Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalamRangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam
Shock dan Resusitasi Cairan
Akan mendiskusikan tentang
1. Konsep cairan dan elektrolit
2. Terapi cairan
3. Macam-macam shock, penyebab, penanganan dan resusitasi cairan
4. Initial assessment pada kasus shock
5. Contoh kasus
Untuk diskusi tentang slide ini atau ingin komunikasi bisa ke eri_yanuar2004@yahoo.com
Shock dan Resusitasi Cairan
Akan mendiskusikan tentang
1. Konsep cairan dan elektrolit
2. Terapi cairan
3. Macam-macam shock, penyebab, penanganan dan resusitasi cairan
4. Initial assessment pada kasus shock
5. Contoh kasus
Untuk diskusi tentang slide ini atau ingin komunikasi bisa ke eri_yanuar2004@yahoo.com
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Keasaman at kebasaan larutan tergantung ion hidrogen yg dikandung.
Peningkatan kadar H⁺ akan menurunkan pH shg larutan jd asam
Penurunan kadar H⁺ akan meningkatkan pH shg larutan jd basa.
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
1. Kebutuhan Konsentrasi O2
Rumus:
1. PAO2 = FI3 x FiO2 – 1,25 x PaCO2
a c
b = ax target O2
PaO2
FiO2 = b + c
F13
2. AaDO2 = PAO2 – PaO2 astrup
3. HS = PaO2
FiO2
HIPOKALEMIA
Ringan : 3- 3,5
KSR atau Aspar K 3x1
Sedang : 2,5- 3
Berat : < 2,5
Koreksi Hipokalemia:
(4,5 – x) X BB X 0,4 = ....... mEq
*
x = kadar K+
terukur
larutkan dalam NaCl 0,9% 500 cc, dripp tpm
makro.
sediaan : 7,46 % KCl @25 ml
Komposisi : K = 25 mEq/ 25 ml
Cl = 25 mEq/ 25 ml
Kecepatan koreksi: 2mEq / jam
Syringe Pump
Kebutuhan (x) = y (x habis dalam y jam)
2
HIPONATREMIA
Ringan : 130- 135
NaCl 0,9%
Sedang : 125- 130
Berat : <125 NaCl 3%
2. 1 flab NaCl 0,9% = 153 mEq Na per liter
1 flab NaCl 3% = 513 mEq Na per liter, osm: 1026
Koreksi Hiponatremia
(135- x) X BB X 0,6=.........mEq
Kadar Na Normal = 135- 145 mEq
HIPERKALSEMIA
Atasi Volume defisit : NaCl 2-4 l/ hari dalam 48 jam
Overload cairan Furosemid
Hidrokortison IV 200-300 mg selama 3-5 hari
HIPOKALSEMIA (Ca)
Normal : 1,17− 1,29
Ringan : 1,00 – 1,17 CaCO3 tablet 3x1
Berat : <1,00 inj. Ca glukonas 1 ampul IV
selama 3 hari
Etiologi: Hipoalbuminemia
Sindrom Hiperventilasi
GGK
Transfusi darah masif
Terapi bikarbonat berlebih
Hungry bone syndrome
Hipokalsemia simptomatik
IV bolus 10-30 Ca glukonas 10% dalam 150 cc
D5% habis dalam 10 menit
Dosis maintenance: 0,5- 2 mg/ kgBB/ jam
HIPERKALEMIA
Ringan : 5,3 – 6
seedang : 6-7
berat : >7
Hiperkalemia Ringan kalitake 3x 1 sachet atau 1 flab
D5% + 12,5 insulin dripp dengan
kecepatan 16-20 tpm mikro
Hiperkalemia Sedang *1 flab D5% + 12,5 IU insulin
dripp di kecepatan 16-20 tpm
mikro
3. * D40% 2 fl + 10 IU insulin bolus
IV perlahan
Hiperkalemia Berat * 1 fl D5% + 12,5 IU insulin
dengan kec. 16-20 tpm mikro
* D40% 2 flash +10 IU insulin,
bolus IV perlahan
* Inj. Ca glukonas 1 amp IV bolus
Ca glukonas dapat digunakan untuk mengurangi
sensitifitas miokard yg dapat menyebabkan aritmia.
Efek terapi
Mengatasi pengaruh hiperkalemia pada
membran sel : Ca glukonas
Memacu masuknya kembali kalium dari
ekstrasel ke intrasel : insulin
Meningkatkan pH sistemik (ion H+ keluar sel
dan K+ masuk sel) : Natrium bikarbonat
ASIDOSIS METABOLIK
Pemberian Bicnat, koreksi perhitungan:
∆ BE X BB X 0,3 = x
2
* jumlah tersebut dibagi 2, sebagian di bolus IV pelan,
sebagian di dripp dilarutkan dalam 200-300 cc D5% atau
NaCl 0,9%
Bolus maksimal 2 flash awasi phlebitis
FLUID DEFISIT
Osmolaritas ;
2 (Na+K) + Ur + GDS = a
6 18
Fluid defisit
a – 295 X 0,6 X BB = b (liter)
295
Insenssible Water Loss (IWL) 10cc X BB (dalam 24
jam)
4. PERHITUNGAN CCT
♂ : (140− umur) X BB
72 X Cr
♀ : CCT ♂ X 0,85
ALBUMIN
Normal: 3,5 – 5,5 gr%
Koreksi : (3,5 – x ) X 0,8 X BB= ............gr%
Titik kritis albumin: <2,5 gr
Sediaan:
Plasbumin Human 20% : 50 ml 10 gr
100 ml 20 gr
Human albumin 20% behring 100 ml 20 gr
HITUNG TOTAL LIMFOSIT COUNT
Hitung jenis limfosit X ∆L = a
100
a x 80% = b
b x 60% =..................
*bila <200 HIV / immunocompromised
REGULASI CEPAT DENGAN INSULIN Via SYIRINGE PUMP
50 IU insulin dalam 50 cc NaCl 0,9% kec. 5 cc/ jam s.d GDS
< 250 mg/dl
(CEK GDS/JAM)
Bila GDS < 250 mg/dl dilakukan sliding scale sesuai tabel
(cek GDS/ 4 jam)
5. Yang diresepkan untuk syringe pump
- spuit 50 cc lubang pinggir
- extension tube
- three way catheter
AGD (Analisis Gas Darah)
𝑝𝐻 =
𝐻𝐶𝑂3
𝐶𝑂2
Nilai normal pH : 7,35 – 7,45
pCO2 : 35 – 45 mmHg
pO2 : 80 – 100 mmHg
O2 sat : 95 – 100 %
HCO3 : 22 – 26 mmol/L
BE : -2 s/d +2
Urutan Membaca:
1. Nilai hasil pH layak baca atau tidak
𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐻+
= 24 ×
𝑃𝐶𝑂2
𝐻𝐶𝑂3
Cocokkan hasil hitung H+
dengan table apakah pH dari AGD masuk
range atau tidak. Jika masih masuk layak baca. Jika tidak masuk
tidak layak baca.
Tabel
pH H+
GDS KECEPATAN
0-110 0 cc/jam
110-150 0,5 cc/ jam
150-200 1 cc/ jam
200- 250 2 cc/ jam
250- 300 3 cc/ jam
300- 350 4 cc/ jam
≥350 5 cc/ jam
a
A
Ventilasi
Difusi
Perfusi
6. 6,70 200
6,75 178
6,80 158
6,85 141
6,90 126
6,95 112
7,00 100
7,05 89
7,10 79
7,15 71
7,20 63
7,25 56
7,30 50
7,35 45
7,40 40
7,45 35
7,50 32
7,55 28
7,60 25
7,65 22
7,70 20
7,75 18
7,80 16
7,85 14
7,90 13
7,95 11
8,00 10
2. Tentukan Asidosis atau Alkalosis, Respiratorik atau Metabolik
pCO2 pH HCO3
-
Asidosis Respiratorik
Tidak terkompensasi
Kompensasi
metabolik
N
Alkalosis Respiratorik
Tidak terkompensasi
Kompensasi
metabolik
N
Asidosis Metabolik
Tidak terkompensasi
Kompensasi
respiratorik
N
Alkalosis Metabolik
Tidak terkompensasi
Kompensasi
respiratorik
N
Bila kelainan metabolic, lihat juga nilai:
BE < -2 asidosis metabolik
> +2 alkalosis metabolic
Kompensasi sempurna atau sebagian, lihat apakah pH sudah dalam
range N atau belum
13. - Dapatdisebabkanoleh:
Ingestiobat (methanol, etanol, etilenglikol, NH3Cl)
Diare
Disfungsi renal
Asidosislaktat (shock, ARDS, CO)
Ketoasidosis (diabetes, kelaparan, alkoholisme)
Alkalosis Metabolik
- Mensupresiventilasi
- Eliminasi CO2
- pH meningkat
- Dapatdisebabkanoleh:
Muntah (nasogastric suctioning)
Diuretik
IngestiAntasida
Anion Gap:
Normal: 12 ± 4
Penentuan Target Akut / Kronik
∆H+
H+
- 40
∆PCO2 pCO2 – 40
Jika <0,3kronis (x70)
0,3 – 0,8 akut on kronis (x90)
>0,8akut (x90)
Namunjikakelainannyametabolik, targetnya 90
PenentuanHipoksia, Hipoksemia, GagalNafas
- pO2 Ringan 60 - 80
Sedang 40 - 60 pada O2ruangan
Berat<40
- Hipoksemia: dilihatdarinilai HS ~ jugapada O2ruangan.
Klasifikasinyajugasamadengan pO2
- GagalNafastipe: I pO2< 60
II pCO2 > 50
Jika pCO2 > 45 untukmenentukanakut / kronis
- Akut : 7,4 – (
0,08
10
x pCO2)
- Kronis: 7,4 – (
0,03
10
x pCO2)
pCO2= pCO2 sekarang - 40
Perhitungan Fraksi O2 dan Kebutuhan O2
FiO2 = 199,64 – ( 1,25 x pCO2) = a
a x 90 = b
pO2
FiO2 = b + ( 1,25 x pCO2 )
713
([Na+
] + [K+
]) – ([Cl-
] + [HCO ])
14. FiO2 Alat O2 (l/menit)
0,21 – 0,24 nasal kanul 1-2
0,23 – 0, 28 nasal kanul 2
0,27 – 0,34 nasal kanul 3
0,31 – 0,38 nasal kanul 4
0,32 – 0,44 nasal kanul 5 – 6
FiO2 Alat O2
0,3 – 0,45 SM 5 – 6
0,4 – 0,6 SM 7 – 8
0,35 – 0,75 RM 7
0,65 – 1 RM 10
0,4 - 1 NRM 4 – 10
Syringe Pump Lasix
10 amp lasix + NaCl 0,9% 50 cc
Syringe pump kecepatan awal 6 cc/jam, maksimal 12 cc/jam
Naikkan 2 cc/jam bila dalam 4 jam jumlah urin > 200 cc.
Hati-hati pemberian pada uropati obstruktif.
Syringe pump Sandostatin (Pada perdarahan e.c Variceal
Bleeding)
2 ampul + NaCl 0,9% 36 cc, diberikan 4 cc bolus IV, sisa 32 cc
diberikan melalui syringe pump dengan kecepatan 1,5 cc/jam – habis
RANITIDINE PER SYRINGE PUMP
6 ampul ranitidine (300 mg) dalam 50 cc D5% atau NaCl 0,9%
dengan kecepatan 2,1 cc/jam.
OMEPRAZOLE PER SYRINGE PUMP
Loading dose 80 mg bolus IV dilanjutkan 80 mg (2 ampul) dalam 50
cc NaCl 0,9% kecepatan 8 mg/jam atau 5 cc/jam.
VARICEAL BLEEDING
Pemberian somatostatin dan Vasopresin
A. Vasopresin
Praktis tidak pernah dipakai, karena punya efek samping seperti
AMI, iskemik usus/vasokonstriksi splanknik.
B. Somatostatin
Menurunkan aliran darah dan tekana dalam varises esophagus.
Menghambat sekresi asam lambung dan pepsin digesti fibrin
dan clot turun
Kontraindikasi : hamil, puerpureum, laktasi, dan hipersensitivitas.
15. Efek samping : nausea, vertigo, dan flushing
Waktu paruh : 1 – 2 menit.
Cara pemberian :
SANDOSTATIN (ANALOG SOMATOSTATIN)
Bolus ;
1. Bentuk tetsan / infuse kontinyu :
25 – 50mcg/jam selama 8 – 24 jam
2 ampul sandostatin dalam 500 cc NaCL 0,9% / D5% 40
tpm
4 ampul sandostatin dalam 500 cc NaCl 0,9% / D5% 20 tpm
Bila perdarahan masih berlangsung dilanjutkan pemberian
ke-2 dan 3.
2. Bentuk bolus 50 – 100 mcg ( 1 ampul Sandostatin = 100 mcg)
1 ampul sandostatin + 9 cc NaCl 0,9% atau D5% IV bolus
pelan; dilanjutkan 2 ampul sandostatin dalam 500 cc NaCl
0,9% / D5% 20 tpm.
Bila perdarahan masih berlangsung dilanjutkan pemberian
ke-2 dan 3.
Dosis Maintenance : 3 x 1 ampul sandostatin SC, selama 5 hari.
Silamin (Somatostatin alamiah)
Bentuk bolus 250 mcg, diikuti infuse 3,5 mcg/kgBB/jam 250
mcg/jam selama 5 hari.
KALIUM
DISTRIBUSI KALIUM
Kation utama cairan intraseluler.
Ekstraseluler = 1 -2%
Rasio kalium intraseluler dan ekstraseluler menentukan potensial
membrane konduksi saraf
kontraksi otot
Regulasi Kalium Ekstrasel dan Intrasel
Ekstrasel
insulin asidosis
full of serum K SEL increase in serum K
17. Keluarnya K+ dari intrasel ke ekstrasel
Asidosis metabolic
Pseudohiperkalemia
Berkurangnya ekskresi K ginjal
Diuretik hemat kalium
Intake Kalium
TERAPI
Mekanisme
Antagonis membrane effect Ca gluconas
Cellular potassium uptake Insulin
Potasium removal Kayexalate
Hemodialisis
KLASIFIKASI ASIDOSIS METABOLIK
High
Anion Gap
Normal
Anion Gap : (Na) – [(Cl) + (HCO3)]
Asidosis pada CKD
PatofisiologiGinjal mengeksresikan amonia lewat urin (1
mmol/kgBB/hr)
ekskresi amoniaasidosis metabolik
Renal
GFR <20
Ekstra Renal
Lactic acidosis
KAD
Starvation
Alcoholic
Posioninf
:methanol ,salisilat
Renal Tubular
Asidosis
Extra Renal
Diare
18. Terjadi bila LFG < 20mm/menit
Gejala dan Tanda
1. Respirasi : volume tidalnafas kussmaul (pada asidosis akut)
2. Jantung : kontraktilitas jantungmudah terjadi oedem paru
3. SSP : depresi SSPnyeri kepala, letargi, gangguan kesadaran
Laboratorium
pH HCO3 pCO2
Terapi
1. Asidosis metabolik berat pH <7,2
Kebutuhan bikarbonat : BB x 0,5 x (26 –[HCO3])
Bicnat drip dalam D5%
50% kebutuhan diberikan dalam12 jam pertama
2. pH > 7,2
Bicarbonat tablet 325 atau 650mg/hari
Target : HCO3 > 20meQ/L
Efek Samping Bikarbonat :
1. Hipernatremia
2. Volume overload
3. Hipokalemia
FLUID OVERLOAD
Gejala :
Nafas pendek
PND
Tungkai bengkak
Signs :
JVP
Ronki basal paru
Oedem menyeluruh
BB
Tekanan darah
Terapi
Restriksi cairan
Diuretik dosis tinggi
Dialisis
MAGNESIUM (Mg)
Koreksi
Hipomagnesemia ringan : Renapar / Aspar 1 tab/8jam
Hipomagnesemia berat : MgSO4 20% atau 40% @25 cc(biasa
dipakai 40%)
Cara pemberian: 3-3-6-21
Dosis 3 gr(7,5 cc) diencerkan dengan D5% habis dalam 3 jam.
Selanjutnya dosis 6 gram habis dalam 21 jam (syringe pump)
2 jam post koreksi cek Mg cito
Efek hipermagnesemia : lumpuh otot
Efek hipomagnesemia : aritmia
19. KEBUTUHAN KALORI SECARA UMUM
Kebutuhan kalori :
Underweight : 40 kkal/kgBB
Normoweight : 30 kkal/kgBB
Overweight : 20 kkal/kgBB
Obesitas : 10 kkal/kgBB
BMI: BB (kg) : kg/m2
TB (m)2 (kuadrat)
< 19 : Malnutrisi
<20 : Underweight
20 – 24 : Normoweight
25 – 29 ; Overweight
>29 : Obesitas
KALORI DANASAM AMINO
AMINOVEL 600 : @500
Asam amino esensial >> non esensial <<
Total asam amino : 50 gr/L
Karbohidrat (sorbitol) 100 gr/L
Total kalori : 600 kal/L
Elektrolit dan vitamin (+)
Osmolaritas : 1320 mOsm/L
ANTINOVEL 1000 : @500 cc
Asam amino esensial >> non esensial <<
Total asam amino : 50 gr/L
Karbohidrat (sorbitol) 100 gr/L
Total kalori : 1000 kal/L
Elektrolit dan vitamin (+)
Osmolaritas : 2406 mOsm/L
MARTOS 10@500 cc/1000 cc
Maltose 100 gr/L
Kalori 400 cal/L
Osmolaritas : 278 mosm/L
Suplai air dan elektrolit
Suplai kalori untuk DM
TRIPAREN No 1 : @500 cc
Total kalori : 932,5 kcal/L
Terdapat elektrolit
TRIPAREN No 2 : @500 cc
Total kalori : 1167,5 kcal/L
POTACOL –R @500 cc
5% maltose dalam RL
Maltose : 50 gr/L
Na : 130 mEq/L
K : 4 mEq/L
Kalori : 200 cal/L
Osmolaritas : 412
Pengganti cairan ekstraseluler, memperbaiki asid metabolik
20. TRIFUSIN E 1000 @ 500 ml
Fruktosa : 120 gr
Glukosa : 66 gr
Xylitol : 60 gr
Suplai kalori danelektrolit
TRIOFUSIN 500/1000/1600 @500 ml
Fruktosa 60 gr/120 gr/200 gr
Glukosa 33 gr/66 gr/110 gr
Xylitol 30gr/60 gr/100 gr
ASAM AMINO DAN ELEKTROLIT
1. AMINOFUSIN L600 @500 ml
Asam amino : 50 gr
Sorbitol : 50 gr
Xylitol : 50 gr
Elektrolit dan vitamin
2. AMINOLEBAN : @500 cc
Asam amino esensial = non esensial
Total asam amino : 79,9 gr/L
Karbohidrat (sorbitol) : - gr/L
Total kalori (-)
Elektrolit dan vitamin (-)
Osmolaritas : 768 mOsm/L
Indikasi : Ensefalopati hepatikum, sepsis, gangguan fungsi
hati
3. COMAFUSIN HEPAR
Dosis tinggi asam amino rantai cabang
Xylitol
Vitamin
Elektrolit
Indikasi : prekoma dan koma hepatikum
4. PAN AMIN G : @500 cc,1000 cc
Asam amino esensial > non esensial
Total asam amino : 272 gr/L
Karbohidrat (sorbitol) : 50 gr/L
Total kalori (-)
Elektrolit dan vitamin (-)
Osmolaritas : (-)
Suplai asamamino, hipoproteinemia, pre dan post op
5.AMIPAREN
Asam amino esensial > non esensial
Total asam amino : 100 gr/L
Karbohidrat (sorbitol) : - gr/L
Total kalori (-)
Elektrolit dan vitamin (-)
Osmolaritas : 888 mOsm/L
Suplai asam amino, malnutrisi, pasca bedah
LEMAK
21. 1. IVELIP20% @100 ML, 250 ML, 500ML
Kalori :200 kkal
Kandungan : soybean oil 200 gr, gliserol 25 gram
Sumber energi dan asam lemak esensial
2. LIPOVENOUS 10% PLR/LIPOVENOUS 20%
Fat emulsion
Suplai kalori dan asam lemak
CAIRAN HIPERTONIK
1. Manitol @ 500 cc
Mannitol 200 gr / L
Osmolaritas 1098 mOsm/L
Menurunkan TIK, meningkatkan diuresis
CAIRAN KOLOID
- Fimahes 6 % @ 500 ml
- Hemohes 10% @ 200 ml
- Expafusin 6 % @ 500 ml ( HES 40)
- HAES steril 6 % @ 500 ml
- Gelofusin @ 500 ml
Pemberian koloid maksimal
20 cc/ kgBB/ hari
menurunkan koagulasi
ACUTE MYOCARD INFARK
AMI > 12 jam :
- Heparin bolus 500 u selanjutnya 100 u
(PTTK 50 – 70 detik )
- ASA 160 mg / 24 jam
- ISDN 10 mg / 8 jam (sesuaikan tensi)
- Laxadin syr C I / 24 jam
- Diazepam 5 mg / 24 jam
- Ticlopidin 250 mg / 24 jam atau
Plavix 1tab / 24 jam
- Puasa 8 jam diet cair 1300 kkal naikkan bertahap
- Dosis heparin 500, 750, 1000, 1250, 1500 disesuaikan PTTK.
Diberikan selama 1 -5 hari, seanjutnya antikoagulan oral
untuk 3-6 bulan (monitor INR )
22. - Heparin 1 vial = 5 cc = 25000 IU
SP = program x pengenceran = .. Cc/jam
Vol obat yang disedot x 5000
Heparin diencerkan dalam D5% menjadi 20 cc atau 50cc
Infus drip :
Vol infus x faktor tetesan (20 atau 15) = ..tpm
60 menit
Dosis Heparinisasi dg UFWH
Bolus 60 iu / kgBB. Max 400 UI selanjutnya 12 UI / kgBB,
max 1000UI
Infark < 12 jam trombolitik dengan
STREPTOKINASE
Sediaan 1 vial = 1.500.000 unit
Dosis :
Larutkan bubuk di D5% / NaCl 0.9 % 5 cc, masukkan dalam
NaCl 0.9% / D5% 50-100 ml.
Titrasi deip selama 60 menit
Monitor :
- Rekam EKG dan cek CKMB sebelum pemberian
- Rekam EKG 10-15 menit pertama
- Rekam EKG setiap 10-15 menit selama pemberian
Kontraindikasi mutlak Streptase :
- Perdarahan aktif
- CVA < 6 bulan
- Pembedahan / trauma < 6 hari
- Biopsi percutaneous < 2mg
- HT berat ( TDS > 200, TDD > 110)
- Baru mengalami infeksi Streptococcus
- GNA atau GNK yang telah mendapat streptase > 3hari dan <
6 bulan
Kontraindikasi relative Streptase
- Kehamilan
- Retinopati diabetic proliferasi
- Endocarditis bacterialis
23. - Gangguan hemostasis (trombosit < 20.000 atau > 50.000
dengan perdarahan
- Gangguan hepar dan ginjal berat
- Dicurigai ada thrombus pada bagian kiri jantung
- Usia lanjut
MORFIN
Sediaan 1 ampul : 1 cc = 10 mg
Dosis 2.5 mg, dapat diulang per 10 menit max 7.5 mg
1 cc dioplos sampai dengan 10cc
Untuk oedem paru dosis 2.5 – 5mg / jam
total 30mg/hari. Lebih diutamakan efek sedasi
PETHIDIN ( AMI posterior & inferior)
Ciri bradikadi
- Punya atropine like effect takikardi
- Sediaan 1cc = 50mg
- Dosis 12.5mg dapat diulang per 10 menit
Max 37.5 mg
1cc dioplos sampai dengan 10 cc
Lokasi infark dan Komplikasi
Inferior ( II, III, aVF) PDA
- Gagal ventrikel kanan
- Blok ok a. coronaria kanan, mendarahi miokard dikanan
Anterior : - Anteroseptal (V1-V3) LAD
-Anterolateral ( I, aVL, V5, V6) LCx
- Anterior extensive ( I, aVl, V1-V6 )
- LAD, LCx
Komplikasi : gagal jantung
Aritmia maligna
Thrombus di apex
GAGAL JANTUNG pada AMI
IMA transmural
Fungsi sistolik <
Preload >
Backward Failure After load >
Impedance
Cardiac output ≤
24. KRITERIA KILLIP
Kelas
Klinik
Tanda Klinik
I Tidak ada tanda gejala jantung
II Gagal jantung ringan, ronki
terdengar s/d 50% dari lapang paru
III Edema paru, ronki > 50 %
IV Shock kardiogenik ( TDS < 90,
HR meningkat akral dingin,
produksi urin 1cc/ kg BB/ jam
TERAPI BERDASARKAN KELAS KILLIP
Kelas
Klinik
Terapi
I captopril
II Captopril, nitrat (parenteral)
III Captopril, nitrat (parenteral),
morfin, furosemide, dobutamin,
dopamine (dosis rendah)
IV Nitrat (parenteral), furosemide
(parenteral), dobutamin, dopamine
(dosis tinggi), digitalis
OBAT KONTRAKTIL MIOKARD
Kelompok katekolamin dan derivate :
Dobutamin : cardiac output meningkat
Preload menurun lung oedem menurun
Dopamin bila hipotensi (+)
Penghambat PDE : amrinon dan Milrinon
Kelompok digitalis : bila AF (+)
OBAT PRELOAD
Kelompok Nitrat
- Venodilatasi redistribusi (+)
Preload menurun
25. - Efek arterial sekunder
Diuretika
- Preoad menurun
- Elektrolit menurun
- Cardiac output menurun
- SRA meningkst
- Impedance meningkat
Jika kombinasi gagal tambah dobutamin
OBAT AFTERLOAD DAN IMPEDANCE
Pada AMI : afterload dan impedance bersifat relatif.
- Kelompok vasodilator arteri
- Kelompok penghambat aktivitas SRA
Captopril Aksi paling pendek
Syarat : TDS 100 mmhg
Indikasi : disfungsi sistolik (+)
OBAT KONGESTI PARU
Kel nitrat : Dilatasi V. sistem paru
Diuretika : Vol. extraseluler ↓
Morfin : Simpatikolitik VR (Venous Return) ↓
ARITMIA
1) SVT
- Gelombang P tersembunyi dalam gelombang T oleh karena
frekuensi sangat cepat (151 – 250x/menit).
TERAPI TANPA GANGGUAN HEMODINAMIK:
Manuver valsava (massage sinus carotis - hati-hati jika ada
bruit = ada plak, bila dimassage rupture syok.
ATP 6mg bolus cepat tanpa pengenceran (< 3 detik)
Tunggu 5 menit gagal ulang dosis sama
Tunggu 5 menit gagal Verapamil 2,5 mg diencerkan
dengan 10 cc D5 % aau NaCl bolus pelan, dapat diulang 4-6
x dengan interval 10-15 menit.
26. Cara lain:
- Diltiazem, Digoxin, Amiodaron
- ISOPTIN (verapamil) 5 mg IV --- ulang tiap 5 menit
- Bisa juga drip : 10 cc D5 % + 1 ampul Isoptin dengan syringe
s/d rate terkontrol, lalu lanjutkan Isoptin oral 80 mg/8 jam.
ATAU
MgSO4 40 %
Cara pemberian : 3 - 5 – 6 – 24
Dosis 3gr habis dalam 5 menit, selanjutnya dosis 6 gr dalam 24
jam
DENGAN GANGGUAN HEMODINAMIK :
Kardioversi start 50 J (synchronized)
2) ATRIAL FIBRILASI
Jenis AF :
1. Paroksismal : tanpa terapi, berhenti sendiri
2. Persisten : berhenti dengan terapi
3. Permanen : dengan intervensi tidak berubah
Prinsip terapi AF :
1. Kontrol rate
2. Konversi ke sinus
3. Prevensi stroke (tromboemboli)
Hemodinamik terganggu, DS Syok
Kontrol Rate
1) Lanoxin 0.5 mg/0.25 mg diencerkan dengan D5 % 10 cc
inj. Lambat (10 menit) Jika HR < 100x/menit STOP ganti
oral.
@ 1 amp = 0.5 mg, monitor EKG lead II.
Tablet : digoxin
loading dose: 2:1:1 tiap 6 jam selanjutnya
maintenance ½ tab/12jam
2) Amiodaron
Dosis : 300 mg diencerkan 20 cc diberikan dalam 20 menit,
ulang 2 x
27. 3) MgSO4 (untuk AF = SVT)
20% MgSO4 @ 25 cc (Mg: 45 meq / 25 ml, SO4: 42 meq / 25
ml)
40% MgSO4 @ 25 cc (Mg: 83 meq / 25ml, SO4 : 83 meq / 25
ml)
Sediaan 1 vial : 10 gr = 2.5 cc 1 cc: 400 mg
Cara pemberian : 3-5-6-24 (dosis 3 gr habis dalam 5 menit, 6
gr dalam 24 jam)
Cara lain untuk SVT / AF
Cordaron / Amiodaron : memperpanjang potensial aksi
1 amp : 3 cc = 150 mg
Dosis : Injeksi 150 mg bolus, dilanjutkan 600 mg dalam 24 jam
Atau
240 mg dalam 6 jam, dilanjutkan 360 mg dalam 18 jam.
3) VES
Jika hemodinamik baik :
Lidocain / xylocain : memperlambat repolarisasi
Bolus 1 – 1.5 mg/kgBB diencerkan.
Ulangi tiap 3 menit dengan dosis ½ dosis awal
Max 3 mg/kgBB atau drip 4 mg/70kg/jam
4) VT
Terapi umum :
Rawat ICU
O2 2-3 lpm
IVFD D5 %
Diet lunak
Terapi khusus
Hemodinamik baik
xylocain bolus 1-1.5 mg/kgBB, diencerkan, tunggu 15 menit
Hemodinamik buruk
Pulse + : DC syok 50-100 J (sync : deteksi QRS )
Pulseless : DC syok 200-300 J
28. asyncronized 360 J, ditambah adrealin 1 mg
bolus, 3x ulang tiap 1 s/d 5 menit
Pada VT/VF aliran darah ke otak (-) Jadi harus dibantu RJP
2) BLOCK
a. Block AV derajat I : terapi (-)
b. Block AV derajat II , mobitz tipe 1 terapi : sulfas
atropin 2 amp IV.
c. Block AV dengan II, mobitz tipe 2
terapi akut : simptomatik dan SA, isoprotenolol,
alat pacu temporer.
terapi kronis : simptomatik dan pacu permanen
d. Block AV derajat III
terapi akut : simptomatik dan SA, isoprotenolol,
alat pacu temporer.
terapi kronis : pacu permanen
BRADIARTIMIA
Sulfas atrofin 0,4 atau 0.5 mg IV tiap 5 menit max 2,4 mg
Sediaan : 1 amp SA = 1 cc = 0.25 mg
SA dosis kecil berefek bradikardi, dosis > 2 mg berefek takikardi
ATAU
Alupent (orciprenaline) ½ amp IV bolus, bila respon (+), teruskan
drip 5 amp + 500 cc D5 % 12 tpm.
Sediaan alupent tab : 20 mg
Adrenalin
Dosis 0.1 mcg/kgBB/menit dinaikkan bertahap tiap 10 menit. Bila
HR belum naik max 0.4 mg/kgBB/menit. Sasaran HR 100
x/menit
Sediaan : 1 amp = 1 cc = 1 mg
SP : Program x BB x pengenceran x 60 menit
ampul x 1000
Indikasi :
- Block dengan gangguan hemadinamik
- AV block derajat III / blok total
- Jika respon (+) adrenalin tappering off Selanjutnya ganti
efedrin 50 mg/8 jam Selang seling dengan SA 0.25 mg/8jam
29. EKLAMPSIA
MgSO4 40%
Bolus 4 gr IV (40-80 mg/kgBB) dilanjutkan 1 gr/jam sampai 24 jam
bebas kejang.
Bila kejang, extra MgSO4 2 gr IV bolus
Dihentikan bila;
Urine < 30 /jam
Depresi nafas (RR < 16 x /menit)
Reflex patella turun
Antidotum: Ca Glukonas
Antihipertensi pada eklampsia : Metyldopa 250 mg/8 jam
30. ASMA
Pengelolaan Asma Eksaserbasi di RS
Pengobatan awal
Nebulizer β2 aganis kerja pendek / 20 menit selama 1 jam
O2 target, SaO2 > 90%
Serangan berat: sislemik steroid
Serangan sedang :
- Inhalasi β2 – agonis dan
antikolinergik / 60 mnt
- Pertimbangkan steroid
Serangan Berat :
- Inhalasi β2 agonis dan
antikolinergik / 60 menit
- Sistemik β2 agonis, metilsantin
IV, Mg IV
- Tatalaksana Asma di ICU
- Inhalasi agonis β2 + antikolinergik
- Kortikosteroid IV
- Pertimbangkan agonis β2, SC, IM atau IV
- Oksigen
- Infus Aminofilin
- Kemungkinan intubasi dan ventilasi mekanik
AMINOPHILIN
Sediaan 1 vial : 10 ml = 240 mg
Pengenceran : 240 mg / 50 cc, 1 cc = 4.8 mg
Dosis 0.5 – 0.6 mg / kgBB / jam
SP = Dosis x BB x menit
pengenceran
Penilaian Awal : Fisik, APE, FEV1, SaO2, BGA
Penilaian ulang APE, FEV1, SaO2
Respon baik
dipulangkan
Respon sebagian
1 – 2 jam rawat
inap
Klinik memburuk
Rawat ICU
31. ATAU (Dosis x BB x pengenceran) / 240 = ml / jam
Drip infus : (Dosis x BB x volume infus) / 240 = A ml / jam
A x tetes (15 / 20) : 60 = … tpm
GAWAT DARURAT HIPERTENSI
#Tahap penurunan tekanan darah
Tekanan darah awal
2 jam
MAP turun 25%
6-12 jam
Tekanan darah diastolic 110-100 mmHg
Beberapa hari + oral
Normotensi
Sasaran: 2 jam I MAP 75% dari nilai awal
6 jam II sasaran diastolik 11 mmHg
Prinsip pemilihan obat GDH
Pilihan utama: Nitroprusid
Alternatif: Vasodilator Vena, penghambat adrenergik: Penghambat
SRA, Antagonis Calcium, Diuretik
Penanganan Hipertensi Emergency
• Konvensional:
#Clonidine (Catapres) N 2x, Jika gagal drip 7-9 ampul dalam D5% 10
tetes -> Evaluasi ketat
Sediaan ampul: 0,15mg tab 0,075mg
Atau
#Nitrat
#Diltiazem
Dosis 5-15mg/kgbb/menit, Dinaikkan 2,5 mikro sesuai respon
Tekanan Darah
Sediaan = 1 ampul = 10mg
MAP = (Sistolik + 2x diastolic) : 3
32. Hipertensi saat operasi
Herbesser 10mg IV pelan selama 1 menit diikuti drip 5-10
ug/kgbb/menit
DRUG CLASS ROUTE DOSE ONSET
OF
ACTION
PEAK of
effect
DURATIO
N OF
EFFECT
Na
Nitroprusid
Arteriolar
& Venous
vasodilato
r
IV: Infus 0,3-10
ug/kgbb/men
it
Immediat
e
1-2 menit 1-3 menit
Labetolo Alpha
adrenergi
k & beta
adrenergi
k blocker
IV: Bolus
IV: Infus
20 mg lalu
20-80 mg
tiap 10menit
(max 300
mg)
2 mg/ menit
(max 300
mg)
3-5 menit 10-20
menit
3-6 jam
Nitrogliserin Venous
>>
Arteriolar
vasodilato
r
IV: Infus 5-300
ug/menit
1-2 menit 1-2 menit 1-3 menit
Nicardipine CCB IV:
Loading
infus
IV:
Maintenan
ce infus
5-15 mg/hari
3-8 mg/hari
1-3 menit 5-20
menit
(dose
depende
n)
15-40
menit
Enaloprilat ACE
Inhibitor
IV: Infus 0,625-1,25
mg/ 6jam
10-15
menit
30menit-
4jam
6-8 hari
Diazoxide Arteriolar
vasodilato
r
IV: Bolus
IV: Infus
25-100 mg
tiap 5-10
menit
7,5-30
mg/menit
(Total dose:
300mg)
1-5 menit 5 menit 6-8 jam
Trimethoph
an
Camsylate
Ganglion
blocker
IV: Infus 0,5-10
mg/menit
1-2 menit 1-2 menit 1-3 menit
Phentolamin
e Mesylate
Alpha
adrenergi
k blocker
IV: Bolus
IV: Infus
5-10 mg
0,2-5 mg/
menit
1 menit 3 menit 10-30
menit
Hydralazine Arteriolar
Vasodilat
or
IV: Bolus
IV: Infus
2-20 mg
0,5-1 mg/
menit
10-40 mg
10-30
menit
10-80
menit
3-6 jam
ACUTE LUNG OEDEM
Terapi Oksigenasi
- Morfine (2-5 mg IV bolus, yang dapat diulang hingga max 15 mg)
- Naloxone (0,8-2 mg IV bolus)
- Furosemid (40-100 mg IV bolus) --> Venodilatasi & kemudian
sebagai Diuresis
- Nitrogliserin sublingual tab atau IV drip (0,4 mg) dapat diulang 2x
tiap 5 menit. Kontra Indikasi: Sistolik <120mmHg
- Digoxin (0,25 mg IV lambat) dapat diberikan jika terdapat AFRVR
- Agonis B adrenergik inhalasi atau Aminofilin
- Phlebotomi +/- 500ml darah dan plasmapheresis.
33.
34. OBAT-OBATAN RESUSITASI
Meningkatkan
- Resistensi vaskuler sistemik
- TD diastolik dan sistolik
- Electrical acting di Myocardium
- Coronary and Cerebral Blood Flow
Strength of Myocardial contraction
- Myocardial oxygen requirement
Indikasi:
- Cardiac arrest from VF or Pulse less VT, non Responsife with
countershock, Asistolic, PEA
- Symptomatic Bradicardia
Dosis dan cara pemberian
- 1 mg IV diulang tiap 3-5 menit
- During cardiac arrest & Symptomatic Bradicardia profound
hypertensif:
Continous infussion, 30mg epinefrin HCl dalam 250 cc NaCl / D5%
kecepatan 100ml/jam dan titrasi hingga mendaoatkan tekanan darah
yang diinginkan.
ATROPIN
- Obat parasimpatomimetik
- Memperkuat automatisitas sinus dan konduksi IV melalui vagolite
action
Indikasi
- Terapi awal pada bradikardi
- dalan AV blok derajat 1 dan brady-asystolic cardiac arrest:
Excessive vagal reflek.
DOSIS & CARA PEMBERIAN
- Tanpa cardiac arrest : 0,5 mg-1 mg IV diulang tiap 5 menit
- Brady-asystolic cardiac arrest: 1 mg IV diulang tiap 3-5 menit
Hati- hati
35. Induce tachycardia
administered ...???caution in the setting of myocardial
infarction
excessive doses can cause : anti choimergic syndrome of
delirium, tachycardia, coma, flushed, hot skin, and blurred
vision
LIDOCAIN
Suppresses ventricular arythmias by decreasing automatically
Terminates re-entrant ventricular arythmias
Elevates the fibrilation threshold
Indikasi :
Ventricular ectopy, wide complex tachycardias, ventricular
tachycardia, and VE
Pulseless VT and VF that is refractory to electrical th/???? and
epinephrine
Patient with significant risk factors for malignant ventricular
arythmia
Routine prophylactic lidocaine th/??? In patient with AMI can
no longer be recommended
Dosis dan cara pemberian
Initial dose : 1,0 – 1,5 mg/kg iv bolus
Via ETT : 2 – 2,5 x iv dose
Second bolus : 0,5 – 0,75 mg/kg after 10’
Additional bolus : 0,5 – 0,75 mg/kg every 5’ – 10’ (if
arythymia persists) until total dose : 3 mg/kg
Continous iv infusion : 2 – 4 mg/menit (spontaneous
circulation)
Hati-hati :
Neurogical change
Myocardial and circulation depression
ADENOSINE
Slow conduction through the av node
Restores normal sinus rhytem in patient with PSVT
Short live pharmacologic response
Indikasi
Terminating SVT that involve a re-entry pathways including
the av node
Dosis dan cara pemberian
Initial dose : 6 mg rapid bolus over 1-3” followed quickly by
20 ml saline flush
Repeat dose : 12 mg, if no response within 1 – 2 minutes
Patients taking theophylline are less sensitive
36. Dosis dan cara pemberian :
Initial dose : 2,5 – 5 mg bolus over 1-2 minutes, slowly
Repeat dose : 5 – 10 mg in 15 – 30 minutes after first dose
5 mg bolus, every 15 minutes, until response or total dose 30 mg
Hati-hati
Atrial flutter / fibrilation with WPN syndrome
VT, may induce hypotension or VF
Hypotension, AV block
AMIODARONE
Effective for SVT, ventricular arrhytmia
Ventricular rate control
Pharmacological cardioversion
After conduction through accesory pathway
Indikasi
Ventricular rate control of rapid atrial arrhytmia in patients with
severely impaired LV function, and in patient with accesory
pathway conduction
Cardiac arrest with pulseless VT or VF (after defibrillation and
epinephrine)
Hemodinamicallystable VT
Polymorphie VT
Wide complex tachycardia of uncertain origin
Dosis dan cara pemberian
Initially, 150 mg iv over 10 minutes, repeated 150 mg as
necessary, for recurrent or resistant arrhytmia
Followed by 1 mg / minutes infussion (6 hrs) then 0,5 mg/minutes
Max daily dose : 2 grams
In cardiac arrest due to pulseless VT or VF
Initially 300 mg rapid infussion diluted in 20-30 ml saline or D5
iv
Repeated 150 mg for recurrent or refractory VT/VF
1 mg / minute (6 hrs) then 0,5 mg/minute
Max daily dose : 2 grams
VASOPRESSIN
Non adrenergic peripheral vasoconstrictor
Half life 10 – 20 minutes (lower than epinephrine)
During CPR increases coronary perfusion pressure, vital organ
blood flow VF median frequency, cerebral oxygen delivery
Indikasi
37. shock refractory VF
dosis dan cara pemberian
40 U, IV, single dose, 1 time only
SODIUM BICARBONATE
buffer agent
CO2 generated during CPR when the transport of CO2 to and from
the lung is decreased
Indikasi
Tissue acidosis resulting acidemia during cardiac arrest and CPR,
H depends on duration of cardiac arrest and the level of blood flow
during CPR
Dosis dan cara pemberian
1meq/kg iv bolus as initial dose
Give half dose every 10 minutes
Check acid base status with blood gas
Analysis
May be administered by continous infusion use 5% NaHCO3 solution
DOPAMINE
Low dose ( 1-2 µg/kg/minutes) : stimulate dopaminergic receptors
to produce cerebral, renal and mesenteric vasodilator but venous
tone is increase
In dose 2-10 µg/kg/minutes increase cardiac output and only
modest increase the systemic vascular resistance
At dose greater than 10 µg/kg/minutes renal, peripheral arterial,
mesenteric and venous vasoconstriction with marted increase in
systemic vascular resistance pulmonary vascular resistance and
further increase in preload
Indikasi
Significant hypotension in the absent of hypovolemia
Hypotension occurs with symptomatic bradicardia or after return
to spontaneous circulation
Initial rate of infusion is 1-5 µg/kg/minutes
The infusion rate may be increased until BP
Urine output improve
Final dose range : 5-20 µg/kg/minutes
Use volumetric infusions pump to ensure precise flow rate
41. Acute cardiogenic pulmofiary
edema
Dosis dan Cara Pemberian :
1-3 mg, at freguent intervals as
often as every 5 min.
Spray inhales : repeat every 5
min
IV infusion : 10 - 20 mg/min ;
increase by 5 - 10 mg/min every
5 - 10 min
Nitrat = Nitrocin
(gliserin trinitrat)
Cedocard (ISDN)
1 vd = 10 cc = 10
mg = 10.000 mg
1 cc = 1 mg = 1000
mg
Pengenceran : 50
mg / 50 cc
Dosis dinaikkan 10
m drip tiap 10
menit
Rumus :
(dosis x 60) : 1000
= ...cc/jam
Dosis
(mg)
Kec. SP Dosis Kec.SP
10 0,6 160 9,6
20 1,2 170 10,2
30 1,8 180 10,8
40 2,4 190 11,4
50 3,0 200 12
60 3,6 210 12,6
70 4,2 220 13,2
80 4,8 230 13,8
90 5,4 240 14,4
100 6,0 250 15
110 6,6 260 15,6
120 7,2 270 16,2
130 7,8 280 16,8
140 8,4 290 17,4
150 9,0 300 18
SKORING LEPTOSPIROSIS
Modified Faine’s Criteria:
A. Data Klinis Skor
Sakit kepala 2
Demam 2
Jika demam, suhu > 39° C 2
Inj. Perikonjungtivalis
(conjungtival suffusion) bilateral
4
Meningismus (kaku kuduk) 4
Nyeri otot (terutama otot betis) 4
Inj. Perikonjungtivalis +
meningismus + nyeri otot betis
10
Ikterik 1
42. Albuminuria atau retensi nitrogen 2
B. Fc. Epidemiologis Skor
Musim hujan 5
Kontak dengan lingkungan
terkontaminasi
4
Kontak dengan binatang 1
C. Px. Lab & Bakteriologis Skor
ELISA I,M positif 15
SAT positif 15
MAT single high titre 15
MAT rising titre 25
Skor ≥ 10 beri antibiotic
AB: Amoxicillin 3 x 500 mg
Deoksiklin 2 x 100 mg
TETANUS
Prognostic Scoring Systems In Tetanus
DAKAR SCORE
Pragnostic Fc. Score 1 Score 0
Incubation period < 7 days ≥ 7 days / unkn
Period of onset < 2 days ≥ 2 days
Entry site Umbilicus, born uterine, open
fracture, surgical wound, IM
injection
All others plus
Spasm Present Absen
Fever > 38,4 ° C < 38,4 ° C
Tachycardia Adult > 120 x/m
Neonate > 150 x/m
Adult < 120
Neonole < 150
Tetanus Phillips Score (saat masuk RS)
Factor Score
- Incubation Time
< 48 hours 5
2-5 days 4
5-10 days 3
10-14 days 2
>14 days 1
- Site of Infection
Internal and umbilical 5
Hend, neck & body wall 4
43. Peripheral prox 3
Peripheral distal 2
Unknown 1
Total score
< 9 : ringan
9-18 : sedang
- State of Protection / imunisasi
None 10
Possibly some or material
imunisation in reonatal patient
8
Protected > 10 years ago 4
Protected < 10 years ago 2
Complete protection 0
- Complicating Factors
Injury or life threatening illness 10
Severe injury or illness not
immediately life threatening
8
Injury or non life threatening
illness
4
Mirror injury or illness 2
ASA grade 1 0
> 18 : berat
Ablett Classification
Grade of severity Urwadia 1994
Grade 1 (mild) Mild to moderate trismus , general increased
tone,no respiratory distress, no spasins and no
dysphagia.
Grade 2
(moderate)
Moderate trismus, marked rigidity, short
lasting spasins, tachypnea ≥ 35 x/m, mild
dysphagia.
Grade 3 (severe) Severe trismus, generalized increased tone,
reflex spontaneous or prolong spasins,
respiratory distress, with tachypnoe ≥ 40 x/m,
apnoeic spells, severe dysphagia, tachycodia ≥
120 x/m, moderate increase in autonomic
nervous system dysfunction.
Grade 4 (very
severe)
Features of grade 3, plus severe autonomic
dysfunction, persistent labile blood pressure
and pulse rate.
44. Phillips Score
Score
Spasme
Hanya trismus
Kaku seluruh badan
Kejang terbatas
Kejang seluruh badan
Opistotonus
1
2
3
4
5
Frekuensi Spasme
6x dalam 12 jam
Dengan rangsangan
Terkadang spontan
Spontan < 3x per 15 menit
Spontan > 3x per 15 menit
1
2
3
4
5
45. Suhu
36,7 – 37◦C
37,1 – 37,7◦C
37,7 – 38,2◦C
38,2 – 38,8◦C
38,8◦C
1
2
4
8
10
Pernafasan
Sedikit berubah
Apnea saat kejang
Kadang apnea setelah
kejang
Selalu apnea setelah kejang
Perlu trakenstomi
0
2
4
8
10
46. Suhu
36,7 – 37◦C
37,1 – 37,7◦C
37,7 – 38,2◦C
38,2 – 38,8◦C
38,8◦C
1
2
4
8
10
Pernafasan
Sedikit berubah
Apnea saat kejang
Kadang apnea setelah
kejang
Selalu apnea setelah kejang
Perlu trakenstomi
0
2
4
8
10