SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PKN 
Analisis Kasus Marsinah 
DWI MAESAROH 
PENI YULIANA 
RIZKY ANITA PUTRI 
RUSMALA 
TATSUYA AKASHI
SINOPSIS KASUS MARSINAH 
Marsinah adalah salah satu karyawan PT. Catur Putera Surya yang 
aktif dalam aksi unjuk rasa buruh di Sidoarjo.Pada tanggal 3 Mei 
1993, para buruh mencegah teman-temannya bekerja.Komandan 
Rayon Militer setempat turun tangan mencegah aksi buruh.Tanggal 4 
Mei 1993 para buruh mogok total dan mereka mengajukan 12 
tuntutan, termasuk perusahaan harus menaikkan upah buruh. 
Sampai tanggal 5 Mei 1993 , Marsinah masih aktif bersama 
rekan-rekannya.Masinah menjadi salah seorang dari 15 orang 
perwakilan karyawan yang berunding dengan pihak perusahaan. 
Siang hari tanggal 5 Mei,tanpa Marsinah, 13 buruh digiring ke kodim 
Sidoarjo.Marsinah bahkan sempat mendatangi Kodim untuk 
menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil 
pihak kodim. Setelah itu pukul10 malam Marsinah lenyap. 
Mulai tanggal 6,7,8 , keberadaan Marsinah tidak diketahui 
sampai akhirnya ditemukan telah menjadi mayat pada tanggal 8 Mei 
1993. Tanggal 30 September 1993 telah dibentuk tim terpadu 
bakorstanasda jatim untuk melakukan penyelidikan kasus 
pembunuhan marsinah.
Delapan petinggi PT ditangkap secara diam-diam dan tanpa prosedur 
resmi. Setiap orang yang diintrogasi dipaksa mengaku telah menbuat 
skenario dan menggelar rapat untuk membunuh Marsinah.Pemilik 
PT , Yudi Susanto, juga termasuk salah satu yang ditangkap.Baru 18 
hari kemudiandiketahui ereka sudah mendekam ditahanan polda 
jatim dengan tuduhan terlibat pembunuhan Marsinah. Pengacara 
Yudi Susanto mengungkap adanya rekayasa oknum aparat kodim 
untuk mencari kambing hitam pembunuh Marsinah. 
Secara resmi , tim terpadu telah menangkap dan memeriksa 
10 orang yang diduga terlibat pembunuhan terhadap Marsinah. Slah 
seorang dari 10 tersebut diduga adalah anggota TNI. Hasil penyidikan 
polisi menyebutkan, Suprapto (pekerja dibagian kontrol CPS) 
menjemput Marsinah dengan motornya didekat rumahkos Marsinah. 
Dia dibawa ke pabrik,lalu dibawa lagi dengan Suzuki Carry putih ke 
rumah Yudi Susanto di surabaya.setelah tiga hari Marsinah disekap, 
Suwono (stpam CPS) mengeksekusinya. 
Di pengadilan, Yudi Susanto divonis 17 tahun penjara, 
sedangkan sejumlah stafnya dihkum sekitar 4 hingga 12 tahun, 
namun mereka naik banding dan Yudi dinyatakan bebas. Dalam 
proses selanjutnya pada tingkat kasasi, MA membebaskan para 
terdakwa dari segal dakwaan (bebas murni). Putusan MA tersebut 
setidaknya menimbulkan ketidakpuasan sejumlah pihak sehingga 
muncul tuduhan bahwa penyelidikan kasus ini adalah “Direkayasa”.
1. What : 
Pembunuhan Marsinah, Karyawan PT CPS yang terlibat 
unjuk rasa. 
2. Where : 
Tanggulangin Sidoarjo , Kodam V Brawijaya , Pabrik , Rumah 
Yudi Susanto , dan Pengadilan . 
3. When : 
2 Mei 1993 , 3 Mei 1993 , 5 Mei 1993 , 8 Mei 1993 dan 30 
September 1993. 
4. Who : 
Marsinah , 13 buruh , delapan petinggi PT CPS , Komando 
Rayon Militer , Suwono ( stpam CPS) dan Suprapto ( pekerja 
dibagian kontrol CPS)
5. Why 
mengapa kasus ini sulit diselesaikan ? 
a) Kelemahan Penyidikan 
1. Masih adanya pemaksaan dalam penyidikan baik fisik maupun non fisik 
untuk mengejar pengakuan, sehingga tersangka mencabut keterangannya 
dengan alasan keterangan yang dia berikan tersebut tidak benar karena pada 
saat pemeriksaan berada dalam tekanan fisik / psikis. 
2. Kurangnya pemahaman penyidik dalam melakukan penyidikan sehingga 
asas-asas dalam penyidikan tersebut dilanggar (dua asas: praduga tak 
bersalah & pemberitahuan untuk didampingi penasehat hukum). 
3. Tidak melakukan penyidikan secara cermat guna mengidentifikasi peran 
terdakwa, apakah sebagai pelaku, menyuruh melakukan, membantu 
melakukan, atau hanya sebagai saksi (pasal 55-56 KUHP). 
4. Tidak berupaya mendapatkan alat bukti yang kuat didahului pemeriksaan 
yang cermat. Dalam hal ini penyidik menggunakan keterangaan saksi yang 
saksi tersebut juga merupakan tersangka. Sehingga saksi-saksi tersebut 
mencabut keterangannya dalam sidang pengadilan. 
5. Tidak mengusahakan penyusunan resume yang baik dan pemberkasan. 
Kecenderungan penyidik melakukan pemisahan KUHP berkas perkara 
(Splitzing) bagi masing masing tersangka, atau saksi-saksi, mereka-reka yang 
menjadi tersangka pada berkas perkara lain yang di kenal dengan saksi 
mahkota.
b) Kelemahan Penuntutan 
1. Menerima berkas tanpa meneliti berkas tersebut dan tidak 
mempelajari dengan cermat sehingga tidak mengetahui 
kekurangannya. 
2. Kurang cermat dalam menyusun surat dakwaan. 
c) Kelemahan Peradilan 
1. Tidak mengindahkan penasehat hukum terdakwa guna dimintai 
keterangan ulang, yang mana sehubungan dengan saksi-saksi 
telah mencabut keterangannya dalam BAP yang diberikan dalam 
keadaan terpaksa dan tertekan secara fisik maupun psikis. 
2. Tidak menggali secara mendalam alasan-alasan mengapa para 
saksi mencabut keterangan dalam BAP. Penggalian secara 
mendalam dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan – 
pertanyaan termasuk mempertanyakan mengapa saksi tidak 
memanfaatkan prosedur yang ada (minta didampingi penasehat 
hukum, menolak penandatanganan BAP, praperadilan, 
melaporkan ketidakberesan petugas kepada atasannya).
6. How 
Bagaimana penyelasaian dari kasus marsinah tersebut ? 
ANALISA KASUS dan Hubugannya dengan UU 
Didalam Posisi kasus yang sudah ada di atas, adapun kasus tersebut masuk dalam katagori 
pelanggaran ham Berat karena di dalam perincian mengenai posisi kasus diatas terdapat salah 
satu unsure yang memuat mengenai unsure-unsur pelanggaran HAM Berat yakni Pasal 9 UU No 
26 Tahun 2000 ( Unsure Kejahatan Kemanusiaan ), dan juga mengandung unsure pelanggaran 
hak asasi manusia mengenai hak hidup sebagaimana yang tercantumkan dalam ICCPR. Pasal 9 
UU No 26 Tahun 2000, dalam pasal ini menyebutkan bahwa: 
“Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian 
dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut 
ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa: 
a. Pembunuhan; 
b. Pemusnahan; 
c. Perbudakan; 
d. pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa; 
e. Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang 
yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional; 
f. Penyiksaan; 
g. Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan 
atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara, 
h. Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan 
paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah 
diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional; 
i. Penghilangan orang secara paksa; 
j. Kejahatan apartheid.
PENYELESAIAN 
Proses Penyelidikan dan Penyidikan 
Tanggal 30 September 1993 telah dibentuk Tim Terpadu 
Bakorstanasda Jatim untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan 
kasus pembunuhan Marsinah. Sebagai penanggung jawab Tim 
Terpadu adalah Kapolda Jatim dengan Dan Satgas Kadit Reserse Polda 
Jatim dan beranggotakan penyidik/penyelidik Polda Jatim serta Den 
Intel Brawijaya. 
Delapan petinggi PT dan satu-satunya perempuan ditangkap secara 
diam-diam dan tanpa prosedur resmi , mengalami siksaan fisik 
maupun mental selama diinterogasi di sebuah tempat yang kemudian 
diketahui sebagai Kodam V Brawijaya. Setiap orang yang diinterogasi 
dipaksa mengaku telah membuat skenario dan menggelar rapat untuk 
membunuh Marsinah. 
Baru 18 hari kemudian, akhirnya diketahui mereka sudah mendekam 
di tahanan Polda Jatim dengan tuduhan terlibat pembunuhan 
Marsinah. Pengacara Yudi Susanto, mengungkap adanya rekayasa 
oknum aparat kodim untuk mencari kambing hitam pembunuh 
Marsinah.
Secara resmi, Tim Terpadu telah menangkap dan memeriksa 10 
orang yang diduga terlibat pembunuhan terhadap Marsinah. Salah 
seorang dari 10 orang yang diduga terlibat pembunuhan tersebut 
adalah Anggota TNI. Pasal yang dipersangkakan Penyidik Polda Jatim 
terhadap para tersangka dalam Kasus Marsinah tersebut antara lain 
Pasal 340 KUHP, 255 KUHP, 333 KUHP, hingga 165 KUHP jo Pasal 56 
KUHP. 
Hasil penyidikan polisi ketika menyebutkan, Suprapto (pekerja di 
bagian kontrol CPS) menjemput Marsinah dengan motornya di dekat 
rumah kos Marsinah. Dia dibawa ke pabrik, lalu dibawa lagi dengan 
Suzuki Carry putih ke rumah Yudi Susanto di Jalan Puspita, Surabaya. 
Setelah tiga hari Marsinah disekap, Suwono (satpam CPS) 
mengeksekusinya. 
Di pengadilan, Yudi Susanto divonis 17 tahun penjara, sedangkan 
sejumlah stafnya yang lain itu dihukum berkisar empat hingga 12 
tahun, namun mereka naik banding ke Pengadilan Tinggi dan Yudi 
Susanto dinyatakan bebas. Dalam proses selanjutnya pada tingkat 
kasasi, Mahkamah Agung Republik Indonesia membebaskan para 
terdakwa dari segala dakwaan (bebas murni) Jaksa / Penuntut 
Umum. Putusan Mahkamah Agung RI tersebut, setidaknya telah 
menimbulkan ketidakpuasan sejumlah pihak sehingga muncul 
tuduhan bahwa penyelidikan kasus ini adalah "direkayasa".
Temuan Komnas HAM 
Tim Komnas HAM dalam penyelidikan awal melihat ada indikasi keterlibatan 
tiga anggota militer dan seorang sipil dalam kasus 
pembunuhan Marsinah. Salah satu anggota Komnas HAM Irjen Pol. (Purn) 
Koesparmono Irsan mengemukakan, agar kasus itu bisa terungkap harus 
ada keterbukaan semua pihak dengan berlandaskan hukum, bukan masalah 
politik. Ia beranggapan, jika masalah itu dibuka secara tuntas maka 
kredibilitas siapa saja akan terangkat. "Yang jelas Marsinah itu dibunuh 
bukan mati dhewe, tentu ada pelakunya, mari kita buka dengan legawa. 
Makin terbuka sebetulnya kredibilitas siapa saja makin terangkat. Tidak ada 
keinginan menjelekkan yang lain," katanya. Ia mengakui bahwa kasus yang 
sudah terjadi tujuh tahun lalu itu hampir 
mendekati kedaluwarsa untuk diproses secara hukum. Kendala yang 
dihadapi kepolisian saat ini adalah masalah pengakuan dari semua pihak. 
"Mau nggak mengakui sesuatu yang memang terjadi. Makanya saya 
kembalikan, mari tegakkan hukum, jangan politiknya. Kalau hukum itu 'kan 
tidak mengenal Koesparmono, atau pangkatnya apa, tetapi yang ada adalah 
orang yang melakukan. Kalau ini dibawa ke suatu arena politik yang ada 
solidaritas politik," katanya. 
Temuan lain Komnas HAM yaitu dalam proses penangkapan dan penahanan 
para terdakwa dalam Kasus Marsinah itu melanggar hak asasi manusia. 
Bentuk pelanggaran yang disebutnya bertentangan dengan KUHAP itu, 
antara lain, adanya penganiayaan baik fisik maupun mental. Komnas HAM 
mengimbau, pelaku penganiayaan itu diperiksa dan ditindak.
TERIMAKASIH..

More Related Content

What's hot

PPT sejarah peminatan - revolusi rusia
PPT sejarah peminatan - revolusi rusiaPPT sejarah peminatan - revolusi rusia
PPT sejarah peminatan - revolusi rusiaErika N. D
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIIswi Haniffah
 
Makalah perang dingin
Makalah perang dinginMakalah perang dingin
Makalah perang dinginWarnet Raha
 
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanPeran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanVina Widya Putri
 
Penelitian sejarah x
Penelitian sejarah xPenelitian sejarah x
Penelitian sejarah xbiancanzita
 
Bentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negaraBentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negaraAfni Zul
 
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi LiberalPPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi LiberalErika N. D
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965FXC 41
 
Pemberontakan Andi azis di Makassar
Pemberontakan Andi azis di Makassar Pemberontakan Andi azis di Makassar
Pemberontakan Andi azis di Makassar ttanitaaprilia
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaSEJARAH UNY
 
Kegiatan di Waktu Senggang dalam Bahasa Jepang
Kegiatan di Waktu Senggang dalam Bahasa JepangKegiatan di Waktu Senggang dalam Bahasa Jepang
Kegiatan di Waktu Senggang dalam Bahasa JepangBellaNindaThania
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanRayse Aulia
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaDavid Adi Nugroho
 
Berakhirnya Masa Orde Baru
Berakhirnya Masa Orde BaruBerakhirnya Masa Orde Baru
Berakhirnya Masa Orde BaruWARGA SALAPAN
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
Kerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatanKerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatanadhy_sama
 

What's hot (20)

PPT sejarah peminatan - revolusi rusia
PPT sejarah peminatan - revolusi rusiaPPT sejarah peminatan - revolusi rusia
PPT sejarah peminatan - revolusi rusia
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
 
Makalah perang dingin
Makalah perang dinginMakalah perang dingin
Makalah perang dingin
 
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanPeran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
 
Penelitian sejarah x
Penelitian sejarah xPenelitian sejarah x
Penelitian sejarah x
 
Bentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negaraBentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negara
 
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi LiberalPPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
 
BPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKIBPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKI
 
Pemberontakan Andi azis di Makassar
Pemberontakan Andi azis di Makassar Pemberontakan Andi azis di Makassar
Pemberontakan Andi azis di Makassar
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Kegiatan di Waktu Senggang dalam Bahasa Jepang
Kegiatan di Waktu Senggang dalam Bahasa JepangKegiatan di Waktu Senggang dalam Bahasa Jepang
Kegiatan di Waktu Senggang dalam Bahasa Jepang
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
Berakhirnya Masa Orde Baru
Berakhirnya Masa Orde BaruBerakhirnya Masa Orde Baru
Berakhirnya Masa Orde Baru
 
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan IndonesiaPerhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia
 
Pemberontakan RMS
Pemberontakan RMSPemberontakan RMS
Pemberontakan RMS
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
Kerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatanKerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatan
 

Viewers also liked

Presentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi TrisaktiPresentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi TrisaktiWaidatin Azizah
 
Ppt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMPpt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMFebrinaa24
 
TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984Dany Dw
 
Tragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power pointTragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power pointimamnurrojab
 
kronologi Tragedi trisakti
kronologi Tragedi trisaktikronologi Tragedi trisakti
kronologi Tragedi trisaktiAwdi kitranto
 
Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)Rus Mala
 
Sepak Bola
Sepak BolaSepak Bola
Sepak BolaRus Mala
 
Penjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia BelandaPenjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia BelandaRus Mala
 
Datangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke TimurDatangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke TimurRus Mala
 
Peradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoPeradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoRus Mala
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiRus Mala
 
Makanan Sehat
Makanan SehatMakanan Sehat
Makanan SehatRus Mala
 
Revolusi amerika
Revolusi amerikaRevolusi amerika
Revolusi amerikaRus Mala
 
Olahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahOlahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahRus Mala
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan KediriRus Mala
 
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKAMakalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKARatika Mueslim
 

Viewers also liked (20)

Presentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi TrisaktiPresentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi Trisakti
 
Ppt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMPpt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAM
 
TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984
 
Tragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power pointTragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power point
 
kronologi Tragedi trisakti
kronologi Tragedi trisaktikronologi Tragedi trisakti
kronologi Tragedi trisakti
 
Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
Sepak Bola
Sepak BolaSepak Bola
Sepak Bola
 
Penjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia BelandaPenjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia Belanda
 
Datangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke TimurDatangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke Timur
 
Peradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoPeradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir Kuno
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
 
Ppt pkn
Ppt pknPpt pkn
Ppt pkn
 
Makanan Sehat
Makanan SehatMakanan Sehat
Makanan Sehat
 
Spia 03
Spia 03Spia 03
Spia 03
 
Revolusi amerika
Revolusi amerikaRevolusi amerika
Revolusi amerika
 
Olahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahOlahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak Menengah
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan Kediri
 
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKAMakalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 

Similar to Kasus Marsinah

Kasus pelanggaran ham
Kasus pelanggaran hamKasus pelanggaran ham
Kasus pelanggaran hamharimausa
 
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIAHAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIAMoh Hari Rusli
 
Harmonisasi HAM dengan Pancasila.pptx
Harmonisasi HAM dengan Pancasila.pptxHarmonisasi HAM dengan Pancasila.pptx
Harmonisasi HAM dengan Pancasila.pptxNone None
 
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAMPPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAMDoris Agusnita
 
Laporan kriminal
Laporan kriminalLaporan kriminal
Laporan kriminalnawesantri
 
Bab 1 ham xi kur 13
Bab 1 ham  xi kur 13Bab 1 ham  xi kur 13
Bab 1 ham xi kur 13nwk_ws
 
Analisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Analisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negaraAnalisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Analisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negaraRamadhan Setiady
 
5 kasus ham dan g30 s pki
5 kasus ham dan g30 s pki5 kasus ham dan g30 s pki
5 kasus ham dan g30 s pkimirzamfadillah
 
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesianapak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesiaAdelia Nurhaziza
 

Similar to Kasus Marsinah (20)

Kasus pelanggaran ham
Kasus pelanggaran hamKasus pelanggaran ham
Kasus pelanggaran ham
 
Tugas PKN
Tugas PKNTugas PKN
Tugas PKN
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIAHAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
 
KASUS MUNIR - PKN
KASUS MUNIR - PKNKASUS MUNIR - PKN
KASUS MUNIR - PKN
 
Harmonisasi HAM dengan Pancasila.pptx
Harmonisasi HAM dengan Pancasila.pptxHarmonisasi HAM dengan Pancasila.pptx
Harmonisasi HAM dengan Pancasila.pptx
 
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAMPPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Laporan kriminal
Laporan kriminalLaporan kriminal
Laporan kriminal
 
Kasus ham diindonesia
Kasus ham diindonesiaKasus ham diindonesia
Kasus ham diindonesia
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Imuna makalah pkn
Imuna makalah pknImuna makalah pkn
Imuna makalah pkn
 
Bab 1 ham xi kur 13
Bab 1 ham  xi kur 13Bab 1 ham  xi kur 13
Bab 1 ham xi kur 13
 
Analisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Analisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negaraAnalisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Analisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
 
5 kasus ham dan g30 s pki
5 kasus ham dan g30 s pki5 kasus ham dan g30 s pki
5 kasus ham dan g30 s pki
 
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesianapak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
 
PPT PPKN.pptx
PPT PPKN.pptxPPT PPKN.pptx
PPT PPKN.pptx
 
bab 6.pptx
bab 6.pptxbab 6.pptx
bab 6.pptx
 
Imuna makalah pkn
Imuna makalah pknImuna makalah pkn
Imuna makalah pkn
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 

More from Rus Mala

Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara IndonesiaKedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara IndonesiaRus Mala
 
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaPersebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaRus Mala
 
Makalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
Makalah Kitab-Kitab Kuno di IndonesiaMakalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
Makalah Kitab-Kitab Kuno di IndonesiaRus Mala
 
Makalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi SekolahMakalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi SekolahRus Mala
 
Artikel makanan sehat
Artikel makanan sehatArtikel makanan sehat
Artikel makanan sehatRus Mala
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiRus Mala
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiRus Mala
 
Filum Coelenterata
Filum CoelenterataFilum Coelenterata
Filum CoelenterataRus Mala
 

More from Rus Mala (9)

Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara IndonesiaKedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
 
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaPersebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
 
Makalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
Makalah Kitab-Kitab Kuno di IndonesiaMakalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
Makalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
 
Makalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi SekolahMakalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi Sekolah
 
Artikel makanan sehat
Artikel makanan sehatArtikel makanan sehat
Artikel makanan sehat
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
 
Filum Coelenterata
Filum CoelenterataFilum Coelenterata
Filum Coelenterata
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Kasus Marsinah

  • 1. PKN Analisis Kasus Marsinah DWI MAESAROH PENI YULIANA RIZKY ANITA PUTRI RUSMALA TATSUYA AKASHI
  • 2. SINOPSIS KASUS MARSINAH Marsinah adalah salah satu karyawan PT. Catur Putera Surya yang aktif dalam aksi unjuk rasa buruh di Sidoarjo.Pada tanggal 3 Mei 1993, para buruh mencegah teman-temannya bekerja.Komandan Rayon Militer setempat turun tangan mencegah aksi buruh.Tanggal 4 Mei 1993 para buruh mogok total dan mereka mengajukan 12 tuntutan, termasuk perusahaan harus menaikkan upah buruh. Sampai tanggal 5 Mei 1993 , Marsinah masih aktif bersama rekan-rekannya.Masinah menjadi salah seorang dari 15 orang perwakilan karyawan yang berunding dengan pihak perusahaan. Siang hari tanggal 5 Mei,tanpa Marsinah, 13 buruh digiring ke kodim Sidoarjo.Marsinah bahkan sempat mendatangi Kodim untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil pihak kodim. Setelah itu pukul10 malam Marsinah lenyap. Mulai tanggal 6,7,8 , keberadaan Marsinah tidak diketahui sampai akhirnya ditemukan telah menjadi mayat pada tanggal 8 Mei 1993. Tanggal 30 September 1993 telah dibentuk tim terpadu bakorstanasda jatim untuk melakukan penyelidikan kasus pembunuhan marsinah.
  • 3. Delapan petinggi PT ditangkap secara diam-diam dan tanpa prosedur resmi. Setiap orang yang diintrogasi dipaksa mengaku telah menbuat skenario dan menggelar rapat untuk membunuh Marsinah.Pemilik PT , Yudi Susanto, juga termasuk salah satu yang ditangkap.Baru 18 hari kemudiandiketahui ereka sudah mendekam ditahanan polda jatim dengan tuduhan terlibat pembunuhan Marsinah. Pengacara Yudi Susanto mengungkap adanya rekayasa oknum aparat kodim untuk mencari kambing hitam pembunuh Marsinah. Secara resmi , tim terpadu telah menangkap dan memeriksa 10 orang yang diduga terlibat pembunuhan terhadap Marsinah. Slah seorang dari 10 tersebut diduga adalah anggota TNI. Hasil penyidikan polisi menyebutkan, Suprapto (pekerja dibagian kontrol CPS) menjemput Marsinah dengan motornya didekat rumahkos Marsinah. Dia dibawa ke pabrik,lalu dibawa lagi dengan Suzuki Carry putih ke rumah Yudi Susanto di surabaya.setelah tiga hari Marsinah disekap, Suwono (stpam CPS) mengeksekusinya. Di pengadilan, Yudi Susanto divonis 17 tahun penjara, sedangkan sejumlah stafnya dihkum sekitar 4 hingga 12 tahun, namun mereka naik banding dan Yudi dinyatakan bebas. Dalam proses selanjutnya pada tingkat kasasi, MA membebaskan para terdakwa dari segal dakwaan (bebas murni). Putusan MA tersebut setidaknya menimbulkan ketidakpuasan sejumlah pihak sehingga muncul tuduhan bahwa penyelidikan kasus ini adalah “Direkayasa”.
  • 4. 1. What : Pembunuhan Marsinah, Karyawan PT CPS yang terlibat unjuk rasa. 2. Where : Tanggulangin Sidoarjo , Kodam V Brawijaya , Pabrik , Rumah Yudi Susanto , dan Pengadilan . 3. When : 2 Mei 1993 , 3 Mei 1993 , 5 Mei 1993 , 8 Mei 1993 dan 30 September 1993. 4. Who : Marsinah , 13 buruh , delapan petinggi PT CPS , Komando Rayon Militer , Suwono ( stpam CPS) dan Suprapto ( pekerja dibagian kontrol CPS)
  • 5. 5. Why mengapa kasus ini sulit diselesaikan ? a) Kelemahan Penyidikan 1. Masih adanya pemaksaan dalam penyidikan baik fisik maupun non fisik untuk mengejar pengakuan, sehingga tersangka mencabut keterangannya dengan alasan keterangan yang dia berikan tersebut tidak benar karena pada saat pemeriksaan berada dalam tekanan fisik / psikis. 2. Kurangnya pemahaman penyidik dalam melakukan penyidikan sehingga asas-asas dalam penyidikan tersebut dilanggar (dua asas: praduga tak bersalah & pemberitahuan untuk didampingi penasehat hukum). 3. Tidak melakukan penyidikan secara cermat guna mengidentifikasi peran terdakwa, apakah sebagai pelaku, menyuruh melakukan, membantu melakukan, atau hanya sebagai saksi (pasal 55-56 KUHP). 4. Tidak berupaya mendapatkan alat bukti yang kuat didahului pemeriksaan yang cermat. Dalam hal ini penyidik menggunakan keterangaan saksi yang saksi tersebut juga merupakan tersangka. Sehingga saksi-saksi tersebut mencabut keterangannya dalam sidang pengadilan. 5. Tidak mengusahakan penyusunan resume yang baik dan pemberkasan. Kecenderungan penyidik melakukan pemisahan KUHP berkas perkara (Splitzing) bagi masing masing tersangka, atau saksi-saksi, mereka-reka yang menjadi tersangka pada berkas perkara lain yang di kenal dengan saksi mahkota.
  • 6. b) Kelemahan Penuntutan 1. Menerima berkas tanpa meneliti berkas tersebut dan tidak mempelajari dengan cermat sehingga tidak mengetahui kekurangannya. 2. Kurang cermat dalam menyusun surat dakwaan. c) Kelemahan Peradilan 1. Tidak mengindahkan penasehat hukum terdakwa guna dimintai keterangan ulang, yang mana sehubungan dengan saksi-saksi telah mencabut keterangannya dalam BAP yang diberikan dalam keadaan terpaksa dan tertekan secara fisik maupun psikis. 2. Tidak menggali secara mendalam alasan-alasan mengapa para saksi mencabut keterangan dalam BAP. Penggalian secara mendalam dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan termasuk mempertanyakan mengapa saksi tidak memanfaatkan prosedur yang ada (minta didampingi penasehat hukum, menolak penandatanganan BAP, praperadilan, melaporkan ketidakberesan petugas kepada atasannya).
  • 7. 6. How Bagaimana penyelasaian dari kasus marsinah tersebut ? ANALISA KASUS dan Hubugannya dengan UU Didalam Posisi kasus yang sudah ada di atas, adapun kasus tersebut masuk dalam katagori pelanggaran ham Berat karena di dalam perincian mengenai posisi kasus diatas terdapat salah satu unsure yang memuat mengenai unsure-unsur pelanggaran HAM Berat yakni Pasal 9 UU No 26 Tahun 2000 ( Unsure Kejahatan Kemanusiaan ), dan juga mengandung unsure pelanggaran hak asasi manusia mengenai hak hidup sebagaimana yang tercantumkan dalam ICCPR. Pasal 9 UU No 26 Tahun 2000, dalam pasal ini menyebutkan bahwa: “Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa: a. Pembunuhan; b. Pemusnahan; c. Perbudakan; d. pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa; e. Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional; f. Penyiksaan; g. Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara, h. Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional; i. Penghilangan orang secara paksa; j. Kejahatan apartheid.
  • 8. PENYELESAIAN Proses Penyelidikan dan Penyidikan Tanggal 30 September 1993 telah dibentuk Tim Terpadu Bakorstanasda Jatim untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus pembunuhan Marsinah. Sebagai penanggung jawab Tim Terpadu adalah Kapolda Jatim dengan Dan Satgas Kadit Reserse Polda Jatim dan beranggotakan penyidik/penyelidik Polda Jatim serta Den Intel Brawijaya. Delapan petinggi PT dan satu-satunya perempuan ditangkap secara diam-diam dan tanpa prosedur resmi , mengalami siksaan fisik maupun mental selama diinterogasi di sebuah tempat yang kemudian diketahui sebagai Kodam V Brawijaya. Setiap orang yang diinterogasi dipaksa mengaku telah membuat skenario dan menggelar rapat untuk membunuh Marsinah. Baru 18 hari kemudian, akhirnya diketahui mereka sudah mendekam di tahanan Polda Jatim dengan tuduhan terlibat pembunuhan Marsinah. Pengacara Yudi Susanto, mengungkap adanya rekayasa oknum aparat kodim untuk mencari kambing hitam pembunuh Marsinah.
  • 9. Secara resmi, Tim Terpadu telah menangkap dan memeriksa 10 orang yang diduga terlibat pembunuhan terhadap Marsinah. Salah seorang dari 10 orang yang diduga terlibat pembunuhan tersebut adalah Anggota TNI. Pasal yang dipersangkakan Penyidik Polda Jatim terhadap para tersangka dalam Kasus Marsinah tersebut antara lain Pasal 340 KUHP, 255 KUHP, 333 KUHP, hingga 165 KUHP jo Pasal 56 KUHP. Hasil penyidikan polisi ketika menyebutkan, Suprapto (pekerja di bagian kontrol CPS) menjemput Marsinah dengan motornya di dekat rumah kos Marsinah. Dia dibawa ke pabrik, lalu dibawa lagi dengan Suzuki Carry putih ke rumah Yudi Susanto di Jalan Puspita, Surabaya. Setelah tiga hari Marsinah disekap, Suwono (satpam CPS) mengeksekusinya. Di pengadilan, Yudi Susanto divonis 17 tahun penjara, sedangkan sejumlah stafnya yang lain itu dihukum berkisar empat hingga 12 tahun, namun mereka naik banding ke Pengadilan Tinggi dan Yudi Susanto dinyatakan bebas. Dalam proses selanjutnya pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung Republik Indonesia membebaskan para terdakwa dari segala dakwaan (bebas murni) Jaksa / Penuntut Umum. Putusan Mahkamah Agung RI tersebut, setidaknya telah menimbulkan ketidakpuasan sejumlah pihak sehingga muncul tuduhan bahwa penyelidikan kasus ini adalah "direkayasa".
  • 10. Temuan Komnas HAM Tim Komnas HAM dalam penyelidikan awal melihat ada indikasi keterlibatan tiga anggota militer dan seorang sipil dalam kasus pembunuhan Marsinah. Salah satu anggota Komnas HAM Irjen Pol. (Purn) Koesparmono Irsan mengemukakan, agar kasus itu bisa terungkap harus ada keterbukaan semua pihak dengan berlandaskan hukum, bukan masalah politik. Ia beranggapan, jika masalah itu dibuka secara tuntas maka kredibilitas siapa saja akan terangkat. "Yang jelas Marsinah itu dibunuh bukan mati dhewe, tentu ada pelakunya, mari kita buka dengan legawa. Makin terbuka sebetulnya kredibilitas siapa saja makin terangkat. Tidak ada keinginan menjelekkan yang lain," katanya. Ia mengakui bahwa kasus yang sudah terjadi tujuh tahun lalu itu hampir mendekati kedaluwarsa untuk diproses secara hukum. Kendala yang dihadapi kepolisian saat ini adalah masalah pengakuan dari semua pihak. "Mau nggak mengakui sesuatu yang memang terjadi. Makanya saya kembalikan, mari tegakkan hukum, jangan politiknya. Kalau hukum itu 'kan tidak mengenal Koesparmono, atau pangkatnya apa, tetapi yang ada adalah orang yang melakukan. Kalau ini dibawa ke suatu arena politik yang ada solidaritas politik," katanya. Temuan lain Komnas HAM yaitu dalam proses penangkapan dan penahanan para terdakwa dalam Kasus Marsinah itu melanggar hak asasi manusia. Bentuk pelanggaran yang disebutnya bertentangan dengan KUHAP itu, antara lain, adanya penganiayaan baik fisik maupun mental. Komnas HAM mengimbau, pelaku penganiayaan itu diperiksa dan ditindak.