2. KONSEP KESEHATAN HAJI DALAM MEKANISME
DISTRIBUSI OBAT DAN PERBEKKES
• PENINGKATAN KESEHATAN (HEALTH PROMOTION)
• PERLINDUNGAN UMUM DAN KHUSUS TERHADAP PENYAKIT
TERTENTU (GENERAL AND SPESIFIC PROTECTION)
• MENEGAKKAN DIAGNOSA SECARA DINI DAN PENGOBATAN YANG
TEPAT (EARLY DIAGNOSE AND PROMPT TREATMENT)
• PEMBATASAN KECACATAN (DISABILITY LIMITATION)
• PEMULIHAN KESEHATAN (REHABILITATION)
Sumber :Leavel and clark ; Textbook of preventive medicine, 3rd ed new York; Mc Graw-Hill, 1953
3. KONSEP KESEHATAN HAJI DALAM MEKANISME DISTRIBUSI OBAT
DAN PERBEKKES
• Sumbu X= status kesehatan Jamaah Haji (faktor intrinsik).
• Sumbu Y= faktor risiko kesehatan (faktor ekstrinsik).
• Z1 = intervensi melalui penguatan pelayanan kesehatan dan pengobatan (kuratif dan
rehabilitatif) diperkuat dengan pembimbingan dan pengendalian faktor risiko kesehatan
jamaah haji.
• Z2 = intervensi melalui pembimbingan dan pengendalian faktor risiko kesehatan haji serta
pelayanan dan pengobatan penyakit.
Z2
Z1
ZONA
AMAN
Y
-Exacerbasi akut berat
-New diseases berat
-Mortality
X
Existing Disease
New Diseases
Intervensi obat
pada existing
desease
Intervensi obat
fungsi sbg
preventif
Sumber :Eka jusup singka;mengawal istithaah Kesehatan haji, teori faktor resiko Kesehatan haji; suluh Indonesia;2015
5. PENGENDALIAN PERSEDIAAN KUNCI KEBERHASILAN MEKANISME DISTRIBUSI OBAT ARAB SAUDI
1. METODE MMSL (MINIMUM MAXIMUM STOCK LEVEL)
2. IDENTIFIKASI KELOMPOK OBAT FAST MOVING DAN SLOW MOVING
3. PERENCANAAN PEMBELIAN OBAT
4. KOLABORASI ANTAR TENAGA FARMASI DAN TENAGA MEDIS LAINNYA
5. “SWITCHING” DENGAN OBAT YANG EFEKNYA SAMA
Sumber : Managing acces to medicine;MDS-3;management science for health;2012 and WHO 2011
6.
7.
8. PENYUSUNAN
FORMULARIUM OBAT
(DIT. KEFARMASIAN)
USULAN KEBUTUHAN OBAT
DAN PERBEKKES HAJI (PUSAT
KESEHATAN HAJI)
PENYERAHAN USULAN KE
DIT. TATA KELOLA OBAT
PUBLIK
PELELANGAN OBAT DAN
PERBEKKES HAJI
PENGIRIMAN OBAT KE SAUDI
9. ALUR PENGELOLAAN OBAT DAN PERBEKKES HAJI
Keterangan :
1.Depo pusat mendistribusikan obat ke Depo Daker Makkah, Depo DakerMadinah dari Jeddah.
2.Paket tas kloter diambil dari stok depo pusat.
3.Depo Daker Makkah mendistribusikan paket obat dan perbekes ke sektor dan apotik KKHI
Makkah berdasarkan kelompok paket obat dan perbekkes.
4.Depo Daker Makkah dan Madinah menyiapkan paket obat dan perbekkes untuk kloter setiap
4 hari sekali.
5.Depo Daker Makkah mendistribusikan obat dan perbekkes untuk sektor Makkah, apotik KKHI
Makkah, Tim Mobile Bandara Jeddah, serta Arafah Muzdalifah dan Mina.
6.Depo Daker Makkah memantau kondisi sektor, sedangkan sektor Makkah memantau kondisi
kloter.
7.Depo Daker Makkah menyiapkan paket obat dan perbekkes untuk Apotik KKHI Makkah.
8.Sektor Makkah dan Tim Mobile/ Bandara menerima paket obat dan perbekkes dari Depo
Daker Makkah setiap 4 hari sekali.
9.Sektor Makkah mendistribusikan obat dan perbekkes ke kloter.
10.Sektor Makkah menyiapkan paket untuk Tim Gerak Cepat (TGC).
KETERANGAN:
: alur distribusi
: alur pelaporan
DEPO DAKER MAKKAH
DEPO DAKER
MADINAH
APOTIK KKHI
MAKKAH
SEKTOR
MAKKAH/
TGC
KLOTER
BANDARA /
MOBILE
1 - 11
APOTIK KKHI
MADINAH dan
TGCARAFAH
MUZD
ALIFAH
MINA
DEPO PUSAT
Sumber : Juknis pengelolaan obat dan perbekkes haji
10. Tugas dan Fungsi Pelayanan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Menjamin Ketersediaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
(Mutu yang terjamin dengan jumlah dan jenis
sesuai kebutuhan)
Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan
(Perencanaan, Pengadaan, Penyimpanan,
Pendistribusian, Pencatatan dan Pelaporan)
Melakukan Pelayanan Kefarmasian
11. MEKANISME DISTRIBUSI OBAT MELALUI PROGRAM PAKET-PAKET OBAT MODEL
PUSH DISTRIBUSI
Pembuatan Paket obat sangat berguna :
1. Situasi khusus yang tidak bisa di atasi (keterbatasan SDM, wilayah,dsb)
2. Ketersediaan barang di supler terbatas dan memerlukan waktu pemesanan
3. Infrastruktur dan kapasitas SDM kurang
4. Keterbatasan waktu dalam pemesanan
5. Sulit menembus permintaan langsung
6. Pemesanan di ruangan-ruangan di level RS
Sumber : Managing acces to medicine;MDS-3;management science for health;2012
12. OBAT DAN PERBEKKES HAJI (PAKET JEMAAH)
Sumber : usulan kebutuhan obat dan perbekkes haji tahun 2020
13. OBAT DAN PERBEKKES HAJI ( TAS KLOTER)
Sumber : usulan kebutuhan obat dan perbekkes haji tahun 2020
14. OBAT DAN PERBEKKES HAJI (PELAYANAN
ARAB SAUDI)
21 KELAS TERAPI : Analgesik, Antipiretik, antiinflamasi non steroid ; anestetik; Antialergi dan
anafilaksis; antidot; antiepilepsi; antiinfeksi; antimigraine, antivertigo; Antiparkinson; obat
mempengaruhi darah; antiseptic desinfektan; diuretic dan hipertrofi prostat; antidiabetes, endokrin,
dan hormon; obat-obat kardiovaskuler; Obat topical kulit; antiinflamasi dan antipuritik; antibakteri
(fusidat); larutan elektrolit, nutrisi; gol lain2; obat mata; psikofarmaka; Relaksan otot perifer; Antasida
dan antiulkus; antiemetic; antihemoroid; antispasmodic; obat diare; obat saluran nafas; Vitamin dan
mineral
128 item perbekkes
13 jenis reagen untuk pemeriksaan
Sumber : usulan kebutuhan obat dan perbekkes haji tahun 2020
16. MANAJEMEN PELAYANAN PENGELOLAAN OBAT DAN
PERBEKKES HAJI
• PENERIMAAN
• PENGISIAN OKSIGEN
• PENGELOLAAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
• PENGELOLAAN OBAT HIGH ALERT/HAM/ LASA
• PENDISTRIBUSIAN OBAT DAN PERBEKKES
• PENCATATAN DAN PELAPORAN
• PENGGUNAAN DANA EMERGENCY
• PENGISISAN TAS KLOTER
• PENYIMPANAN
17. JENIS-JENIS PAKET OBAT DAN PERBEKALAN
KESEHATAN
1. PAKET OBAT DAN PERBEKKES KLOTER (TAS KLOTER)
2. PAKET OBAT SEKTOR (TGC) PELAYANAN RAJAL
3. PAKET KLOTER (REFILL) hari ketiga lapor hari ke-4 kirim
4. PAKET TIM TGC (ARMINA) (arafah 6, Mina 2, mina jadid 1)
5. PAKET TIM MOBILE BANDARA
6. PAKET TIM PROMOTIF PREVENTIF (APD, Susu)
7. PAKET OBAT DAN PERBEKKES EMERGENCY
8. PAKET OBAT AMBULAN DAN PERBEKKES SERTA BUS SAFARI WUKUF
(11 Bus)
18. PEMBAGIAN PERIODE PENGELOLAAN DAN PELAYANAN
• PRA ARMINA
Mulai tiba di Arab Saudi s/d H-1 WUKUF di
Arafah
• ARMINA
H-1 Wukuf s/d H+3 Mabit di Mina (8-13
Zulhijjah) setelah jamaah nafar tsani
• PASCA ARMINA
Selesai Mina sampai seluruh jamaah haji pulang
ke Indonesia
19. Mekanisme Distribusi Farmasi mobile/bandara
• Refil obat dilakukan di depo Makkah dan depo Madinah
• Tim farmasi mobile berkoordinasi dengan depo Madinah pada saat di
bandara Madinah dan depo Makkah pada saat di bandara Jeddah.
• Stok obat pada saat di bandara menggunakan tas koper untuk di
bandara Madinah, jika di bandara Jeddah tas koper obat di letakkan
saja di ruang octagon bandara.
• Untuk menjamin ketersediaan obat di bandara Jeddah dapat
menyimpan obat di madinatul huzaz.
• Penyiapan obat dan perbekkes di Arafah kolaborasi dengan tim medis
daker bandara dan Depo Farmasi Makkah.
20. Mekanisme distribusi depo farmasi makkah
• SDM depo farmasi Makkah 5 orang, apotik 3 orang TPK 5 orang, sopir
perbekkes 2 orang.
• Lakukan Stock opname obat secara berkala (bahan pemeriksaan)
• Untuk sektor ada 11, petugas farmasi merangkap sebagai TPP, fungsi
farmasi tidak hilang dan tetap melakukan pelayanan kefarmasian
• Buat paket-paket obat untuk awal pelayanan.(dilihat kasus2 penyakit
apa saja)
• Untuk refil obat dan pendistribusian ke sektor dibuat jadwal
pengambilan amprahan obat agar tidak menumpuk di KKHI
• Kirim melalui email atau wa jenis kebutuhan obat dan perbekkes di
sector karena profil tiap sector berbeda
21. • Kebutuhan perbekkes habis pakai dalam jumlah besar dilakukan oleh
depo Makkah (secara berkala monitor stok yang ada di ruangan)
terutama diapers, washlap, underpad, dan reagen diagnostic di lab.
• Apotik melakukan pelayanan resep dan yang lainnya dalam skala kecil.
• Apotik usahakan menggunakan obat-obat yang tersedia di KKHI
Makkah lakukan kolaborasi dengan tenaga medis lain terkait
penggunaan obat. Jika ada permintaan diluar dari formularium buat
form permintaan yang ditandatangani dokter ybs.
Mekanisme distribusi depo farmasi
22. Rencana Kerja Operasional DEPO
Lakukan pencatatan awal Stok opname di kartu stok (bahan pemeriksaa)
Lakukan penataan dan pengenalan obat di Gudang untuk memudahkan proses
pengambilan obat
lakukan pembuatan paket obat pertama yang diberikan pada saat kloter pertama
datang dan informasikan kepada TKHI untuk melapor ke KKHI sekaligus
mengambil paket awal kedatangan.
Lakukan pemetaan kloter untuk mengetahui keberadaannya di sektor mana saja
Untuk obat narkotik dan psikotropik harus memakai resep dan depo membuat
buku khusus untuk distribusi baik ke apotik maupun alokasi antar depo (bahan
pemeriksaan dinkes AS)
paket- obat disimpan tersembunyi karena harus sesuai aturan JCI sedangkan
operasional tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.
23. RENCANA KONTIJENSI (Sektor dan Depo)
• Pemetaan dan pendataan secara “permukaan” mengenai profil
penyakit terbanyak di kloter dan sektor. Minimal 10 Penyakit
terbanyak
• Kebutuhan minimal untuk di sektor/Apotik/ Depo
• Rencana distribusi dan waktunya
• Subsitusi obat yang mempunyai indikasi yang sama
• Relokasi antar sektor dan depo jika kekurangan logistik.
24. Penyimpanan
a. Bahan mudah terbakar disimpan khusus
b. Gas medis disimpan posisi berdiri, dan diberi penanda tekanan. Dan dipisah gas
medis kosong dan gas medis ada isinya dengan tekanan > 1000 psi
c. Penyimpanan gas terpisah
d. Penyimpanan obat terpisah jangan digabung dengan makanan
e. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika terkunci dan botol yang digunakan
disimpan (jika ada penggunaan diminta botol dan resepnya oleh dinkes AS)
Dian Yudianto
25. Metode penyimpanan
a. Kelas Terapi
b. Bentuk sediaan
c. Alphabetis dengan FIFO dan FEFO
d. LASA tidak ditempat berdekatan dan diberi tanda khusus
e. Obat emergency disimpan terpisah
f. Cek kadaluarsa
Dian Yudianto
26. PERALATAN PENYIMPANAN
1. Lemari pendingin dan AC untuk obat yang termolabil
2. Fasilitas peralatan penyimpanan dingin harus divalidasi secara
berkala
3. Lemari penyimpanan khusus untuk narkotika dan psikotropika
4. Pembuangan limbah
5. Termomemer di tiap kulkas
Dr. YAN BANI LUZA P.W, MKM
27. PENANGANAN OBAT NARKOTIKA DAN
PSIKOTROPIKA
• Obat di tempatkan dalam ruangan/lemari khusus terkunci
• Harus menggunakan resep
• Jika ada permintaan sisa kemasan jangan dibuang (sisa kemasan
diminta oleh Dinkes Saudi
• Harus ada pencatatan khusus(dihitung oleh dinkes Saudi)
• Tidak disediakan di sektor Kecuali permintaan khusus
• Ada termometer ruangan (diperiksa oleh Dinkes Saudi untuk izin
operasional)
29. KKHI
Lantai G IGD (28 bed)
- Triase : 6 bed
R. Resusitasi : 2 bed
R. Tindakan: 2 bed
R. Observasi : 18 bed
Depo Obat, Apotek, Mortuary Room
Lantai M
- Poli Rehab Medis, Poli Gigi,
R. Siskohatkes, R.Sekr TPP
- R. Kantor, R. Rapat, Musholla
Lantai PR (112 bed)
- R.Ranap laki-laki = 60 bed
- R. Ranap Wanita = 52 bed
- R. Gizi, R. Laboratorium
Lantai 5 (40 bed)
- R. Isolasi= 12 bed, R.Psikiatri 28 bed
Depo Obat
Lantai R (81 bed)
- R. ICU : 10 bed
- R. Intermediate Pria: 29 bed
R. Intermediate Wanita: 42 bed
- R. Sterilisasi
30. PAKET KLOTER PUSH PERTAMA (529 kloter)
• Analgesik Non steroid
• Mukolitik tablet
• Steroid
• Antibiotik (B-lactam, klavulanat, makrolid, sefalosporin)
• Antihistamin dan antia alergi
• Antihipertensi (Ca Antagonis, ACE inhibitor)
• Antidiabetes ( biguanid metformin)
• Proton Pump atau H2 antagonis (lanzoprazol atau H2 antagonis)
• Garam oralit, RL, NaCl, IV Catheter 20 G, masker ikat dan tetes mata
33. 3
12
41
68
61 48
29
34
52
16
23
PETA PERKEMAHAN JAMAAH HAJI INDONESIA
DI ARAFAH TAHUN 1438 H/ 2017
Pos 1 : Maktab 16
4,5,6,7,14,15,16,17,18,27,
28,29,30,31
Pos 2 : Maktab 41
38,39,40,41,42,43,44,52,53
,54,55,56,57
Pos 3 : Maktab 68
64,65,66,67,68,69,70,71
Pos 4 : Maktab 3
1,2,3,8,9,10,11,12,13,19
Pos 5 : Maktab 23
20,21,22,23,24,25,26,32,
33,34,35,36,37
Pos 6 : Maktab 48
45,46,47,48,49,50,51,58,
59,60,61,62,63,72
KKHI
ARAFAH
Pos kesehatan
34. PERENCANAAN OBAT DAN BMHP DI ARAFAH
• KONSEP BUKAN PENGOBATAN SEMBUH NAMUN LEBIH KE ARAH STABILISASI
• KONSEP STABILISASI SELAMA PROSES RUJUKAN ATAU DALAM PERJALANAN MENUJU RS RUJUKAN
• PERBANYAK CAIRAN, ORALIT,LIFE SAVING, IV CATHETER/IV CANULA
• ANALGESIK NSAID.
• PERENCANAAN OBAT ARAFAH 2019
• Pos TGC arafah (6 Pos)
• Paket bus safari wukuf
40. 1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam : 1 orang
2. Dokter Spesialis Paru : 2 orang
3. Dokter Spesialis Jantung : 1 orang
4. Dokter Spesialis Bedah : 1 orang
5. Dokter Spesialis Saraf : 1 orang
6. Dokter Spesialis Jiwa : 2 orang
7. Dokter Umum : 6 orang
8. Perawat : 15 orang
9. Apoteker : 4 orang
10.Ahli Gizi : 2 orang
11.Analis Kesehatan : 1 orang
12.Penata elektromedik : 1 orang
13. Rekam Medis : 2 orang
14. Siskohatkes : 1 orang
15. PUM : 1 orang
TOTAL : 41 orang
PERSONIL POS MINA (MUASEM)
41. Administrasi Perhajian : 1 orang
Admin Rekam Medis : 2 orang
Admin Bidang : 1 orang
Pengemudi Ambulance : 14 orang
Pengemudi Operasional : 4 orang
Tenaga Kebersihan : 4 orang
Pendamping Orang Sakit : 8 orang
Perbekalan kesehatan : 2 orang
Admin Perbekalan Kesehatan : 1 orang
TPP : 9 orang
Pengemudi TPP : 2 orang
TGC : 5 orang
TOTAL : 53 orang
PROFIL KETENAGAAN
TENAGA PENDUKUNG KESEHATAN (TPK)
Ini adalah gambar di Mina, dimana Tim Gerak Cepat (TGC) memberikan Pertolongan kepada Jemaah Haji Indonesia.
TGC mendapat tempat di terowongan Mina, disamping itu memperoleh akses Ambulans (parkir) di dekat Jamarat.