SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Pancasila Sebagai Karakter dan Identitas Bangsa
Eva Syifa Arrahmah
01720000
Nur Puji Aisyah
01720000
Puja Lestari
0172000076
A. PengertianPancasila sebagaiIdentitas dan karakterbangsa
Identitas adalah tanda pengenal.Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang identitas
yang diketahui oleh hampir semua orang. Kata identitas berasal dari bahasa inggris, yaitu
identity yang memiliki pengertian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang atau sesuatu yang membedakan dengan yang lain. Dalam term antropologi ,indentitas
adalah sifat khas yang menerangkan dan dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan
sendiri,kelompok sendiri, atau negara sendiri.
Karakter adalah nilai kebajikan ahlak dan moral yang terpatri dan menjadi nilai instrinsik dalam
diri manusia yang melandasi pemikiran , sikap dan prilakunya. Karakter bangsa adalah
akumulasi atau sinergi dari karakter individu –individu warga bangsa yang berproses secara
terus-menerus dan kemudian mengelompok.Karakter bangsa indonesia merupakan kristilasasi
nilai-nilainya kehidupan nyata bangsa indonesia yang merupakan perwujudan dan pengalaman
pancasila .
Sebagai identitas , Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa
Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti
menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi
tantangan dan peluang yang tercipta. Bila menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik
bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu
kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik
yang membedakan Indonesia dengan negara lain.
Identitas Nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan
sebelumnya.Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara
terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi
yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger dalam The
Capitalist Revolution, era globalisasi dewasa ini, ideologi kapitalisme yang akan menguasai
dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem internasional
yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan secara
tidak langsung juga nasib, sosial, politik dan kebudayaan.
Perubahan global ini menurut Fakuyama membawa perubahan suatu ideologi, yaitu dari ideologi
partikular kearah ideology universal dan dalam kondisi seperti ini kapitalismelah yang akan
menguasainya. Dalam kondisi seperti ini, negara nasional akan dikuasai oleh negara
transnasional yang lazimnya didasari oleh negara-negara dengan prinsip kapitalisme.
Konsekuensinya,negara-negara kebangsaan lambat laun akan semakin terdesak. Namun
demikian, dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung kepada kemampuan
bangsa itu sendiri.
Menurut Toyenbee, cirri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi
pengaruh budaya asing akan menghadapi Challence dan response. Jika Challence cukup besar
sementara response kecil maka bangsa tersebut akan punah dan hal ini sebagaimana terjadi pada
bangsa Aborigin di Australia dan Indian di Amerika. Namun demikian jika Challance kecil
sementara response besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi bangsa yang
kreatif.
Oleh karena itu agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka harus
tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia
sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi.Sebagaimana terjadi di berbagai
negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yangcenderung
menghancurkan nasionalisme, munculah kebangkitan kembali kesadaran nasional.
B. Alasan Pancasila menjadi Identitas Nasional
Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional karena Bangsa Indonesia sebagai salah
satu bangsa dari masyarakat internasional, memiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang
berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia .Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase
nasionalisme modern, diletakanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat
hidup berbangsa dan bernegara.
Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari filsafat
hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat
Negara yaitu Pancasila .Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup
yang bersumber pada kepribadiannya sendiri.
Dapat pula dikatakan pula bahwa pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia
pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sebagai kepribadian bangsa.
C. Keterkaitan Globalisasi dengan Identitas Nasional
Era globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa indonesia era globalisasi
tersebut mau tidak mau, suka tidak suka, telah datang dan mengeser nilai-nilai yang telah ada.
Nilai-nilai tersebut dapat bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Semua ini merupakan
ancaman, tantangan dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa indonesia untuk berkreasi dan
berinovasi di segala aspek kehidupan.
Di era globalisasi pergaulan antarbangsa semakin ketat. Batas antarnegara hampir tidak ada
artinya batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam pergaulan, antar bangsa yang
semakin kental itu, akan menjadi proses alkultural saling meniru dan saling mempengaruhi antar
budaya masing-masing. Hal yang perlu kita cermati dari proses akulturasi tersebut, biasanya
ditandai oleh dua faktor yaitu sebagai berikut:
1. Semakin menonjolnya sikap individualitis yaitu mengeutamakan kepentingan pribadi
diatas kepentingan dengan azas gotong royong.
2. Semakin menonjolnya sikap mateialistis yang berarti harkat dan martabat kemanusian
diukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh kekayaan. Hal ini
berakibat bagaimana cara memperoleh menjadi tidak dipersoalkan lagi, bila hal ini terjadi
berarti etika dan moral dikesampingkan.
Arus informasi yang semakin pesan mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing
yang negatif semakin besar. Apabila proses ini tidak segera dibendung maka akan berakibat lebih
serius, sehingga pada puncaknya mereka tidak bangga kepada bangsa negaranya.
Pengaruh negatif akibat proses akulturasi tersebut dapat meronsong nilai-nilai yang telah ada di
dalam masyarakat kita, jika semua ini dapat dibendung, maka akan menganggu ketahanan di
segala aspek, bahkan mengarah kepada kreditabilitas sebuah ideologi. Untuk membendung arus
globalisasi yang sangat deras tersebut, kita harus berupaya untuk menciptakan suatu kondisi
(konsepsi)agar ketahanan nasional dapat terjaga, salah satunya dengan cara membangun sebuah
konsep nasionalisme kebanggsaan yang mengarah kepada konsep identitas nasional.
Dengan adanya globalisasi identitas hubungan masyarakat antara sutu negara yang lain menjadi
semakin tinggi. Dengan demikian kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat tran-
nasional menjadi semakin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut antara lain terkait dengan
masalah narkotika,pencucian uang, peredaran dokumen keimigrasian palsu dan terorisme.
Masalah-masalah tersebut berpengaruh terhadap nilai-nilia budaya bangsa yang selama ini
dijunjung tinggi mulai memudar. Hal ini ditunjukkan dengan semakin merajalelanya peredaran
narkotika dan psikotropika sehingga sangat merusak kepribadian dan moral bangsa khususnya
bagi generasi penerus bangsa. Jika hal tersebut tidak dapat di bendung maka akan menganggu
terhadap ketahanan nasional di segala aspek kehidupan bahkan akan menyebabkan lunturnya
nilai-nilai identitas nasional.
Identitas Nasional sendiri merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang "dihimpun" dalam satu
kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh "Bhinneka
Tunggal Ika" sebagai dasar dan arah pengembangannya.
Unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional adalah Suku bangsa, Agama, Kebudayaan, dan
bahasa.
D. Revitalisasi Pancasila sebagai pemberdayaan Identitas Nasional
Karakteristik masyarakat yang hidup di kota-kota besar Indonesia berbeda dengan orang-orang
yang hidup di pedesaan.Ini terlihat dari aktifitas yang mereka jalani dalam kesehariannya.
Rutinitas diperkotaan sangatlah jauh dengan pedesaan.Dampaknya pun dapat berakibat pada
aspek ekonomi, adat, dan budaya.Namun yang menjadi permasalahan terhadap perbedaan nyata
ialah identitas diri.Unsur identitas sendiri terdiri dari suku bangsa, agama, kebudayaan, dan
bahasa.Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman sehingga diberi seloka
Bhineka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangrwa.Secara harfiah dapat diartikan. Berbeda-beda
tetapi satu jua atau diantara puspa ragam adalah kesatuan.Bukanlah lagi perbedaan antarsuku lagi
yang menjadi topik perbincangan, tetapi moralitas kota dan pedesaan. Kebanyakan masyarakat
kota kurang adanya kesadaran diri dalam berkontribusi. Moralitas, etika, religius jarang ditemui
oleh mereka yang selalu merasa diri benar.Terkecuali pada orang-orang besar yang bisa
membantu faktor ekonomi seseorang.
Lain halnya lagi dengan pedesaan, mereka masih aktif gemar bergotong royong.Adat daerahpun
tetap dipertahankan.Budaya yang mereka cintai senantiasa terjaga dan terealisasikan.Kecintaan
pada Tuhanpun selamanya ada selama keimanan mereka ada.Perbedaan tersebut dapat
direvitalisasi melalui kesadaran diri terhadap identitas nasional dengan menjunjung nilai
Pancasila.Revitalisasi Pancasila sebagai manifestasi identitas nasional yang semestinya
diarahkan pada pembinaan dan pengembangan moral.Moralitas merupaka bagian dari revitalisasi
yang dapat dijadikan dasar dan arah dalam upaya untuk mengubah semua segi dan sendi
kehidupan.
Dalam merevitalisasi Pancasila sebagai manifestasi Identitas Nasional hendaknya dikaitkan
dengan wawasan spiritual, akademis, kebangsaan, dan mondial.Spiritual, berkaitan dengan
moral, etika, dan religius.Sikap seperti ini dapat menunjang pribadi seseorang menjadi lebih
baik.Andai kata seseorang tidak memiliki sikap etik dalam dirinya dapat berdampak buruk pada
dirinya.Misalnya dikucilkan dari masyarakat, tidak mendapatkan perhatian lebih, dan sedikitnya
masyarakat yang ingin bersosialisasi.
Akademis, untuk merubah kerangka sumber daya manusia (SDM) yang bukan sekedar
instrument melainkan sebagai subyek pembaharuan dan pencerahan. Hal ini menunujukkan
bahwa nilai akademisi yang dilihat bukanlah ditinjau dari prestasi saja akan tetapi ditunjang
dengan adanya bentuk kontributif dan aplikatif.
Kebangsaan, untuk menumbuhkan kesadaran nasionalisme.Kesadaran ini dapat diterapkan dalam
pergaulan antarbangsa. Potensi pribadi di luar sana dapat ditumbuh-kembangkan, tetapi pastinya
tidak lupa dengan negeri sendiri. Alangkah baiknya apabila potensi yang sudah diperoleh
diterapkan di Indonesia demi terwujudnya nasionalisme diri terhadap bangsa.
Mondial, untuk menyadarkan bahwa manusia harus siap menghadapi dialektika perkembangan
dalam masyarakat dunia yang “terbuka”.Sehubungan dengan dampak dan pengaruh
perkembangan iptek yang bukan sekedar prasarana, melainkankan menjadi sesuatu yang
substansif.Namun ini dapat dijadikan peluang dan tantangan untuk berkarya guna untuk umat
manusia.
Pemberdayaan identitas nasional dapat dieksplorasikan meliputi realitas, idealis, dan
fleksibelitas. Manusia menjadikan rasio sebagai mitos, kesahihan tradisi dapat dikritisi demi
masa depan lebih baik. Nilai-nilai budaya yang diajarkan nenek moyang tidak hanya diwarisi
sebagai barang sudah “jadi”, tetapi harus diperjuangkan dan ditumbuhkan dalam dimensi ruang.
Melalui revitalisasi pancasila sebagai wujud pemberdayaan identitas nasional ini, sebagai kritik
sosial terhadap berbagai penyimpangan yang melanda masyarakat dewasa ini.Guna untuk
membentuk jati diri bangsa.Misalnya gotong royong, persatuan dan kesatuan, serta saling
menghargai dan menghormati.Dengan seperti ini dapat mempererat persatuan bangsa.Tindakan
seperti dapat dijadikan sebuah gerakan kecil yang muncul dalam diri kita pribadi.Tidak hanya
untuk orang-orang dewasa, tetapi pada anak remaja pun harus sudah diterapkan.Kebangkitan
suatu negara ditinjau seberapa banyak pemuda yang siap membantu negaranya dalm mengatasii
berbagai hal.Minimalnya dengan mengayomi atau memperdalam butir-butir dan fungsi pancasila
baik di perkotaan maupun pedesaan.Kalau bukan kita siapa lagi.
E. Pengertian Pancasila sebagai Karakter Bangsa
Istilah karakter dapat diartikan sebagai sistem daya juang ( daya dorong , daya gerak , dan gaya
hidup ) yang berisikan tata nilai kebajikan dan moral yang berpatri dalam diri manusia . tat nilai
itu merupakan peroaduan aktualisasi potensi dari dalam diri manusia serta internalisasi nilai nilai
ahklak dengan moral dari luar ( lingkungan ) yang melandasi pemikiran , silkap , dan prilaku .
dengan kata lain , karakter adalah nilai kebajikan ahlak dan moral yang terpatri dan menjadi nilai
instrinsik dalam diri manusia yang melandasi pemikiran , sikap dan prilakunya .
Karakter bangsa adalah akumulasi atau sinergi dari karakter individu –individu warga bangsa
yang berproses secara terus-menerus dan kemudian mengelompok . karakter bangsa indonesia
merupakan kristilasasi nilai-nilainya kehidupan nyata bangsa indonesia yang merupakan
perwujudan dan pengalaman pancasila
F. Alasan Pancasila sebagai Karakter Bangsa
Melalui pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur Pancasila, para generasi muda akan
dapat menjadi warga negara yang baik yang mampu memahami hak dan kewajibannya,
memahami ideologi negara secara utuh dan benar. Melalui pendidikan karakter berbasis
Pancasila ini, para generasi muda mampu menjadi warga negara Indonesia yang baik, cerdas,
terampil, dan berkarakter sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang membantu individu
untuk hidup dan bekerja sama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara dan membantu
mereka untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain
pendidikan karakter mengajarkan bangsa ini, pemuda negeri ini, untuk berpikir cerdas sehingga
mampu mengatasi berbagai macam masalah baru yang ada, meningkatkan kemampuan untuk
berbaur dengan bangsa lain dengan tetap mempertahankan identitas dan budaya bangsanya.
Pancasila mempunyai tujuan yang salah satunya yaitu sebagai pandangan hidup bangsa. Bahwa
nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok dalam berpikir dan berbuat, dan hal
ini mengharuskan bangsa Indonesia untuk merealisasikan nilai-nilai Pancasila itu kedalam sikap
dan perilaku baik dalam perilaku hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Salah satunya
dengan menerapkan pendidikan berkarakter. Dengan berlandaskan pancasila maka tingkah laku
kita akan terlindungi dari hal-hal yang tidak sesuai dengan pancasila, dikarenakan saat ini sudah
berkembang tentang kenakalan remaja dalam masyarakat seperti perkelahian masal (tawuran).
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional pada pasal 3, yang
menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Hal tersebut juga terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
alinea 4.
Pendidikan karakter tidak saja merupakan tuntutan Undang-Undang dan peraturan pemerintah,
tetapi juga oleh agama. Hal itu dicerminkan dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa. Pembangunan karakter bangsa mempunyai tujuan yang salah satunya yaitu untuk
mengembangkan karakter bangsa sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang ber-
Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia,
berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai bangsa Indonesia kita harus mempunyai karakter yang sesuai dengan pancasila,
jadi setiap aspek karakter yang diberikan harus dijiwai oleh ke lima sila Pancasila secara utuh.
Pendidikan karakter pada dasarnya dapat diberikan dalam setiap pembelajaran. Materi
pembelajaran yang berkaitan dengan pancasila perlu dikembangkan antara lain materi tentang
norma atau ilai-nilai sehingga karakter seseorang yang sesuai dengan pancasila dapat dibentuk
dari proses pembelajaran.
Membangun karakter adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina,
memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, ahlak (budi pekerti), insan
manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan tingkah laku yang baik berdasarkan nilai-nilai
Pancasila.
G . Kesimpulan:
Pancasila adalah suatu filsafat bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita harus nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai indentitas dan karakter bangsa itu sendiri.
Selain itu kita haus menjaga nilai-nilai pancasila ini sebagai identitas dan karakter bangsa selalu
ada di dalam kehidupan bangsa Indonesia
H . Saran :
Dalam era globalisasi, bangsa Indonesia harus mampu menjegah dampak negative globalisasi
yang masuk di Indonesia dengan cara menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-
hari. Selain itu kita harus mengingatkan kepada sesame bangsa Indonesia agar tidak terpengaruhi
oleh arus globalisasi dan menjaga agar budaya bangsa Indonesia ada dalam kehidupan bangsa
Indonesia
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Karakter
http://thetanjungpuratimes.com/2017/06/01/jadikan-pancasila-sebagai-karakter-bangsa/
http://arroudlo.blogspot.co.id/2015/10/pkn-pancasila-sebagai-identitas-dan.html

More Related Content

What's hot

Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...AngeliaDagang
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Eka Zay
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmudita rahmawati
 
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan NegaraProblematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negaranita junita
 
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikyudikrismen1
 
Ppt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikPpt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikSuci Lintiasri
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumPotpotya Fitri
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaPajeg Lempung
 
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai FilsafatAnalisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafatrickes alhikma
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etikapjj_kemenkes
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanRico Afrinando
 
Nilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal PancasilaNilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal PancasilaShintaAndrianie
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Sylvester Saragih
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 

What's hot (20)

Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
 
Ppt Demokrasi Pancasila
Ppt Demokrasi PancasilaPpt Demokrasi Pancasila
Ppt Demokrasi Pancasila
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
 
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan NegaraProblematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
 
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
 
pancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negarapancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negara
 
Ppt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikPpt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politik
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai FilsafatAnalisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi
 
Nilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal PancasilaNilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal Pancasila
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 

Similar to Pancasila Identitas

RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIEnvaPya
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasionalMardiah Ahmad
 
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...adminpancasilamanaje1
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraandinasep
 
Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...
Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...
Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...dicky saputra
 
Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079keluin candra
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docxValenciaAngellica1
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docxValenciaAngellica1
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docxValenciaAngellica1
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docxValenciaAngellica1
 
Eksistensi pancasila sebagai benteng menghadapi globalisasi
Eksistensi pancasila sebagai benteng menghadapi globalisasiEksistensi pancasila sebagai benteng menghadapi globalisasi
Eksistensi pancasila sebagai benteng menghadapi globalisasinatal kristiono
 
Perubahan Komunitas Lokal Dalam Globalisasi
Perubahan Komunitas Lokal Dalam GlobalisasiPerubahan Komunitas Lokal Dalam Globalisasi
Perubahan Komunitas Lokal Dalam GlobalisasiDewi Tri
 

Similar to Pancasila Identitas (20)

Pkn makalah identitas nasional
Pkn makalah identitas nasionalPkn makalah identitas nasional
Pkn makalah identitas nasional
 
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
 
Pluralitas
PluralitasPluralitas
Pluralitas
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
 
Konsep konsep he
Konsep konsep heKonsep konsep he
Konsep konsep he
 
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraan
 
Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...
Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...
Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...
 
Makalah kesenian
Makalah kesenianMakalah kesenian
Makalah kesenian
 
Tuesday
TuesdayTuesday
Tuesday
 
Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079
 
makalah PKN
makalah PKNmakalah PKN
makalah PKN
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docx
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docx
 
Eksistensi pancasila sebagai benteng menghadapi globalisasi
Eksistensi pancasila sebagai benteng menghadapi globalisasiEksistensi pancasila sebagai benteng menghadapi globalisasi
Eksistensi pancasila sebagai benteng menghadapi globalisasi
 
Identitas nasional kel 1
Identitas nasional kel 1Identitas nasional kel 1
Identitas nasional kel 1
 
Perubahan Komunitas Lokal Dalam Globalisasi
Perubahan Komunitas Lokal Dalam GlobalisasiPerubahan Komunitas Lokal Dalam Globalisasi
Perubahan Komunitas Lokal Dalam Globalisasi
 
i
ii
i
 

More from Puja Lestari

Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"Puja Lestari
 
Dampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
Dampak dan Implikasi Bisnis yang BeretikaDampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
Dampak dan Implikasi Bisnis yang BeretikaPuja Lestari
 
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKAPAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKAPuja Lestari
 
Pengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di IndonesiaPengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di IndonesiaPuja Lestari
 
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabelstuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabelPuja Lestari
 
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaKewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaPuja Lestari
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Manajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityManajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityPuja Lestari
 
Bahasa inggris- Preposition
Bahasa inggris- PrepositionBahasa inggris- Preposition
Bahasa inggris- PrepositionPuja Lestari
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksPuja Lestari
 

More from Puja Lestari (10)

Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
 
Dampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
Dampak dan Implikasi Bisnis yang BeretikaDampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
Dampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
 
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKAPAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
 
Pengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di IndonesiaPengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di Indonesia
 
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabelstuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
 
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaKewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Manajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityManajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- University
 
Bahasa inggris- Preposition
Bahasa inggris- PrepositionBahasa inggris- Preposition
Bahasa inggris- Preposition
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Pancasila Identitas

  • 1. Pancasila Sebagai Karakter dan Identitas Bangsa Eva Syifa Arrahmah 01720000 Nur Puji Aisyah 01720000 Puja Lestari 0172000076
  • 2. A. PengertianPancasila sebagaiIdentitas dan karakterbangsa Identitas adalah tanda pengenal.Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang identitas yang diketahui oleh hampir semua orang. Kata identitas berasal dari bahasa inggris, yaitu identity yang memiliki pengertian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakan dengan yang lain. Dalam term antropologi ,indentitas adalah sifat khas yang menerangkan dan dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri,kelompok sendiri, atau negara sendiri. Karakter adalah nilai kebajikan ahlak dan moral yang terpatri dan menjadi nilai instrinsik dalam diri manusia yang melandasi pemikiran , sikap dan prilakunya. Karakter bangsa adalah akumulasi atau sinergi dari karakter individu –individu warga bangsa yang berproses secara terus-menerus dan kemudian mengelompok.Karakter bangsa indonesia merupakan kristilasasi nilai-nilainya kehidupan nyata bangsa indonesia yang merupakan perwujudan dan pengalaman pancasila . Sebagai identitas , Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia dengan negara lain. Identitas Nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan sebelumnya.Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger dalam The Capitalist Revolution, era globalisasi dewasa ini, ideologi kapitalisme yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, sosial, politik dan kebudayaan. Perubahan global ini menurut Fakuyama membawa perubahan suatu ideologi, yaitu dari ideologi partikular kearah ideology universal dan dalam kondisi seperti ini kapitalismelah yang akan menguasainya. Dalam kondisi seperti ini, negara nasional akan dikuasai oleh negara transnasional yang lazimnya didasari oleh negara-negara dengan prinsip kapitalisme. Konsekuensinya,negara-negara kebangsaan lambat laun akan semakin terdesak. Namun demikian, dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung kepada kemampuan bangsa itu sendiri.
  • 3. Menurut Toyenbee, cirri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi pengaruh budaya asing akan menghadapi Challence dan response. Jika Challence cukup besar sementara response kecil maka bangsa tersebut akan punah dan hal ini sebagaimana terjadi pada bangsa Aborigin di Australia dan Indian di Amerika. Namun demikian jika Challance kecil sementara response besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif. Oleh karena itu agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi.Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yangcenderung menghancurkan nasionalisme, munculah kebangkitan kembali kesadaran nasional. B. Alasan Pancasila menjadi Identitas Nasional Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional karena Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia .Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat hidup berbangsa dan bernegara. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari filsafat hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu Pancasila .Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup yang bersumber pada kepribadiannya sendiri. Dapat pula dikatakan pula bahwa pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. C. Keterkaitan Globalisasi dengan Identitas Nasional Era globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa indonesia era globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka, telah datang dan mengeser nilai-nilai yang telah ada. Nilai-nilai tersebut dapat bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa indonesia untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan. Di era globalisasi pergaulan antarbangsa semakin ketat. Batas antarnegara hampir tidak ada artinya batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam pergaulan, antar bangsa yang semakin kental itu, akan menjadi proses alkultural saling meniru dan saling mempengaruhi antar budaya masing-masing. Hal yang perlu kita cermati dari proses akulturasi tersebut, biasanya ditandai oleh dua faktor yaitu sebagai berikut:
  • 4. 1. Semakin menonjolnya sikap individualitis yaitu mengeutamakan kepentingan pribadi diatas kepentingan dengan azas gotong royong. 2. Semakin menonjolnya sikap mateialistis yang berarti harkat dan martabat kemanusian diukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh kekayaan. Hal ini berakibat bagaimana cara memperoleh menjadi tidak dipersoalkan lagi, bila hal ini terjadi berarti etika dan moral dikesampingkan. Arus informasi yang semakin pesan mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin besar. Apabila proses ini tidak segera dibendung maka akan berakibat lebih serius, sehingga pada puncaknya mereka tidak bangga kepada bangsa negaranya. Pengaruh negatif akibat proses akulturasi tersebut dapat meronsong nilai-nilai yang telah ada di dalam masyarakat kita, jika semua ini dapat dibendung, maka akan menganggu ketahanan di segala aspek, bahkan mengarah kepada kreditabilitas sebuah ideologi. Untuk membendung arus globalisasi yang sangat deras tersebut, kita harus berupaya untuk menciptakan suatu kondisi (konsepsi)agar ketahanan nasional dapat terjaga, salah satunya dengan cara membangun sebuah konsep nasionalisme kebanggsaan yang mengarah kepada konsep identitas nasional. Dengan adanya globalisasi identitas hubungan masyarakat antara sutu negara yang lain menjadi semakin tinggi. Dengan demikian kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat tran- nasional menjadi semakin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut antara lain terkait dengan masalah narkotika,pencucian uang, peredaran dokumen keimigrasian palsu dan terorisme. Masalah-masalah tersebut berpengaruh terhadap nilai-nilia budaya bangsa yang selama ini dijunjung tinggi mulai memudar. Hal ini ditunjukkan dengan semakin merajalelanya peredaran narkotika dan psikotropika sehingga sangat merusak kepribadian dan moral bangsa khususnya bagi generasi penerus bangsa. Jika hal tersebut tidak dapat di bendung maka akan menganggu terhadap ketahanan nasional di segala aspek kehidupan bahkan akan menyebabkan lunturnya nilai-nilai identitas nasional. Identitas Nasional sendiri merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang "dihimpun" dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh "Bhinneka Tunggal Ika" sebagai dasar dan arah pengembangannya. Unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional adalah Suku bangsa, Agama, Kebudayaan, dan bahasa. D. Revitalisasi Pancasila sebagai pemberdayaan Identitas Nasional Karakteristik masyarakat yang hidup di kota-kota besar Indonesia berbeda dengan orang-orang yang hidup di pedesaan.Ini terlihat dari aktifitas yang mereka jalani dalam kesehariannya. Rutinitas diperkotaan sangatlah jauh dengan pedesaan.Dampaknya pun dapat berakibat pada
  • 5. aspek ekonomi, adat, dan budaya.Namun yang menjadi permasalahan terhadap perbedaan nyata ialah identitas diri.Unsur identitas sendiri terdiri dari suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman sehingga diberi seloka Bhineka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangrwa.Secara harfiah dapat diartikan. Berbeda-beda tetapi satu jua atau diantara puspa ragam adalah kesatuan.Bukanlah lagi perbedaan antarsuku lagi yang menjadi topik perbincangan, tetapi moralitas kota dan pedesaan. Kebanyakan masyarakat kota kurang adanya kesadaran diri dalam berkontribusi. Moralitas, etika, religius jarang ditemui oleh mereka yang selalu merasa diri benar.Terkecuali pada orang-orang besar yang bisa membantu faktor ekonomi seseorang. Lain halnya lagi dengan pedesaan, mereka masih aktif gemar bergotong royong.Adat daerahpun tetap dipertahankan.Budaya yang mereka cintai senantiasa terjaga dan terealisasikan.Kecintaan pada Tuhanpun selamanya ada selama keimanan mereka ada.Perbedaan tersebut dapat direvitalisasi melalui kesadaran diri terhadap identitas nasional dengan menjunjung nilai Pancasila.Revitalisasi Pancasila sebagai manifestasi identitas nasional yang semestinya diarahkan pada pembinaan dan pengembangan moral.Moralitas merupaka bagian dari revitalisasi yang dapat dijadikan dasar dan arah dalam upaya untuk mengubah semua segi dan sendi kehidupan. Dalam merevitalisasi Pancasila sebagai manifestasi Identitas Nasional hendaknya dikaitkan dengan wawasan spiritual, akademis, kebangsaan, dan mondial.Spiritual, berkaitan dengan moral, etika, dan religius.Sikap seperti ini dapat menunjang pribadi seseorang menjadi lebih baik.Andai kata seseorang tidak memiliki sikap etik dalam dirinya dapat berdampak buruk pada dirinya.Misalnya dikucilkan dari masyarakat, tidak mendapatkan perhatian lebih, dan sedikitnya masyarakat yang ingin bersosialisasi. Akademis, untuk merubah kerangka sumber daya manusia (SDM) yang bukan sekedar instrument melainkan sebagai subyek pembaharuan dan pencerahan. Hal ini menunujukkan bahwa nilai akademisi yang dilihat bukanlah ditinjau dari prestasi saja akan tetapi ditunjang dengan adanya bentuk kontributif dan aplikatif. Kebangsaan, untuk menumbuhkan kesadaran nasionalisme.Kesadaran ini dapat diterapkan dalam pergaulan antarbangsa. Potensi pribadi di luar sana dapat ditumbuh-kembangkan, tetapi pastinya tidak lupa dengan negeri sendiri. Alangkah baiknya apabila potensi yang sudah diperoleh diterapkan di Indonesia demi terwujudnya nasionalisme diri terhadap bangsa. Mondial, untuk menyadarkan bahwa manusia harus siap menghadapi dialektika perkembangan dalam masyarakat dunia yang “terbuka”.Sehubungan dengan dampak dan pengaruh perkembangan iptek yang bukan sekedar prasarana, melainkankan menjadi sesuatu yang substansif.Namun ini dapat dijadikan peluang dan tantangan untuk berkarya guna untuk umat manusia.
  • 6. Pemberdayaan identitas nasional dapat dieksplorasikan meliputi realitas, idealis, dan fleksibelitas. Manusia menjadikan rasio sebagai mitos, kesahihan tradisi dapat dikritisi demi masa depan lebih baik. Nilai-nilai budaya yang diajarkan nenek moyang tidak hanya diwarisi sebagai barang sudah “jadi”, tetapi harus diperjuangkan dan ditumbuhkan dalam dimensi ruang. Melalui revitalisasi pancasila sebagai wujud pemberdayaan identitas nasional ini, sebagai kritik sosial terhadap berbagai penyimpangan yang melanda masyarakat dewasa ini.Guna untuk membentuk jati diri bangsa.Misalnya gotong royong, persatuan dan kesatuan, serta saling menghargai dan menghormati.Dengan seperti ini dapat mempererat persatuan bangsa.Tindakan seperti dapat dijadikan sebuah gerakan kecil yang muncul dalam diri kita pribadi.Tidak hanya untuk orang-orang dewasa, tetapi pada anak remaja pun harus sudah diterapkan.Kebangkitan suatu negara ditinjau seberapa banyak pemuda yang siap membantu negaranya dalm mengatasii berbagai hal.Minimalnya dengan mengayomi atau memperdalam butir-butir dan fungsi pancasila baik di perkotaan maupun pedesaan.Kalau bukan kita siapa lagi. E. Pengertian Pancasila sebagai Karakter Bangsa Istilah karakter dapat diartikan sebagai sistem daya juang ( daya dorong , daya gerak , dan gaya hidup ) yang berisikan tata nilai kebajikan dan moral yang berpatri dalam diri manusia . tat nilai itu merupakan peroaduan aktualisasi potensi dari dalam diri manusia serta internalisasi nilai nilai ahklak dengan moral dari luar ( lingkungan ) yang melandasi pemikiran , silkap , dan prilaku . dengan kata lain , karakter adalah nilai kebajikan ahlak dan moral yang terpatri dan menjadi nilai instrinsik dalam diri manusia yang melandasi pemikiran , sikap dan prilakunya . Karakter bangsa adalah akumulasi atau sinergi dari karakter individu –individu warga bangsa yang berproses secara terus-menerus dan kemudian mengelompok . karakter bangsa indonesia merupakan kristilasasi nilai-nilainya kehidupan nyata bangsa indonesia yang merupakan perwujudan dan pengalaman pancasila F. Alasan Pancasila sebagai Karakter Bangsa Melalui pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur Pancasila, para generasi muda akan dapat menjadi warga negara yang baik yang mampu memahami hak dan kewajibannya, memahami ideologi negara secara utuh dan benar. Melalui pendidikan karakter berbasis Pancasila ini, para generasi muda mampu menjadi warga negara Indonesia yang baik, cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja sama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain pendidikan karakter mengajarkan bangsa ini, pemuda negeri ini, untuk berpikir cerdas sehingga mampu mengatasi berbagai macam masalah baru yang ada, meningkatkan kemampuan untuk berbaur dengan bangsa lain dengan tetap mempertahankan identitas dan budaya bangsanya.
  • 7. Pancasila mempunyai tujuan yang salah satunya yaitu sebagai pandangan hidup bangsa. Bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok dalam berpikir dan berbuat, dan hal ini mengharuskan bangsa Indonesia untuk merealisasikan nilai-nilai Pancasila itu kedalam sikap dan perilaku baik dalam perilaku hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Salah satunya dengan menerapkan pendidikan berkarakter. Dengan berlandaskan pancasila maka tingkah laku kita akan terlindungi dari hal-hal yang tidak sesuai dengan pancasila, dikarenakan saat ini sudah berkembang tentang kenakalan remaja dalam masyarakat seperti perkelahian masal (tawuran). Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional pada pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut juga terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4. Pendidikan karakter tidak saja merupakan tuntutan Undang-Undang dan peraturan pemerintah, tetapi juga oleh agama. Hal itu dicerminkan dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Pembangunan karakter bangsa mempunyai tujuan yang salah satunya yaitu untuk mengembangkan karakter bangsa sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang ber- Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia kita harus mempunyai karakter yang sesuai dengan pancasila, jadi setiap aspek karakter yang diberikan harus dijiwai oleh ke lima sila Pancasila secara utuh. Pendidikan karakter pada dasarnya dapat diberikan dalam setiap pembelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan pancasila perlu dikembangkan antara lain materi tentang norma atau ilai-nilai sehingga karakter seseorang yang sesuai dengan pancasila dapat dibentuk dari proses pembelajaran. Membangun karakter adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, ahlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan tingkah laku yang baik berdasarkan nilai-nilai Pancasila. G . Kesimpulan: Pancasila adalah suatu filsafat bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita harus nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai indentitas dan karakter bangsa itu sendiri. Selain itu kita haus menjaga nilai-nilai pancasila ini sebagai identitas dan karakter bangsa selalu ada di dalam kehidupan bangsa Indonesia H . Saran :
  • 8. Dalam era globalisasi, bangsa Indonesia harus mampu menjegah dampak negative globalisasi yang masuk di Indonesia dengan cara menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari- hari. Selain itu kita harus mengingatkan kepada sesame bangsa Indonesia agar tidak terpengaruhi oleh arus globalisasi dan menjaga agar budaya bangsa Indonesia ada dalam kehidupan bangsa Indonesia Daftar Pustaka https://id.wikipedia.org/wiki/Karakter http://thetanjungpuratimes.com/2017/06/01/jadikan-pancasila-sebagai-karakter-bangsa/ http://arroudlo.blogspot.co.id/2015/10/pkn-pancasila-sebagai-identitas-dan.html