepada seluruh jemaah haji
• 1) PHBS
• 2) Pencegahan Heat stroke
• 3) Pencegahan dehidrasi
• 4) Pencegahan Flu burung
• 5) Pencegahan Mers Co V
• 6) Pengendalian faktor resiko penyakit
• 7) Pencegahan kekambuhan
• 8) Penyakit-penyakit bawaan dari tanah air.
23. Penerapan Health prevention
kepada seluruh jemaah haji
PHBS di embarkasi dan debarkasi:
• Istirahat yang cukup jika sudah tidak ada lagi kegiatan.
• Menggunakan masker terutama pada saat menderita flu atau batuk. c)
Tidak merokok.
• Mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, dan
• mengupaya kan agar memakan lebih banyak sayur dan buah-buahan
atau meng konsumsi makanan yang sudah disediakan.
• Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, sesuai
dengan jenis sampahnya basah atau kering.
• Membiasakan untuk menyiram toilet sesudah BAB atau BAK.
• Membudayakan antri; pada saat pendaftaran ulang, mengambil
makanan, dan penggunaan fasilitas umum seperti bus angkutan, toilet
dan lain-lain.
24. Penerapan Health prevention
kepada seluruh jemaah haji
• PHBS di dalam pesawat:
• Mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang atau yang sudah disediakan di
dalam pesawat.
• Gunakanlah waktu luang yang ada untuk beristirahat (waktu selama penerbangan
berkisar antara 9 – 10 jam)
• Menggunakan masker yang sudah disediakan terutama bila sedang flu atau batuk
atau bila sedang berada dekat orang sakit.
• Membiasakan untuk menyiram toilet sesudah BAB atau BAK, dan
• mengikuti petunjuk yang tersedia didalam toilet pesawat.
• Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yang tersedia di dalam toilet pesawat
sebelum dan sesudah beraktifitas didalam pesawat.
• Tidak merokok didalam pesawat.
• Ikut menjaga kebersihan lingkungan pesawat dengan membuang sampah pada
tempat yang telah ditentukan, dan tidak meludah atau membuang reak (dahak)
sembarangan, tetapi gunakan tissue atau kantong muntah yang sudah tersedia.
• Segera berkonsultasi kepada dokter kloter yang ada di dalam pesawat bila tubuh
merasa kurang sehat atau terasa sakit.
25. Penerapan Health prevention
kepada seluruh jemaah haji
PHBS di bandara (Jedah dan Madinah)
• Istirahat yang cukup selama menunggu proses imigrasi.
• Menggunakan masker terutama pada saat menderita flu atau batuk.
c) Tidak merokok.
• Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, sesuai
dengan jenis sampahnya basah atau kering.
• Membiasakan untuk menyiram toilet sesudah BAB atau BAK.
• Membudayakan antri; pada saat pengecekan paspor, menerima
pembagian makanan dan minuman, dan penggunaan fasilitas umum
seperti bus angkutan, toilet dan lain-lain.
• Membiasakan minum air putih selama menunggu di bandara dan
segera memakan makanan yang dibagikan bila ada sesuai dengan jam
kadaluarsanya.
• Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setiap kali hendak
memakan makanan atau setelah selesai dari toilet.
26. Penerapan Health prevention
kepada seluruh jemaah haji
PHBS di Tanah Suci (Mekah dan Madinah):
• Membiasakan diri untuk meminum air putih minimal sebanyak 1 gelas (+ 300 cc) setiap 2 – 3 jam atau
minimal 8 gelas dalam sehari walaupun tidak merasa haus, serta membiasakan membawa air minum
pada saat hendak keluar pondokan.
•
Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang secara teratur dan mengupayakan banyak memakan buah
dan sayuran serta tidak menunda waktu makan.
• Berolahraga secara teratur dengan melakukan senam pernafasan atau aerobik selama 30 menit setiap
harinya.
• Bagi jemaah haji yang menderita resiko tinggi seperti jemaah haji yang menderita penyakit DM,
Hypertensi, jantung atau lain sebagainya agar mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang atau
menurut petunjuk petugas kesehatan serta mengurangi kegiatan yang kurang bermanfaat.
• Menyiapkan dan memakan obat-obatan sesuai dengan anjuran dokter f) Menggunakan alas kaki bila
beraktifitas di luar pondokan.
• Bagi jemaah haji resti dengan gelang warna merah control ke petugas
• kesehatan atau memeriksakan diri ke dokter setiap 2 hari sekali, gelang warna kuning setiap 3 hari sekali dan
gelang hijau setiap 5 hari sekali. Namun bila ada keluhan segera memeriksakan dirinya ke dokter kloter.
• Mempertahankan kondisi fisik dengan cukup istirahat, dan menggunakan pakaian yang sesuai dengan
kondisi lingkungan di tanah suci, bila cuacanya dingin pergunakan mantel atau jaket namun bila cuacanya
panas bisa menggunakan pakaian terbuat dari bahan katun yang dapat menyerap keringat.
27. Penerapan Health prevention
kepada seluruh jemaah haji
PHBS pada masa ARMINA (Arafah, Muzdalifah dan Mina):
• Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, dan mengupayakan memakan lebih banyak sayur dan
buah-buahan atau mengkonsumsi makanan yang sudah disediakan. Tidak menunda makan dengan
segera memakan makanan yang dibagikan sesuai dengan jam kadaluarsanya.
• Tidak membuang ludah / dahak sembarangan, namun dibuang pada tissue kemudian dibuang ditempat
sampah yang sudah disediakan.
• Istirahat yang cukup jika sudah tidak ada lagi kegiatan.
• Menggunakan masker yang sudah disediakan terutama pada saat menderita flu atau batuk atau pada
saat berdekatan dengan orang yang sedang sakit.
• Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, sesuai dengan jenis sampahnya basah atau
kering.
• Membiasakan untuk menyiram toilet sesudah BAB atau BAK.
• Membudayakan antri; pada saat pembagian makanan, dan penggunaan fasilitas umum seperti bus
angkutan, toilet dan lain-lain.
• Menggunakan pelindung kepala yang diperkenankan (seperti payung) dan penggunaan spray air yang
disemprotkan ke wajah atau lingkungan sejemaah hajir serta menghindari sengatan panas
matahari secara langsung bila sedang keluar tenda.
• Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setiap kali selesai dari toilet atau mau memakan makanan.
• Tidak merokok.
28. evaluasi
•
• 2) Jelaskan ruang lingkup dari health prevention ?
•
• 3) Jelaskan tujuan dari health prevention ?
•
• 4) Apa manfaat yang didapat dengan melakukan health
prevention ?
•
• 5) Sebutkan sasaran dari health prevention ?
•
• 6) Praktikkan cara melakukan health prevention ?