Bank BNI menerapkan sistem pendukung keputusan (SPK) berupa BNI ICONS untuk memudahkan akses nasabah, meningkatkan layanan, dan meningkatkan daya saing. Sistem ini memanfaatkan manajemen proyek dan keamanan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.
SIM, Puji Astuti, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan ( DSS ), Universitas Mercubuana, 2016. Pdf
1. 1. Apakah Sistem perusahaan saudara telah mengimplementasi Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) dalam
mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan bisnis, berikan
contohnya berdasarkan pengalaman empiris saudara dan apa
dampaknya bagi perusahaan kalau tidak mengimplementasi sistem ini.
(Note. Bagi yang belum berkerja dapat mengasumsikan atau memberi contoh
pada salah satu system).
Jawaban :
Pengimplementasian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support
System (DSS) pada Bank BNI
BNI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, memiliki +950 cabang
yang tersebar di seluruh Indonesia dan 5 cabang luar negeri, yaitu London,
Tokyo, Singapore, Hong Kong dan New York. Sampai saat ini BNI memiliki lebih
dari 7,5 juta nasabah ( + 6.000 nasabah di antaranya adalah nasabah private
banking ), + 2300 ATM ditambah +5000 ATM LINK dan + 5000 ATM Bersama, serta
fasilitas phonebanking 24 jam BNI Call di 021-5789 9999 atau 68888 (via ponsel),
serta SMS Banking untuk kebutuhan transaksi perbankan dengan puluhan fitur.
Saat ini, BNI melakukan pengembangan sistem transaksi baru melalui internet-
banking.
Penerapan sistem baru yang dilakukan oleh Bank BNI yaitu dengan
penggunaan BNI ICONS ( Integrated and Centralized Online System) yang
diharapkan dapat terjadi pembenahan mekanisme dan penambahan
kapabilitas layanan serta meningkatkan daya saing perusahaan ditengah
persaingan bisnis perbankan yang semakin kompetitif.
Untuk dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan, maka diperlukan
suatu sistem informasi yang sesuai dengan business proses perusahaan dan
dukungan dari sumberdaya manusia perusahaan. Pada Bank BNI, perusahaan
mencoba menerapkan sistem baru yaitu BNI ICONS dengan memperhatikan
2. sistem transaksi pada industri perbankan dan dukungan dukungan people
dengan memberikan berbagai pelatihan, persuasi, memberikan reward dan
kompetisi kepada seluruh pihak yang berkepentingan terhadap sistem yang
baru tersebut, sehingga dapat memberikan support karena adanya keyakinan
terhadap manfaat yang akan didapat dari berjalannya sistem baru tersebut.
Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang dilakukan pada Bank BNI adalah dengan
melalui implementasi bertahap. Penerapan sistem baru pada organisasi
dilakukan dengan mengkoordinir aktivitaas pengembangan pelayanan.
Perusahaan senantiasa berkomunikasi langsung dengan pengembang dalam
penerapan sistem tersebut serta menerbitkan semacam cetak biru untuk
merancang pelayanan yang dibangun dengan pendekatan SOA (Serviced
oriented Architecture), serta mendorong penggunaan common resources berisi
pelayanan - pelayanan yang sudah dikembangkan. Tujuannya adalah agar
pengembangan pelayanan yang tengah berjalan bisa berlangsung konsisten.
Tata kelola SOA yang baik juga akan mengurangi risiko ketidakserasian
pelayanan dan upaya pengembangan yang terlalu berlebihan, dan para
pelaksana tetap harus memiliki big picture ketika mereka memulai proyek
pengembangan sistem.
Pemanfaatan Project Management
Penerapan BNI ICONS didukung dengan pembentukan tim yang bertanggung
jawab terhadap keberhasilan penerapan sistem baru tersebut. Dalam
implementasi sistem tersebut, BNI membentuk suatu tim yang disebut tim New
Core Banking, yang terdiri dari 150 orang pegawai langsung dibawah naungan
direksi. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung keberhasilan penerapan sistem
baru dan sebagai tanda adanya dukungan penuh dari manajemen. Selain itu
perusahaan menggunakan tenaga konsultan, yang terdiri dari konsultan teknis,
proyek, dan bisnis. Dalam implementasinya perusahaan juga menggunakan
vendor seperti IBM untuk hardwarenya, Hewlett-packard untuk switching mesin,
3. Lintas Artha dan Citra Sari Makmur (CSM) untuk provider komunikasi, dan juga
PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom).
BNI icons Dengan sistem yang baru tersebut akan mempermudah nasabah
untuk mengakses berbagai layanan perusahaan yang berimplikasi pada
peningkatan jumlah transaksi nasabah, sehingga diharapkan dapat
mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Keamanan Informasi
BNI e-Secure adalah alat pengaman tambahan untuk transaksi finansial di
BNI Internet Banking.
BNI e-Secure berfungsi menghasilkan PIN yang selalu berganti (Dynamic PIN)
setiap kali nasabah melakukan transaksi finansial, tanpa BNI e-Secure Anda
masih bisa mengakses Layanan BNI Internet Banking untuk melakukan
transaksi non finansial antara lain melihat Informasi Saldo dan mutasi
transaksi.
Rekening yang dapat diakses adalah Tabungan (BNI Taplus, BNI Taplus
Utama, BNI Taplus Mahasiswa, BNI Taplus Pegawai, BNI Tapenas), BNI Giro
Perorangan (rupiah ataupun valas), BNI Deposito (rupiah ataupun valas)
dan Rekening Pinjaman Perorangan dengan syarat memilikiCustomer
Information File yang sama.
Aman, layanan BNI Internet Banking mengutamakan kemudahan dan
keamanan informasi serta transaksi finansial anda.
Menggunakan Internasional Internet Standard Security SSL 3.0 dengan sistim
enkripsi 128-bit, suatu sistem pengacak informasi yang tercanggih saat ini,
sehingga informasi pribadi & keuangan anda lebih terjamin keamanannya.
4. Anda juga akan membuat sendiri User ID & Password BNI Internet Banking
yang unik, sehingga tidak ada duplikasi dan hanya anda yang
mengetahuinya. Setiap kali Login, anda hanya diperkenankan mengulang
Password BNI Internet Banking yang salah sebanyak tiga kali sebelum akses
tersebut diblokir untuk mencegah penyalahgunaan yang tidak
bertanggung jawab.
Setiap transaksi finansial harus menggunakan alat pengaman tambahan yang
disebut BNI e-Secure dimana setiap transaksi akan diberikan nomor referensi
yang digunakan apabila ada pertanyaan atau terjadi suatu masalah yang
berhubungan dengan transaksi tersebut. Jika tidak terdapat aktivitas selama
beberapa menit, sistem secara otomatis akan mengakhiri (log-out) akses anda
untuk mencegah penyalahgunaan yang tidak berwenang.
BNI Internet Banking mempunyai sistem pengamanan sebagai berikut :
1. Menggunakan sistem keamanan standar internasional dengan enskripsi
SSL128 bit oleh Verisign. SSL 128 bit (Secure Socket Layer), yaitu lapisan pertama
sistem pengamanan BNI Internet Banking yang lazim digunakan dalam dunia
perbankan. Dengan menggunakan SSL ini, semua data yang dikirimkan dari
server BNI Internet Banking ke komputer nasabah dan sebaliknya selalu melalui
proses enkripsi (acak secara sistem) dengan menggunakan sandi 128-bit yang
hanya diketahui oleh komputer nasabah dan server BNI Internet Banking.
Dengan demikian, pihak-pihak lain tidak akan dapat mengartikan transmisi
data tersebut apabila menerimanya.
2. Pengamanan pintu akses BNI Internet Banking dengan firewall.
3. Proses registrasi Layanan BNI Internet Banking dilakukan melalui BNI ATM
menggunakan PIN BNI Card.
4. Proses aktivasi melalui www.bni.co.id atau langsung
kehttps://ibank.bni.co.idmenggunakan PIN registrasi dan nomor BNI Card yang
digunakan untuk registrasi di BNI ATM.
5. 5. User ID dan Password dibuat oleh Pengguna saat aktivasi BNI Internet
Banking, berupa kombinasi alphabet dan numeric (alphanumeric).
6. Password BNI Internet Banking dapat diubah kapan saja oleh Pengguna
BNI Internet Banking.
7. Sistem BNI Internet Banking dilengkapi dengan session time outdimana
akan otomatis Log Off.
8. Alat tambahan untuk transaksi finansial menggunakan BNI e-Secure yang
akan menghasilkan kombinasi angka yang berubah-ubah (dynamic PIN) setiap
kali Pengguna melakukan transaksi.
9. PIN BNI e-Secure dibuat oleh Pengguna dan digunakan setiap kali
mengaktifkan/ menyalakan BNI e-Secure
10. BNI e-Secure akan otomatis mati apabila tidak digunakan dalam waktu 45
(empat puluh lima) detik
11. Pemblokiran layanan BNI Internet Banking dilakukan oleh Pengguna melalui
permintaan kepada BNI PhonePlus melalui BNI Call.
12. Limit transaksi finansial per hari dibatasi.
13. Bukti transaksi BNI Internet Banking dapat dicetak dan atau disimpan sesuai
keperluan pengguna.
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS)
pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott
Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Menurut Scott Morton
“Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber
kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki
kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem
informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang
menangani masalah – masalah semi struktur“.
Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung
keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan
6. merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi
mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan
diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih
cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
Sehingga keputusan dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), di industri jasa
keuangan khususnya Bank BNI dewasa ini membutuhkan TI sebagai driver untuk
mendukung proses bisnis, kegiatan operasi, dan customer servicenya.
Penerapan teknologi informasi di lingkungan perbankan berjalan sangat intensif
dan membutuhkan investasi yang tidak kecil. Tujuannya adalah memudahkan
dan memuaskan nasabah melalui layanan yang convenience.
Dalam perjalanan sejarahnya BNI beradaptasi terhadap perubahan dan
kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui
penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa.
Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan
kualitas kinerja secara terus-menerus.
Dalam pemanfaatan teknologi informasi dan mengembangkan kualitas BNI
membutuhkan TI sebagai driver untuk mendukung proses bisnis, kegiatan
operasi, dan customer service. Penerapan TI sekarang ini lebih dimaksudkan
untuk mendekati customer yaitu untuk memenuhi tuntutan nasabah, yang
umumnya sangat membutuhkan layanan yang convenience, yakni tersedianya
channel access yang banyak, aman, nyaman dan layanan 24 jam sehari, ini
dilakukan dengan menambah jumlah channel access yang bisa berupa
cabang maupun ATM (automated teller machine), internet banking dan phone
banking yang semuanya memanjakan customer, sehingga dapat melakukan
transaksi perbankan di mana saja dan kapan saja.
Salah satu Keputusan Bank BNI dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI),
adalah dengan membuka layanan aplikasi nirkabel bersifat mobile (bergerak)
seperti BNI Internet Banking yang merupakan fasilitas layanan yang diberikan
7. kepada nasabah BNI untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan
Internet, kapan saja, dimana saja, yang mempermudah penggunanya dari cek
saldo, mutasi rekening sampai transfer, pembayaran tagihan dan pembelian
voucher prabayar. Dan untuk menambah keamanan BNI menambahkan BNI e-
Secure yaitu alat pengaman tambahan untuk transaksi finansial di BNI Internet
Banking. BNI e-Secure berfungsi menghasilkan PIN yang selalu berganti
(Dynamic PIN) setiap kali nasabah melakukan transaksi finansial, tanpa BNI e-
Secure Anda masih bisa mengakses Layanan BNI Internet Banking untuk
melakukan transaksi non finansial antara lain melihat Informasi Saldo dan mutasi
transaksi.
Daftar pustaka :
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah
sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah
maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi
terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan
seharusnya dibuat (Turban, 2001).
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi
serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan
pengambilan keputusan dengan lebih baik.
SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah
diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement
science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari
penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi
secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau
optimum), saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk
menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
8. Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993):
1. Sistem yang berbasis komputer.
2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan
dengan kalkulasi manual
4. Melalui cara simulasi yang interaktif
5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen
besar yaitu database Management, Model Base dan Software System/User
Interface. Komponen SPK tersebut dapat digambarkan seperti gambar di
bawah ini.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
9. a. Database Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data
yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar
maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang relevan
dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
b. Model Base
Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam
format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar
simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari
permaslahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang
ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan
pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan
membandingkan solusi alternatif.
c. User Interfase / Pengelolaan Dialog
Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan
antara dua komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model
Base yang disatukan dalam komponen ketiga (user interface), setelah
sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti computer.
User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima
masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan.
Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
10. SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang
dapat diambil dari SPK adalah :
1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses
data / informasi bagi pemakainya.
2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah
terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat
diandalkan.
4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah
yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi
stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami
persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif
pemecahan.
Tahapan SPK
Definisi masalah.
Pengumpulan data atau informasi yang relevan elemen.
Mengolah data menjadi informasi dalam bentuk grafik dan laporan tertulis.
Menentukan alternatif solusi (bisa dalam persentase).
Tujuan dari SPK
Membantu memecahkan masalah semi-terstruktur.
Dukungan manajer dalam mengambil keputusan masalah.
Meningkatkan efektivitas daripada efisiensi pengambilan keputusan.
Dalam pengolahan, DSS bisa menggunakan bantuan dari sistem lain seperti
Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll
11. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Pendukung Keputusan Sistem (DSS) memiliki karakteristik sebagai berikut:
Mendukung proses pengambilan keputusan yang berfokus pada
pengelolaan persepsi.
Kehadiran antarmuka manusia atau mesin yang manusia sebagai
pengguna mempertahankan kontrol dari proses pengambilan keputusan.
Mendukung keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi-terstruktur
dan tidak terstruktur.
Memiliki kapasitas untuk dialog untuk memperoleh informasi yang
diperlukan.
Telah terintegrasi subsistem sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
sebagai sistem terpadu.
Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan
seluruh tahap manajemen informasi.
Informasi ini biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung
keputusan akan melakukan :
Akses semua aset informasi saat ini, termasuk warisan dan Data relasional,
kompulan data, gudang data, dan pengumpulan data dalam jumlah besar.
Angka penjualan dari satu periode ke periode lain.
Angka pendapatan diperkirakan, didasarkan pada asumsi penjualan
produk baru.
Konsekuensi dari pilihan yang berbeda pengambilan keputusan, dengan
pengalaman dalam konteks yang ditentukan ulang.
Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang bergantung pada
alat, teknik dan pemodelan pendukung keputusan, untuk membantu mereka
menganalisis dan memecahkan berbagai pertanyaan bisnis sehari-hari. Sistem
12. pendukung keputusan yang tergantung oleh data, seluruh proses mengambil
seluruh himpunan data yang tersedia, untuk dianalisis.
Perangkat, proses, dan metodologi berdasarkan pelaporan Business Intelligence
merupakan contoh penting dari penggunaan sistem pendukung keputusan
dan menyediakan analisis data, pelaporan dan monitoring data yang sangat
handal untuk pengguna.
Persyaratan umumnya dimiliki dalam pelaksanaan Tingkat Tinggi Pendukung
Keputusan Sistem :
Pengumpulan data dari berbagai sumber (data penjualan, data
persediaan, data supplier, data riset pasar, dll).
Format dan penggunaan data.
Lokasi database yang sesuai serta pengembangan format laporan generasi
dan analisis berdasarkan pengambilan keputusan.
Perangkat dan aplikasi yang fleksibel dan mampu memberikan pelaporan,
pemantauan dan analisis data.
Daftar pustaka :
Muchlisin Riadi, 2013 :http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-
pendukung-keputusan-spk.html?m=1
Dudung, 2015 : http://www.dosenpendidikan.com/tahapan-tujuan-dan-
karakteristik-sistem-pendukung-keputusan-spk/
Reza Pahlevi, 2014
:http://googleweblight.com/?lite_url=http://ezaapahlevi.blogspot.com/2014/06
/teknologi-yang-digunakan-pada-bank-bni.html?m%3D1&ei=fsIjlzd_&lc=en-
ID&s=1&m=417&host=www.google.co.id&ts=1512735943&sig=AOyes_RuEkM-
cqZpctcI_-atYltxXtWpJw