SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 1
MODUL MATERI INTI. 6
AKREDITASI INSTITUSI DAN PROGRAM KESEHATAN
I. DESKRIPSI SINGKAT
Seorang Administrator Kesehatan (Adminkes), tugas pokoknya
adalah melaksanakan analisis kebijakan di bidang administrasi
pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan
program-program pembangunan kesehatan di lingkungan Depkes
dan instansi lain di luar Depkes.
Dengan mempelajari modul ini, seorang pejabat Adminkes
diharapkan memahami pengertian akreditasi, proses dan penilaian
akreditasi, serta kegiatan apa saja yang dapat dilakukan oleh
seorang pejabat Adminkes dan mendapat angka kredit untuk
DUPAK.
Akreditasi yang dibahas dalam modul ini, antara lain:
a. Akreditasi rumah sakit.
b. Akreditasi institusi diklat kesehatan.
c. Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan.
d. Akreditasi pelatihan bidang kesehatan.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum:
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanakan
penilaian dan penyajian hasil akreditasi institusi dan program-
program kesehatan.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus:
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian akreditasi.
2. Menjelaskan jenis-jenis akreditasi.
3. Menjelaskan standar penilaian akreditasi.
4. Mempraktikkan proses akreditasi institusi.
5. Melakukan penilaian akreditasi.
6. Melakukan pelaporan hasil penilaian.
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 2
III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
Pokok bahasan materi ini meliputi:
Pokok bahasan 1. Pengertian akreditasi.
Pokok bahasan 2. Jenis-jenis akreditasi.
Pokok bahasan 3. Standar penilaian akreditasi.
Sub pokok bahasan:
a. Akreditasi rumah sakit.
b. Akreditasi institusi diklat kesehatan.
c. Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan.
d. Akreditasi pelatihan bidang kesehatan.
Pokok bahasan 4. Proses akreditasi institusi.
Pokok bahasan 5. Penilaian akreditasi.
Sub pokok bahasan:
a. Akreditasi rumah sakit.
b. Akreditasi institusi diklat kesehatan.
c. Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan.
d. Akreditasi pelatihan bidang kesehatan.
Pokok bahasan 6. Pelaporan hasil penilaian.
Sub pokok bahasan:
a. Akreditasi rumah sakit.
b. Akreditasi institusi diklat kesehatan.
c. Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan.
d. Akreditasi pelatihan bidang kesehatan.
IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Berikut merupakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
1. Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
pembelajaran modul akreditasi.
2. Fasilitator menjajagi pengetahuan peserta mengenai pengertian
dan jenis akreditasi apa saja yang mereka ketahui dengan cara
menanyakan pada beberapa peserta.
3. Fasilitator menjelaskan mengenai pengertian akreditasi dan jenis
akreditasi yang akan dibahas dalam sesi ini.
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 3
4. Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok dan masing-
masing kelompok diberi tugas baca modul (kelompok 1 tentang
akreditasi rumah sakit, kelompok 2 tentang akreditasi institusi
diklat kesehatan, kelompok 3 tentang akreditasi institusi
pendidikan tenaga kesehatan, dan kelompok 4 tentang akreditasi
pelatihan bidang kesehatan). Masing-masing kelompok
menyajikan hasil tugas bacanya secara bergantian. Masing-
masing peserta diberi kesempatan bertanya pada penyaji dan
penyaji diminta untuk menjawabnya.
5. Fasilitator mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas pada saat
presentasi dan diskusi.
6. Fasilitator menjelaskan mengenai standar dan proses akreditasi
serta menjelaskan prinsip dan perbedaan keempat jenis
akreditasi.
7. Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok dan masing-
masing kelompok diberi tugas membuat instrumen untuk
observasi lapangan (kelompok 1 tentang akreditasi rumah sakit,
kelompok 2 tentang akreditasi institusi diklat kesehatan,
kelompok 3 tentang akreditasi institusi pendidikan tenaga
kesehatan, dan kelompok 4 tentang akreditasi pelatihan bidang
kesehatan).
8. Fasilitator mendampingi peserta ke lapangan untuk
mengobservasi dan mengumpulkan data tentang kegiatan yang
dilakukan.
9. Dari hasil observasi lapangan, peserta (masing-masing
kelompok) diminta membuat laporannya dan menyajikan di
kelas.
10. Pada seminar hasil observasi lapangan, peserta diberi
kesempatan untuk bertanya dan mengklarifikasi hal-hal yang
belum jelas.
11. Fasilitator mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas, serta
merangkum inti materi modul ini.
V. URAIAN MATERI
Pokok Bahasan 1.
PENGERTIAN AKREDITASI
a. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pengakuan formal oleh
lembaga akreditasi, yang menyatakan bahwa suatu
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 4
lembaga/kegiatan telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan sertifikasi. (www.bsn.or.id)
b. Akreditasi adalah merupakan pengakuan yang diberikan
pemerintah kepada institusi yang telah memenuhi standar.
(Modul 13 Diklat Jabatan Fungsional Adminkes, 2001)
c. Akreditasi adalah pengakuan terhadap lembaga pendidikan
yang diberikan oleh badan yang berwenang setelah lembaga itu
memenuhi syarat kebakuan atau kriteria tertentu. Atau
pengakuan oleh suatu jawatan tentang adanya wewenang
seseorang untuk melaksanakan atau menjalankan tugasnya.
(KBBI edisi ke 3 tahun 2003)
Pokok Bahasan 2.
JENIS-JENIS AKREDITASI INSTITUSI KESEHATAN
Akreditasi institusi yang dibahas dalam modul ini, antara lain:
a. Akreditasi rumah sakit.
b. Akreditasi institusi diklat kesehatan.
c. Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan.
d. Akreditasi pelatihan bidang kesehatan.
Pokok Bahasan 3.
STANDAR PENILAIAN AKREDITASI
a. Standar Akreditasi Rumah Sakit.
Standar pelayanan rumah sakit yang disusun tahun 1993 terdiri
dari 20 kegiatan pelayanan, antara lain:
1. Administrasi dan manajemen.
2. Pelayanan medis.
3. Pelayanan gawat darurat.
4. Kamar operasi.
5. Pelayanan intensif.
6. Pelayanan perinatal risiko tinggi.
7. Pelayanan keperawatan.
8. Pelayanan anastesi.
9. Pelayanan radiologi.
10. Pelayanan farmasi.
11. Pelayanan laboratorium.
12. Pelayanan rehabilitasi medis.
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 5
13. Pelayanan gizi.
14. Rekam medis.
15. Pengendalian infeksi di rumah sakit.
16. Pelayanan sterilisasi sentral.
17. Keselamatan kerja, kebakaran, dan kewaspadaan bencana.
18. Pemeliharaan sarana.
19. Pelayanan lain.
20. Perpustakaan.
Masing-masing kegiatan pelayanan tersebut terdiri dari 7
standar yaitu:
1. Falsafah dan tujuan.
2. Administrasi dan pengelolaan.
3. Staf dan pimpinan.
4. Fasilitas dan peralatan.
5. Kebijakan dan prosedur.
6. Pengembangan staf dan program pendidikan.
7. Evaluasi dan pengendalian mutu.
Mengingat sangat bervariasinya rumah sakit di Indonesia maka
penerapan standar pelayanan tersebut dilakukan secara
bertahap. Dengan demikian, pelaksanaan akreditasinya pun
dilakukan secara bertahap. Yaitu pada tahap awal yang dimulai
tahun 1996 sampai akhir tahun 1998, hanya 5 bidang pelayanan
yang diakreditasi. Untuk selanjutnya berkembang menjadi 12
bidang pelayanan dan berkembang lagi menjadi 18 bidang
pelayanan.
b. Standar Akreditasi Institusi Diklat Kesehatan.
Akreditasi institusi diklat kesehatan terdiri dari 3 komponan
yaitu meliputi:
1. Administrasi dan manajemen.
2. Pelayanan diklat.
3. Pelayanan penunjang diklat.
Masing-masing komponen institusi diklat kesehatan tersebut
terdiri dari 7 standar yang harus dipenuhi yaitu:
1. Falsafah dan tujuan.
2. Administrasi dan pengelolaan.
3. Staf dan pimpinan.
4. Fasilitas dan peralatan.
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 6
5. Kebijakan dan prosedur.
6. Pengembangan staf dan program pendidikan.
7. Evaluasi dan pengendalian mutu.
c. Standar Akreditasi Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan dalam
petunjuk pelaksanaannya adalah upaya pemerintah bersama
masyarakat yang dilakukan secara sistematis,
berkesinambungan, terencana dan terarah guna menetapkan
strata yang menggambarkan mutu penyelenggaraan institusi
pendidikan, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu dasar
upaya pembinaan dan pengawasan pendidikan dalam rangka
meningkatkan mutu penyelenggaraan institusi pendidikan
tenaga kesehatan.
Untuk mewujudkan tujuan akreditasi institusi pendidikan
tenaga kesehatan, beberapa aspek penting/standar yang
dibutuhkan dalam layanan pendataan terhadap institusi
pendidikan kesehatan yang diakreditasi adalah sebagai berikut:
1. Ketersediaan, kecukupan dan kesesuaian jumlah komponen
pendidikan di institusi diknakes yang diakreditasi dengan
baku mutu institusi diknakes.
2. Ketepatan, ketaatan azas, keteraturan dan kesiapan
perangkat proses dan intervensinya dalam kegiatan pelajaran
teori dan praktik untuk pencapaian kompetensi peserta didik
seperti dikehendaki oleh kurikulum.
3. Kerapihan, kecermatan, kecukupan kecepatan dan
kehandalan administrasi ketatausahaan institusi berdasarkan
baku kinerja tata laksana manajemen institusi yang
ditetapkan.
4. Keikutsertaan, kepedulian, dan keanekaragaman aktivitas
lintas sektor dan program serta masyarakat disekitar yang
mendukung keberadaan institusi diknakes tersebut.
d. Standar Akreditasi Pelatihan Bidang Kesehatan.
Akreditasi pelatihan adalah penilaian rencana suatu kegiatan
pelatihan, standar yang harus dipenuhi adalah 4 komponen
yaitu:
1. Komponen kurikulum, yang terdiri dari:
 Tujuan pelatihan
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 7
 Materi pelatihan/struktur program
 Metode pelatihan
 Alat bantu pelatihan
 Rencana evaluasi pelatihan
 Jadwal pelatihan
2. Komponen pelatih, yang terdiri dari:
 Materi yang diajarkan.
 Dasar pendidikan dan pendidikan tambahan.
 Pendidikan/pelatihan tambahan yang terkait dengan
materi.
 Pelatihan tentang diklat, seperti: TOT, AKTA, atau
pengalaman melatih/mengajar.
 Pengalaman bekerja atau tugas yang berkaitan dengan
materi yang diajarkan.
3. Komponen peserta, yang terdiri dari:
 Kriteria peserta.
 Jumlah peserta dalam 1 kelas.
4. Komponen penyelenggara, yang terdiri dari:
 Institusi penyelenggara pelatihan.
 Adanya tenaga pengelola diklat/anggota panitia yang
telah mengikuti TOC.
 Ada tenaga yang menjadi MOT (lampirkan SK
Penyelenggaraan/Surat Tugas sebagai MOT).
Pokok Bahasan 4.
PROSES AKREDITASI INSITUSI
a. Prosedur Akreditasi Rumah Sakit
Proses akreditasi memuat 2 hal kegiatan pokok, yaitu bimbingan
pra-akreditasi dan survei akreditasi.
Bimbingan pra-akreditasi adalah kegiatan sebelum dilakukan
akreditasi yaitu mempersiapkan dokumen mutu dari pelayanan
yang dilakukan dan merupakan bagian pelayanan yang akan
diakreditasi, dan kemudian melakukan self evaluation atau
melakukan penilaian sendiri.
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 8
Survei akreditasi adalah kegiatan pengumpulan data dalam
rangka penilaian dokumen mutu kegiatan pelayanan yang
dilakukan oleh tim akreditasi.
Tatalaksana akreditasi Rumah Sakit
Akreditasi dilaksanakan secara sukarela. Untuk memudahkan
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dalam menyusun jadwal
survei maka masing-masing Rumah Sakit diwajibkan menyusun
Plan of Action akreditasi dan mengirimkannya ke KARS.
Berdasarkan POA tersebut maka KARS melakukan penjadwalan
survei akreditasi.
Akreditasi Rumah Sakit pada dasarnya mengguanakan metoda
yang paling berkaitan dan dilaksanakan secara periodik dan
berkesinambungan, yaitu:
1) Pra survei akreditasi
Pra survei adalah merupakan fase persiapan. Pada fase ini
Rumah Sakit melakukan penilaian diri sendiri (self-
assessment) dengan menggunakan instrumen self assessment.
Pada fase pra survei ini apabila Rumah Sakit mendapatkan
kesulitan maka Rumah Sakit bisa meminta bimbingan ke
KARS. Faktor terpenting pada fase ini adalah adanya
komitmen mulai dari pimpinan puncak di Rumah Sakit,
pimpinan menengah, staf dan pemilik Rumah Sakit.
Keberhasilan Rumah Sakit untuk akreditasi sangat
tergantung dengan komitmen tersebut diatas. Selain itu,
faktor lain yang cukup penting yaitu adanya fasilitator di
Rumah Sakit tersebut yang tugas pokok dan fungsinya
adalah mempersiapkan akreditasi Rumah Sakit. Fasilitator
tersebut lebih dikenal dengan sebutan Tim atau Panitia
Akreditasi. Faktor penting lainnya yaitu adanya tenaga
profesi yang sangat bermanfaat dalam membantu menyusun
SOP dan program.
2) Survei akreditasi
Survei dilakukan oleh tim survei yang ditugaskan oleh KARS
dan Sarana Kesehatan lainnya. Survei dilakukan dengan cara
melakukan kunjungan ke Rumah Sakit selama 3 – 5 hari.
Dalam kunjungan selama 3 – 5 hari tersebut tim survei akan
melihat dokumen yang terkait dengan akreditasi (SOP,
Juknis, Juklak, dokumen rapat, dokumen evaluasi
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 9
kegiatan,dll), kemudian melakukan wawancara kepada
petugas terkait dan melakukan observasi kegiatan
pelayanan. Oleh karena misi survei ini adalah pembinaan,
maka pada waktu survei ini surveior juga memberikan
arahan untuk perbaikan.
Pada hari terakhir survei, tim survei mengadakan ”exit
conference” untuk menyampaikan hal-hal yang masih perlu
diperbaiki oleh Rumah Sakit.
3) Pasca survei akreditasi
Fase pasca survei adalah kegiatan setelah survei dilakukan.
Pasca survei ini sebetulnya juga merupakan fase pra-survei
khususnya adalah pada 3 (tiga) bulan sebelumnya status
akreditasi berakhir. Satu tahun setelah survei dilakukan,
Kanwil agar melakukan survei ulang. Kemudian, 6 bulan
setelah dilakukan survei ulang oleh Kanwil, Rumah Sakit
agar mengirimkan hasil self assessment pertama, kemudian 9
bulan lagi Rumah Sakit agar melakukan self-assessment
kembali. Pada waktu Kanwil melakukan kunjungan ulang
tersebut apabila terdapat penyimpangan, maka status
akreditasi Rumah Sakit dicabut.
b. Prosedur Akreditasi Institusi Diklat Kesehatan
Akreditasi institusi pelatihan/Bapelkes di Indonesia dilakukan
secara bertahap. Tahap awal adalah Bapelkes milik pemerintah,
sedangkan untuk institusi pelatihan lain akan dilakukan
penawaran setelah Bapelkes pemerintah diakreditasi.
Pada prinsipnya program akreditasi menggunakan 2 metode
yang saling berkaitan, yaitu:
1. Survei pra akreditasi.
Institusi pelatihan/Bapelkes menilai diri sendiri (self
assessment) setelah menerima kuesioner pra akreditasi.
2. Survei akreditasi.
Survei dilakukan oleh surveyor yang ditugaskan oleh Tim
Akreditasi tingkat Pusat. Survei dilakukan setelah kuesioner
pra akreditasi dievaluasi oleh Tim Akreditasi tingkat
Propinsi dan dinyatakan bahwa penerapan standarnya
sudah benar/sesuai standar.
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 10
Alur akreditasi institusi diklat kesehatan:
 Institusi pelatihan/Bapelkes yang telah siap diakreditasi
mendaftarkan diri kepada Tim Akreditasi tingkat
Propinsi dengan menggunakan formulir yang telah
disediakan.
 Formulir diisi kemudian dikirimkan bersama dokumen
mutu institusi pelatihan yang telah disusun sesuai
dengan standar.
 Tim Akreditasi menilai dokumen mutu dan prosedur
tersebut, apakah sesuai dengan standar yang berlaku.
Bila belum sesuai standar maka dikembalikan lagi ke
institusi pelatihan yang mengajukan dengan catatan
perbaikan yang harus dilakukan. Bila sudah sesuai
standar maka Tim Akreditasi memberikan jadwal survei
yang akan dilakukan.
c. Prosedur Akreditasi Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
Akreditasi dilaksanakan atas permintaan dan kesiapan institusi.
Tim Akreditasi berjumlah maksimum 4 orang yang ditunjuk
oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan dan dapat
berasal dari unsur:
1. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.
2. Dinas Kesehatan Propinsi.
3. Institusi Diknakes.
4. Organisasi Profesi yang terkait.
Kegiatan akreditasi yang dilaksanakan meliputi beberapa tahap:
1. Perencanaan.
Perencanaan kegiatan akreditasi institusi Diknakes
melibatkan berbagai personil yang sesuai baik dari Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi,
Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan dan Organisasi
Profesi.
2. Pengoraganisasian.
Tahap berikutnya dalam kegiatan akreditasi setelah
perencanaan adalah pengorganisasian. Untuk mencapai
akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan pada tahap
ini diperlukan koordinasi semua pihak sehingga terwujud
kesamaan pengertian dan arah pencapaiannya.
3. Pelaksanaan.
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 11
4. Pengawasan.
Untuk menjaga efektivitas dan keberhasilan pencapaian
tujuan akreditasi institusi Diknakes perlu dilakukan langkah
pengawasan. Pengawasan terhadap pelaksana tim akreditasi
institusi Diknakes dilaksanakan oleh pejabat yang
bertanggungjawab terhadap kegiatan akreditasi institusi
pendidikan tenaga kesehatan.
Kegiatan akreditasi institusi Diknakes dilaksanakan dengan
mengikuti prosedur berikut ini:
Keterangan:
 Institusi Diknakes mengajukan surat permohonan
pelaksanaan akreditasi ke Pusdiknakes dengan tembusan
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dilampirkan hasil internal
akreditasi (evaluasi diri), data SDM dan data
sarana/prasarana yang dimiliki serta data lain yang
dibutuhkan.
 Pusdiknakes melakukan telaah hasil internal evaluasi dan
data-data yang dikirimkan, kemudian menentukan tanggal
pelaksanaan akreditasi dengan berkoordinasi kepada Dinas
Kesehatan Propinsi.
 Kepala Pusdiknakes menunjuk tim pengumpul data untuk
melakukan verifikasi data yang sudah dikirimkan, serta
mengumpulkan data-data lainnya yang diperlukan
berdasarkan akreditasi yang digunakan.
Institusi
(surat, hasil
evaluasi diri, data
pendukung)
Tembusan:
Dinkes Propinsi
PUSDIKNAKES
(Telaah hasil
evaluasi diri, data
pendukung)
MASUKAN
TERTULIS
PELAKSANAAN/VERIFIKASI
Tim pengumpul data ditunjuk
oleh Ka. Pusdiknakes
PEMBAHASAN &
PENETAPAN STRATA
AKREDITASI
(Pusdiknakes)
PEMBUATAN SK +
PIAGAM
(Pusdiknakes)
HASIL
Asli: Institusi
Copy: Dinkes Prop.
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 12
 Tim pengumpul data menyerahkan hasil pengumpulan data
beserta dokumen pendukung lainnya kepada Tim Akreditasi
Pusdiknakes dan umpan balik kepada Pusdiknakes.
 Tim Akreditasi Pusdiknakes melakukan penghitungan dan
telaahan hasil pengumpulan data.
 Dilaksanakan rapat pleno diantara pejabat struktural di
lingkungan Pusdiknakes.
 Kepala Pusdiknakes menetapkan strata akreditasi dari hasil
rapat pleno, serta menerbitkan SK dan Piagam Strata
Akreditasi.
 Pusdiknakes mengirimkan Surat Keputusan, Piagam Strata
Akreditasi (asli) dan rekomendasi kepada institusi dengan
tembusan Dinas Kesehatan Propinsi.
d. Prosedur Akreditasi Pelatihan Bidang Kesehatan
Akreditasi pelatihan adalah pengakuan yang diberikan oleh
pemerintah atau Badan Akreditasi yang berwenang kepada
suatu pelatihan yang telah memenuhi standar yang telah
ditetapkan berdasarkan hasil penilaian terhadap komponen
yang diakreditasi.
Tahap pelaksanaan akreditasi meliputi:
1) Penyelenggara pelatihan mengajukan rencana pelatihan
untuk diakreditasi dengan mengisi formulir akreditasi
pelatihan. Formulir akreditasi pelatihan memuat data setiap
komponen akreditasi yang akan dinilai oleh tim:
a. Pengajuan rencana pelatihan tersebut disertai surat
usulan akreditasi, sebaiknya 1 bulan sebelum pelatihan,
agar cukup waktu bagi tim untuk melakukan penilaian
dan memberikan umpan balik, serta bagi penyelenggara
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan.
b. Usulan akreditasi diajukan kepada:
 Tim akreditasi pelatihan tingkat Propinsi, untuk
pelatihan yang diselenggarakan di tingkat Propinsi
dan Kabupaten/Kota.
 Tim akreditasi pelatihan tingkat Pusat, untuk
pelatihan yang diselenggarakan di tingkat Pusat atau
penyelenggaraannya bersifat nasional.
2) Tim akreditasi selanjutnya melakukan penilaian terhadap
data rencana pelatihan yang diajukan dan penilaian
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 13
diusahakan selesai dalam waktu 1 minggu setelah berkas
diterima oleh tim.
3) Setelah penilaian selesai, paling lambat 2 minggu setelah
berkas diterima oleh tim, hasilnya harus sudah diumpan
balikkan kepada penyelenggara disertai saran perbaikan
sesuai dengan hasil penilaian.
4) Hasil perbaikan dari penyelenggara dikirimkan kembali
kepada Tim Akreditasi, untuk dinilai ulang.
5) Tim akreditasi menetapkan Keputusan Akreditasi.
6) Tim akreditasi membuat Surat Keterangan Pelatihan
Terakreditasi yang ditandatangani Kapusdiklat/Kepala
Dinkes Propinsi atau pejabat yang ditunjuk atas nama
Kapusdiklat/Kepala Dinkes Propinsi.
Pokok Bahasan 5.
PENILAIAN AKREDITASI
a. Akreditasi Rumah Sakit
Untuk menilai atau mengevaluasi penampilan Rumah Sakit
digunakan buku Evaluasi Pelayanan sebagai instrumen.
Penilaian atau evaluasi Rumah Sakit dapat dilaksanakan secara
intern oleh Rumah Sakit yang bersangkutan maupun oleh suatu
badan yang khusus melaksanakan akreditasi Rumah Sakit. Pada
tahap awal, instrumen penilaian lebih banyak menilai struktur
dan proses dan hanya sedikit menilai output. Di masa
mendatang secara bertahap instrumen tersebut akan
disempurnakan yaitu selain menilai struktur dan proses juga
menilai output.
b. Akreditasi Institusi Diklat Kesehatan
Penilaian pada akreditasi institusi diklat kesehatan dilakukan
dengan menggunakan instrumen. Setiap komponen yang ada
pada institusi diklat dinilai berdasarkan standar yang telah
ditentukan, yang mana disetiap standar tersebut terdapat
parameter dan skor masing-masing, serta harus ada cara
pembuktiannya. Skor yang ditentukan antara 0-5, sedangkan
cara pembuktian dapat dilihat dari (D) = Dokumen, (O) =
Observasi, (W) = Wawancara. Kemudian hasil nilai dari masing-
masing komponen direkap berdasarkan parameter.
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 14
Ketentuannya yaitu skor standar adalah skor rata-rata parameter
masing-masing standar (jumlah skor parameter masing-masing
standar dibagi jumlah parameter), skor komponen adalah jumlah
skor standar dibagi jumlah standar, skor akreditasi institusi
adalah jumlah nilai komponen dibagi jumlah komponen.
c. Akreditasi Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
Akreditasi dilakukan terhadap institusi Diknakes
mempergunakan bidang dengan struktur sebagai berikut:
1) Struktur bidang akreditasi Poltekkes.
Bidang akreditasi jurusan/Prodi Poltekkes terdiri dari 8
(delapan) komponen, yaitu:
 Komponen Direktorat Poltekkes (bobot 4).
 Komponen sumber daya manusia (bobot 10).
 Komponen manajemen pembelajaran (bobot 8).
 Komponen sarana/prasarana (bobot 6).
 Komponen administrasi (bobot 3).
 Komponen kemahasiswaan (bobot 2).
 Komponen situasi umum (bobot 2).
 Komponen pengembangan institusi (bobot 5).
2) Struktur bidang akreditasi Non Poltekkes.
Bidang akreditasi Non Poltekkes terdiri dari 8 (delapan)
komponen, yaitu:
 Komponen keorganisasian (bobot 4).
 Komponen sumber daya manusia (bobot 10).
 Komponen manajemen pembelajaran (bobot 8).
 Komponen sarana/prasarana (bobot 6).
 Komponen administrasi (bobot 3).
 Komponen kemahasiswaan (bobot 2).
 Komponen situasi umum (bobot 2).
 Komponen pengembangan institusi (bobot 5).
Masing-masing komponen tersebut terbagi dalam beberapa sub
komponen, setiap sub komponen dinilai dari aspek kuantitas,
kualitas, efektivitas dan relevansi. Rentang nilai untuk masing-
masing aspek adalah nilai terendah 1 dan tertinggi 5. Nilai akhir
untuk seluruh komponen adalah 100 (maksimal).
Bagi institusi Diknakes yang baru menyelenggarakan
pendidikan sampai dengan semester V (lima) maka pertanyaan
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 15
yang berkaitan dengan lulusan ditiadakan dan tidak dihitung
sebagai pembagi.
Pembobotan masing-masing komponen ditentukan berdasarkan
besarnya kontribusi terhadap sistem penyelenggaraan Diknakes.
Jumlah keseluruhan bobot adalah 40 (empat puluh).
d. Akreditasi Pelatihan Bidang Kesehatan
Tim melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen
usulan akreditasi yang diterima oleh tim. Apabila kelengkapan
sudah memenuhi persyaratan, maka langsung dapat dilakukan
penilaian, jika belum lengkap maka tim memberitahu kepada
penyelenggara untuk melengkapi kekurangannya.
Tim melakukan penilaian terhadap komponen-komponen sesuai
dengan ketentuan akreditasi yang meliputi penilaian terhadap
masing-masing variabel dan komponen (peserta, pelatih,
kurikulum dan penyelenggara).
Tata cara penilaian pada akreditasi pelatihan bidang kesehatan
yaitu meliputi:
1) Pengkajian data komponen akreditasi.
Sebelum dilakukan penilaian akreditasi, dilakukan dulu
pengkajian terhadap masing-masing komponen akreditasi
apakah pengisian data sudah sesuai dengan ketentuan
kriteria pada komponen tersebut, setelah itu baru ditentukan
skala penilaian dari masing-masing variabel (15 variabel).
Setelah nilai variabel dijumlahkan, nilai dibagi dengan
jumlah variabel.
2) Penghitungan nilai.
a) Nilai variabel.
b) Nilai komponen
Jumlah nilai variabel komponen bersangkutan
Jumlah variabel
Nilai keputusan akreditasi:
 Nilai tiap komponen ≥ 4, dan tidak ada variabel yang
mendapat nilai < 3 berarti terakreditasi memuaskan.
 Nilai tiap komponen ≥ 3, dan tidak ada variabel yang
mendapat nilai < 3, berarti terakreditasi baik.
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 16
 Nilai tiap komponen ≥ 3, dan tidak ada variabel yang
mendapat nilai 1 untuk komponen kurikulum berarti
terakreditasi.
 Nilai tiap komponen < 3 berarti tidak terakreditasi.
Pokok Bahasan 6.
PELAPORAN HASIL PENILAIAN
a. Akreditasi Rumah Sakit
Ada 4 kemungkinan keputusan yang akan dikeluarkan, yaitu:
 Tidak diakreditasi
Suatu Rumah Sakit tidak dapat memperoleh status akreditasi
bila Rumah Sakit tersebut dianggap belum mampu
memenuhi standar yang ditetapkan. (Total skor kurang dari
65%).
 Akreditasi bersyarat
Status ini diberikan bila Rumah Sakit telah dapat memenuhi
persyaratan minimal, tetapi belum cukup untuk
mendapatkan akreditasi penuh karena ada beberapa
kriteria/standar yang diberi rekomendasi khusus. (Total skor
minimal 65% dan setiap bidang pelayanan tidak mempunyai nilai
kurang 60%).
 Akreditasi penuh
Status akreditasi penuh diberikan untuk jangka waktu tiga
tahun kepada Rumah Sakit yang telah dapat memenuhi
standar yang ditetapkan oleh KARS dan Sarana Kesehatan
lainnya. (Total skor minimal 75% dan masing-masing bidang
pelayanan tidak ada yang mendapat kurang dari 60%).
 Akreditasi istimewa
Untuk Rumah Sakit yang menunjukkan pemenuhan standar
secara istimewa selama tiga periode berturut-turut, akan
mendapatkan status akreditasi untuk masa lima tahun, jika
pada survei terakhir mencapai skor lulus.
b. Akreditasi Institusi Diklat Kesehatan
Ketetapan akreditasi institusi/bapelkes berdasarkan keadaan
dimana institusi pelatihan tepat/berhasil dalam melaksanakan
penerapan standar yang telah ditetapkan. Institusi
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 17
pelatihan/bapelkes yang telah melalui proses akreditasi akan
memperoleh ketetapan akreditasi.
Ada 3 kemungkinan ketetapan yang akan dikeluarkan:
1) Akreditasi penuh 3 (tiga) tahun: skor/nilai masing-masing
komponen ≥ 3 terhadap pencapaian standar. Serta tidak ada
skor/nilai dari parameter pada tiap-tiap komponen < 2
terhadap pencapaian standar.
2) Akreditasi bersyarat berlaku untuk 1 tahun: skor masing-
masing komponen ≥ 3 terhadap pencapaian standar, dan
tidak ada parameter pada tiap-tiap komponen yang
mempunyai skor/nilai < 1 terhadap pencapaian standar.
3) Tidak terakreditasi: skor masing-masing komponen < 3
terhadap pencapaian standar.
c. Akreditasi Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
Stratifikasi suatu institusi diknakes ditetapkan berdasarkan nilai
akhir yang ditetapkan melalui penghitungan dari masing-
masing komponen:
1) Berstatus Strata A apabila institusi diknakes mempunyai
nilai lebih dari 86,99.
2) Berstatus Strata B apabila institusi diknakes mempunyai
nilai 72,00 s/d 86,99.
3) Berstatus Strata C apabila institusi diknakes mempunyai
nilai 57,00 s/d 71,99.
4) Berstatus Non Akreditasi apabila institusi diknakes
mempunyai nilai kurang dari 57,00.
Kurun waktu akreditasi.
1) Akreditasi institusi diknakes dapat dilaksanakan setelah
menyelenggarakan pendidikan minimal sampai dengan
semester V (lima).
2) Masa berlaku strata akreditasi ditetapkan:
Strata A – C: 5 tahun
Non Akreditasi: 2 tahun
3) Penetapan kembali strata akreditasi dapat dilakukan sebelum
berakhirnya masa strata akreditasi apabila diperlukan oleh
institusi. Dalam hal ini institusi diknakes dapat mengajukan
permohonan akreditasi, apabila telah merasa melaksanakan
berbagai perbaikan dan siap untuk dilakukan penilaian
kembali.
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes
Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 18
4) Apabila dari hasil suatu penetapan strata akreditasi ternyata
masih merasa kurang puas, maka institusi yang
bersangkutan dapat mengajukan kembali akreditasi setelah
lebih kurang 1 tahun.
5) Jika 2 kali berturut-turut hasil penetapan akreditasi tetap
pada strata C, maka institusi diknakes tersebut dapat
dikenakan teguran lisan dan tertulis, serta dipertimbangkan
untuk tidak diberikan alokasi penerimaan mahasiswa baru.
6) Untuk institusi diknakes yang mendapat hasil penetapan non
akreditasi dua kali berturut-turut dapat diberikan
rekomendasi penghentian sementara sampai dengan
pencabutan izin penyelenggaraan pendidikan.
d. Akreditasi Pelatihan Bidang Kesehatan
Tim akreditasi setelah menetapkan hasil pelatihan, membuat
surat keterangan terakreditasi, serta menyerahkan hasilnya
epada penyelenggara pelatihan untuk ditindaklanjuti. Surat
keterangan terakreditasi dilampirkan pada waktu pengajuan
sertifikat pelatihan.
VI. REFERENSI
Depkes RI, Dirjen Yanmedik, Direktorat Rumah Sakit Umum dan
Pendidikan, 1993, Standar Pelayanan Rumah Sakit, cetakan
kedua, Jakarta.
Depkes dan Kessos RI, Pusdiklat, 2000, Pedoman Standar dan
Instrumen Akreditasi Bapelkes/Institusi Diklat, Jakarta.
Depkes RI, Pusdiklat Kesehatan, 2001, Laporan Kerja Surveyor
Akreditasi Institusi Diklat, Jakarta.
Depkes RI, Pusdiklat Kesehatan, 2001, Diklat Jabfung Adminkes,
Modul 13 Akreditasi Institusi dan Program Kesehatan, Jakarta.

More Related Content

What's hot

Paparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkesPaparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkesWiandhariEsaBBPKCilo
 
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1WiandhariEsaBBPKCilo
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanWiandhariEsaBBPKCilo
 
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...WiandhariEsaBBPKCilo
 
Penyusunan laporan adminkes bahan.pptx
Penyusunan laporan adminkes bahan.pptxPenyusunan laporan adminkes bahan.pptx
Penyusunan laporan adminkes bahan.pptxwanastore
 
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)IndiSusanti
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Muh Saleh
 
Trend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutuTrend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutuArmin Kobain
 
4. Penyusunan Kerangka Acuan & Laporan Maret 2011.ppt
4. Penyusunan Kerangka Acuan &  Laporan Maret 2011.ppt4. Penyusunan Kerangka Acuan &  Laporan Maret 2011.ppt
4. Penyusunan Kerangka Acuan & Laporan Maret 2011.pptixanzzz
 
Telaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptx
Telaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptxTelaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptx
Telaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptxkomi21
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...Adelina Hutauruk
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
 
Paparan kebijakan pelatihan adminkes
Paparan kebijakan pelatihan adminkesPaparan kebijakan pelatihan adminkes
Paparan kebijakan pelatihan adminkesWiandhariEsaBBPKCilo
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasZakiah dr
 

What's hot (20)

Mi 10 angka kredit
Mi 10 angka kreditMi 10 angka kredit
Mi 10 angka kredit
 
Adminkes penyusunan kebjk prog
Adminkes penyusunan kebjk progAdminkes penyusunan kebjk prog
Adminkes penyusunan kebjk prog
 
Paparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkesPaparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkes
 
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
 
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
 
Penyusunan laporan adminkes bahan.pptx
Penyusunan laporan adminkes bahan.pptxPenyusunan laporan adminkes bahan.pptx
Penyusunan laporan adminkes bahan.pptx
 
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019
 
Trend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutuTrend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutu
 
4. Penyusunan Kerangka Acuan & Laporan Maret 2011.ppt
4. Penyusunan Kerangka Acuan &  Laporan Maret 2011.ppt4. Penyusunan Kerangka Acuan &  Laporan Maret 2011.ppt
4. Penyusunan Kerangka Acuan & Laporan Maret 2011.ppt
 
Telaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptx
Telaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptxTelaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptx
Telaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptx
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
 
Akreditasi Puskesmas
Akreditasi PuskesmasAkreditasi Puskesmas
Akreditasi Puskesmas
 
Modul ljj mpi 7 4 april 21 (1)
Modul ljj mpi 7  4 april 21 (1)Modul ljj mpi 7  4 april 21 (1)
Modul ljj mpi 7 4 april 21 (1)
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
Paparan kebijakan pelatihan adminkes
Paparan kebijakan pelatihan adminkesPaparan kebijakan pelatihan adminkes
Paparan kebijakan pelatihan adminkes
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
 
Manual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmasManual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmas
 
Bab 1 admen
Bab 1 admenBab 1 admen
Bab 1 admen
 

Similar to AkreditasiKesehatan

Makalah manajemen mutu
Makalah  manajemen mutuMakalah  manajemen mutu
Makalah manajemen mutuvgatunol85
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluargapjj_kemenkes
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluargapjj_kemenkes
 
standar profesi kebidanan
standar profesi kebidananstandar profesi kebidanan
standar profesi kebidananMira Dw
 
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT WiandhariEsaBBPKCilo
 
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013SUKMADINI WIRATNAWATI
 
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis PerawatSistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawatpjj_kemenkes
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatanpjj_kemenkes
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatanpjj_kemenkes
 
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik PerawatMakalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawatmeida olivia
 
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kesprofessional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.KesPuskesmas palasa
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
Standar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan KebidananStandar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan Kebidananpjj_kemenkes
 
Standar Praktek Kebidanan
Standar Praktek KebidananStandar Praktek Kebidanan
Standar Praktek Kebidananpjj_kemenkes
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan MinimalStandar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimalpjj_kemenkes
 
Ruang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan MutuRuang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan Mutupjj_kemenkes
 
Komponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi KeperawatanKomponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Komponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi KeperawatanKomponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx
2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx
2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptxyumiibeaar
 

Similar to AkreditasiKesehatan (20)

Makalah manajemen mutu
Makalah  manajemen mutuMakalah  manajemen mutu
Makalah manajemen mutu
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 
standar profesi kebidanan
standar profesi kebidananstandar profesi kebidanan
standar profesi kebidanan
 
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
 
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013
 
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis PerawatSistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatan
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatan
 
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik PerawatMakalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
 
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kesprofessional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
 
Standar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan KebidananStandar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan Kebidanan
 
Standar Praktek Kebidanan
Standar Praktek KebidananStandar Praktek Kebidanan
Standar Praktek Kebidanan
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan MinimalStandar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
 
Ruang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan MutuRuang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan Mutu
 
Komponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi KeperawatanKomponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi Keperawatan
 
Komponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi KeperawatanKomponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi Keperawatan
 
Komite Perawatan.pptx
Komite Perawatan.pptxKomite Perawatan.pptx
Komite Perawatan.pptx
 
2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx
2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx
2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx
 

More from WiandhariEsaBBPKCilo

Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021WiandhariEsaBBPKCilo
 
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANModul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANWiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021WiandhariEsaBBPKCilo
 

More from WiandhariEsaBBPKCilo (13)

Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)
 
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
 
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
 
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
 
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGMModul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
 
Modul mpi 3 Etika Profesi TGM
Modul mpi 3 Etika Profesi TGMModul mpi 3 Etika Profesi TGM
Modul mpi 3 Etika Profesi TGM
 
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
 
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
 
Modul mpi 1
Modul mpi 1Modul mpi 1
Modul mpi 1
 
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANModul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
 
Bt fasilitasi adminkes 1 2020
Bt fasilitasi adminkes 1 2020Bt fasilitasi adminkes 1 2020
Bt fasilitasi adminkes 1 2020
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Recently uploaded (8)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

AkreditasiKesehatan

  • 1. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 1 MODUL MATERI INTI. 6 AKREDITASI INSTITUSI DAN PROGRAM KESEHATAN I. DESKRIPSI SINGKAT Seorang Administrator Kesehatan (Adminkes), tugas pokoknya adalah melaksanakan analisis kebijakan di bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan program-program pembangunan kesehatan di lingkungan Depkes dan instansi lain di luar Depkes. Dengan mempelajari modul ini, seorang pejabat Adminkes diharapkan memahami pengertian akreditasi, proses dan penilaian akreditasi, serta kegiatan apa saja yang dapat dilakukan oleh seorang pejabat Adminkes dan mendapat angka kredit untuk DUPAK. Akreditasi yang dibahas dalam modul ini, antara lain: a. Akreditasi rumah sakit. b. Akreditasi institusi diklat kesehatan. c. Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan. d. Akreditasi pelatihan bidang kesehatan. II. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanakan penilaian dan penyajian hasil akreditasi institusi dan program- program kesehatan. B. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan pengertian akreditasi. 2. Menjelaskan jenis-jenis akreditasi. 3. Menjelaskan standar penilaian akreditasi. 4. Mempraktikkan proses akreditasi institusi. 5. Melakukan penilaian akreditasi. 6. Melakukan pelaporan hasil penilaian.
  • 2. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 2 III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN Pokok bahasan materi ini meliputi: Pokok bahasan 1. Pengertian akreditasi. Pokok bahasan 2. Jenis-jenis akreditasi. Pokok bahasan 3. Standar penilaian akreditasi. Sub pokok bahasan: a. Akreditasi rumah sakit. b. Akreditasi institusi diklat kesehatan. c. Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan. d. Akreditasi pelatihan bidang kesehatan. Pokok bahasan 4. Proses akreditasi institusi. Pokok bahasan 5. Penilaian akreditasi. Sub pokok bahasan: a. Akreditasi rumah sakit. b. Akreditasi institusi diklat kesehatan. c. Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan. d. Akreditasi pelatihan bidang kesehatan. Pokok bahasan 6. Pelaporan hasil penilaian. Sub pokok bahasan: a. Akreditasi rumah sakit. b. Akreditasi institusi diklat kesehatan. c. Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan. d. Akreditasi pelatihan bidang kesehatan. IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Berikut merupakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran. 1. Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan pembelajaran modul akreditasi. 2. Fasilitator menjajagi pengetahuan peserta mengenai pengertian dan jenis akreditasi apa saja yang mereka ketahui dengan cara menanyakan pada beberapa peserta. 3. Fasilitator menjelaskan mengenai pengertian akreditasi dan jenis akreditasi yang akan dibahas dalam sesi ini.
  • 3. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 3 4. Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok dan masing- masing kelompok diberi tugas baca modul (kelompok 1 tentang akreditasi rumah sakit, kelompok 2 tentang akreditasi institusi diklat kesehatan, kelompok 3 tentang akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan, dan kelompok 4 tentang akreditasi pelatihan bidang kesehatan). Masing-masing kelompok menyajikan hasil tugas bacanya secara bergantian. Masing- masing peserta diberi kesempatan bertanya pada penyaji dan penyaji diminta untuk menjawabnya. 5. Fasilitator mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas pada saat presentasi dan diskusi. 6. Fasilitator menjelaskan mengenai standar dan proses akreditasi serta menjelaskan prinsip dan perbedaan keempat jenis akreditasi. 7. Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok dan masing- masing kelompok diberi tugas membuat instrumen untuk observasi lapangan (kelompok 1 tentang akreditasi rumah sakit, kelompok 2 tentang akreditasi institusi diklat kesehatan, kelompok 3 tentang akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan, dan kelompok 4 tentang akreditasi pelatihan bidang kesehatan). 8. Fasilitator mendampingi peserta ke lapangan untuk mengobservasi dan mengumpulkan data tentang kegiatan yang dilakukan. 9. Dari hasil observasi lapangan, peserta (masing-masing kelompok) diminta membuat laporannya dan menyajikan di kelas. 10. Pada seminar hasil observasi lapangan, peserta diberi kesempatan untuk bertanya dan mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas. 11. Fasilitator mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas, serta merangkum inti materi modul ini. V. URAIAN MATERI Pokok Bahasan 1. PENGERTIAN AKREDITASI a. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pengakuan formal oleh lembaga akreditasi, yang menyatakan bahwa suatu
  • 4. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 4 lembaga/kegiatan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan sertifikasi. (www.bsn.or.id) b. Akreditasi adalah merupakan pengakuan yang diberikan pemerintah kepada institusi yang telah memenuhi standar. (Modul 13 Diklat Jabatan Fungsional Adminkes, 2001) c. Akreditasi adalah pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan yang berwenang setelah lembaga itu memenuhi syarat kebakuan atau kriteria tertentu. Atau pengakuan oleh suatu jawatan tentang adanya wewenang seseorang untuk melaksanakan atau menjalankan tugasnya. (KBBI edisi ke 3 tahun 2003) Pokok Bahasan 2. JENIS-JENIS AKREDITASI INSTITUSI KESEHATAN Akreditasi institusi yang dibahas dalam modul ini, antara lain: a. Akreditasi rumah sakit. b. Akreditasi institusi diklat kesehatan. c. Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan. d. Akreditasi pelatihan bidang kesehatan. Pokok Bahasan 3. STANDAR PENILAIAN AKREDITASI a. Standar Akreditasi Rumah Sakit. Standar pelayanan rumah sakit yang disusun tahun 1993 terdiri dari 20 kegiatan pelayanan, antara lain: 1. Administrasi dan manajemen. 2. Pelayanan medis. 3. Pelayanan gawat darurat. 4. Kamar operasi. 5. Pelayanan intensif. 6. Pelayanan perinatal risiko tinggi. 7. Pelayanan keperawatan. 8. Pelayanan anastesi. 9. Pelayanan radiologi. 10. Pelayanan farmasi. 11. Pelayanan laboratorium. 12. Pelayanan rehabilitasi medis.
  • 5. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 5 13. Pelayanan gizi. 14. Rekam medis. 15. Pengendalian infeksi di rumah sakit. 16. Pelayanan sterilisasi sentral. 17. Keselamatan kerja, kebakaran, dan kewaspadaan bencana. 18. Pemeliharaan sarana. 19. Pelayanan lain. 20. Perpustakaan. Masing-masing kegiatan pelayanan tersebut terdiri dari 7 standar yaitu: 1. Falsafah dan tujuan. 2. Administrasi dan pengelolaan. 3. Staf dan pimpinan. 4. Fasilitas dan peralatan. 5. Kebijakan dan prosedur. 6. Pengembangan staf dan program pendidikan. 7. Evaluasi dan pengendalian mutu. Mengingat sangat bervariasinya rumah sakit di Indonesia maka penerapan standar pelayanan tersebut dilakukan secara bertahap. Dengan demikian, pelaksanaan akreditasinya pun dilakukan secara bertahap. Yaitu pada tahap awal yang dimulai tahun 1996 sampai akhir tahun 1998, hanya 5 bidang pelayanan yang diakreditasi. Untuk selanjutnya berkembang menjadi 12 bidang pelayanan dan berkembang lagi menjadi 18 bidang pelayanan. b. Standar Akreditasi Institusi Diklat Kesehatan. Akreditasi institusi diklat kesehatan terdiri dari 3 komponan yaitu meliputi: 1. Administrasi dan manajemen. 2. Pelayanan diklat. 3. Pelayanan penunjang diklat. Masing-masing komponen institusi diklat kesehatan tersebut terdiri dari 7 standar yang harus dipenuhi yaitu: 1. Falsafah dan tujuan. 2. Administrasi dan pengelolaan. 3. Staf dan pimpinan. 4. Fasilitas dan peralatan.
  • 6. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 6 5. Kebijakan dan prosedur. 6. Pengembangan staf dan program pendidikan. 7. Evaluasi dan pengendalian mutu. c. Standar Akreditasi Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan. Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan dalam petunjuk pelaksanaannya adalah upaya pemerintah bersama masyarakat yang dilakukan secara sistematis, berkesinambungan, terencana dan terarah guna menetapkan strata yang menggambarkan mutu penyelenggaraan institusi pendidikan, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu dasar upaya pembinaan dan pengawasan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggaraan institusi pendidikan tenaga kesehatan. Untuk mewujudkan tujuan akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan, beberapa aspek penting/standar yang dibutuhkan dalam layanan pendataan terhadap institusi pendidikan kesehatan yang diakreditasi adalah sebagai berikut: 1. Ketersediaan, kecukupan dan kesesuaian jumlah komponen pendidikan di institusi diknakes yang diakreditasi dengan baku mutu institusi diknakes. 2. Ketepatan, ketaatan azas, keteraturan dan kesiapan perangkat proses dan intervensinya dalam kegiatan pelajaran teori dan praktik untuk pencapaian kompetensi peserta didik seperti dikehendaki oleh kurikulum. 3. Kerapihan, kecermatan, kecukupan kecepatan dan kehandalan administrasi ketatausahaan institusi berdasarkan baku kinerja tata laksana manajemen institusi yang ditetapkan. 4. Keikutsertaan, kepedulian, dan keanekaragaman aktivitas lintas sektor dan program serta masyarakat disekitar yang mendukung keberadaan institusi diknakes tersebut. d. Standar Akreditasi Pelatihan Bidang Kesehatan. Akreditasi pelatihan adalah penilaian rencana suatu kegiatan pelatihan, standar yang harus dipenuhi adalah 4 komponen yaitu: 1. Komponen kurikulum, yang terdiri dari:  Tujuan pelatihan
  • 7. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 7  Materi pelatihan/struktur program  Metode pelatihan  Alat bantu pelatihan  Rencana evaluasi pelatihan  Jadwal pelatihan 2. Komponen pelatih, yang terdiri dari:  Materi yang diajarkan.  Dasar pendidikan dan pendidikan tambahan.  Pendidikan/pelatihan tambahan yang terkait dengan materi.  Pelatihan tentang diklat, seperti: TOT, AKTA, atau pengalaman melatih/mengajar.  Pengalaman bekerja atau tugas yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. 3. Komponen peserta, yang terdiri dari:  Kriteria peserta.  Jumlah peserta dalam 1 kelas. 4. Komponen penyelenggara, yang terdiri dari:  Institusi penyelenggara pelatihan.  Adanya tenaga pengelola diklat/anggota panitia yang telah mengikuti TOC.  Ada tenaga yang menjadi MOT (lampirkan SK Penyelenggaraan/Surat Tugas sebagai MOT). Pokok Bahasan 4. PROSES AKREDITASI INSITUSI a. Prosedur Akreditasi Rumah Sakit Proses akreditasi memuat 2 hal kegiatan pokok, yaitu bimbingan pra-akreditasi dan survei akreditasi. Bimbingan pra-akreditasi adalah kegiatan sebelum dilakukan akreditasi yaitu mempersiapkan dokumen mutu dari pelayanan yang dilakukan dan merupakan bagian pelayanan yang akan diakreditasi, dan kemudian melakukan self evaluation atau melakukan penilaian sendiri.
  • 8. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 8 Survei akreditasi adalah kegiatan pengumpulan data dalam rangka penilaian dokumen mutu kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh tim akreditasi. Tatalaksana akreditasi Rumah Sakit Akreditasi dilaksanakan secara sukarela. Untuk memudahkan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dalam menyusun jadwal survei maka masing-masing Rumah Sakit diwajibkan menyusun Plan of Action akreditasi dan mengirimkannya ke KARS. Berdasarkan POA tersebut maka KARS melakukan penjadwalan survei akreditasi. Akreditasi Rumah Sakit pada dasarnya mengguanakan metoda yang paling berkaitan dan dilaksanakan secara periodik dan berkesinambungan, yaitu: 1) Pra survei akreditasi Pra survei adalah merupakan fase persiapan. Pada fase ini Rumah Sakit melakukan penilaian diri sendiri (self- assessment) dengan menggunakan instrumen self assessment. Pada fase pra survei ini apabila Rumah Sakit mendapatkan kesulitan maka Rumah Sakit bisa meminta bimbingan ke KARS. Faktor terpenting pada fase ini adalah adanya komitmen mulai dari pimpinan puncak di Rumah Sakit, pimpinan menengah, staf dan pemilik Rumah Sakit. Keberhasilan Rumah Sakit untuk akreditasi sangat tergantung dengan komitmen tersebut diatas. Selain itu, faktor lain yang cukup penting yaitu adanya fasilitator di Rumah Sakit tersebut yang tugas pokok dan fungsinya adalah mempersiapkan akreditasi Rumah Sakit. Fasilitator tersebut lebih dikenal dengan sebutan Tim atau Panitia Akreditasi. Faktor penting lainnya yaitu adanya tenaga profesi yang sangat bermanfaat dalam membantu menyusun SOP dan program. 2) Survei akreditasi Survei dilakukan oleh tim survei yang ditugaskan oleh KARS dan Sarana Kesehatan lainnya. Survei dilakukan dengan cara melakukan kunjungan ke Rumah Sakit selama 3 – 5 hari. Dalam kunjungan selama 3 – 5 hari tersebut tim survei akan melihat dokumen yang terkait dengan akreditasi (SOP, Juknis, Juklak, dokumen rapat, dokumen evaluasi
  • 9. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 9 kegiatan,dll), kemudian melakukan wawancara kepada petugas terkait dan melakukan observasi kegiatan pelayanan. Oleh karena misi survei ini adalah pembinaan, maka pada waktu survei ini surveior juga memberikan arahan untuk perbaikan. Pada hari terakhir survei, tim survei mengadakan ”exit conference” untuk menyampaikan hal-hal yang masih perlu diperbaiki oleh Rumah Sakit. 3) Pasca survei akreditasi Fase pasca survei adalah kegiatan setelah survei dilakukan. Pasca survei ini sebetulnya juga merupakan fase pra-survei khususnya adalah pada 3 (tiga) bulan sebelumnya status akreditasi berakhir. Satu tahun setelah survei dilakukan, Kanwil agar melakukan survei ulang. Kemudian, 6 bulan setelah dilakukan survei ulang oleh Kanwil, Rumah Sakit agar mengirimkan hasil self assessment pertama, kemudian 9 bulan lagi Rumah Sakit agar melakukan self-assessment kembali. Pada waktu Kanwil melakukan kunjungan ulang tersebut apabila terdapat penyimpangan, maka status akreditasi Rumah Sakit dicabut. b. Prosedur Akreditasi Institusi Diklat Kesehatan Akreditasi institusi pelatihan/Bapelkes di Indonesia dilakukan secara bertahap. Tahap awal adalah Bapelkes milik pemerintah, sedangkan untuk institusi pelatihan lain akan dilakukan penawaran setelah Bapelkes pemerintah diakreditasi. Pada prinsipnya program akreditasi menggunakan 2 metode yang saling berkaitan, yaitu: 1. Survei pra akreditasi. Institusi pelatihan/Bapelkes menilai diri sendiri (self assessment) setelah menerima kuesioner pra akreditasi. 2. Survei akreditasi. Survei dilakukan oleh surveyor yang ditugaskan oleh Tim Akreditasi tingkat Pusat. Survei dilakukan setelah kuesioner pra akreditasi dievaluasi oleh Tim Akreditasi tingkat Propinsi dan dinyatakan bahwa penerapan standarnya sudah benar/sesuai standar.
  • 10. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 10 Alur akreditasi institusi diklat kesehatan:  Institusi pelatihan/Bapelkes yang telah siap diakreditasi mendaftarkan diri kepada Tim Akreditasi tingkat Propinsi dengan menggunakan formulir yang telah disediakan.  Formulir diisi kemudian dikirimkan bersama dokumen mutu institusi pelatihan yang telah disusun sesuai dengan standar.  Tim Akreditasi menilai dokumen mutu dan prosedur tersebut, apakah sesuai dengan standar yang berlaku. Bila belum sesuai standar maka dikembalikan lagi ke institusi pelatihan yang mengajukan dengan catatan perbaikan yang harus dilakukan. Bila sudah sesuai standar maka Tim Akreditasi memberikan jadwal survei yang akan dilakukan. c. Prosedur Akreditasi Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Akreditasi dilaksanakan atas permintaan dan kesiapan institusi. Tim Akreditasi berjumlah maksimum 4 orang yang ditunjuk oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan dan dapat berasal dari unsur: 1. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 2. Dinas Kesehatan Propinsi. 3. Institusi Diknakes. 4. Organisasi Profesi yang terkait. Kegiatan akreditasi yang dilaksanakan meliputi beberapa tahap: 1. Perencanaan. Perencanaan kegiatan akreditasi institusi Diknakes melibatkan berbagai personil yang sesuai baik dari Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi, Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan dan Organisasi Profesi. 2. Pengoraganisasian. Tahap berikutnya dalam kegiatan akreditasi setelah perencanaan adalah pengorganisasian. Untuk mencapai akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan pada tahap ini diperlukan koordinasi semua pihak sehingga terwujud kesamaan pengertian dan arah pencapaiannya. 3. Pelaksanaan.
  • 11. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 11 4. Pengawasan. Untuk menjaga efektivitas dan keberhasilan pencapaian tujuan akreditasi institusi Diknakes perlu dilakukan langkah pengawasan. Pengawasan terhadap pelaksana tim akreditasi institusi Diknakes dilaksanakan oleh pejabat yang bertanggungjawab terhadap kegiatan akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan. Kegiatan akreditasi institusi Diknakes dilaksanakan dengan mengikuti prosedur berikut ini: Keterangan:  Institusi Diknakes mengajukan surat permohonan pelaksanaan akreditasi ke Pusdiknakes dengan tembusan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dilampirkan hasil internal akreditasi (evaluasi diri), data SDM dan data sarana/prasarana yang dimiliki serta data lain yang dibutuhkan.  Pusdiknakes melakukan telaah hasil internal evaluasi dan data-data yang dikirimkan, kemudian menentukan tanggal pelaksanaan akreditasi dengan berkoordinasi kepada Dinas Kesehatan Propinsi.  Kepala Pusdiknakes menunjuk tim pengumpul data untuk melakukan verifikasi data yang sudah dikirimkan, serta mengumpulkan data-data lainnya yang diperlukan berdasarkan akreditasi yang digunakan. Institusi (surat, hasil evaluasi diri, data pendukung) Tembusan: Dinkes Propinsi PUSDIKNAKES (Telaah hasil evaluasi diri, data pendukung) MASUKAN TERTULIS PELAKSANAAN/VERIFIKASI Tim pengumpul data ditunjuk oleh Ka. Pusdiknakes PEMBAHASAN & PENETAPAN STRATA AKREDITASI (Pusdiknakes) PEMBUATAN SK + PIAGAM (Pusdiknakes) HASIL Asli: Institusi Copy: Dinkes Prop.
  • 12. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 12  Tim pengumpul data menyerahkan hasil pengumpulan data beserta dokumen pendukung lainnya kepada Tim Akreditasi Pusdiknakes dan umpan balik kepada Pusdiknakes.  Tim Akreditasi Pusdiknakes melakukan penghitungan dan telaahan hasil pengumpulan data.  Dilaksanakan rapat pleno diantara pejabat struktural di lingkungan Pusdiknakes.  Kepala Pusdiknakes menetapkan strata akreditasi dari hasil rapat pleno, serta menerbitkan SK dan Piagam Strata Akreditasi.  Pusdiknakes mengirimkan Surat Keputusan, Piagam Strata Akreditasi (asli) dan rekomendasi kepada institusi dengan tembusan Dinas Kesehatan Propinsi. d. Prosedur Akreditasi Pelatihan Bidang Kesehatan Akreditasi pelatihan adalah pengakuan yang diberikan oleh pemerintah atau Badan Akreditasi yang berwenang kepada suatu pelatihan yang telah memenuhi standar yang telah ditetapkan berdasarkan hasil penilaian terhadap komponen yang diakreditasi. Tahap pelaksanaan akreditasi meliputi: 1) Penyelenggara pelatihan mengajukan rencana pelatihan untuk diakreditasi dengan mengisi formulir akreditasi pelatihan. Formulir akreditasi pelatihan memuat data setiap komponen akreditasi yang akan dinilai oleh tim: a. Pengajuan rencana pelatihan tersebut disertai surat usulan akreditasi, sebaiknya 1 bulan sebelum pelatihan, agar cukup waktu bagi tim untuk melakukan penilaian dan memberikan umpan balik, serta bagi penyelenggara untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan. b. Usulan akreditasi diajukan kepada:  Tim akreditasi pelatihan tingkat Propinsi, untuk pelatihan yang diselenggarakan di tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota.  Tim akreditasi pelatihan tingkat Pusat, untuk pelatihan yang diselenggarakan di tingkat Pusat atau penyelenggaraannya bersifat nasional. 2) Tim akreditasi selanjutnya melakukan penilaian terhadap data rencana pelatihan yang diajukan dan penilaian
  • 13. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 13 diusahakan selesai dalam waktu 1 minggu setelah berkas diterima oleh tim. 3) Setelah penilaian selesai, paling lambat 2 minggu setelah berkas diterima oleh tim, hasilnya harus sudah diumpan balikkan kepada penyelenggara disertai saran perbaikan sesuai dengan hasil penilaian. 4) Hasil perbaikan dari penyelenggara dikirimkan kembali kepada Tim Akreditasi, untuk dinilai ulang. 5) Tim akreditasi menetapkan Keputusan Akreditasi. 6) Tim akreditasi membuat Surat Keterangan Pelatihan Terakreditasi yang ditandatangani Kapusdiklat/Kepala Dinkes Propinsi atau pejabat yang ditunjuk atas nama Kapusdiklat/Kepala Dinkes Propinsi. Pokok Bahasan 5. PENILAIAN AKREDITASI a. Akreditasi Rumah Sakit Untuk menilai atau mengevaluasi penampilan Rumah Sakit digunakan buku Evaluasi Pelayanan sebagai instrumen. Penilaian atau evaluasi Rumah Sakit dapat dilaksanakan secara intern oleh Rumah Sakit yang bersangkutan maupun oleh suatu badan yang khusus melaksanakan akreditasi Rumah Sakit. Pada tahap awal, instrumen penilaian lebih banyak menilai struktur dan proses dan hanya sedikit menilai output. Di masa mendatang secara bertahap instrumen tersebut akan disempurnakan yaitu selain menilai struktur dan proses juga menilai output. b. Akreditasi Institusi Diklat Kesehatan Penilaian pada akreditasi institusi diklat kesehatan dilakukan dengan menggunakan instrumen. Setiap komponen yang ada pada institusi diklat dinilai berdasarkan standar yang telah ditentukan, yang mana disetiap standar tersebut terdapat parameter dan skor masing-masing, serta harus ada cara pembuktiannya. Skor yang ditentukan antara 0-5, sedangkan cara pembuktian dapat dilihat dari (D) = Dokumen, (O) = Observasi, (W) = Wawancara. Kemudian hasil nilai dari masing- masing komponen direkap berdasarkan parameter.
  • 14. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 14 Ketentuannya yaitu skor standar adalah skor rata-rata parameter masing-masing standar (jumlah skor parameter masing-masing standar dibagi jumlah parameter), skor komponen adalah jumlah skor standar dibagi jumlah standar, skor akreditasi institusi adalah jumlah nilai komponen dibagi jumlah komponen. c. Akreditasi Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Akreditasi dilakukan terhadap institusi Diknakes mempergunakan bidang dengan struktur sebagai berikut: 1) Struktur bidang akreditasi Poltekkes. Bidang akreditasi jurusan/Prodi Poltekkes terdiri dari 8 (delapan) komponen, yaitu:  Komponen Direktorat Poltekkes (bobot 4).  Komponen sumber daya manusia (bobot 10).  Komponen manajemen pembelajaran (bobot 8).  Komponen sarana/prasarana (bobot 6).  Komponen administrasi (bobot 3).  Komponen kemahasiswaan (bobot 2).  Komponen situasi umum (bobot 2).  Komponen pengembangan institusi (bobot 5). 2) Struktur bidang akreditasi Non Poltekkes. Bidang akreditasi Non Poltekkes terdiri dari 8 (delapan) komponen, yaitu:  Komponen keorganisasian (bobot 4).  Komponen sumber daya manusia (bobot 10).  Komponen manajemen pembelajaran (bobot 8).  Komponen sarana/prasarana (bobot 6).  Komponen administrasi (bobot 3).  Komponen kemahasiswaan (bobot 2).  Komponen situasi umum (bobot 2).  Komponen pengembangan institusi (bobot 5). Masing-masing komponen tersebut terbagi dalam beberapa sub komponen, setiap sub komponen dinilai dari aspek kuantitas, kualitas, efektivitas dan relevansi. Rentang nilai untuk masing- masing aspek adalah nilai terendah 1 dan tertinggi 5. Nilai akhir untuk seluruh komponen adalah 100 (maksimal). Bagi institusi Diknakes yang baru menyelenggarakan pendidikan sampai dengan semester V (lima) maka pertanyaan
  • 15. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 15 yang berkaitan dengan lulusan ditiadakan dan tidak dihitung sebagai pembagi. Pembobotan masing-masing komponen ditentukan berdasarkan besarnya kontribusi terhadap sistem penyelenggaraan Diknakes. Jumlah keseluruhan bobot adalah 40 (empat puluh). d. Akreditasi Pelatihan Bidang Kesehatan Tim melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen usulan akreditasi yang diterima oleh tim. Apabila kelengkapan sudah memenuhi persyaratan, maka langsung dapat dilakukan penilaian, jika belum lengkap maka tim memberitahu kepada penyelenggara untuk melengkapi kekurangannya. Tim melakukan penilaian terhadap komponen-komponen sesuai dengan ketentuan akreditasi yang meliputi penilaian terhadap masing-masing variabel dan komponen (peserta, pelatih, kurikulum dan penyelenggara). Tata cara penilaian pada akreditasi pelatihan bidang kesehatan yaitu meliputi: 1) Pengkajian data komponen akreditasi. Sebelum dilakukan penilaian akreditasi, dilakukan dulu pengkajian terhadap masing-masing komponen akreditasi apakah pengisian data sudah sesuai dengan ketentuan kriteria pada komponen tersebut, setelah itu baru ditentukan skala penilaian dari masing-masing variabel (15 variabel). Setelah nilai variabel dijumlahkan, nilai dibagi dengan jumlah variabel. 2) Penghitungan nilai. a) Nilai variabel. b) Nilai komponen Jumlah nilai variabel komponen bersangkutan Jumlah variabel Nilai keputusan akreditasi:  Nilai tiap komponen ≥ 4, dan tidak ada variabel yang mendapat nilai < 3 berarti terakreditasi memuaskan.  Nilai tiap komponen ≥ 3, dan tidak ada variabel yang mendapat nilai < 3, berarti terakreditasi baik.
  • 16. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 16  Nilai tiap komponen ≥ 3, dan tidak ada variabel yang mendapat nilai 1 untuk komponen kurikulum berarti terakreditasi.  Nilai tiap komponen < 3 berarti tidak terakreditasi. Pokok Bahasan 6. PELAPORAN HASIL PENILAIAN a. Akreditasi Rumah Sakit Ada 4 kemungkinan keputusan yang akan dikeluarkan, yaitu:  Tidak diakreditasi Suatu Rumah Sakit tidak dapat memperoleh status akreditasi bila Rumah Sakit tersebut dianggap belum mampu memenuhi standar yang ditetapkan. (Total skor kurang dari 65%).  Akreditasi bersyarat Status ini diberikan bila Rumah Sakit telah dapat memenuhi persyaratan minimal, tetapi belum cukup untuk mendapatkan akreditasi penuh karena ada beberapa kriteria/standar yang diberi rekomendasi khusus. (Total skor minimal 65% dan setiap bidang pelayanan tidak mempunyai nilai kurang 60%).  Akreditasi penuh Status akreditasi penuh diberikan untuk jangka waktu tiga tahun kepada Rumah Sakit yang telah dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh KARS dan Sarana Kesehatan lainnya. (Total skor minimal 75% dan masing-masing bidang pelayanan tidak ada yang mendapat kurang dari 60%).  Akreditasi istimewa Untuk Rumah Sakit yang menunjukkan pemenuhan standar secara istimewa selama tiga periode berturut-turut, akan mendapatkan status akreditasi untuk masa lima tahun, jika pada survei terakhir mencapai skor lulus. b. Akreditasi Institusi Diklat Kesehatan Ketetapan akreditasi institusi/bapelkes berdasarkan keadaan dimana institusi pelatihan tepat/berhasil dalam melaksanakan penerapan standar yang telah ditetapkan. Institusi
  • 17. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 17 pelatihan/bapelkes yang telah melalui proses akreditasi akan memperoleh ketetapan akreditasi. Ada 3 kemungkinan ketetapan yang akan dikeluarkan: 1) Akreditasi penuh 3 (tiga) tahun: skor/nilai masing-masing komponen ≥ 3 terhadap pencapaian standar. Serta tidak ada skor/nilai dari parameter pada tiap-tiap komponen < 2 terhadap pencapaian standar. 2) Akreditasi bersyarat berlaku untuk 1 tahun: skor masing- masing komponen ≥ 3 terhadap pencapaian standar, dan tidak ada parameter pada tiap-tiap komponen yang mempunyai skor/nilai < 1 terhadap pencapaian standar. 3) Tidak terakreditasi: skor masing-masing komponen < 3 terhadap pencapaian standar. c. Akreditasi Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Stratifikasi suatu institusi diknakes ditetapkan berdasarkan nilai akhir yang ditetapkan melalui penghitungan dari masing- masing komponen: 1) Berstatus Strata A apabila institusi diknakes mempunyai nilai lebih dari 86,99. 2) Berstatus Strata B apabila institusi diknakes mempunyai nilai 72,00 s/d 86,99. 3) Berstatus Strata C apabila institusi diknakes mempunyai nilai 57,00 s/d 71,99. 4) Berstatus Non Akreditasi apabila institusi diknakes mempunyai nilai kurang dari 57,00. Kurun waktu akreditasi. 1) Akreditasi institusi diknakes dapat dilaksanakan setelah menyelenggarakan pendidikan minimal sampai dengan semester V (lima). 2) Masa berlaku strata akreditasi ditetapkan: Strata A – C: 5 tahun Non Akreditasi: 2 tahun 3) Penetapan kembali strata akreditasi dapat dilakukan sebelum berakhirnya masa strata akreditasi apabila diperlukan oleh institusi. Dalam hal ini institusi diknakes dapat mengajukan permohonan akreditasi, apabila telah merasa melaksanakan berbagai perbaikan dan siap untuk dilakukan penilaian kembali.
  • 18. Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes Pusdiklat SDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI 18 4) Apabila dari hasil suatu penetapan strata akreditasi ternyata masih merasa kurang puas, maka institusi yang bersangkutan dapat mengajukan kembali akreditasi setelah lebih kurang 1 tahun. 5) Jika 2 kali berturut-turut hasil penetapan akreditasi tetap pada strata C, maka institusi diknakes tersebut dapat dikenakan teguran lisan dan tertulis, serta dipertimbangkan untuk tidak diberikan alokasi penerimaan mahasiswa baru. 6) Untuk institusi diknakes yang mendapat hasil penetapan non akreditasi dua kali berturut-turut dapat diberikan rekomendasi penghentian sementara sampai dengan pencabutan izin penyelenggaraan pendidikan. d. Akreditasi Pelatihan Bidang Kesehatan Tim akreditasi setelah menetapkan hasil pelatihan, membuat surat keterangan terakreditasi, serta menyerahkan hasilnya epada penyelenggara pelatihan untuk ditindaklanjuti. Surat keterangan terakreditasi dilampirkan pada waktu pengajuan sertifikat pelatihan. VI. REFERENSI Depkes RI, Dirjen Yanmedik, Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan, 1993, Standar Pelayanan Rumah Sakit, cetakan kedua, Jakarta. Depkes dan Kessos RI, Pusdiklat, 2000, Pedoman Standar dan Instrumen Akreditasi Bapelkes/Institusi Diklat, Jakarta. Depkes RI, Pusdiklat Kesehatan, 2001, Laporan Kerja Surveyor Akreditasi Institusi Diklat, Jakarta. Depkes RI, Pusdiklat Kesehatan, 2001, Diklat Jabfung Adminkes, Modul 13 Akreditasi Institusi dan Program Kesehatan, Jakarta.