SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Praktikum
1
II
Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum 2,
diharapkan Anda mampu mememahami prosedur
pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis Protozoa
pada spesimen tinja .
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari pembelajaran
yang diuraikan pada Kegiatan
Praktikum 2, Anda diharapkan
mampu:
1.	 Menjelaskan prosedur
pemeriksaan tinja makroskopis
2.	 Menjelaskan prosedur
pemeriksaan tinja mikroskopis
secara langsung
A.	 Pokok – pokok materi
1.	 Pemeriksaan tinja makroskopis
2.	 Pemeriksaa tinja mikrokopis
secara langsung
3.	 Pemeriksaan tinja metode
konsentrasi : tehnik Apung
Pemeriksaan Parasit Protozoa
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
22
1.	 Pemeriksaan makroskopis tinja
Pemeriksaan Tinja makroskopis dilakukan sebelum dilakukan pemeriksaan
mikroskopis, dengan memperhatikan konsistensi (keras, lunak, cair), warna
(kuning, putih , hijau /hitam) dan tanda – tanda abnormal (bau tinja (amis, atau
bau busuk), lendir, darah, nanah, potongan jaringan, sisa makanan (lemak, serat2
; sisa obat: zat besi, magnesium/barium).
Ciri-ciri dari tinja yang mengandung amoeba: Asam-Bau yang busuk ( foul
smelling); lendir (mucus) lebih sedikit daripada disentri basiler dan tidak begitu
lengket. Darah mungkin didapat bersamaan dengan tinja yang padat. Pada
beberapa kasus terdapat pengusapan mukosa usus.
2.	 Pengecatan langsung (Direct wet mount) untuk Protozoa Entamoba
histolytica atau Giardia Lambia
1.1	Pemeriksaan langsung : Tropozoit
Metode ini dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan secara cepat.
Untuk bentuk trofozoit dari amoeba dipergunakan larutan eosin 2%, sedangkan
untuk inti dan bentuk kista amoeba dengan larutan lugol (2% larutan iodium +
3% larutan iodkali ) (lihat gambar 6).
a.	 Prosedur Pemeriksaan.
1)	 Gunakan kaca obyek yang hangat
2)	 Pindahan spesimen tinja yang berupa lendir atau darah ke kaca obyek
3)	 Pada tinja cair perlu dikocok secara hati-hati dan baik sebelum dilakukan
pemeriksaan, karena amuba cenderung melekat pada dinding wadah
penampung (plastik).
Catatan :
a.	 Bila mungkin hindarkan penambahan larutan salin, karena dapat
mematikan amuba.
b.	 Penambahan eosin. Penambahan eusin (20g/l) dalam larutan garam
Uraian Materi
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
faali), latar belakang akan berwarna merah muda, sedangkan amuba
tidak bercat, sehingga deteksi amuba yang bergerak akan lebih mudah.
4)	 Tutup dengan kaca penutup dan tekan hati-hati dengan memakai kain atau
kertas tisu, agar didapatkan sediaan yang tipis.
5)	 Periksa di bawah mikroskop dengan lensa obyektif 10 kali dengan kondensor
iris ditutup secukupnya sehingga di dapat kontras yang baik. Cari bentukan
kecil, tidak teratur, dan terang, (gerak amuboid tidak terlihat dengan
pembesaran kecil).
6)	 Periksa di bawah mikroskop dengan lensa obyektif 40 kali untuk identifikasi
amuba.
a.	 Cari gerak amuboid yang khas. Amuba akan terlihat gerakan maju satu
arah dengan mendorong keluar sitolasmanya (pseudopodia)
b.	 Cari sel darah merah di dalam sitoplasmanya, yang tampak pucat abu-abu
kekuningan.
		 Gambar 6 : Pengecatan langsung (Direct wet mount)
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
b.	Hasil pengamatan :
1)	 Ditemukannya sel darah merah menunjukkan amuba adalah Entamuba
histolytica
2)	 Pada sediaan segar tanpa pengecatan, inti amuba sukar dilihat
3)	 Terkadang spesies amuba non patogen dapat ditemukan dalam tinja
4)	 Pada sediaan yang tidak dicat amuba non patogen dapat dibedakan
dari Entamoeba histolytica dengan tidak ditemukannya sel darah
merah di dalam sitoplasmanya.
1.2	Pemeriksaan kista
Kista dapat ditemukan pada tinja pada atau setengah padat (Gambar 7)
Cara langsung
1)	 Teteskan 1 tetes larutan PZ atau eosin dibagian tengah dari separo bagian
kiri kaca obyek; dan 1 tetes larutan lugol iodin dibagian tengah separoh yang
kanan.
Iodin lugol terlalu kuat untuk pengecatan protozoa, sehingga sebelum dipakai
harus diencerkan terlebih dahulu menjadi 1:5 dengan larutan garam faali
2)	 Ambil sedikit spesimen dan campur spesimen tinja dengan larutan garam
faali pada kaca obyek sebelah kiri.
3)	 Ambil spesimen dan campur dengan larutan iodin pada kaca obyek sebelah
kanan.
4)	 Tutup masing-masing spesimen dan kaca penutup (sedapat mungkin hindari
timbulnya gelembung udara).
5)	 Periksa sediaan di bawah mikroskop lensa obyektif 10 x dengan penutup iris
kondensor secukupnya, sehingga didapatkan kontras yang baik.
6)	 Periksa sediaan di bawah mikroskop lensa obyektif 40 x . pusatkan perhatian
untuk mencari kista yang mengandung badan kromatid berbentuk batang
dengan ujungnya yang tumpul, terutama terdapat pada kista yang muda.
Hasil Interpretasi :
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Akan terlihat kista kecil bulat berukuran 10-15 µm. Dengan larutan garam
faali (PZ), kista tampak sebagai bulatan transparan, membias jernih dengan
latar belakang abu-abu.
Kista dengan badan kromatid berbentuk batang dengan ujung tumpul,
pada sediaan PZ atau Eosin, dan tidak tampak pada sediaan iodin. Beberapa
kista mempunyai banyak benda kromatid. Inti pada Entamoeba hystolitika
jumlahnya tidak lebih dari empat.
		 Gambar 7 : Pengecatan langsung (Direct wet mount)
3.	 Cara konsentrasi : tehnik pengapungan zinc sulfat
Jika jumlah parasit dalam spesimen tinja adalah rendah, pemeriksaan preparat
basah direct tidak dapat mendeteksi mereka, maka tinja harus dikonsentrasi. Kista
dan larva utuh setelah prosedur konsentrasi sedangkan trofozoit bisa hancur
selama proses
1.1	 Prinsip
Tinja dicampur dengan larutan Zn SO4 (zinc sulfate, larutan dengan berat jenis
tinggi). Kista yang lebih ringan akan mengapung dipermukaan.
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
1.2	 Alat dan bahan
a.	 Botol atau tabung yang berkapasitas 15 ml
b.	 Lidi
c.	 Kaca penutup
d.	 Ethanol
e.	 Ether
f.	 Cawan petri
g.	 Larutan Zn SO4 33% w/v ( 331 gram ZnSO4-7H2O/l) berat jenis 1.180-1.200)
1.3	 Prosedur pemeriksaan
a.	 Siapkan kaca penutup bersih bebas dari lemak
b.	 Buat campuran 10 ml etanol 95% dan 10 ml eter
c.	 Tuangkan campuran tadi ke dalam cawan petri, dan masukkan ke dalamnya
30 kaca penutup satu persatu, kocok dan biarkan selama 10 menit
d.	 Keluarkan kaca penutup satu – persatu dan keringkan dengan kain kasa dan
simpan pada cawan petri yang kering.
e.	 Ambil spesimen tinja sebanyak ± 2 ml dan masukkan ke dalam botol.
f.	 Tuangkan larutan jenuh garam dapur ke dalam botol sampai ¼ volume
botol.
g.	 Dengan lidi atau pengaduk, hancurkan tinja dan campur dengan rata
h.	 Tuangkan lagi larutan jenuh garam dapur sampai batas permukaan botol.
i.	 Ambil dengan lidi bagian kasar yang mengapung pada permukaan
j.	 Tempatkan kaca penutup, sehingga menutupi botol. Pastikan bahwa kaca
penutup kontak dengan cairan dan tidak ada gelembung udara, biarkan
selama 30 – 45 menit.
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
k.	 Angkat kaca penutup, setetes cairan akan menempel.
l.	 Tempatkan kaca penutup di atas kaca obyektif dan segera periksa di bawah
mikroskop ( menghindari sediaan cepat kering). Tutup kondensor iris
secukupnya, supaya di dapat kontras yang baik.
m.	 Teteskan iodin di bawah gelas penutup dan periksa secara mikroskopis
dengan obyek 40 x untuk identifikasi kista (gambar 8).
A.	 Tropozoit B. Kista Entamoba hystolitika
Tropozoit dan kista Giargia lambia
Gambar 8 : Troposoit, kista Entamoeba hystolitica dan G lambia.
A.	 Tugas praktikum mahasiswa
1.	 Setiap Kelompok mahasiswa melakukan pemeriksaan makroskopis tinja
dan menyiapkan sediaan tinja untuk pemeriksaan mikroskopis langsung,
cara pengapungan dan pemeriksaan anal swab
2.	 Melihat parasit protozoa dengan menggunakan mikroskop pada
pembesaran lensa obyektif 100x.
3.	 Menggambar apa yang dilihat.
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
B.	 Lembar kerja praktikum parasitologi
Kegiatan 1 : Pemeriksaan Tinja (Parasit Protozoa)
Hari/tanggal	: ………………… 						
Nama		 : …………………
Kelompok		 : …………………
a.	 Makroskopis : ....................................................................................................
b.	 Mikroskopis
Kenampakan
Tropozoid
Kenampakan
Kista
Ada
Tidak
ada
Jumlah Ada
Tidak
ada
Jumlah
Entamoba
Histolityca
Balantidium Coli
Giardia Lambia
Isospora Belli
Paraf Dosen
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
c.	 Gambarkan Kenampakan Protozoa parasit pada preparat tinja (tropozoit atau
kista )
d.	 Kesimpulan
...................................................................................................................................

More Related Content

What's hot

Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%Dewi Fitriani
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelAhmadPurnawarmanFais
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliArini Utami
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6progsus6
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa  Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa pjj_kemenkes
 
Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysispdspatklinsby
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing pjj_kemenkes
 
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris TrichiuraAscaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiurarika ferlianti
 

What's hot (20)

Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
 
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Haemometer
HaemometerHaemometer
Haemometer
 
Th5
Th5Th5
Th5
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa  Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
 
Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysis
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
 
MAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDALMAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDAL
 
Feses
FesesFeses
Feses
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Vilep imunologi semester iv
Vilep imunologi semester ivVilep imunologi semester iv
Vilep imunologi semester iv
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris TrichiuraAscaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
 

Similar to Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa

Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan darah : parasit cacing
Pemeriksaan darah : parasit cacing Pemeriksaan darah : parasit cacing
Pemeriksaan darah : parasit cacing pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan darah : parasit cacing
Pemeriksaan darah : parasit cacing Pemeriksaan darah : parasit cacing
Pemeriksaan darah : parasit cacing pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)pjj_kemenkes
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode PengamatanRfr Egha
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
 
Metode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok aMetode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok atitinseptyani
 
Teknik Pengamatan Virus dan Parasit
Teknik Pengamatan Virus dan ParasitTeknik Pengamatan Virus dan Parasit
Teknik Pengamatan Virus dan ParasitNabila Azhari
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanEfa farmasi
 
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptxMATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptxmulianakhalida
 
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIPEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIzara larasati
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptxPPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptxHasbiallahYusuf2
 

Similar to Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa (20)

Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Pemeriksaan darah : parasit cacing
Pemeriksaan darah : parasit cacing Pemeriksaan darah : parasit cacing
Pemeriksaan darah : parasit cacing
 
Pemeriksaan darah : parasit cacing
Pemeriksaan darah : parasit cacing Pemeriksaan darah : parasit cacing
Pemeriksaan darah : parasit cacing
 
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
 
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode Pengamatan
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
 
Metode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok aMetode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok a
 
Teknik Pengamatan Virus dan Parasit
Teknik Pengamatan Virus dan ParasitTeknik Pengamatan Virus dan Parasit
Teknik Pengamatan Virus dan Parasit
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatan
 
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptxMATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
 
Sediaan
SediaanSediaan
Sediaan
 
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIPEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
laporan biologi
laporan biologilaporan biologi
laporan biologi
 
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
 
Ipa7 kd2b-pdf
Ipa7 kd2b-pdfIpa7 kd2b-pdf
Ipa7 kd2b-pdf
 
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptxPPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa

  • 1. 1 Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Praktikum 1 II Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum 2, diharapkan Anda mampu mememahami prosedur pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis Protozoa pada spesimen tinja . TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah mempelajari pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Praktikum 2, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan prosedur pemeriksaan tinja makroskopis 2. Menjelaskan prosedur pemeriksaan tinja mikroskopis secara langsung A. Pokok – pokok materi 1. Pemeriksaan tinja makroskopis 2. Pemeriksaa tinja mikrokopis secara langsung 3. Pemeriksaan tinja metode konsentrasi : tehnik Apung Pemeriksaan Parasit Protozoa
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 22 1. Pemeriksaan makroskopis tinja Pemeriksaan Tinja makroskopis dilakukan sebelum dilakukan pemeriksaan mikroskopis, dengan memperhatikan konsistensi (keras, lunak, cair), warna (kuning, putih , hijau /hitam) dan tanda – tanda abnormal (bau tinja (amis, atau bau busuk), lendir, darah, nanah, potongan jaringan, sisa makanan (lemak, serat2 ; sisa obat: zat besi, magnesium/barium). Ciri-ciri dari tinja yang mengandung amoeba: Asam-Bau yang busuk ( foul smelling); lendir (mucus) lebih sedikit daripada disentri basiler dan tidak begitu lengket. Darah mungkin didapat bersamaan dengan tinja yang padat. Pada beberapa kasus terdapat pengusapan mukosa usus. 2. Pengecatan langsung (Direct wet mount) untuk Protozoa Entamoba histolytica atau Giardia Lambia 1.1 Pemeriksaan langsung : Tropozoit Metode ini dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan secara cepat. Untuk bentuk trofozoit dari amoeba dipergunakan larutan eosin 2%, sedangkan untuk inti dan bentuk kista amoeba dengan larutan lugol (2% larutan iodium + 3% larutan iodkali ) (lihat gambar 6). a. Prosedur Pemeriksaan. 1) Gunakan kaca obyek yang hangat 2) Pindahan spesimen tinja yang berupa lendir atau darah ke kaca obyek 3) Pada tinja cair perlu dikocok secara hati-hati dan baik sebelum dilakukan pemeriksaan, karena amuba cenderung melekat pada dinding wadah penampung (plastik). Catatan : a. Bila mungkin hindarkan penambahan larutan salin, karena dapat mematikan amuba. b. Penambahan eosin. Penambahan eusin (20g/l) dalam larutan garam Uraian Materi
  • 3. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan faali), latar belakang akan berwarna merah muda, sedangkan amuba tidak bercat, sehingga deteksi amuba yang bergerak akan lebih mudah. 4) Tutup dengan kaca penutup dan tekan hati-hati dengan memakai kain atau kertas tisu, agar didapatkan sediaan yang tipis. 5) Periksa di bawah mikroskop dengan lensa obyektif 10 kali dengan kondensor iris ditutup secukupnya sehingga di dapat kontras yang baik. Cari bentukan kecil, tidak teratur, dan terang, (gerak amuboid tidak terlihat dengan pembesaran kecil). 6) Periksa di bawah mikroskop dengan lensa obyektif 40 kali untuk identifikasi amuba. a. Cari gerak amuboid yang khas. Amuba akan terlihat gerakan maju satu arah dengan mendorong keluar sitolasmanya (pseudopodia) b. Cari sel darah merah di dalam sitoplasmanya, yang tampak pucat abu-abu kekuningan. Gambar 6 : Pengecatan langsung (Direct wet mount)
  • 4. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan b. Hasil pengamatan : 1) Ditemukannya sel darah merah menunjukkan amuba adalah Entamuba histolytica 2) Pada sediaan segar tanpa pengecatan, inti amuba sukar dilihat 3) Terkadang spesies amuba non patogen dapat ditemukan dalam tinja 4) Pada sediaan yang tidak dicat amuba non patogen dapat dibedakan dari Entamoeba histolytica dengan tidak ditemukannya sel darah merah di dalam sitoplasmanya. 1.2 Pemeriksaan kista Kista dapat ditemukan pada tinja pada atau setengah padat (Gambar 7) Cara langsung 1) Teteskan 1 tetes larutan PZ atau eosin dibagian tengah dari separo bagian kiri kaca obyek; dan 1 tetes larutan lugol iodin dibagian tengah separoh yang kanan. Iodin lugol terlalu kuat untuk pengecatan protozoa, sehingga sebelum dipakai harus diencerkan terlebih dahulu menjadi 1:5 dengan larutan garam faali 2) Ambil sedikit spesimen dan campur spesimen tinja dengan larutan garam faali pada kaca obyek sebelah kiri. 3) Ambil spesimen dan campur dengan larutan iodin pada kaca obyek sebelah kanan. 4) Tutup masing-masing spesimen dan kaca penutup (sedapat mungkin hindari timbulnya gelembung udara). 5) Periksa sediaan di bawah mikroskop lensa obyektif 10 x dengan penutup iris kondensor secukupnya, sehingga didapatkan kontras yang baik. 6) Periksa sediaan di bawah mikroskop lensa obyektif 40 x . pusatkan perhatian untuk mencari kista yang mengandung badan kromatid berbentuk batang dengan ujungnya yang tumpul, terutama terdapat pada kista yang muda. Hasil Interpretasi :
  • 5. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Akan terlihat kista kecil bulat berukuran 10-15 µm. Dengan larutan garam faali (PZ), kista tampak sebagai bulatan transparan, membias jernih dengan latar belakang abu-abu. Kista dengan badan kromatid berbentuk batang dengan ujung tumpul, pada sediaan PZ atau Eosin, dan tidak tampak pada sediaan iodin. Beberapa kista mempunyai banyak benda kromatid. Inti pada Entamoeba hystolitika jumlahnya tidak lebih dari empat. Gambar 7 : Pengecatan langsung (Direct wet mount) 3. Cara konsentrasi : tehnik pengapungan zinc sulfat Jika jumlah parasit dalam spesimen tinja adalah rendah, pemeriksaan preparat basah direct tidak dapat mendeteksi mereka, maka tinja harus dikonsentrasi. Kista dan larva utuh setelah prosedur konsentrasi sedangkan trofozoit bisa hancur selama proses 1.1 Prinsip Tinja dicampur dengan larutan Zn SO4 (zinc sulfate, larutan dengan berat jenis tinggi). Kista yang lebih ringan akan mengapung dipermukaan.
  • 6. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 1.2 Alat dan bahan a. Botol atau tabung yang berkapasitas 15 ml b. Lidi c. Kaca penutup d. Ethanol e. Ether f. Cawan petri g. Larutan Zn SO4 33% w/v ( 331 gram ZnSO4-7H2O/l) berat jenis 1.180-1.200) 1.3 Prosedur pemeriksaan a. Siapkan kaca penutup bersih bebas dari lemak b. Buat campuran 10 ml etanol 95% dan 10 ml eter c. Tuangkan campuran tadi ke dalam cawan petri, dan masukkan ke dalamnya 30 kaca penutup satu persatu, kocok dan biarkan selama 10 menit d. Keluarkan kaca penutup satu – persatu dan keringkan dengan kain kasa dan simpan pada cawan petri yang kering. e. Ambil spesimen tinja sebanyak ± 2 ml dan masukkan ke dalam botol. f. Tuangkan larutan jenuh garam dapur ke dalam botol sampai ¼ volume botol. g. Dengan lidi atau pengaduk, hancurkan tinja dan campur dengan rata h. Tuangkan lagi larutan jenuh garam dapur sampai batas permukaan botol. i. Ambil dengan lidi bagian kasar yang mengapung pada permukaan j. Tempatkan kaca penutup, sehingga menutupi botol. Pastikan bahwa kaca penutup kontak dengan cairan dan tidak ada gelembung udara, biarkan selama 30 – 45 menit.
  • 7. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan k. Angkat kaca penutup, setetes cairan akan menempel. l. Tempatkan kaca penutup di atas kaca obyektif dan segera periksa di bawah mikroskop ( menghindari sediaan cepat kering). Tutup kondensor iris secukupnya, supaya di dapat kontras yang baik. m. Teteskan iodin di bawah gelas penutup dan periksa secara mikroskopis dengan obyek 40 x untuk identifikasi kista (gambar 8). A. Tropozoit B. Kista Entamoba hystolitika Tropozoit dan kista Giargia lambia Gambar 8 : Troposoit, kista Entamoeba hystolitica dan G lambia. A. Tugas praktikum mahasiswa 1. Setiap Kelompok mahasiswa melakukan pemeriksaan makroskopis tinja dan menyiapkan sediaan tinja untuk pemeriksaan mikroskopis langsung, cara pengapungan dan pemeriksaan anal swab 2. Melihat parasit protozoa dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran lensa obyektif 100x. 3. Menggambar apa yang dilihat.
  • 8. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan B. Lembar kerja praktikum parasitologi Kegiatan 1 : Pemeriksaan Tinja (Parasit Protozoa) Hari/tanggal : ………………… Nama : ………………… Kelompok : ………………… a. Makroskopis : .................................................................................................... b. Mikroskopis Kenampakan Tropozoid Kenampakan Kista Ada Tidak ada Jumlah Ada Tidak ada Jumlah Entamoba Histolityca Balantidium Coli Giardia Lambia Isospora Belli Paraf Dosen
  • 9. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan c. Gambarkan Kenampakan Protozoa parasit pada preparat tinja (tropozoit atau kista ) d. Kesimpulan ...................................................................................................................................