Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pelayanan farmasi untuk jemaah haji, termasuk pelayanan di berbagai lokasi seperti kloter, sektor, dan fasilitas kesehatan haji.
2. Pelayanan farmasi mencakup manajemen obat, pencatatan stok obat, dan kolaborasi dengan tenaga medis lainnya.
3. Pelayanan farmasi berbeda pada periode sebelum, selama, dan ses
2. PELAYANAN FARMASI
◦ Pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien
Sumber : PP 51/2009 ttg pekerjaan kefarmasian
3. PELAYANAN FARMASI HAJI =MEDICATION THERAPY
MANAGEMENT (MTM) MINIMAL?
◦ Five element :
1. Medication Therapy Review (MTR)
2. Personal Medication Record (PMR)
3. Medication Related Action Plan (MAP)
4. Intervention and/or Referal
5. Documentation and Follow Up
Source : America Pharmacist Asociation (Apha)
4. KOMBINASI MTM + TEORI FAKTOR RESIKO
◦ IDENTIFIKASI RESIKO POPULASI MEDICATION TERAPI REVIEW (PMTR)
◦ IDENTIFIKASI RESIKO POPULASI MEDICATION RECORD (PMR) (VISUAL DAN INSTING)
◦ MEDICATION RELATED ACTION PLAN AND DRUG FOR RISK PREVENTION
◦ INTERVENTION AND PROMOTION
◦ DOCUMENTATION ,FOLLOW UP AND MONITORING REVIEW
5. PELAYANAN FARMASI KESEHATAN HAJI
KESELAMATAN
JEMAAH HAJI
PELAYANAN
FARMASI
KLINIK
MTM/CDTM
PENGELOLAAN
SEDIAAN
FARMASI
6. PEMBAGIAN PERIODE PENGELOLAAN DAN PELAYANAN
◦ PRA ARMINA
Mulai tiba di Arab Saudi s/d H-1 WUKUF di
Arafah
◦ ARMINA
H-1 Wukuf s/d H+3 Mabit di Mina (8-13
Zulhijjah) setelah jamaah nafar tsani
◦ PASCA ARMINA
Selesai Mina sampai seluruh jamaah haji pulang
ke Indonesia
9. PELAYANAN FARMASI KESEHATAN HAJI
BERDASARKAN TEMPAT
◦ PELAYANAN FARMASI DI EMBARKASI
◦ PELAYANAN FARMASI DI PESAWAT
◦ PELAYANAN FARMASI DI BANDARA
◦ PELAYANAN FARMASI DI KLOTER
◦ PELAYANAN FARMASI DI SEKTOR
◦ PELAYANAN FARMASI DI KLINIK KESEHATAN HAJI (KKHI)
◦ PELAYANAN FARMASI DI ARAFAH, MUZDALIFAH, MINA (ARMUZNA)
◦ PELAYANAN FARMASI DI BUS SAFARI WUKUF
◦ PELAYANAN FARMASI DI JAMARAT
◦ PELAYANAN FARMASI DI MAKTAB 7
10. Pelayanan farmasi di embarkasi
◦ Embarkasi menerima obat untuk pelayanan selama operasional haji
◦ Paket Jemaah dan tas kloter diberikan di embarkasi (pencatatan dan kepemilikan ?)
◦ Pencatatan selama masa operasional bagaimana? Bast?
◦ Monitoring obat dan perbekkes haji di embarkasi setelah masa opersional? Pencatatan?
◦ Hasil pencatatan dimasukkan kedalam perencanaan?
◦ Ada kecenderungan tiap tahun temuan berulang? Solusi?
11. Pelayanan farmasi di pesawat
◦ Pesawat sudah mempunyai perbekalan obat di pesawat namun jumlah terbatas hanya untuk kondisi life saving
◦ Tkhi sudah membawa tas obat kloter
◦ Beberapa daerah dibekali obat dan perbekalan Kesehatan dan sering dokter membawa obat-obat sendiri…untuk pencatatan
jangan di campur dipisahkan
12. PELAYANAN FARMASI DI BANDARA
◦ GELOMBANG I DI BANDARA MADINAH
◦ GELOMBANG II DI BANDARA JEDDAH
◦ DI BANDARA MADINAH MENGGUNAKAN KOPER OBAT, REFIL PADA SAAT DI BANDARA MADINAH BERKOORDINASI DENGAN
DEPO MADINAH
◦ DI BANDARA JEDDAH TERDAPAT SARPRAS KESEHATAN (OCTAGON) OBAT DAN PERBEKKES DAPAT DISIMPAN DISANA KECUALI
NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA. PENYIMPANAN OBAT SEBAIKNYA MINIMAL
13. PELAYANAN FARMASI KLOTER
◦ Dilakukan oleh dokter atau perawat
◦ Konsep pengobatan lebih kearah maintenance dan symptomatis
◦ Jika indikasi penyakit berat dan tidak bisa tertangani (langsung rujuk rsas)
◦ Pelaporan setiap 3 hari sekali
◦ Tidak melakukan pelayanan obat narkotika, psikotropika kecuali sudah konsul ke spesialis jiwa
◦ Setiap 4 hari sekali menerima paket push distribusi hasil laporan sisa stok yang dikirimkan melalui sector jika urgent bisa
langsung ke depo.
◦ Pelayanan obat narkotika psikotropika melalui apotek harus dengan resep dokter spesialis jiwa
◦ Pelayanan farmasi seimbang dengan pencatatan yang baik. Sistem dan SDM terkoordinasi?
◦ Pemakaian dan pelayanan farmasi terbesar berada di kloter.
14. Pelayanan di sektor
◦ Menerima push kloter setiap 4 hari sekali dari depo
◦ Menerima paket sector baik pra armina, maupun pasca armina dari depo
◦ Secara berkala monitoring stok di sector
◦ Secara berkala depo mengirimkan paket-paket sector untuk pelayanan di sector secara berkala
◦ Setiap sector harus berkolaborasi terkait ketersediaan obat dan perbekkes yang ada
◦ Pengambilan obat dapat dikirimkan oleh depo maupun diambil oleh sector menggunakan ambulan.
◦ Jika terdapat kebutuhan obat khusus koordinasi dengan depo.
◦ Pharmacist sector diupayakan juga melakukan kegiatan promotive preventif berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan haji
lainnya.
15. PELAYANAN FARMASI DI KKHI
◦ Leadership support?
◦ Accountablity (Bagaimana outcomes terapi)?
◦ Drug expertise (Working improve drug therapy)?
◦ Action support to optimal drug therapy during the month of hajj use policies (Specifict treatment recommendation?)
◦ Review therapy?
◦ Monitoring drug therapy (Monitor kepatuhan dan rekomendasi treatment)?
◦ Reporting to staff on improving drug therapy (Kolaborasi improvement pengobatan jh?)
◦ Juknis KKHI dan pengelolaan obat haji dibaca dan pelajari
Source : Yousef ahmed alomi ; national clinical pharmacy, MOH KSA; Journal pharmacy practice and community medicine during hajj 2016
16. PELAYANAN FARMASI DI KKHI
◦ Pelayanan resep obat dan perbekkes
◦ Pelayanan resep obat narkotika dan psikotropika
◦ Pelayanan farmasi berbasis ketersediaan dan pengendalian stok yang ada
◦ Advice kepada tenaga medis lain terkait penggunaan dan pemakaian serta lakukan pemantauan sisa stok secara berkala
◦ Resep obat tidak menumpuk di kkhi, segera distribusi ke dokter yang meresepkan atau kepada pasien
◦ Resep obat narkotik dan psikotropik, ampul atau vial disimpan dan lakukan pencatatan terpisah (buku khusus).
◦ Input obat dan perbekkes yang keluar ke dalam system.
◦ Jika ada kebutuhan obat dan perbekkes yang tidak ada di KKHI atau di luar formularium tulis di form permintaan dan ttd dokter
yang meminta informasikan ke Depo.
◦ Monitor penggunaan reagen reflotron dan diagnostic. (nominal cukup besar)
17. PELAYANAN FARMASI ARMUZNA
◦ Kolaborasi dengan Tim medis untuk perencanaan kebutuhan obat dan perbekkes ahi selama periode armuzna
◦ Monitoring dan evaluasi ketersediaan stok obat dan perbekkes (selalu jadi bahan pemeriksaan ulang tahun terus)
◦ Jika ada kebutuhan kurang lakukan permintaan dan lakukan pembelian, jika terdapat kebutuhan diluar dari formularium dokter
menandatangani form permintaan
◦ Obat dan perbekkes haji di arafah biasanya masuk H-2/H-1. koordinasi juga dengan penunjang medis
◦ Lakukan pencatatan selesai operasional armuzna pengembalian disertai dengan Pencatatan sisa stoknya saja.