SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
7. Pengertian Indeks Harga
Yaitu Perbandingan
perubahan harga tahun
tertentu (given year) dengan
tahun dasar (based year).
Jenis-jenis Indeks Harga
1. Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang
menggambarkan perbandingan perubahan harga
barang dan jasa yang dihitung dianggap mewakili
belanja konsumen
2. Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan
perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh
produsen pada waktu tertentu,
3. Indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh
petani. Indeks harga barang-barang yang dibayar
oleh petani baik untuk biaya hidup maupun untuk
biaya proses produksi.
Ciri-ciri Indeks Harga
1. Indeks harga sebagai standar
perbandingan harga dari waktu ke waktu.
2. Penetapan indeks harga didasarkan pada
data yang relevan.
3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel,
bukan populasi.
4. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu
yang kondisi ekonominya stabil.
5. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara
membagi harga tahun yang akan dihitung indeksnya
dengan harga tahun dasar dikali 100%
 Perhitungan angka indeks dipelopori oleh G.R. Carli ;
berkebangsaan Italia pada tahun 1764
 Angka indeks adalah sebuah ratio yang umumnya dinyatakan
dalam persentase yang mengukur suatu variabel pada suatu
waktu atau lokasi tertentu relatif terhadap besarnya variabel
yang sama pada waktu atau lokasi lainnya.
 Dalam menyusun angka indeks, ada beberapa persoalan penting
yang perlu diperhatikan :
1) Perumusan tujuan penyusunan angka indeks
2) Sumber dan syarat perbandingkan data
3) Pemilihan periode dasar
4) Pemilihan timbangan (weight)
Indeks harga dan inflasi
Inflasi
Dihitung menggunakan
Indeks harga
Terdiri dari
Dihitung dengan
cara
Metode agregatif tidak
tertimbang
Metode agregatif
tertimbang
Metode Paasche
Metode Laspeyres
Metode tahun khas
Indeks Harga perdagangan
besar
Indeks harga konsumen
Indeks harga yang dibayar dan
diterima petani
Jenis indeks harga :
1. Indeks harga pedagang besar (IHPB)
Barang yang diukur dengan indeks ini adalah bahan mentah
dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer.
Jenis barang yang dihasilkan dalam IHPB diklasifikasikan dalam
sektor :
• Pertanian dengan dengan subsektor bahan makanan,
tanaman perdagangan, kehutanan, perikanan, peternakan
dan perkayuan
• Pertambangan dan galian dengan subsektor batubara,
aspal, pasir, batu kali, dan krikil
• Industi dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang-
barang dari kulit, makanan, minuman, kertas, barang
cetakan, karet dan plastik
Metode Menghitung Indeks Haraga
Penghitungan angka indeks dapat dilakukan dengan
beberapa metode. Oleh karena itu, perlu dilakukan pilihan yang
tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Pada dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka
indeks yaitu sebagai berikut.
a. Angka indeks sederhana atau angka indeks tidak ditimbang
(simple agregative methode) dibagi dalam bentuk agregatif
sederhana dan rata-rata harga relatif atau agregative relative.
b. Angka indeks yang ditimbang, dibagi menjadi bentuk agregatif
sederhana dan rata-rata harga relatif tertimbang.
Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan
indeks harga tidak tertimbang meliputi indeks
harga, kuantitas, dan nilai. Marilah kita simak
pembahasannya masing-masing.
a. Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan
Metode Agregatif Sederhana.
1) Angka indeks harga (price = P)
Keterangan:
IA = indeks harga yang tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Contoh:
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks
harga tahun 2004 adalah:
IA = 1.500/1.300 x 100 = 115,38%
Contoh:
Jadi, harga tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar
15,38%.
2) Angka indeks kuantitas (quantity = Q)
Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar
Contoh:
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004
adalah:
IA = 1000/800 x 100 = 125%
Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 25%.
3) Angka indeks nilai (value = V)
Keterangan:
IA = angka indeks nilai
Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar
Penghitungan angka indeks dengan metode
agregatif sederhana mempunyai kebaikan
karena bersifat sederhana, sehingga mudah
cara menghitungnya. Akan tetapi, metode ini
mempunyai kelemahan yaitu apabila terjadi
perubahan kuantitas satuan barang, maka
angka indeksnya juga akan berubah.
Penghitungan angka indeks tertimbang dapat
kamu lakukan dengan beberapa metode.
Simaklah penjelasannya masing-masing pada
pembahasan berikut ini.
b. Angka Indeks Tertimbang
Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif
sederhana dapat dihitung dengan rumus seperti di bawah
ini.
Keterangan:
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang
1) Metode agregatif sederhana.
Contoh
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 dapat
dihitung dengan cara:
Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan harga 10,61%
2) Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang
ditimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas
tahun dasar (Qo).
Keterangan:
IL = angka indeks Laspeyres
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar
Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka
indeks Laspeyres, perhatikan contoh di bawah ini.
3) Metode Paasche
Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang
tertimbang dengan faktor penimbang kuantitas tahun n
(tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.
IP = angka indeks Paasche
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya
Berdasarkan data di atas, maka indeks Paasche dapat
dihitung sebagai berikut.
IP = 242.500/240.000 x 100 = 101,04%
Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 1,04% pada tahun
2004
Berikut adalah contoh penghitungan angka indeks
tertimbang dengan metode Paasche.
Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu
kelemahan sebagai berikut.
 Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil
penghitungan lebih besar (over estimate), karena pada umumnya
harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas barang yang
diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo
akan lebih besar daripada Qn.
 Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil
penghitungan cenderung lebih rendah (under estimate), karena
dengan naiknya harga akan menyebabkan permintaan turun,
sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.
Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara
mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan
metode angka indeks Drobisch and Bowley.
4) Metode Drobisch and Bowley
Keterangan:
D = angka indeks Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche
Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley
dapat dirumuskan sebagai berikut
Contoh soal:
Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres
dan Paasche, pada soal di atas dapat dihitung
besarnya indeks Drobisch sebagai berikut
Berarti terdapat kenaikan harga 3,02% pada tahun 2004
Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan
Paasche, pada soal di atas dapat dihitung besarnya indeks
Drobisch sebagai berikut.
5) Metode Irving Fisher
Berarti terdapat kenaikan harga 3,00% pada tahun 2004.
Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher
merupakan angka indeks yang ideal. Irving Fisher
menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-
rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche
Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan
Paasche, maka dapat dihitung besarnya indeks Irving
Fisher sebagai berikut.
6) Metode Marshal Edgewarth
Menurut metode ini, angka indeks ditimbang dihitung dengan
cara menggabungkan kuantitas tahun dasar dan kuantitas
tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun
dasar atau harga pada tahun n.
Angka indeks Marshal Edgewarth dapat dirumuskan sebagai
berikut.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel di
bawah ini agar kamu dapat mencari angka indeks
Marshal Edgewarth.
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks Marshal
Edgewarth dapat dihitung sebagai berikut
4. Angka Indeks Rantai
Angka indeks rantai adalah penghitungan angka indeks
dengan menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun
dasar. Misalnya menghitung angka indeks tahun 2000
dengan tahun dasar 1999, angka indeks tahun 2001
dengan tahun dasar 2000, dan angka indeks tahun 2002
dengan tahun dasarnya 2001.
Indeks rantai dapat dihitung sebagai berikut.
- Indeks tahun 2000 = 500/500 × 100 = 100,00
- Indeks tahun 2001 = 600/500 × 100 = 120,00
- Indeks tahun 2002 = 700/600 × 100 = 116,67
- Indeks tahun 2003 = 800/700 × 100 = 114,29
- Indeks tahun 2004 = 900/800 × 100 = 112,50
Inflasi
Jenis Inflasi
Penyebab Inflasi
Asal Inflasi
Teori Inflasi
Dampak Inflasi
Cara mengendalikan Inflasi
Tingkat Keparahan
Kebijakan fiskal
Kebijakan lainnya
Kebijakan Moneter
Inflasi adalah naiknya harga-harga yang bersumber dari
terganggunya keseimbangan antara arus uang dan barang
Berdasarkan tingkat keparahannya, dibedakan atas :
 Inflasi ringan : dibawah 10%
 Inflasi sedang : 10% - 30%
 Inflasi Berat: 30% - 100% (inflasi sangat berat atau hiperinflasi)
Berdasarkan penyebabnya :
 Demand – Pull Inflation
Biasa disebut juga inflasi sisi permintaan (demand side
inflation) yaitu inflasi yang disebabkan karena kelebihan
permintaan efektif atas barang atau jasa.
Jenis inflasi
Kenaikan upah meningkatkan permintaan agregat naik, sehingga
kurva permintaan bergeser ke kanan (AD1 ke AD2).
Karena penawaran agregat tetap, maka terjadi kenaikan harga (P1
ke P2), output agregat meningkat dari Y1 menjadi Y2
P2
P1
Y1 Y2
Y
P
AD 2
AD 1
AD 1
AD 2
AS
AS
E 2
E 1
 Cost – Push Inflation
Kenaikan biaya produksi (cost-push) mengakibatkan harga
barang-barang yang ditawarkan akan naik.
 Kenaikan biaya produksi karena naiknya bahan baku
disebut price – push inflation
 Kenaikan biaya produksi karena naiknya upah/gaji disebut
wage – push inflation
P2
P1
Y1 Y2
Y
P
AS 2
AS 1
AS 2
AS 1
AD
AD
E 1
E 2
Kenaikan biaya produksi
mengakibatkan penawaran
agregat berkurang (AS1 ke AS2)
dengan permintaan agregat
yang tetap maka harga akan
naik (P1 ke P2) namun output
agregat akan tutun dari Y1 ke Y2
Asal Inflasi
1. Imported inflation
 Timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang
mengakibatkan naiknya harga barang dalam negeri
 Harga barang luar negeri naik maka naiknya pendapatan
eksportir sehingga menambah jumlah uang yang beredar
yang akhirnya meningkatkan permintaan barang dan jasa (
demand – pull inflation)
 Bagi produksi yang menggunakan barang luar negeri maka
akan meningkatkan biaya produksi (cost – push inflation)
 Cara pengendaliannya ole pemerintah adalah melalui
kebijakan pajak dan moneter
Asal Inflasi
2. Inflasi dalam negeri
 Inflasi yang murni berasal dari gejolak dalam
negeri baik permintaan maupun penawaran.
 Bertambahnya permintaan pada akhirnya akan
menghasilkan demand – pull inflation
 Kenaikan BBM akan menaikan harga penawaran
yang menimbulkan cost – push inflation
Faktor-faktor penyebab inflasi :
1. Jumlah uang beredar (faktor moneter)
2. Administered prices
3. Supply shock
Teori Inflasi :
1. Teori kuantitas
Teori ini menyatakan bahwa inflasi sangat dipengaruhi oleh
junlah uang yang beredar.
Menurut teori Irving Fisher, dengan anggapan kecepatan
sirkulasi transaksi dan output tetap, maka jumlah uang yang
beredar berhubungan langsung dengan kenaikan harga.
Dengan demikian semakin banyak jumlah uang beredar
maka inflasi akan semakin tinggi
Teori Inflasi :
2. Teori Keynes
Menurut teori ini, inflasi terjadi nkarena suatu
masyarakat ingin hidup di luar batas
kemampuannya
3. Teori Strukturalis
Ditekankan pada kelakuan dan struktur
perekonomian seperti yang terjadi di negara-negara
berkembang.
Dengan teknologi yang rendah, penawaran tidak
dapat mengimbangi cepatnya pertumbuhan
permintaan. Ketidakseimbangan ini pada akhirnya
akan menaikan harga-harga dan menimbulkan
inflasi
Dampak inflasi
1. Orang-orang yang berpenghasilan tetap
Dampak inflasi menyebabkan pendapatan riil
merosot
2. Orang-orang yang berpenghasilan tidak tetap,
tidak terlalu terkena dampaknya
3. Dunia usaha, biaya produksi barang akan naik
dan modal yang tersedia mengalami penurunan
nilai
4. Pemerintah, dampaknya kepada defisit APBN.
Cara mengatasi inflasi :
1. Kebijakan Moneter, kebijakan dari bank sentral dalam
mengatur jumlah uang beredar melalui instrumen-
instrumen moneter yang dimilki bank sentral
Kebijakan moneter yang ditempuh bank sentral
adalah :
a) Kebijakan diskonto (discount policy) adalah
kebijakan untuk mempengaruhi peredaran uang
dengan jalan menaikan atau menurunkan tingkat
suku bunga.
Dengan menaikan bunga diharapkan jumlah uang
yang beredar akan berkurang
b) Operasi pasar terbuka (open market operation)
yakni dengan jalan membeli dan menjual surat-
surat berharga. Dengan menjual surat berharga,
diharapkan uang akan berkurang di masyarakat
c) Kebijakan persediaan kas (cash ratio policy) yakni
dengan menaikan atau menurunkan persentase
persediaan kas dari bank. Dengan menaikan
presentase persediaan kas, jumlah kredit akan
berkurang
2. Kebijakan fiskal
Kebijakan ini berasa dari pemerintah dengan
melakukan perubahan pengeluaran dan
penerimaan pemerintah.
Kebijakan fiskal antara lain :
1) Pengaturan pengeluaran pemerintah
Jika pengeluaran pemerintah melampaui
anggaran yang telah ditetapkan maka akan
menambah jumlah uang yang beredar
2) Peningkatan tarif pajak
Dengan menaikan tarif pajak, jumlah uang
yang beredar akan berkurang
3) Kebijakan lainnya :
1) Peningkatan produksi;
Jika produksi meningkat, jumlah uang yang
beredar juga meningkat maka tidak akan
menimbulkan inflasi; bahkan menunjukan
kajuan peningkatan kemampuan perekonomian
2) Kebijakan upah;
Yakni dengan menekan kenaikan upah.
3) Pengawasan harga
Kecendrungan kenaikan harga oleh pengusaha
dapat diatasi oleh pemerintah dengan
menetapkan harga maksimum
Deflasi
 Jumlah uang yang beredar sedikit, tetapi
jumlah barang dan jasa yang tersedia
melimpah sehingga nilai uang naik secara
tajam
 Terjadi penurunan tingkat invetasi yang
membawa kesulitan bagi perekonomian
 Cara mengatasi adalah melakukan tambahan
pembelanjaan sebesar celah deflasi itu
sendiri, menambahkan pengeluaran
masyarakat (konsumsi dan investasi)
Devaluasi
 Penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap
mata uang luar negeri
 Dilakukan untuk memperbaiki posisi neraca
pembayaran yang tidak seimbang
Depresiasi
 Penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang
luar negeri
 Perbedaan dengan devaluasi adalah
 Devaluasi penurunan karena kebijakan pemerintah dalam
memperbaiki posisi neraca pembayaran
• Depresiasi penurunan karena kekuatan permintaan dan
penawaran mata uang di pasar valuta asing
Revaluasi
 Usaha untuk menaikan nilai mata uang dalam negeri
terhadap mata uang luar negeri karena nilai mata
uang dalam negeri terlalu rendah
Apresiasi
 Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri
terhadap mata uang luar negeri
 Menyebabkan impor lebih murah dan ekspor lebih
mahal
Rumus Menghitung Tingkat Inflasi
Contoh Soal
• Diketahui Indeks Harga Konsumen di akhir
tahun 2010 mencapai 125,17 dan di akhir
tahun 2011 naik menjadi 129,91. Tentukan
tingkat inflasi yang terjadi di tahun 2011!
• Kita mengetahui bahwa IHK2011 = 129,91 dan
IHK2010 = 125,17, jika kita masukkan ke dalam
rumus:
= 3,787
Kita memperoleh tingkat inflasi sebesar
3,787% dan termasuk ke dalam kategori
ringan.

More Related Content

What's hot

Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Lia Ivvana
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
CH 1 Peran-dan-Konsep-Dasar-Akuntansi-Manajemen.ppt
CH 1 Peran-dan-Konsep-Dasar-Akuntansi-Manajemen.pptCH 1 Peran-dan-Konsep-Dasar-Akuntansi-Manajemen.ppt
CH 1 Peran-dan-Konsep-Dasar-Akuntansi-Manajemen.pptAyke Nuraliati
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even pointTri Yulianto
 
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii   iii ht w n d s ePertemuan ke ii   iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii iii ht w n d s estephaniejessey
 
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasiPPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasiErika N. D
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Lia Ivvana
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantityTito Riyanto
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Arief Anzarullah
 
Peran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomiPeran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomiNia Kurnia
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianMulyana Natsir
 
Cara Menilai Kinerja Keuangan Bank
Cara Menilai Kinerja Keuangan BankCara Menilai Kinerja Keuangan Bank
Cara Menilai Kinerja Keuangan BankWADIYO .
 

What's hot (20)

Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15
 
Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
99017 9-847873159863
99017 9-84787315986399017 9-847873159863
99017 9-847873159863
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
CH 1 Peran-dan-Konsep-Dasar-Akuntansi-Manajemen.ppt
CH 1 Peran-dan-Konsep-Dasar-Akuntansi-Manajemen.pptCH 1 Peran-dan-Konsep-Dasar-Akuntansi-Manajemen.ppt
CH 1 Peran-dan-Konsep-Dasar-Akuntansi-Manajemen.ppt
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even point
 
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii   iii ht w n d s ePertemuan ke ii   iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
 
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasiPPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08
 
margin kontribusi
margin kontribusimargin kontribusi
margin kontribusi
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
 
Peran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomiPeran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomi
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
 
Cara Menilai Kinerja Keuangan Bank
Cara Menilai Kinerja Keuangan BankCara Menilai Kinerja Keuangan Bank
Cara Menilai Kinerja Keuangan Bank
 

Similar to INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx

Cara menghitung indeks harga dengan berbagai metode
Cara menghitung indeks harga dengan berbagai metodeCara menghitung indeks harga dengan berbagai metode
Cara menghitung indeks harga dengan berbagai metodePiet_Fitriady
 
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20EuisWulan
 
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uangIndeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uangNita Kurniasih
 
Makalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasiMakalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasiJohn Leyy
 
TugasEko12, Safira, Ranti Pusriana S.Pd, Indeks harga dan Inflasi, SMAN 12 Ta...
TugasEko12, Safira, Ranti Pusriana S.Pd, Indeks harga dan Inflasi, SMAN 12 Ta...TugasEko12, Safira, Ranti Pusriana S.Pd, Indeks harga dan Inflasi, SMAN 12 Ta...
TugasEko12, Safira, Ranti Pusriana S.Pd, Indeks harga dan Inflasi, SMAN 12 Ta...trifebianti_
 
TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...
TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...
TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...Arisatria wiratama
 
TugasEko12,Dian Permatasari,Ranti pusriana S.pd, indeks harga dan inflasi,SMA...
TugasEko12,Dian Permatasari,Ranti pusriana S.pd, indeks harga dan inflasi,SMA...TugasEko12,Dian Permatasari,Ranti pusriana S.pd, indeks harga dan inflasi,SMA...
TugasEko12,Dian Permatasari,Ranti pusriana S.pd, indeks harga dan inflasi,SMA...dianpermata_
 
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...Aldi Zul
 
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...Maulana KP
 
TugasEko12,ZahraAlifah,Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN 12...
TugasEko12,ZahraAlifah,Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN 12...TugasEko12,ZahraAlifah,Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN 12...
TugasEko12,ZahraAlifah,Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN 12...Zahra Alifah
 
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...Fahar Arizky
 
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...Osama Alfatheen
 
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...Gitrif Qostolanisota
 
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...ocha alfiano
 
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...ErlanggaSetiyawan
 
Indeks harga
Indeks hargaIndeks harga
Indeks hargaAyu_51
 
INDEKS HARGA.pptx
INDEKS HARGA.pptxINDEKS HARGA.pptx
INDEKS HARGA.pptxlita827504
 
Kelompok 14 lc53
Kelompok 14 lc53Kelompok 14 lc53
Kelompok 14 lc53YossiMareta
 

Similar to INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx (20)

Cara menghitung indeks harga dengan berbagai metode
Cara menghitung indeks harga dengan berbagai metodeCara menghitung indeks harga dengan berbagai metode
Cara menghitung indeks harga dengan berbagai metode
 
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
 
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uangIndeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
 
Makalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasiMakalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasi
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
TugasEko12, Safira, Ranti Pusriana S.Pd, Indeks harga dan Inflasi, SMAN 12 Ta...
TugasEko12, Safira, Ranti Pusriana S.Pd, Indeks harga dan Inflasi, SMAN 12 Ta...TugasEko12, Safira, Ranti Pusriana S.Pd, Indeks harga dan Inflasi, SMAN 12 Ta...
TugasEko12, Safira, Ranti Pusriana S.Pd, Indeks harga dan Inflasi, SMAN 12 Ta...
 
TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...
TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...
TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...
 
TugasEko12,Dian Permatasari,Ranti pusriana S.pd, indeks harga dan inflasi,SMA...
TugasEko12,Dian Permatasari,Ranti pusriana S.pd, indeks harga dan inflasi,SMA...TugasEko12,Dian Permatasari,Ranti pusriana S.pd, indeks harga dan inflasi,SMA...
TugasEko12,Dian Permatasari,Ranti pusriana S.pd, indeks harga dan inflasi,SMA...
 
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
 
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
 
TugasEko12,ZahraAlifah,Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN 12...
TugasEko12,ZahraAlifah,Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN 12...TugasEko12,ZahraAlifah,Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN 12...
TugasEko12,ZahraAlifah,Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN 12...
 
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
 
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
 
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
 
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
 
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
 
Indeks harga
Indeks hargaIndeks harga
Indeks harga
 
Modul 2 KB 3
Modul 2 KB 3Modul 2 KB 3
Modul 2 KB 3
 
INDEKS HARGA.pptx
INDEKS HARGA.pptxINDEKS HARGA.pptx
INDEKS HARGA.pptx
 
Kelompok 14 lc53
Kelompok 14 lc53Kelompok 14 lc53
Kelompok 14 lc53
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 
PERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptxPERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptx
 
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptxPERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 

Recently uploaded

PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 

Recently uploaded (14)

PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 

INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx

  • 1.
  • 2. 7. Pengertian Indeks Harga Yaitu Perbandingan perubahan harga tahun tertentu (given year) dengan tahun dasar (based year).
  • 3. Jenis-jenis Indeks Harga 1. Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang menggambarkan perbandingan perubahan harga barang dan jasa yang dihitung dianggap mewakili belanja konsumen 2. Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh produsen pada waktu tertentu, 3. Indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh petani. Indeks harga barang-barang yang dibayar oleh petani baik untuk biaya hidup maupun untuk biaya proses produksi.
  • 4. Ciri-ciri Indeks Harga 1. Indeks harga sebagai standar perbandingan harga dari waktu ke waktu. 2. Penetapan indeks harga didasarkan pada data yang relevan. 3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel, bukan populasi. 4. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu yang kondisi ekonominya stabil. 5. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara membagi harga tahun yang akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar dikali 100%
  • 5.  Perhitungan angka indeks dipelopori oleh G.R. Carli ; berkebangsaan Italia pada tahun 1764  Angka indeks adalah sebuah ratio yang umumnya dinyatakan dalam persentase yang mengukur suatu variabel pada suatu waktu atau lokasi tertentu relatif terhadap besarnya variabel yang sama pada waktu atau lokasi lainnya.  Dalam menyusun angka indeks, ada beberapa persoalan penting yang perlu diperhatikan : 1) Perumusan tujuan penyusunan angka indeks 2) Sumber dan syarat perbandingkan data 3) Pemilihan periode dasar 4) Pemilihan timbangan (weight)
  • 6. Indeks harga dan inflasi Inflasi Dihitung menggunakan Indeks harga Terdiri dari Dihitung dengan cara Metode agregatif tidak tertimbang Metode agregatif tertimbang Metode Paasche Metode Laspeyres Metode tahun khas Indeks Harga perdagangan besar Indeks harga konsumen Indeks harga yang dibayar dan diterima petani
  • 7. Jenis indeks harga : 1. Indeks harga pedagang besar (IHPB) Barang yang diukur dengan indeks ini adalah bahan mentah dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer. Jenis barang yang dihasilkan dalam IHPB diklasifikasikan dalam sektor : • Pertanian dengan dengan subsektor bahan makanan, tanaman perdagangan, kehutanan, perikanan, peternakan dan perkayuan • Pertambangan dan galian dengan subsektor batubara, aspal, pasir, batu kali, dan krikil • Industi dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang- barang dari kulit, makanan, minuman, kertas, barang cetakan, karet dan plastik
  • 8. Metode Menghitung Indeks Haraga Penghitungan angka indeks dapat dilakukan dengan beberapa metode. Oleh karena itu, perlu dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan dapat tercapai. Pada dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu sebagai berikut. a. Angka indeks sederhana atau angka indeks tidak ditimbang (simple agregative methode) dibagi dalam bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif atau agregative relative. b. Angka indeks yang ditimbang, dibagi menjadi bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif tertimbang.
  • 9. Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai. Marilah kita simak pembahasannya masing-masing. a. Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana.
  • 10. 1) Angka indeks harga (price = P) Keterangan: IA = indeks harga yang tidak ditimbang Pn = harga yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar
  • 11. Contoh: Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 adalah: IA = 1.500/1.300 x 100 = 115,38% Contoh: Jadi, harga tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 15,38%.
  • 12. 2) Angka indeks kuantitas (quantity = Q) Keterangan: IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya Qo = kuantitas pada tahun dasar
  • 13. Contoh: Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004 adalah: IA = 1000/800 x 100 = 125% Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 25%.
  • 14. 3) Angka indeks nilai (value = V) Keterangan: IA = angka indeks nilai Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya Vo = nilai pada tahun dasar
  • 15. Penghitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana mempunyai kebaikan karena bersifat sederhana, sehingga mudah cara menghitungnya. Akan tetapi, metode ini mempunyai kelemahan yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang, maka angka indeksnya juga akan berubah.
  • 16. Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode. Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini. b. Angka Indeks Tertimbang
  • 17. Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat dihitung dengan rumus seperti di bawah ini. Keterangan: IA = indeks harga yang ditimbang Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar W = faktor penimbang 1) Metode agregatif sederhana.
  • 18. Contoh Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 dapat dihitung dengan cara: Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan harga 10,61%
  • 19. 2) Metode Laspeyres Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo). Keterangan: IL = angka indeks Laspeyres Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar Qo = kuantitas pada tahun dasar
  • 20. Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka indeks Laspeyres, perhatikan contoh di bawah ini.
  • 21. 3) Metode Paasche Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn. IP = angka indeks Paasche Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya
  • 22. Berdasarkan data di atas, maka indeks Paasche dapat dihitung sebagai berikut. IP = 242.500/240.000 x 100 = 101,04% Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 1,04% pada tahun 2004 Berikut adalah contoh penghitungan angka indeks tertimbang dengan metode Paasche.
  • 23. Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut.  Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar (over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo akan lebih besar daripada Qn.  Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung lebih rendah (under estimate), karena dengan naiknya harga akan menyebabkan permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo. Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode angka indeks Drobisch and Bowley.
  • 24. 4) Metode Drobisch and Bowley Keterangan: D = angka indeks Drobisch IL = angka indeks Laspeyres IP = angka indeks Paasche Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat dirumuskan sebagai berikut
  • 25. Contoh soal: Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, pada soal di atas dapat dihitung besarnya indeks Drobisch sebagai berikut Berarti terdapat kenaikan harga 3,02% pada tahun 2004 Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, pada soal di atas dapat dihitung besarnya indeks Drobisch sebagai berikut.
  • 26. 5) Metode Irving Fisher Berarti terdapat kenaikan harga 3,00% pada tahun 2004. Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata- rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, maka dapat dihitung besarnya indeks Irving Fisher sebagai berikut.
  • 27. 6) Metode Marshal Edgewarth Menurut metode ini, angka indeks ditimbang dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun dasar atau harga pada tahun n. Angka indeks Marshal Edgewarth dapat dirumuskan sebagai berikut.
  • 28. Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel di bawah ini agar kamu dapat mencari angka indeks Marshal Edgewarth. Berdasarkan data di atas, maka angka indeks Marshal Edgewarth dapat dihitung sebagai berikut
  • 29. 4. Angka Indeks Rantai Angka indeks rantai adalah penghitungan angka indeks dengan menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Misalnya menghitung angka indeks tahun 2000 dengan tahun dasar 1999, angka indeks tahun 2001 dengan tahun dasar 2000, dan angka indeks tahun 2002 dengan tahun dasarnya 2001. Indeks rantai dapat dihitung sebagai berikut. - Indeks tahun 2000 = 500/500 × 100 = 100,00 - Indeks tahun 2001 = 600/500 × 100 = 120,00 - Indeks tahun 2002 = 700/600 × 100 = 116,67 - Indeks tahun 2003 = 800/700 × 100 = 114,29 - Indeks tahun 2004 = 900/800 × 100 = 112,50
  • 30. Inflasi Jenis Inflasi Penyebab Inflasi Asal Inflasi Teori Inflasi Dampak Inflasi Cara mengendalikan Inflasi Tingkat Keparahan Kebijakan fiskal Kebijakan lainnya Kebijakan Moneter
  • 31. Inflasi adalah naiknya harga-harga yang bersumber dari terganggunya keseimbangan antara arus uang dan barang Berdasarkan tingkat keparahannya, dibedakan atas :  Inflasi ringan : dibawah 10%  Inflasi sedang : 10% - 30%  Inflasi Berat: 30% - 100% (inflasi sangat berat atau hiperinflasi) Berdasarkan penyebabnya :  Demand – Pull Inflation Biasa disebut juga inflasi sisi permintaan (demand side inflation) yaitu inflasi yang disebabkan karena kelebihan permintaan efektif atas barang atau jasa. Jenis inflasi
  • 32. Kenaikan upah meningkatkan permintaan agregat naik, sehingga kurva permintaan bergeser ke kanan (AD1 ke AD2). Karena penawaran agregat tetap, maka terjadi kenaikan harga (P1 ke P2), output agregat meningkat dari Y1 menjadi Y2 P2 P1 Y1 Y2 Y P AD 2 AD 1 AD 1 AD 2 AS AS E 2 E 1
  • 33.  Cost – Push Inflation Kenaikan biaya produksi (cost-push) mengakibatkan harga barang-barang yang ditawarkan akan naik.  Kenaikan biaya produksi karena naiknya bahan baku disebut price – push inflation  Kenaikan biaya produksi karena naiknya upah/gaji disebut wage – push inflation P2 P1 Y1 Y2 Y P AS 2 AS 1 AS 2 AS 1 AD AD E 1 E 2 Kenaikan biaya produksi mengakibatkan penawaran agregat berkurang (AS1 ke AS2) dengan permintaan agregat yang tetap maka harga akan naik (P1 ke P2) namun output agregat akan tutun dari Y1 ke Y2
  • 34. Asal Inflasi 1. Imported inflation  Timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang mengakibatkan naiknya harga barang dalam negeri  Harga barang luar negeri naik maka naiknya pendapatan eksportir sehingga menambah jumlah uang yang beredar yang akhirnya meningkatkan permintaan barang dan jasa ( demand – pull inflation)  Bagi produksi yang menggunakan barang luar negeri maka akan meningkatkan biaya produksi (cost – push inflation)  Cara pengendaliannya ole pemerintah adalah melalui kebijakan pajak dan moneter
  • 35. Asal Inflasi 2. Inflasi dalam negeri  Inflasi yang murni berasal dari gejolak dalam negeri baik permintaan maupun penawaran.  Bertambahnya permintaan pada akhirnya akan menghasilkan demand – pull inflation  Kenaikan BBM akan menaikan harga penawaran yang menimbulkan cost – push inflation
  • 36. Faktor-faktor penyebab inflasi : 1. Jumlah uang beredar (faktor moneter) 2. Administered prices 3. Supply shock Teori Inflasi : 1. Teori kuantitas Teori ini menyatakan bahwa inflasi sangat dipengaruhi oleh junlah uang yang beredar. Menurut teori Irving Fisher, dengan anggapan kecepatan sirkulasi transaksi dan output tetap, maka jumlah uang yang beredar berhubungan langsung dengan kenaikan harga. Dengan demikian semakin banyak jumlah uang beredar maka inflasi akan semakin tinggi
  • 37. Teori Inflasi : 2. Teori Keynes Menurut teori ini, inflasi terjadi nkarena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuannya 3. Teori Strukturalis Ditekankan pada kelakuan dan struktur perekonomian seperti yang terjadi di negara-negara berkembang. Dengan teknologi yang rendah, penawaran tidak dapat mengimbangi cepatnya pertumbuhan permintaan. Ketidakseimbangan ini pada akhirnya akan menaikan harga-harga dan menimbulkan inflasi
  • 38. Dampak inflasi 1. Orang-orang yang berpenghasilan tetap Dampak inflasi menyebabkan pendapatan riil merosot 2. Orang-orang yang berpenghasilan tidak tetap, tidak terlalu terkena dampaknya 3. Dunia usaha, biaya produksi barang akan naik dan modal yang tersedia mengalami penurunan nilai 4. Pemerintah, dampaknya kepada defisit APBN.
  • 39. Cara mengatasi inflasi : 1. Kebijakan Moneter, kebijakan dari bank sentral dalam mengatur jumlah uang beredar melalui instrumen- instrumen moneter yang dimilki bank sentral Kebijakan moneter yang ditempuh bank sentral adalah : a) Kebijakan diskonto (discount policy) adalah kebijakan untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga. Dengan menaikan bunga diharapkan jumlah uang yang beredar akan berkurang
  • 40. b) Operasi pasar terbuka (open market operation) yakni dengan jalan membeli dan menjual surat- surat berharga. Dengan menjual surat berharga, diharapkan uang akan berkurang di masyarakat c) Kebijakan persediaan kas (cash ratio policy) yakni dengan menaikan atau menurunkan persentase persediaan kas dari bank. Dengan menaikan presentase persediaan kas, jumlah kredit akan berkurang
  • 41. 2. Kebijakan fiskal Kebijakan ini berasa dari pemerintah dengan melakukan perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Kebijakan fiskal antara lain : 1) Pengaturan pengeluaran pemerintah Jika pengeluaran pemerintah melampaui anggaran yang telah ditetapkan maka akan menambah jumlah uang yang beredar 2) Peningkatan tarif pajak Dengan menaikan tarif pajak, jumlah uang yang beredar akan berkurang
  • 42. 3) Kebijakan lainnya : 1) Peningkatan produksi; Jika produksi meningkat, jumlah uang yang beredar juga meningkat maka tidak akan menimbulkan inflasi; bahkan menunjukan kajuan peningkatan kemampuan perekonomian 2) Kebijakan upah; Yakni dengan menekan kenaikan upah. 3) Pengawasan harga Kecendrungan kenaikan harga oleh pengusaha dapat diatasi oleh pemerintah dengan menetapkan harga maksimum
  • 43. Deflasi  Jumlah uang yang beredar sedikit, tetapi jumlah barang dan jasa yang tersedia melimpah sehingga nilai uang naik secara tajam  Terjadi penurunan tingkat invetasi yang membawa kesulitan bagi perekonomian  Cara mengatasi adalah melakukan tambahan pembelanjaan sebesar celah deflasi itu sendiri, menambahkan pengeluaran masyarakat (konsumsi dan investasi)
  • 44. Devaluasi  Penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri  Dilakukan untuk memperbaiki posisi neraca pembayaran yang tidak seimbang Depresiasi  Penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri  Perbedaan dengan devaluasi adalah  Devaluasi penurunan karena kebijakan pemerintah dalam memperbaiki posisi neraca pembayaran • Depresiasi penurunan karena kekuatan permintaan dan penawaran mata uang di pasar valuta asing
  • 45. Revaluasi  Usaha untuk menaikan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri karena nilai mata uang dalam negeri terlalu rendah Apresiasi  Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri  Menyebabkan impor lebih murah dan ekspor lebih mahal
  • 47. Contoh Soal • Diketahui Indeks Harga Konsumen di akhir tahun 2010 mencapai 125,17 dan di akhir tahun 2011 naik menjadi 129,91. Tentukan tingkat inflasi yang terjadi di tahun 2011! • Kita mengetahui bahwa IHK2011 = 129,91 dan IHK2010 = 125,17, jika kita masukkan ke dalam rumus:
  • 48. = 3,787 Kita memperoleh tingkat inflasi sebesar 3,787% dan termasuk ke dalam kategori ringan.