SlideShare a Scribd company logo
1 of 179
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
kegiatan belajar 2 ini
adalah tentang Praktik
pengkajian anak maupun
bayi dengan menggunakan
pendekatan Pedoman
Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS), saudara
dituntut harus bisa
mengidentifikasi keluhan
dan hasil pemeriksaan
kedalam suatu klasifikasi
penyakit sehingga
tindakan pengobatan
sesuai dengan masalah
yang dialami anak
maupun bayi.
MODUL4Mata Kuliah: Keperawatan anak 1
Penulis: Nining S
Kegiatan Belajar 2
“PRAKTIK PENGKAJIAN MTBS”
Prodi: D3 Keperawatan
Semester: 05
PRAKTIK
PENGKAJIAN MTBS
Kegiatan Belajar 2
PRAKTIK PENGKAJIAN ANAK
USIA 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Siapkan Form tatalaksana balita sakit umur 2 bulan –
5 tahun dan Form bayi muda umur < 2 bulan
(lampiran).
Saat anak datang ke poli MTBS maka yang pertama
harus saudara tanya adalah : Identitas anak, keluhan
anak, dan berapa kali kunjungan.
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Saudara harus lakukan
Lakukan pengukuran Berat badan dan tinggi
kemudian lihat di bagan (lampiran) untuk melihat
status gizi anak .
Saudara harus lakukan
Saudara lanjutkan memeriksa kondisi anak berdasarkan keluhan yaitu :
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Keluhan utama : tanyakan apakah anak menderita batuk
atau sukar bernafas?
Riwayat kesehatan : tanyakan pada orangtua sudah berapa
kali kunjungan? apakah anak bisa minum atau menyusu
dengan baik? apakah anak menderita kejang?
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Pneumonia
Pemeriksaan fisik : Mengkaji kesadaran anak apakah tidak
sadar/letargi dengan cara melihat kondisi anak.
Inspeksi : perhatikan adakah tarikan dinding dada ke
dalam?, selanjutnya hitung nafas anak dengan cara
menghitung respirasi dalam satu menit.
Auskultasi : mengkaji adakah stridor ?
Pneumonia
saudara harus menanyakan sudah berapa lama dan
apakah ada darah dalam tinja?
Diare
Inspeksi : keadaan umum anak , apakah letargi atau
tidak sadar?, apakah gelisah rewel/mudah marah,
apakah matanya cekung?
Palpasi : mengkaji turgor
kulit dengan cara mencubit kulit perut anak, turgor
dinyatakan sangat lambat jika kembali > 2 detik.
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Lakukan anamnesa, Lakukan pemeriksaan RDT jika
tempat tinggal anak beresiko malaria atau pernah
berpergian 2 minggu lebih.
apakah demamnya setiap hari selama lebih dari 7
hari?
tanyakan adakah anak mengalami campak dalam 3
bulan terakhir?.
Demam
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Demam
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Inspeksi : mengkaji adakah kaku kuduk?, perhatikan
apakah anak tampak pilek, lihat kulit adanya tanda
Campak (ruam kemerahan pada seluruh kulit).
Jika anak mengalami demam sudah 7 hari berturut-
turut tanyakan apakah demam mendadak tinggi?,
tanyakan apa warna beraknya dan muntahannya?,
serta adakah nyeri ulu hati?
Demam berdarah dengue
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Demam berdarah dengue
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Inspeksi : perhatikan apakah anak tampak gelisah,
perdarahan hidung/gusi, bintik merah dikulit
(petekie),
jika ada sedikit tapi tidak ada tanda DBD lakukan uji
tourniquet, caranya dengan mengukur tekanan
darah anak . dan perhatikan kulit adakah bintik
merah di suatu lingkaran dengan jumlah minimal 20
bintik maka positif DBD
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Palpasi : menghitung denyut nadi dalam satu menit
dan rasakan apakah lemah/tidak teraba?, kemudian
raba ujung ekstremita apakah dingin?.
Masalah Telinga
Apabila pada keluhan utama ada masalah ditelinga
mak saudara harus menanyakan apakah anak
mengalami sakit pada telinga dan keluar
cairan/nanah ?
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Masalah Telinga
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Palpasi : adakah pembengkakan dibelakang telinga
disertai nyeri? dengan cara meletakan dua jari
saudara di belakang telinga kemudian tekan sedikit
Berdasarkan hasil pengukuran klasifikasi status gizi
anak sambil saudara memperhatikan tubuh anak
apakah anak tampak kurus selanjutkan mengkaji
adakah pembengkakan di kaki dengan cara menekan
bagian kaki .
Masalah Status Gizi
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Anemia
Periksa dengan teliti telapak tangan anak apakah
sangat pucat atau agak pucat, sehingga saudara bisa
menentukan klasifikasi anemia.
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
tanyakan status imunisasi anak, berikan imunisasi
sesuai usia anak jika pemberian vitamain A belum,
berikan sesuai jadwal maka saudara harus
memberikannya.
Memeriksa Status Imunisasi
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Saudara perlu menanyakan keluhan atau masalah lain yang dialami anak yang tidak
terdapat pada pedoman Manajemen terpadu Balita Sakit. (MTBS)
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Setelah saudara melakukan pengkajian secara menyeluruh maka sekarang saudara harus
menentukan klasifikasi penyakit dan tingkat kegawatannya berdasarkan tanda dan
gejala yang ditemukan, adapun klasifikasinya sebagai berikut :
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Klasifikasi penumonia berat atau penyakit sangat berat, bila pada
pemeriksaan fisik saudara menemukan tanda dan gejala bahaya
umum yaitu anak tidak bisa minum, memuntahkan semuanya,
kejang dan tidak sadar, ada tarikan dinding dada, dan stridor.
Klasifikasi Pneumonia
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Klasifikasi pneumonia, bila pada pemeriksaan fisik saudara
menemukan nafas anak cepat. Pada anak umur 2 bulan sampai 12
bulan dinyatakan pernafasan cepat jika jumlah nafas 50 kali atau
lebih permenit, dan pada anak umur 12 bulan sampai 5 tahun
adalah 40 kali atau lebih permenit.
Klasifikasi Pneumonia
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Batuk bukan pneumonia, bila pada pemeriksaan fisik
saudara tidak menemukan tanda-tanda pneumonia atau
penyakit sangat berat.
Klasifikasi Pneumonia
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Diare dehidrasi berat, bila pada pemeriksaan fisik saudara
menemukan dua atau lebih tanda letargi atau tidak sadar, tidak
bisa atau malas minum dan cubitan kulit perut kembali sangat
lambat.
Klasifikasi Dehidrasi
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Diare dehidrasi ringan/sedang, bila pada pemeriksaan saudara
menemukan dua atau lebih tanda gelisah, rewel/mudah marah,
mata tampak cekung, anak tampak haus dan minum dengan
lahap serta cubitan kulit perut kembali lambat.
Klasifikasi Dehidrasi
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Diare tanpa dehidrasi, bila pada pemeriksaan fisik saudara
tidak menemukan tanda-tanda untuk diklasifikasikan
sebagai dehidrasi atau ringan/sedang.
Klasifikasi Dehidrasi
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Diare persisten berat, jika pada pemeriksaan fisik saudara
menemukan ada dehidrasi.
Diare persisten, bila pada pemeriksaan fisik saudara tidak ada
dehidrasi.
Disentri, bila pada pemeriksaan anamnesa orangtua mengatakan
ada darah dalam tinja.
Klasifikasi jika diare 14 hari atau lebih
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Penyakit berat dengan demam, bila pada pada pemeriksaan fisik
saudara menemukan anak mengalami kaku kuduk atau tampak
pilek serta demam lebih dari 7 hari.
Malaria, bila pada pemeriksaan ditemukan demam, suhu diatas
37C dan hasil pemeriksaan RDT positif.
Resiko Tinggi Malaria
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Penyakit berat dengan demam, bila pada pada pemeriksaan fisik
saudara menemukan anak mengalami kaku kuduk atau tampak
pilek serta demam lebih dari 7 hari.
Malaria , bila pada pemeriksaan saudara menemukan tidak ada
pilek , tidak ada campak dan tidak ada penyebab lain dari
campak.
Resiko Rendah Malaria
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Demam mungkin bukan malaria, bila pada pemeriksaan saudara
menemukan ada pilek , ada campak dan ada penyebab lain dari
demam.
Resiko Rendah Malaria
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Demam bukan malaria, bila pada pada pemeriksaan fisik
saudara tidak menemukan tanda bahaya umum seperti
anak tidak mengalami kaku kuduk atau tidak tampak pilek
dan tidak demam > 7 hari.
Tanpa Resiko Malaria
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Campak dengan komplikasi berat, bila pada pada pemeriksaan
fisik saudara menemukan tanda bahaya umum anak yaitu anak
mengalami kaku kuduk atau tampak pilek serta demam lebih dari
7 hari atau kornea mata tampak keruh atau tampak luka di mulut
yang dalam dan luas.
Klasifikasi Campak
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Campak dengan komplikasi pada mata dan / atau mulut,
bila pada pemeriksaan fisik saudara menemukan ada nanah
pada mata anak atau tampak luka di mulut.
Klasifikasi Campak
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Campak bila pada pada pemeriksaan fisik saudara tidak
menemukan tanda bahaya umum dan tidak ada nanah pada
mata anak atau tidak tampak luka di mulut.
Klasifikasi Campak
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Bila pada pemeriksaan saudara menemukan tanda-tanda syok,
atau gelisah / muntah bercampur darah / seperti kopi /berak
berwarna hitam / perdarahan pada hidung atau gusi / bintik-
bintik perdarahan di kulit (petekie) dan uji torniquet positif atau
sering muntah.
Demam Berdarah Dengue
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Mungkin DBD, bila pada pemeriksaan saudara menemukan
demam mendadak tinggi dan terus menerus atau nyeri ulu
hati/gelisah atau tampak bintik perdarahan di kulit.
Demam Berdarah Dengue
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Demam : mungkin bukan DBD, bila pada pemeriksaan fisik tidak
menemukan tanda-tanda seperti pada Demam berdarah dengue
dan Mungkin DBD.
Demam Berdarah Dengue
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Masoiditis, bila pada anamnesa anak mengeluh sakit di
telinga dan keluar cairan dari telinga serta pada
pemeriksaan dengan perabaan di belakang telinga terdapat
pembengkakan disertai nyeri.
Masalah Telinga
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Infeksi telinga akut, bila pada pemeriksaan telinga
ditemukan tampak keluar cairan/nanah dan telah
berlangsung kurang dari 14 hari atau nyeri telinga.
Masalah Telinga
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Infeksi telinga kronis, bila pada pemeriksaan telinga ditemukan
tampak keluar cairan/nanak dan telah berlangsung kurang dari 14
hari atau lebih.
Masalah Telinga
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Sangat kurus dan / atau edema, bila pada pengkuran berat
badan anak tampak kurus atau BB/TB (TB) ≤ 3SD, atau
tampak bengkak pada kedua punggung kaki.
Status Gizi
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Kurus, bila anak tampak kurus dan peda pengukuran
didapatkan BB/PB (TB) ≥-3 SD sampai < -2 SD.
Status Gizi
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Normal, bila pada hasil pengukuran didapatkan BB/PB (TB) -
2 sampai +2 SD badan tidak menemukan tanda-tanda
kelainan gizi.
Status Gizi
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Anemia berat, bila pada pemeriksaan telapak tangan
sangat pucat. Anemia, bila pada pemeriksaan telapak
tangan agak pucat
Anemia
Setalah saudara mengidentifikasi tanda dan gejala dengan
menentukan klasifikasi selanjutnya menentukan tindakan
dan pengobatan
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Tindakan yang diberikan berdasarkan
penatalaksanaan Manajemen terpadu Balita Sakit
apabila ditemukan pneumonia berat atau penyakit
sangat berat adalah :
Klasifikasi Pneumonia
Pemberian Antibiotik
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Antibiotik pilihan pertama : Kotrimoksazol (Trimetoprim + Sulfametoksazol)
Antibiotik pilihan kedua : Amoksilin (untuk infeksi telinga akut, sebagai
pilihan pertama)
Klasifikasi Pneumonia
Melakukan Rujukan Segera
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Apabila saudara hanya menemukan klasifikasi pneumonia saja
maka tindakan pengobatannya adalah memberikan Antibiotik dosis
pertama yang sesuai untuk 5 hari, berikan juga pelega tenggorokan
dan pereda batuk, saudara harus menganjurkan untuk kunjungan
ulang 2 hari kemudian.
Klasifikasi Pneumonia
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi dehidrasi berat maka tindakan pengobatannya
adalah berikan cairan untuk dehidrasi berat yang tercantum
pada lampiran untuk Rencana terapi C dan tablet Zinc.
Klasifikasi Dehidrasi
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Dehidrasi
Pada klasifikasi diare dehidrasi ringan/sedang yang harus
saudara berikan pengobatan meliputi pemberian cairan dan
makanan sesuai pada Rencana terapi B dan tablet Zinc seperti
yang tercantum di lampiran dan jika anak bisa minum maka
berikan ASI dan larutan oralit.
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Dehidrasi
Pada klsifikasi diare tanpa dehidrasi maka saudara harus
memberikan cairan dan makanan sesuai Rencana terapi A dan
tablet Zinc yang tercantum pada lampiran.
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
rujukan hanya dilaksanakan apabila ditemukan klasifikasi
Diare dehidrasi berat dan diare dehidrasi ringan/sedang
Untuk Kolera : beri antibiotik yang dianjurkan untuk kolera
selama 3 hari
Antibiotik Pilihan Pertama : Tetrasiklin
Antibiotik Pilihan Kedua : Kotrimoksazol (Trimetoprim +
Sulfametoksazol)
Klasifikasi Dehidrasi
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
untuk tindakan pengobatannya dikelompokan
berdasarkan derajat diare, untuk diare persisten berat
maka saudara harus merujuk anak ke fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap tetapi sebelum saudara
merujuk anak maka harus mengatasi dehidrasi terlebih
dahulu dengan cara :
Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Tindakan Pra Rujukan untuk Anak Sangat Kurus Disertai Diare
Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih
Berikan cairan Resomal atau modifikasinya sebanyak 5ml/ kg
BB melalui oral atau pipa nasogastrik sebelum dirujuk.
Bila tidak ada mineral mix atau KCl :
Encerkan 1 sachet oralit menjadi 400 ml dan tambahkan gula
pasir 10 gram (1 sendok makan peres)
Jika anak masih mau minum, teruskan pemberian cairan
Resomal / modifikasi selama perjalanan
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih
Pemberian glukosa 10% dan cairan infus prarujukan untuk
anak sangat kurus disertai syok.
• Pemberian glukosa 10% iv bolus dengan dosis 5 mg/kg BB
• Pemberian cairan infus pada anak sangat kurus, harus hati-
hati, pelan-pelan dan bertahap, agar tidak memperberat
kerja jantung.
• Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/kg BB selama 1 jam
atau 5 tetes/ kg BB/ menit.
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih
• Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL
dengan dextrosa / Glukosa 10% dengan perbandingan 1: 1
• Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan RL dengan
dosis sesuai diatas.
• RUJUK SEGERA
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih
Untuk diare persisten tindakan pengobatannya pemberian
makan khusus serta menganjurkan orangtua untuk
kunjungan ulang 5 hari kemudian.
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih
Untuk Disentri maka pengobatan yang harus saudara
laksanakan adalah dengan pemberian Anbiotik yang sesuai
dan memberitahu ibu atau keluarga harus segera kembali ke
Puskesmas dan saudara harus menganjurkan untuk
kunjungan ulang 2 hari kemudian.
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih
Untuk kolera, beri antibiotik yang dianjurkan untuk kolera
selama 3 hari
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih
Antibiotik Pilihan Pertama : Kotrimoksazol
Antibiotik Pilihan Kedua : Asam Naldiksat
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Untuk klasifikasi penyakit berat dengan demam perlu dirujuk
ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap tetapi sebelum anak
di rujuk maka saudara harus mencegah agar gula darah tidak
turun, berikan suntikan Antibiotik dan suntikan dosis pertama
suntikan Artemeter sebagai berikut :
Resiko tinggi malaria
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Suntikan Artemeter untuk Malaria Berat
Resiko tinggi malaria
Berikan dosis pertama suntikan Artemeter sebelum dirujuk (dosis lihat dibawah).
Jika rujukan tidak memungkinkan dan hasil pemeriksaan laboratorium dan klinis
menunjukkan Malaria Berat, ikuti petunjuk berikut :
Suntikan Artemeter intramuskular dengan dosis :
- Hari 1 : 3.2 mg/kg BB
- Hari 2 : 1.6 mg/kg BB
- Hari 3 : 1.6 mg/kg BB
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Jika anak belum sadar dalam 3 hari, RUJUK SEGERA
Jika anak sudah bisa minum obat per oral, gantikan suntikan dengan pemberian obat
antimalaria oral untuk Malaria Falciparum pilihan pertama selama 3 hari yaitu ACT
atau Artemisinin Combination Therapy.
Keterangan : Tiap ampul Artemeter berisi 1 ml (80 mg/ml)
Resiko tinggi malaria
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
UNTUK ANAK YANG HARUS SEGERA DIRUJUK TETAPI TIDAK DAPAT MENELAN OBAT ORAL
Beri dosis pertama Ampisilin dan Gentamicin intramuskular dan rujuk segera.
JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN :
Ulangi suntikan Ampisilin setiap 12 jam selama 5 hari.
Kemudian ganti dengan antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari pengobatan.
Resiko tinggi malaria
Beri Antibiotik Intramuskular
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Resiko tinggi malaria
Dosis Ampisilin dan Gentamicin
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Jika anak masih bisa menyusui :
Mintalah kepada ibu untuk menyusui anaknya.
Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa
menelan :
Beri perahan ASI, atau
Susu formula / air gula 30-50 ml sebelum dirujuk
Resiko tinggi malaria
Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Cara membuat air gula :
Larutkan 1 sendok teh gula pasir (5gram) kedalam gelas yang berisi 50
ml air matang.
Jika anak tidak bisa menelan :
Beri 50 ml susu formula / air gula melalui pipa nasogastrik
Jika tidak tersedia pipa nasogratik, RUJUK SEGERA.
Resiko tinggi malaria
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Resiko tinggi malaria
Pada semua tingkatan klasifikasi malaria diberikan dosis pertama Parasetamol sebagai berikut :
(Beri Parasetamol untuk Demam Tinggi (> 38.5 0C) atau Sakit Telinga)
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Resiko tinggi malaria
Jika terjadi positif Malaria maka saudara harus memberikan obat Antimalaria oral yang seuai dibawah ini :
Beri Antimalria Pral untuk Malaria Mixed
ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN : TANPA PRIMAKUIN)
ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN : HANYA KINA)
Dosis Artesunae : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ kg BB/hari
Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥ 1 tahun) : 0.75 mg /kg BB hari pertama dan 0.25 mg/kg BB pada hari ke 2-14.
Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Resiko tinggi malaria
Saudara jangan lupa untuk menganjurkan orangtua atau keluarga agar harus kembali
berobat dan kunjungan ulang 2 hari atau 3 hari kemudian
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
campak dengan komplikasi berat maka saudara harus
memberikan vitamin A, antibotik yang sesuai,
memberikan salep mata dan berikan parasetamol dan
anak dirujuk ke fasilitas keshatan yang lebih memadai,
Klasifikasi Campak
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
selanjutnya untuk campak dengan komplikasi mata dan
mulut hanya ditambahkan pemberian gentian violet
dan saudara harus mengajurkan orangtua untuk
kunjungan ulang 2 hari kemudian.
Klasifikasi Campak
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Dosis Vitamin A
Klasifikasi Campak
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Pemberian vitamin A untuk pengobatan ( dosis semua umur anak)
Klasifikasi Campak
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Sebelum dirujuk, jika ada syok maka berikan oksigen 2-
4 ltr/mnt dan berikan cairan intravena sesuai petunjuk,
jika ada syok tapi sering muntah maka berikan infus
ringer laktat
Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
sedangkan jika ada syok dan anak tidak muntah/masih
mau makan maka berikan oralit sebanyak mungkin
sambil perjalanan ke rumah sakit.
Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Pengobatan untuk klasifikasi mungkin bukan DBD dan
demam bukan DBD maka berikan Parasetamol,
anjurkan banyak minum serta mengajurkan orangtua
untuk kembali 2 hari kemudian.
Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
Pemberian Cairan Rujukan Pra Rujukan Untuk Demam Berdarah Deng
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
JIKA ADA TANDA SYOK, ATASI SYOK DENGAN SEGERA :
Beri oksigen 2-4 liter /menit
Segera beri cairan intravena *
Beri cairan ringer laktat / ringer asetat : 20 ml/kg/BB/30 menit.
Periksa kembali anak setelah 30 menit.
-Jika nadi teraba, beri cairan dengan tetesan 10 ml/kg/BB/jam.
Setelah maksimal 30 menit, RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit.
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
- Jika nadi tidak teraba, beri cairan dengan tetesan 20
ml/kg/BB/30 menit dan RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit
Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam.
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
JIKA TIDAK ADA TANDA SYOK :
Berikan infus Ringer Laktat/Ringer Asetat sesuai dosis
- Berat Badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
- Berat Badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
-Berat Badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
Jika anak bisa minum
- Beri minum apa saja** (oralit, susu, teh manis, jus buah,
kaldu atau tajin) sebanyak mungkin dalam perjalanan ke
tempat rujukan.
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
•Jika tidak dapat memberi cairan intravena, RUJUK SEGERA, dalam perjalanan beri
oralit
** Jangan memberi minuman yang berwarna merah atau coklat tua karena sulit
dibedakan jika ada perdarahan lambung.
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
Pemberian glukosa 10% dan cairan infus prarujukan untuk
anak sangat kurus disertai syok.
Pemberian glukosa 10% iv bolus dengan dosis 5 mg/kg BB
Pemberian cairan infus pada anak sangat kurus, harus hati-
hati, pelan-pelan dan bertahap, agar tidak memperberat kerja
jantung.
Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/kg BB selama 1 jam atau
5 tetes/ kg BB/ menit.
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
Pemberian glukosa 10% dan cairan infus prarujukan untuk
anak sangat kurus disertai syok.
Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL dengan
dextrosa / Glukosa 10% dengan perbandingan 1: 1
Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan RL dengan
dosis sesuai diatas
RUJUK SEGERA
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Tindakan dan pengobatan untuk klasifikasi masalah telinga
maka saudara harus memberikan dosis pertama antibiotik
yang sesuai, pemberian parasetaol jika demam tinggi, dan
jika infeksi akut pengobatan sama dengan mastoiditis
ditambah tindakan dengan mengeringkan telinga dengan
bahan yang menyerap
Klasifikasi Masalah Telinga
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
dan pada infeksi telinga kronis ditambahkan pemberian
tetes telinga, mencuci telinga dengan H2O2 3%, tetapi
pada mastoiditid anak harus dirujuk. Saudara harus
mengajurkan orangtua untuk kunjungan ulang 2 hari
kemudian.
Klasifikasi Masalah Telinga
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Pada klasifikasi status Sangat kurus dan atau edema
maka tindakan pengobatan yang saudara harus berikan
adalah vitamin A, pemberian air gula, hangatkan
badan,
Klasifikasi Status Gizi
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
bila syok berikan bolus glukosa 10%, bila ada
komplikasi mata maka berikan tetes mata/salep mata
dan bila ada diare berikan cairan ReSomal atau
modifikasinya. Anak harus segra dirujuk dan selama
dalam perjalanan hangatkan tubuh anak dan teruskan
ASI.
Klasifikasi Status Gizi
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Pada klasifikasi kurus hanya diberikan konseling
pemberian makan untuk anak sehat maupun sakit serta
dianjurkan kembali 5 dan 14 hari kemudian dan untuk
yang normal sama dengan anak kurus hanya dianjurkan
untuk menimbang berat badan secara teratur.
Klasifikasi Status Gizi
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Tindakan pengobatan yang harus saudara laksanakan
untuk anemia berat harus merujuk anak dengan segera
dan bila anak masih menyusi maka teruskan pemberian
ASI, untuk klasifikasi anemia maka saudara harus
memberikan zat besi, obat cacing.
Anemia
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
jika tinggal di wilayah risiko tinggi malaria maka berikan
obat oral antimalaria serta anjurkan kunjungan ulang 4
minggu kemudian.
Anemia
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Pemberian imunisasi disesuaikan dengan jadwal dan
jenis imunisasi, jika saat datang anak belum mendapat
imunisasi maka diberikan imunisasi jika sesuai jadwal,
jenis imunisasi dan umur anak.
Status Immunisasi
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Vitamin A hanya diberikan setiap 6 bulan pada bulan
pebruari dan Agustus maka bila anak belum
mendapatkannya segera saudara berikan anak vitamin
A.
Status Immunisasi
PEMBERIAN KONSELING
Pada kegiatan konseling ini yang harus saudara laksanakan
disesuaikan dengan kebutuhan anak berdasrkan hasil penilaian
pengkajian dan klasifikasi penyakit. Konseling yang diberikan
berdasarkan pedoman MTBS meliputi :
1
2
3
4
PEMBERIAN KONSELING
Pada setiap jenis pemberian obat oral maka saudara
harus mengajari cara pemberian untuk di rumah. Yang
harus saudara laksanakan adalah :
menentukan jenis obat dan dosis yang sesuai berat
badan dan umur anak,
menjelaskan alasan pemberian obat pada orangtua,
memperagakan cara membuat satu dosis,
Mempersilahkan ibu untuk memperagakan penyiapan
obat sendiri
Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah
8
7
5
6
9
PEMBERIAN KONSELING
Minta ibu untuk memberikan dosis pertama pada
anak,
Terangkan dengan jelas cara pemberian obat dan
saudara tuliskan di label obat,
Jika lebih satu obat maka saudara harus membungkus
obat secara terpisah,
Menjelaskan semua obat yang diberikan harus sesuai
anjuran walaupun anak tidak menunjukan perbaikan
dan
Mengecek pemahaman ibu.
Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah
1
PEMBERIAN KONSELING
Cara mengobati infeksi lokal di rumah
Mengobati infeksi mata dengan salep/tetes mata
membersihkan kedua mata 3x/hari yang didahului dengan
mencuci tangan, meminta anak untuk memejamkan mata dan
gunakan kapas basah untuk membersihkan nanah,
2
PEMBERIAN KONSELING
Cara mengobati infeksi lokal di rumah
Mengobati infeksi mata dengan salep/tetes mata
memberikan obat tetes/salep kloramfenikol/tetrasiklin 3x
sehari dengan cara meminta anak melihat keatas, tarik
kelopak mata bawah perlahan kearah bawah, teteskan obat
tetes atau oleskan obat salep dibagian dalam kelopak mata
dan mencuci tangan.
1
2
3
PEMBERIAN KONSELING
Cara mengobati infeksi lokal di rumah
Mengeringkan telinga dengan bahan penyerap
Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau tisu
yang kuat menjadi sebuah sumbu (jangan gunakan lidi kapas),
masukan sumbu tersebut ke dalam telinga anak,
Keluarkan sumbu jika sudah basah,
5
4
PEMBERIAN KONSELING
Cara mengobati infeksi lokal di rumah
Mengeringkan telinga dengan bahan penyerap
ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi tindakan tadi
sampai telinga anak kering,
teteskan 3-5 tetes larutan H2O 3% pada telinga yang sakit
lalu keringkan dengan kertas tisu, lakukan hal ini 3 kali sehari.
Untuk infeksi kronis telinga maka setelah saudara
mengeringkan telinga, teteskan derivat Quinolon 2-3 tetes/kali
dan biarkan selama 10 menit serta berikan 2x sehari pada pagi
dan malam.
1
2
3
4
PEMBERIAN KONSELING
Cara mengobati infeksi lokal di rumah
Mengobati luka di mulut dengan gentian violet
mencuci tangan terlebih dahulu
Basuh mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih
yang telah dibasahi larutan garam,
oleskan gentian violet 0,25% (jika tidak tersedia 15, encerkan
4kali),
mencuci tangan kembali. obati luka di mulut 2 kali sehari
selama 5 hari
1
2
PEMBERIAN KONSELING
Mencegah Gula Darah Tidak Turun
Jika anak masih bisa menyusui maka saudara meminta ibu
untuk menyusui anaknya,
Jika anak tidak bisa menyusui tapi masih bisa menelan maka
saudara jelaskan untuk menggunakan ASI perahan (ASI yang
dikeluarkan sendiri oleh ibu) atau pemberian susu formula/air
gula 30-50 ml sebelum dirujuk.
PEMBERIAN KONSELING
Mencegah Gula Darah Tidak Turun
Saudara juga menjelaskan cara membuat air gula yaitu
larutkan 1 sendok teh gula pasir (5 gram) ke dalam gelas yang
berisi 50 ml air matang.
PEMBERIAN KONSELING
Konseling Makanan
Pada konseling untuk pemberian makan anak maka
saudara harus mengajurkan ibu untuk pemberian
makan untuk anak sehat maupun sakit sesuai tahapan
usia anak, yaitu :
PEMBERIAN KONSELING
Konseling Makanan
PEMBERIAN KONSELING
Konseling Makanan
PEMBERIAN KONSELING
Konseling Makanan
1
PEMBERIAN KONSELING
Konseling Masalah Pemberian Makan
Jika pemberian makan anak tidak sesuai dengan
“anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit” maka
saudara menasihati ibu untuk memberikan makan
sesuai kelompok umur anak,
2
PEMBERIAN KONSELING
Konseling Masalah Pemberian Makan
Jika ibu mengeluhkan kesulitan pemberian ASI maka
perawat melakukan konseling menyusui dengan cara
melakukan penilaian cara ibu menyusui dengan melihat
bagan bayi muda, menunjukan cara menyusui yang
benar,
3
PEMBERIAN KONSELING
Konseling Masalah Pemberian Makan
Jika bayi berumur < 6 bulan mendapat susu formula
atau makanan lain maka saudara mengajurkan
menyusui bayi lebih sering, lebih lama, pagi,siang
maupun malam dan secara bertahap mengurangi susu
formula.
PRAKTIK PENGKAJIAN BAYI
MUDA KURANG DARI 2 BULAN
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Langkah awal dalam melaksanakan pengkajian pada bayi muda kurang
dari dua bulan sama dengan pada anak umur 2 bulan sampai 5 tahun,
hanya Form yang digunakan berbeda khusus Form Bayi Muda umur
kurang dari 2 bulan dan grafik penilaian berat badan pengukuran juga
berbeda.
1
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Melaksanakan anamnesa apakah kunjungan pertama
atau kunjungan ulang? Tanyakan apakah bayi mau
minum atau memuntahkan semuanya, apakah bayi
mengalami kejang?,
Kemungkinan penyakit berat atau infeksi bakteri
2
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
memeriksa tanda vital : hitung respirasi, nadi dalam
satu menit dan ukur suhu axiler.
Kemungkinan penyakit berat atau infeksi bakteri
3
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Inspeksi : sentuh bayi apakah bergerak? Untuk menilai
kesdaran bayi, perhatikan adakah tarikan dinding dada
ke dalam yang sangat kuat, adakah pustul di kulit dan
nanah dimata? Apakah pusar kemerahan atau
bernanah, kalau ada apakah meluas sampai ke dinding
perut.
Kemungkinan penyakit berat atau infeksi bakteri
3
2
1
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Tanyakan jika bayi mengalami diare sudah berapa lama :
kaji keadaan umum adakah letargi atau tidak sadar,
gesisah/rewel?
Inspeksi : apakah mata bayi cekung?.
Palpasi : Kaji turgor kulit dengan mencubit kulit perut
apakah lamabat atau sangat lambat?
Diare
2
1
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Tanyakan pada ibu adakaah bayi kuning pada hari
pertama atau 14 hari setelah lahir ? tanyakan apakah
warna tinja bayi pucat?
Inspeksi : adakah kuning pada bayi, lihat sampai
dibagian tubuh manakah warna kuning tersebut?
Ikterus
PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
Tanyakan pada ibu kapan iniasi menyusu dan apakah masalah
pemberian ASI?, mengkaji penialaian cara ibu memberikan
ASI, perhatikan adalah kelainan celah bibir, dan kaji mulut
bayi dengan membukanya adalah luka di dalam mulut
Kemungkinan berat badan rendah dan/atau masalah pemberian ASI
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN
TINGKAT KEGAWATAN
Selanjutnya saudara melakukan pengkajian secara menyeluruh maka
sekarang saudara harus menentukan klasifikasi penyakit dan tingkat
kegawatannya berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan, adapun
klasifikasinya adalah :
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
infeksi berat jika pada pemeriksaan fisik saudara
menemukan data bayi hanya bergerak bila dirangsang,
nafas cepat ≥ 60x/menit atau nafas lambat <
30x/menit, tampak tarikan dinding dada ke dalam
sangat kuat, demam ≥ 37,5C, pusar tampak kemerahan
dan nanah di mata serta bayi mempunyai riwayat
kejang.
Kemungkinan infeksi bakteri
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Infeksi bakteri lokal, jika pada pemeriksaan fisik
saudara menemukan pustul dikulit, atau mata tampak
bernanah dan pusar kemerahan dan bernanah.
Mungkin bukan infeksi, jika pada pemeriksaan sauadara
tidak menemukan tanda-tanda seperti diatas.
Kemungkinan infeksi bakteri
1
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Diare dehidrasi berat, jika pada pemeriksaan fisik
saudara menenukan bayi mengalami letargi/tidak
sadar, mata tampak cekung dan cubitan kulit perut
kembalinya sangat lambat.
Klasifikasi Diare
2
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Diare dehidrasi ringan/sedang, jika pada pemeriksaan
fisik saudara menenukan 2 atau lebih yaitu bayi tampak
gelisah/rewel, mata cekung dan cubitan pada kulit
perut kembalinya lambat.
Klasifikasi Diare
3
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Diare tanpa dehidrasi, jika pada pemeriksaan fisik
saudara tidak menemukan tanda untuk dehidrasi
sedang/ringan.
Klasifikasi Diare
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Ikterus berat, jika dari hasil anamnesa ibu bayi
mengatakan bayi kuning pada hari pertama lahir (< 24
jam), atau kuning > 14 hari setelah lahir, serta tinja bayi
berwarna pucat sedangkan pada pemeriksaan fisik
saudara menemukan bayi tampak kekuningan pada
telapak tangan dan kaki.
Klasifikasi Ikterus
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Ikterus, jika dari hasil anamnesa orang tua bayi bahwa
kuning timbul pada umur ≥ 24 jam sampai ≤ 14 hari,
dan pada pemeriksaan fisk saudara menemukan kuning
tidak sampai telapak kaki dan tangan. Tidak ada
ikterus, jika dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
saudara tidak menemukan tanda kuning.
Klasifikasi Ikterus
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
Berat badan rendah menurut umur dan/atau masalah
pemberian ASI, bila dari anamnesa orangtua
mengatakan kesulitan memberikan ASI serta bayi sudah
mendapat makanan/minuman lain selain ASI,
Klasifikasi Berat Badan Rendah
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
sedangkan dari hasil pengukuran berat badan menurut umur
rendah, dan pada pemeriksaan fisik saudara menemukan bayi
tampak tidak bisa menyusu atau tidak menghisap dengan
efektif atau tampak luka atau bercak putih di mulut. Berat
badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI, jika
pada pengkajian saudara tidak menemukan tada atau gejala
seperti diatas.
Klasifikasi Berat Badan Rendah
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Setelah dilakukan pengklasifikasian dari masing-masing
katagori, maka langkah selanjutnya adalah penentuan
tindakan atau pengobatan dengan ketentuan sebagai
berikut:
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
jika ada kejang maka tangani kejang, jika ada masalah
nafas tangani gangguan nafas dan jika hipotermi maka
tangani hipotermi serta cegah agar gula darah tidak
turun, sebelum di rujuk berikan obat antibiotik
intramuskular dan saudara harus melindungi bayi tetap
hangat selama perjalanan
Kemungkinan Infeksi Bakteri
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diganjal dengan gulungan
kain. Bersihkan jalan napas dengan menggunakan penghisap lendir. Jika mungkin,
berikan oksigen dengan kateter nasala atau prong dengan kecepatan 2 liter permenit.
MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI
BAKTERI BERAT
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Posisikan kepala bayi setengah mengadah, jika perlu bahu diganjal
dengan gulungan kain
Bersihkan jalan nafas dengan menggunakan alat penghisap lendir
Jika mungkin berikan oksigen dengan menggnakan kateter nasal dengan
kecepatan 2 liter permenit.
Menangani gangguan nafas pada penyakit sangat berat atau infeksi bakteri berat
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Jika bayi masih bisa menyusu maka saudara minta ibu
tetap menyusui bayinya.
Penanganan untuk mencegah agar gula darah tidak turun
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Jika bayi tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan
maka bantu ibu untuk memerah ASI dengan cangkir
kecil kemudian berikan pada bayi dengan menggunakan
sendok atau pipet dan berikan kira-kira 20-50 ml
sebelum saudara merujuknya, tetapi jika tidak
memungkinkan maka saudara harus memberikan susu
formula atau air gula.
Penanganan untuk mencegah agar gula darah tidak turun
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Jika bayi tidak bisa menelan maka saudara harus
memberikan susu hasil perahan dari ASI ibu, atau
memberikan susu formula atau air gula melalui pipa
lambung.
Penanganan untuk mencegah agar gula darah tidak turun
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Cara membuat air gula adalah dengan melarutkan 5
gram gula kedalam ½ gelas matang (100 ml) dan aduk
sampai larut.
Penanganan untuk mencegah agar gula darah tidak turun
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Beri dosis pertama antibiotik intramuskular untuk
bayi dengan klasiifikasi
PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI
BERAT dan RUJUK SEGERA.
MEMBERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Antibiotik intramuskular pilihan pertama: ampisilin dan gentamisin
Antibiotik intramuskular pilihan kedua : penisilin prokain dan gentamisin
UNTUK SEMUA ANTIBIOTIK YANG MEMBUTUHKAN ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR :
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Diberikan hanya dengan menggunakan spuit 1 ml
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Jika bayi mengalami hipotemi maka saudara harus
menghangatkan bayi dengan cara :
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Bayi dengan SUHU BADAN < 35,5° C, harus segera
dihangatkan sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut :
CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI
Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan
handuk/ kain kering. Ganti pakaian, selimut /kain basah
dengan yang kering.
Hangatkan tubuh bayi dengan METODE KANGURU atau
menggunakan cahaya lampu 60 watt dengan jarak
minimal 60 cm sampai suhu normal dan pertahankan
suhu tubuh bayi.
1
2
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI
Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup
kepala, jaga bayi tepa hangat. Hindari ruangan yang
banyak angin, jauhkan bayi dari jendela atau pintu.
Pada bayi dengan gejala HIPOTERMIA BERAT : jika
dalam 1 jam suhu badan < 35,5° C RUJUK SEGERA
dengan METODA KANGURU.
Pada bayi dengan HIPOTERMIA SEDANG : jika dalam 2
jam suhu badan 35,5° C - 36 C RUJUK SEGERA dengan
METODA KANGURU.
3
4
5
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
MENCEGAH INFEKSI
Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air
matang, kemudian keringkan dengan kain bersih dan
kering.
Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya
setelah suhu stabil. Gunakan sabun dan air hangat,
bersihkan seluruh tubuh dengan hati-hati.
1
2
3
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
MENCEGAH INFEKSI
Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit,
karena sangat rentan tertular penyakit.
Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena
mengandung zat kekebalan tubuh.
Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya
ASI saja sampai 6 bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu,
beri ASI perah. Dengan menggunakan sendok.
4
5
6
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
MENJAGA BAYI MUDA SELALU HANGAT
Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan
ganti pakaian/kainnya dengan yang kering.
Baringkan ditempat yang hangat dan jauh dari jendela
dan pintu. Beri alas kain yang bersih dan kering
ditampat untuk pemeriksaan bayi, termasuk timbangan
bayi.
1
2
3
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
MENJAGA BAYI MUDA SELALU HANGAT
Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia, mandikan bayi
2 kali sehari (tidak boleh lebih).
Selesai dimandikan, segera keringkan tubuh bayi.
Kenakan pakaian bersih dan kering, topi, kaus tangan,
kaus kaki dan selimut jika perlu.
Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering
mungkin dan tidur bersama ibu.
4
5
6
Pada BBLR atau suhu <35,5° C, hangatkan bayi dengan
METODA KANGURU atau dengan lampu 60 watt yang
berjarak 60 cm.
7
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
Cuci tangan sebelum dan sesudah dan memegang bayi.
MEMBERI ASI SAJA SESERING MUNGKIN
Minta ibu untuk memberi ASI saja sesering mungkin
minimal 8 kali sehari, siang maupun malam.
Menyusui dengan payudara kiri dan kanan secara
bergantian.
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum
pindah ke payudara lainnya.
1
2
3
4
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
MEMBERI ASI SAJA SESERING MUNGKIN
Jika bayi telah tidur selama 2 jam, minta ibu
membangunkannya dan langsung disusui.
Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering
mungkin dan tidur bersama ibu.
5
6
Ingatkan ibu dan anggota keluarga lain untuk
membaca kembali hal-hal tentang pemberian ASI di
Kartu Nasihat Ibu atau buku KIA.
Minta ibu untuk menayakan hal-hal yang kurang
dipahami.
7
8
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
IMUNISASI
Segera beri imunisasi HB-0 sebelum bayi berumur 7
hari.
Beri imunisasi BCG ketika bayi berumur 1 bulan (
kecuali bayi yang lahir di rumah sakit, biasanya
diimunisasi sebelum pulang).
1
2
Tunda pemberian imunisasi pada bayi muda yang
mempunyain klasifikasi merah.3
1
Tindakan pengobatan yang harus segera saudara laksanakan
pada diare dehidrasi berat adalah mengatasi kebutuhan cairan
sesuia Rencana Terapi C (lampiran), selama perjalanan untuk
merujuk bayi tetap diberikan ASI atau larutan oralit.
Klasifikasi Diare
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
2
Jika saudara menemukan Diare dehidrasi ringan/sedang
maka tindakan yang harus segera laksankan sama dengan
dehidrasi berat tetapi untuk pengobatan sesuai dengan
Rencana terapi B (lampiran).
Klasifikasi Diare
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
3
Sedangkan untuk mengatasi diare tanpa dehidrasi saudara
harus memberikan pengobatan sesuai Rencana Terapi A
(lampiran) serta melakasanakan asuhan pada bayi muda.
Klasifikasi Diare
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
1
Jika pada pemeriksaan fisik saudara menemukan Ikterus Berat
maka sebelum merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
memadai, saudara harus segera memberikan air gula dan
menjaga bayi agar tetap hangat selama perjalanan.
Klasifikasi Ikterus
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
2
Tetapi jika bayi mengalami Ikterus maka hanya melaksanakan
asuhan dasar bayi muda dan menganjurkan ibu utnuk
menyusui bayi lebih sering dan kunjungan ulang 2 hari
kemudian. Sedangkan jika tidak ada Ikterus saudara hanya
melaksankan asuhan dasar pada bayi muda saja.
Klasifikasi Ikterus
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
1 Jika pada pada pengkajian didapatkan data bahwa bayi tidak
mendapat ASI maka saudara harus segera merujuk untuk
konseling laktasi tetapi jika bayi mendapat
makanan/minuman lain selain ASI maka saudara harus
menganjurkan ibu agar memberikan ASI lebih sering.
Klasifikasi Kemungkinan Berat Badan Rendah
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
2
Pada bayi yang mengalami masalah celah bibir/langit-langit
maka saudara harus menasihati alternatif cara pemberian
minum. Saudara jangan lupa menganjurkan kunjungan ulang
2 hari kemudian untuk bayi yang mempunyai gangguan
pemberian ASI dan bercak putih di mulut,serta 14 hari untuk
masalah berat badan rendah menurut umur.
Klasifikasi Kemungkinan Berat Badan Rendah
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
3 Sedangkan untuk bayi dengan berat badan tidak rendah dan
tidak ada maslah pemberian ASI maka tindakan yang harus
saudara laksankan hanya memberikan pujian dan mendukung
ibu karena telah memberikan ASI dengan benar.
Klasifikasi Kemungkinan Berat Badan Rendah
PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
PEMBERIAN KONSELING
Saudara hendaknya memberikan konseling diseuaikan dengan
kebutuhan yang didasrakan pada hasil pemeriksaan fisik yang
kemudian diklasifikasikan penyakitnya, konseling yang diberikan
meliputi
1
PEMBERIAN KONSELING
Cara mengobati infeksi bakteri lokal, yang terdiri dari infeksi kulit atau pusar
dan infeksi mata, dengan cara : saudara harus menjelaskan cara pengobatan,
amati cara ibu mempraktekan di depan saudara dan cek pemahaman ibu
sebelum pulang.
2
PEMBERIAN KONSELING
Cara mengobati luka atau “thrust” luka di mulut :
•Anjurkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu
•membersihkan mulut bayi dengan ujung jari yang
terbungkus kain bersih dan telah dicelupkan kedalam
air matang hangat bergaram (1 gelas air hangat
ditambah seujung teh garam)
PEMBERIAN KONSELING
3
Cara mengobati infeksi kulit atau pusar :
•menganjurkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu,
•membersihankan nanah dan krusta dengan air
matang dan sabun dengan hati-hati,
•mengeringkan area sekitar luka dengan kain bersih
dan kering,
PEMBERIAN KONSELING
4
Cara mengobati infeksi mata, adalah :
•mengajurkan mencuci tangan
•membersihkan kedua mata bayi 3x sehari dengan
menggunakan kapas/kain bersih dengan air hangat,
•beri salep/tetes mata tetrasiklin 1% atau
klorampenikol 0,24% pada kedua mata,
PEMBERIAN KONSELING
5 Mengajari ibu menyusi dengan baik yang meliputi :
Menunjukan cara memegang bayi atau posisi bayi yang
benar Sanggahlah seluruh tubuh bayi, jangan hanya
leher dan bahunya saja. Kepala dan tubuh bayi agar
lurus,Hadapkan bayi ke dada ibu sehingga hidung bayi
berhadapan dengan puting susu dan Dekatkan badan
bayi ke badan ibu.
PEMBERIAN KONSELING
5 Mengajari ibu menyusi dengan baik yang meliputi :
Menunjukan cara melekatkan bayi maka ibu hendaknya
,menyentuhkan puting susu ke bibir bayi,Menunggu sampai
mulut bayi terbuka lebar dan Segera mendekatkan bayi ke arah
payudara sedmikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak
dibawah puting susu.
PEMBERIAN KONSELING
5 Mengajari ibu menyusi dengan baik yang meliputi
Apabila bayi melekat dengan benar maka akan
tampak dagu menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah bayi
terbuka lebar dan areola tampak lebih banyak
dibagian atas daripada bagian bawah.
PEMBERIAN KONSELING
5 Mengajari ibu menyusi dengan baik yang meliputi
Jelaskan bahwa bayi menghisap dengan efektif
jika bayi mengisap dengan dalam, teratur yang
diselingi istirahat. Pada saat menghisap ASI
hanya terdengar suara bayi menelan.
5
PEMBERIAN KONSELING
Mengajari ibu menyusi dengan baik yang meliputi
Anjurkan untuk mengamati apakah perlekatan
dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah
mengisap dengan efektif, jika belum maka
anjurkan untuk mecobanya lagi.
PEMBERIAN KONSELING
6
Mengajari ibu cara meningkatkan cara meningkatkan ASI, yang
meliputi :
• Menjelaskan bahwa cara untuk meningkatkan ASI adalah
dengan menyusui sesering mungkin.
• Menyusui lebih sering lebih baik karena merupakan
kebutuhan bayi.
• Menyusu pada payudara kiri dan kanan bergantian.
PEMBERIAN KONSELING
6
Mengajari ibu cara meningkatkan cara meningkatkan ASI, yang
meliputi :
• Menjelaskan agar memberikan ASI dari satu payudara
sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya.
• Jika bayi telah tidur selama 12 jam maka harus dibangunkan
dan langsung diberikan ASI.
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
Saudara harus memberikan pelayanan tindak lanjut
sesuai dengan masalah dan klasifikasi penyakit serta
tingkat kegawatannya yang meliputi :
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
Menasehati ibu agar kembali segera jika bayi menunjukan
salah satu gejala berikut : gerakan bayi berkurang atau tidak
normal, nafas cepat, sesak nafas, perubahan warna kulit
(kebiruan, kuning), malas/tidak bisa menyusu atau minum,
badan teraba dingin atau panas, dan kulit bertambah kering
serta kondisi bayi bertambah parah.
1
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
Menasehati waktu untuk kunjungan ulang 2 hari kemudian
untuk bayi dengan infeksi bakteri lokal, diare dehidrasi
ringan/sedang, ikterus, masalah pemberian ASI dan luka atau
bercak putih di mulut. Sedangkan kunjungan ulang 14 hari
kemudian untuk bayi dengan berat badan rendah menurut
umur.
2
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
Jangan lupa saudara harus menasehati ibu tentang
menjaga kesehatan dirinya.
3
Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2
Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit. Apakah Saudara telah
mengerti dan memahami materi yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan
Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai
Sumber Gambar:
http://id.theasianparent.com/wp-content/uploads/2013/05/shutterstock_100856572.jpg
http://keluarga.i.kumpulan.info/bayi-menangis.jpg
http://www.phebephotographyblog.com
http://www.majalahkesehatan.com/wp-content/uploads/2009/01/bayi-sakit.jpg
http://campaign.worldvision.com.au/wp-content/uploads/2013/03/D170-0465-11.jpg
http://wac.450f.edgecastcdn.net/80450F/thefw.com/files/2012/02/baby-Doctor.jpg
https://s-media-cache-
ak0.pinimg.com/236x/14/23/bc/1423bcd4b99cbb53bd7c601bb44b6017.jpg
http://yourhealth.asiaone.com/sites/default/files/styles/large/public/original_images/Oct2013/201
31020_health_posed_doctor.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-
Id2X6pkeHd0/UjPfELAG9jI/AAAAAAAAA9I/q0k7sT36Mm8/s1600/Askep+Gastroenteritis+-
+Penyebab+Diare+Pada+Bayi.jpg
http://www.katalogibu.com/wp-content/uploads/2014/04/Berat-Badan-Bayi.jpg
http://www.bayisehat.net/images/artikel/02/001/001/168/P
http://2.bp.blogspot.com/-
UOXKEwy_lpQ/T6FZHb31pyI/AAAAAAAAE90/zJqk_sx_Ow8/s1600/Sepsis%2BNeonatorum.jpg

More Related Content

What's hot

Kb 2 pemberian pelayanan tindak lanjut
Kb 2 pemberian pelayanan tindak lanjutKb 2 pemberian pelayanan tindak lanjut
Kb 2 pemberian pelayanan tindak lanjutpjj_kemenkes
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunAmalia Senja
 
Alur penegakan diagnosis marasmus
Alur penegakan diagnosis marasmusAlur penegakan diagnosis marasmus
Alur penegakan diagnosis marasmusSusi Hukubun
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukJoni Iswanto
 
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusatKb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusatpjj_kemenkes
 

What's hot (7)

Materi inti iv jan-2013
Materi inti iv  jan-2013Materi inti iv  jan-2013
Materi inti iv jan-2013
 
Kb 2 pemberian pelayanan tindak lanjut
Kb 2 pemberian pelayanan tindak lanjutKb 2 pemberian pelayanan tindak lanjut
Kb 2 pemberian pelayanan tindak lanjut
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 
Alur penegakan diagnosis marasmus
Alur penegakan diagnosis marasmusAlur penegakan diagnosis marasmus
Alur penegakan diagnosis marasmus
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
 
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusatKb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusat
 
Presus diare
Presus diarePresus diare
Presus diare
 

Viewers also liked

144 Penyakit Yang Tidak Boleh Dirujuk
144 Penyakit Yang Tidak Boleh Dirujuk144 Penyakit Yang Tidak Boleh Dirujuk
144 Penyakit Yang Tidak Boleh Dirujukseira nawareh
 
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...Cut Ampon Lambiheue
 
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunKb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunpjj_kemenkes
 
Kb 2 penilaian dan klasifikasi penyakit pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 2 penilaian dan klasifikasi penyakit pada anak usia 2 bulan sampai 5  tahunKb 2 penilaian dan klasifikasi penyakit pada anak usia 2 bulan sampai 5  tahun
Kb 2 penilaian dan klasifikasi penyakit pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahunpjj_kemenkes
 
Kb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan
Kb 3 memeriksa dan mengklasifikasikanKb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan
Kb 3 memeriksa dan mengklasifikasikanpjj_kemenkes
 
KB 2 Manajemen Terpadu Balita Sakit / Manajemen Terpadu Bayi Muda
KB 2 Manajemen Terpadu Balita Sakit / Manajemen Terpadu Bayi MudaKB 2 Manajemen Terpadu Balita Sakit / Manajemen Terpadu Bayi Muda
KB 2 Manajemen Terpadu Balita Sakit / Manajemen Terpadu Bayi MudaUwes Chaeruman
 
Modul 3 2 persiapan anak yang akan
Modul 3 2 persiapan anak yang akanModul 3 2 persiapan anak yang akan
Modul 3 2 persiapan anak yang akanpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (7)

144 Penyakit Yang Tidak Boleh Dirujuk
144 Penyakit Yang Tidak Boleh Dirujuk144 Penyakit Yang Tidak Boleh Dirujuk
144 Penyakit Yang Tidak Boleh Dirujuk
 
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
 
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunKb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 
Kb 2 penilaian dan klasifikasi penyakit pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 2 penilaian dan klasifikasi penyakit pada anak usia 2 bulan sampai 5  tahunKb 2 penilaian dan klasifikasi penyakit pada anak usia 2 bulan sampai 5  tahun
Kb 2 penilaian dan klasifikasi penyakit pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun
 
Kb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan
Kb 3 memeriksa dan mengklasifikasikanKb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan
Kb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan
 
KB 2 Manajemen Terpadu Balita Sakit / Manajemen Terpadu Bayi Muda
KB 2 Manajemen Terpadu Balita Sakit / Manajemen Terpadu Bayi MudaKB 2 Manajemen Terpadu Balita Sakit / Manajemen Terpadu Bayi Muda
KB 2 Manajemen Terpadu Balita Sakit / Manajemen Terpadu Bayi Muda
 
Modul 3 2 persiapan anak yang akan
Modul 3 2 persiapan anak yang akanModul 3 2 persiapan anak yang akan
Modul 3 2 persiapan anak yang akan
 

Similar to PRAKTIK PENGKAJIAN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMASMANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMASGemmaAyu2
 
Buku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdf
Buku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdfBuku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdf
Buku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdfpatraringin
 
Manajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakitManajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakitYuniati Rina
 
Manajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakitManajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakitYuniati Rina
 
1. TATALAKSANA BALITA SAKIT 2Bl - 5Th.pdf
1. TATALAKSANA BALITA SAKIT 2Bl - 5Th.pdf1. TATALAKSANA BALITA SAKIT 2Bl - 5Th.pdf
1. TATALAKSANA BALITA SAKIT 2Bl - 5Th.pdfAprianti42
 
Manajemen terpadu balita.pptx
Manajemen terpadu balita.pptxManajemen terpadu balita.pptx
Manajemen terpadu balita.pptxJennieBoboy
 
INFEKSI BAKTERI.docx
INFEKSI BAKTERI.docxINFEKSI BAKTERI.docx
INFEKSI BAKTERI.docxyunikeMKes
 
Buku saku lintas diare
Buku saku lintas diareBuku saku lintas diare
Buku saku lintas diareDian Ratih
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiMalika Jamal
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamSamsul Arifin
 
Ppt MTBM 4.A-1.pptx_20240121_105420_0000.pptx
Ppt MTBM 4.A-1.pptx_20240121_105420_0000.pptxPpt MTBM 4.A-1.pptx_20240121_105420_0000.pptx
Ppt MTBM 4.A-1.pptx_20240121_105420_0000.pptxsalmairmasuryani1203
 
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptxppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptxPanjiWageKosasih
 

Similar to PRAKTIK PENGKAJIAN (20)

Materi MTBS.ppt
Materi MTBS.pptMateri MTBS.ppt
Materi MTBS.ppt
 
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMASMANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
 
MPI 2_MTBS 2Bl - 5Tth_yayu.ppt
MPI 2_MTBS 2Bl - 5Tth_yayu.pptMPI 2_MTBS 2Bl - 5Tth_yayu.ppt
MPI 2_MTBS 2Bl - 5Tth_yayu.ppt
 
Buku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdf
Buku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdfBuku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdf
Buku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdf
 
Manajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakitManajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakit
 
Manajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakitManajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakit
 
1. TATALAKSANA BALITA SAKIT 2Bl - 5Th.pdf
1. TATALAKSANA BALITA SAKIT 2Bl - 5Th.pdf1. TATALAKSANA BALITA SAKIT 2Bl - 5Th.pdf
1. TATALAKSANA BALITA SAKIT 2Bl - 5Th.pdf
 
Materi iii jan-2013
Materi iii jan-2013Materi iii jan-2013
Materi iii jan-2013
 
Manajemen terpadu balita.pptx
Manajemen terpadu balita.pptxManajemen terpadu balita.pptx
Manajemen terpadu balita.pptx
 
INFEKSI BAKTERI.docx
INFEKSI BAKTERI.docxINFEKSI BAKTERI.docx
INFEKSI BAKTERI.docx
 
Diare
Diare Diare
Diare
 
Buku saku lintas diare
Buku saku lintas diareBuku saku lintas diare
Buku saku lintas diare
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasi
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demam
 
Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013
 
Ppt MTBM 4.A-1.pptx_20240121_105420_0000.pptx
Ppt MTBM 4.A-1.pptx_20240121_105420_0000.pptxPpt MTBM 4.A-1.pptx_20240121_105420_0000.pptx
Ppt MTBM 4.A-1.pptx_20240121_105420_0000.pptx
 
mamuju tengah.pptx
mamuju tengah.pptxmamuju tengah.pptx
mamuju tengah.pptx
 
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptxppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
 
Buku saku lintas diare
Buku saku lintas diareBuku saku lintas diare
Buku saku lintas diare
 
Buku saku lintas diare
Buku saku lintas diareBuku saku lintas diare
Buku saku lintas diare
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 

Recently uploaded (20)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 

PRAKTIK PENGKAJIAN

  • 1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2015 kegiatan belajar 2 ini adalah tentang Praktik pengkajian anak maupun bayi dengan menggunakan pendekatan Pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), saudara dituntut harus bisa mengidentifikasi keluhan dan hasil pemeriksaan kedalam suatu klasifikasi penyakit sehingga tindakan pengobatan sesuai dengan masalah yang dialami anak maupun bayi. MODUL4Mata Kuliah: Keperawatan anak 1 Penulis: Nining S Kegiatan Belajar 2 “PRAKTIK PENGKAJIAN MTBS” Prodi: D3 Keperawatan Semester: 05
  • 3. PRAKTIK PENGKAJIAN ANAK USIA 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
  • 5. Siapkan Form tatalaksana balita sakit umur 2 bulan – 5 tahun dan Form bayi muda umur < 2 bulan (lampiran). Saat anak datang ke poli MTBS maka yang pertama harus saudara tanya adalah : Identitas anak, keluhan anak, dan berapa kali kunjungan. PENILAIAN TANDA DAN GEJALA Saudara harus lakukan
  • 6. Lakukan pengukuran Berat badan dan tinggi kemudian lihat di bagan (lampiran) untuk melihat status gizi anak . Saudara harus lakukan
  • 7. Saudara lanjutkan memeriksa kondisi anak berdasarkan keluhan yaitu : PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
  • 8. Keluhan utama : tanyakan apakah anak menderita batuk atau sukar bernafas? Riwayat kesehatan : tanyakan pada orangtua sudah berapa kali kunjungan? apakah anak bisa minum atau menyusu dengan baik? apakah anak menderita kejang? PENILAIAN TANDA DAN GEJALA Pneumonia
  • 9. Pemeriksaan fisik : Mengkaji kesadaran anak apakah tidak sadar/letargi dengan cara melihat kondisi anak. Inspeksi : perhatikan adakah tarikan dinding dada ke dalam?, selanjutnya hitung nafas anak dengan cara menghitung respirasi dalam satu menit. Auskultasi : mengkaji adakah stridor ? Pneumonia
  • 10. saudara harus menanyakan sudah berapa lama dan apakah ada darah dalam tinja? Diare Inspeksi : keadaan umum anak , apakah letargi atau tidak sadar?, apakah gelisah rewel/mudah marah, apakah matanya cekung? Palpasi : mengkaji turgor kulit dengan cara mencubit kulit perut anak, turgor dinyatakan sangat lambat jika kembali > 2 detik. PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
  • 11. Lakukan anamnesa, Lakukan pemeriksaan RDT jika tempat tinggal anak beresiko malaria atau pernah berpergian 2 minggu lebih. apakah demamnya setiap hari selama lebih dari 7 hari? tanyakan adakah anak mengalami campak dalam 3 bulan terakhir?. Demam PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
  • 12. Demam PENILAIAN TANDA DAN GEJALA Inspeksi : mengkaji adakah kaku kuduk?, perhatikan apakah anak tampak pilek, lihat kulit adanya tanda Campak (ruam kemerahan pada seluruh kulit).
  • 13. Jika anak mengalami demam sudah 7 hari berturut- turut tanyakan apakah demam mendadak tinggi?, tanyakan apa warna beraknya dan muntahannya?, serta adakah nyeri ulu hati? Demam berdarah dengue PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
  • 14. Demam berdarah dengue PENILAIAN TANDA DAN GEJALA Inspeksi : perhatikan apakah anak tampak gelisah, perdarahan hidung/gusi, bintik merah dikulit (petekie),
  • 15. jika ada sedikit tapi tidak ada tanda DBD lakukan uji tourniquet, caranya dengan mengukur tekanan darah anak . dan perhatikan kulit adakah bintik merah di suatu lingkaran dengan jumlah minimal 20 bintik maka positif DBD Demam berdarah dengue
  • 16. Demam berdarah dengue PENILAIAN TANDA DAN GEJALA Palpasi : menghitung denyut nadi dalam satu menit dan rasakan apakah lemah/tidak teraba?, kemudian raba ujung ekstremita apakah dingin?.
  • 17. Masalah Telinga Apabila pada keluhan utama ada masalah ditelinga mak saudara harus menanyakan apakah anak mengalami sakit pada telinga dan keluar cairan/nanah ? PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
  • 18. Masalah Telinga PENILAIAN TANDA DAN GEJALA Palpasi : adakah pembengkakan dibelakang telinga disertai nyeri? dengan cara meletakan dua jari saudara di belakang telinga kemudian tekan sedikit
  • 19. Berdasarkan hasil pengukuran klasifikasi status gizi anak sambil saudara memperhatikan tubuh anak apakah anak tampak kurus selanjutkan mengkaji adakah pembengkakan di kaki dengan cara menekan bagian kaki . Masalah Status Gizi PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
  • 20. Anemia Periksa dengan teliti telapak tangan anak apakah sangat pucat atau agak pucat, sehingga saudara bisa menentukan klasifikasi anemia. PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
  • 21. tanyakan status imunisasi anak, berikan imunisasi sesuai usia anak jika pemberian vitamain A belum, berikan sesuai jadwal maka saudara harus memberikannya. Memeriksa Status Imunisasi PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
  • 22. Saudara perlu menanyakan keluhan atau masalah lain yang dialami anak yang tidak terdapat pada pedoman Manajemen terpadu Balita Sakit. (MTBS) PENILAIAN TANDA DAN GEJALA
  • 23. Setelah saudara melakukan pengkajian secara menyeluruh maka sekarang saudara harus menentukan klasifikasi penyakit dan tingkat kegawatannya berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan, adapun klasifikasinya sebagai berikut : PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN
  • 24. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Klasifikasi penumonia berat atau penyakit sangat berat, bila pada pemeriksaan fisik saudara menemukan tanda dan gejala bahaya umum yaitu anak tidak bisa minum, memuntahkan semuanya, kejang dan tidak sadar, ada tarikan dinding dada, dan stridor. Klasifikasi Pneumonia
  • 25. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Klasifikasi pneumonia, bila pada pemeriksaan fisik saudara menemukan nafas anak cepat. Pada anak umur 2 bulan sampai 12 bulan dinyatakan pernafasan cepat jika jumlah nafas 50 kali atau lebih permenit, dan pada anak umur 12 bulan sampai 5 tahun adalah 40 kali atau lebih permenit. Klasifikasi Pneumonia
  • 26. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Batuk bukan pneumonia, bila pada pemeriksaan fisik saudara tidak menemukan tanda-tanda pneumonia atau penyakit sangat berat. Klasifikasi Pneumonia
  • 27. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Diare dehidrasi berat, bila pada pemeriksaan fisik saudara menemukan dua atau lebih tanda letargi atau tidak sadar, tidak bisa atau malas minum dan cubitan kulit perut kembali sangat lambat. Klasifikasi Dehidrasi
  • 28. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Diare dehidrasi ringan/sedang, bila pada pemeriksaan saudara menemukan dua atau lebih tanda gelisah, rewel/mudah marah, mata tampak cekung, anak tampak haus dan minum dengan lahap serta cubitan kulit perut kembali lambat. Klasifikasi Dehidrasi
  • 29. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Diare tanpa dehidrasi, bila pada pemeriksaan fisik saudara tidak menemukan tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi atau ringan/sedang. Klasifikasi Dehidrasi
  • 30. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Diare persisten berat, jika pada pemeriksaan fisik saudara menemukan ada dehidrasi. Diare persisten, bila pada pemeriksaan fisik saudara tidak ada dehidrasi. Disentri, bila pada pemeriksaan anamnesa orangtua mengatakan ada darah dalam tinja. Klasifikasi jika diare 14 hari atau lebih
  • 31. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Penyakit berat dengan demam, bila pada pada pemeriksaan fisik saudara menemukan anak mengalami kaku kuduk atau tampak pilek serta demam lebih dari 7 hari. Malaria, bila pada pemeriksaan ditemukan demam, suhu diatas 37C dan hasil pemeriksaan RDT positif. Resiko Tinggi Malaria
  • 32. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Penyakit berat dengan demam, bila pada pada pemeriksaan fisik saudara menemukan anak mengalami kaku kuduk atau tampak pilek serta demam lebih dari 7 hari. Malaria , bila pada pemeriksaan saudara menemukan tidak ada pilek , tidak ada campak dan tidak ada penyebab lain dari campak. Resiko Rendah Malaria
  • 33. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Demam mungkin bukan malaria, bila pada pemeriksaan saudara menemukan ada pilek , ada campak dan ada penyebab lain dari demam. Resiko Rendah Malaria
  • 34. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Demam bukan malaria, bila pada pada pemeriksaan fisik saudara tidak menemukan tanda bahaya umum seperti anak tidak mengalami kaku kuduk atau tidak tampak pilek dan tidak demam > 7 hari. Tanpa Resiko Malaria
  • 35. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Campak dengan komplikasi berat, bila pada pada pemeriksaan fisik saudara menemukan tanda bahaya umum anak yaitu anak mengalami kaku kuduk atau tampak pilek serta demam lebih dari 7 hari atau kornea mata tampak keruh atau tampak luka di mulut yang dalam dan luas. Klasifikasi Campak
  • 36. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Campak dengan komplikasi pada mata dan / atau mulut, bila pada pemeriksaan fisik saudara menemukan ada nanah pada mata anak atau tampak luka di mulut. Klasifikasi Campak
  • 37. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Campak bila pada pada pemeriksaan fisik saudara tidak menemukan tanda bahaya umum dan tidak ada nanah pada mata anak atau tidak tampak luka di mulut. Klasifikasi Campak
  • 38. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Bila pada pemeriksaan saudara menemukan tanda-tanda syok, atau gelisah / muntah bercampur darah / seperti kopi /berak berwarna hitam / perdarahan pada hidung atau gusi / bintik- bintik perdarahan di kulit (petekie) dan uji torniquet positif atau sering muntah. Demam Berdarah Dengue
  • 39. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Mungkin DBD, bila pada pemeriksaan saudara menemukan demam mendadak tinggi dan terus menerus atau nyeri ulu hati/gelisah atau tampak bintik perdarahan di kulit. Demam Berdarah Dengue
  • 40. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Demam : mungkin bukan DBD, bila pada pemeriksaan fisik tidak menemukan tanda-tanda seperti pada Demam berdarah dengue dan Mungkin DBD. Demam Berdarah Dengue
  • 41. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Masoiditis, bila pada anamnesa anak mengeluh sakit di telinga dan keluar cairan dari telinga serta pada pemeriksaan dengan perabaan di belakang telinga terdapat pembengkakan disertai nyeri. Masalah Telinga
  • 42. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Infeksi telinga akut, bila pada pemeriksaan telinga ditemukan tampak keluar cairan/nanah dan telah berlangsung kurang dari 14 hari atau nyeri telinga. Masalah Telinga
  • 43. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Infeksi telinga kronis, bila pada pemeriksaan telinga ditemukan tampak keluar cairan/nanak dan telah berlangsung kurang dari 14 hari atau lebih. Masalah Telinga
  • 44. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Sangat kurus dan / atau edema, bila pada pengkuran berat badan anak tampak kurus atau BB/TB (TB) ≤ 3SD, atau tampak bengkak pada kedua punggung kaki. Status Gizi
  • 45. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Kurus, bila anak tampak kurus dan peda pengukuran didapatkan BB/PB (TB) ≥-3 SD sampai < -2 SD. Status Gizi
  • 46. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Normal, bila pada hasil pengukuran didapatkan BB/PB (TB) - 2 sampai +2 SD badan tidak menemukan tanda-tanda kelainan gizi. Status Gizi
  • 47. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Anemia berat, bila pada pemeriksaan telapak tangan sangat pucat. Anemia, bila pada pemeriksaan telapak tangan agak pucat Anemia
  • 48. Setalah saudara mengidentifikasi tanda dan gejala dengan menentukan klasifikasi selanjutnya menentukan tindakan dan pengobatan PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
  • 49. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Tindakan yang diberikan berdasarkan penatalaksanaan Manajemen terpadu Balita Sakit apabila ditemukan pneumonia berat atau penyakit sangat berat adalah : Klasifikasi Pneumonia
  • 50. Pemberian Antibiotik PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Antibiotik pilihan pertama : Kotrimoksazol (Trimetoprim + Sulfametoksazol) Antibiotik pilihan kedua : Amoksilin (untuk infeksi telinga akut, sebagai pilihan pertama) Klasifikasi Pneumonia
  • 51. Melakukan Rujukan Segera PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Apabila saudara hanya menemukan klasifikasi pneumonia saja maka tindakan pengobatannya adalah memberikan Antibiotik dosis pertama yang sesuai untuk 5 hari, berikan juga pelega tenggorokan dan pereda batuk, saudara harus menganjurkan untuk kunjungan ulang 2 hari kemudian. Klasifikasi Pneumonia
  • 52. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi dehidrasi berat maka tindakan pengobatannya adalah berikan cairan untuk dehidrasi berat yang tercantum pada lampiran untuk Rencana terapi C dan tablet Zinc. Klasifikasi Dehidrasi
  • 53. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Dehidrasi Pada klasifikasi diare dehidrasi ringan/sedang yang harus saudara berikan pengobatan meliputi pemberian cairan dan makanan sesuai pada Rencana terapi B dan tablet Zinc seperti yang tercantum di lampiran dan jika anak bisa minum maka berikan ASI dan larutan oralit.
  • 54. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Dehidrasi Pada klsifikasi diare tanpa dehidrasi maka saudara harus memberikan cairan dan makanan sesuai Rencana terapi A dan tablet Zinc yang tercantum pada lampiran.
  • 55. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN rujukan hanya dilaksanakan apabila ditemukan klasifikasi Diare dehidrasi berat dan diare dehidrasi ringan/sedang Untuk Kolera : beri antibiotik yang dianjurkan untuk kolera selama 3 hari Antibiotik Pilihan Pertama : Tetrasiklin Antibiotik Pilihan Kedua : Kotrimoksazol (Trimetoprim + Sulfametoksazol) Klasifikasi Dehidrasi
  • 56. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN untuk tindakan pengobatannya dikelompokan berdasarkan derajat diare, untuk diare persisten berat maka saudara harus merujuk anak ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap tetapi sebelum saudara merujuk anak maka harus mengatasi dehidrasi terlebih dahulu dengan cara : Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih
  • 57. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Tindakan Pra Rujukan untuk Anak Sangat Kurus Disertai Diare Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih Berikan cairan Resomal atau modifikasinya sebanyak 5ml/ kg BB melalui oral atau pipa nasogastrik sebelum dirujuk. Bila tidak ada mineral mix atau KCl : Encerkan 1 sachet oralit menjadi 400 ml dan tambahkan gula pasir 10 gram (1 sendok makan peres) Jika anak masih mau minum, teruskan pemberian cairan Resomal / modifikasi selama perjalanan
  • 58. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih Pemberian glukosa 10% dan cairan infus prarujukan untuk anak sangat kurus disertai syok. • Pemberian glukosa 10% iv bolus dengan dosis 5 mg/kg BB • Pemberian cairan infus pada anak sangat kurus, harus hati- hati, pelan-pelan dan bertahap, agar tidak memperberat kerja jantung. • Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/kg BB selama 1 jam atau 5 tetes/ kg BB/ menit.
  • 59. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih • Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL dengan dextrosa / Glukosa 10% dengan perbandingan 1: 1 • Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan RL dengan dosis sesuai diatas. • RUJUK SEGERA
  • 60. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih Untuk diare persisten tindakan pengobatannya pemberian makan khusus serta menganjurkan orangtua untuk kunjungan ulang 5 hari kemudian.
  • 61. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih Untuk Disentri maka pengobatan yang harus saudara laksanakan adalah dengan pemberian Anbiotik yang sesuai dan memberitahu ibu atau keluarga harus segera kembali ke Puskesmas dan saudara harus menganjurkan untuk kunjungan ulang 2 hari kemudian.
  • 62. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih Untuk kolera, beri antibiotik yang dianjurkan untuk kolera selama 3 hari
  • 63. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Jika Diare 14 Hari Atau Lebih Antibiotik Pilihan Pertama : Kotrimoksazol Antibiotik Pilihan Kedua : Asam Naldiksat
  • 64. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Untuk klasifikasi penyakit berat dengan demam perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap tetapi sebelum anak di rujuk maka saudara harus mencegah agar gula darah tidak turun, berikan suntikan Antibiotik dan suntikan dosis pertama suntikan Artemeter sebagai berikut : Resiko tinggi malaria
  • 65. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Suntikan Artemeter untuk Malaria Berat Resiko tinggi malaria Berikan dosis pertama suntikan Artemeter sebelum dirujuk (dosis lihat dibawah). Jika rujukan tidak memungkinkan dan hasil pemeriksaan laboratorium dan klinis menunjukkan Malaria Berat, ikuti petunjuk berikut : Suntikan Artemeter intramuskular dengan dosis : - Hari 1 : 3.2 mg/kg BB - Hari 2 : 1.6 mg/kg BB - Hari 3 : 1.6 mg/kg BB
  • 66. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Jika anak belum sadar dalam 3 hari, RUJUK SEGERA Jika anak sudah bisa minum obat per oral, gantikan suntikan dengan pemberian obat antimalaria oral untuk Malaria Falciparum pilihan pertama selama 3 hari yaitu ACT atau Artemisinin Combination Therapy. Keterangan : Tiap ampul Artemeter berisi 1 ml (80 mg/ml) Resiko tinggi malaria
  • 67. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN UNTUK ANAK YANG HARUS SEGERA DIRUJUK TETAPI TIDAK DAPAT MENELAN OBAT ORAL Beri dosis pertama Ampisilin dan Gentamicin intramuskular dan rujuk segera. JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN : Ulangi suntikan Ampisilin setiap 12 jam selama 5 hari. Kemudian ganti dengan antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari pengobatan. Resiko tinggi malaria Beri Antibiotik Intramuskular
  • 68. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Resiko tinggi malaria Dosis Ampisilin dan Gentamicin
  • 69. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Jika anak masih bisa menyusui : Mintalah kepada ibu untuk menyusui anaknya. Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan : Beri perahan ASI, atau Susu formula / air gula 30-50 ml sebelum dirujuk Resiko tinggi malaria Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun
  • 70. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Cara membuat air gula : Larutkan 1 sendok teh gula pasir (5gram) kedalam gelas yang berisi 50 ml air matang. Jika anak tidak bisa menelan : Beri 50 ml susu formula / air gula melalui pipa nasogastrik Jika tidak tersedia pipa nasogratik, RUJUK SEGERA. Resiko tinggi malaria
  • 71. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Resiko tinggi malaria Pada semua tingkatan klasifikasi malaria diberikan dosis pertama Parasetamol sebagai berikut : (Beri Parasetamol untuk Demam Tinggi (> 38.5 0C) atau Sakit Telinga)
  • 72. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Resiko tinggi malaria Jika terjadi positif Malaria maka saudara harus memberikan obat Antimalaria oral yang seuai dibawah ini : Beri Antimalria Pral untuk Malaria Mixed ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN : TANPA PRIMAKUIN) ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN : HANYA KINA) Dosis Artesunae : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ kg BB/hari Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥ 1 tahun) : 0.75 mg /kg BB hari pertama dan 0.25 mg/kg BB pada hari ke 2-14. Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.
  • 73. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Resiko tinggi malaria Saudara jangan lupa untuk menganjurkan orangtua atau keluarga agar harus kembali berobat dan kunjungan ulang 2 hari atau 3 hari kemudian
  • 74. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN campak dengan komplikasi berat maka saudara harus memberikan vitamin A, antibotik yang sesuai, memberikan salep mata dan berikan parasetamol dan anak dirujuk ke fasilitas keshatan yang lebih memadai, Klasifikasi Campak
  • 75. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN selanjutnya untuk campak dengan komplikasi mata dan mulut hanya ditambahkan pemberian gentian violet dan saudara harus mengajurkan orangtua untuk kunjungan ulang 2 hari kemudian. Klasifikasi Campak
  • 76. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Dosis Vitamin A Klasifikasi Campak
  • 77. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Pemberian vitamin A untuk pengobatan ( dosis semua umur anak) Klasifikasi Campak
  • 78. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Sebelum dirujuk, jika ada syok maka berikan oksigen 2- 4 ltr/mnt dan berikan cairan intravena sesuai petunjuk, jika ada syok tapi sering muntah maka berikan infus ringer laktat Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
  • 79. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN sedangkan jika ada syok dan anak tidak muntah/masih mau makan maka berikan oralit sebanyak mungkin sambil perjalanan ke rumah sakit. Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
  • 80. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Pengobatan untuk klasifikasi mungkin bukan DBD dan demam bukan DBD maka berikan Parasetamol, anjurkan banyak minum serta mengajurkan orangtua untuk kembali 2 hari kemudian. Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
  • 81. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Demam Berdarah Dengue Pemberian Cairan Rujukan Pra Rujukan Untuk Demam Berdarah Deng
  • 82. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Demam Berdarah Dengue JIKA ADA TANDA SYOK, ATASI SYOK DENGAN SEGERA : Beri oksigen 2-4 liter /menit Segera beri cairan intravena * Beri cairan ringer laktat / ringer asetat : 20 ml/kg/BB/30 menit. Periksa kembali anak setelah 30 menit. -Jika nadi teraba, beri cairan dengan tetesan 10 ml/kg/BB/jam. Setelah maksimal 30 menit, RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit.
  • 83. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Demam Berdarah Dengue - Jika nadi tidak teraba, beri cairan dengan tetesan 20 ml/kg/BB/30 menit dan RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam.
  • 84. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Demam Berdarah Dengue JIKA TIDAK ADA TANDA SYOK : Berikan infus Ringer Laktat/Ringer Asetat sesuai dosis - Berat Badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam - Berat Badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam -Berat Badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam Jika anak bisa minum - Beri minum apa saja** (oralit, susu, teh manis, jus buah, kaldu atau tajin) sebanyak mungkin dalam perjalanan ke tempat rujukan.
  • 85. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Demam Berdarah Dengue •Jika tidak dapat memberi cairan intravena, RUJUK SEGERA, dalam perjalanan beri oralit ** Jangan memberi minuman yang berwarna merah atau coklat tua karena sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung.
  • 86. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Demam Berdarah Dengue Pemberian glukosa 10% dan cairan infus prarujukan untuk anak sangat kurus disertai syok. Pemberian glukosa 10% iv bolus dengan dosis 5 mg/kg BB Pemberian cairan infus pada anak sangat kurus, harus hati- hati, pelan-pelan dan bertahap, agar tidak memperberat kerja jantung. Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/kg BB selama 1 jam atau 5 tetes/ kg BB/ menit.
  • 87. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Klasifikasi Demam Berdarah Dengue Pemberian glukosa 10% dan cairan infus prarujukan untuk anak sangat kurus disertai syok. Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL dengan dextrosa / Glukosa 10% dengan perbandingan 1: 1 Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan RL dengan dosis sesuai diatas RUJUK SEGERA
  • 88. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Tindakan dan pengobatan untuk klasifikasi masalah telinga maka saudara harus memberikan dosis pertama antibiotik yang sesuai, pemberian parasetaol jika demam tinggi, dan jika infeksi akut pengobatan sama dengan mastoiditis ditambah tindakan dengan mengeringkan telinga dengan bahan yang menyerap Klasifikasi Masalah Telinga
  • 89. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN dan pada infeksi telinga kronis ditambahkan pemberian tetes telinga, mencuci telinga dengan H2O2 3%, tetapi pada mastoiditid anak harus dirujuk. Saudara harus mengajurkan orangtua untuk kunjungan ulang 2 hari kemudian. Klasifikasi Masalah Telinga
  • 90. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Pada klasifikasi status Sangat kurus dan atau edema maka tindakan pengobatan yang saudara harus berikan adalah vitamin A, pemberian air gula, hangatkan badan, Klasifikasi Status Gizi
  • 91. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN bila syok berikan bolus glukosa 10%, bila ada komplikasi mata maka berikan tetes mata/salep mata dan bila ada diare berikan cairan ReSomal atau modifikasinya. Anak harus segra dirujuk dan selama dalam perjalanan hangatkan tubuh anak dan teruskan ASI. Klasifikasi Status Gizi
  • 92. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Pada klasifikasi kurus hanya diberikan konseling pemberian makan untuk anak sehat maupun sakit serta dianjurkan kembali 5 dan 14 hari kemudian dan untuk yang normal sama dengan anak kurus hanya dianjurkan untuk menimbang berat badan secara teratur. Klasifikasi Status Gizi
  • 93. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Tindakan pengobatan yang harus saudara laksanakan untuk anemia berat harus merujuk anak dengan segera dan bila anak masih menyusi maka teruskan pemberian ASI, untuk klasifikasi anemia maka saudara harus memberikan zat besi, obat cacing. Anemia
  • 94. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN jika tinggal di wilayah risiko tinggi malaria maka berikan obat oral antimalaria serta anjurkan kunjungan ulang 4 minggu kemudian. Anemia
  • 95. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Pemberian imunisasi disesuaikan dengan jadwal dan jenis imunisasi, jika saat datang anak belum mendapat imunisasi maka diberikan imunisasi jika sesuai jadwal, jenis imunisasi dan umur anak. Status Immunisasi
  • 96. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Vitamin A hanya diberikan setiap 6 bulan pada bulan pebruari dan Agustus maka bila anak belum mendapatkannya segera saudara berikan anak vitamin A. Status Immunisasi
  • 97. PEMBERIAN KONSELING Pada kegiatan konseling ini yang harus saudara laksanakan disesuaikan dengan kebutuhan anak berdasrkan hasil penilaian pengkajian dan klasifikasi penyakit. Konseling yang diberikan berdasarkan pedoman MTBS meliputi :
  • 98. 1 2 3 4 PEMBERIAN KONSELING Pada setiap jenis pemberian obat oral maka saudara harus mengajari cara pemberian untuk di rumah. Yang harus saudara laksanakan adalah : menentukan jenis obat dan dosis yang sesuai berat badan dan umur anak, menjelaskan alasan pemberian obat pada orangtua, memperagakan cara membuat satu dosis, Mempersilahkan ibu untuk memperagakan penyiapan obat sendiri Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah
  • 99. 8 7 5 6 9 PEMBERIAN KONSELING Minta ibu untuk memberikan dosis pertama pada anak, Terangkan dengan jelas cara pemberian obat dan saudara tuliskan di label obat, Jika lebih satu obat maka saudara harus membungkus obat secara terpisah, Menjelaskan semua obat yang diberikan harus sesuai anjuran walaupun anak tidak menunjukan perbaikan dan Mengecek pemahaman ibu. Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah
  • 100. 1 PEMBERIAN KONSELING Cara mengobati infeksi lokal di rumah Mengobati infeksi mata dengan salep/tetes mata membersihkan kedua mata 3x/hari yang didahului dengan mencuci tangan, meminta anak untuk memejamkan mata dan gunakan kapas basah untuk membersihkan nanah,
  • 101. 2 PEMBERIAN KONSELING Cara mengobati infeksi lokal di rumah Mengobati infeksi mata dengan salep/tetes mata memberikan obat tetes/salep kloramfenikol/tetrasiklin 3x sehari dengan cara meminta anak melihat keatas, tarik kelopak mata bawah perlahan kearah bawah, teteskan obat tetes atau oleskan obat salep dibagian dalam kelopak mata dan mencuci tangan.
  • 102. 1 2 3 PEMBERIAN KONSELING Cara mengobati infeksi lokal di rumah Mengeringkan telinga dengan bahan penyerap Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau tisu yang kuat menjadi sebuah sumbu (jangan gunakan lidi kapas), masukan sumbu tersebut ke dalam telinga anak, Keluarkan sumbu jika sudah basah,
  • 103. 5 4 PEMBERIAN KONSELING Cara mengobati infeksi lokal di rumah Mengeringkan telinga dengan bahan penyerap ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi tindakan tadi sampai telinga anak kering, teteskan 3-5 tetes larutan H2O 3% pada telinga yang sakit lalu keringkan dengan kertas tisu, lakukan hal ini 3 kali sehari. Untuk infeksi kronis telinga maka setelah saudara mengeringkan telinga, teteskan derivat Quinolon 2-3 tetes/kali dan biarkan selama 10 menit serta berikan 2x sehari pada pagi dan malam.
  • 104. 1 2 3 4 PEMBERIAN KONSELING Cara mengobati infeksi lokal di rumah Mengobati luka di mulut dengan gentian violet mencuci tangan terlebih dahulu Basuh mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang telah dibasahi larutan garam, oleskan gentian violet 0,25% (jika tidak tersedia 15, encerkan 4kali), mencuci tangan kembali. obati luka di mulut 2 kali sehari selama 5 hari
  • 105. 1 2 PEMBERIAN KONSELING Mencegah Gula Darah Tidak Turun Jika anak masih bisa menyusui maka saudara meminta ibu untuk menyusui anaknya, Jika anak tidak bisa menyusui tapi masih bisa menelan maka saudara jelaskan untuk menggunakan ASI perahan (ASI yang dikeluarkan sendiri oleh ibu) atau pemberian susu formula/air gula 30-50 ml sebelum dirujuk.
  • 106. PEMBERIAN KONSELING Mencegah Gula Darah Tidak Turun Saudara juga menjelaskan cara membuat air gula yaitu larutkan 1 sendok teh gula pasir (5 gram) ke dalam gelas yang berisi 50 ml air matang.
  • 107. PEMBERIAN KONSELING Konseling Makanan Pada konseling untuk pemberian makan anak maka saudara harus mengajurkan ibu untuk pemberian makan untuk anak sehat maupun sakit sesuai tahapan usia anak, yaitu :
  • 111. 1 PEMBERIAN KONSELING Konseling Masalah Pemberian Makan Jika pemberian makan anak tidak sesuai dengan “anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit” maka saudara menasihati ibu untuk memberikan makan sesuai kelompok umur anak,
  • 112. 2 PEMBERIAN KONSELING Konseling Masalah Pemberian Makan Jika ibu mengeluhkan kesulitan pemberian ASI maka perawat melakukan konseling menyusui dengan cara melakukan penilaian cara ibu menyusui dengan melihat bagan bayi muda, menunjukan cara menyusui yang benar,
  • 113. 3 PEMBERIAN KONSELING Konseling Masalah Pemberian Makan Jika bayi berumur < 6 bulan mendapat susu formula atau makanan lain maka saudara mengajurkan menyusui bayi lebih sering, lebih lama, pagi,siang maupun malam dan secara bertahap mengurangi susu formula.
  • 114. PRAKTIK PENGKAJIAN BAYI MUDA KURANG DARI 2 BULAN
  • 115. PENILAIAN TANDA DAN GEJALA Langkah awal dalam melaksanakan pengkajian pada bayi muda kurang dari dua bulan sama dengan pada anak umur 2 bulan sampai 5 tahun, hanya Form yang digunakan berbeda khusus Form Bayi Muda umur kurang dari 2 bulan dan grafik penilaian berat badan pengukuran juga berbeda.
  • 116. 1 PENILAIAN TANDA DAN GEJALA Melaksanakan anamnesa apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang? Tanyakan apakah bayi mau minum atau memuntahkan semuanya, apakah bayi mengalami kejang?, Kemungkinan penyakit berat atau infeksi bakteri
  • 117. 2 PENILAIAN TANDA DAN GEJALA memeriksa tanda vital : hitung respirasi, nadi dalam satu menit dan ukur suhu axiler. Kemungkinan penyakit berat atau infeksi bakteri
  • 118. 3 PENILAIAN TANDA DAN GEJALA Inspeksi : sentuh bayi apakah bergerak? Untuk menilai kesdaran bayi, perhatikan adakah tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat, adakah pustul di kulit dan nanah dimata? Apakah pusar kemerahan atau bernanah, kalau ada apakah meluas sampai ke dinding perut. Kemungkinan penyakit berat atau infeksi bakteri
  • 119. 3 2 1 PENILAIAN TANDA DAN GEJALA Tanyakan jika bayi mengalami diare sudah berapa lama : kaji keadaan umum adakah letargi atau tidak sadar, gesisah/rewel? Inspeksi : apakah mata bayi cekung?. Palpasi : Kaji turgor kulit dengan mencubit kulit perut apakah lamabat atau sangat lambat? Diare
  • 120. 2 1 PENILAIAN TANDA DAN GEJALA Tanyakan pada ibu adakaah bayi kuning pada hari pertama atau 14 hari setelah lahir ? tanyakan apakah warna tinja bayi pucat? Inspeksi : adakah kuning pada bayi, lihat sampai dibagian tubuh manakah warna kuning tersebut? Ikterus
  • 121. PENILAIAN TANDA DAN GEJALA Tanyakan pada ibu kapan iniasi menyusu dan apakah masalah pemberian ASI?, mengkaji penialaian cara ibu memberikan ASI, perhatikan adalah kelainan celah bibir, dan kaji mulut bayi dengan membukanya adalah luka di dalam mulut Kemungkinan berat badan rendah dan/atau masalah pemberian ASI
  • 122. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Selanjutnya saudara melakukan pengkajian secara menyeluruh maka sekarang saudara harus menentukan klasifikasi penyakit dan tingkat kegawatannya berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan, adapun klasifikasinya adalah :
  • 123. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN infeksi berat jika pada pemeriksaan fisik saudara menemukan data bayi hanya bergerak bila dirangsang, nafas cepat ≥ 60x/menit atau nafas lambat < 30x/menit, tampak tarikan dinding dada ke dalam sangat kuat, demam ≥ 37,5C, pusar tampak kemerahan dan nanah di mata serta bayi mempunyai riwayat kejang. Kemungkinan infeksi bakteri
  • 124. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Infeksi bakteri lokal, jika pada pemeriksaan fisik saudara menemukan pustul dikulit, atau mata tampak bernanah dan pusar kemerahan dan bernanah. Mungkin bukan infeksi, jika pada pemeriksaan sauadara tidak menemukan tanda-tanda seperti diatas. Kemungkinan infeksi bakteri
  • 125. 1 PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Diare dehidrasi berat, jika pada pemeriksaan fisik saudara menenukan bayi mengalami letargi/tidak sadar, mata tampak cekung dan cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat. Klasifikasi Diare
  • 126. 2 PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Diare dehidrasi ringan/sedang, jika pada pemeriksaan fisik saudara menenukan 2 atau lebih yaitu bayi tampak gelisah/rewel, mata cekung dan cubitan pada kulit perut kembalinya lambat. Klasifikasi Diare
  • 127. 3 PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Diare tanpa dehidrasi, jika pada pemeriksaan fisik saudara tidak menemukan tanda untuk dehidrasi sedang/ringan. Klasifikasi Diare
  • 128. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Ikterus berat, jika dari hasil anamnesa ibu bayi mengatakan bayi kuning pada hari pertama lahir (< 24 jam), atau kuning > 14 hari setelah lahir, serta tinja bayi berwarna pucat sedangkan pada pemeriksaan fisik saudara menemukan bayi tampak kekuningan pada telapak tangan dan kaki. Klasifikasi Ikterus
  • 129. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Ikterus, jika dari hasil anamnesa orang tua bayi bahwa kuning timbul pada umur ≥ 24 jam sampai ≤ 14 hari, dan pada pemeriksaan fisk saudara menemukan kuning tidak sampai telapak kaki dan tangan. Tidak ada ikterus, jika dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik saudara tidak menemukan tanda kuning. Klasifikasi Ikterus
  • 130. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN Berat badan rendah menurut umur dan/atau masalah pemberian ASI, bila dari anamnesa orangtua mengatakan kesulitan memberikan ASI serta bayi sudah mendapat makanan/minuman lain selain ASI, Klasifikasi Berat Badan Rendah
  • 131. PENENTUAN KLASIFIKASI DAN TINGKAT KEGAWATAN sedangkan dari hasil pengukuran berat badan menurut umur rendah, dan pada pemeriksaan fisik saudara menemukan bayi tampak tidak bisa menyusu atau tidak menghisap dengan efektif atau tampak luka atau bercak putih di mulut. Berat badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI, jika pada pengkajian saudara tidak menemukan tada atau gejala seperti diatas. Klasifikasi Berat Badan Rendah
  • 132. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Setelah dilakukan pengklasifikasian dari masing-masing katagori, maka langkah selanjutnya adalah penentuan tindakan atau pengobatan dengan ketentuan sebagai berikut:
  • 133. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN jika ada kejang maka tangani kejang, jika ada masalah nafas tangani gangguan nafas dan jika hipotermi maka tangani hipotermi serta cegah agar gula darah tidak turun, sebelum di rujuk berikan obat antibiotik intramuskular dan saudara harus melindungi bayi tetap hangat selama perjalanan Kemungkinan Infeksi Bakteri
  • 134. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diganjal dengan gulungan kain. Bersihkan jalan napas dengan menggunakan penghisap lendir. Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasala atau prong dengan kecepatan 2 liter permenit. MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT
  • 135. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Posisikan kepala bayi setengah mengadah, jika perlu bahu diganjal dengan gulungan kain Bersihkan jalan nafas dengan menggunakan alat penghisap lendir Jika mungkin berikan oksigen dengan menggnakan kateter nasal dengan kecepatan 2 liter permenit. Menangani gangguan nafas pada penyakit sangat berat atau infeksi bakteri berat
  • 136. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Jika bayi masih bisa menyusu maka saudara minta ibu tetap menyusui bayinya. Penanganan untuk mencegah agar gula darah tidak turun
  • 137. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Jika bayi tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan maka bantu ibu untuk memerah ASI dengan cangkir kecil kemudian berikan pada bayi dengan menggunakan sendok atau pipet dan berikan kira-kira 20-50 ml sebelum saudara merujuknya, tetapi jika tidak memungkinkan maka saudara harus memberikan susu formula atau air gula. Penanganan untuk mencegah agar gula darah tidak turun
  • 138. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Jika bayi tidak bisa menelan maka saudara harus memberikan susu hasil perahan dari ASI ibu, atau memberikan susu formula atau air gula melalui pipa lambung. Penanganan untuk mencegah agar gula darah tidak turun
  • 139. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Cara membuat air gula adalah dengan melarutkan 5 gram gula kedalam ½ gelas matang (100 ml) dan aduk sampai larut. Penanganan untuk mencegah agar gula darah tidak turun
  • 140. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Beri dosis pertama antibiotik intramuskular untuk bayi dengan klasiifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT dan RUJUK SEGERA. MEMBERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR
  • 141. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Antibiotik intramuskular pilihan pertama: ampisilin dan gentamisin Antibiotik intramuskular pilihan kedua : penisilin prokain dan gentamisin UNTUK SEMUA ANTIBIOTIK YANG MEMBUTUHKAN ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR :
  • 142. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Diberikan hanya dengan menggunakan spuit 1 ml
  • 143. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Jika bayi mengalami hipotemi maka saudara harus menghangatkan bayi dengan cara :
  • 144. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Bayi dengan SUHU BADAN < 35,5° C, harus segera dihangatkan sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut : CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk/ kain kering. Ganti pakaian, selimut /kain basah dengan yang kering. Hangatkan tubuh bayi dengan METODE KANGURU atau menggunakan cahaya lampu 60 watt dengan jarak minimal 60 cm sampai suhu normal dan pertahankan suhu tubuh bayi. 1 2
  • 145. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup kepala, jaga bayi tepa hangat. Hindari ruangan yang banyak angin, jauhkan bayi dari jendela atau pintu. Pada bayi dengan gejala HIPOTERMIA BERAT : jika dalam 1 jam suhu badan < 35,5° C RUJUK SEGERA dengan METODA KANGURU. Pada bayi dengan HIPOTERMIA SEDANG : jika dalam 2 jam suhu badan 35,5° C - 36 C RUJUK SEGERA dengan METODA KANGURU. 3 4 5
  • 146. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi. MENCEGAH INFEKSI Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang, kemudian keringkan dengan kain bersih dan kering. Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah suhu stabil. Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh tubuh dengan hati-hati. 1 2 3
  • 147. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN MENCEGAH INFEKSI Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit, karena sangat rentan tertular penyakit. Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena mengandung zat kekebalan tubuh. Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja sampai 6 bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, beri ASI perah. Dengan menggunakan sendok. 4 5 6
  • 148. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi. MENJAGA BAYI MUDA SELALU HANGAT Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan ganti pakaian/kainnya dengan yang kering. Baringkan ditempat yang hangat dan jauh dari jendela dan pintu. Beri alas kain yang bersih dan kering ditampat untuk pemeriksaan bayi, termasuk timbangan bayi. 1 2 3
  • 149. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN MENJAGA BAYI MUDA SELALU HANGAT Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia, mandikan bayi 2 kali sehari (tidak boleh lebih). Selesai dimandikan, segera keringkan tubuh bayi. Kenakan pakaian bersih dan kering, topi, kaus tangan, kaus kaki dan selimut jika perlu. Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan tidur bersama ibu. 4 5 6 Pada BBLR atau suhu <35,5° C, hangatkan bayi dengan METODA KANGURU atau dengan lampu 60 watt yang berjarak 60 cm. 7
  • 150. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN Cuci tangan sebelum dan sesudah dan memegang bayi. MEMBERI ASI SAJA SESERING MUNGKIN Minta ibu untuk memberi ASI saja sesering mungkin minimal 8 kali sehari, siang maupun malam. Menyusui dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya. 1 2 3 4
  • 151. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN MEMBERI ASI SAJA SESERING MUNGKIN Jika bayi telah tidur selama 2 jam, minta ibu membangunkannya dan langsung disusui. Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan tidur bersama ibu. 5 6 Ingatkan ibu dan anggota keluarga lain untuk membaca kembali hal-hal tentang pemberian ASI di Kartu Nasihat Ibu atau buku KIA. Minta ibu untuk menayakan hal-hal yang kurang dipahami. 7 8
  • 152. PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN IMUNISASI Segera beri imunisasi HB-0 sebelum bayi berumur 7 hari. Beri imunisasi BCG ketika bayi berumur 1 bulan ( kecuali bayi yang lahir di rumah sakit, biasanya diimunisasi sebelum pulang). 1 2 Tunda pemberian imunisasi pada bayi muda yang mempunyain klasifikasi merah.3
  • 153. 1 Tindakan pengobatan yang harus segera saudara laksanakan pada diare dehidrasi berat adalah mengatasi kebutuhan cairan sesuia Rencana Terapi C (lampiran), selama perjalanan untuk merujuk bayi tetap diberikan ASI atau larutan oralit. Klasifikasi Diare PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
  • 154. 2 Jika saudara menemukan Diare dehidrasi ringan/sedang maka tindakan yang harus segera laksankan sama dengan dehidrasi berat tetapi untuk pengobatan sesuai dengan Rencana terapi B (lampiran). Klasifikasi Diare PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
  • 155. 3 Sedangkan untuk mengatasi diare tanpa dehidrasi saudara harus memberikan pengobatan sesuai Rencana Terapi A (lampiran) serta melakasanakan asuhan pada bayi muda. Klasifikasi Diare PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
  • 156. 1 Jika pada pemeriksaan fisik saudara menemukan Ikterus Berat maka sebelum merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai, saudara harus segera memberikan air gula dan menjaga bayi agar tetap hangat selama perjalanan. Klasifikasi Ikterus PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
  • 157. 2 Tetapi jika bayi mengalami Ikterus maka hanya melaksanakan asuhan dasar bayi muda dan menganjurkan ibu utnuk menyusui bayi lebih sering dan kunjungan ulang 2 hari kemudian. Sedangkan jika tidak ada Ikterus saudara hanya melaksankan asuhan dasar pada bayi muda saja. Klasifikasi Ikterus PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
  • 158. 1 Jika pada pada pengkajian didapatkan data bahwa bayi tidak mendapat ASI maka saudara harus segera merujuk untuk konseling laktasi tetapi jika bayi mendapat makanan/minuman lain selain ASI maka saudara harus menganjurkan ibu agar memberikan ASI lebih sering. Klasifikasi Kemungkinan Berat Badan Rendah PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
  • 159. 2 Pada bayi yang mengalami masalah celah bibir/langit-langit maka saudara harus menasihati alternatif cara pemberian minum. Saudara jangan lupa menganjurkan kunjungan ulang 2 hari kemudian untuk bayi yang mempunyai gangguan pemberian ASI dan bercak putih di mulut,serta 14 hari untuk masalah berat badan rendah menurut umur. Klasifikasi Kemungkinan Berat Badan Rendah PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
  • 160. 3 Sedangkan untuk bayi dengan berat badan tidak rendah dan tidak ada maslah pemberian ASI maka tindakan yang harus saudara laksankan hanya memberikan pujian dan mendukung ibu karena telah memberikan ASI dengan benar. Klasifikasi Kemungkinan Berat Badan Rendah PENENTUAN TINDAKAN PENGOBATAN
  • 161. PEMBERIAN KONSELING Saudara hendaknya memberikan konseling diseuaikan dengan kebutuhan yang didasrakan pada hasil pemeriksaan fisik yang kemudian diklasifikasikan penyakitnya, konseling yang diberikan meliputi
  • 162. 1 PEMBERIAN KONSELING Cara mengobati infeksi bakteri lokal, yang terdiri dari infeksi kulit atau pusar dan infeksi mata, dengan cara : saudara harus menjelaskan cara pengobatan, amati cara ibu mempraktekan di depan saudara dan cek pemahaman ibu sebelum pulang.
  • 163. 2 PEMBERIAN KONSELING Cara mengobati luka atau “thrust” luka di mulut : •Anjurkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu •membersihkan mulut bayi dengan ujung jari yang terbungkus kain bersih dan telah dicelupkan kedalam air matang hangat bergaram (1 gelas air hangat ditambah seujung teh garam)
  • 164. PEMBERIAN KONSELING 3 Cara mengobati infeksi kulit atau pusar : •menganjurkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu, •membersihankan nanah dan krusta dengan air matang dan sabun dengan hati-hati, •mengeringkan area sekitar luka dengan kain bersih dan kering,
  • 165. PEMBERIAN KONSELING 4 Cara mengobati infeksi mata, adalah : •mengajurkan mencuci tangan •membersihkan kedua mata bayi 3x sehari dengan menggunakan kapas/kain bersih dengan air hangat, •beri salep/tetes mata tetrasiklin 1% atau klorampenikol 0,24% pada kedua mata,
  • 166. PEMBERIAN KONSELING 5 Mengajari ibu menyusi dengan baik yang meliputi : Menunjukan cara memegang bayi atau posisi bayi yang benar Sanggahlah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja. Kepala dan tubuh bayi agar lurus,Hadapkan bayi ke dada ibu sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu dan Dekatkan badan bayi ke badan ibu.
  • 167. PEMBERIAN KONSELING 5 Mengajari ibu menyusi dengan baik yang meliputi : Menunjukan cara melekatkan bayi maka ibu hendaknya ,menyentuhkan puting susu ke bibir bayi,Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedmikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak dibawah puting susu.
  • 168. PEMBERIAN KONSELING 5 Mengajari ibu menyusi dengan baik yang meliputi Apabila bayi melekat dengan benar maka akan tampak dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah bayi terbuka lebar dan areola tampak lebih banyak dibagian atas daripada bagian bawah.
  • 169. PEMBERIAN KONSELING 5 Mengajari ibu menyusi dengan baik yang meliputi Jelaskan bahwa bayi menghisap dengan efektif jika bayi mengisap dengan dalam, teratur yang diselingi istirahat. Pada saat menghisap ASI hanya terdengar suara bayi menelan.
  • 170. 5 PEMBERIAN KONSELING Mengajari ibu menyusi dengan baik yang meliputi Anjurkan untuk mengamati apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah mengisap dengan efektif, jika belum maka anjurkan untuk mecobanya lagi.
  • 171. PEMBERIAN KONSELING 6 Mengajari ibu cara meningkatkan cara meningkatkan ASI, yang meliputi : • Menjelaskan bahwa cara untuk meningkatkan ASI adalah dengan menyusui sesering mungkin. • Menyusui lebih sering lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi. • Menyusu pada payudara kiri dan kanan bergantian.
  • 172. PEMBERIAN KONSELING 6 Mengajari ibu cara meningkatkan cara meningkatkan ASI, yang meliputi : • Menjelaskan agar memberikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya. • Jika bayi telah tidur selama 12 jam maka harus dibangunkan dan langsung diberikan ASI.
  • 174. PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT Saudara harus memberikan pelayanan tindak lanjut sesuai dengan masalah dan klasifikasi penyakit serta tingkat kegawatannya yang meliputi :
  • 175. PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT Menasehati ibu agar kembali segera jika bayi menunjukan salah satu gejala berikut : gerakan bayi berkurang atau tidak normal, nafas cepat, sesak nafas, perubahan warna kulit (kebiruan, kuning), malas/tidak bisa menyusu atau minum, badan teraba dingin atau panas, dan kulit bertambah kering serta kondisi bayi bertambah parah. 1
  • 176. PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT Menasehati waktu untuk kunjungan ulang 2 hari kemudian untuk bayi dengan infeksi bakteri lokal, diare dehidrasi ringan/sedang, ikterus, masalah pemberian ASI dan luka atau bercak putih di mulut. Sedangkan kunjungan ulang 14 hari kemudian untuk bayi dengan berat badan rendah menurut umur. 2
  • 177. PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT Jangan lupa saudara harus menasehati ibu tentang menjaga kesehatan dirinya. 3
  • 178. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2 Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit. Apakah Saudara telah mengerti dan memahami materi yang telah dipelajari? Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan Belajar Selanjutnya Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut Saudara belum Saudara kuasai
  • 179. Sumber Gambar: http://id.theasianparent.com/wp-content/uploads/2013/05/shutterstock_100856572.jpg http://keluarga.i.kumpulan.info/bayi-menangis.jpg http://www.phebephotographyblog.com http://www.majalahkesehatan.com/wp-content/uploads/2009/01/bayi-sakit.jpg http://campaign.worldvision.com.au/wp-content/uploads/2013/03/D170-0465-11.jpg http://wac.450f.edgecastcdn.net/80450F/thefw.com/files/2012/02/baby-Doctor.jpg https://s-media-cache- ak0.pinimg.com/236x/14/23/bc/1423bcd4b99cbb53bd7c601bb44b6017.jpg http://yourhealth.asiaone.com/sites/default/files/styles/large/public/original_images/Oct2013/201 31020_health_posed_doctor.jpg http://3.bp.blogspot.com/- Id2X6pkeHd0/UjPfELAG9jI/AAAAAAAAA9I/q0k7sT36Mm8/s1600/Askep+Gastroenteritis+- +Penyebab+Diare+Pada+Bayi.jpg http://www.katalogibu.com/wp-content/uploads/2014/04/Berat-Badan-Bayi.jpg http://www.bayisehat.net/images/artikel/02/001/001/168/P http://2.bp.blogspot.com/- UOXKEwy_lpQ/T6FZHb31pyI/AAAAAAAAE90/zJqk_sx_Ow8/s1600/Sepsis%2BNeonatorum.jpg