1. Disusun Oleh :
1. Asalia Destiana R 07
2. Dimas Wisnu I P 11
3. Muh. Alvins 17
4. Putri Nur 22
5. Riskawati 24
6. Rosi Agustina 26
7. Tio Eka 30
XI IPS 1
2. Pada awal abad ke 20, industry dan pertanian
di Rusia maju pesat dibawah pimpinan Tyar
Nicholas II.
Pada tahun 1898, George Plekhanov
mendirikan partai sosialis democrat yang
memiliki program persamaan dalam hokum,
kemerdekaan pers, pembicaraan, berkumpul
serta perbaikan nasib buruh dan petani.
3. Pada tahun 1903, partai sosialis democrat
terpecah menjadi dua
- Mensyewik (sosial-demokrat) yang dipimpin
George Plekhanov kemudian digantikan oleh
Kerensky
- Bolsyewik (radikal-revolusioner) yang
berhaluan komunis dipimpin oleh vladimir
ulyanov. Kemudian digantikan oleh Josef
Dschugaschvili yang bernama lain stalin.
4. Pada tanggal 22 januari 1905, di depan istana ada
demonstran yang ditembak. 1000 orang
meninggal,2000 orang luka. Peristiwa ini di kenal
“peristiwa minggu berdarah”
Revolusi 1905 juga memiliki factor dan sebab yang
lainnya,yaitu:
- keinginan rakyat akan pemerintahan liberal
- kekecewaan terhadap pemerintahan reaksioner
dan Tsar
- tuntutan tentang perbaikan nasib buruh dan
petani
- kekalahan Rusia dalam perang Rusia-Jepang pada
tahun 1905 yang membuat kaum revolusioner
berani dan memberontak.
5. Meluapkan semangat revolusioner revolusi 1905
yang dimulai dengan pemogokan umum di
Petrograd membentuk dewan buruh akhirnya
Sir Nicholas II menyanggupi untuk
memberikan UUD melalui October Manifesto
1905 kaum liberal merasa puas namun kaum
sosialis dan komunis merasa tidak puas dan
tetap melakukan pemberontakan akan tetapi
hal tersebut dapat diredamkan.
6. Pada bulan Agustus Tsar menyetujui
pembentukan Duma/parlemen. Duma dipilih
oleh rakyat namun tidak semua rakyat
mempunyai hak pilih. Di Petrograd dengan
jumlah penduduk sebanyak 1,4 juta jiwa,
hanya 13 ribu penduduk yang memiliki hak
pilih. Perubahan ini hanya menyakitkan hati
rakyat, kemudian muncul gelombang
pemogokan pada bulan oktober.
7. Perjuangan kaum buruh ini juga memberikan
inspirasi bagi lapisan masyarakat lainnya,
kaum petani membakar rumah rumah tuan
tanah dan merampas tanah serta makanan
dan prajurit prajurit rendahan melakukan
pemberontakan.
Dewan soviet (dewan buruh) dibentuk untuk
melayani keperluan perjuangan kaum buruh
sehari hari seperti mengatur aksi pemogokan,
menyebarkan brosur dan mengumpulkan
makanan. Hali itu membuat dewan soviet
merupakan sesuatu pemerintahan yang
bersaing dengan pemerintahan Tsar.
8. Guna menentramkan suasana Tsar melunakan
sikapnya. Namun usahanya tersebut gagal
menyenangkan hati kaum buruh. Pada bulan
November muncul kembali gelombang pemogokan
ke 3 dengan tuntutan kaum buruh meminta
penurunan jam kerja menjadi 8 jam per hari.
Pada 3 Desember 1905 soviet di Petrograd di
bubarkan pada tahun 1905 telah memaksa kaum
Bolsyewik untuk mengubah sikap. Lenin yang
bersada di luar negeri melihat potensi besar pada
dewan soviet. Ia meyakinkan melalui perdebatan
sengit bahwa partai Bolsyewik perlu membuka pintu
seluas luasnya, pada dewan dewan soviet untuk
mengimbangkan kader partai lama yang terbukti
terlalu konservatif dalma pergolokan tahun 1905.
9. Banyaknya demokrasi yang dipelopori oleh
dewan dewan soviet yang tak kenal lelah
telah melemahkan kedudukan Tsar Nicholas
II. Kekalahan kekalahan yang di derita Rusia
dalam perang dunia I semakin menggoyahkan
kedudukan Tsar. Keadaan ini memudahkan
terjadinya perebutan kekuasaan yang
dipelopori oleh Rusia. Tokoh utama pelaku ini
adalahAlexsander Fyodoro Vich Karensky,
peristiwa ini disebut dengan Revolusi
Februari 1917.
10. Munculnya pemerintahan 1 partai (partai
komunis)
Timbulnya soviet demokrasi sebagai lawan
liberal demokrasi
Meluasnya komunisme kesejumlah penjuru
dunia
Hingga saat ini komunisme factor yang tidak
dapat dilupakan dalam dunia politik di Dunia
11. Revolusi di Rusia membawa perubahan besar
terhadap ideology yang berkembang di
dunia. Di Indonesia revolusi Rusia
menyebabkan masuknya paham marxime dan
komunisme di Indonesia. Partai Komunis
adalah partai yang bersikap keras,tidak
segan-segan melakukan demokrasi dan
melakukan terror terhadap rakyat yang tidak
sejalan dengan ideologinya, ketika Indonesia
merdeka, pada tanggal 18 September 1948
PKI melancarkan pemberontakannya di
Madiun namun berhasil di tumpas oleh TNI.
Upaya yang sama terulang kembali pada 30
september 1965 dengan adanya perisiwa G-
30-S/PKI.