Dokumen ini diterjemahkan dan disarikan dari Peer Review Guides, yang diterbitkan INTOSAI Capacity Building Committee, Insya Allah akan lanjut bagian berikutnya.
2. Alasan Peer Review
Meningkatkan prosedur dan hasil kerja BPK
Membuktikan bahwa tata kelola organisasi
BPK dikelola dengan standar yang tinggi
Secara sukarela dilakukan peer
review, sebagai tanggapan atas kritik yang
diarahkan kepada organisasi BPK
Undangan dari BPK lain untuk berpatisipasi
Sebagai pemenuhan terhadap standar BPK
yang menyatakan perlunya peer review
3. Definisi Peer Review
Merupakan reviu yang dilakukan
terhadap lembaga pemeriksa (BPK) oleh
satu atau beberapa BPK lain.
BPK dari kedua belah pihak yang terlibat
memiliki kebebasan untuk menentukan
lingkup dan pelaksanaan peer review
dan pemanfaatan temuan reviu yang
diperoleh
4. Lingkup Peer Review
Peer review dapat dilaksanakan pada fungsi audit
maupun organisasi BPK, atau keduanya
Peer review pada fungsi audit dapat dibatasi
pada jenis pemeriksaan tertentu, apakah audit
keuangan, audit kepatuhan, audit kinerja, atau
lainnya.
Peer review pada fungsi organisasi juga dapat
dibatasi pada aspek manajemen
keuangan, perencanaan strategis, pengendalian
internal, sistem informasi, manajemen
SDM, pelatihan, dan sebagainya.
Kombinasi atas fungsi-fungsi audit dan
manajemen juga dimungkinkan
5. Rekomendasi Peer Review
Dalam memberikan rekomendasi, BPK
pereview harus memperhatikan keadaan
BPK yang direviu secara nasional
Rekomendasi harus mudah diterapkan
dan fleksibel (mudah disesuaikan)
6. Manfaat Utama Peer Review
Manfaatutama peer review adalah
untuk membantu BPK memastikan bahwa
BPK mematuhi standar profesi dan
peraturan yang berlaku , serta telah
mengatur tata kelola pekerjaan auditnya.
7. Manfaat Lain Peer Review
1. Membantu mengidentifikasi area dan fungsi
untuk meningkatkan kapasitas BPK
2. Membantu menyusun keputusan untuk
meningkatkan operasi/kegiatan dan kinerja agar
selaras dengan praktik internasional yang baik
3. Menyediakan opini yang independen atas
desain dan operasi dari kerangka kerja
manajemen BPK
4. Untuk menyediakan kepastian atas kesesuaian
praktik, laporan, dan kepatuhan pegawai BPK
8. Tujuan Peer Review
Untukmenjaga kesesuaian tujuan dan
maksud BPK, yaitu memastikan
akuntabilitas sektor publik dengan
menyediakan laporan audit dan hasil
kegiatan lainnya, yang relevan dan
berkualitas tinggi, dalam rangka
membantu memastikan pelayanan publik
yang lebih baik dan lebih efisien dari segi
biaya.
9. Tingkat dan Prosedur Peer
Review
Terdapat perbedaan tingkatan dan prosedur
peer review dilihat dari tahap perkembangan
BPK,
1. Peer review untuk menilai tingkat
kematangan kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu yang telah
dikembangkan
2. Peer review untuk menilai posisi BPK saat ini,
misalnya melalui analisis kesenjangan (gap
analysis), yang hasilnya merupakan langkah
pertama pengembangan rencana stategis
dan praktik audit.
10. Tujuan Peer Review
Tujuan dari dilaksanakannya peer review harus
didokumentasikan dengan jelas, dan secara
formal disetujui antara BPK yang terlibat, sebelum
keputusan melaksanakan peer review disepakati.
Tujuan yang disepakati menjadi kunci utama
lingkup (tingkat) dan prosedur peer review yang
akan dilakukan.
Selama proses dan pada akhir peer review, harus
dilakukan pengecekan kembali apakah tujuan
awal telah tercapai, dan apakah terdapat
perluasan tujuan selama peer review
dilaksanakan.
11. Kesepakatan Lingkup
Ketika lingkup peer review telah disepakati dan
sebelum dilanjutkan dengan persetujuan yang
lebih formal, BPK Pereview harus memastikan
bahwa mereka diberikan akses yang layak
terhadap dokumen, arsip, staf, para pemangku
kepentingan, dan bagian/unit kerja terkait pada
BPK yang direview.
Kedua belah pihak harus yakin bahwa akses yang
diberikan memadai untuk mencapai tujuan peer
review.
Perlu ditetapkan jadwal , periode, atau tanggal
dicapainya tujuan peer review.
12. Dampak dan Keuntungan
yang Diperoleh dari Peer
Review (1)
Keyakinan yang memadai atas kinerja BPK
Penguatan pendekatan audit yang berbeda
Meningkatkan prosedur spesifik audit
Mengidentifikasi praktik yang baik antara kedua
pihak BPK
Meningkatkan dan memastikan kualitas kerja
Menerapkan perangkat audit yang efektif
Meningkatkan dan memastikan kualitas
manajemen dan organisasi
Mengidentifikasi kelemahan dan pelatihan yang
dibutuhkan
13. Dampak dan Keuntungan
yang Diperoleh dari Peer
Review (2)
Memastikan pedoman, kebijakan, dan
prosedur internal BPK sesuai dengan ISSAI dan
praktik internasional yang terbaik.
Menjaga sumber daya dalam operasional
BPK
Meningkatkan efektivitas audit
Meningkatkan jumlah laporan audit yang
dihasilkan
Meningkatkan kredibilitas BPK di mata para
pemangku kepentingan
14. Pemilihan Partner Peer Review
(1)
BPK yang akan direview berhubungan dan
menyampaikan maksud akan dilaksanakannya peer
review. Hubungan awal selayaknya dilakukan secara
informal untuk menjaga kredibilitas BPK
BPK yang akan direview menyampaikan informasi
dasar berupa dasar hukum, standar audit, dsb
sebagai landasan bagi BPK negara lain untuk
mengambil keputusan apakah akan melakukan
peer review atau tidak.
Bahkan sebelum menghubungi partner, BPK yang
akan direview harus mempertimbangkan apakah
BPK yang akan mereview memiliki kemampuan
memadai untuk mencapai tujuan peer review.
15. Pemilihan Partner Peer Review
(2)
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain :
1. Memiliki sumber daya kualitatif dan kuantitatif untuk
melaksanakan peer review.
2. Memiliki fleksibilitas untuk memahami dan
berkontribusi terhadap BPK lain dengan struktur
organisasi yang tidak mirip.
3. Memiliki fleksibilitas untuk memahami aspek
legal, politik, ekonomi, penganggaran, dan
lingkungan sosial BPK yang direview.
4. Dikenal memiliki keahlian dan pengalaman di
lapangan atas pekerjaan peer review.
5. Memiliki pengalaman di lapangan atas reviu
pengendalian mutu.
16. Pemilihan Partner Peer Review
(3)
Harus dipertimbangkan pula bahwa review
secara timbal balik (saling mereview) akan
berpengaruh terhadap objektivitas dan
independensi tim peer review.
Jika peer review dilakukan lebih dari 1 BPK, maka
pemimpin tim harus dipilih, baik oleh BPK yang
direviu maupun oleh internal tim peer review.
Tim peer review dengan latar belakang yang
berbeda-beda menjadi keuntungan tersendiri.
Pengalaman dan perspektif yang berbeda dapat
digunakan dalam pelaksanaan review.
17. Pemilihan Partner Peer Review
(4)
Susunan tim peer review yang baik dan beragam
dapat memperluas perspektif dan menghasilkan
rekomendasi yang relevan.
Namun terdapat risiko dimana model dan teori
tradisional tidak mempertimbangkan kebutuhan dan
harapan. Pendekatan yang inovatif mungkin saja
menyebabkan keberatan bagi BPK yang direviu
untuk menerimanya. Untuk itu, BPK pereview harus
bertindak berdasarkan integritas dan menggunakan
pendekatan yang konstruktif dalam
mempertimbangkan kebutuhan dan harapan, serta
mengidentifikasi solusi yang lebih baik.
Simpulan yang dihasilkan harus didukung dengan
bukti yang cukup dan akurat.