kita akan mempelajari tentang Surveilans Epidemiologi.
Pada bab awal telah dijelaskan bahwa Epidemiologi merupakan suatu studi tentang distribusi dan determinan terkait permasalahan kesehatan di daerah tertentu atau kejadian yang spesifik dalam suatu populasi dan aplikasi penelitian ini yakni sebagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan permasalahan kesehatan (4) Ahli epidemiologi tidak hanya berfokus pada permasalahan yang terkait dengan kematian, penyakit dan kecacatan saja, tetapi juga pada isu kesehatan positif yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada suatu negara. Salah satunya adalah surveilans epidemiologi,
Lalu, apa yang dimaksud dengan surveilans ? Dan apa kaitannya dengan pencegahan penyakit ? Kita akan memahaminya pada sesi ini.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Surveilans merupakan suatu proses yang sistematik meliputi pengumpulan, pemeriksaan, analisis data serta diseminasi informasi pada waktu dan orang yang tepat sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan.
menurut WHO, surveilans merupakan ciri penting dalam praktik epidemiologi. Keutamaan dari kegiatan monitoring terhadap fakta adalah merupakan suatu proses dan berkelanjutan dimana monitoring merupakan kegiatan berselang dan tidak disengaja.
kita akan mempelajari tentang Surveilans Epidemiologi.
Pada bab awal telah dijelaskan bahwa Epidemiologi merupakan suatu studi tentang distribusi dan determinan terkait permasalahan kesehatan di daerah tertentu atau kejadian yang spesifik dalam suatu populasi dan aplikasi penelitian ini yakni sebagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan permasalahan kesehatan (4) Ahli epidemiologi tidak hanya berfokus pada permasalahan yang terkait dengan kematian, penyakit dan kecacatan saja, tetapi juga pada isu kesehatan positif yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada suatu negara. Salah satunya adalah surveilans epidemiologi,
Lalu, apa yang dimaksud dengan surveilans ? Dan apa kaitannya dengan pencegahan penyakit ? Kita akan memahaminya pada sesi ini.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Surveilans merupakan suatu proses yang sistematik meliputi pengumpulan, pemeriksaan, analisis data serta diseminasi informasi pada waktu dan orang yang tepat sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan.
menurut WHO, surveilans merupakan ciri penting dalam praktik epidemiologi. Keutamaan dari kegiatan monitoring terhadap fakta adalah merupakan suatu proses dan berkelanjutan dimana monitoring merupakan kegiatan berselang dan tidak disengaja.
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian bencana
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian bencana
Menjelaskan definisi PHEIC, Karantina kesehatan, dasar hukum/regulasi, latar belakang Indonesia perlu ikut dalam PHEIC,, implementasi IHR 205 dan lain sebagainya
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
juknisDinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan cakupan program setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur cq Sub Subtansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai format dalam Lampiran. Untuk meningkatkan kemampuan pendamping dalam pendampingan
>> Materi:
Strategi komunikasi pendampingan menggunakan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) >> tenaga Promkes
Cara pengukuran antropometri dan aplikasi Buaian >> tenaga Gizi
Cara menentukan ibu hamil anemia >> Bidan
Pelaksanaan skrining TBC terhadap ibu hamil (e-Tibi) >> PJ program TBC
Pelaksanaan skrining Penyakit Tidak Menular pada ibu hamil (Hipertensi = e-Desi) 🡪PJ Program Hipertensi
>> Sasaran: 100 orang kader pendamping
2. LATAR BELAKANG
• Peristiwa kesehatan termasuk kematian dan kejadian penyakit baik yang
menular maupun yang tidak menular, akan berubah dari waktu ke waktu
tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya.
• Untuk mencegah berkembangnya kejadian kematian & kesakitan menjadi
peristiwa diluar kendali atau menjadi masalah kesehatan masyarakat,
diperlukan penetapan ukuran dimana suatu peristiwa dianggap normal
atau sudah melebihi keadaan normal.
• Untuk itu para ahli kesmas khususnya epidemiolog mengklasifikasikan
peristiwa kesakitan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), Wabah, Endemi,
dan Pandemi.
• Untuk peristiwa/kejadian kesakitan atau kematian yang tergolong normal,
penanganannya dilakukan dengan prosedur biasa; sedangkan untuk
kejadian-kejadian yang melebihi keadaan normal, penanganannya
dilakukan dengan prosedur tertentu.
• Untuk mengetahui peristiwa kesakitan/kematian masuk dalam klasifikasi
yang mana, maka diperlukan kegiatan Surveilans Epidemiologi
3. PENGERTIAN
1. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI :
Adalah kegiatan pengumpulan data tentang distribusi dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian/ peristiwa
kesakitan, kematian,dan kesehatan lainnya pada kelompok
penduduk tertentu untuk kemudian dilakukan pengolahan,
analisis, dan penyebarluasan, yang dilakukan secara terus
menerus untuk kepentingan penanggulangannya.
2. AKTIFITAS PENTING SURVAILANS :
a. Pengumpulan data epidemiologi secara sistematis.
b. Pengolahan, analisa dan interpretasi data
agar menghasilkan informasi epidemiologi.
c. Penggunaan informasi untuk menentukan tindakan
perbaikan yang perlu dilakukan atau peningkatan
program dalam menyelesaikan masalah.
4. PENGERTIAN
Kegunaan Surveilans Epidemiologi :
1. Identifikasi, investigasi, serta penanggulangan KLB
atauWabah sekaligus mencegah terulang.
2. Identifikasi kelompok risiko tinggi.
3. Menetapkan prioritas penanggulangan
penyakit.
4. Evaluasi keberhasilan program.
5. Memonitor kecenderungan (trends) penyakit,
kematian, atau peristiwa kesehatan lain.
5. SUMBER DATA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
1. Sumber data utama surveilans epidemiologi :
• Laporan KLB/wabah dan hasil penyelidikan KLB.
• Data epidemiologi KLB dan upaya penanggulangannya.
• Surveilans terpadu penyakit berbasis KLB.
• Sistem peringatan dini KLB di rumah sakit.
2. Sumber data lain :
• Data surveilans terpadu penyakit
• Data surveilans khusus penyakit berpotensi KLB.
• Data cakupan program.
• Data lingkungan pemukiman dan perilaku, pertanian,
meteorologi geofisika.
• Informasi masyarakat sebagai laporan kewaspadaan KLB.
• Data lain terkait.
6. BEBERAPA ISTILAH
WABAH
Adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular
dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat
secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim, pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan mala
petaka (UU No.4 tahun 1984).
Catatan :
Dari pengertian tersebut jelas bahwa Wabah hanya digunakan untuk
peristiwa/ kejadian penyakit menular.
Menteri Kesehatan RI menetapkan jenis penyakit yang dapat
menimbulkan wabah.
Menteri Kesehatan RI menetapkan dan mencabut penetapan daerah
dalam wilayah Indonesia sebagai daerah terjangkit wabah.
7. EPIDEMI :
Terjadinya kasus-kasus dengan sifat-sifat yg sama
pada sekelompok manusia pada suatu area
geografis
tertentu dengan efek yang nyata pada
masyarakat
lebih dari insidens yg normal
PANDEMI :
Terjadinya epidemi yang mengenai penduduk
beberapa negara atau benua
ENDEMI :
Keadaan dimana penyakit atau penyebab
penyakit
tertentu secara terus menerus tetap ada dalam
8. Kejadian Luar Biasa (KLB)
Adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada
suatu daerah dalam suatu kurun waktu tetentu (Permenkes
RI No.560/Menkes/Per/VIII/1989).
Catatan :
Dari batasan tersebut diatas jelas bahwa KLB tidak hanya
terbatas pada penyakit menular saja, akan tetapi juga
pada penyakit yang tidak menular.
Pemerintah daerah yang menetapkan dan bertanggung
jawab terjadinya KLB
KLB penyakit menular merupakan indikasi
ditetapkannya suatu daerah menjadi suatu wabah, atau
dapat berkembang menjadi wabah
9. KRITERIA KERJA KLB
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal.
Contoh : saat ini di Indonesia belum ada Penyakit Yellow Fever, apabila suatu saat
terjadi penyakit Yellow Fever (walaupun hanya 1 kasus), maka saat itu di
Indonesia dikatakan KLB Yellow Fever.
2. Peningkatan kejadian penyakit atau kematian secara terus menerus selama
3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakit (jam,hari,mg,…)
3. Peningkatan kejadian penyakit atau kematian 2 kali atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya
(jam,hari,minggu,bulan,tahun)
4. Jumlah penderita baru dalam 1 bulan naik 2 kali lipat atau lebih
dibandingkan rata-rata per bulan pada tahun sebelumnya.
Contoh : penderita penyakit Malaria pada bulan April 2006 jumlahnya 20
orang atau lebih, jumlah penderita Malaria rata-rata per bulan tahun
2005 sebanyak 10 orang, maka bulan April 2006 dikatakan KLB Malaria.
5. Angka rata-rata per bulan selama setahun naik 2 kali lipat atau lebih
dibanding dengan rata-rata per bulan tahun sebelumnya.
Contoh : jumlah penderita Malaria rata-rata per bulan tahun 2005 sebanyak
30 orang atau lebih, jumlah penderita Malaria rata -rata per bulan tahun
2004 sebanyak 15 orang, maka tahun 2005 dikatakan KLB Malaria.
10. 6. Case Fatality Rate (CFR) suatu penyakit dalam satu kurun
waktu naik 50 % atau lebih dibanding CFR penyakit
tersebut periode sebelumnya.
Contoh : CFR penyakit TBC bulan Juni 2006 sebanyak 1,5
% atau lebih, sedangkan CFR penyakit TBC bulan Mei 2006
sebanyak 1 %, maka bulan Juni 2006 dikatakan KLB TBC.
7. Proportional Rate (PR) penderita pada suatu periode naik
2 kali lipat atau lebih dibandingkan periode sebelumnya.
Contoh : PR bulan Juli 2006 sebanyak 10 % atau lebih,
sedangkan PR bulan Juni 2006 sebanyak 5 %, maka bulan Juli
2006 dikatakan KLB.
8. Untuk Kholera dan Demam Bedarah Dengue (DBD) :
-Tiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya
(daerah endemis)
-Terdapat satu atau lebih penderita baru apabila 4
minggu
sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas
9. Beberapa penyakit menetapkan 1 kasus sudah dapat
dikatakan KLB, seperti : keracunan pestisida, Tetanus
Neonatorum (di daerah yang sudah baik pelayanan KIA).
11. PENYAKIT-PENYAKIT BERPOTENSI KLB/WABAH
1. Penyakit Karantina/penyakit wabah penting: Kholera,
Pes, Yellow Fever
2. Penyakit potensi wabah/KLB yng menjalar dalam waktu
cepat/mempunyai mortalitas tinggi & penyakit yang
masuk program eradikasi/eliminasi dan memerlukan
tindakan segera : DHF, Campak, Rabies, Tetanus
neonatorum, Diare, Pertusis, Poliomyelitis.
3. Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan beberapa
penyakit penting : Malaria, Frambosia, Influenza, Anthrax,
Hepatitis, Typhus abdominalis, Meningitis, Keracunan,
Encephalitis, Tetanus.
4. Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi wabah dan
atau KLB, tetapi masuk program : Kecacingan, Kusta,
Tuberkulosa, Syphilis, Gonorrhoe, Filariasis, dll
12. SISTEM PELAPORANNYA
1. Penyakit yang masuk KLB/Wabah dilaporkan dalam
laporan 24 jam (W1)
2. Kelompok 1 & 2 : walau tidak KLB/wabah dilaporkan
mingguan (W2)
3. Kelompok 1, 2, 3 & 4 : dilaporkan bulanan dalam LB1
4. Kelompok 3 : apabila ada KLB/wabah dilaporkan
mingguan (W2), sesudah selesai KLB/Wabah masuk
laporan bulanan
13. PENGERTIAN
1. Sistem Kewaspadaan Dini KLB :
Merupakan kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi KLB
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan
menerapkan teknologi surveilans epidemiologi dan dimanfaatkan
untuk meningkatkan sikap tanggap kesiap-siagaan, upaya-upaya
dan tindakan penanggu-langan KLB yang cepat dan tepat.
2. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB :
Merupakan pemberian informasi adanya ancaman KLB
pada suatu daerah dalam periode waktu tertentu.
3. Deteksi Dini KLB :
Adalah intesifikasi pemantauan secara terus menerus dan
sistematis terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB
dan perubahan kondisi rentan KLB agar dapat mengetahui
secara dini terjadinya KLB.
4. Kondisi rentan
Kondisi masyarakat, lingkungan, perilaku dan Yankes
yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya KLB
14. TUJUAN SISTEM KEWASPADAAN DINI KLB
TUJUAN UMUM :
Terselenggaranya kewaspadaan dan kesiap-
siagaan terhadap kemungkinan terjadinya KLB
TUJUAN KHUSUS :
1. Teridentifikasi adanya ancaman KLB
2. Terselenggaranya peringatan kewaspadaan dini KLB
3. Terselenggaranya kesiap-siagaan
menghadapi kemungkinan terjadinya KLB
4. Terdeteksi secara dini adanya kondisi rentan KLB
5. Terdeteksi secara dini adanya KLB
6. Terselenggaranya penyelidikan dugaaan KLB
15. PENYELENGGARAN SKD-KLB
Pengorganisasian :
Sesuai peran dan fungsinya maka setiap unit pelayanan kesehatan, Dinkes
Kab/Kota, Dinkes Prop. Dan Depkes wajib menyelenggarakan SKD-KLB
dengan membentuk Unit Pelaksana yang bersifat fungsional maupun
struktural.
Sasaran :
Meliputi penyakit berpotensi KLB dan kondisi rentan KLB.
Kegiatan SKD-KLB :
- Kajian epidemiologi untuk mengidentifikasi ancaman KLB.
- Peringatan kewaspadaan dini KLB KLB.
- Peningkatan kewaspadaan dan kesiap-siagaan terhadap KLB.
- Kewaspadaan terhadap KLB berupa deteksi dini KLB, deteksi dini kondisi
rentan KLB, serta penyelidikan dugaan adanya KLB.
16. KAJIAN EPIDEMIOLOGI ANCAMAN KLB
Untuk mengetahui adanya ancaman KLB, dilakukan kajian
secara terus menerus dan sistematis terhadap berbagai
jenis penyakit berpotensi KLB. Berdasarkan kajian
epidemiologi dirumuskan suatu peringatan kewaspadaan
dini KLB pada daerah dan periode waktu tertentu.
1. Bahan kajian :
• Data surveilans epidemiologi penyakit berpotensi KLB.
• Kerentananan masyarakat, al : status gizi dan imunisasi.
• Kerentanan lingkungan.
• Kerentanan pelayanan kesehatan.
• Ancaman penyebaran penyakit berpotensi KLB dari daerah atau negara
lain.
• Sumber data lain dalam jejaring surveilans epidmeiologi.
2. Sumber data surveilans epidemiologi penyakit berpotensi KLB :
• Sumber utama.
• Sumber data lain.
17. PENINGKATAN KEWASPADAAN DAN
KESIAPSIAGAAN TERHADAP KLB
Meliputi :
1. Peningkatan kegiatan surveilans untuk deteksi dini kondisi
rentan KLB
2. Peningkatan kegiatan surveilans untuk deteksi dini KLB
3. Deteksi dini KLB melalui pelaporan kewaspadaan KLB oleh
masyarakat
4. Kesiap-siagaaan menghadapi KLB
5. Penyelidikan epidemiologi dugaan adanya KLB
6. Tindakan penanggulangan KLB yang cepat dan tepat
7. Advokasi dan Asistensi Penyelenggaraan SKD-KLB
8. Pengembangan SKD-KLB darurat
18. DETEKSI DINI KONDISI RENTAN KLB
1. Merupakan kewaspadaan terhadap timbulnya kerentanan
masyarakat, kerentanan lingkungan-perilaku, dan
kerentanan pelayanan kesehatan terhadap KLB dengan
menerapkan cara-cara surveilans epidemiologi atau
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-kondisi rentan KLB.
2. Identifikasi timbulnya kondisi rentan KLB dapat mendorong
upaya-upaya pencegahan terjadinya KLB dan
meningkatkan kewaspadaan berbagai pihak terhadap KLB.
3. Kegiatannya meliputi :
a. Identifikasi kondisi rentan KLB
b. PWS kondisi rentan KLB
c. Penyelidikan dugaan kondisi rentan KLB
19. DETEKSI DINI KONDISI RENTAN KLB
1. Identifikasi kondisi rentan KLB
Mengidentifikasi secara terus menerus
perubahan kondisi lingkungan, kualitas dan
kuantitas pelayanan kesehatan, kondisi status
kesehatan masyarakat yang berpotensi
menimbulkan KLB di daerah.
2. PWS kondisi rentan KLB
Setiap sarana pelayanan kesehatan merekam
data perubahan kondisi rentan KLB menurut
desa/kelurahan atau lokasi tertentu, menyusun
tabel dan grafik PWS kondisi rentan KLB.
20. PENYELIDIKAN DUGAAN KONDISI RENTAN KLB
Tahapan kegiatan :
• Sarana Yankes secara aktif mengumpulkan
informasi kondisi rentan KLB dari berbagai sumber
termasuk laporan perubahan kondisi rentan, oleh
perorangan, kelompok, maupun masyarakat,
• Di sarana Yankes, petugas kesehatan meneliti serta
mengkaji kondisi rentan KLB.
• Petugas kesehatan mewawancarai pihak-pihak terkait
yang patut diduga mengetahui adanya perubahan
kondisi rentan KLB
• Mengunjungi daerah yang dicu.rigai terhadap perubahan
kondisi rentan KLB.
21. DETEKSI DINI KLB
Meliputi :
• Identifikasi kasus berpotensi KLB
Setiap kasus berpotensi KLB yang datang di unit Yankes
diwawancarai kemungkinan adanya penderita lain di sekitar
tempat tinggal, lingkungan sekolah/perush/asrama. Bila
dicurigai ada KLB dilanjutkan penyelidikan.
2. PWS penyakit berpotensi KLB
Setiap unit Yankes merekam data epidemiologi penderita
berpotensi KLB menurut desa/kelurahan, kemudian disusun
tabel/grafik PWS-KLB. Melakukan analisis terus menerus dan
sistematis thd perkembangan penyakit berpotensi KLB untuk
mengetahui secara dini adanya KLB. Dugaan peningkatan kasus
dan faktor risiko dilanjutkan penyelidikan.
3. Penyelidikan Dugaan KLB
22. DETEKSI DINI KLB MELIPUTI LAPORAN KEWASPADAAN
KLB OLEH MASYARAKAT
1. Laporan kewaspadaan KLB
Merupakan laporan adanya seseorang atau sekelompok penderita
atau tersangka penderita penyakit berpotensi KLB pada suatu
daerah atau lokasi tertentu.
2. Isi laporan kewaspadaan :
Jenis penyakit, gejala penyakit, desa/lurah, kecamatan dan
kabupaten/kota tempat kejadian, waktu kejadian, jumlah
penderita, dan jumlah kematian.
3. Yang wajib membuat laporan kewaspadaan :
a. Orang tua penderita, orang dewasa serumah penderita, Ketua
RT/RW/dukuh
b. Petugas kesehatan yang memeriksa penderita/spesimen
c. Kepala stasiun/pelabuhan/bandara/asrama/sekolah/kantor/
perusahaan/unit Yankes
d. Nahkoda/Pilot/Pengemudi/Masinis.
23. KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI KLB
Kesiapsiagaan menghadapi KLB, dilakukan terhadap :
• Kesiapsiagaan Sumber Daya Manusia
• Kesiapsiagaan Sistem Konsultasi dan Referensi
• Kesiapsiagaan Sarana Penunjang dan Anggaran Biaya
• Kesiapsiagaan Strategi dan Tim Penanggulangan KLB
• Kesiapsiagaan Kerjasama Penanggulangan
KLB Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat
24. PENINGKATAN KEWASPADAAN DAN KESIAPSIAGAAN
TERHADAP KLB
Kesiapsiagaan menghadapi KLB, dilakukan terhadap :
• Kesiapsiagaan Sumber Daya Manusia
Tenaga yang harus disiapkan : dokter, perawat, Surveilans
Epidemiologi, Sanitarian, Entomolog, dan tenaga lain sesuai
kebutuhan. Di daerah yang sering KLB, Nakes harus siap
sampai Rumah Sakit dan Puskesmas.
• Kesiapsiagaan Sistem Konsultasi dan Referensi
Karena sifat/pola KLB yang berbeda, setiap daerah harus
mengidentifikasi dan berkonsultasi dengan para ahli (lokal,
Kab/Kota, Prop./Prop.lain, laboratorium, dll. Dan harus siap
juga perpustakaan/referensi tentang berbagai penyakit
berpotensi KLB.
25. PENINGKATAN KEWASPADAAN DAN KESIAPSIAGAAN
TERHADAP KLB
Kesiapsiagaan menghadapi KLB, dilakukan terhadap :
• Kesiapsiagaan Sarana Penunjang dan Anggaran Biaya
Sarana penunjang penting yang harus dimiliki adalah :
peralatan komunikasi, transportasi, obat-obatan, laboratorium,
termasuk anggaran.
• Kesiapsiagaan Strategi dan Tim Penanggulangan KLB Setiap
daerah harus menyiapkan pedoman penyelidikan
penanggulangan KLB dan membentuk Tim Penyelidikan dan
Penanggulangan KLB yang melibatkan lintas program dan
Unit-unit Pelayanan Kesehatan.
• Kesiapsiagaan Kerjasama Penanggulangan KLB Kabupaten/Kota,
Propinsi dan Pusat
Dinkes Kab/Kota, Dinkes Propinsi, Ditjen PP&PL serta unit
terkait membangun jejaring kerjasama penanggulangan KLB.
26. KEGIATAN LAIN
KEWASPADAAN DAN KESIAPSIAGAAN TERHADAP KLB
1. Tindakan Penanggulangan KLB Yang Cepat dan Tepat.
Setiap daerah menetapkan mekanisme agar setiap
kejadian KLB dapat terdeteksi dini dan dilakukan tindakan
penanggulangan dengan cepat dan tepat.
2. Advokasi dan Asistensi Penyelenggaraan SKD-KLB.
Penyelenggaran SKD-KLB dilaksanakan terus menerus
secara sistematis di tingkat nasional, propinsi,
kabupaten/kota dan dimasyarakat yang membutuhkan
dukungan politik dan anggaran yang memadai di berbagai
tingkatan
3. Pengembangan SKD-KLB Darurat.
Apabila diperlukan untuk menghadapi ancaman KLB
penyakit yang sangat serius, dapat dikembangkan
atau ditingkatkan SKD-KLB penyakit tertentu dalam
periode waktu dan wilayah terbatas.
28. LAPORAN KEWASPADAAN
(dilaporkan 24 jam)
1. Merupakan laporan adanya penderita/tersangka yang
dapat atau berpotensi menimbulkan wabah.
2. Yang harus melaporkan :
Orang tua, orang dewasa yang serumah, KK, RT,
RW, Kepala dusun
Dokter, Nakes yang memeriksa, dokter hewan
yang memeriksa hewan tersangka
Nahkoda, Pilot
Ka stasiun, Ka terminal, Ka Asrama, Kasek, Pimpinan
perusahaan, Ka unit Kesehatan pemerintah/swasta
29. KETENTUAN PENYAMPAIAN LAPORAN
1. Masyarakat segera (maksimum 24 jam) melapor kepada
Ketua RT/RW/Kepala Dusun dan atau Petugas
kesehatan/Putu, apabila di sekitarnya ada kasus penyakit
(penderita/ tersangka), secara lisan atau tertulis
2. Petugas Kesehatan/Pustu/Ketua RT/RW/Kepala Dusun
segera (maksimum 24 jam) melaporkan kepada
Kepala Puskesmas dan Kepala Desa/Lurah
3. Kepala Puskesmas segera (maksimum 24 jam) melakukan
penyelidikan epidemiologi dan melaporkan kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Isi laporan : Nama-nama penderita yang meninggal,
golongan umur, tempat dan alamat kejadian,
waktu kejadian, jumlah penderita meninggal.
30. ISI LAPORAN KEWASPADAAN :
1. Nama-nama penderita
yang meninggal
2. Golongan umur
3. Tempat dan alamat kejadian
4. Waktu kejadian
5. Jumlah penderita meninggal
31. ALUR LAPORAN KEWASPADAAN
Dinas Kesehatan
Rumah Sakit Camat
Puskesmas
Pustu/Bides Kades/Lurah
Penyelidkan Epidemiologi
& Penanggulangan KLB
Ka
Dusun/RT/RW
MASYARAKAT
32. LAPORAN KLB (W1) :
1. Dibuat oleh Unit kesehatan (Puskesmas,
Dinkes Kabupaten/kota, Dinkes Propinsi)
2. Merupakan peringatan dini adanya KLB
3. Azas : dini, cepat, dapat dipercaya,
bertanggung jawab
4. Lisan atau tertulis
5. Harus Diikuti laporan hasil penyelidikan
& rencana penanggulangan KLB
6. Menggunakan format WI (untuk 1 penyakit), isi :
• Nama daerah KLB (desa, Kecamatan, Kab/Kota,
Puskesmas)
• Jumlah penderita & meninggal saat laporan
• Nama penyakit (tersangka) + gejala umum
• Langkah-langkah yang sedang dilakukan
33. ISI LAPORAN W1
1. Nama daerah KLB (desa, Kecamatan,
Kab/Kota, Puskesmas)
2. Jumlah penderita & meninggal saat laporan
3. Nama penyakit (tersangka) dan gejala umum
4. Langkah-langkah yang sedang dilakukan
34. Alur Laporan KLB (W1)
1. Puskesmas segera ( maksimum 24 jam), melaporkan
KLB kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
2. Kabupaten/Kota segera ( maksimum 24 jam), melaporkan
KLB kepada Bupati/Walikota dan Dinas Kesehatan Propinsi
3. Dinas Kesehatan Propinsi segera ( maksimum 24 jam),
melaporkan KLB kepada Gubernur dan Departemen
Kesehatan cq. Direktorat SEPIM & KESMA
36. LAPORAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KLB
& RENCANA PENANGGULANGANNYA
1. Dibuat segera setelah W1
2. Kewaspadaan bagi penerima & rencana
pemberian dukungan
3. Bahan penjelasan kepada masyarakat
bagi Pemerintah
4. Laporan ini diikuti dengan laporan berkala
perkembangan KLB, isinya sama tetapi
disesuaikan dengan keadaan terakhir
37. ISI LAPORAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
KLB & RENCANA PENANGGULANGANNYA
1. Kebenaran terjadinya KLB penyakit tertentu
2. Daerah yang terkena : desa, kecamatan, kabupaten/kota,
Puskesmas
3. Penjelasan diagnosis penyebab,sumber penularan dan
pencemaran yang sudah diidentifikasi, bukti laboratorium
4. Waktu mulai KLB dan keadaan saat penyelidikan
5. Kelompok penduduk terserang beserta jumlah kesakitan &
kematian (kurva epidemiologi, Attack Rate, Case Fatality
Rate)
6. Keadaan yang memperberat ( gizi,musim,banjir )
7. Upaya yang sedang dan akan dilakukan
8. Jenis dan jumlah bantuan yang diperlukan
9. Tim penyelidikan
10. Tanggal penyelidikan.
38. LAPORAN PENANGGULANGAN KLB
TATA CARA DAN KEGUNAAN :
• Dibuat setelah KLB berakhir, oleh Dinkes Kab/Kota
• Berguna untuk :
• Menjelaskan data epidemiologi KLB Untuk merumuskan
kebijakan & rencana kerja program penanggulangan
• Sumber daya yang telah digunakan
• Kemungkinan KLB lanjutan/di masa mendatang
• Kemungkinan penyebaran ke daerah lain.
39. ISI LAPORAN PENANGGULANGAN KLB
1. Kebenaran terjadinya KLB penyakit tertentu
2. Daerah yang terkena : desa, kecamatan,
kabupaten/ kota, Puskesmas
3. Penjelasan diagnosis penyebab, sumber
penularan dan pencemaran yang sudah
diidentifikasi, bukti laboratorium
4. Waktu mulai KLB & berakhir (periode KLB)
5. Kelompok penduduk terserang beserta jumlah
kesakitan & kematian (kurva epidemiologi, Attack
Rate, Case Fatality Rate)
6. Keadaan yang memperberat (gizi,musim,banjir)
7. Upaya yang telah dilakukan
8. Upaya pencegahan & kesiapsiagaan terhadap
KLB di masa mendatang
9. Tim penanggulangan KLB
10. Tanggal pembuatan laporan.
40. LAPORAN MINGGUAN WABAH ( W2 )
Merupakan bagian dari SKD KLB yang dilaksanakan
oleh unit kesehatan terdepan ( puskesmas )
Isi : kelompok 1 & 2 + potensial KLB lokal
Sumber data : data rawat jalan dan inap pustu,
puskesmas, rumah sakit dengan kelengkapan
dan ketepatan > 80 % per tahun
Sebaiknya laporan masyarakat dengan kelengkapan
rendah tidak dimasukkan dalam W2
Berdasarkan laporan ini Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota membuat kurva mingguan
Pelaksana ; Puskesmas
41. ALUR LAPORAN MINGGUAN WABAH (W2)
- Membuat kurva mingguan/Pkm
- Membuat tabel mingguan/Pkm
- Analisis deteksi dini KLB
- Membuat kurva mingguan/desa
- Membuat tabel mingguan/desa
- Analisis deteksi dini KLB
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Puskesmas
Bidan di Desa Puskesmas Pembantu Poliklinik
43. LAPORAN BULANAN KLB
ISI :
1. Nama KLB
2. Lokasi KLB : Desa, Kecamatan/puskesmas, Kabupaten/
Kota
3. Tanggal mulai dan berakhirnya KLB (periode serangan)
4. Jumlah kasus dan kematian
5. Populasi rawan
6. Keterangan lain : data laboratorium
46. PENUGASAN
• Lakukan pengkajian sistem surveilans penyakit
yang berpotensi KLB/wabah di tempat PKN
• Kumpulkan datanya sejak Januari s/d Oktober 2010
• Buat grafiknya dari laporan mingguan
• Lakukan pengkajian SKD-KLB yang ada di tempat PKN