MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Transformasi Ketahanan Kesehatan, 12 Des 2022.pptx.pdf
1. Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
TRANSFORMASI SISTEM KETAHANAN KESEHATAN
DI BIDANG FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
Kementerian Kesehatan RI
12 Desember 2022
2. Outline
1. Latar Belakang Transformasi
2. Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan
3. Kebijakan Dalam Rangka Transformasi Sistem Ketahanan
Kesehatan
2
3. 3
Kondisi sistem
kesehatan
saat pandemi
COVID-19
Vaksinasi lambat
Indonesia diproyeksikan membutuhkan lebih dari 10 tahun untuk
menyelesaikan vaksinasi COVID-19 (The Economist)
Peralatan kesehatan terbatas
Peralatan dan perbekalan kesehatan yang terbatas menimbulkan
banyak korban jiwa
Rumah sakit penuh
Hampir semua rumah sakit penuh. Banyak pasien yang tidak
tertolong di ambulans.
Krisis oksigen
Rumah sakit sudah hampir kehabisan oksigen, dilaporkan 63
pasien meninggal karena kurangnya tabung oksigen di 1 RS
4. 270,2 juta penduduk
240,3 juta peserta BPJS
Kesehatan4
> 40.000
RS, apotek, klinik,
toko obat (2)
Sektor farmasi ketergantungan bahan baku obat impor
4
Sumber
1. e-Licensing dan e-Report PBF, Juni 2022
2. GP Farmasi, 2021
3. Laporan BPJS Kesehatan Tahun 2020
Industri kesehatan Indonesia, termasuk industri farmasi formulasi telah berkembang baik dan
sudah dapat memenuhi kebutuhan pasar farmasi nasional, in value hanya 9% produk obat yang
masih diimpor (Biotech dan patent)
Namun demikian sekitar 90% BBO yang digunakan masih diperoleh dari impor
1489 PBF pusat
1074 PBF Cabang (1)
240 Industri Farmasi (1)
5. Lanskap Alat Kesehatan Nasional
5
Sumber:
*Fitch Solution
**Kementerian Perdagangan 2020
Data izin edar, jenis produk, produsen dan distributor per 2 November 2022
(regalkes.kemkes.go.id)
Jumlah produsen alkes tidak termasuk yang terbit melalui Kemenperin
24Lab. Uji
Produk Alkes
68Fasilitas
Uji Klinik (RS)
12.038
Izin Edar AKD
(Lokal)
53.381
Izin Edar AKL
(Impor)
757
Produsen Alat
Kesehatan
4.236
Distributor Alat
Kesehatan
400Jenis
Produk AKD
(Lokal)
1.523
Jenis Produk
AKL (Impor)
1.141
USD millions
≈ Rp 16,3 T
Ekspor
2.803
USD millions
≈ Rp 40,1 T
Impor
Defisit
1.662 USD millions ≈
Rp 23,8 T
Neraca Perdagangan Alkes Indonesia
Tahun 2020**
Indonesia’s share of global market in 2025
0,4%*
6. Jumlah clinical trial di region Asia Tenggara
Uji Klinik Alat Kesehatan yang Dilakukan di Asia
Pasifik
Gambaran Umum Iklim Riset di Indonesia
1. Kebijakan mendorong produk
inovatif
2. Penyederhanaan regulasi dan
perbaikan ekosistem R&D dan
investasi di Indonesia
3. Pemberian insentif perpajakan
untuk investor dan inventor produk
inovatif berorientasi ekspor
4. Penyederhanaan regulasi
penghambat pelaksanaan uji
klinik, terutama yang global
multicenter clinical trial
5. Peningkatan SDM dan
infrastruktur riset di bidang farmasi
Source: https://clinicaltrials.gov
Rasio Belanja R&D terhadap GDP Indonesia masih rendah
(0,15%)
Index Inovasi Global
6
7. Krisis merupakan waktu yang tepat untuk melakukan perubahan
Pandemi menyadarkan
pentingnya Resiliensi
Sektor Kesehatan
• Pandemi menunjukkan
permasalahan sistemik yang
harus diperbaiki
• Peningkatan kapasitas dan
resiliensi sistem kesehatan perlu
dilakukan
Sistem kesehatan
Indonesia siap untuk
Bertransformasi
Perlu adanya
Kolaborasi Menuju
Indonesia Sehat
• Menuju Indonesia Sehat tidak dapat
ditangani sendiri oleh Kemenkes
sehingga perlu kerjasama dengan
seluruh stakeholder terkait
• Kemenkes harus membangun platform
untuk menghubungkan berbagai
data dan sistem di ekosistem
kesehatan dalam satu kesatuan
• Teknologi digital tersedia luas dan
publik lebih terbuka akan
perubahan
• Pandemi mendorong percepatan
implementasi transformasi digital
kesehatan untuk segera dilakukan
Sekarang waktunya melakukan Transformasi Kesehatan
7
8. Outline
1. Latar Belakang Transformasi
2. Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan
3. Kebijakan Dalam Rangka Transformasi Sistem Ketahanan
Kesehatan
8
9. Transformasi Sistem Kesehatan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan
kesehatan reproduksi
Mempercepat perbaikan
gizi masyarakat
Memperbaiki
pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
(GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan &
pengendalian obat dan
makanan
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
7 kampanye utama:
imunisasi, gizi
seimbang, olah
raga, anti rokok,
sanitasi &
kebersihan
lingkungan, skrining
penyakit, kepatuhan
pengobatan
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14 antigen
dan perluasan
cakupan di seluruh
Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Skrining 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap
sasaran usia, skrining
stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu
& bayi.
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan primer
Pembangunan
Puskesmas di 171
kec., penyediaan 40
obat esensial,
pemenuhan SDM
kesehatan primer
Transformasi layanan
rujukan
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan
sekunder &
tersier
Pembangunan RS di
Kawasan Timur,
jejaring pengampuan
6 layanan unggulan,
kemitraan dengan
world’s top healthcare
centers.
Memperkuat
ketahanan
tanggap darurat
Jejaring nasional
surveilans berbasis
lab, tenaga
cadangan tanggap
darurat, table top
exercise
kesiapsiagaan krisis.
Regulasi pembiayaan kesehatan
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes
lulusan luar negeri.
Transformasi SDM
Kesehatan
Pengembangan dan
pemanfaatan teknologi,
digitalisasi di bidang
kesehatan
Transformasi teknologi
kesehatan
1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem ketahanan
kesehatan
4
Meningkatkan
ketahanan sektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam
negeri 14 vaksin
rutin, top 10 obat, top
10 alkes by volume &
by value.
5 6
a b c d a b
Pengembangan
bioteknologi
a b
9
10. Strategi mendorong ketahanan
Penelitian dan
Pengembangan
• Intervensi insentif dan disinsentif industri
farmasi dan alat kesehatan
• Simplikasi perizinan
• Fasilitasi pengujian performance dan
kehandalan alat kesehatan
• Penyusunan roadmap jangka
menengah (5 tahun) untuk setiap
molekul BBO yang menjadi prioritas
berdasarkan value dan faktor lain (trend
pola penyakitr, demografi dan
kedaruratan)
• Task force pengembangan ekosistem
R&D
• Fasilitasi transfer teknologi
• Fasilitasi uji klinik vaksin dan alat
kesehatan
• Fasilitasi change source bahan baku
obat (BBO)
• Koodinasi lintas sektor untuk jejaring
riset alat kesehatan
• Pengembangan alat kesehatan inovasi
dan alat kesehatan untuk program
kesehatan nasional
• Penyusunan regulasi berkelanjutan yang mencakup
program pengembangan dan hilirisasi BBO serta alat
kesehatan
• Substitusi produk impor: jika produk dalam negeri
yang bisa memenuhi kebutuhan nasional, maka akan
dilakukan freeze (turun tayang) produk impor. baik untuk
obat dan alat kesehatan
• Implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) menjadi pilihan utama dalam pengadaan barang
dan jasa, untuk obat dengan mengutamakan bahan baku
produksi dalam negeri dan alat kesehatan
• Implementasi peningkatan penggunaaan produk
dalam negeri (P3DN) utamanya di rumah sakit
pemerintah, daerah, juga swasta
• Terpenuhinya kebutuhan secara tepat melalui
Rencana Kebutuhan Obat dan Rencana Kebutuhan
Alat Kesehatan di Fasyankes.
Produksi Jaminan Pasar
10
11. Roadmap Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
11
3. Hep B
4. Rotavirus
Insulin
2023
2022
Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC
Penguasaan teknologi viral-vector dan nucleic acid based
Produksi produk biologi dan derivat plasma
2024 2025
1. Candesartan
2. Bisoprolol
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar
1. Measles
2. Rubella
3. TBC
Derivat Plasma (Albumin,
IVIg, F-VIII), m-Ab
(Bevacizumab,
adalimumab, PD-1),
R-Insulin
Trastuzumab,
HyFC-EPO
5 produk alkes/DIV
yang dapat diproduksi
dalam negeri
1. CT Scan
2. MRI
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes
terbesar by value & volume produksi dalam negeri
Produksi alkes berteknologi tinggi (2 dari 19, CT Scan dan MRI)
m-RNA vaccine
Transfer teknologi dari B2B, organisasi internasional, dan kooperasi multilateral
3. Amlodipine
4. Lansoprazole
5. Cefixime
6. Ceftriaxone
Viral vector vaccine
EPO, Insulin Gargline,
Enoxaparin, Rituximab
Obat
Vaksin
Alat Kesehatan
Fitofarmaka
Pengembangan jamu dan OHT menjadi fitofarmaka
berdasarkan terapeutik area & ketersediaan bahan alam;
6. IPV
7. JE
4. HPV
5. PCV
10% produk DN
tayang di e-Catalogue
dengan sertifikat TKDN
>50%
11 produk alkes/DIV
yang dapat diproduksi
dalam negeri
15% produk DN tayang
di e-Catalogue
dengan sertifikat TKDN
>50%
17 produk alkes/DIV
yang dapat diproduksi
dalam negeri
25% produk DN
tayang di e-Catalogue
dengan sertifikat TKDN
>50%
1. Lagerstroemia
speciosa
2. Cinnamomum
burmanii
3. Apii graveolens
4. Ortosiphon stamineus
5. Lumbricus rubellus
6. Phyllantus niruri
7. Ophiocepholus striatus
8. Citrus sinensis
9. Curcuma longa
10. Eurycoma longifolia
11. Piper retrofractum
12. Andrographis
paniculata
13. Uncaria gambiris
14. Guazumae ulmifolia
15. Camellia sinensis
16. Momordica charantia
17. Kaempferia galanga
18. Zingiberis officinalis
19. Psidii guajava
20. Terminalia chebula
21. Punica granati
22. Curcuma xanthorriza
23. Saoropus
androgynus
24. Trigonella
foenum-graecum
25. Moringa oleifera
26. Centella asiatica
27. Curcuma
mangga
11
12. Outline
1. Latar Belakang Transformasi
2. Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan
3. Kebijakan Dalam Rangka Transformasi Sistem Ketahanan
Kesehatan
12
13. INSTRUKSI PRESIDEN RI NO. 2 TAHUN 2022
Percepatan peningkatan
penggunaan produk dalam negeri
dan produk usaha mikro, usaha
kecil, dan koperasi untuk
menyukseskan Gerakan Nasional
Bangga Buatan Indonesia
(Gernas BBI) pada pelaksanaan
pengadaan barang/jasa
pemerintah
Memberikan 16 instruksi dimana salah
satunya terkait TKDN
“Menggunakan produk dalam negeri yang
memiliki nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) paling sedikit 25% (dua puluh lima
persen) apabila terdapat produk dalam negeri
dengan penjumlahan nilai TKDN dan nilai Bobot
Manfaat Perusahaan minimal 40% (empat puluh
persen)”
14. Percepatan peningkatan
penggunaan produk dalam negeri
dan produk usaha mikro, usaha
kecil, dan koperasi untuk
menyukseskan Gerakan Nasional
Bangga Buatan Indonesia
(Gernas BBI) pada pelaksanaan
pengadaan barang/jasa
pemerintah
1
3
INSTRUKSI KEPADA KEMENTERIAN KESEHATAN
2
menyederhanakan persyaratan dan
mempercepat proses penerbitan perizinan
berusaha produk dalam negeri dan produk usaha
mikro, usaha kecil, dan koperasi;
mempercepat penayangan katalog sektor
kesehatan (sediaan farmasi dan alat kesehatan)
produk dalam negeri;
memperbarui kebijakan dalam rangka percepatan
peningkatan penggunaan sediaan farmasi dan
alat kesehatan dalam negeri.
INSTRUKSI PRESIDEN RI NO. 2 TAHUN 2022
15. Melibatkan 12
Kementerian
dan Lembaga
Menko
Ekon
Mendag
Menko
PMK
Mentan
Menkes
Mentri
BUMN
Menkeu
Ka BKPM
Menristek
DIKTI
Ka BPOM
Menperin
Ka LKPP
Agar mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi dan
wewenang untuk mendukung percepatan pengembangan
industri farmasi dan alat kesehatan dengan tujuan:
Memfasilitasi
pengembangan
industri farmasi
dan alkes
Mendorong dan
mengembangkan R&D
sediaan farmasi dan alat
kesehatan
Penggunaan
produk dalam
negeri
melaluie-catalogue
Sistem data dan
informasi
terintegrasi IF dan
alkes
Menyederhanakan
sistem dan proses
perizinan
Berkoordinasi dengan
BPJS Kesehatan sebagai
payer dan memperluas
kontrak.
Rencana aksi untuk
Pengembangan Industri
Farmasi dan alkes
Menjamin
ketersediaan
sediaan farmasi
dan alat kesehatan
Meningkatkan
daya saing
industri
farmasi
dan alat
kesehatan
Mendorong
penguasaan
teknologi dan
inovasi
Mempercepat
kemandirian dan
pengembangan
produksi
Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan
EKOSISTEM INDUSTRI
FARMASI DAN ALAT
KESEHATAN BERBASIS
RISET
15
16. 5 dari 10 BBO kimia terbesar by value sudah dapat diproduksi dalam negeri
Secara bertahap, pemenuhan kebutuhan bahan baku Parasetamol didorong dari produksi dalam negeri
17. Bahan baku obat didorong untuk diproduksi lokal dan digunakan
Pemerintah memberikan fasilitasi change source untuk meningkatkan penggunaan BBO dalam negeri pada 10 BBO konsumsi terbesar by value
: sudah selesai : masih berjalan : belum dimulai
No BBO
Produksi
Lokal
Pengembangan
BBO
Change
Source
1 Omeprazol 2017
2 Garam Farmasi 2018 -
3 Simvastatin 2020
4 Attapulgite 2020
5 Efavirenz 2021
6 Clopidogrel 2021
7 Atorvastatin 2021
8 Lamivudin 2021
9 Remdesivir 2021
10 Zidovudine 2021
11 Tenofovir 2021
12 Povidone Iodine 2022
13 Candesartan 2022
14 Amlodipine 2022
15 Bisoprolol 2022
16 Gefitinib 2022
No BBO
Produksi
Lokal
Pengembangan
BBO
Change
Source
17 Imatinib 2022
18 Rosuvastatin 2022
19 Sitagliptin 2022
20 Entecavir 2023
21 Lansoprazol 2023
22 Dapagliflozin 2023
23 Sugammadex 2023
24 Ticagrelor 2023
25 Tamsulosin 2023
26 Telmisartan 2023
27 Etoricoxib 2023
28 Apixaban 2023
29 Paracetamol 2024
30 Ceftriaxone 2024
31 Cefixime 2024
Catatan: Cetak tebal merupakan 10 BBO konsumsi terbesar
18. 2022 2023 2024
2021
PRODUKSI GARAM FARMASI DALAM NEGERI
Pengembangan Industri Change Source
Perlindungan Produk
dalam negeri
Pengendalian Import
Impor 100%
2 3 4
1
Peningkatan Kapasitas Industri hingga
600 MT/Th, interkoneksi petambak
garam dan badan usaha
Impor 79,38% vs
Produksi dalam negeri
20,62%
158 Industri Kesehatan telah
menggunakan, diantaranya 39 Industri
farmasi melakukan Change Source
Impor 18,39% vs
Produksi dalam negeri
81,61%
Penyiapan skema pengendalian impor,,
peningkatan kapasitas produksi,
Change Source, peningkatan TKDN
Impor 0% vs
Produksi dalam negeri
100 %
Pengutamaan pemenuhan dari
produksi dalam negeri
Perpres Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional menyatakan bahwa kebutuhan garam termasuk
garam untuk industri farmasi harus dipenuhi garam produksi dalam negeri dan badan usaha paling lambat tahun 2024
Kementerian Kesehatan berupaya melakukan pengembangan industri hingga change source bahan baku menjadi produksi dalam negeri
19. 19
Diabetes Melitus
Insulin
Jantung
Anti Tumor Necrosis
Factor-Alpha (TNFA) dan anti
IL-1
Terapi RNAi (RNA
interference)
Mikrovesikel sel punca
Stroke
Stem cell
Kanker
Antibodi monoclonal
(ex: Trastuzumab)
Vaksin terapeutik
Leukemia
Monoklonal
antibodi
Cirrhosis Haepatitis
Albumin
Thalassaemia
Terapi Gen
Haemophilia
antibodi bi-spesifik
yang meniru fungsi
koagulasi FVIII
Penyakit Autoimun
Tocilizumab
Anti TNFA
Produk Biologi yang
berpotensi
dikembangkan untuk
Penanganan Penyakit
Tidak Menular
20. Kementerian Kesehatan menciptakan inisiatif untuk membawa
Indonesia melompat ke era bioteknologi dan precision medicine
Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi)
● Biobank Kesehatan Nasional
● 100K+ Sekuens genomika manusia*
● RegINA Sistem registri terintegrasi
Manfaat untuk ekosistem:
● Akses terhadap sampel, data
teranotasi dan data analisis.
● Penghubung data demografi medis
pasien dan data genomika
● Menyediakan referensi genomika untuk
populasi Indonesia.
*10K sekuens genomika manusia pada implementasi 2 tahun pertama
21. Pengembangan fitofarmaka menjadi fokus utama
dalam produk natural
Pengembangan fitofarmaka tersebut berdasarkan terapeutik area dan ketersediaan bahan baku alam
Jamu
Keamanan dan khasiat dibuktikan secara empiris
Jumlah: >11.000
Obat Herbal Terstandar (OHT)
Keamanan dan khasiat dibuktikan secara ilmiah melalui uji
praklinik. Bahan baku telah distandarisasi.
Jumlah: 77
Fitofarmaka
Keamanan dan khasiat dibuktikan secara ilmiah melalui uji
praklinik dan uji klinik. Bahan baku dan produknya telah
distandarisasi.
Jumlah: 24
No. Sudah diproduksi Akan dikembangkan Belum dikembangkan
1 Immunomodulator Pelancar ASI Obesitas
2 Tukak lambung Antihiperlipidemia-kolesterol Anemia
3 Antidiabetes Hepatoprotektor Stunting
4 Antihipertensi Pengobatan nyeri sendi (OA) Konstipasi
5 Melancarkan
sirkulasi darah
Diare Adjuvant untuk kanker
6 Meningkatkan
kadar albumin
Peningkatan fungsi kognitif Adjuvant peningkat
kadar trombosit
7 Percepatan proses
penyembuhan luka
Komplementer
pengobatan lupus
8 Mengurangi nyeri haid Antelmetik
9 Meredakan gejala batuk pilek Diuretik
Terapeutik Area Pengembangan Fitofarmaka
Penggolongan Obat Tradisional
21
22. Peningkatan penggunaan fitofarmaka
Permenkes No. 3 tahun 2022 tentang
Petunjuk Operasional Penggunaan
Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2022
Pemilihan jenis obat dan vaksin mengacu pada DOEN dan Fornas. Dalam hal obat
yang dibutuhkan tidak tercantum dalam acuan tersebut di atas, dapat digunakan
obat lain termasuk obat tradisional (fitofarmaka dan obat herbal terstandar
(OHT)) secara terbatas sesuai indikasi medis dan pelayanan kesehatan dengan
persetujuan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota
Pasal 5 ayat (6): Dalam hal obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) yang
dibutuhkan tidak tercantum dalam Formularium Nasional, dapat menggunakan
obat lain termasuk obat tradisional (Fitofarmaka dan OHT) secara terbatas,
dengan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Permenkes No. 21 tahun 2016 tentang
Penggunaan Dana Kapitasi JKN untuk
Jasa Pelayanan Kesehatan dan
Dukungan Biaya Operasional pada
FKTP milik Pemda
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
HK.01.07/MENKES/1163/2022
tentang Formularium Fitofarmaka yang
dijadikan acuan dalam penyediaan dan
penggunaan fitoffarmaka dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Formularium fitofarmaka diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan
fitofarmaka yang pada akhirnya akan meningkatkan kegiatan riset dan produksi
fitofarmaka di Indonesia
22
24. Sinergi Triple Helix dalam Mewujudkan Ketahanan Alat Kesehatan
24
Kolaborasi industri-peneliti-pemerintah untuk mencapai kemandirian alat kesehatan
INOVASI
ALKES
Industri
Pemerintah
Perguruan
Tinggi
INOVASI
ALKES
SDM, riset dan
pengembangan
Pengembangan,
hilirisasi
Regulasi, advokasi,
sosialisasi regulasi
Inovasi (innovation) unggulan berbasis
riset yang difasilitasi oleh Science
Technopark
Keterikatan (engagement) dan keterhubungan
(linkage) Academia dan Industri serta pemangku
kebijakan publik
Imbas (impact) kehadiran inovasi Alkes
yang berkelanjutan bagi masyarakat
Teknologi Tepat
Guna
Nilai Tambah
dan
Komersialisasi
Substitusi Impor dan
Peningkatan TKDN
Teknologi
Garda
Depan
Dibutuhkan sinergi triple helix dan dukungan
ekosistem inovasi untuk mendorong sebuah ide
inovatif menjadi produk yang siap dikomersialisasi.
25. 25
Kementerian
Kesehatan melakukan
proses freeze produk
impor yang tayang di
e-katalog Sektoral
sebagai upaya
peningkatan
penggunaan PDN
Dasar ketentuan proses freeze:
✔ Instruksi Presiden No.2 tentang Percepatan P3DN dan Produk
UMK dan Koperasi
✔ Kriteria freeze
▪ Alat Kesehatan: terdapat 79 jenis produk impor yang sudah
disubstitusi dengan PDN dan produk alkes yang tidak sesuai
dengan syarat kriteria pada Pengumuman Pencantuman
Produk
▪ Obat: kewajiban penggunaan obat generik, produk obat
impor yang sudah disubstitusi PDN, produk obat yang tidak
sesuai dengan usulan kriteria pada Pengumuman
Pencantuman Produk
26. PRIORITAS PENGGUNAAN PDN
PADA PROSES E-PURCHASING
terdapat PDN dengan
nilai TKDN + BMP
minimal 40% maka beli
produk dengan nilai
TKDN ≥ 25%
Beli produk PDN
(AKD) dengan nilai
TKDN <25%
Beli produk PDN
(AKD) tanpa TKDN
Beli produk impor
Jika tidak
dapat dipenuhi
Keputusan Kepala LKPP Nomor 122 Tahun 2022
26
27. **Sumber: Infoalkes-DTO (https://lkpp.kemkes.go.id, Per 2 November 2022
Kemenkes mendorong penggunaan sebagai strategi kemandirian alkes
PROFIL BELANJA ALAT KESEHATAN DALAM NEGERI DI E-KATALOG (dalam Rp. Milyar)*
PENINGKATAN JUMLAH IZIN EDAR ALAT KESEHATAN
DALAM NEGERI**
*Sumber : Data e-Katalog Integrasi LKPP-DTO (https://lkpp.kemkes.go.id/), Per 6 November 2022
27
Penggunaan produk dalam negeri menjadi kunci
Kemenkes mendorong
penggunaan alat
kesehatan produk dalam
negeri melalui:
● Kebijakan substitusi
impor melalui
mekanisme freeze
unfreeze Alkes
Impor.
● One on one business
matching antara user
(Rumah Sakit dan
Dinas Kesehatan)
dengan industri alat
kesehatan dalam
negeri dan pameran
aksi afirmasi
peningkatan
penggunaan produk
alat kesehatan dalam
negeri.
● Monitoring
penggunaan produk
alat kesehatan dalam
negeri, dan umpan
balik kepada
produsen untuk
peningkatan mutu
produk.