SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI
PENGOBATAN PADA ANAK SAKIT UMUR
2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
MODUL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
SUGIJATI
DWI ESTUNING RAHAYU
Australia Indonesia Partnership for
Health System Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 7
KEGIATAN BELAJAR 2
Pengobatan untuk Anak yang Tidak
Perlu Dirujuk
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 diharapkan Anda dapat melakukan rujukan pada
anak dan menentukan tindakan/pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat :
Merujuk anak ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai
Menentukan macam-macam penyakit untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera
Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadual pemberian
Memberi cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makan
1.	 Merujuk anak
2.	 Menentukan macam-macam penyakit untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera
3.	 Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadual pemberian
4.	 Memberi cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makan
.
	
	 Setelah Anda memahami tentang perlunya dilakukan rujukan segera dan dapat menentukan
tindakan/pengobatan pra rujukan, apakah Anda pernah melakukan rujukan pada anak? Baiklah
dalam materi selanjutntya Anda akan mempelajari bagaimana melakukan rujukan pada anak
ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai .
Kegiatan
Belajar 2
Rujukan Pada Anak dan Menentukan Tindakan/
Pengobatan Untuk Anak yang Tidak Perlu
Dirujuk
Tujuan Pembelajaran
Pokok Materi
Tujuan Khusus
Uraian
Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
A.	 MERUJUK ANAK
Sebelum merujuk anak ada beberapa hal yang harus Anda lakukan sebagai berikut:
1.	 Jelaskan tentang pentingnya rujukan. Minta persetujuan untuk membawa anaknya ke
rumah sakit. Bila tidak mau, cari penyebabnya. Contoh alasan yangdikemukakan adalah:
•	 Tidak mempunyai uang untuk biaya transportasi, perawatan di rumah sakit, obat-obatan
atau makanan ibu selama tinggal di rumah sakit.
•	 Tidak dapat meninggalkan rumah untuk menunggui anak di rumah sakit karena :
»» Tidak ada yang merawat anak-anak yang lain.
»» Harus bertani.
»» Ibu bisa kehilangan pekerjaan.
2.	 Hilangkan kekhawatiran ibu dan bantu untuk mengatasi setiap masalah, misalnya :
•	 Diskusikan bagaimana cara berangkat ke rumah sakit. Bila perlu, bantu mengatur
transportasinya.
•	 Jika memerlukan bantuan selama ibu di rumah sakit, beri saran tentang siapa yang
mungkin dapat membantu.
Misalnya, tanyakan apakah ada anggota keluarga yang dapat membantu merawat anak
yang lain dan menyiapkan makanan serta menggantikan tugasnya.
Usahakan agar ibu mau membawa anaknya ke rumah sakit dan bantulah semampu Anda
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
untuk memecahkan masalahnya.
3.	 Tulis surat rujukan untuk dibawa ke rumah sakit. Beritahu ibu untuk memberikannya
kepada petugas kesehatan di rumah sakit.
Tulislah:
•	 Nama dan umur anak.
•	 Tanggal dan waktu rujukan.
•	 Uraian singkat masalah anak.
•	 Alasan rujukan (tanda dan gejala yg mendukung klasifikasi berat)
•	 Tindakan yang telah Anda berikan.
•	 Setiap informasi lain yang perlu diketahui petugas kesehatan yang akan merawat anak
di rumah sakit, seperti tindakan yang telah diberikan sebelumnya dan imunisasi yang
dibutuhkan.
•	 Nama Anda dan nama klinik Anda.
CONTOH SURAT RUJUKAN
11-7-2013 jam 11.00
Naryo : Umur 18 bulan
Dirujuk karena : - Diare Dehidrasi berat
- Sangat Kurus
Juga menderita batuk :
•	 Tanpa napas cepat
•	 Tak ada tarikan dinding dada ke dalam
Tindakan yang telah diberikan di Puskesmas :
•	 Vitamin A : 200.000 IU
•	 Oralit : ibu diminta untuk sering meminumkannya selama perjalanan ke R S.
Membutuhkan imunisasi Campak ----- belum diberi .
Terima kasih.
Bidan Lia
Pusk. Jember
4.	 Beri ibu instruksi dan peralatan yang diperlukan untuk merawat anak selama perjalanan
ke rumah sakit :
•	 Bila rumah sakit jauh, beri antibiotik oral dosis berikutnya jika anak masih bisa minum.
Jelaskan, kapan antibiotik tersebut harus diberikan (sesuai jadwal dosis pada bagan
PENGOBATAN).
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
•	 Jaga anak agar tetap hangat selama dalam perjalanan.
•	 Nasihati ibu untuk melanjutkan menyusui.
•	 Bila anak menderita diare dehidrasi ringan/ sedang atau berat dan anak masih bisa
minum atau anak dirujuk untuk DBD, beri larutan oralit sedikit demi sedikit tapi sering
dalam perjalanan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
Latihan
Pada latihan ini akan diulangi kembali langkah-langkah yang berhubungan dengan rujukan
melalui suatu studi kasus. Pelajari Formulir Pencatatan Dimas pada halaman berikut.
1.	 Apakah Dimas memerlukan rujukan?Mengapa ya dan mengapa tidak?
2.	 Apa tindakan penting pra rujukan yang diperlukan Dimas?
3.	 Tulis surat rujukan ke Rumah Sakit untuk Dimas. Gunakan tanggal dan waktu hari ini.
Gunakan nama Anda sebagai petugas kesehatan.
__________________________
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
TATALAKSANA BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
Tanggal Kunjungan :____ ______________
Nama anak:	 DIMAS	 L / P Umur: 4 bl	BB 7 kg PB / TB 65 Suhu 38o
C
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ? batuk Kunjungan pertama √ Kunjungan ulang? ___
PENILAIAN (Beri garis bawah semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM
Tidak bisa minum
atau menyusu
M e m u n t a h k a n
semuanya.
Kejang.
* Letargis atau tidak
sadar.
Ada tanda
bahaya umum?
Ya__ Tidak √
Ingatlah adanya
tanda bahaya
umum dalam
menentukan
klasifikasi
Ingatlah
untuk merujuk
setiap anak
yang mempunyai
tanda bahaya
umum
APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS?
Ya √ Tidak __
Sudah berapa
lama?
6 hari
* Hitung nafas dalam 1
menit.
54 kali/menit.
* Napas cepat ?
• Lihat tarikan
dinding dada
* Dengar adanya
stridor
P n e u m o n i a
b e r a t a t a u
penyakit sangat
berat
APAKAH ANAK DIARE? Ya √ Tidak ___
Sudah berapa
lama? 2_ hari
Adakah darah
dalam tinja ?
Lihat keadaan umum
anak Apakah anak:
Letargis atau tidak sadar
Gelisah atau rewel
Lihat apakah matanya
cekung?
Beri anak minum.
Apakah:
Tidak bisa minum atau
malas minum
Haus, minum dengan
lahap
Cubit kulit perut.
Apakah: kembalinya:
-Sangat lambat (lebih
dari 2 detik)?
- Lambat?
Diare
tanpa
dehidrasi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
APAKAH ANAK DEMAM? Ya √ Tidak ___
(anamnesis/teraba panas/suhu 37,5oC atau
lebih)
Tentukan Daerah Risiko Malaria : Tinggi -
Rendah - Tanpa Risiko.
Jika Risiko Rendah atau Tanpa Risiko Malaria,
tanyakan :
Apakah anak berkunjung keluar daerah ini
dalam 2 minggu terakhir?
Jika Ya, tentukan daerah risiko sesuai tempat
yang dikunjungi.
Ambil sediaan darah: (tidak dilakukan untuk
daerah tanpa risiko)
Periksa RDT jika belum pernah dilakukan
dalam 28 hari terakhir. ATAU
Periksa mikroskopis darah jika sudah
dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir
· Sudah berapa
lama anakdemam?
3 hari
· Jika lebih dari 7
hari,
Apakah demam
terjadi setiap hari?
· Apakah anak
pernah mendapat
anti malaria dalam
2 minggu terakhir?
· Apakah anak
menderita campak
dalam 3 bulan
terakhir?
· Lihat dan raba
adanya kaku kuduk
· Lihat adakah pilek
· Lihat tanda-tanda
CAMPAK:
- Ruam kemerahan di
kulit yang
menyeluruh dan
- Salah satu dari: batuk,
pilek atau
mata merah
Malaria Lakukan
pemeriksaan RDT
Hasil : RDT (+) / (- )
Falciparum
Lakukan
pemeriksaan SDM
(mikroskopis)
Jika anak sakit
campak saat ini
atau dalam 3 bulan
terakhir:
• Lihat adanya luka di
mulut.
Jika ya, apakah dalam
atau luas?
• Lihat adakah nanah
keluar dari mata
• L i h a t a d a k a h
kekeruhan pada kornea
Klasifikasikan Demam Berdarah jika
demam 2 hari sampai dengan 7 hari
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
• Apakah ada
perdarahan dari
hidung atau gusi
yang berat?
• Apakah anak
muntah? Jika ya:
- Apakah sering?
- Apakahmuntahnya
Berdarah atau
seperti kopi?
• Apakah beraknya  
berwarna hitam?
• Apakah ada nyeri
ulu hati atau anak
gelisah?
• Perhatikan tanda-
tanda syok:
Ujung ekstremitas
teraba dingin dan nadi
teraba lemah atau tak
teraba.
• L i h a t a d a n y a
perdarahaan dari
hidung atau gusi yang
berat
• Lihat adanya bintik
perdarahan di Kulit
(petekie) Jika sedikit
dan tak ada gejala lain
dari DBD, lakukan uji
Torniket.
Demam:
mungkin
bukan DBD
APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA ?Ya __Tidak_√_
• Apakah ada nyeri
telinga ?
• Adakah nanah /
cairan keluar dari
telinga ?
Jika ya, sudah berapa
lama ? ____ hari
• Lihat adanya nanah
/ cairan keluar dari
telinga.
• Raba adanya
pembengkakan yang
nyeri di belakang
telinga.
MEMERIKSA STATUS GIZI
· Lihat apakah anak tampak kurus atau sangat
kurus.
· Lihat adanya pembengkakan di kedua
punggung kaki.
· Tentukan berat badan menurut panjang
badan atau tinggi badan :
- BB / PB (TB) < -3 SD ____
- BB / PB (TB) ≥ -3 SD − < - 2 SD ____
- BB / PB (TB) - 2 SD − + 2 SD __√__
Normal
MEMERIKSA ANEMIA
· Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan:
- Sangat pucat
- Agak pucat
Tidak
anemia
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
(Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini:)
__√__     __√__         __√__        ____         _______
BCG HB-0 HB- 1 HB- 2 HB-3
__√___        __√___        ______       ______
DPT-1 DPT-2 DPT-3 Campak
__√___          ___√___          ______             ______
Polio-1 Polio-2 Polio-3 Polio-4
Imunisasi yang
diberikan hari ini:
____________
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
M E M E R I K S A
PEMBERIAN VIT. A
Dibutuhkan vitamin
A :
Ya __ Tidak _√_
Apakah diberi
vitamin A hari ini?
ya __ tidak √
MENILAI MASALAH/KELUHAN LAIN
LAKUKAN PENILAIAN PEMBERIAN MAKAN
jika anak KURUS atau UMUR < 2 TAHUN
dan tidak akan dirujuk segera
* Apakah ibu menyusui anak ini? Ya ___ Tidak
___
Jika ya, berapa kali dalam 24 jam? ___ kali
Apakah juga menyusui di malam hari? Ya ___
Tidak ___
Apakah anak mendapat makanan atau
minuman lain?
Ya ___Tidak ___ Jika ya, makanan atau
minuman apa?
______________________________________________
Berapa kali sehari? ___ kali. Alat apa yang
digunakan untuk Memberi makan/minum
anak?
______________________________________________
* Jika anak KURUS :
Berapa banyak makanan/minuman yang
diberikan pada
anak?
__________________________________________________
Apakah anak mendapat makanan tersendiri?
Ya___Tidak___
Siapa yang memberi makan dan bagaimana
caranya?
Selama sakit ini apakah ada perubahan
pemberian makan pada anak?
Ya ___ Tidak ___ Jika ya, bagaimana?
______________________________________________
______________________________________________
Nasihati kapan kembali segera
Kunjungan ulang : ______ hari
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
B.	 MACAM-MACAM PENYAKIT UNTUK ANAK YANG TIDAK MEMERLUKAN RUJUKAN SEGERA
Anak yang tidak memerlukan rujukan dan dapat ditangani di klinik Anda, yaitu yang mempunyai
klasifikasi sebagai berikut:
1.	 PNEUMONIA
2.	 BATUK : BUKAN PNEUMONIA
3.	 DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
4.	 DIARE TANPA DEHIDRASI
5.	 DIARE PERSISTEN
6.	 DISENTERI
7.	 MALARIA (Risiko Tinggi dan Risiko Rendah Malaria)
8.	 DEMAM : MUNGKIN BUKAN MALARIA (Risiko Rendah Malaria)
9.	 DEMAM : BUKAN MALARIA (Tanpa Risiko Malaria).
10.	CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/ATAU MULUT
11.	CAMPAK
12.	MUNGKIN DBD
13.	DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD
14.	INFEKSI TELINGA AKUT
15.	INFEKSI TELINGA KRONIS
16.	KURUS
17.	ANEMIA
	 Untuk setiap klasifikasi yang dibuat, tuliskan hanya tindakan dan pengobatan yang sesuai
untuk anak tersebut (lihat bagan kolom Tindakan/Pengobatan dan tabel obat yang sesuai di
halaman 17).
Tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera meliputi :
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
1.	 Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadwal pemberian.
2.	 Memberi cairan tambahan dan tablet Zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makan.
3.	 Memberi tindakan dan pengobatan infeksi lokal.
4.	 Memberi imunisasi sesuai kebutuhan.
5.	 Memberi suplemen vitamin A.
C.	 MEMILIH OBAT ORAL YANG SESUAI DAN MENENTUKAN DOSIS SERTA JADUAL PEMBERIAN
	Untuk memilih obat oral yang sesuai, menentukan dosis serta jadwal pemberian untuk anak
yang tidak dirujuk bisa Anda pelajari seperti dibawah ini.
1.	 Memberi antibiotik oral yang sesuai
Anak sakit dengan klasifikasi dibawah ini membutuhkan antibiotik.
•	 PNEUMONIA
•	 DISENTERI
•	 INFEKSI TELINGA AKUT
Di klinik biasanya tersedia lebih dari satu macam antibiotik, karena itu Anda harus tahu cara
memilih antibiotik yang sesuai dengan penyakit anak.
	 Jikaanakmempunyailebihdarisatuklasifikasi,masing-masingklasifikasiakanmembutuhkan
antibiotik. Jika mungkin, pilih satu jenis antibiotik saja yang dapat mengobati berbagai klasifikasi.
a.	 Satu jenis antibiotik untuk mengobati beberapa jenis penyakit.
	 Jika anak mempunyai lebih dari satu klasifikasi yang membutuhkan antibiotik yang sama,
JANGANmemberi dosis ganda atau menambah waktu pengobatan.
b.	 Lebih dari satu jenis antibiotik untuk mengobati beberapa jenis penyakit.
	 Sebagai contoh, di suatu negara tertentu, antibiotik untuk PNEUMONIA tidak efektif untuk
DISENTERI.Pada keadaan ini anak dengan DISENTERI dan sekaligus PNEUMONIA harus diobati
dengan 2 (dua) jenis antibiotik.
c.	 Antibiotik tidak dapat diberikan bersama dengan obat lain.
	 Contoh:Kotrimoksazol tidak boleh diberikan bersama Sulfadoksin - Pirimethamin
harinya. Antibiotik harus diminum sampai habis.Jumlah pemberian obat disesuaikan dengan
jenis antibiotik dan penyakitnya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Untuk menentukan dosis antibiotik yang tepat :
•	 Lihat kolom yang berisi daftar kandungan obat pada tablet atau sirup yang tersedia di
klinik Anda.
•	 Selanjutnya, pilih baris yang sesuai dengan umur atau berat badan anak.
Untuk menentukan dosis yang tepat, memakai berat badan lebih baik daripada umur.Dosis
yang tepat tertera pada perpotongan antara kolom jenis obat dan baris umur atau berat badan.
Untuk pengobatan PNEUMONIA, dulu diberikan kotrimoksazol 2 x sehari selama 5 hari atau
Amoksisilin 15 mg/kgBB/hari yang dibagi menjadi 3 dosis.
Pemberian Amoksisilin yang 3 kali ini memberi peluang untuk ketidak patuhan.
Beberapa penelitian yang membandingkan pemakaian Amoksisilin 15
mg/kgBB/hari yang dibagi menjadi 3 dosis dengan dosis 25 mg/kgBB/hari yang dibagi menjadi
2 dosis membuktikan farmakokinetik dan kadar dalam darah yang setara.
	 Sesuai pula dengan rekomendasi dari American Academy of Paediatrics yang berdasarkan
beberapa penelitian mereka, maka sekarang dipakai Amoksisilin dengan dosis 25 mg/kgBB/
hari yang dibagi dalam 2 dosis. Selanjutnya semua klasifikasi yang membutuhkan Amoksisilin
diberikan 2x sehari.
2.	 Memberi Obat Antimalaria Oral
	 Pengobatan malaria dengan klorokuin tidak dianjurkan lagi, karena menurut hasil penelitian
menunjukkan resistensi terhadap klorokuin.Pengobatan yang efektif untuk malaria falsiparum,
malaria vivax/ovale dan mix infection di daerah yang resisten klorokuin menggunakan Artemisin
Combination Therapy (ACT) yaitu kombinasi Artesunat, Amodiakuin dan Primakuin.
	 Bila pemeriksaan RDT hasilnya positif falsiparum, maka diobati dengan pengobatan
untuk malaria falsiparum dan bila hasilnya positif non falsiparum, maka diberi pengobatan
untuk malaria vivax/ ovale. Bila positif kedua-duanya diberi pengobatan untuk malaria mixed.
Apabila terjadi kegagalan pengobatan dengan obat pilihan pertama atau obat tidak tersedia
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
maka diberikan obat pilihan kedua. Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Falsiparum.
Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Falsiparum
- ANTIMALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN (ANAK < 12 BULAN : TANPA PRIMAKUIN)
- ANTIMALARIA PILIHAN KEDUA : KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 12 BULAN : HANYA KINA)
UMUR atau
BERAT
BADAN
Pilihan Pertama Pilihan Kedua
Hari 1 Hari 2 Hari 3
KINA
(200 mg)
PRIMAKUIN
(15 mg
biasa)
Artesu
nat
(50 mg/
tablet)
Amodia
kuin
(153 mg
basa/
tablet)
Prima
kuin
(15 mg
basa/tab)
Artesu
nat
(50 mg/
tablet
Amodia
kuin
(153 mg
basa/
tablet)
Artesu
nat
(50
mg/
tablet)
Amodia
kuin
(153 mg
basa/
tablet)
30 mg /kgBB/hari
dibagi dalam
3 dosis selama
7 hari
Diberikan
sebagai
dosis tunggal
2 - < 12 bulan
(4 - < 10 kg)
1/2 1/2
Jangan
diberi 1/2 1/2 1/2 1/2 3 x 1/4
Jangan
diberi
12 bl - 5 tahun
(10 - < 19 kg
1 1 ¾ 1 1 1 1 3 x ½ ¾
Dosis Artesunat : 4 mg/kgBB/hari
Dosis Amodiakuin: 10 mg/kg BB/hari
Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥1 tahun): 0.75 mg/kg BB pada hari pertama saja.
Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.
Primakuin tidak boleh diberikan kepada anak berumur dibawah 1 tahun karena
dapat menimbulkan efek samping yang berat.
3.	 Memberi Parasetamol Untuk Demam Tinggi ( ≥ 38.5°C ) Atau Nyeri Telinga
Parasetamol berkhasiat menurunkan suhu tubuh dan mengurangi rasa sakit
a.	 Jika anak demam tinggi (≥38.50 C), beri satu dosis parasetamol di klinik.
b.	 Jika anak menderita nyeri telinga, beri parasetamol untuk 1 hari yaitu 4 dosis.
c.	 Jelaskan kepada ibu untuk memberi satu dosis setiap 6 jam sampai nyeri hilang.
d.	 Jika ibu jelas menyebutkan bahwa anaknya demam pada malam hari sebelum ke
klinik dan saat ini tidak lagi teraba demam atau suhunya normal, maka ibu bisa diberi
parasetamol dengan nasihat untuk diminumkan kepada anaknya jika timbul demam.
e.	 Dosis Parasetamol untuk demam tinggi atau sakit telinga dapat dilihat pada bagan
sebelumnya.
4.	 MEMBERI VITAMIN A
Anda telah mempelajari pemberian vitamin A pengobatan untuk anak SANGAT KURUS disertai
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA, dimana dosis pertama vitamin A diberikan di klinik,
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
dilanjutkan dengan dosis selanjutnya di tempat rujukan pada hari ke 2 dan hari ke 15.
	Pemberian vitamin A untuk pengobatan pada anak yang tidak perlu dirujuk, yaitu untuk
klasifikasi CAMPAK tanpa komplikasi hanya pada hari pertama.
	Vitamin A juga diberikan sebagai tambahan/suplemen pada semua balita mulai umur 6
bulan.Selain diberi di klinik, juga bisa diberi di posyandu setiap 6 bulan, yaitu pada bulan
Februari dan Agustus.
Dosis Vitamin A untuk pencegahan (suplemen)
UMUR
KAPSUL VITAMIN A
100.000 IU
(kapsul b iru)
200.000 IU
(kapsul merah)
6 bulan - 11 bulan 1 kapsul ½ kapsul
12 bulan - 59 bulan 2 kapsul 1 kapsul
JADWAL PEMBERIAN VITAMIN A :
Dosis pertama sebesar 100.000 IU pada umur 6 bulan - 11 bulan.
Dosis berikutnya sebesar 200.000 IU setiap 6 bulan (sampai umur 5
thn) setiap Pebruari dan Agustus.
Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir,
beri satu dosis.
5.	 MEMBERI ZAT BESI
	 Anak tampak pucat mungkin menderita anemia.Anak membutuhkan zat besi.
Beri Zat Besi untuk pengobatan
Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun.
UMUR
atau
BERAT BADAN
TABLET BESI / FOLAT
(60 mg besi elemental dan
0.25 mg asam folat)1 x sehari
SIRUP BESI
(setiap 5 ml mengandung 30
mg besi elemental) 1 x sehari
6 bulan - 12 bulan
(7 - <10 kg)
¼ 2,5 ml (½ sendok takar)
12 bulan - 5 tahun
(10 - <19 kg)
½ 5 ml (1 sendok takar)
Zat besi tersedia dalam 2 bentuk yaitu : tablet dan sirup.
Perhatikan kandungan zat besi dalam tablet / sirup tersebut. Kandungan zat besi yang
berbeda dengan di atas, cara pemberiannya mungkin berbeda. Lihat dosis yang dianjurkan
oleh pabrik pembuatnya.
Catatan : Sirup besi yang banyak dijual di apotik pada umumnya mengandung ferous
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
15
Gambar: Cacing Tambang
fumarat yang cara pemberiannya berbeda.
	 Beri zat besi yang cukup untuk 4 minggu. Jelaskan kepada ibu bahwa anak membutuhkan
dosis sesuai anjuran. Setelah obat habis, ibu diminta kembali guna mendapat zat besi untuk
4 minggu berikutnya. Jelaskan bahwa setelah minum zat besi, tinja anak akan berubah warna
menjadi hitam/abu-abu.
Kelebihan zat besi berakibat buruk pada anak dan dapat memperberat sakit pada anak
gizi buruk.Jauhkan zat besi dari jangkauan anak.
	 Bila anak yang menderita anemia, sedang dalam pengobatan sulfadoksinpirimetamin
(Fansidar), jangan diberi tablet besi/folat sebelum pemberian Fansidar selesai, karena
Fansidar bersifat anti - folat. Sirup besi tidak mengandung folat, sehingga dapat diberikan
bersama-sama sulfadoksin-pirimetamin (Fansidar).
6.	 MEMBERI OBAT CACINGAN
	 Anemia mungkin juga disebabkan oleh infeksi cacing (terutama cacing tambang dan
cacing cambuk), sehingga diperlukan obat anti cacing.Pirantel pamoat merupakan obat
cacing berspektrum luas yang banyak tersedia di puskesmas, namun pilihan pertama adalah
Albendazol.
Syarat pemberian pirantel pamoat pada anak dengan anemia adalah;
1).	hasil pemeriksaan tinja positif terhadap cacing, DAN
2).	umur anak 4 bulan atau lebih, DAN
3).	tidak mendapat pirantel pamoat dalam 6 bulan terakhir.
Catatan : Jika tidak dapat memeriksa sediaan tinja, jangan beri pirantel pamoat
pada anak dengan anemia, kecuali ditemukan cacing dalam tinja.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Beri Obat Cacingan
Jika anak ANEMIA, berumur > 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir,
beri obat cacingan dosis tunggal
•	 PILIHAN PERTAMA	:ALBENDAZOL
•	 PILIHAN KEDUA	 : PIRANTEL PAMOAT
Beri Obat Cacingan
Jika anak ANEMIA, berumur > 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir, beri obat
cacingan dosis tunggal
•	 PILIHAN PERTAMA : ALBENDAZOL
•	 PILIHAN KEDUA : PIRANTEL PAMOAT
ALBENDAZOLE PIRANTEL PAMOAT
UMUR
TABLET 400mg
Dosis tunggal
UMUR / BERAT
BADAN
TABLET125 mg
Dosis tunggal
1- < 2 tahun ½
4 bulan - < 9 bulan
(6 - < 8 kg)
½
9 bulan - < 1 tahun
(8 - < 10 kg)
¾
2- < 5 tahun 1
1 tahun -< 3 tahun
(10 - < 14 kg)
1
3 tahun -< 5 tahun
(14 - < 19 kg)
1½
	 Pada latihan ini Anda akan berlatih menggunakan bagan PENGOBATAN untuk menentukan
obat yang sesuai, dosis dan jadwal pemberian yang benar.
	 Pilih sediaan obat yang tersedia di klinik Anda. Anggaplah bahwa anak ini baru pertama kali
diobati untuk sakitnya, kecuali disebutkan lain. Tulis jawaban pada tempat yang disediakan.
1).	Anak demam dengan berat 6 kg dan pemeriksaan RDT positif Falsiparum perlu mendapat
obat antimalaria oral.
	 Sebutkan jenis, dosis, jadwal dan lama pemberian obat antimalaria:
2).	Bayi umur 9 bulan perlu suplementasi vitamin A.
	 Sebut jenis, dosis dan jadwal vitamin A :
3).	Anak umur 4 tahun SANGAT KURUS dan menderita CAMPAK, perlu
Latihan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
17
	 pengobatan vitamin A.
Sebut jenis, dosis dan jadwal vitamin A :
4).	Anak umur 2 tahun (11 kg) menderita ANEMIA membutuhkan tablet zat
	 besi dan obat cacingan. Pirantel pamoat pernah diberikan 3 bulan lalu.
	 Sebutkan jenis, dosis, jadwal dan lama pemberian tablet/sirup zat besi:
	 Sebutkan jenis, dosis, jadwal dan lama pemberian obat kecacingan:
D.	 MEMBERI CAIRAN TAMBAHAN DAN TABLET ZINC UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN
PEMBERIAN MAKAN
	Pada modul sebelumnya Anda telah mempelajari cara menilai anak dengan diare,membuat
klasifikasi dehidrasi dan memilih salah satu rencana pengobatan,yaitu :
1.	 Rencana Terapi A - Penanganan diare di rumah
2.	 Rencana Terapi B - Penanganan dehidrasi ringan/sedang dengan oralit
3.	 Rencana Terapi C - Penanganan dehidrasi berat dengan cepat
	 Ketiganya adalah pemberian cairan sebagai pengganti cairan dan garam yang hilang bersama
diare.Cara terbaik melakukan rehidrasi dan mencegah dehidrasi adalah memberi oralit.Cairan
intravena hanya diberikan pada keadaan dehidrasi berat.
	 Satu-satunya jenis diare yang perlu diobati dengan antibiotik adalah DIARE DEHIDRASI BERAT
di daerah Kolera dan DISENTERI.
	 Jangan beri obat antidiare dan antimuntah pada anak dan bayi, karena obat tersebut tidak
mengobati diare dan beberapa diantaranya berbahaya. Obat obat berbahaya tersebut antara
lain antispasmodik ( codein, opium tincture diphenoxylate, loperamide) atau anti muntah (
chlorpromazine ). Diantaranya ada yang mengakibatkan lumpuhnya gerakan usus atau tidur
terus secara tidak normal.Beberapa juga berakibat fatal terutama bila diberikan pada bayi.
	 Obat antidiare lain yang tidak membahayakan tetapi tidak efektif untuk mengobati diare adalah
: kaolin, attapulgite, smectite dan activated charcoal / norit. Pemakaian obat anti diare dapat
menunda penanganan dengan oralit.
Pemberian tablet Zinc untuk semua penderita Diare:
	 Zinc merupakan zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan. Zinc yang
ada dalam tubuh akan hilang dalam jumlah besar saat anak menderita diare.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Penggantian Zinc yang hilang sangat diperlukan dalam proses kesembuhan untuk menjaga kesehatan
pada bulan berikutnya.
1.	 Pastikan semua anak diare mendapat tablet Zinc sesuai dosis dan waktu yang
ditentukan, kecuali Bayi Muda.
2.	 Dosis tablet Zinc ( 1 tablet = 20 mg ): dosis tunggal selama 10 hari
•	 Umur 2 bulan – 6 bulan : ½ tablet
•	 Umur ≥ 6 bulan : 1 tablet
Cara pemberian tablet Zinc:
1.	 Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet akan larut ±30
detik), segera berikan kepada anak. Jangan mencampur tablet Zinc dengan oralit
atau LGG.
2.	 Apabila anak muntah sekitar ½ jam setelah pemberian tablet Zinc, ulangi
pemberian dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa
kali hingga satu dosis penuh.
3.	 Ingatkan untuk memberikan tablet Zinc selama 10 hari meskipun diare sudah
berhenti.
4.	 Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan
tablet Zinc segera setelah anak bisa minum atau makan.
E.	 Rencana Terapi A : PENANGANAN DIARE DI RUMAH
Rencana Terapi A, yaitu untuk pengobatan DIARE TANPA DEHIDRASI.
Ada 4 aturan perawatan di rumah, yaitu:
1).	Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)
2).	Beri Tablet Zinc.
3).	Lanjutkan pemberian makan (dijelaskan dalam modul KONSELING)
4).	Kapan harus kembali (dijelaskan dalam modul KONSELING)
1.	 Aturan pertama perawatan diare di rumah : BERI CAIRAN TAMBAHAN
Rencana Terapi A sangat penting. Setiap anak dengan DIARE TANPA DEHIDRASI yang datang
menemui petugas kesehatan akan diberi Rencana Terapi A.
Anak diare dengan dehidrasi membutuhkan cara rehidrasi dengan Rencana Terapi B atau
C, kemudian dilanjutkan rencana Terapi A.
Pada akhirnya semua anak dengan diare akan diberi Rencana Terapi A.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
19Rencana Terapi A: Penanganan Diare di Rumah
Jelaskan pada Ibu tentang 4 aturan perawatan di Rumah :
1.	 BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau)
JELASKAN KEPADA IBU:
•	 Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
•	 Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai
tambahan.
•	 Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut
ini : Oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang.
Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika:
•	 Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini.
•	 Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN ORALIT.
BERI IBU 6 BUNGKUS ORALIT (200 ml) UNTUK DIGUNAKAN DI RUMAH.
TUNJUKKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK ORALIT / CAIRAN LAIN YANG
HARUS DIBERIKAN SETIAP KALI ANAK BERAK:
•	 Sampai umur 1 tahun : 50 sampai 100 ml setiap kali berak.
•	 Umur 1 sampai 5 tahun : 100 sampai 200 ml setiap kali berak.
Katakan kepada ibu :
•	 Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas.
•	 Jika anak muntah, tunggu 10 menit, lalu lanjutkan lagi dengan lebih lambat.
•	 Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.
2.	 BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.
3.	 LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN.Lihat Konseling Bagi Ibu
4.	 KAPAN HARUS KEMBALI
2.	 Aturan kedua perawatan diare di rumah : BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI
Zat gizi Zinc dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat regenerasi sel
yang rusak.Penelitian telah membuktikan bahwa pada anak diare, pemberian zinc dapat
menurunkan keparahan diare, menurunkan kejadian diare 2-3 bulan berikutnya, bahkan
dapat meningkatkan selera makan anak.
Pastikan semua anak yang menderita diare mendapat tablet Zinc sesuai dosis dan waktu
yang telah ditentukan.
3.	 Aturan ketiga perawatan diare di rumah : LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
Modul berikutnya KONSELING BAGI IBU, akan mengajarkan cara memberi nasihat pemberian
makan. Bila anak diklasifikasikan sebagai DIARE PERSISTEN, Anda akan mengajari ibu tentang
anjuran pemberian makan khusus.
4.	 Aturan keempat perawatan diare di rumah : KAPAN HARUS KEMBALI
Anda akan mempelajari tanda-tanda kapan ibu harus kembali segera ke klinik pada modul
berikutnya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
1.	 Anak-anak tersebut dibawah ini dibawa ke klinik karena diare. Tidak ada tanda bahaya
umum. Klasifikasinya :
DIARE TANPA DEHIDRASI
status Jumlah cairan tambahan yang
diberikan setiap kali anak berakgizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA.
Nama Umur
Harry 6 bulan
Umi 2 tahun
Kartini 15 bulan
Lola 4 tahun
2.	 Anak umur 4 tahun menderita diare. Tidak ada tanda bahaya umum. Diklasifikasikan sebagai
:DIARE TANPA DEHIDRASI, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Petugas kesehatan
mengajari ibu Rencana Terapi A dan memberi 6 bungkus oralit untuk dirumah.
Beri tanda √ pada jenis cairan yang dianjurkan untuk diberikan selama diare
____ a. Teh, yang biasa diminum anak saat makan.
____ b. Sari buah segar yang biasa diminum anak tiap hari.
____ c. Air dari teko. Anak dapat mengambil sendiri dari teko tiap haus.
____ d. Oralit, setiap kali anak berak.
____ e. Sop, yang dimasak ibu untuk santapan keluarga.
3.	 Cairan apa saja yang tersedia di klinik Anda yang dianjurkan untuk anak DIARE TANPA
DEHIDRASI?
4.	 Anak-anak yang bagaimanakah yang dibekali oralit untuk di rumah?
Latihan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
21
F.	 Rencana Terapi B : PENANGANAN DEHIDRASI RINGAN /SEDANG DENGAN ORALIT
	 Bagian ini menguraikan penanganan anak yang menderita DIARE DEHIDRASI RINGAN/
SEDANG dengan Rencana Terapi B, termasuk pula penanganan pada 3 jam pertama di klinik.
Pada 3 jam pertama, ibu memberi oralit dalam jumlah yang telah ditentukan dengan
menggunakan sendok. Jika ada pojok oralit akan sangat membantu.
Jika anak mempunyai klasifikasi berat dan DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
harus segera dirujuk
** Pengecualian untuk anak dengan DIARE PERSISTEN BERAT.
Pada anak ini harus dilakukan rehidrasi dahulu sebelum dirujuk.
Beri ibu oralit dan tunjukkan cara meminumkan pada anak sedikit demi sedikit tetapi sering
dalam perjalanan ke tempat rujukan.
Sebaliknya, bila anak menderita DEHIDRASI RINGAN/SEDANG dan perlu pengobatan untuk
penyakit lainnya, dahulukan penanganan dehidrasinya, baru kemudian memberi obat
untuk penyakit lain tersebut.
Setelah 3 jam, lakukan penilaian ulang dan klasifikasikan dehidrasi dengan menggunakan
bagan klasifikasi diare.
•	 Bila tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi, lanjutkan dengan Rencana Terapi A.
•	 Bila dehidrasi tetap ada, ulangi Rencana Terapi B.
•	 Bila sekarang justru menderita DIARE DEHIDRASI BERAT, beri Rencana Terapi C.
Pelajari Rencana Terapi B dibawah ini
TENTUKAN JUMLAH ORALIT YANG HARUS DIBERIKAN DALAM 3 JAM PERTAMA
Sebagai contoh, anak dengan berat badan 5 kg biasanya membutuhkan 200-400 ml oralit dalam
3 jam pertama. Bila anak mau lebih banyak atau lebih sedikit dari jumlah yang tercantum,
beri sesuai kemauan anak.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
Rencana Terapi B : Penanganan Dehidrasi Ringan / Sedang dengan Oralit
Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam
	TENTUKAN JUMLAH ORALIT UNTUK 3 JAM PERTAMA.
Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (dalam Kg) X 75 ml.
Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui.
•	Jika anak menginginkan, berikan lebih banyak dari pedoman di atas.
•	Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga
100 – 200 ml air matang selama periode ini.
	TUNJUKKAN CARA MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT.
•	 Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/mangkuk/gelas.
•	 Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat.
•	 Lanjutkan ASI selama anak mau.
	BERIKAN TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.
	SETELAH 3 JAM :
•	 Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya.
•	 Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.
•	 Mulailah memberi makan anak.
	JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI:
•	 Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.
•	 Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk menyelesaikan 3 jam pengobatan.
•	 Beri bungkus oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan 6 bungkus lagi sesuai yang di anjurkan dalam
Rencana Terapi A.
Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah:
1.	 Beri cairan tambahan
2.	 Pemberian tablet zinc sampai 10 hari
3.	 Lanjutkan pemberian makan lihat rencana terapi A)
4.	 Kapan harus kembali
UMUR * Sampai 4 bulan 4 - 12 bulan 12 - 24 bulan 2 - 5 ahun
BERAT BADAN < 6 kgz 6 - 10 kg 10 - 12 kg 12 - 19 kg
JUMLAH CAIRAN 200 – 400 ml 400 – 700 ml 700 – 900 ml 900– 1400 ml
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
23
	 Cara lain menentukan jumlah oralit yang dibutuhkan (dalam ml) yaitu menghitung berat
badan anak (dalam kg) dikalikan dengan 75. Sebagai contoh, anak dengan berat badan 8
kg membutuhkan: 8 kg x 75 ml = 600 ml larutan oralit ( 3 bungkus) dalam 3 jam
	 Pemberian oralit jangan sampai mengganggu/mengurangi pemberian ASI. Jika ibu masih
memberi ASI, sebaiknya bayi diberi ASI sebanyak yang dikehendaki bayi, kemudian dilanjutkan
dengan oralit. Untuk bayi umur kurang dari 6 bulan yang tidak diberi ASI, harus diberi 100 -
200 ml air matang dalam 3 jam pertama sebagai tambahan larutan oralit. Air Susu Ibu dan
air akan mencegah terjadinya hipernatremia pada bayi.
SETELAH 3 JAM
	 Setelah 3 jam mendapat larutan oralit sesuai Rencana Terapi B, nilai kembali keadaan
anak dengan menggunakan bagan PENILAIAN & KLASIFIKASI.
Klasifikasikan kembali derajat dehidrasi.Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan
penanganan.
Catatan :Nilai kembali keadaan anak sebelum 3 jam bila anak tidak mau minum oralit atau
keadaan anak memburuk
•	 Bila keadaan anak membaik dan menjadi DIARE TANPA DEHIDRASI, gunakan Rencana
Terapi A. Ajari ibu Rencana Terapi A bila Anda belum sempat mengajarinya pada 3 jam
yang lalu. Sebelum pulang, cek pemahaman ibu.Bantu ibu mengatasi masalah dalam
memberi cairan tambahan di rumah.
•	 Bila mata anak menjadi sembab, berarti keadaan hidrasi berlebihan.Ini bukan tanda-tanda
hipernatremia, hanya tanda bahwa rehidrasi telah dicapai dan oralit tidak perlu diberikan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
24
lagi.Beri air matang biasa atau ASI. Setelah sembab hilang, ibu harus mengulangi pemberian
oralit sesuai Rencana Terapi A.
•	 Bila masih dalam keadaan DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG, pilih Rencana Terapi B lagi
•	 Sebaiknya mulai dilakukan pemberian makan di klinik. Beri makanan, susu atau sari buah.
•	 Setelah pemberian makan, ulangi lagi Rencana Terapi B dengan pemberian oralit selama
3 jam. Beri makanan, susu atau sari buah tiap 3 - 4 jam. ASI tetap diberikan sesering
mungkin.Bila klinik tutup sebelum pengobatan selesai, beritahu ibu untuk meneruskan
pengobatan di rumah.
•	 Bila keadaan anak memburuk dan menjadi DIARE DEHIDRASI BERAT, mulailah dengan
Rencana Terapi C.
BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI
Apabila ibu ingin pulang sebelum penanganan dengan Rencana Terapi Bselesai (anak belum
dalam kondisi rehidrasi), dalam keadaan ini, Anda perlu :
•	 Menunjukkan kepada ibu cara menyiapkan larutan oralit di rumah.
•	 Beri kesempatan ibu praktek sebelum pulang.
•	 Menunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah,
•	 sebagai lanjutan pemberian larutan oralit di klinik selama 3 jam pertama.
•	 Memberi ibu oralit yang cukup untuk melengkapi kebutuhan 3 jam pertama, ditambah
6 bungkus oralit (200 ml) seperti dianjurkan untuk Rencana Terapi A.
•	 Memberi ibu tablet Zinc yang cukup untuk melanjutkan hingga 10 hari.
•	 Menjelaskan 4 aturan perawatan di rumah (Rencana Terapi A)
1).	Beri cairan tambahan.
2).	Beri tablet zinc selama 10 hari.
3).	Lanjutkan pemberian makan
4).	Kapan harus kembali
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
25
Latihan
1.	 Anak-anak ini dibawa ke klinik karena diare. Mereka mempunyai klasifikasi DIAREDEHIDRASI
RINGAN/SEDANG, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Tulis jumlah oralit yang dibutuhkan setiap
anak untuk 3 jam pertama:
Nama Umur/BB Kisaran jumlah kebutuhan oralit
Andra 3 Tahun
Gunawan 10 Kg
Nina 8 Kg
Sarmila 11 Bulan
2.	 Yasmin bayi perempuan umur 9 bulan dan berat badan 8 kg dibawa ke klinik karena diare.
Klasifikasi oleh petugas kesehatan: DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG, status gizi NORMAL dan TIDAK
ANEMIA. Petugas kesehatan memberi Rencana terapi B. Menurut ibu,Yasmin masih menetek
beberapa kali sehari. Yasmin juga diberi 3 kali makan nasi dengan sayuran, kacang-kacangan
serta kadang-kadang daging.
a.	 Kira-kira berapa jumlah oralit yang harus diberikan oleh ibu dalam 3 jam pertama?
b.	 Selama 3 jam pengobatan, apakah Yasmin boleh diberi makan/minum sebagai tambahan
oralit? Bila “ya” apa saja?
c.	 Setelah pengobatan 3 jam, Yasmin diperiksa ulang, klasifikasinya tetap: DIARE DEHIDRASI
RINGAN/SEDANG. Rencana terapi apa yang paling tepat untuk melanjutkan pengobatan?
d.	 Jelaskan tentang tindakan yang diberikan kepada Yasmin sekarang (tidak hanya cairan
oralit)
3.	 Seorang ibu dan anaknya harus segera meninggalkan klinik sebelum anaknya rehidrasi
penuh. Apa yang harus dilakukan petugas kesehatan sebelum ibu pulang? Lengkapi daftar
berikut ini :
•	 Menunjukkan cara menyiapkan larutan oralit di rumah.
•	 ………………………………………………………………………................
•	 ………………………………………………………………………................
•	 Jelaskan 4 aturan perawatan di rumah.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
26
G.	 Rencana Terapi C: PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT
Rehidrasi dengan cairan intravena atau menggunakan pipa nasogastric hanya diberikan pada
anak dengan DIARE DEHIDRASI BERAT.
Penanganan dehidrasi berat pada anak sangat tergantung pada:
•	 Jenis sarana yang ada di klinik Anda atau klinik/rumah sakit terdekat.
•	 Pelatihan yang sudah diterima.
•	 Keadaan anak: apakah masih bisa minum.
Untuk mempelajari cara memberi cairan pada dehidrasi berat sesuai dengan Rencana
Terapi C di klinik di tempat Anda bekerja,
1).	Menangani dengan Rencana Terapi C, bila:
Tersedia alat untuk pemberian cairan iv (intravena/infus) dan cairan yang biasa digunakan.
Petugas terlatih untuk memberikan cairan iv.
2).	Menangani dengan Rencana Terapi C, bila:
•	 Anda tidak dapat memberi cairan iv.
•	 Pemberian cairan iv dapat dilakukan di klinik lain atau rumah sakit terdekat, yang berjarak
kurang lebih 30 menit.
3).	Menangani dengan Rencana Terapi C, bila:
•	 Di klinik Anda tidak dapat memberi cairan iv.
•	 Tidak ada klinik terdekat yang dapat memberi cairan iv.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
27
•	 Anda tidak dapat melakukan penanganan dengan pipa nasogastrik
•	 Anak masih bisa minum.
	 Bila tidak dapat memberi cairan secara iv atau melalui pipa nasogastrik dan anak tidak
dapat atau tidak mau minum, segera rujuk anak ke klinik/ rumah sakit terdekat yang dapat
memberi pelayanan iv atau pipa nasogastrik.
Untuk menentukan pengobatan pada anak yang membutuhkan Rencana Terapi C, lihat bagan
alur pada Rencana Terapi C Bila ada jawaban “ya”, lanjutkan membaca ke kanan sesuai arah
panah.Bila ada jawaban “tidak” lanjutkan ke bawah.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
28
MULAI
DISINI
DAPATKAH ANDA
SEGERA MEMBERI
CAIRAN INTRAVENA?
Apakah ada fasilitas
pemberian cairan
intravena yang terdekat
(ditempuh dalam 30
menit)?
Apakah Anda
terlatihmenggunakan
pipa orogastrik(pipa
OG) untuk rehidrasi?
Apakah anak masih bisa
minum
Rujuk SEGERA ke Rumah
Sakit terdekat untuk
pemberian cairan intravena
/ pemasangan pipa OG
Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui
mulut, sementara infus disiapkan. Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat
(atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :
UMUR
Pemberian pertama
30 ml/kg selama :
Pemberian
selajutnya 70
ml/kg selama
Bayi
(dibawah umur 12 bulan)
1 jam* 5 jam
Anak
(12 bulan sampai 5 tahun)
30 menit * 2½ jam
Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba.
•	 Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, Beri
tetesan lebih cepat.
•	 Juga beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum:
biasanya sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri anak
tablet Zinc sesuai dosis dan jadwal yang dianjurkan.
•	 Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam
Klasifikasikan Dehidrasi. Kemudian pilih rencana terapi yang sesuai   
(A, B, atau C) untuk melanjutkan penanganan
•	 Rujuk SEGERA untuk pengobatan intravena.
•	 Jika anak bisa minum, beri ibu larutan oralit dan tunjukkan cara
•	 meminumkan pada anak sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan
•	 Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa orogastrik:
beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg).
•	 Periksa kembali anak setiap 1-2 jam:
- Jika anak muntah terus menerus atau perut makin kembung, beri
cairan lebih lambat.
- Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak
Untuk
pengobatan intravena
•	 Sesudah 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi.   
•	 Kemudian tentukan rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk
melanjutkan penanganan.
CATATAN:
•	 jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah
rehidrasi untuk meyakinkan bahwa ibu dapat mempertahankan
hidrasi dengan pemberian cairan oralit per oral.
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
KEPUTUSAN DALAM RENCANA TERAPI C :
PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT
IKUTI TANDA PANAH :JIKA YA, LANJUTKAN KEKANAN.
JIKA TIDAK, LANJUTKAN KEBAWAH
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
29
H.	 MENANGANI DIARE PERSISTEN.
	Penanganan DIARE PERSISTEN memerlukan makanan khusus. Nasihati ibu cara pemberian
makan anak. Makanan yang dianjurkan untuk anak dengan diare persisten tercantum pada
KARTU NASIHAT IBU. Berikan juga tablet Zinc untuk penderita diare persisten sesuai pedoman .
Pastikan semua anak diare mendapat tablet Zinc sesuai dosis dan waktu yang
ditentukan, kecuali Bayi Muda.
a.	 Dosis tablet Zinc ( 1 tablet = 20 mg ): dosis tunggal selama 10 hari
•	 Umur 2 bulan – 6 bulan : ½ tablet
•	 Umur ≥ 6 bulan : 1 tablet
b.	 Cara pemberian tablet Zinc:
1).	Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet akan larut ± 30
detik), segera berikan kepada anak.
2).	Jangan mencampur tablet Zinc dengan oralit atau LGG.
3).	Apabila anak muntah sekitar ½ jam setelah pemberian tablet Zinc, ulangi pemberian
dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga satu
dosis penuh.
•	 Ingatkan untuk memberikan tablet Zinc selama 10 hari meskipun diare sudah berhenti.
•	 Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan
tablet Zinc segera setelah anak bisa minum atau makan.
I.	 MENGOBATI DISENTERI
	 Beri antibiotika yang sesuai untuk Shigella guna mengobati DISENTERI yaitu Kotrimoksazol
(antibiotik pilihan pertama) atau Asam Nalidiksat (antibiotik pilihan kedua).Terangkan kepada
ibu agar membawa anaknya kembali dalam 2 hari untuk mengetahui apakah anak membaik
atau tidak.
	 Pada kotak “Beri Antibiotik Oral yang Sesuai” pada bagan PENGOBATAN, tercantum jenis
antibiotik dan dosis yang sesuai. Cara pemberian antibiotik sudah dibahas sebelumnya.
Berikan juga tablet Zinc sesuai kebutuhan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
30
1.	 Sebelum merujuk anak ada beberapa hal yang harus Anda lakukan sebagai berikut:
a.	 Jelaskan tentang pentingnya rujukan. Minta persetujuan untuk membawa anaknya ke
rumah sakit. Bila tidak mau, cari penyebabnya.
b.	 Hilangkan kekhawatiran ibu dan bantu untuk mengatasi setiap masalah,
c.	 Tulis surat rujukan untuk dibawa ke rumah sakit. Beritahu ibu untuk memberikannya
kepada petugas kesehatan di rumah sakit.
d.	 Beri ibu instruksi dan peralatan yang diperlukan untuk merawat anakselama perjalanan
ke rumah sakit
5.	 Macam-macam sakit pada anak yang tidak memerlukan rujukan segera dan dapat
ditangani di klinik Anda, yaitu yang mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
•	 Pneumonia					* Mungkin DBD
•	 Batuk : bukan pneumonia			 * Demam : mungkin bukan DBD
•	 Diare dehidrasi ringan/sedang		 * Infeksi telinga akut
•	 Diare tanpa dehidrasi				 * Infeksi telinga kronis
•	 Diare persisten					 * Kurus
•	 Disenteri
•	 Malaria (risiko tinggi dan risiko rendah malaria)
•	 Demam : mungkin bukan malaria (risiko rendah malaria)
•	 Demam : bukan malaria (tanpa risiko malaria).
•	 Campak dengan komplikasi pada mata dan/atau mulut
3.	 Tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera meliputi :
a.	 Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadwal pemberian.
b.	 Memberi cairan tambahan dan tablet Zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian
makan.
c.	 Memberi tindakan dan pengobatan infeksi lokal.
d.	 Memberi imunisasi sesuai kebutuhan.
e.	 Memberi suplemen vitamin A.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
31
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang Anda anggap
paling benar.
1.	 Sebelum merujuk anak ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai , hal-hal yang harus dilakukan
antara lain:
a.	Harus membawa uang yang banyak
b.	Beritahu ibu jangan mengajak keluarga banyak
c.	Tulis surat rujukan
d.	Harus membawa alat makan
2.	 Dibawah ini penyakit yang tidak memerlukan rujukan segera:
a.	Pneumonia berat
b.	Dehidrasi berat
c.	Disentri
d.	Anemia berat
3.	 Anak dengan klasifikasi dibawah ini dan tidak perlu dirujuk membutuhkan obat oral yang sesuai:
a.	Disentri
b.	Dehidrasi
c.	Anemia
d.	Infeksi mata
4.	 Kapsul vitamin A untuk pencegahan pada anak umur 7 bulan :
a.	50.000 IU
b.	100.000 IU
c.	150.000 IU
d.	200.000 IU
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
32
5.	 Terdapat 4 aturan perawatan diare dirumah (rencana terapi A) antara lain:
a.	Beri makanan sebanyak-banyaknya
b.	Beri tablet Fe selama 5 hari
c.	Beri tablet zinc selama 10 hari
d.	Beri vitamin C dosis tinggi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
33
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAmalia Senja
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunAmalia Senja
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxrida90
 
Modul 4 kb2 praktik pengkajian mtbs
Modul 4 kb2 praktik pengkajian mtbsModul 4 kb2 praktik pengkajian mtbs
Modul 4 kb2 praktik pengkajian mtbspjj_kemenkes
 
Modul 4 kb1 pengkajian mtbs
Modul 4 kb1 pengkajian mtbsModul 4 kb1 pengkajian mtbs
Modul 4 kb1 pengkajian mtbspjj_kemenkes
 
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialBuku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialLena Setianingsih
 
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusatKb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusatpjj_kemenkes
 
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunKb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunpjj_kemenkes
 
Tatalaksana diare 2017
Tatalaksana diare 2017Tatalaksana diare 2017
Tatalaksana diare 2017intanwida
 
Buku saku lintas diare
Buku saku lintas diareBuku saku lintas diare
Buku saku lintas diareDian Ratih
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiMalika Jamal
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukJoni Iswanto
 
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docx
 
Modul 4 kb2 praktik pengkajian mtbs
Modul 4 kb2 praktik pengkajian mtbsModul 4 kb2 praktik pengkajian mtbs
Modul 4 kb2 praktik pengkajian mtbs
 
Modul 4 kb1 pengkajian mtbs
Modul 4 kb1 pengkajian mtbsModul 4 kb1 pengkajian mtbs
Modul 4 kb1 pengkajian mtbs
 
Pengkajian perawatan anak difteri
Pengkajian  perawatan anak difteriPengkajian  perawatan anak difteri
Pengkajian perawatan anak difteri
 
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialBuku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
 
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusatKb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusat
 
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunKb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 
237768769 case
237768769 case237768769 case
237768769 case
 
Preskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolikPreskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolik
 
Tatalaksana diare 2017
Tatalaksana diare 2017Tatalaksana diare 2017
Tatalaksana diare 2017
 
Materi iii jan-2013
Materi iii jan-2013Materi iii jan-2013
Materi iii jan-2013
 
Buku saku lintas diare
Buku saku lintas diareBuku saku lintas diare
Buku saku lintas diare
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasi
 
Cbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sriCbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sri
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
 
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 

Similar to Kb 2 rujukan pada anak dan menentukan tindakan pengobatanuntuk anak yang tidak perlu dirujuk

Buku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdf
Buku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdfBuku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdf
Buku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdfpatraringin
 
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk dan ...
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan  untuk anak  yang tidak perlu dirujuk dan ...Kb 3 melakukan tindakan pengobatan  untuk anak  yang tidak perlu dirujuk dan ...
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk dan ...pjj_kemenkes
 
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMASMANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMASGemmaAyu2
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamSamsul Arifin
 
Asuhan kebidanan pada bayi dengan dehidrasi sedang AKBID PARAMATA RAHA
Asuhan kebidanan pada bayi dengan dehidrasi sedang AKBID PARAMATA RAHA Asuhan kebidanan pada bayi dengan dehidrasi sedang AKBID PARAMATA RAHA
Asuhan kebidanan pada bayi dengan dehidrasi sedang AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Kb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukan
Kb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukanKb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukan
Kb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukanpjj_kemenkes
 
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptxDiare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptxudjkw
 
INFEKSI BAKTERI.docx
INFEKSI BAKTERI.docxINFEKSI BAKTERI.docx
INFEKSI BAKTERI.docxyunikeMKes
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor PilAsuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pilpjj_kemenkes
 
Materi Mtbs
Materi MtbsMateri Mtbs
Materi Mtbsgunksho
 
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umumKb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umumpjj_kemenkes
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamaskep33
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamaskep33
 

Similar to Kb 2 rujukan pada anak dan menentukan tindakan pengobatanuntuk anak yang tidak perlu dirujuk (20)

Buku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdf
Buku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdfBuku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdf
Buku_Bagan_MTBS_Revisi-1.pdf
 
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk dan ...
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan  untuk anak  yang tidak perlu dirujuk dan ...Kb 3 melakukan tindakan pengobatan  untuk anak  yang tidak perlu dirujuk dan ...
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk dan ...
 
Diare
Diare Diare
Diare
 
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMASMANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT PUSKESMAS
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demam
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Asuhan kebidanan pada bayi dengan dehidrasi sedang AKBID PARAMATA RAHA
Asuhan kebidanan pada bayi dengan dehidrasi sedang AKBID PARAMATA RAHA Asuhan kebidanan pada bayi dengan dehidrasi sedang AKBID PARAMATA RAHA
Asuhan kebidanan pada bayi dengan dehidrasi sedang AKBID PARAMATA RAHA
 
Kb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukan
Kb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukanKb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukan
Kb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukan
 
Materi MTBS.ppt
Materi MTBS.pptMateri MTBS.ppt
Materi MTBS.ppt
 
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptxDiare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
 
INFEKSI BAKTERI.docx
INFEKSI BAKTERI.docxINFEKSI BAKTERI.docx
INFEKSI BAKTERI.docx
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor PilAsuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
 
Materi Mtbs
Materi MtbsMateri Mtbs
Materi Mtbs
 
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umumKb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
 
Modul 6 kb 1
Modul 6    kb 1Modul 6    kb 1
Modul 6 kb 1
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demam
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demam
 
Askep tp
Askep tpAskep tp
Askep tp
 
mamuju tengah.pptx
mamuju tengah.pptxmamuju tengah.pptx
mamuju tengah.pptx
 
Buku Bagan MTBS-M
Buku Bagan MTBS-MBuku Bagan MTBS-M
Buku Bagan MTBS-M
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).pptnurifat
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAStarkoko
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 

Recently uploaded (17)

PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 

Kb 2 rujukan pada anak dan menentukan tindakan pengobatanuntuk anak yang tidak perlu dirujuk

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN PADA ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN MODUL Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 SUGIJATI DWI ESTUNING RAHAYU Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 7 KEGIATAN BELAJAR 2 Pengobatan untuk Anak yang Tidak Perlu Dirujuk
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 diharapkan Anda dapat melakukan rujukan pada anak dan menentukan tindakan/pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat : Merujuk anak ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai Menentukan macam-macam penyakit untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadual pemberian Memberi cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makan 1. Merujuk anak 2. Menentukan macam-macam penyakit untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera 3. Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadual pemberian 4. Memberi cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makan . Setelah Anda memahami tentang perlunya dilakukan rujukan segera dan dapat menentukan tindakan/pengobatan pra rujukan, apakah Anda pernah melakukan rujukan pada anak? Baiklah dalam materi selanjutntya Anda akan mempelajari bagaimana melakukan rujukan pada anak ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai . Kegiatan Belajar 2 Rujukan Pada Anak dan Menentukan Tindakan/ Pengobatan Untuk Anak yang Tidak Perlu Dirujuk Tujuan Pembelajaran Pokok Materi Tujuan Khusus Uraian Materi
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 A. MERUJUK ANAK Sebelum merujuk anak ada beberapa hal yang harus Anda lakukan sebagai berikut: 1. Jelaskan tentang pentingnya rujukan. Minta persetujuan untuk membawa anaknya ke rumah sakit. Bila tidak mau, cari penyebabnya. Contoh alasan yangdikemukakan adalah: • Tidak mempunyai uang untuk biaya transportasi, perawatan di rumah sakit, obat-obatan atau makanan ibu selama tinggal di rumah sakit. • Tidak dapat meninggalkan rumah untuk menunggui anak di rumah sakit karena : »» Tidak ada yang merawat anak-anak yang lain. »» Harus bertani. »» Ibu bisa kehilangan pekerjaan. 2. Hilangkan kekhawatiran ibu dan bantu untuk mengatasi setiap masalah, misalnya : • Diskusikan bagaimana cara berangkat ke rumah sakit. Bila perlu, bantu mengatur transportasinya. • Jika memerlukan bantuan selama ibu di rumah sakit, beri saran tentang siapa yang mungkin dapat membantu. Misalnya, tanyakan apakah ada anggota keluarga yang dapat membantu merawat anak yang lain dan menyiapkan makanan serta menggantikan tugasnya. Usahakan agar ibu mau membawa anaknya ke rumah sakit dan bantulah semampu Anda
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 3 untuk memecahkan masalahnya. 3. Tulis surat rujukan untuk dibawa ke rumah sakit. Beritahu ibu untuk memberikannya kepada petugas kesehatan di rumah sakit. Tulislah: • Nama dan umur anak. • Tanggal dan waktu rujukan. • Uraian singkat masalah anak. • Alasan rujukan (tanda dan gejala yg mendukung klasifikasi berat) • Tindakan yang telah Anda berikan. • Setiap informasi lain yang perlu diketahui petugas kesehatan yang akan merawat anak di rumah sakit, seperti tindakan yang telah diberikan sebelumnya dan imunisasi yang dibutuhkan. • Nama Anda dan nama klinik Anda. CONTOH SURAT RUJUKAN 11-7-2013 jam 11.00 Naryo : Umur 18 bulan Dirujuk karena : - Diare Dehidrasi berat - Sangat Kurus Juga menderita batuk : • Tanpa napas cepat • Tak ada tarikan dinding dada ke dalam Tindakan yang telah diberikan di Puskesmas : • Vitamin A : 200.000 IU • Oralit : ibu diminta untuk sering meminumkannya selama perjalanan ke R S. Membutuhkan imunisasi Campak ----- belum diberi . Terima kasih. Bidan Lia Pusk. Jember 4. Beri ibu instruksi dan peralatan yang diperlukan untuk merawat anak selama perjalanan ke rumah sakit : • Bila rumah sakit jauh, beri antibiotik oral dosis berikutnya jika anak masih bisa minum. Jelaskan, kapan antibiotik tersebut harus diberikan (sesuai jadwal dosis pada bagan PENGOBATAN).
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 • Jaga anak agar tetap hangat selama dalam perjalanan. • Nasihati ibu untuk melanjutkan menyusui. • Bila anak menderita diare dehidrasi ringan/ sedang atau berat dan anak masih bisa minum atau anak dirujuk untuk DBD, beri larutan oralit sedikit demi sedikit tapi sering dalam perjalanan.
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 5 Latihan Pada latihan ini akan diulangi kembali langkah-langkah yang berhubungan dengan rujukan melalui suatu studi kasus. Pelajari Formulir Pencatatan Dimas pada halaman berikut. 1. Apakah Dimas memerlukan rujukan?Mengapa ya dan mengapa tidak? 2. Apa tindakan penting pra rujukan yang diperlukan Dimas? 3. Tulis surat rujukan ke Rumah Sakit untuk Dimas. Gunakan tanggal dan waktu hari ini. Gunakan nama Anda sebagai petugas kesehatan. __________________________
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 TATALAKSANA BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN Tanggal Kunjungan :____ ______________ Nama anak: DIMAS L / P Umur: 4 bl BB 7 kg PB / TB 65 Suhu 38o C Tanyakan: Anak ibu sakit apa ? batuk Kunjungan pertama √ Kunjungan ulang? ___ PENILAIAN (Beri garis bawah semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Tidak bisa minum atau menyusu M e m u n t a h k a n semuanya. Kejang. * Letargis atau tidak sadar. Ada tanda bahaya umum? Ya__ Tidak √ Ingatlah adanya tanda bahaya umum dalam menentukan klasifikasi Ingatlah untuk merujuk setiap anak yang mempunyai tanda bahaya umum APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya √ Tidak __ Sudah berapa lama? 6 hari * Hitung nafas dalam 1 menit. 54 kali/menit. * Napas cepat ? • Lihat tarikan dinding dada * Dengar adanya stridor P n e u m o n i a b e r a t a t a u penyakit sangat berat APAKAH ANAK DIARE? Ya √ Tidak ___ Sudah berapa lama? 2_ hari Adakah darah dalam tinja ? Lihat keadaan umum anak Apakah anak: Letargis atau tidak sadar Gelisah atau rewel Lihat apakah matanya cekung? Beri anak minum. Apakah: Tidak bisa minum atau malas minum Haus, minum dengan lahap Cubit kulit perut. Apakah: kembalinya: -Sangat lambat (lebih dari 2 detik)? - Lambat? Diare tanpa dehidrasi
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 7 APAKAH ANAK DEMAM? Ya √ Tidak ___ (anamnesis/teraba panas/suhu 37,5oC atau lebih) Tentukan Daerah Risiko Malaria : Tinggi - Rendah - Tanpa Risiko. Jika Risiko Rendah atau Tanpa Risiko Malaria, tanyakan : Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu terakhir? Jika Ya, tentukan daerah risiko sesuai tempat yang dikunjungi. Ambil sediaan darah: (tidak dilakukan untuk daerah tanpa risiko) Periksa RDT jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari terakhir. ATAU Periksa mikroskopis darah jika sudah dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir · Sudah berapa lama anakdemam? 3 hari · Jika lebih dari 7 hari, Apakah demam terjadi setiap hari? · Apakah anak pernah mendapat anti malaria dalam 2 minggu terakhir? · Apakah anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir? · Lihat dan raba adanya kaku kuduk · Lihat adakah pilek · Lihat tanda-tanda CAMPAK: - Ruam kemerahan di kulit yang menyeluruh dan - Salah satu dari: batuk, pilek atau mata merah Malaria Lakukan pemeriksaan RDT Hasil : RDT (+) / (- ) Falciparum Lakukan pemeriksaan SDM (mikroskopis) Jika anak sakit campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir: • Lihat adanya luka di mulut. Jika ya, apakah dalam atau luas? • Lihat adakah nanah keluar dari mata • L i h a t a d a k a h kekeruhan pada kornea Klasifikasikan Demam Berdarah jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 • Apakah ada perdarahan dari hidung atau gusi yang berat? • Apakah anak muntah? Jika ya: - Apakah sering? - Apakahmuntahnya Berdarah atau seperti kopi? • Apakah beraknya berwarna hitam? • Apakah ada nyeri ulu hati atau anak gelisah? • Perhatikan tanda- tanda syok: Ujung ekstremitas teraba dingin dan nadi teraba lemah atau tak teraba. • L i h a t a d a n y a perdarahaan dari hidung atau gusi yang berat • Lihat adanya bintik perdarahan di Kulit (petekie) Jika sedikit dan tak ada gejala lain dari DBD, lakukan uji Torniket. Demam: mungkin bukan DBD APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA ?Ya __Tidak_√_ • Apakah ada nyeri telinga ? • Adakah nanah / cairan keluar dari telinga ? Jika ya, sudah berapa lama ? ____ hari • Lihat adanya nanah / cairan keluar dari telinga. • Raba adanya pembengkakan yang nyeri di belakang telinga. MEMERIKSA STATUS GIZI · Lihat apakah anak tampak kurus atau sangat kurus. · Lihat adanya pembengkakan di kedua punggung kaki. · Tentukan berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan : - BB / PB (TB) < -3 SD ____ - BB / PB (TB) ≥ -3 SD − < - 2 SD ____ - BB / PB (TB) - 2 SD − + 2 SD __√__ Normal MEMERIKSA ANEMIA · Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan: - Sangat pucat - Agak pucat Tidak anemia MEMERIKSA STATUS IMUNISASI (Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini:) __√__ __√__ __√__ ____ _______ BCG HB-0 HB- 1 HB- 2 HB-3 __√___ __√___ ______ ______ DPT-1 DPT-2 DPT-3 Campak __√___ ___√___ ______ ______ Polio-1 Polio-2 Polio-3 Polio-4 Imunisasi yang diberikan hari ini: ____________
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 9 M E M E R I K S A PEMBERIAN VIT. A Dibutuhkan vitamin A : Ya __ Tidak _√_ Apakah diberi vitamin A hari ini? ya __ tidak √ MENILAI MASALAH/KELUHAN LAIN LAKUKAN PENILAIAN PEMBERIAN MAKAN jika anak KURUS atau UMUR < 2 TAHUN dan tidak akan dirujuk segera * Apakah ibu menyusui anak ini? Ya ___ Tidak ___ Jika ya, berapa kali dalam 24 jam? ___ kali Apakah juga menyusui di malam hari? Ya ___ Tidak ___ Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain? Ya ___Tidak ___ Jika ya, makanan atau minuman apa? ______________________________________________ Berapa kali sehari? ___ kali. Alat apa yang digunakan untuk Memberi makan/minum anak? ______________________________________________ * Jika anak KURUS : Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan pada anak? __________________________________________________ Apakah anak mendapat makanan tersendiri? Ya___Tidak___ Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya? Selama sakit ini apakah ada perubahan pemberian makan pada anak? Ya ___ Tidak ___ Jika ya, bagaimana? ______________________________________________ ______________________________________________ Nasihati kapan kembali segera Kunjungan ulang : ______ hari
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 B. MACAM-MACAM PENYAKIT UNTUK ANAK YANG TIDAK MEMERLUKAN RUJUKAN SEGERA Anak yang tidak memerlukan rujukan dan dapat ditangani di klinik Anda, yaitu yang mempunyai klasifikasi sebagai berikut: 1. PNEUMONIA 2. BATUK : BUKAN PNEUMONIA 3. DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG 4. DIARE TANPA DEHIDRASI 5. DIARE PERSISTEN 6. DISENTERI 7. MALARIA (Risiko Tinggi dan Risiko Rendah Malaria) 8. DEMAM : MUNGKIN BUKAN MALARIA (Risiko Rendah Malaria) 9. DEMAM : BUKAN MALARIA (Tanpa Risiko Malaria). 10. CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/ATAU MULUT 11. CAMPAK 12. MUNGKIN DBD 13. DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD 14. INFEKSI TELINGA AKUT 15. INFEKSI TELINGA KRONIS 16. KURUS 17. ANEMIA Untuk setiap klasifikasi yang dibuat, tuliskan hanya tindakan dan pengobatan yang sesuai untuk anak tersebut (lihat bagan kolom Tindakan/Pengobatan dan tabel obat yang sesuai di halaman 17). Tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera meliputi :
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 11 1. Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadwal pemberian. 2. Memberi cairan tambahan dan tablet Zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makan. 3. Memberi tindakan dan pengobatan infeksi lokal. 4. Memberi imunisasi sesuai kebutuhan. 5. Memberi suplemen vitamin A. C. MEMILIH OBAT ORAL YANG SESUAI DAN MENENTUKAN DOSIS SERTA JADUAL PEMBERIAN Untuk memilih obat oral yang sesuai, menentukan dosis serta jadwal pemberian untuk anak yang tidak dirujuk bisa Anda pelajari seperti dibawah ini. 1. Memberi antibiotik oral yang sesuai Anak sakit dengan klasifikasi dibawah ini membutuhkan antibiotik. • PNEUMONIA • DISENTERI • INFEKSI TELINGA AKUT Di klinik biasanya tersedia lebih dari satu macam antibiotik, karena itu Anda harus tahu cara memilih antibiotik yang sesuai dengan penyakit anak. Jikaanakmempunyailebihdarisatuklasifikasi,masing-masingklasifikasiakanmembutuhkan antibiotik. Jika mungkin, pilih satu jenis antibiotik saja yang dapat mengobati berbagai klasifikasi. a. Satu jenis antibiotik untuk mengobati beberapa jenis penyakit. Jika anak mempunyai lebih dari satu klasifikasi yang membutuhkan antibiotik yang sama, JANGANmemberi dosis ganda atau menambah waktu pengobatan. b. Lebih dari satu jenis antibiotik untuk mengobati beberapa jenis penyakit. Sebagai contoh, di suatu negara tertentu, antibiotik untuk PNEUMONIA tidak efektif untuk DISENTERI.Pada keadaan ini anak dengan DISENTERI dan sekaligus PNEUMONIA harus diobati dengan 2 (dua) jenis antibiotik. c. Antibiotik tidak dapat diberikan bersama dengan obat lain. Contoh:Kotrimoksazol tidak boleh diberikan bersama Sulfadoksin - Pirimethamin harinya. Antibiotik harus diminum sampai habis.Jumlah pemberian obat disesuaikan dengan jenis antibiotik dan penyakitnya.
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 Untuk menentukan dosis antibiotik yang tepat : • Lihat kolom yang berisi daftar kandungan obat pada tablet atau sirup yang tersedia di klinik Anda. • Selanjutnya, pilih baris yang sesuai dengan umur atau berat badan anak. Untuk menentukan dosis yang tepat, memakai berat badan lebih baik daripada umur.Dosis yang tepat tertera pada perpotongan antara kolom jenis obat dan baris umur atau berat badan. Untuk pengobatan PNEUMONIA, dulu diberikan kotrimoksazol 2 x sehari selama 5 hari atau Amoksisilin 15 mg/kgBB/hari yang dibagi menjadi 3 dosis. Pemberian Amoksisilin yang 3 kali ini memberi peluang untuk ketidak patuhan. Beberapa penelitian yang membandingkan pemakaian Amoksisilin 15 mg/kgBB/hari yang dibagi menjadi 3 dosis dengan dosis 25 mg/kgBB/hari yang dibagi menjadi 2 dosis membuktikan farmakokinetik dan kadar dalam darah yang setara. Sesuai pula dengan rekomendasi dari American Academy of Paediatrics yang berdasarkan beberapa penelitian mereka, maka sekarang dipakai Amoksisilin dengan dosis 25 mg/kgBB/ hari yang dibagi dalam 2 dosis. Selanjutnya semua klasifikasi yang membutuhkan Amoksisilin diberikan 2x sehari. 2. Memberi Obat Antimalaria Oral Pengobatan malaria dengan klorokuin tidak dianjurkan lagi, karena menurut hasil penelitian menunjukkan resistensi terhadap klorokuin.Pengobatan yang efektif untuk malaria falsiparum, malaria vivax/ovale dan mix infection di daerah yang resisten klorokuin menggunakan Artemisin Combination Therapy (ACT) yaitu kombinasi Artesunat, Amodiakuin dan Primakuin. Bila pemeriksaan RDT hasilnya positif falsiparum, maka diobati dengan pengobatan untuk malaria falsiparum dan bila hasilnya positif non falsiparum, maka diberi pengobatan untuk malaria vivax/ ovale. Bila positif kedua-duanya diberi pengobatan untuk malaria mixed. Apabila terjadi kegagalan pengobatan dengan obat pilihan pertama atau obat tidak tersedia
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 13 maka diberikan obat pilihan kedua. Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Falsiparum. Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Falsiparum - ANTIMALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN (ANAK < 12 BULAN : TANPA PRIMAKUIN) - ANTIMALARIA PILIHAN KEDUA : KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 12 BULAN : HANYA KINA) UMUR atau BERAT BADAN Pilihan Pertama Pilihan Kedua Hari 1 Hari 2 Hari 3 KINA (200 mg) PRIMAKUIN (15 mg biasa) Artesu nat (50 mg/ tablet) Amodia kuin (153 mg basa/ tablet) Prima kuin (15 mg basa/tab) Artesu nat (50 mg/ tablet Amodia kuin (153 mg basa/ tablet) Artesu nat (50 mg/ tablet) Amodia kuin (153 mg basa/ tablet) 30 mg /kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 7 hari Diberikan sebagai dosis tunggal 2 - < 12 bulan (4 - < 10 kg) 1/2 1/2 Jangan diberi 1/2 1/2 1/2 1/2 3 x 1/4 Jangan diberi 12 bl - 5 tahun (10 - < 19 kg 1 1 ¾ 1 1 1 1 3 x ½ ¾ Dosis Artesunat : 4 mg/kgBB/hari Dosis Amodiakuin: 10 mg/kg BB/hari Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥1 tahun): 0.75 mg/kg BB pada hari pertama saja. Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan. Primakuin tidak boleh diberikan kepada anak berumur dibawah 1 tahun karena dapat menimbulkan efek samping yang berat. 3. Memberi Parasetamol Untuk Demam Tinggi ( ≥ 38.5°C ) Atau Nyeri Telinga Parasetamol berkhasiat menurunkan suhu tubuh dan mengurangi rasa sakit a. Jika anak demam tinggi (≥38.50 C), beri satu dosis parasetamol di klinik. b. Jika anak menderita nyeri telinga, beri parasetamol untuk 1 hari yaitu 4 dosis. c. Jelaskan kepada ibu untuk memberi satu dosis setiap 6 jam sampai nyeri hilang. d. Jika ibu jelas menyebutkan bahwa anaknya demam pada malam hari sebelum ke klinik dan saat ini tidak lagi teraba demam atau suhunya normal, maka ibu bisa diberi parasetamol dengan nasihat untuk diminumkan kepada anaknya jika timbul demam. e. Dosis Parasetamol untuk demam tinggi atau sakit telinga dapat dilihat pada bagan sebelumnya. 4. MEMBERI VITAMIN A Anda telah mempelajari pemberian vitamin A pengobatan untuk anak SANGAT KURUS disertai CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA, dimana dosis pertama vitamin A diberikan di klinik,
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 dilanjutkan dengan dosis selanjutnya di tempat rujukan pada hari ke 2 dan hari ke 15. Pemberian vitamin A untuk pengobatan pada anak yang tidak perlu dirujuk, yaitu untuk klasifikasi CAMPAK tanpa komplikasi hanya pada hari pertama. Vitamin A juga diberikan sebagai tambahan/suplemen pada semua balita mulai umur 6 bulan.Selain diberi di klinik, juga bisa diberi di posyandu setiap 6 bulan, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Dosis Vitamin A untuk pencegahan (suplemen) UMUR KAPSUL VITAMIN A 100.000 IU (kapsul b iru) 200.000 IU (kapsul merah) 6 bulan - 11 bulan 1 kapsul ½ kapsul 12 bulan - 59 bulan 2 kapsul 1 kapsul JADWAL PEMBERIAN VITAMIN A : Dosis pertama sebesar 100.000 IU pada umur 6 bulan - 11 bulan. Dosis berikutnya sebesar 200.000 IU setiap 6 bulan (sampai umur 5 thn) setiap Pebruari dan Agustus. Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, beri satu dosis. 5. MEMBERI ZAT BESI Anak tampak pucat mungkin menderita anemia.Anak membutuhkan zat besi. Beri Zat Besi untuk pengobatan Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun. UMUR atau BERAT BADAN TABLET BESI / FOLAT (60 mg besi elemental dan 0.25 mg asam folat)1 x sehari SIRUP BESI (setiap 5 ml mengandung 30 mg besi elemental) 1 x sehari 6 bulan - 12 bulan (7 - <10 kg) ¼ 2,5 ml (½ sendok takar) 12 bulan - 5 tahun (10 - <19 kg) ½ 5 ml (1 sendok takar) Zat besi tersedia dalam 2 bentuk yaitu : tablet dan sirup. Perhatikan kandungan zat besi dalam tablet / sirup tersebut. Kandungan zat besi yang berbeda dengan di atas, cara pemberiannya mungkin berbeda. Lihat dosis yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya. Catatan : Sirup besi yang banyak dijual di apotik pada umumnya mengandung ferous
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 15 Gambar: Cacing Tambang fumarat yang cara pemberiannya berbeda. Beri zat besi yang cukup untuk 4 minggu. Jelaskan kepada ibu bahwa anak membutuhkan dosis sesuai anjuran. Setelah obat habis, ibu diminta kembali guna mendapat zat besi untuk 4 minggu berikutnya. Jelaskan bahwa setelah minum zat besi, tinja anak akan berubah warna menjadi hitam/abu-abu. Kelebihan zat besi berakibat buruk pada anak dan dapat memperberat sakit pada anak gizi buruk.Jauhkan zat besi dari jangkauan anak. Bila anak yang menderita anemia, sedang dalam pengobatan sulfadoksinpirimetamin (Fansidar), jangan diberi tablet besi/folat sebelum pemberian Fansidar selesai, karena Fansidar bersifat anti - folat. Sirup besi tidak mengandung folat, sehingga dapat diberikan bersama-sama sulfadoksin-pirimetamin (Fansidar). 6. MEMBERI OBAT CACINGAN Anemia mungkin juga disebabkan oleh infeksi cacing (terutama cacing tambang dan cacing cambuk), sehingga diperlukan obat anti cacing.Pirantel pamoat merupakan obat cacing berspektrum luas yang banyak tersedia di puskesmas, namun pilihan pertama adalah Albendazol. Syarat pemberian pirantel pamoat pada anak dengan anemia adalah; 1). hasil pemeriksaan tinja positif terhadap cacing, DAN 2). umur anak 4 bulan atau lebih, DAN 3). tidak mendapat pirantel pamoat dalam 6 bulan terakhir. Catatan : Jika tidak dapat memeriksa sediaan tinja, jangan beri pirantel pamoat pada anak dengan anemia, kecuali ditemukan cacing dalam tinja.
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 Beri Obat Cacingan Jika anak ANEMIA, berumur > 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir, beri obat cacingan dosis tunggal • PILIHAN PERTAMA :ALBENDAZOL • PILIHAN KEDUA : PIRANTEL PAMOAT Beri Obat Cacingan Jika anak ANEMIA, berumur > 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir, beri obat cacingan dosis tunggal • PILIHAN PERTAMA : ALBENDAZOL • PILIHAN KEDUA : PIRANTEL PAMOAT ALBENDAZOLE PIRANTEL PAMOAT UMUR TABLET 400mg Dosis tunggal UMUR / BERAT BADAN TABLET125 mg Dosis tunggal 1- < 2 tahun ½ 4 bulan - < 9 bulan (6 - < 8 kg) ½ 9 bulan - < 1 tahun (8 - < 10 kg) ¾ 2- < 5 tahun 1 1 tahun -< 3 tahun (10 - < 14 kg) 1 3 tahun -< 5 tahun (14 - < 19 kg) 1½ Pada latihan ini Anda akan berlatih menggunakan bagan PENGOBATAN untuk menentukan obat yang sesuai, dosis dan jadwal pemberian yang benar. Pilih sediaan obat yang tersedia di klinik Anda. Anggaplah bahwa anak ini baru pertama kali diobati untuk sakitnya, kecuali disebutkan lain. Tulis jawaban pada tempat yang disediakan. 1). Anak demam dengan berat 6 kg dan pemeriksaan RDT positif Falsiparum perlu mendapat obat antimalaria oral. Sebutkan jenis, dosis, jadwal dan lama pemberian obat antimalaria: 2). Bayi umur 9 bulan perlu suplementasi vitamin A. Sebut jenis, dosis dan jadwal vitamin A : 3). Anak umur 4 tahun SANGAT KURUS dan menderita CAMPAK, perlu Latihan
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 17 pengobatan vitamin A. Sebut jenis, dosis dan jadwal vitamin A : 4). Anak umur 2 tahun (11 kg) menderita ANEMIA membutuhkan tablet zat besi dan obat cacingan. Pirantel pamoat pernah diberikan 3 bulan lalu. Sebutkan jenis, dosis, jadwal dan lama pemberian tablet/sirup zat besi: Sebutkan jenis, dosis, jadwal dan lama pemberian obat kecacingan: D. MEMBERI CAIRAN TAMBAHAN DAN TABLET ZINC UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN Pada modul sebelumnya Anda telah mempelajari cara menilai anak dengan diare,membuat klasifikasi dehidrasi dan memilih salah satu rencana pengobatan,yaitu : 1. Rencana Terapi A - Penanganan diare di rumah 2. Rencana Terapi B - Penanganan dehidrasi ringan/sedang dengan oralit 3. Rencana Terapi C - Penanganan dehidrasi berat dengan cepat Ketiganya adalah pemberian cairan sebagai pengganti cairan dan garam yang hilang bersama diare.Cara terbaik melakukan rehidrasi dan mencegah dehidrasi adalah memberi oralit.Cairan intravena hanya diberikan pada keadaan dehidrasi berat. Satu-satunya jenis diare yang perlu diobati dengan antibiotik adalah DIARE DEHIDRASI BERAT di daerah Kolera dan DISENTERI. Jangan beri obat antidiare dan antimuntah pada anak dan bayi, karena obat tersebut tidak mengobati diare dan beberapa diantaranya berbahaya. Obat obat berbahaya tersebut antara lain antispasmodik ( codein, opium tincture diphenoxylate, loperamide) atau anti muntah ( chlorpromazine ). Diantaranya ada yang mengakibatkan lumpuhnya gerakan usus atau tidur terus secara tidak normal.Beberapa juga berakibat fatal terutama bila diberikan pada bayi. Obat antidiare lain yang tidak membahayakan tetapi tidak efektif untuk mengobati diare adalah : kaolin, attapulgite, smectite dan activated charcoal / norit. Pemakaian obat anti diare dapat menunda penanganan dengan oralit. Pemberian tablet Zinc untuk semua penderita Diare: Zinc merupakan zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan. Zinc yang ada dalam tubuh akan hilang dalam jumlah besar saat anak menderita diare.
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 Penggantian Zinc yang hilang sangat diperlukan dalam proses kesembuhan untuk menjaga kesehatan pada bulan berikutnya. 1. Pastikan semua anak diare mendapat tablet Zinc sesuai dosis dan waktu yang ditentukan, kecuali Bayi Muda. 2. Dosis tablet Zinc ( 1 tablet = 20 mg ): dosis tunggal selama 10 hari • Umur 2 bulan – 6 bulan : ½ tablet • Umur ≥ 6 bulan : 1 tablet Cara pemberian tablet Zinc: 1. Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet akan larut ±30 detik), segera berikan kepada anak. Jangan mencampur tablet Zinc dengan oralit atau LGG. 2. Apabila anak muntah sekitar ½ jam setelah pemberian tablet Zinc, ulangi pemberian dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga satu dosis penuh. 3. Ingatkan untuk memberikan tablet Zinc selama 10 hari meskipun diare sudah berhenti. 4. Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan tablet Zinc segera setelah anak bisa minum atau makan. E. Rencana Terapi A : PENANGANAN DIARE DI RUMAH Rencana Terapi A, yaitu untuk pengobatan DIARE TANPA DEHIDRASI. Ada 4 aturan perawatan di rumah, yaitu: 1). Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau) 2). Beri Tablet Zinc. 3). Lanjutkan pemberian makan (dijelaskan dalam modul KONSELING) 4). Kapan harus kembali (dijelaskan dalam modul KONSELING) 1. Aturan pertama perawatan diare di rumah : BERI CAIRAN TAMBAHAN Rencana Terapi A sangat penting. Setiap anak dengan DIARE TANPA DEHIDRASI yang datang menemui petugas kesehatan akan diberi Rencana Terapi A. Anak diare dengan dehidrasi membutuhkan cara rehidrasi dengan Rencana Terapi B atau C, kemudian dilanjutkan rencana Terapi A. Pada akhirnya semua anak dengan diare akan diberi Rencana Terapi A.
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 19Rencana Terapi A: Penanganan Diare di Rumah Jelaskan pada Ibu tentang 4 aturan perawatan di Rumah : 1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau) JELASKAN KEPADA IBU: • Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian. • Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai tambahan. • Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut ini : Oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang. Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika: • Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini. • Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah. AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN ORALIT. BERI IBU 6 BUNGKUS ORALIT (200 ml) UNTUK DIGUNAKAN DI RUMAH. TUNJUKKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK ORALIT / CAIRAN LAIN YANG HARUS DIBERIKAN SETIAP KALI ANAK BERAK: • Sampai umur 1 tahun : 50 sampai 100 ml setiap kali berak. • Umur 1 sampai 5 tahun : 100 sampai 200 ml setiap kali berak. Katakan kepada ibu : • Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas. • Jika anak muntah, tunggu 10 menit, lalu lanjutkan lagi dengan lebih lambat. • Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti. 2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI. 3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN.Lihat Konseling Bagi Ibu 4. KAPAN HARUS KEMBALI 2. Aturan kedua perawatan diare di rumah : BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI Zat gizi Zinc dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat regenerasi sel yang rusak.Penelitian telah membuktikan bahwa pada anak diare, pemberian zinc dapat menurunkan keparahan diare, menurunkan kejadian diare 2-3 bulan berikutnya, bahkan dapat meningkatkan selera makan anak. Pastikan semua anak yang menderita diare mendapat tablet Zinc sesuai dosis dan waktu yang telah ditentukan. 3. Aturan ketiga perawatan diare di rumah : LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN Modul berikutnya KONSELING BAGI IBU, akan mengajarkan cara memberi nasihat pemberian makan. Bila anak diklasifikasikan sebagai DIARE PERSISTEN, Anda akan mengajari ibu tentang anjuran pemberian makan khusus. 4. Aturan keempat perawatan diare di rumah : KAPAN HARUS KEMBALI Anda akan mempelajari tanda-tanda kapan ibu harus kembali segera ke klinik pada modul berikutnya.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 20 1. Anak-anak tersebut dibawah ini dibawa ke klinik karena diare. Tidak ada tanda bahaya umum. Klasifikasinya : DIARE TANPA DEHIDRASI status Jumlah cairan tambahan yang diberikan setiap kali anak berakgizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Nama Umur Harry 6 bulan Umi 2 tahun Kartini 15 bulan Lola 4 tahun 2. Anak umur 4 tahun menderita diare. Tidak ada tanda bahaya umum. Diklasifikasikan sebagai :DIARE TANPA DEHIDRASI, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Petugas kesehatan mengajari ibu Rencana Terapi A dan memberi 6 bungkus oralit untuk dirumah. Beri tanda √ pada jenis cairan yang dianjurkan untuk diberikan selama diare ____ a. Teh, yang biasa diminum anak saat makan. ____ b. Sari buah segar yang biasa diminum anak tiap hari. ____ c. Air dari teko. Anak dapat mengambil sendiri dari teko tiap haus. ____ d. Oralit, setiap kali anak berak. ____ e. Sop, yang dimasak ibu untuk santapan keluarga. 3. Cairan apa saja yang tersedia di klinik Anda yang dianjurkan untuk anak DIARE TANPA DEHIDRASI? 4. Anak-anak yang bagaimanakah yang dibekali oralit untuk di rumah? Latihan
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 21 F. Rencana Terapi B : PENANGANAN DEHIDRASI RINGAN /SEDANG DENGAN ORALIT Bagian ini menguraikan penanganan anak yang menderita DIARE DEHIDRASI RINGAN/ SEDANG dengan Rencana Terapi B, termasuk pula penanganan pada 3 jam pertama di klinik. Pada 3 jam pertama, ibu memberi oralit dalam jumlah yang telah ditentukan dengan menggunakan sendok. Jika ada pojok oralit akan sangat membantu. Jika anak mempunyai klasifikasi berat dan DEHIDRASI RINGAN/SEDANG harus segera dirujuk ** Pengecualian untuk anak dengan DIARE PERSISTEN BERAT. Pada anak ini harus dilakukan rehidrasi dahulu sebelum dirujuk. Beri ibu oralit dan tunjukkan cara meminumkan pada anak sedikit demi sedikit tetapi sering dalam perjalanan ke tempat rujukan. Sebaliknya, bila anak menderita DEHIDRASI RINGAN/SEDANG dan perlu pengobatan untuk penyakit lainnya, dahulukan penanganan dehidrasinya, baru kemudian memberi obat untuk penyakit lain tersebut. Setelah 3 jam, lakukan penilaian ulang dan klasifikasikan dehidrasi dengan menggunakan bagan klasifikasi diare. • Bila tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi, lanjutkan dengan Rencana Terapi A. • Bila dehidrasi tetap ada, ulangi Rencana Terapi B. • Bila sekarang justru menderita DIARE DEHIDRASI BERAT, beri Rencana Terapi C. Pelajari Rencana Terapi B dibawah ini TENTUKAN JUMLAH ORALIT YANG HARUS DIBERIKAN DALAM 3 JAM PERTAMA Sebagai contoh, anak dengan berat badan 5 kg biasanya membutuhkan 200-400 ml oralit dalam 3 jam pertama. Bila anak mau lebih banyak atau lebih sedikit dari jumlah yang tercantum, beri sesuai kemauan anak.
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 22 Rencana Terapi B : Penanganan Dehidrasi Ringan / Sedang dengan Oralit Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam  TENTUKAN JUMLAH ORALIT UNTUK 3 JAM PERTAMA. Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (dalam Kg) X 75 ml. Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui. • Jika anak menginginkan, berikan lebih banyak dari pedoman di atas. • Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga 100 – 200 ml air matang selama periode ini.  TUNJUKKAN CARA MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT. • Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/mangkuk/gelas. • Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat. • Lanjutkan ASI selama anak mau.  BERIKAN TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.  SETELAH 3 JAM : • Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya. • Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan. • Mulailah memberi makan anak.  JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI: • Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah. • Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk menyelesaikan 3 jam pengobatan. • Beri bungkus oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan 6 bungkus lagi sesuai yang di anjurkan dalam Rencana Terapi A. Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah: 1. Beri cairan tambahan 2. Pemberian tablet zinc sampai 10 hari 3. Lanjutkan pemberian makan lihat rencana terapi A) 4. Kapan harus kembali UMUR * Sampai 4 bulan 4 - 12 bulan 12 - 24 bulan 2 - 5 ahun BERAT BADAN < 6 kgz 6 - 10 kg 10 - 12 kg 12 - 19 kg JUMLAH CAIRAN 200 – 400 ml 400 – 700 ml 700 – 900 ml 900– 1400 ml
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 23 Cara lain menentukan jumlah oralit yang dibutuhkan (dalam ml) yaitu menghitung berat badan anak (dalam kg) dikalikan dengan 75. Sebagai contoh, anak dengan berat badan 8 kg membutuhkan: 8 kg x 75 ml = 600 ml larutan oralit ( 3 bungkus) dalam 3 jam Pemberian oralit jangan sampai mengganggu/mengurangi pemberian ASI. Jika ibu masih memberi ASI, sebaiknya bayi diberi ASI sebanyak yang dikehendaki bayi, kemudian dilanjutkan dengan oralit. Untuk bayi umur kurang dari 6 bulan yang tidak diberi ASI, harus diberi 100 - 200 ml air matang dalam 3 jam pertama sebagai tambahan larutan oralit. Air Susu Ibu dan air akan mencegah terjadinya hipernatremia pada bayi. SETELAH 3 JAM Setelah 3 jam mendapat larutan oralit sesuai Rencana Terapi B, nilai kembali keadaan anak dengan menggunakan bagan PENILAIAN & KLASIFIKASI. Klasifikasikan kembali derajat dehidrasi.Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan penanganan. Catatan :Nilai kembali keadaan anak sebelum 3 jam bila anak tidak mau minum oralit atau keadaan anak memburuk • Bila keadaan anak membaik dan menjadi DIARE TANPA DEHIDRASI, gunakan Rencana Terapi A. Ajari ibu Rencana Terapi A bila Anda belum sempat mengajarinya pada 3 jam yang lalu. Sebelum pulang, cek pemahaman ibu.Bantu ibu mengatasi masalah dalam memberi cairan tambahan di rumah. • Bila mata anak menjadi sembab, berarti keadaan hidrasi berlebihan.Ini bukan tanda-tanda hipernatremia, hanya tanda bahwa rehidrasi telah dicapai dan oralit tidak perlu diberikan
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 24 lagi.Beri air matang biasa atau ASI. Setelah sembab hilang, ibu harus mengulangi pemberian oralit sesuai Rencana Terapi A. • Bila masih dalam keadaan DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG, pilih Rencana Terapi B lagi • Sebaiknya mulai dilakukan pemberian makan di klinik. Beri makanan, susu atau sari buah. • Setelah pemberian makan, ulangi lagi Rencana Terapi B dengan pemberian oralit selama 3 jam. Beri makanan, susu atau sari buah tiap 3 - 4 jam. ASI tetap diberikan sesering mungkin.Bila klinik tutup sebelum pengobatan selesai, beritahu ibu untuk meneruskan pengobatan di rumah. • Bila keadaan anak memburuk dan menjadi DIARE DEHIDRASI BERAT, mulailah dengan Rencana Terapi C. BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI Apabila ibu ingin pulang sebelum penanganan dengan Rencana Terapi Bselesai (anak belum dalam kondisi rehidrasi), dalam keadaan ini, Anda perlu : • Menunjukkan kepada ibu cara menyiapkan larutan oralit di rumah. • Beri kesempatan ibu praktek sebelum pulang. • Menunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah, • sebagai lanjutan pemberian larutan oralit di klinik selama 3 jam pertama. • Memberi ibu oralit yang cukup untuk melengkapi kebutuhan 3 jam pertama, ditambah 6 bungkus oralit (200 ml) seperti dianjurkan untuk Rencana Terapi A. • Memberi ibu tablet Zinc yang cukup untuk melanjutkan hingga 10 hari. • Menjelaskan 4 aturan perawatan di rumah (Rencana Terapi A) 1). Beri cairan tambahan. 2). Beri tablet zinc selama 10 hari. 3). Lanjutkan pemberian makan 4). Kapan harus kembali
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 25 Latihan 1. Anak-anak ini dibawa ke klinik karena diare. Mereka mempunyai klasifikasi DIAREDEHIDRASI RINGAN/SEDANG, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Tulis jumlah oralit yang dibutuhkan setiap anak untuk 3 jam pertama: Nama Umur/BB Kisaran jumlah kebutuhan oralit Andra 3 Tahun Gunawan 10 Kg Nina 8 Kg Sarmila 11 Bulan 2. Yasmin bayi perempuan umur 9 bulan dan berat badan 8 kg dibawa ke klinik karena diare. Klasifikasi oleh petugas kesehatan: DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Petugas kesehatan memberi Rencana terapi B. Menurut ibu,Yasmin masih menetek beberapa kali sehari. Yasmin juga diberi 3 kali makan nasi dengan sayuran, kacang-kacangan serta kadang-kadang daging. a. Kira-kira berapa jumlah oralit yang harus diberikan oleh ibu dalam 3 jam pertama? b. Selama 3 jam pengobatan, apakah Yasmin boleh diberi makan/minum sebagai tambahan oralit? Bila “ya” apa saja? c. Setelah pengobatan 3 jam, Yasmin diperiksa ulang, klasifikasinya tetap: DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG. Rencana terapi apa yang paling tepat untuk melanjutkan pengobatan? d. Jelaskan tentang tindakan yang diberikan kepada Yasmin sekarang (tidak hanya cairan oralit) 3. Seorang ibu dan anaknya harus segera meninggalkan klinik sebelum anaknya rehidrasi penuh. Apa yang harus dilakukan petugas kesehatan sebelum ibu pulang? Lengkapi daftar berikut ini : • Menunjukkan cara menyiapkan larutan oralit di rumah. • ………………………………………………………………………................ • ………………………………………………………………………................ • Jelaskan 4 aturan perawatan di rumah.
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 26 G. Rencana Terapi C: PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT Rehidrasi dengan cairan intravena atau menggunakan pipa nasogastric hanya diberikan pada anak dengan DIARE DEHIDRASI BERAT. Penanganan dehidrasi berat pada anak sangat tergantung pada: • Jenis sarana yang ada di klinik Anda atau klinik/rumah sakit terdekat. • Pelatihan yang sudah diterima. • Keadaan anak: apakah masih bisa minum. Untuk mempelajari cara memberi cairan pada dehidrasi berat sesuai dengan Rencana Terapi C di klinik di tempat Anda bekerja, 1). Menangani dengan Rencana Terapi C, bila: Tersedia alat untuk pemberian cairan iv (intravena/infus) dan cairan yang biasa digunakan. Petugas terlatih untuk memberikan cairan iv. 2). Menangani dengan Rencana Terapi C, bila: • Anda tidak dapat memberi cairan iv. • Pemberian cairan iv dapat dilakukan di klinik lain atau rumah sakit terdekat, yang berjarak kurang lebih 30 menit. 3). Menangani dengan Rencana Terapi C, bila: • Di klinik Anda tidak dapat memberi cairan iv. • Tidak ada klinik terdekat yang dapat memberi cairan iv.
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 27 • Anda tidak dapat melakukan penanganan dengan pipa nasogastrik • Anak masih bisa minum. Bila tidak dapat memberi cairan secara iv atau melalui pipa nasogastrik dan anak tidak dapat atau tidak mau minum, segera rujuk anak ke klinik/ rumah sakit terdekat yang dapat memberi pelayanan iv atau pipa nasogastrik. Untuk menentukan pengobatan pada anak yang membutuhkan Rencana Terapi C, lihat bagan alur pada Rencana Terapi C Bila ada jawaban “ya”, lanjutkan membaca ke kanan sesuai arah panah.Bila ada jawaban “tidak” lanjutkan ke bawah.
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 28 MULAI DISINI DAPATKAH ANDA SEGERA MEMBERI CAIRAN INTRAVENA? Apakah ada fasilitas pemberian cairan intravena yang terdekat (ditempuh dalam 30 menit)? Apakah Anda terlatihmenggunakan pipa orogastrik(pipa OG) untuk rehidrasi? Apakah anak masih bisa minum Rujuk SEGERA ke Rumah Sakit terdekat untuk pemberian cairan intravena / pemasangan pipa OG Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut, sementara infus disiapkan. Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut : UMUR Pemberian pertama 30 ml/kg selama : Pemberian selajutnya 70 ml/kg selama Bayi (dibawah umur 12 bulan) 1 jam* 5 jam Anak (12 bulan sampai 5 tahun) 30 menit * 2½ jam Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba. • Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, Beri tetesan lebih cepat. • Juga beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum: biasanya sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri anak tablet Zinc sesuai dosis dan jadwal yang dianjurkan. • Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam Klasifikasikan Dehidrasi. Kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan penanganan • Rujuk SEGERA untuk pengobatan intravena. • Jika anak bisa minum, beri ibu larutan oralit dan tunjukkan cara • meminumkan pada anak sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan • Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa orogastrik: beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg). • Periksa kembali anak setiap 1-2 jam: - Jika anak muntah terus menerus atau perut makin kembung, beri cairan lebih lambat. - Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak Untuk pengobatan intravena • Sesudah 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi. • Kemudian tentukan rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan penanganan. CATATAN: • jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi untuk meyakinkan bahwa ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan pemberian cairan oralit per oral. YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA YA KEPUTUSAN DALAM RENCANA TERAPI C : PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT IKUTI TANDA PANAH :JIKA YA, LANJUTKAN KEKANAN. JIKA TIDAK, LANJUTKAN KEBAWAH
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 29 H. MENANGANI DIARE PERSISTEN. Penanganan DIARE PERSISTEN memerlukan makanan khusus. Nasihati ibu cara pemberian makan anak. Makanan yang dianjurkan untuk anak dengan diare persisten tercantum pada KARTU NASIHAT IBU. Berikan juga tablet Zinc untuk penderita diare persisten sesuai pedoman . Pastikan semua anak diare mendapat tablet Zinc sesuai dosis dan waktu yang ditentukan, kecuali Bayi Muda. a. Dosis tablet Zinc ( 1 tablet = 20 mg ): dosis tunggal selama 10 hari • Umur 2 bulan – 6 bulan : ½ tablet • Umur ≥ 6 bulan : 1 tablet b. Cara pemberian tablet Zinc: 1). Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet akan larut ± 30 detik), segera berikan kepada anak. 2). Jangan mencampur tablet Zinc dengan oralit atau LGG. 3). Apabila anak muntah sekitar ½ jam setelah pemberian tablet Zinc, ulangi pemberian dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga satu dosis penuh. • Ingatkan untuk memberikan tablet Zinc selama 10 hari meskipun diare sudah berhenti. • Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan tablet Zinc segera setelah anak bisa minum atau makan. I. MENGOBATI DISENTERI Beri antibiotika yang sesuai untuk Shigella guna mengobati DISENTERI yaitu Kotrimoksazol (antibiotik pilihan pertama) atau Asam Nalidiksat (antibiotik pilihan kedua).Terangkan kepada ibu agar membawa anaknya kembali dalam 2 hari untuk mengetahui apakah anak membaik atau tidak. Pada kotak “Beri Antibiotik Oral yang Sesuai” pada bagan PENGOBATAN, tercantum jenis antibiotik dan dosis yang sesuai. Cara pemberian antibiotik sudah dibahas sebelumnya. Berikan juga tablet Zinc sesuai kebutuhan
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 30 1. Sebelum merujuk anak ada beberapa hal yang harus Anda lakukan sebagai berikut: a. Jelaskan tentang pentingnya rujukan. Minta persetujuan untuk membawa anaknya ke rumah sakit. Bila tidak mau, cari penyebabnya. b. Hilangkan kekhawatiran ibu dan bantu untuk mengatasi setiap masalah, c. Tulis surat rujukan untuk dibawa ke rumah sakit. Beritahu ibu untuk memberikannya kepada petugas kesehatan di rumah sakit. d. Beri ibu instruksi dan peralatan yang diperlukan untuk merawat anakselama perjalanan ke rumah sakit 5. Macam-macam sakit pada anak yang tidak memerlukan rujukan segera dan dapat ditangani di klinik Anda, yaitu yang mempunyai klasifikasi sebagai berikut: • Pneumonia * Mungkin DBD • Batuk : bukan pneumonia * Demam : mungkin bukan DBD • Diare dehidrasi ringan/sedang * Infeksi telinga akut • Diare tanpa dehidrasi * Infeksi telinga kronis • Diare persisten * Kurus • Disenteri • Malaria (risiko tinggi dan risiko rendah malaria) • Demam : mungkin bukan malaria (risiko rendah malaria) • Demam : bukan malaria (tanpa risiko malaria). • Campak dengan komplikasi pada mata dan/atau mulut 3. Tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera meliputi : a. Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadwal pemberian. b. Memberi cairan tambahan dan tablet Zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makan. c. Memberi tindakan dan pengobatan infeksi lokal. d. Memberi imunisasi sesuai kebutuhan. e. Memberi suplemen vitamin A. Rangkuman
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 31 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang Anda anggap paling benar. 1. Sebelum merujuk anak ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai , hal-hal yang harus dilakukan antara lain: a. Harus membawa uang yang banyak b. Beritahu ibu jangan mengajak keluarga banyak c. Tulis surat rujukan d. Harus membawa alat makan 2. Dibawah ini penyakit yang tidak memerlukan rujukan segera: a. Pneumonia berat b. Dehidrasi berat c. Disentri d. Anemia berat 3. Anak dengan klasifikasi dibawah ini dan tidak perlu dirujuk membutuhkan obat oral yang sesuai: a. Disentri b. Dehidrasi c. Anemia d. Infeksi mata 4. Kapsul vitamin A untuk pencegahan pada anak umur 7 bulan : a. 50.000 IU b. 100.000 IU c. 150.000 IU d. 200.000 IU Evaluasi Formatif
  • 33. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 32 5. Terdapat 4 aturan perawatan diare dirumah (rencana terapi A) antara lain: a. Beri makanan sebanyak-banyaknya b. Beri tablet Fe selama 5 hari c. Beri tablet zinc selama 10 hari d. Beri vitamin C dosis tinggi
  • 34. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 33 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS) 2015