1. P R A K T E K K E R J A P R O F E S I A P O T E K E R DI
P U S K E S M A S (A N T A N G P E R U M N A S )
P S P P A 2 0 2 2
P e n g a s u h : S a p a r u d d i n L a t u
2. A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya (Peraturan
Menteri Kesehatan RI, 2019). Berdasarkan peran
puskemas sebagai fasilitas kesehatan Melaksanakan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif maka perlu
peran apoteker dalam melaksanakan pelayanan
kefarmasiann di puskesmas sesuai sesuai amanah
undang undang yang di atur dalam PERMENKES
NO. 74 TAHUN 2016 terbaru PMK no. 26 tahun 2020
3. PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN
MEDIS HABIS
MELIPUTI:
1. perencanaan kebutuhan;
2. permintaan;
3. penerimaan;
4. penyimpanan:
5. pendistribusian;
6. pengendalian;
7. pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan; dan
8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan.
4. PERENCANAAN
Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai dilakukan dengan
mempertimbangkan pola penyakit, pola
konsumsi Sediaan Farmasi periode
sebelumnya, data mutasi Sediaan Farmasi, dan
rencana pengembangan. Proses seleksi
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
juga harus mengacu pada Daftar Obat Esensial
Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional.
Proses seleksi ini harus melibatkan tenaga
kesehatan yang ada di Puskesmas.
5. PERMINTAAN
Permintaan Kepala puskesmas diajukan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
yang di tulis dalam bentuk RKO, sedangkan
permintaan dari sub unit dinamakan LPLPO
unit
6. PENERIMAAN DOKUMENTASI
Tenaga Kefarmasian wajib
melakukan pengecekan
terhadap Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis
Pakai yang diserahkan,
mencakup jumlah
kemasan/peti, jenis dan
jumlah Sediaan Farmasi,
bentuk Sediaan Farmasi
sesuai dengan isi dokumen
LPLPO,
7. PENYIMPANAN
1. bentuk dan jenis sediaan;
2. kondisi yang dipersyaratkan dalam
penandaan di kemasan Sediaan Farmasi,
seperti suhu penyimpanan, cahaya, dan
kelembaban;
3. mudah atau tidaknya meledak/terbakar;
4. narkotika dan psikotropika disimpan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
5. tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak
dipergunakan untuk penyimpanan barang
lainnya yang menyebabkan kontaminasi.
9. PENDISTRIBUSIAN
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan Sediaan
Farmasi sub unit pelayanan kesehatan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah
dan waktu yang tepat
Sub-sub unit di Puskesmas dan jaringannya antara lain:
1. Sub unit pelayanan kesehatan di dalam lingkungan
Puskesmas;
2. Puskesmas Pembantu;
3. Puskesmas Keliling;
4. Posyandu; dan
5. Polindes.
10. PENDISTRIBUSIAN KE SUB UNIT (RUANG RAWAT INAP, UGD, DAN LAIN-LAIN) DILAKUKAN
DENGAN CARA PEMBERIAN OBAT SESUAI RESEP YANG DITERIMA (FLOOR STOCK),
PEMBERIAN OBAT PER SEKALI MINUM (DISPENSING DOSIS UNIT) ATAU KOMBINASI,
SEDANGKAN PENDISTRIBUSIAN KE JARINGAN PUSKESMAS DILAKUKAN DENGAN CARA
PENYERAHAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN (FLOOR STOCK).
CONTOH LPLPO PUSTU CONTOH LPLPO RAWAT INAP
11. PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN
DISTRIBUSI
• Petugas FARMAKMIN membawa obat permintaan beserta
2 rangkap LPLPO dan lembar berita acara serah terima
barang (BAST).
• Pengecekan kesesuaian fisik barang dan BAST.
• Penandatanganan kesesuain obat pesanan
• Penyimpanan obat di ruang pelayanan (display) dan
penyimpanan di gudang obat puskesmas.
• Disusun secara alfabetis sesuai dengan bentuk
sediaan.
• Perbekalan farmasi disimpan/dirotasi menggunakan
sistem First Exipred First Out (FEFO) dan First In
First Out (FIFO). Obat yang perlu disimpan pada
suhu khusus seperti suppositoria disimpan di
lemari pendingin
• Distribusi yang dilakukan
berupa floor stock untuk kondisi
darurat atau kondisi yang sering
digunakan seperti di ruang UGD, KIA, GIGI
dan Individual prescribing.
PENERIMAAN
Penyimpanan
Distribusi
12. PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN
PEMUSNAHAN TAHAPAN PEMUSNAHAN
Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai bila:
1. produk tidak memenuhi persyaratan
mutu;
2. telah kadaluwarsa;
3. tidak memenuhi syarat untuk
dipergunakan dalam pelayanan
kesehatan atau kepentingan ilmu
pengetahuan; dan/atau
4. dicabut izin edarnya
1. membuat daftar Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai yang akan dimusnahkan;
2. menyiapkan Berita Acara Pemusnahan;
3. mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat
pemusnahan kepada pihak terkait;
4. menyiapkan tempat pemusnahan; dan
5. melakukan pemusnahan disesuaikan dengan
jenis dan bentuk sediaan serta peraturan yang
berlaku.
13.
14. PENGENDALIAN
Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan
dan kekosongan Obat di unit pelayanan
kesehatan dasar.
Pengendalian Sediaan Farmasi terdiri dari:
1. Pengendalian persediaan;
2. Pengendalian penggunaan; dan
3. Penanganan Sediaan Farmasi hilang, rusak,
dan kadaluwarsa.
15. PENGENDALIAN OBAT, PENCATATAN DAN
PELAPORAN
Pada tahapan ini Puskesmas melakukan pengendalian, pencatatan dan
pelaporan obat dengan adanya kartu stok (untuk 1 jenis obat).
Selain menggunakan kartu stok juga menggunakan SIMBAKDA yang digunakan untuk
pengolahan data resep yang keluar, data penggunaan obat generik, dan data penyakit.
Pencegahan obat kadaluarsa merupakan salah satu kendali yang dilakukan petugas
farmasi agar obat tidak kadaluarsa. Hal-hal yang dilakukan diantaranya dengan sistem
penyimpanan FEFO, mencatatkan tanggal kadaluarsa di kotak obat, menuliskan daftar obat yang
akan kadaluarsa dan menempelkan daftar tersebut, serta mengingatkan dokter untuk
menuliskan resep obat-obat yang akan kadaluarsa.
Pelaporan di Puskesmas terdiri dari pelaporan bulanan, triwulan dan tahunan.
Pelaporan bulanan terdiri dari LPLPO, LPLPLAB dan LPLPV. Pelaporan triwulan diantaranya
adalah pelaporan Penggunaan Obat Rasional (POR) dan penggunaan obat generik pada resep.
Pelaporan tahunan yaitu laporan perencanaan obat dan penggunaan obat di Puskesmas.
16. PELAYANAN FARMASI KLINIK
1. pengkajian resep, penyerahan Obat, dan
pemberian informasi Obat;
2. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
3. konseling;
4. ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat
inap);
5. pemantauan dan pelaporan efek samping
Obat;
6. pemantauan terapi Obat; dan
7. evaluasi penggunaan Obat.
17. PENGKAJIAN DAN PELAYANAN RESEP
PERSYARATAN ADMINISTRASI MELIPUTI PERSYARATAN FARMASETIK MELIPUTI
1. Nama, umur, jenis kelamin
dan berat badan pasien.
2. Nama, dan paraf dokter.
3. Tanggal resep.
4. Ruangan/unit asal resep.
1. Bentuk dan kekuatan
sediaan.
2. Dosis dan jumlah Obat.
3. Stabilitas dan
ketersediaan.
4. Aturan dan cara
penggunaan.
5. Inkompatibilitas
(ketidakcampuran Obat).
18. SKRINING
RESEP
• Nama,umur
• Jenis kelamin
• Berat badan
pasien,
• Nama dan
paraf dokter
• Tanggal resep
• Ruangan/unir
asal resep
Administrasi
• Bentuk dan
kekuatan
sediaan
• Dosis dan
jumlah obat
• Stabilitas dan
ketersediaan
• Aturan dan cara
penggunaan
• Inkompatibilitas
(ketidakcampura
n obat)
Farmasetik
• Ketepatan
indikasi
• Dosis dan waktu
penggunaan
obat
• Duplikasi
pengobatan
• Alergi
• Interaksi dan
efek samping
obat
• Kontraindikasi
• Efek adiktif
klinis
19. PENGKAJIAN DAN PELAYANAN
RESEP
• pelayanan non-infeksius (resep dari poli KIA dan Imunisasi)
• pelayanan infeksius (resep dari poli gigi, lansia dan umum)
Persiapanpelayanan
Penerimaan resep
Skrining resep (administratif,
farmasetis dan klinis)
Penyiapan obat
Penandaan obat
Pemeriksaan akhir
Penyerahan obat & pemberian informasi
Konfirmasi
21. PROFIL PUSKESMAS
ANTANG
PERUMNAS
VISI : Te r w u j u d n y a M a s y a r a k a t K e l u r a h a n
M a n g g a l a Ya n g s e h a t M e l a u i P e l a y a n a n
K e s e h a t a n y a n g R a m a h d a n N y a m a n
MISI:
• Meningkatkan Profesionalisme petugas dalam
memberikan Pelayanan Kesehatan.
• Menjalin Komunikasi Efektif.
• Menciptakan Lingkungan Sehat.
MOTTO : Melayani Dengan Cinta ( Cepat, Informatif,
Berkualitas)
22. SARANA DAN
PRASARANA
•
a. UGD
b. Poli umum
c. Poli Gizi
d. Poli Gigi
e. Poli KIA/KB
f. Apotek
g. Laboratorium
h. Ruang Rekam Medis
i. Pelayanan Homecare
j. Konsultasi Sanitasi
k. Nurse station
l. Kamar perawat
m. Kamar imunisasi
n. Ruang menyusui
o. Ruang Bersalin
p. Ruang nifas
q. Ruang Tunggu
r. Toilet
s. Gudang
t. Pojok Rumah anak
u. Loket
v. Ambulance/Puskel
Sumber daya tenaga
kesehatan
Kepala Puskesmas : 1
KTU : 1
Dokter Umum : 3
Dokter gigi : 1
Perawat 13
Bidan : 7
Rekam Medis : 2
Perawat Gigi : 2
Nutrisionis : 2
Surveilans : 1
Analis : 1
Penyuluh : 1
Sanitarian 2
Apoteker : 2
Asisten Apoteker : 1
Staf : 2
24. PERAN DAN FUNGSI
APOTEKER DAN ASISTEN
APOTEKER
APOTEKER
1. Menstok obat psikotropika dan narkotika
2. Membuat pencatatan dan laporan obat
3. Mengatur distribusi obat ke unit pelayanan puskesmas
4. Mempersiapkan pengadaan obat di puskesmas
5. Melayani resep Dokter
6. Mengambil obat di gudang
7. Membuat perencanaan obat
ASISTEN APOTEKER
1. Menstok obat psikotropika dan narkotika
2. Membuat pencatatan dan laporan obat
3. Mengatur distribusi obat ke unit pelayanan puskesmas
4. Pelayanan resep
5. Mengambil obat di gudang