3. 1. Abnormalitas pertukaran gas
o Penyakit paru akut dan kronis
o Gagal nafas akut
o Penyakit jantung
o Pemeriksaan keadaan pulmoner (rest dan exercise)
o Gangguan tidur
2. Gangguan asam basa
o Asidosis metabolik
o Alkalosis metabolik
Indikasi Analisa Gas Darah
4. 1. pH
o Asam : senyawa yang dapat mendonorkan ion hydrogen (H+)/proton
o Basa: senyawa yang melepaskan ion hydroxyl (OH-)
o Pengaturan asam dan basa diatur oleh ion hydrogen (H+) dalam tubuh
Peningkatan konsentrasi ion H+ : Asidosis
Penurunan konsentrasi ion H+ : Alkalosis
o pH adalah konsentrasi ion H+ yang di nyatakan dengan persamaan :
pH= -log [H+], ion H+ satuannya mol/L.
Berdasarkan rumus , dapat diartikan:
Asidosis : pH rendah
Alkalosis : pH tinggi
5. Nilai Normal : 7,35-7,45
Nilai kritis : < 7,25 atau >7,55
pH <7,35 : Asidosis
pH >7,45 : Alkalosis
Interpretasi hasil pH
6. Manifestasi Klinis pH darah
● pH akan menurun dalam keadaan asidemia (peningkatan pembentukan
asam)
● pH meningkat dalam keadaan alkalemia (kehilangan asam)
● Bila melakukan evaluai nilai pH, sebaiknya PCO2 dan HCO3 diketahui
juga untuk memperkirakan komponen pernafasan atau metabolik yang
mempengaruhi status asam basa.
7. o PCO2 : desakan/tekanan yang dihasilkan oleh gas CO2
terlarut dalam darah.
o PCO2 hanya dipengaruhi oleh pernapasan/paru-paru
o Konsentrasi CO2 pada aliran darah memainkan peran
penting dalam menjaga pH stabil dan membantu tubuh
untuk mengetahui seberapa sering kita perlu bernapas.
2. TEKANAN PARSIAL KARBON DIOKSIDA
(PCO2)
8. Interpretasi Hasil pCO2
Nila normal PCO2
35 - 45 mmHg.
Hiperventilasi
PCO2 < 35 mmHg
Hipoventilasi
PCO2 > 45 mmHg
Nilai Kritis : < 20 mmHg dan > 60 mgHg
9. Manivestasi Klinis PCO2
● Penurunan nilai PCO2:
o Hipoksia
o Anxiety/nervousness
o emboli paru
o Disorientasi, dll
● Peningkatan nilai PCO2 ::
o gangguan paru
o penurunan fungsi pusat pernafasan.
o Disritmia jantung
o Perubahan warna kulit menjadi kebiruan akibat hipoksia, dll
● Biasanya penurunan 1 mEq HCO3 akan menurunkan tekanan
PCO2 sebesar 1,3 mmHg.
10. Manivestasi Klinis PCO2
● Asidosis respiratorik : PH turun PCO2 naik
Keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam
darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang
lambat.
Penyebab :paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida secara
adekuat.
Seperti: Bronkitis kronis, Pneumonia berat, Edema pulmoner, Asma
● Alkaliosis Respiratorik : PH naik PCO2 turun
Keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan
dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
Penyebab : Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang
menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari
aliran darah.
Seperti: kecemasan, rasa nyeri, sirosis hati, kadar oksigen darah yang
rendah, demam, overdosis aspirin
11. 3. ION BIKARBONAT (HCO3)
Secara tradisional berdasarkan persamaan Henderson-
Hasselbalch (H-H) di bawah ini
pH = pK x log [HCO3 - /(0,03 x PaCO2)]
Dipakai sebagai penafsir asidosis/alkalosis metabolik
Bila kadar ion bikarbonat menurun : asidosis
Bila kadar ion bikarbonat meningkat : alkalosis
12. Nilai Normal : 22-28 mmol/L
● Penurunan kadar HCO3 : Asidosis
● Peningkatan kadar HCO3 : Alkalosis
Interpretasi hasil HCO3
13. Manivestasi Klinis HCO3
● Peningkatan bikarbonat menunjukan asidosis
respiratori akibat penurunan ventilasi
● Penurunan bikarbonat menunjukan adanya alkalosis
respiratori (akibat Peningkatan ventilasi alveolar dan
pelepasan CO2 dan air) atau adanya asidosis
metabolik (akibat akumulasi asam tubuh atau
hilangnya bikarbonat dari cairan ekstraseluler).
14. 4. BASE EXCESS (BE)
Jumlah asam atau basa yang ditambahkan ke dalam 1 liter darah
/cairan ekstraseluler pada suhu 37°C, pCO2 40 mmHg dan SO2
100%, tujuannya agar pH kembali 7,4
15. Nilai Normal : (-2) sampai (+2)
● BE>2 : Alkalosis metabolik
● BE<-2 : Asidosis metabolis
Interpretasi hasil BE
16. 5. TEKANAN OKSIGEN (pO2)
• PO2 adalah Pengukuran tekanan O2 yang larut dalam darah.
• O2 yang terikat Hemoglobin tidak mempunyai tekanan, tetapi O2 yang
terlarut dalam plasma mempunyai desakan/tekanan yang dapat diukur dan
dikatahui sebagai PO2.
• Tujuannya :
Mengevaluasi seberapa efektif paru-paru memberikan oksigen
kedarah.
Memberikan petunjuk cukup atau tidaknya oksigenisasi darah arteri,
sehingga dapat diketahui keadaan O2 dan metabolisme selnya.
17. Nilai Normal : 80-100 mmHg
• PO2 <60 mmHg : pemberian oksigen tambahan
• PO2 > 100 mmHg : tekanan oksigen yang
berlebih
Interpretasi hasil pO2
18. Manifestasi Klinik pO2
1. Hipoksemia
Hipoksemia adalah kondisi penurunan tekanan parsial dalam darah (PO2).
Hipoksemia dibedakan menjadi:
• Hipoksemia ringan : PO2 60-79 mmHg dan SO2 90-94%.
• Hipoksemia sedang :PO2 40-60 mmHg dan SO2 75-89%
• Hipoksemia berat :PO2 kurang dari 40 mmHg dan SO2 kurang dari 75%
2. Hiperoksemia
Hiperoksemia adalah kondis peningkatan tekanan parsial dalam darah secara berlebih.
Penyebab kematian pada neonatus, infark
19. 6. SATURASI OKSIGEN (SO2)
Saturasi oksigen (SO2) adalah persentase dari
hemoglobin pada aliran darah yang mengikat oksigen.
Fungsi:
Menstabilkan tekanan darah
Meningkatkan daya ingat dan kecerdasan otak
Mencegah berbagai penyakit
Meningkatkan metabolisme
Memperkuat jantung dan sistem kekebalan tubuh
Mengurangi racun dalam darah
21. Manifestasi Klinik SO2
Hipoksemia
• Kadar oksigen dalam darah yang rendah : <80 mmHg.
• Penyebab:
Masalah jantung
Anemia
Keracunan sianida
22. INTERPRETASI HASIL ANALISA GAS DARAH
1. Tentukan pH,
o pH < 7,35 berarti asidosis
o pH > 7,45 berarti alkalosis
2. Tentukan pCO2 (pCO2 merupakan komponen respirasi,)
o pH menurun, pCO2 meningkat artinya asidosis respiratorik
o pH meningkat, pCO2 menurun artinya alkalosis respiratorik
3. Tentukan HCO3- (HCO3- merupakan komponen metabolik)
o pH menurun, HCO3- menurun artinya asidosis metabolik
o pH meningkat, HCO3- meningkat artinya alkalosis metabolik
23. INTERPRETASI HASIL ANALISA GAS DARAH
4. Tentukan primer dan sekunder (Lihat nilai pCO2 dan HCO3-)
yang sama interpretasi dengan pH adalah yang primer. Contoh pH
7,56 (alkalosis), pCO2 18 (alkalosis), HCO3- 20 (asidosis), maka
interpretasi adalah alkalosis respiratorik.
5. Nilai pCO2 atau HCO3- yang berlawanan dengan pH adalah
komponen kompensasi.
Contoh pH 7,56 (alkalosis), pCO2 18 (alkalosis), HCO3- 20
(asidosis), maka interpretasi adalah alkalosis respiratorik dengan
kompensasi asidosis metabolik.