Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, implementasi sistem informasi di pt citi interiorindo, universitas mercu buana
1. IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI di PT. CITI INTERIORINDO
Oleh :
Hutria Angelina Mamentu 55516120041
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2017
2. 2
ABSTRAK
Dalam sejarah kehidupan, ilmu pengetahuan merupakan salah satu
jembatan manusia menuju kesempurnaan. Kecenderungan manusia
kepada kesempurnaan tersebut menjadikannya selalu bergerak maju
untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Satu diantara sekian gerak
dinamis manusia tercermin dalam semakin berkembangnya teknologi
dan informasi yang membantu kerja manusia agar lebih efektif dan
efisien.
Penulis menganalisa system informasi yang digunakan oleh PT. Citi
Interiorindo, perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan
bahan-bahan keperluan interior seperti wallpaper, kaca film, sticker
border, karpet dan keset.
Dalam pembahasan tugas ini, penulis akan membahas tentang
system informasi yang digunakan oleh perusahaan dalam untuk
menunjang kesuksesan bisnisnya dan bagaimana saran atau masukan dari
penulis untuk pengembangan Sistem Informasi Manajemen PT. Citi Interiorindo
di kemudian hari.
Keyword : Sistem Informasi, e-commerce, e-business
3. 3
DAFTAR ISI
halaman
Abstrak .........................................................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................................3
Daftar Gambar & Tabel ................................................................................4
BAB I. Pendahuluan.....................................................................................5
Latar Belakang .............................................................................................5
Perumusan Masalah ....................................................................................5
Tujuan Penulisan..........................................................................................6
BAB II. Tinjauan Pustaka .............................................................................7
A. Profil Perusahaan PT Citi Interiorindo................................................7
B. Sistem Informasi................................................................................8
C. Internet Working ................................................................................9
D. Internet, Extranet, Internet.................................................................11
E. Penyempurnaan Sistem Informasi di dalam Organisasi ....................16
BAB III. Pembahasan ...................................................................................18
A. Overview Sistem Informasi Manajemen Perusahaan ........................18
B. Unit yang Menjalankan Sistem Informasi Manajemen Perusahaan...19
C. Pengembangan Operation Support System ......................................20
D. Future Development ..........................................................................23
BAB IV.Penutup ...........................................................................................24
A. Kesimpulan........................................................................................24
B. Saran.................................................................................................24
Daftar Pustaka..............................................................................................25
4. 4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Struktur Organisasi Perusahaan..................................................8
Gambar 2. Perbedaan Internet, Intranet dan Ekstranet................................11
Gambar 3. Penggunaan Intranet, ekstranet dan Internet pada Perusahaan 11
Gambar 4.Skema ekstranet antara perusahaan dengan para mitra bisnis ..15
Gambar 5. Cara Perusahaan Memperoleh Nilai Bisnis dari Aplikasi e-bisnis dan
e commerce..................................................................................................16
Gambar 6. Sistem Informasi di PT. Citi Interiorindo .....................................21
Gambar 7. Skema Sistem Informasi Penjualan Produk ...............................21
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Hardware dan Software PT. Citi Interiorindo..........................22
Tabel 2. Matriks Sistem Informasi PT. Citi Interiorindo.................................23
5. 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat menuntut setiap
perusahaan untuk lebih cepat dalam merespon setiap kesempatan dan
membuat strategi bisnis yang akurat dalam waktu yang singkat. Dengan
semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, berbagai kegiatan dalam
dunia bisnis dilakukan dengan komputer. Maka dalam suatu perusahaan,
komputer merupakan sarana dalam menciptakan dan mengembangkan suatu
sistem informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu setiap perusahaan harus
memberikan perhatian yang besar pada teknologi informasi yang terus
berkembang dengan pesat.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Informasi yang berkualitas ini
akan memudahkan user dalam mengambil keputusan secara tepat, cepat, dan
bernilai strategis
Untuk membangun Sistem Informasi, komponen utamanya adalah
perencanaan sistem informasi yang dimulai dari perencanaan strategis
perusahaan, dari misi perusahaan, dan langkah-langkah yang diterapkan dalam
mencapai tujuan tersebut. Selain itu, pengembangan Sistem Informasi juga
dilihat dari beberapa faktor lain seperti perubahan pasar dan peluang yang ada.
Sedangkan aspek tehnik dalam Teknologi Informasi meliputi: hardware, sistem
operasi, jaringan, data, sistem manajemen data dan aplikasi perangkat lunak
atau software.
PT. Citi Interiorindo merupakan salah satu perusahaan yang
menggunakan Teknologi Informasi untuk aktifitas operasional maupun
manajemen usahanya. Sebagai perusahaan yang baru dibentuk kurang dari 2
tahun, Sistem Informasi dalam Perusahaan masih dalam tahap pengembangan
dan penyesuaian sesuai kebutuhan internal perusahaan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kami merumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah PT. Citi Interiorindo menggunakan sistem informasi manajemen
dalam kegiatan operasional perusahaan ?
2. Apakah PT. Citi Interiorindo menggunakan sistem informasi manajemen
untuk menunjang keputusan eksekutif ?
3. Bagaimana penerapan sistem informasi secara spesifik pada kegiatan
pemasaran dan penjualan?
6. 6
4. Apakah PT. Citi Interiorindo melakukan pengembangan berkepanjangan
pada sistem informasi manajemen yang ada ?
C. Tujuan Penulisan Artikel
Secara umum artikel ini bertujuan untuk :
1. Mengamati penggunaan Sistem informasi dalam kegiatan operasional dan
menunjang keputusan eksekutif pada PT. Citi Interiorindo.
2. Mengetahui penerapan sistem informasi pada kegiatan penjualan dan
pemasaran.
3. Mengkaji pengembangan sistem informasi manajemen PT. Citi Interiorindo.
7. 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Profil Perusahaan PT Citi Interiorindo
PT. Citi Interiorindo adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang
impor, wholesale dan retail produk-produk dekorasi interior yang bersifat DIY
(Do It Yourself), yaitu produk-produk yang mudah untuk dipasang sendiri tanpa
bantuan tukang ataupun keahlian khusus, sehingga siapa saja dapat
mendekorasi rumah ataupun kamarnya sebagai suatu ekspresi kepribadian
yang personal. Diawali tahun 1993 dengan mulai menjual produk-produk
interior seperti karpet, floor mat dan keset, PT. Citi Interiorindo telah berfokus
selama 17 tahun di bidang pemenuhan produk-produk desain interior DIY (Do It
Yourself) yang berkualitas, lengkap, mudah dipasang dan digunakan.
Produk-produk utama yang diimport merupakan produk berkualitas dari
Korea (Hyundaesheet - Fixpix) dan Malaysia (EZRolls & EZSticker) :
• Hyundaesheet mulai berproduksi pada tahun 1985 dan dikenal pertama
kali sebagai produsen color adhesive sheet untuk industri periklanan
outdoor.
• EZRolls & EZSticker diproduksi oleh Lamex Wallcoverings yang
merupakan produsen wallcoverings terbesar di Malaysia.
PT. Citi Interiorindo sendiri telah membangun jaringan distribusi produk
melalui system B2B, B2C maupun C2C, baik melalui Kataloq produk, online
shop, penjualan langsung atau direct sales, maupun system reseller.
Dalam menjalankan usahanya, PT Citi Interiorindo bekerjasama dengan
berbagai pihak mulai dari took bahan bangunan yang masih berskala kecil
hingga supermarket bahan bangunan raksasa seperti Mitra 10, Depo
Bangungan, ACE Hardware dll. PT. Citi Interiorindo juga disupport oleh pabrik
yang memegang lisensi karakter seperti karakter Disney sehingga
penjualannya bisa masuk ke jenjang umur manapun.
Sebagai pedoman dalam menjalankan usaha, PT Citi Interiorindo berpedoman
kepada Visi dan Misi Perusahaan, yaitu :
VISI :
- Menjadi pelopor produk interior jenis DIY, di Indonesia.
- Dikenal sebagai yang terlengkap, mudah didapat, dan mudah dipakai.
MISI : Menjadikan Proses Mendesain Interior Mudah & Sesuai Dengan
Kepribadian Pemakai
Nilai-nilai Perusahaan :
1. Kreatifitas : ide/pikiran, Bebas, Sikap kerja positif
8. 8
2. Manajemen yang berbasis pelayanan: Mendahulukan pelanggan, respon
yang cepat dan tanggap terhadap keluhan pelanggan
3. Manajemen dan lingkungan kerja yang bersahabat : menjadi tempat
kerja yang menyenangkan & berkontribusi bagi sesama
Struktur organisasi PT Citi Interiorindo adalah sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI
Finance,
Accounting&tAX
HR&GA
Warehouse
IT/MIS
Technology
B2B
E-COMMERCE
B2C
Business
DevelopmentTeam
KOMISARIS
DIREKTUR
Sales/Marketing Dept Business Dev dept Operation Dept
Gambar 1. Struktur Organisasi Perusahaan
B. Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan tatanan yang terorganisasi dalam
pengaturan sumber daya yang ada (manusia, hardware, software, data dan
jaringan) yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa
dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya
(O’Brien, 2002). Sistem Informasi menyediakan informasi untuk medukung
kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan pada
organisasi. Setidaknya terdapat enam fungsi dari sistem informasi, yaitu :
1. Medukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti
akuntansi, finance, manajemen sumber daya manusia, menajemen
operasi dan pemasaran
2. Kontributor utama dalam mendukung efisiensi kegiatan operasional,
produktivitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada
kustomer dan kepuasan kustomer
3. Sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses
pengambilan keputusan yang efektif
4. Bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa
yang kompetitif, sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif
bagi organisasi dalam persaingan global
9. 9
5. Bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam
menjalankan bisnis, sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya
yang prima
6. Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang
bagi masyarakat
C. Internet Working
Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan internet telah
mengubah bisnis menjadi network enterprise. Internet, web, intranet dan
ekstranet telah membentuk jaringan antara proses bisnis dengan seluruh
stakeholder yang ada di perusahaan, baik konsumen, pemasok, karyawan serta
pihak-pihak terkait lainnya. Dengan menggunakan jaringan yang saling
terintegrasi tersebut, perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasinya
secara lebih kreatif, efektif dan efisien, terutama dalam menghadapi era pasar
yang semakin mengglobal. Sedangkan internet working sendiri dapat diartikan
sebagai suatu bentuk hubungan, kerjasama atau kemitraan yang
mendayagunakan TI (teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet,
ekstranet).
Internet worked enterprises adalah perusahaan atau organisasi yang
menggunakan internet working dalam menjalankan proses transaksi bisnisnya
(O’Brien, 2002). Seluruh proses pertukaran informasi dalam bentuk apa pun
(suara, data, teks, gambar, audio, video) dilakukan dengan melalui jaringan
berbasis komputer. Dengan digunakannya jaringan telekomunikasi, seperti
internet, intranet, dan ekstranet, perusahaan dapat mengurangi biaya,
mempersingkat waktu pemrosesan bisnis, mendukung e-commerce,
memperbaiki kerja sama kelompok kerja, mengembangkan proses operasional
online berbagai sumber daya, mengunci pelanggan dan pemasok serta
mengembangkan jasa dan produk baru. Dengan demikian peranan
telekomunikasi lebih strategis dan vital bagi bisnis yang harus terus menerus
mencari cara baru untuk bersaing baik di pasar domestik maupun pasar global.
Jaringan yang terbentuk di dalam sistem terdistribusi dibangun dari
berbagai macam media transmisi, termasuk kabel, transmisi fiber optis, maupun
jaringan menggunakan sistem wireless; hardware yang didalamnya termasuk
routers, switch, bridge, hub, repeater, dan network interface lainnya selain itu
software yang termasuk di dalamnya protokol stack, pengatur komunikasi, dan
driver. Seluruh fungsi dan performa dari sistem terdistribusi tergantung dari
seluruh aspek yang ada pada ketiga unsur diatas. Kita harus menghubungkan
antara fungsionalitas hardware dan software yang menyediakan fasilitas
komunikasi untuk sistem terdistribusi, hal semacam ini disebut dengan
communication subsystem. Komputer dan semua peripheral lain yang
menggunakan jaringan untuk tujuan komunikasi disebut sebagai host.
Sedangkan istilah node digunakan untuk semua komputer dan switch yang
termasuk ke dalam sebuah jaringan.
10. 10
Seperti yang disebutkan diatas, ada 3 jenis jaringan yang dipergunakan dalam
internet working, yaitu intranet, ekstranet dan internet. Ketiga jenis tersebut
memiliki ruang lingkup yang berbeda-beda.
Gambar 2. Perbedaan antara Internet, Intranet dan Extranet
Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat perbedaan masing-masing ruang
lingkup dari internet, intranet dan ekstranet. Pada uraian di bawah akan
dipaparkan penjelasan mengenai internet, intranet dan ekstranet. Dalam
sebuah perusahaan sendiri, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tentu
tidak akan terlepas dari penggunaan baik internet, ekstranet dan intranet.
Berikut adalah gambaran penggunaan ketiga jenis jaringan tersebut dalam
perusahaan.
Gambar 3. Penggunaan intranet, ekstranet dan internet pada
perusahaan
11. 11
D. Internet, Extranet, Internet
Intranet, ekstranet, dan internet merupakan jaringan telekomunikasi yang
memiliki peranan penting dan luas dalam mencapai tujuan strategis,
manajemen, dan operasional perusahaan. Jaringan ini sebagai teknologi sistem
terbuka yang menggunakan jaringan internet sebagai teknologi dasarnya.
Sistem terbuka adalah sistem informasi yang menggunakan standar
umum untuk hardware, software, aplikasi dan jaringan seperti internet,
ekstranet, dan intranet. Sistem jaringan ini memberikan konektivitas yang lebih
besar yakni kemampuan komputer jaringan dan alat lainnya untuk dapat
dengan mudah mengakses dan saling berkomunikasi serta berbagi informasi.
Sehingga internet, ekstranet, dan intranet mampu menciptakan lingkungan
komputasi yang terbuka untuk diakses dengan mudah oleh pemakai akhir dan
sistem komputer akhir berjaringan.
1. Intranet
Intranet adalah jaringan di dalam organisasi yang menggunakan
teknologi internet (seperti server dan browser web, protocol jaringan TCP/IP,
database dan publikasi dokumen hypermedia HTML, dan lain-lain) untuk
menyediakan lingkungan yang mirip dengan internet di dalam perusahaan,
yang digunakan untuk memungkinkan saling berbagi informasi, komunikasi,
kerjasama, dan dukungan bagi proses bisnis.
Dalam penggunaan intranet, perusahaan akan melindungi hal-hal kritis
dengan ukuran keamanan tertentu agar tidak mudah diakses oleh pihak lain.
Ukuran keamanan yang bisa digunakan seperti password, enkripsi, dan firewall
sehingga hanya dapat diakses melalui internet oleh pemakai yang memiliki
otoritas.
Intranet merupakan jaringan informasi intenal suatu perusahaan atau
organisasi yang prinsip kerjanya sama dengan internet. Intranet dapat diartikan
sebagai bentuk privat dari internet atau internet yang penggunaannya terbatas
pada suatu organisasi/perusahaan. Akses intranet memerlukan identifikasi
pengguna dan password sehingga hanya dapat diakses oleh anggota
organisasi atau karyawan perusahaan tersebut.
Intranet biasanya digunakan untuk membagi kalender/jadwal kegiatan,
dokumen, dan sarana diskusi internal yang tertutup, sehingga tidak dapat
diakses oleh pihak luar. Teknologi dan konsep internet seperti client-server dan
protokol internet seperti HTTP dan FTP juga digunakan untuk membangun
sebuah intranet. Keuntungan penggunaan intranet bagi suatu organisasi atau
perusahaan : produktivitas kerja, efisiensi waktu, komunikasi, sistem publikasi
web, efektifitas biaya, keseragaman informasi, meningkatkan kerjasama.
Namun intranet juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu : informasi yang salah
atau tidak sesuai sehingga mengurangi efektifitasnya, interaksi di intranet yang
mungkin tidak bertanggung jawab, perlu pelatihan khusus untuk anggota dalam
menggunakan intranet, perlu tenaga ahli untuk membangun dan
mengembangkan intranet di sebuah organisasi atau perusahaan dan bisa
terjasi overload (data penuh) akibat pengiriman pesan antar pengguna yang
tidak terkontrol dengan baik. Yang perlu menjadi perhatian dalam intranet
apabila sebagian informasi organisasi tersebut ingin diekspose agar dapat di
12. 12
akses jaringan luar (internet) adalah firewall dan router (intranet ini akan
menjadi ekstranet).
Pada dasarnya komponen pembentuk intranet sama dengan komponen
pembentuk internet. Untuk dapat mengembangkan intranet dibutuhkan
berbagai perangkat yang mendukung, yaitu perangkat keras maupun perangkat
lunak intranet. Adapun perangkat keras intranet, antara lain :
a. Local Area Network (LAN) : Intranet merupakan jaringan
komputer lokal (LAN) yang diberikan teknologi internet dengan
membangun jaringan komputer lokal terlebih dahulu. LAN (Local
Area Network) atau jaringan komputer lokal terdiri dari beberapa
komputer yang saling terhubung dalam satu lokasi yang dapat
berhubungan dan mengakses sumber-sumber daya pada
komputer yang lain.
b. Client-Server : Komputer server merupakan komputer pusat yang
memberikan suatu data atau dokumen, sedangkan komputer yang
meminta dokumen disebut sebut sebagai client. Komputer client
biasanya berupa komputer biasa dan digunakan oleh pemakai
atau pegawai perusahaan untuk meminta informasi dari server,
sedangkan komputer server digunakan untuk menyimpan data
dan program serta menyediakan pelayanan network kepada
client. Jika kedua komputer ini di satukan, maka akan didapat
sebuah model jaringan komputer client server.
c. Komponen LAN : Komponen yang diperlukan untuk membangun
intranet, terdiri dari : komputer server, komputer workstation,
adapter network atau network interface card, kabel dan komponen
pendukung LAN lainnya.
Selain komponen perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun
intranet, tentunya terdapat beberapa komponen perangkat lunak dalam jaringan
intranet, antara lain :
• Sistem Operasi Network : Sistem operasi network adalah sebuah
program yang mengendalikan dan mengatur lalu lintas suatu jaringan
serta menyediakan pelayanan kepada komputer-komputer yang
terdapat pada jaringan tersebut. Contoh sistem operasi network yang
paling sering digunakan adalah Novell Netware, Windows NT, dll.
• Web Server : Web server adalah sebuah program yang dijalankan
pada komputer server, yang bertugas menyediakan jasa pelayanan
intranet kepada komputerkomputer yang terhubung ke server.
Beberapa dari web server yang paling benyak digunakan diantaranya
adalah: Microsoft Internet Information Server, Netscape FastTrack
Server & Enterprise Server, Apache, Internet Ware, Lotus Domino.
• Web Browser : Web Browser atau sering disingkat dengan browser
adalah program yang dijalankan pada komputer client, yang digunakan
untuk mengakses dan melihat halaman intranet yang terdapat pada
server. Yang paling banyak digunakan adalah Netscape Navigator dan
Microsoft Internet Explorer.
• File HTML : Inti dari intranet adalah halaman-halaman intranet yang
bisa diakses oleh setiap orang pada perusahaan. File-File HTML untuk
intranet biasanya disimpan pada server, sehingga dapat diakses oleh
13. 13
semua komputer client yang ingin membuka halaman intranet. File
HTML ini hanya dapat ditampilkkan dengan program browser yang
terdapat pada client.
• File-File Pendukung : File-file pendukung di sini adalah file-file yang
dibutuhkan oleh file HTML untuk menampilkan halaman intranet. File-
file penunjang ini (sama seperti HTML) juga disimpan pada hard disk
komputer server, sehingga bisa diakses oleh semua komputer client
yang terhubung ke jaringan intranet.
• Search Engine : Search Engine digunakan untuk mencari informasi
yang diinginkan dengan mudah dan cepat, tanpa harus menjelajahi
situs-situs web yang jumlahnya tak terhingga. Search engine bisa
memudahkan pegawai mencari suatu informasi yang diinginkan
dengan cepat, tanpa harus mengetahui alamat halaman halaman
intranet tertentu.
2. Ekstranet
Ekstranet merupakan jaringan telekomunikasi yang dibangun untuk
dapat menghubungkan antara suatu organisasi/ perusahaan dengan mitra
bisnisnya melalui sistem aplikasi.
Menurut O’Brien (2005) menjelaskan bahwa ekstranet adalah hubungan
jaringan yang menggunakan teknologi internet untuk saling menghubungkan
intranet suatu bisnis dengan intranet pelanggannya, pemasok, dan mitra bisnis
lainnya. Ekstranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan
yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan Perusahaan dapat
menggunakan jaringan privat virtual yang dapat menetapkan hubungan jaringan
privat langsung antarmereka atau menciptakan hubungan internet yang aman
antarmereka.
Dalam menjaga keamanan ,perusahaan juga dapat menerapkan enkripsi
untuk data yang sensitive dan sistem firewall sendiri untuk memberikan
keamanan yang memadai. Dengan demikian, ekstranet memungkinkan pihak-
pihak seperti pelanggan, pemasok, konsultan, subkontraktor, prospek bisnis,
dan pihak lain untuk mengakses situs Web intranet tertentu dan database
perusahaan.
Bagi perusahaan yang menginginkan biaya lebih rendah dan masih
memiliki kecepatan internet, ekstranet merupakan solusi yang tepat. Ekstranet
menggunakan intenet untuk komunikasi dan menggunakan browser standar
untuk menavigasi situs dan bertukar data. Metode-metode enkripsi yang
menjaga kerahasiaan pesan juga mudah digunakan. Adapun contoh aplikasi
yang dapat digunakan dalam ekstranet adalah Lotus Notes. Ekstranet
mempunyai dasar intrastruktur sama dengan internet, seperti TCP/IP Protocols,
server, e-mail dan browser Web. Tetapi ekstranet menggunakan Virtual Private
Network (VPN) untuk membuat komunikasi melalui internet lebih aman.
Ekstranet banyak sekali digunakan oleh perusahaan untuk mengumpulkan dan
mendistribusikan informasi ke pihak-pihak luar yang terkait. Adapun sistem
ekstranet yang handal harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut :
1. Corporate security policy;
2. Periodic security audit;
3. Well defined rules for granting access to the extranet systems;
4. Firewalls;
14. 14
5. Logging and analysis.
Sebagai suatu jaringan, ekstranet memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun
kelebihan dari ekstranet adalah :
1. Proses dan arus informasi lebih cepat;
2. Peningkatan dalam efektivitas berbisnis;
3. Mengurangi biaya komunikasi, transportasi maupun administrasi;
4. Mengurangi penggunaan kertas;
5. Akses draft dokumen serta presentasi multimedia untuk komentar
ataupun persetujuan klien;
6. Melihat proyek-proyek yang lalu sebagai perbandingan.
Sedangkan kelemahan dari jaringan ekstranet, antara lain : biaya tinggi pada
awal pengembangan dan membutuhkan staf ahli untuk mengembangkan
ekstranet.
Gambar 4. Skema Ekstranet antara perusahaan dengan para mitra bisnis
3. Internet
Pengertian Internet berasal dari kata International Networking,
merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk
jaringan computer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional),
yang saling berinteraksi dan bertukar informasi, sedangkan dari segi ilmu
pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang
didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat
berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain lain dalam bentuk media
elektronik. Dari segi komunikasi internet adalah sarana yang sangat efektif dan
efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun di dalam
lingkungan perkantoran. Semua komputer yang terhubung ke internet dapat
mengakses semua informasi yang terdapat di internet secara gratis. Internet
dapat digunakan sebagai sarana pertukaran informasi dari satu komputer ke
komputer lain tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua komputer tersebut. Peranan
internet yang sangat penting adalah sebagai sumber data dan informasi serta
sebagai sarana pertukaran data dan informasi. Pada awalnya internet adalah
suatu jarangan komputer yang dibentuk oleh Departemen Amerika Serikat pada
awal tahun 60 an, pada waktu itu mereka mendemonstrasikan bagaimana
PERUSAHAAN
YANG MENGGUNAKAN
INTERNET
Mitra, Konsultan,
Kontraktor
• Desain bersama
• Outsourcing
Konsumen
• Swalayan pelanggan
• Penjualan dan pemasaran
Online
• Otomasi tenaga penjual
• Produk yang dibuat
berdasarkan pesanan
• Pemesanan tepat waktu
(JIT)
Pelanggan
Bisnis
Pemasok dan
Distributor
• Manajemen distributor
• Manajemen rantai
pasokan
• Perolehan
15. 15
dengan hardware dengan software computer berbabis UNIX bisa melakukan
komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Aplikasi-
aplikasi di intenet saat ini sangat banyak dan akan terus berkambang seiring
dengan kemajuan teknologi informasi dan kebutuhan yang beragam di berbagai
bidang. Aplikasi internet yang sering digunakan antara lain Word Wide Web
(www), E-mail, Mailing List (millis), Newsgroup, Internet Relay Chat, File
Transfer Protocol (FTP), Telnet, Gopher, VoIP (Voice over Internet Protocol),
dan lain-lain.
Secara umum, nilai bisnis dengan menggunakan jaringan tren
telekomunkasi seperti internet, intranet, ekstranet, dan jaringan telekomunikasi
lainnya adalah dapat mengurangi biaya, mempersingkat waktu pemrosesan
bisnis, mendukung e-commerce, memperbaiki kerjasama kelompok
kerja,mengembangkan proses operasional online, berbagi sumberdaya,
mengunci pelanggan dan pemasok, serta mengembangkan produk jasa dan
produk baru. Sehingga menjadikan jaringan telekomunikasi ini menjadi lebih
strategis dan vital dalam bisnis yang harus terus mampu bersaing.
Internet sebagai jaringan telekomunikasi menyediakan aplikasi yang
sangat penting digunakan untuk kerjasama antara mitra bisnis, hubungan
dengan pelanggan dan pemasok serta untuk kepentingan e-commerce.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh O’Brien bahwa penggunaan bisnis di
internet telah meluas dari hanya sekedar pertukaran informasi secara elektronik
ke aplikasi strategi bisnis. Perusahaan menggunakan teknologi internet untuk
beberapa kegiatannya seperti pemasaran, penjualan, dan aplikasi manajemen
dalam hubungannya dengan pelanggan serta aplikasi bisnis lintas fungsi,
aplikasi dalam bidang teknik, manufaktur, sumberdaya, dan akuntansi.
Nilai bisnis lainnya dengan menggunakan internet adalah peluang besar
dalam memperoleh pelanggan baru dengan produk dan pemasaran yang
inovatif, mempertahankan pelanggan saat ini melalui perbaikan hubungan dan
layanan, dan peningkatan pendapatan perusahaan. Dikatakan oleh O’Bien
(2005) bahwa terdapat faktor-faktor utama yang membuat dasar sehingga
perusahaan membangun jaringan telekomunikasi dengan menggunakan situs
Web untuk kepentingan bisnisnya, seperti dijelaskan pada gambar berikut :
Gambar 5. Cara perusahaan memperoleh nilai bisnis dari aplikasi e-
business dan e-commerce.
16. 16
Menurut O’Bien (2005) menyatakan bahwa kebanyakan perusahaan
membangun situs Web e-business dan e-commerce untuk mencapai enam nilai
bisnis utama seperti terlihat pada gambar dibawah, yakni :
1. Menghasilkan pendapatan baru dari penjualan online,
Mengurangi biaya transaksi melalui penjualan online dan dukungan pelanggan,
Menarik pelangan baru melalui iklan dan pemasaran Web serta penjualan
online,
Meningkatkan loyalitas pelanggan saat ini melalui perbaikan dukungan dan
layanan pelanggan Web,
Mengembangkan pasar baru berbasis Web dan saluran distribusi untuk produk
yang ada saat ini,
Mengembangkan produk baru bebasis informasi yang dapat diakses di Web.
E. Penyempurnaan Sistem Informasi di dalam Organisasi
Menurut Fuadi (1995), terdapat empat langkah yang perlu dilakukan
untuk menyempurnakan Sistem Informasi agar dapat diterapkan dengan
sukses di suatu organisasi, antara lain :
1. Menganalisa sistem : Misalnya, sistem apa yang ingin digunakan
dan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Intinya,
manajemen perusahaan harus memiliki perencanaan yang matang
Oleh karena itu,perusahaan dapat melakukan peninjauan terlebih
dahulu, sehingga dapat merekomendasikan jenis sistem baru yang
cocok untuk dikembangkan. Peninjauan tersebut mencakup
pengetahuan tentang sistem lama dan berbagai masalah yang
timbul dari penerapannya.
2. Merancang sistem. Setelah mengetahui jenis sistem yang
dibutuhkan, manajemen perusahaan mulai merancang sistemnya.
Oleh karena itu, sebaiknya manajemen perusahaan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang komponen sistem, cara
mengoperasikannya, permasalahan yang ditimbulkan dan cara
pemecahan permasalahan. Jika memungkinkan, manajemen
perusahaan meminta bantuan seorang konsultan.
3. Menerapkan sistem. Manajemen perusahaan sebaiknya
menerapkan sistem baru di perusahaannya secara bertahap.
Tahap visi, dimana perusahaan meninjau kembali tujuan
implementasi TI. Hal yang paling penting adalah adanya dukungan
dari manajemen eksekutif perusahaan dan keterlibatan dari seluruh
end-user. Tahap investasi. Perusahaan dapat menentukan jenis
dan intensitas penggunaan fasilitas pengolahan, mengetahui
peluang reaksi pelanggan, mengukur manfaat dan membuat
account yang terpisah. Tahap kultivasi, dengan melakukan
pengawasan terhadap penerapan TI dan memperbaikinya jika tidak
berjalan dengan semestinya. Tahap memanen. Perusahaan perlu
menyadari bahwa harus investasi di bidang TI memerlukan waktu
yang cukup lama. Oleh karena itu, sebaiknya, perusahaan tetap
berada di jalur yang benar dan senantiasa melaksanakan hal-hal
yang positif agar implementasi TI di perusahaannya membuahkan
hasil
17. 17
4. Melakukan evaluasi sistem. Tahap ini merupakan tahap yang
terakhir, dimana manajemen perusahaan merencanakan berbagai
langkah strategi yang akan dijalankan perusahaan dan bagaimana
penerapan sistem informasi yang ada dikembangkan. Setelah itu,
manajemen perusahaan senantiasa mengevaluasi penerapannya,
sehingga dapat belajar dari kesalahan yang ada dan
memperbaikinya. Dengan proses pembelajaran tersebut,
diharapkan sistem informasi perusahaan akan semakin baik dari
tahun ke tahun.
18. 18
BAB III
PEMBAHASAN
A. Overview Sistem Informasi Manajemen Perusahaan
Dalam menjalankan aktifitas usahanya, PT. Citi Interiorindo telah
mengembangkan dan menggunakan Sistem Informasi Manajemen.Pada
kesempatan ini, kami akan membahas beberapa materi yang terkait dengan
system informasi dalam PT. Citi Interiorindo yaitu intranet, ekstranet dan
internet. Dalam setiap pembahsan materi tersebut akan dijelaskan manfaat dari
penerapan system informasi management dimaksud.
1. Pengembangan Sistem Intranet
Salah satu media komunikasi internal yang dipakai oleh seluruh unit dan
karyawan perusahaan adalah intranet. PT. Citi Interiorindo telah mempunyai
communication line tersendiri dengan provider PT. Supra Primatama Nusantara
(Biznet), dimana komunikasi setiap karyawan mempunyai alamat e_mail:
xxx.@citi-interiorindo.co.id. Alamat e_mail tersebut dapat diakses oleh seluruh
karyawan sebagai sarana komunikasi yang lebih aman, efektif dan efisien.
Pada saat ini, lalu lintas komunikasi antar divisi dalam pengiriman data
dan laporan dapat diakses oleh seluruh karyawan yang memiliki otorisasi akses
(user name dan password) untuk melihat data dan laporan yang dikirim atau
bahkan ditampilkan dalam portal perusahaan. Untuk menjaga keamanannya,
data dan laporan tersebut tidak dapat dirubah oleh user.
Sistem Intranet yang digunakan PT. Citi Interiorindo telah dilengkapi
dengan software anti-virus dan filter sistem tersendiri, sehingga apabila ada file
yang berisi virus maka akan di-block secara otomatis. Selain itu, file berisi
materi yang dihubungkan dengan situs media social seperti face book, twitter
dan lain-lain juga akan di-block secara otomatis, dengan tujuan dipergunakan
hanya untuk kepentingan pekerjaan bukan untuk kepentingan Pribadi. Intranet
bagi karyawan PT. Citi Interiorindo bertujuan antara lain:
1. Sebagai media komunikasi yang cepat dalam menyampaikan pekerjaan
2. Mempermudah mendapatkan informasi terkini dari perusahaan
3. Dapat diakses dari berbagai lokasi
Bagi PT. Citi Interiorindo, keberadaan intranet akan mendatangkan manfaat
tertentu antara lain:
1. Mempercepat arus informasi kepada seluruh karyawan khususnya terkait
keputusan manajemen/direksi.
2. Merupakan media komunikasi internal yang cukup aman mengingat
dibawah pengawasan Perusahaan.
3. Bagi stakeholders, memudahkan dalam mengetahui perkembangan kinerja
perusahaan yang dapat berpengaruh dalam kerjasama yang telah ada.
2. Pengembangan Sistem Internet
Saat ini sistem internet di PT. Citi Interiorindo masih dalam tahap
pengembangan dengan website www.citi-interiorindo.co.id dan www.interior-
19. 19
diy.com dan saat ini sudah dapat diakses oleh pengguna luar. Tujuan
pengembangan Internet ini adalah mengenalkan keberadaan dan keberagam
produk perusahaan kepada public yang tampilannya dibuat menarik, mudah
dan efektif untuk dijelajahi agar para pengguna internet dapat mengetahui seluk
beluk perusahaan serta mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Nantinya, jika
kita mengakses website dapat terlihat menu-menu utama yang ditampilkan,
berbagai macam produk dan pembelian secara online. Layanan promosi juga
nantinya diletakkan di web. Keluhan dan saran dari para konsumen akan
ditampung melalui email customer service. Selain itu, untuk mencari kerja akan
disediakan menu karir, yang menyediakan layanan jasa sumber daya manusia
untuk pekerja maupun calon pekerja.
Pengembangan Internet bagi perusahaan sendiri bertujuan untuk dapat
mendukung sistem pemasaran yang digunakan mendukung tradisional dan e-
commerce proses dan manajemen fungsi pemasaran, antara lain pemasaran
interaktif pada website e-commerce, sales force, manajemen hubungan dengan
pelanggan, manajemen penjualan, manajemen produk, targeted marketing,
promosi dan periklanan dan riset pasar.
Bagi pengguna umum dan konsumen, akan memberikan akses
informasitambahan untuk mengetahui mengenai profil perusahaan secara
umum, produk yang dipasarkan dan pelayanan pelangan dalam kemudahan
pembelian produk dan after sales service.
B. Unit yang menjalankan Sistem Informasi Manajemen Perusahaan
Dalam kaitannya dengan SI/IT perusahaan, pengelolaan SI/IT di PT. Citi
Interiorindo ditangani oleh departemen IT yang dalam aktifitasnya menangani
langsung perencanaan dan operasional IT.Departemen IT dikepalai oleh Head
of IT dept. Dan langsung melapor langsung kepadadirektur operasional.
Dalam melaksanakan tugasnya, Departemen IT melakukan aktifitas :
• IT Infrastruktur & service
• Pengembangan Business Application
Ruang lingkup IT Infrastruktur & Service adalah dalam menyediakan,
menangani dan merawat infrastruktur IT di PT Citi Interiorindo, seperti jaringan
komunikasi data, dan server-server. Selain itu, unit ini juga bertanggung jawab
terhadap kesiapan kerja (avaibility) aset-aset yang ada dalam perusahaan,
seperti printer, PC dll. Fungsi IT service management.
Aktifitas IT lainnya adalah pengembangan sistem Business Application,
atau merancang, mengembangkan, menyempurnakan, dan memelihara
aplikasi-aplikasi yang digunakan dalam lingkup bisnis PT Citi Interiorindo.
Pengadaan aplikasi-aplikasi yang ada di PT Citi Interiorindo bersumber dari
pembelian dan ada pula yang dihasilkan melalui pengembangan /development
secara internal seperti sistem untuk penjualan melalui distributor
20. 20
C. Pengembangan Operational Support System
Saat ini, Sistem informasi yang sudah dikembangkan oleh PT Citi
Interiorindo telah berfungsi untuk mendukung sistem operasional (operation
Support system ) dan juga telah digunakan sebagai Management Support
Sistem bagi pengambilan keputusan penting manajemen perusahaan. Bagan
Sistem informasinya adalah seperti berikut:
Gambar 6. Sistem Informasi di PT Citi Interiorindo
Sistem bisnis yang digunakan merupakan pengembangan secara
internal dari IT PT. Citi Interiorindo, merupakan variasi dari jenis-jenis sistem
informasi, yaitu proses transaksi, pengelolaan informasi, pendukung keputusan
dll., yang mendukung fungsi bisnis dari pemasaran, manajemen operasi dan
finance/accounting. Desain sistem telah disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan.
Sebagai contoh adalah pengembangan untuk sistem penjualan produk
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 7. Skema Sistem Informasi Penjualan Produk
Information
System
Transaction
Support
System
Logistic Support
System
Finance Support
System
HR Support
System
Management
Information
System
Decision
support System
Executive
Information
System
proses transaksi
pembelian
customer
Kontrol stok ,
persediaan &
pengiriman
Kontrol
finansial PT,
pembayaran&
outstanding
Kontrol
administrasi staff
Data bagi
Pengambilan
keputusan
manajemen
Informasi khusus
staf
Management
Support System
Operations Support
System
CS
Sales/Mar
keting
Customer
Logistic /
Deliveryservice
Finance/Accountin
g
Server
Data
Order
Call order
Transaction
reconciliatio
n
Feedback
Stock/
Inventory
Delivery Info
21. 21
Dari Skema tersebut di atas dapat dijelaskan sistem untuk penjualan
yang saat ini berlangsung :
1. Customer Service menerima telepon dari Customer dan mencatat informasi
nama pembeli, alamat dan nomor telepon, jenis barang yang diorder, waktu
pengiriman yang diinginkan, dan cara pembayaran yang diinginkan (apakah
tunai, dengan kartu debet/kredit, atau transfer bank).
2. Customer service melakukan validasi ke bagian sales, logistik dan finance
3. Input data pesanan dari Customer & kirim data permintaan pengiriman ke
Logistik
4. Logistik memproses permintaan pengiriman dari CS dengan koordinasi ke
Finance untuk validasi pembayaran, selanjutnya ke Customer untuk
koordinasi pengiriman barang yang dipesan.
5. Pada saat pengiriman, dilampiri data pelanggan, alamat pengiriman, item
yang dibeli dan jumlahnya, total yang harus dibayarkan dan cara
pembayaran, cash/ debit/credit card.
6. Setelah pengiriman dilakukan, Logistik menginput data pengiriman untuk
reconcile finance & sales/CS
Dalam Sistem Informasi yang dkembangkan untuk sistem penjualan, adapun
data hardware dan software yang dipakai dalam PT Citi Interiorindo adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Data Hardware dan Sofware PT Citi Interiorindo
Komponen Sistem
Informasi
Keterangan
People Customer, Customer Service, Logistic, Finance/
Accounting, Driver
Hardware Telephone, PC, Laptop, HP Blade server with 128
M bytes of RAM and 1,2 G byte hard disks, HP
Itanium
Software Prosedur penerimaan order dari Customer,
Prosedur Pengiriman, Prosedur pembayaran,
Linux debian (OS), Window Server 2003
(OS),Karpersky PURE 3.0 13.0.2.558
Data Resources Data pelanggan, data produk order, data harga,
data pengiriman, cara pembayaran
Produk Informasi Data pelanggan, produk yang dibeli, jumlah, total
tagihan dan cara pembayaran
22. 22
Tabel 2. Matriks Sistem Informasi PT. Citi Interiorindo
AKTIVITA
SI
MESIN dan
MEDIA
PROGRAM PROSEDUR SPESI
ALIS
USER DATA PRODUK
INFORMASI
Input Telepon,
PC,
Laptop,
Kertas dan
Jaringan
telepon
MS Access,
Windows 7,
Linux Debian
Prosedur
penerima
an order
dari
Customer
Prosedur
data
entry
Customer,
Customer
Service
Data
pelanggan
Produk yang
dibeli
Qty order
Waktu
pengiriman
Data
pelangga
n, item
produk &
Qty,
waktu
kirim
Proses Server
Linux
Debian,
HP Blade
server,
Jaringan
LAN
MS Access,
Windows 7,
Linux Debian
Entry
Data
sales
Customer
Service
Logistic
Finance &
accounting
Data
pelanggan,
data order,
total
pembayaran,
waktu
pengiriman
Status
display
Output Telepon,
Printer,
Laptop ,
PC ,
Kertas
Print,
Kertas
laporan
MS Access,
Windows 7,
Linux Debian
Output
procedur
e
and
distributio
n
Customer
Service
Marketing/
sales
Logistik/W
arehouse
Finance &
accounting
Data
pelanggan,
item yang
dibeli, Qty,
Total yg
harus
dibayar,
waktu
pengiriman
Info
penjualan
Waktu
pengirima
n
Tagihan
ke
pelangga
n
Penyimp
anan
Hard Disk ,
HP Itanium
Window server
2003, HP
Backup
procedur
e
Data
base
Oper
ator
Manager Penjualan Order
Pembelia
n
Payment
&
Outstandi
ng
Kendali Server
Linux
Debian
(Blade
Server),
Program
Monitoring
Monitoring
Program
Monitorin
g
procedur
e
Netw
ork
Admi
n
Konsumen
Customer
Service
Manager
Sales/Mkt
Manager
Logistic
Manager
Finance/ac
c
Data
pelanggan,
komplain
pelanggan,
Manager
Sales
Laporan
order
Manager
Sales/Mkt
Finance
manager
23. 23
D. Future Development
Pada perkembangan kedepan maka bisnis PT. Citi Interiorindo
berkembang ke berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini menyebabkan adanya 2
(dua) tantangan dalam pengembangan IT yaitu:
1. Pengembangan client and Host
Dalam masa datang PT. Citi Interiorindo akan membuka berbagai
cabang khususnya di kota-kota propinsi dan kabupaten dalam
melebarkan channeling marketing. Di setiap ibukota propinsi atau ibu
kota kabupaten, terdapat unit yang berfungsi mewakili perusahaan
dimana unit tersebut akan bertindak sebagai client yang akan
menyampaikan daftar pembeli dan pesanan barang kepada host yaitu
PT. Citi Interiorindo. Semakin banyak client maka semakin banyak
pesanan yang harus diantarkan.Hal ini berpotensi menyebabkan IT
system yang ada tidak dapat menampung permintaan tersebut.
2. Penambahan Produk
Produk yang dijual semakin banyak dan semakin bervariatif sehingga
diperlukan storage data yang lebih besar serta processing speed yang baik.
System IT yang ada berpotensi tidak dapat menampung penambahan data
ang akibatnya juga menyebabkan kecepatan proses menjadi lambat.
Untuk mengatasi ke 2 (dua) kendala tersebut, perlu dilakukan langkah-
langkah antara lain:
1. Up grading system & capacity
Untuk mengatasi kedua kendala tersebut, maka diperlukan penambahan
kapasitas storage data dan up grading system.Hal ini diperlukan agar
semua permintaan pesanan dari seluruh Indonesia dapat di-capture
untuk selanjutnya diproses dengan cepat. Up grading system diperlukan
agar kecepatan proses tetap terjaga.
2. Business Contingency Plan (BCP)
Untuk mengantisipasi operational risk misalnya terganggunya jaringan
internal maupun eksternal maka diperlukan BCP yang baik. Dalam hal
ini, BCP berupa back up IT system yang meliputi hardware dan software
serta proses kerja terkait. Hal ini diperlukan agar pelanggan tetap dapat
dilayani dengan baik dalam kondisi apapun. Kepuasan pelanggan
tersebut akan meningkatkan image dan pada akhirnya menyebabkan
peningkatan sales.
24. 24
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, kami merumuskan beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. PT. Citi Interiorindo telah menggunakan sistem informasi manajemen
dalam kegiatan operasional perusahaan dan untuk menunjang
keputusan eksekutif.
2. Sistem informasi telah diterapkan di PT. Citi Interiorindo untuk kegiatan
penjualan dan pemasaran dengan komponen dan aktivitas yang
ditampilkan pada Tabel 1 & Tabel 2
3. PT. Citi Interiorindo melakukan pengembangan berkepanjangan pada
sistem informasi manajemen yang ada, meliputi :Up grading system &
capacity, Business Contingency Plan (BCP) dan pengembangan struktur
organisasi IT
B. Saran
Agar PT. Citi Interiorindo lebih berkembang dan mampu menjadi
perusahaan yang terdepan dalam pemenuhan kebutuhan produk-produk
dekorasi interior adalah dengan mengembangkan Sistem Informasi
Manajemen dengan cara :
• up-grading system and capacity untuk software maupun
hardwarenya agar seluruh transaksi penjualan, pengiriman
maupun pemasaran dapat terlaksana secara tepat dan cepat.
• peningkatan business contingency plan
• penambahan dan up-grade sumber daya manusia di bidang IT.
25. 25
DAFTAR PUSTAKA
1. Yakub, (2012), Pengantar Sistem Informasi. Penerbit Graha Ilmu
Yogyakarta.
2. Brenda Kienan, (2000), Small Business Solution E-Commerce, E-
Commerce untuk Perusahaan Kecil, Jakarta: Alex Madia Komputindo.
3. Andy Paul Harianja dan Zainal A Hasibuan. 2009. Sistem Informasi
Supply Chain Management untuk Agribisnis Hortikultura di Indonesia.
Jurnal, Prosiding Seminar Nasional Himpunan Informatika Pertanian
Indonesia)
4. O’Brien James A; Introduction to Information Systems, 2002. eleventh
edition, The McGraw-Hill Companies, Inc.
5. Riyeke Ustadiyanto. Electronic Data Interchange/EDI), Framework e-
Commerce, Penerbit Andi Yogyakarta.
6. Sumber data internal PT. Citi Interiorindo