SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Pengaruh Mandatory Spending (untuk Infrastuktur,
Pendidikan dan Kesehatan) Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia pada Empat Tahun Terakhir
Diajukan sebagai tugas mata kuliah
Teori Ekonomi Makro
Disusun oleh:
Puja Lestari
017200076
STIE KUSUMA NEGARA
JAKARTA
2019
Pokok Permasalahan
Mandatory spending adalah belanja atau pengeluaran yang sudah diatur oleh undang-
undang. Tujuan mandatory spending ini sebenarnya adalah untuk mengurangi masalah
ketimpangan sosial dan ekonomi daerah. Namun, pada kenyataannya, mandatory spending malah
menjadi masalah. Mandatory spending menjadi beban di APBN.
Salah satu prinsip penganggaran adalah anggaran berbasis kinerja. Anggaran Berbasis
Kinerja (Performance Based Budgeting) mencerminkan beberapa hal. Pertama, maksud dan
tujuan permintaan dana. Kedua, biaya dari program-program yang diusulkan dalam mencapai
tujuan ini. Dan yang ketiga, data kuantitatif yang dapat mengukur pencapaian serta pekerjaan
yang dilaksanakan untuk tiap-tiap program.
Penganggaran dengan pendekatan kinerja ini berfokus pada efisiensi penyelenggaraan
suatu aktivitas. Efisiensi itu sendiri adalah perbandingan antara output dengan input. Suatu
aktivitas dikatakan efisien, apabila output yang dihasilkan lebih besar dengan input yang sama,
atau output yang dihasilkan adalah sama dengan input yang lebih sedikit. Anggaran ini tidak
hanya didasarkan pada apa yang dibelanjakan saja, seperti yang terjadi pada sistem anggaran
tradisional, tetapi juga didasarkan pada tujuan atau rencana tertentu yang pelaksanaannya perlu
disusun atau didukung oleh suatu anggaran biaya yang cukup dan penggunaan biaya tersebut
harus efisien dan efektif.
Dalam hal ini akan dibahas pengaruh mandatory spending untuk anggaran pendidikan,
anggaran kesehatan, dan anggaran ifrastuktur. Ketiga anggaran ini sangat berpengaruh besar bagi
susatu Negara. Misalnya dengan adanya anggaran pendidikan di suatu Negara, penduduk di
negara ini akan memiliki pengetahuan dan ilmu yang di masa yang akan mendatang akan
menjadi keuntungan di negara ini. Sedangkan bagi anggaran kesehatan mempunyai fungsi yang
penting dalam mencegah dan mengobati masyarakat dari penyakit sehingga dengan adanya
anggaran ini kesehatan masyarakat akan terjaga dan mengurangi kerugian bagi negara di masa
mendatang, dan yang terakhir anggaran infrastuktur mempunyai fungsi sebagai salah satu poin
penting dalam suatu daerah, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur yang
memadai, dapat menarik investor untuk berinvestasi. Pemerintah pusat diminta untuk
memberikan perhatian pada daerah yang membutuhkan dukungan infrastruktur.
Kerangka Teori
Mandatory spending adalah belanja atau pengeluaran yang sudah diatur oleh undang-
undang. Tujuan mandatory spending ini sebenarnya adalah untuk mengurangi masalah
ketimpangan sosial dan ekonomi daerah. Namun, pada kenyataannya, mandatory spending malah
menjadi masalah. Mandatory spending menjadi beban di APBN.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen utama dalam
kebijakan fiskal. APBN merupakan alat yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk dapat
mewujudkan tujuan pembangunan nasional yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat seluruh
Indonesia. Dalam UUD 1945 Amandemen keempat disebutkan bahwa APBN merupakan wujud
dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Untuk mewujudkan kemakmuran rakyat terletak pada bagaimana cara pemerintah
mengelola sumber daya yang terbatas sedemikian rupa untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh
masyarakat Indonesia. Pengelolaan sumber daya secara efisien dan efektif dibutuhkan untuk
mendapatkan hasil yang berkualitas, oleh karena itu perlu dilakukan pemilihan program dan
kegiatan yang tepat dan memberikan hasil yang optimal dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi.
Definisi mandatory spending dalam APBN 2013 adalah pengeluaran negara pada
program-program tertentu yang dimandatkan atau diwajibkan oleh ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku. Mandatory spending merupakan pengeluaran pemerintah dalam
rangka pemenuhan hak setiap warga negaranya yaitu kebutuhan akan pendidikan, kesehatan dan
layanan dasar umum.
Beberapa ketentuan peraturan perundangan terkait mandatory spending pada APBN 2013
diantaranya adalah: (1) kewajiban penyediaan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari
APBN/APBD sesuai amanat Amandemen ke empat UUD 1945 pasal 31 ayat 4 tentang
Penyediaan Anggaran Pendidikan dari APBN/APBD; (2) kewajiban penyediaan Dana Alokasi
Umum (DAU) minimal 26 persen dari penerimaan dalam negeri neto, dan Dana Bagi Hasil
(DBH) sesuai ketentuan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; (3) penyediaan alokasi anggaran kesehatan sebesar
5 persen dari APBN sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; dan (4)
penyediaan dana otonomi khusus sesuai dengan Undang-Undang Otonomi Khusus provinsi Aceh
dan Papua masing-masing sebesar 2 persen dari DAU Nasional.
Pembahasan
1. Perkembangan Mandatory Spending Anggaran Pendidikan
Pemerintah menganggarkan Belanja Negara sebesar Rp2.220,7 triliun untuk 2018. 20%
dari total Belanja Negara dialokasikan sebagai anggaran untuk pendidikan atau sebesar Rp444,13
triliun. Dari grafik ini dapat dilihat bahwa jumlah mandatory spending dari tahun 2013-2018
mengalami tingkat pertumbuhan presentase kenaikan dan penurunan setiap tahunnya.
Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa pertumbuhan dari tahun 2013 sampai 2014
mengalami pertumbuhan sebesar 6,3%, dari tahun 2014 sampai tahun 2015 mengalami kenaikan
10,4%, dari tahun 2015 sampai 2016 mengalami penurunan sebesar -5,1 %, dari tahun 2016
sampai 2017 mengalami kenaikan 13,3 % dan dari tahun 2017 sampai 2018 mengalami
penurunan menjadi 5,8 %.
Sasaran anggaran pendidikan 2018 adalah 19,6 juta jiwa pada program Indonesia Pintar,
pembangunan atau rehab atau sekolah atau ruang kelas sebanyak 61,2 ribu unit, Bantuan
Operasional Sekolah untuk 56 juta jiwa, beasiswa Bidik Misi untuk 401,5 ribu mahasiswa,
Tunjangan Profesi Guru Non PNS untuk 435,9 ribu guru, PNS 257,2 ribu guru, dan PNS Daerah
1,2 juta guru.
2. Perkembangan Mandatory Spending APBN Anggaran Kesehatan
Dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2018 Pemerintah menganggarkan Belanja Negara sebesar Rp2.220,7 triliun. 5% dari
total Belanja Negara dialokasikan sebagai anggaran untuk kesehatan atau sebesar Rp111 triliun.
Dari grafik ini dapat dilihat bahwa jumlah mandatory spending anggaran kesehatan dari
tahun 2013-2018 mengalami tingkat pertumbuhan presentase kenaikan dan penurunan yang
signifikan setiap tahunnya. Namun bila dilihat dari jumlah besar dana yang di keluarkan
mengalami kenaikan setiap tahunnya.dari grafik ini juga dapat dilihat bahwa anggaran
pendidikan dari tahun 2013 -2018 mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat.
Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa pertumbuhan dari tahun 2013 sampai 2014
mengalami pertumbuhan sebesar 29,6%, dari tahun 2014 sampai tahun 2015 mengalami
penurunan sebesar 10,3% , dari tahun 2015 sampai 2016 mengalami kenaikan sebesar 40,1 %,
dari tahun 2016 sampai 2017 mengalami penurunan 13,7 % dan dari tahun 2017 sampai 2018
mengalami penurunan menjadi 5,8 %.
Sasaran anggaran kesehatan 2018 adalah 92,3 juta jiwa untuk Program Indonesia Sehat,
Kesertaan ber-KB melalui peningktan akses dan kualitas pelayanan KBKR untuk 1,8 juta orang,
Penyediaan Sarana Fasilitas Kesehatan yang Berkulitas untuk 49 Rumah Sakit atau Balai
Kesehatan, Imunisai untuk Anak Usia 0-11 bulan untuk 92,5 % dan Sertifikasi Obat dan
Makanan 74,0 ribu
3. Perkembangan Mandatory Spending APBN Anggaran Infrastuktur
Pemerintah menambah alokasi anggaran untuk proyek infrastruktur pada tahun 2018,
yaitu sebesar Rp 410,4 triliun. Anggaran tersebut lebih tinggi 5,2 persen dibandingkan outlook
tahun ini senilai Rp 390,2 triliun. Dari grafik ini dapat dilihat bahwa jumlah mandatory spending
dari tahun 2013-2018 mengalami presentase kenaikan dan penurunan setiap tahunnya.
Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa pertumbuhan dari tahun 2013 sampai 2014
mengalami penurunan sebesar 0,8 %, dari tahun 2014 sampai tahun 2015 mengalami kenaikan
65,6 %, dari tahun 2015 sampai 2016 mengalami penurunan sebesar 5,1 %, dari tahun 2016
sampai 2017 mengalami kenaikan 45,0 % dan dari tahun 2017 sampai 2018 mengalami
penurunan menjadi 5,2 %.
Sasaran anggaran ifrastukstur 2018 adalah pengembangan dan Prevasi jalan untuk
pembangunan jalan baru sebesar 832 km, pembangunan jalan tol untuk 33 km, pembangunan
jembatan untuk 15.373 m, prasarana perkeretaapian untuk 639 km’sp, pembanguan bandara
udara baru untuk 8 lokasi, informasi dan telekomunikasi untuk pembangunan desa sebanyak 100
lokasi, pembangunan BTS di daeah blankspot, terutama daerah 3T sebanyak 380 lokasi,
penyediaan dan peningkatan kualitas perumahan masyarakat berpenghasilan rendah untuk
pembangunan rusun sebanyak 13.405 unit, dan pembagunan stimulant sebanyak 174.300 ribu
unit.
Kesimpulan :
Mandatory spending adalah belanja atau pengeluaran yang sudah diatur oleh undang-
undang. Tujuan mandatory spending ini sebenarnya adalah untuk mengurangi masalah
ketimpangan sosial dan ekonomi daerah. Namun, pada kenyataannya, mandatory spending malah
menjadi masalah. Mandatory spending menjadi beban di APBN.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen utama dalam
kebijakan fiskal. APBN merupakan alat yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk dapat
mewujudkan tujuan pembangunan nasional yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat seluruh
Indonesia. Dalam UUD 1945 Amandemen keempat disebutkan bahwa APBN merupakan wujud
dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Untuk mewujudkan kemakmuran rakyat terletak pada bagaimana cara pemerintah
mengelola sumber daya yang terbatas sedemikian rupa untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh
masyarakat Indonesia. Pengelolaan sumber daya secara efisien dan efektif dibutuhkan untuk
mendapatkan hasil yang berkualitas, oleh karena itu perlu dilakukan pemilihan program dan
kegiatan yang tepat dan memberikan hasil yang optimal dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi.
Dari data yang telah tersaji di atas terlihat bahwa anggaran APBN dari tahun 2013-2018
mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya. Dengan sasaran yang berbeda-beda untuk
setiap anggaran di berbagai bidang mulai dari pendidikan, kesehatan dan infrastuktur. Dan di
harapkan bahwa ketiga anggaran ini akan menghasilkan keuntungan bagi negara di masa
mendatang.
Referensi:
http://catatanpringadi.com/mandatory-spending-di-apbn-indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/
https://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/bibfinal.pdf
https://www.kemenkeu.go.id/media/6552/informasi-apbn-2018.pdf
http://kangamir.blogspot.com/2013/11/mandatory-spending-dan-rigiditas-fiskal.html

More Related Content

What's hot

Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
Paparan RKPD Jabar 2023 - Musrenbang Kota Cimahi - Kamis 17 Maret 2022-Final.pdf
Paparan RKPD Jabar 2023 - Musrenbang Kota Cimahi - Kamis 17 Maret 2022-Final.pdfPaparan RKPD Jabar 2023 - Musrenbang Kota Cimahi - Kamis 17 Maret 2022-Final.pdf
Paparan RKPD Jabar 2023 - Musrenbang Kota Cimahi - Kamis 17 Maret 2022-Final.pdfMonitoringEvaluasi1
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Johan
 
Presentasi dana desa
Presentasi dana desaPresentasi dana desa
Presentasi dana desaProbo Asmara
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 
Perumusan Kebijakan Daerah
Perumusan Kebijakan DaerahPerumusan Kebijakan Daerah
Perumusan Kebijakan DaerahDadang Solihin
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanDadang Solihin
 
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Yudiwid
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxdeivie rondonuwu
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptxIrwin Sopyanudin
 
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpkSlide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpkgunawankusumo
 
Resiko Dalam Pengelolaan Dana Desa
Resiko Dalam Pengelolaan Dana DesaResiko Dalam Pengelolaan Dana Desa
Resiko Dalam Pengelolaan Dana DesaZainul Ulum
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHSiti Sahati
 
Optimalisasi peran & fungsi camat dlm pelayanan publik september 2007
Optimalisasi peran  & fungsi camat dlm pelayanan publik  september 2007Optimalisasi peran  & fungsi camat dlm pelayanan publik  september 2007
Optimalisasi peran & fungsi camat dlm pelayanan publik september 2007Yudhi Aldriand
 
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...sekolahdesa
 

What's hot (20)

Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Paparan RKPD Jabar 2023 - Musrenbang Kota Cimahi - Kamis 17 Maret 2022-Final.pdf
Paparan RKPD Jabar 2023 - Musrenbang Kota Cimahi - Kamis 17 Maret 2022-Final.pdfPaparan RKPD Jabar 2023 - Musrenbang Kota Cimahi - Kamis 17 Maret 2022-Final.pdf
Paparan RKPD Jabar 2023 - Musrenbang Kota Cimahi - Kamis 17 Maret 2022-Final.pdf
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
 
Presentasi dana desa
Presentasi dana desaPresentasi dana desa
Presentasi dana desa
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
Perumusan Kebijakan Daerah
Perumusan Kebijakan DaerahPerumusan Kebijakan Daerah
Perumusan Kebijakan Daerah
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
 
Penyusunan renstra skpd
Penyusunan renstra skpdPenyusunan renstra skpd
Penyusunan renstra skpd
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
 
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpkSlide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpk
 
Resiko Dalam Pengelolaan Dana Desa
Resiko Dalam Pengelolaan Dana DesaResiko Dalam Pengelolaan Dana Desa
Resiko Dalam Pengelolaan Dana Desa
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
 
Optimalisasi peran & fungsi camat dlm pelayanan publik september 2007
Optimalisasi peran  & fungsi camat dlm pelayanan publik  september 2007Optimalisasi peran  & fungsi camat dlm pelayanan publik  september 2007
Optimalisasi peran & fungsi camat dlm pelayanan publik september 2007
 
Proyeksi PDRB Kota Singkawang Tahun 2013-2017
Proyeksi PDRB Kota Singkawang Tahun 2013-2017Proyeksi PDRB Kota Singkawang Tahun 2013-2017
Proyeksi PDRB Kota Singkawang Tahun 2013-2017
 
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
 

Similar to Pengaruh mandatory spending di Indonesia

(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016
(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016
(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016ekho109
 
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdfTRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdfTrifoniaApikaRirinPu1
 
Paper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunPaper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunReza Yudhalaksana
 
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]NhaAnawati
 
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...ANTON HILMAN
 
Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963abdul ajid
 
Adm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docxAdm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docxFadhielAchmad
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalJoseph Sitepu
 
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docxSKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docxMustani98
 
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi Kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi Paul Aurel
 
Penggunaan kebijakan fiskal dalam mencegah terjadinya resesi
Penggunaan kebijakan fiskal dalam mencegah terjadinya resesiPenggunaan kebijakan fiskal dalam mencegah terjadinya resesi
Penggunaan kebijakan fiskal dalam mencegah terjadinya resesiMonicaMagdalena5
 
Kebijakan anggaran
Kebijakan anggaranKebijakan anggaran
Kebijakan anggaranDevyzein
 
pembangunan ekonomi daerah
pembangunan ekonomi daerahpembangunan ekonomi daerah
pembangunan ekonomi daerahGilang Jupriono
 
Ppt pembangunan ekonomi daerah
Ppt pembangunan ekonomi daerahPpt pembangunan ekonomi daerah
Ppt pembangunan ekonomi daerahRendiTrida
 
Profil anggaran kesehatan sulbar 2012
Profil anggaran kesehatan sulbar 2012Profil anggaran kesehatan sulbar 2012
Profil anggaran kesehatan sulbar 2012Muh Saleh
 

Similar to Pengaruh mandatory spending di Indonesia (20)

(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016
(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016
(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016
 
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdfTRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
 
Paper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunPaper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiun
 
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
 
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
 
Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963
 
Adm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docxAdm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docx
 
Tugas kebijakan fiskal
Tugas kebijakan fiskalTugas kebijakan fiskal
Tugas kebijakan fiskal
 
Artikel keuangan negara
Artikel keuangan negaraArtikel keuangan negara
Artikel keuangan negara
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasional
 
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docxSKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
 
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi Kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi
 
Penggunaan kebijakan fiskal dalam mencegah terjadinya resesi
Penggunaan kebijakan fiskal dalam mencegah terjadinya resesiPenggunaan kebijakan fiskal dalam mencegah terjadinya resesi
Penggunaan kebijakan fiskal dalam mencegah terjadinya resesi
 
Kebijakan anggaran
Kebijakan anggaranKebijakan anggaran
Kebijakan anggaran
 
pembangunan ekonomi daerah
pembangunan ekonomi daerahpembangunan ekonomi daerah
pembangunan ekonomi daerah
 
Ppt pembangunan ekonomi daerah
Ppt pembangunan ekonomi daerahPpt pembangunan ekonomi daerah
Ppt pembangunan ekonomi daerah
 
Profil anggaran kesehatan sulbar 2012
Profil anggaran kesehatan sulbar 2012Profil anggaran kesehatan sulbar 2012
Profil anggaran kesehatan sulbar 2012
 
1-029017-2tahunan-218.pdf
1-029017-2tahunan-218.pdf1-029017-2tahunan-218.pdf
1-029017-2tahunan-218.pdf
 
Buletin itjen vol 1 2017
Buletin itjen vol 1  2017Buletin itjen vol 1  2017
Buletin itjen vol 1 2017
 

More from Puja Lestari

Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"Puja Lestari
 
Dampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
Dampak dan Implikasi Bisnis yang BeretikaDampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
Dampak dan Implikasi Bisnis yang BeretikaPuja Lestari
 
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Puja Lestari
 
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKAPAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKAPuja Lestari
 
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabelstuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabelPuja Lestari
 
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaKewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaPuja Lestari
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Manajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityManajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityPuja Lestari
 
Bahasa inggris- Preposition
Bahasa inggris- PrepositionBahasa inggris- Preposition
Bahasa inggris- PrepositionPuja Lestari
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksPuja Lestari
 

More from Puja Lestari (10)

Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
 
Dampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
Dampak dan Implikasi Bisnis yang BeretikaDampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
Dampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
 
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
 
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKAPAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
 
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabelstuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
 
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaKewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Manajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityManajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- University
 
Bahasa inggris- Preposition
Bahasa inggris- PrepositionBahasa inggris- Preposition
Bahasa inggris- Preposition
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Pengaruh mandatory spending di Indonesia

  • 1. Pengaruh Mandatory Spending (untuk Infrastuktur, Pendidikan dan Kesehatan) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Empat Tahun Terakhir Diajukan sebagai tugas mata kuliah Teori Ekonomi Makro Disusun oleh: Puja Lestari 017200076 STIE KUSUMA NEGARA JAKARTA 2019
  • 2. Pokok Permasalahan Mandatory spending adalah belanja atau pengeluaran yang sudah diatur oleh undang- undang. Tujuan mandatory spending ini sebenarnya adalah untuk mengurangi masalah ketimpangan sosial dan ekonomi daerah. Namun, pada kenyataannya, mandatory spending malah menjadi masalah. Mandatory spending menjadi beban di APBN. Salah satu prinsip penganggaran adalah anggaran berbasis kinerja. Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting) mencerminkan beberapa hal. Pertama, maksud dan tujuan permintaan dana. Kedua, biaya dari program-program yang diusulkan dalam mencapai tujuan ini. Dan yang ketiga, data kuantitatif yang dapat mengukur pencapaian serta pekerjaan yang dilaksanakan untuk tiap-tiap program. Penganggaran dengan pendekatan kinerja ini berfokus pada efisiensi penyelenggaraan suatu aktivitas. Efisiensi itu sendiri adalah perbandingan antara output dengan input. Suatu aktivitas dikatakan efisien, apabila output yang dihasilkan lebih besar dengan input yang sama, atau output yang dihasilkan adalah sama dengan input yang lebih sedikit. Anggaran ini tidak hanya didasarkan pada apa yang dibelanjakan saja, seperti yang terjadi pada sistem anggaran tradisional, tetapi juga didasarkan pada tujuan atau rencana tertentu yang pelaksanaannya perlu disusun atau didukung oleh suatu anggaran biaya yang cukup dan penggunaan biaya tersebut harus efisien dan efektif. Dalam hal ini akan dibahas pengaruh mandatory spending untuk anggaran pendidikan, anggaran kesehatan, dan anggaran ifrastuktur. Ketiga anggaran ini sangat berpengaruh besar bagi susatu Negara. Misalnya dengan adanya anggaran pendidikan di suatu Negara, penduduk di negara ini akan memiliki pengetahuan dan ilmu yang di masa yang akan mendatang akan menjadi keuntungan di negara ini. Sedangkan bagi anggaran kesehatan mempunyai fungsi yang penting dalam mencegah dan mengobati masyarakat dari penyakit sehingga dengan adanya anggaran ini kesehatan masyarakat akan terjaga dan mengurangi kerugian bagi negara di masa mendatang, dan yang terakhir anggaran infrastuktur mempunyai fungsi sebagai salah satu poin penting dalam suatu daerah, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur yang memadai, dapat menarik investor untuk berinvestasi. Pemerintah pusat diminta untuk memberikan perhatian pada daerah yang membutuhkan dukungan infrastruktur.
  • 3. Kerangka Teori Mandatory spending adalah belanja atau pengeluaran yang sudah diatur oleh undang- undang. Tujuan mandatory spending ini sebenarnya adalah untuk mengurangi masalah ketimpangan sosial dan ekonomi daerah. Namun, pada kenyataannya, mandatory spending malah menjadi masalah. Mandatory spending menjadi beban di APBN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen utama dalam kebijakan fiskal. APBN merupakan alat yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk dapat mewujudkan tujuan pembangunan nasional yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat seluruh Indonesia. Dalam UUD 1945 Amandemen keempat disebutkan bahwa APBN merupakan wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Untuk mewujudkan kemakmuran rakyat terletak pada bagaimana cara pemerintah mengelola sumber daya yang terbatas sedemikian rupa untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia. Pengelolaan sumber daya secara efisien dan efektif dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas, oleh karena itu perlu dilakukan pemilihan program dan kegiatan yang tepat dan memberikan hasil yang optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Definisi mandatory spending dalam APBN 2013 adalah pengeluaran negara pada program-program tertentu yang dimandatkan atau diwajibkan oleh ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Mandatory spending merupakan pengeluaran pemerintah dalam rangka pemenuhan hak setiap warga negaranya yaitu kebutuhan akan pendidikan, kesehatan dan layanan dasar umum. Beberapa ketentuan peraturan perundangan terkait mandatory spending pada APBN 2013 diantaranya adalah: (1) kewajiban penyediaan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN/APBD sesuai amanat Amandemen ke empat UUD 1945 pasal 31 ayat 4 tentang Penyediaan Anggaran Pendidikan dari APBN/APBD; (2) kewajiban penyediaan Dana Alokasi Umum (DAU) minimal 26 persen dari penerimaan dalam negeri neto, dan Dana Bagi Hasil (DBH) sesuai ketentuan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; (3) penyediaan alokasi anggaran kesehatan sebesar 5 persen dari APBN sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; dan (4) penyediaan dana otonomi khusus sesuai dengan Undang-Undang Otonomi Khusus provinsi Aceh dan Papua masing-masing sebesar 2 persen dari DAU Nasional.
  • 4. Pembahasan 1. Perkembangan Mandatory Spending Anggaran Pendidikan Pemerintah menganggarkan Belanja Negara sebesar Rp2.220,7 triliun untuk 2018. 20% dari total Belanja Negara dialokasikan sebagai anggaran untuk pendidikan atau sebesar Rp444,13 triliun. Dari grafik ini dapat dilihat bahwa jumlah mandatory spending dari tahun 2013-2018 mengalami tingkat pertumbuhan presentase kenaikan dan penurunan setiap tahunnya. Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa pertumbuhan dari tahun 2013 sampai 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 6,3%, dari tahun 2014 sampai tahun 2015 mengalami kenaikan 10,4%, dari tahun 2015 sampai 2016 mengalami penurunan sebesar -5,1 %, dari tahun 2016 sampai 2017 mengalami kenaikan 13,3 % dan dari tahun 2017 sampai 2018 mengalami penurunan menjadi 5,8 %. Sasaran anggaran pendidikan 2018 adalah 19,6 juta jiwa pada program Indonesia Pintar, pembangunan atau rehab atau sekolah atau ruang kelas sebanyak 61,2 ribu unit, Bantuan Operasional Sekolah untuk 56 juta jiwa, beasiswa Bidik Misi untuk 401,5 ribu mahasiswa, Tunjangan Profesi Guru Non PNS untuk 435,9 ribu guru, PNS 257,2 ribu guru, dan PNS Daerah 1,2 juta guru.
  • 5. 2. Perkembangan Mandatory Spending APBN Anggaran Kesehatan Dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 Pemerintah menganggarkan Belanja Negara sebesar Rp2.220,7 triliun. 5% dari total Belanja Negara dialokasikan sebagai anggaran untuk kesehatan atau sebesar Rp111 triliun. Dari grafik ini dapat dilihat bahwa jumlah mandatory spending anggaran kesehatan dari tahun 2013-2018 mengalami tingkat pertumbuhan presentase kenaikan dan penurunan yang signifikan setiap tahunnya. Namun bila dilihat dari jumlah besar dana yang di keluarkan mengalami kenaikan setiap tahunnya.dari grafik ini juga dapat dilihat bahwa anggaran pendidikan dari tahun 2013 -2018 mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat. Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa pertumbuhan dari tahun 2013 sampai 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 29,6%, dari tahun 2014 sampai tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 10,3% , dari tahun 2015 sampai 2016 mengalami kenaikan sebesar 40,1 %, dari tahun 2016 sampai 2017 mengalami penurunan 13,7 % dan dari tahun 2017 sampai 2018 mengalami penurunan menjadi 5,8 %. Sasaran anggaran kesehatan 2018 adalah 92,3 juta jiwa untuk Program Indonesia Sehat, Kesertaan ber-KB melalui peningktan akses dan kualitas pelayanan KBKR untuk 1,8 juta orang, Penyediaan Sarana Fasilitas Kesehatan yang Berkulitas untuk 49 Rumah Sakit atau Balai Kesehatan, Imunisai untuk Anak Usia 0-11 bulan untuk 92,5 % dan Sertifikasi Obat dan Makanan 74,0 ribu
  • 6. 3. Perkembangan Mandatory Spending APBN Anggaran Infrastuktur Pemerintah menambah alokasi anggaran untuk proyek infrastruktur pada tahun 2018, yaitu sebesar Rp 410,4 triliun. Anggaran tersebut lebih tinggi 5,2 persen dibandingkan outlook tahun ini senilai Rp 390,2 triliun. Dari grafik ini dapat dilihat bahwa jumlah mandatory spending dari tahun 2013-2018 mengalami presentase kenaikan dan penurunan setiap tahunnya. Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa pertumbuhan dari tahun 2013 sampai 2014 mengalami penurunan sebesar 0,8 %, dari tahun 2014 sampai tahun 2015 mengalami kenaikan 65,6 %, dari tahun 2015 sampai 2016 mengalami penurunan sebesar 5,1 %, dari tahun 2016 sampai 2017 mengalami kenaikan 45,0 % dan dari tahun 2017 sampai 2018 mengalami penurunan menjadi 5,2 %. Sasaran anggaran ifrastukstur 2018 adalah pengembangan dan Prevasi jalan untuk pembangunan jalan baru sebesar 832 km, pembangunan jalan tol untuk 33 km, pembangunan jembatan untuk 15.373 m, prasarana perkeretaapian untuk 639 km’sp, pembanguan bandara udara baru untuk 8 lokasi, informasi dan telekomunikasi untuk pembangunan desa sebanyak 100 lokasi, pembangunan BTS di daeah blankspot, terutama daerah 3T sebanyak 380 lokasi, penyediaan dan peningkatan kualitas perumahan masyarakat berpenghasilan rendah untuk pembangunan rusun sebanyak 13.405 unit, dan pembagunan stimulant sebanyak 174.300 ribu unit.
  • 7. Kesimpulan : Mandatory spending adalah belanja atau pengeluaran yang sudah diatur oleh undang- undang. Tujuan mandatory spending ini sebenarnya adalah untuk mengurangi masalah ketimpangan sosial dan ekonomi daerah. Namun, pada kenyataannya, mandatory spending malah menjadi masalah. Mandatory spending menjadi beban di APBN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen utama dalam kebijakan fiskal. APBN merupakan alat yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk dapat mewujudkan tujuan pembangunan nasional yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat seluruh Indonesia. Dalam UUD 1945 Amandemen keempat disebutkan bahwa APBN merupakan wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Untuk mewujudkan kemakmuran rakyat terletak pada bagaimana cara pemerintah mengelola sumber daya yang terbatas sedemikian rupa untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia. Pengelolaan sumber daya secara efisien dan efektif dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas, oleh karena itu perlu dilakukan pemilihan program dan kegiatan yang tepat dan memberikan hasil yang optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Dari data yang telah tersaji di atas terlihat bahwa anggaran APBN dari tahun 2013-2018 mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya. Dengan sasaran yang berbeda-beda untuk setiap anggaran di berbagai bidang mulai dari pendidikan, kesehatan dan infrastuktur. Dan di harapkan bahwa ketiga anggaran ini akan menghasilkan keuntungan bagi negara di masa mendatang.