Tiga faktor utama yang diperlukan tanaman untuk tumbuh adalah cahaya matahari, air, dan unsur hara. Ketiganya harus tersedia dalam jumlah seimbang agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Dokumen ini menjelaskan faktor-faktor abiotik seperti iklim, suhu, kelembaban, dan komponen tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
2. meliputi cahaya matahari, air dan unsur hara, yang merupakan faktor esensiil
untuk kehidupan. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang keberadaannya
diperlukan dalam jumlah yang seimbang. Apabila salah satu dalam jumlah
yang kurang, miskipun dua faktor lainnya dalam jumlah banyak tidak akan
dapat dimanfaatkan oleh tanaman secara baik dan seterusnya.
Kebutuhan pokok tanaman (faktor Abiotik)
3. Di daerah tropis basah seperti di Indonesia, adanya curah
hujan yang tinggi dengan suhu yang tinggi menyebabkan
susunan atau formasi vegetasi yang tumbuh paling banyak.
Efektivitas hujan diukur dari kemanfaatan air hujan untuk
pertumbuhan tanaman.
Curah hujan yang tinggi belum tentu efektif apabila evaporasi
(penguapan lewat permukaan tanah) dan transpirasi
(penguapan lewat permukaan tanaman) lebih besar dari
jumlah curah hujan yang jatuh di suatu daerah. Jadi
efektivitas tidak dapat diukur dengan besarnya jumlah curah
hujan.
Iklim
4. Iklim
Presipitasi merupakan fungsi linear dari evaporasi, transpirasi, run
off (aliranpermukaan), dan infiltrasi (air yang masuk ke dalam
tanah). Infiltrasi merupakan fungsi linear dari perkolasi, rembesan
dan kelembaban tanah. Rumusnya adalah sebagai berikut
(Whiteman, 1974)
P = presipitasi
P=E+T+R+I E=evaporasi
T = transpirasi
R = run off (aliran permukaan)
I = Infiltrasi
U = perkolasi (hilang ke bawah)
I = U + S + A S = rembesan (aliran ke samping)
A = kelembaban yang disimpan dalam tanah
5. Iklim
Kelembaban yang tersimpan dalam tanah (A) berpengaruh sangat
nyata untuk pertumbuhan tanaman, terutama kelembaban tanah
yang sesuai (available soil moisture) yang terdapat antara kapasitas
lapang (field capacity) dan titik layu permanan (the wilting point).
Presipitasi yang didominasi oleh air hujan, setelahjatuh ke bumi
akan menjadi:
1) air higroskopis: air yang terlalu kuat terikat oleh partikel-partikel
tanah dengan kekuatan 15 atm. Air ini tidak dapat diserap tanaman
karena kekuatan akar untuk menyerap air hanya 2 atm.
2) air gravitasi: air yang mengalir ke bawah (perkolasi) karena adanya
gaya gravitasi bumi. Air ini tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman
karena bergerak dengan cepat.
3) air kapiler: air yang mengisi pori-pori mikro tanah yang berasal dari
air rembesan (lateral seepage). Air ini tersimpan lama dalam tanah,
sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk
pertumbuhannya.
6. Suhu atmosfer yang tinggi akan mempercepat
pertumbuhan tanaman dan respirasi. Akan tetapi
juga dapat merugikan tanaman apabila
kelembaban kurang memadai sehingga dapat
menyebabkan keguguran bunga, buah muda
maupun daun. Udara panas dan angin yang kering
akan meningkatkan kerusakan tanaman lebih
lanjut.
Suhu
7. Suhu tanah dapat mempengaruhi
penyerapan air oleh tanaman.
contoh:
1) pada tanaman kapas, apabila suhu tanah mencapai 100C,
penyerapan air hanya 20 % dari keadaan normal.
2) pada tanaman kubis, suhu tanah 10°C penyerapan air masih
sebesar 75 % dari keadaan normal. Oleh karena itu tanaman kubis
termasuk tanaman yang tahan terhadap suhu rendah. Suhu tanah
yang rendah (20°C) pada tanaman ubi-ubian memacu
pembentukan dan pembesaran umbi, kecuali pada tanaman
bawang merah.
8. Macam-macam kerusakan
tanaman akibat pengaruh suhu:
1) chilling injury: kerusakan suhu rendah di daerah
palms
2) freezing injury: kerusakan karena terjadi
pembekuan
3) suffixation: kerusakan tanaman menjadi lemas
4) heaving: kerusakan tanaman terangkat dari
tempat tumbuhnya (di daerah temperate)
5) nach frost: suhu rendah di malam hari secara
tiba-tiba; banyak merusakkan tanaman apel,
kentang, dan teh.
9. Kelembaban udara pada umumnya dinyatakan
dalam kelembaban relatif yang mempengaruhi
evapotranspirasi tanaman. Evapotranspirasi akan
meningkat atau lancar apabila kelembaban udara
di sekitar tanaman rendah. Transpirasi tanaman
sangat erat hubungannya dengan penyerapan
unsur hara dari dalam tnah. Apabila transpirasi
cepat, penyerapan unsur hara juga akan cepat.
Akan tetapi apabila kelembaban udara tinggi
menyebabkan transpirasi menjadi lambat,
sehingga penyerapan unsur hara juga akan
Kelembaban
10. Kelembaban udara yang tinggi dapat menstimulir
pertumbuhan jamur, fungi, bakteri, yang dapat
merugikan tanaman. Oleh karena itu salah satu
cara pemeliharaan tanaman adalah mencegah
terjadinya kelembaban yang tinggi disekitar
tanaman dengan memangkas cabang-cabang
yang tidak produktif atau tunas-tunas air dan
cabang maling pada tanaman kopi.
Kelembaban
12. merupakan suatu sistem yang kompleks, berperan
sebagai sumber kehidupan tanaman yaitu air, udara
dan unsur hara.
Tanah
13. Jaringan tanaman mengandung sekitar 90 % air. Kandungan air
dalam tanaman dapat hilang melalui transpirasi yang dapat diganti
hanya dengan penyerapan air dari tanah. Fungsi penting air dalam
tanaman adalah:
1) memberikan turgiditas tanaman sehingga tanaman tetap tegak
2) mengatur suhu dalam tubuh tanaman
3) berfungsi sebagai pelarut dan pembawa hara.
a. Kelembaban tanah
14. Keberadaan air dalam tanah
membantu tanaman dalam banyak
hal:
1) penyedia bahan mentah esensial untuk produksi karbohidrat melalui proses
fotosintesis.
2) memacu secara fisis, khemis dan biologis aktivitas dalam tanah.
3) sifat-sifat fisik tanah seperti pembentukan struktur, plastititas, penetrabilitas,
friabilitas, kohesi dan sebagainya dirubah oleh kandungan lengas tanah.
Disamping itu konduktivitas dan absorbsivitas juga dipengaruhi oleh
kandungan lengas tanah.
4) bentuk dan kandungan unsur yang berbeda dalam mineral, perubahan
kimia seperti hirolisis, hidrasi dan sebagainya, dan konsentrasi
garamgaram yang berbeda yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
dipengaruhi oleh kandungan lengas tanah.
5) mikroorganisme tanah baik yang menguntungkan maupun merugikan
pertumbuhan tanaman dikendalikan oleh kandungan lengas tanah.
6) difusi gas dalam tanah untuk aerasi tergantung pada kandungan lengas
tanah.
15. Aerasi tanah mutlak diperlukan untuk absorbsi air
oleh akar tanaman. Absorbsi air oleh akar-akar
tanaman terjadi sangat cepat dalam tanah yang
aerasinya baik, sedangkan pada tanah yang padat
akan kekurangan persediaan oksigen.
b. Udara dalam tanah
16. Manfaat dalam peningkatan
ketersediaan hara
1) memecah mineral yang tidak larut menjadi
garam-garam yang larut.
2) dekomposisi sisa-sisa tanaman dan hewan.
3) nitrifikasi dan penambatan nitrogen oleh
bakteri.
17. Suhu dalam tanah di samping mempengaruhi proses fisis dan
khemis yang terjadi di dalam tanah juga mempengaruhi
kecepatan absorbsi air dan zat-zat yang terlarut,
perkecambahan biji dan kecepatan pertumbuhan bagian-bagian
tanaman yang ada di dalam tanah.
Proses metabolisme tanaman dan penyerapan air oleh akar
yang maksimum umumnya terjadi antara 20-30°C. Suhu rendah
di bawah 200C menyebabkan pengurangan absorbsi air yang
cukup besar. Tanah-tanah yang dingin tidak kondusif untuk
pertumbuhan yang cepat pada sebagian besar tanaman.
Suhu tanah merupakan salah satu faktor yang mengendalikan
aktivitas mikroorganisme dan proses penyediaan hara bagi
tanaman. Nitrifikasi tidak dapat terjadi apabila suhu tanah
c. Suhu dalam tanah
18. Kandungan mineral tanah berasal dari pelapukan batuan dan
mineral dan terdiri atas partikel-partikel dalam berbagai
ukuran. Mineral-mineral dasar yang terjadi dalam kulit bumi
adalah: felspar (48 %), quartz (36 %), mica (10 %), limestone
(kapur) dan kapur Mg (2 %), hornblent dan augite (1 %),
olivine dan serpentine (1%), clays (1 %), mineral-mineral lain
(1 %). Macam dan banyaknya mineral dalam tanah sangat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
d. Bahan mineral dalam
tanah
19. Senyawa-senyawa Si, Ca, Mg, Fe, K, Na dan Al
merupakan senyawa penting penyusun tanah. Di
samping senyawa di atas, tanah juga mengandung
sejumlah besar unsur mineral lain seperti B, Mn,
Mo, Zn, Cu, Co, J dan F yang diketahui sebagai
unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah
sedikit dan dinamakan unsur mikro.
e. Komponen anorganik
20. Jumlah total unsur yang terkandung dalam tanah
tergantumg pada bagian batuan alam mana ia
dibentuk dan umur batuan serta produk larutan
yang telah mengalami perlindian/pencucian.
Komposisi kimia pada horison yang berbeda
menunjukkan banyak variasi. Komponen tanah
terdiri atas: bahan mineral (30 %), air tanah (30 %),
udara tanah (30 %), dan bahan organik tanah (5-
10 %).
e. Komponen anorganik
21. Klasifikasi tanah berdasar
teksturnya dibedakan seperti pada
Tabel 1.
Umumnya tekstur tanah yang baik mengikat banyak air yang tersedia bagi
pertumbuhan tanaman dalam periode yang lebih panjang. Penetrasi akar
dihambat oleh banyaknya clay dan silt yang terkandung dalam tanah.
Tanah loam adalah yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman apabila
mengandung pasir kasar (coarse sand) sebaik partikel silt dan clay. Tanah
loam memiliki aerasi yang baik, infiltrasi dan pergerakan air baik, penetrasi
akar mudah dan juga kapasitas menyimpan air baik dan subur.
Nama partikel Ukuran partikel (mm)
Clay 0,0001 - 0,005
Silt 0,005 - 0,05
Very find sand 0,05 - 0,10
Fine sand 0,10 - 0,25
Medium sand 0,25 - 0,50
Coarse sand 0,50 - 2,00
Sumber: Morachan (1978).
22. Di samping substansi anorganik, tanah juga mengandung
bahan organik dalam jumlah yang berkisar : kurang dari 1 %
pada tanah pasir (sandy soils) sampai 90 % (pada tanah
gambut).
Bahan organik ditambahkan pada bahan mineral tanah setiap
tahun, meskipun persentase bahan organik kurang dari 5 %
berat kering tanah, hal ini dapat mempenganuhi sifat tanah
dan pertumbuhan tanaman.
f. Bahan organik
23. Bahan Organik
Bahan organik tanah sebagian besar berasal dari:
1) akar-akar tanaman dan organisme hidup dalam tanah yang
telah mati.
2) daun-daun kering, ranting-ranting, tanaman dan hewan
yang telah mati.
Bahan organik tanah merupakan amber hara mineral
esensial untuk pertumbuhan tanaman. Humus yang telah
terdekomposisi dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan
air. Bahan organik dapat mengikat sejumlah besar mineral
terutama dalam bentuk ion, dengan demikian meningkatkan
kapasitas pertukaran ion tanah.
Bahan organik juga merupakan amber makanan bagi
organisme tanah. Sebagai sumber hara tanaman, bahan
organik mengandung 95 % total nitrogen, 50-60 % total fosfor
dan 10-20 % total sulfur.
24. Bahan organik mentah dalam tanah tidak langsung
digunakan tanaman sebagai makanan. Ia harus mengalami
perombakan pertama dalam humus dan kemudian ke dalam
produk sederhana sebelum ia dapat dimanfaatkan.
Pekerjaan/perombakan ini dilakukan oleh mikroorganisme
berbagai jenis yang ada di dalam tanah. Gula, pati, dan
protein dirombak pertama kali, kemudian selulose dan
substansi lemak (lipoid), dan terakhir lingin (zat kayu) dan
substansi berkayu.
g. Organisme tanah
25. Jenis-jenis organisme tanah
Macam/jenis organisme hidup yang terdapat dalam
tanah dapat berbentuk tanaman (bakteri, actinomycetes,
fungi, algae, akar-akar; rhizoid dan rhizome) dan hewan
(protozoa, nematoda, tungau, serangga terutama semut
dan kumbang, cacing tanah, tikes, dan sebagainya).
26.
27. Bakteri dan fungsi
organisme Fungsi
ammonifikasi
merubah protein ke
dalam ammonia
nitrifikasi
mengoksidasi ammonia menjadi
nitrit dan
nitrat
bakteri dan ganggang
biru hijau
menambat nitrogen dalam tanah
dalam kondisi anaerob pada tanah
yang tergenang air
denitrifikasi
melepaskan nitrogen bebas yang
hilang di udara
bakteri dan fungi
patogenik
menyebabkan penyakit pada
tanaman
28. Organisme Tanah
Organisme lain yang lebih besar seperti
cacing tanah, binatang pengerat, dan
sebagainya memperbaiki aerasi tanah.
Mereka berperanan dalam pelapukan tanah
dan mineral, dan dalam pembentukan tanah.
29. Tanah dapat bersifat netral, asam atau basa
(alkalin) tergantung pada komponen garam-
garam dasar dan asam. Tan ah-tanah yang
netral paling balk untuk pertumbuhan sebagian
besar tanaman.
h. Reaksi tanah
30. Tanah asam memaksakan pertumbuhan tanaman dengan
alasan:
1) keasaman yang tinggi (terutama kandungan aluminium yang
tinggi).
2) keasaman yang tinggi bertentangan/menghambat absorbsi
beberapa hara terutama kation seperti K, Ca, dan Mg yang
kadarnya rendah di dalam tanah. Hara P terikat dalam tanah
asam.
3) dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme dapat
menurun.
4) aktivitas bakteri nitrifikasi dan penambat nitrogen dihambat.
5) jenis penyakit yang disebabkan oleh fungi tertentu seperti
penyakit kudis pada kentang (potato scab) dipacu oleh tanah
yang asam.
Hal yang sama kebasaan tanah yang tinggi (high alkalinity)
juga berpengaruh kurang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Kebasaan tanah berpengaruh pada ke-beradaan kation
34. Unsur Non Essential
Na
Si
Co
Unsur Na pada tanaman di tanah
garaman yang kadarnya relatif tinggi
dan sering melebihi kadar P (Fosfor)
Silikon (Si) pada tanaman padi
dianggap penting walaupun tidak di
perlukan dalam proses metabolsime
tanaman. Jika tanaman padi
mengandung Si yang cukup, maka
tanaman tersebut lebih segar dan
tidak mudah roboh diterpa angin
sehingga seakan akan Si
meningkatkan produksi tanaman.
36. Berdasarkan sumber
penyerapan
Berupa C, O, dan S, yaitu
berasal dari CO2, O2, dan
SO2
Penyerapan N baik dari
udara maupun dari tanah
diasimilasikan dalam
proses reduksi dan
aminasi.
Nitrogen (N) udara diserap
dari N2 bebas lewat bakteri
bintil akar dan NH3 di
serap lewat stomata
tanaman.
dilakukan oleh akar tanaman
diambil dari kompleks jerapan
tanah ataupun dari larutan
tanah berupa kation dan
anion.
dapat diserap dalam bentuk
khelat yaitu ikatan kation
logam dengan senyawa
organik.
kebanyakan unsur hara mikro
diberikan lewat daun.
pada akar unsur hara yang
dapat terserap antara lain :
O2, H2O, mineral anorganik
dan zat organik terlarut.
UDARA TANAH
37. Penyerapan unsur hara oleh tanaman dari dalam tanah
adalah dalam bentuk larutan ion yang berada dalam larutan
tanah. Pertukaran kation terjadi dengan ion basa yang
masuk ke sel tanaman dan ion hidrogen ke luar sel tanaman.
Terdapat lima mekanisme pengambilan unsur hara oleh
tanaman yaitu :
• Pertukaran kontak
• Pertukaran ion tanah dengan ion hidrogen di dalam musigel sel tanaman
• Difusi ion sebagai respon terhadap landaian kimiawi
• Aliran masa ion kedalam akar sebagai respon landaian kelembaban
• Pemanjangan akar ke sumber ion.
38. Mekanisme penyerapan hara oleh akar
mengikuti aliran air keakar
secara pasif. terjadi karena
adanya transpirasi daun. Jumlah
hara yang mencapai akar melalui
proses ini dipengaruhi oleh :
1. Konsentrasi hara yang
bersanggungan dalam larutan
tanah
2. Laju gerak air ke permukaan
akar, atau kaju transpirasi
Jika penyerapan hara lebih
besar daripada pengisian hara
kembali (resupply) dalam
jangka waktu penjang maka
akan terbentuk depletion zone
disekitar akar.
A. Aliran Massa (Mass
Flow)
39. Mekanisme penyerapan hara oleh akar
gerak unsur hara disebabkan karena adanya perbedaan
gradien konsentrasi (secara difusi).
Beberapa hipotesis penyerapan hara :
Hipotesis difusi ,Kelemahan dari Hipotesis ini adalah
konsentrasi hara di dalam sel lebih tinggi dari tanah.
Hipotesis transpirasi, Kelemahan dari Hipotesis ini adalah
waktu transpirasi, tumbuhan tetap menyerap hara.
B. Difusi Ion
40. Mekanisme penyerapan hara oleh akar
Hipotesis akumulasi ion berdasarkan kesetimbangan,
Kelemahan dari Hipotesis ini adalah keseimbangan yang
seseungguhnya tak pernah terjadi dalam sel.
Hipotesis pertukaran ion, Kelemahan Hipotesis ini adalah
masalah yang harus dipecahkan cukup banyak (gradien
konsentrasi dan elektrisitas)
Hipotesis elektroforesis,Hipotesis ini menjelaskan bahwa
membran mempunyai pori yang dibatasi oleh molekul yang
bermuatan. Kelemahan dari Hipotesis ini adalah ukuran
dari pori pada membran yang hanya ± 10 Angstrom.
B. Difusi Ion
41. Berdampak negatif pada tanaman
•menghambat metabolisme
•Meracuni tumbuhan
Al, Cd, Ag dan Pb
42. Pembagian Unsur Hara
mengusulkan bahwa batas perbedaan unsur hara makro dan mikro
adalah 0,02 % dan bila kurang disebut unsur hara mikro.
Davidescu (1988)
MAKRO MIKRO
N, P, S (anion)
K, Ca, Mg (kation)
Zn, Cu, Mn, Mo, B, Fe, dan Cl
Co, Se, Si, Na pada tanaman
tertentu
43.
44. A. Unsur Essensial
a. Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu
siklus hidup tanaman secara normal.
b. Unsur tersebut memegang peran yang penting dalam
proses biokhemis tertentu dalam tubuh tanaman dan
peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi secara
keseluruhan oleh unsur lain.
c. Peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia
tanaman adalah secara langsung dan bukan secara tidak
langsung.
45. merupakan beberapa contoh unsur hara mikro
yang esensial bagi tanaman karena walaupun
diperlukan dalam jumlah relatif sedikit tetapi sangat
besar peranannya dalam metabolisme di dalam
tanaman (Cottenie, 1983, Harmsen, 1977).
Cu, Zn, Fe, dan Mn
46. Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam
tanaman sangat ditentukan oleh pH.
sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada
pH rendah
Faktor Pendukung
Unsur pH
N pH 5.5 - 8.5
P pH 5.5 - 7.5
K pH 5.5 - 10
47. B. Unsur Fungsional
Hara fungsional adalah hara yang apabila ada dalam tanah atau
medium dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman.
Misalnya. Unsur Natrium (Na) dapat menggantikan peran dari unsur
Kalium (K).
Unsur lain yang merupakan unsur hara fungsional adalah Kobalt (Co)
yang berperan dalam memperkuat ketahanan tanaman terhadap
lingkungan yang tidak menguntungkan tanaman itu sendiri.
48. B. Unsur Potensial
Hara potensial adalah unsur hara yang sering
ditemukan dalam tubuh tanaman, akan tetapi
belum jelas fungsi dari unsur hara ini.
49. a)Sebagai pembentuk protoplasma dan dinding sel
b)Mempengaruhi tekanan osmotic sel tanaman
c)Mempengaruhi kemasaman cairan sel dan bekerja sebagai
buffer
d)Mempengaruhi permeabilitas membrane sitoplasma.
Fungsi Unsur Hara
50. Nitrogen
Penyusun Purin, Alkohid,
Enzym, Zat Pengatur
Tumbuh, Klorofil, Membran
sel
Merangsang pertumbuhan
tanaman secara keseluruhan
Merupakan bagian dari sel (
organ ) tanaman itu sendiri
Berfungsi untuk sintesa asam
amino dan protein dalam
tanaman
Merangsang pertumbuhan
vegetatif ( warna hijau )
seperti daun
Tanaman yang kekurangan
unsur N gejalanya :
pertumbuhan
lambat/kerdil, daun hijau
kekuningan, daun sempit,
pendek dan tegak, daun-
daun tua cepat menguning
dan mati.
Klorosis di daun tua dan
semakin parah akan terjadi
juga pada daun muda
Fungsi kekurangan
51. Phospor
Penyusun nukleoprotein dan
phospholipid
Energi transfer
Berfungsi untuk
pengangkutan energi hasil
metabolisme dalam tanaman
Merangsang pembungaan
dan pembuahan
Merangsang pertumbuhan
akar
Merangsang pembentukan
biji
Merangsang pembelahan sel
Tanaman yang kekurangan
unsur P gejalanya:
pembentukan buah/dan biji
berkurang, kerdil, aun
berwarna keunguan atau
kemerahan ( kurang sehat )
Fungsi kekurangan
52. Potasium (Unsur yang sangat
mobil)
Penyusun nukleoprotein dan
phospholipid
Energi transfer
Berfungsi untuk
pengangkutan energi hasil
metabolisme dalam tanaman
Merangsang pembungaan
dan pembuahan
Merangsang pertumbuhan
akar
Merangsang pembentukan
biji
Merangsang pembelahan sel
Tanaman yang kekurangan
unsur P gejalanya:
pembentukan buah/dan biji
berkurang, kerdil, aun
berwarna keunguan atau
kemerahan ( kurang sehat )
Fungsi kekurangan
53. Potasium (Unsur yang sangat
mobil)
Untuk enzym activity
Membuka dan menutup
stomata
Menghambat translokasi
karbohidrat dan metabolisme
nitrogen
Fungsi kekurangan
54. Sulfur (lebih kurang mobil dibandingkan dengan
Nitrogen, Phosporr dan Potasium)
Penyusun Cystine dan asam
amino yang lain, biotin,
Thiamin dan Coenzym A
Menyebabkan klorosis
Gagalnya sintesis protein
Akumulasi asam amino
Fungsi kekurangan
55. Calcium
Penyusun dinding sel sebagai
calcium pectat / kelenturan
dinding sel
Nitrogen metabolisme
Berfungsi dalam proses
fotosintesa, pengangkutan
hasil asimilasi, enzim dan
mineral termasuk air.
Meningkatkan daya
tahan/kekebalan tanaman
terhadap penyakit
Tanaman yang kekurangan
unsur K gejalanya : batang
dan daun menjadi
lemas/rebah, daun berwarna
hijau gelap kebiruan tidak
hijau segar dan sehat, ujung
daun menguning dan kering,
timbul bercak coklat pada
pucuk daun.
Fungsi kekurangan
57. Unsur Besi
Syntesa protein chloroplast
Enzym respirasi seperti
perikosida, katalase,
perredoksin, oksidase
cytochrome.
Klorosis biasanya pada
daerah alkali
Fungsi kekurangan
58. Mangan
Syntesa klorofil
Activasi enzym
Ketersediaan zat besi
Kekurangan
Perubahan bentuk daun
(frencling)/ khlorosis atau
mati sebagian
Perubahan bentuk daun
(frencling)/ khlorosis atau
mati sebagian
Terjadi keracunan
Fungsi kekurangan
Kelebihan
59. Pada kondisi tertentu unsur hara mempunyai pengaruh
meracuni, antagonistik dan katalistik di dalam tubuh
tanaman. Keracunan terjadi apabila kadar larutan unsur
tersebut di dalam medium melebihi batas atas kadar
sufiucien (semua unsur hara esensiil ada dalam tanah dan
dalam bentuk larutan). Difisiensi terjadi bila kadar dalam
larutan rendah daripada batas bawah kadar suficien.
Pada pH rendah kelarutan hara makro rendah sedangkan
kelarutan hara mikro tinggi sehingga menimbulkan gejala
defisiensi dan keracunan pada tanaman. didalam tubuh
tnaman terdapat dua system buffer yaitu system fosfat dan
system karbonan. Permeabilitas membrane sitoplasma
dipengaruhi oleh kation dan anion dalam media yang
berhubungan dengan kedua buffer tersebut.
Dampak kelebihan unsur
hara
60. Antagonisme adalah kerja suatu ion atau garam dalam
meniadakan atau membalik pengaruh umum dari ion atau
garam lain. NaCl mampu menaikkan permeabilitas
sitoplasma terhadap macam-macam larutan pada kondisi
tertentu apabila dalam medium ditambahkan CaCl2,
pengaruh tadi hilang atau menurun. Disamping itu Ca dapat
menurunkan keracunan Cu.
Golongan unsur hara yang merupakan prostetek enzim
adalah Fe, Cu dan Zn sedangkan aktivator dan inhibitor
enzim adalah Mg, Mn dan Co.
Dampak kelebihan unsur
hara
Di daerah tropis basah seperti di Indonesia, adanya curah hujan yang tinggi dengan suhu yang tinggi menyebabkan susunan atau formasi vegetasi yang tumbuh paling banyak. Efektivitas hujan diukur dari kemanfaatan air hujan untuk pertumbuhan tanaman.
Di daerah tropis basah seperti di Indonesia, adanya curah hujan yang tinggi dengan suhu yang tinggi menyebabkan susunan atau formasi vegetasi yang tumbuh paling banyak. Efektivitas hujan diukur dari kemanfaatan air hujan untuk pertumbuhan tanaman.
Faktor-faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah: kelembaban tanah, air tanah, suhu tanah, bahan mineral tanah, komponen anorganik, bahan organik tanah, organisme tanah, dan reaksi tanah.
Sejumlah besar bakteri dan fungsi menyebabkan berkurangnya substansi
organik. Mereka melakukan proses mineralisasi menghasilkan berbagai macam
hara yang tersedia bagi tanaman. Beberapa fungsi berbentuk
mycorrhiza bekerjasama dengan akar tanaman tinggi untuk membantu tanaman
dalam penyerapan air dan mineral.
Secara umum semua unsur hara bersumber dari bebatuan induk tanah/mineral-mineral, kecuali unsur N yang berasal dari bahan organik. Mineral dalam bebatuan terlarut, unsur hara terbebas dan tersedia bagi tanaman. Suplai unsur hara dari bahan mineral untuk tanaman secara alami cukup bagi pertumbuhan tanaman secara normal, kecuali pada tanah masam seperti pada Oxisols. Tanah ini memiliki sifat kesuburan rendah terutama tingginya kelarutan unsur-unsur mikro yang dapat menekan pertumbuhan tanaman.
Pemupukan yang tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan aktivitas enzim. sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah. Hal ini disebabkan karena pada pH tersebut semua unsur hara esensial baik makro maupun mikro berbeda dalam keadaan yang siap untuk diserap oleh akar tanaman sehingga dapat menjamin pertumbuhan dan produksi tanaman.