SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
EVALUASI LAHAN DAN KLASSIFIKASI
KEMAMPUAN LAHAN
• Evaluasi Lahan adalah : proses
penilaian keragaan atau
kinerja (performance) lahan
jika digunakan untuk tujuan
tertentu meliputi pelaksanaan
dan interpretasi survey dan
bentuk studi lahan, tanah,
vegetasi,iklim dan aspek lahan
lainnya agar dapat
mengidentifikasi dan membuat
perbandingan berbagai
penggunaan lahan yang
mungkin dikembangkan (FAO,
1976).
• Klassifikasi Kemampuan
Lahan adalah : penilaian
lahan (komponen-
komponen lahan) secara
sistematik dan
mengelompokkannya ke
dalam beberapa katagori
berdasarkan atas sifat-
sifat yang merupakan
potensi dan penghambat
dalam penggunaannya
secara lestari.
Beberapa pengertian
• Lahan (land) : lingkungan fisik yang terdiri
dari iklim, relief, tanah, air dan vegetasi
serta benda yang ada diatasnya yang ada
pengaruhnya terhadap potensi
penggunaan lahan.
• Penggunaan Lahan (land use) : setiap
bentuk intervensi (campur tangan)
manusia terhadap lahan dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya baik
material maupun spiritual.
Karakteristik (Sifat-Sifat) Lahan
(Land Characteristics)
• Adalah atribut atau keadaan unsur-unsur
lahan yang dapat diukur atau diperkirakan
seperti tekstur tanah, struktur tanah,
kedalaman tanah, jumlah curah hujan,
distribusi hujan, tempratur, drainase, dll.
Kegunaan Evaluasi Lahan
• Komponen penting dalam proses
perencanaan penggunaan lahan (land use
planning)
• Memberikan alternatif penggunaan lahan
dan batas-batas kemungkinan
penggunaan
• Mengetahui tindakan pengelolaan yang
tepat agar lahan tetap lestari
Evaluasi Lahan
Evaluasi Kuantitatif
Evaluasi Kualitatif
1.Berdasarkan
perbandingan relatif
kualitas lahan
2. Tanpa perhitungan dan
rincian yang tepat
Diperlukan pada survey
kelayakan (feasibility grade
land evaluation
Evaluasi Kualitatif Evaluasi Kuantitatif
Klassifikasi Lahan
Klassifikasi
Kemampuan
lahan
Klassifikasi
Kesesuaian
Lahan
Klassifikasi Kesesuaian Lahan
• Adalah penilaian dan pengelompokan atau
proses penilaian dan pengelompokan
dalam arti kesesuian relatif atau absolut
lahan bagi penggunaan tertentu.
Cara proses klassifikasi
Metode Parametrik
Metode Faktor
Penghambat
• Kemampuan Lahan : kapasitas lahan
untuk suatu macam atau tingkat
penggunaan umum
• Kesesuian Lahan : Adaptabilitas
(kemungkinan penyesuaian) sebidang
lahan untuk suatu macam penggunaan
tertentu.
Satuan peta lahan
(a land mapping unit)
• Peta suatu areal lahan yang memiliki
karakteristik yang spesifik berbeda dari
satuan peta lahan lainnya.
SISTEM KLASSIFIKASI
KEMAMPUAN LAHAN
• Oleh Hockensmith dan Steele (1943)
• Klingebiel dan Montgomery (1973)
Klassifikasi Kemampuan Lahan
Kelas Sub Kelas
Satuan
Kemampuan
• Kelas : berdasarkan intensitas faktor
penghambat
• Sub Kelas : berdasarkan jenis faktor
penghambat atau ancaman
• 1). Ancaman erosi,
• 2). Ancaman kelebihan air,
• 3). Pembatas perkembangan akar tanaman,
• 4). Pembatas iklim
• Satuan kemampuan : berdasarkan keragaan
dan persyaratan yang sama terhadap sistem
pengelolaan yang sama
Beberapa asumsi untuk menerapkan dan
menggunakan sistem klassifikasi kemampuan
lahan
1. Klassifikasi kemampuan lahan adalah klasssifikasi interpretasi
yang didasarkan pada pengaruh bersama antara berbagai unsur
seperti iklim dan sifat-sifat tanah yang permanen.
2. tanah-tanah dalam satu kelas kemampuan adalah sama hanya
dalam hal derajat (besarnya) pembatas atau ancaman
kerusakan jika digunakan untuk pertanian
3. Suatu nisbah keluaran terhadap masukan yang layak atau dapat
diterima secara umum.
4. Tingkat pengelolaan yang digunakan adalah tingkat
pengelolaan yang agak tinggi
5. Kelas kemapuan I – IV dibedakan oleh
derajat hambatan atau ancaman
kerusakan tanah yang mempengaruhi
persyaratan bagi penggunaan secara
lestari
6. Suatu ancaman tidak dianggap pembatas
permanen bila usaha untuk
menghilangkan pembatas itu layak
dilakukan
7. Setelah dilakukan perbaikan klassifikasi
didasarkan atas ancaman yang tetap ada
8. dll
Kelas Kemampuan I
1. Terletak pada topografi datar (kl < 3%)
2. Kepekaan erosi sangat rendah - rendah
3. Tidak mengalami erosi
4. Mempunyai kedalam efektif dalam
5. Berdrainase baik
6. Mudah diolah
7. Kapasitas menahan air baik
8. Subur
9. Tidak terancam banjir
10.Iklim sesuai
Dalam peta kelas kemampuan lahan diberi warna
hijau
Kelas Kemampuan II
1. Lereng landai atau berombak (kemiringan lereng
>3% -8%)
2. Kepekaan erosi atau tingkat erosi sedang
3. Kedalaman efektif sedang
4. Struktur tanah dan daya olah agak kurang baik
5. Salinitas sedikit-sedang
6. Kadang-kadang terkena banjir yang merusak
7. Kelebihan air dapat diperbaiki dengan drainase
8. Keadaan iklim agak kurang sesuai bagi tanaman dan
pengelolaan
9. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna kuning
Kelas Kemampuan III
1. Lereng yang agak miring (>8% - 15%)
2. Kepekaan erosi agak tinggi sampai tinggi
atau telah mengalami erosi sedang
3. Selama 1 bulan setiap tahun dilanda banjir
selama waktu lebih dari 24 jam
4. Lapisan bawah tanah yang berpermeabilitas
agak cepat
5. Kedalamandangkal terhadap batuan, lapisan
padas keras (hardpan), fragipan dan
claypan membatasi perakaran dan kapasitas
simpan air
Lanjutan Kelas Kemampuan III
6. Terlalu basah atau masih terus jenuh air
setelah didrainase
7. Kapasitas menahan air rendah
8. Salinitas atau kandungan natrium sedang,
atau
9. Kerikil atau batuan dipermukaan tanah
sedang
10. Hambatan iklim yang agak besar
11. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna
merah
Kelas Kemampuan IV
1. Lereng miring atau berbukit (>15% - 30%)
2. Kepekaan erosi sangat tinggi
3. Pengaruh bekas erosi agak berat yang telah
terjadi
4. Tanahnya dangkal
5. Kapasitas menahan air rendah
6. Selama 2-5 bulan dalam setahun dilanda
banjir yang lamanya >24 jam
7. Drainase buruk
Lanjutan Kelas Kemampuan IV
8. Terdapat banyak kerikil atau batuan
dipermukaan tanah
9. Salinitas atau kandungan Natrium tinggi
10. Keadaan iklim yang kurang
menguntungkan
11. Dalam peta kemampuan lahan diberi
warna biru
Kelas Kemampuan V
1. tanah-tanah yang sering dilanda banjir sehingga
sulit digunakan untuk tanaman semusim secara
normal
2. Tanah-tanah datar yang berada di bawah iklim
yang tidak memungkinkan produksi tanaman
secara normal
3. Tanah datar atau hampir datar yang >90%
permukaannya tertutup batuan atau kerikil
4. Tanah-tanah tergenang yang tidak layak didrainase
untuk tanaman semusim tapi dapat ditumbuhi
rumput atau pohon
5. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna hijau
tua
Kelas Kemampuan VI
1. Terletak pada lereng agak curam (>30% -
45%)
2. Telah tererosi berat
3. Kedalaman tanah sangat dangkal
4. Mengandung garam larut atau Natrium
(pengaruh hebat)
5. Daerah perakaran dangat dangkal, atau
6. Iklim yang tidak sesuai
7. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna
oranye
Kelas Kemampuan VII
1. Terletak pada lereng yang curam (>45% -
65%)
2. Telah tererosi sangat berat berupa erosi parit
yang sulit diperbaiki
3. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna
coklat
Kelas Kemampuan VIII
1. Terletak pada lereng yang sangat curam
(> 65%)
2. Berbatu atau kerikil (lebih dari 90% volume
tanah terdiri dari batu atau kerikil atau >90%
permukaan lahan tertutup batuan)
3. Kapasitas menahan air sangat rendah
4. Contoh lahan : puncak gunung, tanah mati,
batu terungkap, dan pantai pasir
5. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna
putih atau tidak berwarna
Subkelas
• Subkelas adalah pengelompokan unit
kemampuan lahan yang mempunyai jenis
hambatan atau ancaman dominan yang sama
jika digunakan untuk pertanian
• Jenis hambatan ;
• Ancaman erosi (e)
• Keadaan drainase atau kelebihan air atau
ancaman banjir (w)
• Hambatan daerah perakaran (s)
• Hambatan iklim (c)
• Subkelas menunjukkan kepada pemakai peta
informasi tentang derajat dan jenis hambatan
• Kelas I tidak mempunyai sub kelas
• Subkelas e : ancaman erosi atau tingakat erosi
yang telah terjadi merupakan masalah utama
dan diperoleh dari kecuraman lereng dan
kepekaan erosi
• Subkelas w : tanah mempunyai hambatan
yang disebabkan oleh drainase buruk, atau
kelebihan air dan atau terancam abanjir yang
merusak tanaman
• Subkelas s : tanah mempunyai hambatan
daerah perakaran
• Subkelas c : adanya faktoriklim (temperatur
dan curah hujan.
• Contoh : IIe, IVw, IVs
• Jika dua jenis penghambat yang dapat dirubah
atau diperbaiki bernilai sama maka penetapan
subkelas dilakukan menurut prioritas ; e,w,s
Satuan kemampuan
• Adalah pengelompokan lahan yang sama
atau hampir sama kesesuaiannya bagi
tanaman dan memerlukan pengelolaan
yang sama atau memberikan tanggapan
yang sama terhadap masukan pengelolaan
atau perlakuan yang diberikan
• Lahan dalam satu satuan kemampuan
harus cukup seragam dalam :
a. Produksi tanaman pertanian atau rumput di
bawah tindakan pengelolaan yang sama
b. Kebutuhan tindakan konservasi dan
pengelolaan yang sama di bawah vegetasi
penutup yang sama
c. Mempunyai produktifitas potensial yang
setara (< 25%)
Faktor-Faktor untuk klasifikasi
kemampuan lahan
• Iklim (temperatur dan curah hujan)
• Lereng, Ancaman erosi dan erosi yang telah
terjadi
• Kedalaman tanah
• Tekstur tanah
• Permeabilitas
• Drainase
• Faktor-faktor khusus : batuan dan kerikil,
ancaman banjir/genangan, salinitas
Iklim
• 1. Suhu udara
• 26,3 C (0,01 x elevasi dalam meter x 0,6
• C o)
• Suhu udara rata-rata di tepi pantai
berkisar antara 25-27 C.o
2. Curah Hujan
• Untuk keperluan penilaian kesesuaian lahan biasanya dinyatakan dalam
jumlah
• curah hujan tahunan, jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah.
• Oldeman (1975) mengelompokkan wilayah berdasarkan jumlah bulan basah
dan bulan kering berturut-turut.
• Bulan basah adalah bulan yang mempunyai curah hujan >200 mm,
sedangkan bulan kering mempunyai curah hujan <100 mm.
• Kriteria ini lebih diperuntukkan bagi tanaman pangan, terutama untuk padi.
• Berdasarkan kriteria tersebut Oldeman (1975) membagi zone agroklimat
• kedalam 5 kelas utama (A, B, C, D dan E).
• Sedangkan Schmidt & Ferguson (1951) membuat klasifikasi iklim
berdasarkan curah hujan yang berbeda, yakni bulan basah (>100 mm) dan
bulan kering (<60 mm). Kriteria yang terakhir lebih
• Konsep evaluasi dan kesesuaian lahan
• Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian
sumber daya lahan untuk tujuan tertentu
dengan menggunakan suatu pendekatan atau
cara yang sudah teruji.
• Hasil evaluasi lahan akan memberikan
informasi dan/atau arahan penggunaan lahan
sesuai dengan keperluan.
• Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan
sebidang lahan untuk penggunaan tertentu.
• Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini
(kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan perbaikan
(kesesuaian lahan potensial).
• Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan
data sifat biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan
tersebut diberikan masukan-masukan yang diperlukan untuk
mengatasi kendala.
• Data biofisik tersebut berupa karakteristik tanah dan iklim yang
berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman yang
dievaluasi.
• Kesesuaian lahan potensial menggambarkan kesesuaian lahan
yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan.
• Lahan yang dievaluasi dapat berupa hutan konversi, lahan
terlantar atau tidak
• produktif, atau lahan pertanian yang produktivitasnya kurang
memuaskan
• tetapi masih memungkinkan untuk dapat ditingkatkan bila
komoditasnya
• diganti dengan tanaman yang lebih sesuai.
Klasifikasi kesesuaian lahan
• Struktur klasifikasi kesesuaian lahan menurut
kerangka FAO (1976) dapat dibedakan menurut
tingkatannya, yaitu tingkat Ordo, Kelas,
Subkelas dan Unit.
• Ordo adalah keadaan kesesuaian lahan secara
global. Pada tingkat ordo kesesuaian lahan
dibedakan antara lahan yang tergolong sesuai
(S=Suitable) dan lahan yang tidak sesuai
(N=Not Suitable).
• Kelas adalah keadaan tingkat kesesuaian dalam
tingkat ordo.
• Berdasarkan tingkat detail data yang tersedia
pada masing-masing skala pemetaan, kelas
kesesuaian lahan dibedakan menjadi:
• (1) Untuk pemetaan tingkat semi detail (skala
1:25.000-1:50.000) pada tingkat kelas, lahan
yang tergolong ordo sesuai (S) dibedakan ke
dalam tiga kelas, yaitu: lahan sangat sesuai
(S1), cukup sesuai (S2),dan sesuai marginal
(S3). Sedangkan lahan yang tergolong ordo
tidak sesuai (N) tidak dibedakan ke dalam kelas-
kelas.
• (2) Untuk pemetaan tingkat tinjau (skala
1:100.000-1:250.000) pada tingkat kelas
dibedakan atas Kelas sesuai (S), sesuai
bersyarat (CS) dan tidak sesuai (N).
• Subkelas adalah keadaan tingkatan dalam
kelas kesesuaian lahan.
• Kelas kesesuaian lahan dibedakan menjadi
subkelas berdasarkan kualitas dan
karakteristik lahan (sifat-sifat tanah dan
lingkungan fisik lainnya) yang menjadi
faktor pembatas terberat, misal Subkelas
S3rc, sesuai marginal dengan pembatas
• kondisi perakaran (rc=rooting condition).
• Unit adalah keadaan tingkatan dalam subkelas
kesesuaian lahan, yang didasarkan pada sifat
tambahan yang berpengaruh dalam
pengelolaannya.
• Contoh kelas S3rc1 dan S3rc2, keduanya
mempunyai kelas dan subkelas yang sama
dengan faktor penghambat sama yaitu kondisi
perakaran terutama faktor kedalaman efektif
tanah, yang dibedakan ke dalam unit 1 dan unit
2.
• Unit 1 kedalaman efektif sedang (50-75 cm),
dan Unit 2 kedalaman efektif dangkal (<50 cm).
• Dalam praktek evaluasi lahan, kesesuaian lahan
pada kategori unit ini jarang digunakan.
KUALITAS DAN KARAKTERISTIK LAHAN
• Kualitas lahan adalah sifat-sifat pengenal atau yang
bersifat kompleks attribute dari sebidang lahan.
Setiap kualitas lahan mempunyai keragaan
(performance) yang berpengaruh terhadap
kesesuaiannya bagi Penggunaan tertentu dan
biasanya terdiri atas satu atau lebih karakteristik
lahan (land characteristics)
• Kualitas lahan ada yang bisa diestimasi atau diukur
secara langsung di lapangan, tetapi pada umumnya
ditetapkan berdasarkan karakteristik lahan (FAO,
1976).
• Hubungan antara kualitas dan karakteristik lahan
diberikan pada Tabel 1.
Bagan metode evaluasi dan arahan penggunaan lahan
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
Irigasi dan Drainase
Irigasi dan DrainaseIrigasi dan Drainase
Irigasi dan DrainaselombkTBK
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetHerry Mulyadie
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian OrganikDeni Wahyu
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihUnhy Doel
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Ir. Zakaria, M.M
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoAndrew Hutabarat
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahArif nor fauzi
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Pengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamPengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamArdina074
 
8. pupuk dan pemupukan
8. pupuk dan pemupukan8. pupuk dan pemupukan
8. pupuk dan pemupukanDe Nur
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
Irigasi dan Drainase
Irigasi dan DrainaseIrigasi dan Drainase
Irigasi dan Drainase
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karet
 
Ekologi tanah
Ekologi tanahEkologi tanah
Ekologi tanah
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Horizon tanah
Horizon tanahHorizon tanah
Horizon tanah
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
 
mikropropagasi
mikropropagasimikropropagasi
mikropropagasi
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanah
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Pengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamPengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masam
 
8. pupuk dan pemupukan
8. pupuk dan pemupukan8. pupuk dan pemupukan
8. pupuk dan pemupukan
 
Presentasi gita
Presentasi gitaPresentasi gita
Presentasi gita
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
agronomi
agronomiagronomi
agronomi
 

Similar to Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan

03 evaluasi kemampuan_lahan
03 evaluasi kemampuan_lahan03 evaluasi kemampuan_lahan
03 evaluasi kemampuan_lahanKhairu Din
 
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)Helmas Tanjung
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Purwandaru Widyasunu
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Purwandaru Widyasunu
 
Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014
Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014
Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014Purwandaru Widyasunu
 
20210922041304-Evaluasi Kesesuaian Lahan 1.pptx (1).ppt
20210922041304-Evaluasi Kesesuaian Lahan 1.pptx (1).ppt20210922041304-Evaluasi Kesesuaian Lahan 1.pptx (1).ppt
20210922041304-Evaluasi Kesesuaian Lahan 1.pptx (1).pptFiqriErlangga
 
08 Minggu VIII Evaluasi Lahan & Daya Dukung-1.pdf
08 Minggu VIII Evaluasi Lahan & Daya Dukung-1.pdf08 Minggu VIII Evaluasi Lahan & Daya Dukung-1.pdf
08 Minggu VIII Evaluasi Lahan & Daya Dukung-1.pdfVinaRahmawati13
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan Noveriady
 
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian TapakPemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian TapakRumbi Oztecilopasunexiss
 
Definisi Degradasi dan Remidiasi1.pptx
Definisi Degradasi dan Remidiasi1.pptxDefinisi Degradasi dan Remidiasi1.pptx
Definisi Degradasi dan Remidiasi1.pptxandreapriharyandi
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaNurul Aulia
 
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanErosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanNidya Milano
 
Bab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airBab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airAndrew Hutabarat
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganYuwan Kilmi
 

Similar to Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan (20)

Bagian 2 evaluasi lahan d3 psl
Bagian 2  evaluasi lahan d3 pslBagian 2  evaluasi lahan d3 psl
Bagian 2 evaluasi lahan d3 psl
 
03 evaluasi kemampuan_lahan
03 evaluasi kemampuan_lahan03 evaluasi kemampuan_lahan
03 evaluasi kemampuan_lahan
 
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
 
Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014
Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014
Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014
 
20210922041304-Evaluasi Kesesuaian Lahan 1.pptx (1).ppt
20210922041304-Evaluasi Kesesuaian Lahan 1.pptx (1).ppt20210922041304-Evaluasi Kesesuaian Lahan 1.pptx (1).ppt
20210922041304-Evaluasi Kesesuaian Lahan 1.pptx (1).ppt
 
08 Minggu VIII Evaluasi Lahan & Daya Dukung-1.pdf
08 Minggu VIII Evaluasi Lahan & Daya Dukung-1.pdf08 Minggu VIII Evaluasi Lahan & Daya Dukung-1.pdf
08 Minggu VIII Evaluasi Lahan & Daya Dukung-1.pdf
 
Lahan Kritis
Lahan KritisLahan Kritis
Lahan Kritis
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
 
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian TapakPemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
 
Bahan ajar psdl_b-.bab_iv
Bahan ajar psdl_b-.bab_ivBahan ajar psdl_b-.bab_iv
Bahan ajar psdl_b-.bab_iv
 
Definisi Degradasi dan Remidiasi1.pptx
Definisi Degradasi dan Remidiasi1.pptxDefinisi Degradasi dan Remidiasi1.pptx
Definisi Degradasi dan Remidiasi1.pptx
 
Makalah eca
Makalah ecaMakalah eca
Makalah eca
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
 
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanErosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
 
Bab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airBab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan air
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman pangan
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
Studi Kesesuaian Lahan di Wilayah Studi
Studi Kesesuaian Lahan di Wilayah StudiStudi Kesesuaian Lahan di Wilayah Studi
Studi Kesesuaian Lahan di Wilayah Studi
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan

  • 1. EVALUASI LAHAN DAN KLASSIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN • Evaluasi Lahan adalah : proses penilaian keragaan atau kinerja (performance) lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu meliputi pelaksanaan dan interpretasi survey dan bentuk studi lahan, tanah, vegetasi,iklim dan aspek lahan lainnya agar dapat mengidentifikasi dan membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). • Klassifikasi Kemampuan Lahan adalah : penilaian lahan (komponen- komponen lahan) secara sistematik dan mengelompokkannya ke dalam beberapa katagori berdasarkan atas sifat- sifat yang merupakan potensi dan penghambat dalam penggunaannya secara lestari.
  • 2. Beberapa pengertian • Lahan (land) : lingkungan fisik yang terdiri dari iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada diatasnya yang ada pengaruhnya terhadap potensi penggunaan lahan. • Penggunaan Lahan (land use) : setiap bentuk intervensi (campur tangan) manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spiritual.
  • 3. Karakteristik (Sifat-Sifat) Lahan (Land Characteristics) • Adalah atribut atau keadaan unsur-unsur lahan yang dapat diukur atau diperkirakan seperti tekstur tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan, tempratur, drainase, dll.
  • 4. Kegunaan Evaluasi Lahan • Komponen penting dalam proses perencanaan penggunaan lahan (land use planning) • Memberikan alternatif penggunaan lahan dan batas-batas kemungkinan penggunaan • Mengetahui tindakan pengelolaan yang tepat agar lahan tetap lestari
  • 5. Evaluasi Lahan Evaluasi Kuantitatif Evaluasi Kualitatif 1.Berdasarkan perbandingan relatif kualitas lahan 2. Tanpa perhitungan dan rincian yang tepat Diperlukan pada survey kelayakan (feasibility grade land evaluation
  • 6. Evaluasi Kualitatif Evaluasi Kuantitatif Klassifikasi Lahan Klassifikasi Kemampuan lahan Klassifikasi Kesesuaian Lahan
  • 7. Klassifikasi Kesesuaian Lahan • Adalah penilaian dan pengelompokan atau proses penilaian dan pengelompokan dalam arti kesesuian relatif atau absolut lahan bagi penggunaan tertentu.
  • 8. Cara proses klassifikasi Metode Parametrik Metode Faktor Penghambat
  • 9. • Kemampuan Lahan : kapasitas lahan untuk suatu macam atau tingkat penggunaan umum • Kesesuian Lahan : Adaptabilitas (kemungkinan penyesuaian) sebidang lahan untuk suatu macam penggunaan tertentu.
  • 10. Satuan peta lahan (a land mapping unit) • Peta suatu areal lahan yang memiliki karakteristik yang spesifik berbeda dari satuan peta lahan lainnya.
  • 11. SISTEM KLASSIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN • Oleh Hockensmith dan Steele (1943) • Klingebiel dan Montgomery (1973)
  • 12. Klassifikasi Kemampuan Lahan Kelas Sub Kelas Satuan Kemampuan
  • 13. • Kelas : berdasarkan intensitas faktor penghambat • Sub Kelas : berdasarkan jenis faktor penghambat atau ancaman • 1). Ancaman erosi, • 2). Ancaman kelebihan air, • 3). Pembatas perkembangan akar tanaman, • 4). Pembatas iklim • Satuan kemampuan : berdasarkan keragaan dan persyaratan yang sama terhadap sistem pengelolaan yang sama
  • 14.
  • 15.
  • 16. Beberapa asumsi untuk menerapkan dan menggunakan sistem klassifikasi kemampuan lahan 1. Klassifikasi kemampuan lahan adalah klasssifikasi interpretasi yang didasarkan pada pengaruh bersama antara berbagai unsur seperti iklim dan sifat-sifat tanah yang permanen. 2. tanah-tanah dalam satu kelas kemampuan adalah sama hanya dalam hal derajat (besarnya) pembatas atau ancaman kerusakan jika digunakan untuk pertanian 3. Suatu nisbah keluaran terhadap masukan yang layak atau dapat diterima secara umum. 4. Tingkat pengelolaan yang digunakan adalah tingkat pengelolaan yang agak tinggi
  • 17. 5. Kelas kemapuan I – IV dibedakan oleh derajat hambatan atau ancaman kerusakan tanah yang mempengaruhi persyaratan bagi penggunaan secara lestari 6. Suatu ancaman tidak dianggap pembatas permanen bila usaha untuk menghilangkan pembatas itu layak dilakukan 7. Setelah dilakukan perbaikan klassifikasi didasarkan atas ancaman yang tetap ada 8. dll
  • 18. Kelas Kemampuan I 1. Terletak pada topografi datar (kl < 3%) 2. Kepekaan erosi sangat rendah - rendah 3. Tidak mengalami erosi 4. Mempunyai kedalam efektif dalam 5. Berdrainase baik 6. Mudah diolah 7. Kapasitas menahan air baik 8. Subur 9. Tidak terancam banjir 10.Iklim sesuai Dalam peta kelas kemampuan lahan diberi warna hijau
  • 19. Kelas Kemampuan II 1. Lereng landai atau berombak (kemiringan lereng >3% -8%) 2. Kepekaan erosi atau tingkat erosi sedang 3. Kedalaman efektif sedang 4. Struktur tanah dan daya olah agak kurang baik 5. Salinitas sedikit-sedang 6. Kadang-kadang terkena banjir yang merusak 7. Kelebihan air dapat diperbaiki dengan drainase 8. Keadaan iklim agak kurang sesuai bagi tanaman dan pengelolaan 9. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna kuning
  • 20. Kelas Kemampuan III 1. Lereng yang agak miring (>8% - 15%) 2. Kepekaan erosi agak tinggi sampai tinggi atau telah mengalami erosi sedang 3. Selama 1 bulan setiap tahun dilanda banjir selama waktu lebih dari 24 jam 4. Lapisan bawah tanah yang berpermeabilitas agak cepat 5. Kedalamandangkal terhadap batuan, lapisan padas keras (hardpan), fragipan dan claypan membatasi perakaran dan kapasitas simpan air
  • 21. Lanjutan Kelas Kemampuan III 6. Terlalu basah atau masih terus jenuh air setelah didrainase 7. Kapasitas menahan air rendah 8. Salinitas atau kandungan natrium sedang, atau 9. Kerikil atau batuan dipermukaan tanah sedang 10. Hambatan iklim yang agak besar 11. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna merah
  • 22. Kelas Kemampuan IV 1. Lereng miring atau berbukit (>15% - 30%) 2. Kepekaan erosi sangat tinggi 3. Pengaruh bekas erosi agak berat yang telah terjadi 4. Tanahnya dangkal 5. Kapasitas menahan air rendah 6. Selama 2-5 bulan dalam setahun dilanda banjir yang lamanya >24 jam 7. Drainase buruk
  • 23. Lanjutan Kelas Kemampuan IV 8. Terdapat banyak kerikil atau batuan dipermukaan tanah 9. Salinitas atau kandungan Natrium tinggi 10. Keadaan iklim yang kurang menguntungkan 11. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna biru
  • 24. Kelas Kemampuan V 1. tanah-tanah yang sering dilanda banjir sehingga sulit digunakan untuk tanaman semusim secara normal 2. Tanah-tanah datar yang berada di bawah iklim yang tidak memungkinkan produksi tanaman secara normal 3. Tanah datar atau hampir datar yang >90% permukaannya tertutup batuan atau kerikil 4. Tanah-tanah tergenang yang tidak layak didrainase untuk tanaman semusim tapi dapat ditumbuhi rumput atau pohon 5. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna hijau tua
  • 25. Kelas Kemampuan VI 1. Terletak pada lereng agak curam (>30% - 45%) 2. Telah tererosi berat 3. Kedalaman tanah sangat dangkal 4. Mengandung garam larut atau Natrium (pengaruh hebat) 5. Daerah perakaran dangat dangkal, atau 6. Iklim yang tidak sesuai 7. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna oranye
  • 26. Kelas Kemampuan VII 1. Terletak pada lereng yang curam (>45% - 65%) 2. Telah tererosi sangat berat berupa erosi parit yang sulit diperbaiki 3. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna coklat
  • 27. Kelas Kemampuan VIII 1. Terletak pada lereng yang sangat curam (> 65%) 2. Berbatu atau kerikil (lebih dari 90% volume tanah terdiri dari batu atau kerikil atau >90% permukaan lahan tertutup batuan) 3. Kapasitas menahan air sangat rendah 4. Contoh lahan : puncak gunung, tanah mati, batu terungkap, dan pantai pasir 5. Dalam peta kemampuan lahan diberi warna putih atau tidak berwarna
  • 28. Subkelas • Subkelas adalah pengelompokan unit kemampuan lahan yang mempunyai jenis hambatan atau ancaman dominan yang sama jika digunakan untuk pertanian • Jenis hambatan ; • Ancaman erosi (e) • Keadaan drainase atau kelebihan air atau ancaman banjir (w) • Hambatan daerah perakaran (s) • Hambatan iklim (c)
  • 29. • Subkelas menunjukkan kepada pemakai peta informasi tentang derajat dan jenis hambatan • Kelas I tidak mempunyai sub kelas • Subkelas e : ancaman erosi atau tingakat erosi yang telah terjadi merupakan masalah utama dan diperoleh dari kecuraman lereng dan kepekaan erosi • Subkelas w : tanah mempunyai hambatan yang disebabkan oleh drainase buruk, atau kelebihan air dan atau terancam abanjir yang merusak tanaman
  • 30. • Subkelas s : tanah mempunyai hambatan daerah perakaran • Subkelas c : adanya faktoriklim (temperatur dan curah hujan. • Contoh : IIe, IVw, IVs • Jika dua jenis penghambat yang dapat dirubah atau diperbaiki bernilai sama maka penetapan subkelas dilakukan menurut prioritas ; e,w,s
  • 31. Satuan kemampuan • Adalah pengelompokan lahan yang sama atau hampir sama kesesuaiannya bagi tanaman dan memerlukan pengelolaan yang sama atau memberikan tanggapan yang sama terhadap masukan pengelolaan atau perlakuan yang diberikan
  • 32. • Lahan dalam satu satuan kemampuan harus cukup seragam dalam : a. Produksi tanaman pertanian atau rumput di bawah tindakan pengelolaan yang sama b. Kebutuhan tindakan konservasi dan pengelolaan yang sama di bawah vegetasi penutup yang sama c. Mempunyai produktifitas potensial yang setara (< 25%)
  • 33. Faktor-Faktor untuk klasifikasi kemampuan lahan • Iklim (temperatur dan curah hujan) • Lereng, Ancaman erosi dan erosi yang telah terjadi • Kedalaman tanah • Tekstur tanah • Permeabilitas • Drainase • Faktor-faktor khusus : batuan dan kerikil, ancaman banjir/genangan, salinitas
  • 34. Iklim • 1. Suhu udara • 26,3 C (0,01 x elevasi dalam meter x 0,6 • C o) • Suhu udara rata-rata di tepi pantai berkisar antara 25-27 C.o
  • 35. 2. Curah Hujan • Untuk keperluan penilaian kesesuaian lahan biasanya dinyatakan dalam jumlah • curah hujan tahunan, jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah. • Oldeman (1975) mengelompokkan wilayah berdasarkan jumlah bulan basah dan bulan kering berturut-turut. • Bulan basah adalah bulan yang mempunyai curah hujan >200 mm, sedangkan bulan kering mempunyai curah hujan <100 mm. • Kriteria ini lebih diperuntukkan bagi tanaman pangan, terutama untuk padi. • Berdasarkan kriteria tersebut Oldeman (1975) membagi zone agroklimat • kedalam 5 kelas utama (A, B, C, D dan E). • Sedangkan Schmidt & Ferguson (1951) membuat klasifikasi iklim berdasarkan curah hujan yang berbeda, yakni bulan basah (>100 mm) dan bulan kering (<60 mm). Kriteria yang terakhir lebih
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44. • Konsep evaluasi dan kesesuaian lahan • Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk tujuan tertentu dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji. • Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan/atau arahan penggunaan lahan sesuai dengan keperluan. • Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu.
  • 45. • Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan potensial). • Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan data sifat biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan tersebut diberikan masukan-masukan yang diperlukan untuk mengatasi kendala. • Data biofisik tersebut berupa karakteristik tanah dan iklim yang berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman yang dievaluasi. • Kesesuaian lahan potensial menggambarkan kesesuaian lahan yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan. • Lahan yang dievaluasi dapat berupa hutan konversi, lahan terlantar atau tidak • produktif, atau lahan pertanian yang produktivitasnya kurang memuaskan • tetapi masih memungkinkan untuk dapat ditingkatkan bila komoditasnya • diganti dengan tanaman yang lebih sesuai.
  • 46. Klasifikasi kesesuaian lahan • Struktur klasifikasi kesesuaian lahan menurut kerangka FAO (1976) dapat dibedakan menurut tingkatannya, yaitu tingkat Ordo, Kelas, Subkelas dan Unit. • Ordo adalah keadaan kesesuaian lahan secara global. Pada tingkat ordo kesesuaian lahan dibedakan antara lahan yang tergolong sesuai (S=Suitable) dan lahan yang tidak sesuai (N=Not Suitable). • Kelas adalah keadaan tingkat kesesuaian dalam tingkat ordo.
  • 47. • Berdasarkan tingkat detail data yang tersedia pada masing-masing skala pemetaan, kelas kesesuaian lahan dibedakan menjadi: • (1) Untuk pemetaan tingkat semi detail (skala 1:25.000-1:50.000) pada tingkat kelas, lahan yang tergolong ordo sesuai (S) dibedakan ke dalam tiga kelas, yaitu: lahan sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2),dan sesuai marginal (S3). Sedangkan lahan yang tergolong ordo tidak sesuai (N) tidak dibedakan ke dalam kelas- kelas. • (2) Untuk pemetaan tingkat tinjau (skala 1:100.000-1:250.000) pada tingkat kelas dibedakan atas Kelas sesuai (S), sesuai bersyarat (CS) dan tidak sesuai (N).
  • 48.
  • 49. • Subkelas adalah keadaan tingkatan dalam kelas kesesuaian lahan. • Kelas kesesuaian lahan dibedakan menjadi subkelas berdasarkan kualitas dan karakteristik lahan (sifat-sifat tanah dan lingkungan fisik lainnya) yang menjadi faktor pembatas terberat, misal Subkelas S3rc, sesuai marginal dengan pembatas • kondisi perakaran (rc=rooting condition).
  • 50. • Unit adalah keadaan tingkatan dalam subkelas kesesuaian lahan, yang didasarkan pada sifat tambahan yang berpengaruh dalam pengelolaannya. • Contoh kelas S3rc1 dan S3rc2, keduanya mempunyai kelas dan subkelas yang sama dengan faktor penghambat sama yaitu kondisi perakaran terutama faktor kedalaman efektif tanah, yang dibedakan ke dalam unit 1 dan unit 2. • Unit 1 kedalaman efektif sedang (50-75 cm), dan Unit 2 kedalaman efektif dangkal (<50 cm). • Dalam praktek evaluasi lahan, kesesuaian lahan pada kategori unit ini jarang digunakan.
  • 51. KUALITAS DAN KARAKTERISTIK LAHAN • Kualitas lahan adalah sifat-sifat pengenal atau yang bersifat kompleks attribute dari sebidang lahan. Setiap kualitas lahan mempunyai keragaan (performance) yang berpengaruh terhadap kesesuaiannya bagi Penggunaan tertentu dan biasanya terdiri atas satu atau lebih karakteristik lahan (land characteristics) • Kualitas lahan ada yang bisa diestimasi atau diukur secara langsung di lapangan, tetapi pada umumnya ditetapkan berdasarkan karakteristik lahan (FAO, 1976). • Hubungan antara kualitas dan karakteristik lahan diberikan pada Tabel 1.
  • 52. Bagan metode evaluasi dan arahan penggunaan lahan