SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
 Dapat menganalisis gangguan
keseimbangan asam-basa.
 Dapat menentukan prioritas
tatalaksana keseimbangan asam-
basa
2
pH
[H+]
Normal = 7.40 (7.35-7.45)
Viable range = 6.80 - 7.80
Respirasi
Hiperventilasi
Penurunan kekuatan otot nafas dan
menyebabkan kelelahan otot
Sesak
Metabolik
Peningkatan kebutuhan metabolisme
Resistensi insulin
Menghambat glikolisis anaerob
Penurunan sintesis ATP
Hiperkalemia
Peningkatan degradasi protein
Otak
Penghambatan metabolisme dan regulasi
volume sel otak
Koma
Kardiovaskular
Gangguan kontraksi otot jantung
Dilatasi Arteri,konstriksi vena, dan
sentralisasi volume darah
Peningkatan tahanan vaskular paru
Penurunan curah jantung, tekanan darah
arteri, dan aliran darah hati dan ginjal
Sensitif thd reentrant arrhythmia dan
penurunan ambang fibrilasi ventrikel
Menghambat respon kardiovaskular
terhadap katekolamin
Kardiovaskular
Konstriksi arteri
Penurunan aliran darah koroner
Penurunan ambang angina
Predisposisi terjadinya supraventrikel dan ventrikel aritmia yg
refrakter
Respirasi
Hipoventilasi yang akan menjadi hiperkarbi dan hipoksemia
Metabolic
Stimulasi glikolisis anaerob dan produksi asam organik
Hipokalemia
Penurunan konsentrasi Ca terionisasi plasma
Hipomagnesemia and hipophosphatemia
Otak
Penurunan aliran darah otak
Tetani, kejang, lemah delirium dan stupor
7
 Ventilasi
 Oksigenasi
 Keseimbangan Asam-basa
8
A
a
V
CO
V
CO
P

 863
,
0
2
2


9
 PaCO2 = normal : eukapnia.
 PaCO2 > normal : hiperkapnia (hipoventilasi).
 PaCO2 < normal : hipokapnia (hiperventilasi).
10
 PaO2 kurang dari normal : hipoksemia.
 P(A-a)O2 > 25 : Gangguan difusi (kecuali
dengan oksigen 100%).
pH = 6.1 + log
[HCO3
-]
 pCO2
GINJAL
PARU
BASA
ASAM CO2
HCO3
HCO3
CO2
Kompensasi
Normal
Normal
15
10
7.1 7.2 7.3 7.4
20
25
30
35
40
7.0 7.5 7.6 7.7 7.8
pH
HCO3
-
Plasma
mEq/L
Isopleth PCO2 40 mmHg
Garis buffer
B
A
C
D
Grafik Davenport, A, alkalosis metabolik. B, asidosis
metabolik. C ,asidosis respiratorik. D, alkalosis respiratorik.
 Astrup.
 Nilai Normal:
 pH 7,35 – 7,45.
 PaCO2 35 – 45 mm Hg
 PaO2 70 – 100 mm Hg
 SaO2 (saturasi oksigen arteri) 93 – 98%
 Base Excess (BE) -2 s/d 2 mEq/L
 Ventilasi.
 Oksigenisasi.
 Keseimbangan asam-basa
Intepretasi hasil PaCO2 terhadap status ventilasi
PaCO2 Darah Status
Ventilasi
>45 mmHg Hiperkapnia Hipoventilasi
35-45 mmHg Eukapnia Normal
< 35 mmHg Hipokapnia Hiperventilasi
 PaO2 kurang dari normal : hipoksemia.
 P(A-a)O2 > 25 : Gangguan difusi (kecuali
dengan oksigen 100%).
16
Tabel 2. Daftar kemungkinan penyebab hipoksemia.
Penyebab PaO2 P(A-a)O2 SaO2 CaO2
Respiratorik:
Pirau kanan Š kiri.
Imbalans ventilasi-perfusi.
Gangguan difusi.
Hipoventilasi
Turun
Turun
Turun
Turun
Naik
Naik
Naik
Normal
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Nonrespiratorik:
Pirau kanan-kiri.
Dataran tinggi
Ruang hampa udara
Anemia.
Keracunan CO.
Methemoglobinemia
Turun
Turun
Turun
Normal
Normal
Normal
Naik
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
 pH < 7.35 : asidosis.
 pH > 7.45 : alkalosis
 PaCO2 : respiratorik.
 > Normal: asidosis.
 < Normal: alkalosis
 BE/SBE/(HCO3
- ): metabolik.
 Negatif (< normal): asidosis.
 Positif (> normal): alkalosis.
pH PaCO2 HCO3
- BE
Asidosis Respiratorik   N N
Alkalosis Respiratorik   N N
Asidosis Metabolik  N  
Alkalosis Metabolik  N  
pH PaCO2 HCO3
- BE
Asidosis Respiratorik dg
kompensasi sebagian
   
Alkalosis Respiratorik dg
kompensasi sebagian
   
Asidosis Metabolik dg
kompensasi sebagian
   
Alkalosis Metabolik dg
kompensasi sebagian
   
pH PaCO2 HCO3
- BE
Asidosis Respiratorik dg
kompensasi penuh
N   
Alkalosis Respiratorik dg
kompensasi penuh
N   
Asidosis Metabolik dg
kompensasi penuh
N   
Alkalosis Metabolik dg
kompensasi penuh
N   
DISORDER pH PRIMER RESPON
KOMPENSASI
ASIDOSIS
METABOLIK
 HCO3-  pCO2 
ALKALOSIS
METABOLIK
 HCO3-  pCO2 
ASIDOSIS
RESPIRATORI
 pCO2  HCO3- 
ALKALOSIS
RESPIRATORI
 pCO2  HCO3- 
 Langkah 1 : Lihat pH.
 Langkah 2 : Lihat PaCO2.
 Langkah 3 : Lihat SBE
 Langkah 4 : Lihat berat ringan (PaCO2 atau SBE).
 Langkah 5 : Lihat Kompensasi.
 Langkah 6 : Lihat klinis.
24
 Lihat pH:
 < 7.35 : asam (asidosis)
 > 7.45 : basa (alkalosis)
25
 Lihat PaCO2 (Respiratorik)
 Apakah perubahan sesuai arah pH.
 Bila PaCO2 asam (>45 mmHg) dan pH menurun :
Asidosis respiratorik.
 Bila PaCO2 basa (<35 mmHg) dan pH naik : Alkalosis
respiratorik.
26
 Lihat SBE (Metabolik).
 Apakah perubahan sesuai arah pH.
 SBE negatif, pH turun : Asidosis metabolik.
 SBE positif, ph naik : Alkalosis metabolik.
27
 Lihat berat ringan kelainan.
28
Gangguan Derajat PaCO2 (mm Hg) SBE (mEq/L)
Alkalosis Sangat berat
Berat
Sedang
Ringan
< 18
18 – 25
25 – 30
30 - 35
< 13
13 – 9
9 – 6
6 - 2
Normal Normal 35 - 45 2 s/d -2
Asidosis Ringan
Sedang
Berat
Sangat berat
45 – 50
50 – 55
55 - 62
> 62
-2 s/d -6
- 6 s/d -9
-9 s/d – 13
< - 13
 Lihat Kompensasi:
 Perubahan pH, PaCO2, SBE searah :tidak ada
kompensasi.
 3 SBE vs 5 PaCO2 (Kompensasi penuh).
29
Jenis kelainan Kelainan primer Kompensasi Target kompensasi
Asidosis respiratorik PaCO2 meningkat HCO3
- meningkat Akut: 1 mEq/L
setiap peningkatan
10 mm Hg PaCO2.
Kronik: 4 mEq/L.
Alkalosis
respiratorik
PaCO2 menurun HCO3
- menurun Akut: 2 mEq/L
setiap penurunan 10
mmHg PaCO2.
Kronik : 5 mEq/L
Asidosis metabolik HCO3
- menurun PaCO2 menurun 1.5[HCO3
-] + 8
Alkalosis metabolik HCO3
- meningkat PaCO2 meningkat 0,5 -1 mmHg setiap
kenaikan[HCO3
-]
dari normal
 Lihat klinis: analisis sesuai kasus.
31
 pH asam (asidosis).
 PaCO2 asam ( asidosis respiratorik).
 SBE asam (asidosis metabolik).
 Kompensasi tidak ada karena searah.
 Asidosis respiratorik (berat) dengan asidosis
metabolik (ringan).
 Lihat kasus.
32
 pH asam (asidosis).
 PaCO2 asam (asidosis respiratorik)
 SBE +7 mEq/L (alkalosis metabolik)
 Kompensasi ada: perubahan PaCO2 dan SBE tidak
searah.
 Besar kompensasi bila penuh:untuk kenaikan PaCO2
20 mmHg dibutuhkan SBE = 3/5 x 20 = 12 mEq/L.
Pada kasus SBE 7 jadi kompensasi tidak penuh.
 Kesimpulan: Asidosis respiratorik (berat) dengan
kompensasi alkalosis metabolik (sedang).
 Padankan dengan klinis
33
 Langkah 1: Lihat pH.
 Langkah 2: Rumus [0.1 : 12 : 6]
 0.1 pH
 12 PaCO2
 6 SBE
 Langkah 3: Lihat klinis.
34
 Contoh pH 7.2 :
 1. PaCO2 64 mm Hg dan BE 0 mEg/L.
 2. PaCO2 52 mm Hg dan BE - 6 mEg/L.
 3. PaCO2 40 mm Hg dan BE -12 mEg/L.
 4. PaCO2 28 mm Hg dan BE -18 mEg/L.
35
 Kenaikan PaCO2 =52-40 = 12.
 Setara dengan penurunan pH 0,1.
 Jadi pH = 7,4 - 0,1 = 7,3 (sesuai contoh).
 Kesimpulan: Asidosis respiratorik murni (pure
atau simple)
36
 Kenaikan PaCO2 =64-40 = 24.
 Setara dengan penurunan pH 0,2.
 Jadi pH = 7,4 - 0,2 = 7,2. (tdk sesuai contoh).
 Ada kompensasi (penambahan) pH :0,1 untuk
menjadi pH 7,3. Dari SBE +6.
 Kesimpulan asidosis respiratorik dengan
kompensasi alkalosis metabolik.
37
 Penurunan PaCO2 =40-28 = 12.
 Setara dengan kenaikan pH 0,1.
 Jadi pH = 7,4 + 0,1 = 7,5 (tdk sesuai contoh).
 pH contoh jauh lebih asam (7,3 vs 7,5) artinya
penyebab primer adalah asidosis metabolik
dengan kompensasi alkalosis respiratorik.
38
 Mencari penyebab (Unmeasured Anion)
 Hitung Anion Gap (corrected),
 Strong Ion Gap (SIG)
 Base Excess Gap (BEG)
39
40
Senjang anion meningkat Senjang anion normal
Asidosis laktat
Ketoasidosis
Uremia
Toksin (metanol, salisilat, glikol
etilen dan glikol propilen)
Diare
Gagal ginjal
Asidosis tubulus ginjal
Diare
Keracunan toluen
Hiperalimentasi
41
Asidosis metabolik AG meningkat
Asidosis AG normal
Na
K Cl
AG
HCO-
3
AG = 8 - 16
25
105
145
Normal
 
Na
K Cl
HCO-
3
AG
15
115 
145
= 15 (normal)
Na
K
Cl
HCO-
3
AG/
Other
anion
= 25 
15
105
(normal)
145
HCO3
- decreases and replaced by Cl- so
there is a Cl- shift :Eg. Diarrhea
HCO3
- decreases and replaced by anions
other than Cl so no Cl- shift: Eg.renal
failure and diabetic keto-acidosis
Asidosis metabolik
HCO3
- 
42
Na+
K+ 4
Ca++
Mg++
Cl-
HCO3
-
KATION ANION
SIDa
STRONG ION GAP
= [Na+] + [K+] + [Mg++] + [Ca++] - [Cl-] – [Lactate-]
Lactate
A-
= 12.2×pCO2/(10-pH )+10×[alb]×(0.123×pH–0.631) +[PO4
–]×(0.309×pH–0.469)
SIDe
SIG = SIDa – SIDe  Normal value = zero
Jika SIG > 0  terdapat
SIG
UA
Kellum JA, Kramer DJ, Pinsky MR ,J Crit Care 1995,10:51--55.
Kelainan asam
basa
HCO3
(mEq/L)
PaCO2
(mmHg)
SBE
(mEq/L)
Asidosis
metabolik
< 22 (1.5 x HCO3) + 8
atau
40 + SBE
< -5
Alkalosis
metabolik
> 26 (0.7 x HCO3) -24
atau
40 + (0.6 x SBE)
> +5
Asidosis
respiratorik akut
[(PaCO2 – 40)/10] + 24 > 45 0
Asidosis respira-
torik kronik
[(PaCO2 – 40)/3] + 24 > 45 0.4 x (PaCO2 – 40)
Alkalosis
repiratorik akut
24-[(40-PaCO2)/5] < 35 0
Alkalosis respira-
torik kronik
24-[(40 - PaCO2)/2] < 35 0.4 x (PaCO2-40)
♀, 6 bulan, BB 6.5 kg
KU : sesak napas 2 jam sebelum masuk rumah sakit
(SMRS)
RPD : Atresia bilier + sirosis hepatis sejak usia 3 bulan.
RPS : ISK 4 hari  antibiotik oral
PF : CM, sesak +, retraksi interkostal, FN 110/menit, FP
48/menit, suhu normal
Th/ : O2 nasal 2 liter /menit
Hasil AGD : pH 7,493 pCO2 26,5 pO2 215,6
HCO3 20,5, BE -3 mmol/L , saturasi 99,7%
Na 123 mEq/L K 1,3 mEq/L Cl 105 mEq/L.
 Anak laki-laki, usia 8 bulan, BB 6 kg, kejang 10 menit
SMRS, demam 1 hari. Riwayat VP shunt ec hidrosefalus
2 bulan sebelumnya. Kejang berhenti dengan pemberian
diazepam supositoria 5 mg. Pada pemeriksaan fisik
GCS 13, sesak, sesak, retraksi epigastrium dan nasal
cuping hidung, nadi 170/menit, isi cukup, napas
68/menit, suhu 40 C, saturasi 89% (tanpa oksigen), anak
spastic, terdapat spina bifida di daerah lumbosakral.
Oksigen diberikan 1 L/menit nasal kanul dan dilakukan
pemeriksaan AGD dengan hasil : 7,468 pCO2 20,5
mmHg pO2 72.3 mmHg HCO3 15 mmHg, BE -6.7
mmol/L saturasi 95%% Natrium 139 mEq/L Kalium
3,59 mEq/L Klorida 108 mEq/L.
 Anak laki-laki, 2 tahun, BB 10 kg, sesak napas 2 jam
SMRS. Pasien mengalami diare 7x/hari, cair lebih
banyak dari ampas, makan berkurang disertai dengan
demam yang tidak terlalu tinggi. Pada pemeriksaan fisik
anak lemah dan pucat, tidak menangis, TD 90/60
mmHg, nadi 148/menit, lemah, napas 44/menit, suhu 38
C, akral dingin dengan perfusi kurang. Pasien dipasang
oksigen nasal 2 L/menit dan di loading cairan 20 ml/kg
secepatnya. Pasca loading (total 40 ml/kg) pasien masih
terlihat sesak, dan dilakukan pemeriksaan analisis gas
darah dengan hasil : pH 7,037 pCO2 12,9 mmHg
pO2 153 mmHg HCO3 10 mmHg, BE -3 mmol/L
saturasi 94.5% Natrium 122,9 mEq/L Kalium 4,7
mEq/L Klorida 89 mEq/L.
48
Anion Gap (corrected)
AGcorrected=AG+0.25 (40–[albumin])
Na+
Ion+lain
K+
Cl-
HCO3
-
Protein
Sulfat,
Fosfat;
Anion organik
Anion tak
terukur
Anion Gap
49
50
 Whole blood buffer base (BB), defined as the sum of
bicarbonate [HCO3
-] & nonvolatile buffer anions (A-)
 The change in BB from "normal" was called delta BB (∆BB).
This change in BB was an expression of the non-respiratory
(metabolic) component of an acid-base disturbance.
51
Singer RB, Hastings AB: An improved clinical method for the estimation of disturbances of the
acid-base balance of human blood. Medicine (Baltimore) 1948; 27:223-242
Introduced the concept of buffer base [BB]
[BB] = [HCO3
-] + [A-]
This was the first approximation to base excess
52
[HCO
3
-
]
PCO2 = 80 40
20
pH
7.0 7.2 7.4 7.6 7.8
10
20
30
40
50
Asidosis
Metabolik
Negative value
Base deficit
Alkalosis
Metabolik
Positive value
Base excess
Base Excess/
Base Deficit
Normal
53
Na+
140
K+ 4
Ca++
Mg++
Cl-
100
HCO3
A-
Buffer base = SID = HCO3
- + A-
SID secara tidak langsung mengukur (HCO3
- and A-)
Singer & Hasting, 1948  delta Buffer base = BE
(expected bila pH = 7.4 and pCO2 = 40)
Perubahan pada [Na+], [Cl-] or [Alb-] dari normal akan
menyebabkan terjadinya base excess or deficit…
Cl-
112
A-
HCO3
-
BECl (-)
Buffer
Basea
Siggaard-Andersen O, Fogh-Andersen N:Acta Anaesthesiol Scand 39(Suppl107):123-128, 1995
Buffer Basea - Expected buffer base
BECl =
 BEG = SBE - CBE
 CBE = BESID + BEalb
 BESID = (Na - Cl) = 38.
 BEalb = 0,25 (42 - albumin g/dL).
54
D. A. Story, H. Morimatsu and R. Bellomo . British Journal of Anaesthesia, 2004, Vol. 92,
55
7.42 / 35 / 100 / -2 / 21 ;
(a) BE = - 2
(b) SID efect = (140-102) – 38 = 38 – 38 = 0
(c) Albumin effect
 0.25 (42 – 18) = 6
 UA = - 2 – [(0) + (6)] = - 8
Na 140; Cl 102; Alb 1.8
Menurut H-H  normal
CONTOH KASUS
 Langkah 1 : Grogono 1 atau 2.
 Langkah 2 :
 Apakah UA penyebab?.
a. AG : N : Hiperkloremik AM, Diare, ATN.
> N : UA : Laktat, keton, dll.
b. Laktat > N
Gangguan Sirkulasi: Syok, Hipovolemi, CO
Sirkulasi N: Keracunan biguanid,etilen glikol.
c. Gula darah dan keton.
Meningkat : DKA.
Normal : Starvation, keracunan alkohol.
d. Periksa fungsi ginjal : GGA.
56
 HAL 74, 3 baris dari bawah.
57
Nilai PAO2 juga tergantung dari tekanan barometer atmosfir (PB), tekanan parsial air di
alveolus (PH2O), fraksi oksigen inspirasi (FiO2), dan tekanan parsiel karbondioksida arteri
(~alveolus) dengan rumus:
PAO2  PB  PH2O
 FiO2  PaCO2 :0,8
 

More Related Content

What's hot

Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliAris Rahmanda
 
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
Analisis hubungan kategorik dengan numerik
Analisis hubungan kategorik dengan numerikAnalisis hubungan kategorik dengan numerik
Analisis hubungan kategorik dengan numerikfitrinysidik
 
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjlLaporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjlHMRojali
 
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi burukMateri iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi burukJoni Iswanto
 
POMR Diare akut 30-3-2022.pptx
POMR Diare akut 30-3-2022.pptxPOMR Diare akut 30-3-2022.pptx
POMR Diare akut 30-3-2022.pptxSyahrulAdzim
 
Menghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.pptMenghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.pptTYASLARASATI
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriDhian Khikmah
 
Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)adefelia_91
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1NajMah Usman
 

What's hot (20)

Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 
EKG
EKGEKG
EKG
 
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Analisis hubungan kategorik dengan numerik
Analisis hubungan kategorik dengan numerikAnalisis hubungan kategorik dengan numerik
Analisis hubungan kategorik dengan numerik
 
Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah DengueDemam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue
 
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjlLaporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
 
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi burukMateri iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
 
Presentasi dbd di yasinan
Presentasi dbd di yasinanPresentasi dbd di yasinan
Presentasi dbd di yasinan
 
Laporan mingguan igd
Laporan mingguan igdLaporan mingguan igd
Laporan mingguan igd
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
POMR Diare akut 30-3-2022.pptx
POMR Diare akut 30-3-2022.pptxPOMR Diare akut 30-3-2022.pptx
POMR Diare akut 30-3-2022.pptx
 
Menghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.pptMenghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.ppt
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
 
Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)
 
Latihan EKG Strip
Latihan EKG StripLatihan EKG Strip
Latihan EKG Strip
 
MATERI RABIES.pptx
MATERI RABIES.pptxMATERI RABIES.pptx
MATERI RABIES.pptx
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
 

Similar to AGD pengayaan.pptx

Aplikasi-SMART-PULMO-untuk-Interpretasi-Gangguan-Asam-Basa.pptx
Aplikasi-SMART-PULMO-untuk-Interpretasi-Gangguan-Asam-Basa.pptxAplikasi-SMART-PULMO-untuk-Interpretasi-Gangguan-Asam-Basa.pptx
Aplikasi-SMART-PULMO-untuk-Interpretasi-Gangguan-Asam-Basa.pptxRestuTriwulandani2
 
INTERPRETASI Analisa Gas Darah.ppt
INTERPRETASI Analisa Gas Darah.pptINTERPRETASI Analisa Gas Darah.ppt
INTERPRETASI Analisa Gas Darah.pptAbdulRahman805483
 
ANALISA GAS DARAH.pptx
ANALISA GAS DARAH.pptxANALISA GAS DARAH.pptx
ANALISA GAS DARAH.pptxharris681591
 
INTERPRETASI AGD PICU-2022.docx
INTERPRETASI AGD PICU-2022.docxINTERPRETASI AGD PICU-2022.docx
INTERPRETASI AGD PICU-2022.docxgiannugraha7
 
AGD Interpretasi_Yuyun D_Pel ICU.pdf
AGD Interpretasi_Yuyun D_Pel ICU.pdfAGD Interpretasi_Yuyun D_Pel ICU.pdf
AGD Interpretasi_Yuyun D_Pel ICU.pdfSonofZeus11
 
Rangkuman protab Interna.docx
Rangkuman protab Interna.docxRangkuman protab Interna.docx
Rangkuman protab Interna.docxbagas60
 
Keseimbangan asam basa
Keseimbangan asam basaKeseimbangan asam basa
Keseimbangan asam basayus rendra
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
asam basa henderson UNTUK KLINISSI1.pptx
asam basa henderson UNTUK KLINISSI1.pptxasam basa henderson UNTUK KLINISSI1.pptx
asam basa henderson UNTUK KLINISSI1.pptxslameticu117
 
374101247-Keseimbangan-Asam-Dan-Basa-Ppt.ppt
374101247-Keseimbangan-Asam-Dan-Basa-Ppt.ppt374101247-Keseimbangan-Asam-Dan-Basa-Ppt.ppt
374101247-Keseimbangan-Asam-Dan-Basa-Ppt.pptSonofZeus11
 
AGD Vera Hardjolukito.pdf
AGD Vera Hardjolukito.pdfAGD Vera Hardjolukito.pdf
AGD Vera Hardjolukito.pdfdianseptiany
 

Similar to AGD pengayaan.pptx (20)

Aplikasi-SMART-PULMO-untuk-Interpretasi-Gangguan-Asam-Basa.pptx
Aplikasi-SMART-PULMO-untuk-Interpretasi-Gangguan-Asam-Basa.pptxAplikasi-SMART-PULMO-untuk-Interpretasi-Gangguan-Asam-Basa.pptx
Aplikasi-SMART-PULMO-untuk-Interpretasi-Gangguan-Asam-Basa.pptx
 
INTERPRETASI Analisa Gas Darah.ppt
INTERPRETASI Analisa Gas Darah.pptINTERPRETASI Analisa Gas Darah.ppt
INTERPRETASI Analisa Gas Darah.ppt
 
asam basa I.ppt
asam basa I.pptasam basa I.ppt
asam basa I.ppt
 
ANALISA GAS DARAH.pptx
ANALISA GAS DARAH.pptxANALISA GAS DARAH.pptx
ANALISA GAS DARAH.pptx
 
AGD.ppt
AGD.pptAGD.ppt
AGD.ppt
 
465103874.ppt
465103874.ppt465103874.ppt
465103874.ppt
 
INTERPRETASI AGD PICU-2022.docx
INTERPRETASI AGD PICU-2022.docxINTERPRETASI AGD PICU-2022.docx
INTERPRETASI AGD PICU-2022.docx
 
AGD Interpretasi_Yuyun D_Pel ICU.pdf
AGD Interpretasi_Yuyun D_Pel ICU.pdfAGD Interpretasi_Yuyun D_Pel ICU.pdf
AGD Interpretasi_Yuyun D_Pel ICU.pdf
 
Rangkuman protab Interna.docx
Rangkuman protab Interna.docxRangkuman protab Interna.docx
Rangkuman protab Interna.docx
 
Analisa gas darah.pptx
Analisa gas darah.pptxAnalisa gas darah.pptx
Analisa gas darah.pptx
 
Keseimbangan asam basa
Keseimbangan asam basaKeseimbangan asam basa
Keseimbangan asam basa
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
asam basa henderson UNTUK KLINISSI1.pptx
asam basa henderson UNTUK KLINISSI1.pptxasam basa henderson UNTUK KLINISSI1.pptx
asam basa henderson UNTUK KLINISSI1.pptx
 
374101247-Keseimbangan-Asam-Dan-Basa-Ppt.ppt
374101247-Keseimbangan-Asam-Dan-Basa-Ppt.ppt374101247-Keseimbangan-Asam-Dan-Basa-Ppt.ppt
374101247-Keseimbangan-Asam-Dan-Basa-Ppt.ppt
 
Tkk2
Tkk2Tkk2
Tkk2
 
Tkik2
Tkik2Tkik2
Tkik2
 
Analisa gas darah
Analisa gas darahAnalisa gas darah
Analisa gas darah
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
AGD Vera Hardjolukito.pdf
AGD Vera Hardjolukito.pdfAGD Vera Hardjolukito.pdf
AGD Vera Hardjolukito.pdf
 
Nilai
NilaiNilai
Nilai
 

Recently uploaded

Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxREdy28
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...puskesmastambakaji
 
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptxSosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptxEkaAna1
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfnjwahidah
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]moratmaret503
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxAnonymous3RBNAX
 
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxKONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxErvi Suminar
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899moratmaret503
 

Recently uploaded (20)

Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptxSosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandunganKimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
 
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxKONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandunganKimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
 

AGD pengayaan.pptx

  • 1.
  • 2.  Dapat menganalisis gangguan keseimbangan asam-basa.  Dapat menentukan prioritas tatalaksana keseimbangan asam- basa 2
  • 3. pH [H+] Normal = 7.40 (7.35-7.45) Viable range = 6.80 - 7.80
  • 4.
  • 5. Respirasi Hiperventilasi Penurunan kekuatan otot nafas dan menyebabkan kelelahan otot Sesak Metabolik Peningkatan kebutuhan metabolisme Resistensi insulin Menghambat glikolisis anaerob Penurunan sintesis ATP Hiperkalemia Peningkatan degradasi protein Otak Penghambatan metabolisme dan regulasi volume sel otak Koma Kardiovaskular Gangguan kontraksi otot jantung Dilatasi Arteri,konstriksi vena, dan sentralisasi volume darah Peningkatan tahanan vaskular paru Penurunan curah jantung, tekanan darah arteri, dan aliran darah hati dan ginjal Sensitif thd reentrant arrhythmia dan penurunan ambang fibrilasi ventrikel Menghambat respon kardiovaskular terhadap katekolamin
  • 6. Kardiovaskular Konstriksi arteri Penurunan aliran darah koroner Penurunan ambang angina Predisposisi terjadinya supraventrikel dan ventrikel aritmia yg refrakter Respirasi Hipoventilasi yang akan menjadi hiperkarbi dan hipoksemia Metabolic Stimulasi glikolisis anaerob dan produksi asam organik Hipokalemia Penurunan konsentrasi Ca terionisasi plasma Hipomagnesemia and hipophosphatemia Otak Penurunan aliran darah otak Tetani, kejang, lemah delirium dan stupor
  • 7. 7  Ventilasi  Oksigenasi  Keseimbangan Asam-basa
  • 9. 9  PaCO2 = normal : eukapnia.  PaCO2 > normal : hiperkapnia (hipoventilasi).  PaCO2 < normal : hipokapnia (hiperventilasi).
  • 10. 10  PaO2 kurang dari normal : hipoksemia.  P(A-a)O2 > 25 : Gangguan difusi (kecuali dengan oksigen 100%).
  • 11. pH = 6.1 + log [HCO3 -]  pCO2 GINJAL PARU BASA ASAM CO2 HCO3 HCO3 CO2 Kompensasi Normal Normal
  • 12. 15 10 7.1 7.2 7.3 7.4 20 25 30 35 40 7.0 7.5 7.6 7.7 7.8 pH HCO3 - Plasma mEq/L Isopleth PCO2 40 mmHg Garis buffer B A C D Grafik Davenport, A, alkalosis metabolik. B, asidosis metabolik. C ,asidosis respiratorik. D, alkalosis respiratorik.
  • 13.  Astrup.  Nilai Normal:  pH 7,35 – 7,45.  PaCO2 35 – 45 mm Hg  PaO2 70 – 100 mm Hg  SaO2 (saturasi oksigen arteri) 93 – 98%  Base Excess (BE) -2 s/d 2 mEq/L
  • 14.  Ventilasi.  Oksigenisasi.  Keseimbangan asam-basa
  • 15. Intepretasi hasil PaCO2 terhadap status ventilasi PaCO2 Darah Status Ventilasi >45 mmHg Hiperkapnia Hipoventilasi 35-45 mmHg Eukapnia Normal < 35 mmHg Hipokapnia Hiperventilasi
  • 16.  PaO2 kurang dari normal : hipoksemia.  P(A-a)O2 > 25 : Gangguan difusi (kecuali dengan oksigen 100%). 16
  • 17. Tabel 2. Daftar kemungkinan penyebab hipoksemia. Penyebab PaO2 P(A-a)O2 SaO2 CaO2 Respiratorik: Pirau kanan Š kiri. Imbalans ventilasi-perfusi. Gangguan difusi. Hipoventilasi Turun Turun Turun Turun Naik Naik Naik Normal Turun Turun Turun Turun Turun Turun Turun Turun Nonrespiratorik: Pirau kanan-kiri. Dataran tinggi Ruang hampa udara Anemia. Keracunan CO. Methemoglobinemia Turun Turun Turun Normal Normal Normal Naik Normal Normal Normal Normal Normal Turun Turun Turun Turun Turun Turun Turun Turun Turun Turun Turun Turun
  • 18.  pH < 7.35 : asidosis.  pH > 7.45 : alkalosis  PaCO2 : respiratorik.  > Normal: asidosis.  < Normal: alkalosis  BE/SBE/(HCO3 - ): metabolik.  Negatif (< normal): asidosis.  Positif (> normal): alkalosis.
  • 19. pH PaCO2 HCO3 - BE Asidosis Respiratorik   N N Alkalosis Respiratorik   N N Asidosis Metabolik  N   Alkalosis Metabolik  N  
  • 20. pH PaCO2 HCO3 - BE Asidosis Respiratorik dg kompensasi sebagian     Alkalosis Respiratorik dg kompensasi sebagian     Asidosis Metabolik dg kompensasi sebagian     Alkalosis Metabolik dg kompensasi sebagian    
  • 21. pH PaCO2 HCO3 - BE Asidosis Respiratorik dg kompensasi penuh N    Alkalosis Respiratorik dg kompensasi penuh N    Asidosis Metabolik dg kompensasi penuh N    Alkalosis Metabolik dg kompensasi penuh N   
  • 22. DISORDER pH PRIMER RESPON KOMPENSASI ASIDOSIS METABOLIK  HCO3-  pCO2  ALKALOSIS METABOLIK  HCO3-  pCO2  ASIDOSIS RESPIRATORI  pCO2  HCO3-  ALKALOSIS RESPIRATORI  pCO2  HCO3- 
  • 23.
  • 24.  Langkah 1 : Lihat pH.  Langkah 2 : Lihat PaCO2.  Langkah 3 : Lihat SBE  Langkah 4 : Lihat berat ringan (PaCO2 atau SBE).  Langkah 5 : Lihat Kompensasi.  Langkah 6 : Lihat klinis. 24
  • 25.  Lihat pH:  < 7.35 : asam (asidosis)  > 7.45 : basa (alkalosis) 25
  • 26.  Lihat PaCO2 (Respiratorik)  Apakah perubahan sesuai arah pH.  Bila PaCO2 asam (>45 mmHg) dan pH menurun : Asidosis respiratorik.  Bila PaCO2 basa (<35 mmHg) dan pH naik : Alkalosis respiratorik. 26
  • 27.  Lihat SBE (Metabolik).  Apakah perubahan sesuai arah pH.  SBE negatif, pH turun : Asidosis metabolik.  SBE positif, ph naik : Alkalosis metabolik. 27
  • 28.  Lihat berat ringan kelainan. 28 Gangguan Derajat PaCO2 (mm Hg) SBE (mEq/L) Alkalosis Sangat berat Berat Sedang Ringan < 18 18 – 25 25 – 30 30 - 35 < 13 13 – 9 9 – 6 6 - 2 Normal Normal 35 - 45 2 s/d -2 Asidosis Ringan Sedang Berat Sangat berat 45 – 50 50 – 55 55 - 62 > 62 -2 s/d -6 - 6 s/d -9 -9 s/d – 13 < - 13
  • 29.  Lihat Kompensasi:  Perubahan pH, PaCO2, SBE searah :tidak ada kompensasi.  3 SBE vs 5 PaCO2 (Kompensasi penuh). 29
  • 30. Jenis kelainan Kelainan primer Kompensasi Target kompensasi Asidosis respiratorik PaCO2 meningkat HCO3 - meningkat Akut: 1 mEq/L setiap peningkatan 10 mm Hg PaCO2. Kronik: 4 mEq/L. Alkalosis respiratorik PaCO2 menurun HCO3 - menurun Akut: 2 mEq/L setiap penurunan 10 mmHg PaCO2. Kronik : 5 mEq/L Asidosis metabolik HCO3 - menurun PaCO2 menurun 1.5[HCO3 -] + 8 Alkalosis metabolik HCO3 - meningkat PaCO2 meningkat 0,5 -1 mmHg setiap kenaikan[HCO3 -] dari normal
  • 31.  Lihat klinis: analisis sesuai kasus. 31
  • 32.  pH asam (asidosis).  PaCO2 asam ( asidosis respiratorik).  SBE asam (asidosis metabolik).  Kompensasi tidak ada karena searah.  Asidosis respiratorik (berat) dengan asidosis metabolik (ringan).  Lihat kasus. 32
  • 33.  pH asam (asidosis).  PaCO2 asam (asidosis respiratorik)  SBE +7 mEq/L (alkalosis metabolik)  Kompensasi ada: perubahan PaCO2 dan SBE tidak searah.  Besar kompensasi bila penuh:untuk kenaikan PaCO2 20 mmHg dibutuhkan SBE = 3/5 x 20 = 12 mEq/L. Pada kasus SBE 7 jadi kompensasi tidak penuh.  Kesimpulan: Asidosis respiratorik (berat) dengan kompensasi alkalosis metabolik (sedang).  Padankan dengan klinis 33
  • 34.  Langkah 1: Lihat pH.  Langkah 2: Rumus [0.1 : 12 : 6]  0.1 pH  12 PaCO2  6 SBE  Langkah 3: Lihat klinis. 34
  • 35.  Contoh pH 7.2 :  1. PaCO2 64 mm Hg dan BE 0 mEg/L.  2. PaCO2 52 mm Hg dan BE - 6 mEg/L.  3. PaCO2 40 mm Hg dan BE -12 mEg/L.  4. PaCO2 28 mm Hg dan BE -18 mEg/L. 35
  • 36.  Kenaikan PaCO2 =52-40 = 12.  Setara dengan penurunan pH 0,1.  Jadi pH = 7,4 - 0,1 = 7,3 (sesuai contoh).  Kesimpulan: Asidosis respiratorik murni (pure atau simple) 36
  • 37.  Kenaikan PaCO2 =64-40 = 24.  Setara dengan penurunan pH 0,2.  Jadi pH = 7,4 - 0,2 = 7,2. (tdk sesuai contoh).  Ada kompensasi (penambahan) pH :0,1 untuk menjadi pH 7,3. Dari SBE +6.  Kesimpulan asidosis respiratorik dengan kompensasi alkalosis metabolik. 37
  • 38.  Penurunan PaCO2 =40-28 = 12.  Setara dengan kenaikan pH 0,1.  Jadi pH = 7,4 + 0,1 = 7,5 (tdk sesuai contoh).  pH contoh jauh lebih asam (7,3 vs 7,5) artinya penyebab primer adalah asidosis metabolik dengan kompensasi alkalosis respiratorik. 38
  • 39.  Mencari penyebab (Unmeasured Anion)  Hitung Anion Gap (corrected),  Strong Ion Gap (SIG)  Base Excess Gap (BEG) 39
  • 40. 40 Senjang anion meningkat Senjang anion normal Asidosis laktat Ketoasidosis Uremia Toksin (metanol, salisilat, glikol etilen dan glikol propilen) Diare Gagal ginjal Asidosis tubulus ginjal Diare Keracunan toluen Hiperalimentasi
  • 41. 41 Asidosis metabolik AG meningkat Asidosis AG normal Na K Cl AG HCO- 3 AG = 8 - 16 25 105 145 Normal   Na K Cl HCO- 3 AG 15 115  145 = 15 (normal) Na K Cl HCO- 3 AG/ Other anion = 25  15 105 (normal) 145 HCO3 - decreases and replaced by Cl- so there is a Cl- shift :Eg. Diarrhea HCO3 - decreases and replaced by anions other than Cl so no Cl- shift: Eg.renal failure and diabetic keto-acidosis Asidosis metabolik HCO3 - 
  • 42. 42 Na+ K+ 4 Ca++ Mg++ Cl- HCO3 - KATION ANION SIDa STRONG ION GAP = [Na+] + [K+] + [Mg++] + [Ca++] - [Cl-] – [Lactate-] Lactate A- = 12.2×pCO2/(10-pH )+10×[alb]×(0.123×pH–0.631) +[PO4 –]×(0.309×pH–0.469) SIDe SIG = SIDa – SIDe  Normal value = zero Jika SIG > 0  terdapat SIG UA Kellum JA, Kramer DJ, Pinsky MR ,J Crit Care 1995,10:51--55.
  • 43. Kelainan asam basa HCO3 (mEq/L) PaCO2 (mmHg) SBE (mEq/L) Asidosis metabolik < 22 (1.5 x HCO3) + 8 atau 40 + SBE < -5 Alkalosis metabolik > 26 (0.7 x HCO3) -24 atau 40 + (0.6 x SBE) > +5 Asidosis respiratorik akut [(PaCO2 – 40)/10] + 24 > 45 0 Asidosis respira- torik kronik [(PaCO2 – 40)/3] + 24 > 45 0.4 x (PaCO2 – 40) Alkalosis repiratorik akut 24-[(40-PaCO2)/5] < 35 0 Alkalosis respira- torik kronik 24-[(40 - PaCO2)/2] < 35 0.4 x (PaCO2-40)
  • 44. ♀, 6 bulan, BB 6.5 kg KU : sesak napas 2 jam sebelum masuk rumah sakit (SMRS) RPD : Atresia bilier + sirosis hepatis sejak usia 3 bulan. RPS : ISK 4 hari  antibiotik oral PF : CM, sesak +, retraksi interkostal, FN 110/menit, FP 48/menit, suhu normal Th/ : O2 nasal 2 liter /menit Hasil AGD : pH 7,493 pCO2 26,5 pO2 215,6 HCO3 20,5, BE -3 mmol/L , saturasi 99,7% Na 123 mEq/L K 1,3 mEq/L Cl 105 mEq/L.
  • 45.  Anak laki-laki, usia 8 bulan, BB 6 kg, kejang 10 menit SMRS, demam 1 hari. Riwayat VP shunt ec hidrosefalus 2 bulan sebelumnya. Kejang berhenti dengan pemberian diazepam supositoria 5 mg. Pada pemeriksaan fisik GCS 13, sesak, sesak, retraksi epigastrium dan nasal cuping hidung, nadi 170/menit, isi cukup, napas 68/menit, suhu 40 C, saturasi 89% (tanpa oksigen), anak spastic, terdapat spina bifida di daerah lumbosakral. Oksigen diberikan 1 L/menit nasal kanul dan dilakukan pemeriksaan AGD dengan hasil : 7,468 pCO2 20,5 mmHg pO2 72.3 mmHg HCO3 15 mmHg, BE -6.7 mmol/L saturasi 95%% Natrium 139 mEq/L Kalium 3,59 mEq/L Klorida 108 mEq/L.
  • 46.  Anak laki-laki, 2 tahun, BB 10 kg, sesak napas 2 jam SMRS. Pasien mengalami diare 7x/hari, cair lebih banyak dari ampas, makan berkurang disertai dengan demam yang tidak terlalu tinggi. Pada pemeriksaan fisik anak lemah dan pucat, tidak menangis, TD 90/60 mmHg, nadi 148/menit, lemah, napas 44/menit, suhu 38 C, akral dingin dengan perfusi kurang. Pasien dipasang oksigen nasal 2 L/menit dan di loading cairan 20 ml/kg secepatnya. Pasca loading (total 40 ml/kg) pasien masih terlihat sesak, dan dilakukan pemeriksaan analisis gas darah dengan hasil : pH 7,037 pCO2 12,9 mmHg pO2 153 mmHg HCO3 10 mmHg, BE -3 mmol/L saturasi 94.5% Natrium 122,9 mEq/L Kalium 4,7 mEq/L Klorida 89 mEq/L.
  • 47.
  • 48. 48 Anion Gap (corrected) AGcorrected=AG+0.25 (40–[albumin]) Na+ Ion+lain K+ Cl- HCO3 - Protein Sulfat, Fosfat; Anion organik Anion tak terukur Anion Gap
  • 49. 49
  • 50. 50
  • 51.  Whole blood buffer base (BB), defined as the sum of bicarbonate [HCO3 -] & nonvolatile buffer anions (A-)  The change in BB from "normal" was called delta BB (∆BB). This change in BB was an expression of the non-respiratory (metabolic) component of an acid-base disturbance. 51 Singer RB, Hastings AB: An improved clinical method for the estimation of disturbances of the acid-base balance of human blood. Medicine (Baltimore) 1948; 27:223-242 Introduced the concept of buffer base [BB] [BB] = [HCO3 -] + [A-] This was the first approximation to base excess
  • 52. 52 [HCO 3 - ] PCO2 = 80 40 20 pH 7.0 7.2 7.4 7.6 7.8 10 20 30 40 50 Asidosis Metabolik Negative value Base deficit Alkalosis Metabolik Positive value Base excess Base Excess/ Base Deficit Normal
  • 53. 53 Na+ 140 K+ 4 Ca++ Mg++ Cl- 100 HCO3 A- Buffer base = SID = HCO3 - + A- SID secara tidak langsung mengukur (HCO3 - and A-) Singer & Hasting, 1948  delta Buffer base = BE (expected bila pH = 7.4 and pCO2 = 40) Perubahan pada [Na+], [Cl-] or [Alb-] dari normal akan menyebabkan terjadinya base excess or deficit… Cl- 112 A- HCO3 - BECl (-) Buffer Basea Siggaard-Andersen O, Fogh-Andersen N:Acta Anaesthesiol Scand 39(Suppl107):123-128, 1995 Buffer Basea - Expected buffer base BECl =
  • 54.  BEG = SBE - CBE  CBE = BESID + BEalb  BESID = (Na - Cl) = 38.  BEalb = 0,25 (42 - albumin g/dL). 54 D. A. Story, H. Morimatsu and R. Bellomo . British Journal of Anaesthesia, 2004, Vol. 92,
  • 55. 55 7.42 / 35 / 100 / -2 / 21 ; (a) BE = - 2 (b) SID efect = (140-102) – 38 = 38 – 38 = 0 (c) Albumin effect  0.25 (42 – 18) = 6  UA = - 2 – [(0) + (6)] = - 8 Na 140; Cl 102; Alb 1.8 Menurut H-H  normal CONTOH KASUS
  • 56.  Langkah 1 : Grogono 1 atau 2.  Langkah 2 :  Apakah UA penyebab?. a. AG : N : Hiperkloremik AM, Diare, ATN. > N : UA : Laktat, keton, dll. b. Laktat > N Gangguan Sirkulasi: Syok, Hipovolemi, CO Sirkulasi N: Keracunan biguanid,etilen glikol. c. Gula darah dan keton. Meningkat : DKA. Normal : Starvation, keracunan alkohol. d. Periksa fungsi ginjal : GGA. 56
  • 57.  HAL 74, 3 baris dari bawah. 57 Nilai PAO2 juga tergantung dari tekanan barometer atmosfir (PB), tekanan parsial air di alveolus (PH2O), fraksi oksigen inspirasi (FiO2), dan tekanan parsiel karbondioksida arteri (~alveolus) dengan rumus: PAO2  PB  PH2O  FiO2  PaCO2 :0,8  