SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
BAB II
URINE ANALYZER
A. Teori Dasar
Manusia merupakan makhluk yang unik. Dari setiap sisi dari tubuh manusia
menjadi sebuah hal yang menarik untuk dipelajari. Kita juga mengenal berbagai
sistem organ yang mempunyai peran yang sangat penting sesuai dengan peran
fungsinya. Sistem organ dengan sistem kerja masing – masing saling berinteraksi dan
menjadikan satu kesatuan yang utuh. Dari berbagai sistem, kita mengenal sistem
perkemihan dimana dari organ-nya dan fungsinya. Adapun hal yang menarik bahwa
zat yang dikeluarkan atau yang dikenal dengan nama urine dapat menjadi sebuah
penelitian akan kondisi kesehatan tubuh seseorang
Urine adalah zat yang dikeluarkan dari tubuh kita secara alami setiap harinya.
Sebelum dibuang oleh tubuh, urine telah melalui proses metabolisme di dalam tubuh.
Dari warna perubahan urine kita bisa memantau suatu penyakit. Karena itu urine
mempunyai indikator-indikator yang berharga untuk diperiksa. Pemeriksaan urine
tidak hanya memberikan fakta-fakta tentang ginjal dan saluran kemih, tetapi kita
dapat mengetahui fungsi bermacam-macam organ dalam tubuh, seperti hati, saluran
empedu, pankreas, dan lain-lain. Secara umum urin berwarna kuning. Urin yang
didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas yaitu berbau
ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5 dan akan menjadi lebih asam jika
mengkonsumsi banyak protein serta urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi
banyak sayuran. Berat jenis urin yakni 1,002 – 1,035 g/ml. Komposisi urin terdiri
dari 95% air dan mengandung zat terlarut. Di dalam urin terkandung bermacam –
macam zat, antara lain:
1. zat sisa pembongkaran protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak.
2. zat warna empedu yang memberikan warna kuning pada urin.
3. garam, terutama NaCl.
4. zat – zat yang berlebihan dikomsumsi, misalnya vitamin C, dan obat –
obatan serta juga kelebihan zat yang yang diproduksi sendiri oleh tubuh
misalnya hormone.
Urin yang normal tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin
mengandung protein, berarti telah terjadi kerusakan ginjal pada bagian glomerulus.
Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula
dengan sempurna. Hal ini dapat diakibatkan oleh kerusakan tubulus ginjal. Dapat pula
karena kadar gula dalam darah terlalu tinggi atau melebihi batas normal sehingga
tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat
glomerulus. Kadar gula yang tinggi diakibatkan oleh proses pengubahan gula menjadi
glikogen terlambat, kerena produksi hormon insulin terhambat. Orang yang demikian
menderita penyakit kencing manis (diabetes melitus). Zat warna makanan juga
dikeluarkan melalui ginjal dan sering memberi warna pada urin. Bahan pengawet atau
pewarna membuat ginjal bekerja keras sehingga dapat merusak ginjal. Adanya
insektisida pada makanan karena pencemaran atau terlalu banyak mengkonsumsi obat
– obatan juga dapat merusak ginjal. Alat yang digunakan untuk memeriksa urine
adalah urine analyzer.
Urine Analyzer adalah alat semi-otomatis untuk pengecekan yang dilakukan
diluar tubuh untuk mendapatkan hasil pengecekan urine dengan hasil yang lebih tepat
dengan menggunakan fotometer reflektansi (reflectance photometer). Urine Analyzer
membaca strip tes urine pada kondisi standar, menyimpan hasil ke memori dan
menampilkan hasil melalui printer built-in dan / atau serial interface pada alat
tersebut.
B. Prinsip Kerja Urine Analyzer
Gambar 1. Bentuk Blok Diagram analyzer
Sumber : PANDUAN PARTIKUM LAB. KLINIK LANJUT.
Strip uji ditempatkan pada tray, lalu tray ditarik motor penggerak sehingga
strip bergerak kedalam alat pembaca. Analisa pada membaca referensi, diikuti oleh
masing-masing dari bagian uji pada strip, sample masuk pada (LED Spectral
Reflectance). Alat pembaca berisi LED yang memancarkan cahaya pada berbagai
macam panjang gelombang. Pembacaan dilakukan secara ‘electro-optically’, sebagai
berikut :
1. LED memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang diarahkan
oleh light guide ke permukaan test path dengan sudut yang optimal. Pad
dimasukan, kemudian disinari oleh ke 3 LED ( hidup LED salah satu
terlebih sahulu ) kemudian ditanggkap oleh sensor, yang ditangkap oleh
sensor yaitu pantulan sinar dari LED. Path masing – masing berubah
warna bila terkena cahaya. Kemudian sensor menangkap cahaya yang
dipantulkan kemudian dikuatkan ole Amplifir dan masuk ke rangkaian
ADC (Analog Digital Converter) dan merubah data analog menjadi
digital.
2. Mikroprosesor kemudian mengkonversi digital menjadi nilai reflektansi
relative dengan mengacu pada standar kalibrasi. Kemudian hasil data
tersebut ditampilkan pada LCD. Setiap pemerikasaan pad tes membaca
photometrically sekitar 55-56 detik. Dalam sampel urin yang sangat basa,
urine analyzer secara otomatis mengoreksi hasil tes berat jenis.
Parameter dan panjang gelombang yang ditinjau oleh Urine Analyzer pada Strip Test
Tabel 1. strip test urine analyzer
Parameter Panjang gelombang
Berat Jenis 620 nm
pH 620 nm / 557 nm
Leukosit 557 nm
Nitrit 557 nm
Darah (eritrosit) 620 nm / 557 nm
Glukosa 557 nm
Keton 557 nm
Urobilinogen 557 nm
Bilirubin 557 nm
Protein 557 nm
Tabel strip test urine analyzer
C. Urine Analyzer Clinitek (CLINITEK STATUS)
Urine Analyzer Status adalah fotometer reflektansi, yang membaca perubahan
warna pada strip reagen urine Bayer dan kaset immunoassay.
Gambar 2. Bentuk alat urine analyzer Clinitek Status.
Sumber : http://www.hce-
uk.com/WebRoot/ePagesForSAPlarge/Shops/Healthcare/4DDD/BE9C/B835/DD28/E
14C/0A0C/05E7/EC4D/BCH008_1.jpg
Berikut prinsip blok diagram pada Urine Analyzer Clinitek ( CLINITEK
STATUS )
Gambar 3. Bentuk Block diagaram Urine Analuzer Clinitek Status
Prinsip kerja block diagram serangkaian enam LED masing-masing
pada panjang gelombang yang berbeda menyala seluruh jalur atau kaset
panjang. Cahaya yang dipantulkan dari strip kemudian diteruskan melalui
lensa dan fokus pada array detektor dioda (CCD) yang kemudian mengubah
energi cahaya menjadi sinyal elektronik. Sinyal ini kemudian diteruskan
melalui A / D converter dan kemudian ke mikroprosesor. Setelah itu, sinyal
diolah menjadi persen reflectances dan kemudian menerjemahkan. Nilai
decode ini dibandingkan untuk pencarian tabel yang berisi rentang decode
spesifik untuk masing-masing reagen dan nilai-nilai klinis masing-masing.
Power Supplay
Cahaya
Test Strip (Path)
Patulkan Detektor
Amplifier mikroprosesor
LCD
Hasil dilaporkan kepada pelanggan melalui layar sentuh, onboard, printer, dan
/ atau melalui antarmuka komputer.
Untuk metode yang digunakan pada strip reagen urine dan kaset
immunoassay, lihat untuk menyisipkan produk tertentu mereka.
D. Cara Mengoperasikan Alat Urine Analyzer CLINITEK STATUS
1. Pengujian dimulai dari Pilih layar utama.
2. tekan strip tes untuk melakukan strip tes urine.
Gambar 4. Bentuk melakukan strip tes urine.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer.
3. Layar yang muncul berikutnya yaitu persiapan Uji.
Gambar 5. Bentuk melakukan strip tes urine.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 .
4. Pastikan menggunakan table uji yang sesuai dengan strip tes yang di
gunakan
Gambar 6. Bentuk table uji urine analyzer
sumber:http://www.orblife.co.za/common/images/newsletter/n
ewsletter1.jpg
5. Siapkan juga tisu, strip tes, dan urin dan tarik pad.
Gambar 7. Bentuk Testrip dan urine
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 .
6. Sentuh tombol START.
Analyzer memberiakn anda waktu ± 8 detik untuk menyelesaikan 4
langkah berikut :
a) Celupkan strip reagen ke dalam sampel urin, sehingga membasahi
semua bantalan. Setelah itu segera menghapus strip tes dari urin
dengan menggunakan tisu dan tiriskan pada tissue.
b) Tarik ujung strip terhadap sisi sampel yang Anda keluarkan.
Gambar 8. Bentuk mencelupkan testrip.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 .
c) Noda yang menyentuh tepi bersihkan dengan tisu untuk menghapus
kelebihan urine.
Gambar 9. Bentuk mentiriskan testrip.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 .
d) Tempatkan strip reagen di meja tes dengan bantalan menghadap ke
atas.
Gambar 10. Bentuk menepatkan strip reagen .
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 .
e) Pada akhir 8 detik menghitung mundur, meja tes dan strip secara
otomatis akan ditarik ke dalam analyzer.
Gambar 11. Bentul perhitungan mundur Urina Analyzer.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006.
f) Timer akan menghitung mundur waktu tersisa dalam menganalisis
strip hasil.
Gambar 12. Bentuk perhitungan mundur Urina Analyzer
Clinitek.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 .
g) Jika analisa telah dibentuk untuk otomatis mencetak hasil, maka
layar Printing akan ditampilkan sampai print out telah selesai (jika
tidak layar hasil akan muncul).
Gambar 13. Bentuk hasil print out.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 .
Tanggal, waktu dan urutan pengujian Nomor akan dicetak
bersama dengan hasil tes. "Tidak Dimasukkan" akan dicetak di
sebelah Warna dan Kejelasan. Layar berikutnya ditampilkan adalah
layar hasil. Halaman pertama hasil tes yang ditampilkan pada layar
dan tabel uji dan strip secara otomatis mendorong keluar dari analyzer.
h) Untuk melihat hasil tes yang tersisa, sentuh lainnya di layar.
Gambar 13. Bentuk hasil tes yang tersisa.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 .
Jika analyzer belum diatur untuk secara otomatis mencetak tes
hasil, sentuh Print untuk memiliki hasil cetak. Hasilnya akan
otomatis menjadi dikirim ke PC yang terhubung jika ini Opsi
diatur dalam analisa.
Gambar 15. Bentuk pengaturan otomatis.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006
Dari tabel tes, menghapus digunakan urinalisis strip dan
membuang sesuai dengan standar prosedur laboratorium. Lap
tabel insert, jika perlu. Melaporkan hasilnya kepada laboratorium
supervisor atau dokter. Sentuh Selesai untuk menyelesaikan tes
dan kembali ke Pilih layar utama.
E. Cara Perawatan Alat Urine Analyzer
1. Pembersihan rutin meja uji
a. Keluarkan dan bersihkan meja.
b. Bilas kedua sisi meja basuh di bawah air mengalir.
c. Keringkan dan masukan kembali.
Gambar 16. Bentuk cara membersihkan pad.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006.
2. Pembersihan berkala meja uji ketika Diperlukan
a. Lepas meja uji dengan cara menariknya perlahan dari urine analyzer.
b. Basahi kapas dan bersihkan dengan hati hati. (kecuali strip kalibrasi).
c. Keringkan tabel percobaan secara menyeluruh (kecuali strip kalibrasi)
dengan kain lembut atau bebas serat tisu.
Gambar 17. Bentuk cara membersihkan pad.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006.
d. Masukan kembali meja uji ke dalam Urine Analyzer jangan terbalik.
Dorong perlahan ke dalam Urine Analyzer
Gambar 18. Bentuk cara memasukan pad kembali.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006.
3. Membersihkan strip kalibrasi
a. Keluarkan meja uji dari urine analyzer.
b. Periksa bagian strip kalibrasi dari kotoran atau perubahan warna.
c. Jika strip kalibrasi masih bersih tetapi tanggal kalibrasi sudah habis
maka diganti dengan yang baru.
d. Jika strip kalibrasi kotor atau bernoda, maka bersihkan dengan
menggunakan kain halus atau cottonbat yang di basahi air sulingan.
Gambar 19. Bentuk cara membersihkan strip kalibrasi
menggunkaan cotton bath.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006.
e. Biarkan strip kalibrasi di udara kering dan kemudian periksa
permukaan dari debu, bahan asing, goresan. Ketika sudah di bersihkan
akan mendapatkan label baru.
f. Masukkan kembali pada alat urine analyzer.
4. Selalu menjaga bagian luar analyzer bersih dan bebas dari debu.
a. Untuk mematikan analyzer tekan tombol on / off selama 2 detik.
b. Lap bagian luar (termasuk display) kain yang lembab (tidak basah)
yang sudah di beri detergain ringan.
F. Cara Penanganan Troubelshooting
Tabel 2 Troubleshooting
Kode Eror Keterangan Tindakan
E01 atau
E23
Batrai habis Ganti baterai:
a) Untuk melihat
petunjuk
pada layar, sentuh
Error Laporan pilihan
Area, atau
b) Mengganti Baterai.
E10 atau
E48
hilangnya hasil pemeriksaan 1. matikan alat dengan
menekan tombol on /
off selama 2 detik.
2. Mengaktifkan alat
dengan menekan
tombol on / off .
3. Ulangi tes.
E11 Kegagalan meja uji 1. Pastikan bahwa meja
uji di tempat.
Keluarkan meja uji
dari alat lalu posisikan
dengan baik.
2. Jika tetap error,
matikan alat cabut
kabel tegangan jala
jala lalu psaang
kembali dan nyalakan.
3. Masih tetap gagal
hubungi vendor
E24 Tidak ada kertas printer 1. Mengganti kertas
printer.
2. Untuk melihat
petunjuk pada layar,
menyentuh area Error
Laporan seleksi, atau
3. Untuk menggunakan
petunjuk dalam
manual ini, lihat pada
bagian Memasang
Kertas Printer atau
Label Roll.
E25, E64
atau E65
Kegagalan kalibrasi
otomatis
Bersihkan strip kalibrasi. Jika
masih ada sisa kotoran.
E27 Kegagalan dalam
pengaturan
1. matikan alat dengan
menekan tombol on /
off selama 2 detik.
2. Mengaktifkan alat
dengan menekan
tombol on / off .
E28 Printer error Buka penutup printer lalu
benarkan posisi kertas printer.
Lihat pada bagian Memasang
Kertas Printer atau Label Roll
E50 Salah jenis Strip Pastikan bahwa jenis jalur
yang dipilih di Instrumen Set
Up sedang (Pilih Urinalisis
Test). Jika benar jenis strip
yang digunakan, memeriksa
operasi instrumen dengan
menjalankan tes lain
menggunakan:
a) sampel jelas, atau
b) lihat pada bagian kontrol
kualitas Pengujian).
E52 barcode tidak valid Ulangi tes menggunakan
kaset vendor
E53 Kaset tes yang di pilih tapi
strip tes yang terdeteksi
Ulangi uji dengan
menggunakan Test Kaset
rutin
E54 Strip tes yang di pilih tapi
kaset tes yang terdeteksi
Ulangi uji dengan
menggunakan strip tes rutin
E56 Ukuran meja tes yang salah Mengulang ujian
menggunakan tabel uji yang
benar
E57 Hilang terminal, atau
kaset
Ulangi tes memastikan bahwa
strip atau kaset diposisikan di
atas meja uji
E58 Strip salah 1. Ulangi tes
memastikan bahwa
strip posisi yang benar
di atas meja uji .
2. Jika kesalahan tetap
dan Anda menguji
strip dip urin, periksa
meja uji memastikan
bahwa garis putih
kecil yang terletak di
ujung strip (di sisi
strip) masih utuh dan
tidak rusak
3. Jika garis ini rusak
atau hilang hubungi
vendor.
E59 Strip terbalik diposisikan
pada meja uji
Ulangi tes memastikan bahwa
strip posisi yang benar di atas
meja uji
E60 Strip miring Ulangi tes memastikan bahwa
strip posisi yang benar di atas
meja uji
E61 Strip kering Ulangi tes memastikan bahwa
strip telah kontak dengan
sampel
E63 kegagalan untuk Ulangi tes memastikan bahwa
menemukan akhir strip strip posisi yang benar di atas
meja uji
E67 atau
E68
Sampel tidak mencukupi Masalah aliran sampel
dengan tes kaset mungkin
telah terdeteksi. Satu atau
lebih dari tes garis indikator
mungkin hilang atau tak dpt
dibedakan dari latar belakang,
atau tidak cukup sampel
diaplikasikan kaset.
Mengulang ujian memastikan
pipet benar diisi.
E02 Kegagalan pada data
kalibrasi
Hubungi vendor.
E12 Kegagalan pada led Hubungi vendor.
E20 Kegagalan pada jam Hubungi vendor.
E62 masuknya cahaya Hubungi vendor.
E03, E04,
E05, E06,
E07, E08,
E21, E22,
E90, E91,
E92 or E93
Kegagalan perangkat lunak
komputer
Hubungi vendor.
Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006.
G. Kesimpulan
Urine adalah hasil zat sisa yang keluar daritubuh, yang di ekresikan oleh
ginjal, dari urine dapat menentukan kondisi fisiologis kesehatan organ manusia,
seperti ginjal hati dan lain – lain. Sedangkan alat yang digunakan untuk memeriksa
urine yaitu urine analyzer.
Urine analyzer adalah suatu alat yang digunkan untuk mengecek urine dengan
stript test dengan prinsip menggunkan fotometer reflektansi (reflektansi fotometer).
Urine analyzer yang digunakan yaitu
BAB III
PHOTOMETER /CHEMISTRY ANALYZER
A. Pendahuluan
Pemeriksaan kadar atau konsentrasi suatu zat dalam larutan dapat diketahui secara
kuatitatif dengan menggunakan prinsip photometri. Prinsip ini menggunakan sumber cahaya
monokromatis yang dilewatkan pada suatu larutan. Prinsip ini berdasarkan hukum Beer
Lambert yang menyatakan bahwa: “suatu larutan jika dikenai cahaya maka sebagian cahaya
akan diserap dan sebagian lagi akan diteruskan”.
Melalui metode ini maka banyak bidang ilmu yang terbantu dalam mengukur
kandungan suatu zat, termasuk bidang kesehatan. Contoh dalam laboratorium klinik
kesehatan di Rumah Sakit banyak pemeriksaan menggunakan alat photometer ini seperti
pemeriksaan kadar gula dalam darah, kadar Hemoglobin, Protein, Kolesterol, Trigliserid,
ureum, lemak dll.
Seiring perkembangan teknologi maka photometer menjadi semakin canggih dengan
ditandai dengan sistem rangkaian elektroniknya sehingga sebuah photometer dapat mengukur
berbagai macam parameter. Dan juga dibuat sistem otomatisasinya sehingga sebuah
photometer dapat menganalisa sample hingga puluhan bahkan ratusan sample sekali running.
Sehingga meringankan tugas operator dan sekaligus menghindari human error. Biasanya
photometer yang sudah multi fungsi disebut Chemistry Analyzer, karena dapat mengukur
kadar unsur kimia dalam darah.
B. Teori Dasar Autoanalyzer (Chemistry Analyzer)
Autoanalyzer adalah analisa otomatis menggunakan teknik aliran khusus
bernama “analisis aliran kontinu (CFA)”, diciptakan pada tahun 1957 oleh Leonard
Skeggs, PhD dan pertama dibuat oleh Corporation Technicon. Aplikasi pertama
adalah untuk klinis (medis) analisis.Autoanalyzer sangat mengubah karakter
laboratorium pengujian kimia dengan memungkinkan peningkatan yang signifikan
dalam jumlah sampel yang dapat diolah.Desain didasarkan pada pemisahan aliran
terus mengalir dengan gelembung udara sebagian besar mengurangi lambat, ceroboh,
dan kesalahan metode manual rawan analisis.
Autoanalyzer (Chemistry Analyzer) merupakan salah satu alat laboratorium
canggih yang dilengkapi dengan sistem sequensial multiple analysis. Alat ini
mempunyai kemampuan pemeriksaan yang lebih banyak berfungsi untuk analisa
kimia secara otomatis.Alat ini mampu menggantikan prosedur-prosedur analisis
manual dalam laboratorium, rumah sakit, dan industri.Autoanalyzer dapat digunakan
untuk menganalisa kandungan air, gas, mineral, logam, dan material biologis dari
suatu larutan.
Jenis-jenis tes yang dibutuhkan meliputi tingkat enzim (seperti banyak dari tes
fungsi hati), tingkat ion (misalnya natrium dan kalium), dan lainnya (seperti glukosa,
albumin serum, atau kreatinin). Ion sederhana sering diukur dengan elektroda selektif
ion, yang memungkinkan satu jenis ion melalui, dan perbedaan mengukur tegangan
Enzim dapat diukur dengan tingkat mereka mengubah salah satu zat warna yang lain,
Dalam tes ini, hasil untuk enzim yang diberikan sebagai suatu kegiatan, bukan
sebagai konsentrasi enzim. Tes-tes lain menggunakan perubahan kolorimetri untuk
menentukan konsentrasi bahan kimia yang bersangkutan.Kekeruhan juga dapat
diukur.
Autoanaliser ini digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik, yaitu mengukur
kadar zat-zat yang terkandung dalam darah, contohnya adalah glukosa, asam urat,
SGOT, SGPT, kolesterol, trigliserid, gamma GT, albumin,dsb
Autoanalyzer digunakan terutama untuk analisis laboratorium rutin dalam
bidang medis.Instrumen ini biasanya menentukan tingkat albumin, alkali fosfatase,
aspartate transaminase (AST), nitrogen urea darah, bilirubin, kalsium, kolesterol,
kreatinin, glukosa, fosfor anorganik, protein, dan asam urat dalam sampel darah tubuh
serum atau lainnya. Autoanalyzer mengotomatisasi langkah analisis sampel berulang
yang seharusnya dapat dilakukan secara manual oleh seorang teknisi, untuk tes medis
seperti yang disebutkan sebelumnya. Dengan cara ini, sebuah autoanalyzer dapat
menganalisis ratusan sampel setiap hari dengan satu teknisi operasi.Kelebihan
autoanaliser adalah bahwa tahapan analitik dapat dilakukan dengan cepat dan bisa
digunakan untuk memeriksa sampel dengan jumlah banyak secara bersamaan.
Autoanaliser memang sangat membantu analis dalam mengerjakan tahapan
analitik namun perlu diperhatikan, setiap hari baik autoanaliser hematologi atau kimia
klinik harus selalu dikalibrasi untuk menjamin keakuratan hasil.
Untuk autoanaliser kimia klinik, cara kalibrasinya adalah dengan
menggunakan serum control. Serum yang sudah diketahui komposisi dan kadarnya
diperiksa dengan menggunakan autoanaliser seperti memeriksa sampel. Hasil yang
didapat dibandingkan dengan kadar serum control. Jika masih dalam range, maka
autoanaliser masih memberikan hasil yang valid sehingga dapat digunakan untuk
memeriksa sampel.
Begitu juga untuk autoanaliser hematologi, digunakan darah yang
konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti. Darah control tersebut dilakukan
pemeriksaan sama seperti pemeriksaan sampel lalu hasilnya dibandingkan dengan
kadar darah control sebenarnya. Kalibrasi yang seperti dijelaskan di atas dilakukan
setiap hari sebelum melakukan pemeriksaan pada sampel sehingga hasil yang
didapatkan akurat.
1. Prinsip Kerja (Blog Diagram)
Gambar 20. Bentuk blok diagram chemistry analyzer
Sumber : Modul Praktikum Praktikum alat LAB Klinik lanjut.
Syiringe drive berfungsi mengarahkan reagent dan sample menuju
mixing chamber untuk dicampur.setelah dicampur proses yang dilakukan
adalah fotometer yaitu sel yang melewati observation cell akan disinari oleh
lampu halogen sebagai sumber cahaya merupakan cahaya Polychromatic yang
mempunyai panjang gelombang 400-800 nm memancarkan cahayanya yang
masuk ke Monochomator. Monochomator disini merupakan alat untuk
menguraikan spektrum warna dari cahaya. Di dalam Monochomator ini,
cahaya Polychromatic diuraikan menjadi Monochromatic dan akan dibaca
oleh detector dan selanjutnya sinyal dari detektor akan dikirim ke ADC
(Analog Digital Conver ) dan menuju signal processor.
.
C. Tipe Auto Analyzer
1. Continuous Flow
Continuous Flow merupakan Aliran yang terus-menerus digunakan
dalam beberapa instrumen spectrophotometric, juga digunakan reaksi
kimia.Dimana satu reaksi yang terjadi dalam saluran tersebut keluar dan
dicuci untuk digunakan kembali sampel berikutnya.Yang mungkin adalah
reaksi kimia yang berbeda.
Menggunakan Prinsip aliran continue dari material dibagi dengan
gelembung udara ke segmen diskrit di mana reaksi kimia terjadi.Aliran terus-
menerus sampel cair dan reagen digabungkan dan diangkut dalam gulungan
tubing dan pencampuran. Tubing melewati sampel dari satu alat untuk yang
lain dengan alat masing-masing melakukan fungsi yang berbeda, seperti
distilasi, dialisis, ekstraksi, pertukaran ion, pemanasan, inkubasi, dan rekaman
berikutnya dari sinyal. Sebuah prinsip penting dari sistem ini adalah
pengenalan gelembung udara.Gelembung udara setiap segmen sampel ke
dalam paket diskrit dan bertindak sebagai penghalang antara paket untuk
mencegah kontaminasi silang saat mereka melakukan perjalanan di sepanjang
pipa. Gelembung udara juga membantu pencampuran dengan menciptakan
aliran turbulen (aliran bolus), dan menyediakan operator dengan cek cepat dan
mudah dari karakteristik aliran cairan. Sampel dan standar diperlakukan
dengan cara yang persis sama saat mereka melakukan perjalanan panjang
pipa, menghilangkan perlunya sinyal steady state, namun, karena adanya
gelembung membuat profil gelombang hampir persegi, membawa sistem ke
keadaan stabil tidak secara signifikan menurunkan throughput (generasi ketiga
CFA analisis rata-rata 90 atau lebih sampel per jam) dan diinginkan dalam
sinyal steady state (keseimbangan kimia) yang lebih akurat.
2. Centrifugal Analyzers
Peralatan yang menggunakan gaya sentrifugal untuk mencampuran
aliquot sampel dengan reagen, rotor berputar dan melewati campuran reaksi
melalui detektor.Prinsip deteksi dengan memanfaatkan sisi transparan yang
jelas untuk pengukuran spektrofotometri.
Gambar 21. Bentuk Prinsip Kerja Centrifugal Analyzer.
Sumber :
http://patentimages.storage.googleapis.com/pages/US3817632-4.png
Sampel dan reagen akan dicampur kemudian diputar dengan gaya sentrifugal
dari rotasi sampel akan bergerakatas penghalang yang memisahkan sampel dari
pereaksi .memisah melalui kapiler, dimana reagen akan mengalir menuju cuvet
dan sampel akan mengalir menuju PM tube.
3. Discrete Analyzers
Reaksi sampel disimpan diskrit melalui penggunaan cuvettes yang
terpisah reaksi, sel, slide, yang kemudian dibuang mengikuti analisis kimia.
Hal ini membuat sampel dan reaksi carry over seminimal mungkin tetapi
meningkatkan biaya per tes karena produk sekali pakai.Analisis Discrete adalah
pemisahan masing-masing sampel dan reagen yang menyertainya.
D. Perawatan
Inilah hal yang perlu diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat
a. alat yang bisa dikatakan "bandel". Namun sebandel - bandelnya alat
tersebut, tetap saja harus mendapatkan perhatian khusus seperti ;
b. Suhu ruangan
c. Lakukan control secara berkala
d. Selalu cek reagen
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat ini, seperti:
Sampel jangan sampai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah
ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal karena akan
merusak hasil jika terhisap.
E. Mengenal
Fotometer dari Rayto 200C Plus terdiri dari beberapa filter, sehingga memiliki
stabilitas yang tinggi.Efek drift termal saat ini dan pendaran cahaya dapat
dikompensasikan dengan regulator sumber cahaya.
Total volume flowsel adalah 70ÎŒL, dan suhu dapat dikontrol di bawah 25 ℃, 30
℃ dan 37 ℃(± 0,2℃) oleh efek Peltier. Flowcell harus dibersihkan dan diisi dengan
air suling sebelum setiapshut-down. Sebelum tes, analisa akan memeriksa secara
otomatis jika sistem dalam keadaan normal, bilas aliran sel danmenyesuaikan setiap
filter ke posisi nol.
1. Sistem Drainase
Ada lubang pembuangan di bagian bawah tengah analyzer, yang
menghubungkan ke limbah melalui dalam.Umumnya, cairan limbah dibuang
ke palung limbah pertama, dan kemudian dibuang ke sampah
Botol dengan pompa peristaltik, sehingga cairan limbah tidak dapat mengalir
keluar dari lubang pembuangan. Ketika operatormengeksekusi operasi ilegal
atau kesalahan program terjadi yang mengarah pada misoperation dari
analyzer, yanglimbah cair di dalam palung limbah dapat meluap dan mengalir
keluar dari lubang pembuangan di analisa
bawah.
2. Sepsifikasi
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ikatemijateng.org/pemeriksaan-urine-dengan-alat-urine-
analyzer/,diunduh rabu, 1 Juni 2016, 20.30 WIB.
2. https://www.scribd.com/doc/249466990/MAKALAH-KIMKLIN, diunduh
rabu, 1, Juni, 2016, 20.30 WIB.
3. http://www.orblife.co.za/common/images/newsletter/newsletter1.jpg, diunduh
rabu, 1, Juni, 2016, 20.30 WIB.
4. Anonim. 2006. Manual Book CLINITEK STATUS. Fluke Biomedik.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiGoogle
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelAhmadPurnawarmanFais
 
Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysispdspatklinsby
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologiRatna Kristiani
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineSantos Tos
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 
Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA Sarah Maulina
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiIrawati Nurani
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Suryanata Kesuma
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifNur Rahayu Setiawati
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiRisa Wahyuningsih
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriRidha Faturachmi
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimeRiskymessyana99
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineSantos Tos
 
Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
Identifikasi Bakteri Staphylococcus AureusIdentifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
Identifikasi Bakteri Staphylococcus AureusAudree Geraldine Jonathan
 
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"Luh Putu Arishanti W. A.Md.AK.,S.Si
 

What's hot (20)

Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysis
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 
LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urine
 
Laporan instrumen i fotometer
Laporan instrumen i   fotometerLaporan instrumen i   fotometer
Laporan instrumen i fotometer
 
Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1
 
Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
Identifikasi Bakteri Staphylococcus AureusIdentifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
 
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
 

Similar to Makalah urine analyzer

Hematologi.pptx
Hematologi.pptxHematologi.pptx
Hematologi.pptxAfienMukti1
 
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshsđŸ€­đŸ«Ł
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshsđŸ€­đŸ«ŁKELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshsđŸ€­đŸ«Ł
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshsđŸ€­đŸ«Łssuserd986061
 
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdfpemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdfMuhammadAndre28
 
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptpemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptdryuby
 
Refraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetriRefraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetriNova Lestary
 
BIOUnnes_Cell Counter
BIOUnnes_Cell CounterBIOUnnes_Cell Counter
BIOUnnes_Cell CounterNur Aini
 
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyBioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyLazuardi ardi
 
laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2Dimaz Febrianto
 
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptxResume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptxSyifaZatalini
 
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptxRUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptxAngeliaSaveqLiriaLai
 
P3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfP3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfNurihsani011
 
Pp seminar asam urat
Pp seminar asam uratPp seminar asam urat
Pp seminar asam uratrianii bintang
 
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinLaporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinDila Adila
 
DISAIN PROTOTIPE ALAT PENGHITUNG BIBIT LELE DUMB0 (Clarias fuscus) SECARA DIG...
DISAIN PROTOTIPE ALAT PENGHITUNG BIBIT LELE DUMB0 (Clarias fuscus) SECARA DIG...DISAIN PROTOTIPE ALAT PENGHITUNG BIBIT LELE DUMB0 (Clarias fuscus) SECARA DIG...
DISAIN PROTOTIPE ALAT PENGHITUNG BIBIT LELE DUMB0 (Clarias fuscus) SECARA DIG...Repository Ipb
 
Th1
Th1Th1
Th1andreei
 

Similar to Makalah urine analyzer (20)

Hematologi.pptx
Hematologi.pptxHematologi.pptx
Hematologi.pptx
 
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshsđŸ€­đŸ«Ł
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshsđŸ€­đŸ«ŁKELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshsđŸ€­đŸ«Ł
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshsđŸ€­đŸ«Ł
 
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdfpemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
 
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptpemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
 
Refraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetriRefraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetri
 
BIOUnnes_Cell Counter
BIOUnnes_Cell CounterBIOUnnes_Cell Counter
BIOUnnes_Cell Counter
 
Refraktometer
RefraktometerRefraktometer
Refraktometer
 
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyBioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
 
laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2
 
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptxResume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
 
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptxRUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
 
P3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfP3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdf
 
Pp seminar asam urat
Pp seminar asam uratPp seminar asam urat
Pp seminar asam urat
 
Makalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darahMakalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darah
 
parasetamol
parasetamolparasetamol
parasetamol
 
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinLaporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
PPT SEMHAS.pptx
PPT SEMHAS.pptxPPT SEMHAS.pptx
PPT SEMHAS.pptx
 
DISAIN PROTOTIPE ALAT PENGHITUNG BIBIT LELE DUMB0 (Clarias fuscus) SECARA DIG...
DISAIN PROTOTIPE ALAT PENGHITUNG BIBIT LELE DUMB0 (Clarias fuscus) SECARA DIG...DISAIN PROTOTIPE ALAT PENGHITUNG BIBIT LELE DUMB0 (Clarias fuscus) SECARA DIG...
DISAIN PROTOTIPE ALAT PENGHITUNG BIBIT LELE DUMB0 (Clarias fuscus) SECARA DIG...
 
Th1
Th1Th1
Th1
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 

Recently uploaded (19)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 

Makalah urine analyzer

  • 1. BAB II URINE ANALYZER A. Teori Dasar Manusia merupakan makhluk yang unik. Dari setiap sisi dari tubuh manusia menjadi sebuah hal yang menarik untuk dipelajari. Kita juga mengenal berbagai sistem organ yang mempunyai peran yang sangat penting sesuai dengan peran fungsinya. Sistem organ dengan sistem kerja masing – masing saling berinteraksi dan menjadikan satu kesatuan yang utuh. Dari berbagai sistem, kita mengenal sistem perkemihan dimana dari organ-nya dan fungsinya. Adapun hal yang menarik bahwa zat yang dikeluarkan atau yang dikenal dengan nama urine dapat menjadi sebuah penelitian akan kondisi kesehatan tubuh seseorang Urine adalah zat yang dikeluarkan dari tubuh kita secara alami setiap harinya. Sebelum dibuang oleh tubuh, urine telah melalui proses metabolisme di dalam tubuh. Dari warna perubahan urine kita bisa memantau suatu penyakit. Karena itu urine mempunyai indikator-indikator yang berharga untuk diperiksa. Pemeriksaan urine tidak hanya memberikan fakta-fakta tentang ginjal dan saluran kemih, tetapi kita dapat mengetahui fungsi bermacam-macam organ dalam tubuh, seperti hati, saluran empedu, pankreas, dan lain-lain. Secara umum urin berwarna kuning. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas yaitu berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5 dan akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein serta urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin yakni 1,002 – 1,035 g/ml. Komposisi urin terdiri dari 95% air dan mengandung zat terlarut. Di dalam urin terkandung bermacam – macam zat, antara lain: 1. zat sisa pembongkaran protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak. 2. zat warna empedu yang memberikan warna kuning pada urin. 3. garam, terutama NaCl.
  • 2. 4. zat – zat yang berlebihan dikomsumsi, misalnya vitamin C, dan obat – obatan serta juga kelebihan zat yang yang diproduksi sendiri oleh tubuh misalnya hormone. Urin yang normal tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti telah terjadi kerusakan ginjal pada bagian glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat diakibatkan oleh kerusakan tubulus ginjal. Dapat pula karena kadar gula dalam darah terlalu tinggi atau melebihi batas normal sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula yang tinggi diakibatkan oleh proses pengubahan gula menjadi glikogen terlambat, kerena produksi hormon insulin terhambat. Orang yang demikian menderita penyakit kencing manis (diabetes melitus). Zat warna makanan juga dikeluarkan melalui ginjal dan sering memberi warna pada urin. Bahan pengawet atau pewarna membuat ginjal bekerja keras sehingga dapat merusak ginjal. Adanya insektisida pada makanan karena pencemaran atau terlalu banyak mengkonsumsi obat – obatan juga dapat merusak ginjal. Alat yang digunakan untuk memeriksa urine adalah urine analyzer. Urine Analyzer adalah alat semi-otomatis untuk pengecekan yang dilakukan diluar tubuh untuk mendapatkan hasil pengecekan urine dengan hasil yang lebih tepat dengan menggunakan fotometer reflektansi (reflectance photometer). Urine Analyzer membaca strip tes urine pada kondisi standar, menyimpan hasil ke memori dan menampilkan hasil melalui printer built-in dan / atau serial interface pada alat tersebut.
  • 3. B. Prinsip Kerja Urine Analyzer Gambar 1. Bentuk Blok Diagram analyzer Sumber : PANDUAN PARTIKUM LAB. KLINIK LANJUT. Strip uji ditempatkan pada tray, lalu tray ditarik motor penggerak sehingga strip bergerak kedalam alat pembaca. Analisa pada membaca referensi, diikuti oleh masing-masing dari bagian uji pada strip, sample masuk pada (LED Spectral Reflectance). Alat pembaca berisi LED yang memancarkan cahaya pada berbagai macam panjang gelombang. Pembacaan dilakukan secara ‘electro-optically’, sebagai berikut : 1. LED memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang diarahkan oleh light guide ke permukaan test path dengan sudut yang optimal. Pad dimasukan, kemudian disinari oleh ke 3 LED ( hidup LED salah satu terlebih sahulu ) kemudian ditanggkap oleh sensor, yang ditangkap oleh sensor yaitu pantulan sinar dari LED. Path masing – masing berubah warna bila terkena cahaya. Kemudian sensor menangkap cahaya yang dipantulkan kemudian dikuatkan ole Amplifir dan masuk ke rangkaian ADC (Analog Digital Converter) dan merubah data analog menjadi digital.
  • 4. 2. Mikroprosesor kemudian mengkonversi digital menjadi nilai reflektansi relative dengan mengacu pada standar kalibrasi. Kemudian hasil data tersebut ditampilkan pada LCD. Setiap pemerikasaan pad tes membaca photometrically sekitar 55-56 detik. Dalam sampel urin yang sangat basa, urine analyzer secara otomatis mengoreksi hasil tes berat jenis. Parameter dan panjang gelombang yang ditinjau oleh Urine Analyzer pada Strip Test Tabel 1. strip test urine analyzer Parameter Panjang gelombang Berat Jenis 620 nm pH 620 nm / 557 nm Leukosit 557 nm Nitrit 557 nm Darah (eritrosit) 620 nm / 557 nm Glukosa 557 nm Keton 557 nm Urobilinogen 557 nm Bilirubin 557 nm Protein 557 nm Tabel strip test urine analyzer
  • 5. C. Urine Analyzer Clinitek (CLINITEK STATUS) Urine Analyzer Status adalah fotometer reflektansi, yang membaca perubahan warna pada strip reagen urine Bayer dan kaset immunoassay. Gambar 2. Bentuk alat urine analyzer Clinitek Status. Sumber : http://www.hce- uk.com/WebRoot/ePagesForSAPlarge/Shops/Healthcare/4DDD/BE9C/B835/DD28/E 14C/0A0C/05E7/EC4D/BCH008_1.jpg
  • 6. Berikut prinsip blok diagram pada Urine Analyzer Clinitek ( CLINITEK STATUS ) Gambar 3. Bentuk Block diagaram Urine Analuzer Clinitek Status Prinsip kerja block diagram serangkaian enam LED masing-masing pada panjang gelombang yang berbeda menyala seluruh jalur atau kaset panjang. Cahaya yang dipantulkan dari strip kemudian diteruskan melalui lensa dan fokus pada array detektor dioda (CCD) yang kemudian mengubah energi cahaya menjadi sinyal elektronik. Sinyal ini kemudian diteruskan melalui A / D converter dan kemudian ke mikroprosesor. Setelah itu, sinyal diolah menjadi persen reflectances dan kemudian menerjemahkan. Nilai decode ini dibandingkan untuk pencarian tabel yang berisi rentang decode spesifik untuk masing-masing reagen dan nilai-nilai klinis masing-masing. Power Supplay Cahaya Test Strip (Path) Patulkan Detektor Amplifier mikroprosesor LCD
  • 7. Hasil dilaporkan kepada pelanggan melalui layar sentuh, onboard, printer, dan / atau melalui antarmuka komputer. Untuk metode yang digunakan pada strip reagen urine dan kaset immunoassay, lihat untuk menyisipkan produk tertentu mereka. D. Cara Mengoperasikan Alat Urine Analyzer CLINITEK STATUS 1. Pengujian dimulai dari Pilih layar utama. 2. tekan strip tes untuk melakukan strip tes urine. Gambar 4. Bentuk melakukan strip tes urine. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer. 3. Layar yang muncul berikutnya yaitu persiapan Uji. Gambar 5. Bentuk melakukan strip tes urine. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 .
  • 8. 4. Pastikan menggunakan table uji yang sesuai dengan strip tes yang di gunakan Gambar 6. Bentuk table uji urine analyzer sumber:http://www.orblife.co.za/common/images/newsletter/n ewsletter1.jpg 5. Siapkan juga tisu, strip tes, dan urin dan tarik pad. Gambar 7. Bentuk Testrip dan urine Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 .
  • 9. 6. Sentuh tombol START. Analyzer memberiakn anda waktu ± 8 detik untuk menyelesaikan 4 langkah berikut : a) Celupkan strip reagen ke dalam sampel urin, sehingga membasahi semua bantalan. Setelah itu segera menghapus strip tes dari urin dengan menggunakan tisu dan tiriskan pada tissue. b) Tarik ujung strip terhadap sisi sampel yang Anda keluarkan. Gambar 8. Bentuk mencelupkan testrip. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 . c) Noda yang menyentuh tepi bersihkan dengan tisu untuk menghapus kelebihan urine. Gambar 9. Bentuk mentiriskan testrip. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 .
  • 10. d) Tempatkan strip reagen di meja tes dengan bantalan menghadap ke atas. Gambar 10. Bentuk menepatkan strip reagen . Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 . e) Pada akhir 8 detik menghitung mundur, meja tes dan strip secara otomatis akan ditarik ke dalam analyzer. Gambar 11. Bentul perhitungan mundur Urina Analyzer. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006.
  • 11. f) Timer akan menghitung mundur waktu tersisa dalam menganalisis strip hasil. Gambar 12. Bentuk perhitungan mundur Urina Analyzer Clinitek. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 .
  • 12. g) Jika analisa telah dibentuk untuk otomatis mencetak hasil, maka layar Printing akan ditampilkan sampai print out telah selesai (jika tidak layar hasil akan muncul). Gambar 13. Bentuk hasil print out. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 . Tanggal, waktu dan urutan pengujian Nomor akan dicetak bersama dengan hasil tes. "Tidak Dimasukkan" akan dicetak di sebelah Warna dan Kejelasan. Layar berikutnya ditampilkan adalah layar hasil. Halaman pertama hasil tes yang ditampilkan pada layar dan tabel uji dan strip secara otomatis mendorong keluar dari analyzer.
  • 13. h) Untuk melihat hasil tes yang tersisa, sentuh lainnya di layar. Gambar 13. Bentuk hasil tes yang tersisa. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006 . Jika analyzer belum diatur untuk secara otomatis mencetak tes hasil, sentuh Print untuk memiliki hasil cetak. Hasilnya akan otomatis menjadi dikirim ke PC yang terhubung jika ini Opsi diatur dalam analisa. Gambar 15. Bentuk pengaturan otomatis. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006
  • 14. Dari tabel tes, menghapus digunakan urinalisis strip dan membuang sesuai dengan standar prosedur laboratorium. Lap tabel insert, jika perlu. Melaporkan hasilnya kepada laboratorium supervisor atau dokter. Sentuh Selesai untuk menyelesaikan tes dan kembali ke Pilih layar utama. E. Cara Perawatan Alat Urine Analyzer 1. Pembersihan rutin meja uji a. Keluarkan dan bersihkan meja. b. Bilas kedua sisi meja basuh di bawah air mengalir. c. Keringkan dan masukan kembali. Gambar 16. Bentuk cara membersihkan pad. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006.
  • 15. 2. Pembersihan berkala meja uji ketika Diperlukan a. Lepas meja uji dengan cara menariknya perlahan dari urine analyzer. b. Basahi kapas dan bersihkan dengan hati hati. (kecuali strip kalibrasi). c. Keringkan tabel percobaan secara menyeluruh (kecuali strip kalibrasi) dengan kain lembut atau bebas serat tisu. Gambar 17. Bentuk cara membersihkan pad. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006. d. Masukan kembali meja uji ke dalam Urine Analyzer jangan terbalik. Dorong perlahan ke dalam Urine Analyzer
  • 16. Gambar 18. Bentuk cara memasukan pad kembali. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006. 3. Membersihkan strip kalibrasi a. Keluarkan meja uji dari urine analyzer. b. Periksa bagian strip kalibrasi dari kotoran atau perubahan warna. c. Jika strip kalibrasi masih bersih tetapi tanggal kalibrasi sudah habis maka diganti dengan yang baru. d. Jika strip kalibrasi kotor atau bernoda, maka bersihkan dengan menggunakan kain halus atau cottonbat yang di basahi air sulingan. Gambar 19. Bentuk cara membersihkan strip kalibrasi menggunkaan cotton bath. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006. e. Biarkan strip kalibrasi di udara kering dan kemudian periksa permukaan dari debu, bahan asing, goresan. Ketika sudah di bersihkan akan mendapatkan label baru. f. Masukkan kembali pada alat urine analyzer.
  • 17. 4. Selalu menjaga bagian luar analyzer bersih dan bebas dari debu. a. Untuk mematikan analyzer tekan tombol on / off selama 2 detik. b. Lap bagian luar (termasuk display) kain yang lembab (tidak basah) yang sudah di beri detergain ringan. F. Cara Penanganan Troubelshooting Tabel 2 Troubleshooting Kode Eror Keterangan Tindakan E01 atau E23 Batrai habis Ganti baterai: a) Untuk melihat petunjuk pada layar, sentuh Error Laporan pilihan Area, atau b) Mengganti Baterai. E10 atau E48 hilangnya hasil pemeriksaan 1. matikan alat dengan menekan tombol on / off selama 2 detik. 2. Mengaktifkan alat dengan menekan tombol on / off . 3. Ulangi tes. E11 Kegagalan meja uji 1. Pastikan bahwa meja uji di tempat. Keluarkan meja uji dari alat lalu posisikan dengan baik.
  • 18. 2. Jika tetap error, matikan alat cabut kabel tegangan jala jala lalu psaang kembali dan nyalakan. 3. Masih tetap gagal hubungi vendor E24 Tidak ada kertas printer 1. Mengganti kertas printer. 2. Untuk melihat petunjuk pada layar, menyentuh area Error Laporan seleksi, atau 3. Untuk menggunakan petunjuk dalam manual ini, lihat pada bagian Memasang Kertas Printer atau Label Roll. E25, E64 atau E65 Kegagalan kalibrasi otomatis Bersihkan strip kalibrasi. Jika masih ada sisa kotoran. E27 Kegagalan dalam pengaturan 1. matikan alat dengan menekan tombol on / off selama 2 detik. 2. Mengaktifkan alat dengan menekan tombol on / off .
  • 19. E28 Printer error Buka penutup printer lalu benarkan posisi kertas printer. Lihat pada bagian Memasang Kertas Printer atau Label Roll E50 Salah jenis Strip Pastikan bahwa jenis jalur yang dipilih di Instrumen Set Up sedang (Pilih Urinalisis Test). Jika benar jenis strip yang digunakan, memeriksa operasi instrumen dengan menjalankan tes lain menggunakan: a) sampel jelas, atau b) lihat pada bagian kontrol kualitas Pengujian). E52 barcode tidak valid Ulangi tes menggunakan kaset vendor E53 Kaset tes yang di pilih tapi strip tes yang terdeteksi Ulangi uji dengan menggunakan Test Kaset rutin E54 Strip tes yang di pilih tapi kaset tes yang terdeteksi Ulangi uji dengan menggunakan strip tes rutin E56 Ukuran meja tes yang salah Mengulang ujian menggunakan tabel uji yang benar E57 Hilang terminal, atau kaset Ulangi tes memastikan bahwa strip atau kaset diposisikan di atas meja uji
  • 20. E58 Strip salah 1. Ulangi tes memastikan bahwa strip posisi yang benar di atas meja uji . 2. Jika kesalahan tetap dan Anda menguji strip dip urin, periksa meja uji memastikan bahwa garis putih kecil yang terletak di ujung strip (di sisi strip) masih utuh dan tidak rusak 3. Jika garis ini rusak atau hilang hubungi vendor. E59 Strip terbalik diposisikan pada meja uji Ulangi tes memastikan bahwa strip posisi yang benar di atas meja uji E60 Strip miring Ulangi tes memastikan bahwa strip posisi yang benar di atas meja uji E61 Strip kering Ulangi tes memastikan bahwa strip telah kontak dengan sampel E63 kegagalan untuk Ulangi tes memastikan bahwa
  • 21. menemukan akhir strip strip posisi yang benar di atas meja uji E67 atau E68 Sampel tidak mencukupi Masalah aliran sampel dengan tes kaset mungkin telah terdeteksi. Satu atau lebih dari tes garis indikator mungkin hilang atau tak dpt dibedakan dari latar belakang, atau tidak cukup sampel diaplikasikan kaset. Mengulang ujian memastikan pipet benar diisi. E02 Kegagalan pada data kalibrasi Hubungi vendor. E12 Kegagalan pada led Hubungi vendor. E20 Kegagalan pada jam Hubungi vendor. E62 masuknya cahaya Hubungi vendor. E03, E04, E05, E06, E07, E08, E21, E22, E90, E91, E92 or E93 Kegagalan perangkat lunak komputer Hubungi vendor. Sumber : manual operation Clinitek Status Analyzer 2006.
  • 22. G. Kesimpulan Urine adalah hasil zat sisa yang keluar daritubuh, yang di ekresikan oleh ginjal, dari urine dapat menentukan kondisi fisiologis kesehatan organ manusia, seperti ginjal hati dan lain – lain. Sedangkan alat yang digunakan untuk memeriksa urine yaitu urine analyzer. Urine analyzer adalah suatu alat yang digunkan untuk mengecek urine dengan stript test dengan prinsip menggunkan fotometer reflektansi (reflektansi fotometer). Urine analyzer yang digunakan yaitu
  • 23. BAB III PHOTOMETER /CHEMISTRY ANALYZER A. Pendahuluan Pemeriksaan kadar atau konsentrasi suatu zat dalam larutan dapat diketahui secara kuatitatif dengan menggunakan prinsip photometri. Prinsip ini menggunakan sumber cahaya monokromatis yang dilewatkan pada suatu larutan. Prinsip ini berdasarkan hukum Beer Lambert yang menyatakan bahwa: “suatu larutan jika dikenai cahaya maka sebagian cahaya akan diserap dan sebagian lagi akan diteruskan”. Melalui metode ini maka banyak bidang ilmu yang terbantu dalam mengukur kandungan suatu zat, termasuk bidang kesehatan. Contoh dalam laboratorium klinik kesehatan di Rumah Sakit banyak pemeriksaan menggunakan alat photometer ini seperti pemeriksaan kadar gula dalam darah, kadar Hemoglobin, Protein, Kolesterol, Trigliserid, ureum, lemak dll. Seiring perkembangan teknologi maka photometer menjadi semakin canggih dengan ditandai dengan sistem rangkaian elektroniknya sehingga sebuah photometer dapat mengukur berbagai macam parameter. Dan juga dibuat sistem otomatisasinya sehingga sebuah photometer dapat menganalisa sample hingga puluhan bahkan ratusan sample sekali running. Sehingga meringankan tugas operator dan sekaligus menghindari human error. Biasanya photometer yang sudah multi fungsi disebut Chemistry Analyzer, karena dapat mengukur kadar unsur kimia dalam darah. B. Teori Dasar Autoanalyzer (Chemistry Analyzer) Autoanalyzer adalah analisa otomatis menggunakan teknik aliran khusus bernama “analisis aliran kontinu (CFA)”, diciptakan pada tahun 1957 oleh Leonard Skeggs, PhD dan pertama dibuat oleh Corporation Technicon. Aplikasi pertama adalah untuk klinis (medis) analisis.Autoanalyzer sangat mengubah karakter laboratorium pengujian kimia dengan memungkinkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah sampel yang dapat diolah.Desain didasarkan pada pemisahan aliran
  • 24. terus mengalir dengan gelembung udara sebagian besar mengurangi lambat, ceroboh, dan kesalahan metode manual rawan analisis. Autoanalyzer (Chemistry Analyzer) merupakan salah satu alat laboratorium canggih yang dilengkapi dengan sistem sequensial multiple analysis. Alat ini mempunyai kemampuan pemeriksaan yang lebih banyak berfungsi untuk analisa kimia secara otomatis.Alat ini mampu menggantikan prosedur-prosedur analisis manual dalam laboratorium, rumah sakit, dan industri.Autoanalyzer dapat digunakan untuk menganalisa kandungan air, gas, mineral, logam, dan material biologis dari suatu larutan. Jenis-jenis tes yang dibutuhkan meliputi tingkat enzim (seperti banyak dari tes fungsi hati), tingkat ion (misalnya natrium dan kalium), dan lainnya (seperti glukosa, albumin serum, atau kreatinin). Ion sederhana sering diukur dengan elektroda selektif ion, yang memungkinkan satu jenis ion melalui, dan perbedaan mengukur tegangan Enzim dapat diukur dengan tingkat mereka mengubah salah satu zat warna yang lain, Dalam tes ini, hasil untuk enzim yang diberikan sebagai suatu kegiatan, bukan sebagai konsentrasi enzim. Tes-tes lain menggunakan perubahan kolorimetri untuk menentukan konsentrasi bahan kimia yang bersangkutan.Kekeruhan juga dapat diukur. Autoanaliser ini digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik, yaitu mengukur kadar zat-zat yang terkandung dalam darah, contohnya adalah glukosa, asam urat, SGOT, SGPT, kolesterol, trigliserid, gamma GT, albumin,dsb Autoanalyzer digunakan terutama untuk analisis laboratorium rutin dalam bidang medis.Instrumen ini biasanya menentukan tingkat albumin, alkali fosfatase, aspartate transaminase (AST), nitrogen urea darah, bilirubin, kalsium, kolesterol, kreatinin, glukosa, fosfor anorganik, protein, dan asam urat dalam sampel darah tubuh serum atau lainnya. Autoanalyzer mengotomatisasi langkah analisis sampel berulang yang seharusnya dapat dilakukan secara manual oleh seorang teknisi, untuk tes medis seperti yang disebutkan sebelumnya. Dengan cara ini, sebuah autoanalyzer dapat menganalisis ratusan sampel setiap hari dengan satu teknisi operasi.Kelebihan
  • 25. autoanaliser adalah bahwa tahapan analitik dapat dilakukan dengan cepat dan bisa digunakan untuk memeriksa sampel dengan jumlah banyak secara bersamaan. Autoanaliser memang sangat membantu analis dalam mengerjakan tahapan analitik namun perlu diperhatikan, setiap hari baik autoanaliser hematologi atau kimia klinik harus selalu dikalibrasi untuk menjamin keakuratan hasil. Untuk autoanaliser kimia klinik, cara kalibrasinya adalah dengan menggunakan serum control. Serum yang sudah diketahui komposisi dan kadarnya diperiksa dengan menggunakan autoanaliser seperti memeriksa sampel. Hasil yang didapat dibandingkan dengan kadar serum control. Jika masih dalam range, maka autoanaliser masih memberikan hasil yang valid sehingga dapat digunakan untuk memeriksa sampel. Begitu juga untuk autoanaliser hematologi, digunakan darah yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti. Darah control tersebut dilakukan pemeriksaan sama seperti pemeriksaan sampel lalu hasilnya dibandingkan dengan kadar darah control sebenarnya. Kalibrasi yang seperti dijelaskan di atas dilakukan setiap hari sebelum melakukan pemeriksaan pada sampel sehingga hasil yang didapatkan akurat.
  • 26. 1. Prinsip Kerja (Blog Diagram) Gambar 20. Bentuk blok diagram chemistry analyzer Sumber : Modul Praktikum Praktikum alat LAB Klinik lanjut. Syiringe drive berfungsi mengarahkan reagent dan sample menuju mixing chamber untuk dicampur.setelah dicampur proses yang dilakukan adalah fotometer yaitu sel yang melewati observation cell akan disinari oleh lampu halogen sebagai sumber cahaya merupakan cahaya Polychromatic yang mempunyai panjang gelombang 400-800 nm memancarkan cahayanya yang masuk ke Monochomator. Monochomator disini merupakan alat untuk menguraikan spektrum warna dari cahaya. Di dalam Monochomator ini, cahaya Polychromatic diuraikan menjadi Monochromatic dan akan dibaca oleh detector dan selanjutnya sinyal dari detektor akan dikirim ke ADC (Analog Digital Conver ) dan menuju signal processor. .
  • 27. C. Tipe Auto Analyzer 1. Continuous Flow Continuous Flow merupakan Aliran yang terus-menerus digunakan dalam beberapa instrumen spectrophotometric, juga digunakan reaksi kimia.Dimana satu reaksi yang terjadi dalam saluran tersebut keluar dan dicuci untuk digunakan kembali sampel berikutnya.Yang mungkin adalah reaksi kimia yang berbeda. Menggunakan Prinsip aliran continue dari material dibagi dengan gelembung udara ke segmen diskrit di mana reaksi kimia terjadi.Aliran terus- menerus sampel cair dan reagen digabungkan dan diangkut dalam gulungan tubing dan pencampuran. Tubing melewati sampel dari satu alat untuk yang lain dengan alat masing-masing melakukan fungsi yang berbeda, seperti distilasi, dialisis, ekstraksi, pertukaran ion, pemanasan, inkubasi, dan rekaman berikutnya dari sinyal. Sebuah prinsip penting dari sistem ini adalah pengenalan gelembung udara.Gelembung udara setiap segmen sampel ke dalam paket diskrit dan bertindak sebagai penghalang antara paket untuk mencegah kontaminasi silang saat mereka melakukan perjalanan di sepanjang pipa. Gelembung udara juga membantu pencampuran dengan menciptakan aliran turbulen (aliran bolus), dan menyediakan operator dengan cek cepat dan
  • 28. mudah dari karakteristik aliran cairan. Sampel dan standar diperlakukan dengan cara yang persis sama saat mereka melakukan perjalanan panjang pipa, menghilangkan perlunya sinyal steady state, namun, karena adanya gelembung membuat profil gelombang hampir persegi, membawa sistem ke keadaan stabil tidak secara signifikan menurunkan throughput (generasi ketiga CFA analisis rata-rata 90 atau lebih sampel per jam) dan diinginkan dalam sinyal steady state (keseimbangan kimia) yang lebih akurat. 2. Centrifugal Analyzers Peralatan yang menggunakan gaya sentrifugal untuk mencampuran aliquot sampel dengan reagen, rotor berputar dan melewati campuran reaksi melalui detektor.Prinsip deteksi dengan memanfaatkan sisi transparan yang jelas untuk pengukuran spektrofotometri. Gambar 21. Bentuk Prinsip Kerja Centrifugal Analyzer.
  • 29. Sumber : http://patentimages.storage.googleapis.com/pages/US3817632-4.png Sampel dan reagen akan dicampur kemudian diputar dengan gaya sentrifugal dari rotasi sampel akan bergerakatas penghalang yang memisahkan sampel dari pereaksi .memisah melalui kapiler, dimana reagen akan mengalir menuju cuvet dan sampel akan mengalir menuju PM tube. 3. Discrete Analyzers Reaksi sampel disimpan diskrit melalui penggunaan cuvettes yang terpisah reaksi, sel, slide, yang kemudian dibuang mengikuti analisis kimia. Hal ini membuat sampel dan reaksi carry over seminimal mungkin tetapi meningkatkan biaya per tes karena produk sekali pakai.Analisis Discrete adalah pemisahan masing-masing sampel dan reagen yang menyertainya. D. Perawatan Inilah hal yang perlu diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat a. alat yang bisa dikatakan "bandel". Namun sebandel - bandelnya alat tersebut, tetap saja harus mendapatkan perhatian khusus seperti ; b. Suhu ruangan c. Lakukan control secara berkala d. Selalu cek reagen Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat ini, seperti: Sampel jangan sampai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal karena akan merusak hasil jika terhisap.
  • 30. E. Mengenal Fotometer dari Rayto 200C Plus terdiri dari beberapa filter, sehingga memiliki stabilitas yang tinggi.Efek drift termal saat ini dan pendaran cahaya dapat dikompensasikan dengan regulator sumber cahaya. Total volume flowsel adalah 70ÎŒL, dan suhu dapat dikontrol di bawah 25 ℃, 30 ℃ dan 37 ℃(± 0,2℃) oleh efek Peltier. Flowcell harus dibersihkan dan diisi dengan air suling sebelum setiapshut-down. Sebelum tes, analisa akan memeriksa secara otomatis jika sistem dalam keadaan normal, bilas aliran sel danmenyesuaikan setiap filter ke posisi nol. 1. Sistem Drainase Ada lubang pembuangan di bagian bawah tengah analyzer, yang menghubungkan ke limbah melalui dalam.Umumnya, cairan limbah dibuang ke palung limbah pertama, dan kemudian dibuang ke sampah Botol dengan pompa peristaltik, sehingga cairan limbah tidak dapat mengalir keluar dari lubang pembuangan. Ketika operatormengeksekusi operasi ilegal atau kesalahan program terjadi yang mengarah pada misoperation dari
  • 31. analyzer, yanglimbah cair di dalam palung limbah dapat meluap dan mengalir keluar dari lubang pembuangan di analisa bawah. 2. Sepsifikasi
  • 32. DAFTAR PUSTAKA 1. http://ikatemijateng.org/pemeriksaan-urine-dengan-alat-urine- analyzer/,diunduh rabu, 1 Juni 2016, 20.30 WIB. 2. https://www.scribd.com/doc/249466990/MAKALAH-KIMKLIN, diunduh rabu, 1, Juni, 2016, 20.30 WIB. 3. http://www.orblife.co.za/common/images/newsletter/newsletter1.jpg, diunduh rabu, 1, Juni, 2016, 20.30 WIB. 4. Anonim. 2006. Manual Book CLINITEK STATUS. Fluke Biomedik.