Biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup di Bumi yang terdiri atas ekosistem darat, air tawar, dan laut. Berbagai faktor seperti suhu, kelembaban, sinar matahari, curah hujan, angin, dan faktor tanah mempengaruhi persebaran flora dan fauna di berbagai lingkungan hidup tersebut.
2. BIOSFER
A. Pengertian Biosfer
Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata bio yang
berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah
lapisan tempat tinggal makhluk hidup atau seluruh ruang hidup yang
ditempati organisme. Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar
karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi. Selain
manusia, mahkluk hidup yang mendiami bumi adalah binatang (fauna)
dan tumbuh-tumbuhan (flora). Pada dasarnya, biosfer terdiri atas tiga
lingkungan utama atau biosiklus (biocycle), yaitu biosiklus darat,
biosiklus air tawar (sungai, danau, atau kolam), dan biosiklus air asin
(lautan).
3. Faktor yang mempengaruhi persebaran
Flora dan Fauna
A. Suhu
Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi
matahari secara langsung maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke
bumi dipancarkan
secara merata, akan tetapi karena perbedaan lintang, derajat
keawanan, ketinggian dan albedommaka suhunya akan berbeda-beda
disetiap tempat. Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan dan
hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya, sehingga hanya
daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang
tidak dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen. Akibat
perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah
berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan
lainnya beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering atau
lingkungan panas dan kering.
4.
Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis,
diperlukan variasi suhu untuk proses
perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk
tumbuh daun-daun baru. Begitu pula tumbuhan
didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca
yang bervariasi untuk melangsungkan serangkaian
proses regenerasinya.
5.
Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok
vegetasi, yaitu :
1. Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang
hanya berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama pada
musim panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini
tidur karena berada dibawah lapisan es yang ketebalannya
bervariasi. Umumnya tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil
atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.
2. Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang
mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat
rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat
berkembang terus-menerus. Kemampuan inilah menyebabkan
kelompok vegetasiperennial dapat berumur lebih dari satu tahun.
6.
B. Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang
terkandung dalam udara. Zat hara penting akan diserap oleh akar
tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat berperan dalam
reaksi pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula
bagi manusia dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat
penting.
Berdasarkan tingkat adaptasi terhadap kelembaban
lingkungannya, dunia tumbuhan dibedakan menjadi empat yaitu
7.
1. Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang
berarti tumbuhan. Jadixerofit merupakan kelompok tumbuhan yang
dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering.
Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid ).
Contohnya kaktus.
2. Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi
hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada
lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah
cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun
daunnya lebar-lebar dengan ruang renik ( stomata ), mempunyai
lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah
datangnya sinar matahari. Contohnya teratai, enceng gondok, paku-pakuan,
selada air, kangkung dan sebagainya.
8.
3. Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan.
Jadi mesofitmerupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah
lembab tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok
ini banyak terdapat di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah
hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya
anggrek dan beberapa jenis jamur
4. Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu
beradaptasi pada lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah (
menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini
dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas
dan musim dingin. Pada umumnya tumbuhan tropofit berupa
tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang
banyak dan dikategorikan sebagai belukar atau pohon-pohon.
Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan
vegetasi khas daerah tropis.
9.
C. Sinar Matahari
Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar
matahari sebagai sumber energi untuk proses
fotosintesis. Energi ini khususnya dipergunakan untuk
mengubah karbondioksida (CO2 ) dan air menjadi
glukosa dengan membentuk oksigen ( O2 ) di atmosfer
sebagai hasil lainnya. Dengan demikian sinar matahari
yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber
energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka
melangsungkan kehidupannya.
10.
D. Curah hujan
Air merupakan kebutuhan penting bagi
keberlangsungan flora dan fauna. Bagi lingkungan
kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi
kebutuhan organisme terutama berasal dari hujan atau
bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah hujan tiap-tiap
wilayah permukaan bumi menghasilkan
karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan
perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini
disebabkan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen
yang menyediakan sumber makanan bagi hewan.
11.
E. Angin
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk
membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan
kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Angin juga sangat berperan dalam proses penyerbukan
dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi
tumbuhan baru.
12. Faktor Tanah
Faktor tanah yang berpengaruh karena tanah sebagai
media tumbuh dan berkembangnya tanaman, tingkat
kesuburan tanah berpengaruh terhadap persebaran
tumbuhan.
Faktor tanah disebut pula Faktor Edafik yang berasal
dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan.
Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik
berarti meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau
kemampuan meumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan
kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman abtara lain tekstur, struktur, dan keasaman
tanah.
13.
A. Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam
suatu massa tanah terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung.
Tekstur tanah sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas menampung air
dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel –partikel yang lebih besar dapat
mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus biasanya memiliki potidak
tersebar merata. Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak
menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.
B. Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan
membentuk agregat tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran.
Struktur tanah menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan tanah dalam
meloloskan air ( porositas ) dan besar pori-pori antara butir-butir tanah (
permeabilitas ). Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur
hara dan udara keseluruh bagian tanah.
14.
C. Keasaman tanah
Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh
proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antar
tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur
hara tanpa diubah dalam bentuk cairan. Jika
keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat,
maka air akan mempunyai kemampuan yang kecil
dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi
unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur
hara ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin
hidup dengan baik disana.
15. Faktor Topografi
Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan
lahan. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya
dengan perbedaan suhu yang akhirnya
menyebabkan pula perbedaan kelengasan udara.
Diantara daerah yang mempunyai ketinggian yang
berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya
berbeda pula karena vegetasi tumbuhan maupun
hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan.
Oleh sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan
dan hewan yang khas untuk daerah-daerah dengan
ketinggian tertentu.
16.
Faktor topografi yang lain adalah kemiringan
permukaan tanah. Permukaan tanah yang miring
menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin
terjal permukaan semakin besar kekuatan air
mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga
ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah
yang miring setiap unitnya mempunyai jumlah flora
dan fauna lebih sedikit dari pada tanah yang relatif
rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan air cepat
hilang karena bergerak kebawah secara cepat.
17. Persebaran Flora Dan Fauna
Lingkungan kehidupan laut ( biocycle laut )
Perkembangan kehidupan vegetasi pada perairan laut terutama
terdapat pada zona dekat pantai yang masih dapat ditembus sinar
matahari. Meskipun air laut bersifat transparan , sinar matahari hanya
dapat mencapai kedalaman beberapa puluh meter saja. Penyinaran ini
masih pula dipengaruhi oleh kejernihan air laut dan letak laut. Seperti
pada tumbuhan didaratan, vegetasi dilaut juga membutuhkan energi
dari matahari untuk menghasilkan makanan melalui proses
fotosintesis. Oleh sebab itu pada laut dalam tidak ditemukan vegetasi
yang hidup permanen karena lautnya dingin dan gelap. Jika ditemukan
tumbuhan-tumbuhan pada wilayah laut dalam tersebut disebabkan
oleh aktivitas arus laut yang mengangkutnya ke lokasi lain.
18.
Di dasar laut dangkal banyak terdapat fitoplanton
atau tumbuhan kecil yang melayang-layang. Flora
yang tumbuh didasar laut antara lain bermacam-macam
ganggang, rumput laut, dan lain-lain. Pada
zona litoral dan neritis tumbuh vegetasi khas pantai
misalnya hutan mangrove yang meliputi bakau,
perdu, liana, efipit, dan parasit.. Vegetasi air asin
sangat tampak pada zona litoral dan sebagian zona
nertitis karena vegetasinya besar-besar dan banyak
jumlahnya
19.
Lingkungan kehidupan air tawar ( biocycle air tawar )
Lingkungan kehidupan air tawar meliputi danau, sungai,
kolam, payau, rawa dan bentuk-bentuk perairan darat
lainnya. Vegetasi yang banyak berkembang di lingkungan
seperti ini diantaranya tenceeratai, paku air, enceng gondok,
talas air, pandan, selada, kangkung dan berbagai vegetasi
perairan tawar lainnya. Pada perairan darat juga berkembang
vegetasi tingkat rendah misalnya ganggang dan lumut.
20.
Lingkungan kehidupan darat ( biocycle darat )
Lingkungan kehidupan darat meliputi daerah yang sangat luas dan
sangat bervariasi jenisnya. Biocycle darat terbentang di daerah sekitar
khatulistiwa sampai ke daerah kutub utara dan kutub selatan.
Lingkungan vegetasi ini berbatasan langsung dengan ;lingkungan
kehidupan perairan darat dan lingkungan kehidupan perairan laut.
Sehubungan dengan variasi yang sangat beragam ini maka lingungan
vegetasi daratan dibedakan menjadi beberapa bagian yang
disebut biochore atau sub lingkungan ( bioma ). Pembagian ini
didasarkan pada corak vegetasi utama akibat iklim yang khas pada
wilayah-wilayah tersebut.
21. Hutan
1. Hutan Hujan Tropis
Tersebar di wilayah sekitar ekuator antara lintang
10ºLU – 10°LS, curah hujan antara 200 – 400 cm per
tahun, dengan ciri vegetasinya berupa hutan
belantara dengan tumbuhan heterogen, tingkat
kerapatan tinggi, dengan wilayah persebaran di
Indonesia, dataran rendah Amazon (Brazil), Amerika
Tengah, wilayah Afrika sekitar katulistiwa, dan
Pulau Madagaskar.
22.
2. Hutan Musim
Terdapat di daerah-daerah yang memiliki
pergantian musim kemarau dan penghujan sangat
jelas, musim kemarau lebih panjang dengan curah
hujan antara 100 – 200 cm per tahun. Pada musim
kemarau vegetasinya menggugurkan daun
(meranggas), tersebar di India, Asia Tenggara,
Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
23.
3. Hutan Konifer (Hutan berdaun jarum)
Terdapat di daerah lintang tinggi mendekati
kawasan lingkaran kutub, seperti Kanada bagian
utara, Eropa Utara, Asia Utara sekitar Siberia, dan
pegunungan tinggi di kawasan tropis.
24. Sabana
Padang rumput yang diselingi semak belukar,
banyak dijumpai di Afrika, India, Australia, Amerika
Selatan, dan sekitar Bali dan Nusa Tenggara Barat.
25. Stepa
Stepa (Prairi)
Padang rumput yang luas tanpa diselingi semak
belukar, terdapat di daerah peralihan antara iklim
basah dan iklim kering, tersebar di Rusia antara
Eropa Barat sampai Asia Timur, Argentina, dan
Amerika Selatan.
26. Tundra
Padang rumput yang terletak di wilayah-wilayah
lintang tinggi yang berbatasan dengan kutub dan
mampu bertahan terhadap suhu udara dingin.
27. Gurun
Gurun (padang pasir)
Kawasan iklim kering yang ditandai rata-rata jumlah
curah hujan tahunan lebih kecil, terletak di sekitar
lintang 30° – 35°, terdapat di Asia, Afrika, Amerika,
dan Australia.
28. Persebaran fauna di dunia
Paleartik, meliputi wilayah-wilayah di Benua Eropa,
Uni Soviet, Jepang, Laut Mediteran, dan Afrika
bagian paling utara. Contoh fauna: panda, unta,
rusa, dan beruang kutub.
29.
Ethiopian(Afrotropical), meliputi seluruh Benua Afrika
(kecuali bagian utara) dan Pulau Madagaskar.
Contoh fauna: gajah Afrika, badak bercula dua, kuda
nil, gorilla, zebra, jerapah, singa, dan reptil.
30.
Oriental, meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia
Tenggara. Contoh fauna: orang utan, banteng,
harimau, gajah, dan reptile.
31.
Australian, meliputi wilayah-wilayah Benua
Australia, Selandia Baru, dan Pulau Papua. Contoh
fauna: hewan berkantung seperti kanguru, kuskus,
wallaby, burung cendrawasih, kasuari, kakatua, dan
kiwi.
32.
Neartik, meliputi wilayah Amerika Utara (AS dan
Kanada), Greenland, sampai bagian tengah
Meksiko.Contoh fauna: bison, caribouw, salamander,
ayam kalkun, dan kura-kura.
33.
Neotropik, meliputi Meksiko bagian bagian selatan,
Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Contoh
fauna: ikan piranha, belut listrik, Ilama, ular
anaconda, dan kera.
34. Pesebaran flora di indonesia
Flora Sumatera – Kalimantan
Keadaan flora pada wilayah ini di dominasi hutan
hujan tropis, yaitu hutan yang tumbuh di daerah
yang mempunyai curah hujan, suhu, dan
kelembaban udara yang tinggi, dan banyak
mendapat sinar matahari, pohonnya tumbuh rapat
dan lebat, spesiesnya banyak dan beranekaragam,
selalu hijau, pohonnya besar dan tinggi. Di daerah
pantai Sumatera dan Kalimantan terdapat hutan
bakau yang berfungsi menjaga ekosistem pantai, dan
mencegah terjadinya erosi pantai.
35.
Flora Jawa – Bali
Keadaan flora Jawa – Bali dikelompokkan menjadi:
hutan hujan tropik (di Taman Nasional Cibodas dan
Gunung Halimun), hutan muson tropik (hutan jati),
sabana tropik(di Jawa Timur dan Bali) , dan hutan
bakau (di pantura Jawa).
36.
Flora kepulauan Wallacea
Wilayahnya meliputi Indonesia bagian tengah yaitu
pulau Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, dan
kepulauan Maluku. Iklimnya lebih kering sehingga
di dominasi vegetasi sabana, hutan pegunungan di
Sulawesi, hutan campuran di wilayah Maluku
dengan jenis rempah-rempah (seperti Pala, Cengkeh,
Kayu Manis).
37.
Flora Papua
Flora di wilayah ini di dominasi hutan hujan tropis
dengan flora khas yaitu Eucaliptus, sedangkan di
daerah pantai banyak dijumpai Mangrove.