SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Governance




    DR. Irwan Noor, MA

                         1
2




                                                                               Governance

                                                         Christopher C. Hood
                                                      New Public Management
                                  Public Management


                                                                                   NPS Era


                 1856 - 1924           PM Era
                                                              NPM Era




                 1815 - 1890
Cameralist Era                         1970-an                1990-an               2000-an


             Old Administration
3

Sejarah Governance
Tahap I   : dilalui dengan konsolidasi pemerintahan yang demokratis didunia
            barat pada abad 20,
Tahap II : pasca perang dunia yang justru peran Negara semakin kuat,
            basis-basis politik, ekonomi dan control terhadap masyarakat
            begitu kuatnya, program-program welfare state menjadi semakin
            luas. Negara menjadi omnipotent. Bahkan bukan sesuatu yang
            baru Negara menjadi kendaraan tangguh dalam membawa
            perubahan social
Tahap III : kekuatan Negara yang tidak diragukan dalam memanajerial
            masyarakat, membawa barat kepada orientasi yang lain yaitu
            Negara-negara dunia ketiga, Negara dunia ke III menjadi perhatian
            perluasan devlopmentalisme atau moderenisme, namun sangat
            disayangkan karena disisi lain kawasan-kawasan Asia, Afrika dan
            Amerika Latin justru muncul rezim otoritarian, sehingga konsep
            modernisasi yang ditawarkan sebagai pendorong birokrasi yang
            rasional ditolak mentah karena mereka ditopang oleh aliansi
            birokrasi sipil, militer dan masyarakat bisnis internasional.
4


Tahap IV      : Dekade 1980-an menjadi angin segar bagi perkembangan demokratisasi dan
               modernisme, karena kenyataan pahit diterima oleh Amerika ketika reagen
               naik dan di inggris Margaret naik harus mengahadpi problem serius yaitu
               krisis ekonomi dan financial. Kepercayaan masyarakat terhadap Negara
               akhirnya menjadi sirna karena Negara bukan sebagai solusi tapi akar dari
               masalah krisis. Akhirnya perkembangan pesat terhadap “penyesuaian
               struktural”, yang lahir dalam bentuk deregulasi, debirokratisasi, privatisasi,
               pelayanan publik berorientasi pasar. Berkembangnya isu-isu baru ini
               menandai kemenangan pandangan modernisme yang sejak lama
               menghendaki peran negara secara minimal, dan sekaligus kemenangan
               pasar dan swasta.

Tahap V atau tahap finishing tahun 1990-an proyek demokratisasi yang sudah diperjuangkan
               masa lalu berkembang luas ke santero negeri yang ditandai dengan cara
               pandang baru terhadap pemerintahan yakni ditandai munculnya governance
               dan GOOD GOVERNANCE
5



Governance: Sisi Perkembangan
• Pandangan ini dipengaruhi al., oleh kaum pro-pasar yg menghendaki
  pengurangan peran negara, sbg reaksi atas bentuk etatisme

• Kaum liberal, sbgmana paket Konsensus Washington mengintrodusir
  alternatif deregulasi, debirokratisasi, privatisasi dan semacamnya, yang
  intinya memangkas intervensi ekenomi negara.

• Konsep yang mewakili al., Neoliberalisme (Rodrick, 1997), Reinventing
  Government    (Osborne     &   Gaebler,   1999),   Banishing   Bureaucracy
  (Osborne & Plastrik, 1998).

• King & Stivers (1998) menyebut era tersebut sabagai Anti Government
  Era.
6



GOVERNANCE
   Anti government era mrpkn jargon yg menggambarkan turunnya
    tingkat kepercayaan publik kpd pemerintah pd titik nadir dan konsep
    governance adalah antidote (penawar racun) yg ampuh melukiskan
    perubahan.
   Problema administrasi publik di AS (1990an) yg gagal menjalankan
    perannya dgn pelayanan berbelit-belit (red tape), KKN, big
    bureaucracy.
   Sumber teori Governance adalah Teori Kelembagaan dan Teori
    Jaringan (Frederickson, 1997; Osborne & Gaebler, 1992; Landou,
    1991); Pye, 1992).
   Intinya, koordinasi, kolaborasi, penyebaran kekuasaan kpd aktor2 di
    luar negara (swata, masyarakat sipil).
7

           New institutionalism atau neoinstitutionalism
• perspektif institusionalisme Baru (New institutionalism atau
  neoinstitutionalism), awalnya berkembang sebagai pisau analisis ilmu politik,
  tetapi saat ini perspektif kelembagaan dipergunakan secara luas dalam berbagai
  disiplin ilmu, perspektif institusionalisme Baru (New institutionalism atau
  neoinstitutionalism),
• Munculnya institusionalisme baru dapat dilihat sebagai modifikasi perspektif
  pilihan rasional (Rational Choice) yang menjadi mode di ilmu-ilmu sosial pada
  tahun 1970-an, yang sangat erat kaitannya dengan "revolusi perilaku" dari satu
  dekade sebelumnya.
• Adapun perspektif institusionalis-baru dirumuskan oleh John Meyer dan
  rekan-rekannya seperti Brian Rowan pada 1977 dan Richard Scott pada 1983,
  dan oleh Lynne Zucker pada 1977.
• Orientasi perspektif ini mengusulkan bahwa organisasi formal yang tercermin
  pada struktur tidak hanya berisi tuntutan dan ketergantungan pada sumber
  daya teknis belaka, tetapi juga dibentuk oleh kekuatan-kekuatan kelembagaan,
  termasuk mitos rasional, pengetahuan melalui sistem pendidikan dan profesi,
  opini publik, dan hukum. “Gagasan inti organisasi yang berada dalam
  lingkungan sosial dan politik harus dibangun dalam lingkungan yang lebih
  luas”.
8



Perspektif institusionalisme baru menjelaskan
perubahan kelembagaan dalam dua cara.
  • Pertama, perubahan institusi sebagai
    reaksi terhadap faktor-faktor ekonomi
    baru, tercermin dalam perubahan relatif.
 • Kedua, pengusaha (yang dapat berupa
    organisasi atau individu) mengeksploitasi
    celah di dalam sistem kelembagaan,
    mengakibatkan perubahan inovatif.
9


Definisi GOVERNANCE

Frederickson, konsep generik, dalam arti tidak hanya dipakai dalam
terminologi pemerintah saja ttp sebagai methapor yang diterima untuk
mendeskripsikn pola interaksi antar berbagai organisasi atau network.

Kooiman, serangkaian proses interaksi sosial-politik antara pemerintah
dgn masyarakat dlm berbagai bidang yg berkaitan dgn kepentingan
msyrkt dan interpretasi pemerintah atas kepentingan tersebut.

UNDP, pelaksanaan kewenangan di bidang ekonomi, politik &
administrasi utk mengelola urusan negara pd setiap tingkatan & mrpkn
instrumen kebijakan negara utk mendorong terciptanya kesejahteraan,
integritas dan kohesivitas sosial dlm masyarakat.
10




Perbedaan Perspektif NPM & ‘Governance
              NPM                              Governance
Corporate Value + Public Sector
                                     Public Need + Democracy
MNG
                                     Process (the how of policy)
Outcome (the how much of results)

Institutionalism and Public Choice   Relationship government + society
(economic)                           (politic)
Replace bureau with corporate        Retain government capacity to
management                           control public sector resource

                                     Cooperative arrangements with
Market based cultural revolution
                                     private sector
11


Good Governance
 • Bank Dunia (1992): transformasi informasi, akuntabilitas publik, kerangka legal yang pro
   pembangunan untuk masyarakat, dan manajemen yang efesien-efektif dalam merespon
   pelayanan publik
 • Bappenas (2005) menyebutkan 14 prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance),
   yaitu:
   1. wawasan ke depan (visionary);
   2.   keterbukaan dan transparansi (opennes and transparancy);
   3. partisipasi masyarakat (participation);
   4.   tanggung gugat (accountability);
   5. supremasi hukum (rule of law);
   6. demokrasi (democracy)
   7. profesionalisme dan kompetensi (profesionalism and competency)
   8. daya tanggap (responsiveness)
   9. keefesienan dan keefektifan (efficiency and effectiveness)
   10. desentralisasi (decentralization)
   11. kemitraan dengan dunia usaha dan masyarakat (private and civil society patnership)
   12. komitmen pada pengurangan kesenjangan (commitment to reduce inequality)
   13. komitmen pada lingkungan hidup (commitment to environmental protection)
   14. komitmen pada pasar yang fair (commitment to fair market)
12

              Tiga pilar good governance
• Good public governance, yang
  merujuk pada lembaga
                                          State, berfungsi menciptakan
  pemerintahan (legislatif, eksekutif,     lingkungan politik & hukum
  dan yudikatif), sehingga dapat           yg kondusif.
  diartikan sebagai tata                  Sektor swasta, berfungsi
  kepemerintahan yang baik di              menciptakan pekerjaan &
  lembaga-lembaga pemerintahan.            pendapatan.
• Good corporate governance. yang
  merujuk pada dunia usaha                Society, berperan positif dlm
  swasta, sehingga dapat diartikan         interaksi sosial, ekonomi &
  sebagai tata kelola perusahaan           politik termasuk mengajak
  yang baik.                               kelompok2 dlm masyarakat
• Civil society, atau masyarakat sipil     utk berpartisipasi dlm
  yang dapat mendukung                     aktivitas ekonomi, sosial &
  terwujudnya good governance dan
                                           politik.
  terutama good public governance.
13
14


ASUMSI GOVERNANCE
Banyak aktor yang terlibat, tetapi tidak ada yang
 sangat dominan yang menentukan gerak aktor lain.
Governance bukanlah sesuatu yang terjadi secara
 chaotic, random atau tidak terduga. Ada aturan-aturan
 main yang diikuti oleh berbagai aktor yang berbeda.
 Salah satu aturan main yang penting adalah adanya
 wewenang yang dijalankan oleh negara. Tetapi harus
 diingat, dalam konsep governance wewenang
 diasumsikan tidak diterapkan secara sepihak,
 melainkan melalui semacam konsensus dari pelaku-
 pelaku yang berbeda.
15

akuntabilitas menjadi kunci dari semua prinsip
Governance

 Prinsip akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
  seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan
  dengan ukuran nilai-nilai atau norma eksternal yang dimiliki oleh
  para stakeholders yang berkepentingan dengan pelayanan tersebut.

 Prinsip ini menuntut dua hal yaitu:
  1) kemampuan menjawab (answerability). berhubungan dengan
     tuntutan bagi para aparat untuk menjawab secara periodik setiap
     pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana
     mereka menggunakan wewenang mereka, kemana sumber daya
     telah dipergunakan, dan apa yang telah dicapai dengan
     menggunakan sumber daya tersebut
  (2) konsekuensi (consequences)
16
Empat (4) prinsip yg memberi gambaran administrasi
publik yg berciri kepemerintahan yg baik:

 Akuntabilitas, adanya kewajiban bagi aparatur pemerintah utk
  bertindak selaku penanggungjawab & penanggung gugat atas
  segala tindakan & kebijakan yang ditetapkan.
 Transparansi, kepemerintahan yg baik akan terbuka thdp
  rakyatnya baik di pusat maupun di daerah
 Keterbukaan, menghendaki terbukanya kesempatan bagi rakyat
  untuk mengajukan tanggapan & kritik thdp pemerintah yang
  dinilai tidak transparan
 Aturan hukum, kepemerintahan yang baik memiliki ciri berupa
  jaminan kepastian hukum & rasa keadilan masyarakat thdp
  setiap kebijakan publik yg ditetapkan.
17
      Indikator dan Alat Ukur Akuntabilitas
               INDIKATOR                                    ALAT UKUR
 Proses pembuatan sebuah keputusan yang         Visi & misi
  dibuat secara tertulis, tersedia bagi warga    Job description (acuan pelayanan)
  yang membutuhkan, dengan setiap                  pilihan metode pelayanan
  keputusan yang diambil sudah memenuhi            informasi tentang tingkat pelayanan
  standar etika dan nilai-nilai yang berlaku,      mekanisme / standar pelayanan
  dan sesuai dengan prinsip-prinsip                standar efisiensi
  administrasi yang benar                          Kapasitas yg memadai
 Akurasi dan kelengkapan informasi yang           kualitas Yang memadai
  berhubungan dengan cara-cara mencapai          produk-produk kebijakan daerah (proses
  sasaran suatu program                           pembuatan keputusan) :
 Kejelasan dari sasaran kebijakan yang telah      Pola dasar
  diambil dan dikomunikasikan                      Propeda
 Kelayakan dan konsistensi dari target            Renstra
  operasional maupun prioritas                     APBD
 Penyebarluasan informasi mengenai suatu          Sistem & mekanisme Perencanaan,
  keputusan melalui media massa                      pengendalian pembangunan daerah
 Akses publik pada informasi atas suatu           SK
  keputusan setelah keputusan dibuat dan           Anggaran tahunan
  mekanisme pengaduan masyarakat                   Perda
18

     Indikator dan Alat Ukur Akuntabilitas
             INDIKATOR                        ALAT UKUR
 sistem informasi manajemen dan    Annual report (Laporan
  monitoring hasil                   Pertanggung-jawaban)
                                    Laporan keuangan (sistem
                                     pengelolaan keuangan)
                                    Kebijakan daerah dalam :
                                      Pengadaan barang dan jasa
                                      pajak dan retribusi
                                      demokratisasi – keuangan
                                       daerah
                                    Penanganan pengaduan
                                      kotak pos pengaduan
                                      berita-berita di media massa
                                      pengaduan melalui ornop (LSM)
                                      hasil studi & penelitian
                                      monitoring independen
                                    Penetapan kriteria untuk mengukur
                                     Performansi aparat
19
                     SOUND GOVERNANCE
                     Dr. Ali Farazmand


   Bila GG telah berhasil mengurangi kesenjangan di tingkat domestik, lantas
    bagaimana dengan kesenjangan internasional? Bila GG telah berhasil
    mengadilkan distribusi kekuasaan dan dana di tingkat lokal, apakah hal
    yang sama juga telah terjadi di tingkatan global? Bila orang miskin di negara
    berkembang telah memiliki media untuk bernegosiasi dengan orang kaya,
    apakah negara-negara miskin telah memiliki media yang sama? Berbagai
    prinsip ideal GG apakah juga sudah diimplementasikan dalam tataran
    internasional?
   Pertanyaan-pertanyaan mendasar tersebutlah yang mengilhami Ali
    Farazmand (2004) dalam menggagas konsep Sound Governance (SG) yang
    sekaligus membuka arah baru bagi pembangunan global ke depan. Setelah
    GG berhasil menginklusifkan hubungan si kaya dan si miskin di tingkat
    nasional, maka fase berikutnya adalah menginklusifkan hubungan negara
    kaya dengan negara miskin melalui agenda SG.
20




Formula dasar Sound Governance
 Formula dasar Sound Governance adalah empat aktor lima
  komponen.
 Empat aktor, yaitu membangun inklusifitas relasi politik antara:
   negara,
   civil society, bisnis dan
   kekuatan internasional (Kekuatan internasional di sini mencakup
     korporasi global, organisasi dan perjanjian internasional)
 Sedangkan lima komponen adalah mencakup:
    reformasi struktur,
    proses,
    nilai,kebijakan dan
    manajemen.
 SG pada prinsipnya juga memberikan ruang bagi tradisi atau
  inovasi lokal tentang bagaimana negara dan pemerintahan harus
  ditata, sesuai dengan kebiasaan, budaya dan konteks lokal.
21

HUMAN GOVERNANCE
 The Evolution of Human Governance
• The concept of governance is not new, according
 the historians it had been present since 400 B.C,
 however, it’s the concept of Human Governance,
 that had only emerged recently.
• Huq (2001) introduced the concept of “Humane
 Governance” and argued that there are three
 components to governance, namely
  - “economic governance”
  - “Political governance”
  - “Civic governance”
  Huq also emphasized on the equal importance of
 each element.
22



Dimension of Humane Governance
Good political governance include:
• decentralization power
• accountability and transparency,
• full access of all citizen to justice
• the elimination of all forms of discrimination
• maintance of peace and social cohesion
Economic governance, include:
• measures of fiscal policy,
• monetary policy
• trade openness
• social priority spending
• liberalization of the economy
Good civic governance
• protect the basuc human rights and freedoms of people so they can
  improve their capacities
23

Humane Governance
24

The principles for the “Declaration on
Human Governance”


• are social accountability,
• education of citizens,
• equality of freedoms,
• participation,
• sustainability,
• subsidiarity,
• competitiveness at international level,
• use of results and reliability
25



However the question that rises at this
point is:
• Is there really an urge to go beyond governance into
  human governance and how to do so? Yet we still have to
  ask, will it benefit us?
• According to the World Bank, “the main challenge that
  often confronts countries attempting to undertake
  governance reforms is not “what” ( what is the problem
  and what are the remedies for it?) but “why” (why does
  the problem persist?) and “How” ( how to manage the
  often complex process of change that accompanies any
  reform).
• In order to find a solution for the why question, we have
  to look into the countries’ political classification as well
  as citizens’ classification according to their strata .
26




How to manage the complications that
accompany the change towards reform?
   Huq argued that human governance is derived from economic, civic
    and political perspectives. Although social governance is embedded
    in civil governance
   I do believe that it should be more emphasized clearly and
    separately, to shed the light on issues related to obstacles that
    prevent and limit governance at all forms and levels on one hand,
   and on the other hand, to raise the awareness of all stakeholders to
    the fact that they can’t perform in a good manner towards human
    governance without tackling issues related to social governance.
   That refers to the social system and include the issue of poverty,
    marginalized groups ,disabled citizens ,disadvantaged groups ,aged
    people which are considered to be a big strata in the society and are
    the majority in certain cases.
   Noting that the UNDP also emphasized this social concept and the
    urge for it

More Related Content

What's hot

Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik93220872
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHarles Janang
 
Sejarah ilmu-ekonomi-politik
Sejarah ilmu-ekonomi-politikSejarah ilmu-ekonomi-politik
Sejarah ilmu-ekonomi-politikdikolonglangit99
 
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Ekonomi politik pembangunan   agus suryonoEkonomi politik pembangunan   agus suryono
Ekonomi politik pembangunan agus suryonoBayu Rizky Aditya
 
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruBagus Aji
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiataufin
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public servicePutra Manurung
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Perkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiPerkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiMusbahaeri Saleh
 
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomiPertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomidinnianggra
 
Pengantar adminitrasi pembangunan
Pengantar adminitrasi pembangunanPengantar adminitrasi pembangunan
Pengantar adminitrasi pembangunanIam Ziqha
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruBagus Aji
 
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8Enchink Qw
 
Teori pembangunan dan konsep pengembagan wilayah
Teori pembangunan dan konsep pengembagan wilayahTeori pembangunan dan konsep pengembagan wilayah
Teori pembangunan dan konsep pengembagan wilayahArham Suhenra
 
1 teori ekonomi politik
1   teori ekonomi politik1   teori ekonomi politik
1 teori ekonomi politikBadrotuz Zahro
 
Sistem ekonomi pertemuan pertama
Sistem ekonomi pertemuan pertamaSistem ekonomi pertemuan pertama
Sistem ekonomi pertemuan pertamadinnianggra
 
Birokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publikBirokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publikMirna Rahmadina
 

What's hot (20)

Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
TEORI TEORI SOSIAL
TEORI TEORI SOSIALTEORI TEORI SOSIAL
TEORI TEORI SOSIAL
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
 
Sejarah ilmu-ekonomi-politik
Sejarah ilmu-ekonomi-politikSejarah ilmu-ekonomi-politik
Sejarah ilmu-ekonomi-politik
 
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Ekonomi politik pembangunan   agus suryonoEkonomi politik pembangunan   agus suryono
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
 
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
 
Perkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiPerkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasi
 
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomiPertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
 
Pengantar adminitrasi pembangunan
Pengantar adminitrasi pembangunanPengantar adminitrasi pembangunan
Pengantar adminitrasi pembangunan
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
 
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
 
Teori pembangunan dan konsep pengembagan wilayah
Teori pembangunan dan konsep pengembagan wilayahTeori pembangunan dan konsep pengembagan wilayah
Teori pembangunan dan konsep pengembagan wilayah
 
1 teori ekonomi politik
1   teori ekonomi politik1   teori ekonomi politik
1 teori ekonomi politik
 
Memahami Globalisasi dan Neoliberalisasi
Memahami Globalisasi dan NeoliberalisasiMemahami Globalisasi dan Neoliberalisasi
Memahami Globalisasi dan Neoliberalisasi
 
Sistem ekonomi pertemuan pertama
Sistem ekonomi pertemuan pertamaSistem ekonomi pertemuan pertama
Sistem ekonomi pertemuan pertama
 
Birokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publikBirokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publik
 

Viewers also liked

sejarah pemkiran administrasi
sejarah pemkiran administrasisejarah pemkiran administrasi
sejarah pemkiran administrasiafiqcembik
 
Peradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoPeradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoRus Mala
 
Sepak Bola
Sepak BolaSepak Bola
Sepak BolaRus Mala
 
Penjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia BelandaPenjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia BelandaRus Mala
 
Datangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke TimurDatangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke TimurRus Mala
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiRus Mala
 
Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)Rus Mala
 
Makanan Sehat
Makanan SehatMakanan Sehat
Makanan SehatRus Mala
 
Reformasi administrasi
Reformasi administrasiReformasi administrasi
Reformasi administrasiLutfianah Lail
 
Revolusi amerika
Revolusi amerikaRevolusi amerika
Revolusi amerikaRus Mala
 
Kasus Marsinah
Kasus MarsinahKasus Marsinah
Kasus MarsinahRus Mala
 
Olahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahOlahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahRus Mala
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan KediriRus Mala
 
Sejarah perkembangan administrasi
Sejarah perkembangan administrasiSejarah perkembangan administrasi
Sejarah perkembangan administrasiZulkarnainBarus
 
Filum Coelenterata
Filum CoelenterataFilum Coelenterata
Filum CoelenterataRus Mala
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiRus Mala
 
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaPersebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaRus Mala
 

Viewers also liked (20)

Rangkuman asp
Rangkuman aspRangkuman asp
Rangkuman asp
 
sejarah pemkiran administrasi
sejarah pemkiran administrasisejarah pemkiran administrasi
sejarah pemkiran administrasi
 
Peradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoPeradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir Kuno
 
Sepak Bola
Sepak BolaSepak Bola
Sepak Bola
 
Penjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia BelandaPenjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia Belanda
 
Datangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke TimurDatangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke Timur
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
 
Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
Makanan Sehat
Makanan SehatMakanan Sehat
Makanan Sehat
 
Reformasi administrasi
Reformasi administrasiReformasi administrasi
Reformasi administrasi
 
Revolusi amerika
Revolusi amerikaRevolusi amerika
Revolusi amerika
 
Kasus Marsinah
Kasus MarsinahKasus Marsinah
Kasus Marsinah
 
Olahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahOlahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak Menengah
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan Kediri
 
Sejarah perkembangan administrasi
Sejarah perkembangan administrasiSejarah perkembangan administrasi
Sejarah perkembangan administrasi
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 
Filum Coelenterata
Filum CoelenterataFilum Coelenterata
Filum Coelenterata
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
 
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaPersebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
 

Similar to Spia 03

FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKFASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKMasayu Juwita
 
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxPemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxRutiana Dwi Wahyunengseh
 
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptxAdministrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptxfaisalhasan48
 
Makalah pemerintahan yang baik
Makalah pemerintahan yang baikMakalah pemerintahan yang baik
Makalah pemerintahan yang baikWarnet Raha
 
Makalah good governance
Makalah good governanceMakalah good governance
Makalah good governanceKhuzain Achmed
 
Pergeseran paradigma-adm-publik-ke-governance
Pergeseran paradigma-adm-publik-ke-governancePergeseran paradigma-adm-publik-ke-governance
Pergeseran paradigma-adm-publik-ke-governancetrio Saputra
 
Teori tata pemerintahan
Teori tata pemerintahanTeori tata pemerintahan
Teori tata pemerintahanEver Dethan
 
The recovery of civism in public administration, power point
The recovery of civism in public administration, power pointThe recovery of civism in public administration, power point
The recovery of civism in public administration, power pointTimbul Manurung
 
KONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfKONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfulfabinada
 
Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM Dadang Solihin
 
Materi Good Governance dan Welfare State- FISIP UINSA 230922.ppt
Materi Good Governance dan Welfare State- FISIP UINSA 230922.pptMateri Good Governance dan Welfare State- FISIP UINSA 230922.ppt
Materi Good Governance dan Welfare State- FISIP UINSA 230922.pptNovySetiaYunas
 
Tokoh Post modern -- David E Osborne.pptx
Tokoh Post modern -- David E Osborne.pptxTokoh Post modern -- David E Osborne.pptx
Tokoh Post modern -- David E Osborne.pptxEndangHadiyanti1
 
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).pptGOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).pptERROLWATTIMENA1
 
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek  Administrasi Publik ...Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek  Administrasi Publik ...
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...Tri Widodo W. UTOMO
 
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2Lili Fajri Dailimi
 
04 good governance - pusdiklat gol-ii
04 good governance - pusdiklat gol-ii04 good governance - pusdiklat gol-ii
04 good governance - pusdiklat gol-iiErni Yusnita
 

Similar to Spia 03 (20)

FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKFASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
 
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxPemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
 
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptxAdministrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
 
Makalah pemerintahan yang baik
Makalah pemerintahan yang baikMakalah pemerintahan yang baik
Makalah pemerintahan yang baik
 
Makalah pemerintahan yang baik
Makalah pemerintahan yang baikMakalah pemerintahan yang baik
Makalah pemerintahan yang baik
 
Makalah good governance
Makalah good governanceMakalah good governance
Makalah good governance
 
Makalah pemerintahan yang baik
Makalah pemerintahan yang baikMakalah pemerintahan yang baik
Makalah pemerintahan yang baik
 
Makalah pemerintahan yang baik STIP WUNA
Makalah pemerintahan yang baik STIP WUNA Makalah pemerintahan yang baik STIP WUNA
Makalah pemerintahan yang baik STIP WUNA
 
Pergeseran paradigma-adm-publik-ke-governance
Pergeseran paradigma-adm-publik-ke-governancePergeseran paradigma-adm-publik-ke-governance
Pergeseran paradigma-adm-publik-ke-governance
 
Teori tata pemerintahan
Teori tata pemerintahanTeori tata pemerintahan
Teori tata pemerintahan
 
The recovery of civism in public administration, power point
The recovery of civism in public administration, power pointThe recovery of civism in public administration, power point
The recovery of civism in public administration, power point
 
Etika humas
Etika humasEtika humas
Etika humas
 
KONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfKONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdf
 
Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM
 
Materi Good Governance dan Welfare State- FISIP UINSA 230922.ppt
Materi Good Governance dan Welfare State- FISIP UINSA 230922.pptMateri Good Governance dan Welfare State- FISIP UINSA 230922.ppt
Materi Good Governance dan Welfare State- FISIP UINSA 230922.ppt
 
Tokoh Post modern -- David E Osborne.pptx
Tokoh Post modern -- David E Osborne.pptxTokoh Post modern -- David E Osborne.pptx
Tokoh Post modern -- David E Osborne.pptx
 
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).pptGOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).ppt
 
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek  Administrasi Publik ...Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek  Administrasi Publik ...
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...
 
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2
 
04 good governance - pusdiklat gol-ii
04 good governance - pusdiklat gol-ii04 good governance - pusdiklat gol-ii
04 good governance - pusdiklat gol-ii
 

Spia 03

  • 1. Governance DR. Irwan Noor, MA 1
  • 2. 2 Governance Christopher C. Hood New Public Management Public Management NPS Era 1856 - 1924 PM Era NPM Era 1815 - 1890 Cameralist Era 1970-an 1990-an 2000-an Old Administration
  • 3. 3 Sejarah Governance Tahap I : dilalui dengan konsolidasi pemerintahan yang demokratis didunia barat pada abad 20, Tahap II : pasca perang dunia yang justru peran Negara semakin kuat, basis-basis politik, ekonomi dan control terhadap masyarakat begitu kuatnya, program-program welfare state menjadi semakin luas. Negara menjadi omnipotent. Bahkan bukan sesuatu yang baru Negara menjadi kendaraan tangguh dalam membawa perubahan social Tahap III : kekuatan Negara yang tidak diragukan dalam memanajerial masyarakat, membawa barat kepada orientasi yang lain yaitu Negara-negara dunia ketiga, Negara dunia ke III menjadi perhatian perluasan devlopmentalisme atau moderenisme, namun sangat disayangkan karena disisi lain kawasan-kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latin justru muncul rezim otoritarian, sehingga konsep modernisasi yang ditawarkan sebagai pendorong birokrasi yang rasional ditolak mentah karena mereka ditopang oleh aliansi birokrasi sipil, militer dan masyarakat bisnis internasional.
  • 4. 4 Tahap IV : Dekade 1980-an menjadi angin segar bagi perkembangan demokratisasi dan modernisme, karena kenyataan pahit diterima oleh Amerika ketika reagen naik dan di inggris Margaret naik harus mengahadpi problem serius yaitu krisis ekonomi dan financial. Kepercayaan masyarakat terhadap Negara akhirnya menjadi sirna karena Negara bukan sebagai solusi tapi akar dari masalah krisis. Akhirnya perkembangan pesat terhadap “penyesuaian struktural”, yang lahir dalam bentuk deregulasi, debirokratisasi, privatisasi, pelayanan publik berorientasi pasar. Berkembangnya isu-isu baru ini menandai kemenangan pandangan modernisme yang sejak lama menghendaki peran negara secara minimal, dan sekaligus kemenangan pasar dan swasta. Tahap V atau tahap finishing tahun 1990-an proyek demokratisasi yang sudah diperjuangkan masa lalu berkembang luas ke santero negeri yang ditandai dengan cara pandang baru terhadap pemerintahan yakni ditandai munculnya governance dan GOOD GOVERNANCE
  • 5. 5 Governance: Sisi Perkembangan • Pandangan ini dipengaruhi al., oleh kaum pro-pasar yg menghendaki pengurangan peran negara, sbg reaksi atas bentuk etatisme • Kaum liberal, sbgmana paket Konsensus Washington mengintrodusir alternatif deregulasi, debirokratisasi, privatisasi dan semacamnya, yang intinya memangkas intervensi ekenomi negara. • Konsep yang mewakili al., Neoliberalisme (Rodrick, 1997), Reinventing Government (Osborne & Gaebler, 1999), Banishing Bureaucracy (Osborne & Plastrik, 1998). • King & Stivers (1998) menyebut era tersebut sabagai Anti Government Era.
  • 6. 6 GOVERNANCE  Anti government era mrpkn jargon yg menggambarkan turunnya tingkat kepercayaan publik kpd pemerintah pd titik nadir dan konsep governance adalah antidote (penawar racun) yg ampuh melukiskan perubahan.  Problema administrasi publik di AS (1990an) yg gagal menjalankan perannya dgn pelayanan berbelit-belit (red tape), KKN, big bureaucracy.  Sumber teori Governance adalah Teori Kelembagaan dan Teori Jaringan (Frederickson, 1997; Osborne & Gaebler, 1992; Landou, 1991); Pye, 1992).  Intinya, koordinasi, kolaborasi, penyebaran kekuasaan kpd aktor2 di luar negara (swata, masyarakat sipil).
  • 7. 7 New institutionalism atau neoinstitutionalism • perspektif institusionalisme Baru (New institutionalism atau neoinstitutionalism), awalnya berkembang sebagai pisau analisis ilmu politik, tetapi saat ini perspektif kelembagaan dipergunakan secara luas dalam berbagai disiplin ilmu, perspektif institusionalisme Baru (New institutionalism atau neoinstitutionalism), • Munculnya institusionalisme baru dapat dilihat sebagai modifikasi perspektif pilihan rasional (Rational Choice) yang menjadi mode di ilmu-ilmu sosial pada tahun 1970-an, yang sangat erat kaitannya dengan "revolusi perilaku" dari satu dekade sebelumnya. • Adapun perspektif institusionalis-baru dirumuskan oleh John Meyer dan rekan-rekannya seperti Brian Rowan pada 1977 dan Richard Scott pada 1983, dan oleh Lynne Zucker pada 1977. • Orientasi perspektif ini mengusulkan bahwa organisasi formal yang tercermin pada struktur tidak hanya berisi tuntutan dan ketergantungan pada sumber daya teknis belaka, tetapi juga dibentuk oleh kekuatan-kekuatan kelembagaan, termasuk mitos rasional, pengetahuan melalui sistem pendidikan dan profesi, opini publik, dan hukum. “Gagasan inti organisasi yang berada dalam lingkungan sosial dan politik harus dibangun dalam lingkungan yang lebih luas”.
  • 8. 8 Perspektif institusionalisme baru menjelaskan perubahan kelembagaan dalam dua cara. • Pertama, perubahan institusi sebagai reaksi terhadap faktor-faktor ekonomi baru, tercermin dalam perubahan relatif. • Kedua, pengusaha (yang dapat berupa organisasi atau individu) mengeksploitasi celah di dalam sistem kelembagaan, mengakibatkan perubahan inovatif.
  • 9. 9 Definisi GOVERNANCE Frederickson, konsep generik, dalam arti tidak hanya dipakai dalam terminologi pemerintah saja ttp sebagai methapor yang diterima untuk mendeskripsikn pola interaksi antar berbagai organisasi atau network. Kooiman, serangkaian proses interaksi sosial-politik antara pemerintah dgn masyarakat dlm berbagai bidang yg berkaitan dgn kepentingan msyrkt dan interpretasi pemerintah atas kepentingan tersebut. UNDP, pelaksanaan kewenangan di bidang ekonomi, politik & administrasi utk mengelola urusan negara pd setiap tingkatan & mrpkn instrumen kebijakan negara utk mendorong terciptanya kesejahteraan, integritas dan kohesivitas sosial dlm masyarakat.
  • 10. 10 Perbedaan Perspektif NPM & ‘Governance NPM Governance Corporate Value + Public Sector Public Need + Democracy MNG Process (the how of policy) Outcome (the how much of results) Institutionalism and Public Choice Relationship government + society (economic) (politic) Replace bureau with corporate Retain government capacity to management control public sector resource Cooperative arrangements with Market based cultural revolution private sector
  • 11. 11 Good Governance • Bank Dunia (1992): transformasi informasi, akuntabilitas publik, kerangka legal yang pro pembangunan untuk masyarakat, dan manajemen yang efesien-efektif dalam merespon pelayanan publik • Bappenas (2005) menyebutkan 14 prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance), yaitu: 1. wawasan ke depan (visionary); 2. keterbukaan dan transparansi (opennes and transparancy); 3. partisipasi masyarakat (participation); 4. tanggung gugat (accountability); 5. supremasi hukum (rule of law); 6. demokrasi (democracy) 7. profesionalisme dan kompetensi (profesionalism and competency) 8. daya tanggap (responsiveness) 9. keefesienan dan keefektifan (efficiency and effectiveness) 10. desentralisasi (decentralization) 11. kemitraan dengan dunia usaha dan masyarakat (private and civil society patnership) 12. komitmen pada pengurangan kesenjangan (commitment to reduce inequality) 13. komitmen pada lingkungan hidup (commitment to environmental protection) 14. komitmen pada pasar yang fair (commitment to fair market)
  • 12. 12 Tiga pilar good governance • Good public governance, yang merujuk pada lembaga  State, berfungsi menciptakan pemerintahan (legislatif, eksekutif, lingkungan politik & hukum dan yudikatif), sehingga dapat yg kondusif. diartikan sebagai tata  Sektor swasta, berfungsi kepemerintahan yang baik di menciptakan pekerjaan & lembaga-lembaga pemerintahan. pendapatan. • Good corporate governance. yang merujuk pada dunia usaha  Society, berperan positif dlm swasta, sehingga dapat diartikan interaksi sosial, ekonomi & sebagai tata kelola perusahaan politik termasuk mengajak yang baik. kelompok2 dlm masyarakat • Civil society, atau masyarakat sipil utk berpartisipasi dlm yang dapat mendukung aktivitas ekonomi, sosial & terwujudnya good governance dan politik. terutama good public governance.
  • 13. 13
  • 14. 14 ASUMSI GOVERNANCE Banyak aktor yang terlibat, tetapi tidak ada yang sangat dominan yang menentukan gerak aktor lain. Governance bukanlah sesuatu yang terjadi secara chaotic, random atau tidak terduga. Ada aturan-aturan main yang diikuti oleh berbagai aktor yang berbeda. Salah satu aturan main yang penting adalah adanya wewenang yang dijalankan oleh negara. Tetapi harus diingat, dalam konsep governance wewenang diasumsikan tidak diterapkan secara sepihak, melainkan melalui semacam konsensus dari pelaku- pelaku yang berbeda.
  • 15. 15 akuntabilitas menjadi kunci dari semua prinsip Governance  Prinsip akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran nilai-nilai atau norma eksternal yang dimiliki oleh para stakeholders yang berkepentingan dengan pelayanan tersebut.  Prinsip ini menuntut dua hal yaitu: 1) kemampuan menjawab (answerability). berhubungan dengan tuntutan bagi para aparat untuk menjawab secara periodik setiap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana mereka menggunakan wewenang mereka, kemana sumber daya telah dipergunakan, dan apa yang telah dicapai dengan menggunakan sumber daya tersebut (2) konsekuensi (consequences)
  • 16. 16 Empat (4) prinsip yg memberi gambaran administrasi publik yg berciri kepemerintahan yg baik:  Akuntabilitas, adanya kewajiban bagi aparatur pemerintah utk bertindak selaku penanggungjawab & penanggung gugat atas segala tindakan & kebijakan yang ditetapkan.  Transparansi, kepemerintahan yg baik akan terbuka thdp rakyatnya baik di pusat maupun di daerah  Keterbukaan, menghendaki terbukanya kesempatan bagi rakyat untuk mengajukan tanggapan & kritik thdp pemerintah yang dinilai tidak transparan  Aturan hukum, kepemerintahan yang baik memiliki ciri berupa jaminan kepastian hukum & rasa keadilan masyarakat thdp setiap kebijakan publik yg ditetapkan.
  • 17. 17 Indikator dan Alat Ukur Akuntabilitas INDIKATOR ALAT UKUR  Proses pembuatan sebuah keputusan yang  Visi & misi dibuat secara tertulis, tersedia bagi warga  Job description (acuan pelayanan) yang membutuhkan, dengan setiap  pilihan metode pelayanan keputusan yang diambil sudah memenuhi  informasi tentang tingkat pelayanan standar etika dan nilai-nilai yang berlaku,  mekanisme / standar pelayanan dan sesuai dengan prinsip-prinsip  standar efisiensi administrasi yang benar  Kapasitas yg memadai  Akurasi dan kelengkapan informasi yang  kualitas Yang memadai berhubungan dengan cara-cara mencapai  produk-produk kebijakan daerah (proses sasaran suatu program pembuatan keputusan) :  Kejelasan dari sasaran kebijakan yang telah  Pola dasar diambil dan dikomunikasikan  Propeda  Kelayakan dan konsistensi dari target  Renstra operasional maupun prioritas  APBD  Penyebarluasan informasi mengenai suatu  Sistem & mekanisme Perencanaan, keputusan melalui media massa pengendalian pembangunan daerah  Akses publik pada informasi atas suatu  SK keputusan setelah keputusan dibuat dan  Anggaran tahunan mekanisme pengaduan masyarakat  Perda
  • 18. 18 Indikator dan Alat Ukur Akuntabilitas INDIKATOR ALAT UKUR  sistem informasi manajemen dan  Annual report (Laporan monitoring hasil Pertanggung-jawaban)  Laporan keuangan (sistem pengelolaan keuangan)  Kebijakan daerah dalam :  Pengadaan barang dan jasa  pajak dan retribusi  demokratisasi – keuangan daerah  Penanganan pengaduan  kotak pos pengaduan  berita-berita di media massa  pengaduan melalui ornop (LSM)  hasil studi & penelitian  monitoring independen  Penetapan kriteria untuk mengukur Performansi aparat
  • 19. 19 SOUND GOVERNANCE Dr. Ali Farazmand  Bila GG telah berhasil mengurangi kesenjangan di tingkat domestik, lantas bagaimana dengan kesenjangan internasional? Bila GG telah berhasil mengadilkan distribusi kekuasaan dan dana di tingkat lokal, apakah hal yang sama juga telah terjadi di tingkatan global? Bila orang miskin di negara berkembang telah memiliki media untuk bernegosiasi dengan orang kaya, apakah negara-negara miskin telah memiliki media yang sama? Berbagai prinsip ideal GG apakah juga sudah diimplementasikan dalam tataran internasional?  Pertanyaan-pertanyaan mendasar tersebutlah yang mengilhami Ali Farazmand (2004) dalam menggagas konsep Sound Governance (SG) yang sekaligus membuka arah baru bagi pembangunan global ke depan. Setelah GG berhasil menginklusifkan hubungan si kaya dan si miskin di tingkat nasional, maka fase berikutnya adalah menginklusifkan hubungan negara kaya dengan negara miskin melalui agenda SG.
  • 20. 20 Formula dasar Sound Governance  Formula dasar Sound Governance adalah empat aktor lima komponen.  Empat aktor, yaitu membangun inklusifitas relasi politik antara:  negara,  civil society, bisnis dan  kekuatan internasional (Kekuatan internasional di sini mencakup korporasi global, organisasi dan perjanjian internasional)  Sedangkan lima komponen adalah mencakup:  reformasi struktur,  proses,  nilai,kebijakan dan  manajemen.  SG pada prinsipnya juga memberikan ruang bagi tradisi atau inovasi lokal tentang bagaimana negara dan pemerintahan harus ditata, sesuai dengan kebiasaan, budaya dan konteks lokal.
  • 21. 21 HUMAN GOVERNANCE The Evolution of Human Governance • The concept of governance is not new, according the historians it had been present since 400 B.C, however, it’s the concept of Human Governance, that had only emerged recently. • Huq (2001) introduced the concept of “Humane Governance” and argued that there are three components to governance, namely - “economic governance” - “Political governance” - “Civic governance” Huq also emphasized on the equal importance of each element.
  • 22. 22 Dimension of Humane Governance Good political governance include: • decentralization power • accountability and transparency, • full access of all citizen to justice • the elimination of all forms of discrimination • maintance of peace and social cohesion Economic governance, include: • measures of fiscal policy, • monetary policy • trade openness • social priority spending • liberalization of the economy Good civic governance • protect the basuc human rights and freedoms of people so they can improve their capacities
  • 24. 24 The principles for the “Declaration on Human Governance” • are social accountability, • education of citizens, • equality of freedoms, • participation, • sustainability, • subsidiarity, • competitiveness at international level, • use of results and reliability
  • 25. 25 However the question that rises at this point is: • Is there really an urge to go beyond governance into human governance and how to do so? Yet we still have to ask, will it benefit us? • According to the World Bank, “the main challenge that often confronts countries attempting to undertake governance reforms is not “what” ( what is the problem and what are the remedies for it?) but “why” (why does the problem persist?) and “How” ( how to manage the often complex process of change that accompanies any reform). • In order to find a solution for the why question, we have to look into the countries’ political classification as well as citizens’ classification according to their strata .
  • 26. 26 How to manage the complications that accompany the change towards reform?  Huq argued that human governance is derived from economic, civic and political perspectives. Although social governance is embedded in civil governance  I do believe that it should be more emphasized clearly and separately, to shed the light on issues related to obstacles that prevent and limit governance at all forms and levels on one hand,  and on the other hand, to raise the awareness of all stakeholders to the fact that they can’t perform in a good manner towards human governance without tackling issues related to social governance.  That refers to the social system and include the issue of poverty, marginalized groups ,disabled citizens ,disadvantaged groups ,aged people which are considered to be a big strata in the society and are the majority in certain cases.  Noting that the UNDP also emphasized this social concept and the urge for it