Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kelompok 5 mengelola kelas dengan anggota Wanda, Fina, Putri, Maula, Andriyani, dan Dewi. Pengelolaan kelas bertujuan menciptakan kondisi belajar yang optimal melalui pengaturan ruang, waktu, dan sumber daya pembelajaran. Prinsip pengelolaannya meliputi keterampilan menciptakan lingkungan yang hangat dan memberikan tantangan yang bervariasi.
4. Pengelolaan kelas merupakan usaha untuk mengatur
kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis.
Usaha tersebut diarahkan pada persiapan materi
pembelajaran, menyiapkan sarana dan alat peraga,
pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi dan
kondisi pembelajaran dan pengaturan waktu, sehingga
proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan
tujuan kurikuler dapat tercapai secara efektif efisien.
Guru sebagai tenaga profesional dituntut mampu
mengelola kelas yaitu menciptakan dan
mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi
tercapainya tujuan pengajaran.
5. Suharsimi
Arikunto
Ahmad
Rohani
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan
belajar-mengajar atau yang membantu
dengan maksud agar dicapai kondisi
optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan
belajar seperti yang diharapkan.
Pengelolaan kelas adalah menunjuk kepada kegiatan-
kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi
yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan
raport, penghentian tingkah laku peserta didik yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi
ketepatan waktu, penyelesaikan tugas oleh penetapan
norma kelompok yang produktif dansebagainya).
Menurut Pendapat Para Ahli
7. Menurut Usman pengelolaan kelas mempunyai dua
tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1.Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan
dan menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-
macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil
yang baik.
2.Tujuan khususnya adalah mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam menggunakan alat-
alat belajar, menyediakan kondisikondisi yang
memungkinkan peserta didik bekerja dan belajar, serta
membantu peserta didik untuk memperoleh hasil yang
diharapkan.
Tujuan pengelolaan kelas pada
hakikatnya telah terkandung pada tujuan pendidikan
dan secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah
penyediaan fasilitas bagi bermacam - macam kegiatan
belajar peserta didik sehingga subjek didik terhindar
dari permasalahan mengganggu seperti peserta didik
mengantuk, enggan mengerjakan tugas, terlambat
masuk kelas, mengajukan pertanyaan aneh dan lain
sebagainya.
8. Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan, menciptakan dan memelihara kondisi yang
optimal di dalam kelas sehingga peserta didik dapat belajar dan bekerja dengan baik. Selain itu juga
guru dapat mengembangkan dan menggunakan alat bantu belajar yang digunakan dalam proses
belajar mengajar sehingga dapat membantu peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang
diinginkan.
Tujuan pengelolaan kelas yaitu menciptakan dan menjaga kondisi kelas agar PBM dapat
berlangsung dengan baik sesuai dengan sasarannya. Artinya upaya yang dilakukan oleh guru, agar
peserta didik-peserta didik yang kemampuannya tidak semuanya sama, dapat mengikuti dan menguasai
materi pelajaran yang diajarkan guru. Kepemimpinan situasional dengan gaya kepemimpinan
situasionalnya yang dimiliki guru merupakan solusi untuk keberhasilan pengelolaan kelas yang efektif.
Guru akan selalu mempelajari kondisi peserta didik di kelas tempat guru tersebut mengajar, dan
menentukan apa yang harus dilakukan oleh guru, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
dengan baik dan tujuan pengajaran tercapai.
10. Pengelolaan kelas bukanlah suatu tugas yang mudah bagi seorang guru.
Banyak faktor yang dapat memperumit pelaksanaannya, diantaranya faktor
internal peserta didik yang berkaitan dengan emosi, pikiran, dan prilaku
peserta didik. Kepribadian peserta didik memiliki cirri khas tersendiri yang
menyebabkan peserta didik berbeda dari peserta didik lainnya secara
individual. Perbedaan secara individual ini dilihat dari segi aspek, yaitu
perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
Selanjutnya yang kedua yaitu faktor eksternal berkaitan dengan masalah
suasana lingkungan belajar, penempatan peserta didik, pengelompokan
peserta didik, jumlah peserta didik di dalam kelas, dan lain sebagainya.
12. 01
Aksesibilitas, yakni peserta didik
maupun guru mudah menjangkau
alat dan sumber belajar.
Mobilitas, yaitu peserta didik dan
guru mudah bergerak dari suatu
bagian ke bagian lain di kelas.
Interaksi, yakni memudahkan
terjadinya komunikasi antara guru
dan siswa maupun antar siswa.
Variasi kerja peserta didik, yaitu
memungkinkan peserta didik
berkerja secara individu,
berpasangan, atau kelompok.
03
02
04
Sobari, mengemukakan suasana dan penataan ruang kelas tersebut, hendaknya
memperhatiakan 4 hal yaitu
14. Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait
dengan berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah factor utama
yang terkait langsung dalam hal ini. Karena pengelolaan kelas yang
dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan kegairahan belajar
anak didik baik secara berkelompok maupun secara individual.
Mengelola kelas dapat memberikan pesan belajar. Untuk menciptaakan
adalah tugas guru. Sebab, guru merupakan aktor dan desainer
pembelajaran siswa dengan salah satunya menciptakan kelas untuk
belajar adan membimbing siswa untuk saling belajar membelajarkan
serta membawa dampak lahirnya masukan bagi guru. Oleh karena itu,
pengelolaan kelas memiliki pengertian mewujudkan sistem
perencanaan pengajaran dan setting pembelajaran nyata, dengan
evaluasi yang terkontrol secara sistematik dan memberi timbale balik
secara langsung.
15. Pendekatan Menurut Fathurrohman, dkk (2007:105), antara lain :
a. Pendekatan Kekuasaan
b.Pendekatan Kebebasan
c.Pendekatan Keseimbangan Peran
d.Pendekatan Pengajaran
e.Pendekatan Suasana Emosi dan social
f. Pendekatan Kombinasi
17. Prosedur Pengelolaan Kelas
Prosedur merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang
berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan
memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.(Majid, Abdul, 2006:110).
Prosedur yang Digunakan dalam Pengelolaan Kelas Penyusunan prosedur
merupakan dasar yang diperlukan untuk menyusun rancangan lebih rinci
pengelolaan kelas. Dengan kata lain, penyusunan prosedur pengelolaan kelas
harus di landasi oleh prosedur pengelolaan baik dimensi preventif maupun
kuratif. Pada Prosedur dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang
disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai
tujuan tertentu. Prosedur manajemen kelas merupakan serangkaian langkah
kegiatan manajemen kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang
optimal supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan
efisien. Kegiatan-kegiatan manajemen kelas mengacu pada tindakan
pencegahan (preventif) dan tindakan penyembuhan (kuratif).
18. Prosedur Dimensi Pencegahan Prosedur dimensi penyembuhan
• Peningkatan kesadaran pada
siswa.
• Sikap polos dan tulus dari
guru
• Sikap polos dan tulus dari
guru
• Menciptakan kontrak sosial
• Mengidentifikasi masalah
• Menganalisis masalah
• Menilai alternatif-alternatif
pemecahan
Kegiatan Manajemen Kelas
19. Rancangan Pengelolaan Kelas
Menurut bahasa rancangan berasal dari kata rancang yang artinya membuat
gambar bentuk bangunan secara kasar (hanya garis-garis besarnya), menyusun dalam pikiran
tentang rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan. (Sulchan Yasin, 1995: 143).
Rancangan Manajemen Kelas Rancangan merupakan serangkaian kegiatan
yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan
tertentu. Hal ini berkaitan dengan tugas guru dimana seorang guru harus menentukan
serangkaian kegiatan tentang langkah-langkah manajemen kelas yang disusun secara
sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk tujuan menciptakan kondisi lingkungan
pembelajaran yang optimal bagi siswa.
Dalam penyusunan rancangan prosedur manajemen kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya yaitu :
1. Pemahaman terhadap arti.
2. Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya.
3. Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang tindakan penyimpangan.
4. Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam manajemen
kelas.
5. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan prosedur manajemen
kelas.
21. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Menurut Purnomo (2005:3) pengertian tentang kelas yang dikemukakan oleh
Purnomo, bahwa “ kelas adalah ruangan belajar ( lingkungan fisik) dan
rombongan belajar ( lingkungan emosional)”. Lingkungan fisik meliputi : (1)
ruangan, (2) keindahan kelas, (3) pengaturan tempat duduk, (4) pengaturan
serana dan alat pengajaran, (5) ventasi dan pengaturan cahaya. Sedangkan
lingkungan sosio emosional meliputi: (1) tipe kepemimpian guru, (2) sikap guru.
(3) suara guru, (4) pembinaan hubungan yang baik. Kelas bukanlah sekedar
rungan dengan segala isinya yang bersifat statis dan pasif, namun kelas juga
merupakan serana berinteraksi antara peserta didik dengan peserta didik dan
peserta didik dengan guru. Ciri utama kelas adalah pada aktivitasnya untuk dapat
menjalankan aktivitas atau kegiatan pembelajaran yang dinamis perlu adanya
suatu aktivitas pengelolaan kelas baik dan terancana.
23. Komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas ini pada umumnya dibagi menjadi dua
bagian, yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal (bersifat preventif) dan keterampilan yang berhubungan dengan
pengembangan kondisi belajar yang optimal.(Djamarah 2006).
Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal terdiri dari keterampilan sikap tanggap, membagi perhatian, pemusatan perhatian
kelompok. Keterampilan suka tanggap ini dapat dilakukan dengan cara memandang secara
seksama, gerakan mendekat, memberi pertanyaan, dan memberi reaksi terhadap gangguan
dan kekacauan. Yang termasuk ke dalam keterampilan memberi perhatian adalah visual dan
verbal. Tetapi memberi tanda, penghentian jawaban, pengarahan dan petunjuk yang jelas,
penghentian penguatan, kelancaran dan percepatan, merupakan sub bagian dari keterampilan
pemusatan perhatian kelompok.
Masalah modifikasi tingkah laku, pendekatan pemecahan masalah kelompok, dan menemukan
serta memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah, adalah tiga buah strategi yang
termasuk ke dalam ruang lingkup keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan
kondisi belajar yang optimal.
25. 1. Campur tangan yang
berlebihan.
2. Kelenyapan.
3. Ketidaktepatan memulai
dan mengakhiri kegiatan.
4. Penyimpangan.
5. Bertele-tele.
6. Pengulangan penjelasan
yang tidak perlu.