SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PEMERINTAH KABUPATEN MALAKA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WEOE
Jalan Gajah Mada No.1, Desa Weoe, Wewiku - Malaka,
Nusa Tenggara Timur, Kode Pos : 85763
e-mail : puskesmasweoe1@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WEOE
NOMOR : /SK/PUSK/W/WWK/I/2023
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS WEOE
KEPALA PUSKESMAS WEOE
Menimbang : a. bahwa pelayanan farmasi di Puskesmas dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan farmasi pasien di Puskesmas memperhatikan
mutu dan keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan farmasi dilaksanakan secara
konsisten sesuai huruf (a) dan (b) maka perlu disusun Kebijakan
Pelayanan Farmasi Puskesmas Weoe;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Puskesmas;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WEOE TENTANG KEBIJAKAN
PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS WEOE;
Kesatu : Kegiatan pelayanan farmasi dilaksanakan dengan baik dan benar
secara konsisten sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini;
Kedua : Penyelenggaraan farmasi dilaksanakan oleh staf yang berwenang dan
berkompeten yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Weoe;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di kemudian
hari ditemukan kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Weoe
Pada tanggal : 04 Januari 2023
Kepala Puskesmas Weoe
MELKHIOR KLAU
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WEOE
NOMOR : /SK/PUSK/W/WWK/I/2023
TANGGAL : 04 JANUARI 2023
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI
PUSKESMAS WEOE
PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKESMAS WEOE
Pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi 2 ( dua ) kegiatan yaitu pengelolaan
sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik, kegiatan
tersebut harus didukung sumber daya manusia dan sarana prasarana.
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Weoe dilakukan oleh :
a. 1 orang Apoteker sebagai penanggung jawab
b. 2 orang Tenaga Kefarmasian
c. 1 orang Tenaga Manajemen Kefarmasian
B. Jadwal Pelayanan Farmasi Pelayanan farmasi rawat jalan
Jam pelayanan mulai jam 08.00 sampai dengan selesai di Puskesmas Weoe
C. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi :
1. Perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah Obat dalam
rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas.
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan :
a. perkiraan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai
yangmendekati kebutuhan;
b. meningkatkan penggunaan obat secara rasional melalui evaluasi
indikatorPOR setiap bulan; dan
c. meningkatkan efisiensi penggunaan Obat.
Perencanaan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di
puskesmas dilaksanakan dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola
konsumsi obat periode sebelumnya, data mutasi obat, dan rencana
pengembangan. Proses seleksi obat dan bahan medis habis pakai juga
harus mengacu pada Formularium Nasional dan Formularium
Puskesmas. Proses perencanaan kebutuhan Obat dilakukan secara
berjenjang (bottom- up) Puskesmas diminta menyediakan data
pemakaian Obat dengan menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO). Selanjutnya Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat
puskesmas di wilayah kerjanya, menyesuaikan pada anggaran yang
tersedia dan memperhitungkan waktu kekosongan Obat, buffer stock,
serta menghindari stok berlebih. Penyediaan obat yang menjamin
ketersediaan harus mengikuti Standard Prosedur Operasional
Penyediaan Obat yang Menjamin Ketersediaan Obat agar tidak terjadi
kekosongan obat, tapi apabila terjadi kekosongan obat akan dilakukan
pengadaan dengan dana kapitasi.
2. Permintaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Tujuan permintaan obat dan bahan medis habis pakai adalah memenuhi
kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas, sesuai
dengan perencanaan kebutuhan yang telah dibuat. Permintaan diajukan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui Gudang Farmasi
Kabupaten setiap 1 bulan sekali dengan menggunakan LPLPO.
3. Penerimaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Penerimaan obat dan bahan medis habis pakai adalah suatu kegiatan
dalam menerima obat dan bahan medis habis pakai dari Gudang Farmasi
Kabupaten (GFK) sesuai dengan permintaan yang telah diajukan.
Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan permintaan yang diajukan oleh puskesmas. Semua petugas
yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan bertanggung jawab atas
ketertiban penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan penggunaan
obat dan bahan medis habis pakai berikut kelengkapan catatan yang
menyertainya. Petugas penerimaan wajib melakukan pengecekan
terhadap obat dan bahan medis habis pakai yang diserahkan, mencakup
jumlah kemasan/peti, jenis, jumlah obat dan tanggal kadaluwarsa sesuai
dengan isi dokumen LPLPO dan faktur bukti barang keluar.
4. Penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Obat dan bahan medis habis pakai merupakan suatu kegiatan
pengaturan terhadap obat yang diterima agar aman (tidak hilang),
terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin,
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Tujuannya adalah agar
mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan.
Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai dengan memperhatikan :
a. bentuk dan jenis sediaan;
b. stabilitas (suhu, cahaya, kelembaban);
c. mudah atau tidaknya meledak/terbakar; dan
d. Narkotika/Psikotropika disimpan dalam lemari khusus dan
terkunci ganda
Langkah – langkah penyimpanan obat antara lain :
 Petugas obat menyimpan Obat di dalam almari terkunci / rak.
 Petugas Obat menyimpan obat dengan satuan paket besar di atas
lantai harus dilapisi / didasari dengan palet.
 Petugas obat mengelompokkan obat berdasarkan jenis, bentuk
sediaan dan suhu penyimpanan, Petugas obat menyusun obat
secara alfabetis
 Petugas obat merotasi dengan system FIFO (jika obat tidak ada
tanggal ED-nya maka obat yang diterima lebih awal digunakan
lebih dulu) dan FEFO (jika obat ada tanggal ED- nya lebih pendek
digunakan lebih dulu).
 Petugas obat menyimpan Narkotika & Psikotropik dalam almari
khusus terkunci.
 Petugas menyimpan obat LASA (Look Alike Sound Alike) artinya
rupa / nama (bunyi ) hampir sama, dipisahkan .
 Petugas obat menyimpan Obat dengan menjaga dan
mengontrol kelembaban
 Petugas obat menyimpan Obat dengan menghindari sinar
matahari langsung
5. Pendistribusian Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Pendistribusian obat dan bahan medis habis pakai merupakan kegiatan
pengeluaran dan penyerahan obat dan bahan medis habis pakai secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit/satelit farmasi
Puskesmas dan jaringannya. Tujuannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan waktu yang tepat dilakukan
setiap bulan dengan memakai LPLPO sub unit. Sub-sub unit di
Puskesmas dan jaringannya antara lain: Puskesmas Pembantu, Polindes
dan Poskesdes.
6. Pengendalian Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Pengendalian obat dan bahan medis habis pakai adalah suatu kegiatan
untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan
strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/kekosongan Obat di unit pelayanan
kesehatan dasar. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan dan
kekosongan Obat di unit pelayanan kesehatan dasar. Pengendalian Obat
terdiri dari:
 Pengendalian persediaan;
 Pengendalian penggunaan; dan
 Penanganan Obat hilang, rusak, dan kadaluwarsa.
7. Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan
Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan merupakan rangkaian kegiatan
dalam rangka penata laksanaan obat dan bahan medis habis pakai
secara tertib, baik obat dan bahan medis habis pakai yang diterima,
disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit
pelayanan lainnya.
Tujuan pencatatan, pelaporan dan pengarsipan adalah:
 Bukti bahwa pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai
telah dilakukan;
 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian; dan
 Sumber data untuk pembuatan laporan.
8. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat dan bahan medis habis
pakai Pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat dan bahan medis
habis pakaidilakukan secara periodik dengan tujuan untuk:
 mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga dapat
menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan;
 memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai; dan
D. Penulisan resep, penyediaan dan penggunaan obat
1. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pasien di
Puskesmas Weoe :
 Dokter umum yang telah memiliki ijin praktek dokter di
Puskesmas Weoe
 Perawat umum yang telah memiliki ijin praktek keperawatan di
Puskesmas Weoe dan diberi wewenang
 Perawat gigi yang telah memiliki ijin praktek perawat gigi di
Puskesmas Weoe dan diberi wewenang
 Bidan telah memiliki ijin praktek kebidanan di Puskesmas Weoe
dan diberi wewenang
2. Peresepan Narkotika dan Psikotropika:
 Peresepan psikotropika dan narkotika hanya dilakukan oleh
dokter sesuai diagnosis dengan terapi penggunaan obat
 Penulisan resep harus lengkap dan jelas serta ditanda tangani
dokter penulis resep
 Bila resep tidak jelas harus dilakukan konfirmasi kedokter penulis
resep
 Resep psikotropik dan narkotika diberi tanda khusus ( garis merah )
3. Penyediaan Obat Emergensi juga harus dilakukan di Ruang Tindakan
dan di persalinan yang penggunaannya harus segera dan bersifat
menyelamatkan jiwa dan hidup pasien (live saving).
Ditetapkan di Weoe
Pada tanggal : 04 Januari 2023
Kepala Puskesmas Weoe
MELKHIOR KLAU
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WEOE
NOMOR : /SK/PUSK/W/WWK/I/2023
TANGGAL : 04 JANUARI 2023
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI
PUSKESMAS WEOE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEFARMASIAN DISARANA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PUSKESMAS)
A. PROSEDUR TETAP PENERIMAAN RESEP
a. Menerima resep dan memberi nomor
b. Melakukan skrining resep :
a. Pemeriksaan kelengkapan administratif resep, yaitu : nama dokter,
nomor surat izin praktik (SIP), paraf/tandatangan dokter, tanggal
penulisan resep, nama obat, jumlah obat, aturan pakai, nama, umur,
berat badan, jenis kelamin dan alamat/no. telp pasien.
b. Pemeriksaan kesesuaian farmaseutik, yaitu bentuk sediaan, dosis,
potensi,inkompatibilitas, cara dan lama penggunaan obat.
c. Pertimbangan klinik seperti kesesuaian indikasi, alergi, efek
samping,interaksidan kesesuaian dosis.
c. Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada
dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif
seperlunya, bila perlu meminta persetujuan setelah pemberitahuan.
B. PROSEDUR TETAP PERACIKAN OBAT
a. Membersihkan tempat dan peralatan kerja.
b. Mengambil obat/bahan obat dari wadahnya dengan menggunakan alat yang
sesuai misalnya sendok/spatula, nama dan jumlah obat sesuai yang diminta,
memeriksa mutu secara organoleptis dan tanggal kadaluarsa obat.
c. Untuk sediaan :
a. Sirup kering
Memberikan sediaan sirup kering harus dalam keadaan sudah dicampur
air matang sesuai dengan takarannya pada saat akan diserahkan
kepada pasien
b. Untuk sediaan obat racikan, langkah – langkah sebagai berikut :
 Menghitung kesesuaian dosis
 Menyiapkan pembungkus dan wadah obat racikan sesuai
dengan kebutuhan
 Menyiapkan dan mengambil obat sesuai kebutuhan
 Tidak mencampur antibiotika dengan obat lain dalam 1 (satu)
sediaan
 Menghindari penggunaan alat yang sama untuk mengerjakan
sediaanyang mengandung beta laktam dan non beta lactam
 Menggerus obat yang jumlahnya sedikit terlebih dahulu,
lalu digabungkan dengan obat yang jumlahnya lebih besar,
digerus sampai homogen.
 Membagi obat dengan merata.
 Mengemas racikan obat sesuai dengan permintaan dokter
 Puyer tidak disediakan dalam jumlah besar sekaligus.
d. Menuliskan nama pasien, tanggal, nomor dan aturan pakai pada etiket yang
sesuai dengan permintaan dalam resep dengan jelas dan dapat dibaca.
Etiket putih untuk obat dalam, etiket biru untuk obat luar, dan label kocok
dahulu untuk sediaan emulsi dan suspensi.
e. Memeriksa kembali jenis dan jumlah obat sesuai permintaan pada resep,
lalumemasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai agar terjaga mutunya.
C. PROSEDUR TETAP PENYERAHAN OBAT
a. Memeriksa kembali kesesuaian antara jenis, jumlah dan cara
penggunaan obatdengan permintaan pada resep.
b. Memanggil dan memastikan nomor urut/nama pasien.
c. Menyerahkan obat disertai pemberian informasi obat (PIO)
d. Memastikan bahwa pasien telah memahami cara penggunaan obat.
D. PROSEDUR TETAP PELAYANAN INFORMASI OBAT
a. Dalam Pelayanan Resep :
Memberi informasi kepada pasien saat penyerahan obat, terdiri dari :
1. Waktu penggunaan obat, misalnya berapa kali obat digunakan dalam
sehari, apakah di waktu pagi, siang, sore atau malam. Dalam hal ini
termasuk apakah obat diminum sebelum atau sesudah makan.
2. Lama penggunaan obat, apakah selama keluhan masih ada atau harus
dihabiskan meskipun sudah terasa sembuh. Obat antibiotika harus
dihabiskan untuk mencegah timbulnya resistensi.
3. Cara penggunaan obat yang benar akan menentukan keberhasilan
pengobatan. Oleh karena itu pasien harus mendapat penjelasan
mengenai cara penggunaan obat yang benar terutama untuk sediaan
farmasi tertentu seperti obat oral, obattetes mata, salep mata, obat tetes
hidung, obat semprot hidung, tetes telinga, suppositoria dan krim/salep
rektal dan tablet vagina.
4. Efek yang akan timbul dari penggunaan obat, misalnya berkeringat,
mengantuk, kurang waspada, tinja berubah warna, air kencing berubah
warna dan sebagainya.
5. Hal-hal lain yang mungkin timbul, misalnya interaksi obat dengan obat
lain atau makanan tertentu dan kontraindikasi obat tertentu dengan diet
rendah kalori, kehamilan dan menyusui.
b. Menerima dan menjawab pertanyaan :
1. Menjawab pertanyaan baik lisan maupun tertulis, langsung atau tidak
langsung dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis dan
bijaksana melalui penelusuran literatur secara sistematis untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan.
2. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat secara
sistematis
3. Menyediakan dan memasang poster, booklet, leaflet yang berisi informasi
obat pada mpat yang mudah dilihat oleh pasien.
E. PROSEDUR TETAP PENANGANAN OBAT RUSAK ATAU KADALUARSA
a. Mengidentifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluarsa
b. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dan disimpan pada tempat terpisah
dari penyimpanan obat lainnya
c. Membuat catatan nama, no. batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa obat yang
rusak dan/atau kadaluarsa
d. Melaporkan dan mengirim laporan pemusnahan berupa BAP pemusnahan
yang disertai saksi-saksi dan mengirimkan BAP tersebut pada Dinas
Kesehatan Kabupaten.
e. Mendokumentasikan pencatatan tersebut.
F. PROSEDUR TETAP PENCATATAN DAN PENYIMPANAN RESEP
a. Mencatat jumlah resep harian berdasarkan jenis pelayanan (umum, JKN, dsb)
b. Mengelompokkan resep berdasarkan urutan, tanggal, nomor resep dan
kelompokpembiayaan pasien
c. Mencatat dan mengelompokkan resep narkotik/psikotropik
d. Menyimpan resep pada tempat yang ditentukan secara berurutan
berdasarkantanggal agar memudahkan dalam penelusuran kembali.
G. PROSEDUR TETAP PEMUSNAHAN RESEP
a. Memusnahkan resep yang telah tersimpan selama minimal 3 (tiga) tahun
b. Tata cara pemusnahan:
a. Resep narkotika dihitung lembarannya
b. Resep lain ditimbang
c. Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar
c. Membuat berita acara pemusnahan sesuai dengan format terlampir yang
disaksikan oleh 2 (dua) orang dari instansi terkait dan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas
d. Mengirimkan berita acara pemusnahan resep ke Dinas Kesehatan.
H. PROSEDUR REKONSILIASI OBAT
a. Menyiapkan obat sesuai resep dokter
b. Menanyakan riwayat pengobatan sebelumnya.
c. Mengkonsultasikan obat yang dibawa oleh pasien atau keluarga pasien
memilikikelas terapi yang sama dengan yang diresepkan dokter.
d. Memberikan informasi obat mana yang boleh diminum dan mana yang tidak
bolehdiminum pasien.
e. Memberikan informasi tentang aturan pakai obat yang sama jika ada
peningkatandosis atau penurunan dosis sesuai resep terbaru
f. Mendokumentasikan kegiatan.
I. PROSEDUR PENYEDIAAN DAN MONITORING OBAT EMERGENSI
a. Penyediaan Obat Emergensi
1. Memeriksa persediaan obat emergensi yang dikelola di ruang tindakan/vk
secara periodik.
2. Membuat permintaan obat emergensi yang persediaannya telah menipis
atauhabis.
3. Menyampaikan permintaan obat emergensi kepada petugas farmasi.
4. Menyiapkan obat emergensi yang dibutuhkan untuk pelayanan di tiap unit
sesuai kebutuhan.
5. Menerima obat yang disediakan oleh petugas farmasi.
6. Mencatat obat tersebut ke dalam buku stok obat di masing-masing unit.
J. MONITORING OBAT EMERGENSI
1. Memeriksa persediaan obat pelayanan gawat darurat di ruang UGD dan
VK
2. Memeriksa buku stok pelayanan di ruang UGD dan VK
3. Mengevaluasi kesesuaian stok obat dengan buku stok.
4. Bila ada obat yang kurang, maka di adakan dari kefarmasian
5. Menyiapkan obat yang dibutuhkan
6. Menyerahkan obat yang diminta ke petugas ruang UGD dan VK
7. Menyimpan obat tersebut ke dalam emergensi kit
8. Mencatat obat tersebut ke dalam buku stok.
Ditetapkan di Weoe
Pada tanggal : 04 Januari 2023
Kepala Puskesmas Weoe
MELKHIOR KLAU
LAMPIRAN III : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WEOE
NOMOR : /SK/PUSK/W/WWK/I/2023
TANGGAL : 04 JANUARI 2023
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
WEOE
DAFTAR OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN
1. RUANG UNIT GAWAT DARURAT
NO NAMA OBAT DAN BMHP SATUAN JUMLAH
1. Dispo 1 ml Buah 2
2. Dispo 3 ml Buah 2
3. Dispo 5 ml Buah 2
4. Dispo 10 ml Buah 2
5. Abocath No.20 Buah 2
6. Abocath No.22 Buah 2
7. Abocath No.24 Buah 2
8. Asam Traneksamat Injeksi 100 mg/ ml Ampul 2
9. Diazepam injeksi 5 mg/ml Ampul 2
10. Deksametason injeksi 5 mg/ml Ampul 2
11. Difenhidramin injeksi 10mg/ml Ampul 2
12. Epinefrin injeksi 0,1 %-1ml Ampul 2
13. Lidocain HCL injeksi 2%-2ml Ampul 2
14. Fitomenadion injeksi 2 mg/ml Ampul 2
15. Ketorolak injeksi 30 mg/ml Ampul 2
16. Salbutamol Inhalasi 2,5 mg/2,5 ml Ampul 2
17. Ondansetron injeksi 4mg/2 ml Ampul 2
18. Ranitidine injeksi 50mg/ 2ml Ampul 2
19. Aquadest steril 25 ml Ampul 2
20. Infus set dewasa Buah 2
21. Infus set anak Buah 2
22. Kantong urine Buah 2
23. Folley cateter no 16 Buah 2
24. Alcohol swab Box 1
25. Blood lancet Buah 2
26. Ringer Laktat Botol 2
27. Dextrose 10% Botol 2
28. Tabung EDTA Buah 2
2. RUANG PERSALINAN / VK
NO NAMA OBAT DAN BMHP SATUAN JUMLAH
1. Dispo 3 ml Buah 2
2. Dispo 5 ml Buah 2
3. Dispo 10 ml Buah 2
4. Abocath No.18 Buah 2
5. Asam Traneksamat Injeksi 100 mg/1 ml Ampul 2
6. Calcium glukonas 10 mg/ ml Ampul 2
7. Deksametason injeksi 5 mg/ml Ampul 2
8. Difenhidramin injeksi 10 mg/ml Ampul 2
9. Epinefrin injeksi 0,1%- 1 ml Ampul 2
10. Fitomenadion injeksi 2 mg/ml Ampul 2
11. Magnesium sulfat injeksi 20 % 20 mg/ml Botol 2
12. Magnesium sulfat injeksi 40 % 40 mg/ml Botol 2
13. Oxytosin injeksi 10 UI/ml Ampul 2
14. Methylergometrin injeksi 0,2 mg/ml Ampul 2
15. Nifedipine tablet 10 mg Tablet 10
16. Salbutamol Inhalasi 2,5 mg/2,5 ml Ampul 2
17. Aquadest steril 25 ml Botol 2
Ditetapkan di Weoe
Pada tanggal : 04 Januari 2023
Kepala Puskesmas Weoe
MELKHIOR KLAU

More Related Content

What's hot

BORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKER
BORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKERBORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKER
BORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKERIAI PURBALINGGA
 
8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat
8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat 8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat
8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat Wahyu Sukana
 
Perjanjian kerja-sama-apa-psa
Perjanjian kerja-sama-apa-psaPerjanjian kerja-sama-apa-psa
Perjanjian kerja-sama-apa-psawisnu prabowo
 
1. sop pemeriksaan tanggal kadaluwarsa
1. sop pemeriksaan tanggal kadaluwarsa1. sop pemeriksaan tanggal kadaluwarsa
1. sop pemeriksaan tanggal kadaluwarsaCitra Rachma
 
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1   1. perencanaan obat di puskesmasMi 1   1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docxPkmtndMovie
 
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)Wahyu Sukana
 
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inapmiftachussidiq
 
Mi 1 3. penerimaan obat di puskesmas
Mi 1   3. penerimaan obat di puskesmasMi 1   3. penerimaan obat di puskesmas
Mi 1 3. penerimaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfRizkaDana
 
Lembar discharge planning
Lembar discharge planningLembar discharge planning
Lembar discharge planningtheloserbody
 
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalPedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalErie Gusnellyanti
 
Standar pelayanan kefarmasian di pkm-2020
Standar pelayanan kefarmasian di pkm-2020Standar pelayanan kefarmasian di pkm-2020
Standar pelayanan kefarmasian di pkm-2020dinasintia
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Form Identifikasi Pasien.doc
Form Identifikasi Pasien.docForm Identifikasi Pasien.doc
Form Identifikasi Pasien.docnursabrianiarham1
 
Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian
Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian
Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian bernardrbs
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obatsaninuraeni
 
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptxPENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptxAnonymousmBfwCA9
 

What's hot (20)

BORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKER
BORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKERBORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKER
BORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKER
 
8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat
8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat 8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat
8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat
 
Perjanjian kerja-sama-apa-psa
Perjanjian kerja-sama-apa-psaPerjanjian kerja-sama-apa-psa
Perjanjian kerja-sama-apa-psa
 
1. sop pemeriksaan tanggal kadaluwarsa
1. sop pemeriksaan tanggal kadaluwarsa1. sop pemeriksaan tanggal kadaluwarsa
1. sop pemeriksaan tanggal kadaluwarsa
 
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1   1. perencanaan obat di puskesmasMi 1   1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
 
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
 
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
 
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
7.9.1 sop pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
 
Mi 1 3. penerimaan obat di puskesmas
Mi 1   3. penerimaan obat di puskesmasMi 1   3. penerimaan obat di puskesmas
Mi 1 3. penerimaan obat di puskesmas
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdf
 
Lembar discharge planning
Lembar discharge planningLembar discharge planning
Lembar discharge planning
 
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalPedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
 
Standar pelayanan kefarmasian di pkm-2020
Standar pelayanan kefarmasian di pkm-2020Standar pelayanan kefarmasian di pkm-2020
Standar pelayanan kefarmasian di pkm-2020
 
Kalender suntik-3-bulan
Kalender suntik-3-bulanKalender suntik-3-bulan
Kalender suntik-3-bulan
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
 
Form Identifikasi Pasien.doc
Form Identifikasi Pasien.docForm Identifikasi Pasien.doc
Form Identifikasi Pasien.doc
 
Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian
Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian
Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obat
 
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptxPENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
 
Materi pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanisMateri pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanis
 

Similar to PELAYANAN FARMASI

Tabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarTabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarNurul Vanny
 
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdfLEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdfUPTD Puskesmas Graha Indah
 
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptxShintapermata9
 
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apotekerPkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apotekernirmalasarihusain17
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7ALLKuliah
 
Dhea_Punya_Standar_Pelayanan_Kefarmasian.pptx
Dhea_Punya_Standar_Pelayanan_Kefarmasian.pptxDhea_Punya_Standar_Pelayanan_Kefarmasian.pptx
Dhea_Punya_Standar_Pelayanan_Kefarmasian.pptxCiciHusen
 
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfAnnida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfssuserbb0b09
 
MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx
MANAJEMEN  OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptxMANAJEMEN  OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx
MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptxbudiikhsan4
 
3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi
3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi
3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasiSisca Yoliza
 
ppt ujian PKL.pptx
ppt ujian PKL.pptxppt ujian PKL.pptx
ppt ujian PKL.pptxsantaisaja5
 
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfAriestaPerwitasari
 
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxrullyfebri
 
01. organisasi pengelolaan obat
01.  organisasi pengelolaan obat01.  organisasi pengelolaan obat
01. organisasi pengelolaan obatherybudi1
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1dinasintia
 
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obatBAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obatnyenyedok
 
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptxPPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptxuntukbaca
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8ALLKuliah
 
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxALLKuliah
 

Similar to PELAYANAN FARMASI (20)

Tabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarTabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfar
 
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdfLEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
 
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
 
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apotekerPkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7
 
Dhea_Punya_Standar_Pelayanan_Kefarmasian.pptx
Dhea_Punya_Standar_Pelayanan_Kefarmasian.pptxDhea_Punya_Standar_Pelayanan_Kefarmasian.pptx
Dhea_Punya_Standar_Pelayanan_Kefarmasian.pptx
 
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfAnnida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
 
MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx
MANAJEMEN  OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptxMANAJEMEN  OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx
MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx
 
3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi
3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi
3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi
 
ppt ujian PKL.pptx
ppt ujian PKL.pptxppt ujian PKL.pptx
ppt ujian PKL.pptx
 
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
 
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Ifrs
IfrsIfrs
Ifrs
 
01. organisasi pengelolaan obat
01.  organisasi pengelolaan obat01.  organisasi pengelolaan obat
01. organisasi pengelolaan obat
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
 
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obatBAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
 
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptxPPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8
 
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 

PELAYANAN FARMASI

  • 1. PEMERINTAH KABUPATEN MALAKA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WEOE Jalan Gajah Mada No.1, Desa Weoe, Wewiku - Malaka, Nusa Tenggara Timur, Kode Pos : 85763 e-mail : puskesmasweoe1@gmail.com SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WEOE NOMOR : /SK/PUSK/W/WWK/I/2023 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS WEOE KEPALA PUSKESMAS WEOE Menimbang : a. bahwa pelayanan farmasi di Puskesmas dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien; b. bahwa pelayanan farmasi pasien di Puskesmas memperhatikan mutu dan keselamatan pasien; c. bahwa untuk menjamin pelayanan farmasi dilaksanakan secara konsisten sesuai huruf (a) dan (b) maka perlu disusun Kebijakan Pelayanan Farmasi Puskesmas Weoe; Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas; MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WEOE TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS WEOE; Kesatu : Kegiatan pelayanan farmasi dilaksanakan dengan baik dan benar secara konsisten sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini; Kedua : Penyelenggaraan farmasi dilaksanakan oleh staf yang berwenang dan
  • 2. berkompeten yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Weoe; Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di kemudian hari ditemukan kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Weoe Pada tanggal : 04 Januari 2023 Kepala Puskesmas Weoe MELKHIOR KLAU
  • 3. LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WEOE NOMOR : /SK/PUSK/W/WWK/I/2023 TANGGAL : 04 JANUARI 2023 TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS WEOE PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKESMAS WEOE Pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi 2 ( dua ) kegiatan yaitu pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik, kegiatan tersebut harus didukung sumber daya manusia dan sarana prasarana. A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Weoe dilakukan oleh : a. 1 orang Apoteker sebagai penanggung jawab b. 2 orang Tenaga Kefarmasian c. 1 orang Tenaga Manajemen Kefarmasian B. Jadwal Pelayanan Farmasi Pelayanan farmasi rawat jalan Jam pelayanan mulai jam 08.00 sampai dengan selesai di Puskesmas Weoe C. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi : 1. Perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah Obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas. Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan : a. perkiraan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai yangmendekati kebutuhan; b. meningkatkan penggunaan obat secara rasional melalui evaluasi indikatorPOR setiap bulan; dan c. meningkatkan efisiensi penggunaan Obat. Perencanaan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di puskesmas dilaksanakan dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi obat periode sebelumnya, data mutasi obat, dan rencana pengembangan. Proses seleksi obat dan bahan medis habis pakai juga harus mengacu pada Formularium Nasional dan Formularium Puskesmas. Proses perencanaan kebutuhan Obat dilakukan secara berjenjang (bottom- up) Puskesmas diminta menyediakan data pemakaian Obat dengan menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Selanjutnya Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat puskesmas di wilayah kerjanya, menyesuaikan pada anggaran yang
  • 4. tersedia dan memperhitungkan waktu kekosongan Obat, buffer stock, serta menghindari stok berlebih. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan harus mengikuti Standard Prosedur Operasional Penyediaan Obat yang Menjamin Ketersediaan Obat agar tidak terjadi kekosongan obat, tapi apabila terjadi kekosongan obat akan dilakukan pengadaan dengan dana kapitasi. 2. Permintaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Tujuan permintaan obat dan bahan medis habis pakai adalah memenuhi kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas, sesuai dengan perencanaan kebutuhan yang telah dibuat. Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui Gudang Farmasi Kabupaten setiap 1 bulan sekali dengan menggunakan LPLPO. 3. Penerimaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Penerimaan obat dan bahan medis habis pakai adalah suatu kegiatan dalam menerima obat dan bahan medis habis pakai dari Gudang Farmasi Kabupaten (GFK) sesuai dengan permintaan yang telah diajukan. Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh puskesmas. Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan bertanggung jawab atas ketertiban penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan penggunaan obat dan bahan medis habis pakai berikut kelengkapan catatan yang menyertainya. Petugas penerimaan wajib melakukan pengecekan terhadap obat dan bahan medis habis pakai yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti, jenis, jumlah obat dan tanggal kadaluwarsa sesuai dengan isi dokumen LPLPO dan faktur bukti barang keluar. 4. Penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Obat dan bahan medis habis pakai merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap obat yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Tujuannya adalah agar mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai dengan memperhatikan : a. bentuk dan jenis sediaan; b. stabilitas (suhu, cahaya, kelembaban); c. mudah atau tidaknya meledak/terbakar; dan d. Narkotika/Psikotropika disimpan dalam lemari khusus dan terkunci ganda Langkah – langkah penyimpanan obat antara lain :  Petugas obat menyimpan Obat di dalam almari terkunci / rak.  Petugas Obat menyimpan obat dengan satuan paket besar di atas
  • 5. lantai harus dilapisi / didasari dengan palet.  Petugas obat mengelompokkan obat berdasarkan jenis, bentuk sediaan dan suhu penyimpanan, Petugas obat menyusun obat secara alfabetis  Petugas obat merotasi dengan system FIFO (jika obat tidak ada tanggal ED-nya maka obat yang diterima lebih awal digunakan lebih dulu) dan FEFO (jika obat ada tanggal ED- nya lebih pendek digunakan lebih dulu).  Petugas obat menyimpan Narkotika & Psikotropik dalam almari khusus terkunci.  Petugas menyimpan obat LASA (Look Alike Sound Alike) artinya rupa / nama (bunyi ) hampir sama, dipisahkan .  Petugas obat menyimpan Obat dengan menjaga dan mengontrol kelembaban  Petugas obat menyimpan Obat dengan menghindari sinar matahari langsung 5. Pendistribusian Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Pendistribusian obat dan bahan medis habis pakai merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat dan bahan medis habis pakai secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit/satelit farmasi Puskesmas dan jaringannya. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan waktu yang tepat dilakukan setiap bulan dengan memakai LPLPO sub unit. Sub-sub unit di Puskesmas dan jaringannya antara lain: Puskesmas Pembantu, Polindes dan Poskesdes. 6. Pengendalian Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Pengendalian obat dan bahan medis habis pakai adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan Obat di unit pelayanan kesehatan dasar. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan Obat di unit pelayanan kesehatan dasar. Pengendalian Obat terdiri dari:  Pengendalian persediaan;  Pengendalian penggunaan; dan  Penanganan Obat hilang, rusak, dan kadaluwarsa. 7. Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka penata laksanaan obat dan bahan medis habis pakai secara tertib, baik obat dan bahan medis habis pakai yang diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit pelayanan lainnya.
  • 6. Tujuan pencatatan, pelaporan dan pengarsipan adalah:  Bukti bahwa pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai telah dilakukan;  Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian; dan  Sumber data untuk pembuatan laporan. 8. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai Pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat dan bahan medis habis pakaidilakukan secara periodik dengan tujuan untuk:  mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga dapat menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan;  memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai; dan D. Penulisan resep, penyediaan dan penggunaan obat 1. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pasien di Puskesmas Weoe :  Dokter umum yang telah memiliki ijin praktek dokter di Puskesmas Weoe  Perawat umum yang telah memiliki ijin praktek keperawatan di Puskesmas Weoe dan diberi wewenang  Perawat gigi yang telah memiliki ijin praktek perawat gigi di Puskesmas Weoe dan diberi wewenang  Bidan telah memiliki ijin praktek kebidanan di Puskesmas Weoe dan diberi wewenang 2. Peresepan Narkotika dan Psikotropika:  Peresepan psikotropika dan narkotika hanya dilakukan oleh dokter sesuai diagnosis dengan terapi penggunaan obat  Penulisan resep harus lengkap dan jelas serta ditanda tangani dokter penulis resep  Bila resep tidak jelas harus dilakukan konfirmasi kedokter penulis resep  Resep psikotropik dan narkotika diberi tanda khusus ( garis merah ) 3. Penyediaan Obat Emergensi juga harus dilakukan di Ruang Tindakan dan di persalinan yang penggunaannya harus segera dan bersifat menyelamatkan jiwa dan hidup pasien (live saving). Ditetapkan di Weoe Pada tanggal : 04 Januari 2023 Kepala Puskesmas Weoe MELKHIOR KLAU
  • 7.
  • 8. LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WEOE NOMOR : /SK/PUSK/W/WWK/I/2023 TANGGAL : 04 JANUARI 2023 TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS WEOE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEFARMASIAN DISARANA PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PUSKESMAS) A. PROSEDUR TETAP PENERIMAAN RESEP a. Menerima resep dan memberi nomor b. Melakukan skrining resep : a. Pemeriksaan kelengkapan administratif resep, yaitu : nama dokter, nomor surat izin praktik (SIP), paraf/tandatangan dokter, tanggal penulisan resep, nama obat, jumlah obat, aturan pakai, nama, umur, berat badan, jenis kelamin dan alamat/no. telp pasien. b. Pemeriksaan kesesuaian farmaseutik, yaitu bentuk sediaan, dosis, potensi,inkompatibilitas, cara dan lama penggunaan obat. c. Pertimbangan klinik seperti kesesuaian indikasi, alergi, efek samping,interaksidan kesesuaian dosis. c. Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya, bila perlu meminta persetujuan setelah pemberitahuan. B. PROSEDUR TETAP PERACIKAN OBAT a. Membersihkan tempat dan peralatan kerja. b. Mengambil obat/bahan obat dari wadahnya dengan menggunakan alat yang sesuai misalnya sendok/spatula, nama dan jumlah obat sesuai yang diminta, memeriksa mutu secara organoleptis dan tanggal kadaluarsa obat. c. Untuk sediaan : a. Sirup kering Memberikan sediaan sirup kering harus dalam keadaan sudah dicampur air matang sesuai dengan takarannya pada saat akan diserahkan kepada pasien b. Untuk sediaan obat racikan, langkah – langkah sebagai berikut :  Menghitung kesesuaian dosis  Menyiapkan pembungkus dan wadah obat racikan sesuai dengan kebutuhan  Menyiapkan dan mengambil obat sesuai kebutuhan
  • 9.  Tidak mencampur antibiotika dengan obat lain dalam 1 (satu) sediaan  Menghindari penggunaan alat yang sama untuk mengerjakan sediaanyang mengandung beta laktam dan non beta lactam  Menggerus obat yang jumlahnya sedikit terlebih dahulu, lalu digabungkan dengan obat yang jumlahnya lebih besar, digerus sampai homogen.  Membagi obat dengan merata.  Mengemas racikan obat sesuai dengan permintaan dokter  Puyer tidak disediakan dalam jumlah besar sekaligus. d. Menuliskan nama pasien, tanggal, nomor dan aturan pakai pada etiket yang sesuai dengan permintaan dalam resep dengan jelas dan dapat dibaca. Etiket putih untuk obat dalam, etiket biru untuk obat luar, dan label kocok dahulu untuk sediaan emulsi dan suspensi. e. Memeriksa kembali jenis dan jumlah obat sesuai permintaan pada resep, lalumemasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai agar terjaga mutunya. C. PROSEDUR TETAP PENYERAHAN OBAT a. Memeriksa kembali kesesuaian antara jenis, jumlah dan cara penggunaan obatdengan permintaan pada resep. b. Memanggil dan memastikan nomor urut/nama pasien. c. Menyerahkan obat disertai pemberian informasi obat (PIO) d. Memastikan bahwa pasien telah memahami cara penggunaan obat. D. PROSEDUR TETAP PELAYANAN INFORMASI OBAT a. Dalam Pelayanan Resep : Memberi informasi kepada pasien saat penyerahan obat, terdiri dari : 1. Waktu penggunaan obat, misalnya berapa kali obat digunakan dalam sehari, apakah di waktu pagi, siang, sore atau malam. Dalam hal ini termasuk apakah obat diminum sebelum atau sesudah makan. 2. Lama penggunaan obat, apakah selama keluhan masih ada atau harus dihabiskan meskipun sudah terasa sembuh. Obat antibiotika harus dihabiskan untuk mencegah timbulnya resistensi. 3. Cara penggunaan obat yang benar akan menentukan keberhasilan pengobatan. Oleh karena itu pasien harus mendapat penjelasan mengenai cara penggunaan obat yang benar terutama untuk sediaan farmasi tertentu seperti obat oral, obattetes mata, salep mata, obat tetes hidung, obat semprot hidung, tetes telinga, suppositoria dan krim/salep rektal dan tablet vagina. 4. Efek yang akan timbul dari penggunaan obat, misalnya berkeringat, mengantuk, kurang waspada, tinja berubah warna, air kencing berubah
  • 10. warna dan sebagainya. 5. Hal-hal lain yang mungkin timbul, misalnya interaksi obat dengan obat lain atau makanan tertentu dan kontraindikasi obat tertentu dengan diet rendah kalori, kehamilan dan menyusui. b. Menerima dan menjawab pertanyaan : 1. Menjawab pertanyaan baik lisan maupun tertulis, langsung atau tidak langsung dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana melalui penelusuran literatur secara sistematis untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. 2. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat secara sistematis 3. Menyediakan dan memasang poster, booklet, leaflet yang berisi informasi obat pada mpat yang mudah dilihat oleh pasien. E. PROSEDUR TETAP PENANGANAN OBAT RUSAK ATAU KADALUARSA a. Mengidentifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluarsa b. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dan disimpan pada tempat terpisah dari penyimpanan obat lainnya c. Membuat catatan nama, no. batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa obat yang rusak dan/atau kadaluarsa d. Melaporkan dan mengirim laporan pemusnahan berupa BAP pemusnahan yang disertai saksi-saksi dan mengirimkan BAP tersebut pada Dinas Kesehatan Kabupaten. e. Mendokumentasikan pencatatan tersebut. F. PROSEDUR TETAP PENCATATAN DAN PENYIMPANAN RESEP a. Mencatat jumlah resep harian berdasarkan jenis pelayanan (umum, JKN, dsb) b. Mengelompokkan resep berdasarkan urutan, tanggal, nomor resep dan kelompokpembiayaan pasien c. Mencatat dan mengelompokkan resep narkotik/psikotropik d. Menyimpan resep pada tempat yang ditentukan secara berurutan berdasarkantanggal agar memudahkan dalam penelusuran kembali.
  • 11. G. PROSEDUR TETAP PEMUSNAHAN RESEP a. Memusnahkan resep yang telah tersimpan selama minimal 3 (tiga) tahun b. Tata cara pemusnahan: a. Resep narkotika dihitung lembarannya b. Resep lain ditimbang c. Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar c. Membuat berita acara pemusnahan sesuai dengan format terlampir yang disaksikan oleh 2 (dua) orang dari instansi terkait dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas d. Mengirimkan berita acara pemusnahan resep ke Dinas Kesehatan. H. PROSEDUR REKONSILIASI OBAT a. Menyiapkan obat sesuai resep dokter b. Menanyakan riwayat pengobatan sebelumnya. c. Mengkonsultasikan obat yang dibawa oleh pasien atau keluarga pasien memilikikelas terapi yang sama dengan yang diresepkan dokter. d. Memberikan informasi obat mana yang boleh diminum dan mana yang tidak bolehdiminum pasien. e. Memberikan informasi tentang aturan pakai obat yang sama jika ada peningkatandosis atau penurunan dosis sesuai resep terbaru f. Mendokumentasikan kegiatan. I. PROSEDUR PENYEDIAAN DAN MONITORING OBAT EMERGENSI a. Penyediaan Obat Emergensi 1. Memeriksa persediaan obat emergensi yang dikelola di ruang tindakan/vk secara periodik. 2. Membuat permintaan obat emergensi yang persediaannya telah menipis atauhabis. 3. Menyampaikan permintaan obat emergensi kepada petugas farmasi. 4. Menyiapkan obat emergensi yang dibutuhkan untuk pelayanan di tiap unit sesuai kebutuhan. 5. Menerima obat yang disediakan oleh petugas farmasi. 6. Mencatat obat tersebut ke dalam buku stok obat di masing-masing unit.
  • 12. J. MONITORING OBAT EMERGENSI 1. Memeriksa persediaan obat pelayanan gawat darurat di ruang UGD dan VK 2. Memeriksa buku stok pelayanan di ruang UGD dan VK 3. Mengevaluasi kesesuaian stok obat dengan buku stok. 4. Bila ada obat yang kurang, maka di adakan dari kefarmasian 5. Menyiapkan obat yang dibutuhkan 6. Menyerahkan obat yang diminta ke petugas ruang UGD dan VK 7. Menyimpan obat tersebut ke dalam emergensi kit 8. Mencatat obat tersebut ke dalam buku stok. Ditetapkan di Weoe Pada tanggal : 04 Januari 2023 Kepala Puskesmas Weoe MELKHIOR KLAU
  • 13. LAMPIRAN III : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WEOE NOMOR : /SK/PUSK/W/WWK/I/2023 TANGGAL : 04 JANUARI 2023 TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS WEOE DAFTAR OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN 1. RUANG UNIT GAWAT DARURAT NO NAMA OBAT DAN BMHP SATUAN JUMLAH 1. Dispo 1 ml Buah 2 2. Dispo 3 ml Buah 2 3. Dispo 5 ml Buah 2 4. Dispo 10 ml Buah 2 5. Abocath No.20 Buah 2 6. Abocath No.22 Buah 2 7. Abocath No.24 Buah 2 8. Asam Traneksamat Injeksi 100 mg/ ml Ampul 2 9. Diazepam injeksi 5 mg/ml Ampul 2 10. Deksametason injeksi 5 mg/ml Ampul 2 11. Difenhidramin injeksi 10mg/ml Ampul 2 12. Epinefrin injeksi 0,1 %-1ml Ampul 2 13. Lidocain HCL injeksi 2%-2ml Ampul 2 14. Fitomenadion injeksi 2 mg/ml Ampul 2 15. Ketorolak injeksi 30 mg/ml Ampul 2 16. Salbutamol Inhalasi 2,5 mg/2,5 ml Ampul 2 17. Ondansetron injeksi 4mg/2 ml Ampul 2 18. Ranitidine injeksi 50mg/ 2ml Ampul 2 19. Aquadest steril 25 ml Ampul 2 20. Infus set dewasa Buah 2 21. Infus set anak Buah 2 22. Kantong urine Buah 2 23. Folley cateter no 16 Buah 2 24. Alcohol swab Box 1 25. Blood lancet Buah 2 26. Ringer Laktat Botol 2 27. Dextrose 10% Botol 2 28. Tabung EDTA Buah 2
  • 14. 2. RUANG PERSALINAN / VK NO NAMA OBAT DAN BMHP SATUAN JUMLAH 1. Dispo 3 ml Buah 2 2. Dispo 5 ml Buah 2 3. Dispo 10 ml Buah 2 4. Abocath No.18 Buah 2 5. Asam Traneksamat Injeksi 100 mg/1 ml Ampul 2 6. Calcium glukonas 10 mg/ ml Ampul 2 7. Deksametason injeksi 5 mg/ml Ampul 2 8. Difenhidramin injeksi 10 mg/ml Ampul 2 9. Epinefrin injeksi 0,1%- 1 ml Ampul 2 10. Fitomenadion injeksi 2 mg/ml Ampul 2 11. Magnesium sulfat injeksi 20 % 20 mg/ml Botol 2 12. Magnesium sulfat injeksi 40 % 40 mg/ml Botol 2 13. Oxytosin injeksi 10 UI/ml Ampul 2 14. Methylergometrin injeksi 0,2 mg/ml Ampul 2 15. Nifedipine tablet 10 mg Tablet 10 16. Salbutamol Inhalasi 2,5 mg/2,5 ml Ampul 2 17. Aquadest steril 25 ml Botol 2 Ditetapkan di Weoe Pada tanggal : 04 Januari 2023 Kepala Puskesmas Weoe MELKHIOR KLAU