SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Tugas Paper Fisiologi Tumbuhan
Nama : Harni Mutia Sara
Npm: 140410120007

Unsur Hara dan Unsur Hara di Lahan Gambut
I.

Unsur Hara
Unsur hara yaitu unsur – unsur penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang

esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut serta melengkapi daur
hidupnya.Berdasarkan perbedaan konsentrasinya, unsur hara dibedakan menjadi dua yaitu:
Unsur hara makro yaitu unsur esensial yang konsentrasinya 0,1 % atau lebih.
Yang termasuk unsur hara makro yaitu C, H, O, N, Ca, Mg, S, P, K. Alasan
mengapa unsur – unsur tergolong ke dalam unsur hara makro yaitu:
1. Diperlukan dalam jumlah yang cukup banyak oleh tumbuhan
2. Bila terjadi kekurangan unsur tersebut maka akan timbul gejala
defisiensi yang sulit disembuhkan bahkan tidak bisa disembuhkan
dengan penambahan unsur unsur hara lain.
3. Bila terjadi kelebihan unsur hara maka tidak akan meracuni tumbuhan
tersebut
Unsur hara mikro yaitu unsur esensial dengan konsentrasi kurang dari
0,1%.Yang termasuk ke dalam unsur hara mikro yaitu Cl, Fe, B, Mn, Cu, Mo
1. Diperlukan dalam jumlah yang sedikit oleh tumbuhan
2. Bila terjadi kekurangan unsur tersebut maka akan timbul gejala
defisiensi yang dapat disembuhkan dengan penambahan unsur unsur
hara lain.
3. Bila terjadi kelebihan unsur hara maka akan meracuni tumbuhan
tersebut

Fungsi Unsur Hara
Fungsi – fungsi unsur hara makro yaitu :
1) Nitrogen
Nitrogen merupakan penyusun utama protein dan asam nukleat. Sehingga
nitrogen sangat berperan di proses enzimatik ( protein katalitik ), proses
transportasi

(protein

carrier/pembawa),

proses

pembentukan

(protein

struktural). Bila terlalu banyak nitrogen maka akan menghambat pembungaan
dan pembuahan. Daun menjadi lebar dan bersel tipis. Hal ini mengakibatkan
mudahnya hama dan penyakit menyerang tumbuhan tersebut.
2) Fosfor
Fosfor merupakan penyusun utama inti sel, karena berperan dalam
pembelahan sel. Sehingga mempercepat pertumbuhan jaringan meristem,
pertumbuhan akar, tanaman muda, mempercepat pembungaan, pemasakan
buah, biji, gabah. Fosfor tidak mudah terbawa air.
3) Kalium
Kalium membantu proses metabolisme dan tingkat produksi. Sangat
berpengaruh terhadap proses fotosintesis, asimilasi, penyerapan O2. Bila kadar
nitrogen dan fosfor meningkat maka kandungan kalium pun akan meningkat
begitu pula sebaliknya.
4) Kalsium
Kalsium sangat membantu dalam mengatur permeabilitas sel, mencegah
keasaman di dalam cairan sel dan membantu pertumbuhan meristem, ujung
akar, dan jaringan lain.

5) Magnesium
Magnesium merupakan bagian penyusun protein. Berperan dalam transportasi
fosfat. Berasal dari dekomposisi batuan mineral. Dan mempengaruhi PH dan
kelembaban tanah.
6) Belerang
Tanaman muda sangat membutuhkan belerang. Kandungan protein 90%
disusun oleh belerang. Kebutuhan belerang di setiap spesies tergantung kepada
umur tumbuhan tersebut. Semakin tua maka kebutuhan belerang semakin
menurun.
Fungsi – fungsi unsur hara mikro yaitu :
1) Fe dan Me
Mendukung sistem enzim yang dibutuhkan untuk sintesis klorofil. Fe tidak
akan aktif bila Me tidak ada. Bila terjadi defisiensi mangan maka klorosis di
urat – urat & kehilangan warna hijau. Sedangkan jika terjadi defisiensi Fe
maka klorosis hanya akan nampak di daun tua.
2) Zn dan Cu
Mendukung sistem enzim sebagai pembentukan substansi zat guna
meningkatkan pertumbuhan.
3) Boron
Boron membantu berjalannya proses fiksasi nitrogen oleh bakteri dan
memegang peran penghisapan Ca.
4) Kobalt
Membantu proses fementasi di perut hewan.
5) Molibdenum
Membantu proses reduksi nitrat yang terakumulasi karena dapat mengganggu
proses sintesis protein. Selain itu merupakan penyusun enzim nitrogenesis
pada akar leguminoceae.

Gejala Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman.
Gejala

Unsur yang Kurang

I Nampak pada daun tua
a. Merata pada seluruh daun tua
Tajuk berwarna hijau terang, daun tua
menguning, menjadi berwarna coklat

Nitrogen

muda.
Tajuk berwarna hijau gelap, sering
membentuk warna merah atau ungu.

Fosfor

b. Tidak merata pada daun – daun tua
Daun mengalami klorosis, warna daun
kadang memerah, ujung dan tepi daun

Magnesium

menggulung.
Daun mengalami klorosis, terdapat pada
bercak jaringan mati.
 Bercak berukuran kecil, biasanya

Kalium
pada bagian ujung, tepi, dan

Seng

jaringan antara tulang daun.
 Bercak tersebar meluas, tidak
hanya pada jaringan antara tulang
daun, tetapi juga pad daun primer
dan sekunder.
II Terliah pada daun muda
a. Tunas pucuk ( terminal ) mati, yang diikuti oleh
distorsi pada ujung atau pangkal daun muda
Daun

muda

pada

titik

tumbuh

melengkung yang kemudian mengering

Kalsium

pada bagian ujungnya.
Daun muda pada titik tumbuh menjadi
berwarna pucat terang pada bagian

Boron

pangkalnya, kemudian daun terpilin.
b. Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda
menjadi layu atau mengalami klorosis
Daun muda menjadi layu tetapi tidak

Tembaga

mengalami klorosis
Daun muda tidak layu tetapi mengalami
klorosis, layu atau mengalami klorosis
 Bercak tersebar merata pada
daun muda, tetapi tulangdaun

Mangan

terkecil tetap hijau
 Tidak terdapat bercak, tulang
daun dan jaringan antara tulang

Belerang

daun berwarna hijau muda
 Tidak terdapat bercak, tulang
daun tetap hijau, sedangkan
bagian daun lain mengalami
klorosis

Besi
Sifat Unsur Hara
Unsur hara memiliki sifat mobilitas yaitu dapat disalurkan dari bagian tumbuhan yang
memilki kandungan unsur hara lebih ke bagian tumbuhan yang kandungan unsur haranya
kurang. Unsur hara dengan tingkat mobilitas di bagi menjadi tiga kelompok :
1. Mobilitas sangat tinggi : N, K, No
2. Mobilitas tinggi

: P, Cl, S

3. Mobilitas rendah

: Bo, Mg, Ca

Penyebab Unsur Hara di Tanah Berkurang
1. Akibat panen yang terus menerus, unsur hara diangkut namuntidak dikembalikan ke
tanah. Dua puluh ton gabah / hektar berarti telah mengambil 325 kg N, 175 KG P2O5,
534 kg K2O dan setara dengan pupuk 7 kw urea, 4 kw TSP, 11 kw KCL.
2. Erosi tanah yang menyebabkan lapias atas ( top soil ) digantikan oleh lapisan bawah (
sub soil ) yang sifat fisika, kimia, biologinya tidak lebih baik.
3. Bencana seperti longsor dan banjir.
4. Pencemaran lingkungan terutama limbah industri.
5. Sistem peladangan berpindah tempat ( Shifhing Ultivasion) yang menyebabkan
banyaknya padang ilalang ( indikator lahan kritis )
6. Iklim yang berubah menyebabkan kekurangan air dan kekeringan

Cara Kontak Unsur Hara
Berikut adalah cara tumbuhan saat menemukan unsur hara :
1. Difusi dalam larutan tanah.
2. Melalui aliran air yang bergerak secara pasif.
3. Akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah.

Lintasan Unsur Hara Menuju ke Dalam Jaringan Akar
Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama
pentingnya. Karena menyeimbangakan potensi osmotik, tekanan turgor yang natinya akan
berdampak pada pertumbuhan akar.
Lintasan Simplas
Pada saat ion – ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian
ion juga akan terserap oleh sel – sel yang dilaluinya, masuk ke sitosol
dari sel – sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui
lintasan simplas. Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan
diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks, endodermis,
perisikel.
Lintasan Apoplas
Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari
epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita
kaspari.

Karakterisrik Serapan Unsur Hara
1. Akumulatif
yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi
unsur hara diluar sel, ini akibat dari penyerapan unsur hara
2. Selektif
Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan
yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya. Ini tidak hanya berlaku untuk ion
saja namun juga untuk senyawa organik. Sifat ini tidak sepenuhnya benar, karena ada
beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif.
3. Satu Arah
Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan
terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang
lainnya.
4. Tidak Dapat Jenuh
Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi. Akan ada
peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan.
II.Unsur Hara di Lahan Gambut
Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian ?
(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )
Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik
(Radjagukguk, 1997).
Berdasarkan tingkat kesuburannya, gambut dibedakan menjadi:
Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basabasa serta unsur hara lainnya. Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut
yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut.
Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan
mineral dan basa-basa sedang
Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral
dan basa-basa. Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari
pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik.

Kondisi Tanah Gambut di Indonesia
1. Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )
sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air
sungai dan laut. Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di
Kalimantan.

2. Umumnya gambut di Indonesia tebal, dan jarang yang tipis.Dan terus terjadi
penumpukan, ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob.

3. Sifat unsur hara yang umumnya anion, sedangkan kemampuan tanah untuk
mengikat kation, membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air.

4. Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah
menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan
tanah gambut bersifat asam.
5. Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan
meracuni dan bersifat toksik.

6. Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan
batang lemah, sehingga sering kali cepat tumbang. Seperti pada kebun kelapa
sawit pada lahan gambut.

Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia
1. Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain,
sebaiknya

manusia

lebih

bijak

untuk

menjaga

ekosistem

dan

dalam

pengolahannya.
2. Gambut merupakan sumber energi masa depan, karena dapat mengeras seperti
batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan ).
3. Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut. Termasuk
jenis gambut pedalaman, pantai, atau sungai ? Termasuk gambut dengan
kedalaman sangat dalam, dalam, sedang, atau dangkal ? Termasuk gambut yang
dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai? Perhatikan PH,
kelembaban, dan ketebalan.
4. Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi
penambahan sulfur. Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah
memiliki daya penyangga.
5. Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik, seperti petakan pada
tanaman sawit.
6. Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur
hara yang tepat.
Sumber :
Agus, F. dan I.G. M. Subiksa. 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek
Lingkungan. Bogor . Balai Penelitian Tanah dan World
Agroforestry Centre (ICRAF).
Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada
Anonim. 2013. Proses Pembentukan Tanah /Lahan Gambut. http://www.worldagroforestry.
org /downloads/publications/PDFs/B16019.PDF
2014 pukul 10:09:53.
Sarief, Saifudin. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bandung. Pustaka Buana

More Related Content

What's hot

Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...UNESA
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi bijiAlvadoc
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesSinggih Azwar Anas
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumJun Mahardika
 
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Biology Education
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesNurIndahS3
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisisfahmiganteng
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
 
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)f' yagami
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanGoogle
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiTidar University
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI RiaAnggun
 

What's hot (20)

Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)
 
Difusi dan Osmosis
Difusi dan OsmosisDifusi dan Osmosis
Difusi dan Osmosis
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
Jurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringanJurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringan
 
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
 
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
Buah
Buah Buah
Buah
 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanahFaktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
 
Unsur unsur Matriks
Unsur unsur Matriks Unsur unsur Matriks
Unsur unsur Matriks
 
Unsur hara tanaman
Unsur hara tanaman Unsur hara tanaman
Unsur hara tanaman
 
Unsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinyaUnsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinya
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
 
Unsur hara mikro
Unsur hara mikroUnsur hara mikro
Unsur hara mikro
 
03. modul-3-mps-bl-2012 revisi
03. modul-3-mps-bl-2012 revisi03. modul-3-mps-bl-2012 revisi
03. modul-3-mps-bl-2012 revisi
 
Biologi unsur hara
Biologi unsur hara Biologi unsur hara
Biologi unsur hara
 
Mitokondria
MitokondriaMitokondria
Mitokondria
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
 
Mitokondria
MitokondriaMitokondria
Mitokondria
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Fungsi unsur hara
Fungsi unsur hara Fungsi unsur hara
Fungsi unsur hara
 
Petani rasional
Petani rasionalPetani rasional
Petani rasional
 
Hubungan air dengan tanaman
Hubungan air dengan tanamanHubungan air dengan tanaman
Hubungan air dengan tanaman
 
Power point tanaman
Power point tanamanPower point tanaman
Power point tanaman
 
Hidroponik Modern
Hidroponik ModernHidroponik Modern
Hidroponik Modern
 

Similar to Unsur hara dan mekanisme

Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 KalukkuTugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 KalukkuMeganekko Weaboo
 
Pemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineralPemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineraludayana
 
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptxAgathaHaselvin
 
Tugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanahTugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanahsamberutu
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdfMapriRudiansyah
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdfMapriRudiansyah
 
Tumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdf
Tumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdfTumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdf
Tumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdfGedeputuNikibagus
 
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORDDiskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORDFebrina Tentaka
 
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Husna Muslimah
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxAgathaHaselvin
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhandevi_anriani
 
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdfWan Na
 
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1f' yagami
 

Similar to Unsur hara dan mekanisme (20)

Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 KalukkuTugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
 
MAKALAH DDIT MAKRO.docx
MAKALAH DDIT MAKRO.docxMAKALAH DDIT MAKRO.docx
MAKALAH DDIT MAKRO.docx
 
Bab ii (individu)
Bab ii (individu)Bab ii (individu)
Bab ii (individu)
 
Bab ii (individu)
Bab ii (individu)Bab ii (individu)
Bab ii (individu)
 
Nutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhanNutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhan
 
Pemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineralPemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineral
 
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
 
FISIOLOGI TUMBUHAN
FISIOLOGI TUMBUHANFISIOLOGI TUMBUHAN
FISIOLOGI TUMBUHAN
 
Tugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanahTugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanah
 
Budidaya tomat kuliah
Budidaya tomat kuliahBudidaya tomat kuliah
Budidaya tomat kuliah
 
Bakteri dan fungi
Bakteri dan fungiBakteri dan fungi
Bakteri dan fungi
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
 
Tumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdf
Tumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdfTumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdf
Tumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdf
 
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORDDiskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
 
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
 
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
 
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
 

Unsur hara dan mekanisme

  • 1. Tugas Paper Fisiologi Tumbuhan Nama : Harni Mutia Sara Npm: 140410120007 Unsur Hara dan Unsur Hara di Lahan Gambut I. Unsur Hara Unsur hara yaitu unsur – unsur penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut serta melengkapi daur hidupnya.Berdasarkan perbedaan konsentrasinya, unsur hara dibedakan menjadi dua yaitu: Unsur hara makro yaitu unsur esensial yang konsentrasinya 0,1 % atau lebih. Yang termasuk unsur hara makro yaitu C, H, O, N, Ca, Mg, S, P, K. Alasan mengapa unsur – unsur tergolong ke dalam unsur hara makro yaitu: 1. Diperlukan dalam jumlah yang cukup banyak oleh tumbuhan 2. Bila terjadi kekurangan unsur tersebut maka akan timbul gejala defisiensi yang sulit disembuhkan bahkan tidak bisa disembuhkan dengan penambahan unsur unsur hara lain. 3. Bila terjadi kelebihan unsur hara maka tidak akan meracuni tumbuhan tersebut Unsur hara mikro yaitu unsur esensial dengan konsentrasi kurang dari 0,1%.Yang termasuk ke dalam unsur hara mikro yaitu Cl, Fe, B, Mn, Cu, Mo 1. Diperlukan dalam jumlah yang sedikit oleh tumbuhan 2. Bila terjadi kekurangan unsur tersebut maka akan timbul gejala defisiensi yang dapat disembuhkan dengan penambahan unsur unsur hara lain. 3. Bila terjadi kelebihan unsur hara maka akan meracuni tumbuhan tersebut Fungsi Unsur Hara Fungsi – fungsi unsur hara makro yaitu : 1) Nitrogen
  • 2. Nitrogen merupakan penyusun utama protein dan asam nukleat. Sehingga nitrogen sangat berperan di proses enzimatik ( protein katalitik ), proses transportasi (protein carrier/pembawa), proses pembentukan (protein struktural). Bila terlalu banyak nitrogen maka akan menghambat pembungaan dan pembuahan. Daun menjadi lebar dan bersel tipis. Hal ini mengakibatkan mudahnya hama dan penyakit menyerang tumbuhan tersebut. 2) Fosfor Fosfor merupakan penyusun utama inti sel, karena berperan dalam pembelahan sel. Sehingga mempercepat pertumbuhan jaringan meristem, pertumbuhan akar, tanaman muda, mempercepat pembungaan, pemasakan buah, biji, gabah. Fosfor tidak mudah terbawa air. 3) Kalium Kalium membantu proses metabolisme dan tingkat produksi. Sangat berpengaruh terhadap proses fotosintesis, asimilasi, penyerapan O2. Bila kadar nitrogen dan fosfor meningkat maka kandungan kalium pun akan meningkat begitu pula sebaliknya. 4) Kalsium Kalsium sangat membantu dalam mengatur permeabilitas sel, mencegah keasaman di dalam cairan sel dan membantu pertumbuhan meristem, ujung akar, dan jaringan lain. 5) Magnesium Magnesium merupakan bagian penyusun protein. Berperan dalam transportasi fosfat. Berasal dari dekomposisi batuan mineral. Dan mempengaruhi PH dan kelembaban tanah. 6) Belerang Tanaman muda sangat membutuhkan belerang. Kandungan protein 90% disusun oleh belerang. Kebutuhan belerang di setiap spesies tergantung kepada umur tumbuhan tersebut. Semakin tua maka kebutuhan belerang semakin menurun. Fungsi – fungsi unsur hara mikro yaitu : 1) Fe dan Me
  • 3. Mendukung sistem enzim yang dibutuhkan untuk sintesis klorofil. Fe tidak akan aktif bila Me tidak ada. Bila terjadi defisiensi mangan maka klorosis di urat – urat & kehilangan warna hijau. Sedangkan jika terjadi defisiensi Fe maka klorosis hanya akan nampak di daun tua. 2) Zn dan Cu Mendukung sistem enzim sebagai pembentukan substansi zat guna meningkatkan pertumbuhan. 3) Boron Boron membantu berjalannya proses fiksasi nitrogen oleh bakteri dan memegang peran penghisapan Ca. 4) Kobalt Membantu proses fementasi di perut hewan. 5) Molibdenum Membantu proses reduksi nitrat yang terakumulasi karena dapat mengganggu proses sintesis protein. Selain itu merupakan penyusun enzim nitrogenesis pada akar leguminoceae. Gejala Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman. Gejala Unsur yang Kurang I Nampak pada daun tua a. Merata pada seluruh daun tua Tajuk berwarna hijau terang, daun tua menguning, menjadi berwarna coklat Nitrogen muda. Tajuk berwarna hijau gelap, sering membentuk warna merah atau ungu. Fosfor b. Tidak merata pada daun – daun tua Daun mengalami klorosis, warna daun kadang memerah, ujung dan tepi daun Magnesium menggulung. Daun mengalami klorosis, terdapat pada bercak jaringan mati.  Bercak berukuran kecil, biasanya Kalium
  • 4. pada bagian ujung, tepi, dan Seng jaringan antara tulang daun.  Bercak tersebar meluas, tidak hanya pada jaringan antara tulang daun, tetapi juga pad daun primer dan sekunder. II Terliah pada daun muda a. Tunas pucuk ( terminal ) mati, yang diikuti oleh distorsi pada ujung atau pangkal daun muda Daun muda pada titik tumbuh melengkung yang kemudian mengering Kalsium pada bagian ujungnya. Daun muda pada titik tumbuh menjadi berwarna pucat terang pada bagian Boron pangkalnya, kemudian daun terpilin. b. Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda menjadi layu atau mengalami klorosis Daun muda menjadi layu tetapi tidak Tembaga mengalami klorosis Daun muda tidak layu tetapi mengalami klorosis, layu atau mengalami klorosis  Bercak tersebar merata pada daun muda, tetapi tulangdaun Mangan terkecil tetap hijau  Tidak terdapat bercak, tulang daun dan jaringan antara tulang Belerang daun berwarna hijau muda  Tidak terdapat bercak, tulang daun tetap hijau, sedangkan bagian daun lain mengalami klorosis Besi
  • 5. Sifat Unsur Hara Unsur hara memiliki sifat mobilitas yaitu dapat disalurkan dari bagian tumbuhan yang memilki kandungan unsur hara lebih ke bagian tumbuhan yang kandungan unsur haranya kurang. Unsur hara dengan tingkat mobilitas di bagi menjadi tiga kelompok : 1. Mobilitas sangat tinggi : N, K, No 2. Mobilitas tinggi : P, Cl, S 3. Mobilitas rendah : Bo, Mg, Ca Penyebab Unsur Hara di Tanah Berkurang 1. Akibat panen yang terus menerus, unsur hara diangkut namuntidak dikembalikan ke tanah. Dua puluh ton gabah / hektar berarti telah mengambil 325 kg N, 175 KG P2O5, 534 kg K2O dan setara dengan pupuk 7 kw urea, 4 kw TSP, 11 kw KCL. 2. Erosi tanah yang menyebabkan lapias atas ( top soil ) digantikan oleh lapisan bawah ( sub soil ) yang sifat fisika, kimia, biologinya tidak lebih baik. 3. Bencana seperti longsor dan banjir. 4. Pencemaran lingkungan terutama limbah industri. 5. Sistem peladangan berpindah tempat ( Shifhing Ultivasion) yang menyebabkan banyaknya padang ilalang ( indikator lahan kritis ) 6. Iklim yang berubah menyebabkan kekurangan air dan kekeringan Cara Kontak Unsur Hara Berikut adalah cara tumbuhan saat menemukan unsur hara : 1. Difusi dalam larutan tanah. 2. Melalui aliran air yang bergerak secara pasif. 3. Akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah. Lintasan Unsur Hara Menuju ke Dalam Jaringan Akar
  • 6. Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama pentingnya. Karena menyeimbangakan potensi osmotik, tekanan turgor yang natinya akan berdampak pada pertumbuhan akar. Lintasan Simplas Pada saat ion – ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian ion juga akan terserap oleh sel – sel yang dilaluinya, masuk ke sitosol dari sel – sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui lintasan simplas. Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks, endodermis, perisikel. Lintasan Apoplas Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita kaspari. Karakterisrik Serapan Unsur Hara 1. Akumulatif yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi unsur hara diluar sel, ini akibat dari penyerapan unsur hara 2. Selektif Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya. Ini tidak hanya berlaku untuk ion saja namun juga untuk senyawa organik. Sifat ini tidak sepenuhnya benar, karena ada beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif. 3. Satu Arah Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang lainnya. 4. Tidak Dapat Jenuh Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi. Akan ada peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan.
  • 7. II.Unsur Hara di Lahan Gambut Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian ? (Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara ) Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik (Radjagukguk, 1997). Berdasarkan tingkat kesuburannya, gambut dibedakan menjadi: Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basabasa serta unsur hara lainnya. Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut. Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan mineral dan basa-basa sedang Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral dan basa-basa. Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik. Kondisi Tanah Gambut di Indonesia 1. Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan ) sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air sungai dan laut. Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di Kalimantan. 2. Umumnya gambut di Indonesia tebal, dan jarang yang tipis.Dan terus terjadi penumpukan, ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob. 3. Sifat unsur hara yang umumnya anion, sedangkan kemampuan tanah untuk mengikat kation, membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air. 4. Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan tanah gambut bersifat asam.
  • 8. 5. Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan meracuni dan bersifat toksik. 6. Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan batang lemah, sehingga sering kali cepat tumbang. Seperti pada kebun kelapa sawit pada lahan gambut. Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia 1. Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain, sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam pengolahannya. 2. Gambut merupakan sumber energi masa depan, karena dapat mengeras seperti batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan ). 3. Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut. Termasuk jenis gambut pedalaman, pantai, atau sungai ? Termasuk gambut dengan kedalaman sangat dalam, dalam, sedang, atau dangkal ? Termasuk gambut yang dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai? Perhatikan PH, kelembaban, dan ketebalan. 4. Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi penambahan sulfur. Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah memiliki daya penyangga. 5. Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik, seperti petakan pada tanaman sawit. 6. Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur hara yang tepat.
  • 9. Sumber : Agus, F. dan I.G. M. Subiksa. 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Bogor . Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF). Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada Anonim. 2013. Proses Pembentukan Tanah /Lahan Gambut. http://www.worldagroforestry. org /downloads/publications/PDFs/B16019.PDF 2014 pukul 10:09:53. Sarief, Saifudin. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bandung. Pustaka Buana