SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dalam layanan e banking,Universitas Mercubuana.2018.pdf
1. PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI
DALAM LAYANAN E-BANKING
Pada
PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk
Tugas UAS Matakuliah Sistem Informasi
dan Pengendalian Internal
Dibuat oleh
Nama : Hajuini
NIM : 55517120034
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2018
2. KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah, Tuhan
Semesta Alam, yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga
Penulis dapat menyelesaikan artikel ini, sebagai pemenuhan tugas untuk
mata kuliah Sistem Informasi dan Pengendalian Internal, pada program
Magister Akuntansi di Universitas Mercu Buana Jakarta, dengan mengambil
judul “Pengendalian Internal Sistem Informasi Dalam Layanan E-Banking
Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.”
Dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Prof, Dr, Hapzi Ali, sebagai dosen pengampu yang telah
memberikan arahan dan pengajaran, serta keluarga Penulis tercinta yang
telah memberikan support, sehingga artikel ini dapat terselesaikan pada
waktunya.
Penulis menyadari artikel ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu Penulis
menerima saran dan kritik yang membangun untuk perbaikannya. Semoga
kehadiran artikel ini dapat berguna dan membantu bagi pihak yang
membutuhkan. Terima kasih
Jakarta, 10 Juli 2018
Penulis.
Hajuini
3. ABSTRAK
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, atau yang lebih dikenal
dengan Bank BNI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang
pada akhir tahun 2017 nilai assetnya lebih dari 700 triliun rupiah. Untuk
menjawab tantangan dalam dunia perbankan yang saat ini sedang gencar
melakukan ekspansi dana dan kredit dengan program-program unggulanyang
ditawarkan kepada nasabah, untuk memenangkan persaingan yang semakin
ketat Bank BNI hadir dengan fitur layanan yang berbasis teknologi informasi.
Keputusan Bank BNI dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI),
tujuannya adalah memudahkan dan memuaskan nasabah yang umumnya
sangat membutuhkan layanan yang convenience, yakni tersedianya channel
access yang banyak, aman, nyaman dan layanan 24 jam. BNI Internet
Banking dan BNI Mobile Banking adalah salah satu fasilitas layanannya, yang
memudahkan nasabah dari mulai cek saldo, mutasi rekening sampai transfer,
pembayaran tagihan dan pembelian voucher prabayar melalui jaringan
internet. Untuk dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan, maka
diperlukan suatu sistem informasi yang sesuai dengan business proses
perusahaan dan dukungan dari sumberdaya manusia perusahaan.
BNI sebagai salah satu Bank BUMN dan juga merupakan salah satu
bank terbesar di Indonesia selalu melakukan inovasi dalam berbagai bidang
agar menjadi leading company dalam industry perbankan di Indonesia. Salah
satu hal strategis yang harus dilakukan adalah berinovasi dalam bidang
Information Technology. Banyaknya unit dan pegawai dan jaringan Layanan
melalu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di seluruh Indonesia
termasuk luar negeri merupakan keuntungan tersendiri dan tentunya
membutuhkan system informasi management yang baik untuk menunjang hal
itu semua, terutama internetworking. Saat ini BNI mengimplementasikan
hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI (teknologi
informasi) berbasis jaringan (internet, intranet,ekstranet). Serta
pengembangan layanan perbankan melalui BNI Digital Banking, yaitu layanan
perbankan yang berbasis Teknologi Informasi, dengan menggunakan aplikasi
layanan perbankan yang dapat diakses melalui alat telekomunikasi
Smartphon.
4. BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi di dunia termasuk Indonesia saat ini semakin
pesat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya penggunaan teknologi
untuk membantu segala macam aktivitas kehidupan manusia. Teknologi juga
digunakan untuk meningkatkan taraf hidup masing-masing individu dalam
menghadapi perkembangan teknologi. Teknologi Informasi (TI) atau
Information Technology (IT) merupakan bagian dari siklus dalam dunia
Sistem Informasi (SI) atau Information System (IS). Pemanfaatan waktu dan
biaya merupakan aspek penting dalam pengambilan keputusan untuk
menggunakan teknologi. Penggunaan teknologi dilakukan guna
meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
Implementasi sistem informasi pada suatu organisasi dapat dilakukan
dengan menerapkan salah satu bentuk teknologi komunikasi yang sedang
berkembang saat ini yang disebut sebagai internetworking. Internetworking
sendiri adalah suatu bentuk hubungan, kerjasama atau kemitraan yang
memanfatkan TI (teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet,
ekstranet) yang bertujuan utama untuk meningkatkan nilai bisnis dari
perusahaan dengan mengatasi kendala yang disebabkan oleh faktor
geografis dan perbedaan waktu, sehingga dapat berkomunikasi secara
handal dan efisien dengan mitra bisnis dan stakeholder lainnya. Hal ini dapat
menunjang ketersediaaan informasi pada sistem komputer dan jaringan yang
beragam, baik perangkat lunak, perangkat keras maupun model data dari
informasi tersebut.
saat ini kebutuhan dibidang networking sudah merupakan hal yang
umum ditengah perkembangan teknologi informasi, termasuk bagi
perusahaan, pengunaan internetworking dapat berupa internet, intranet
maupun eksrtanet. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang bergerak
dalam mengelola jasa manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan,
kemudahan keakuratan dan kemanan merupakan salah satu bentuk layanan
yang harus mampu diberikan oleh lembaga perbankan kepada nasabahnya.
Manajemen sistem informasi dan penerapan teknologi yang canggih dan
memadai sangat diperlukan agar mampu memberikan layanan yang sesuai
dengan harapan dan keinginan para nasabahnya serta agar mampu tetap
bersaing dengan lembaga keuangan atau bank lainnya.
PT. Bank Negara Indonesia (Perseo) Tbk, atau biasa disebut Bank
BNI, merupakan lembaga keuangan terbesar di Indonesia, dengan visi
utamanya “menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan
kinerja”. Menyadari bahwa bisnis perbankan sangat bertumpu pada layanan,
maka BNI harus mampu selalu mengedepankan layanan yang unggul terlebih
lagi dengan persaingan yang semakin tinggi. Dalam era digitalisasi ini BNI
harus mampu menghadirkan layanan perbankan yang cepat akurat dan
5. terkini, yakni dengan berbasis pada teknologi Informasi dan transformasi
layanan tradisional menjadi layanan digital.
Untuk menjawab keraguan nasabah/masyarakat dalam menggunakan
layanan e-banking, Bank BNI sudah menerapkan pengendalian dalam sistem
keamanan informasi yang handal dan terus dikembangkan untuk
meningkatkan kepercayaan nasabah/masyarakat ditengah maraknya
kejahatan perbankan melalui teknologi informasi ini. Sistem keamanan
informasi ini diterapkan baik internal opasional perbankan maupun sistem
kemanan informasi oleh penggunanya sendiri, yang disosialisasikan pada
saat registrasi maupun lewat penjelasan dibrosur dan situs Bank BNI,
www.bni.co.id.
I.2. PERUMUSAN MASALAH
Berhubungan dengan hal tersebut di atas, maka dalam artikel ini akan
mengungkapkan beberapa permasalahan, sebagai berikut ;
1. Bagaimana implementasi/penerapan sistem informasi yang
berbasis teknologi informasi (jaringan Internet, Intranet dan
ekstranet) di BNI serta aplikasi apa saja yang digunakan dalam
operasional BNI.
2. Dengan penggunaan jaringan internetworking, nilai tambah apa
yang dapat diperoleh serta bagaimana pengembangannya.
I.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dilakukan penulisan artikel ini adalah
untuk :
1. Sebagai pemenuhan tugas Ujian tengah Semesater (UTS) dari
mata kuliah Sistem Informasi dan Pengendalian Internal pada
program pasca sarjana Universitas Mercu Buana.
2. Mengetahui panggunaan Internetworking pada Bank BNI, serta
penerapan teknologinya.
3. Mengetahui nilai tambah yang dapat diperoleh dari penggunaan
internetworking pada BNI khususnya dalam menjawab tantangan
pada era digitalisasi ini.
I.4 METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini yaitu sumber
data diperoleh dengan cara :
1. Studi Kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara
mempelajari literature-literatur yang ada hubungannya dengan masalah
yang dibahas.
6. 2. Studi Lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun
langsung ke perusahaan dengan tiknik pengumpulan data melalui
observasi atau pengamatan langsung.
7. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 SISTEM INFORMASI
Sistem informasi merupakan tatanan yang terorganisasi dalam
pengaturan sumber daya yang ada (manusia, hardware, software, data dan
jaringan) yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa
dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya
(O.Brien, 2005 dlm Nurtieka). Sistem Informasi menyediakan informasi untuk
medukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan
keputusan pada organisasi. Setidaknya terdapat enam fungsi dari sistem
informasi, yaitu :
1. Medukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntansi,
finance, manajemen sumber daya manusia, menajemen operasi dan
pemasaran,
2. Kontributor utama dalam mendukung efisiensi kegiatan operasional,
produktivitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada customer
dan kepuasan customer,
3. Sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses
pengambilan keputusan yang efektif,
4. Bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa yang
kompetitif, sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi
organisasi dalam persaingan global,
5. Bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam
menjalankan bisnis, sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya yang
prima,
6. Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi
masyarakat.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem informasi dan
teknologi menjadi komponen yang sangat penting dalam keberhasilan suatu
organisasi baik bergerak di bidang bisnis maupun non bisnis. Lebih jauh, saat
ini sistem informasi berbasis internet yang penggunaannya yang semakin
luas dan semakin canggih dalam hal kecepatan, ketepatan dan up to date
informasi. Tujuan dari penggunaan teknologi dan sistem informasi adalah
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi segala sesuatunya termasuk
proses bisnis, penentuan strategi bisnis, pengambilan keputusan, dan hal-hal
yang bisa membantu percepatan tanpa meninggalkan keakuratan, sehingga
bisa meningkatkan nilai jual perusahaan dan meningkatkan memenangkan
persaingan di pasar.
Melihat dari perannya yang cukup vital didalam suatu organisasi,
maka sistem informasi tidak bisa dianggap sebagai pendukung belaka,
namun lebih dari itu. Sudah semestinya sistem informasi bisa dijadikan
patokan bagi perusahaan untuk maju dan meraih kesuksesan dengan cepat,
tepat dan meraih keuntungan dengan cepat pula. Untuk menjawab segala
tantangan bisnis dan dalam mengahadapi globalisasi, sistem informasi
8. menjadi solusi yang tepat bagi para eksekutif dan para mengambil keputusan
dalam membantu proses pengembangan dan memajukan perusahaan.
Dalam hal pengembangan bisnis, seseorang dapat mendesain dan
menganalisis suatu permasalahan suatu aplikasi sistem informasi
berdasarkan kebutuhan yang ada. Hal yang menjadi dasar dalam aplikasi
sistem informasi adalah adanya etika yang mesti dijaga. Etika yang menjadi
dasar itu salah satunya adalah sistem yang dibangun berdasarkan prinsip
tanggung jawab dan moral yang dijaga. Dengan moral dan bertanggung
jawab, sehingga informasi yang dibangun tidak hanya untuk kepentingan
sesaat dan kepentingan yang memihak, namun untuk keberlangsungan dan
kemaslahatan semua pihak. Dari sisi karier, individu ataupun organisasi yang
menguasai sistem informasi memungkinkan dengan mudah untuk memahami
tentang permasalahan yang ada dan mencarikan solusi yang terbaik, tepat
dan efisien sesuai peruntukannya.
II.2 JENIS-JENIS SERANGAN KOMPUTER.
Dalam Era digitalisasi saat ini, penggunaan komputer merupakan suatu
keharusan dalam segala aspek kehidupan baik personal maupun institusi
perusahaan. Dalam perkembangan, sejalan dengan makin tumbuh dan
meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak pihak-pihak yang
menyalahgunakan teknologi untuk kejahatan dan kepentingan pribadi. berikut
kejahatan-kejahtan atau serangan yang berhubungan dengan komputer;
1. Intrusion
Pada penyerang jenis ini , seseorang penyerang akan bisa menggunakan
system computer yang kita miliki , sebagian penyerang jenis ini
menginginkan akses sebagaimana halnya pengguna yang mempunyai hak
untuk mengakses system.
2. Intelligence
Intelligence ialah para hacker atau Cracker yang melakukan suatu kegiatan
guna mengumpulkan segala informasi yang berkaitan dengan system target,
berbagai cara bisa ditempuh guna mendapatkan informasi tersebut , baik
melalui internet , mencari buku –buku maupun jurnal.
3. Land Attack
Land attack ialah salah satu macam serangan terhadap suatu
server/komputer yang terhubung dalam suatu jaringan yang bertujuan guna
menghentikan layanan yang diberikan oleh server tersebut sehingga terjadi
gangguan pada layanan ataupun jaringan komputer tersebut.
9. 4. Logic Bomb
Logic Bomb adalah Program yang dimasukan ke dalam sebuah computer
yang bekerja guna memeriksa kumpulan kondisi di system , apabila kondisi –
kondisi yang dimaksud ditemukan oleh program tersebut , maka program
akan mengeksekusi perintah – perintah yang terdapatdi dalamnya .
5. Operation System Fingerprinting
Istilah ini mengacu kepada kegiatan menganalisis sistem operasi pada sistem
yang akan diserang. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Cara yang
paling umum ialah melakukan telnet ke server. Jika server yang dituju
mempunyai fasilitas telnet, biasaya ada banner yang menunjukkan sistem
operasi yang dipakai.
6. Smurf Attack
Smurf Attack ialah serangan yang dilakukan dengan mengubah alamat IP dari
datangnya request atau (IP Spoofing). Penggunaan IP Spoofing jenis ini
memungkinkan respon dari ping tadi yang dialamatkan ke kompute yang
alamatnya dipalsukan. Akibatnya, komputer akan dibanjiri paket data. Hal
tersebut akan mengakibatkan pemborosan bandwith jaringan. Komputer bisa
juga menjadi hang karena terus dibanjiri dengan paket data.
7. Scanning
Scanning merupakan kegiatan para hacker atau cracker untuk
mengidentifikasi sistem yang menjadi target serangan dan juga mencari celah
keamanan yang akan digunakan untuk menembus suatu sistem. Kegiatan
scanning dari sisi jaringan sangat berisik dan juga mudah dikenali, kecuali
apabila menggunkan stealth scanning. Scanning tool yang paling terkenal
ialah nmap. Selain itu ada juga SuperScan dan UltraScan yang banyak
dipakai pada sistem Windows.
8. Back door
Seperti namanya, Backdoor adalah suatu akses “pintu belakang” yang
diciptakan hacker setelah berhasil menjebol suatu sistem. Hal tersebut
dimaksudkan agar para hacker mudah mendapat akses kembali ke dalam
sistem yang sudah diserangnya tadi.
10. II.3 Pengendalian Internal Menurut COSO
Pengendalian internal merupakan bagian yang sangat penting agar
tujuan perusahaan dapat tercapai. Tanpa adanya pengendalian internal,
tujuan tujuan perusahaan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Semakin besar perusahaan semakin penting pula arti dari pengendalian
internal dalam perusahaan tersebut.
Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masing-
masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman
operasional perusahaan atau organisasi tertentu. Perusahaan umumnya
menggunakan Sistem Pengendalian Internal untuk mengarahkan operasi
perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. Definisi
pengendalian internal yang dikemukan oleh banyak penulis pada umumnya
bersumber dari definisi yang dibuat oleh COSO (The Committee Of
Sponsoring Organizations Of Treadway Commission).
Pada edisi yang baru, COSO (2013) mendefinisikan pengendalian
internal sebagai berikut: "Internal control is a process, affected by an entity's
board of directors, management, and other personnel, designed to provide
reasonable assurance regarding the achievement of objectives relating to
operations, reporting, and compliance"
Pengertian pengendalian internal control menurut COSO tersebut,
dapat dipahami bahwa pengendalian internal adalah proses, karena hal
tersebut menembus kegiatan operasional organisasi dan merupakan bagian
integral dari kegiatan manajemen dasar. Pengendalian internal hanya dapat
menyediakan keyakinan memadai, bukan keinginan mutlak. Hal ini
menegaskan bahwa sebaik apapun pengendalian internal itu dirancang dan
dioperasikan, hanya dapat menyediakan keyakinan yang memadai, tidak
dapat sepenuhnya efektif dalam mencapai tujuan pengendalian internal
meskipun telah dirancang dan disusun sedemikian rupa dengan sebaik
baiknya. Bahkan bagaimanapun baiknya pengendalian internal yang ideal di
rancang, namun keberhasilannya bergantung pada kompetisi dan kendala
dari pada pelaksanaannya dan tidak terlepas dari berbagai keterbatasan.
Tujuan pengendalian internal
Dari beberapa pendapat para ahli dapat dijelaskan bahwa tujuan
pengendalian internal yaitu mencakup tiga hal pokok yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Tujuan tujuan operasi yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi
operasi.
11. Bahwa pengendalian internal dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi dari semua operasi perusahaan sehingga dapat
mengendalikan biaya yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Tujuan-tujuan pelaporan
Bahwa pengendalian internal dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan
data serta catatan catatan akuntansi dalam bentuk laporan keuangan dan
laporan manajemen sehingga tidak menyesatkan pemakai laporan tersebut
dan dapat diuji kebenarannya.
3. Tujuan-tujuan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Bahwa pengendalian internal dimaksudkan untuk meningkatkan ketaatan
entitas terhadap hukum hukum dan peraturan yang telah ditetapkan
pemerintah, pembuat aturan terkait, maupun kebijakan kebijakan entitas itu
sendiri.
Ketiga tujuan pengendalian internal tersebut merupakan hasil (output)
dari suatu pengendalian internal yang baik, yang dapat dicapai dengan
memperhatikan unsur unsur pengendalian internal yang merupakan proses
untuk menghasilkan pengendalian internal yang baik. Oleh karena itu, agar
tujuan pengendalian internal tercapai, maka perusahaan harus
mempertimbangkan unsur unsur pengendalian internal.
Unsur unsur pengendalian internal
COSO menyatakan mengenai unsur unsur pengendalian internal
sebagai berikut: "Internal control consists of five integrated components:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Invironment)
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
4. Informasi Dan Komunikasi (Information And Communication)
5. Aktivitas Pemantauan (Monitoring Activities)
12. Adapun hubungan diantara kelima tujuan dan komponen komponen
pengendalian internal tersebut digambarkan oleh COSO dalam bentuk kubus
sebagai berikut:
Berdasarkan gambar tersebut menjelaskan bahwa ada suatu
hubungan langsung antara tujuan tujuan sebagai apa yang hendak dicapai
entitas dengan komponen komponen pengendalian internal yang mewakili
apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tujuan itu, serta struktur
organisasi entitas pada setiap tingkatan (divisi, unit, operasi, fungsi, dan
lainnya). Ketiga kategori tujuan tersebut (operasi, pelaporan, dan ketaatan)
diwakili oleh kolom, kemudian kelima komponen pengendalian internal
diwakili oleh baris, sedangkan struktur organisasi entitas direpresentasikan
oleh ketiga dimensinya.
Agar lebih jelas berikut ini akan dijelaskan kelima komponen
pengendalian internal tersebut :
1. Lingkungan Pengendalian (Control Invironment)
Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam
suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personal organisasi
tentang pengendalian. Lingkungan pengendalian merupakan landasan
untuk semua komponen pengendalian internal yang membentuk disiplin
dan struktur.
Berdasarkan rumusan COSO, bahwa lingkungan pengendalian
didefinisikan sebagai seperangkat standar, proses, dan struktur yang
memberikan dasar untuk melaksanakan pengendalian internal di seluruh
organisasi.
13. Selanjutnya, COSO menyatakan, bahwa terdapat lima prinsip yang
harus ditegakkan atau dijalankan dalam organisasi untuk mendukung
lingkungan pengendalian agar dapat terwujud dengan baik, yaitu:
Organisasi yang terdiri dari dewan direksi, manajemen, dan personil
lainnya menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika.
Dewan direksi menunjukkan indenpendensi dari manajemen dan dalam
mengawasi pengembangan dan kinerja pengendalian internal.
Manajemen dengan pengawasan dewan direksi menetapkan struktur,
jalur pelaporan, wewenang-wewenang dan tanggung jawab dalam
mengejar tujuan.
Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarik, mengembangkan,
dan mempertahankan individu yang kompetensi sejalan dengan tujuan.
Organisasi meyakinkan individu bertanggung jawab atas tugas dan
tanggung jawab pengendalian internal mereka dalam mengejar tujuan.
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Menurut COSO, penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan
interaktif untuk mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap pencapaian
tujuan. Risiko itu sendiri dipahami sebagai suatu kemungkinan bahwa suatu
peristiwa akan terjadi dan mempengaruhi pencapaian tujuan entitas, dan
risiko terhadap pencapaian seluruh tujuan dari entitas ini dianggap relatif
terhadap toleransi risiko yang ditetapkan. Oleh karena itu, penilaian risiko
membentuk dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola oleh
organisasi.
Prinsip-prinsip yang mendukung penilaian risiko menurut COSO
sebagai berikut:
Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup untuk
memungkinkan identifikasi dan penilaian risiko yang berkaitan dengan
tujuan.
Organisasi mengidentifikasi risiko terhadap pencapaian tujuan di seluruh
entitas dan analis risiko sebagai dasar untuk menentukan bagaimana
risiko harus dikelola.
Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam menilai risiko
terhadap pencapaian tujuan.
Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan yang signifikan dapat
mempengaruhi sistem pengendalian internal.
14. 3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Menurut COSO, aktivitas pengendalian adalah tindakan-tindakan
yang ditetapkan melalui kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang
membantu memastikan bahwa arahan manajemen untuk mengurangi risiko
terhadap pencapaian tujuan dilakukan. Aktivitas pengendalian dilakukan pada
semua tingkat entitas, pada berbagai tahap dalam proses bisnis, dan atas
lingkungan teknologi.
Aktivitas pengendalian memiliki berbagai macam tujuan dan
diterapkan dalam berbagai tindakan dan fungsi organisasi. Aktivitas
pengendalian meliputi kegiatan yang berbeda,seperti: otorisasi, verifikasi,
rekonsiliasi, analisis, prestasi kerja, menjaga keamanan harta perusahaan
dan pemisahan fungsi.
COSO menegaskan mengenai prinsip prinsip dalam organisasi yang
mendukung aktivitas pengendalian yaitu sebagai berikut:
Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang
berkontribusi terhadap mitigasi risiko pencapaian sasaran pada tahap
yang dapat diterima.
Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian umum
atas teknologi untuk mendukung tercapainya tujuan.
Organisasi menyebarkan aktivitas pengendalian melalui kebijakan
kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan, dan prosedur-prosedur
yang menempatkan kebijakan kebijakan ke dalam tindakan.
4. Informasi Dan Komunikasi (Information And Communication)
COSO menjelaskan bahwa informasi sangat penting bagi setiap
entitas untuk melaksanakan tanggung jawab pengendalian internal guna
mendukung pencapaian tujuan-tujuannya. Informasi yang diperlukan
manajemen adalah informasi yang relevan dan berkualitas baik yang berasal
dari sumber internal maupun eksternal dan informasi yang digunakan untuk
mendukung fungsi komponen-komponen lain pengendalian internal. Informasi
diperoleh ataupun dihasilkan melalui proses komunikasi antar pihak internal
maupun eksternal yang dilakukan secara terus- menerus, berulang, dan
berbagi. Kebanyakan organisasi membangun suatu sistem informasi untuk
memenuhi kebutuhan informasi yang andal, releva,n dan tepat waktu.
Ada 3 prinsip yang mendukung komponen informasi dan komunikasi
dalam pengendalian internal menurut COSO, yaitu:
Organisasi memperoleh atau menghasilkan dan menggunakan informasi
yang berkualitas dan yang relevan untuk mendukung fungsi pengendalian
internal.
15. Organisasi secara internal mengkomunikasikan informasi, termasuk tujuan
dan tanggung jawab untuk pengendalian internal dalam rangka
mendukung fungsi pengendalian internal.
Organisasi berkomunikasi dengan pihak internal mengenai hal-hal yang
mempengaruhi fungsi pengendalian internal.
5. Aktivitas Pemantauan (Monitoring Activities)
Aktivitas pemantauan menurut COSO merupakan kegiatan evaluasi
dengan beberapa bentuk apakah yang sifatnya berkelanjutan, terpisah
maupun kombinasi keduanya yang digunakan untuk memastikan apakah
masing-masing dari kelima komponen pengendalian internal mempengaruhi
fungsi fungsi dalam setiap komponen, ada dan berfungsi. Evaluasi
berkesinambungan ,(terus menerus) dibangun ke dalam proses bisnis pada
tingkat yang berbeda dari aktivitas menyajikan informasi yang tepat waktu.
Evaluasi terpisah dilakukan secara periodik, akan bervariasi dalam lingkup
dan frekuensi tergantung pada penilaian risiko, efektifitas evaluasi yang
sedang berlangsung, bahan pertimbangan manajemen lainnya. Temuan-
temuan dievaluasi terhadap kriteria yang ditetapkan oleh pembuat kebijakan,
lembaga-lembaga pembuat standar yang diakui atau manajemen dan dewan
direksi, dan kekurangan kekurangan yang ditemukan dikomunikasikan
kepada manajemen dan dewan direksi.
Kegiatan pemantauan meliputi proses penilaian kualitas kinerja
pengendalian internal sepanjang waktu, dan memastikan apakah semuanya
dijalankan seperti yang diinginkan serta apakah telah disesuaikan dengan
perubahan keadaan. Pemantauan seharusnya dilakukan oleh personal yang
semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun
pengoperasian pengendalian pada waktu yang tepat, guna menentukan
apakah pengendalian internal beroperasi sebagaimana yang diharapkan dan
untuk menentukan apakah pengendalian internal tersebut telah disesuaikan
dengan perubahan keadaan yang selalu dinamis.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa pemantauan dilakukan untuk
memberikan keyakinan apakah pengendalian internal telah dilakukan secara
memadai atau tidak. Dari hasil pemantauan tersebut dapat ditemukan
kelemahan dan kekurangan pengendalian sehingga dapat diusulkan
pengendalian yang lebih baik.
16. BAB. III
PEMBAHASAN
III.1 LAYANAN E-BANKING.
Electronic banking (e-banking) merupakan kegiatan transaksi, pembayaran,
dan transaksi lainnya melalui internet ataupun website milik BNI yang
dilengkapi dengan sistem keamanan. Penyelenggaraan electronic banking
merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus
berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah
perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan
tersedi setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana
saja baik itu melalui gadget, Komputer, dan alat elektonik lainnya.
Layanan e-banking BNI yang dapat digunakan nasabah/masyarakat adalah
sebagai berikut :
1. BNI ATM
Layanan BNI ATM (Anjungan Tunai Mandiri) adalah layanan BNI selama
24 jam untuk melakukan transaksi perbankan tanpa harus datang ke
cabang, adapun transaksi yang dapat dilakukan adalah penarikan tunai,
setoran tunai, cek saldo, transfer, registrasi e-channel, dan berbagai jenis
pembelian dan pembayaran tagihan.
BNI ATM saat ini berjumlah lebih dari 17.000 mesin yang tersebar di
seluruh Indonesia (data per September 2016) dan terkoneksi dengan:
58.000 Jaringan ATM Link, 76.000 Jaringan ATM Bersama, 96.000
jaringan ATM PRIMA, Jaringan Internasional Master Card, Visa, Visa
Electron, Plus, JCB, Asian Payment Network (MEPS/ITMX/KFTC), Union
Pay, serta ratusan ribu ATM berlogo Cirrus di seluruh dunia.
Keamanan Bertransaksi melalui BNI ATM, sebagai berikut :
PIN adalah milik pribadi dan tanggung jawab Nasabah, jangan
beritahukan PIN kepada siapapun. Pegawai Bank tidak pernah
meminta Nasabah untuk memberitahukan PIN dalam kondisi apapun.
Demi keamanan, ganti PIN secara berkala.
Saat mengetik PIN, tutupi tangan yang digunakan untuk menginput
PIN dengan tangan yang bebas atau dengan benda penutup lain
(seperti kertas, dll), agar orang lain tidak bisa mencuri lihat PIN
Waspadai penipuan bermodus membantu menyelesaikan masalah
yang terjadi pada kartu anda saat bertransaksi di ATM.
Jika terjadi permasalahan pada kartu, atau membutuhkan informasi
lebih lajut terkait transaksi di BNI ATM, hubungi BNI Call di nomor
1500046 atau melalui ponsel di 021-1500046.
17. Gambar 1. ATM BNI
2. BNI SMS BANKING
Melakukan transaksi perbankan kini dapat dilakukan di manapun dengan
menggunakan ponsel Anda. BNI SMS Banking merupakan fasilitas
layanan perbankan yang memudahkan isi ulang pulsa, transfer hingga
bayar tagihan Kartu Kredit BNI semudah Anda mengirim SMS kepada
sahabat, keluarga ataupun orang terdekat Anda.
BNI SMS Banking dapat diakses dengan 3 pilihan yaitu :
1. Aplikasi menu dapat di down load melalui App Store dan Google Play
Store
2. Syntax (dapat dilihat pada tabel "Format")
3. USSD *141#.
Keamanan Bertransaksi Melalui BNI SMS Banking
Pastikan nomor ponsel yang terdaftar pada layanan BNI SMS Banking
merupakan nomor ponsel pribadi Anda.
Hubungi BNI Call 1500046 atau cabang BNI terdekat apabila ponsel
Anda yang terdaftar pada BNI SMS Banking hilang.
Segera hapus Sent Item Anda setelah melakukan transaksi.
Jangan beritahu PIN BNI SMS Banking Anda kepada orang lain
termasuk petugas Bank atau keluarga.
Hindari mencatat PIN BNI SMS Banking dimanapun.
Apabila transaksi Anda tidak mendapatkan balasan dari 3346, untuk
menghindari double transaksi silahkan hubungi BNI Call 1500046
untuk melakukan pengecekan
18. Gambar 2. BNI SMS Banking
3. BNI INTERNET BANKING
Untuk meningkatkan layanan kepada Nasabah serta untuk memenuhi
kebutuhan Nasabah, BNI Internet Banking hadir dengan fitur-fitur yang
semakin lengkap. Mulai dari transfer terjadwal dan berulang, mutasi
transaksi hingga 6 bulan terakhir, buka rekening
Deposito/Taplus/Tapenas, personalisasi beranda, m-secure atau aplikasi
token di smartphone, akses versi mobile serta berbagai layanan lainnya
yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun berada.
Gambar 3, BNI Internet Banking
19. 4. BNI PHONE BANKING
Layanan BNI Phone Banking menjamin keleluasaan dan kepuasan Anda
dalam mendapatkan segala informasi dan melakukan transaksi perbankan
tanpa harus beranjak dari tempat dengan jaminan privasi yang tinggi,
serta tidak dibatasi ruang waktu dan gerak. Untuk segala pertanyaan atau
bantuan secara pribadi, Anda dapat langsung berbicara dengan BNI Call
Officer kami, hanya dengan menekan angka "0" setiap saat melalui sarana
telepon dengan single access number 1500046 dan melalui HP dengan
nomor 1500046 atau 68888.
5. BNI MOBILE BANKING
BNI Mobile Banking adalah fasilitas layanan perbankan yang
memudahkan Anda untuk bertransaksi langsung melalui smartphone
Anda, secara aman, mudah, dan cepat. BNI Mobile Banking memberikan
layanan transaksi informasi saldo, transfer, pembayaran tagihan telepon,
pembayaran Kartu Kredit, Pembayaran Tiket Pesawat, Pembelian Pulsa,
Pembukaan rekening Taplus, Pembukaan rekening Deposito, dll. Aplikasi
BNI Mobile support untuk smartphone dengan OS Android dan iOS. BNI
Mobile Banking juga dapat diaktivasikan dan digunakan untuk bertransaksi
di luar negeri.
Gambar 4. BNI Mobile Banking
20. 6. BNI TAPCASH
TapCash merupakan Uang Elektronik pengganti Uang Tunai yang dapat
di isi ulang, dapat digunakan untuk pembayaran pada merchant-merchant
kerjasama BNI.
Gambar 5. BNI TapCash
7. BNI DEBIT ONLINE
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mempersembahkan
pengalaman belanja online lebih aman dan nyaman dengan BNI Debit
Online. Nikmati kebebasan transaksi belanja menggunakan BNI Debit
Online di seluruh website merchant/toko online di mana saja yang
menerima MasterCard.
Untuk keamanan dan kemudahan transaksi online, dengan BNI Debit
Online Anda dapat menggunakan Virtual Card Number (VCN) sebagai
pengganti nomor asli Kartu BNI Debit yang berlogo MasterCard. Serta
dapatkan penawaran menarik dari BNI Debit Online serta berbagai
keuntungan lainnya.
Gambar 6, BNI Debit Online
21. 8. BNI UNIKQU
UnikQu merupakan produk uang elektronik berbasis server BNI yang
dapat diakses oleh Nasabah dan non Nasabah yang menggunakan
smartphone berbasis iOS dan Android.
Produk tersebut dapat digunakan untuk melakukan pembayaran di
merchant menggunakan mekanisme scan QR, pembelian pulsa telepon
dan pembayaran telepon pascabayar.
Gambar 7. BNI Unikqu
9. BNI SMS Notifikasi
Dalam meningkatkan layanan kepada nasabah serta keamanan rekening
dan memudahkan nasabah dalam mendapatkan informasi mengenai
transaksi perbankan yang dilakukannya maka BNI menyediakan satu
fasilitas layanan yaitu Layanan SMS Notifikasi yang merupakan
pemberitahuan informasi kepada nasabah melalui SMS ke nomor
handphone yang didaftarkan mengenai transaksi debit/kredit yang
dilakukannya.
10. BNI iPay
BNI iPay adalah fitur belanja online bagi pengguna BNI Internet Banking
di situs-situs e-commerce yang telah bekerjasama. Fitur ini merupakan
turunan produk dari BNI Internet Banking yang memberikan kemudahan
bagi pengguna BNI Internet Banking dalam menyelesaikan transaksi
belanja online-nya dalam satu alur transaksi. Setelah memilih barang
atau jasa di situs e-commerce, maka Pengguna akan diarahkan ke situs
BNI iPay untuk dapat melakukan pembayaran segera dengan
menggunakan userid, password, dan secure code yang dihasilkan oleh e-
secure ataupun m-secure BNI Internet Banking.
22. 11. APLIKASI YAP (YOUR ALL PAYMENT)
Aplikasi YAP merupakan suatu solusi metode pembayaran yang
memungkinkan Nasabah menjadi inisiator atas transaksi di merchant.
Metode pembayaran ini memerlukan media berupa aplikasi mobile yang
dimiliki oleh nasabah dan merchant. Metode pembayaran yang digunakan
saat transaksi adalah dengan menggunakan QR Code scanner. Aplikasi
YAP telah disediakan dalam Android dan setiap device harus terkoneksi
dengan jaringan internet.
Gambar 8. BNI YAP
III.2 INFRASTRUKTUR PENGENDALIAN SISTEM TEKNOLOGI
INFORMASI
BNI telah menerapkan infrastruktur high availability guna meminimalisir
potensi risiko operasional di area Teknologi Informasi, sekaligus untuk
menjaga tingkat kepuasan nasabah. Infrastruktur high availability diterapkan
mulai dari sisi server, jaringan, hingga
data center, baik secara konfigurasi aktif maupun konfigurasi pasif sebagai
back up. Dijaga oleh konfigurasi security architecture yang berlapis, serta
didukung oleh pengawasan tiada henti (nonstop monitoring) oleh network
command center dan tim incident response yang ahli di bidangnya.
Melalui penerapan infrastruktur high availability ini, maka gangguan layanan
akibat kegagalan sistem dapat diminimalisir, terbukti dengan terjaganya
stabilitas layanan pada saat tingginya kebutuhan transaksi, seperti pada saat
hari raya dan hari libur lainnya.
23. III.2.1 SISTEM KEAMANAN INFORMASI
BNI e-Secure adalah alat pengaman tambahan untuk transaksi finansial di
BNI Internet Banking.
BNI e-Secure berfungsi menghasilkan PIN yang selalu berganti (Dynamic
PIN) setiap kali nasabah melakukan transaksi finansial, tanpa BNI e-
Secure nasabah masih bisa mengakses Layanan BNI Internet Banking
untuk melakukan transaksi non finansial antara lain melihat Informasi
Saldo dan mutasi transaksi.
Rekening yang dapat diakses adalah Tabungan (BNI Taplus, BNI Taplus
Utama, BNI Taplus Mahasiswa, BNI Taplus Pegawai, BNI Tapenas), BNI
Giro Perorangan (rupiah ataupun valas), BNI Deposito (rupiah ataupun
valas) dan Rekening Pinjaman Perorangan dengan syarat memiliki
Customer Information File yang sama.
Aman, layanan BNI Internet Banking mengutamakan kemudahan dan
keamanan informasi serta transaksi finansial nasabah.
Menggunakan Internasional Internet Standard Security SSL 3.0 dengan
sistim enkripsi 128-bit, suatu sistem pengacak informasi yang tercanggih
saat ini, sehingga informasi pribadi & keuangan anda lebih terjamin
keamanannya.
nasabah juga akan membuat sendiri User ID & Password BNI Internet
Banking yang unik, sehingga tidak ada duplikasi dan hanya nasabah yang
mengetahuinya. Setiap kali Login, nasabah hanya diperkenankan
mengulang Password BNI Internet Banking yang salah sebanyak tiga kali
sebelum akses tersebut diblokir untuk mencegah penyalahgunaan yang
tidak bertanggung jawab. Setiap transaksi finansial harus menggunakan
alat pengaman tambahan yang disebut BNI e-Secure dimana setiap
transaksi akan diberikan nomor referensi yang digunakan apabila ada
pertanyaan atau terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan
transaksi tersebut. Jika tidak terdapat aktivitas selama beberapa menit,
sistem secara otomatis akan mengakhiri (log-out) akses anda untuk
mencegah penyalahgunaan yang tidak berwenang.
III.2.2 SISTEM PENGAMANAN BNI INTERNET BANKING
Menggunakan sistem keamanan standar internasional dengan enskripsi
SSL128 bit oleh Verisign. SSL 128 bit (Secure Socket Layer), yaitu lapisan
pertama sistem pengamanan BNI Internet Banking yang lazim digunakan
dalam dunia perbankan. Dengan menggunakan SSL ini, semua data yang
dikirimkan dari server BNI Internet Banking ke komputer nasabah dan
sebaliknya selalu melalui proses enkripsi (acak secara sistem) dengan
24. menggunakan sandi 128-bit yang hanya diketahui oleh komputer nasabah
dan server BNI Internet Banking. Dengan demikian, pihak-pihak lain tidak
akan dapat mengartikan transmisi data tersebut apabila menerimanya.
Pengamanan pintu akses BNI Internet Banking dengan firewall.
Proses registrasi Layanan BNI Internet Banking dilakukan melalui BNI
ATM menggunakan PIN BNI Card.
Proses aktivasi melalui www.bni.co.id atau langsung ke
https://ibank.bni.co.id menggunakan PIN registrasi dan nomor BNI Card
yang digunakan untuk registrasi di BNI ATM.
User ID dan Password dibuat oleh Pengguna saat aktivasi BNI Internet
Banking, berupa kombinasi alphabet dan numeric (alphanumeric).
Password BNI Internet Banking dapat diubah kapan saja oleh Pengguna
BNI Internet Banking.
Sistem BNI Internet Banking dilengkapi dengan session time out dimana
akan otomatis Log Off.
Alat tambahan untuk transaksi finansial menggunakan BNI e-Secure yang
akan menghasilkan kombinasi angka yang berubah-ubah (dynamic PIN)
setiap kali Pengguna melakukan transaksi.
PIN BNI e-Secure dibuat oleh Pengguna dan digunakan setiap kali
mengaktifkan/ menyalakan BNI e-Secure . BNI e-Secure akan otomatis
mati apabila tidak digunakan dalam waktu 45 (empat puluh lima) detik.
III. 3 DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG
DIGITAL BANKING
Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan nasabah, BNI
melaksanakan peningkatan teknologi informasi yang dimiliki sesuai dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan nasabah. Peningkatan teknologi
informasi bank menuntut berubahnya pola pikir dengan pola pikir yang
mengakomodasi perkembangan teknologi dan tuntutan nasabah.
Perkembangan teknologi dan tuntutan kebutuhan nasabah yang dinamis
tersebut menjadi masukan bagi pengembangan struktur teknologi informasi
yang dimiliki BNI.
Struktur teknologi informasi harus dapat mengikuti perkembangan teknologi
dan kebutuhan nasabah sehingga produk dan layanan bank selalu relevan
bagi nasabah. Nasabah tersebut dalam arti luas yaitu semua pihak yang
menerima output dari BNI baik pihak investor, regulator, masyarakat luas,
maupun karyawan BNI sendiri.
25. Struktur teknologi informasi termasuk dengan infrastrukturnya yang harus
dapat,mengakomodasi peningkatan kebutuhan tersebut akan ditujukan untuk
menggantikan proses bisnis manual menjadi digital, menciptakan pengelolaan
nasabah yang mampu mengenali dan memenuhi kebutuhan nasabah, serta
mengelola inovasi-inovasi dan perubahan yang diperlukan. Apabila hal
tersebut dapat dipenuhi diharapkan kepuasan nasabah akan meningkat
sehingga menghasilkan peningkatan pendapatan dan laba. Pada saat
bersamaan, secara internal, peningkatan kualitas dan kecepatan teknologi
informasi meningkatkan efisiensi BNI.
26. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. KESIMPULAN
Dalam usia yang genap 72 tahun, Bank BNI terus mengembankan fitur
layanan perbankan dengan berbasis teknologi informasi, Electronic Banking
atau e-banking yang dapat diartikan sebagai aktifitas layanan perbankan
diinternet adalah wujud layanan di BNI dalam menjawab tantangan di era
digital saat ini, dimana salah satu visi Bank BNI adalah menerapkan Digital
Banking “digibank”.
e-Banking atau electronic banking merupakan fitur produk layanan
perbankan yang dilakukan oleh nasabah tanpa berhubungan langsung
dengan pelayanan pegawai bank, namun melalui delivery channel transaksi
elektronik perbankan.
Layanan E-Banking Bank BNI yang dapat dinikmati oleh nasabah saat ini
adalah :
BNI ATM
BNI SMS Banking
BNI Internet Banking
BNI Phone Banking
BNI Mobile Banking
BNI TapCash
BNi Debit OnLine
BNI Unikqu
BNI SMS Banking
BNI Ipay
BNI YAP.
Sejumlah keuntungan dalam layanan e-banking yang didapat
nasabah/masyarakat yang menerapkan gaya hidup cashless, seperti
meminimalkan kerugian akibat kehilangan uang, membayar hanya sebesar
yang dibeli, menghemat uang karena banyak promo transaksi dari BNI, serta
pengeluaran menjadi lebih terukur. Selain itu, cashless menghindari uang
palsu, memberikan kepraktisan serta jumlah merchant yang menerima
transaksi cashless semakin banyak, transaksi dapat dilakukan kapan dan
dimana saja.
Untuk menjawab keraguan nasabah/masyarakat dalam menggunakan
layanan e-banking, Bank BNI sudah menerapkan pengendalian dalam sistem
27. keamanan informasi yang handal dan terus dikembangkan untuk
meningkatkan kepercayaan nasabah/masyarakat ditengah maraknya
kejahatan perbankan melalui teknologi informasi ini. Sistem keamanan
informasi ini diterapkan baik internal opasional perbankan maupun sistem
kemanan informasi oleh penggunanya sendiri, yang disosialisasikan pada
saat registrasi maupun lewat penjelasan dibrosur dan situs Bank BNI,
www.bni.co.id.
IV.2. SARAN-SARAN
1. Konsistensi BNI dalam memberikan pelayanan atau fasilitas kepada
nasabah. Produk layanan e-banking yang digunakan oleh
nasabah/masyarakat terus ditingkatkan layanan dan kemudahan dalam
penggunaan fitur-fitur e-banking sebagai daya tarik nasabah/masyarakat,
serta meningkatkan sinergi antar unit maupun merchant-merchant dalam
mendukung layanan e-banking.
2. Perbankan adalah lembaga keuangan yang mengandalkan kepercayaan
dari pada nasabahnya. Untuk melindungi nasabah dari kerugian dalam
menggunakan layanan e-banking, Sistem Keamanan Informasi yang
handal adalah suatu keharusan, untuk itu BNI ditutut untuk terus meng-
Upgrade sistem keamanan informasi yang telah ada sehingga nasabah
benar-benar mendapat rasa nyaman dan aman dalam bertransaksi e-
banking.
3. Senantiasa melakukan pengkajian dalam pelaksanaan pengendalian
internal terhadap sistem informasi, untuk meminimalisir risiko terhadap
kejahatan perbankan yang berhubungan dengan teknologi informasi
semakin marak dan beragam.
4. Teknologi Informasi terus berkembang, BNI harus terus melakukan
enhancement kepada pegawai untuk menghasilkan SDM yang kompeten,
seperti pelatihan atau seminar, agar dapat memberikan layanan yang
maksimal dan dapat bersaing dengan bank-bank lainnya.