Hubungan air dan tanaman sangat penting karena air berperan sebagai sumber kehidupan, bahan fotosintesis, dan pelarut mineral. Air berfungsi sebagai penyusun tubuh tanaman, medium transportasi zat, dan menjaga suhu tanaman. Ada tiga bentuk air yang tersedia untuk tanaman yaitu air kapiler, titik layu permanen, dan kapasitas lapang. Titik layu permanen adalah batas minimum air yang dibutuhkan tanaman sementara kapasitas lapang merupakan kondis
3. FUNGSI AIR
• Penyusun tubuh tanaman (70%-90%)
• Pelarut dan medium reaksi biokimia
• Medium transportasi senyawa
• Memberikan turgor bagi sel (penting untuk
pembelahan sel dan pembesaran sel)
• Bahan baku fotosintesis
• Menjaga suhu tanaman supaya konstan
4. Bentuk Air Tersedia
• Air kapiler, terletak antara titik layu tetap
(batas bawah) dan kapasitas lapangan
(batas atas)
• Air tidak tersedia, air higroskopis (kurang
dari titik layu tetap) dan air gravitasi (di
atas kapasitas lapangan)
5. Air kapiler
• Air kapiler ialah air yang berada dalam kapiler tanah
diantara partikel-partikel tanah.
• Jika hujan sudah tidak turun dan air tanah sudah tidak
mengalir oleh gravitasi bumi, maka di dalam pori-pori tanah
masih terisi air dan air ini yang akan mengisi kapiler-kapiler
tanah.
• Air ini masih tersedia bagi tanaman karena akar
tanaman dapat menyerapnya.
• Tanaman yang tumbuh dalam kondisi air kapiler ada
kemungkinan masih mengalami kelayuan apabila ada
transpirasi yang berlebihan yang tidak dapat diimbangi
dengan absorpsi air oleh akar.
• Pada slang hari dimana intensitas radiasi tinggi
tumbuhan akan mengalami layu sementara (pada tengah hari)
• Pada sore atau malam hari tumbuhan akan segar
kembali karena laju transpirasi berkurang dan absorpsi air oleh
6. Titik Layu Permanen /Tepi(Permanent
Wilting Point)
adalah kandungan air tanah dimana akar-akar
tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air dari
tanah, sehingga tanaman menjadi layu.
Tanaman akan tetap layu baik pada siang ataupun
malam hari. meskipun ke dalam tanah ditambah
lengasnya/ tidak bisa segar kembali meskipun
tanaman ditempatkan ke dalah ruangan yang jenuh
uap air.
Hal ini terjadi karena peristiwa
plasmolisis.Plasmolisis yang terjadi pada sel
tanaman sudah lanjut dan sel terlanjur mati,
meskipun tanaman disiram deplasmolisis tidak akan
terjadi, tanaman mati
7. Karakter Titik Layu Permanen :
1. Air yang ada berupa air higroskopis
2. Batas bawah air tersedia
3. Ditentukan dengan mengukur kandungan lengas pada
saat tanaman indikator layu, dan tidak
dapat segar kembali setelah dibiarkan semalam di udara basah
Titik layu tetap bukan merupakan tetapan tanah, lebih merupakan tetapan
tanaman
Titik layu tetap lebih tergantung pada tekanan turgor sel-sel tanaman.
Tekanan turgor dipengaruhi oleh komponen osmotik daun, cuaca yang
mempenguhi transpirasi dan komponen yang mempengaruhi
ketersediaan air tanah
Tidak ada batas bawah ketersediaan air yang tegas untuk berbagai
tanaman
8. Titik Layu Sementara
adalah kandungan air tanah dimana akar-akar
tanaman untuk saat tertentu tidak menyerap
air,sehingga tanaman mengalami kelayuan
sementara.
Pada tumbuhan yang mengalami layu
sementara, ditandai dengan layu pada siang
dan malam hari tampak segar kembali.
9. Kapasitas lapang
adalah persentase kelembaban yang ditahan
oleh tanah sesudah terjadinya drainase dan
kecepatan gerakan air ke bawah menjadi
sangat lambat. Keadaan ini terjadi 2 – 3 hari
sesudah hujan jatuh yaitu bila tanah cukup
mudah ditembus oleh air, textur dan struktur
tanahnya uniform dan pori-pori tanah belum
semua terisi oleh air dan temperatur yang
cukup tinggi.
10. Air pada Kapasitas Lapang
Menguntungkan
• Adanya imbangan antara pori makro dg
mikro
• Sebagian besar nutrisi dalam bentuk
terlarut
• Permukaan akar memiliki luasan terbesar
untuk menjalankan proses difusi ion dan
aliran masa ion
11. Air Higroskopis
Air Higroskopis adalah air yang terikat oleh tanah
saat berada dalam kesetimbangan dengan atmosfer
pada kelembaban yang relatif tertentu pada suhu
tertentu, jika dia berikatan terlalu kuat maka akan
semakin susah untuk dilepas. air higroskopi
memiliki kaitan dengan air kapiler.
12. Air ini tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi dan tidak
turut masuk ke dalam larutan tanah yang lebih dalam.
Air ini yang pertama-tama dikonsumsi oleh tanaman
karena tidak mobile dan terdapat di daerah
perakaran.
Oleh sebab penguapan air ke udara maka air kapiler akan
selalu berkurang jumlahnya di dalam tanah. Bila pengurangan
air karena peristiwa penguapan ini berjalan terus menerus
maka kekuatan tarik menarik antara partikel tanah dan air
akan menjadi naik. Sehingga akan terdapat/tinggal air yang
tidak dalam keadaan cair sehingga air yang demikian ini baik
ditinjau dari segi khemis maupun biologis tidak begitu berguna
bagi tanaman dan disebut air higroskopis dan punya manfaat
yang sedikit.
13.
14. Kadar Air Seimbang / kadar air kering
angin (air terikatnya mulai menguap
sehingga kadar air sesuai dengan
lingkungannya) kadar air 12 – 15 %
Kadar Air Kering Tanur (hampir semua
air terikatnya menguap hingga tinggal
1% saja). Kadar air < 1 % .