3. Kejang demam merupakan bangkitan
kejang yang terjadi pada anak umur 6
bulan sampai 5 tahun yang mengalami
kenaikan suhu tubuh diatas 38C,
dengan menggunakan pengukuran
apapun serta tidak disertai dengan
proses intrakranial.
Angka kejadian kejang demam di
Indonesia pada tahun 2016 mencapai
25% dengan 85% yang disebabkan oleh
infeksi saluran pernafasan. Tahun 2017,
sebesar 17,4% anak mengalami kejang
demam dan mengalami peningkatan
pada tahun 2018 dengan kejadian kejang
sebesar 22,2%.
Data profil kesehatan Indonesia
pada tahun 2012 menemukan bahwa
10 penyakit-penyakit yang sering
rawat inap di rumah sakitbiasanya
penyakit yang menyertai kejang
demam memiliki manifestasi klinis
demam. dengan peningkatan suhu
yang akan dapat mengakibatkan
bangkitan kejang.
Berdasarkan epidemiologi kejang
demam yang meningkat di Indonesia
dan juga kawasan asia, penting dalam
pendidikan dokter untuk dapat
mendiagnosa dan menangani kejang
demam.
5. 2.1 Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak umur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami
kenaikan suhu tubuh diatas 38oC menggunakan pengukuran apapun yang tidak disebabkan proses intrakranial.
Demam tidak harus terjadi sebelum kejang, namun harus muncul setidaknya segera pada periode post akut
kejang.
Kejang Demam
Kejang Demam
Sederhana
Kejang Demam
Kompleks
6. 2.2 Epidemiologi
Peningkatan angka kejadian Kejang Demam di Indonesia :
2016 terdapat peningkatan 25 %
2017 terdapat peningkatan 17,4%
2018 terdapat peningkatan 22,5 %
Prevalensi kejadian kejang demam
yang terjadi pada tahun 2016 di Eropa
berkisar 2-4%.
sedangkan prevalensi kejadian kejang
di Asia lebih besar yaitu 8,3-9,9% pada
tahun 2016.
7. 2.3 Etiologi
Kejang demam pada anak dapat
terjadi saat demam lebih dari 38oC
serta tidak ada penyebab kejang
lainnya seperti abnormalitas elektrolit,
trauma, dan riwayat epilepsi. Derajat
demam sangat mempengaruhi
terjadinya kejang demam pada anak.
Tidak ada penyebab pasti patogen
yang dapat menyebabkan kejang
demam, namun infeksi karena virus
lebih sering menyebabkan terjadinya
kejang demam dibandingkan dengan
infeksi bakteri.
Virus tertentu seperti HHV-6,
paling sering dikaitkan dengan
kejang demam di Amerika Serikat
dan negara-negara Eropa. Di
negara - negara Asia, virus
influenza A sering dikaitkan
dengan kejang demam.
8. 2.4 Patofisiologi
- Terdapat predisposisi
genetik
- Respon inflamasi karena
infeksi
- Produksi banyak sitokin
secara sistemik
- Mengubah struktur dan
fungsi BBB
- Permeabilitas BBB
meningkat
- Perubahan sistem
sinaps pada SSP
9. 2.5 Manifestasi Klinis
Kejang demam
sederhana
- Kejang singkat (kurang dari
15 menit)
- Bentuk kejang umum (tonik
atau dan klinik)
- Tidak berulang dalam 24
jam
- Dapat berhanti sendiri
- Kejang lebih dari 15 menit
- Kejang fokal atau parsial satu
sisi, atau kejang umum yang
didahului kejang parsial
- Berulang lebih dari 1 kali
dalam 24 jam
Kejang demam
kompleks
10. 2.6 Diagnosis
Anamnesis
Anamnesis terkait jenis
kejang yang terjadi,
pencetus demam dan
kejang
Pemeriksaan tanda
vital, dan neurologis,
tanda meningeal
Tidak rutin dikerjakan,
biasanya jika terdapat
tanda rangsang
meningeal atau hanya
untuk mengetahui
penyebab demam
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
penunjang
13. Penatalaksanaan intermiten →
ada salah satu faktor resiko
Anti piretik dan
anti kejang
Diazepam oral atau rektal dan anti-
piretik
Penatalaksanaan Intermiten
15. 2.8 Prognosis dan Komplikasi
- Prognosis baik
- Sebelum terkena kejang demam normal, perkembangan
mental dan neurologis umumnya tetap normal
- Kejang lama → gangguan recognition memory
16. 2.8 Prognosis dan Komplikasi
Komplikasi:
- Kejang demam yang berulang, dengan beberapa faktor
resiko
- Kejang yang menjadi epilepsi di kemudian hari, dengan
beberapa faktor resiko
18. Identitas Pasien
Nama RSC
Tanggal Lahir 2 Februari 2021
Usia 1 tahun 8 bulan
Suku/Bangsa Bali/Indonesia
Agama Hindu
Jenis Kelamin Laki - laki
Alamat Bangli
No. Rekam Medis 305733
MRS 11/10/2022
Pemeriksaan 12/20/2022
19. Keluhan Utama : Penurunan kesadaran
Heteroanamnesis : Orang Tua Pasien
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Bangli diantar oleh kedua orang tuanya pada
tanggal 11 Oktober 2022 pukul 03.00 WITA dengan keluhan pasien tiba tiba kejang
disertai kaku dengan mata mendelik keatas dalam 2 menit dan wajah pasien
mulai membiru lalu pasien lemas. Dikatakan pada saat pasien MRS demam
pasien mencapai 38oC dan demam tersebut muncul bersamaan dengan keluhan
kejang tersebut. Pada saat kejang pasien dikatakan tidak sadar. Ibu pasien
mengatakan tidak ada lagi bangkitan kejang setelah itu. Pasien juga
mengeluhkan adanya batuk berdahak yang timbul sejak 2-3 hari terakhir sejak
masuk rumah sakit. Pasien masih mengeluhkan demam yang naik turun dengan
riwayat demam terakhir pukul 5 sore dan sudah diberikan obat penurunan
panas. Pasien menyangkal adanya sesak. Pasien masih belum dapat BAB hingga
saat ini. Saat ini Keluhan lain seperti mual, muntah tidak ada. BAK pasien normal,
nafsu makan menurun.
Anamnesis
20. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu Pasien dikatakan bahwa kejang tersebut merupakan pertama kali dan tidak
ada riwayat kejang sebelumnya. Ibu pasien juga mengatakan bahwa anaknya
tidak pernah mengalami penyakit lain sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah dari pasien pernah mengalami keluhan kejang sewaktu kecil. Ibu pasien
juga mengatakan bahwa neneknya juga memiliki riwayat epilepsi dan asma.
Riwayat penyakit lain seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit lainnya
disangkal.
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah melakukan pengobatan lain sebelumnya. Saat kejang,
pasien langsung dibawa ke IGD RSUD Bangli.
Anamnesis
21. Riwayat Pribadi / Sosial / Lingkungan
Pasien merupakan anak tunggal dikeluarganya. Pasien tinggal bersama
keluarga besarnya di Bangli. Sebelum sakit biasanya pasien bermain aktif di
rumah. Lingkungan rumah, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi dikatakan
memadai. Ventilasi udara di rumah pasien dikatakan cukup baik. Ayah pasien
merupakan seorang perokok aktif.
Riwayat Persalinan dan Kehamilan
Pasien lahir cukup bulan sectio caesarea di Rumah Sakit ditolong oleh dokter
spesialis kandungan. Pasien segera menangis dengan tidak adanya keluhan
ataupun kelainan bawaan.
Riwayat Alergi / Operasi / Transfusi
Orang tua pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi obat dan
makanan. Riwayat operasi dan transfusi disangkal.
Anamnesis
22. Riwayat Imunisasi Riwayat Tumbuh Kembang
BCG : 1 kali Mengangkat Kepala : 3 bulan
Polio : 4 kali Membalikan Badan : 4 bulan
Hepatitis B : 5 kali Duduk : 6 bulan
Hib : 4 kali Merangkak : 8 bulan
DPT : 4 kali Berdiri : 12 bulan
Campak : 2 kali Berjalan : 15 bulan
JE : Tidak ingat
IPV : 1 kali
Kesan : Sesuai program Kesan : normal
Anamnesis
23. Riwayat Nutrisi
ASI : 0 bulan sampai usia 24 bulan, frekuensi on demand
Susu Formula : 6 bulan sampai sekarang, frekuensi on demand
Bubur Saring : 6 bulan sampai sekarang, frekuensi 3 kali sehari
Nasi Tim : 9 bulan sampai sekarang, frekuensi 3 kali sehari
Makanan Dewasa : 12 bulan sampai sekarang, frekuensi 3 kali sehari
Anamnesis
24. Status Present
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 110 kali per menit, kuat angkat, reguler
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Laju Respirasi : 55 kali per menit, reguler
Suhu aksila : 36,5°C
Saturasi : 97% on room air
Pemeriksaan Fisik
27. Pemeriksan Fisik
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Hepar tidak teraba, lien tidak teraba, massa (-)
Perkusi : Timpani (+)
Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT <2 detik
Kulit : Dalam batas normal
28. Status Neurologis
GCS: E4V5M6 (Compos Mentis)
Kekuatan otot: 5/5/5/5
Refleks fisiologis: +
Refleks Patologis: Babinski (-/-)
Tanda rangsang meningeal:
● Kaku kuduk (-)
● Brudzinski I (-)
● Brudzinski II (-)
Pemeriksaan Fisik
29. Pasien laki-laki berusia 1 tahun 8 bulan datang ke IGD RSU Bangli diantar
oleh kedua orangtuanya dengan kejang. Kejang dialami selama 2 menit
dengan pasien tidak sadar. Pasien kejang dengan mata mendelik ke atas
disertai kaku dan nampak membiru dengan lemas setelah kejang. Pasien
diraba hangat sewaktu kejang. Pasien tidak pernah mengalami bangkitan
kejang lagi. Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa. Saat ini
pasien mengeluh batuk berdahak disertai demam yang naik turun tanpa
disertai sesak. Pasien menyangkal adanya keluhan lain. Keluarga pasien
memiliki riwayat epilepsi. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan kaku kuduk (-),
brudzinski I dan II (-), refleks patologis (-)
RESUME
36. - Pasien merupakan anak dengan usia 1 tahun 8 bulan dimana
usia ini masih termasuk kategori usia kejang demam pada
anak, selain itu pasien juga dikeluhkan mengalami demam
mencapai 38oC.
- Pada pasien, kejang yang terjadi sesuai dengan kejang demam
sederhana karena frekuensi kejang sebanyak 1 kali dengan
waktu singkat yaitu selama 2 menit dan tidak berulang dalam
24 jam, selain itu dikatakan juga bahwa kejang yang terjadi
pada pasien adalah bentuk kejang tonik klonik.
- Pemeriksaan penunjang yang dilakukan hanya darah lengkap
untuk mengetahui penyebab demam
4.1 Diagnosis Pada Pasien
37. Pada pasien diberikan Paracetamol syr 3x120mg
sesuai berat badan pasien sebagai eradikasi
penyebab demam.
4.2 Penatalaksanaan pada pasien
39. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, and includes icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik
THANKS!
DO YOU HAVE ANY
QUESTIONS?