SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Manajemen Terpadu
Balita Sakit
MODUL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
DWI ESTUNING RAHAYU
SUGIJATI
Australia Indonesia Partnership for
Health System Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 7
KONSELING BAGI IBU DAN PEMBERIAN
PELAYANAN TINDAK LANJUT
KEGIATAN BELAJAR 2
Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Setelah selesai pembelajaran diharapkan anda dapat menjelaskan tentang pemberian pelayanan
tindak lanjut
Pada akhir pembelajaran anda dapat menjelaskan tentang pemberian pelayanan tindak lanjut
mencakup:
1.	 Pnemonia
2.	 Diare persisten
3.	 Disentri 4.Malaria
4.	 Campak dengan komplikasi pada mata dan atau mulut
5.	 Infeksi telinga
6.	 Masalah pemberian makan
7.	 Anak kurus
8.	 Anemia
1.	 Pnemonia
2.	 Diare persisten
3.	 Disentri
4.	 Malaria
5.	 Campak dengan komplikasi pada mata dan/atau mulut
6.	 Infeksi telinga
7.	 Masalah pemberian makan
8.	 Anak kurus
9.	 Anemia
Kegiatan
Belajar 2 Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
	 Pada pemberian pelayanan tindak lanjut anda akan mempelajari tentang pnemonia
,disentri,diare persisten,malaria,campak dengan komplikasi pada mata dan atau mulut,masalah
pemberian makan,anak kurus dan anemia,selamat membaca,kemudian direnungkan dan
dilaksanakan,semoga berhasil.
A.	 KUNJUNGAN ULANG UNTUK PNEUMONIA
Setiap anak dengan PNEUMONIA harus kembali ke petugas kesehatan setelah 2 hari untuk
kunjungan ulang. Ikuti petunjuk dalam Buku Bagan.
PNEUMONIA
Sesudah 2 hari:
Tanyakan :
•	 Apakah nafsu makan anak membaik?
•	 Apakah napas lebih lambat?
Periksa :
•	 Tanda bahaya umum.
•	 Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas
Tindakan :
•	 Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada kedalam beri
1 dosis antibiotik pra rujukan. Selanjutnya RUJUK SEGERA.
•	 Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak
menunjukkanperbaikan, gantilah dengan antibiotik pilihan kedua dan
anjurkan ibu untuk kembali 2 hari, atau RUJUK jika anak menderita
campak dalam 3 bulan terakhir.
•	 Jika napas melambat dan nafsu makan membaik ,lanjutkan
pemberian antibiotik hingga seluruhnya 3 hari.
1.	 Jika frekuensi napas, atau nafsu makan tidak membaik, beri antibiotik pilihan kedua
untuk pneumonia. Sebelum anda memberi antibiotik pilihan kedua, tanya ibu apakah
anak minum antibiotiknya selama 2 hari terakhir.
a.	 Jika anak tidak minum antibiotik, atau dosis yang diberikan terlalu rendah atau terlalu
jarang, obati lagi dengan antibiotik yang sama. Beri satu dosis di depan petugas kesehatan
Uraian
Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
dan cek apakah ibu tahu cara memberi obat di rumah. Bantu ibu untuk mengatasi
masalahnya seperti membujuk anak untuk minum obat jika anak menolak.
b.	 Jika anak telah mendapat antibiotik dengan benar namun tidak membaik, ganti dengan
antibiotik pilihan kedua untuk pneumonia. Beri untuk 3 hari. Misalnya:
•	 Bila anak sudah mendapat kotrimoksazol, ganti dengan amoksisilin.
•	 Bila anak sudah mendapat amoksisilin, ganti dengan kotrimoksazol. Beri dosis pertama
antibiotik di klinik. Ajari ibu cara memberi obat di rumah. Ibu diminta untuk membawa
anak kembali dalam waktu 2 hari.
c.	 Jika anak telah mendapat antibiotik dan saudara tidak punya antibiotik lain yang sesuai,
rujuk anak ke rumah sakit. Jika anak dengan pneumonia, juga menderita campak dalam
3 bulan terakhir, rujuk anak ke rumah sakit.
2.	 Jika anak harus melanjutkan pengobatan antibiotik hingga seluruhnya 3 hari, pastikan ibu
mengerti pentingnya menghabiskan obat tersebut walaupun keadaan anak membaik.
B.	 KUNJUNGAN ULANG DIARE PERSISTEN
Jika anak dengan DIARE PERSISTEN kembali untuk kunjungan ulang setelah 5 hari, ikuti
petunjuk-petunjuk berikut ini:
DIARE PERSISTEN
Sesudah 5 hari:
Tanyakan:
•	 Apakah diare sudah berhenti?
Tindakan:
•	 Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lengkap.
Beripengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. Jika diare persisten
berkelanjutan, pikirkan penyebab lain, misalnya: HIV/AIDS.
•	 Jika diare sudah berhenti, nasihati Ibu untuk menerapkan anjuran
makan untuk anak sehat maupun sakit sesuai dengan kelompok
umur.
C.	 KUNJUNGAN ULANG DISENTERI
	 Setiap anak yang diklasifikasikan sebagai DISENTERI kembali ke petugas kesehatan untuk
kunjungan ulang setelah 2 hari, ikuti petunjuk berikut ini:
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
DIARE PERSISTEN
Sesudah 2 hari :
Tanyakan :
•	 Apakah beraknya berkurang?
•	 Apakah jumlah darah dalam tinja berkurang?
•	 Apakah nafsu makan anak membaik?
Periksa : untuk diare (lihat bagan Penilaian dan Klasifikasi)
Tindakan :
•	 Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi.
•	 Jika frekuensi berak, jumlah darah dalam tinja atau nafsu makan
tetap atau memburuk: Ganti dengan antibiotik oral pilihan
kedua untuk Shigela.
•	 Beri untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari.
•	 Jika 2 hari pemberian antibiotika pilihan ke 2 tidak membaik,
ganti metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium
sebelumnya.
Jika anak:
•	 Berumur kurang dari 12 bulan atau
•	 Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama atau
•	 Menderita campak dalam 3 bulan terakhir RUJUK
•	 Jika beraknya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang
dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang
sama hingga selesai.
Jika anak dengan disenteri belum menunjukkan perbaikan setelah diobati dengan antibiotik
pilihan kedua selama 2 hari, mungkin anak menderita amubiasis, obati dengan metronidazol
(jika tersedia) atau rujuk. Kepastian diagnosis amubiasis hanya bisa dilakukan apabila trophozoite
dari E. histolytica yang berisi sel-sel darah merah terlihat dalam sediaan tinja segar.
D.	 MALARIA (Daerah Risiko Tinggi atau Resiko Rendah)
Jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari berturut-Periksa:lakukan penilaian
ulang untuk malaria dan cari penyebab .lain dari demam
Tindakan: * jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT
			 DENGAN DEMAM
*Jika ada PENYEBAB LAIN DARI DEMAM selain malaria,beri pengobatan.Bila satu-
	 satunya penyebab demam periksa sediaan darah.
*Jika positip falsifarum,vivax atau ada infeksi campuran (mixed),beri obat anti
RUJUK
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
	 malaria oral pilihan obat kedua.Jika tetap demam dng pengobatan,RUJUK.
*Jika anak tetap demam > 7hari,RUJUK untuk pemeriksaan lebih lanjut.
1.	 KUNJUNGAN ULANG UNTUK DEMAM: BUKAN MALARIA (Daerah Tanpa Risiko Malaria
dan Tidak ada kunjungan kedaerah dengan Risiko Malaria)
DEMAM : BUKAN MALARIA
(Daerah Tanpa Risiko Malaria dan tidak ada kunjungan ke
daerah dengan risiko malaria)
Setelah 2 hari :
Periksa :
•	 Lakukan penilaian untuk demam
•	 Cari penyebab lain dari demam.
Tindakan :
•	 Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai
PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
•	 Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan.
•	 Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam
2 hari jika tetap demam.
•	 Pastikan anak mendapat tambahan cairan dan mau makan
•	 Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
E.	 KUNJUNGAN ULANG CAMPAK DENGAN KOMPLIKASi PADA MATA ATAU MULUT
Jika anak mempunyai klasifikasi CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/ATAU
MULUT kembali untuk kunjungan ulang setelah 2 hari, ikuti petunjuk berikut:
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN / ATAU MULUT
Setelah 2 hari :
Periksa :
•	 Apakah matanya merah dan bernanah.
•	 Apakah ada luka di mulut. Cium bau mulutnya.
Tindakan :
•	 Pengobatan infeksi mata
»» Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara
mengobati
»» infeksi mata anaknya. Jika sudah betul, rujuk. Jika belum betul ajari
ibu cara mengobati dengan benar.
»» Jika mata tidak bernanah tapi masih tampak merah, lanjutkan
pengobatan.
»» Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan,
puji ibu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
»» Pengobatan luka di mulut
»» Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk dari
mulutnya, RUJUK.
»» Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan pengobatan
dengan gentian violet 0,25 % hingga seluruhnya 5 hari.
1.	 Minta penjelasan dari ibu tentang cara ia mengobati infeksi mata anak. Tanyakan dan
lihat (jika ibu membawa salep mata), apakah salep tersebut telah dipakai. Mungkin ada
masalah dalam pemberian salep, sehingga ia tidak memberikan pengobatan dengan tepat.
Sebagai contoh, ia tidak mengobati mata 3 kali sehari atau ia tidak membersihkan mata
terlebih dahulu sebelum memberi salep atau anak tidak mau matanya diberi salep. Jika
ibu telah mengobati infeksi mata dengan benar selama 2 hari dan mata masih bernanah,
rujuk anak. Beritahu ibu untuk kembali lagi jika mata tidak membaik. Tetapi jika saudara
tidak yakin ibu dapat mengobati mata dengan baik, usahakan agar anak dapat diobati
oleh petugas kesehatan setiap hari atau rujuk anak.
2.	 Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk dari mulutnya, rujuk anak.
Masalah pada mulut mengakibatkan anak tidak dapat makan dan minum dan keadaannya
semakin buruk. Bau yang sangat busuk dari mulut berarti ada infeksi yang serius. Masalah
pada mulut penderita campak dapat menimbulkan komplikasi berupa luka atau bercak
putih di mulut (thrush) atau herpes.
3.	 Ibu harus melanjutkan pemberian makan yang sesuai untuk memperbaiki kehilangan
berat badan anak selama sakit dan mencegah kekurangan gizi. Bicarakan dengan ibu
kapan mencari pertolongan dan cara memberi makan anak seperti yang dijelaskan pada
bagan KARTU NASIHAT IBU dan BUKU KIA. Beritahu ibu bahwa perhatian pada pemberian
makan sangat penting untuk anak yang menderita campak sebab mereka mempunyai
risiko tinggi kekurangan gizi. Penderita campak mengalami penurunan kekebalan selama
beberapa bulan, sehingga mempunyai risiko untuk mendapat komplikasi atau masalah
baru. Oleh karena itu, ibu perlu mewaspadai timbulnya tandatanda komplikasi/ masalah
baru dan mengetahui kapan harus kembali ke petugas kesehatan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
F.	 KUNJUNGAN ULANG UNTUK MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE DAN DEMAM
:MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE
	 Jika anak yang diklasifikasikan sebagai: Mungkin Demam Berdarah Dengue atau Demam:
Mungkin bukan Demam Berdarah Dengue kembali untuk tindak lanjut karena tetap demam,
ikuti petunjuk berikut ini.
MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE
DEMAM:MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Sesudah 1 hari (untuk klasifikasi Mungkin DBD), atau
Sesudah 2 hari (untuk klasifikasi Demam: Mungkin Bukan DBD)
Periksa :
•	 Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam.
•	 Cari penyebab lain dari demam.
Tindakan :
•	 Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk perlakukan
sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
•	 Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan
•	 Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD
•	 Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.
G.	 CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT
Sesudah 2 hari
Periksa :
•	 Lakukan penilaian
•	 Periksa mata, apakah bernanah, apakah nanah
bertambah banyak?
•	 Periksa pusar, apakah merah/ keluar nanah? Apakah
merah meluas?
•	 Periksa apakah ada luka di mulut?.
Tindakan :
•	 Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA.
•	 Jika membaik,
»» Untuk luka dimulut tetap atau membaik lanjutkan pengobatan
dengan 0,25% gentian violet hingga seluruhnya 5 hari..
»» Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata
sampai nanah hilang,jika tidak bernanah dan tidak merah
hentikan pengobatan dan pujilah ibu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
H.	INFEKSI TELINGA
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT
Sesudah 2 hari untuk infeksi telinga akut atau
sesudah 5 hari untuk infeksi telinga kronis.
Periksa :
•	 Lakukan penilaian ulang masalah telinga
•	 Ukur suhu tubuh anak
Tindakan :
•	 Jika ada pembengkakan yang nyeri dibelakang telinga atau demam
tingg(suhu.>38,5 C)rujuk segera
•	 Infeksi telinga akut: jika masih ada nyeri atau keluar nanah,obati
antibiotik selama 5 hari lanjutkan dengan mengeringkan telinga.
kunjungan ulang 5 hari lagi.
•	 Infeksi telinga kronis: perhatikan cara ibumengeringkan dengan
benar dan anjurkan dilanjutkan.
•	 Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah,pujilah ibu;
infeksi telinga akut-teruskan antibiotik oral sampai 5 hari sedangkan
infeksi telinga kronis lanjutkan tetes telinga sampai l4 hari
•	 Jika infeksi telinga berulang(3x dalam 6 bulan),RUJUK untuk penilaian
fungsi pendengaran
I.	 ANAK KURUS
ANAK KURUS
Sesudah 14
Periksa :
•	 lakukan penilaian lengkap.
•	 Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah?
•	 Lakukan penilaian cara menyusui.
•	 Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan
Tindakan :
•	 Lakukan tindakan / pengobatan sesuai klasifikasi yang ditemukan,jika
berat badan menurut panjang/tinggi badan sudah berada>-2SD
pujilah ibu dan bangkitkan semangatnya untuk pemberian makan.
•	 .Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan masih berada antara
– 3 SD dan -2SD: nasehati ibu untuk setiap masalah pemberian
makan yang dijumpai dan anjurkan anak kembali setiap bulan sampai
makannya membaik dan berat badan menurut tinggi/panjang badan
> - 2SD.
•	 Perhatian: Jika Anda tidak yakin akan ada perbaikan dalam cara
pemberian makan,atau berat anak terus turun,RUJUK (pikirkanTBC
atau HIV)
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
J.	 MASALAH PEMBERIAN MAKAN
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT
Sesudah 5 hari untuk infeksi telinga kronis.
Tanya:
•	 Nasalah pemberian makan yang ditemukan saat kunjungan pertama
Periksa :
•	 lakukan penilaian ulang cara pemberian makan.
Tindakan :
•	 Nasehati ibu tentang pemberian makan,Jika anda menginginkan ada
perubahan maka ibu disuruh kembali 5 hari lagi.dan mendapatkan
konseling gizi.
•	 Jika anak masih kurus,kembali 4 minggu sesudah kunjungan pertama
untuk mengetahui penambahan berat badan
K.	 ANEMIA
ANEMIA
Sesudah 4 Minggu
Tindakan :
•	 Beri zat besi untuk 4 minggu berikutnya. Nasehati untuk kembali
4 minggu kemudian.
•	 Jika anak masih agak pucat sesudah 8 minggu.RUJUK untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
•	 Jika sesudah 8 minggu,telapak tangan tidak pucat,tidak ada
pengobatan tambahan.thrush menetap dan/atau bayi tidak
mau menyusu dengan baik, kunjungan ulang 2 hari.
=
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
Rangkuman
	 Terimakasih anda sudah sampai rangkuman,semoga tetap semangat dalam memahami
modul ini,banyak sekali yang dibahas  dan ini membutuhkan kecermatan dalam berfikir karena
banyak menyangkut penyakit balita sakit,saya yakin anda mempunyai bekal pengalaman yang
cukup beragam sehingga memudahkan anda dalam mempelajari modul ini.
Pelayanan tindak lanjut diberikan bila kunjungan pertama atau kunjungan ulang dilakukan
penilaian, klasifikasi dan pengambilan belum / tidak ada kemajuan dalam penyembuhan balita
sakit dengan waktu tertentu
	 Pelayanan tindak lanjut dibutuhkan pengawasan yang cermat dan perawatan yang baik
karena merupakan rujukan dari balita sakit yang sebelumnya sudah mendapatkan perawatan
Tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya menguasai pelayanan tindaklanjut secara naksimal
yang meliputi infeksi bakteri lokal, ikterus, diare dehidrasi ringan /sedang, diare tanpa dehidrasi,
berat badan rendah menurut umur, masalah pemberian ASI dan luka atau bercak dimulut.
Pesan untuk saudara jika masih diperlukan kunjungan ulang berdasarkan kunjungan pertama
atau kunjungan saat ini nasihati ibu untuk kunjungan berikutnya,nasehati ibu tentang kapan
harus kembali segera.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling
benar.
1.	 Bila ada tanda rubar, dalar, kalar, functio lalsa merupakan tanda:
a.	Infeksi
b.	Infeksi bakteri lahal
c.	 Kejang demam
d.	Diare dehidrasi sedang
e.	Mastitis
2.	 Menggil, kadar billirubin didalam jaringan ekstra vaskuler sehingga kulit konjungtiva,
mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning disebut:
a.	Ikterus
b.	Ikterus Neonatus
c.	 Ikterus Fisiologis
d.	Ikterus Patologis
e.	Penyakit hati
3.	 Karena frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada
anak, konsistensi encer pada fesesnya disebut:
a.	 Malabsorbsi
b.	 Diare
c.	 Dehidrasi
d.	 Renjatan
e.	 Hypoglikemik
4.	 Tanda-tanda bayi kurang ASI adalah:
a.	BB dan Panjang bayi menunjukkan perkembangan sesuai usia bayi
b.	Bayi murung, rewel-menangis
c.	 Bayi mengompol sampai 6 kali/hari
d.	Pertumbuhan motorik sesuai usia bayi
e.	BB Stabil atau naik secara bertahap
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
135.	 Tindakan yang dapat dilakukan agar bayi dalam minum ASI-nya lebih banyak adalah:
a.	 Puting susu kersis
b.	 Pijat bayi
c.	 Suplement bayi
d.	 Teknik & posisi menyusu benar
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Tugas
Mandiri
Buat bagan tentang 1 x pelayanan tindak lanjut sampai dengan rujuk segera. Tugas dikumpulkan
1 minggu setelah akhir pembelajaran
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
15
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Thermoregulasi
ThermoregulasiThermoregulasi
Thermoregulasi
Kindal
 
Bayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptBayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal ppt
Aze Palupi
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
owik15
 
KB Metode Amenore Laktasi (MAL)
KB Metode Amenore Laktasi (MAL)KB Metode Amenore Laktasi (MAL)
KB Metode Amenore Laktasi (MAL)
Kersih Yuliana
 

What's hot (20)

Leaflet gizi-ibu-hamil
Leaflet gizi-ibu-hamilLeaflet gizi-ibu-hamil
Leaflet gizi-ibu-hamil
 
Thermoregulasi
ThermoregulasiThermoregulasi
Thermoregulasi
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Bayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptBayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal ppt
 
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
adaptasi psikologi masa nifas.pptadaptasi psikologi masa nifas.ppt
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
 
MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR
 
Evidence based dalam praktik kebidanan
 Evidence based dalam praktik kebidanan Evidence based dalam praktik kebidanan
Evidence based dalam praktik kebidanan
 
1. filosofi asuhan kehamilan
1. filosofi asuhan kehamilan1. filosofi asuhan kehamilan
1. filosofi asuhan kehamilan
 
Daftar tilik konseling perencanaan persiapan persalinan dan kesiagaan kegawat...
Daftar tilik konseling perencanaan persiapan persalinan dan kesiagaan kegawat...Daftar tilik konseling perencanaan persiapan persalinan dan kesiagaan kegawat...
Daftar tilik konseling perencanaan persiapan persalinan dan kesiagaan kegawat...
 
1. soal ukom neonatus pakai template ronalen 2020
1. soal ukom neonatus pakai template ronalen 20201. soal ukom neonatus pakai template ronalen 2020
1. soal ukom neonatus pakai template ronalen 2020
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4  monitoring dan evaluasiModul 3 kb 4  monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasi
 
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFASPERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
 
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
 
Sub pokok bahasan 3
Sub pokok bahasan 3Sub pokok bahasan 3
Sub pokok bahasan 3
 
Rps kdk
Rps kdkRps kdk
Rps kdk
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
KB Metode Amenore Laktasi (MAL)
KB Metode Amenore Laktasi (MAL)KB Metode Amenore Laktasi (MAL)
KB Metode Amenore Laktasi (MAL)
 
Brosur perawatan payudara
Brosur perawatan payudaraBrosur perawatan payudara
Brosur perawatan payudara
 
Makalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dptMakalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dpt
 

Similar to Kb 2 pemberian pelayanan tindak lanjut

Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptxDiare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
udjkw
 
Salinan PPT MI 4.pptx
Salinan PPT MI 4.pptxSalinan PPT MI 4.pptx
Salinan PPT MI 4.pptx
ssusera87e0d
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demam
Samsul Arifin
 

Similar to Kb 2 pemberian pelayanan tindak lanjut (20)

Kb 3 melakukan tindakan pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk dan ...
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan  untuk anak  yang tidak perlu dirujuk dan ...Kb 3 melakukan tindakan pengobatan  untuk anak  yang tidak perlu dirujuk dan ...
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk dan ...
 
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMASMANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
 
Kb 2 rujukan pada anak dan menentukan tindakan pengobatanuntuk anak yang tida...
Kb 2 rujukan pada anak dan menentukan tindakan pengobatanuntuk anak yang tida...Kb 2 rujukan pada anak dan menentukan tindakan pengobatanuntuk anak yang tida...
Kb 2 rujukan pada anak dan menentukan tindakan pengobatanuntuk anak yang tida...
 
Diare
Diare Diare
Diare
 
Kb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukan
Kb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukanKb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukan
Kb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukan
 
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanKb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
 
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptxDiare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
 
Penanganan dehidrasi
Penanganan dehidrasiPenanganan dehidrasi
Penanganan dehidrasi
 
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umumKb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
 
DIARE.pptx
DIARE.pptxDIARE.pptx
DIARE.pptx
 
Kb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibuKb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibu
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docx
 
Salinan PPT MI 4.pptx
Salinan PPT MI 4.pptxSalinan PPT MI 4.pptx
Salinan PPT MI 4.pptx
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 
Bayi dgn ibu dm AKPER PEMKAB MUNA
Bayi dgn ibu dm AKPER PEMKAB MUNA Bayi dgn ibu dm AKPER PEMKAB MUNA
Bayi dgn ibu dm AKPER PEMKAB MUNA
 
Materi MTBS.ppt
Materi MTBS.pptMateri MTBS.ppt
Materi MTBS.ppt
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demam
 
Tugas mutu kelompok 3
Tugas mutu kelompok 3Tugas mutu kelompok 3
Tugas mutu kelompok 3
 
Diare
Diare Diare
Diare
 
Cara penyimpanan obat
Cara penyimpanan obatCara penyimpanan obat
Cara penyimpanan obat
 

More from pjj_kemenkes

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 

Recently uploaded (17)

PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 

Kb 2 pemberian pelayanan tindak lanjut

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 Manajemen Terpadu Balita Sakit MODUL Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 DWI ESTUNING RAHAYU SUGIJATI Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 7 KONSELING BAGI IBU DAN PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT KEGIATAN BELAJAR 2 Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Setelah selesai pembelajaran diharapkan anda dapat menjelaskan tentang pemberian pelayanan tindak lanjut Pada akhir pembelajaran anda dapat menjelaskan tentang pemberian pelayanan tindak lanjut mencakup: 1. Pnemonia 2. Diare persisten 3. Disentri 4.Malaria 4. Campak dengan komplikasi pada mata dan atau mulut 5. Infeksi telinga 6. Masalah pemberian makan 7. Anak kurus 8. Anemia 1. Pnemonia 2. Diare persisten 3. Disentri 4. Malaria 5. Campak dengan komplikasi pada mata dan/atau mulut 6. Infeksi telinga 7. Masalah pemberian makan 8. Anak kurus 9. Anemia Kegiatan Belajar 2 Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut Tujuan Pembelajaran Tujuan Khusus Pokok - Pokok Materi
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 3 Pada pemberian pelayanan tindak lanjut anda akan mempelajari tentang pnemonia ,disentri,diare persisten,malaria,campak dengan komplikasi pada mata dan atau mulut,masalah pemberian makan,anak kurus dan anemia,selamat membaca,kemudian direnungkan dan dilaksanakan,semoga berhasil. A. KUNJUNGAN ULANG UNTUK PNEUMONIA Setiap anak dengan PNEUMONIA harus kembali ke petugas kesehatan setelah 2 hari untuk kunjungan ulang. Ikuti petunjuk dalam Buku Bagan. PNEUMONIA Sesudah 2 hari: Tanyakan : • Apakah nafsu makan anak membaik? • Apakah napas lebih lambat? Periksa : • Tanda bahaya umum. • Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas Tindakan : • Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada kedalam beri 1 dosis antibiotik pra rujukan. Selanjutnya RUJUK SEGERA. • Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak menunjukkanperbaikan, gantilah dengan antibiotik pilihan kedua dan anjurkan ibu untuk kembali 2 hari, atau RUJUK jika anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir. • Jika napas melambat dan nafsu makan membaik ,lanjutkan pemberian antibiotik hingga seluruhnya 3 hari. 1. Jika frekuensi napas, atau nafsu makan tidak membaik, beri antibiotik pilihan kedua untuk pneumonia. Sebelum anda memberi antibiotik pilihan kedua, tanya ibu apakah anak minum antibiotiknya selama 2 hari terakhir. a. Jika anak tidak minum antibiotik, atau dosis yang diberikan terlalu rendah atau terlalu jarang, obati lagi dengan antibiotik yang sama. Beri satu dosis di depan petugas kesehatan Uraian Materi
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 dan cek apakah ibu tahu cara memberi obat di rumah. Bantu ibu untuk mengatasi masalahnya seperti membujuk anak untuk minum obat jika anak menolak. b. Jika anak telah mendapat antibiotik dengan benar namun tidak membaik, ganti dengan antibiotik pilihan kedua untuk pneumonia. Beri untuk 3 hari. Misalnya: • Bila anak sudah mendapat kotrimoksazol, ganti dengan amoksisilin. • Bila anak sudah mendapat amoksisilin, ganti dengan kotrimoksazol. Beri dosis pertama antibiotik di klinik. Ajari ibu cara memberi obat di rumah. Ibu diminta untuk membawa anak kembali dalam waktu 2 hari. c. Jika anak telah mendapat antibiotik dan saudara tidak punya antibiotik lain yang sesuai, rujuk anak ke rumah sakit. Jika anak dengan pneumonia, juga menderita campak dalam 3 bulan terakhir, rujuk anak ke rumah sakit. 2. Jika anak harus melanjutkan pengobatan antibiotik hingga seluruhnya 3 hari, pastikan ibu mengerti pentingnya menghabiskan obat tersebut walaupun keadaan anak membaik. B. KUNJUNGAN ULANG DIARE PERSISTEN Jika anak dengan DIARE PERSISTEN kembali untuk kunjungan ulang setelah 5 hari, ikuti petunjuk-petunjuk berikut ini: DIARE PERSISTEN Sesudah 5 hari: Tanyakan: • Apakah diare sudah berhenti? Tindakan: • Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lengkap. Beripengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. Jika diare persisten berkelanjutan, pikirkan penyebab lain, misalnya: HIV/AIDS. • Jika diare sudah berhenti, nasihati Ibu untuk menerapkan anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit sesuai dengan kelompok umur. C. KUNJUNGAN ULANG DISENTERI Setiap anak yang diklasifikasikan sebagai DISENTERI kembali ke petugas kesehatan untuk kunjungan ulang setelah 2 hari, ikuti petunjuk berikut ini:
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 5 DIARE PERSISTEN Sesudah 2 hari : Tanyakan : • Apakah beraknya berkurang? • Apakah jumlah darah dalam tinja berkurang? • Apakah nafsu makan anak membaik? Periksa : untuk diare (lihat bagan Penilaian dan Klasifikasi) Tindakan : • Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi. • Jika frekuensi berak, jumlah darah dalam tinja atau nafsu makan tetap atau memburuk: Ganti dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigela. • Beri untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari. • Jika 2 hari pemberian antibiotika pilihan ke 2 tidak membaik, ganti metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium sebelumnya. Jika anak: • Berumur kurang dari 12 bulan atau • Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama atau • Menderita campak dalam 3 bulan terakhir RUJUK • Jika beraknya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang sama hingga selesai. Jika anak dengan disenteri belum menunjukkan perbaikan setelah diobati dengan antibiotik pilihan kedua selama 2 hari, mungkin anak menderita amubiasis, obati dengan metronidazol (jika tersedia) atau rujuk. Kepastian diagnosis amubiasis hanya bisa dilakukan apabila trophozoite dari E. histolytica yang berisi sel-sel darah merah terlihat dalam sediaan tinja segar. D. MALARIA (Daerah Risiko Tinggi atau Resiko Rendah) Jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari berturut-Periksa:lakukan penilaian ulang untuk malaria dan cari penyebab .lain dari demam Tindakan: * jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM *Jika ada PENYEBAB LAIN DARI DEMAM selain malaria,beri pengobatan.Bila satu- satunya penyebab demam periksa sediaan darah. *Jika positip falsifarum,vivax atau ada infeksi campuran (mixed),beri obat anti RUJUK
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 malaria oral pilihan obat kedua.Jika tetap demam dng pengobatan,RUJUK. *Jika anak tetap demam > 7hari,RUJUK untuk pemeriksaan lebih lanjut. 1. KUNJUNGAN ULANG UNTUK DEMAM: BUKAN MALARIA (Daerah Tanpa Risiko Malaria dan Tidak ada kunjungan kedaerah dengan Risiko Malaria) DEMAM : BUKAN MALARIA (Daerah Tanpa Risiko Malaria dan tidak ada kunjungan ke daerah dengan risiko malaria) Setelah 2 hari : Periksa : • Lakukan penilaian untuk demam • Cari penyebab lain dari demam. Tindakan : • Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. • Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan. • Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam 2 hari jika tetap demam. • Pastikan anak mendapat tambahan cairan dan mau makan • Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan E. KUNJUNGAN ULANG CAMPAK DENGAN KOMPLIKASi PADA MATA ATAU MULUT Jika anak mempunyai klasifikasi CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/ATAU MULUT kembali untuk kunjungan ulang setelah 2 hari, ikuti petunjuk berikut: CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN / ATAU MULUT Setelah 2 hari : Periksa : • Apakah matanya merah dan bernanah. • Apakah ada luka di mulut. Cium bau mulutnya. Tindakan : • Pengobatan infeksi mata »» Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara mengobati »» infeksi mata anaknya. Jika sudah betul, rujuk. Jika belum betul ajari ibu cara mengobati dengan benar. »» Jika mata tidak bernanah tapi masih tampak merah, lanjutkan pengobatan. »» Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan, puji ibu.
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 7 »» Pengobatan luka di mulut »» Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk dari mulutnya, RUJUK. »» Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan pengobatan dengan gentian violet 0,25 % hingga seluruhnya 5 hari. 1. Minta penjelasan dari ibu tentang cara ia mengobati infeksi mata anak. Tanyakan dan lihat (jika ibu membawa salep mata), apakah salep tersebut telah dipakai. Mungkin ada masalah dalam pemberian salep, sehingga ia tidak memberikan pengobatan dengan tepat. Sebagai contoh, ia tidak mengobati mata 3 kali sehari atau ia tidak membersihkan mata terlebih dahulu sebelum memberi salep atau anak tidak mau matanya diberi salep. Jika ibu telah mengobati infeksi mata dengan benar selama 2 hari dan mata masih bernanah, rujuk anak. Beritahu ibu untuk kembali lagi jika mata tidak membaik. Tetapi jika saudara tidak yakin ibu dapat mengobati mata dengan baik, usahakan agar anak dapat diobati oleh petugas kesehatan setiap hari atau rujuk anak. 2. Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk dari mulutnya, rujuk anak. Masalah pada mulut mengakibatkan anak tidak dapat makan dan minum dan keadaannya semakin buruk. Bau yang sangat busuk dari mulut berarti ada infeksi yang serius. Masalah pada mulut penderita campak dapat menimbulkan komplikasi berupa luka atau bercak putih di mulut (thrush) atau herpes. 3. Ibu harus melanjutkan pemberian makan yang sesuai untuk memperbaiki kehilangan berat badan anak selama sakit dan mencegah kekurangan gizi. Bicarakan dengan ibu kapan mencari pertolongan dan cara memberi makan anak seperti yang dijelaskan pada bagan KARTU NASIHAT IBU dan BUKU KIA. Beritahu ibu bahwa perhatian pada pemberian makan sangat penting untuk anak yang menderita campak sebab mereka mempunyai risiko tinggi kekurangan gizi. Penderita campak mengalami penurunan kekebalan selama beberapa bulan, sehingga mempunyai risiko untuk mendapat komplikasi atau masalah baru. Oleh karena itu, ibu perlu mewaspadai timbulnya tandatanda komplikasi/ masalah baru dan mengetahui kapan harus kembali ke petugas kesehatan.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 F. KUNJUNGAN ULANG UNTUK MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE DAN DEMAM :MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE Jika anak yang diklasifikasikan sebagai: Mungkin Demam Berdarah Dengue atau Demam: Mungkin bukan Demam Berdarah Dengue kembali untuk tindak lanjut karena tetap demam, ikuti petunjuk berikut ini. MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE DEMAM:MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE Sesudah 1 hari (untuk klasifikasi Mungkin DBD), atau Sesudah 2 hari (untuk klasifikasi Demam: Mungkin Bukan DBD) Periksa : • Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam. • Cari penyebab lain dari demam. Tindakan : • Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. • Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan • Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD • Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan. G. CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT Sesudah 2 hari Periksa : • Lakukan penilaian • Periksa mata, apakah bernanah, apakah nanah bertambah banyak? • Periksa pusar, apakah merah/ keluar nanah? Apakah merah meluas? • Periksa apakah ada luka di mulut?. Tindakan : • Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA. • Jika membaik, »» Untuk luka dimulut tetap atau membaik lanjutkan pengobatan dengan 0,25% gentian violet hingga seluruhnya 5 hari.. »» Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata sampai nanah hilang,jika tidak bernanah dan tidak merah hentikan pengobatan dan pujilah ibu.
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 9 H. INFEKSI TELINGA CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT Sesudah 2 hari untuk infeksi telinga akut atau sesudah 5 hari untuk infeksi telinga kronis. Periksa : • Lakukan penilaian ulang masalah telinga • Ukur suhu tubuh anak Tindakan : • Jika ada pembengkakan yang nyeri dibelakang telinga atau demam tingg(suhu.>38,5 C)rujuk segera • Infeksi telinga akut: jika masih ada nyeri atau keluar nanah,obati antibiotik selama 5 hari lanjutkan dengan mengeringkan telinga. kunjungan ulang 5 hari lagi. • Infeksi telinga kronis: perhatikan cara ibumengeringkan dengan benar dan anjurkan dilanjutkan. • Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah,pujilah ibu; infeksi telinga akut-teruskan antibiotik oral sampai 5 hari sedangkan infeksi telinga kronis lanjutkan tetes telinga sampai l4 hari • Jika infeksi telinga berulang(3x dalam 6 bulan),RUJUK untuk penilaian fungsi pendengaran I. ANAK KURUS ANAK KURUS Sesudah 14 Periksa : • lakukan penilaian lengkap. • Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah? • Lakukan penilaian cara menyusui. • Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan Tindakan : • Lakukan tindakan / pengobatan sesuai klasifikasi yang ditemukan,jika berat badan menurut panjang/tinggi badan sudah berada>-2SD pujilah ibu dan bangkitkan semangatnya untuk pemberian makan. • .Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan masih berada antara – 3 SD dan -2SD: nasehati ibu untuk setiap masalah pemberian makan yang dijumpai dan anjurkan anak kembali setiap bulan sampai makannya membaik dan berat badan menurut tinggi/panjang badan > - 2SD. • Perhatian: Jika Anda tidak yakin akan ada perbaikan dalam cara pemberian makan,atau berat anak terus turun,RUJUK (pikirkanTBC atau HIV)
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 J. MASALAH PEMBERIAN MAKAN CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT Sesudah 5 hari untuk infeksi telinga kronis. Tanya: • Nasalah pemberian makan yang ditemukan saat kunjungan pertama Periksa : • lakukan penilaian ulang cara pemberian makan. Tindakan : • Nasehati ibu tentang pemberian makan,Jika anda menginginkan ada perubahan maka ibu disuruh kembali 5 hari lagi.dan mendapatkan konseling gizi. • Jika anak masih kurus,kembali 4 minggu sesudah kunjungan pertama untuk mengetahui penambahan berat badan K. ANEMIA ANEMIA Sesudah 4 Minggu Tindakan : • Beri zat besi untuk 4 minggu berikutnya. Nasehati untuk kembali 4 minggu kemudian. • Jika anak masih agak pucat sesudah 8 minggu.RUJUK untuk pemeriksaan lebih lanjut. • Jika sesudah 8 minggu,telapak tangan tidak pucat,tidak ada pengobatan tambahan.thrush menetap dan/atau bayi tidak mau menyusu dengan baik, kunjungan ulang 2 hari. =
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 11 Rangkuman Terimakasih anda sudah sampai rangkuman,semoga tetap semangat dalam memahami modul ini,banyak sekali yang dibahas dan ini membutuhkan kecermatan dalam berfikir karena banyak menyangkut penyakit balita sakit,saya yakin anda mempunyai bekal pengalaman yang cukup beragam sehingga memudahkan anda dalam mempelajari modul ini. Pelayanan tindak lanjut diberikan bila kunjungan pertama atau kunjungan ulang dilakukan penilaian, klasifikasi dan pengambilan belum / tidak ada kemajuan dalam penyembuhan balita sakit dengan waktu tertentu Pelayanan tindak lanjut dibutuhkan pengawasan yang cermat dan perawatan yang baik karena merupakan rujukan dari balita sakit yang sebelumnya sudah mendapatkan perawatan Tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya menguasai pelayanan tindaklanjut secara naksimal yang meliputi infeksi bakteri lokal, ikterus, diare dehidrasi ringan /sedang, diare tanpa dehidrasi, berat badan rendah menurut umur, masalah pemberian ASI dan luka atau bercak dimulut. Pesan untuk saudara jika masih diperlukan kunjungan ulang berdasarkan kunjungan pertama atau kunjungan saat ini nasihati ibu untuk kunjungan berikutnya,nasehati ibu tentang kapan harus kembali segera.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling benar. 1. Bila ada tanda rubar, dalar, kalar, functio lalsa merupakan tanda: a. Infeksi b. Infeksi bakteri lahal c. Kejang demam d. Diare dehidrasi sedang e. Mastitis 2. Menggil, kadar billirubin didalam jaringan ekstra vaskuler sehingga kulit konjungtiva, mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning disebut: a. Ikterus b. Ikterus Neonatus c. Ikterus Fisiologis d. Ikterus Patologis e. Penyakit hati 3. Karena frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi encer pada fesesnya disebut: a. Malabsorbsi b. Diare c. Dehidrasi d. Renjatan e. Hypoglikemik 4. Tanda-tanda bayi kurang ASI adalah: a. BB dan Panjang bayi menunjukkan perkembangan sesuai usia bayi b. Bayi murung, rewel-menangis c. Bayi mengompol sampai 6 kali/hari d. Pertumbuhan motorik sesuai usia bayi e. BB Stabil atau naik secara bertahap Evaluasi Formatif
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 135. Tindakan yang dapat dilakukan agar bayi dalam minum ASI-nya lebih banyak adalah: a. Puting susu kersis b. Pijat bayi c. Suplement bayi d. Teknik & posisi menyusu benar
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 Tugas Mandiri Buat bagan tentang 1 x pelayanan tindak lanjut sampai dengan rujuk segera. Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah akhir pembelajaran
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 15 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS) 2015